Anda di halaman 1dari 12

e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha

Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VISUAL AUDITORI


KINESTETIK BERBANTUAN AUDIO VISUAL TERHADAP
KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA KELAS V

Ni Wayan Nanik Suryantini1, I Wayan Wiarta2, Ida Bagus Surya Manuaba3


1,2,3
Jurusan PGSD
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

email: naniksuryantini3@gmail.com1, wayanwiarta.63@gmail.com2,


ibsm.co.id@gmail.com3

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Visual Auditori
Kinestetik berbantuan Media Audio Visual terhadap kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas
V SD Gugus Dewi Sartika tahun pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian
eksperimen semu ( quasy experiment) dengan rancangan penelitian Non-equivalent Control
Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika
Kecamatan Denpasar Timur tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah populasi 359 siswa.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 86 orang siswa, 48 siswa kelas Vb dari SD Negeri 3
Kesiman yang menjadi kelompok eksperimen dan 38 siswa kelas V dari SD Negeri 7 Kesiman
menjadi kelompok kontrol.Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random
sampling. Data kompetensi pengetahuan IPA siswa di kumpulkan dengan menggunakan
metode tes yang kemudian dianalisis menggunakan uji-t. Hasil analisis data diperoleh t hitung =
3,259 sedangkan pada taraf signifikasi 5% dan dk = 84 diperoleh nilai t tabel = 2,000 sehigga
thitung 3,259 > t.tabel 2,000 maka, 𝐻𝑜 di tolak dan 𝐻𝑎 di terima yang berarti terdapat perbedaan
kelompok siswa yang dibelajarkan melalui Model Pembelajaran Visual Auditori Kinestetik
berbantuan Media Audio Visual dengan kelompok siswa yang tidak dibelajarkan dengan Model
Pembelajaran Visual Auditori Kinestetik berbantuan Media Audio Visual pada siswa kelas V SD
Gugus Dewi Sartika Kecamatan Denpasar Timur tahun Pelajaran 2016/2017. Hasil penelitian
menunjukan nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelompok
kontrol (84,13 > 76,08). Dengan demikian, Model Pembelajaran Visual Auditori Kinestetik
berbantuan Media Audio Visual berpengaruh terhadap kompetensi pengetahuan IPA siswa
kelas V SD Gugus Gugus Dewi Sartika Kecamatan Denpasar Timur tahun pelajaran
2016/2017.

Kata – kata kunci : Model Pembelajaran Visual Auditori Kinestetik, Media Audio Visual,
Kompetensi Pengetahuan IPA

Abstract

The purpose of this research is to determine the effect of Visual Auditory Kinesthetic by Audio
Visual Media toward the competence knowledge of science students grade 5 on SD Gugus
Dewi Sartika year 2016/2017. This type of research is quasy experiment with research plan
Non-equivalent Control Group Design. The research population is all of Grade 5 students on
SD Gugus Dewi Sartika districts east Denpasar in academic year 2016/2017. With total
population 359 students. The total sample in this research was 86 students,48 students in
grade 5B from SD number 3 Kesiman whieh became the experiment group and 38 students
grade 5 from SD 7 Kesiman became control group. Sample selection in this research was using
random sampling technique. The students know ledge competence data was collected by using
test method which then analyzes t-test. Based on t-test result with freedom degree (dk 84) and

1
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

on the significance 5% got t.count 3,259 >t.table 2,000so, Ho refused and Ha accepted which
means there is differences of the group student which were given the study through Viusal
Auditory Kinesthetic Learning Model assisted by Audio Visual Media to the 5 grade students on
SD Gugus Dewi Sartika east Denpasar district on academic year 2016/2017. The result of this
research shows that the average value on the experimental group is higher then the average
value on the control group (84,13> 76,08) Therefore, the Viusal Auditory Kinesthetic Learning
Model assisted by Audio Media affected towards the science competency of the 5 grade
students on SD gugus Dewi Sartika east Denpasar district in a academic year 2016/2017

Keywords : Visual Auditory Kinesthetic Learning Model, Audio Media Visual, Science
Competency

