E-mail : dwiguntur6@gmail.com
ABSTRAK
Studi ini bermaksud untuk peningkatan pengetahuan murid kelas empat SD tentang transportasi
melalui penggunaan media visual adalah tujuan utama dari proyek penelitian ini. Penelitian ini
didasarkan pada informasi yang dikumpulkan dari lima belas anak di kelas empat SD Negeri 1
Kalitengah di Kecamatan Mranggen. Selama semester tujuh tahun ajaran 2023- 2024, para
peneliti mengumpulkan data. Dua putaran penelitian dilakukan. Informasi kuantitatif dan
kualitatif dikumpulkan. Informasi yang diraih pada hasil tes formatif per siklus dikenal sebagai
data kuantitatif. Pada saat yang sama, selama setiap siklus pembelajaran, data kualitatif
dikumpulkan melalui observasi. Untuk mengetahui hasil pembelajaran murid, data yang diraih
kemudian ditinjau melalui kriteria keberhasilan. Dari pembelajaran pra siklus, terlihat 6 dari 40
anak mencapai nilai lebih KKM. Terjadi peningkatan 67% menjadi 10 siswa pada siklus
pertama. Kami mengalami peningkatan 100% menjadi 15 siswa pada siklus kedua. Murid kelas
empat SD bisa mengambil manfaat dari temuan penelitian yang berfokus pada peningkatan
pembelajaran melalui penggunaan media visual..
Kata Kunci : Hasil Belajar, Media Gambar, Alat Transportasi.
PENDAHULUAN
UUD 45 mencakup salah satu tujuan yang dinyatakannya ialah "mencerdaskan kehidupan
bangsa," yang mencakup pengembangan keterampilan dan pembentukan karakter dan budaya
bangsa yang bermartabat. Warga negara yang ideal adalah warga negara yang demokratis, sehat,
berpengetahuan luas, kompeten, kreatif, bermandiri, serrta taqwa kepada sang pencipta; inilah
harapan pada sistem pendidikan bangsa kita.
Mengacu pada UU No. 20/2003 mengenai SisDikNas, pemerintah membawahi sistem
sekolah negeri di seluruh Indonesia. Siswa di sekolah dasar di seluruh Indonesia diwajibkan
untuk memenuhi SK serta KD dalam pelajaran IPS, yang dituangkan dalam Permendiknas No.
22/2006. Dikembangkannya kurikulum di setiap sekolah juga didasarkan pada kriteriatersebut.
Temuan evaluasi dari unit Alat Transportasi pada pengajaran IPS kelas empat di SDN
Kalitengah. Hanya 6 siswa dari 15 murid yang mendapati nilai melebihi KKM, namun 9 siswa
lainnya mendapatkan nilai yang tidak mencapai dengan KKM. Ini berarti 60% dari jumlah siswa
masih belum sepenuhnya memahami materi, di SD N Kalitengah 01, KKM untuk mata pelajaran
IPS adalah 60.
Hasil yang diharapkan dari kegiatan tersebut belum tercapai sejauh ini. Karenanya,
pembelajaran berbasis media menghadirkan alternatif untuk keberhasilan pengajaran serta
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar melalui pembelajaran aktif. Untuk
mencapai tujuan pembelajaran melalui penggunaan media yang sesuai, kerja sama siswa sangat
diutamakan. Pengajar mungkin menemukan bahwa mereka perlu melakukan pendekatan yang
lebih langsung untuk mengawasi murid-murid mereka ketika mereka menggunakan media
pembelajaran. Salah satu metode tersebut adalah penggunaan media visual sebagai stimulus
respon untuk menarik perhatian siswa dalam belajar. Gambar dapat memberikan ekspresi pada
ide-ide yang mungkin masih abstrak.
Peningkatan hasil belajar siswa yang diproyeksikan bergantung pada kemampuan untuk
memperbaiki kesalahan. Maka, penelitian tindakan yang berjudul "Peningkatan Hasil Belajar
Siswa Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada Materi Transportasi Menggunakan Media
Gambar di SD N 1 KALITENGAH" dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan latar
belakang tersebut.
METODE
n = Jumlah siswa
A. Hasil Belajar
Nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, pola-pola perbuatan, dan
abilitas merupakan hasil belajar yang terintegrasi dalam pembelajaran, seperti dijelaskan
oleh Suprijono (2011). Gagne (2003) menegaskan beberapa tujuan pembelajaran yang
relevan dengan berbagai aspek hasil belajar tersebut. Pertama, tujuan pembelajaran
mencakup kapasitas untuk menyampaikan informasi secara lisan dan tertulis, yang dikenal
sebagai informasi verbal. Kedua, komunikasi konsep dan simbol dianggap sebagai
komponen kunci dari kapasitas intelektual.
Selanjutnya, tujuan pembelajaran juga mencakup kapasitas untuk berkomunikasi
dan memandu proses mental, yang dikenal sebagai strategi kognitif. Keempat, kemampuan
untuk mengotomatisasi gerakan fisik diidentifikasi sebagai konsekuensi dari keterampilan
motorik, yang merupakan kapasitas untuk melakukan berbagai gerakan fisik secara
terkoordinasi untuk menyelesaikan tugas tertentu.
Terakhir, sikap seseorang diartikan sebagai kapasitas mereka untuk menerima
atau beradaptasi dengan situasi baru. Keseluruhan, tujuan pembelajaran ini mencerminkan
upaya untuk mengembangkan beragam aspek dalam proses belajar agar siswa dapat
mencapai pemahaman yang holistik dan berkelanjutan.
Hal tersebut sejalan dengan apa yang di katakan oleh Shodiq (2019), yang
menyatakan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu rumusan terencana yang harus
dikuasai siswa agar proses belajarnya berhasil. Tujuan pembelajaran merupakan suatu
gambaran yang wajib dimiliki siswa kemudian disampaikan dalam bentuk pernyataan
sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang bisa diamati dan diukur.
Data yang berkaitan dengan strategi, teknik, dan media yang digunakan dalam
pelaksanaan pembelajaran dikumpulkan dalam rangka melaksanakan kegiatan pra-siklus
dalam penelitian ini. Metode ceramah dan penugasan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran pra-siklus. Namun, ada beberapa masalah dengan pendekatan ini: siswa
tidak termotivasi untuk berpartisipasi, kegiatan terlalu terfokus pada guru, dan banyak
siswa yang masih belum mengetahui cara menyelesaikan tugas dengan benar, sehingga
hasil belajar rendah. Informasi tentang pengaruh kegiatan pra siklus terhadap pembelajaran
siswa, khususnya:
Tabel 1. Hasil Belajar Prasiklus
Keterangan
No Nama Siswa KKM Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 Abaidah Shinta 60 50 √
2 Affandi Saputra 60 62 √
3 Afiqah syahzanani 60 55 √
4 Ahmad Farid H 60 70 √
5 Ahmad Hijrah M 60 50 √
6 Aisyah Afiefa M 60 55 √
7 Alona Trisma F 60 58 √
8 Aqila Septi Azka 60 65 √
9 Aqila Zelda Aurelia 60 59 √
10 Dian Yulianto 60 40 √
11 Gus Bima Wildan F 60 80 √
12 Kayla Lolita W 60 30 √
13 Muhammad Abizar 60 20 √
14 Ni’matul Azizah L 60 78 √
15 Putri Qu Cikal C 60 85 √
Jumlah 857
Rata-rata 57
Tuntas 6
Tidak Tuntas 9
Persentase Ketuntasan Belajar 40% 60%
Persentase yang lebih kecil dari murid yang dianggap tuntas dibandingkan
dengan mereka yang tidak tuntas, seperti yang terlihat dari statistik yang ditunjukkan di
atas. Dari lima belas siswa, hanya enam (atau 40%) yang mencapai nilai di atas KKM,
sementara sembilan (atau 60%) masih di bawah KKM. Pelajaran IPS kelas IV tentang
moda transportasi perlu direvisi berdasarkan hasil kegiatan pra-siklus ini jika ingin
mencapai tujuan pendidikan.
Pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum, yaitu KTSP 2006,
melibatkan pemilihan standar kompetensi dan kemampuan dasar dalam mata pelajaran
IPS dengan topik transportasi. Informasi tentang hasil pelaksanaan pembelajaran siklus
pertama terhadap hasil belajar siswa:
Tabel 2. Hasil Belajar Siklus I
Keterangan
No Nama Siswa KKM Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 Abaidah Shinta 60 55 √
2 Affandi Saputra 60 67 √
3 Afiqah syahzanani 60 60 √
4 Ahmad Farid H 60 75 √
5 Ahmad Hijrah M 60 55 √
6 Aisyah Afiefa M 60 60 √
7 Alona Trisma F 60 63 √
8 Aqila Septi Azka 60 70 √
9 Aqila Zelda Aurelia 60 64 √
10 Dian Yulianto 60 45 √
11 Gus Bima Wildan F 60 85 √
12 Kayla Lolita W 60 35 √
13 Muhammad Abizar 60 25 √
14 Ni’matul Azizah L 60 83 √
15 Putri Qu Cikal C 60 90 √
Jumlah 932
Rata-rata 67
Tuntas 10
Tidak Tuntas 5
Persentase Ketuntasan Belajar 67% 33%
Jelas terlihat dari statistik bahwa lebih banyak siswa yang menyelesaikan
kegiatan sekarang dibandingkan dengan sebelum siklus. Dari lima belas siswa, sepuluh
(atau 67% dari total siswa) telah mencapai nilai KKM, sementara lima (atau 33% dari
total siswa) belum mencapai nilai KKM. Hal ini disebabkan karena anak-anak secara
aktif berpartisipasi dalam pembelajaran melalui media gambar, karena mereka mengikuti
kegiatan. Penelitian ini akan dilakukan pada siklus berikutnya karena masih ada siswa
yang belum mencapai KKM.
Berikut ini ialah tindakan perencanaan siklus II, setelah dilakukan refleksi dan
analisis terhadap kegiatan pembelajaran siklus I:
Dengan nilai rerata kelas 81, semua murid telah mencapai nilai di atas KKM,
sesuai dengan statistik di atas. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan perbaikan terkait
transportasi pada siklus II yang menggunakan media visual dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas empat. Temuan ini membawa peneliti pada kesimpulan bahwa siklus
penelitian ini dihentikan. Grafik berikut ini menunjukkan perkembangan peningkatan
hasil belajar siswa dari kegiatan yang dilakukan sebelum siklus ke kegiatan yang
dilakukan selama siklus II:
100%
100%
67%
80% 60%
60% 40%
33%
40%
0
20%
0%
Prasiklus Siklus I Siklus II
B. Media Gambar
Salah satu pro dari penggunaan media gambar adalah kemampuannya untuk
memberikan visualisasi konkret dari suatu konsep atau informasi. Gambar dapat
memberikan gambaran yang jelas dan mudah dicerna oleh siswa, membantu mereka
memahami materi dengan lebih baik. Namun, kendala muncul ketika gambar terbatas
pada kelompok siswa tertentu, yang dapat mempengaruhi representasi variasi
pandangan dan pengalaman siswa lainnya.
Selain itu, ukuran gambar juga menjadi faktor kritis. Gambar yang kecil atau
kurang jelas dapat menyulitkan siswa untuk melihat detail-detail atau bagian-bagian
yang penting dari gambar tersebut. Keterbatasan ini dapat menghambat pemahaman
siswa terhadap informasi yang disampaikan melalui media gambar.
Adapun pembagian transportasi menjadi tiga jenis utama, yaitu transportasi darat,
laut, dan udara, mencerminkan ragam sarana yang dapat digunakan untuk keperluan
berpindah tempat. Keterlibatan kendaraan darat, laut, dan udara memberikan variasi dalam
pemilihan metode transportasi sesuai dengan kebutuhan dan jarak yang akan ditempuh.
Pentingnya memahami jenis alat transportasi sejak dini menjadi landasan bagi
perkembangan pengetahuan anak-anak. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran,
seperti gambar 2 dimensi dari berbagai jenis alat transportasi, menjadi relevan. Materi ini
bertujuan agar anak-anak dapat lebih mudah memahami dan tidak merasa bosan ketika
belajar mengenai jenis alat transportasi. Dengan pengetahuan yang diperoleh, anak-anak
dapat membedakan peran masing-masing jenis alat transportasi dan mengembangkan
pemahaman mereka tentang fungsi transportasi dalam kehidupan sehari-hari.
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pelajaran IPS kelas IV tentang alat transportasi dapat mengambil manfaat dari
penggunaan media visual untuk meningkatkan pemahaman siswa. Dengan nilai rata-rata
kelas 57, 6 dari 15 siswa berhasil mencapai KKM pada kegiatan pra-siklus. Pada siklus
pertama, 10 siswa mendapatkan nilai rata-rata kelas 67 dan berhasil mencapai KKM,
sedangkan pada siklus kedua, 15 siswa mendapatkan nilai rata-rata kelas 81. Dalam bentuk
Tingkat presentase ketuntasan belajar siswa pada prasiklus yaitu 60% menjadi 40%,
kemudian di siklus I dari 33% menjadi 67%, lalu peningkatan ini terlihat dari siklus II dari
0% menjadi 100% , peningkatan siswa berhasil memperoleh nilai di atas KKM.
Saran
Rekomendasi ini didasarkan pada studi penulis tentang bagaimana meningkatkan
pembelajaran dari siklus pertama ke siklus kedua, serta hasil yang disebutkan di atas. Agar
siswa dapat mengingat lebih banyak informasi, media gambar harus relevan dengan materi
dan mengacu pada pengetahuan yang telah mereka miliki. Sebagai tambahan, cobalah
beberapa pengaturan ruang kelas yang berbeda untuk memeriahkan kelas, dan mintalah
murid berpartisipasi dalam sesi tanya jawab untuk membantu memperkuat apa yang telah
mereka pelajari.
DAFTAR PUSTAKA
Arief S. Sadiman, dkk. (2009). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.
Endang Titik Lestari. (2020). Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah Dasar.
Yogyakarta : Budi Utama.
Lisdayanti,Ni Putu, I. Ketut Ardana, & Ida Bagus Gede Surya Abadi. “Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Talking Stick Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus 4 Baturiti Di Kabupaten Tabanan”. Mimbar
PGSD Undiksha, Volume.2, Nomor. 1 . 2014.
Muhammad, Abdul Kadir. (2009). Hukum Pengangkutan Darat, Laut, Udara. Bandung: PT.
Citra Aditya Bakti.
Permana, D., & Indihadi, D. (2018). Penggunaan Media Gambar terhadap Pembelajaran
Menulis Puisi Peserta Didik . PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR, 5(1), 193-205.
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index.
Rospala Hanisah. (2023). Konsep Dasar Belajar dan Pembelajaran PGSD/PGMI. Jakarta :
Adanu Abimata.
Shodiq, S. F. (2019). Revival Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Pai) Di Era
Revolusi Industri 4.0. At-Tajdid: Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Islam, 2(02).
Suparno, & Agus Wibowo. (2018). Strategi Belajar Mengajar Teori dan Praktik. Jakarta :
Samudra Biru.
Tirtoni, F., & Kurniawan, M.I. (2022). Buku Ajar Strategi Belajar Mengajar di Sekolah Dasar.
Sidoarjo : Umsida.
Windiyani, T., Novita, L., & Permatasari, A. (2018). Penggunaan Media Pembelajaran Gambar
Fogorafi Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Sekolah Dasar. JPs:
Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 4(1), 91-101.
http://www.jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpsd/ article/view/2776.