Anda di halaman 1dari 9

KURIKULUM MERDEKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU

KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA


Yanti-2002101111
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas PGRI Madiun
2022
Email: yanti_2002101111@mhs.unipma.ac.id

ABSTRAK
Negara kita Indonesia telah banyak mengalami perubahan kurikulum, di
antaranya kurikulum 1947, 1964, 1968, 1973, 1975, 1984, 1994, 1997, 2004, 2006,
2013 dan terakhir saat ini ada kurikulum merdeka . Perubahan kurikulum ini dilakukan
tidak hanya semata-mata karena ingin mempersulit pendidikan di Indonesia, akan tetapi
perubahan kurikulum justru disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan disesuaikan
dengan perubahan perkembangan zaman sebagai upaya peningkatan mutu kualitas
pendidikan di Indonesia yang semakin berkembang. Pendidikan di sekolah berperan
sepanjang hayat mengajarkan kepada siswa tentang semua pembelajaran yang berkaitan
dengan negara, keluarga dan kehidupan. Salah satu alat penunjang pembelajaran yang
disediakan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dalam proses belajar mengajar
disekolah salah satunya adalah kurikulum. Beberapa tahun kebelakang diteliti oleh para
peneliti bahwa Indonesia menduduki rangking bawah dalam materi matematika dan
literasi, oleh karena itu pemerintah mengembangkan kurikulum baru untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, yaitu progam kurikulum merdeka.
Dengan pendekatan studi literature review dengan metode kualitatif penelitian yang
mengumpulkan bahan penelitian mendapatakan hasil bahwa kurikulum merdeka
berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam proses pendidikan.
Pelakasanaan Kurikulum Merdeka sebagai opsi untuk mengantisipasi learningloss
(menurunnya pengetahuan dan keterampilan siswa secara akademis). Penerapan
Kurikulum yang mengedepan kreatifitas antara guru dan siswa merupakan peluang
untuk mengedepankan karakteristik dan keunikan siswa yang akan didukung oleh peran
guru dalam membuat pembelajaran semakin lebih inovatif sehingga mutu kualitas
pendidikan semakin meningkat.
Kata Kunci: Kurikulum Merdeka, Mutu Kualitas, Pendidikan

