SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
oleh:
NIM 11150184000044
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
Low numeracy skills need to be improved for children's readiness for higher
schools. The purpose of this study was to improve children's numeracy skills using
number cards 1 to 20 while singing in children aged 5-6 years. The method used in
this research is Classroom Action Research with Kurt Lewin's model and uses two
cycles. The results of this study are the increase in children's numeracy skills in the
pre-cycle, the percentage of children's numeracy skills is 26.87%, the increase in
the first cycle reaches 45.0%, and the increase in the second cycle reaches 90.625%.
Based on the results of research and discussions that have been carried out, it can
be concluded that children's numeracy skills can be improved through the media of
number cards while singing.
v
KATA PENGANTAR
vi
6. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta. Terimakasih atas ilmu yang telah bapak dan ibu
berikan dapat bermanfaat dan kebaikan serta pahala sehingga kita dapat
berkumpul kembali di Syurga-Nya.
7. Teruntuk orang tua saya yang telah memberikan kasih sayang, dukungan,
materi, dan semangat yang tiada henti sampai selesainya skripsi ini.
8. Terimakasih untuk Karina Mahdalia, Lita Ikhawani, Shania Fajriyah, Farda
Syarifah, Danang Hardiansah, Khefil Buldansyah, dan Mulatsih yang telah
memberikan dukungan, bantuan dalam berdiskusi dengan penulis, dan
memberikan rasa semangat serta doanya untuk penulis agar terselesaikan
penelitian ini.
9. Terimakasih kepada teman – teman seperjuangan Program Studi Pendidikan
Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta atas kebersamaan kita
selama menempuh perkuliahan. Semoga kesuksesan selalu menyertai
kalian.
vii
DAFTAR ISI
viii
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 40
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ............................... 41
C. Desain Penelitian Tindakan Kelas ............................................................ 42
D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian.............................................. 44
E. Tahap Intervensi Tindakan ....................................................................... 44
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan............................................. 47
G. Data dan Sumber Data.............................................................................. 48
H. Instrumen Pengumpulan Data .................................................................. 48
I. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 52
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ....................................................... 53
K. Analisis Data ........................................................................................... 54
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan.................................................... 56
BAB IV DESKRIPSI, HASIL PENELITIAN,
DAN PEMBAHASAN................................................................... 57
A. Deskripsi Penelitian.................................................................................. 57
1. Deskripsi Umum .................................................................................. 57
2. Depskripsi Khusus ............................................................................... 59
B. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian Tindakan ......................................... 62
1. Deskripsi Data Siklus 1 ........................................................................ 62
2. Deskripsi Data Siklus 2 ........................................................................ 71
C. Analisis Data ............................................................................................ 78
D. Temuan Penenlitian .................................................................................. 80
E. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 80
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .............................. 82
A. Kesimpulan .............................................................................................. 82
B. Implikasi ................................................................................................... 83
C. Saran ......................................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 85
LAMPIRAN ................................................................................................... 89
ix
DAFTAR TABEL
x
Pra Penelitian, Siklus 1, dan Siklus 2................................................... 78
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Nur Ainiyah, “Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam”, Jurnal Al-Ulum,
Vol. 13 No. 1 Tahun 2013, h. 8.
1
2
2
Ramaikis Jawati, “ Peningkatan Kemapuan Kognitif Anak Melalui Permainan Ludo
Geometri Di PAUD Habibul Ummi II”, Jurnal Spektrum PLS, Vol. 1 No. 1 Tahun 2013, h. 253.
3
Kegiatan Bermain Stick Angka”, Jurnal Teladan, Vol. 2 No. 1 Tahun 2017, h. 2.
4
Mahdalena, “Kajian Konsep Bilangan, Bentuk, Dan Koneksi Dalam Al-Quran”, Jurnal
ITQAN, Vol. 9, No. 2 Tahun 2018, h. 4.
5
Ni Luh Wayan Supadma Putri, “Penerapan Bermain Kartu Angka Bergambar Untuk
Meningkatkan Perkembangan Kognitif Kelompok A TK Kumara WIyata Manukaya”, e-Journal
5
Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini, Vol. 4 No. 2 Tahun 2016, h. 2.
6
Ibid., h. 3.
7
Susilawati, “Penerapan Metode Bernyanyi Dalam Meningkatkan Kecerdasan Berbahasa
Pada Pendidikan Anak Usia Dini”, Jurnal Empowerment, Vol. 4 No. 2 Tahun 2014, h. 146.
8
Ibid., h. 147.
9
Sakuntari Ningsih, “Studi Pemahaman Hadits-Hadits Tentang Nyanyian”, Skripsi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, 2013, h. 19-20.
6
10
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Sahifa,
2014), h. 517.
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di identifikasi masalah
sebagai berikut :
1. Kegiatan kemampuan berhitung di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 43 Ciledug
belum maksimal dalam pembelajaran.
2. Masih terdapat 70% anak yang belum bisa berhitung angka 1 sampai 20.
3. Media yang digunakan guru kurang menarik hanya berupa gerakan tangan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah
diuraikan, peneliti membatasi pada aktivitas belajar pesertas didik dengan
kemampuan berhitung dan perkembangan kognitif, di antaranya:
1. Penelitian ini dilakukan di kelas B TK Aisyiyah Bustanul Athfal 43 Ciledug.
2. Proses pembelajaran media kartu angka yaitu dari angka 1 sampai 20.
3. Metode bernyanyi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lagu anak-
anak yang berjudul “Ayo Berhitung”.
4. Media kartu angka yang digunakan saat peneliti berbentuk kartu bergambar
yang berisi angka dari 1 sampai 20.
