Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Visual Auditori
Kinestetik berbantuan Media Audio Visual terhadap kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas
V SD Gugus Dewi Sartika tahun pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian
eksperimen semu ( quasy experiment) dengan rancangan penelitian Non-equivalent Control
Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika
Kecamatan Denpasar Timur tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah populasi 359 siswa.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 86 orang siswa, 48 siswa kelas Vb dari SD Negeri 3
Kesiman yang menjadi kelompok eksperimen dan 38 siswa kelas V dari SD Negeri 7 Kesiman
menjadi kelompok kontrol.Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random
sampling. Data kompetensi pengetahuan IPA siswa di kumpulkan dengan menggunakan
metode tes yang kemudian dianalisis menggunakan uji-t. Hasil analisis data diperoleh t hitung =
3,259 sedangkan pada taraf signifikasi 5% dan dk = 84 diperoleh nilai t tabel = 2,000 sehigga
thitung 3,259 > t.tabel 2,000 maka, 𝐻𝑜 di tolak dan 𝐻𝑎 di terima yang berarti terdapat perbedaan
kelompok siswa yang dibelajarkan melalui Model Pembelajaran Visual Auditori Kinestetik
berbantuan Media Audio Visual dengan kelompok siswa yang tidak dibelajarkan dengan Model
Pembelajaran Visual Auditori Kinestetik berbantuan Media Audio Visual pada siswa kelas V SD
Gugus Dewi Sartika Kecamatan Denpasar Timur tahun Pelajaran 2016/2017. Hasil penelitian
menunjukan nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelompok
kontrol (84,13 > 76,08). Dengan demikian, Model Pembelajaran Visual Auditori Kinestetik
berbantuan Media Audio Visual berpengaruh terhadap kompetensi pengetahuan IPA siswa
kelas V SD Gugus Gugus Dewi Sartika Kecamatan Denpasar Timur tahun pelajaran
2016/2017.
Kata – kata kunci : Model Pembelajaran Visual Auditori Kinestetik, Media Audio Visual,
Kompetensi Pengetahuan IPA
Abstract
The purpose of this research is to determine the effect of Visual Auditory Kinesthetic by Audio
Visual Media toward the competence knowledge of science students grade 5 on SD Gugus
Dewi Sartika year 2016/2017. This type of research is quasy experiment with research plan
Non-equivalent Control Group Design. The research population is all of Grade 5 students on
SD Gugus Dewi Sartika districts east Denpasar in academic year 2016/2017. With total
population 359 students. The total sample in this research was 86 students,48 students in
grade 5B from SD number 3 Kesiman whieh became the experiment group and 38 students
grade 5 from SD 7 Kesiman became control group. Sample selection in this research was using
random sampling technique. The students know ledge competence data was collected by using
test method which then analyzes t-test. Based on t-test result with freedom degree (dk 84) and
1
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
on the significance 5% got t.count 3,259 >t.table 2,000so, Ho refused and Ha accepted which
means there is differences of the group student which were given the study through Viusal
Auditory Kinesthetic Learning Model assisted by Audio Visual Media to the 5 grade students on
SD Gugus Dewi Sartika east Denpasar district on academic year 2016/2017. The result of this
research shows that the average value on the experimental group is higher then the average
value on the control group (84,13> 76,08) Therefore, the Viusal Auditory Kinesthetic Learning
Model assisted by Audio Media affected towards the science competency of the 5 grade
students on SD gugus Dewi Sartika east Denpasar district in a academic year 2016/2017
Keywords : Visual Auditory Kinesthetic Learning Model, Audio Media Visual, Science