PENDAHULUAN
Pendidikan mempunyai peran kelas V di masing-masing SD Gugus
yang sangat penting untuk menjamin Dewi Sartika, Kecamatan Denpasar
perkembangan dan kelangsungan Timur tahun Pelajaran 2016/2017,
hidup suatu bangsa yang untuk kompetensi pengetahuan pada
bersangkutan. Pendidikan adalah muatan pembelajaran IPA diperoleh
suatu proses pembentukan kecakapan dari nilai Ulangan Akhir Semester I
dasar baik secara intelektual maupun yaitu, dari 359 siswa yang mendapat
emosional. Melalui pendidikan, siswa nilai A sebanyak 39 siswa, siswa yang
akan mengetahui berbagai ilmu mendapat nilai A- sebanyak 39 siswa,
pengetahuan yang luas yang akan siswa yang mendapat nilai B+
berguna untuk bekal menuju masa sebanyak 45 siswa, siswa yang
depan. mendapat nilai B sebanyak 46 siswa,
siswa yang mendapat nilai B-
Ilmu pengetahuan yang sebanyak 101 siswa, siswa yang
diperoleh di jenjang pendidikan mendapat nilai C+ sebanyak 29 siswa,
diantaranya Ilmu Pengetahuan Alam siswa yang mendapat nilai C sebanyak
(IPA). “Pembelajaran sains di sekolah 47 siswa, siswa yang mendapat nilai
dasar dikenal dengan pembelajaran C- sebanyak 9 siswa, siswa yang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), mendapat nilai D+ sebanyak 0 siswa,
pembelajaran IPA di sekolah dasar dan yang mendapatkan nilai D
merupakan konsep yang masih sebanyak 4 siswa. Pencapaian nilai
terpadu, karena belum dipisahkan yang diharapkan dalam kurikulum
secara tersendiri, seperti mata 2013 untuk kompetensi pengetahuan
pelajaran kimia, biologi, dan fisika”. mencapai nilai B. Berdasarkan data
(Susanto,2015:171) Pembelajaran IPA yang diperoleh, 169 siswa atau 47,07
di sekolah dasar adalah salah satu % yang sudah mencapai nilai yang
pembelajaran yang sangat penting, diharapkan. Sedangkan, 190 siswa
sehingga kompetensi pengetahuan atau 52,92 % yang belum mencapai
IPA siswa diharapkan baik dan nilai yang diharapkan. Dengan
mencapai hasil yang diiginkan oleh demikian, dipandang perlu
kurikulum.“Anggapan pembelajaran peningkatan kompetensi pengetahuan
IPA itu sulit adalah benar terbukti dari siswa.Susanto (2015 : 85)
hasil perolehan Ujian Akhir Sekolah menyatakan, Untuk mengembangkan
yang dilaporkan oleh Depdiknas masih potensi siswa perlu diterapkan sebuah
sangat jauh dari standar yang model pembelajaran inovatif dan
diharapkan”. (Susanto, 2015 : 165). kontruktif. Dalam mempersiapkan
pembelajaran, para pendidik harus
Hal ini terbukti dari hasil memahami karakteristik materi
observasi yang dilakukan pada tanggal pembelajaran, karakteristik murid atau
19 Januari 2017 dengan guru wali peserta didik, serta memahami

2
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

metodelogi pembelajaran sehingga Media Audio Visual, Model


proses pembelajaran akan lebih pembelajaran ini juga menitik beratkan
variatif, inovatif, dan konstruktif dalam pada karakteristik gaya belajar siswa.
memahami wawasan pengetahuan Penggabungan antara Model
dan menjalankannya sehingga akan Pembelajaran Visual
meningkatkan aktivitas dan kreativitas AuditoriKinestetik dengan Media Audio
peserta didik Visual memudahkan siswa dalam
mempelajari hal yang masih abstrak
Namun, dari hasil observasi menjadi hal yang dapat konstruksikan
yang telah dilakukan, guru di SD dalam pikiran siswa. (Pratiwi, 2015).
Gugus Dewi Sartika belum mampu Kelebihan Model Pembelajaran Visual
membuat pembelajaran di IPA menjadi Auditori Kinestetik yaitu, pembelajaran
menarik dan menyenangkan, sehingga lebih efektif, karena
menyebabkan siswa menjadi pasif, mengkombinasikan ketiga gaya belajar
minat dan motivasi siswa kurang siswa yaitu, visual (melihat), auditori
untuk mengikuti pembelajaran. (mendengar) dan kinestetik
Sehingga kompetensi pengetahuan (mempraktikan) yang mampu melatih
IPA siswa menjadi kurang baik. Belum dan mengembangkan potensi siswa
tercapainya kompetensi IPAyang yang telah dimiliki oleh pribadi masing-
dinginkan, salah satu penyebabnya masing, memberikan pengalaman
karena metode yang digunakan dalam secara langsung kepada siswa,
proses belajar mengajar pengajaran mampu mengacu setiap gaya
yang kurang inovatif, kurang dalam pembelajaran, dan siswa yang
penggunaan alat peraga, dan siswa memiliki kemampuan yang bagus tidak
sering gaduh pada saat kegiatan terhambat oleh siswa yang lemah
pembelajaran IPA berlangsung. Selain dalam belajar karena model ini mampu
itu, siswa menganggap bahwa mata melayani kebutuhan siswa yang
pelajaran IPA adalah mata pelajaran memiliki kemampuan diatas rata-rata.
yang cenderung membosankan (Chandra, 2013)
karena hampir semua materi berupa
materi hafalan, oleh karena itu dalam Dari uraian yang telah dipaparkan,
membelajarkan IPA kepada siswa, Model pembelajaran Visual Auditori
guru hendaknya lebih memilih Kinestetik berbantuan Media Audio
berbagai variasi model, pendekatan, Visual yang merupakan media
strategi, dan metode yang sesuai penyaluran pesan dengan
dengan situasi sehingga tujuan memanfaatkan indra pendengar dan
pembelajaran yang direncanakan penglihatan membuat pembelajaran
tercapai. Belum tercapainya nilai lebih menarik dan menyenangkan.
kompetensi pengetahuan IPA siswa, Sehingga, dapat menubuhkan sikap
menjadi indikasi bahwa pembelajaran percaya diri, minat, motivasi siswa dan
yang dilakukan selama ini belum dapat berpengaruh terhadap
efektif. Maka, salah satu cara untuk kompetensi pengetahuan IPA siswa.
meningkatkan kompetensi Maka, dilaksanakan penelitian dengan
pengetahuan siswa di dalam judul
pembelajaran IPA yaitu, dengan cara Bertolak dari uraian diatas, maka
mengubah model, metode dan strategi adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu
pembelajaran. (1) untuk mendeskripsikan kompetensi
pengetahuan IPA kelompok siswa
Salah satu model yang dibelajarkan melalui Model
pembelajaran yang dapat digunakan Pembelajaran Visual Auditori
untuk meningkatkan motivasi, minat Kinestetik berbantuan Media Audio
dan kompetensi pengetahuan IPA Visual pada siswa Kelas V SD Gugus
siswa adalah Model Pembelajaran Dewi Sartika Kecamatan
Visual Auditori Kinestetik berbantuan DenpasarTimur, (2) untuk