PENDAHULUAN
Negara Indonesia menyelenggarakan pendidikan bagi warga negaranya,
sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia (UUD 1945), di antaranya antara lain untuk “mencerdaskan kehidupan
bangsa”. Pembukaan UUD 1945 menegaskan dengan tegas menjamin bahwa bangsa
Indonesia harus cerdas, karena kecerdasan diperlukan untuk pembangunan bangsa
Indonesia (Hariatiningsih, 2016: 6). Pendidikan dipandang sebagai salah satu faktor
penting, yang menentukan kualitas sumber daya manusia dan kemajuan suatu bangsa.
Pendidikan adalah usaha sadar negara melalui pembinaan, pengajaran dan
pengajaran sepanjang hayat di sekolah-sekolah untuk mendidik generasi bangsa agar
kelak dapat berperan dalam berbagai lingkungan yang sesuai.
Pendidikan di sekolah sepanjang hayat akan mengajarkan kepada siswa tentang
semua pembelajaran yang berkaitan dengan negara, keluarga dan kehidupan. Salah satu
alat penunjang pembelajaran yang disediakan oleh pemerintah untuk memenuhi
kebutuhan dalam proses belajar mengajar disekolah salah satunya adalah kurikulum.
Kurikulum adalah inti dari pembelajaran. Kurikulum merupakan bidang yang
secara langsung mempengaruhi hasil belajar. (Sukmadinata, 2012: 158). Kurikulum
mendefinisikan proses dan hasil dari sistem pendidikan. Kurikulum juga dapat menjadi
alat untuk mencapai tujuan dan pedoman pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan
jenjang pendidikan (Arifin, 2011: 25).
Kita mengetahui bahwa negara kita Indonesia telah banyak mengalami
perubahan kurikulum, di antaranya kurikulum 1947, 1964, 1968, 1973, 1975, 1984,
1994, 1997, 2004, 2006, 2013 dan terakhir saat ini ada kurikulum merdeka . Perubahan
kurikulum ini dilakukan tidak hanya semata-mata karena ingin mempersulit pendidikan
di Indonesia, akan tetapi perubahan kurikulum justru disesuaikan dengan kebutuhan
siswa dan disesuaikan dengan perubahan perkembangan zaman sebagai upaya
peningkatan mutu kualitas pendidikan di Indonesia.
Menurut Oliva (201:6) yang dikutip oleh Din Wahyudin, kurikulum dipandang
sebagai tujuan, konteks dan strategi pembelajaran melalui instrumen atau program
pengembangan materi pembelajaran, interaksi sosial dan teknik pembelajaran secara
sistematis di lembaga pendidikan. Oleh karena itu, peran kurikulum sangat penting bagi
siswa untuk mencapai tujuan pendidikannya secara terstruktur dan berkesinambungan.
Berdasarkan pengertian tersebut, sehingga peran kurikulum dapat diartikan sebagai
pengelolaan bidang kurikulum sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran berjalan
sangat efisien dan efektif, serta umpan balik dan hubungan timbal balik (Utomo, 2017:
116).
Berdasarkan hal tersebut, pengelola sekolah diharapkan menyusun strategi
pengembangan kurikulum yang sesuai dengan tujuan pendidikan untuk meningkatkan
mutu pendidikan bagi generasi bangsa saat ini. Melihat dan mengikuti kondisi tersebut,
pemerintah mengembangkan kurikulum baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan
di Indonesia, yaitu progam kurikulum merdeka.
Konsep kurikulum merdeka menekankan pada pemberian kebebasan dalam
bidang pendidikan (Faiz dan Kurniawaty, 2020); (Prasetyo, Bashori dan Novi Nur
Lailisna, 2020). Dalam hal ini guru adalah pengawas bagi siswa dalam
menyelenggarakan pembelajaran (Mualifah, 2013). Oleh karena itu pembangunan
bidang pendidikan harus direncanakan sedemikian rupa agar berbagai tantangan dan
permasalahan yang muncul dapat terjawab, agar pendidikan yang dihasilkan berkualitas,
sehingga lahir generasi yang unggul dari pendidikan di zaman sekarang.
METODE PENELITIAN:
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literature review dengan metode
kualitatif. Penelitian tinjauan pustaka adalah penelitian yang mengolah dan
mengumpulkan bahan penelitian sebagai bahan pustaka, diantaranya dapat diperoleh
dari buku atau jurnal. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji teori yang berkaitan
dengan kemandirian belajar sebagai salah satu dari upaya peningkatan mutu
pembelajaran di sekolah/alamat. Data diperoleh dari berbagai, sumber, termasuk buku,
tesis, disertasi, makalah penelitian, dan sumber lainnya. Dengan bantuan, maka semua
data dan sumber informasi dapat digunakan secara optimal dalam pengembangan
gagasan terkait penelitian.

