Anda di halaman 1dari 57

GAMBARAN TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI

RUANG RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON


DI RSUD. DR. R.M. DJOELHAM BINJAI TAHUN 2022

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

FIDIA DWI ANDINI


NIM. 2013462035

PROGRAM STUDI D-III PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN


UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T.A 2022/2023
GAMBARAN TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI
RUANG RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON
DI RSUD. DR. R.M. DJOELHAM BINJAI TAHUN 2022

HASIL PENELITIAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Ahli Madya

Oleh:

FIDIA DWI ANDINI


NIM. 2013462035

PROGRAM STUDI D-III PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN


UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T.A 2022/2023
LEMBAR PERSETUJUAN

TINJAUAN TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI


RUANG RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON
DI RSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI TAHUN 2022

OLEH :
FIDIA DWI ANDINI
NIM. 2013462035

Penelitian ini telah Disetujui oleh Dosen Pembimbing sebagai Persyaratan


Menyelesaikan Pendidikan Ahli Madya di Program Studi D-III Perekam dan
Informasi Kesehatan Universitas Imelda Medan

Disetujui :
Dosen Pembimbing

(Giyatno, Amd.PK., S.Kom., SKM., M.K.M)

Diketahui Oleh :
Ketua Prodi

(dr. Suheri Parulian Gultom, M.Kes)

i
PERNYATAAN

TINJAUAN TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI


RUANG RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK GRAFIK BARBER
JOHNSON DI RSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI TAHUN 2022

TUGAS AKHIR

Saya yang bertanda tangan di bawah ini mengakui Bahwa Karya Tulis Ilmiah ini
adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali ada beberapa kutipan dan ringkasan yang
masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, September 2023

FIDIA DWI ANDINI


NIM. 2013462035

ii
LEMBAR PENGUJIAN

Penelitian dengan Judul :

TINJAUAN TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI


RUANG RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON
DI RSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI TAHUN 2022

OLEH :

FIDIA DWI ANDINI


NIM. 2013462035

Telah Diuji dan Dipertahankan Tim Penguji


Pada tanggal 13 September 2023

1. Penguji I : Erlindai, SKM., M.Kes ( )

2. Penguji II : Zulham Andi Ritonga, SKM., M.K.M ( )

3. Penguji III : Giyatno, A.Md.PK., S.Kom., SKM., M.K.M ( )

Disahkan Oleh :
Ketua Prodi

(dr. Suheri Parulian Gultom, M.Kes)

iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI
Nama : Fidia Dwi Andini
Tempat/tanggal lahir : Lingga Tiga, 28 Mei 2001
Agama : Islam
Anak ke : 2 (dua)
Alamat : Dusun Lingga Tiga I
Email : fidiadwiandini@gmail.com

II. IDENTITAS ORANG TUA


Nama Ayah : Fajar Elmi
Pekerjaan :-
Nama Ibu : Susanti
Pekerjaan : Wiraswasta

III. RIWAYAT PENDIDIKAN


SDN 115534 Janji Lobi : Tahun 2008-2014
MTS Nur Ibrahimy Rantauprapat : Tahun 2014-2017
MAN Labuhanbatu : Tahun 2017-2020
Prodi D-III Perekam dan
Informasi Kesehatan UIM : Tahun 2020-2023

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur, penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul
“Tinjauan Tingkat Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur di Ruang Rawat Inap
Berdasarkan Grafik Barber Johnson di RSUD Dr. RM. Djoelham Binjai Tahun
2022” tepat pada waktunya.

Selama penelitian dan terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materi. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada bapak/ibu:

1. dr. H.R.I. Ritonga, M.Sc selaku ketua Yayasan Imelda Medan.


2. Dr, dr. Imelda Liana Ritonga, S.Kp, MPd, MN selaku Rektor Universitas
Imelda Medan.
3. Sarida Surya Manurung, S.Kep., Ns., M.PH selaku wakil rektor 1
4. Aureliya Hutagaol, S.Kep., Ns., M.PH selaku wakil rektor 2
5. Mira Indriyani, S.ST., M.KM selaku wakil rektor 3
6. dr. Suheri Parulian Gultom, M.Kes selaku Ka. Prodi D-III Perekam dan
Informasi Kesehatan Universitas Imelda Medan.
7. Esraida Simanjuntak, SKM., M.Kes selaku Sekretasis Prodi D-III Perekam
dan Informasi Kesehatan Universitas Imelda Medan.
8. Erlindai, SKM., M.Kes selaku wali kelas yang telah memberikan masukan dan
arahan demi terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Giyatno, Amd.PK., S.Kom., SKM., M.K.M selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan masukan dan arahan demi terselesaikannya Karya Tulis
Ilmiah ini.
10. Direktur dan Seluruh Staf pegawai RSUD Dr. RM. Djoelham Binjai, terutama
Kepala Instalasi Rekam Medis dan staf pegawai di bagian Rekam Medis yang
telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
11. Dosen dan Staf Prodi D-III Perekam dan informasi Kesehatan Universitas
Imelda Medan yang telah membantu penulis selama menjalani perkuliahan

v
12. Teristimewa kepada ibunda, nenek dan kakek yang selalu mendukung dalam
bentuk moril dan materi, serta senantiasa mendoakan penulis selama
menempuh pendidikan.
13. Kepada teman-teman seangkatan yang telah mendukung dan berjuang
bersama dalam perkuliahan hingga menyelesaikan KTI.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
masih banyak terdapat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang masih
harus penulis tingkatkan lagi agar dapat lebih baik kedepannya. Untuk itu penulis
menerima kritik dan saran yang membangun. Semoga KTI ini dapat bermanfaat
bagi siapapun yang membacanya.

Medan, September 2023

Penulis

(FIDIA DWI ANDINI)

vi
PROGRAM STUDI D-III PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
Nama : Fidia Dwi Andini
Nim : 2013462035
Judul :TINJAUAN TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT
TIDUR DI RUANG RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK
BARBER JOHNSON DI RSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
TAHUN 2022

ABSTRAK
Terdapat indikator yabg harus diperhatikan oleh pihak rumah sakit untuk
meningkatkan pelayanan di rumah sakit adalah efisiensi pelayanan rawat inap,
terutama dalam pemanfaatan tempat tidur. Untuk melihat efisiensi penggunaan
tempat tidur dapat dilihat dari hasil perhitungan keempat indikator rawat inap
yaitu Bed Occupancy Ratio (BOR), Average Length Of Stay ( AvLOS), Turn
Over Interval (TOI), Bed Turn Over (BTO), lalu hasil perhitungan keempat
indkator tersebut dituangkan kedalam grafik barber johnson. RSUD. Dr. R.M.
Djoelham Binjai pada tahun 2022 memiliki jumlah tempat tidur 133, dengan
jumlah hari perawatan 19800 hari, jumlah pasien keluar 3574 pasien, jumlah
pasien mati <48 jam sebanyak 122 pasien, jumlah pasien mati 271, dan lama
dirawat adalah 19800 hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
efisiensi penggunaan tempat tidur di ruang rawat inap berdasarkan grafik barber
johnson. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dalam
penelitian ini adalah petugas rekam medis dibagian pelaporan, kepala rekam
medis, dan perawat yang mengisi SHRI. Instrumen penelitian ini adalah pedoman
wawancara dan lembar observasi. Hasil penelitian diperoleh yaitu BOR 40,79%,
AvLOS 5,5 hari, TOI 8 hari, dan BTO 26,87 kali. Dari keempat indikator diatas
belum ada yang memenuhi standar menurut depkes maupun barber johnson dan
pada grafik barber johnson keempat indikator titiknya berada jauh di luar daerah
efisiensi.
Kata Kunci : Efisiensi, Tempat Tidur, Grafik Barber Johnson
Referensi : 15 (2012-2023)