3
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

mendeskripsikan kompetensi Gambar. Rancangan penelitian


pengetahuan IPA kelompok siswa nonequivalent control group
yang tidak dibelajarkan melaluiModel design(Sumber :Setyosari, 2015 :211)
Pembelajaran Visual Auditori
Kinestetik berbantuan Media Audio Rancangan yang digunakan
Visual pada siswa Kelas V SD Gugus melibatkan dua kelompok kelas yaitu
Dewi Sartika Kecamatan kelompok kelas eksperimen dan
DenpasarTimur, (3) untuk mengetahui kelompok kelas kontrol.Kelompok
pengaruh Model Pembelajaran Visual kelas sebagai kelompok eksperimen
Auditori Kinestetik berbantuan Media mendapat perlakuan dengan Model
Audio Visual pada siswa Kelas V SD Pembelajaran Visual Auditori
Gugus Dewi Sartika Kecamatan Kinestetik berbantuan Media Audio
DenpasarTimur Visual sedangkan, kelas Kontrol tidak
mendapatkan perlakuan dengan
METODE Model Pembelajaran Visual Auditori
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Kinestetik berbantuan Media Audio
SD Gugus Dewi Sartika, Kecamatan Visual. Pada desain ini kedua
Denpasar Timur. Waktu penelitian kelompok yang akan diteliti diberikan
terkait dengan penelitian ini pre test danpost test.Pre test tidak
dilaksanakan mulai tanggal 24 Maret dianalisis tetapipihanya digunakan
sampai dengan tanggal 2 Mei 2017, untuk penyetaraan kelompok.
perlakuan sebanyak 6 kali di kelompok Teknik pengambilan sampel
eksperimen dan 6 kali di kelompok pada penelitian ini adalah Random
kontrol. Jumlah perlakuan yang Sampling. Pada teknik pengambilan
diberikan telah disesuaikan dengan sampel random sampling yang
jam pelajaran terkait materi dalam dirandom adalah kelasnya, sehingga
penelitian ini yang telah diatur dalam setiap kelas mendapatkan peluang
kurikulum dan silabus. yang sama untuk menjadi sampel
Rancangan penelitian ini penelitian. Cara yang digunakan untuk
termasuk dalam bentuk penelitian mendapatkan sampel adalah dengan
eksperimen semu (quasi Experiment). cara pengundian. Cara undian
Pemilihan subjek penelitian pada dilakukan dengan menulis semua
rancangan ini, tidak selalu dapat nama kelas V di seluruh SDNegeri
dilakukan pemilihan subjek secara Gugus Dewi Sartika, populasi pada
random (individual random) dan tidak masing-masing kertas yang jumlahnya
memilih serta memilah subjek sesuai 9 kelas, kemudian kertas digulung.
dengan rancangan dalam penetapan Gulungan kertas dimasukkan ke dalam
random (Setyosari,2015). Bentuk kotak dan diundi. Ambil dua gulungan
desaineksperimen kuasi yang kertas. Nama-nama SDNegeri pada
digunakan adalah “ Desain Penelitian kedua gulungan kertas tersebut
Non-equivalent Control Group Design”. merupakan sampel penelitian. Setelah
mendapatkan 2 kelas sebagai sampel
dengan menggunakan teknik random
sampling, maka kelas tersebut
O1 X O2 ( ekssperimen)
diberikan pre test. Nilai atau skor dari
hasil pre test yang dilakukan tersebut,
----------------------------------
O3 O4( kontrol ) digunakan untuk penyetaraan kelas
sampel. Untuk penyetaraan kelas, nilai
atau skor dari hasil pre test dianalisis
menggunakan uji t. Sebelum uji
kesetaraan menggunakan uji t, maka
data hasil pre test diuji prasyarat yaitu
uji normalitas dan homogenitasnya.