PEMBAHASAN:
Pengertian kurikulum merdeka
Pembelajaran kurikulum merdeka adalah memberikan kebebasan kepada guru
dan siswa untuk menentukan sistem pembelajaran yang berfokus pada perkembangan
kognitif siswa, melatih siswa untuk berpikir kritis sehingga siswa dapat memecahkan
masalah dengan baik. Kurikulum merdeka merupakan kebijakan baru dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Menurut Bapak Nadiem Makarim,
hakikat kebebasan berpikir adalah sebelum guru mengajarkannya kepada siswa, maka
guru harus menguasai pembelajaran tersebut. Dimungkinkan siswa untuk belajar di
bawah bimbingan seorang guru dimana guru harus mengetahui bagaimana
merencanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan keadaan dan karakteristik siswa
serta menggunakan metode dan model pengajaran yang tepat. Kemandirian dalam
belajar berarti bebas dari hambatan, seperti yang dikatakan Ki Hajar Dewantara bahwa
kemandirian adalah salah satu bentuk kemandirian belajar.
Beberapa Survei yang dilakukan oleh para peneliti menunjukkan bahwa hasil
penilaian siswa Indonesia rata-rata hanya berada di urutan keenam dari bawah dalam
bidang matematika dan literasi, sehingga bapak Nandiem selaku menteri kebudayaan
dan pendidikan membuat kebijakan baru yaitu merdeka belajar. Dalam kegiatan
merdeka belajar akan banyak perubahan dalam pelaksanaan merdeka belajar, khususnya
dalam sistem pendidikan. Yang dulunya pembelajaran di kelas menjadi pembelajaran di
luar kelas, pembelajaran melalui sistem field trip classroom akan memberikan
kebebasan penuh kepada siswa untuk mengasah kreatifitas, keterampilan dan
pengetahuannya. Pelajaran di luar ruangan akan menimbulkan rasa senang dalam diri
siswa dan dapat mengajarkan siswa untuk lebih dekat dengan lingkungannya. Sistem
pembelajaran yang lebih bebas dan menyenangkan tidak membuat siswa bosan. Kita
mengetahui bahwa potensi anak yang berbeda dan setiap orang harus menghargainya,
banyak yang memiliki hambatan belajar sendiri yang masih perlu dikembangkan untuk
mencapai dan mengembangkan kepribadian yang kompeten. Sistem pendidikan
dirancang sedemikian rupa agar kepribadian siswa terbentuk dan tidak terpaku pada
peringkat yang dapat menimbulkan diskriminasi dengan memberi label anak pintar dan
anak bodoh. Kecerdasan siswa berbeda-beda. Sehingga mutu kualitas pendidikan akan
semakin meningkat dari segi apapun.
Kurikulum merdeka ini juga memiliki fitur utama yang mendukung pemulihan
pembelajaran. Ciri utama prototipe kurikulum ini adalah: 1. Pembelajaran berbasis
proyek untuk mengembangkan soft skill dan karakter (iman, taqwa, kepribadian mulia,
gotong royong, keragaman global, kemandirian, berpikir kritis dan kreativitas). 2. Fokus
pada materi penting sehingga ada cukup waktu untuk benar-benar mengenal
keterampilan dasar seperti membaca dan berhitung. 3. Fleksibilitas guru untuk
menerapkan pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa (mengajar pada tingkat
yang tepat) dan menyesuaikan dengan konteks dan muatan lokal.

Tujuan kurikulum merdeka


Program kurikulum merdeka terutama dilakukan atas dasar kebijakan
pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas di Indonesia, kurikulum
merdeka merupakan pilihan yang diharapkan mampu mengembangkan pendidikan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang saat ini masih tergolong
rendah. Kurikulum Merdeka juga didasarkan pada filosofi yang berakar pada bapak
pendidikan yaitu Ki Hajar Dewantara, dimana Kurikulum ini menitikberatkan pada
prinsip kemandirian dalam penerapan materi yang relevan dan fleksibel sesuai dengan
minat, kebutuhan dan kemampuan siswa. Ini adalah perubahan dalam pembelajaran
yang mengutamakan siswa. “Tiga tujuan utama dari kurikulum yang dipersonalisasi
adalah siswa, siswa, dan siswa. Saat itu Ki Hajar Dewantara melarang pemaksaan
terhadap siswa karena akan mematikan jiwa kebebasan dan kreativitasnya. Siswa dan
guru diberi kebebasan untuk menerapkan sistem pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan. Model belajar mengajar seperti itu memberikan kontribusi bagi
peningkatan mutu sistem pendidikan nasional.
Dari pernyataan diatas bisa dikatakan bahwa Salah satu tujuan dibuatnya
program kurikulum merdeka ini adalah agar pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan, sehingga pembelajaran yang menyenangkan dapat meningkatkan
semangat belajar siswa. Siswa akan memiliki kebebasan Siswa memiliki kebebasan
berekspresi di sekolah. Melalui kurikulum merdeka ini, siswa akan memiliki
kesempatan untuk meningkatkan soft skill dan hard skill dengan baik dan tepat. Soft
skill adalah keterampilan yang dimiliki seseorang, sedangkan hard skill
menggambarkan perilaku seseorang dan keterampilan yang ditunjukkan.