Competency
PENDAHULUAN
Pendidikan mempunyai peran kelas V di masing-masing SD Gugus
yang sangat penting untuk menjamin Dewi Sartika, Kecamatan Denpasar
perkembangan dan kelangsungan Timur tahun Pelajaran 2016/2017,
hidup suatu bangsa yang untuk kompetensi pengetahuan pada
bersangkutan. Pendidikan adalah muatan pembelajaran IPA diperoleh
suatu proses pembentukan kecakapan dari nilai Ulangan Akhir Semester I
dasar baik secara intelektual maupun yaitu, dari 359 siswa yang mendapat
emosional. Melalui pendidikan, siswa nilai A sebanyak 39 siswa, siswa yang
akan mengetahui berbagai ilmu mendapat nilai A- sebanyak 39 siswa,
pengetahuan yang luas yang akan siswa yang mendapat nilai B+
berguna untuk bekal menuju masa sebanyak 45 siswa, siswa yang
depan. mendapat nilai B sebanyak 46 siswa,
siswa yang mendapat nilai B-
Ilmu pengetahuan yang sebanyak 101 siswa, siswa yang
diperoleh di jenjang pendidikan mendapat nilai C+ sebanyak 29 siswa,
diantaranya Ilmu Pengetahuan Alam siswa yang mendapat nilai C sebanyak
(IPA). “Pembelajaran sains di sekolah 47 siswa, siswa yang mendapat nilai
dasar dikenal dengan pembelajaran C- sebanyak 9 siswa, siswa yang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), mendapat nilai D+ sebanyak 0 siswa,
pembelajaran IPA di sekolah dasar dan yang mendapatkan nilai D
merupakan konsep yang masih sebanyak 4 siswa. Pencapaian nilai
terpadu, karena belum dipisahkan yang diharapkan dalam kurikulum
secara tersendiri, seperti mata 2013 untuk kompetensi pengetahuan
pelajaran kimia, biologi, dan fisika”. mencapai nilai B. Berdasarkan data
(Susanto,2015:171) Pembelajaran IPA yang diperoleh, 169 siswa atau 47,07
di sekolah dasar adalah salah satu % yang sudah mencapai nilai yang
pembelajaran yang sangat penting, diharapkan. Sedangkan, 190 siswa
sehingga kompetensi pengetahuan atau 52,92 % yang belum mencapai
IPA siswa diharapkan baik dan nilai yang diharapkan. Dengan
mencapai hasil yang diiginkan oleh demikian, dipandang perlu
kurikulum.“Anggapan pembelajaran peningkatan kompetensi pengetahuan
IPA itu sulit adalah benar terbukti dari siswa.Susanto (2015 : 85)
hasil perolehan Ujian Akhir Sekolah menyatakan, Untuk mengembangkan
yang dilaporkan oleh Depdiknas masih potensi siswa perlu diterapkan sebuah
sangat jauh dari standar yang model pembelajaran inovatif dan
diharapkan”. (Susanto, 2015 : 165). kontruktif. Dalam mempersiapkan
pembelajaran, para pendidik harus
Hal ini terbukti dari hasil memahami karakteristik materi
observasi yang dilakukan pada tanggal pembelajaran, karakteristik murid atau
19 Januari 2017 dengan guru wali peserta didik, serta memahami
2
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
3
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
4
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
Jika data pre testyang diperoleh sudah Tes pilihan ganda biasa ini meliputi 4
memenuhi prasyarat uji normalitas dan pilihan jawaban (a, b, c atau d) dengan
homogenitas maka dianalisis jumlah pertanyaan yaitu 40 butir soal.
menggunakan uji t. Setiap item diberikan skor 1 bila siswa
Dalam penelitian ini data yang menjawab dengan benar (jawaban
diperlukan adalah data tentang disesuaikan dengan kunci jawaban)
kompetensi pengetahuan IPA siswa dan skor 0 bila siswa menjawab salah.
yang merupakan penilaian pada aspek Skor setiap jawaban dijumlahkan dan
kognitif.Teknik pengumpulan data ada jumlah tersebut menjadi skor variabel
dua yaitu dengan teknik tes dan teknik kompetensi pengetahuan IPA yang
non tes. Namun dalam penelitian ini bergerak dari kisaran 0–100. 0
data yang diperlukan dalam penelitian merupakan skor minimal dan 100
ini dikumpulkan dengan metode tes . merupakan skor maksimal tes
Kegiatan pengumpulan data kompetensi pengetahuan IPA.
dilaksanakan pada siswa kelas V SD Sebanyak 40 butir soal yang diberikan
di Gugus Dewi Sartika, Kecamatan kepada siswa kelas V memiliki tujuan
Denpasar Timur tahun Pelajaran 2016 validasi butir tes. Hasil validasi
/ 2017 yang menjadi anggota sampel. diberikan kepada siswa kelompok
Data tentang kompetensi pengetahuan eksperimen dan kelompok kontrol
IPA dikumpulkan dengan tes hasil untuk mengetahui kemampuan
belajar pengetahuan IPA. Tes adalah kompetensi pengetahuan IPA. Tes ini
suatu prosedur yang spesifik dan dikembangkan melalui proses
sistematis untuk mengukur tingkah pengujian instrumen yaitu uji validitas,
laku seseorang, sehingga tingkah laku reliabilitas, daya beda dan indeks
tersebut dapat digambarkan dengan kesukaran.Agung, (2014 : 110)
bantuan angka, skala atau sistem menyatakan, Metode analisis statistik
katagori deskriptif ialah suatu cara pengolahan
(Yusuf,2015:93). Tes hasil belajar data yang dilakukan dengan jalan
objektif dalam bentuk pilihan ganda menerapkan rumus-rumus statistik
biasa adalah salah satu bentuk tes deskriptif seperti : distribusi frekuensi,
yang dapat digunan untuk mengetahui grafik, angka rata-rata, median,
hasil belajar pada aspek pengetahuan. modus, mean dan standar deviasi,
Tes yang digunakan untuk mengukur untuk menggambarkan suatu
kompetensi pengetahuan berupa tes objek/variabel tertentu, sehingga
objektif dalam bentuk pilihan ganda memperoleh kesimpulan umum
biasa dilakukan pengujian instrumen
yaitu uji validitas, reliabilitas, daya
beda dan indeks kesukaran.
Tabel 4.10
5
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
6
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
eksperimen dan kontrol adalah rumus dan Ftabel = 1,69. Hal ini berarti Fhitung <
Chi Kuadrat. Kriteria pengujian pada Ftabel , sehingga data kedua kelompok
uji normalitas adalah jika x2hitung <x2tabel memiliki varians yang homogen.
maka sebaran data kedua kelompok Berdasarkan hasil uji prasyarat yang
berdistribusi normal. Berdasarkan terdiri dari uji normalitas dan uji
hasil uji normalitas kelompok homogenitas varians, disimpulkan
eksperimen, diperoleh Chi Kuadrat bahwa data kedua kelompok sampel
hitung (x2hitung = 5,61) kemudian nilai berdistribusi normal dan memiliki
tersebut dibandingkan dengan Chi varians yang homogen. Berdasarkan
Kuadrat tabel dengan taraf signifikan hasil perhitungan uji-t,diperoleh thitung =
5% dk 5 (x2tabel=11,07). Hal ini 4,4 dan untuk taraf signifikansi 5%
menunjukkan bahwa x2hitung <x2tabel dengan dk = (48+38-2 = 84) diperoleh
berarti data hasil kompetensi ttabel = 2,000. Dengan demikian, nilai
pengetahuan IPA kelompok thitung >ttabel yakni 3,259> 2,000,
eksperimen berdistribusi normal. sehingga Ho ditolak.Hipotesis yang
Berdasarkan hasil uji normalitas diuji dalam penelitian ini adalah tidak
kelompok kontrol, diperoleh Chi terdapat pengaruh Model
Kuadrat hitung (x2hitung =5,85) Pembelajaran Visual Auditori
kemudian nilai tersebut dibandingkan Kinestetik berbantuan Media Audio
dengan Chi Kuadrat tabel (x2tabel= Visual terhadap kompetensi
11,07). Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan IPA siswa kelas V SD
x2hitung <x2tabel berarti data hasil Gugus Dewi Sartika tahun pelajaran
kompetensi pengetahuan IPA 2016/2017. Hasil uji prasyarat yang
kelompok kontrol berdistribusi normal. meliputi uji normalitas dan
homogenitas varians yang dilakukan
Pengujian homogenitas varians dalam penelitian ini diperoleh kedua
antar kelompok dimaksudkan untuk kelompok sampel berdistribusi normal
meyakinkan bahwa perbedaan yang dan memiliki varians yang homogen.
diperoleh uji-t benar – benar berasal Analisis statistik yang digunakan untuk
dari perbedaan antar kelompok bukan menguji hipotesis penelitian ini adalah
disebabkan oleh perbedaan di dalam uji-t dengan polled varians.
kelompok.Uji homogenitas varians .Rekapitulasi hasil analisis uji-t
yang dilakukan dalam penelitian ini kelompok sampel penelitian ini
menggunakan uji F dari Havley. Dari disajikan dalam tabel 4.2 berikut ini.
hasil analisis, diperoleh Fhitung= 1,21
Tabel 4.2
Kelompok
1. 84,13 110,60 48
Eksperimen
3,259 2,000 Ha diterima
Kelompok
2. 76,08 94,74 38
Kontrol
7
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
8
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
9
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
10
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
11
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
12