4
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

Jika data pre testyang diperoleh sudah Tes pilihan ganda biasa ini meliputi 4
memenuhi prasyarat uji normalitas dan pilihan jawaban (a, b, c atau d) dengan
homogenitas maka dianalisis jumlah pertanyaan yaitu 40 butir soal.
menggunakan uji t. Setiap item diberikan skor 1 bila siswa
Dalam penelitian ini data yang menjawab dengan benar (jawaban
diperlukan adalah data tentang disesuaikan dengan kunci jawaban)
kompetensi pengetahuan IPA siswa dan skor 0 bila siswa menjawab salah.
yang merupakan penilaian pada aspek Skor setiap jawaban dijumlahkan dan
kognitif.Teknik pengumpulan data ada jumlah tersebut menjadi skor variabel
dua yaitu dengan teknik tes dan teknik kompetensi pengetahuan IPA yang
non tes. Namun dalam penelitian ini bergerak dari kisaran 0–100. 0
data yang diperlukan dalam penelitian merupakan skor minimal dan 100
ini dikumpulkan dengan metode tes . merupakan skor maksimal tes
Kegiatan pengumpulan data kompetensi pengetahuan IPA.
dilaksanakan pada siswa kelas V SD Sebanyak 40 butir soal yang diberikan
di Gugus Dewi Sartika, Kecamatan kepada siswa kelas V memiliki tujuan
Denpasar Timur tahun Pelajaran 2016 validasi butir tes. Hasil validasi
/ 2017 yang menjadi anggota sampel. diberikan kepada siswa kelompok
Data tentang kompetensi pengetahuan eksperimen dan kelompok kontrol
IPA dikumpulkan dengan tes hasil untuk mengetahui kemampuan
belajar pengetahuan IPA. Tes adalah kompetensi pengetahuan IPA. Tes ini
suatu prosedur yang spesifik dan dikembangkan melalui proses
sistematis untuk mengukur tingkah pengujian instrumen yaitu uji validitas,
laku seseorang, sehingga tingkah laku reliabilitas, daya beda dan indeks
tersebut dapat digambarkan dengan kesukaran.Agung, (2014 : 110)
bantuan angka, skala atau sistem menyatakan, Metode analisis statistik
katagori deskriptif ialah suatu cara pengolahan
(Yusuf,2015:93). Tes hasil belajar data yang dilakukan dengan jalan
objektif dalam bentuk pilihan ganda menerapkan rumus-rumus statistik
biasa adalah salah satu bentuk tes deskriptif seperti : distribusi frekuensi,
yang dapat digunan untuk mengetahui grafik, angka rata-rata, median,
hasil belajar pada aspek pengetahuan. modus, mean dan standar deviasi,
Tes yang digunakan untuk mengukur untuk menggambarkan suatu
kompetensi pengetahuan berupa tes objek/variabel tertentu, sehingga
objektif dalam bentuk pilihan ganda memperoleh kesimpulan umum
biasa dilakukan pengujian instrumen
yaitu uji validitas, reliabilitas, daya
beda dan indeks kesukaran.

Tabel 4.10

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data Post-test


No Sampel Keterangan
Kelompok Berdistribusi
1 5,61
Eksperimen normal
11,07
Berdistribusi
2 Kelompok Kontrol 5,85
normal

5
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

Sartika, kecamatan Denpasar Timur


tahun pelajaran 2016/2017 yang
“Metode analisis statistik inferensial dipaparkan meliputi nilai rata-rata,
ialah suatu cara pengolahan data yang modus, varians, dan standar
dilakukan dengan jalan menerapkan deviasi,nilai maximum dan minimum.
rumus – rumus statistik inferensial Kelas Vb SD Negeri 3Kesiman
untuk menguji suatu hipotesis ditetapkan sebagai kelas eksperimen
penelitian yang diajukan peneliti, dan yang diberi perlakuan berupa Model
kesimpulan ditarik berdasarkan hasil Pembelajaran Visual Auditori
pengujian terhadap hioptesis”. (Agung, Kinestetik berbantuan Media Audio
2014:110) Teknik analisis data yang Visual.sebanyak 6 kali pertemuan,
dilakukan uji hipotesis, dengan kemudian diberikan post test untuk
menggunakan uji-t terlebih dahulu memperoleh hasil kompetensi
dilakukan persyaratan analisis yang pengetahuan IPA.
meliputi uji normalitas sebaran data Nilai mean atau rata-rata kompetensi
dan homogenitas varian.Jika data pengetahuan IPA siswa yang
yang diperoleh sudah memenuhi mengikuti pembelajaran menggunakan
prasyarat uji normalitas dan Model Pembelajaran Visual Auditori
homogenitas maka analisis yang Kinestetik berbantuan Media Audio
digunakan adalah statistik parametrik. Visual., yaitu X = 84,13 dengan
Analisis statistik yang digunakan untuk varians 110,60 dan standar deviasi (s=
menguji hipotesis penelitian ini adalah 10,51), sedangkan nilai mean atau
uji beda mean (uji t). Uji Hipotesis rata-rata kompetensi pengetahuan IPA
menggunakan uji-t dengan rumus siswa yang tidak dibelajarkan dengan
polled varians. Rumus uji-t dengan Model Pembelajaran Visual Auditori
rumus polled varians digunakan bila Kinestetik berbantuan Media Audio
jumlah anggota sampel sama n1 ≠n2
dan varians homogen. Visual , yaitu X = 76,08 dengan
varians 77,70 dan standar deviasi (s=
9,52).
HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan analisis data hasil
penelitian yang diperoleh
Data hasil kompetensi menunjukkan bahwa kompetensi
pengetahuan IPA siswa SD Gugus pengetahuan IPA kelompok
Dewi Sartika, kecamatan Denpasar eksperimen yakni siswa yang
Timur tahun pelajaran 2016/2017 mengikuti pembelajaran Model
diperoleh dari hasil post test yang Pembelajaran Visual Auditori
diberikan pada akhir penelitian. Kinestetik berbantuan Media Audio
Kelompok eksperimen yang digunakan Visual memiliki nilai mean lebih tinggi
dalam penelitian ini yaitu kelas Vb SD daripada kelompok kontrol yakni
Negeri 3 Kesiman berjumlah 48siswa, kelompok siswa yang tidak mengikuti
sedangkan kelompok kontrol adalah pembelajaran Model Pembelajaran
kelas V SD Negeri 7 Kesiman Visual Auditori Kinestetik berbantuan
berjumlah 38 siswa. Instrumen yang Media Audio Visual yaitu X = 84,13>
digunakan untuk mengumpulkan data X = 76,08.
adalah tes objektif pilihan ganda biasa, Uji prasyarat dilakukan terlebih
dengan pilihan A, B,C, D, E dengan dahulu sebelum uji hipotesis
jumlah soal 40 butir. Rancangan menggunakan uji-t.Uji prasyarat
penelitian yang digunakan dalam tersebut meliputi uji normalitas dan uji
penelitian ini adalah non ekuivalen homogenitas varians diuraikan berikut
dengan menggunakan uji-t sebagai ini.Uji normalitas dilakukan untuk
alat untuk menganalisis data.Deskripsi mengetahui sebaran frekuensi skor,
data hasil kompetesnsi pengetahuan untuk menguji data kompetensi
IPA siswa kelas V SD Gugus Dewi pengetahuan IPA kelompok