Pengertian Mutu pendidikan


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “kualitas” berarti ukuran, mutu, taraf
atau derajat baik buruknya (kecerdasan). Kualitas adalah keseluruhan citra dan
karakteristik dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang diharapkan. Konsep mutu dalam konteks pendidikan
meliputi kontribusi, proses dan produksi pendidikan. Menurut Rusman, proses dan hasil
pendidikan bermutu berkaitan. Namun, agar proses yang baik tidak tersesat, sekolah
harus merumuskan terlebih dahulu kualitas hasil (output) dari setiap tahun atau periode
lainnya harus memiliki tujuan yang jelas.
Menurut standar nasional Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005, mutu pendidikan dikatakan tinggi atau berkualitas apabila proses pembelajaran
dalam pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang dan memotivasi. Jalan bagi prestasi siswa secara aktif akan memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan keterampilan siswa untuk kemandirian
sesuai dengan minat dan perkembangan fisik dan psikis.
Menurut Hari Sudradjad yang dikutip dalam beberapa artikel yang berkaitan,
pendidikan bermutu adalah pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan dengan
keterampilan atau kompetensi, baik kualifikasi akademik maupun kompetensi
profesional, kompetensi kepribadian dan sosial, serta nilai-nilai moral yang luhur, yang
kesemuanya merupakan keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan (kemampuan
hidup). Pendidikan yang mampu menghasilkan manusia seutuhnya (whole people) atau
manusia dengan kepribadian yang kokoh (integrated personality) yang mampu
memadukan antara iman, ilmu dan amal.
Dari uraian pernyataan di atas, jelaslah bahwa mutu pendidikan merupakan
pondasi pembangunan sumber daya manusia (SDM). Bagaimana masa depan bangsa
terletak pada keberadaan mutu pendidikan pada masa kini. Pendidikan yang berkualitas
terjadi jika manajemen sekolah tertata dengan baik. Kualitas juga merupakan arena
persaingan yang sangat penting, karena merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas
produk jasa. Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan yang bermutu tinggi menjadi
penting baik untuk memperbaiki masa depan negara maupun sebagai bagian dari
pengabdian.

