Anda di halaman 1dari 38

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

TINJAUAN PENERAPAN SISTEM REKAM MEDIS ELEKTRONIK

RAWAT JALAN DI PUSKESMAS CIPAYUNG DEPOK

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan


Program D-III Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan

Disusun Oleh
Fikhri Rinaldi
20003

AKADEMI PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


BHUMI HUSADA JAKARTA
2023

i
LEMBAR PERSETUJUAN

TINJAUAN PENERAPAN SISTEM REKAM MEDIS ELEKTRONIK

RAWAT JALAN DI PUSKEMAS CIPAYUNG DEPOK

Telah disetujui untuk diujikan dalam menyelesaikan studi pada Program D-III
Akademi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

BHUMI HUSADA JAKARTA

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

Reza Kurniawan
Meliana, S.E.,M.M
NIP : P1994021420150202
NIDN : 0315027706
ii
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah Ini telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan di hadapan
Tim Penguji Program D-III Perekam Medis dan Informasi Kesehatan.

Penguji I

Hj. Siswati, SKM.,MKM


NUPN : 9990073215

Penguji II

Garis Gemilang, SE.,MM CA


NIDN: 0301018013

Penguji III

Meliana, SE.,MM
NIDN : 0315027706

Direktur APIKES Bhumi Husada Jakarta

Drg. Tite Kabul, M.Sc, PH

NUPN : 9903259846

iii
MOTTO

Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim (HR.Ibnu Majah No.224)

“ Karena Sesungguhnya Sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

iv
ABSTRAK

FIKHRI RINALDI. Tinjauan penerapan rekam medis elekronik rawat jalan


dipuskesmas cipayung depok.karya tulis ilmiah, Jakarta bhumi husada, program
D-III Akademi Perekam Medis Informasi Kesehatan,2023

Penelitian ini dilakukan untuk mengindentifikasi SPO (Standar Prosedur


Operasional) pelaksanaan rekam medis elektronik rawat jalan,mengidentifikasi proses
penerapan,keamanan dan kerahasiaaan, dan kendala penerapan rekam medis rawat
jalan dipuskesmas cipayung depok metode penelitian yang akan dilakukan dengan
metode deskriptif bersifat Analisa kualitatif dengan maksud metode pengumpulan
data dengan cara observasi langsung dengan

v
ABSTRACT

Fikhri Rinaldi Review of the application of outpatient electronic medical records


at the Cipayung Health Center, Depok. Scientific paper, Jakarta Bhumi Husada,
D-III program, Academy of Health Information Medical Recorders, 2023

This research was conducted to identify SPO (Standard Operating


Procedures) for the implementation of outpatient electronic medical records, identify
the implementation process, security and confidentiality, and constraints on
implementing outpatient medical records at the Cipayung Health Center, Depok. data
collection by direct observation with

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya Penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan baik yang berjudul ”Tinjauan Penerapan
Rekam Medis Elektronik Rawat Jalan ”

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk memenuhi persyaratan untuk
menyelesaikan pendidikan Program D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan di
Akademi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Bhumi Husada Jakarta.

Penyelesaiaan Karya Tulis Ilmiah, penulis banyak mengalami hambatan dan


kesulitan namun berkat doa, dukungan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai
orang terdekat penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah untuk itu pada
kesempatan ini penulis akan mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan nikmat sehat sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Ibu drg. Tite Kabul, MSc., PH, sebagai direktur Akademi Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan Bhumi Husada Jakarta.
3. Ibu Meliana, SE.,MM sebagai Dosen Pembimbing Akademik Karya Tulis Ilmiah
4. Ibu Hj. Siswati, SKM.,MKM, selaku Dosen Penguji 1 & Bp. Garis Gemilang,
SE.,MM CA sebagai Dosen Penguji 2.
5. Seluruh staf Insatalasi Rekam Medis, dan pendaftaran pasien di Puskesmas
Cipayung Depok yang membantu dalam pengambilan data.
6. Seluruh Dosen dan Staff Akademi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
Bhumi Husada Jakarta.
7. Untuk Ibunda dan saudara-saudara yang selalu mendoakan,dan mendukung dan
selalu memberikan semangat

vii
8. Seluruh teman – teman APIKES Bhumi Husada Jakarta Angkatan tahun 2020
yang mendukung, memberi semangat dan doa serta membantu dalam proses
penulisan.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna.
Karena itu kritik juga saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat guna
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang berminat.

Jakarta, Mei 2023

Penulis

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................iii
MOTTO.......................................................................................................................iv
Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim (HR.Ibnu Majah No.224)...............iv
“ Karena Sesungguhnya Sesudah kesulitan itu ada kemudahan”........................iv
ABSTRAK....................................................................................................................v
ABSTRACT................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR.................................................................................................vii
DAFTAR ISI...............................................................................................................ix
DAFTAR TABEL........................................................................................................xi
DAFTAR LMPIRAN..................................................................................................12
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................13
A. Latar Belakang..................................................................................................13
B. Rumusan Masalah.............................................................................................16
C. Tujuan Penelitian..............................................................................................16
D. Manfaat Penelitian............................................................................................16
BAB II.........................................................................................................................18
PEMBAHASAN..........................................................................................................18
E. Kerangka Teori.................................................................................................18
1. Rekam Medis................................................................................................18
2. SPO ( Standar Prosedur Operasional )..........................................................19
3. Tenaga Kesehatan Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan.....................20
F. Kerangka Konsep.............................................................................................24
a. Variabel Penelitian...........................................................................................24
b. Definisi Operasional.........................................................................................25
BAB III........................................................................................................................27
METODE PENELITIAN............................................................................................27