6
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

eksperimen dan kontrol adalah rumus dan Ftabel = 1,69. Hal ini berarti Fhitung <
Chi Kuadrat. Kriteria pengujian pada Ftabel , sehingga data kedua kelompok
uji normalitas adalah jika x2hitung <x2tabel memiliki varians yang homogen.
maka sebaran data kedua kelompok Berdasarkan hasil uji prasyarat yang
berdistribusi normal. Berdasarkan terdiri dari uji normalitas dan uji
hasil uji normalitas kelompok homogenitas varians, disimpulkan
eksperimen, diperoleh Chi Kuadrat bahwa data kedua kelompok sampel
hitung (x2hitung = 5,61) kemudian nilai berdistribusi normal dan memiliki
tersebut dibandingkan dengan Chi varians yang homogen. Berdasarkan
Kuadrat tabel dengan taraf signifikan hasil perhitungan uji-t,diperoleh thitung =
5% dk 5 (x2tabel=11,07). Hal ini 4,4 dan untuk taraf signifikansi 5%
menunjukkan bahwa x2hitung <x2tabel dengan dk = (48+38-2 = 84) diperoleh
berarti data hasil kompetensi ttabel = 2,000. Dengan demikian, nilai
pengetahuan IPA kelompok thitung >ttabel yakni 3,259> 2,000,
eksperimen berdistribusi normal. sehingga Ho ditolak.Hipotesis yang
Berdasarkan hasil uji normalitas diuji dalam penelitian ini adalah tidak
kelompok kontrol, diperoleh Chi terdapat pengaruh Model
Kuadrat hitung (x2hitung =5,85) Pembelajaran Visual Auditori
kemudian nilai tersebut dibandingkan Kinestetik berbantuan Media Audio
dengan Chi Kuadrat tabel (x2tabel= Visual terhadap kompetensi
11,07). Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan IPA siswa kelas V SD
x2hitung <x2tabel berarti data hasil Gugus Dewi Sartika tahun pelajaran
kompetensi pengetahuan IPA 2016/2017. Hasil uji prasyarat yang
kelompok kontrol berdistribusi normal. meliputi uji normalitas dan
homogenitas varians yang dilakukan
Pengujian homogenitas varians dalam penelitian ini diperoleh kedua
antar kelompok dimaksudkan untuk kelompok sampel berdistribusi normal
meyakinkan bahwa perbedaan yang dan memiliki varians yang homogen.
diperoleh uji-t benar – benar berasal Analisis statistik yang digunakan untuk
dari perbedaan antar kelompok bukan menguji hipotesis penelitian ini adalah
disebabkan oleh perbedaan di dalam uji-t dengan polled varians.
kelompok.Uji homogenitas varians .Rekapitulasi hasil analisis uji-t
yang dilakukan dalam penelitian ini kelompok sampel penelitian ini
menggunakan uji F dari Havley. Dari disajikan dalam tabel 4.2 berikut ini.
hasil analisis, diperoleh Fhitung= 1,21

Tabel 4.2

Rekapitulasi Hasil Analisis Uji-tKelompok Sampel Penelitian

No Sampel Mean Varians N thitnung ttabel Kesimpulan

Kelompok
1. 84,13 110,60 48
Eksperimen
3,259 2,000 Ha diterima
Kelompok
2. 76,08 94,74 38
Kontrol

Berdasarkan uji hipotesis thitnung = 3,259 > ttabel = 2,000. Dengan


diperoleh thitnung = 3,259 sedangkan demikian, hipotesis nol (Ho) ditolak.
pada taraf signifikansi 5% dan dk = 84 Hal ini berarti terdapat perbedaan
diperoleh nilai ttabel = 2,000 sehingga yang signifikan kompetensi