vii
DAFTAR ISI

halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... i
PERNYATAAN ................................................................................................. ii
LEMBAR PENGUJIAN ................................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
ABSTRAK........................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7
2.1 Rumah Sakit ............................................................................................ 7
2.1.1 Pengertian Rumah Sakit ......................................................................... 7
2.1.2 Pengertian Statistik Rumah Sakit .......................................................... 7
2.2 Pelayanan Rawat Inap .............................................................................. 8
2.3 Sensus Harian Rawat Inap ....................................................................... 8
2.3.1 Pengertian Sensus Harian Rawat Inap ................................................... 8
2.3.2 Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap................................................ 8
2.3.3 Tujuan Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap ................................... 9
2.4 Pelaporan Eksternal dan Pelaporan Internal .............................................. 9
2.5 Indikator Rumah Sakit ............................................................................ 10
2.5.1 Bed Occupancy Rate (BOR) ................................................................ 10
2.5.2 Average Length Of Stay (AvLOS) ...................................................... 10
2.5.3 Turn Over Interval (TOI) ..................................................................... 11
2.5.4 Bed Turn Over (BTO) .......................................................................... 11

viii
2.6 Konsep Teori Barber Johnson ................................................................ 11
2.6.1 Tujuan Grafik Barber Johnson ............................................................. 12
2.6.2 Fungsi Grafik Barber Johnson ............................................................. 12
2.7 Kerangka Konsep .................................................................................. 13
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 15
3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 15
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 15
3.2.1 Waktu Penelitian ................................................................................... 15
3.2.2 Tempat Penelitian ................................................................................. 15
3.3 Subjek Penelitian ................................................................................... 16
3.4 Objek Penelitian .................................................................................... 16
3.5 Variabel dan Defenisi Operasional ........................................................ 16
3.5.1 Variabel Penelitian .............................................................................. 16
3.5.2 Defenisi Operasional ............................................................................ 16
3.6 Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data ................................. 17
3.6.1 Instrumen Penelitian ............................................................................. 17
3.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ............................................ 18
3.7.1 Teknik Pengolahan Data ...................................................................... 18
3.7.2 Analisis Data ......................................................................................... 19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 21
4.1 Hasil ......................................................................................................... 21
4.1.1 Data Rekapitulasi Sensus Arian Rawat Inap (SHRI) di RSUD. Dr.
R.M. Djoelham Binjai Tahun 2022 ..................................................... 21
4.1.2 Perhitungan Indikator Rawat Inap di RSUD. Dr. R.M. Djoelham
Binjai Tahun 2022 ................................................................................ 24
4.1.3 Grafik Barber Johnson di RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai Tahun
2022 ....................................................................................................... 27
4.2 Pembahasan .............................................................................................. 30
4.2.1 Perhitungan Indikator Rawat Inap di RSUD Dr. RM. Djoelham
Binjai Tahun 2022 ................................................................................ 30
4.2.2 Analisis Grafik Barber Johnson di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai
Tahun 2022 ........................................................................................... 31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 34

ix
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 34
5.2 Saran ..................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 36
LAMPIRAN ........................................................... Error! Bookmark not defined.

x
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 3.1 Defesini Operasional ...................................................................... 16
Tabel 4.1 Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap Tahun 2022 ...................... 21

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 kerangka konsep ......................................................................... 14


Gambar 4.1. Grafik Barber Johnson Di RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai
Tahun 2022 .................................................................................................... 28

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Surat Izin Survey Awal Dari Universitas Imelda Medan

Lampiran II : Surat Balasan Izin Survey dari RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai

Lampiran III : Surat Izin Penelitian Dari Universitas Imelda Medan

Lampiran IV : Surat Balasan Izin Penelitian dari RSUD. Dr. R.M. Djoelham
Binjai

Lampiran V : Pedoman Wawancara

Lampiran VI : Lembar Observasi

Lampiran VII : SPO Pengumpulan Sensus Harian Rawat Inap

Lampiran VIII : Pelaporan dan Informasi

Lampiran IX : Lembar Konsultasi

xiii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Grafik barber johnson adalah suatu grafik yang dapat dengan jelas

menganalisa sekaligus menyajikan efisiensi penggunaan tempat tidur baik dari

segi mutu medis maupun ekonomis, dengan menampilkan keempat indikator yaitu

BOR, LOS, TOI, dan BTO dalam satu titik yang terdapat dalam grafik dua

dimensi, yaitu TOI sebagai absis dan LOS sebagai ordinatnya. Kelebihan dalam

menggunakan grafik barber johnson yaitu keempat parameter BOR, LOS, TOI,

dan BTO bisa bersatu dalam satu titik dan juga dapat melihat jika terdapat

kesalahan apabila parameter tidak bertemu dalam satu titik. (Mardian et al., 2015).

Grafik barber johnson juga dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk

mengambil keputusan. upaya meningkatkan pelayanan kesehatan perlu diadakan

pengelolahan rekam medis yang baik dan benar, salah satunya ialah dalam

pengelolahan data statistik rumah sakit. Oleh karena, itu setiap rumah sakit perlu

meningkatkan pengelolahan data statistik khususnya dalam bentuk grafik barber

johnson (Barber et al., 2023).

Statistik rumah sakit adalah kumpulan data yang berbentuk angka yang

mengambarkan informasi rumah sakit yang digunakan untuk pengambilan

keputusan yang bersumber pada data rekam medis. (Press & Sidoarjo, 2020).

Statistik rawat inap menghasilkan data yang dikumpulkan setiap hari untuk

memantau perawatan pasien dengan periode harian, mingguan, bulanan, dan

1
2

tahunan yang akan digunakan sebagai data pelaporan rumah sakit (Simanjuntak et

al., 2019).

Pencatatan data medis untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada

pasien sangat penting bagi rumah sakit. Unit rekam medis dituntut untuk

melakukan pencatatan medis yang akurat, salah satunya adalah menghitung

pendayagunaan tempat tidur dengan empat parameter. Dari aspek ekomoni, pahak

manajemen menginginkan agar tempat tidur yang disediakan selalu terisi dan

digunakan pasien, dan diharapkan sesedikit mungkin jumlah tempat tidur yang

kosong (Nopriadi et al., 2012).

Efisiensi merupakan indikator yang mendasari kinerja yang ada di rumah

sakit. Untuk mengetahui efisiensi yang ada di rumah sakit tidak cukup hanya

menggunakan data mentah saja tetapi juga harus diolah terlebih dahulu dalam

indikator-indikator rawat inap yaitu BOR, LOS, TOI, BTO, NDR, Dan GDR.

Penilaian efisiensi penggunaan tempat tidur dapat dilihat menggunakan grafik

barber johnson, dimana grafik tersebut terdapat daerah efisien yang dapat menilai

sakaligus menyajikan efisiensi penggunaan tempat tidur dan menampilkan ke

empat indikator rawat inap yaitu BOR, LOS, TOI, dan BTO (Irmawati et al.,

2018).

Salah satu indikator mutu rumah sakit adalah efisiensi rawat inap. Efisiensi

rawat inap dapat dihitung berdasarkan beberapa parameter yaitu BOR (Bed

Occupancy Rate) untuk mengetahui persentase penggunaan tempat tidur pada

periode tertentu dengan angka standar 75-85%, LOS (Length Of Stay) untuk
3

mengetahui rata-rata lama dirawat dengan angka standar 3-12 hari, TOI (Turn Of

Interval) untuk mengetahui lamanya tempat tidur kosong dengan standar 13 hari,

dan BTO (Bed Turn Over) untuk mengetahui frekuensi pemakaian tempat tidur

pada suatu periode dengan standar lebih dar 30 pasien. Kualitas suatu pelayanan

kesehatan disuatu rumah sakit dikatakan efisien apabila angka BOR, LOS, TOI

dan BTO telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (Seha et al., 2020).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Hendra Rohman, dkk

dengan judul “Analisis Efisiensi BOR, LOS, TOI, dan BTO Berdasarkan Grafik

Barber Johnson” hasil penelitian menunjukkan bahwa titik pertemuan pada grafik

barber johnson rumah sakit Rajawali Citra tahun 2016-2017 antara BOR, LOS,

TOI, dan BTO berada diluar daerah efisiensi. Pada tahun 2016 nilai BOR 54,2%,

LOS 2,89 hari, TOI 2,44 hari, dan BTO 68,2 kali. Sedangkan pada tahun 2017

nilai BOR 53,9%, LOS 2,75 hari, TOI 2,35 hari, dan BTO 71,3 kali. Sedangkan

nilai idealnya BOR 75%-85%, LOS 3-12 hari, TOI 1-3 hari, dan BTO >30 kali

(Hendra Rohman, Ibnu Mardiyoko, 2018).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Irmawati, dkk dengan judul

“Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur Berdasarkan Grafik Barber Johnson” hasil

penelitian menunjukkan nilai BOR pada bangsal Bougenvile 80.79% dan bangsal

Flamboyan 76.84%. Nilai LOS pada bangsal Anggrek 4.39 hari, bangsal Dahlia

3.70 hari, dan bangsal Nusa Indah 3.28 hari. Nilai TOI pada bangsal Anggrek 2.21

hari, bangsal Dahlia 1.46 hari, dan bangsal Nusa Indah 2.12 hari. Nilai BTO pada

bangsal Anggrek 55.32 kali, bangsal Bougenvile 105.69 kali, bangsal Dahlia

70.65 kali, dan bangsal Nusa Indah 67.60 kali. Terdapat penurunan tingkat
4

efisiensi penggunaan tempat tidur di RS Bhakti Wira Tamtama pada tahun 2016

dan 2017. Berdasarkan grafik barber johnson pada tahun 2016 kelima bangsal

sudah efisien namun bangsal Anggrek belum efisien (Irmawati et al., 2018).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Valentina dengan judul

“Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur Di Ruang Rawat Inap Berdasarkan Grafik

Barber Johnson di RSUD Dr. Pirngadi Medan” hasil penelitian menunjukkan nilai

BOR 37,50%, LOS 5,36 hari, TOI 9,51 hari, dan BTO 24,00 kali. Dari penelitian

tersebut hanya LOS yang menunjuk nilai efisien sesuai dengan standar barber

johnson, tetapi untuk indikator BOR, TOI, dan BTO belum efisien. Penggunaan

tempat tidur di RSUD Dr. Pirngadi Medan masih belum efisien dikarenakan

jumlah pasien yang sedikit dan juga karena faktor BPJS (Valentina, 2019).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Frince Lorena Sitanggang

dan Yuyun Yunengsih dengan judul “Analisis Efisiensi Penggunaan Tempat

Tidur Ruang Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber Johnson Guna Meningkatkan

Mutu Pelayanan di RSAU Dr. M. Salamun” hasil penelitian menunjukkan nilai

BOR 37%, AvLOS 3.80 hari, TOI 17.41 hari, dan BTO 30.92 kali. Hasil dari

perhitungan AvLOS dan BT0 sudah menunukkan nilai ideal dan sudah efisien.

Sedangkan hasil perhitungan dari BOR dan TOI masih belum efisien. Hal yang

menjadi terjadinya ketidak efisienan rumah sakit adalah kondisi pandemi COVID-

19, masyarakat lebih memilih melakukan pengobatan mandiri dan hal tersebut

berpengaruh pada rumah sakit (Lorena Sitanggang & Yunengsih, 2022).


5

RSUD Dr. R.M. Djoeham Binjai terletak di Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 9,

Satria, Kec. Binjai Kota, Kota Binjai, Sumatera Utara. Kode pos 20741. RSUD Dr.

RM. Djoeham Binjai berawal dari sebuah gedung yang memberikan pelayanan

kesehatan yang diberi nama RSU Binjai yang berdiri pada tahun 1927 dan

didirikan oleh Tengku Musa. Berada di atas lahan seluas 3,450 m2. Bangunan

terdiri dari 2 bagian besar yang terpisah, yaitu bangunan utama dan bangunan

poliklinik spesialis. Pada bangunan utama, terdapat 3 gedung, yaitu gedung A

sebanyak 4 lantai, gedung B sebanyak 3 lantai, dan gedung C sebanyak 4 lantai..

Berdasarkan hasil survey awal, di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai sudah

menggunakan grafik barber johnson, tetapi belum mendapatkan hasil yang sesuai

dengan nilai ideal barber johnson. RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai memiliki 133

tempat tidur di ruang rawat inap. Dengan nilai indikator rawat inap pada tahun

2022, BOR 40.79%, LOS 5.54 hari, TOI 8.04 hari, BTO 26,87 kali. Jika dilihat

berdasarkan nilai ideal menurut standar barber johnson, maka nilai BOR belum

efisien, nilai LOS sudah efisien, nilai TOI belum efisien, dan nilai BTO belum

efisien. Maka dari itu peneliti tertarik untuk mengambil judul “Tinjauan Tingkat

Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur di Ruang Rawat Inap Berdasarkan Grafik

Barber Johnson di RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai Tahun 2022.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Gambaran Tingkat Efisiensi

Penggunaan Tempat Tidur di Ruang Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber

Johnson di RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai Tahun 2022?


6

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui Gambaran Tingkat

Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur di Ruang Rawat Inap Berdasarkan Grafik

Barber Johnson di RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai Tahun 2022.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Rumah Sakit

Manfaat bagi rumah sakit adalah sebagai bahan evaluasi dan strategi untuk

rumah sakit dalam perencanaan untuk meningkatkan pelayanan di ruang

rawat inap yang lebih efisien berdasarkan grafik barber johnson.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Manfaat bagi institusi pendidikan adalah sebagai bahan referensi dalam

pembelajaran untuk meningkatkan ilmu pengetahuan rekam medis khususnya

tentang penggunaan grafik barber johnson dan statistika rumah sakit.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Manfaat bagi peneliti selanjutnya adalah sebagai bahan referensi untuk

meningkatkan pengetahuan dalam melakukan penelitian tentang gambaran

tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur di ruang rawat inap berdasarkan

grafik barber johnson.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rumah Sakit

2.1.1 Pengertian Rumah Sakit

Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks,

padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah

sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian, serta

mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin, agar rumah sakit mamp

melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang teknis medis maupun mapun

administrasi kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu rumah sakit harus

mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu disemua tingkatan

(Press & Sidoarjo, 2020).

Rumah sakit sebagai tingkat pelayanan kesehatan lanjutan setelah

puskesmas yang harus mempunyai pelayanan yang lebih baik. Pasien yang datang

berobat kerumah sakit mempunyai harapan yang tinggi akan pelayanan kesehatan

yang diberikan rumah sakit. Karena pasien beranggapan kualitas pelayanan di

rumah sakit pasti berkualitas dengan didukung dengan adanya fasilitas yang

memadai, tenaga kesehatan dirumah sakit dipercaya lebih bisa menanggulangi

masalah kesehatan pasien. Pasien mengharapkan pelayanan kesehatan yang siap,

cepat, tanggap, dan nyaman terhadap keluhan pasien (Listiyono, 2015).

2.1.2 Pengertian Statistik Rumah Sakit

Statistik rumah sakit adalah kumpulan data berbentuk angka yang

menggambarkan informasi kondisi suatu rumah sakit yang digunakan untuk

7
8

menggambil keputusan dan bersumber pada data rekam medis (Press & Sidoarjo,

2020).

2.2 Pelayanan Rawat Inap

Pelayanan rawat inap merupakan pelayanan medis yang utama dirumah sakit

dan merupakan tempat untuk interaksi pasien dengan rumah sakit berlangsung

dalam waktu yang lama. Pelayanan rawat inap melibatkan pasien, dokter dan

perawat dalam hubungan yang sensitif menyangkut kepuasan pasien, mutu

pelayanan, dan citra rumah sakit. Semua itu sangat membutuhkan perhatian pihak

manajemen rumah sakit (Ilyas, 2018). Rawat inap adalah pelayanan keseatan

perorangan yang meliputi obseervasi, diagnosa, pengobatan, perawatan,

rehabilitasi medik pada sarana kesehatan yang oleh karena penyakitnya penderita

harus menginap dirumah sakit (Sarkinah et al., 2022).

2.3 Sensus Harian Rawat Inap

2.3.1 Pengertian Sensus Harian Rawat Inap

Sensus harian rawat inap adalah kegiatan pencacahan/perhitungan pasien

yang dilakkan setiap hari pada suatu ruang rawat inap. Berisi tentang mutasi

keluar masuk pasien selama 24 jam mulai dari pukul 00.00 sampai pukul 24.00.