8
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah di atas,
maka peneliti dapat merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :
“Bagaimana peningkatan kemampuan berhitung anak setelah diterapkan media
kartu angka sambil bernyanyi?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan berhitung peserta didik menggunakan media
kartu angka 1 sampai 20 sambil bernyanyi di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 43
Ciledug. Mengikuti pembatasan masalah.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan sebagai berikut:
1. Bagi anak
a. Bagi anak dapat meningkatkan pemahaman anak terhadap
kemampuan berhitung dengan bernyanyi menggunakan media kartu
angka.
b. Dengan adanya media kartu angka akan menjadi lebih menarik bagi
anak sehingga akan menumbuhkan minat dan motivasi anak dalam
mengikuti proses pembelajaran.
2. Bagi guru
a. Bagi guru sebagai sarana peningkatan kemampuan berhitung dan
menciptakan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
untuk peserta didik.
b. Menambah metode mengajar guru sambil bernyanyi yang lebih
bervariasi sehingga anak tidak akan merasa cepat bosan.
c. Memudahkan dalam penyampaian materi pembelajaran oleh guru.
9
3. Bagi sekolah
Bagi sekolah sebagai bahan masukan dan memperbaiki proses
pembelajaran sehingga mampu meningkatkan kualitas sekolah di
kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal 43 Ciledug.
BAB II
A. Deskripsi Teoretik
1. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
a. Pengertian Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif pada umumnya sangat berhubungan dengan
masa perkembangan motorik. Perkembangan kognitif menggambarkan
bagaimana pikiran anak berkembang dan berfungsi, sehingga dapat
berfikir. Perkembangan kognitif adalah proses dimana individu dapat
meningkatkan kemampuan dalam menggunakan pengetahuannya.
Kognisi adalah fungsi mental yang meliputi persepsi, pikiran, simbol,
1
penalaran, dan pemecahan masalah.
Perkembangan kognitif merupakan perkembangan kecerdasan otak
anak. Perkembangan kognitif terdiri dari: pengembangan auditory,
pengembangan visual, pengembangan taktil, pengembangan kinestetik,
pengembangan aritmatika, dan pengembangan sains. 2
1
Heleni Filtri, Al Khudri Sembiring, “Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun di
Tinjau dari Tingkat Pendidikan Ibu Di Paud Kasih Ibu Kecamatan Rumbai,” Jurnal Universitas
Lancang Kuning, Vol. 1 No 2 Tahun 2018, h. 172.
2
Della Ulfa Amaris, “Pengaruh Media Busy Book Terhadap Kemampuan Berhitung Anak
Usia Dini Di Taman Kanak-Kanak Fadhilah Amal 3 Padang ,” Jurnal Usia Dini, Vol. 4 No. 2 Tahun
2018, h. 9.
10
11
3
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2006), h. 4-5.
4
Ibid., h. 6
12
c. Tujuan Kognitif
Beberapa ahli psikologi dan ahli pendidikan berpendapat bahwa
konsep-konsep tentang belajar yang telah dikenal, ternyata tidak satupun
yang mempersoalkan proses-proses kognitif yang terjadi selama belajar.
Proses-proses semacam itu menyangkut “insight”, atau berpikir dan
“reasoning”, atau menggunakan logika dedukatif dan induktif. Walaupun
5
Nurtaniawati, “Peran Guru Dan Media Pembelajaran Dalam Menstimulasi Perkembangan
Kognitif Pada Anak Usia Dini”, Jurnal Tunas Siliwangi, Vol. 3 No.1 Tahun 2017, h. 6.
6
Rovi Pahliwindari, “Penerapan Teori Pembelajaran Kognitif Dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan,” Jurnal IKIP PGRI Pontianak, Vol. 5 No. 2 Tahun 2016, h.
156.
14
2. Konsep Berhitung
a. Pengertian Berhitung Permulaan
Kemampuan berhitung adalah salah satu pembelajaran yang diajarkan
dalam pendidikan anak usia dini sebagai penentuan dalam jenjang Sekolah
Dasar terutama pada anak usia 4-5 tahun menurut Novianti. Sedangakan
menurut Irawati pembelajaran berhitung juga merupakan bagian
terpenting bagi anak, apabila kegiatan berhitung dilakukan dengan
berbagai macam kegiatan dengan menggunakan media yang lebih menarik
atau menggunakan permainan yang dapat mempengaruhi minat belajar
dalam berhitung. 8
Kemampuan berhitung sangat penting bagi manusia, jadi perlu
diajarkan sejak dini. Menurut pendapat Munandar, kemampuan berhitung
merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari
pembawaan dan latihan. Sejalan dengan perkembangan kemampuannya
anak dapat meningkat ke tahap pengertian mengenai jumlah, yaitu yang
berhubungan dengan penjumlah dan pengurangan. Kemampuan berhitung
adalah kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk mengembangkan
kemampuannya, karakteristik perkembangannya dimulai dari lingkungan
terdekat dirinya. Upaya peningkatan kemampuan berhitung anak dapat
dikembangkan melalui berbagai kegiatan pembelajaran yang dapat
7
Prof. Dr. Iskandarwassid, M. Pd., Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: Remaja Rosda
Karya), h. 19.
8
Elisa Malapata, “Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia 4-5 Tahun Melalui
Media Lumbung Hitung,” Jurnal Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Vol. 3 No. 1 Tahun
2019, h. 284.
15
9
Qoyumil Hikmah, “Peningkatan Kemampuan Berhitung Pada Anak Kelompok B Melalui
Permainan Kartu Angka di TK Dharma Indria I Kecamatan Patrang Kabupaten Jember Tahun
Pelajaran 2015/2016,” Jurnal Edukasi UNEJ, Vol. 3 No. 2 Tahun 2016, h. 39.
10
Ririn Marlina, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Struktural Permainan Ular Tangga TK Martha’ush Shibyan Singocandi
Kudus”, Jurnal Penelian PAUD, Vol. 3 No. 2 Tahun 2014, h. 67.
16
11
Ibid., h. 68.
17
12
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 97-100.
13
Ibid., h. 100.
18
14
Ibid., h. 102-103.
19
15
Ibid., h. 103-104.
20
16
Ibid., h. 105-106.
23
17
Ibid., h. 108-109.