7
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

pengetahuan IPA antara siswa kelas V Pembelajaran Visual Auditori


di SD Gugus Dewi Sartika, Denpasar berbantuan Media Audio Visual
Timur Tahun Pelajaran 2016/2017, Perbedaan kompetensi pengetahuan
yang mengikuti pembelajaran yang dengan perolehan nilai rata rata yang
menggunakan Model Pembelajaran lebih tinggi pada kelompok eksperimen
Visual Auditori berbantuan Media dibandingkan kelompok kontrol
Audio Visual dan siswa yang tidak disebabkan oleh perlakuan berupa
mengikuti pembelajaran dengan Model Model Pembelajaran Visual Auditori
Pembelajaran Visual Auditori berbantuan Media Audio Visual dalam
berbantuan Media Audio Visual. muatan materi IPA diberikan pada
Perolehan hasil perhitungan analisis kelompok eksperimen.
data yang dilakukan menunjukkan
bahwa nilai rata- rata siswa yang Pada kelompok eksperimen, kegiatan
mengikuti pembelajaran menggunakan pembelajaran dalam muatan materi
Model Pembelajaran Visual Auditori IPA menggunakan Model
berbantuan Media Audio Visual (nilai Pembelajaran Visual Auditori
rata-rata = 84,13 ) dan siswa yang berbantuan Media Audio Visual
tidak mengikuti pembelajaran dengan berjalan dengan baik dan kondusif.
Model Pembelajaran Visual Auditori Hal ini disebabkan oleh Model
berbantuan Media Audio Visual (nilai Pembelajaran Visual Auditori
rata-rata = 76,08) memiliki perbedaan berbantuan Media Audio Visual
sebesar 8,07 . Dengan demikian, merupakan suatu inovasi
terdapat pengaruh kompetensi pembelajaran sangat yang dapat
pengetahuan IPA antara siswa kelas menumbuhkan minat, motivasi dan
V di SD Gugus Dewi Sartika Tahun sikap percaya diri siswa dalam proses
Pelajaran 2016/2017 yang mengikuti pembelajaran karena model
pembelajaran dengan Model pembelajaran ini mengkombinasikan
Pembelajaran Visual Auditori tiga gaya belajar siswa yaitu, melihat,
berbantuan Media Audio Visual dan mendengar dan mengerjakan
siswa yang tidak mengikuti langsung apa yang didengar dan
pembelajaran dengan Model dilihat dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran Visual Auditori Pembelajaran yang menyenangkan
berbantuan Media Audio Visual . dan dapat meningkatan motivasi siswa
Berdasarkan hasil temuan ini dikemas dalam kegiatan
tersebut,dapat dinyatakan kedua pembelajaran yang meliputi kiat – kiat,
kelompok sampel penelitian yang petunjuk, strategi, dan seluruh proses
memiliki kemampuan setara, setelah belajar yang dapat mempertajam daya
diberikan perlakuan berupa ingat, serta membuat belajar sebagai
pembelajaran dengan menggunakan suatu proses yang menyenangkan,
Model Pembelajaran Visual Auditori bermanfaat, dan bermakna. Dengan
berbantuan Media Audio Visual dan demikian, siswa lebih memahami
tidak mengikuti pembelajaran dengan materi yang diberikan sekaligus
Model Pembelajaran Visual Auditori mampu mengaplikasikan dalam
berbantuan Media Audio Visual kehidupan sehari – hari. Selain itu,
diperoleh hasil kompetensi Model Pembelajaran Visual Auditori
pengetahuan yang berbeda. Hal ini Kinestetik menurut (Huda) memiliki 3
dapat dilihat juga dari nilai rata-rata modalitas belajar diantaranya visual
siswa yang mengikuti pembelajaran (melihat), auditori (mendengar), dan
menggunakan Model Pembelajaran kinestetik (mengerjakan) digunakan
Visual Auditori berbantuan Media untuk pembelajaran, pemrosesan dan
Audio Visual lebih tinggi dibandingkan komunikasi. Bahkan beberapa orang
dengan nilai rata-rata siswa yang tidak tidak cenderung kepada satu
mengikuti pembelajaran dengan Model modalitas saja, namun bisa

8
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

memanfaatkan kombinasi modalitas Audio Visual pada penelitian ini


tertentu untuk meningkatkan memiliki keunggulan yakni dapat
kemampuan belajar. Sehingga Model meningkatkan kompetensi
Pembelajaran Visual Auditori pengetahuan IPA dan perkembangan
Kinestetik memiliki kelebihan mampu karakter siswa dalam mengonstruksi
melatih dan mengembangkan potensi pengetahuan sendiri kemudian
siswa yang telah dimiliki pribadi mengomunikasikannya melalui
masing-masing, memberikan serangkaian usaha berinteraksi
pengalaman langsung kepada siswa dengan lingkungan belajar yang
dan mampu melibatkan siswa secara menyenangkan.
luas dalam menemukan dan Implikasi penelitian ini merupakan
memahami suatu konsep melalui konsekuensi logis dari simpulan
kegiatan fisik seperti demonstrasi, penelitian. Dari hasil penelitian yang
percobaan, observasi, dan diskusi dilakukan diketahui Model
aktif. Pembelajaran Visual Auditori
Kinestetik berbantuan Media Audio
Berbeda pada kelompok kontrol, Visual berpengaruh terhadap
kegiatan pembelajaran yang tidak kompetensi pengetahuan IPA siswa
mengikuti pembelajaran dengan Model kelas V SD Gugus Dewi Sartika tahun
Visual Auditori Kinestetik berbantuan 2016/2017. Hasil penelitian ini dapat
Media Audio Visual kurang berjalan dijadikan alternatif bagi guru dalam
dengan baik . Hal ini disebabkan pembelajaran IPA agar kompetensi
masih siswa yang kurang mampu pengetahuan IPA siswa sesuai dengan
mengaitkan antar materi pada muatan yang diharapkan. Model Pembelajaran
materi IPA dan kesulitan mengikuti Visual Auditori Kinestetik berbantuan
setiap langkah pembelajaran yang Media Audio Visual dapat diterapkan
perlu diberikan bimbingan lebih oleh guru karena sudah terbukti dapat
khusus.Dengan demikian, perbedaan mempengaruhi kompetensi
kompetensi pengetahuan IPA dapat pengetahuan IPA siswa mejadi lebih
terlihat dari langkah pembelajaran baik.Penelitian ini telah membuktikan
yang dilakukan pada kedua kelompok bahwa Model Pembelajaran Visual
tersebut, hasil analisis uji hipotesis, Auditori Kinestetik berbantuan Media
dan nilai rata- rata kelompok siswa Audio Visual berpengaruh terhadap
yang mengikuti pembelajaran kompetensi pengetahuan IPA siswa.
menggunakan Model Pembelajaran Dengan menerapkan Model
Visual Auditori berbantuan Media Pembelajaran Visual Auditori
Audio Visual dan mengikuti Kinestetik berbantuan Media Audio
pembelajaran tidak menggunakan Visual ini dapat dijadikan acuan dan
Model Visual Auditori Kinestetik pedoman untuk menciptakan suasana
berbantuan Media Audio Visual. Hasil pembelajaran yang menarik dan
temuan pada penelitian ini memiliki menyenangkan.
persamaan dengan penelitian Namun, berkaitan dengan hal
sebelumnya yang relevan dan tersebut terdapat upaya perbaikan
memperkuat hasil penelitian. Hal dalam memberi perlakuan Model
tersebut didukung hasil penelitian yang Pembelajaran Visual Auditori
diajukan oleh peneliti Adnyani, (2014) Kinestetik berbantuan Media Audio
dan Ariastini, (2013) yang memperoleh Visual yaitu, menyiapkan media
data hasil belajar IPA siswa kelompok pembelajarannya yang lebih menarik,
eksperimen lebih tinggi dari data hasil media audio visual yang ditayangkan
belajar kelompok kontrol. dikombinasikan dengan gambar-
Dengan demikian, pembelajaran gambar dengan efek animasi agar
menggunakan Model Pembelajaran siswa lebih berminat untuk mengikuti
Visual Auditori berbantuan Media pembelajaran dan saat memberi

9
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

perlakuan dengan Model terhadap kompetensi pengetahuam


Pembelajaran Visual Auditori IPA kelas V SD Gugus Dewi Sartika,
Kinestetik dan dikombinasikan dengan Denpasar Timur, Tahun Pelajaran
media audio visual susana kelas harus 2016/2017.
tenang.

SIMPULAN dan SARAN Saran

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini, maka


Berdasarkan penelitian yang saran dapat diajukan kepada pihak-
telah dilaksanakan maka dapat ditarik pihak sebagai berikut.
simpulan yaitu, hasil analisis hipotesis, Kepada Sekolah
taraf signifikansi 5% dengan dk =
(48+38-2 = 84) Sekolah sebaiknya menyediakan
diperoleh ttabel = 2,000. Dengan fasilitas pembelajaran yang lengkap
demikian, nilai thitung > ttabel yakni sehingga siswa dapat memanfaatkan
3,259> 2,000 dapat disimpulkan fasilitas tersebut dan guru dapat
bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. membelajarkan siswa dengan model-
Berdasarkan hasil perhitungan uji-t model pembelajaran inovatif seperti
menunjukan bahwa terdapat Model Pembelajaran Visual Auditori
perbedaan yang signifikan antara Kinestetik dengan Berbantuan Media
kelompok siswa yang dibelajarkan Audio Visual untuk mengoptimalkan
melalui Model Pembelajaran Visual kompetensi pengetahuan siswa.
Auditori Kinestetik berbantuan Media
Audio Visual dengan kelompok siswa
yang tidak dibelajarkan dengan Model Kepada Guru
Pembelajaran Visual Auditori
Kinestetik berbantuan Media Audio Guru hendaknya menjadikan hasil
Visual. penelitian ini sebagai bahan
Hal ini dapat terlihat dari pertimbangan dalam menyusun
perbedaan skor rata-rata yang perencanaan pembelajaran kerena
diperoleh antar kelompok siswa yang hasil penelitian ini menunjukkan
di belajarkan dengan Model bahwa terdapat pengaruh yang
Pembelajaran Visual Auditori signifikansi Model Pembelajaran
Kinestetik berbantuan Media Audio Visual Uuditori Kinestetik terhadap
Visual dengan nilai rata-rata adalah Kompetensi Pengetahaun IPA siswa.
84,13dan kelompok siswa yang tidak
dibelajarkan melaui Model Kepada Siswa
Pembelajaran Visual Auditori
Kinestetik berbantuan Media Audio Dengan diterapkannya Model
Visual dengan nilai rata-rata 76,08. Pembelajaran Visual Auditori
Jadi nilai rata-rata kelompok siswa Kinestetik
yang dibelajarkan melalui Model berbantuan Media Audio Visual pada
Pembelajaran Visual Auditori pembelajaran IPA, siswa lebih aktif
Kinestetik lebih tinggi dibandingkan dan dapat mengembangkan
dengan nilai rata-rata kelompok siswa kreativitasnya dalam mengikuti
yang tidak dibelajarkan melalui Model pembelajaran serta mampu
Pembelajaran Visual Auditori membangun pengetahuannya sendiri
Kinestetik berbantuan Media Audio melalui pengalaman belajar untuk
Visualdengan demikian dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
disimpulkan Model Pembelajaran Dengan demikian, siswa mampu
Visual Auditori Kinestetik berbantuan mengaplikasikan apa yang telah
Media Audio Visual berpengaruh diperoleh dalam pembelajaran yang

10
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

nantinya akan diterapkan dalam Arsyad, Azhar. 2011. Media


kehidupan sehari-hari. Pembelajaran. Jakarta: PT Raja
Kepada Peneliti lain Grafindo Persada.
Arsyad, Azhar. 2013. Media
Peneliti lain diharapkan melakukan Pembelajaran. Jakarta: PT Raja
penelitian lebih lanjut mengenai Grafindo Persada.
pengaruh model pembelajaran visual Asyhar, Rayandra. 2012. Kretaif
auditori kinestetik pada materi Pengembangan Media
pembelajaran yang berbeda dan pada Pembelajaran. Jambi:Referensi
sampel yang berbeda sehingga hasil Jakarta.
penelitian ini benar-benar dapat Chandra, Arif Bachtiar. 2013.
menggambarkan keadaan yang “Penerapan Model Pembelajaran
sesungguhnya yang terjadi di Quantum tipe VAK dengan Media
lapangan. Audio Visual untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA kelas
V.C SD HJ.Isriarti Baiturraman.
DAFTAR PUSTAKA Universitas Negeri Semarang.
Adnyani, Saraswati. 2014. “Pengaruh Tersedia pada
Model VAK berbantuan Lingkungan http://ejournal.UNNES.ac.id.
terhadap hasil belajar IPA siswa (diakses tanggal 23 Januari 2017)
kelas V SD Gugus Mas”.Universitas Dantes,Nyoman. 2012. Metode
Pendidikan Ganesha,Volume Penelitian. Yogyakarta: CV. Andi
2,No.1. Tersedia pada Offset. DePorter, 2016. Quantum
http://ejournal.undiksha.ac.id/jso/ma Leraning. Bandung: Kaifa.
hasiswa/index2.php (diakses
tanggal 23 januari 2017) Huda, Miftahul. 2013. Model-model
Pengajaran dan
Ariastini, 2013. “Pengaruh Model Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka
Pembelajaran Kuantum Tipe VAK ( Belajar.
Visual Auditory Kinesthetic) Kosasih, 2013. Strategi Belajar dan
terhadap hasil belajar IPA siswa Pembelajaran Implementasi
kelas V SD Negeri 2 Sesetan. Kurikulum 2013. Bandung:YRAMA
Universitas Pendidikan Ganesha. WIDYA.
Tersedia pada
http://ejournal.undiksha.ac.id/jso/ma Kresma,Eka Nella. 2014.
hasiswa/index2.php (diakses “Perbandingan Pembelajaran
tanggal 23 April 2017) Konvensional dan Pembelajaran
Agung, A.A. Gede. 2012. Metodelogi berbasis masalah terhadap titik
Penelitian Pendidikan. Singaraja: jenuh siswa maupun hasil belajar
Universitas Pendidikan Ganesha. siswa dalam pembelajaran
Agung, A.A. Gede. 2013. Evaluasi matematika”. FKIP-Universitas
Pendidikan. Singaraja: Universitas Katolik Widya Mandala
Pendidikan Ganesha. Madiun,Volume 1. Tersedia
Agung, A.A. Gede. 2014. Metodelogi pada:https://id.wikipedia.org/wiki/Un
Penelitian Pendidikan. Malang: iversitas_Katolik_Widya_Mandala_
Aditya Media Publishing. Madiun(diakses tanggal 26 Januari
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar – 2017)
Dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: PT Bumi Aksara. Kunandar. 2014. Penilaian Autentik.
Arikunto, Suharsimi. 2015. Dasar – Jakarta: Rajawali Pers
Dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: PT Bumi Aksara. Nisa,Choirun.2013. “Penggunaan
Media Audio Visual Dalam
Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil

11
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

Belajar Siswa Pada Materi


Pembelajaran Membuat Aneka Setyosari,Punaji. 2015. Metode
Lipatan Serbet (Napkin Penelitian Pendidikan
Folding)”.Universitas Negeri &Pengembangan. Malang :
Surabaya,Volume2, Nomor, Prenadamedia Group.
Halaman 29-32. Tersedia pada
https://journal.unesa.ac.id(diakses Sudijono, Anas. 2013. Pengantar
tanggal 26 Januari 2017). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Pratiwi, Hartika dkk.2014. “Penerapan Sugiyono. 2013. Statistik untuk
Model Visualization, Auditory, Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Kinesthetic ( VAK) dengan
Multimedia untuk meningkatkan Sugiyono. 2014a. Metode Penelitian
pembelajaran matematika tentang Pendidikan. Bandung: Alfabeta
bangun ruang pada siswa kelas V .
SDN 2 Tamanwinangun Tahun Sugiyono. 2014b.Metode Penelitian
Ajaran 2014/2015”. PGSD FKIP Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Universitas Sebelas Maret
Surakarta,Volume 3, Nomor 3.1, Sukiman. 2012. Pengembangan Media
hlm.319-325. Tersdia pada Pembelajaran. Yogyakarta: PT
https://jurnal.uns.ac.id(diakses Pustaka Insan Madani.
tanggal 26 Januari 2017)
Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar
Saputra, Agus Bayu dkk. 2014. dan Pembelajaran di Sekolah
“Implementasi Model Pembelajaran Dasar. Jakarta: Prenadamedia
VAK berbantuan Media Audio Group.
Visual untuk meningkatkan hasil
belajar IPA siswa kelas IVB SD Yusuf, Muri.2015. Asessmen dan
No.2 Banyuasri”. Univesitas Evaluasi Pendidikan. Padang
Pendidikan Ganesha, Volume 2, :Prenadamedia Group
No:21.
http://ejournal.undiksha.ac.id/jso/ma
hasiswa/index2.php (diakses
tanggal 26 Januari 2017)

Irwantoro,Nur dan Suryana,Yusuf.


2016. Kompetensi Pedagogik
untuk Peningkatan dan Penilaian
Kinerja Guru dalam Rangka
Implementasi Kurikulum
Nasional.Cilegon:Genta Group
Production.

Samatowa, Usman. 2011.


Pembelajaran IPA di Sekolah
Dasar.Jakarta: PT Indeks.

12

Anda mungkin juga menyukai