Anda di halaman 1dari 97

MONITORING DETAK JANTUNG DAN KADAR OKSIGEN PASIEN

PADA RUMAH SAKIT RSUD Dr. H. YULIDIN AWAY TAPAKTUAN


BERBASIS IOT

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat


guna memperoleh gelar Sarjana Komputer
Universitas Ubudiyah Indonesia

Oleh
Nama : Rizi Andika
Nim : 191041020067

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA BANDA ACEH
2022

i
MONITORING DETAK JANTUNG DAN KADAR OKSIGEN PASIEN
PADA RUMAH SAKIT RSUD Dr. H. YULIDIN AWAY TAPAKTUAN
BERBASIS IOT

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat-syarat


guna memperoleh gelar Sarjana (S1) Informatika

Universitas Ubudiyah Indonesia

Oleh :

RIZI ANDIKA
191041020067

Disetujui

Penguji I Penguji II

(Mahendar Dwi Payana, S.ST., MT) (Zuhar Musliyana, S.ST., MT)

Ka.Prodi Informatika Pembimbing

(Mahendar Dwi Payana, S.ST., MT) (M. Bayu Wibawa, S.Kom., MMSI)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

(M. Bayu Wibawa, S.Kom., MMSI)

ii
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG

MONITORING DETAK JANTUNG DAN KADAR OKSIGEN PASIEN


PADA RUMAH SAKIT RSUD Dr. H. YULIDIN AWAY TAPAKTUAN
BERBASIS IOT

Tugas akhir yang disusun oleh Rizi Andika ini telah dipertahankan didepan
dewan penguji pada tanggal, 19 Maret 2022

1. Ketua (M. Bayu Wibawa, S.Kom., MMSI)

2. Anggota (Mahendar Dwi Payana, S.ST., MT)

3. Anggota (Zuhar Musliyana, S.ST., MT)

iii
LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang saya susun sebagai syarat-syarat


memperoleh gelar sarjana merupakan hasil karya tulis saya sendiri. Adapun bagian-
bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini yang saya kutip dari hasil karya orang
lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesui dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah. Saya bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar
akademik yang saya peroleh dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan
yang berlaku, apabila dikemudian hari ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini.

Banda Aceh, 12 September 2022

Rizi Andika
191041020067

iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillahi Rabbil `Alamin, segala puji san syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan limpahan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi dengan judul “Rancang
Bangun Sistem Pentedeksi Detak Jantung Manusia Berbasis Android
Menggunakan Mosul Node Mcu”. Shalawat dan salam penulis sajikan ke
pangkuan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari
alam kegelapan ke alam yang penuh dengan dengan ilmu pengetahuan seperti
sekarang ini.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis banyak mengalami kesulitan dan
rintangan, namun Alhamdulillah semua dapat diatasi tentunya berkat bimbingan,
arahan, bantuan, dorongan semangat dan doa dari berbagai pihak sehingga penulis
dapat menyelesaikannya. Oleh pada kesempatan yang berharga ini, dengan penuh
kerendahan hati, secara tulus ikhlas, sambil memohon ridho dan rahmat dari yang
Maha kuasa, izinkan penulis mengucapkan rasa terimakasih yang tak terhingga
kepada:
1. Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia, Ibu Marniati, M.Kes
2. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi M. Bayu Wibawa, S. Kom., MMSI
3. Ketua Prodi Teknik Informatika, Mahendar Dwi Payana, S.ST., MT
4. Bapak M. Bayu Wibawa,S.Kom.,MMSI selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberi arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi.
5. Para Penguji Mahendar Dwi Payana, S.ST., MT dan Zuhar Musliyana, S.ST.,
MT serta dosen yang telah senantiasa memberikan saya motivasi dan ilmu
pengetahuan
6. Kepada Keluarga, Sahabat dan teman-teman seperjuangan yang telah
memberi motifasi dan semangat untuk menyelesaikan proyek akhir ini
7. Semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu

v
Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk lebih baik kedepannya. Akhir kata penulis mengucapkan
Alhamdulillah dan hanya kepada Allah SWT penulis bersyukur dan berserah diri,
dan berharap selalu dalam petunjuk dan lindungan Nya. Dan semoga skripsi ini bisa
memberikan banyak informasi yang bermanfaat dan menambah wawasan yang
lebih luas bagi pembacanya .

Banda Aceh ,12 September 2022

Rizi Andika

vi
ABSTRAK

Banyaknya jumlah pasien yang dirawat pada rumah sakit membuat dokter dan
tenaga kesehatan kewalahan dalam melukukan pengecekan detak jantung dan kadar
oksigen darah, dikarenakan alat yang tersedia pada rumah sakit mengharuskan
dokter keruangan pasien untuk melakukan pengecekan detak jantung dan kadar
oksigen darah, sehingga mengganggu mobilitias dokter. Dengan melihat
permasalahan yang telah ditemukan diatas, dapat diberikan solusi dengan
membangun sebuah alat yang bisa memonitoring detak jantung dan kadar oksigen
darah pada pasien, dengan memanfaatkan teknologi internet of thing (IoT). Alat ini
dibentuk dengan menggunakan Node mcu sebagai mikrokontroler dan sensor
max30100 sebagai sensor yang mendeteksi detak jantung dan kadar oksigen darah
pasien, hasil dari deteksi detak jantung dan kadar oksigen dapat dimonitoring pada
website tinger io. Dengan adanya alat ini akan memudahkan mobilitas dokter dalam
melakukan detaksi detak jantung dan pasien darah.

Kata Kunci : Monitoring, Node mcu, Max30100, Tinger IO

vii
ABSTRACT

The large number of patients being treated in hospitals makes doctors and health
workers overwhelmed in checking heart rate and blood oxygen levels, because the
tools available at hospitals require doctors in the patient's room to check heart
rates and blood oxygen levels, thus disrupting the mobility of doctors. By looking
at the problems that have been found above, a solution can be given by building a
tool that can monitor heart rate and blood oxygen levels in patients, by utilizing
internet of things (IoT) technology. This tool is formed by using the Node mcu as a
microcontroller and the max30100 sensor as a sensor that detects the patient's
heart rate and blood oxygen levels, the results of the detection of heart rate and
oxygen levels can be monitored on the tinger io website. With this tool, it will
facilitate the mobility of doctors in carrying out heartbeats and blood patients

Key Word : Monitoring, Node mcu, Max30100, Tinger IO

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN 1 ............................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG ............................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

ABSTRAK........................................................................................................ vii

ABSTRACT...................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

BAB I .................................................................................................................. 2

PENDAHULUAN .............................................................................................. 2

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 2

1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................ 2

1.3 Batasan Masalah.............................................................................. 3

1.4 Tujuan Penelitian............................................................................. 3

1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................... 4

1.6 Keaslian Penelitian .......................................................................... 4

BAB II ................................................................................................................ 7

TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 7

2.1 RSUD dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan .......................................... 7

2.1.1 Sejarah ............................................................................................ 7

2.1.2 Kondisi RSUD .............................................................................. 10

2.2 Jantung .......................................................................................... 11


ix
2.3 Monitoring .................................................................................... 12

2.4 Pasien ............................................................................................ 13

2.5 Intenet Of Thing ( IOT ) ................................................................ 13

2.6 Penelitian Kuantitatif ..................................................................... 15

2.7 Website .......................................................................................... 15

2.8 Diagram Blok ................................................................................ 16

2.9 Flowchart ...................................................................................... 17

2.10 Bahasa Pemograman ..................................................................... 19

2.10.1 Sejarah C++ .................................................................................. 19

2.10.2 Bahasa Pemograman Arduino ....................................................... 20

2.10.3 Struktur Bahasa Pemograman Arduino ......................................... 21

2.11 Perangkat Lunak (Arduino IDE) .................................................... 22

2.12 Thinger. IO.................................................................................... 23

2.13 Node MCU .................................................................................... 25

2.14 Kabel Jumper ................................................................................ 27

2.15 Sensor Max30100 .......................................................................... 28

2.16 Rest Api ........................................................................................ 31

2.17 Fritzing .......................................................................................... 32

2.18 Metode Penelitian .......................................................................... 33

BAB III ............................................................................................................. 33

METODE PENELITIAN .............................................................................. 33

3.1 Jenis Penelitian .............................................................................. 33

3.2 Objek dan Alur Penelitian.............................................................. 33

3.2.1 Objek ............................................................................................ 33

3.2.2 Alur Penelitian.............................................................................. 34


x
3.3 Lokasi dan waktu penelitian .......................................................... 36

3.4 Alat dan Bahan .............................................................................. 36

3.5 Gambaran Umum Alat................................................................... 38

3.6 Flowchart ...................................................................................... 39

3.7 Perancangan Alat........................................................................... 41

3.7.1 Perancangan perangkat keras ........................................................ 41

3.7.2 Setup pada Website Thinger IO ..................................................... 43

3.7.3 Seting pada Website Tinger IO...................................................... 45

3.8 Prototype ....................................................................................... 48

BAB IV ............................................................................................................. 49

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 49

4.1 Implementasi Sistem ..................................................................... 49

4.2 Hasil Rancangan Alat Penelitian .................................................... 50

4.3 Tampilan Website Tinger IO ......................................................... 51

4.4 Info Aplikasi yang digunakan ........................................................ 52

4.5 Observasi Lo]asi............................................................................ 52

4.6 Pengujian ...................................................................................... 52

4.6.1 Data Pribadi Pasien ....................................................................... 53

4.6.2 Proses Pengujian Jarak Alat dengan Ruangan Pasien ..................... 54

4.6.3 Proses Penelitian ........................................................................... 55

4.6.4 Pemeriksaan EKG dengan Alat Rumah Sakit ................................. 55

4.6.5 Tahap Pemasangan Alat pada pasien ............................................. 57

4.6.6 Tahapan Monitoring ...................................................................... 57

4.7 Hasil Penelitian ............................................................................. 58

4.8 Hasil Rekam Data pada Pasien menggunakan mesin EKG ............. 58
xi
4.9 Hasil Rekam Data pada Pasien menggunakan Alat Penulis ............ 59

4.10 Hasil Rekam Data pada Website tinger io ...................................... 63

4.11 Perbandingan Hasil Data ............................................................... 64

4.12 Kelebihan dan Kekurangan ............................................................ 65

4.12.1 Kelebihan ....................................................................................... 66

4.12.2 Kekurangan .................................................................................... 66

BAB V............................................................................................................... 67

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 67

6.1 Kesimpulan ................................................................................... 67

6.2 Saran ............................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 68

LAMPIRAN 1 .................................................................................................. 70

LAMPIRAN 2 .................................................................................................. 71

LAMPIRAN 3 .................................................................................................. 72

LAMPIRAN 4 .................................................................................................. 74

LAMPIRAN 5 .................................................................................................. 76

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rsud Ir. H. Yulidin Away Tapaktuan ........................................... 7

Gambar 2.2 Internet Of Thing........................................................................ 14

Gambar 2.3 Simbol Diagram Blok ................................................................. 17

Gambar 2.4 Element Flowchart ..................................................................... 18

Gambar 2.5 Contoh Bahasa Pemograman ...................................................... 20

Gambar 2.6 Arduino Ide ................................................................................ 22

Gambar 2.7 Komponen Thinger io ................................................................ 24

Gambar 2.8 Versi Node Mcu ......................................................................... 25

Gambar 2.9 Kabel Jumper ............................................................................. 27

Gambar 2.10 Max30100 ................................................................................ 29

Gambar 2.11 Rest Api .................................................................................... 30

Gambar 2.12 Fritzing .................................................................................... 31

Gambar 3.1 Alur Penelitian ........................................................................... 34

Gambar 3.2 Blok Diagram ............................................................................. 39

xiii
Gambar 3.3 Flowchart................................................................................... 40

Gambar 3.4 Rancangan Perangkat Keras ....................................................... 41

Gambar 3.5 Keterhubungan Alat ................................................................... 43

Gambar 3.6 Write Api Key ............................................................................. 44

Gambar 3.7 Penambahan Write Api Key pada program ................................. 44

Gambar 3.8 Penambahan Device ................................................................... 45

Gambar 3.9 Penambahan Dashboard ............................................................. 46

Gambar 3.10 Penambahan Data Bucket ......................................................... 47

Gambar 3.11 Prototype ................................................................................. 48

Gambar 4.1 Implementasi Max30100 Dengan Node mcu ............................... 49

Gambar 4.2 Hasil Rancangan Alat ................................................................. 50

Gambar 4.3 Tampilan Website Tinger IO ...................................................... 51

Gambar 4.4 Observasi lokasi Penelitian ......................................................... 52

Gambar 4.5 Data Pasien Rawat Inap .............................................................. 53

Gambar 4.6 Jarak Ruangan Pasien dengan Ruangan Monitoring .................... 54

Gambar 4.7 Pemasangan Mesin EKG ............................................................ 56

Gambar 4.8 Pemasangan Alat Pada Pasien .................................................... 57

Gambar 4.9 Monitoring ................................................................................. 58

Gambar 4.10 Hasil Pemeriksaan dengan Mesin EKG .................................... 58

Gambar 4.11 Pamasangan Alat pada Pasien Tgk. Zainuddin .......................... 59

Gambar 4.12 Pemasangan Alat pada Pasien Sahtul ........................................ 60

Gambar 4.13 Pemasangan Alat pada Pasien Syamsudin................................. 61

Gambar 4.14 Pemasangan Alat pada Pasien Tri Murkti ................................. 61

Gambar 4.15 Pemasangan Alat pada Pasien Aldiansyah ................................ 62

Gambar 4.16 Pemasangan Alat pada Pasien Firmansyah ............................... 63


xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penelitian Sebelumnya ..................................................................... 4

Tabel 2.1 Spesifikasi dari Node mcu .............................................................. 25

Tabel 2.2 Spesifikasi Max30100 .................................................................... 28

Tabel 2.3 Blackbox Testing ........................................................................... 28

Tabel 4.1 Data Pasien .................................................................................... 53

Tabel 4.2 Hasil Monitoring dengan Alat Rancangan ..................................... 63

Tabel 4.3 Hasil Perbandingan Nilai ............................................................... 64

xv
xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah sakit umum daerah Dr. H. Yulidin away tapaktuan merupakan satu-

satunya rumah sakit umum yang terdapat ditapaktuan, rumah sakit ini terletak pada

titik koordinat (3º17’12’’N 97º09’29’’)2,64km dan beralamat JL. T.Ben Mahmud,

No.86 A, Tapaktuan, Hilir, Tapak Tuan, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh 23715.

Rumah sakit ini memiliki tenaga medis yang terdiri dari yaitu, 17 dokter umum, 3

dokter gigi, 3 dokter spesialis penyakit dalam, 3 dokter spesialis obstetri dan

ginekolodi-kebinan dan kandungan, 3 dokter spesialis anak, 2 dokter spesialis

bedah, 1 dokter spesialis patologi klinik, 1 dokter spesialis paru dan pulmonology,

1 dokter spesialis psikiatri-kedokteran jiwa, 1 dokter spesialis kedokteran fisik dan

rehabilitasi, 1 dokter spesialis mata, 1 dokter spesialis onkologi radiasi, dan 208

tenaga keperawatan. Rumah sakit memiliki fungsi untuk melakukan perawatan

pada manusia yang mengalami gangguan pada kesehatan tubuhnya oleh karena itu

rumah sakit menydiakan fasilitas yang dapat membantu dalam pemulihan kesehatan

pada pasien.

Pasien yang rawat inap dirumah sakit akan di lakukan pemeriksaan terlebih

dahulu, setelah dilakukan pemeriksaan barulah pasien tersebut dipindahkan ke

ruang rawat, salah satu pemeriksaan yang dilakukan pada pasien adalah detak

jantung dan kadar oksigen menggunakan alat elektrodiogram atau biasa singkat

dengan nama EKG, untuk melakukan pengecekan menggunakan EKG dokter perlu

keruangan pasein terlebih dahulu untuk melakukan pengecekan, dikarenakan

1
2

jumlah pasien yang dirawat pada rumah sakit terlalu banyak, contohnya saja pada

RSDU Ir. H. Yulidin away jumlah rata-rata pasien yang dirawat sekitar 500 pasien

per harinya sehingga menyulitkan dokter dalam melakukan pengecekan detak

jantung dan kadar oksigen pada pasien, maka menurut penulis untuk memudahkan

mobilitas dokter maka diperlukan sebuah alat yang dapat memantau detak jantung

dan kadar oksigen secara online.

Berdasarkan permasalahan diatas dibutuhkan alat yang dapat meringankan

mobilitas dokter. Alat ini menggunakan modul node mcu yang terhubung dengan

sensor Max30100 yang merupakan sensor detak jantung, cara kerja alat ini cukup

mudah dengan memanfaat kan internet of thing ( IOT ), dimana pasien yang dirawat

pada rumah sakit cukup meletekan ujung jari nya pada sensor max30100 maka hasil

detak jantung dan kadar oksigennya akan muncul di website dan dokter cukup

memonitoring, sehingga memudahkan mobilitas dokter khususnya untuk

pengecekan detak jantung dan kadar oksigen pada pasien.

Hasil dari penelitian ini yaitu memberikan kemudahan dokter untuk

melakukan pengecekan detak jantung pasien secara online, dan membantu dokter

untuk dapat melihat kembali kembali riwayat rekam detak jantung dan kadar oksige

pada pasien.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat disimpulkan beberapa

identifikasi masalah antara lain:


3

1. Sulitnya dokter dalam melakukan pengecekan detak jantung dan kadar

oksigen darah pada pasien karena jumlah pasein yang dirawat berbanding

terbalik dengan jumlah dokter.

2. Alat pengecekan detak jantung dan kadar oksigen yang tersedia dirumah

sakit mengharuskan dokter untuk keruangan pasien terlebih dahulu

sehingga mengakibatkan mobilitas dokter menurun.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem ini menampilkan nilai detak jantung dan kadar oksigen ke dalam

bentuk grafik.

2. Alat ini menggunakan modul node mcu yang akan terhubung dengan

sensor detak jantung, sensor detak jantung yang di gunakan adalah

max30100 dan berteknologikan IOT

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat disimpulkan beberapa tujuan

penelitian antara lain:

1. Membuat alat pemantauan detak jantung dan kadar oksigen pada pasien

yang terhubung dengan sensor max30100.

2. Mempermudah mobilitas dokter dalam pemantauan detak jantung dan kadar

oksigen.
4

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian terkait dengan Monitoring Detak Jantung Pasien pada

Rumah Sakit Dr. H. Yulidin Away Tapaktuan Berbasis Iot diantaranya :

1. Memudahkan dokter untuk memonitoring kesehatan pasien khusus pada

detak jantung dan kadar oksigen.

2. Menciptakan alat baru yang bisa mendeteksi detak jantung dan kadar

okseigen secara online

3. Memberi kemudahan dokter untuk melihat kembali rekam detak jantung

dan kadar oksigen pada pasien.

1.6 Keaslian Penelitian

Berdasarkan hasil penelusuran penelitian yang sebelumnya, tabel 1.1

merupakan beberapa penelitian yang berkaitan dengan Rancang Bangun Sistem

Pedeteksi Detak Jantung Manusia Berbasis Android Manggunaka Modul Node

Mcu.

Tabel 1.1 Penelitian Sebelumnya

No Peneliti Judul Metode

1 Fachrul Rozie, Rancang Bangun Sistem kendali lup terbuka (open


dkk (2017) Alat Monitoring loop)
Jumlah Denyut
Nadi/Jantung
Berbasis Android

2 Marti Widya Rancang Bangun Pada penelitian ini menggunakan


Sari, dkk Aplikasi metode penelitian studi kasus
5

No Peneliti Judul Metode

(2017) Monitoring Detak dengan poses pembuatan kuasioner


Jantung Melalui terlebih dahulu untuk mendapatkan
Finger Test data sebelum proses pembuatan
Berbasis Arduino alatnya.
3 Dena Anugrah, Rancang Bangun Metode Perancangan perangkat
dkk (2017) Pengukur Laju keras
Detak Jantung
Berbasis PLC
Mikro

Dari penelitian sebelumnya yang terdapat pada tabel 1.1 penelitian pertama

membahas tentang Rancang Bangun Alat Monitoring Jumlah Denyut Nadi/Jantung

Berbasis Android, penelitian ini dilaksanakan ada tahun 2017 dengan menggunakan

metode sistem kendali lup terbuka (open loop), pada jurnal ini penulisnya

menggunakan arduino uno sebagai mikrokontrolernya dan sensor yang digunakan

yaitu pulse sensor yang hanya dapat mendeteksi nilai detak jantung saja, dan hasil

rekan detak jantung nya dikirim ke smartphone dengan menggunakan modul Gsm,

kekurangan nya hasil nilai detak tidak bisa disimpan dalam bentuk file.

Penelitian kedua membahas tentang Rancang Bangun Aplikasi Monitoring

Detak Jantung Melalui Finger Test Berbasis Arduino, penelitian ini dilaksanakan

pada tahun 2017 dengan menggunakan metode studi kasus, pada jurnal ini

penulisnya mengguanakan arduino uno dan sensor pulse sebagai sensor yang

mendeteksi detak jantungnya dan hasil rekan detak jantungnya hanya bisa di

monitoring dan hasil rekamnya tidak dapat di simpan


6

Pada penelitian ketiga membahas tentang Rancang Bangun Pengukur Laju

Detak Jantung Berbasis PLC Mikro, penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2017

dengan menggunakan metode perancangan perangkat keras, pada jurnal ini

penulisnya menggunakan PLC mikro jenis IC LM358 dan hasil rekam detak jantung

hanya bisa dimonitoring pada laya LCD jenis 16 x 2.

Dari ketiga penelitian diatas objek yang diteliti berbeda dengan yang penulis

teliti tapi menggunakan bahasa pemograman yang sama, ketiga penelitian diatas

menggunakan modul arduino dan PLC mikro dan menggunakan bahasa

pemograman c, sedangkan pada penelitian ini menggunakan modul Node mcu dan

menggunakan bahasa pemograman c.

Sedangkan dari segi ouputnya ketiga penelitian diatas hanya menyediakan

hasil detak jantug dan kadar oksigen secara angka dan tidak tersedia dalam bentuk

grafik sedangkan pada penelitin ini hasil detak jantung dan kadar oksigen akan

disajikan dalam bentuk angka dan grafik.

.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 RSUD dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan

Merupakan rumah sakit umum daerah yang melayani pasein seputaran

kabupaten aceh selatan yang beralamat JL. T.Ben Mahmud, No.86 A.

Gambar 2.1 Rsud Ir. H. Yulidin Away Tapaktuan

Pada gambar 2.1 merupakan rumah sakit umum daerah Ir. H. Yulidin away

yang merupakan rumah sakit kelas B yang berada di tapaktuan, rumah sakit ini yang

akan digunakan penulis sebagai tampat penelitian dari alat yang dirancang.

2.1.1 Sejarah

Rumah sakit Umum Tapa Toen ( Tapaktuan ) pertama sekali didirikan pada

tanggal 23 Januari 1938 yang berlokasi di tempat pendidikan Akademi Perawat

Kesehatan ( AKPER ) Tapaktuan dan diresmikan pada tanggal 23 Januari 1939

7
8

oleh Yan Fiter V. Khorfec kihler ( Wakil Gubernur Jenderal Belanda Kuta Raja ),

disaksikan oleh Raja-raja di Aceh Selatan dan para pejabat tinggi Belanda

Lainnya di Aceh Selatan, pada tahun 1957 RSU Tapaktuan di pindahkan di lokasi

Depan Taman Putri Naga, terletak di Pesisir Laut Selatan, merupakan satu satunya

Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Aceh Selatan. Sebelum Rumah Sakit ini

dibangun, kota Tapaktuan telah memiliki Rumah Sakit peninggalan Belanda yang

sekarang tidak berfungsi lagi dan bangunannya dimanfaatkan sebagai tempat

sekolah Akademi Perawat Kesehatan (Akper) Pemda.

Akibat terus meningkatnya tuntutan masyarakat yang semakin membutuhkan

pelayanan kesehatan yang lebih baik dan bermutu, maka Proyek Kesehatan

Pedesaan dan Kependudukan (Proyek ADB III Loan No. 1299-INO)

merekomendasikan Pembangunan Rumah Sakit Baru di Tapaktuan, pada tanggal

26 Januari 1997 oleh Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Prof. Dr.

Syamsuddin Mahmud telah melakukan peletakan batu pertama Pembangunan

Rumah Sakit Tapaktuan di desa Gunung Kerambil, dan pada tanggal 13 Mei 1999

telah di resmikan oleh Gubernur, provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Prof. Dr.

Syamsuddin Mahmud untuk digunakan sebagai tempat pelayanan kesehatan di

Kabupaten Aceh Selatan.

Sebelum diresmikan oleh Gubernur Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam,

RSU Tapaktuan terhitung 10 Mei 1999 dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah

Tingkat II Aceh Selatan Nomor 3 Tahun 1999, dirubah menjadi RSUD dr. H.

Yuliddin Away. Pemberian nama ini untuk mengenang nama seorang putra Aceh

Selatan yang sangat berjasa dalam memajukan serta mensosialisasikan pengobatan


9

tradisional ke pengobatan medis. Pada tanggal 20 Mei 1997 berdasarkan Keputusan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 470/MENKES/SK/V/1997 Rumah

Sakit Tapaktuan ditingkatkan kelasnya menjadi Kelas/Tipe C.

Dengan telah keluarnya peraturan ketentuan yang ada tentang pembentukan

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) maka pada tanggal 03 Januari 2011

ditetapkan sebagai PPK-BLUD yang diresmi kembali sesuai dengan SK Bupati

Aceh Selatan Nomor 3 Tahun 2011 tentang RSUD ditetapkan sebagai PPK BLUD

penuh dan Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis

Pengelolaan Keuangan BLUD

Tanggal 29 Juni 2012, Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuliddin Away

Tapaktuan lulus Akreditasi Rumah Sakit, yang Status Akreditasi Lulus Tingkat

Dasar, Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Nomor: KARS ? SERT/852/

VI/2012, Sertifikat ini diberikan Sebagai Pengakuan bahwa Rumah sakit

telah memenuhi Standar Pelayanan Rumah Sakit yang Meliputi: Administrasi dan

Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan

keperawatan,Rekam Medis.

Pada tahun 2015 sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya

Kesehatan Nomor HK. 02.03/I/0363/2015 tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan

Provinsi Dan Rumah Sakit Regional tanggal 13 Februari 2015 dan dikuatkan

dengan dikeluarkan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Pedoman Penetapan dan Pelaksanaan Rumah Sakit Rujukan Regional di Aceh.

RSUD dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan ditetapkan sebagai salah satu rumah sakit

rujukan regional untuk wilayah barat selatan yang membawahi 4 (Empat)


10

Kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Semeulue, Kabupaten

Singkil dan Kabupaten Subulussalam.

Dengan terus berkembangannya RSUD dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan

pada tanggal 16 Februari 2017 Berdasarkan Keputusan Gubernur Aceh tentang Izin

Operasional Tetap BLUD RSUD dr. H. Yuliddin Away Pada Nomor

445.1/DPMPTSP/321/2017 RSUD dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan ditetapkan

menjadi Kelas/Tipe B, untuk meningkatkan akreditasi rumah sakit RSUD dr. H.

Yuliddin Away Tapaktuan mengirimkan permohonan survey akreditasi pada

tanggal 16 juni 2017 kepada Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) yang

terjadwal pada tanggal 16 s/d 18 Mei 2017, dan telah dilaksanakan dengan hasil

Laporan Survey Akreditasi RSUD dr. H. Yuliddin Away dengan nomor surat

643/KARS/VI/2017 mendapatkan Status Akreditasi TINGKAT PARIPURNA.

2.1.2 Kondisi RSUD

Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah (BLUD RSUD)

dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan, kini telah meraih Akrediatasi Paripurna atau

setara Bintang Lima.

Peningkatan akreditasi ini diperoleh, setelah ujian ulang yang dilakukan

kedua kalinya ileh tim surveyor dari tim akreditasi rumah sakit (KARS) di

umumkan pada beberapa waktu lalu du Jakarta dan setelah mengikuti ujuian ulang

pada bulan Desember 2017.

Pada penilaian awal yang dilakukan pada bulan Mei 2017 RSUD dr. H.

Yuliddin Away hanya lolos Madya, atas komitmen tekat dan kerjasama seluruh

manajemen dan staff Rumah sakit maka dilakukan penilaian ulang. survey yang
11

dilakukan Tim KARsS kedua kalinya dilakukan pada tanggal 18 s/d 19 desember

2017

Alhamdulillah berkat kerja keras semua tim akreditasi yang dibina dan

dipimpin oleh direktur dr. Faisal, Sp.An dan ketua Akreditasi Rumah Sakit dr. H.

Yuliddin Away dr. Erizaldi Sp.OG dan dukungan Pemerintah Daerah dan seluruh

masyarakat Aceh Selatan, kita mendapatan hasil yang maksimal,dan

Lahamdulillah, kita mendapatkan Akreditasi Bintang ima (Paripurna), untuk BLUD

RSUD dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan.

Selama Tahun 2017-2018 Rumah Sakit dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan

banyak mendapat perubahan seperti kenaikan tipe, dari Tipe C ke tipe B dan

Akreditasi yang sudah Lulus dangan Nilai Paripurna. Serta alat-alat medis yang

sudah lengkap dan Canggih dan sangat memadai seperti Heamodilaisa (HD) dan

CT-Scan yang sudah difungsikan di rumah Sakit dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan.

2.2 Jantung

Pearce (2000: 125) menyebutkan bahwa Jantung adalah organ yang berupa

otot, berbentuk kerucut, berongga, dengan pangkal diatas dan puncaknya di bawah

miring kesebelah kiri. Jantung terletak di dalam rongga dada diantara kedua paru-

paru, dibelakang tulang dada, dan lebih menghadap ke kiri daripada ke kanan.

Jantung berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh melalui pembuluh darah.

Ketika darah dipompa keluar dari jantung pada arteri atau dikenal dengan

pembuluh nadi teraba suatu gelombang denyut dan denyut ini dapat teraba pula

pada tempat dimana pembuluh arteri melintas, misalnya arteri radialis yaitu

disebelah depan pergelangan tangan dan ujung jari. Saat keadaan ini volume darah
12

pada ujung jari bertambah atau menggumpal. Kemudian sebaliknya pada saat

jantung tidak memompa darah volume darah pada ujung jari menjadi lebih kecil.

2.3 Monitoring

Monitoring adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi kegiatan-

kegiatan program-program di dalam hal jadwal penggunaan input/masukan data

oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan-harapan yang telah direncanakan.

Adapun pengertian monitoring menurut para ahli :

1. Cassely dan Kumar (1987) seluruhnya sependapat bahwa monitoring

merupakan program yang terintegrasi, bagian penting dipraktek manajemen

yang baik dan arena itu merupakan bagian integral di manajemen sehari-hari.

2. Calyton dan Petry (1983) seluruhnya sependapat bahwa monitoring

sebagai suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan, memproses dan

mengkomunikasikan informasi untuk membantu pengambilan keputusan

manajemen program/proyek.

3. Oxfam (1995) menyebutkan bahwa monitoring adalah mekanisme yang

sudah menyatu untuk memeriksa yang sudah untuk memeriksan bahwa

semua berjalan untuk direncanakan dan memberi kesempatan agar

penyesuaian dapat dilakukan secara metodologis.

4. SCF (1995) menyebutkan bahwa monitoring adalah penilaian yang

skematis dan terus menerus terhadap kemauan suatu pekerjaan.

5. Sebuah Studi yang dilakukan oleh (WHO 2016) menunjukan bahwa

monitoring adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisis informasi

dari penerapan suatu program termasuk mengecek secara reguler untuk


13

melihat apakah kegiatan/program itu berjalan sesuai rencana sehingga

masalah yang dilihat /ditemui dapat diatasi.

2.4 Pasien

Pasien adalah orang yang memiliki kelemahan fisik atau mentalnya

menyerahkan pengawasan dan perawatannya, menerima dan mengikuti pengobatan

yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan yang dikemukakan oleh Prabowo (dalam

Wilhamda, 2011). Sedangkan Aditama (2002) berpendapat bahwa pasien adalah

mereka yang diobati dirumah sakit. Menurut Soejadi (1996) pasien adalah individu

terpenting dirumah sakit. Berdasarkan pendapat dari para ahli diatas dapat

disimpulkan bahwa pasien adalah orang yang memiliki kelemahan fisik atau

mentalnya menyerahkan pengawasan dan perawatannya, menerima dan mengikuti

pengobatan yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan atau para medis yang di obati

dirumah sakit.

2.5 Intenet Of Thing ( IOT )

Hardyanto (2017) menyebutkan bahwa IoT (Internet of Thing) dapat

didefinisikan kemampuan berbagai divice yang bisa saling terhubung dan saling

bertukar data melelui jaringan internet. IoT merupakan sebuah teknologi yang

memungkinkan adanya sebuah pengendalian, komunikasi, kerjasama dengan

berbagai perangkat keras, data melalui jaringan internet. Sehingga bisa dikatakan

bahwa Internet of Things (IoT) adalah ketika kita menyambungkan sesuatu (things)

yang tidak dioperasikan oleh manusia, ke internet.


14

Namun dalam sebuah studi terakhir (https://bpptik.kominfo.go.id/)

menyebutkan bahwa iot bukan hanya terkait dengan pengendalian perangkat

melalui jarak jauh, tapi juga bagaimana berbagi data, memvirtualisasikan segala hal

nyata ke dalam bentuk internet, dan lain-lain. Internet menjadi sebuah penghubung

antara sesama mesin secara otomatis. Selain itu juga adanya user yang bertugas

sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.

Manfaatnya menggunakan teknologi IoT yaitu pekerjaan yang dilakukan oleh

manusia menjadi lebih cepat, muda dan efisien.

Gambar 2.2 Internet of thing

Gambar 2.2 merupakan contoh sederhana dari pemanfaatan IOT yaitu smart

home. Smart home atau rumah pintas adalah rumah yang sudah terkoneksi dengan

IOT jadi control rumah dapat dilakukan secara jauh, seperti menghidupkan lampu,

pengaturan udara, penguncian.


15

2.6 Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis kegiatan penelitian yang

spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal

hingga pembuatan desain penelitian, baik tentang tujuan penelitian, subjek

penelitian, objek penelitian, sampel data, sumber data, maupun

metodologinya. Sesuai dengan namanya penelitian kuantitatif melibatkan diri pada

perhitungan atau angka atau kuantitas.

Menurut Sugiyono (2019:17) penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif / statistik, dengan tujuan untuk menguji

hipotetsis yang telah ditetapkan.

2.7 Website

Endra & Aprilita (2018) sependapat bahwa, website terhubung dengan suatu

jaringan internet yang akan membawa pengguna kesuatu tujuan yang diinginkan

oleh pengguna dengan cara mengklik link yang berupa teks, gambar.

World wide web ( www ) atau bisa disebut dengan website merupakan salah

satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Saat ini, informasi web

didistribusikan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu teks,

gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-halaman

web yang lain. Dengan pendekatan hyperlink ini, seseorang dapat memperoleh

informasi dengan meloncat dari suatu halaman ke halaman yang lain. Halaman –
16

halaman yang diaksespun dapat tersebar di berbagai mesin dan bahkan di berbagai

Negara.

Abdul Kadir (2015 : 2 ) didalam bukunya yang berjudul “ dasar pemograman

web dengan ASP “ menunjukkan bahwa website terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Website Statis

Website statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja. Kekurangan

aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara

terus-menerus untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi. Kelemahan ini

diatasi dengan model aplikasi web dinamis,

2. Website Dinamis

Dengan memperluas kemampuan HTML, yakni dengan menggunakan

perangkat lunak tambahan, perubahan informasi dalam halaman-halaman web

dapat ditangani melalui perubahan data, bukan melalui perubahan program.

Sebagai implementasinya, aplikasi web dapat dikoneksikan ke database.

Itulah sebabnya muncul istilah Web database. Dengan demikian, perubahan

informasi dapat dilakukan oleh operator atau yang bertanggung jawab

terhadap kemutakhiran data, dan tidak menjadi tanggung jawab pemrogram

atau webmaster.

2.8 Diagram Blok

Marwan Effendy, S.T., M.T., Ph.D (2019 : 137 ) menunjukan bahwa diagram

blok adalah diagram permodelan yang fungsi utamanya untuk memodelkan

masukan, keluaran, proses ataupun sebuah transaksi dengan menggunakan simbol-


17

simbol yang telah ditentukan. Kegunakan dari diagram blok ini agar memudahkan

bagi pemakai dalam memahami sebuah alur sistem ataupun suatu transaksi.

Berikut adalah simbol-simbol Block Chart yang sering digunakan :

Gambar 2.3 Simbol Diagram blok

Pada gambar 2.3 dapat dilihat simbol dari diagram blok yang akan penulis

gunakan untuk membuat alur dari penelitian dan gambaran umum alat yang

dirumuskan pada BAB III skripsi ini.

2.9 Flowchart

Flowchart adalah adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang

menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses

(instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program.

Menurut Fauzi (2017:113), bagan alir (flowchart) adalah teknis analisis yang

dipergunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi secara


18

jelas, ringkas, dan logis. Bagan alir menggunakan serangkaian simbol standar untuk

mendeskripsikan melalui gambar prosedur pemrosesan transaksi yang digunakan

perusahaan dan arus data yang melalui sistem.

Gambar 2.4 Elemen Flowchar

Pada gambar 2.4 menjelaskan bahawa dalam perancangan flowchart

sebenarnya tidak ada rumus atau patokan yang bersifat mutlak (pasti). Hal ini

didasari oleh flowchart (bagan alir) adalah sebuah gambaran dari hasil pemikiran

dalam menganalisa suatu permasalahan dalam komputer. Karena setiap analisa

akan menghasilkan hasil yang bervariasi antara satu dan lainnya. Kendati begitu

secara garis besar setiap perancangan flowchart selalu terdiri dari tiga bagian, yaitu

input, proses dan output.


19

2.10 Bahasa Pemograman

Ajang Rahmat (2019 : 17) berpendapat bahwa bahasa pemrograman, atau

sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer atau bahasa pemrograman

komputer, adalah instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa

pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang

dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan

seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah

oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa

secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.

Bahasa Pemrograman (programming language) adalah sebuah instruksi

standar untuk memerintah komputer agar menjalankan fungsi tertentu. Bahasa

pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang

dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan

seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah

oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa

secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.

2.10.1 Sejarah C++

Berdasarkan informasi dari situs resmi (www.cplusplus.com), bahasa

pemograman c++ memiliki sejarah sejak tahun 1979, ketika Bjarne Stroustrup

melakukan pekerjaan untuk gelar Ph.D.tesis. Salah satu bahasa yang sempat

digunakan oleh Stroustrup adalah bahasa yang disebut Simula, yang sesuai dengan

namanya adalah bahasa yang dirancang khusus untuk simulasi. Bahasa Simula 67

yang merupakan varian yang digunakan Stroustrup dianggap sabagai bahasa yang
20

mendukung paradigma pemograman berorientasi objek. Stroustrup menemukan

bahwa paradigm ini sangat berguna untuk pengembangan perangkat lunak, namun

bahasa Simula terlalu lambat untuk penggunaan praktis.

Tak lama kemudian, Stroustrup mulai mengerjakan "C with Classes", yang

sesuai dengan namanya dimaksudkan sebagai superset dari bahasa C. Tujuannya

adalah untuk menambahkan pemrograman berorientasi objek ke dalam bahasa C,

yang dulu dan masih merupakan bahasa yang dihormati karena portabilitasnya

tanpa mengorbankan kecepatan atau fungsionalitas tingkat rendah. Bahasanya

termasuk kelas, pewarisan dasar, inlining, argumen fungsi default, dan pemeriksaan

tipe yang kuat di samping semua fitur bahasa C.

2.10.2 Bahasa Pemograman Arduino

Pada tahun 2003 Hernando Barragan membuat bahasa pemograman arduino,

ketika itu barragan sedang mengembangkan sistem yang disebut wiring dengan

menggunakan bahasa pemograman C++, namun ada beberapa kelompok yang

menyatakan bahwa bahasa pemograman arduino bukanlah bahasa yang memenuhi

syarat. Dikarenakan kesamaannya dengan C++, dan kelompok ini menyatakan

bahwa bahasa pemograman arduino merupakan pemograman bahasa C++ yang

ditemukan oleh Stroustrup.


21

Gambar 2.5 Contoh Bahasa Pemograman

Gambar 2.5 merupakan contoh sederhana dari pemograman bahasa C++,

hasil output dari program diatas akan menampilkan kata “Hello Word”. Bahasa

C++ ini yang penulis gunakan untuk menrancang alat yang digunakan pada

penelitian ini.

2.10.3 Struktur Bahasa Pemograman Arduino

Hari santoso (2017 : 10) menunjukkan bahwa terdapat tiga bagian utama yang

menyusun bahasa pemograman arduino yaitu antara lain:

1. Fungsi

Dengan menggunakan fungsi memungkinkan untuk melakukan analisis

karakter dan melakukan operasi matematika, serta dapat melakukan

berbagai tugas seperti, digitalRead() dan digitalWrite.

Setiap sketsa memiliki dua fungsi yang ditulis ke dlaam bahasa

pemograman arduino. Dua sketsa tersebut adalah setUp() dan Loop().Satu

sketsa selalu diawali dengan setup(), yang hanya dijalankan sekali setelah

menyalakan program, sedangkan Loop(), untuk mengulang program

berulang kali hingga hingga mematikan program.


22

2. Nilai

Dalam bahasa pemograma arduino memiliki fungsi untuk mewakili

konstanta dan variabel. Sebagian besar tipe data yang digunakan yaitu,

array, bool, char, float, dll.

3. Struktur

Seperi yang penulis paparkan diatas bahwa bahasa pemograma arduino

memiliki kesamaan dengan bahasa pemograman C++, oleh karena itu

dalam hal penulisan syntax harus mennggunakan tanda kurung kurawal

untuk membungkus blok kode yang akan digunakan.

2.11 Perangkat Lunak (Arduino IDE)

Hari santoso (2017 : 7) berpendapat bahwa IDE (Integrated Developtment

Enviroenment) merupakan program yang digunakan untuk membuat program pada

Esp 8266 Node MCU. Program yang ditulis dengan menggunaan Software Arduino

(IDE) disebut sebagai sketch. Sketch ditulis dalam suatu editor teks dan disimpan

dalam file dengan ekstensi .ino. Pada Software Arduino IDE, terdapat semacam

message box berwarna hitam yang berfungsi menampilkan status, seperti pesan

error, compile, dan upload program. Di bagian bawah paling kanan Software

Arduino IDE, menunjukan board yang terkonfigurasi beserta COM Ports yang

digunakan:

1. Verify/Compile, berfungsi untuk mengecek apakah sketch yang dibuat

ada kekeliruan dari segi sintax atau tidak. Jika tidak ada kesalahan, maka

sintax yang dibuat akan di compile kedalam bahasa mesin.


23

2. Upload, berfungsi mengirimkan program yang sudah dikompilasi ke

Arduino Board.

Gambar 2.6 Arduino IDE

Perangkat lunak Arduino IDE Aplikasi open source untuk penulisan kode

program dan mengunggahnya ke board Arduino jenis apapun, dapat dilihat pada

gambar 2.6 merupakan tampilan Perangkat lunak Arduino IDE Versi 1.8.19 yang

penulis gunakan untuk penelitian.

2.12 Thinger. IO

Berdasarkan informasi situs resmi (https://thinger.io/), thinger.io adalah

platform IoT cloud yang menyediakan setiap alat yang dibutuhkan untuk membuat

prototipe, menskalakan, dan mengelola produk yang terhubung dengan cara yang

sangat sederhana. Tujuannya adalah mendemokratisasikan penggunaan IoT

sehingga dapat diakses oleh seluruh dunia, dan merampingkan pengembangan

proyek IoT besar. Berikut ini merupakan kelebihan dari thinger io yaitu :
24

1. Platform IoT gratis

Thinger.io menyediakan akun freemium seumur hidup dengan hanya sedikit

batasan untuk mulai belajar dan membuat prototipe ketika produk siap

untuk diskalakan, dan dapat menggunakan Server Premium dengan

kapasitas penuh dalam hitungan menit.

2. Sederhana namun Kuat

Hanya beberapa baris kode untuk menghubungkan perangkat dan mulai

mengambil data atau mengontrol fungsinya dengan konsol berbasis web,

yang dapat menghubungkan dan mengelola ribuan perangkat dengan cara

yang sederhana.

3. Agnostik perangkat keras

Perangkat apa pun dari pabrikan mana pun dapat dengan mudah

diintegrasikan dengan infrastruktur Thinger.io.

4. Infrastruktur yang sangat skalabel & efisien

Berkat paradigma komunikasi unik, di mana server IoT berlangganan

sumber daya perangkat untuk mengambil data hanya jika diperlukan, satu

instans Thinger.io mampu mengelola ribuan perangkat IoT dengan beban

komputasi rendah, bandwidth dan latency.

5. Sumber Terbuka

Sebagian besar modul platform, pustaka, dan kode sumber APP tersedia di

repositori Github untuk diunduh dan dimodifikasi dengan lisensi MIT.


25

Gambar 2.7 Komponen Thinger io

Gambar 2.7 menjelaskan bahwa Platform Thinger.io dibentuk oleh dua

produk utama yaitu backend (yang merupakan server IoT sebenarnya) dan

frontend berbasis web yang menyederhanakan bekerja dengan semua fitur

menggunakan komputer atau smartphone apa pun

2.13 Node MCU

Sebuah studi dari dalam jurnal yang dikeluarkan oleh (espressif systems

(shanghai) co.ltd 2017) mengindikasikan bahwa node MCU pada dasarnya adalah

pengembangan dari ESP 8266 dengan firmware berbasis e-Lua. Pada Node MCU

dilengkapi dengan micro USB port yang berfungsi untuk pemograman maupun

power supply. Selain itu juga pada Node MCU di lengkapi dengan tombol push

button yaitu tombol reset dan flash. Node MCU menggunakan bahasa

pemorgamanan Lua yang merupakan package dari esp 8266. Bahasa Lua memiliki

logika dan susunan pemograman yang sama dengan C hanya berbeda syntax. Jika

menggunakan bahasa Lua maka dapat menggunakan tool Lua loader maupun Lua
26

uploder. Selain dengan bahasa Lua Node MCU juga support dengan sofware

Arduino IDE dengan melakukan sedikit perubahan board manager pada Arduino

IDE. Sebelum digunakan Board ini harus di Flash terlebih dahulu agar support

terhadap tool yang akan digunakan. Jika menggunakan Arduino IDE menggunakan

firmware yang cocok yaitu firmware keluaran dari AiThinker yang support AT

Command. Untuk penggunaan tool loader Firmware yang di gunakan adalah

firmware Node MCU.

Gambar 2.8 versi NodeMCU ESP8266

Node MCU memiliki berbagai macam jenis, awal perancangan node mcu

memiliki nama dengan node mcu 0.9 dan terus berkembang sampai sekarang,

dengan jenis terbarunya node mcu lolin atau bisa disebut node mcu v3, untuk lebih

detail mengenai bentuk Node mcu dapat dilihat pada gambar 2.8 diatas. Pada

penelitian ini penulis menggunakan node mcu versi V3 dengan spesifikasi yang

dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini;


27

Tabel 2.1 spesifikasi dari Node MCU V3

SPESIFIKASI NODE MCU V3

Mikrokontroller ESP8266

Ukuran Board 47 mmx 30 mm

Tegangan Input 3.3 ~ 4V

GPIO 13 PIN

Kanal PWM 10 Kanal

10 bit ADC Pin 1 Pin

Flash Memory 4 MB

Clock Speed 40/26/24 MHz

WiFi IEEE 802.11 b/g/n

Frekuensi 2.4 GHz – 22.4 Ghz

USB Port Micro USB

Card Reader Tidak Ada

USB to Serial Converter CH340G

2.14 Kabel Jumper

Berdasarkan sebuah survey yang dilakukan oleh (schurter.inc 2020)

menunjukkan bahwa, jumper pada sebuah komputer sebenarnya adalah connector

penghubung sirkuit elektrik yang digunakan untuk menghubungkan atau memutus

hubungan pada suatu sirkuit. Jumper juga digunakan untuk melakukan setting pada

papan Motherboard elektrik seperti motherboard komputer.

Kabel jumper adalah kabel yang lazimnya di gunakan sebagai penghubung


28

antara Arduino Uno dengan board atau Arduino Uno dengan sensor yang akan

digunakan. Kabel jumper menghantarkan listrik atau sinyal. Kabel jumper

menghantarkan listrik atau sinyal melalui logam di dalamnya yang bersifat

konduktor. Ada tiga jenis kabel jumper yang dapat dilihat dari ujungnya, yaitu:

a. Male-Male

b. Male-Female

c. Female-Female

Gambar 2.9 Kabel Jumper

Gambar 2.9 merupakan bentuk dari kabel jumper yang penulis gunakan

pada penelitian ini, sebagaimana yang sudah penulis jelaskan bahwa kabel jumper

memiliki tiga jenis yaitu male to male, male to female dan female to female.

Sedangkan pada penelitian ini penulis menggunkana kabel jumper male to female.

2.15 Sensor Max30100

Berdasarkan datasheet sensor max30100 dalam jurnal yang diteliti oleh

(maxim integrated 2014) menyatakan bahwa max30100 adalah solusi sensor


29

monitor denyut jantung dan oksimetri nadi terintegrasi. Sensor ini menggabungkan

dua led, afotodetektor, optik yang dioptimalkan, dan analog dengan noise rendah

pemprosesan sinyal untuk mendeteksi oksimetri nadi dan detak jantung.

Max30100 beroperasi dari catu daya 1,8V dan 3,3V dan dapat dimatikan

melalui perangkat lunak dengan arus siaga yang dapar diabaikan, memungkinkan

catu daya untuk tetap terhubung setiap saat, tabel dibawah ini akan mejelaskan

spesifikasi dari sensor max30100.

Pada tabel 2.2 dibawah ini penulis rincikan spesifikasi dari komponen-

komponen sensor max30100, mulai dari arus yang digunakan sampai dengan fungsi

dari masing-masing pin dari sensor max30100.

Tabel 2.2 Spesifikasi Max30100

Pin Nama Fungsi

1, 7 , 8, 14 N.C. Tidak ada koneksi. Hubungkan ke PCB Pad untuk

Stabilitas Mekanik

2 SCL 2C Clock Input

3 SDA 2C Clock Data, Bidirectional (Open-Drain)

4 PGND Power Ground dari Blok Driver LED

5 IR_DRV Katoda LED IR dan Titik Koneksi Driver LED.

Biarkan mengambang di sirkuit.

6 R_DRV R Katoda LED Merah dan Titik Sambungan Driver

LED. Biarkan mengambang di sirkuit.

9 R_LED+ Power Supply (Sambungan Anoda) untuk LED

Merah. Bypass ke PGND untuk kinerja terbaik.


30

Pin Nama Fungsi

Terhubung ke IR_LED+ secara internal.

10 IR_LED+ Catu Daya (Sambungan Anoda) untuk LED IR.

Bypass ke PGND untuk kinerja terbaik. Terhubung

ke R_LED+ secara internal.

11 VDD Analog Power Supply Input. Bypass to GND for

best performance

12 GND Analog Ground

13 INT Active-Low Interrupt (Open-Drain)

Gambar 2.10 merupakan bentuk dari sensor max 30100 yang akan penulis

gunakan pada penelitian ini.

Gambar 2.10 Max30100


31

2.16 Rest Api

Berdasarkan informasi dari website redhat menyatakan bahwa Rest Api (juga

dikenal sebagai RESTful API) adalah antarmuka pemrograman aplikasi (API atau

web API) yang sesuai dengan batasan gaya arsitektur rest dan memungkinkan

interaksi dengan layanan web RESTful. Rest adalah singkatan dari transfer status

representasional dan diciptakan oleh ilmuwan komputer Roy Fielding.

RESTful API adalah sebuah web service yang diimplementasikan dengan

menggunakan HTTP dan prinsip REST (Representational State Transfer), dan

sumber dayanya tersimpan di penyimpanan data. Web service ini digunakan sebagai

media pertukaran data antara sisi klien dengan sisi server yang menyimpan basis

data. Klien dapat mengirimkan permintaan dan server akan memproses permintaan

tersebut (seperti permintaan membuat, menerima, merubah, dan menghapus

sumber daya). Setelah server selesai melakukan pemrosesan permintaan, server

akan mengirimkan respon menuju klien sebagai hasil dari selesainya sebuah aksi.

Format data yang dihasilkan dapat berupa xml atau json. Kedua format ini sangat

umum digunakan dalam bidang pertukaran data dan didukung oleh banyak bahasa

pemrograman. Format ini sangat ringan dan terbukti lebih hemat penggunaan

memori saat melakukan pertukaran data. Aplikasi klien hanya perlu membaca

format ini sehingga dapat diolah kembali untuk dipergunakan.


32

Gambar 2.11 Rest Api

Pada gambar 2.11 menjelaskan secara sederhana dari fungsi Rest Api, dimana

Rest api ini merupakan suatu code yang digunakan untuk menghubungkan antara

client dengan database dari server, contoh pada penelitian ini penulis

mengggunakan platform Tinger IO, jadi untuk menghubungkan antara website

tinger io dengan alat yang dirancangkan memerlukan Rest Api yang diberikan oleh

website tinger io yang kemudian akan dimasukan kedalam program arduino ide

2.17 Fritzing

Berdasarkan situs resmi (www.fritzing.com) menyatakan bahwa fritzing

adalah inisiatif perangkat keras sumber terbuka yang membuat elektronik dapat

diakses sebagai materi kreatif bagi siapa saja. Fritzing menawarkan alat perangkat

lunak, situs web komunitas, dan layanan dalam semangat pemrosesan dan arduino,

mengembangkan ekosistem kreatif yang memungkinkan pengguna untuk

mendokumentasikan prototipe mereka, membagikannya dengan orang lain,


33

mengajar elektronik di ruang kelas, dan menyusun serta membuat PCB

professional.

Gambar 2.12 Fritzing

Gambar 2.12 merupakan tempilan dari aplikasi Fritzing, perangkat lunak ini

digunakan untuk merancang skematik dari alat yang digunakan menjadi suatu

sistem yang saling terhubung, pada penelitin ini penulis menggunkan aplikasi

fritzing versi 0.3.9b

2.18 Metode Penelitian

Menurut (nurajizah dan aziz 2019) sependapat menyatakan bahwa, Black

Box Testing (Pengujian kotak hitam) yaitu bertujuan untuk menunjukan fungsi PL

tentang cara beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah berjalan

sebagaimana yang diharapkan dan apakah informasi yang disimpan secara eksternal

selalu djaga kemuktahirannya.

Sedangkan menurut (jaya 2018) pengertian lain tentang Black-Box Testing

merupakan teknik pengujian perangkat lunak yang berfokus pada spesifikasi

fungsional dari perangkat lunak. Menurut Pressman dalam (Khasanah, Kesuma, &

Wijianto, 2018).
34

Black box testing merupakan pengujian yang memungkinkan software

engineer mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan

semua persyaratan fungsional untuk suatu program.

Pengujian blackbox testing digunakan untuk mengetahui kesalahan maupun

kekurangan di dalam alat yang dirancang, supaya diketahui sedini mungkin oleh

peneliti. Berikut pengujian blackbox testing yang penulis gunakan pada penelitian

ini dapat dilihat pada tabel 2.3

Tabel 2.3 Blackbox Testing

Modul Prosedur Input Ouput Hasil Kesimpulan

Yang di Uji Pengujian

Jantung Pendeteksi Node Website Menampilkan Berhasil

Manusia an detak Mcu dan Tinger hasil detak

jantung Max3010 IO jantung dan

dan kadar 0 kadar oksigen

oksigen pada website

tinger IO

dalam bentuk

angka dan

grafik

Pada tabel 2.3 penulis melakukan pengujian yang dilakukan pada manusia

lebih tepatnya pada organ jantung, dimana pada penelitian yang diteliti adalah

monitoring detak jantung dan kadar oksigen pada manusia menggunakan sensor
35

max30100, hasil yang dari penelitian ini adalah yaitu menampilkan detak jantung

dan kadar oksigen manusia pada website tinger IO.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Tujuan dari perancangan sistem monitoring detak jantung manusia

menggunakan modul Node mcu adalah untuk mempermudah seseorang dalam

mengontrol dan melihat keadaan detak jantungnya dengan mudah tanpa harus ke

rumah sakit atau ke dokter, oleh karena itu untuk mempermudah proses pembuatan

sistem maka digunakanlah metode penilitian kuantitatif, alasannya karena

penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-

bagian dan fenomena serta kualitas hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian

kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis,

teori-teori dan hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran

adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan

hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis

dari hubungan-hubungan kuantitatif.

3.2 Objek dan Alur Penelitian

3.2.1 Objek

Objek dari penelitian ini merupakan manusia, dan bagian tubuh manusia yang

diteliti pada penelitian ini merupakan jantung, jantung merupakan organ tubuh

manusia yang berfungsi untuk memompa darah keseluruh bagian tubuh manusia.

Pada penelitian ini bertujuan untuk membuat alat monitoring detak jantung manusia

yang dapat memberikan informasi nilai detak jantung yang terhubung dengan

33
34

sensor detak jantung serta mempermudah untuk mendapatkan nilai detak jantung

dalam bentuk digital.

3.2.2 Alur Penelitian

Metodologi penelitian bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang ada

secara terstruktur. Berikut pembagian dari alur penelitian ditunjukkan dalam

Gambar 3.1 dibawah ini.

Gambar 3.1 Alur penelitian


35

1. Survei Pendahuluan

Peneliti melakukan pengamatan mengenai kondisi lingkungan penelitian,

ditahap ini peneliti akan melakukan observasi atau tinjauan lapangan pada

lokasi penelitian serta mendapatkan izin untuk melakukan penelitian ditempat

tersebut.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka berisi referensi dan teori-teori yang dibutuhkan dalam

menyelesaikan laporan penelitian. Sumber dalam penelitian berasal dari

buku-buku, situs-situs internet yang berkaitan dengan permasalahan.

3. Klasifikasi Masalah

Klasifikasi masalah merupakan langkah yang sangat penting, karena langkah

ini akan menentukan kemana suatu penelitian akan ditujukan. Klasifikasi

masalah pada hakikatnya merupakan perumusan pertanyaan yang

jawabannya akan dicari melalui penelitian.

4. Analisa

Untuk selanjutnya data hasil pengolahan data dianalisa, dimana akan

dilakukan analisa yang bertujuan untuk mempelajari masalah-masalah yang

ada dan mengambil kesimpulan dari masalah yang ada.

5. Desain Alat

Pada tahapan ini peneliti melakukan desain alat yang akan dirancang pada

penelitian ini dengan menggunakan alat dan bahan sebagaimana yang penulis

bahas pada kajian tinjuan pustaka.


36

6. Pengujian

Pada tahapan ini hasil alat yang dirancang akan dilakukan uji coba dengan

tujuan supaya mengetahui kelebihan dan kekurangan alat untuk

pengembangan lebih lanjut.

7. Laporan

Untuk selanjutnya data hasil pengujian akan dikumpulkan dan dituangkan

dalam laporan skripsi dengan tujuan menyelsesaikan studi sarjana teknik

informatika.

3.3 Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan terhitung dari bulan September

sampai dengan bulan Januari 2022. Untuk membuat alatnya penulis membutuhkan

waktu sekitar satu bulan.

Lokasi penelitian adalah Rsud Dr. H. Yilidin Away Tapaktuan dengan alamat

JL. T.Ben Mahmud, No.86 A, Tapaktuan, Hilir, Tapak Tuan, Kabupaten Aceh

Selatan, Aceh 23715

3.4 Alat dan Bahan

Pada penelitian ini penulis menggunakan 2 alat yaitu perangkat keras

(Hardware) dan perangkat lunak (Software), berikut ini merupakan alat yang

digunakan dalam penelitian ini


37

1. Perangkat keras (Hardware)

a. Komputer

Perangkat ini nanti akan digunakan sebagai alat perancangan alat

pendeteksi detak jantung.

b. Node Mcu

Mikrokontroler yang sudah dilengkapi dengan modul wifi esp 8266,

perangkat ini nantinya akan digunakan sebagai induk dari seluruh

program yang akan diinputkan.

c. Max30100

Alat yang diguakan sebagai sensor pendeteksi detak jantung

manusia, cara kerjanya dengan meletakan ujung jari ke sensor ini.

d. Kabel Jumper

Kabel ini digunakan untuk menghubungkan seluruh alat yang

diperlukan pada penelitian ini ke papan breasboard sehingga

memiliki hubungan satu sama lain.

2. Perangkat Lunak (Software)

a. Arduino IDE

Aplikasi yang digunakan untuk membuat rancangan program dari

alat pendeteksi detak jantung pada kasus penyakit hipoksia

b. Fritzing

Aplikasi yang digunakan untuk membuat rancangan atau skematik

dari perangkat keras diatas


38

c. Thinger io

Thinger.io adalah platform IoT cloud yang menyediakan setiap alat

yang dibutuhkan untuk membuat prototipe, menskalakan, dan

mengelola produk yang terhubung dengan cara yang sangat

sederhana. Tujuannya adalah mendemokratisasikan penggunaan IoT

sehingga dapat diakses oleh seluruh dunia, dan merampingkan

pengembangan proyek IoT besar.

3.5 Gambaran Umum Alat

Alat dari hasil penelitian ini didesain menggunakan akrilik yang dipotong 4

bagian, alat ini akan dilengkapi dengan komponen-komponen seperti, node mcu,

breadboard, sensor max30100.

Cara kerja alat ini yaitu dengan meletakan sensor max30100 ke ujung jari

pasien, setelah itu data hasil dateksi sensor max30100 akan diproses di node mcu

yang menjadi induk dari semua komponen yang digunakan. Setelah hasil deteksi

sensor max30100 diproses di node mcu maka hasilnya akan dikirim ke website

untuk dapat dilihat oleh dokter dimana pun tanpa harus ke ruang pasien yang

dirawat. Biasanya dokter hanya melakukan pemeriksaan detak jantung dan kadar

oksigen sekali dalam sehari itupun menggunakan alat bantu yang disebut Stetoskop,

alat ini hanya bisa mendeteksi detak jantung tidak dengan kadar oksigen, selebihnya

akan dilakukan pedeteksian detak jantung dan kadar oksigen oleh perawat

menggunakan alat elektrodiogram(EKG)

Dibawah ini merupakan gambar blok diagram dari alat yang akan dirancang:
39

Gambar 3.2 Blok Diagram Alat

Berdasarkan blok diagram yang ditunjukkan pada gambar 3.2 menjelaskan

bahwa node mcu sebagai proses input. Node mcu digunakan sebagai proses input

dari sensor max30100 dan proses outputnya menampilkan data pada website thinger

io.

3.6 Flowchart

Alur alat pendeteksi detak jantung ini dimulai ketika jati telunjuk di letakkan

pada sensor max30100, untuk lebih rincinya dapat dilihat pada gambar flowchart

dibawah ini:
40

Gambar 3.3 Flowchart

Dari gambar 3.3 dapat disimpulkan bahwa cara kerja dari alat ini dimulai

ketika alat diaktifkan dengan menghubungkannya dengan arus listrik setelah itu jari

telunjuk pasien ditempelkan pada sensor max30100 untuk dilakukan pendeteksian

detak jantung dan kadar oksigen. Data tersebut dikirim node mcu, jika data deteksi

tidak berhasil dikirim maka alat akan kembali mengulang deteksi detak jantung dan

kadar oksigen, setelah itu data hasil deteksi akan ditampilkan pada website thinger

IO dan dapat diamati oleh dokter dimanapun tempatnya tanpa harus ke ruangan

pasien yang dirawat inapa pada rumah sakit.


41

3.7 Perancangan Alat

Gambar 3.4 merupakan perancangan alat, dalam perancangan alat terbagi dua

bagian yaitu perancangan perangkat keras dan setup pada website tinger IO, berikut

ini merupakan penjelasannya.

3.7.1 Perancangan perangkat keras

Gambar 3.4 Rancangan perangkat keras

1. Max30100

Perangkat yang digunakan sebagai sensor pendeteksi detak jantung

manusia.

2. Vcc ke 3,3 ( Kabel Jumper warna merah)

Pin Vcc yang terdapat pada max30100 dihubungkan ke pin 3,3V pada

node mcu, hal ini dilakukan supaya sensor max30100 mendapatkan arus

listrik nagatif.

3. Scl ke D1 ( Kabel Jumper warna coklat )

Pin Scl berfungsi untuk menyelaraskan data yang ada antara master dan

slave, master dan slave ini adalah konektor yang menghubungkan


42

motherboard dengan piranti simpanan permanen, sedangkan untuk

menghubungkan scl ke node mcu itu harus ke pin D1. Pin D1 ini

merupakan pin khusus yang digunakan pin slc atau istilah ilmiah nya

disebut pin GPIO5/Scl

4. Sda k3 D2 ( Kabel Jumper warna kuning )

Pin Sda digunakan sebagai untuk saluran data mode pengalamatan

memungkinkan kita untuk mendapatkan data yang benar sesuai dengan

data yang tersimpan didalam komponen tersebut, untuk menghubungkan

pin sda ke node mcu harus menggunakan pin D2 yang tersedia di node

mcu atau istilah ilmiahnya pin D2 pada node mcu disebut GPIO4/Sda

5. Node Mcu ( Mikrokontroler)

Perangkat yang berfungsi sebagai induk dari seluruh sensor yang

digunakan pada penelitian ini, node mcu juga berfungsi sebagai tempat

pengolahan dari program yang dirancang.

6. Gnd ke Gnd (Kabel jumper warna hitam )

Pin gnd berfungsi sebagai pemberi arus negative pada sebuah element

elektronika, dikarenakan pada sensor max30100 memerlukan arus nagatif

maka perlu untuk menghubungkan pin Gnd yang terdapat pada komponen

ke pin Gnd yang tersedia di node mcu.

7. Int ke D0 ( Kabel jumper warna hijau )

Pin int pada max30100 untuk menghubungkan nya ke node mcu maka

digunakan pin D0 pada node mcu atau istilah ilmiahnya disebut dengan

GPIO16
43

3.7.2 Setup pada Website Thinger IO

Thinger io merupakan website untuk mempermudah pembuatan suata proyek

IoT, pada penelitian ini peneliti menggunakan thinger io dikarenakan open source

dan sangat user friendly

Untuk dapat menampilkan hasil detak jantung maka perlu dihubungkan

antara Node mcu dengan thinger io dalam satu jaringan yang sama, untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Gambar 3.5 Keterhubungan alat

Dari Gambar 3.5 dapat disimpulkan bahwa pertama hasil deteksi sensor

max30100 akan dikirim ke node mcu, kemudian node mcu akan terhubung ke

internet akses setelah terhubung ke internet maka data hasil deteksi sensor

max30100 akan ditampilkan pada website thinger io. Supaya node mcu dapat

terhubuung dengan website thinger io maka diperlukan beberapa konfigurasi

sebagai berikut ini :


44

1. Buat projek baru pada thinger io setelah itu maka thinger akan

memberikan Write Api Key, kode inilah yang akan digunakan untuk

menghubungkan node mcu dengan thinger io

Gambar 3.6 Write Api Key

Dapat dilihat pada gambar 3.6 merupakan Write Api Key yang diberikan

secara otomatis oleh website tinger IO, selanjutnya write api key tersebut

akan di gunakan sebagai penghubung anatara alat yang dirancang dengan

tinger IO

2. Lalu masukan Write Api key kedalam program diaplikasi Arduino IDE

sebagai alamat ip node mcu agar terhubung ke website thinger io.

Gambar 3.7 Penambahan Write Api Key pada program

Dapat dilihat dari gambar 3.7 write api key yang diberikan oleh website

tinger IO selanjutnya akan di masukan kedalam program arduino IDE


45

supaya bisa di inputkan sebagai perintah yang akan menghubungkan node

mcu dengan tinger IO

Maka dapat disimpulkan bahwa proses kerja alat pemonitoring detak jantung dan

kadar oksigen dimulai ketika alat ditempelkan pada ujung jari telunjuk pasien lalu

hasil deteksi sensor max30100 akan dikirim dan diproses di node mcu, supaya hasil

deteksi dapat ditampilkan di thinger io maka node mcu harus terkoneksi dengan

akses internet, selain itu node mcu juga memerlukan write api key supaya dapat

terhubung dengan thinger io dan menampilkan data deteksi sensor max30100.

3.7.3 Seting pada Website Tinger IO

Sebagai mana yang diketahui bahwa Tinger IO merupakan website

free/gratis untuk mengolah projek berbasiskan internet of thing (IOT), untuk itu

diperlukan beberapa langkah pengaturan pada tinger io supaya projek yang

dirancang dapat terkoneksi. Berikut ini lanngkah pengaturannya :

1. Tambahkan device ke website tinger io, pada penelitian ini penulis

menggunakan sensor max30100, untuk setup lebih detailnya dapat dilihat

pada gambar 3.8 berikut.

Gambar 3.8 Penambahan Device


46

Setelah menambahkan device maka tambahkan dashboard yang akan

digunakan sebagai media yang akan merekam nilai data dari detak jantung dan

oksigen darah pada pasien

2. Tambahkan menu dashboard

Gambar 3.9 Penambahan Dashboard

Pada gambar 3.9 terdapat beberapa menu dashboard yang perlu di tambahkan

adalah sebagai berikut;

a. Dashboard Detak Jantung

Dashboard ini digunakan sebagai menonitoring detak jantung dalam

bentuk Donut chart.

b. Dashboard Oksigen Darah

Dashboard ini digunakan sebagai memonitoring oksigen darah dalam

bentuk Donut chart


47

c. Dashboard Grafik Detak Jantung

Dashboard ini digunakan untuk menampilkan nilai detak jantung pasein

dalam bentuk grafik

d. Dashboard Grafik Oksigen Darah

Dashboard ini digunakan untuk menampilkan nilai oksigen darah pasien

dalam bentuk grafik

Setelah itu maka hasil monitoring detak jantung dan oksigen darah pasien

perlu disimpan kedalam database supaya data tersebut dapat di printout

3. Penambahan database pada Data Bucket

Data bucket digunakan sebagai media yang akan menyimpan hasil rekam

detak jantung dan kadar oksigen pasien dan hasil nya bisa diprintout

dalam bentuk format file CSV yang dibisa diakses melalui Microsoft,

untuk setup lebih detailnya dapat dilihat pada gambar 3.10.

Gambar 3.10 Penambahan DataBuckets


48

3.8 Prototype

Alat ini terdiri dari komponen yaitu, Node mcu, Max30100 dan Kabel jumper,

kemudian semua komponen ini akan dirangkai menajdi satu dengan rangkaian

sebagai berikut ini :

1. Node mcu akan masukan kedalam kotak persegi panjang yang terbuat dari

bahan akrilik

2. Max30100 akan ditempelkan pada kain, untuk memudahkan

menempelkan pada ujung jari pasien

3. Untuk menghubungkan Node mcu dengan Max30100 maka digunakan

kabel jumper

Pada gambar 3.11 dibawah ini merupakan alat yang dirancang beserta dengan

komponen-komponen yang akan digunakan pada penelitian ini.

Node MCU

Max 30100

Kabel Jumper

Gambar 3.11 Prototype


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Implementasi Sistem

Implementasi sistem ini bertujuan untuk memastikan komponen-komponen

dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Uji coba perlu dilakukan

untuk mencari kesalahan-kesalahan yang mungkin masih terjadi serta merupakan

pengetesan dari sistem secara keseluruhan. Sistem ini di tes terlebih dahulu

berdasarkan program yang telah di integrasikan yaitu integrasi dua sistem dengan

menggunakan website Tinger IO untuk melihat apakah Max30100 yang terhubung

dengan Node mcu dapat mendeteksi detak jantung dan kadar oksigen darah pada

pasien di rumah sakit. Berikut di bawah ini merupakan implementasi sensor max

30100 dengan node mcu

1. Implementasi Max30100 dengan Node mcu

Pada Gambar 4.1 merupakan gambar penghubungkan max30100 dengan

node mcu dimana pin vin, scl, sda, dan gnd pada max30100 dihubungkan

pada pin node mcu secara berturut-turut 3.3v, D2, D1, gnd.

Gambar 4.1 Implemtasi max30100 dengan node mcu

49
50

2. Implementasi Alat dengan Tinger IO

Hasil deteksi detak jantung dan kadar oksigen akan dikirim ke website

tinger io, data detak jantung dan kadar oksigen dapat dimonitoring melalui

grafik yang tersedia pada menu dashboard. Hasil deteksi detak jantung dan

kadar oksigen akan disimpin dalam data bucket dan dapat di print out dalam

format file CSV dan dapat diakses melalui Microsoft excel.

4.2 Hasil Rancangan Alat Penelitian

Hasil rancangan alat yang dibuat pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar

dibawah ini :

Gambar 4.2 Hasil rancangan alat

Dapat dilihat dari gambar 4.2 bahwa alat ini sangat sederhana dan mudah

untuk dioperasikan, dimana node mcu dipacking dangan menggunakan bahan

akrilik sedangkan sensor max30100 dibungkus dalam kain supaya mudah

menempel pada ujung jari pasien.


51

4.3 Tampilan Website Tinger IO

Website Tinger IO merupakan media yang digunakan untuk melakukan

monitoring hasil detak jantung dan kadar oksigen darah pada pasien, pada

penelitian ini penulis melakukan setup pada website tinger io dengan menggunakan

menu bantu seperti

a. Grafik Detak jantung

Digunakan untuk melihat hasil rekan detak jantung pasien

b. Grafik Oksigen Darah

Digunakan untuk melihat hasil rekam oksigen darah pada pasien

c. Data Bucket

Digunakan menyimpan hasil rekam detak jantung dan oksigen darah

Pada gambar 4.3 merupakan tampilan website tinger io yang digunakan

sebagai media pemonitoring detak jantung dan kadar oksigen darah pada pasien.

Gambar 4.3 Tampilan Website Tinger IO


52

4.4 Info Aplikasi yang digunakan

1. Arduino 1.8.9, digunakan sebagai media penulis program mikrokontroler

2. Fritzing, digunakan sebagai media skematik mikrokontroler

3. Tinger Io, digunakan sebagai website pemonitoring hasil data detak

jantung dan kadar oksigen.

4.5 Observasi Lo]asi

Gambar 4.4. merupakan lokasi penelitian, yang lakukan pada RSUD Dr. H.

YULIDIN AWAY TAPAKTUAN bertempat pada gedung B lantai 2 pada ruangan

pasien penyakit dalam, penangguang jawab penelitian yaitu kepala perawat atas

nama yuli pengestu, S.Kep.

Gambar 4.4 Observasi lokasi penelitian

4.6 Pengujian

Pengujian sistem dilakukan pada pasien yang dirawat inap di RS, dengan cara

menempelkan alat pada ujung jari telunjuk pasien, sedangkan hasil deteksi dapat

dimonitoring pada website tinger io.


53

4.6.1 Data Pribadi Pasien

Gambar 4.5 Data Pasien Rawat Inap

Pada gambar 4.5 dapat dilihat bahwa ada beberapa pasien yang dirawat,

setelah dilakukan kontak atau mufakat dengan pihak keluarga penulis hanya

mendapatkan 8 orang pasien yang sukarela membantu penelitian penulis. Berikut

data pasien yang dilakukan penelitian, dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1 Data pasien

No Nama Nomor Rekam Medis

1 Tgk. Zainuddin 034407

2 Sahrul 075933

3 Syamsudin 028375

4 Tri Murkti 000372


54

5 Aldiansyah 076095

6 Firmansyah 076071

4.6.2 Proses Pengujian Jarak Alat dengan Ruangan Pasien

Penelitian dilakukan di rumah sakik umum daerah tapaktuan aceh selatan,

dimana penelitian langsung diruangan rawat inap pasien, pada penelitian ini penulis

melakukan penelitian diruangan MANGGIS 2 yang berjarak 15 meter dengan

ruangan tempat kerja perwat yang melakukan monitoring detak jantung dan kadar

oksigen pada pasien.

Gambar 4.6 Jarak Ruangan Pasien dengan tempat Monitoring

Berdasarkan data dari website (wigatos.com) diketahui bahwa jarak

maksimal sebuah smarthone dalam membagi jaringan yaitu 20 meter, dan pada

gambar 4.6 yaitu tempat dilakukannya penelitian yang memiliki jarak antara

ruangan pasien dengan ruangan perawat yang menjadi tempat monitoring detak

jantung dan kadar oksigen darah hanya 15 meter maka data yang dikirim dari alat

ke website tinger io dapat terkirim dengan sempurna


55

4.6.3 Proses Penelitian

Penelitian ini dimulai dari Jam 06:00 sampai dengan 10:00 pada tanggal 23

desember 2021. Adapun cara penlitian yang dilakukan dengan menempelkan alat

pada ujung jari pasien, percobaan alat dilakukan setelah perawat rumah sakit

melakukan pengecekan EKG terlebih dahulu. Berikut tahapan penelitian yang

penulis lakukan pada pasien

4.6.4 Pemeriksaan EKG dengan Alat Rumah Sakit

Pada pukul 06.00 wib pihak rumah sakit biasanya akan melakukan

pengecekan EKG terlebih dahulu pada pasien yang di rawat dengan alat yang

bernama elektrokardiografi. Berikut adalah tata cara perawat rumah sakit dalam

memasang alat EKG pada pasien

1. Pasang komponen atau kabel-kabel pada mesin EKG

2. Nyalakan Mesin EKG

3. Baringkan pasien dengan tenang ditempat tidur yang luas

4. Bersihkan dada, kedua pergelangan kaki dan tangan dengan alcohol

5. Pasang keempat elektroda ektremitas tersebut pada kedua pergelangan

tangan dan kaki. Untuk tangan kanan biasanya berwarna merah, tangan

kiri berwarna hijau dan kaki kanan berwarna hitam

Untuk melihat lebih detail nya pemasangan mesin EKG pada pasien dapat

dilihat pada gambar 4.7


56

Gambar 4.7 pemasangan mesin EKG

Pada gambar 4.7 dapat dilihat bahwa pemasangan mesin ekg dilakukan sesuai

dengan ketentuan yang penulis jelaskan pada sub bab 4.6.4, sedangan untuk hasil

pemeriksaan pasien menggunakan mesin ekg ini akan diprintout keselembar kertas

panjang seperti pada gambar 4.7 dan akan dilakukan pembacaan oleh perawat untuk

mendapatkan hasil rekam detak jantung dan kadar oksigen darah pasien, setelah

perawat melakukan pemeriksaan menggunakan mesin ekg pada pasien maka

selanjutnya penulis melakukan pemeriksaan detak jantung menggunakan alat yang

penulis rancang.
57

4.6.5 Tahap Pemasangan Alat pada pasien

Gambar 4.8 Pemasangan alat pada pasien

Penelitian ini dimulai ketika alat ditempelkan pada pasein, seperti terlihat

pada gambar 4.8 dapat dilihat alat ini ditempelkan pada ujung jari pasien, setelah

alat di sambungkan ke arus listrik maka sensor max30100 yang ditempelkan pada

ujung jari pasien akan mulai mendeteksi detak jantung dan kadar oksigen darah

pasien, lalu hasil deteksi sensor max30100 akan dikirm ke website tinger io supaya

bisa di monitoring, pengirim data dari sensor max30100 ke website tinger io melalui

perantara esp8266 yang terdapat pada node mcu.

4.6.6 Tahapan Monitoring

Pada tahapan ini dokter atau perawat dapat melakukan monitoring detak

jantung dan kadar oksigen darah melalui website tinger io. Monitoring dapat

dilakukan dimana saja selama alat masih menempel pada pasien, pada penlitian ini

tahapan monitoring dilakukan diruangan perawat yang berbeda dengan ruang

pasien yang diteliti.


58

Gambar 4.9 Monitoring

Dapat dilihat pada gambar 4.9 bahwa data hasil dikirim ke website tinger io

secara otomatis selama alat masih menempel pada pasein, sehingga dokter atau

perawat yang bertugas dapat memonitoring data tersebut tanpa harus keruang

pasein.

4.7 Hasil Penelitian

Pengujian alat dilakukan pada 8 sample pasien rawat pada rumah sakit dengan

catatan sebagai berikut ini :

4.8 Hasil Rekam Data pada Pasien menggunakan mesin EKG

Pada sub bab 4.6.4 penulis menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan mesin ekg

akan di printout keselembar kertas untuk selajutnya akan dilakukan pembacaan oleh

perawat untuk mendapatkan hasil detak jantung dan kadar oksigen pada pasien.

Hasil dari pemeriksaan menggunakan mesin ekg dapat dilihat pada gambar 4.10
59

Gambar 4.10 Hasil Pemeriksaan dengan Mesin EKG

4.9 Hasil Rekam Data pada Pasien menggunakan Alat Penulis

Penelitian ini dimulai dari Jam 06:00 sampai dengan 12:00 pada tanggal 23

desember 2021. Adapun cara penelitian yang dilakukan dengan menempelkan alat

pada ujung jari pasien. Berikut penulis jabarkan data hasil monitoring pada masing-

masing pasien.

1. Percobaan pada pasien Tgk. Zainuddin

Pada penelitian petama, penulis melakukan percobaan alat pada pasien

dengan nomor rekam medis 034407 yaitu bapak Tgk. Zainuddin. Alat hasil

rancangan penulis akan ditempelkan pada ujung jari pasien untuk lebih detail nya

dapat dilihat pada gambar 4.11


60

Gambar 4.11 Pemasangan alat pada pasien Tgk. Zainuddin

Dapat dilihat pada gambar 4.11 bahwa setelah alat ditempelkan pada ujung

jari pasien, lalu hasil rekam data detak jantung pasien akan dikirim ke website tinger

io yang kemudian akan dimonitoring oleh perawat rumah sakit.

2. Percobaan pada pasien Sahrul

Pada penelitian kedua, penulis melakukan percobaan alat pada pasien dengan

nomor rekam medis 075933 yaitu bapak sahrul, untuk proses pemasangan alat pada

pasien dapat dilihat pada gambar 4.12

Gambar 4.12 pemasangan alat pada pasien sahrul


61

Pada gambar 4.12 dapat dilihat bahwa alat juga ditempelkan pada ujung jari

pasien sedangkan untuk proses monitoringnya dilakukan melalui website tinger io

3. Percobaan pada pasien Syamsudin

Pada percobaan ketiga, penulis melakukan percobaan alat pada pasien dengan

nomor rekan medis 028375 yaitu bapak Syamsudin, untuk pemasangan alatnya

dapat dilihat pada gambar 4.13

Gambar 4.13 pemasangan alat pada pasien syamsudin

Pada gambar 4.13 merupakan proses pemasangan alat pada pasien, sama

halnya dengan pasien sebelumnya bahwa hasil rekam detak jantung dan kadar

oksigen darah dapat dimonitoring pada website tinger io

4. Percobaan pada pasien

Pada percobaan keempat penulis melakukan penelitian alat pada pasien

dengan nomor rekam medis 000372 yaitu ibuk tri murkti untuk pemasangan alat

nya dapat dilihat pada gambar 4.14


62

Gambar 4.14 pemasangan alat pada pasien tri murkti

Pada gambar 4.14 merupakan proses setup pemasangan alat pada pasien dan

data hasil hasil rekam detak jantung dan kadar oksigen dapat dilihat pada website

tinger io

5. Percobaan pada pasien Aldiansyah

Pada percobaan kelima dilakukan pemasangan alat pada pasien bernama

aldiansyah dengan nomor rekam medik 076095, pada gambar 4.15 dapat dilihat

proses pemasangan alat. Hasil data detak jantung dan oksigen darah pasien ini dapat

dimonitoring pada website tinger io

Gambar 4.15 pemasangan alat pada pasien aldiansyah


63

6. Percobaan pada pasien

Pada percobaan alat terakhir penulis melakukan penelitian alat pada pasien

yang bernama firmansyah dengan nomor rekam medis 0706071, sama halnya

dengan percobaan pada pasien sebelumnya hasil dari rekam detak jantung dan kadar

oksigen dimonitoring pada website tinger io, untuk proses setup pemasangan

alatnya dapat dilihat pada gamba 4.16

Gambar 4.16 pemasangan alat pada pasien firmansyah

4.10 Hasil Rekam Data pada Website tinger io

Pada saat melakukan percobaan pada pasien penulis akan menempelkan alat

yang dirancang pada ujung jari pasien, maka sensor max30100 akan melakukan

pembacaan detak jantung dan kadar oksigen.

Hasil dari pembacaan yang dilakukan sensor max30100 akan dikirim ke

website tinger io yang kemudian dilakukan monitoring diruangan petugas rumah

sakit. Pada tabel 4.2 penulis sudah merangkum hasil dari pemeriksaan yang

dilakukan pada enam pasien.


64

Tabel 4.2 hasil monitoring dengan alat yang dirancang

No Nama Bpm 02

1 Tgk. Zainuddin 69 93

2 Sahrul 62 94

3 Syamsudin 61 92

4 Tri Murkti 64 94

5 Aldiansyah 65 95

6 Firmansyah 60 92

4.11 Perbandingan Hasil Data

Pada sub bab ini peneliti akan membandingkan hasil pemeriksaan detak

jantung dan kadar oksigen darah antara alat yang digunakan rumah sakit dengan

alat yang penulis rancang, berikut adalah tabel hasil perbandingan nilai datanya
65

Tabel 4.3 Hasil Perbedaan Nilai

No Nama Pasien Hasil Rumah Sakit Hasil Alat

Detak Oksigen Detak Oksigen

jantung darah jantung darah

(BPM) (O2O) (BPM) (O2O)


1. Tgk.Zainuddin 65 90 69 93

2. Sahrul 63 95 62 94

3. Syamsudin 65 93 61 92

4. Tri Murkti 67 93 64 94

5. Aldiansyah 64 91 65 95

6. Firmansyah 69 90 60 92

Pada tabel 4.2 diatas merupakan hasil perbandingan nilai detak jantung dan

kadar oksigen darah dari rumah sakit dengan alat yang penulis rancang, setelah

dilakukan lima kali percobaan maka didapatkan hasil perbandingan nilai seperti

pada tabel 4.2 diatas

4.12 Kelebihan dan Kekurangan

Berdasarkan percobaan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa

sistem ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang akan penulis jabarkan dibawah

ini :
66

4.12.1 Kelebihan

1. Memudahkan dokter atau perawat yang bertugas dalam memonitoring

detak jantung dan kadar oksigen darah pada pasein yang dirawat inap pada

RS tanpa harus ke ruangan

2. Sistem sangat mudah digunakan dan mudah dipahami

4.12.2 Kekurangan

1. Sistem ini belum bisa berjalan dalam mode ofline

2. Sensor max30100 memiliki cara kerja yang harus refresh ke keadaan awal

sehingga banyak didapatkan hasil deteksi yang bernilai nol


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dari pengerjaan tugas akhir ini

berdasarkan hasil perancangan sistem Monitoring Detak Jantung Pasien Pada

Rumah Sakit Rsud Dr. H. Yulidin Away Tapaktuan Berbasis Iot, yaitu :

1. Sistem dapat dijalankan dengan baik pada perangkat mendukung dengan

media internet dan website tinger io

2. Perancangan sistem monitoring detak jantung dan kadar oksigen

menggunakan mikrokontroler Node mcu dan sensor Max30100

3. Sistem ini dapat membantu mobilitas kerja dokter atau perawat rumah

sakit dalam mendeteksi detak jantung dan kadar oksigen darah pada

pasien.

6.2 Saran

Saran yang dapat direkomendasikan oleh penulis dalam menyelesaikan tugas

akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan selanjutnya diharapkan menggunkan website selain tinger

IO, seperti merancang website sendiri.

2. Diharapakan untuk pengembangan selanjutnya dapat menggunakan

sensor yang lebih baik dari max30100, seperti Max30200.

67
68

DAFTAR PUSTAKA

Android, Devoloper. 2019. ‘Source Android’. Diakses pada tanggal 10 Maret 2020.

https://source.android.com/setup/start/build-numbers.html

Alodokter, 2021. ‘Hipoksia’ Diakses pada tanggal 10 Maret 2020.

https://www.alodokter.com/search?s=hipoksia

Alldatasheet. 2018. ‘Node Mcu’. Diakses pada tanggal 12 Maret 2020.

https://www.espressif.com/view.jsp?Searchword=ESP8266

Alldatasheet. 2018. ‘Kabel Jumper’. Diakses pada tanggal 12 Maret 2020.

https://www.schurter.com/view.jsp?Searchword=JUMPER

Alldatasheet. 2018. ‘Oled Display’. Diakses pada tanggal 12 Maret 2020.

https://www.alldatasheet.com/view.jsp?Searchword=OLED DISPLAY

Alldatasheet. 2018. ‘Max30100’. Diakses pada tanggal 12 Maret 2020.

https://www.maximintegrated.com/view.jsp?Searchword=MAX30100

Arif Akbarul Huda, 2013. 24 Jam Pintar Pemrograman Android. Yogyakarta :

ANDI

Blynk, Devoloper. 2021. ‘Blynk Documentation’ Diakses pada tanggal 12 Maret

2020 https://docs.blynk.io/en/

Cplusplus. 2000. ‘Description’ Diakses pada tanggal 12 Maret 2020

https://cplusplus.com/info/description/

Indrajani, 2011. Perancangan Basis Data dalam All in 1. Jakarta : PT. Elex Media

Komputindo

John Durkin, 1994. Expert Systems: Design and Development. Penerbit: Macmillan

Coll Div
69

Marwan Effendy. S.T., M.T., Ph.D, 2019, Pengetahuan Dasar Sistem Kendali.

Surakarta : Muhammadiyah University Press.

Sugiyono, 2012. Memahami Penelitian Kuantitatif. Bandung : ALFABETA.

T. Sutojo & dkk, 2011. Kecerdasan Buatan. Yogyakarta : Ikrar Mandiriabakti


70

Lampiran 1

Surat izin melakukan penelitian


71

Lampiran 2

Data Pasien Rawat Inap


72

Lampiran 3

Coding yang Digunakan

#include "ThingerESP8266.h"
#include <ESP8266WiFi.h>
//#include "DHT.h"
#include <Wire.h>
#include "MAX30100_PulseOximeter.h"
#define REPORTING_PERIOD_MS 400
unsigned long startMillis;
unsigned long currentMillis;
const unsigned long period = 3000;
PulseOximeter pox;
uint32_t tsLastReport = 0;
#define USERNAME "riziandika"
#define DEVICE_ID "ESP8266_GY_MAX30100"
#define DEVICE_CREDENTIAL "xwC?AS9-qU6gzd@u"

ThingerESP8266 thing(USERNAME, DEVICE_ID, DEVICE_CREDENTIAL);


//--> Initialize Thinger IO (ThingerESP8266)

const char* ssid = "realme 5"; //--> Your wifi name or SSID.
const char* password = "riziandika123"; //--> Your wifi password.

byte BPM, SpO2;


void onBeatDetected()
{
// Serial.println("Beat!");
}

void setup() {
Serial.begin(115200);
WiFi.begin(ssid, password);
if (!pox.begin()) {
Serial.println("FAILED");
for (;;);
} else {
Serial.println("SUCCESS");
}
thing.add_wifi(ssid, password); //--> Initialize wifi
thing["GY_Max30100"] >> [](pson& out){
out["BPM"] = BPM;
out["SpO2"] = SpO2;
73

};

// pox.setIRLedCurrent(MAX30100_LED_CURR_7_6MA);
// pox.setOnBeatDetectedCallback(onBeatDetected);
// startMillis = millis();
}

void loop() {

//
BPM = pox.getHeartRate();
SpO2 = pox.getSpO2();
pox.update();

if (millis() - tsLastReport > REPORTING_PERIOD_MS) {


Serial.print("Heart rate:");
Serial.print(BPM);
Serial.print("bpm / SpO2:");
Serial.print(SpO2);
Serial.println("%");
tsLastReport = millis();
}
currentMillis = millis();
if (currentMillis - startMillis >= period)
{
thing.handle();
pox.begin();
startMillis = currentMillis;
}
}
74

Lampiran 4

Hasil monitoring pada tiap pasien pada website tinger io

1. Pasien Tgk Zainuddin

2. Pasien Sahrul

3. Pasien Syamsudin
75

4. Pasien Tri Murkti

5. Pasien Aldiansyah

6. Pasien Firmansyah
76

Lampiran 5

Hasil Pemeriksaan dengan Mesin EKG

Anda mungkin juga menyukai