ix
F. Ruang Lingkup.................................................................................................27
G. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................................27
H. Rancangan Penelitian.......................................................................................27
I. Obyek dan Subyek Penelitian...........................................................................28
J. Instrument dan Cara Pengumpulan Data..........................................................28
K. Jenis Data..........................................................................................................28

x
11

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam medis elektronik


merupakan salah satu subsistem dari sistem infomasi fasilitas pelayanan
kesehatan yang terhubung dengan subsistem informasi lainnya difasilitas
pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan rekam medis elektronik difasilitas
pelayanan kesehatan dilakukan oleh unit kerja tersendiri atau disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan, dengan
bertujuan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, memberikan ke pastian
hukum dalam penyelenggaraan dan pengelolaan rekam medis, dan menjamin
keamanan, kerahasian keutuhan dan ketersediaan data rekam medis .
(Permenkes 24, 2022)

Berdasarkan Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang


Kesehatan, dijelaskan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial maupun ekonomis. Upaya peningkatan kesehatan
dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Satu diantara fasilitas pelayanan
kesehatan adalah Puskesmas. (Permenkes, 2009)

Puskesmas menurut Permenkes No. 43 Tahun 2019 Tentang fasilitas


pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotive,preventif,kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah,pemerintah daerah atau
masyarakat,pusat kesehatan masyarakat yang selanjutnya disebut puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih
12

mengutamakan upaya promotive dan preventif diwilayah kerja.(Permenkes 43,


2019)
Puskesmas non rawat inap sebagai dimaksud merupakan puskesmas
yang menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, perawatan dirumah ( Home
Care),dan pelayanan gawat darurat,puskesmas nonrawat inap sebagai mana
dimaksud pada ayat 2 dapat menyelenggarakan rawat inap pada pelayanan
persalinan normal. (Permenkes 43, 2019)

Rawat jalan Merupakan salah satu bentuk pelayanan rumah sakit yang
paling sederhana,dimana pasien mendapatkan pelayanan kesehatan pada hari itu
juga tanpa harus tinggal dirumah sakit, pelayanan rawat jalan merupakan jenis
pelayanan rumah sakit yang diberikan untuk pasien dengan dilakukannya
observasi diagnosis, rehabilitasi dan pengobatan secara medis tanpa harus
menginap di rumah sakit (Permenkes2007)

Sistem elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur


elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah,
menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan
menyebarkan informasi elektronik. Penyelenggaraan sistem elektronik setiap
orang penyelenggara negara selain kementrian kesehatan, badan usaha, dan
masyarakat, yang menyediakan, mengelola dan mengoprasikan sistem
elektronik secara mandiri maupun Bersama sama kepada pengguna sistem
elektronik untuk keperluan dirinya dan keperluan pihak lain.

Unit rekam medis menyelenggarakan sistem rekam medis, antara lain,


pendaftaran pasien, pencatatan, pengolahan data medis, penyimpanan dan
pengambilan kembali rekam medis. Dari kegiatan tersebut akan menghasilkan
informasi yang berguna bagi instansi pelayanan, tenaga kesehatan dan pasien
(Menteri Kesehatan RI, 2014). Seiring dengan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang saat ini melanda dunia telah berpengaruh besar
13

bagi semua bidang, termasuk bidang kesehatan. Satu diantaranya


pengaplikasiannya yaitu rekam medis terkomputerisasi atau biasa disebut rekam
medis elektronik. Rekam medis elektronik adalah setiap catatan, pernyataan,
maupun interpretasi yang dibuat oleh dokter atau petugas kesehatan lain dalam
rangka diagnosis dan penanganan pasien yang dimasukan dan disimpan dalam
bentuk penyimpanan elektronik (digital) melalui sistem komputer.(Permenkes,
2008)

Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Zaki Much Farid,


Nauvaldy Rayhan Fernando, Dina Sonia (2021) tentang penggunaan rekam
medis elektronik untuk memberikan pelayanan pada pasien rawat jalan di
Klinik Darul Arqam Garut mengatakan bahwa penggunaan rekam medis
elektronik sangat membantu efektifitas pelayanan pasien karena mampu
untuk melakukan penyimpanan data,input data dan pengubahan data dapat
memberikan kemudahan proses pelayanan oleh petugas, Meskipun demikian
tetap saja masih dihadapi beberapa hal yang menghambat seperti masih
adanya tenaga kesehatan yang tidak sesuai dengan bidangnya sekaligus
merangkap jabatan akibat tidak ada petugas khusus. Kendala lain juga sering
terjadi seperti gangguan server yang menjadi lambat, serta sering terjadinya
error maka perlu diadakannya pengembangan dan pemeliharaan aplikasi
secara rutin (Farid et al., 2021)

Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Nevy Indah


Ghinestri (2022) menemukan bahwa di RSKD Duren Sawit memberlakukan
rekam medis elektronik untuk mempermudah dalam hal integrasi data
dengan unit lain tanpa perlu menyodorkan dokumen, serta bridging system
secara otomatis sehingga data dalam bentuk sistem dapat ditarik sesuai
kebutuhan, dan guna mengurangi permasalahan serta menyempurnakan
proses pelayanan kesehatan. Namun peneliti menemukan salah satu
permasalahan yang terjadi dalam penerapan sistem rekam medis elektronik
14

diRumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit yaitu pada saat gangguan sistem
jaringan. Gangguan sistem itu terjadi selama kurang lebih satu jam. Dampak
yang terjadi pada saat gangguan sistem jaringan ialah pelayanan kepada
pasien akan dihentikan sementara dan pasien harus menunggu, serta pada
klinik dan petugas rekam medis masih harus menyiapkan dokumen untuk
pasien yang ingin di periksa.(Nevy Indah Ghinestri, 2021)

Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian dari Delfina Darianti (2021)


yang berjudul pelaksanaan elektronic medical record RS Cicendo yang
berbicara tetang proses perubahan media rekam medis menjadi berbentuk
digital dilakukan dengan menggunakan data sebanyak 82.402 pada
September tahun 2020 hingga mei 2021.namun masih diperkirakan bahwa
2020,2021 data rekam medis yang masih aktif dari tahun 2015 hingga juni
2021 yang belum diubah kedalam bentuk digital pada pusat mata nasional
Cicendo.terkait dengan proses pelaksanaan rekam medis elektronik masih
ditemukan beberapa hambatan yaituh masih belum ada nya SOP yang jelas
untuk mengatur proses digitalisasi rekam medis,selain itu sumber daya
manusia yang ada juga belum memiliki keterampilan khusus dalam hal
digitalisasi sehingga perlu dilakukan peningkatan kualitas dari SDM untuk
membuat pemanfaatan rekam medis digital menjadi lebih maksimal.
(Darianti & Ervina(2021), 2021)

Berdasarkan observasi awal yang dilaksanakan di Puskesmas


Cipayung Depok pada tanggal 1 sampai 10 April 2023 diketahui bahwa
Sistem informasi puskesmas sudah berjalan sejak tahun 2014. Ada
beberapa ruang lingkup yang tersedia pada saat ini yaitu pendaftaran, klinik
umum, klinik gigi,.Dari proses input data sosial yang sudah menggunakan
sistem elektronik.. Selain itu untuk pengolahan data di rekam medis
sudah menggunakan sistem elektronik rekam medis. Antara lain kodefikasi
laporan,laporan bulanan data penyakit,,infeksi penyakit menular,dan 20
15

penyakit terbesar. Permasalahan yang ada untuk PMIK sendiri belum


mempunyai akun unttuk mengkodefikasi penyakit,dan belum adanya
fasilitas mengkode jenis tindakan sesuai dengan standard ICD 9. sistem
ini yang menyebabkan kinerja instalasi rekam medis menjadi kurang
optimal. Ditemukan juga bila program berjalan terkadang suka berjalan
dengan lambat, akibatnya dapat menimbulkan pelayanan yang diberikan
kepada pasien menjadi terhambat.untuk Rasa ingin tahu penulis tetang
sistem yang ada dengan kekurangan berserta penguna sistem Rekam Medis
Elektronik dipuskesmas cipayung depok.

B. Rumusan Masalah

Pembangunan sistem Rekam Medis Elektronik dipuskesmas cipayung


depok dibangun secara bertahap,sistem tersebut selalu mendaptkan hambatan
dari sub-sub yang belum sempurna dalam penerapannya

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mendapatkan gambaran tentang penerapan Rekam Medis Elektronik
(RME) di Puskesmas Cipayung Depok
2. Tujuan Khusus
a. Untuk melakukan identifikasi mengenai SPO (Standar Prosedur
Operasional) Penerapan Rekam Medis Elektronik Rawat Jalan di
Puskesmas Cipayung Depok.
1) SPO Registrasi pasien
2) SPO pendistribusian data Rekam Medis elektronik
3) SPO pengisian informasi klinis
4) SPO pengolahan rekam medis elektronik
5) SPO pengimputan data untuk klaim pembiayaan
6) SPO penyimpanan Rekam Medis Elektronik
7) SPO penjamin mutu Rekam Medis Elektronik
8) SPO transfer isi Rekam Medis Elektronik
16

b. Mengetahui perkembangan dan Kekurangan dari proses


pelaksanaan sistem rekam medis elektronik di Puskesmas
Cipayung Depok
c. Mengindentifikasi Kendala dalam penerapan rekam medis
elektronik rawat jalan di Puskesmas Cipayung Depok

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi beberapa pihak, yaitu:
1) Bagi Intitusi Tempat Penelitian
Dapat digunakan Sebagai bahan pertimbangan bagi Puskesmas
Cipayung Depok dalam meningkatkan mutu pelayanan dalam
penerapan rekam medis elektronik rawat jalan
2) Bagi Peneliti
Penelitian yang dilakukan diharapkan mampu memberikan manfaat bagi
pelaku penulis dalam menambah pengalaman penelitian juga
menerapkan hasil pembelajaran yang dilakukan di institusi pendidikan.
3) Bagi Institusi Pendidikan
Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi salah satunya adalah
melakukan penelitian dan pengembangan. Penelitian dan pengembangan
juga sangatlah penting bagi perguruan tinggi. Dari penelitian dan
pengembangan maka Mahasiswa mampu mengembangkan ilmu dan
teknologi
17

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1) Rekam Medis
A. Definisi rekam medis
Rekam Medis adalah dokumen yang berisikan data identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien. (Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No 24 tahun 2022)
Rekam Medis menurut American Medical Record Association =
AMRA sekarang bernama American Health Information
Management Association = AHMA ( An Innstruction Guide of
Organizing Health Record, Chicago, AMRA, 1975) yaitu “Rekam
Medis Berisi semua Informasi mengenai pasien, penyakit
pengobatan dan masukan didalamnya direkam dalam urutan masa
pelayanan/perawatan yang terjadi, rekaman secara kronologis ini
membenarkan diagnosa dan pengobatan (serta hasilnya). Rekam
medis dibuat bagi setiap pasien dalam fasilitas kesehatan dan seksi-
seksinya. Semua formulir yang dihasilkan disatukan dalam satu
kesatuan.
B. Tujuan Rekam Medis
Rekam medis bertujuan untuk menunjang tertib administrasi
dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah
sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang
baik dan benar, mustahil tertib administrasi rumah sakit akan
berhasil sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan tertib
administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan
didalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit. (Yarmed,
2006)
18