18
Janice J. Beaty, Observasi Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2013), h.
292.
24
19
Siti Khalimah, “Efektivitas Metode Bernyanyi Dalam meningkatkan Kemampuan
Berhitung Permulaan Pada Anak Kelompok A RA Al-Fatih Sidamulya Astanajapura Kabupaten
Ciredon”, Skripsi pada Jurusan Institut Agama Islam IAI Bunga Bangsa Cirebon Tahun 2019, h.
33.
25
20
Siti Fauziyah Nur, “Meningkatkan Kemampuan Berhitung Awal Melalui Permainan
Kubus Bergambar Pada Anak Kelompok B3 Di TK Plus Tunas Bangsa Sooko Mojokerto”, Skripsi
pada Jurusan Institut Agama Islam IAI Bunga Bangsa Cirebon Tahun 2019, h. 10-11.
26
pesan. Menurut Djamarah, media adalah alat bantu apa saja yang dapat
dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai suatu tujuan
pembelajaran. Menurut Purnawati dan Eldarni, media merupakan sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan suatu informasi sehingga dapat
merangsang fikiran, perasaan, perhatian, dan minat anak sehingga terjadi
proses belajar. Istilah media dalam bidang pembelajaran disebut juga
media pembelajaran, alat bantu atau media tidak hanya dapat
memperlancar proses komunikasi akan tetapi dapat merangsang anak
untuk merespon dengan baik segala pesan yang disampaikan.
c. Manfaat Media
Menurut pendapat yang dikemukakan (Tim PKP PG PAUD 2008)
tentang manfaat media pengajaran dalam proses belajar anak, sebagai
berikut:
1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
27
21
Suciati, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan dan Berhitung
Permulaan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Kelompok B di TK Pertiwi I Kota Jambi”,
Jurnal Litersiologi, Vol. 2 No. 2 Tahun 2019, h. 53.
22
Ibid., h. 54.
23
Ibid., h. 54.
28
24
Ni Luh Wayan Supadma Putri, “Penerapan Bermain Kartu Angka Bergambar Untuk
Meningkatkan Perkembangan Kognitif Kelompok A TK Kumara Wiyata Manukaya”, e-Journal
Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 4 No. 2 Tahun 2016, h. 3-4.
29
25
Ibid., h. 4.
30
26
Mufarizuddin, “Peningkatan Kecerdasaan Logika Matematika Anak melalui Bermain
Kartu Angka Kelompok B di TK Pembina Bangkinang”, Jurnal Obsesi Pendidikan Anak Usia Dini,
Vol. 1 No. 1 Tahun 2017, h. 66.
27
Isabella Hasiana, “Mengembangkan Kemampuan Mengenal Angka 1-10 Melalui Kartu
Angka Pada Taman Kanak – Kanak Kelompok A”, Jurnal Wahana, Vol. 69 N0. 2 Tahun 2017. H.
62.
31
4. Metode Bernyanyi
a. Pengertian Metode Bernyanyi
Sub judul di atas terdapat dua kata yang akan dijelaskan terlebih
dahulu, yaitu metode dan bernyanyi. Secara etimologi, metode berasal
dari kata method yang artinya suatu cara kerja yang sistematis untuk
memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam mencapi suatu tujuan.
Metode pembelajaran dapat pula diartikan sebagai suatu cara yang
sistematis untuk melakukan aktivitas atau kegiatan pembelajaran yang
tujuannya mempermudah dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan. Pendapat lain mengatakan bahwa metode pembelajaran
ialah suatu cara atau sistem yang digunakan dalam pembelajaran yang
bertujuan agar anak didik dapat mengetahui, memahami,
mempergunakan, dan28 menguasai bahan pelajaran tertentu.
Metode bernyanyi merupakan metode pembelajaran yang
menggunakan syair - syair yang dilagukan. Biasanya syair-syair
tersebut disesuaikan dengan materi-materi yang akan diajarkan oleh
pendidik. Menurut beberapa ahli, bernyanyi membuat suasana belajar
menjadi riang dan bergairah sehingga perkembangan anak dapat
distimulasi secara lebih optimal.
28
Mashuri, “Penerapan Metode Bernyanyi dan Media Flashcard Untuk Meningkatkan Daya
Ingat Anak Dalam Pengenalan Huruf Hijaiyyah di TPA Darul Falah Gampong Pineung”, Jurnal
Mudarrisuna, Vol. 7 No. 2 Tahun 2017, h. 348.
32
29
Ibid., h. 349.
30
Ibid., h. 350.
33
2) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini anda harus menetapkan tahapan kegiatan yang
akan dilalui anak selama proses pembelajaran berlangsung.
Tahapan kegiatan tersebut meliputi :
a) Kegiatan awal
b) Kegiatan tambahan
c) Kegiatan pengembangan
3) Tahap Penilaian
Pada tahap ini anda menetapkan alat penilaian yang sesuai untuk
mengukur kecapaian tujuan. Penilaian mengacu pada daftar
pertanyaan yang dilakukan melalui pengamatan dengan mengacu
pada daftar pertanyaan yang telah disusun. 31
Adapun strategi pembelajaran melalui bernyanyi menurut
Honig, dalam Masitoh dkk. Menyatakan bahwa :
a) Bernyanyi bersifat menyenangkan,
b) bernyanyi dapat dipakai untuk mengatasi kecemasan,
c) bernyanyi merupakan media untuk mengekspresikan
perasaan,
d) bernyanyi dapat membantu membangun rasa percaya diri
anak,
e) bernyanyi dapat membantu daya ingat anak,
f) bernyanyi dapat mengembangkan rasa humor,
g) bernyanyi dapat membantu pengembangan keterampilan
berpikir dan kemampuan motorik anak, dan
31
Sabil Risaldy, Bermain Bercerita & Menyanyi Bagi Anak Usia Dini, (Jakarta: PT Luxima
Metro Media, 2015), h. 93-94.
34
c. Fungsi Bernyanyi
Fungsi kegiatan bernyanyi bagi anak – anak, yaitu :
1) Sebagai pendidkan emosi.
2) Pendidikan motori.
3) Pengembangan daya imajinasi.
4) Penenguhan eksistensi diri.
5) Pengembangan kemampuan berbahasa.
6) Pengembangan daya intelektual.
7) Pengembangan kekayaan rohani dan pendidikan nilai – nilai
moral.33
d. Manfaat Bernyanyi
Pada umunya bernyanyi merupakan perwujudan ekspresi
seseorang melalui nada – nada yang disusun sedemikian rupa agar
enak didengar. Perwujudan ekspresi tersebut memberikan banyak
pengaruh yang sangat baik bagi kita semua, bagi yang hobi
menyanyi ataupu tidak. Yang akan dibahas di bagian ini adalah
manfaat bernyanyi pada anak – anak. Berikut ini adalah beberapat
manfaatnya:
1) Ketikat sedang bernyanyi, pernapasan kita menjadi lebih
terkendali karena diharuskan untuk mencapai nada – nada
tertentu. Hal ini akan membuat anak – anka menjadi lebih
tenang dan emosinya lebih terkendali.
2) Bernyanyi juga merangsang aktivitas otak anak.
3) Bernyanyi melebas hormone endorphin yang memperbaiki
mood anak – anak yang kadang tidak teratur.
32
Ibid., h. 40.
33
Ibid., h. 95.
35
e. Tujuan Bernyanyi
Tujuan bernyanyi untuk menanamkan nilai – nilai yang diharapkan
melalui senandung nada/musik, tentunya musik yang diajarkan ke anak
– anak adalah musik yang bernuansa anak – anak.35
Tujuan bernyanyi menurut Heri Hidayat dalam buku Aktivitas
Mengajar Anak Taman Kanak - Kanak bahwa kekuatan nyanyian pada
fungsi ini dapat dilihat pada pendidikan. Melalui nyanyian, kita
berupaya membantu diri anak menuju kedewasaan dalam hal
menumbuh kembangkan aspek fisik, intelegensi, emosi dan rasa sosial
anak. Dengan demikian tujuan menyanyi dan bermain musik bagi anak
usia dini adalah untuk:
34
Ibid., h. 97-98.
35
Ibid., h. 31.
36
36
Karnida, “Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini Melalui Metode
Bernyanyi”, Jurnal Ceria, Vol. 1 No. 4 Tahun 2018, h. 19.
37
Nurmaini, “Kemampuan Berhitung Anak Melalui Permainan Dadu Angka di TK
Dharmawanita”, Jurnal Pesona Power, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012.
37
38
Ni Made Suaryani Pratiwi, “Penerapan Metode Bercerita Media Kotak Gambar Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan di TK Kumara Dipa”, e-Journal PG PAUD
Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 3 No. 1 Tahun 2015.
39
Siti Maryam, “Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Melalui Permainan Kartu
Angka Pada Kelompok B di TK Nw Lelupi Kecamatan Sikur”, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial,
Vol. 1 No. 1 Tahun 2019.
40
Dina Marselani, “Kemampuan Berhitung Anak Melalui Media Kartu Angka”, Journal of
Islamic Early Childhood Education, Vol. 2 No. 2 Tahun 2019.
41
Suparman, “Peningkatan Kemampuan Berhitung Pada Anak Tunagrahita Ringan Melalui
Media Permainan Kartu Angka”, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 3 No. 2 Tahun 2015.
38
C. Kerangka Berpikir
Pada saat proses pembelajaran berhitung mengunakan media kartu
angka, guru hanya menjadikannya sebagai selingan saja sehingga metode
pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi berhitung ini
cenderung klasikal hanya menggunakan pelafalan biasa seperti guru berbicara,
lalu peserta didik mengikuti. Selain itu, penyampaian materi berhitung belum
menggunakan media pembelajaran yang menarik. Alhasil peserta didik belum
optimal dalam mengingat dan memahami pelafalan angka. Serta, suasana
pembelajaran menjadi bosan, kurang aktif, dan kurang menyenangkan.
Sehingga perlu ada perbaikan pada metode dan media pembelajaran yang
digunakan oleh guru. Guru dapat menggunakan metode dan media
pembelajaran yang menarik karena hal tersebut mampu merangsang
perkembangan kognitif dan kemampuan berhitung peserta didik, serta dapat
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Melihat kondisi seperti itu, peneliti mencoba mencari jalan keluar
untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui penerapan metode bernyanyi
menggunakan media kartu angka. Melalui metode bernyanyi menggunakan
media kartu angka, peserta didik dapat dengan mudah mengingat dan
melafalkan angka. Selain itu, suasana pembelajaran akan menjadi lebih
menyenangkan, aktif, menarik, dan tidak membosankan yang hanya
menggunakan jemari tangan.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka diajukan hipotesis tindakan
dalam penelitian ini adalah penerapan metode bernyanyi menggunakan
media kartu angka dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada anak
usia 5-6 tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 43 Ciledug.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2. Waktu
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Febuari 2021 (observasi
pendahuluan dan wawancara pendahuluan) sedangkan penelitian secara
mendetail dilaksanakan bulan Febuari – Maret 2021.
Jenis Bulan
No.
Kegiatan Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des
1. Observasi
Menyusun
Proposal
2.
Skripsi dan
perbaikan
Pelaksanaan
3.
Siklus 1
Pelaksanaan
4.
Siklus II
40
41
3. Latar Penelitian
TK Aisyiyah Bustanul Athfal 43 merupakan sekolah yang akan menjadi
tempat penelitian yang beralamatkan di Jl. Raden Fatah No. 60 Sudimara
Barat, Ciledug, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Peneliti memilih di TK
Aisyiyah sebagai menjadi tempat penelitian dengan alasan, peneliti sudah
mengetahui karakteristik guru dan peserta didik dengan cara melakukan
PLP 1 pada bulan Desember 2018. Kemudian peneliti melihat ada 10 anak
sebagian ada yang mampu berhitung dengan cepat, ada yang lambat, dan
ada yang tidak fokus. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian peningkatan berhitung menggunakan media kartu angka melalui
metode bernyanyi. Selain itu di TK Aisyiyah belum ada peneliti yang
meneliti kemampuan berhitung menggunakan media kartu angka melalui
metode bernyayi.
52
Retno Dwi Siswanto, "Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Auditorial,
Intelectually, Repetition (AIR) Untuk Meningkatkan Pemecahan Masalah Siswa SMK Kelas XI”,
Journal On Education, Vol. 1 No. 1 Tahun 2018, h. 68.
53
Ani Widayati, “Penelitian Tindakan Kelas”, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol.
6 No. 1 Tahun 2008, h. 89.
54
Irma Novida, “Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS
Pada Materi Jasa Dan Peranan Tokoh Pejuang Dalam Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia
Pada Siswa Kelas V SD Negeri 20 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat”, Jurnal Bina Gogik, Vol. 3
No. 1 Tahun 2016, h. 5.
42
mengatasi masalah yang ada di dalam kelas, maka ada beberapa siklus yang dapat
digunakan dalam penelitian. Model siklus dalam penelitian ini menggunakan
siklus model Kurt Lewin. Model penelitian menggunakan model PTK Kurt Lewin
sebagaimana yang dikutip oleh Sarwi dan Rusilowati yang mengajukan empat
komponen pokok yaitu perencanaan (planning), tindakan pelaksanaan (acting),
pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).55
55
Rizki Anisa, “Peningkatan Daya Ingat Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Mind Mapping
Method Pada Materi Listrik Dinamis”, Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik), Vol. 3 No. 1 Tahun
2018, h. 20
43
SIKLU
Perencanaa
n
Pelaksanaa
n
Refleksi
Pengama
SIKLU tan
Perencanaa
n
Pengama Refleksi
tan
Pelaksanaa
n
Gambar 3. 1 Siklus PTK menurut Kurt Lewin
1. Pendahuluan
1. Tahap Perencanaan
a. Menyiapkan kelas penelitian
b. Membuat RPP dengan materi berhitung bersama dengan guru
kolaborator
c. Menyiapkan media pembelajaran
d. Menyiapkan alat
e. Membuat soal berhitung untuk peserta didik
f. Menyiapkan alat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran
2. Tahap Pelaksanaan
a. Melaksanakan pembelajaran berhitung
b. Melakukan evaluasi pembelajaran pada setiap pertemuan
c. Pengambilan dokumentasi saat kegiatan pembelajaran peserta
didik
3. Tahap Observasi
46
1. Tahap Perencanaan
a. Menyiapkan lembar kegiatan siswa untuk setiap pertemuan
b. Menyiapkan media pembelajaran
c. Membuat media kartu angka
d. Menyiapkan alat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran
2. Tahap Pelaksanaan
a. Melaksanakan pembelajaran berhitung melalui metode bernyanyi
dengan bermain kartu angka
b. Melakukan evaluasi pembelajaran pada setiap pertemuan
c. Pengambilan dokumentasi saat kegiatan pembelajaran peserta
didik
3. Tahap Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung observer melakukan
kegiatan pengamatan terhadap kegiatan peserta didik dan guru dengan
47
2) Sumber data
Sumber data dalam penelitian untuk mengetahui keberhasilan penggunaan
permainan kartu angka dan kemampuan berhitung dan untuk mendapatkan data
hasil belajar selama proses pembelajaran berlangsung.
Juml
Aspek yang
No KD Indikator Butir ah
Dinilai
Butir
1 3.12 mengenal Menunjukkan Mampu mengenal
keaksaraan bentuk – simbol angka 3
2
49
Nilai Rata-rata
R=A+B+C+D =
4
Deskriptor:
Skor 1 : tidak dilakukan oleh guru
Skor 2 : dilakukan oleh guru tetapi masih kurang baik
Skor 3 : dilakukan oleh guru dengan cukup baik
Skor 4 : dilakukan oleh guru dengan baik
Skor 5 : dilakukan oleh guru dengan sangat baik
Tangerang,………………..
Observer Guru
(………………..) (………………..)
56
Kuntum An Nisa Imania, “Rancangan Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran
Berbasis Daring”, Jurnal Petik, Vol. 5 No. 1 Tahun 2019, h. 35.
54
K. Analisis Data
Teknik analisis data merupakan suatu upaya untuk mendapatkan informasi
yang telah dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan
lapangan. Menurut Noeng Muhadjir mengemukakan pengertian analisis data
sebagai “upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi,
wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus
yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Sedangkan untuk
meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya
mencari makna.”57 Proses analisis data dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan
dan data analisis data sudah terkumpul.
Pada instrument observasi, lembar observasi yang digunakan adalah lembar
observasi aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar peserta didik dengan
menggunakan media kartu angka. Data yang diperoleh pada setiap observasi dari
pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif. Pada setiap lembar
observasi, tahapan analisis dilakukan dengan menjumlahkan nilai - nilai yang ada
dan membandingkan dengan nilai yang ada pada observasi sebelumnya.
Analisis yang digunakan oleh peneliti yaitu menggunakan teknik kualitatif dan
kuantitatif. Analisis data kualitatif yaitu cara menganalisis data dari hasil catatan
observasi, wawancara dan dokumentasi selama penelitian dengan langkah-langkah
reduksi data, display data, dan verifikasi data. Sedangkan analisis kuantitatif
dengan statistik deskriptif yaitu membandingkan hasil yang diperoleh dari pra
tindakan, siklus pertama dan siklus kedua.58 Peneliti menggunakan penelitian
tindakan kelas menggunakan kriterian BB, MB, BSH, dan BSB.