2.3.2 Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap

Rekapitulasi sensus harian rawat inap adalah formulir yang digunakan untuk

menghitung dan merekap pasien rawat inap setiap hari dari masingmasing bangsal.

Kegunaan dari rekapitulasi sensus harian rawat inap yaitu:

a. Untuk mengetahui jumlah pasien yang dirawat inap setiap harinya,


9

b. Untuk mengetahui tingkat penggunaan tempat tidur

c. Rekapitulasi sensus harian rawat inap ini merupakan data dasar untuk

mengetahui pasien dirawat pada setiap hari yang harus dikirim kepada

manajemen rumah sakit dibidang perawatan dan unit lain yang membutuhkan.

2.3.3 Tujuan Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap

Tujuan dari rekapitulasi sensus harian rawat inap adalah untuk memperoleh

informasi semua pasien yang dirawat di rumah sakit selama satu bulan secara

keseluruhan maupun pada masing-masing ruang rawat inap yang diperlukan bagi

perencanaan, pengawasan, atau penilaian kinerja tenaga medis (Ilyas, 2018).

2.4 Pelaporan Eksternal dan Pelaporan Internal

Berdasarkan (PERMENKES RI No.1171/MENKES/PER/VI/2011) tentang

Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) dan Juknis SIRS 2011 revisi VI

sebagaimana telah ditetapkan pada tanggal 15 juni 2011, merupakan standar

pelaporan yang harus dilaksanakan setiap Rumah Sakit yang terdiri dari

Rekapitulasi Laporan (RL). Pelaporan adalah satu diantara rangkaian kegiatan

administrasi yang harus dilaksanakan, baik secara periodik maupun yang tidak

periodik. Jenis pelaporan terdapat pelaporan yang harus diperbaharui (update)

yang perlu dilakukan setiap harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Pelaporan

tersebut dilakukan oleh rumah sakit di Unit Rekam Medis. Isi pelaporan kegiatan

pelaporan rumah sakit terdiri dari rekam medis pasien yang berkunjung kerumah

sakit tiap harinya untuk dibuat laporan mingguan, data pasien baik rawat jalan,

rawat inap dan gawat darurat dikumpulkan menjadi laporan bulanan yang

kemudian jadi bahan pelaporan dalam laporan satu tahun. Pelaporan akan
10

bermakna apabila data dan material yang dilaporkan mengandung unsur

keakuratan dalam hal waktu, volume, sumber data, prosedur pengambilan dan

Pengolahan. Jika hal tersebut dapat dipenuhi maka pelaporan akan menjadi

relevan dalam pengambilan kebijakan baik terhadap program atau kegiatan yang

sifatnya operasional maupun terhadap estimasi dan perencanaan program/kegiatan

selanjutnya yang bersifat strategis. (Noviati et al., 2018)

2.5 Indikator Rumah Sakit

2.5.1 Bed Occupancy Rate (BOR)

Bed Occupancy Rate (BOR) merupakan angka menunjukkan persentase

tingkat penggunaan tempat tidur dirumah sakit pada satuan waktu tertentu.

Standar ideal BOR menurut Depkes adalah 60-85%. Nilai BOR yang rendah

menggambarkan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh

masyarakat.

Jumlah hari perawatan pada periode tertentu


BOR = Jumlah TT tersedia x jumlah hari pada periode yang sama x 100%

2.5.2 Average Length Of Stay (AvLOS)

Average Length Of Stay (AvLOS) merupakan jumlah hari pasien

mendapatkan perawatan rawat inap dirumah sakit dihitung sejak pasien masuk

hingka pasien keluar dari rumah sakit. Standar ideal AvLOS menurut Depkes

adalah 6-9 hari. Nilai AvLOS dapat memberikan gambaran mutu dari pelayanan

kesehatan dirumah sakit tersebut.

Total lama rawat (Total LOS)


AvLOS =
Total pasien keluar (H + M)
11

2.5.3 Turn Over Interval (TOI)

Turn Over Interval (TOI) merupakan rata-rata hari sebuah tempat tidur tidak

ditempati. Dihitung dari pasien meninggalkan bangsal sampai tempat tidur

ditempati kembali oleh pasien baru. Standar ideal TOI menurut Depkes adalah 1-3

hari.

(Jumlah tempat tidur x periode) − ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛


TOI =
Jumlah pasien keluar (H + M)𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎

2.5.4 Bed Turn Over (BTO)

Bed Turn Over (BTO) merupakan frekuensi penggunaan tempat tidur dalam

priode waktu tertentu. Standar ideal BTO menurut Depkes adalah 40-50 kali

dalam periode waktu 1 tahun. Artinya, 1 tempat tidur diharapkan digunakan oleh

pasien 40-50 dalam waktu 1 tahun.

Jumlah pasien keluar (H + M)


BTO =
Jumlah tempat tidur

2.6 Konsep Teori Barber Johnson

Pada tahun 1973, Barry Barber, M.A., PhD., Finst P., AFIMA dan David

Johnson, M.Sc merumuskan dan memperpadukan empat parameter untuk

mengamati serta menilai tingkat efisiensi pemakaian tempat tidur untuk bangsal

perawatan pasien. Ditemukan empat garis bantu yang terbentuk dari empat

parameter Grafik Barber Johnson, yaitu:

1. TOI pada umumnya menjadi sumbu horizontal (X).

2. AvLOS pada umumnya menjadi sumbu vertical (Y).


12

3. Garis bantu BOR merupakan garis yang ditarik dari pertemuan sumbu

horizontal dan vertical, yaitu titik 0,0 dan membentuk seperti kipas.

4. Garis bantu BTO merupakan garis yang ditarik dan menghubungkan posisi

nilai AvLOS dan TOI yang sama.

Keempat indikator tersebut yang digunakan untuk menyusun grafik Barber

Johnson untuk mengetahui tingkat efisiensi dari pelayanan rumah sakit.

2.6.1 Tujuan Grafik Barber Johnson

1. Untuk Memanfaatkan statistik rumah sakit dalam rangka memenuhi

kebutuhan manjemen akan indikator efisiensi pengelolahan rumah sakit.

2. Sebagai dasar perencanaan dalam upaya meningkatkan efisiensi.

3. Memudahkan penilaian terhadap tingkat efisiensi pengelolahan dari rumah

sakit.

2.6.2 Fungsi Grafik Barber Johnson

Grafik Barber Johnson ini berfungsi sebagai :

1. Sebagai pertimbangan, biasanya hitungan kurun waktu tertentu yaitu dapat

memperlihatkan pengembangan produktivitas dirumah sakit dalam waktu

sepuluh tahun sehingga hal ini memberi gambaran dalam bahwa adanya

pembetulan dari waktu ke waktu, LOS dan TOI menurun, sedangkan BOR

dan BTO meningkat.

2. Mengawasi aktivitas yaitu memiliki keinginan dalam mengembangkan

kegiatan beberapa tahun dapat terlihat pada grafik dengan


13

memperbandingkan terhadap standar yang ditetapkan. Barber-Johnson

memiliki standar untuk setiap indikator, yaitu:

a. Bed Occupancy Rate 75%-85%.

b. Average Length Of Stay 3-12 hari.

c. Turn Over Interval 1-3 hari.

d. Bed Turn Over >30 kali.

3. Memperbandingkan aktivitas antara rumah sakit, meneliti akibat perubahan

kebijaksanaan, mengecek kesalahan laporan. Untuk itu, ditarik kesimpulan

dengan jelas dan mudah bahwasanya rumah sakit mana ataupun bagian mana

yang pengelolaannya efisien.

4. Memeriksa akibat perubahan kebijaksanaan grafik yang dipergunakan untuk

menelitisuatu kebijaksanaan realokasi tempat tidur atau keputusan

memperpendek length of stay.

5. Memeriksa kesalahan laporan. Memberi gambaran keempat parameter LOS,

TOI, BTO dan BOR pada satu grafik. Laporan dinyatakan benar apabila

empat parameter yang dimaksud tepat diposisi grafik.

2.7 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah suatu kaitan atau hubungan antara

konsep satu dengan konsep yang lain dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka

konsep didapat dari ilmu/teori yang dipakai sebagai landasar penelitian. Kerangka

konsep pada penelitian ini untuk mengetahui efisiensi penggunaan tempat tidur

diruang rawat inap di RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai pada Tahun 2022.
14

Perhitungan Empat Indikator Efisiensi penggunaan


berdasarkan grafik barber johnson: tempat tidur di RSUD. Dr.
1. Bed Occupancy Rate (BOR) R.M. Djoelham Binjai
2. Average Length Of Stay (AvLOS) tahun 2022:
3. Turn Over Interval (TOI) 1. efisien
4. Bed Turn Over (BTO) 2. tidak efisien

Gambar 2.1 kerangka konsep

Berdasarkan kerangka konsep diatas untuk mengetahui apakah penggunaan

tempat tidur di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai sudah efisiensi atau tidak

efisiensi dilihat dari perhitungan empat indikator yaitu nilai dari BOR, AvLOS

TOI, dan BTO berdasarkan standar yang ditentukan barber johnson.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

kualitatif yaitu untuk mengetahui gambaran penilaian efisiensi penggunaan tempat

tidur diruang rawat inap berdasarkan grafik barber johnson dengan menggunakan

data sekunder. Selain itu, pada penelitian ini peneliti menggunakan observasi dan

pedoman wawancara yang dilakukan untuk mengetahui gambaran dan proses

dengan melakukan wawancara mendalam.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Maret sampai dengan bulan

September tahun 2023.

3.2.2 Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai yang

berlokasi di Jl. Jenderal Gatot Subroto No.9, Satria, Kec. Binjai Kota, Kota Binjai,

Sumatera Utara. Peneliti memilih RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai sebagai

tempat penelitian karena aksesnya mudah dicapai sehingga penelitian dapat

dilakukan. Selain itu, peneliti pernah melakukan PKL selama 2 minggu di RSUD

Dr. R.M. Djoelham Binjai sehingga saya sudah mengamati terkait permasalah

tentang efisiensi penggunaan tempat tidur.

15
16

3.3 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah petugas rekam medis yang berkerja

dibagian pelaporan, kepala rekam medis, dan perawat yang mengisi Sensus

Harian Rawat Inap (SHRI) di RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai.

3.4 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap

(SHRI) dan grafik barber johnson di RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai.

3.5 Variabel dan Defenisi Operasional

3.5.1 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini yaitu BOR, AvLOS, TOI, BTO dan efisiensi

penggunaan tempat tidur berdasarkan grafik barber johnson.

3.5.2 Defenisi Operasional

Variabel beserta defenisi operasional pada penelitian ini dijelaskan dalam

tabel dibawah ini, yaitu :

Tabel 3.1 Defesini Operasional


No. Variabel Defenisi Parameter Alat Ukur Skala
Operasional
1. Bed persentase tingkat Nilai ideal BOR Perhitunga Rasio
Occupancy penggunaan tempat menurut barber n grafik
Rate (BOR) tidur dirumah sakit johnson 75%- barber
pada satuan waktu 85% johnson
tertentu.
2. Average Rata-rata lama pasien Nilai ideal Perhitunga Rasio
Length Of mendapat perawatan AvLOS menurut n grafik
Stay rawat inap. barber johnson 3- barber
(AvLOS) 12 hari johnson
3. Turn Over Rata-rata hari dimana Nilai ideal TOI Perhitunga Rasio
Interval tempat tidur tidak menurut barber n grafik
(TOI) ditempati dihitung johnson 1-3 hari barber
17

No. Variabel Defenisi Parameter Alat Ukur Skala


Operasional
dari pasien terakhir johnson
sampai tempat tidur
diisi oleh pasien baru
4. Bed Turn Frekuensi Nilai ideal BTO Perhitunga Rasio
Over penggunaan tempat menurut barber n grafik
(BTO) tidur dalam priode johnson >30 kali barber
waktu tertentu johson
5. Efisiensi Jumlah Pemakaian BOR, AvLOS, Perhitunga Rasio
penggunaa tempat tidur untuk TOI, dan BTO n grafik
n tempat pasien rawat inap di barber
tidur Unit Rawat Jalan johson
sebagai bentuk
pelayanan kesehatan.
3.6 Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

3.6.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam melakukan kegiatan untuk mengumpulkan data sehingga data

tersebut menjadi sistematis dan memudahkan penelitian (Suharsimi, 2016).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara.

Observasi dilakukan dengan pengamatan dan mencatat data yang dibutuhkan

terkait penelitian. Kemudian dilakukan wawancara kepada petugas di RSUD Dr.

R.M. Djoelham Binjai.

Adapun cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:

1. Observasi

Observasi adalah kemampuan seseorang melakukan pengamatan melalui

aktivitas panca indera. Dengan ini, panca indera digunakan untuk meihat

sesuatu yang diamati. Kemudian apa yang ditangkap sebelumnya dicatat lalu

catatan tersebut dianalisis (Morissan, 2017). Observasi pada penelitian ini


18

peneliti membuat lembar observasi yang disusun dalam format khusus

tentang catatan rawat inap.

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan antara peneliti dan seseorang untuk bertukar

informasi dan gagasan melalui tanya jawab, sehinga peneliti mendapatkan

informasi terkait dengan penelitian (Sugiono, 2016). Wawancara pada

penelitian ini dilakukan dengan petugas pelaporan, kepala rekam medis, dan

perawat sebagai informan.

3.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

3.7.1 Teknik Pengolahan Data

Setelah data-data yang dibutuhkan sudah terkumpul, maka langkah

selanjutnya adalah mengolah data tersebut dengan menggunakan teknik-teknik

sebagai berikut:

1. Collecting

Dilakukan pengumpulan data mengenai kelengkapan pencatatan untuk

memperoleh rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) pada tahun 2022

yang dicatat setiap bulan yang berisi lama hari rawatan, jumlah tempat tidur

terisi, jumlah pasien masuk dan keluar, dan jumlah tempat tidur yang siap

pakai.

2. Editing

Setelah data dikumpulkan kemudian data tersebut dikoreksi sesuai dengan

rekapitulasi sensus harian rawat inap (SHRI) apabila terdapat perbedaan data
19

diruang rawat inap maka data akan diedit sesuai dengan yang ada diruang

rawat inap.

3. Klasifikasi

Mengelompokkan data yang telah diperoleh untuk memudahkan dalam

perhitungan BOR, AvLOS, TOI, dan BTO.

4. Tabulasi

Dari hasil pengumpulan data dikelompokkan dan data dimasukkan kedalam

bentuk tabel untuk setiap perhitungan indikator supaya lebih memudahkan

perhitungan.

5. Penyajian Data

Setelah data dimasukkan dalam tabel kemudian disajikan dalam bentuk grafik

barber johnson.

3.7.2 Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif.

Analisis kualitatif biasanya digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh

dari metode observasi, wawancara tak berstruktur dan diskusi kelompok terarah

(focus group discusion). Peneliti menjabarkan secara deskriptif dengan membuat

gambaran dari data-data yang diperoleh menggunakan grafik barber johnson

dengan empat indikator yaitu BOR, AvLOS, TOI, dan BTO dan dari graik barber

johnson tersebut akan diketahui tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur di ruang

rawat inap di RSUD. Dr. R.M. Djoelam Binjai.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil

4.1.1 Data Rekapitulasi Sensus Arian Rawat Inap (SHRI) di RSUD. Dr. R.M.

Djoelham Binjai Tahun 2022

Tabel 4.1 Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap Tahun 2022


Indikator

No Bulan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Lama


Hari Tempat Pasien Pasien Pasien Dirawat
Perawat Tidur Keluar Mati >48 Mati
an Jam
1. Jan 1720 133 314 10 18 1720
2. Feb 1385 133 242 6 26 1385
3. Mar 1315 133 218 8 17 1315
4. Apr 1310 133 236 7 15 1310
5. Mei 1575 133 290 14 24 1575
6. Jun 1585 133 287 9 28 1585
7. Jul 1625 133 291 11 27 1625
8. Aug 1670 133 302 8 21 1670
9. Sep 1882 133 348 13 24 1882
10. Okt 2275 133 412 11 21 2275
11. Nov 1866 133 343 12 24 1866
12. Des 1595 133 291 13 26 1595
TOTAL 19800 133 3574 122 271 19800
Sumber: RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai

pada tahun 2022 memiliki jumlah tempat tidur sebanyak 133, dengan jumlah hari

perawatan 19800 hari, jumlah lama dirawat sebanyak 19800 hari, jumlah pasien

keluar (hidup dan mati) sebanyak 3574 pasien.

21
22

Adapun hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan informan di RSUD.

Dr. R.M. Djoelham Binjai adalah sebagai berikut:

Pertanyaan 1:

Apakah banyak pasien rawat inap yang datang ke RSUD. Dr. R.M. Djoelham

Binjai?

“Tidak terlalu banyak pasien rawat inap disini.” (Informan 1)


“Lumayan banyak pasien rawat inap di rumah sakit ini.” (Informan 2)

“Untuk pasien rawat inap disini ga terlalu banyak.” (Informan 3)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, peneliti menyimpulkan

bahwa pasien yang datang ke RSUD. Dr. R.M Djoelham Binjai tidak terlalu

banyak sehingga dapat menyebabkan jumlah hari perawatan tidak banyak.

Pertanyaan 2:

Bagaimana pengisian Sensus Harian Rawat Inap di RSUD. Dr. R.M. Djoelham

Binjai?

“Sudah baik.” (Informan 1)


“satahu saya perawat sudah mengisinya dengan baik.” (Informan 2)

“Berjalan dengan baik.” (Informasi 3)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, peneliti menyimpulkan

bahwa untuk pengisian Sensus Harian Rawat Inap di RSUD. Dr. R.M. Djoelham

Binjai sudah berjalan dengan baik.


23

Pertanyaan 3:

Bagaimana peran perawat dalam proses pengisian dan pengumpulan data untuk

Sensus Harian Rawat Inap di rumah sakit?

“Sudah disiplin. Karena mereka mengisi SHRI itu setiap hari, tapi
mengumpulkannya ke rekam medis sebulan sekali.” (Informan 1)

“Sudah maksimal. Sejauh ini perawat selalu mengisi SHRI dengan baik, dan
jika mereka mengumpulkan SHRI ke rekam medis selalu sudah diisi dengan
baik.” (Informan 2)

“menurut saya sudah baik, karena kami mengisinya setiap hari.” (Informan 3)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, peneliti menyimpulkan

bahwa di RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai untuk peran perawat dalam mengisi

dan mengumpulkan data untuk sensus harian rawat inap sudah baik dan disiplin,

sehingga tidak ada keterlambatan dalam melaporkan Sensus Harian Rawat Inap ke

unit rekam medis.

Pertanyaan 4:

Apakah dalam pengisian Sensus Harian Rawat Inap sudah memiliki SOP? Apaka

dalam mengisi Sensus Harian Rawat Inap sudah dijalankan dengan baik ?

“Ada, untuk pengisiannya uda ada peraturannya.” (Informan 1)


“Sudah ada. Karena kalo ga ada peraturannya akan susah dijalakan mengisi
SHRI ini, karena kan harus setiap hari di isi” (Informan 2)

“Ada. Karena kami mengisinya itu sesuai dengan aturan yang ada.”
(Informan 3)
24

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai sudah memiliki SOP (standart

operasional prosedure) tentang pengisian Sensus Harian Rawat Inap.

Pertanyaan 5:

Bagaimana langkah-langkah dalam mengumpulkan data Sensus Harian Rawat

Inap di rumah sakit ini?

“Jadi kalau dirumah sakit ini, formulir SHRI nya sudah diambil perawat dari
ruang penyimpanan lalu mereka yang mengisi setiap harinya, tetapi diantar
ke rekam medis setiap bulan, jadi kalau sudah 30 hari baru di laporkan ke
rekam medis. Lalu petugas pelaporan langsung mengisi, dan kita masih
manual masih berbasis kertas.” (Informan 1)

Pertanyaan 6:

Proses rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap dilakukan berapa kali dalam satu

tahun?

“Rekapitulasi dilakukan setiap bulan, jadi dalam satu tahun 12 kali.”


(Informasi 1)

“Sebulan sekali, berarti setahun 12 kali.” (Informan 2)


“Setiap hari SHRI diisi, tapi dikembalikan ke petugas rekam medis sebulan
sekali.” (Informan 3)

4.1.2 Perhitungan Indikator Rawat Inap di RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai

Tahun 2022

Berikut adalah perhitungan ke empat indikator rawat inap di RSUD. Dr.

R.M. Djoelham Binjai tahun 2022, yaitu:


25

1. BOR (Bed Occupancy Rate)


Jumlah hari perawatan pada periode tertentu
BOR = Jumlah TT tersedia x jumlah hari pada periode yang sama x 100%
19800
BOR = 133 X 365X100%
19800
BOR = 𝑋100% = 40,79%
48545

2. AvLOS (Average Length Of Stay)


Total lama rawat (Total LOS)
AvLOS =
Total pasien keluar (H + M)
19800
AvLOS = = 5,5 hari
3574

3. TOI (Turn Over Interval)


(Jumlah tempat tidur x periode) − ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛
TOI =
Jumlah pasien keluar (H + M)𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎

(133 𝑋 365)−19800
TOI = 3574

48545−19800 28745
TOI = = =8 hari
3574 3574

4. BTO (Bed Turn Over)


Jumlah pasien keluar (H + M)
BTO =
Jumlah tempat tidur
3574
BTO = = 26,87 kali
133

Berdasarkan hasil perhitungan keempat indikator diatas diketahui nilai BOR

di RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai tahun 2022 adalah 40,79%, nilai AvLOS di

RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai tahun 2022 adalah 5,5 hari, nilai TOI di RSUD.

Dr. R.M. Djoelham Binjai tahun 2022 adalah 8 hari, dan nilai BTO di RSUD. Dr.

R.M. Djoelham Binjai pada tahun 2022 adalah 26,87%.

Adapun hasil wawancara yang dilakukan peneliti di RSUD. Dr. R.M.

Djoelham Binjai adalah sebagai berikut:


26

Pertanyaan 1:

Menurut anda apa saja yang dapat mempengaruhi perubahan tingkat efisiensi

pengunaan tempat tidur di rumah sakit ini?

“Kunjungan pasien rawat inap.” (Informan 1)

“Banyaknya pasien yang melakukan rawat inap.” (Informan 2)


“Yang dapat mempengaruhi itu ya kalo pasien datang untuk rawat inap.”
(Informan 3)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa yang dapat mempengaruhi tingkat efisiensi di suatu rumah sakit yaitu

seberapa banyak kunjungan pasien rawat inap, dimana semakin sedikit pasien

yang datang untuk rawat inap maka bisa menyebabkan semakin rendah nilai dari

BOR.

Pertanyaan 2:
Bagaimana proses untuk menghitung efisiensi di rumah sakit ini?

“Melihat SHRI lalu menghitung nilai BOR.” (Informan 1)

“Prosesnya sudah baik dan berjalan lancar.” (Informan 2)


27

4.1.3 Grafik Barber Johnson di RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai Tahun

2022

Menentukan sumbu X dan Y dalam membuat grafik barber johnson

menggunakan hasil dari perhitungan BOR, AvLOS, TOI, dan BTO dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

BOR = 40.79%
𝐵𝑂𝑅 40.79
Y= = = 4.1
10 10

X = 10 – Y = 10 – 4.1 = 5.9

BTO = 26.89 kali


𝑃𝐸𝑅𝐼𝑂𝐷𝐸 365
X=Y= = = 13.5
𝐵𝑇𝑂 26.89

AvLOS = 5.5 hari


Y = 5.5

TOI = 8 hari
X=8
28

GRAFIK BARBER JOHNSON RSUD. DR. RM.


DJOELHAM BINJAI TAHUN 2022
14
13
12
11
Efisiensi
Daerah

10
9
8
AvLOS

7
AvLOS 5.5 Hari
6
8, 5.5
5
4

TOI 8 Hari
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
TOI

GARIS BOR GARIS BTO DAERAH EFISIENSI TITIK POTONG

Gambar 4.1 Grafik Barber Johnson Di RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai
Tahun 2022
Gambar 1 menunjukkan menunjukkan bahwa penggunaan tempat tidur di RSUD.

Dr. R.M. Djoelham Binjai Tahun 2022 belum efisiensi karena titik barber johnson

berada di luar daerah efisiensi.

Adapun hasil wawancara yang dilakukan peneliti di RSUD. Dr. R.M.

Djoelham Binjai adalah sebagai berikut:

Pertanyaan 1:

Dalam satu tahun berapa kali pembuatan grafik barber johnson?

“Hanya satu kali dalam setahun.” (Informan 1)

“Setahun satu kali, karna itu keperluan pelaporan aja.” (Informan 2)


29

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa dalam setahun pembuatan grafik barber johnson hanya satu kali, dan tujuan

dalam pembuatan grafik barber johnson ini ada untuk pelaporan internal tahunan.

Pertanyaan 2:
Untuk pembuatan grafik barber johnson apakah sudah memiliki SOP?

“ sepertinya sudah ada, dan harusnya ada, karena kami membuat grafik
barber johnson itu setahun sekali untuk kepentingan pelaporan tahunan”
(Informan 1)

“Sudah ada, karena setiap kegiatan itu sudah pasti ada peraturan dari
atasan” (Informan 2)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai sudah memiliki SOP (standart

operasional prosedure) tentang pelaporan grafik barber johnson.

Pertanyaan 3:
Dalam pembuatan grafik barber johnson apakah sudah sesuai dengan SOP yang

ada?

“sudah sesuai. Karena grafik barber johnson itu dilaporkan setiap tahum, dan
harus sesuai dengan SOP yang ada, kalo tidak bisa jadi masalah ” (informan
1)
“sesuai dengan regulasi yang ada.” (informan 2)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai sudah memiliki SOP (standart

operasional prosedure) tentang pelaporan grafik barber johnson.


30

4.2 Pembahasan

4.2.1 Perhitungan Indikator Rawat Inap di RSUD Dr. RM. Djoelham Binjai

Tahun 2022

Berdasarkan perhitungan dari BOR, AvLOS, TOI, dan BTO diatas, diperoleh

hasil sebagai berikut:

Nilai BOR di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai tahun 2022 adalah 40,79%

yang berarti bahwa persentase pemakaian tempat tidur pada satu tahun tidak

sesuai standar ideal menurut Depkes RI yaitu 60-85%. Dari hasil wawancara

dengan beberapa informan penyebab dari rendahnya nilai BOR dikarenakan

kurangnya kunjungan pasien yang melakukan rawat inap di RSUD Dr. R.M.

Djoelham Binjai sehingga menyebabkan BOR di RSUD Dr. R.M. Djoelham

Binjai tahun 2022 terbilang sangat rendah.

Nilai AvLOS di RSUD Dr. R.M Djoelham Binjai tahun 2022 adalah 5,5 hari

dimana rata-rata lama rawatan seorang pasien belum sesuai dengan standart ideal

menurut Depkes RI yaitu 6-9 hari. Penyebab dari nilai AvLOS dikarenakan nilai

BOR yang rendah sehingga mempengaruhi terhadap nilai AvLOS

Nilai TOI di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai tahun 2022 adalah 8 hari

dimana nilai tersebut melebihi dari standar menurut Depkes RI yaitu 1-3 hari.

Semakin besar nilai TOI, berarti semakin lama tempat tidur akan digunakan oleh

pasien berikutnya.

Nilai BTO di RSUD Dr. R.M Djoelham Binjai tahun 2022 adalah 26,89 kali

yang dimana nilai tersebut tidak sesuai dengan standar ideal menurut Deskes RI

yaitu 40-50 kali. Penyebab dari rendahnya nilai BTO juga disebabkan karena nilai
31

BOR yang rendah. Sehingga frekuensi penggunaan satu tempat tidur di RSUD Dr.

R.M. Djoelham Binjai dalam satu tahun hanya digunakan 27 kali.

4.2.2 Analisis Grafik Barber Johnson di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai

Tahun 2022

Berdasarkan hasil dari Grafik Barber Johnson di atas bahwa ke empat

parameter yaitu BOR, AvLOS, TOI, dan BTO di RSUD Dr. R.M. Djoelham

Binjai Tahun 2022 masih jauh diluar daerah efisien.

Angka BOR di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai pun masih belum

memenuhi standar efisien. Dengan nilai BOR maka dapat diketahui tinggi

rendahnya tingkat penggunaan tempat tidur. Nilai BOR di RSUD Dr. R.M.

Djoelham Binjai Tahun 2022 masih di angka 40,79% sedangkan standar ideal

pada Barber Johnson adalah 75-85%. Apabila nilai BOR tinggi maka tinggi pula

penggunaan tempat tidur, begitupun sebaliknya. Jika nilai BOR rendah berarti

tingkat penggunaan tempat tidurnya juga rendah. Jika mengikuti standar Depkes

(BOR ideal 60-85%) maka angka BOR RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai tahun

2022 tetap tidak efisien.

Angka AvLOS di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai Tahun 2022 adalah 5,5

hari dan sudah sesuai dengan standart menurut berber johnson yaitu 3-12 hari.

Tetapi belum sesuai dengan standart Depkes yaitu 6-9 hari. Dengan nilai AvLOS

diketahui jumlah hari pasien mendapat perawatan rawat inap.

Angka TOI di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai Tahun 2022 masih belum

memenuhi standart efisien menurut barber johnson dan Depkes yaitu 1-3 hari.

Dengan nilai TOI menunjukkan rata-rata jumlah hari tempat tidur tidak ditempati.
32

Nilai TOI di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai Tahun 2021 masih di angka 8 hari

sedangkan standart menurut barber johnson yaitu 1-3 hari. Jika TOI meningkat

maka permintaan tempat tidur menurun, karena semakin tinggi angka TOI maka

jarak waktu tempat tidur kosong semakin lama untuk digunakan oleh pasien yang

masuk, hal tersebut dapat merugikan pihak rumah sakit.

Angka BTO di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai Tahun 2022 masih belum

memenuhi standart efisien. Dengan nilai BTO menunjukkan penggunaan tempat

tidur dalam waktu tertentu. Nilai BTO di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai Tahun

2022 masih di angka 26,89 kali sedangkan standart ideal barber johnson yaitu >30

kali. Nilai tersebut masih belum mencapai nilai ideal karena pada Barber Johnson

dalam setahun nilai standarnya itu adalah 30 pasien. Semakin rendah nilai BTO

maka tempat tidur yang tidak terpakai semakin banyak, karena pasien yang

memakai tempat tidur hanya sedikit, namun sebaliknya apabila nilai BTO semakin

tinggi maka semakin sering tempat tidur terpakai, karena tempat tidur semakin

sering digunakan oleh pasien secara bergantian.

Berdasarkan Grafik Barber Johnson bahwa di RSUD Dr. R.M. Djoelham

Binjai Tahun 2022 belum efisiensi karena keempat titik indikator (BOR, AvLOS,

TOI, dan BTO) berada jauh diluar daerah efisiensi. Sedangkan nilai indikator

yang belum efisiensi yaitu rendahnya nilai BOR, AvLOS, TOI, dan BTO. Hal

tersebut bisa dikarenakan pasien yang datang berkunjung untuk melakukan rawat

inap reatif rendah, sehingga menyebabkan nilai dari masing-masing indikator

rendah dan pada pembuatan grafik barber johnson membuat titik potong jauh

berada diluar daerah efisiensi.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan dari penelitian yang berjudul

“Gambaran Tingkat Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur di Ruang Rawat Inap

Berdasarkan Grafik Barber Johnson di RSUD. Dr. R.M. Djoelham Binjai Tahun

2022” yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Perhitungan pada ke empat indikator yaitu BOR, AvLOS, TOI, dan BTO

belum memenuhi standar ideal menurut Depkes RI maupun menurut barber

johnson, dengan nilai BOR= 40,79%, AvLOS= 5,5 hari, TOI= 8 hari, dan

BTO = 26,89 kali.

2. Hasil wawancara dengan informan diketahui bahwa di RSUD. Dr. R.M.

Djoelham Binjai kunjungan pasien rawat inap relatif rendah, tetapi untuk

pengisian sensus harian rawat inap sudah berjalan dengan baik karena

perawat mengisi sensus harian rawat inap setiap hari, untuk mengisian sensus

harian rawat ianp dan pembuatan barber johnson suda memiliki SOP, dan

grafik barber johnson dalam setahun dibuat hanya satu kali untuk kepentingan

pelaporan.

3. Berdasarkan analisis Grafik Barber Johnson bahwa di RSUD Dr. R.M.

Djoelham Binjai Tahun 2022 berada jauh diluar daerah efisiensi. Karena

perhitungan pada keempat indikator tersebut belum memenuhi standart ideal

menurut Depkes RI maupun menurut barber johnson.

34
35

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran tingkat efisiensi penggunaan

tempat tidur di ruang rawat inap berdasarkan grafik barber johnson di RSUD. Dr.

R.M. Djoelham Binjai tahun 2022, maka peneliti merekomendasikan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Kepada pihak manajemen rumah sakit dilakukan peningkatan mutu pelayanan

rumah sakit kepada pasien, agar dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat

terhadap rumah sakit, sehingga dapat meningkatkan kunjungan pasien rawat

inap.

2. Dilakukan promosi rumah sakit kepada masyarakat yang lebih luas agar

jumlah pasien meningkat, terutama menonjolkan fasilitas yang ada serta

kelebihan/keunggulan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan

terhadap pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Barber, G., Di, J., Anna, R. S. U., Madura, M., & Johnson, B. (2023). J ur nal K e
p e r a w a t a n M u h a m m a d i y a h. 93–101.

Hendra Rohman, Ibnu Mardiyoko, N. P. A. (2018). BERDASARKAN GRAFIK


BARBER JOHNSON EFFICIENCY ANALYSIS BOR , LOS , TOI , AND BTO
BASED ON. 3(September).

Ilyas, Y. (2018). Penyusunan indikator kepuasan pasien rawat inap Rumah Sakit
di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Management Pelayanan Kesehatan, 9(01),
177–184.

Irmawati, I., Garmelia, E., Lestari, S., & Melasoffie, D. M. (2018). Effisiensi
Penggunaan Tempat Tidur Berdasarkan Grafik Barber Johnson. Jurnal
Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan, 1(2), 61.
https://doi.org/10.31983/jrmik.v1i2.3846

Listiyono, R. A. (2015). Studi Deskriptif Tentang Kuaitas Pelayanan di Rumah


Sakit Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Pasca Menjadi
Rumah Sakit Tipe B. Jurnal Kebijakan Dan Manajemen Publik, 1(1), 2–7.

Lorena Sitanggang, F., & Yunengsih, Y. (2022). Analisis Efisiensi Penggunaan


Tempat Tidurruang Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber Johnson Guna
Meningkatkan Mutupelayanan di RSAU dr. M. Salamun. Cerdika: Jurnal
Ilmiah Indonesia, 2(2), 330–337. https://doi.org/10.36418/cerdika.v2i2.350

Mardian, A. H., Khoiri, A., & Sandra, C. (2015). Analisis Efisensi Pelayanan
Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Balung Tahun 2015 melalui Pendekatan
Barber-Johnson ( Analysis of Efficiency of Balung Inpatient Hospital
Service in 2015 by Barber- Johnson Approach ). Artikel Ilmiah Hasil
Penelitian Mahasiswa.

Morissan. (2017). METODE PENELITIAN SURVEY (5th ed.). kencana.

Nopriadi, E. S., Stikes, P., Tuah, H., Fakultas, P., & Unand, K. (2012). Efisiensi

36
37

Pendayagunaan Tempat Tidur dengan Metode Grafik Barber- Johnson di Rs


Lancang Kuning Bed Utilization Efficiency With Graphic Of Barber-Johnson
Method In Lancang Kuning Pekanbaru Hospital Year 2011. 1(4), 181–187.

Noviati, R. A., Sarwo, Y. B., Dahlan, S., & Kesehatan, M. H. (2018). Kajian
Yuridis Terhadap Permenkes Nomor : 1171/Menkes/Per/Vi/2011 Tentang
Sistem Informasi Rumah Sakit Dan Asas Keterbukaan Dalam Meningkatkan
Efektivitas Pembinaan Dan Pengawasan Terhadap Rumah Sakit. Soepra,
1(1), 65–75. http://journal.unika.ac.id/index.php/shk/article/view/1287

Press, U., & Sidoarjo, U. M. (2020). BUKU AJAR STATISTIK DI FASILITAS


PELAYANAN (M. K. Sri Mukhoddim Faridah Hanum (ed.)).

Sarkinah, Ningsih, K. P., Wuryanto, S., & Riyadi, S. (2022). Efisiensi


Penggunaan Tempat Tidur di RSUD Wates. Ilmu Kesehatan, 1, 27–38.

Seha, H. N., Nugroho, F. R. P., & Harno. (2020). Efisiensi Indikator Rawat Inap
RS Rajawali Citra Tahun 2019. Prosiding Diskusi Ilmiah: Inovasi Dan
Teknologi Informasi Untuk Mendukung Kinerja PMIK Dalam Masa Pandemi
Covid 19 Keamanan, 24–39.

Simanjuntak, E., S, C. A., Prodi, D., Dan, D. P., Imelda, I., Bilal, J., Medan, N.,
Perekam, A. D., & Imelda, D. I. (2019). ANALISA INDIKATOR RAWAT
INAP PERIODE TAHUN. Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan
Imelda, 4(2), 614–619.

Valentina. (2019). Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur Di Ruang Rawat Inap


Berdasarkan Grafik Barber Johnson Di Rsud Dr. Pirngadi Medan. Jurnal
Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 4(2), 598–603.
https://doi.org/10.52943/jipiki.v4i2.82
PEDOMAN WAWANCARA
GAMBARAN TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI
RUANG RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON
DI RSUD. DR. RM. DJOELHAM BINJAI TAHUN 2022

Hari/Tanggal :
Waktu :
Lama wawancara :

A. KARAKTERISTIK INFORMAN
1. Inisial informan :
2. Umur :
3. Pendidikan :

B. DAFTAR PEDOMAN

No. Pertanyaan Jawaban


Apakah banyak pasien rawat inap
1. yang datang ke RSUD. Dr. RM.
Djoeham Binjai?
Bagaimana pengisian SHRI di
2.
rumah sakit ini?
Bagaimana peran perawatn dalam
3. proses pengumpulan data untuk
SHRI di rumah sakit ini?
Apakah dalam pengisian SHRI
4.
sudah memiliki SOP?
Apa saja yang dapat mempengaruhi
perubahan tingkat efisiensi
5.
penggunaan tempat tidur di rumah
sakit ini?
Bagaimana langkah-langkah dalam
6. mengumpulkan data SHRI di
rumah sakit ini?

37
38

Proses rekapitulasi SHRI


7. dilakukan berapa kali dalam satu
tahun?
Bagaimana proses untuk
8. menghitung efisiensi di rumah sakit
ini?
Dalam satu tahun berapa kali
9. dibutuhkan pembuatan grafik
barber johson
Apakah pembuatan grafik barber
10.
johnson sudah memiliki SOP?
Apakah pembuatan grafik barber
11. johnson sudah sesuai dengan SOP
yang ada?
39

LEMBAR OBSERVASI
GAMBARAN TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI
RUANG RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON
DI RSUD. DR. RM. DJOELHAM BINJAI TAHUN 2022

Petunjuk pengisian :
Beri tanda (√) untuk setiap pernyataan yang sesuai dengan yang ada di RSUD. Dr.
RM. Djoelham Binjai:
No. Elemen Penilaian Ada Tidak
ada
Catatan Rawat Inap
1. Lembar catatan harian rawat inap √
2. Lembar catatan bulanan rawat inap √
3. Lembar catatan tahunan rawat inap √
4. Lembar sensus harian rawat inap √
5. Lembar register rawat inap √
Sarana dan Prasarana
1. Komputer √
2. Aplikasi SIRS √
3. Alat tulis √
4. Ketersediaan disinfektan √
5. Printer √
Suhu dan Keamanan
1. Kipas angin √
2. AC √
3. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) √
40
41
42
43

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai