TUGAS AKHIR
Oleh :
MERI GRISINTA
Nomor Induk Mahasiswa PO.62.31.3.17.296
i
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Oleh
Meri Grisinta
NIM. PO.62.31.3.17.296
Laporan Tu gas Akhir ini telah memenuhi persyaratan dan diujikan pada
Hari/Tanggal : Selasa / 09 /Juni/2020
Waktu : 08.00 – 09.30
Tempat : Ruang I
Pembimbing
ii
iii
TIM PENGUJI
Tim Penguji
Tanda Tangan
iii
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan,
Pembimbing
Direktur,
Dhini, M. Kes
NIP. 19650401 198902 2 002
iv
v
NPM : PO.62.31.3.17.296
Asupan Energi dan Nantrium Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik Yang
berdasarkan hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari Penulis sendiri,
baik untuk naskah laporan maupun kegiatan yang tercantum sebagai bagian dari
Tugas Akhir ini. Jika terdapat karya orang lain, penulis akan mencantumkan
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya
MERI GRISINTA
NIM.PO.62.31.3.17.296
ABSTRAK
v
vi
JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
Tugas Akhir, 09 Juni 2020
Meri Grisinta dan Fretika Utami Dewi
vi
vii
ABSTRACT
NUTRITIONAL DEPARTMENT
Keywords: Energy intake, sodium intake, patients with chronic kidney failure
vii
viii
Memuat nama, tempat tanggal lahir, agama, No HP, email, alamat, dan
riwayat pendidikan.
contoh halaman riwayat hidup :
viii
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan
dengan tepat waktu. Laporan tugas akhir ini di susun sebagai salah satu syarat
dalam memenuhi tugas akhir Program Studi Diploma III Gizi pada semester
enam.
tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung maka pada kesempatan ini peneliti ingin
Palangka Raya
ix
x
Raya, Jurusan Gizi baik Prodi Diploma III dan Prodi Sarjana Terapan
pembelajaran.
6. Ayah, Ibu, Saudara, dan keluarga tercinta atas segala dukungan moral,
Peneliti mengaku dalam penulisan laporan tugas akhir ini masih banyak
kekurangan dan masih belum sempurna. Peneliti membuka saran dan akan
Meri Grisinta
x
xi
DAFTAR ISI
Halaman
xi
xii
xii
xiii
A. Kesimpulan ................................................................................. 50
B. Saran ........................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
xiv
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xv
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 perhitungan
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kerusakan fungsi ginjal secara terus menerus dan tidak dapat diubah, sehingga
ginjal yang progresif dan tidak dapat pulih kembali sehingga tubuh tidak
Riskesdas pada tahun 2013, prevalensi gagal ginjal kronis 0,2% dari penduduk
jumlah penderita gagal ginjal kronik di Indonesia sebesar 12,5 % atau sekitar
Penyebab kerusakan fungsi ginjal secara terus menerus dan tidak dapat
1
2
yang progresif dan tidak dapat pulih kembali sehingga tubuh tidak mampu
Bare, 2010).
jaringan tubuh. Sumber energi bisa diperoleh dari karbohidrat, lemak, dan
protein. Apabila asupan energi terpenuhi sesuai kebutuhan maka status gizi
akan optimal karena asupan energi yang cukup tidak akan menimbulkan mual
(Moore, 1997).
Asupan natrium merupakan salah satu syarat diet pasien Gagal Ginjal
pada penderita GGK dapat menurunkan tekanan darah. Selain itu, hasil
volume plasma, curah jantung dan tekanan darah. Menurut teori William
penyerta pada penderita GGK seperti diabetes mellitus dan hipertensi dapat
suatu penelitian tentang gambaran Asupan energi dan natrium pada penderita
gagal ginjal kronik yang menjalani rawat inap di RSUD Dr.H.Moch. Ansari
Saleh Banjarmasin.
4
B. Rumusan Masalah
Banjarmasin ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
asupan energi dan natrium pada penderita gagal ginjal kronik yang
2. Tujuan Khusus
Banjarmasin.
Banjarmasin.
Saleh Banjarmasin.
5
Banjarmasin.
D. Manfaat Penelitian
berikut :
1. Bagi Mahasiswa
tugas akhir tentang gambaran asupan energi dan natrium pada penderita
sebagai manfaat bagi rumah sakit dan pasien mengenai gambaran asupan
energi dan natrium pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani
3. Bagi Institusi
energi dan natrium pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
karena kerusakan fungsi ginjal secara terus menerus dan tidak dapat
2015).
Peyakit ini bersifat progresif dan umumnya tidak dapat pulih kembali
makan, mual, muntah, pusing, sesak nafas, rasa lelah, edema pada kaki
(GFR) atau Tes Kliren Kreatinin (TKK) < 25 ml/menit, diberikan diet
7
8
Adapun GGT (Gagal Ginjal Terminal) adalah fase terakhir dari GGK
dengan faal ginjal sudah sangat buruk. Kedua hal tersebut bisa
ginjal dan filtrasi. Bila jaringan ginjal yang rusak mencapai 75 -85
gejala uremia oleh karena terjadi penurunan zat – zat yang tak bisa
dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal yang sakit. Gagal ginjal pada
a. Gastrointestinal
b. Kulit
c. Kardiovaskuler
d. Darah
e. Neurologi
2016) :
ginjal.
dehidrasi. Selain itu, air juga bisa berguna dalam membantu untuk
salah satu fungsi yang paling utama yang dimiliki ginjal. Disaat
menampung lebih banyak urin, tetapi rasa ingin buang air kecil
penyaringan ginjal.
2016; Baradero)
biologik tinggi.
b. insufiensi ginjal
c. Gagal ginjal
6. Oliguria
bulan hingga 30-40 tahun. Penyakit gagal ginjal kronik yang tersering
dapat dibagi, menjadi delapan kelas seperti yang tercantum pada tabel
15
8. Komplikasi Hematologis
a. Anemia
Hal ini hanya bekerja bila kadar besi, folat, dan vitamin B12
(O’Callaghan, 2009).
c. Gastrointestinal
d. Endokrin
(O’Callaghan, 2009).
f. Imunologis
kerja ginjal.
(uremia)
kronik
Cairan ± 500 ml
(Sunita Almatsier, M.Sc 2008)
koreksi
Cara perhitungan :
% persentil x 100 %
Klasifikasi Parameter
Gizi normal ≥ 85 %
Gizi Kurang 70 – < 85 %
Gizi Buruk < 70 %
( Kemenkes 2013)
23
2004)
IMT = BB(kg)/TB(m2)
Klasifikasi Parameter
( WHO 2004)
1. Energi
2. Natrium
Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Lolyta dkk (2011),
B. Kerangka Konsep
Asupan Energi
Asupan Natrium
Keterangan :
: Variabel Bebas
: Variabel Terikat
: Arah hubungan
C. Definisi Operasional
b. Skala : Nominal
2. Umur
a. Parameter : Tahun
b. Skala : Rasio
3. Jenis Kelamin
b. Skala : Nominal
28
4. Pekerjaan
penghasilan.
b. Skala : Nominal
5. Berat badan
apapun.
a. Parameter : kg
b. Skala : Rasio
6. Tinggi badan
pertumbuhan.
a. Parameter : cm
b. Skala : Rasio
7. Pendidikan
a. Parameter : SD,SMP,SMA,Sederajat
b. Skala : Ordinal
29
8. Asupan Energi
menggunakan comstok
a. Parameter : kkal
b. Skala : Rasio
9. Asupan Natrium
a. Parameter : mg
b. Skala : Rasio
b. Skala : Ordinal
BAB III
METODE PENELITIAN
Ansari Saleh Banjarmasin. Penelitian ini dilakukan pada bulan April- Mei
tahun 2020 pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani rawat inap
B. Rancangan Penelitian
natrium pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani rawat inap di
1. Populasi
Banjarmasin.
30
31
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah semua pasien yang ada pada
populasi dan terdiagnosis gagal ginjal kronik yang menjalani rawat inap
a. Kriteria Inklusi :
Hiperurisemia, Hipoglikemia.
b. Kriteria Esklusi
sebanyak 6 orang.
32
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat
natrium
E. Jenis Data
1. Data Primer
a. Nama
b. Jenis Kelamin
c. Umur
d. Pekerjaan
e. Asupan
2. Data sekunder
a. Diagnosa penyakit
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung didapatkan, yaitu antara lain :
selama 2 hari.
2. Data Sekunder
penelitian.
34
3. Prosedur
data sekunder
G. Pengolahan Data
data menggunakan data asupan energi dan natrium yang diperoleh melalui
natrium.
35
H. Analisis data
Data dianalisis secara univariat yang meliputi data yang ada di dalam
pelayanan dengan :
menengah keatas.
35
36
1. Pelayanan medis.
3. Pelayanan Keperawatan.
4. Pelayanan Rujukan.
kesehatan
Rumah Sakit
sebagai Rumah Sakit rujukan Regional 1 (satu) dari Kota Banjarmasin dan
luas bangunan fisik sesuai dengan masterplan yang telah dibuat untuk
sebesar 80,47%, TOI sebesar 1,21 hari, LOS sebesar 4,85 hari, BTO
sebesar 58,84 kl, NDR sebesar 35,97 permil, GDR sebesar 66,78 permil
pelayanan rumah sakit yang melebihi batas bawah standar yang telah
ditetapkan.
Swasta.
B. Analisis Univariat
1. Karakteristik Sampel
a. Jenis Kelamin
Perempuan 4 66,7 %
Laki-laki 2 33,3 %
Total 6 100 %
penyakit dalam dalam kadar gagal ginjal kronik yang di atas normal
kronik 2 kali lebih besar dari pada perempuan. Hal ini dimungkinkan
b. Umur
L % P %
1 30 – 55 0 0 2 33,3 % 2
2 56 – 65 2 33,3 % 2 33,3 % 4
jenis kelamin laki-laki yang berumur 30–55 tahun, umur 56-65 tahun
%) dan umur 56-65 tahun berjumlah 2 orang (33,3 %). Hal ini karena
Usia tersebut masuk dalam ketegori usia dewasa akhir dan masa manula
proses normal bagi setiap manusia seiring bertambahnya usia, namun tidak
batas wajar yang dapat ditoleransi ginjal dan tubuh. Namun, akibat ada
berbagai keluhan dari ringan sampai berat, kondisi ini disebut gagal ginjal
kronik (GGK) atau chronic renal failure (CRF). Mcclellan dan Flanders
(2003) membuktikan bahwa faktor risiko gagal ginjal salah satunya adalah
c. Pekerjaan
pada penderita gagal ginjal kronik pada ruang rawat inap di RSUD Dr. H.
16,7 %), petani sebanyak 1 orang ( 16,7%) dan IRT sebanyak 3 orang (50
d. Pendidikan
pada penderita gagal ginjal kronik pada ruang rawat inap di RSUD Dr. H.
SD 2 33,3 %
SMP/MTS/SLTP 2 33,3 %
SMA/SLTA 1 16,7 %
S1 1 16,7 %
Total 6 100,0 %
(Sumber : Data primer)
43
e. Status Gizi
pada penderita gagal ginjal kronik pada ruang rawat inap di RSUD Dr. H.
Berdasarkan Lila
Normal 4 66,7
Gizi Kurang 1 16,7
Pre-obesitas 1 16,7
Total 6 100,0 %
(Sumber : Data primer)
orang (16,7 %), pre – obesitas sebanyak 1 orang ( 16,7) ada Satu sampel
44
tidak dapat di hitung IMT yaitu Ny. Rs karena ada nya odema anasarka
pada umum nya biasanya odema di tandai dengan gejala albumin yang
tubuh. Kondisi ini biasanya adalah gejala dari penyakit lain yang tergolong
parah.
fisiologis yang sering dialami oleh ibu hamil, dan salah satunya adalah
edema pada tungkai bawah. Edema ini sangat tidak menyenangkan dan
membuat ibu hamil tidak nyaman. Diperkirakan bahwa sekitar 75% wanita
berbagai rongga tubuh (Robbins dan kumar 1995). Edema lokal disebut
(Asmadi, 2008:54).
duduk atau berdiri pada vena kava inferior saat ia berada pada posisi
terlentang. Sebaiknya ibu hamil tidur dengan posisi miring ke sebelah kiri,
karena posisi ini memberi keuntungan untuk bayi dan untuk mendapatkan
aliran darah dan nutrisi yang maksimal ke plasenta karena adanya vena
besar (vena cava inferior) dibagian belakang sebelah kanan spina yang
dapat membantu ginjal untuk membuang sisa produk dan cairan dari tubuh
tangan.
2. Asupan Sampel
a. Asupan Energi
semua sampel dalam kategori defisit berat. Pada saat penelitian terjadinya
sampel selama 2 menggunakan metode comstok dan di bantu oleh ahli gizi
ruangan Nilam. Asupan semua sampel masuk dalam kategori defisit berat
demikian, gizi kurang yang terjadi pada pasien GGK seharusnya dapat
rendahnya asupan energi pada pasien GGK yaitu faktor sosial ekonomi
pasien. Faktor lain adalah mual dan muntah serta adanya komplikasi
penyakit penyerta. Faktor dari makanan yaitu diet inadekuat dan uremia
b. Asupan Natrium
semua sampel dalam kategori defisit berat. Pada saat penelitian terjadi
sampel selama 2 hari dengan menggunakan comstok dan di bantu oleh ahli
gizi ruangan. Asupan semua sampel masuk dalam kategori defisit berat di
karenakan pada saat masuk rumah sakit rata-rata semua sampel mengalami
makanan dari rumah sakit hanya sebesar 20-50 % saja sehingga membuat
hipertensi.
natrium, makanan sumber natrium adalah garam dapur, roti, soda kue,
48
A. Kesimpulan
orang (33,3 %), dan laki-laki umur 56-65 tahun berjumlah 2 orang
2. Kebutuhan per hari untuk asupan energi yaitu 1485 kkal, 1732,5
yaitu 1200 mg, 1200 mg, 1200 mg, 1200 mg, 800 mg, 800 mg.
berat dan asupan natrium seluruh sampel berada pada kategori defisit
berat
49
50
B. Saran
kualitas hidup
51
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Almatsier, S(ed.). 2008. Penuntun Diet Edisi Baru Instalasi Gizi Perjan RS. Dr.
Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietesien Indonesia. PT Gramedia
Utama. Jakarta
Almatsier, Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
Mcclellan, W.M., dan Flanders, W.D.,2003, Risk Factor for progessive chronic
kidney disease; J Ant Soc Nephrol; 14:65-70
52
Muliyati, Hepti dkk. 2011. Hubungan Pola Konsumsi Natrium dan Kalium serta
Aktifitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien Rawat Jalan di
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Price, S.A., dan Wilson, L. M., 2005, Patofisiologi: Konsep Klinis Prosesproses
Penyakit, Edisi 6, Vol. 2, diterjemahkan oleh Pendit, B. U., Hartanto, H.,
Wulansari, p., Mahanani, D. A.,Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2010). Textbook of
Medical surgical nursing 12 ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins
Susetyowati. 2002. Pengaruh Konseling Gizi dengan Buklet terhadap Makan dan
Status Gizi Penderita Gagal Ginjal Kronik. Fakultas Kedokteran Universitas
Gajah Mada. Yogyakarta.
Suwitra, K. 2006. Gagal Ginjal Kronik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I,
Edisi IV. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.Jakarta
Varney, Helen. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi I. Jakarta. EGC.
Lampiran 1 perhitungan
1. Ny. Sunarti
Lila = 28 cm
TB = 155 cm
= 55 – 5,5
= 49,5
x 100 % = 92 ( normal)
= 1.485 kkal
2. Ny.Rs
Lila = 32 cm
TB = 155 cm
BBI = ( TB – 100) – 10 % ( TB – 100)
= 55 – 5,5
= 49,5
54
x 100 % = 115
Energi = ( 35 x 49,5)
= 1732,5 kkal
Natrium = 2 x 400 = 800 mg Na
3. Tn.S
Lila = 25,5 cm
TB = 163 cm
BBI = ( TB – 100) – 10 % ( TB – 100)
= 63 – 6,3
= 56,7
= 50 – 5
= 45
55
IMT
= 24 ( Normal)
Energi = ( 35 x 45)
= 1.575 kkal
Natrium = 3 x 400 = 1.200 mg Na
5. Ny. Sm
Lila = 28 cm
TB = 150 cm
BBI = ( TB – 100) – 10 % ( TB – 100)
= 50 – 5
= 45
x 100 % = 92 (Normal)
6. Tn. San
BB = 60 kg
TB = 152 cm
BBI = ( TB – 100) – 10 % ( TB – 100)
= 52 – 5,2
= 46,8
IMT
= 25 (Pre- obesitas)
5 Ny.Sm P Jl.Benua anyar Rt 13 15 – 05- 1956 63 SMP IRT Hipoglikemia ec Dm Dm, 45 150 1.350 800
tipe 2 AKI dd CKD Hipoglikemia
6 Tn.San L - 12 – 09-1958 61 SD Pedagang Syok volisitemia 60 152 1404 800
Hipovolemik,volisitemi vera
a vera
Lampiran 3 Data karakteristik
Data karakteristik
Nama sampel :
Jenis kelamin :
Tempat tanggal lahir :
Pekerjaan :
Diagnosa :
No Rekam Medik :
BB :
TB :
Sampel
( )
50
51
SURAT PERNYATAAN
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan terakhir :
(.........................................................)
52
Nama :
Tanggal lahir :
Jenis kelamin :
Nama : Ny.RS
Nama : Ny.RS
Nama : Tn.S
Nama : Tn.S
Nama : Ny.RH
Nama : Ny.RH
Nama : Ny.SM
Nama : Ny.SM