Menurut pendapat Basrowi dan Suwandi dalam buku Memahami Penelitian
Kualitatif, analisis data kualitatif dikemukakan oleh Miles dan Huberman pada
prinsipnya analisis kualiatif dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan
data. Menurut Miles dan Huberman teknik analisis data mencakup tiga tahapa
yaitu: a. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan
57
Firman Maulana, “Analisis Pembinaan Prestasi Ssb Kelompok Umur 14 Tahun Se-
Kecamatan Tahunan”, Journal Physical Activity and Sport, Vol. 1 No. 1 Tahun 2020, h. 92.
58
Nisa Monicha. “Peningkatan Kemampuan Motorik Melalui Permainan Sirkuit”, Jurnal Cikal
Cendekia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2020, h. 27.
55
59
Sandi Hesti Sondak, “Faktor-faktor Loyalitas Pegawai Di Dinas Pendidikan Daerah Provinsi
Sulawesi Utara”, Jurnal EMBA , Vol. 7 No. 1 Tahun 2019, h. 675-676.
60
Zetty Azizatun Ni’mah, “Urgensi Penelitian Tundakan Kelas Bagi Peningkatan Profesionalitas
Guru Antara Cita dan Fakta”, Jurnal Realita, Vol. 15 No. 2 Tahun 2017, h. 14.
61
Anisa Mar’atu Soleha, “Penggunaan Alat Permainan Edukatif (APE) Maze untuk Meningkatkan
Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun di TK Negeri Pembina Kota Tasikmalaya”, Jurnal PAUD
Agapedia, Vol. 2 No. 2 Tahun 2018, h. 180.
56
Keterangan :
P = Presentase
Jss = Jumlah siswa yang mengalami peningkatan
Js = Jumlah siswa
A. Deskripsi Penelitian
1. Deskripsi Umum
a. Profil Sekolah
TK Aisyiyah Bustanul Athfal 43 adalah lembaga pendidikan anak
usia dini yang berada di Jl. Raden Patah No.63, RT. 002 RW. 003,
Sudimara Barat. Kec. Ciledug, Kota Tangerang, Banten 15151.
Tabel 4. 1 Keadaan siswa TK Aiyiyah Bustanul Athfal 43
Ciledug
57
58
c. Keadaan Guru
Jumlah guru di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 43 Ciledug terdapat 5
orang tenaga pendidik serta gelar yang dimilikinya. Berikut daftar nama
guru TK Aisyiyah Bustanul Athfal 43 Ciledug.
Tabel 4. 2 Nama tenaga Kependidikan TK Aisyiyah Bustanul
Athfal 43 Ciledug
2. Depskripsi Khusus
a. Deskripsi Data dan Pra Penelitian (Prasiklus)
1) Pengamatan
Setelah melakukan penelitian sebagai langkah awal penelitian
tindakan kelas. Dimulai dengan observasi kegiatan belajar mengajar di
kelas B2 TK Aisyiyah Bustanul Athfal 43 Ciledug. Maka dari itu peneliti
menemukan subjek penelitian berupa permasalahan yang sangat penting
untuk ditingkatkan. Kemudian peneliti menemukan subjek yang akan
dijadikan bahan dasar dan pelaksanaan tindakannya adalah
meningkatkan kemampuan berhitung menggunakan media kartu angka
dan metode bernyanyi anak usia 5 – 6 tahun di TK Aisyiyah Bustanul
Athfal 43 Ciledug, berikut sampel anak yang akan dijadikan subjek
penelitian.
Tabel 4. 3 Nama Anak Kelompok B TK Aisyiyah Bustanul
Athfal 43 Ciledug Tahun ajaran 2020/2021
Inti :
Setelah anak-anak membaca doa, bernyanyi, dan tepuk
angka, peneliti memberi tahu kegiatan anak hari ini yaitu
mencocokkan angka pada gambar. Pada pertemuan kedua,
peneliti mengenalkan angka 1 sampai 10 kepada anak lewat
gambar menggunakan media kartu angka. Kemudian peneliti
mengajak satu per satu anak untuk maju.
Setelah anak-anak semua maju, peneliti mengajak anak satu
persatu untuk berhitung 1 sampai 10 dimulai dari AAS, SA,
NZA, S, GM, AB, KNS, DAU, CBS, dan JM. Pada saat anak-
anak berhitung sambil bernyanyi semua lancar dan benar
menyebutkan angka 1 sampai 10 secara berurutan.
Istirahat :
Pada pukul 10.00 anak-anak beristirahat bermain bebas di
halaman rumah sampai pukul 10.30.
Penutup :
Sebelum pulang, peneliti melakukan tanya jawab dan
menanyakan perasaan mengenai kegiatan yang telah dilakukan hari
ini. Pada saat peneliti bertanya, “teman-teman hari ini senang
tidak ?” lalu CBS menjawab, “senang ka” lalu DAU juga menjawab,
“sama aku juga senang”.
Pada pukul 10.35 anak-anak berdoa bersama dan
menyanyikan lagu angka, setelah itu peneliti melakukan tanya
jawab tentang angka, “siapa yang tahu setelah angka 5 itu angka
berapa ya ?” lalu AB menjawab “6 ka !”, bagi yang bisa menjawab
boleh pulang.
65
tidak kalau hari ini berhitung sampai angka berapa ?” lalu DAU
dan CBS menjawab secara bersamaan, “10 ka”.
Pada pukul 10.35 anak-anak berdoa bersama dan
menyanyikan lagu angka, setelah itu peneliti melakukan tanya
jawab tentang angka dan diperbolehkan pulang.
c. Pengamatan
Selama kegiatan secara berlangsung, peneliti mengamati proses
anak cara berhitung tersebut sudah sesuai yang direncanakan atau tidak.
Peneliti merasa tindakan tersebut sudah sesuai dengan kemampuan
berhitung anak, hasil dari tiap tindakan menjadi dua yaitu kualitatif dan
kuantitatif.
1) Hasil Pengamatan Secara Kualitatif
68
60
50
40
30
20
10
0
AAS SA NZA S GM AB KNS DAU CBS JM
Sehingga rata-rata keseluruhan yang di dapat oleh guru adalah 3,1 skor.
Skor ini sudah dinilai cukup baik, akan tetapi ada perubahan untuk
dilakukan pada siklus 2.
d. Refleksi Siklus 1
Pada tahapan refleksi siklus 1 dapat dikatakan sudah berhasil namun
hanya mengalami peningkatan sedikit dan perlu ditingkatkan lagi pada
siklus 2. Hal yang dapat dilihat dari siklus 1 masih rendahnya
pemahaman anak pada angka dan masih adanya anak yang tertukar
angka ketika mengurutkan kartu angka. Hal ini disebabkan adanya
kekurangan dan kelebihan yang dihadapi dalam proses pembelajaran.
Adapun kekurangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran
sebagai berikut :
1) Pada siklus 1, masih ada 7 anak yang belum mengenal
angka.
2) Anak tidak fokus pada saat pembelajaran.
3) Kurangnya peran aktif anak dalam proses pembelajaran. Hal
ini terlihat dari banyaknya anak yang tidak terlibat aktif
dalam proses belajar mengajar dan anak cenderung pasif
selama pembelajaran berlangsung.
Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus
1 dan untuk meningkatkan hasil belajar anak, maka perlu dilanjutkan
pada siklus 2 dengan melakukan perbaikan-perbaikan sebagai berikut :
1) Peneliti memberikan penjelasan tentang bermain kartu angka
secara rinci.
2) Guru kelas membantu mengkondisikan kelas dengan
kondusif, agar anak lebih berkonsentrasi dan lebih termotivasi
untuk bermain kartu angka.
3) Peneliti dan guru kelas bekerja sama untuk memberikan
kegiatan pada anak yang pasif.
71
e. Renacana Tindakan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus1, peneliti mendiskusikan
dengan guru kelas mengadakan proses penelitian di rumah peneliti,
karena adanya pandemik yang sedang berlangsung, begitu pun siklus 2
juga akan sama. Maka dari itu, hasil diskusi peneliti dengan guru kelas
selanjutnya, adalah :
1) Tema yang digunakan berubah.
2) Anak diperboleh tidak membawa alat tulis.
Pada saat peneliti bertanya, “ada yang ingat hari ini kita bermain
apa ?”. Kemudian AB menjawab, “Tepuk Sate ka”. Anak-anak
sangat antusias menjawab karena senang bermain “Tepuk Sate”.
Pada pukul 10.15 anak-anak berdoa bersama dan
menyanyikan lagu angka, setelah itu peneliti melakukan tanya
jawab tentang angka bagi yang bisa menjawab boleh pulang.
Penutup :
Sebelum pulang, peneliti melakukan tanya jawab dan
menanyakan perasaan mengenai kegiatan yang telah dilakukan hari
74
Istirahat :
f. Pengamatan
Selama kegiatan secara berlangsung, peneliti mengamati proses
anak cara berhitung tersebut sudah sesuai yang direncanakan atau tidak.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan berhitung, pada
pertemuan pertama anak belum mengenal angka lebih banyak. Setelah
dijelaskan pada pertemuan kedua anak sudah mulai banyak mengenal
angka dan menjumlahkan bilangan angka.
1) Hasil Pengamatan Secara Kualitatif
Dari hasil pengamatan siklus 2, yang diadakan sebanyak 4 kali
pertemuan dapat disimpulkan bahwa kemampuan berhitung anak
mengalami peningkatan, seperti anak dapat mengenal angka lebih
banyak, mengetahui angka ganjil dan genap, dan dapat
menjumlahkan bilangan angka, terutama untuk CBS, JM, dan AB.
g. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian siklus 2 yang telah dilakukan evaluasi bersama
kolaborator yaitu guru kelas, terlihat ada kemajuan pada kemampuan berhitung.
Anak sudah mampu mengenal angka dan menjumlahkan bilangan angka. Dengan
demikian, pelaksanaan tindakan tidak perlu melakukan siklus selanjutnya.
78
C. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis data secara kuantitatif dan kualitatif.
1. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif merupakan hasil dari penelitian tindakan kelas
pada siklus 1 dan 2 melalui pengamatan kemampuan berhitung
menggunakan media kartu angka dan metode bernyanyi yang dapat dilihat
sebagai berikut :
Tabel 4. 9 Data hasil Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak pada Pra
Penelitian, Siklus 1, dan Siklus 2
120
100
80
60
40
20
0 Siklus 1 Siklus 2
AAS SA NZA S GM AB KNS DAU CBS JM
D. Temuan Penenlitian
Kemampuan berhitung adalah kemampuan yang dimiliki anak untuk
mengembangkan kemampuannya, karakteristik perkembangannya dimulai dari
lingkungan dan yang terdekat dengan dirinya, perkembangan kemampuan anak
dapat meningkat ke tahap pengertian bilangan, penjumlahan, dan pengurangan.
Peneliti menemukan bahwa anak-anak TK Aisyiyah Bustanul Athfal 43
mengalami peningkatan kemampuan berhitung. Dimana hasil tersebut bisa
dilihat dari pra siklus sebelum dimulainya siklus 1 sampai selesainya siklus 2.
Pada saat siklus 1, anak-anak belum mengerti penjumlahan dan masih ada
bertanya . Tetapi pada pertemuan ke 4 sudah mulai paham. Tetapi pada siklus
2, anak-anak sudah menujukkan bakatnya dalam kemampuan berhitung.
E. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan pada pembatasan masalah dalam penelitian ini, maka dapat
disampaikan keterbatasan masalah pada penilitian ini adalah peningkatan
kemampuan kemampuan berhitung anak dibatasi pada penjumlahan.
81
A. Kesimpulan
Kesimpulan hasil peneliti di atas menunjukkan bahwa pembelajaran
menggunakan media kartu angka dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada
kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 43. Perkembangan kemampuan
berhitung anak terjadi setelah guru menerapkan upaya tindakan diantaranya:
1. Menghitung bilangan mengunakan media kartu angka berdasarkan gambar dan
angka.
2. Peneliti membuat rencana bidang pengembangan terkebih dahulu agar
kegiatan pembelajaran dapat terarah dengan baik.
3. Peneliti sebagai motivator dalam kegiatan pembelajaran sehingga memberikan
kesempatan pada anak untuk mengeluarkan ide-ide dalam menyelesaikan
masalah.
Berdasarkan permbahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan:
1. Pembelajaran menggunakan kartu angka dapat meningkatkan kemampuan
berhitung. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan prosentase kemampuan
berhitung anak dari siklus 2. Adapun peningkatan kemampuan berhitung dapat
dilihat dari meningkatnya perhatian dan kosentrasi anak dalam melakukan
kegiatan pembelajaran, serta meningkatnya kemampuan berhitung anak pada
pra siklus presentase kemampuan berhitung anak sebesar 26,87%, peningkatan
pada siklus I mencapai 45,0%, dan peningkatan pada siklus II mencapai
90,625%.
2. Penggunaan media kartu angka dapat meningkatkan kemampuan berhitung
serta dapat menarik perhatian pada anak.
82
83
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, peneliti menyampaikan beberapa
implikasi melalui media kartu angka sebagai berikut :
1. Pembelajaran menggunakan media kartu angka ternyata dapat meningkatkan
kemampuan berhitung anak. Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan
kualitas pembalajaran dengan metode yang bervariasi yaitu bernyanyi.
2. Pembelajaran menggunakan media kartu angka dapat dijadikan alternatif
pilihan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak dengan
cara mengenal angka, mencocokkan angka pada gambar dan penjumlahan.
3. Dengan menggunakan metode bernyanyi dalam berhitung memudahkan anak
untuk menghafal.
C. Saran
Setelah melakukan penelitian kemampuan berhitung anak, maka peneliti
memberikan saran :
1. Bagi guru,
Untuk guru-guru TK Aisyiyah Bustanul Athfal agar dapat meningkatkan
kreativitas dalam mengajar serta untuk melihat perkembangan anak dan
menarik minat belajar anak.
2. Bagi sekolah,
Untuk memberikan fasilitas, media, dan dukungan demi terlaksananya
pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan minat belajar anak.
Sehingga dapat memunculkan konsentrasi anak serta ketelitian anak terhadap
kemampuan berhitungnya dengan memanfaatkan media kartu angka pada
peningkatan kemampuan berhitung.
3. Bagi peneliti
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian yang sama
dengan teknik ataupun metode yang berbeda untuk lebih baik lagi dalam
pembelajaran yang akan datang.
84
DAFTAR PUSTAKA
Ainiyah, Nur. Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam, Jurnal Al-
Ulum, Vol. 13 No. 1, 2013.
Amaris, Della Ulfa. Pengaruh Media Busy Book Terhadap Kemampuan Berhitung
Anak Usia Dini Di Taman Kanak-Kanak Fadhilah Amal 3 Padang, Jurnal
Usia Dini, Vol. 4 No. 2, 2018.
Anisa, Rizki. Peningkatan Daya Ingat Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Mind
Mapping Method Pada Materi Listrik Dinamis, Jurnal Pendidikan (Teori
dan Praktik), Vol. 3 No. 1, 2018.
Filtri, Heleni. Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun di Tinjau dari Tingkat
Pendidikan Ibu Di Paud Kasih Ibu Kecamatan Rumbai, Jurnal Universitas
Lancang Kuning, Vol. 1 No 2, 2018.
85
86
Maulana, Firman. Analisis Pembinaan Prestasi Ssb Kelompok Umur 14 Tahun Se-
Kecamatan Tahunan, Journal Physical Activity and Sport, Vol. 1 No. 1,
2020.
Novida, Irma. Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
IPS Pada Materi Jasa Dan Peranan Tokoh Pejuang Dalam
Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia Pada Siswa Kelas V SD
Negeri 20 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat, Jurnal Bina Gogik, Vol. 3 No.
1, 2016.
Putri, Ni Luh Wayan Supadma. Penerapan Bermain Kartu Angka Bergambar Untuk
Meningkatkan Perkembangan Kognitif Kelompok A TK Kumara Wiyata
Manukaya, e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan
Ganesha, Vol. 4 No. 2, 2016.
Risaldy, Sabil. Bermain Bercerita & Menyanyi Bagi Anak Usia Dini, (Jakarta: PT
88
Wayan Supadma Putri, Ni Luh. Penerapan Bermain Kartu Angka Bergambar Untuk
Meningkatkan Perkembangan Kognitif Kelompok A TK Kumara WIyata
Manukaya, e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan
Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. 4 No.
2, 2016.
LAMPIRAN
AAS 2 1 1 1
SA 2 1 1 1
NZA 1 1 1 1
S 1 1 1 1
GM 1 1 1 1
AB 1 1 1 1
KNS 2 1 1 1
DAU 1 1 1 1
CBS 1 1 1 1
JM 1 1 1 1
90
AAS 3 2 2 2
SA 3 2 2 2
NZA 2 1 1 2
S 2 1 1 2
GM 2 2 2 2
AB 2 2 1 2
KNS 3 2 2 2
DAU 2 1 1 1
CBS 2 2 1 2
JM 2 2 1 1
91
AAS 4 4 4 4
SA 4 4 4 4
NZA 3 3 2 3
S 4 3 3 3
GM 4 4 4 4
AB 4 4 4 4
KNS 4 4 4 4
DAU 3 3 2 3
CBS 4 4 4 4
JM 4 4 3 3
92
Nama :
1. =
2. =
3.
4. =
5. =
94
Nama :
1. =
2.
3.
4.
5.
=
95
1. Angka Ganjil
96
2. Angka Genap
97
Nama :
Indikator : Berhitung
1. +
2. +
=
3. +
4. +
5.
=
98
`
99
100