C. Kegunaan Rekam Medis


Menurut Gibony (1991), menyatakan kegunaan Rekam Medis
dengan singkatan ALFRED yaitu
1) Administration (Administrasi)
Manfaat administrasi merupakan manfaat yang dapat diperoleh
melalui data dan informasi yang terkandung didalam berkas
rekam medis. Kemudian data yang ada bisa digunakan oleh
pihak manajerial rumah sakit untuk membuat kebijakan dan
keputusan.
2) Legal (Hukum)
Rekam medis mampu memberikan manfaat hukum karena isi
yang terkandung dalam rekam medis juga memiliki nilai hukum
yang bisa digunakan sebagai barang bukti sah dalam fungsi
hukum.
3) Financial (Keuangan)
Rekam medis mampu memberikan manfaat keuangan artinya
adalah berkas rekam medis dapat digunakan dalam mendukung
kebijakan keuangan karena dalam rekam medis juga tercatat
biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien dalam memperoleh
penanganan atau pelayanan kesehatan di rumah sakit.
4) Research (Penelitian)
Informasi dan data yang terkandung didalam rekam medis
merupakan data resmi yang sah sehingga dapat memiliki fungsi
yang cukup luas dan salah satunya adalah untuk menjadi bahan
dalam kegiatan penelitian terkait kesehatan.
5) Education (Pendidikan)
Rekam medis juga memiliki fungsi pendidikan karena
berdasarkan data-data yang tercantum dalam rekam medis dapat
digunakan untuk mempelajari suatu fenomena atau pola tertentu
yang mungkin dibutuhkan dalam proses belajar akademis.
6) Documentation (Dokumentasi)
Rekam medis menjadi sebuah alat dokumentasi atau arsip suatu
rumah sakit yang kemudian dapat digunakan sebagai catatan
19

sebuah rumah sakit. Pengarsipan tersebut sangat penting


dilakukan karena dalam segala kegiatan rumah sakit tentu akan
melakukan akses kembali terhadap data-data sebelumnya yang
telah ada (Dirjen Pelayanan Medik, 1991) .

2) SPO ( Standar Prosedur Operasional )

Menurut UU No. 36 Tahun 2014 pada Pasal 1 ayat 14 tertulis


SPO merupakan seperangkat instruksi yang telah disepakati bersama
untuk digunakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. SPO
berbentuk tulisan yang memuat langkah-langkah dalam melakukan
sebuah pekerjaan tertentu agar terjadi sebuah standar objektif
pekerjaan yang dirasa aman dan nyaman untuk dilakukan.
(Purnamasari, 2015). Dalam penjelasan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara (Permenpan No.PER/21/M-PAN/11/2008)

A. Manfaat SPO (Standar Prosedur Operasional)


manfaat dari adanya SPO dalam organisasi adalah :

1) Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam


menyelesaikan pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan
dan kelalaian.
2) SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak
tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan
mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan
proses sehari-hari.
3) Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan
tanggung jawab khusus dalam melaksanakan tugas.
4) Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan
pegawai. cara konkret untuk memperbaiki kinerja serta
membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan.
5) Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu
pegawai baru untuk cepat melakukan tugasnya.
20

6) Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola


dengan baik.
7) Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit
pelayanan dalam melaksanakan pemberian pelayanan
sehari-hari.
8) Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian
pelayanan.
9) Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan
prosedural dalam memberikan pelayanan. Menjamin proses
pelayanan tetap berjalan dalam berbagai situasi.

B. Standar Prosedur Operasional Pada RME (Rekam Medis


Elektronik)
1) SPO Registrasi Pasien
2) SPO Pendistribusian data Rekam Medis Elektronik
3) SPO Pengisian Klinis
4) SPO Pengolahan informasi Rekam Medis Elektronik
5) SPO Pengimputan data untuk klaim pembiayaan
6) SPO Penyimpanan Rekam Medis Elektronik
7) SPO Penjaminan mutu Rekam Medis Elektronik
8) SPO Transfer isi Rekam Medis Elektronik.
3) Pengertian Rekam Medis Elektronik (RME)

A. Definisi Rekam Medis Elektronik

Rekam Medis Elektronik (RME) adalah penggunaan perangkat


teknologi informasi untuk pengumpulan,penyimpanan,pengolahan serta
pengaksesan data yang tersimpan pada RM pasien di rumah sakit pada
suatu sistem manajemen basis data yang menghimpun berbagai sumber
data medis (sudjana,2017)

Permenkes No 24 Tahun 2022 Rekam medis elektronik


merupakan salah satu sub sistem dari sistem infomasi fasilitas pelayanan
21

kesehatan yang terhubung dengan subsistem informasi lainnya difasilitas


pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan rekam medis elektronik
difasilitas pelayanan kesehatan dilakukan oleh unit kerja tersendiri atau
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing fasilitas
pelayanan kesehatan.

Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik dilakukan sejak Pasien


masuk sampai Pasien pulang, dirujuk, atau meninggal. Fasilitas Pelayanan
Kesehatan harus menyusun standar prosedur operasional penyelenggaraan
Rekam Medis Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan
dengan kebutuhan dan sumber daya masing-masing Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, dengan mengacu pada pedoman Rekam Medis Elektronik.

B. Tujuan Rekam Medis Elektronik (RME)


Berdasar peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia
Nomor 24 tahun 2022 tentang rekam medis,rekam elektronik
bartujuan untuk:
1) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
2) Memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan dan
pengelolaan rekam medis
3) Menjamin keamanan,kerhasiaan,keutuhan,dan ketersediaan
data rekam medis
4) Mewujudkan penyelenggaraan dan pengelolaan rekam
medis yang berbasis digital dan terintegrasi
C. Manfaat rekam medis elektronik

manfaat penerapan rekam medis elektronik di negara


berkembang belum merata pada ketiga aspek. Beberapa manfaat
ekonomi adalah penghematan, efektifitas, efisiensi biaya;
peningkatan akurasi tagihan,. Manfaat klinis diantaranya
meningkatkan kualitas pelayanan, kepuasan, dan keselamatan
pasien. Manfaat akses informasi diantaranya meningkatkan
22

meningkatkan aksesibilitas data dan informasi, mendukung


pengambilan keputusan, serta mendukung kerahasiaan pasien.

D. Kegiatan Penyelenggaran Rekam Medis Elektronik


Menurut Permenkes 24 Tahun 2022 pasal 13 kegiatan
penyelenggaraan rekam medis elektronik paling sedikit terdiri atas.
1) Registrasi Pasien
Registrasi pasien merupakan kegiatan pendaftaran
pengisisan data identitas dan data sosial pasien rawat
jalan,rawat darurat,dan rawat inap.
2) Pendistribusian Data Rekam Medis
Pendistribusian data Rekam Medis Elektronik
merupakan kegiatan pengiriman data Rekam Medis
Elektronik dari satu unit pelayanan ke unit pelayanan lain di
fasilitas pelayanan kesehatan.
3) Pengisian Informasi Klinis
Pengisian Informasi Klinis Berupa pencatatan dan
pendokumentasian hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan,
dan pelayanan kesehatan lain yang telah dan akan diberikan
kepada pasien. Pencatatan dan pendokumentasian harus
lengkap, jelas, daan dilakukan setelah pasien menerima
pelayanan kesehatan dengan mencantumkan nama, waktu,
dan tanda tangan tenaga kesehatan pemberi pelayanan
kesehatan.
4) Pengolahan Informasi Rekam Medis Elektronik
Pengolahan informasi Rekam Medis Elektronik harus
terdiri dari :
a) Pengkodean
Pengkodean merupakan kegiatan pemberian kode
klasifikasi klinis sesuai dengan klasifikasi internasional
penyakit dan tindakan medis yang terbaru/internasional
23

statistical clasificasion of disease and related Health


Problems,sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
b) Pelaporan
Pelaporan terdiri dari
1) Pelaporan Internal Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2) Pelaporan eksternal dan fasilitas pelayanan
kesehatan kepada dinas kesehatan,kementrian kesehatan,
dan pemangku kepentingan terkait
c) Penganalisisan
Pengalisisan dilakukan terhadap data Rekam Medis
Elektronik secara kuantitatif dan kualitatif
4) Pengimputan Data dan Klaim Pembiayaan
Penginputan data untuk klaim pembiayaan merupakan
kegiatan penginputan kode klasifikasi penyakit pada aplikasi
pembiayaan berdasarkan hasil diagnosis dan tindakan yang
ditulis oleh Tenaga Kesehatan pemberi pelayanan kesehatan
sesuai dengan Rekam Medis,dalam rangka pengajuan
penagihan biaya pelayanan.
5) Penyimpanan Rekam Medis Elektronik
Penyimpanan Rekam Medis Elektronik kegiatan
penyimpanan data Rekam Medis pada media penyimpanan
berbasis digital pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Penyimpanan rekam medis elektronik harus menjamin
keamanan, kutuhan, dan kerahasiaan dan ketersediaan data
rekam medis elektronik.
6) Penjaminan Mutu Rekam Medis Elektronik
Penjamin mutu dilakukan secara internal oleh fasilitas
pelayanan kesehatan merupakan audit mutu Rekam Medis
Elektronik yang dilakukan berkala oleh tim riviu Rekam Medis
yang dibentuk oleh pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan
dilakukan sesuai dengan pedoman Rekam Medis Elektronik,
24

dan pemerintah dapat melakukan audit mutu Rekam Medis


Elektronik dan dapat melibatkan pihak terkait,sebagi bagian
dari pembianaan dan pengawasan.
7) Transfer Isi Rekam Medis Elektronik
Transfer isi Rekm Medis Elektronik merupakan kegiatan
pengiriman rekam medis dalam rangka rujukan pelayanan
kesehatan perorangan kefasilitas pelayanan kesehatan
penerima rujukan. Dilakukan melalui flatform layanan
interoperabilitas dan integrasi data kesehatan yang dikelola
oleh kementerian kesehatan.
5.) Rekam Kesehatan Elektronik (RKE)
A. Definisi Rekam Kesehatan Elektronik
Penyebutan elecronik medical record (EMR) sering
dipertukarkan dengan computer-based patient record (CPR) untuk
menyatakan suatu sistem berbasis komputer yang dimanfaatkan
unuk mengelola informasi pelayanan pasien. Rekam Kesehatan
Elektronik minimal harus memiliki kemampuan berikut ini
1) Kemampuan mengindetifikasi seluruh informasi pasien yang
dibentuk dikelola oleh fasilitas kesehatan.
2) Kemampuan untuk menyiapkan seluruh informasi pasien agar
siap digunakan oleh semua pemberi layanan yang bekerja
sarana pelayanan kesehaatan tersebut.
3) Ketersediaan tempat kerja (workstation) yang dapat didaya
gunakan oleh setiap pemberi layanan.
4) Ketersediaan sistem keamanan yang mampu melindungi
integritas dan kerahasiaan setiap informasi pasien dalam sistem
tersebut.

Pemahaman RKE lebih sekedar memindahkan berkas atau


formulir kertas ke bentuk file komputer. RKE memungkinkan
berbagai informasi dari berbagai sumber dalam berbagai bentuk
untuk disimpan, diolah, dikomunikasikan, dan diambil kembali
25

dalam bentuk asli atau bentuk olahannya. Keuntungan utama dari


RKE antara lain :

1) Manajemen efesiensi data


2) Aksebilitas data
3) Pengurnagan waktu untuk pencatatan
4) Legabilitas

6.) Sistem Informasi Puskesmas


A. Definisi Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS)

Sistem informasi puskesmas (SIMPUS) adalah suatu tatanan yang


menyediakan informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan
dalam melaksanakan manajemen puskesmas dalam mencapai sasaran
kegiatan.(Permenkes, 2009)
Setiap puskemas wajib menyelnggarakan sistem informasi
puskesmas, yang di selenggarakan elektronik. Dalam penyelenggaraan
SIMPUS (Sistem Informasi Puskesmas) Wajib dilakukan pemebersihan,
Validasi, dan pengelompokan data sesuai kebutuhan. Data dan informasi
dari penyelenggaraan SIMPUS harus di manfaatkan.
1) Mendukung manajemen Puskesmas, yang meliputi perencanaan,
penggerakan pelaksanaan,pengawasan,pengendalian, dan
penilaian kinerja puskesmas
2) Pemantauan untuk deteksi wabah
3) Pemantauan masalah Kesehatan
4) Penyusunan profil puskesmas dan pelaporan data program
kesehatan yang diselenggarakan melalui komunikasi data
B. Tujuan Sistem Informasi Kesehatan puskesmas
1) mewujudkan penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas
yang terintegrasi;
2) menjamin ketersediaan data dan informasi yang berkualitas,
berkesinambungan, dan mudah diakses; dan
3) meningkatkan kualitas pembangunan kesehatan diwilayah
kerjanya melalui penguatan manajemen Puskesmas.
26

E. Manfaat Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas


1) Mempermudah dan mempercepat pelayanan (responsive)
2) Membakukan prosedur dan standar pelayanan
3) Mendapatkan data dan informasi yang valid
4) Dengan seketika saling terhubung antara semua pihak
memantau (transparent)
5) Mengurangi beban kerja petugas puskesmas dan dinas
keseehatan (efisien)
F. Modul Dasar Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas
1) Administrasi sistem
2) Modul registrasi loket
3) Modul pelayanan klinik umum
4) Modul pelayanan klinik gigi
5) Modul pelayanan KIA
6) Modul pelayanan Unit Apotek
7) Modul pelayanan Unit Laboratarium
8) Modul pelayanan UGD
9) Modul pelayanan Rawat Inap
10) Modul pelayanan Klinik Mata
11) Modul aset
12) Modul kepegawaian
13) Modul administrasi (percetakan surat keterangan
rujukan dan laporan puskesmas)
14) Modul kegiatan ruang gedung

7. ) Database Management System (BDMS)

A. Definisi Database Managemen System

Perangkat lunak yang mengelola data base disebut manajemen


database (Data Mangement System).Data Base adalah suatu
kumpulan data terhubung (interrelated data ) yang disimpan secara
bersama-sama pada suatu media,tanpa mengatap satu sama lain atau
tidak perlu suatu kerangkapan data (Controlled Redundancy) dengan
27

cara tertentu sehingga mudah digunakan atau ditampilkan kembali,


dapat digunakan oleh satu atau lebih program yang
menggunakannya,data disimpan sedemikian rupa sehingga
penambahan, pengambilan, dan modifikasi dapat dilakukan dengan
mudah dan terkontrol.

Database management system (DBMS) merupakan software


atau alat yang digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data
pada sistem informasi.DBMS dapat membantu dalam pemeliharaan
dan pengolahan kumpulan data dalam jumlah yang besar.dengan
menggunakan DBMS maka data yang tersimpan dalam sistem
informasi semakin aman dan lebih tertara.

DBMS merupakan perantaran bagi pengguna dengan berbasis


data yang digunakan.didalam DBMS,pengguna dapat mengolah
menyimpan dan menyesuaikan basis atas beberapa perintah yang
diformulasikan,sehingga perintah tersebut akan diproses oleh
DBMS.perintah-perintah tersebut biasanya ditentukan oleh
pengguna:

B. Fungsi Database Manamegent System


1) Data definition
DBMS harus dapat mengolah dan mendefinisikan atau
mengartikan data yang ada.
2) Data manipulation
DBMS harus dapat memenuhi permintaan dari pemakai untuk
mengakses data seperti memilah, menganalisis, mengurutkan dan
mengkalkulasi data.
3) Data security and integrity
DBMS harus dapat memastikan keamanan dan keaslian data yang
ada.
4) Data recovery and concurry
DBMS harus dapat melakukan pemulihan data dan
mengantisipasi kegagalan dalam pengaksesan database yang
28

dapat disebabkan oleh kesalahan sistem,kerusakan hardware dan


sebagainya.
5) Data dictionary
DBMS harus menyediakan data dictionary atau sebagai sumber
dalam mengartikan fungsi-fungsi tertentu.
6) Performance
DBMS harus dapat beroperasi secara efektif dan efesien.
C. Komponen DBMS
Sebuah DBMS (database management system) pada umumnya
memilki sejumlah komponen fungsional ,seperti:
1) File manager
Mengelola tata ruang dalam disk dan struktur data yang
dipakai untuk mempresentasikan informasi yang tersimpan
dalam disk atau media
2) Database manager
Menyediakan interface antara data Low-level yang ada didalam
basis data dengan program aplikasi dan query yang diberikan
kedalam sistem
3) Guery processor
Menerjemahkan perintah dalam query language ke dalam
perinta low-level yang dapat dimengerti oleh data manager.
4) DML precompiler
Mengkonversi perintah data manger language yang
ditambahkan dalam sebuah program aplikasi ke dalam bahasa
induk.
5) DDL compiler
Mengkonversi perintah data dictionary languege ke dalam
sekumpulan tabel yang mengandung metadata.tabel tersebut
kemudian disimpan dalam sebuah kamus data.
29

B. Kerangka Konsep

Kerangka Konsep merupakan hubungan yang terjadi antar variable


penelitian yang digunakan (Sugiyono 2016). Untuk mempermudah dalam
melaksanakan penelitian dan pembahasan penulisan yang akan dilakukan ini.
Maka penulis membuat kerangka konsep sebagai berikut:

INPUT
 SPO(Standar PROSES
Prosedur  Mengindentifikasi
Operasional) OUTPUT
SPO penerapan
registrasi hingga Rekam Medis
trsanfer isi RME Elektronik rawat GambaranPene
 SDM (PPA yang jalan rapkan sistem
A. rekam medis
menggunakan
rekam medis  Mengetahui elektronik
elektronik.terdiri kekuranagan dari rawat jalan di
dari kepala RM proses penerapan Puksesmas
dokter,perawat,pe Rekam Medis Cipayung
tugas LAB Elektronik rawat Depok
 Sarana dan jalan
prasarana yang
 Mengindentifikasi
digunakan untuk
kendala dalam
penerapan sistem
proses penerapan
rekam medis
rekam medis
elektronik
elektronik

Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2019).
Adapun variabel – variabel yang akan diamati oleh penelitian adalah sebagai
berikut :
1. SPO (Standar Prosedur Operasional) Registrasi pasien, pendistribusian
data Rekam Medis Elektronik, pengisian informasi klinis,pengolahan
informasi Rekam Medis Elektronik, pengimputan data untuk klai
30

pebiayaan,penyimpanan Rekam Medis Elektronik, penjamin mutu


Rekam Medis Elektronik, dan transfer isi Rekam Medis Elektronik.
2. SDM Yang menggunakan sistem rekam medis elektronik terdiri dari

1) Kepala rekam medis


2) PMIK(Perekam Medis Informasi Kesehatan)
3) Dokter
4) Perawat
5) Petugas LAB

3. Sarana dan prasarana yang ada pada puskesmas cipayung depok

B. Definisi Operasional
Definisi operasional variable memiliki pengertian sebagai penjelasan
mengenai nilai yang terkandung dalam sebuah variabel (Sugiyono, 2015).
Definisi operasional penelitian ini meliputi.

Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Skala


Operasional Ukur Ukur

SPO(Standar Standar Observasi Dokumen - -


Prosedur Oprasional Ceklist
Oprasional) Prosedur adalah
pendaftaran sistem yang
rekam medis disusun untuk
elektronik memudahkan
dan menertibkan
pekerjaan sistem
yang berisi
urutan proses
melakukan
pendaftaran
rekam medis
elektronik rawat
31

jalan dari awal


samapai akhir

SDM(Sumbe Untuk Wawancara Dokumen - -


r Daya mengetahui Wawancara
Manusia ) tenaga
kesehatan yang
menggunakan
sistem rekam
medis elektronik

Sarana dan Sesuatu yang Observasi Lembar - -


Prasarana dipergunakan Ceklist
dalama
mencapai tujuan
media dan alat,
sedangkan
prasarana
sebagai
penunjang
utama
terselenggaranya
sebuah proses
atau kegiatan
32

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup

Penelitian yang dilakukan berfokus pada tinjauan penerapam sistem


rekam medis elektronik rawat jalan di Puskesmas Cipayung Depok yang
berlokasi di Jl. Kelurahan Cipayung No.8,Cipayung. Kec Cipayung,Kota
Depok,Jawa Barat

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Cipayung Depok pada


instalasi rekam medis rawat jalan. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada 1-
10 April 2023.

C. Rancangan Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian difokuskan di Instalasi Rekam Medis rawat jalan, dengan


meninjau sejauh mana penerapan sistem elektronik rekam medis. Waktu
penelitian dilakukan pada bulan April 2023. Metode penelitian yang
digunakan untuk penulisan ini adalah dengan menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang
dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau
deskipsi tentang suatu keadaan secara objektif. Dalam hal ini peneliti
melakukan pengamatan secara langsung terhadap penerapan sistem
elektronik di Instalasi Rekam Medis.

Peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur (semistructur


interview). Wawancara semi terstruktur merupakan jenis wawancara dalam
33

kategori in-depth interview. Dalam pelaksanaan wawancara semi


terstruktur pelaksanaannya lebih bebas apabila dibandingkan dengan
wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara semi terstruktur adalah
untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang
diajak wawancara diminta pendapat dan idenya. Dalam wawancara,
peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang
dikemukakan oleh informan.

2. Teknik pengumpulan data


Pada penelitian ini dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
a. Observasi
Observasi menurut Sugiyono (2014:310) adalah pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara
sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki. Secara umum,
observasi digunakan untuk mengamati secara langsung di lapangan.

b. Wawancara
Wawancara menurut Esterberg dalam Sugiyono (2014:317) adalah
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam satu
topik tertentu. Tujuan dari wawancara adalah untuk mengumpulkan
informasi dan bukan untuk merubah ataupun mempengaruhi
pendapat dari responden. Teknik wawancara menurut Cholid
Narbuko (2007:83-86) adalah wawancara terstruktur, wawancara
semi terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur.

c. Dokumentasi
Teknik Dokumentasi menurut Bungin dalam Imam Gunawan
(2013:177) adalah salah satu metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data historis.
Data historis berbentuk dokumen yang diperoleh dari website-
website yang terkait dengan penelitian. Kegunaan metode adalah
34

untuk mencari data yang ada kaitannya dengan penelitian yang


akan dilaksanakan.

3. Populasi dan Sampel

Pada Penelitian ini menggunakan sampel purposif (purposive


sample) adalah salah satu teknik sampling nonrandom sampling
dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara
menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian
sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian.
(Sugiono,2016). Dalam penelitian ini sampel yang akan diteliti
adalah kepala RM, Dokter, Perawat,dan Petugas LAB

D. Obyek dan Subyek Penelitian

1. Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Puskesmas


cipayung depok.

2. Subyek penelitian adalah petugas yang bertanggung jawab dibagian


instalasi rekam medis.

E. Instrument dan Cara Pengumpulan Data

1. Instrument Penelitian
a. Pedoman wawancara : yaitu daftar pertanyaan yang diajukan
kepada kepala instalasi rekam medis dan petugas rekam medis.
b. Alat tulis berupa buku dan pulpen

2. Teknik Pengumpulan Data


a. Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan kegiatan interaksi tatap muka melalui
pertanyaan-pertanyaan tertentu yang disampaikan secara lisan.
Dalam penelitian ini dilakukan wawancara kepada kepala rekam
medis dan petugas rekam medis.
35

b. Observasi atau pengamatan menjadi cara lainnya untuk


mengumpulkan data penelitian dengan kunjungan ke lokasi
penelitian.

F. Jenis Data

1. Data primer
Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung
dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan Sugiyono
(2018). Data primer didapatkan dari observasi dan wawancara kepada
petugas rekam medis di Puskesmas cipayung depok

2. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain
atau lewat dokumen. Sumber data sekunder merupakan sumber data
pelengkap yang berfungsi melengkapi data yang diperlukan data primer
(Sugiyono 2016). Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data
sekunder menurut (Permenkes 33, 2015).

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

Wawancara dilakukan kepada Kepala Rekam Medis dan Petugas


Kesehatan pengguna Rekam Medis Elektronik di Puskesmas Kecamatan
Cipayung Depok

1) Sejak kapan Puskesmas Kecamatan Cipayung Depok menerapkan rekam


medis elektronik?
2) Apakah penerapan sistem RME rawat jalan sudah sesuai dengan SPO yang
ada?
3) Apa saja manfaat yang dirasakan setelah menerapkan sistem rekam medis
elektronik?
4) Seberapa sering terjadi gangguan sistem dalam penyelenggaraan rekam
medis elektronik?
36

5) Apa dampak yang terjadi pada saat gangguan sistem dalam


penyelenggaraan rekam medis elektronik?
6) Jenis penyimpanan seperti apa yang digunakan untuk menyimpan data
pasien?
7) Bagaimana alur rekam medis elektronik di puskesmas kecamatan
Cipayung Depok?
8) Apakah puskesmas memakai pihak ketiga untuk menjalankan rekam medis
elektronik tersebut?
DAFTAR TILIK
Penilaian terhadap hardware sebagai penunjang software

DAFTAR TILIK UNTUK MENILAI HARDWARE SEBAGAI


PENUNJANG SOFTWARE

Beri nilai “ √ ” di kotak kasus jika langkah/tugas dilakukan, “ X ” jika tidak


dikerjakan atau T/D jika tidak dilakukan.

Ya : Langkah atau tugas dilakukan sesuai dengan prosedur atau panduan standar

Tidak: Langkah atau tugas belum dilakukan sesuai prosedur atau panduan standar

Tidak Dilakukan: Langkah,tugas atau keterampilan tidak dilakukan oleh pihak


terkait

*Jawaban Petugas diisi untuk menjelaskan uraian pengaplikasian


37

DAFTAR TILIK UNTUK MENILAI HARDWARE SEBAGAI PENUNJANG


SOFTWARE DI PENDAFTARAN RAWAT JALAN
No Uraian Pengaplikasian Kasus Jawaban Petugas
1 Apakah Motherboard sudah
pernah diupgrade ?
2 Apakah sudah pernah ada peluasan
penyimpanan
3 Apakah RAM sudah pernah
diupgrade?,dan berapa ram ?
4 Apakah sudah pernah upgrade
Processor ?,Generasi keberapa ?
5 Apakah hardware sudah
memenuhhi syarat dari aplikasi
tersebut ?
6. Berapa kulitas jaringannya ?
7 Menggunakan Type kabel
apa ?,jenis switct apa ?
38

DAFTAR PUSTAKA

Darianti, D., & Ervina(2021). (2021). Pelaksanaan Electronic Medical Record RS


Cicendo. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan, 4(3).
http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes

Keputusan Dirjen Pelayanan Medik no. 78/Yanmed/RS Umdik/YMU/I/91


Tentang Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit, 8 (1991).

Nevy Indah Ghinestri, 2022). (2021). jurnal. 1–23. (Darianti et al., 2021).

Permenkes. (2009). Permenkes,36. American Journal of Research


Communication, 5(August), 12–42.

Permenkes 24. (2022). permenkes 24,2022. Braz Dent J., 33(1), 1–12.

Permenkes 43. (2019). Permenkes No 43. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 43


Tahun 2019 Tentang Puskesmas, Nomor 65(879), 2004–2006.

Permenkes33. (2015). PerMenKes No. 33.

Anda mungkin juga menyukai