Anda di halaman 1dari 39

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI AWAL SEBELUM TINDAKAN

Hasil observasi awal dari kelas yang akan dijadikan tempat penelitian,

diketahui bahwa secara umum guru sering menggunakan cara mengajar secara

tradisional yaitu guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan tugas.

Selain itu, guru belum pernah menerapkan strategi pembelajaran inkuiri,

karena kegiatan pembelajaran dalam kelas masih sering didominasi oleh guru,

guru lebih banyak menjelaskan materi dan siswa mendengarkan informasi

yang diperoleh dari guru.

Kondisi siswa ketika mengikuti proses pembelajaran pada umumnya

masih bersifat pasif, pada saat penyampaian materi, siswa cuma

mendengarkan dan mencatat setelah diperintahkan oleh guru. 1) Suasana kelas

terkadang ramai dengan obrolan yang tidak ada sangkut pautnya dengan

pelajaran. 2) Pertanyaan-pertanyaan guru bukan diajukan kepada siswa secara

personal tetapi diajukan ke kelas, sehingga jawaban siswa juga dilakukan

secara massal. 3) Siswa kurang respon untuk mengemukakan pendapat

walaupun sudah diberikan kesempatan oleh guru ataupun ditunjuk secara

langsung. 4) Tidak ada siswa yang berani mengerjakan soal sendiri ke papan

tulis, soal latihan dikerjakan bersama-sama dipandu oleh guru. 5) Ada

beberapa siswa yang sering menyeletuk hal-hal yang tidak terkait dengan
52

pelajaran. 6) Kondisi belajar mengajar diatas dikarenakan penyampaian materi

pembelajaran belum menggunakan model pembelajaran dengan maksimal,

sehingga proses belajar mengajar hanya terjadi satu arah saja.

Berdasarkan pengamatan di kelas, peneliti menyimpulkan guru tersebut

sudah bagus dalam hal mengajar dan penyampaian materi, namun siswa belum

dibiasakan untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Namun perlu

diadakannya suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan

pemahaman siswa kelas IV SDN I Susukan pada mata pelajaran IPA.

Berdasarkan studi dokumentasi dan diskusi yang dilakukan oleh peneliti

beserta guru, prestasi pencapaian kompetensi siswa masih sangat beragam.

Ada siswa yang mampu meraih nilai tinggi, tetapi banyak siswa yang hanya

mampu meraih nilai sangat rendah. Data selengkapnya disajikan dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil Prasiklus Siswa Mata Pelajaran IPA

No Nama Prasiklus Keterangan

1 Tina Agustina 47 tidak tuntas

2 Sandy Alqirsy 57 tidak tuntas

3 Tina Agustina 57 tidak tuntas

4 Titin Nurwati 40 tidak tuntas

5 Kuswati 40 tidak tuntas

6 Khafidoh 83 tuntas

7 Mela Fitriyawati 57 tidak tuntas


53

8 Marpuah 90 tuntas

9 Nita 50 tidak tuntas

10 Rizki Maulana 63 tuntas

11 Abdul Aziz 53 tidak tuntas

12 Abdul Fadillah 60 tuntas

13 Adi Mulyadi 50 tidak tuntas

14 Aghniatus Salmah 43 tidak tuntas

15 Ahmad Masrutin 60 tuntas

16 Ainun Nisa 67 tuntas

17 Ajeng Dwi Nilova 53 tidak tuntas

18 Alan Rajabi 70 tuntas

19 Alief Laela 70 tuntas

20 Ammar Ibnu R. 37 tidak tuntas

21 Angga Supratno 30 tidak tuntas

22 Ari 63 tuntas

23 Aziz Rakhman 77 tuntas

24 Baenah 37 tidak tuntas

25 Casyanto 57 tidak tuntas

26 Dulhadi 60 tuntas

27 Dwi Nurjannah 50 tidak tuntas

28 Emi Fauni 43 tidak tuntas

29 Eryanti 33 tidak tuntas

30 Haevah 50 tidak tuntas


54

31 Khaerul Iqbal 27 tidak tuntas

32 Khaerun Nasihin 60 tuntas

Jumlah 1734

Rata-rata Kelas 55,2

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 27

KKM 60

Tuntas 12 37,5%

Tidak tuntas 20 62,5%

Berdasarkan hasil prasiklus tersebut peneliti memperoleh informasi

tentang kondisi dikelas pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, maka penulis dan kolaborator sepakat

untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan memberikan

penerapan strategi pembelajaran inkuiri kepada guru kelas untuk diterapkan

dalam pembelajaran.

B. PELAKSANAAN TINDAKAN

Pelaksanaan penelitian tindakan ini dilakukan selama tiga siklus. Setiap

siklusnya proses pembelajaran IPA pokok bahasan struktur panca indra dan

fungsinya dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri. Berikut

penjelasan dari tiap-tiap siklus:


55

1. Siklus 1 (Tiga Pertemuan)

Siklus 1 terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

observasi, dan refleksi serta replanning.

a. Perencanaan Tindakan Siklus 1

Pelaksanaan rancangan tindakan dalam proses pembelajaran

IPA pokok bahasan struktur panca indra dan fungsinya, diperlukan

adanya suatu rancangan yang dijadikan pedoman bagi guru mata

pembelajaran IPA pokok bahasan struktur panca indra dan fungsinya.

Dalam hal ini rancangan dibuat untuk mengetahui desain

pembelajaran IPA pokok bahasan struktur panca indra dan fungsinya

dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri sebagai upaya

untuk mengoptimalkan keaktifan dan rasa ingin tahu siswa. Pada

siklus 1 ini proses pembelajaran IPA pokok bahasan struktur panca

indra dan fungsinya direncanakan dua kali pertemuan dengan

menggunakan model pembelajaran inkuiri. Tahap perencanaan

tindakan yang dilakukan peneliti sebagai berikut:

1) Bersama-sama membuat jadwal tindakan. Jadwal tindakan

ditentukan atas kesepakatan antara guru dan peneliti. Adapun

jadwal pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan jadwal mata

pelajaran IPA dikelas IV SDN I Susukan agar tidak mengganggu

mata pelajaran yang lain. Jadwal tindakan pada siklus 1 diuraikan

dalam tabel berikut:


56

Tabel 4.2

Jadwal Tindakan Siklus 1

Pertemuan Hari, Jam Kompetensi Dasar


Tanggal Pelajaran
1 Selasa, 28 3-4 - Menjelaskan
Sept 2010 08.10-09.20 struktur panca
2 Selasa, 5 3-4 indra Penglihat.
Okt 2010 08.10-09.20 - Mejelaskan
panca indra
pendengar

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang berisi

tentang: 1) Satuan pendidikan 2) Nama mata pelajaran 3) Kelas/

semester 4) Alokasi waktu 5) Pertemuan 6) Standar kompetensi

7) Kompetensi dasar 8) Indikator 9) Tujuan pembelajaran 10)

Materi pembelajaran 11) Metode pembelajaran 12) langkah-

langkah pembelajaran 13) Alat dan sumber pembelajaran dan 14)

Penilaian, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

3) Mempersiapkan tempat, alat dan bahan yang akan digunakan

untuk pembelajaran mata pelajaran IPA pokok bahasan panca

indra penglihat dan indra pendengar serta fungsinya.

4) Membuat lembar evaluasi siswa. Guru mengevaluasi hasil belajar

IPA pokok bahasan panca indra penglihat dan indra pendengar

serta fungsinya pada siklus 1.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

Pada siklus pertama ini dilaksanakan dua kali pertemuan dengan

dua kompetensi dasar, diakhir pertemuan ketiga diadakan tes evaluasi

siklus 1. Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan rancangan yang


57

telah dibuat dengan mengacu pada model pembelajaran inkuiri sebagai

alternatif pemecahan masalah pembelajaran yang dirasakan oleh guru.

Selama pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru pengajar,

sedangkan guru sebagai kolaborator melaksanakan observasi,

pengamat, dan refleksi dengan mencatat apa saja yang diamati saat

terjadinya proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan poin-poin

yang telah termuat dalam lembar observasi. Untuk lebih jelasnya

pelaksanaan tindakan di jelaskan di bawah ini:

1) Pertemuan 1

Pada pertemuan pertama pelaksanaan pembelajaran mata

pelajaran IPA pada pokok panca indra penhlihat dan fungsinya

dengan model pembelajaran inkuiri, guru membuka pelajaran

dengan bertegur sapa. Materi yang disajikan pada pertemuan

pertama menyangkut pengertian, struktur panca indra penglihat .

Siswa diminta untuk menyiapkan buku catatan, sebelum guru

menyampaikan tujuan pembelajaran, terlebih dahulu menjelaskan

kepada siswa tentang model pembelajaran inkuiri yang akan

diterapkan. Kemudian guru menyampaikan bagaimana tata cara

siswa melakukan kegiatan dalam pembelajaran tersebut.. Agar

siswa tertarik dengan model pembelajaran yang akan dilaksanakan

maka guru menyampaikan makna dari penerapan model

pembelajaran inkuiri bagi siswa. Selanjutnya peneliti memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum


58

dipahami mengenai model pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Siswa dengan bimbingan guru mengerjakan tugas selama waktu

yang telah ditentukan. Selanjutnya pada kegiatan penutup, peneliti

merangkum materi pelajaran dengan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti

tentang materi yang dijelaskan oleh peneliti.

2) Pertemuan 2

Pada pertemuan kedua, didahului dengan pemberian

apersepsi oleh guru dengan mengingatkan kembali pelajaran pada

pertemuan 1 tentang struktur panca indra penglihat. Kemudian guru

memberikan permasalahan tentang panca indra pendengar.

Pada kegiatan inti guru membagikan soal-soal latihan yang

harus dikerjakan. Guru mengawasi kegiatan yang dilakukan dan

membantu kesulitan.

c. Hasil Observasi Siklus 1

1) Aktivitas Siswa Siklus 1

Aktivitas siswa dilakukan dengan melakukan pengamatan

atau observasi terhadap siswa selama kegiatan berlangsung.

Pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran

yaitu dengan menggunakan lembar observasi, yang terdiri dari

ranah afektif yang terangkum menjadi 5 instrumen keberhasilan

yaitu sikap, minat, konsep diri, nilai atau internalisasi dan moral.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut:


59

Tabel 4.3
Hasil Perhitungan Aktivitas Siswa Siklus 1

SIKLUS 1
Instrumen Poin Indikator
Pertemuan 1 Pertemuan 2

Sikap Melakukan 78,6 % 89,3 %


1
observasi
Melakukan 71.4 % 82,1 %
2
diskusi tentang
Bertanya 53,6 % 53,6 %
3 kepada teman
atau guru
Minat Antusias 39,3 % 39,3 %
4 mengikuti
pelajaran
Mengerjakan 67,9 % 67,9 %
5
soal
Berusaha 42,9 % 42,9 %
memahami
6
struktur panca
indra
Konsep Diri Memiliki 42,9 % 42,9%
kecepatan
7
memahami
pokok bahasan
Mengukur 71,4 % 71,4 %
8 kemampuan
memahami
Nilai/ Menunjukan 32,1 % 35,7 %
Internalisasi keyakinan atas
9
kemampuan
diri sendiri.
Moral 10 Memiliki 39,3 % 39,3 %
tanggung
60

jawab
Memiliki 39,3 % 39,3 %
kepedulian
11
terhadap orang
lain
12 Kedisiplinan 60,7 % 71,4 %
dan ketertiban
dalam kelas:
- Tidak
mengganggu
orang lain
- Tidak
mengerjakan
tugas lain
- Tidak berisik
di kelas
- Tidak
melamun
- Tidak tidur
Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus 1

Siklus 1
No. Instrumen
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Sikap 67,86 % 75 %
2 Minat 50 % 50 %
3 Konsep diri 57,14 % 57,14 %
4 Nilai / Internalisasi 32,14 % 35,71 %
5 Moral 46,43 % 50 %
Rata-Rata per pertemuan 50,7 % 53,6 %
Rata-Rata Siklus 1 52,15 %

 Pertemuan 1

Pada pertemuan 1 materi yang disampaikan yaitu

struktur panca indra. Pada pertemuan pertama ini siswa di

ajak mengenali panca indra yang ada di setipa

siswa,kemudian ditanya kegunaanya.


61

Dari hasil perhitungan data observasi aktivitas siswa

diperoleh rata-rata sikap siswa sebesar 67,86%, rata-rata

minat siswa 50%, rata-rata konsep diri siswa sebesar 57,14%,

rata-rata nilai atau internalisasi siswa terhadap pembelajaran

sebesar 32,14% dan rata-rata moral sebesar 46,43 %. Rata-

rata aktivitas siswa pertemuan 1 yaitu 50,7 %. Angka ini

menunjukan persentase dari seluruh jenis aktivitas yang

dilakukan siswa pada pertemuan pertama.

 Pertemuan 2

Pada pertemuan 2 materi yang disampaikan masih

seperti pada pertemuan 1, siswa diberikan tentang gangguan

pada panca indra pendengar. Kemudian siswa mencoba

menganalisis.

Dari hasil perhitungan data observasi siswa diperoleh

Dari hasil perhitungan data observasi aktivitas siswa

diperoleh rata-rata sikap siswa sebesar 75%, rata-rata minat

siswa 50%, rata-rata konsep diri siswa sebesar 57,14%, rata-

rata nilai atau internalisasi siswa terhadap pembelajaran

sebesar 35,71% dan rata-rata moral sebesar 50%. Rata-rata

aktivitas siswa pertemuan 2 yaitu 53,6%.

2) Hasil Belajar Siswa Siklus 1

Diakhir pertemuan siklus 1 diadakan evaluasi yang

dikerjakan secara individu untuk melihat tingkat penguasaan


62

siswa terhadap materi yang dipelajari. Evaluasi yang dilaksanakan

pada siklus 1 terdiri dari 5 soal essay, dengan hasil belajar siswa

siklus 1 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4
Data Hasil Belajar Siswa Siklus 1

No Nama Siklus 1

1 Tina Agustina 60

2 Sandy Alqirsy 70

3 Tina Agustina 80

4 Titin Nurwati 50

5 Kuswati 50

6 Khafidoh 50

7 Mela Fitriyawati 80

8 Marpuah 40

9 Nita 50

10 Rizki Maulana 70

11 Abdul Aziz 40

12 Abdul Fadillah 80

13 Adi Mulyadi 60

14 Aghniatus Salmah 70

15 Ahmad Masrutin 60

16 Ainun Nisa 60

17 Ajeng Dwi Nilova 60

18 Alan Rajabi 80

19 Alief Laela 50
63

20 Ammar Ibnu R. 60

21 Angga Supratno 50

22 Ari 80

23 Aziz Rakhman 70

24 Baenah 100

25 Casyanto 40

26 Dulhadi 80

27 Dwi Nurjannah 50

28 Emi Fauni 40

29 Eryanti 60

30 Haevah 60

31 Khaerul Iqbal 70

32 Khaerun Nasihin 60

Jumlah 1980

Rata-rata Kelas 61,9

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 40

Tuntas 21 65,63%

Tidak tuntas 11 34,37%

Hasil belajar siswa dapat diketahui dari evaluasi yang

dilaksanakan pada akhir siklus 1 dengan sub pokok indra

penglihat dan indra pendengar. Soal yang diberikan berupa essay

sebanyak 5 item. Diperoleh data hasil tes formatif siswa pada


64

siklus 1 yaitu siswa yang tuntas sebanyak 21 anak (65,63%) siswa

yang tidak tuntas sebanyak 11 anak (34,37%) dengan nilai

tertinggi 100 dan nilai terendah 40 dan rata-rata hasil belajar

siswa pada siklus 1 sebesar 61,9.

d. Refleksi Siklus 1

Berdasarkan keseluruhan tindakan siklus 1 meliputi perencanaan

dan pelaksanaan tindakan serta hasil observasi yang dilakukan selama

tindakan siklus 1 dapat dilakukan hasil refleksi. Peneliti dan

kolaborator mendiskusikan hasil pelaksanaan tindakan. Penerapan

strategi pembelajaran inkuiri belum dapat menunjukkan hasil yang

optimal.

Pada pertemuan pertama, Hal ini disebabkan karena aktivitas

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran masih ada siswa yang

tidak serius untuk mengikuti kegiatan pembelajaran (mendengarkan

dan mencatat), sehingga siswa belum merasakan perubahan strategi

yang dilakukan oleh guru. Siswa belum terbiasa dalam melakukan

observasi dan mengolah informasi.

Pada pertemuan kedua, mulai ada sedikit peningkatan aktivitas

yang dilakukan siswa seperti peningkatan sikap, internalisasi dan

perilaku (moral), walaupun ada beberapa instrumen penilaian yang

tidak mengalami peningkatan seperti minat dan konsep diri siswa

selama proses pembelajaran. Siswa mulai mempelajari soal-soal yang

diberikan guru, berdiskusi dan bertanya kepada teman sebayanya


65

terkait soal yang tidak dimengertinya, bisa dilihat pada tingkat

kepedulian siswa yang cerdas terhadap temannya yang masih kurang

dalam akademik. Konsep diri siswa yang belum terbangun bisa dilihat

dari belum mandirinya siswa dalam mengambil keputusan. Mereka

berkali-kali bertanya kepada guru sebelum menuliskan jawaban ketika

guru berkeliling mengamati pelaksanaan diskusi kelompok. Ada

beberapa siswa yang langsung bertanya pada guru ketika sedang

berdiskusi dengan kelompoknya, tanpa bertanya ke teman satu

kelompoknya terlebih dulu. Sehingga diskusi dikelompok tersebut

tidak berjalan dengan baik.

Dari hasil nilai prasiklus dan evaluasi siklus 1 terdapat

kenaikan nilai dari rata-rata siswa. Meskipun nilai rata-rata siswa

mengalami peningkatan, namun hasil tersebut belum merupakan hasil

yang optimal karena kenaikan rata-rata hanya 7,17. Secara

keseluruhan proses pembelajaran Ipa pada pokok bahasan struktur

panca indra dan sifatnya pada siklus 1 ini dikatakan belum berhasil,

karena ketuntasan siswa berdasarkan KKM belum mencapai 75% ,

yakni hanya mencapai 65,63%.

Adapun permasalah-permasalahan yang dihadapi dan perlu

dicari penyelesaiannya antara lain:

a) Aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran masih pasif

yaitu hanya mendengarkan dan mencatat pada tahap metode

ceramah.
66

b) Siswa belum terbiasa melakukan tindakan observasi

c) Siswa masih bergantung terhadap guru dalam mengevaluasi

informasi yang di perolehnya

d) Siswa kurang tertarik untuk melakukan diskusi karena siswa

belum terbiasa belajar secara kelompok dan berbagi dengan teman

sekelompok.

e) Hasil belajar berdasarkan evaluasi dari siklus 1 diperoleh hasil

yang belum berhasil karena belum mencapai ketuntasan minimal

75 % dari jumlah siswa.

Berdasarkan hasil tindakan pada siklus 1, upaya untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dengan strategi pembelajaran inkuiri

belum menunjukan hasil yang memuaskan. Oleh karena itu,

diperlukan siklus 2 dalam penelitian agar mampu memperbaiki situasi

pembelajaran pada siklus 1 dan skenario pembelajaran harus

dipersiapkan lebih baik. Dengan melihat pengamatan pada siklus 1 ini,

maka diperlukan upaya perbaikan yang optimal di siklus 2. Upaya

perbaikan salah satunya untuk mengoptimalkan pelaksanaan proses

pembelajaran IPA pokok bahasan struktur panca indra dengan strategi

pembelajaran inkuiri pada siklus 2.

2. Siklus Kedua (Dua Pertemuan)


67

Seperti siklus 1, siklus 2 terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan

yang dilihat berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1, pelaksanaan,

observasi, dan refleksi serta replanning.

Adapun kompetensi dasar yang ingin dicapai yaitu siswa mampu

memahami fungsi indra pembau dan pengecap.

a. Perencanaan Tindakan Siklus 2

Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 ini merupakan kelanjutan

pada siklus 1 yang dinyatakan belum mencapai standar yang

ditetapkan. Dengan demikian perlu dilanjutkan pada siklus 2.

Pembelajaran pada siklus 2 ini dilaksanakan dua kali pertemuan

dengan pokok bahasan struktur indra pembau dan pengecap. Hasil

refleksi dari siklus 1 dinyatakan belum berhasil . Hal ini disebabkan

karena peneliti belum optimal dalam melaksanakan perencanaan

pembelajaran. Berdasarkan permasalahan pada siklus 1 maka guru

menentukan perencanaan tindakan dan tujuan pada siklus 2. Tindakan

yang dilakukan guru pada siklus 2 adalah :

1) Guru perlu memberikan bimbingan lebih intensif pada siswa

sehingga siswa dapat menganalisa dari apa yg diperolehnya.

2) Guru lebih intensif untuk mengarahkan fungsi indra pembau dan

pengecap.

3) Guru perlu menekankan kepada siswa agar diutamakan untuk

bertanya terlebih dahulu kepada temanny sebelum bertanya

kepada guru.
68

4) Guru memberikan pemahaman tentang pembelajaran inkuiri

5) Guru mengupayakan peningkatan hasil belajar agar ketuntasan

klasikal dapat tercapai.

Adapun tahap perencanaan tindakan yang dilakukan guru dan

peneliti sebagai berikut:

1) Bersama-sama membuat jadwal tindakan. Jadwal tindakan

ditentukan atas kesepakatan antara guru dan peneliti. Adapun

jadwal pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan jadwal

pembelajaran IPA pada pokok bahasan indra pembau dan indra

pengecap di SDN I Susukan agar tidak mengganggu mata

pelajaran yang lain. Jadwal tindakan pada siklus 2 diuraikan dalam

tabel berikut:

Tabel 4.5
Jadwal Tindakan Siklus 2

Pertemuan Hari, Jam Kompetensi Dasar


Tanggal Pelajaran
3 Selasa, 12 3-4 - Memahami
Okt 2010 08.10-09.20 struktur indra
4 Selasa, 19 3-4 pembau dan
Okt 2010 08.10-09.20 pengecap

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang berisi

tentang: 1) Satuan pendidikan 2) Nama mata pelajaran 3) Kelas/

semester 4) Alokasi waktu 5) Pertemuan 6) Standar kompetensi 7)

Kompetensi dasar 8) Indikator 9) Tujuan pembelajaran 10) Materi

pembelajaran 11) Metode pembelajaran 12) langkah-langkah


69

pembelajaran 13) Alat dan sumber pembelajaran dan 14)

Penilaian, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

3) Mempersiapkan tempat, alat dan bahan yang akan digunakan

untuk pembelajaran mata pelajaran IPA pada pokok bahasan indra

pembau dan indra pengecap.

4) Membuat lembar evaluasi siswa. Guru mengevaluasi hasil belajar

pada pokok bahasan indra pembau dan indra pengecap.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 2

Pada siklus kedua ini dilaksanakan dua kali pertemuan dengan

satu kompetensi dasar yaitu memahami struktur indra pembau dan

pengecap. Dan diakhir pertemuan empat diadakan evaluasi.

Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan rancangan yang telah

dibuat dengan mengacu pada strategi pembelajaran inkuiri sebagai

alternative pemecahan masalah pembelajaran yang dirasakan oleh

guru. Selama pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru

pengajar, sedangkan guru sebagai kolaborator melaksanakan observasi,

pengamat, dan refleksi dengan mencatat apa saja yang diamati saat

terjadinya proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan poin-poin

yang telah termuat dalam lembar observasi. Untuk lebih jelasnya

pelaksanaan tindakan di jelaskan di bawah ini:

1) Pertemuan 3
70

Pada pertemuan 3 pelaksanaan pembelajaran pada pokok

bahasan indra pembau dan indra pengecap dengan strategi

pembelajaran inkuiri, guru membuka pelajaran dengan bertegur

sapa. Materi yang disajikan pada pertemuan tiga membahas

struktus indta pembau dan pengecap dan fungsinya. Siswa diminta

untuk menyiapkan buku catatan, sebelum guru menyampaikan

tujuan pembelajaran. Guru memberikan petunjuk kepada siswa

yang lebih jelas tentang tatacara siswa belajar inkuiri. Agar siswa

semakin memahami model pembelajaran yang dilaksanakan maka

guru menyampaikan makna dari penerapan strategi pembelajaran

inkuiri bagi siswa. Selanjutnya peneliti memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami

mengenai model pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Kemudian guru memberikan apersepsi oleh guru dengan

mengingatkan kembali pelajaran pada pertemuan sebelumnya.

Kemudian guru memberikan pengarahan terkait kegiatan yang akan

dilaksanakan pada pertemuan ini.

Pada kegiatan inti guru membagikan soal-soal latihan yang

harus dikerjakan. Guru mengawasi kegiatan yang dilakukan

membantu kesulitan apabila siswa tidak bisa mengatasi kesulitan.

Pada kegiatan penutup siswa diminta untuk membuat hasil

kegiatan yang dilakukan untuk selanjutnya dikumpulkan.

2) Pertemuan 4
71

Pertemuan keempat ini guru menugaskan kepada siswa

untuk membuat sebuat kesimpulan tentang indra pembau dan indra

pengecap, dan menceritkan penggunaan indra tersebut dalam

kehidupan sehari-hari. Setelah kegiatan itu diadakan evaluasi siklus

2 untuk mengetahui seberapa besar kemajuan yang diperoleh pada

siklus kedua.

c. Hasil Observasi Siklus 2

1) Aktivitas Siswa Siklus 2

Aktivitas siswa dilakukan dengan melakukan pengamatan

atau observasi terhadap siswa selama kegiatan berlangsung.

Pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran

yaitu dengan menggunakan lembar observasi, yang terdiri dari

aspek afektif yang terangkum menjadi 5 instrumen keberhasilan

yaitu sikap, minat, konsep diri, nilai atau internalisasi dan moral.

Pada siklus 2 berlangsung selama 4 jam pelajaran terdiri

dari dua pertemuan dan pada akhir siklus diadakan evaluasi. Materi

yang disampaikan pada siklus 2 yaitu panda indra pembau dan

pengecap. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Aktivitas Siswa Siklus 2

SIKLUS 2
Instrumen Poin Indikator
Pertemuan 3 Pertemuan 4

Sikap 1 Melakukan 89,3 % 96,4 %


72

observasi
Melakukan 82,1 % 39,3 %
2 diskusi tentang
materi
Bertanya kepada 60,7 % 50 %
3
teman atau guru
Minat Antusias 57,1 % 100 %
4 mengikuti
pelajaran
Mengerjakan 64,3 % 100 %
5
soal
Berusaha 46,4 % 71,4 %
memahami
6
struktur panca
indra
Konsep Memiliki 42,9 % 42,9 %
Diri kecepatan
7
memahami
pokok bahasan
Mengukur 71,4 % 71,4 %
8 kemampuan
memahami
Nilai/ Menunjukan 39,3 % 64,3 %
Inter- keyakinan atas
9
nalisasi kemampuan diri
sendiri.
Moral Memiliki 42,9 % 57,1 %
10
tanggung jawab
Memiliki 42,9 % 50 %
kepedulian
11
terhadap orang
lain
12 Kedisiplinan dan 71,4 % 82,1 %
ketertiban dalam
kelas:
- Tidak
mengganggu
73

orang lain
- Tidak
mengerjakan
tugas lain
- Tidak berisik
di kelas
- Tidak
melamun
- Tidak tidur
Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus 2
Siklus 2
No. Instrumen
Pertemuan 3 Pertemuan 4
1 Sikap 77,38 % 61,9 %
2 Minat 55,95 % 90,48 %
3 Konsep diri 57,14 % 57,14 %
4 Nilai / Internalisasi 39,29 % 64,29 %
5 Moral 52,38 % 63,1 %
Rata-Rata per pertemuan 56,4 % 67,4 %
Rata-Rata Siklus 2 61,9 %

 Pertemuan 3

Pada pertemuan 3 materi yang disampaikan yaitu

memahami indra pembau . Setiap siswa melakukan

pembelajaran dengan dengan menganalis kegunaan indra

pembau dalam kehidupan.

Dari hasil perhitungan data observasi aktivitas siswa

diperoleh rata-rata sikap siswa sebesar 77,38%, rata-rata minat

siswa 55,95%, rata-rata konsep diri siswa sebesar 57,14%,

rata-rata nilai atau internalisasi siswa terhadap pembelajaran

sebesar 39,29% dan rata-rata moral sebesar 52,38%. Rata-rata

aktivitas siswa pertemuan 3 yaitu 56,4%. Angka ini


74

menunjukan persentase dari seluruh jenis aktivitas yang

dilakukan siswa pada pertemuan keempat.

 Pertemuan 4

Pada pertemuan 4 materi yang struktur indra pengecap.

Setiap siswa melakukan pembelajaran dengan dengan

menganalis kegunaan indra pengecap dalam kehidupan.

Dari hasil perhitungan data observasi siswa diperoleh

Dari hasil perhitungan data observasi aktivitas siswa diperoleh

rata-rata sikap siswa sebesar 61,9%, rata-rata minat siswa

90,48%, rata-rata konsep diri siswa sebesar 57,14%, rata-rata

nilai atau internalisasi siswa terhadap pembelajaran sebesar

64,29% dan rata-rata moral sebesar 63,10%. Rata-rata aktivitas

siswa pertemuan 4 yaitu 67,4%.

Dengan demikian diperoleh persentase aktivitas yang

dilakukan siswa selama siklus 2 adalah 61,9 %.

2) Hasil Belajar Siswa Siklus 2

Diakhir pertemuan siklus 2 diadakan evaluasi yang

dikerjakan secara individu untuk melihat tingkat penguasaan siswa

terhadap materi yang dipelajari. Evaluasi yang dilaksanakan pada

siklus 2 terdiri dari 4 soal essay, dengan hasil belajar siswa siklus 2

dapat dilihat pada tabel berikut:


75

Tabel 4.7
Hasil belajar Siswa Siklus 2

Poin
No Nama Siklus 1 Siklus 2
Peningkatan

1 Tina Agustina 60 60 0

2 Sandy Alqirsy 70 70 0

3 Tina Agustina 80 70 -10

4 Titin Nurwati 50 40 -10

5 Kuswati 50 70 20

6 Khafidoh 50 60 10

7 Mela Fitriyawati 80 80 0

8 Marpuah 40 50 10

9 Nita 50 50 0

10 Rizki Maulana 70 60 -10

11 Abdul Aziz 40 40 0

12 Abdul Fadillah 80 70 -10

13 Adi Mulyadi 60 60 0

14 Aghniatus Salmah 70 70 0

15 Ahmad Masrutin 60 70 10

16 Ainun Nisa 60 50 -10

17 Ajeng Dwi Nilova 60 70 10

18 Alan Rajabi 80 80 0

19 Alief Laela 50 80 30

20 Ammar Ibnu R. 60 80 20

21 Angga Supratno 50 60 10
76

22 Ari 80 90 10

23 Aziz Rakhman 70 80 10

24 Baenah 100 100 0

25 Casyanto 40 50 10

26 Dulhadi 80 80 0

27 Dwi Nurjannah 50 60 10

28 Emi Fauni 40 50 10

29 Eryanti 60 60 0

30 Haevah 60 50 -10

31 Khaerul Iqbal 70 60 -10

32 Khaerun Nasihin 60 80 20

Jumlah 1980 2100 120

Rata-rata Kelas 61,9 65,6 3,8

Nilai Tertinggi 100 100

Nilai Terendah 40 40

KKM 60

65,63 75
Tuntas 21 24
% %

34,37 25
Tidak tuntas 11 8
% %

Hasil belajar siswa dapat diketahui dari evaluasi yang

dilaksanakan pada akhir siklus 2 dengan sub pokok bahasan indra

pembau dan pengecap. Soal yang diberikan berupa esaay sebanyak


77

4 item. Diperoleh data hasil tes formatif siswa pada siklus 2 yaitu

siswa yang tuntas sebanyak 24 anak (75%), siswa yang tidak tuntas

sebanyak 8 anak (25%) dengan nilai tertinggi 100 dan nilai

terendah 40 dan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus 2 sebesar

65,6.

d. Refleksi Siklus 2

Pertama, guru sudah mulai mengacu dan mengikuti alur kegiatan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sehingga proses

pembelajaran mulai sistematis dan terarah.

Kedua, penerapan metode inkuiri dalam proses pembelajaran IPA pada

pokok bahasan indra pembau dan pengecap dapat dilaksanakan secara

maksimal sesuai dengan perencanaan. Dalam proses pembelajaran

guru sudah memberikan motivasi untuk merangsang siswa melakukan

penemuan.

Ketiga, siswa terlihat antusias dan sangat bersemangat dalam belajar.

Mereka mulai senang mengemukakan pendapat dan mengajukan

pertanyaan.

Keempat, siswa mulai dapat bekerjasama dengan kelompoknya.

Mereka bahu membahu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh

guru.

Kelima, Guru dan siswa aktif berkomunikasi multi arah

mengemukakan pendapat dan pertanyaan mengenai materi pelajaran.


78

Berdasarkan refleksi dari kegiatan pada siklus kedua hasil yang

dicapai sudah cukup baik yang ditandai dengan adanya peningkatan

hasil belajar, namun demi memaksimalkan kualitas pembelajaran, maka

dibuat kembali perencanaan kegiatan berikutnya pada siklus ketiga.

Perencanaan diataranya adalah memaksimalkan kegiatan yang lebih

rinci dan bermakna serta berfokus pada siswa.

3. Siklus Ketiga (Dua Pertemuan)

Siklus 3 terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan yang dilihat

berdasarkan hasil refleksi pada siklus 2, pelaksanaan, observasi, dan

refleksi serta replanning.

a. Perencanaan Tindakan Siklus 3

Pelaksanaan tindakan pada siklus 3 ini merupakan kelanjutan

pada siklus 2 yang dinyatakan belum mencapai standar yang

ditetapkan. Dengan demikian perlu dilanjutkan pada siklus 3.

Pembelajaran pada siklus 3 ini dilaksanakan satu kali pertemuan

dengan pokok bahasan indra peraba. Hasil refleksi dari siklus 2

dinyatakan belum maksimal. Hal ini disebabkan karena peneliti belum

optimal dalam melaksanakan perencanaan pembelajaran. Berdasarkan

permasalahan pada siklus 2 maka guru menentukan perencanaan

tindakan dan tujuan pada siklus 3. Tindakan yang dilakukan guru pada

siklus 3 adalah :

1) Guru berupaya meningkatkan aktivitas siswa khususnya

instrumen konsep diri, internalisasi dan moral.


79

2) Guru membuat Perencanaan untuk memaksimalkan kegiatan yang

lebih rinci dan bermakna serta berfokus pada siswa.

Adapun tahap perencanaan tindakan yang dilakukan guru dan

peneliti sebagai berikut:

1) Bersama-sama membuat jadwal tindakan. Jadwal tindakan

ditentukan atas kesepakatan antara guru dan peneliti. Adapun

jadwal pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan jadwal

pembelajaran IPA pada pokok bahasan indra peraba di SDN I

Susukan agar tidak mengganggu mata pelajaran yang lain. Jadwal

tindakan pada siklus 3 diuraikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.8

Jadwal Tindakan Siklus 3

Pertem Hari, Jam Kompetensi Dasar


uan Tanggal Pelajaran
Selasa, 26 3-4 - Memahami indra
5
Okt 2010 08.10-09.20 peraba dan sifatnya

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang berisi

tentang: 1) Satuan pendidikan 2) Nama mata pelajaran 3) Kelas/

semester 4) Alokasi waktu 5) Pertemuan 6) Standar kompetensi 7)

Kompetensi dasar 8) Indikator 9) Tujuan pembelajaran 10) Materi

pembelajaran 11) Metode pembelajaran 12) langkah-langkah

pembelajaran 13) Alat dan sumber pembelajaran dan 14)

Penilaian, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

3) Mempersiapkan tempat, alat dan bahan yang akan digunakan

untuk pembelajaran mata pelajaran IPA pada materi indra peraba.


80

4) Membuat lembar evaluasi siswa. Guru mengevaluasi hasil belajar

IPA pada materi indra peraba

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 3

Pada siklus ketiga ini dilaksanakan satu kali pertemuan,

pelaksanaan tindakan merupakan penerapan rancangan yang telah

dibuat dengan mengacu pada model pembelajaran inkuiri sebagai

alternative pemecahan masalah pembelajaran yang dirasakan oleh

guru. Selama pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru

pengajar, sedangkan guru sebagai kolaborator melaksanakan observasi,

pengamat, dan refleksi dengan mencatat apa saja yang diamati saat

terjadinya proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan poin-poin

yang telah termuat dalam lembar observasi. Untuk lebih jelasnya

pelaksanaan tindakan di jelaskan di bawah ini:

1) Pertemuan 5

Pada pertemuan 5 pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran

IPA pada materi indra peraba dengan model pembelajaran inkuiri,

guru membuka kegiatan awal masih seperti biasa yaitu siswa

membaca do’a bersama, kemudian guru mengabsen siswa. Guru

mengadakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan yang

berhubungan dengan panca indra yang sudah siswa ketahui

sebelumnya.

Kemudian guru membagi kelompok seperti biasanya. Mereka

kembali berkumpul dengan rekan kelompok masing-masing. Ketua


81

kelompok mengambil benda-benda sebagai alat percobaan. Guru

menjelaskan langkah- langkah pernemuan. Pada siklus ketiga siswa

mulai terbiasa dengan tugas dan tanggung jawab dalam melakukan

percobaan. Mereka sudah terlihat tertib dan tidak ada yang

bermain-main. “anak-anak kalian isi LKS nya berdasarkan hasil

percobaan yang kalian lakukan !”. dengan hanya petunjuk

sederhana saja siswa mengerti apa yang harus mereka lakukan.

Selain aktivitas siswa seperti diatas, kegiatan inkuri disertai

dengan aktivitas guru mengisi lembar observasi terhadap siswa.

Guru berkeliling memberikan bimbingan serta arahan dalam

pelaksanaan percobaan.

Setelah kegiatan inti selesai, guru menyuruh siswa

melaporkan hasil percobaan secara bergilir. Pada kegiatan akhir

kali ini guru memilih siswa terbaik dalam mengemukakan pendapat

serta penyampaian laporan. di akhir pembelajaran guru dan siswa

merumuskan kesimpulan yang berasal dari tanya jawab

sebelumnya. Kemudian guru memberikan soal-soal latihan untuk

mengukur tingkat pemahaman siswa.

c. Hasil Observasi Siklus 3

1) Aktivitas Siswa Siklus 3

Aktivitas siswa dilakukan dengan melakukan pengamatan

atau observasi terhadap siswa selama kegiatan berlangsung.


82

Pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran

yaitu dengan menggunakan lembar observasi, yang terdiri dari

aspek afektif yang terangkum menjadi 5 instrumen keberhasilan

yaitu sikap, minat, konsep diri, nilai atau internalisasi dan moral.

Pada siklus 3 berlangsung selama 2 jam pelajaran terdiri

dari pertemuan dan pada akhir siklus diadakan tes formatif. Materi

yang disampaikan pada siklus 3 yaitu indra peraba. Untuk lebih

jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9
Hasil Perhitungan Aktivitas Siswa Siklus 3

SIKLUS 3
Instrumen Poin Indikator Pertemuan
5

Sikap 1 Melakukan observasi 100 %


Melakukan diskusi tentang 50 %
2
materi
Bertanya kepada teman atau 50 %
3
guru
Minat 4 Antusias mengikuti pelajaran 100 %
5 Mengerjakan soal 100 %
Berusaha memahami struktur 75 %
6
panca indra
Konsep Diri Memiliki kecepatan memahami 42,9 %
7
pokok bahasan
Mengukur kemampuan 82,1 %
8
memahami
Nilai/ Menunjukan keyakinan atas 71,4 %
Inter- 9 kemampuan diri sendiri.
nalisasi
83

Moral 10 Memiliki tanggung jawab 78,6 %


Memiliki kepedulian terhadap 53,6%
11
orang lain
12 Kedisiplinan dan ketertiban 100 %
dalam kelas:
- Tidak mengganggu orang lain
- Tidak mengerjakan tugas lain
- Tidak berisik di kelas
- Tidak melamun
- Tidak tidur
Rekapitulasi Aktifivitas Siswa Siklus 3
Siklus 3
No. Instrumen
Pertemuan 5
1 Sikap 66,67 %
2 Minat 91,67 %
3 Konsep diri 62,5 %
4 Nilai / Internalisasi 71,43 %
5 Moral 77,38 %
Rata-Rata pertemuan 5 73,9 %

Pada pertemuan 5 materi yang disampaikan yaitu indra

peraba. Dari hasil perhitungan data observasi aktivitas siswa

diperoleh rata-rata sikap siswa sebesar 66,67%, rata-rata minat

siswa 91,67%, rata-rata konsep diri siswa sebesar 62,5%, rata-

rata nilai atau internalisasi siswa terhadap pembelajaran

sebesar 71,43% dan rata-rata moral sebesar 77,38%. Rata-rata

aktivitas siswa pertemuan 5 yaitu 73,9%.

Dengan demikian diperoleh persentase aktivitas yang

dilakukan siswa selama siklus 3 adalah 73,9%.

2) Hasil Belajar Siklus 3

Diakhir pertemuan siklus 3 diadakan evaluasi yang

dikerjakan secara individu untuk melihat tingkat pemahaman


84

siswa terhadap materi yang dipelajari, dengan hasil belajar siswa

siklus 3 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10
Hasil Siswa Siklus 3

Poin
No Nama Siklus 2 Siklus 3 Peningkata
n

1 Tina Agustina 60 70 10

2 Sandy Alqirsy 70 80 10

3 Tina Agustina 70 90 20

4 Titin Nurwati 40 60 20

5 Kuswati 70 60 -10

6 Khafidoh 60 70 10

7 Mela Fitriyawati 80 90 10

8 Marpuah 50 70 20

9 Nita 50 60 10

10 Rizki Maulana 60 80 20

11 Abdul Aziz 40 50 10

12 Abdul Fadillah 70 80 10

13 Adi Mulyadi 60 70 10

14 Aghniatus Salmah 70 80 10

15 Ahmad Masrutin 70 90 20

16 Ainun Nisa 50 60 10

17 Ajeng Dwi Nilova 70 80 10

18 Alan Rajabi 80 90 10
85

19 Alief Laela 80 70 -10

20 Ammar Ibnu R. 80 70 -10

21 Angga Supratno 60 50 -10

22 Ari 90 90 0

23 Aziz Rakhman 80 80 0

24 Baenah 100 90 -10

25 Casyanto 50 60 10

26 Dulhadi 80 90 10

27 Dwi Nurjannah 60 80 20

28 Emi Fauni 50 50 0

29 Eryanti 60 70 10

30 Haevah 50 60 10

31 Khaerul Iqbal 60 70 10

32 Khaerun Nasihin 80 90 10

Jumlah 2100 2350 250

Rata-rata Kelas 65,6 73,4 7,8

Nilai Tertinggi 100 90

Nilai Terendah 40 50

24 75 29 90,6
Tuntas % %

8 25 3 9,4
Tidak tuntas % %
86

Hasil belajar siswa dapat diketahui dari evaluasi yang

dilaksanakan pada akhir siklus 3 dengan sub pokok bahasan indra

peraba. Soal yang diberikan berupa essay sebanyak 5 item.

Diperoleh data hasil evaluasi siswa pada siklus 3 yaitu siswa yang

tuntas sebanyak 29 anak (90,6%), siswa yang tidak tuntas

sebanyak 3 anak (9,4%) dengan nilai tertinggi 90 dan nilai

terendah 50 dan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus 3 sebesar

73,4.

d. Refleksi Siklus 3

Pada tindakan ketiga ini, terdapat banyak sekali peningkatan

hasil belajar . Keaktifan siswa serta kinerja guru dalam mengajar pun

mengalami perubahan yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa

penerapan metode inkuiri pada pembelajaran IPA khususnya pokok

bahasan panca indra sangat efisien dan efektif guna meningkatkan

hasil belajar siswa. Dari data yang dihasilkan pada tindakan ketiga

diperoleh temuan-temuan sebagai berikut :

Pertama, metode inkuiri dapat diterapkan pada pembelajaran IPA

pokok bahasan inda peraba dengan alur kegiatan yang berpusat pada

siswa.

Kedua, penerapan metode inkuiri dalam proses pembelajaran IPA pada

pokok bahasan indra peraba dilaksanakan sesuai dengan perencanaan.

Dengan bimbingan guru, siswa melakukan penemuan sendiri konsep

struktus indra peraba dan sifatnya.


87

Ketiga, siswa terlihat menyukai metode pembelajaran inkuiri yang

mendorong mereka aktif mencari dan menemukan konsep materi

pelajaran dengan melakukan percobaan-percobaan.

Keempat, munculnya rasa kebersamaan dan kekeluargaan dalam

proses pembelajaran.

Kelima, dengan metode yang variatif, hasil yang dicapai lebih

maksimal. Nilai yang diperoleh siswa sangat memuaskan. Hal tersebut

menunjukkan adanya perubahan makna pembelajaran dari hanya

sekedar mendengarkan, menghafal dan mengerjakan soal-soal menjadi

proses pembelajaran yang lebih bermakna yang akan melekat lebih

lama pada diri siswa. Dengan demikian, berdasarkan hasil observasi,

analisis, refleksi dan revisi pembelajaran pada tindakan ketiga ini dapat

diambil kesimpulan bahwa :

1. Pengkondisian siswa pada saat pembelajaran berlangsung hasrus

benar-benar terarah, dengan mengatur secara baik pengelompokkan

siswa agar seimbang dan semua bisa mengikuti pembelajaran dengan

aktif.

2. Keinginan serta upaya yang keras dari seorang guru untuk mencari

metode dan pendekatan pembelajaran yang sesuai akan sangat

berpengaruh tingkat keberhasilan belajar siswa. Metode inkuiri

sangat efektif bila diterapkan dengan benar pada proses

pembelajaran IPA khususnya pokok bahasan struktur panca indra.


88

3. Perlu membuat skensrio pembelajaran yang dapat mengarahkan

siswa pada proses inkuiri agar mendapat hasil belajar yang lebih

bermakna.

4. Guru perlu mendalami penyusunan langkah-langkah pembelajaran

dengan metode inkuiri, agar dalam pelaksanaannya siswa belajar

aktif dan terarah tanpa didominasi oleh guru.

Setelah diterapkannya metode inkuiri pada proses pembelajaran IPA

khususnya pokok bahasan struktur panca indra, terlihat adanya

peningkatan hasil belajar pada siswa.

C. PEMBAHASAN

Berdasarkan data dari tabel diatas terlihat peningkatan hasil belajar

siswa pada setiap siklusnya. Perolehan nilai dari pra siklus adalah 54,19. ini

menunjukkan bahwa pemahaman siswa sebelum menggunakan metode inkuiri

dapat diketegorikan rendah atau kurang, karena berada dibawah rata-rata nilai

KKM yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu 60.

Dengan perencanaan serta tindakan yang dirancang sedemikian rupa

pada siklus 1 hasil belajar yang diperoleh cukup baik melebihi batas nilai KKM

dengan nilai rata-rata kelas 61,9. Hasil belajar tersebut terus ditingkatkan

dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada saat tindakan

dilakukan melalui refleksi. Hasil yang diperoleh pada siklus 2 cukup

meningkat dengan nilai rata-rata kelas 65,6. Perbaikan terus dilaksanakan

hingga mencapai nilai maksimal yang diperoleh pada siklus 3 dengan nilai

rata-rata kelas 73,4. Hasil belajar ini merupakan nilai rata-rata kelas yang
89

cukup memuaskan karena sudah jauh melebihi batas nilai KKM yang

ditetapkan sebelumnya. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan penerapam

metode belajar yang variatif, efektif dan efisien pembelajaran IPA di SD dapat

mencapai nilai yang memuaskan. Penerapan metode inkuiri dianggap sangat

efisien dalam pembelajaran IPA khususnya pokok struktur panca indra dan

fungsinya.

Dari tiga siklus yang dilakukan pada saat penelitian, pemahaman siswa

pada materi IPA khususnya pokok bahasan struktur panca indra dan fungsinya

yang diperoleh cukup mengalami peningkatan. Selain nilai hasil belajar yang

meningkat naik, penerapan metode inkuiri mempengaruhi aktivitas siswa.

Anda mungkin juga menyukai