Kurikulum merdeka sebagai upaya peningkatan mutu kualitas pendidikan di


Indonesia
Pendidikan merupakan tanggung jawab yang menjadikan seseorang
berkepribadian baik dan berkualitas. Tujuan pendidikan tercermin dalam konsep
pendidikan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara
memaknai pendidikan sebagai suatu proses yang di dalamnya ditempatkan persyaratan-
persyaratan untuk mengembangkan potensi anak. Kebebasan belajar penting bagi siswa
untuk berkomunikasi dengan baik satu sama lain karena sistem pembelajaran
memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar di luar kelas, yang dapat mendorong
tanggung jawab siswa.
Kurikulum merdeka berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam
proses pendidikan. Pelakasanaan Kurikulum Merdeka sebagai opsi untuk
mengantisipasi learningloss (menurunnya pengetahuan dan keterampilan siswa secara
akademis). Penerapan Kurikulum Merdeka merupakan peluang untuk mengedepankan
karakteristik dan keunikan siswa yang akan didukung oleh peran guru dalam membuat
pembelajaran semakin lebih kreatif dan inovatif.
Pengimplementasian Kurikulum Merdeka menurut beberapa peneliti
juga dipercaya dapat meningkatkan mutu kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini
karena dengan adanya Program pembelajaran kurikulum merdeka memungkinkan siswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran dan berhasil dalam studi mereka, karena siswa
mampu mengembangkan bakat dan minat sesuai keinginan mereka. Selain daripada itu
pembelajaran kurikulum merdeka merupakan kemajuan dalam menciptakan orang yang
lebih baik. Maksudnya dalah sistem pendidikan pembelajaran kurikulum merdeka
ditekankan mampu mengembangkan karakter yang baik dan kemampuan berpikir kritis
dalam memecahkan masalah pada siswa, kreatif dan inovatif, serta jujur, bertanggung
jawab, adil, disiplin, religius, dan lain-lain. Disini guru merupakan kunci keberhasilan
program studi pembelajaran kurikulum merdeka. Guru memiliki peranan penting dalam
pembelajaran, oleh karena itu guru diharapkan dapat menyelenggarakan proses
pembelajaran secara efektif dan efisien sesuai dengan karakteristik siswa dan kondisi
lingkungan sekitar. Mampu memilih model dan metode pengajaran yang sesuai. Sistem
Kurikulum merdeka dapat digunakan untuk menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas.
Dalam bukunya, Sudarwan Danim (2007) mengatakan lembaga pendidikan
dalam meningkatkan mutu perlu melibatan lima faktor yang merupakan unsur dari
lembaga tersebut, yaitu: kepemimpinan kepala sekolah, guru, siswa, kurikulum dan
jaringan kerjasama. Kelima unsur ini harus terlibat dan saling berhubungan dalam
mencapai pendidikan berkualitas. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, maka perlu
adanya transformasi kurikulum sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 3 dan pasal 37 ayat 1. Kurikulum
sekolah harus terdiversifikasi dengan program merdeka belajar agar dapat berjalan
secara berkesinambungan dengan undang-undang dan peraturan pemerintah yang
berlaku. Serta perlunya transformasi manajemen pendidian nasional yang masih
memiliki problem dalam mengatasi setiap kebijakan pendidian yang saling tumpang
tindih. Dengan adanya transformasi manajemen pendidikan ini melalui konsep merdea
belajar diharapkan mutu pembelajaran di sekolah dapat bermutu dan mampu
mengahsilan generasi bangsa yang bersaing secara global (Sherly, et al., 2020: 183–
190).

KESIMPULAN
Pendidikan adalah usaha sadar negara melalui pembinaan, pengajaran dan
pendidikan sepanjang hayat di sekolah-sekolah untuk mendidik generasi bangsa agar
kelak dapat berperan di berbagai lingkungan yang sesuai. Salah satu alat penunjang
pendidikan yang disediakan oleh pemerintah untuk mendidik generasi bangsa adalah
Kurikulum, kurikulum sebuah inti dari pembelajaran yang secara langsung
mempengaruhi hasil belajar..
Indonesia telah banyak mengganti kurikulum dari waktu ke waktu dengan
pertimbangan yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan disesuaikan dengan
perubahan perkembangan zaman sebagai upaya peningkatan mutu kualitas pendidikan
di Indonesia. hasil penilaian di Indonesia menunjukan rata-rata siswa hanya berada di
urutan keenam dari bawah dalam bidang matematika dan literasi, sehingga bapak
Nandiem selaku menteri kebudayaan dan pendidikan membuat kebijakan baru yaitu
kurikulum merdeka sebagai upaya peningkatan mutu kualitas pendidikan Indonesia.
Kurikulum merdeka berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam
proses pendidikan. Pelakasanaan Kurikulum Merdeka sebagai opsi untuk
mengantisipasi learningloss (menurunnya pengetahuan dan keterampilan siswa secara
akademis). Penerapan Kurikulum yang mengedepan kreatifitas antara guru dan siswa
merupakan peluang untuk mengedepankan karakteristik dan keunikan siswa yang akan
didukung oleh peran guru dalam membuat pembelajaran semakin lebih inovatif.
Hal ini sejalan dengan pendapat bapak pendidikan Indonesia, Ki Hajar
Dewantara yang memaknai pendidikan sebagai suatu proses yang di dalamnya
ditempatkan persyaratan-persyaratan untuk mengembangkan potensi anak. Kebebasan
belajar penting bagi siswa untuk berkomunikasi dengan baik satu sama lain karena
sistem pembelajaran memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar di luar kelas,
yang dapat mendorong tanggung jawab siswa. Sehingga kurikulum merdeka bisa
menjadi upaya peningkat mutu kualitas pendidikan Indonesia dengan berbagai berbagai
pengajarannya.

DAFTAR PUSAKA
Arifin, Zainal. 2011. Konsep & Model Pengembangan KurikulumBandung: Remaja
Rosdakarya.
Alawi Dindin, Sumpena Agus, Supiana, Zaqiah Qiqi Yuliati.EDUKATIF: JURNAL
ILMU PENDIDIKAN Volume 4 Nomor 4 Tahun 2022 Halm 5863 –
5873.Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka Pasca
Pandemi Covid-19.
Alifah, Siti. (2021). PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA
UNTUK MENGEJAR KETERTINGGALAN DARI NEGARA LAIN,
EDUCATION IN INDONESIA AND ABROAD: ADVANTAGES AND
LACKS. JURNAL PENELITIAN Volume 5, Nomor 1, Juli 2021, UIN Jakarta.
Din Wahyudin. (2014). Manajemen Kurikulum, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
E. S. Sherly. Dharma dan H. B. Sihombing. (2020). Merdeka Belajar: Kajian Literatur.
UrbanGreen Conference Proceeding Library.
Faiz, A., Parhan, M., & Ananda, R. (2022). Paradigma baru dalam Kurikulum Prototipe.
EDUKATIF. JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 4(1), 1544–1550.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i1.2410
https://repository.uin-suska.ac.id/20910/7/11.%20BAB%20II.pdf
Mualifah, I. 2013. Progresivisme John Dewey dan Pendidikan Partisipatif Perspektif
Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 01 (01): 102-121.
Muhammedi. Jurnal pendidikan Vol. IV, No. 1: Januari – Juni 2016, ISSN: 2338 –
2163. PERUBAHAN KURIKULUM DI INDONESIA: STUDI KRITIS
TENTANG UPAYA MENEMUKAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
YANG IDEAL
Nugraha, Tono Supriatna. (2022) Inovasi Kurikulum 19 (2) 251-262. Kurikulum
Merdeka untuk Pemulihan Krisis Pembelajaran. Inovasi Kurikulum
https://ejournal.upi.edu/index.php/JIK
Olivia. 2012. Total Quality Management in Edukation (Manajemen Mutu Pendidikan.
Yogyakarta: IRCiSoD.
Prasetyo, M. A. M., Bashori, B., & Novi Nur Lailisna. (2020). Strategy of Boarding
School (Pesantren) Education in Dealing with the Covid-19 Pandemic. Kholifa:
Journal of Islamic Education, 4(2), 142–160.
Rahmasyah, Muhammad Fahmi. Ar-Rosikhun: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam.
MERDEKA BELAJAR: UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN
DISEKOLAH/MADRASAH
https://ejournal.uinmalang.ac.id/index.php/alrosikhuun/index
Sari, Rati Melda. PRODU: Prokurasi Edukasi-Jurnal Manajemen Pendidikan Islam.
ANALISIS KEBIJAKAN MERDEKA BELAJAR SEBAGAI STRATEGI
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN [P-ISSN: 2721-270X]*****Volume
1, Nomor 1, Special Issue, Desember 2019***** [E-ISSN: 2721-3439]
Sandi Wahyu Utomo. (2017). Manajemen Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Kompetensi Guru (Studi Kasus di SMA Muhammadiyah 7, Yogyakarta).
Sudarwan D. (2007). Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, (2003).http://simkeu.kemdikbud.go.id/index.php/peraturan1/8-uu-
undang-undang/12 uuno-20-tahun-2003-tentang-sistem-pendidikan-nasional

Berikut Bukti Upload Artikel ke Website Jurnal Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai