Anda di halaman 1dari 84

PERANCANGAN SISTEM AKUISISI DATA DAN

PEMANTAUAN PASIEN ISOMAN COVID -19 BERBASIS IOT

Jonatan Situmorang

4617210017

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2022
PERANCANGAN SISTEM AKUISISI DATA DAN
PEMANTAUAN PASIEN ISOMAN COVID -19 BERBASIS IOT
Diajukan untuk memenuhi syarat
Skripsi Program Sarjana

JONATAN SITUMORANG
4617210017
TELEKOMUNIKASI
NOOR SURYANINGSIH,ST.MT

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2022

i
IOT-BASED DATA ACQUISITION AND MONITORING
SYSTEM OF ISOMAN COVID-19 PATIENT MONITORING
Submitted To Fulfill The Bachelor Degree Recuirements

JONATAN SITUMORANG
4617210017
TELECOMUNICATION
NOOR SURYANINGSIH,ST.MT

STUDY PROGRAM ELECTRICAL ENGINEERING


FACULTY OF ENGINEERING
UNIVERSITY OF PANCASILA
JAKARTA
2022

ii
PERNYATAAN KEASLIAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tulisan ilmiah dalam tugas


akhir/skripsi ini dengan judul:
“PERANCANGAN SISTEM AKUISISI DATA DAN PEMANTAUAN
PASIEN ISOMAN COVID -19 BERBASIS IOT” yang dibuat untuk
melengkapi sebagian prasyarat menjadi Sarjana Muda pada Program Studi Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Pancasila, bukan merupakan tiruan atau
duplikasi dari dalam skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai
untuk mendapatkan gelar Sarjana Muda Teknik di Lingkungan Universitas
Pancasila maupun di Perguruan Tinggi lainnya, kecuali bagian yang sumber
informasinya dicantumkan.

Jakarta, Agustus 2022

Jonatan Situmorang

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir ini diajukan oleh:


Nama : Jonatan Situmorang
NPM : 4617210017
Program Studi : Teknik Elektro
Judul Tugas Akhir : PERANCANGAN SISTEM AKUISISI DATA DAN
PEMANTAUAN PASIEN ISOMAN COVID -19 BERBASIS IOT
Telah siap diujikan di hadapan Dewan Penguji sebagai bagian persyaratan
yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program
Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Pancasila.
DEWAN PENGUJI

Penguji 1 : Fauzie Busalim, Ir., M.T. ( )

Penguji 2 : Agung Saputra, ST., M.T. ( )

Penguji 3 : Wisnu Broto, ST., M.T. ( )

Jakarta, Agustus 2022

Mangetahui, Menyetujui,
Koordinator Skripsi Pembimbing 1

Vector Anggit Prtomo, ST.MT. NOOR SURYANINGSIH,


ST.MT
NPD : 4604211011 NPD : 4698211008

iv
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada TUHAN YESUS, berkat rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas akhir/skripsi ini. Penulisan tugas
akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Muda Teknik Program Studi Teknik Elektro pada Fakultas Teknik
Universitas Pancasila. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan tugas
akhir/skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan tugas akhir/skripsi
ini. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini, saya menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
kedua orang tua saya yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dan dukungan
baik moral maupun material. Beberapa dukungan lainnya juga saya ucapkan
kepada:
1. Ibu NOOR SURYANINGSIH, ST.MT selaku dosen pembimbing yang
banyak memberikan ilmu serta saran-saran yang sangat bermanfaat dalam
penelitian tugas akhir dan penyusunan ini.
2. Bapak Vector Anggit Pratomo,ST.MT selaku ketua jurusan Program Studi
Strata Satu Teknik Elektro Universitas Pancasila.
3. Bapak Vector Anggit Pratomo,ST.MT selaku koordinator Tugas Akhir
Program Studi Strata Satu Teknik Elektro Universitas Pancasila.
4. Segenap Dosen Teknik Elektro yang selalu memberikan dukungan serta
nasihat positif dalam menempuh kuliah di Program Studi Strata Satu
Teknik Elektro Universitas Pancasila.
5. Staff jurusan Teknik Elektro yang telah menyediakan waktunya untuk
selalu memberikan informasi-informasi terkait perkuliahan sampai selesai
menyelesaikan penelitian tugas akhir/skripsi di Program Studi Strata Satu
Teknik Elektro Universitas Pancasila.
6. Kedua Orang Tua tercinta dan semua saudara kandung saya yang selalu
memberikan dukungan serta doa dalam penyusunan penelitian Tugas
Akhir ini

v
7. Rekan-rekan mahasiswa, khususnya Teknik elektro angkatan 2017 dan
teman dekat saya yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam
penyusunan penelitian Tugas Akhir ini.
Akhir kata, saya berharap TUHAN YESUS berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tugas akhir/skripsi ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu. Penulis menyadari bahwa
penelitian tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak sangat diharapkan. Semoga ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, Agustus 2022

Jonatan Situmorang
4617210017

vi
ABSTRAK

Nama : Jonatan Situmorang


NPM : 4617210017
Judul : PERANCANGAN SISTEM AKUSISI DATA DAN
PEMANTAUAN PASIEN ISOMAN COVID -19 BERBASIS IOT
Dosen Pembimbing : Noor Suryaningsih, S.T,.M.T

Setelah dikejutkan dengan adanya Corona Virus Disease 2019


diakhir tahun 2019, kondisi saat ini dunia masih dilanda Pandemi Virus Covid-
19. Dengan terjadinya pandemi virus Covid-19 ini menyebabkan beberapa sektor
industri dan wilayah perkantoran harus melaksanakan Work From Home (WFH)
dan Work From Office (WFO) secara bergantian.
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu PERANCANGAN
SISTEM AKUSISI DATA DAN PEMANTAUAN PASIEN ISOMAN COVID -
19 BERBASIS IOT sebagai pengukur suhu tubuh dan MAX 30102 sebagai
pengukur saturasi oksigen yang terhubung dengan Web Server sehingga dapat
terpantau untuk pencegahan penyebaran Covid-19.
Berdasarkan dengan penelitian yang dilakukan dan juga dampak dari virus
ini sangatlah besar, menjelaskan bahwa proses penelitian sistem keamanan pintu
otomatis yang dapat mengukur suhu tubuh dan saturasi oksigen untuk memantau
orang yang akan beraktifitas diluar rumah, penelitian kali ini menggunakan
MAX30102 untuk mengukur kadar oksigen dalam darah, ESP8266 sebagai
pengendali mikro kemudian alat ini juga terhubung dengan web server untuk
memantau data orang yang telah masuk dan aplikasi telegram untuk mendapatkan
data yang nyata.

Kata Kunci : Pandemi, Covid-19, Suhu, Oksigen, MAX 30102, Web Server,
Aplikasi Telegram

vii
ABSTRACT

Nama : Jonatan Situmorang


NPM : 4617210017
Judul : PERANCANGAN SISTEM AKUSISI DATA DAN
PEMANTAUAN PASIEN ISOMAN COVID -19 BERBASIS
IOT
Dosen Pembimbing : Noor Suryaningsih, S.T,.M.T

After being surprised by the Corona Virus Disease 2019 at the end of
2019, the current condition of the world is still being hit by the Covid-19 Virus
Pandemic. With the Covid-19 virus pandemic, several industrial sectors and office
areas have to carry out Work From Home (WFH) and Work From Office (WFO)
alternately. The purpose of this study is to design an IOT-BASED IOT-BASED
DATA ACQUISITION AND MONITORING SYSTEM for ISOMAN COVID-
19 PATIENTS as a measure of body temperature and MAX 30102 as an oxygen
saturation meter that is connected to a Web Server so that it can be monitored to
prevent the spread of Covid-19. Based on the research carried out and also the
impact of this virus is very large, explaining that the research process for an
automatic door security system that can measure body temperature and oxygen
saturation to monitor people who will be active outside the home, this study uses
MAX30102 to measure oxygen levels in the blood , ESP8266 as a micro
controller then this tool is also connected to a web server to monitor the data of
people who have entered and the telegram application to get real data.

Keyword : Pandemi, Covid-19, Suhu, Oksigen, MAX 30102, Web Server,


Aplikasi Telegram

viii
DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN.......................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................................................
ABSTRAK...................................................................................................................................
ABSTRACT................................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
DAFTAR TABEL.........................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................................
BAB I.............................................................................................................................................
PENDAHULUAN..........................................................................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.....................................................................................................3
1.3 Tujuan......................................................................................................................3
1.4 Batasan Masalah.......................................................................................................3
1.5 Metodologi Penelitian..............................................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan...............................................................................................4
BAB II............................................................................................................................................
AKUISISI DATA, COVID-19, ISOLASI MANDIRI DAN SENSOR MAX.................................
2.1 Akuisisi Data......................................................................................................5
2.2 Pemantauan........................................................................................................5
2.3 COVID -19.........................................................................................................6
2.4 Isolasi Mandiri...................................................................................................8
2.5 SENSOR MAX 30102.......................................................................................8
2.6 Real Time Clock (RTC)...................................................................................10
2.7 NodeMCU ESP8266........................................................................................12
2.8 Buzzer..............................................................................................................13
2.9 Internet of Things (IoT)....................................................................................14
2.10 Web Peladen.....................................................................................................14
BAB III.........................................................................................................................................
PERANCANGAN SISTEM.........................................................................................................

ix
3.1 Perancangan Sistem..........................................................................................18
3.2 Diagram Blok Sistem.......................................................................................19
3.3 Perancangan Alat..............................................................................................20
3.4 Rangkaian Keseluruhan Alat............................................................................22
3.5 Pengendali Mikro NodeMCU ESP8266...........................................................22
3.6 Sensor Max 30102............................................................................................23
3.7 Liquid Crystal Display (LCD)..........................................................................24
3.8 Real Time Clock...............................................................................................25
3.9 Buzzer..............................................................................................................26
3.10 Diagram Alir Proses Sistem.............................................................................27
3.11 Perancang Perangkat Lunak Sistem..................................................................29
BAB IV.........................................................................................................................................
PENGUJIAN DAN ANALISA.....................................................................................................
4.1 Realisasi Bentuk Alat.......................................................................................32
4.2 Pengujian Sensor MAX 30102 dan Oximeter..................................................32
4.3 Pengujian Web Server......................................................................................35
4.3.1 Cara Kerja Sistem Web...................................................................................36
4.3.2 Monitoring applikasi telegram..................................................................36
BAB 5...........................................................................................................................................
KESIMPULAN.............................................................................................................................
DAFTAR REFERENSI................................................................................................................
LAMPIRAN.................................................................................................................................

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Spesifikasi Sensor Max30102.........................................................................10


Tabel 2. 2 Spesifikasi Real Time Clock...........................................................................11
Tabel 2. 3 Spesifikasi NodeMCU ESP8266.....................................................................13
Tabel 3. 1 Spesifikasi Sistem...........................................................................................20
Tabel 3. 2 Pin koneksi sensor max 30102........................................................................23
Tabel 3. 3 Pin koneksi......................................................................................................25
Tabel 3. 4 Real Rime Clock.............................................................................................26
Tabel 3. 5 Buzzer.............................................................................................................27
Tabel 4. 1 Pengujian Sensor.............................................................................................33
Tabel 4. 2 Pengujian notifikasi Buzzer.............................................................................35

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Elemen-elemen Sistem Akuisisi Data Berbasis PC.......................................5


Gambar 2. 2 Sensor Max30102........................................................................................10
Gambar 2. 3 Real Time Clock (RTC)..............................................................................11
Gambar 2. 4 NodeMCU ESP 8266...................................................................................13
Gambar 2. 5 Buzzer.........................................................................................................14
Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem...................................................................................19
Gambar 3. 2 Desain Alat Tampak Dalam.........................................................................21
Gambar 3. 3 Desain Alat Tampak Luar............................................................................21
Gambar 3. 4 Rancangan perangkat keras.........................................................................22
Gambar 3. 5 Papan Pengendali Mikro NodeMCU ESP8266............................................23
Gambar 3. 6 Rangkaian Sensor Max 30102.....................................................................24
Gambar 3. 7 Rangkaian LCD...........................................................................................25
Gambar 3. 8 Rangkaian Real Time Clock........................................................................26
Gambar 3. 9 Rancangan buzzer........................................................................................27
Gambar 3. 10 Diagram Alir Sistem..................................................................................28
Gambar 4. 1 Bentuk Alat.................................................................................................32
Gambar 4. 2 Uji Coba (a) Hasil MAX3010 (b) Hasil Oximete........................................32
Gambar 4. 3 Grafik Perbandingan Nilai Pengukuran Saturasi Oksigen Alat Dengan
Oximeter..........................................................................................................................34
Gambar 4. 4 Grafik Tingkat Akurasi Pengukuran............................................................34
Gambar 4. 5 Tampilan di web..........................................................................................36
Gambar 4. 6 Tampilan Telegram....................................................................................37

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 List Program.................................................................................................41


Lampiran 2 Form 01........................................................................................................50
Lampiran 3 Form 02........................................................................................................51
Lampiran 4 Form 4..........................................................................................................52
Lampiran 5 Form Perbaikan Seminar...............................................................................53
Lampiran 6 Form Uji Alat 100%.....................................................................................54

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Coronavirus (Covid-19) merupakan keluarga besar virus yang


menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga
penyakit yang serius seperti Sindrom Pernapasan Akut Berat. Penyakit ini
terutama menyebar di antara orang-orang melalui tetesan pernapasan dari batuk
dan bersin. Indonesia menjadi salah satu negara positif virus corona (Covid-19),
Kasus pertama yang terjadi di Indonesia dialami oleh dua warga Depok, Jawa
Barat. Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang telah menjadi pandemi global
sejak maret 2020 telah sangat mempengaruhi kehidupan manusia secara global.
Dampak negatif Covid-19 berdampak pada masyarakat dunia termasuk Indonesia.
Berbagai Gerakan seperti bekerja dirumah, menerapkan cuci tangan,
menjaga jarak bermunculan di berbagai daerah dengan tujuan untuk
mengendalikan penebaran virus tersebut serta memberikan edukasi kepada
masyarakat Indonesia bahwa virus ini bukan virus yang dianggap biasa saja tetapi
merupakan virus yang berbahaya. Virus corona menjadi perhatian badan
Kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) yaitu agar semua orang
mencapai tingkat kesehatan tertinggi yang paling memungkinkan. Tugas utama
WHO yaitu membasmi penyakit, khususnya penyakit menular yang sudah
menyebar luas, karena virus tersebut menyebar luas hampir di seluruh negara
berkaitan dengan adanya otomatisasi sistem yang mampu membantu
pengidentifikasian system yang membantu ke wilayah kedinasan untuk
penanggulangan dan pencegahan penyebaran Virus corona atau Covid-19 bisa
lebih optimal dalam pelaksanaannya, dengan menggunakan alat yang dapat
mendeteksi suhu tubuh dan image processing yang dipantau pada sebuah android
maka petugas dapat mengetahui kondisi setiap orang yang masuk ke wilayah
kedinasan.[1]
Meningkatnya jumlah pasien Covid-19 menyebabkan banyak dari rumah
sakit yang sudah tidak menyanggupi menerima pasien rawat inap, mengingat
kurangnya tenaga serta perangkat-perangkat medis lainnya. Sehingga dengan

1
alasan ini, keterbatasan kapasitas rumah sakit dan tenaga medis, maka bagi pasien
dengan kondisi tidak terlalu parah disarankan untuk melakukan isolasi mandiri
(Isoman). Dan untuk memantau para pasien yang melakukan isoman, maka
diperlukan sebuah teknologi untuk membantu pemantauan secara jarak jauh, salah
satunya dengan pemanfaatan teknologi berbasis Internet of Things (IoT).
Perkembangan teknologi berbasis IoT selalu meningkat dan setiap tahunnya
memberikan inovasi yang terbaru. Teknologi tersebut merupakan solusi untuk
menghemat tenaga dan waktu manusia karena memungkinkan untuk melakukan
pemantauan dari jarak jauh melalui computer ataupun gadget.[2]
Saat ini penyebaran virus covid 19 di indonesia dipantau oleh satgas covid
dan kementrian Kesehatan Indonesia. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh
pemerintah untuk memberantas pandemi Covid-19, termasuk kebijakan dengan
membentuk Satgas Covid-19 baik ditingkat pusat, daerah, hingga di tingkat
desa/kelurahan. Implementasi merupakan rangkaian dalam sebuah proses
kebijakan. Dye mendefinisikan kebijakan adalah hal yang dilakukan atau bahkan
tidak dilakukan oleh pemerintah (Hayat 2018). Sementara itu, Udoji mengatakan
implementasi kebijakan merupakan hal yang penting dan jauh lebih penting
dibandingkan opini politik, kebijakan hanyalah mimpi atau pengaturan yang layak
yang disimpan dalam arsip jika tidak ditegakkan (Agustino 2012).
Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan ilmuwan dari berbagai latar
belakang dan disiplin ilmu mengusulkan banyak metode, aturan, dan kebijakan
yang ditetapkan untuk mengatasi kesulitan akibat COVID-19. Para ahli bekerja
keras sehingga menghasilkan penerapan geofence yaitu pembatasan wilayah yang
mana unit atau obyek dibatasi pergerakannya sesuai dengan luas wilayah yang
kita ijinkan. Untuk mempercepat penelitian ini dengan melakukan social
distancing, social distancing adalah cara untuk mencegah dan mengendalikan
infeksi virus Corona dengan menjaga jarak.[3] Hal ini bisa dilakukan dengan
menghindari kontak langsung dengan orang di sekitar Anda dan membatasi
kunjungan di tempat yang ramai. Untuk menawarkan sistem yang terintegrasi
untuk memberikan manfaat lebih dari satu sistem yang membawa satu fungsi
tertentu. Berdasarkan dengan penelitian sebelumnya dan juga dampak dari virus
ini sangatlah besar, dibutuhkanlah PERANCANGAN SISTEM AKUISISI DATA

2
PEMANTAUAN PASIEN ISOMAN COVID -19 BERBASIS IOT. Sensor Max
30102 bekerja untuk mendeteksi detak jantung sekaligus suhu tubuh manusia lalu
menggunakan NodeMCU ESP8266 yang berfungsi untuk perangkat atau
komponen utama dalam menghubungkan koneksi internet dan membuat koneksi
TCP/IP kemudian menggunakan Real Time Clock (RTC) yang berfungsi untuk
mengatur waktu serta menggunakan Buzzer sebagai Alarm.
Berdasarkan penelitian diatas, maka peneliti tertarik untuk membuat alat
pemantauan pasien isoman Covid-19 berbasis IoT, alat ini diharapkan dapat
menjadi solusi untuk pemantauan isoman tepat pada sasaran sesuai dengan
prioritas ditengah masyarakat. Peneliti juga berharap dengan adanya penelitian ini
dapat mencegah penularan Covid-19 sehingga mengurangi angka kematian
Covid-19.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana cara melakukan akurasi pada sensor MAX 30102.


2. Bagaimana NodeMCU ESP8266 menghubungkan koneksi internet dan
membuat koneksi TCP/IP.
3. Bagaimana cara melakukan pemantauan menggunakan Aplikasi
telegram.

1.3 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah membuat sistem pemantauan pasien isoman


Covid -19 berbasis Internet of Things (IoT), dan mengukur keakuratan sensor
MAX 30102 terhadap saturasi oksigen serta memastikan Web Server dapat
menyimpan data serta melakukan pemantauan melalui aplikasi telegram.
.

1.4 Batasan Masalah

1) Pembatasan masalah mengenai isoman rata rata jumlah kasus Positif,


sembuh, dan meninggal akibat Covid-19
2) Wilayah yang di data sesuai dengan data perumahan atau komplek yang
sudah melakukan vaksinasi Covid-19

3
3) Sensor suhu yang di gunakan tipe MAX 30102 aktif
4) Buzzer digunakan hanya untuk indikator
5) Pemantauan menggunakan aplikasi Telegram

1.5 Metodologi Penelitian

Dalam penyusunan penelitian tugas akhir/skripsi,tahapan


pengerjaannya dapat diperoleh dari sumber yang tepat, sehingga dapat
digunakan dalam penyusunan tugas akhir/skripsi. Berikut berberapa tahapan
tersebut, yaitu:
1. Studi Literatur
Pada tahap ini, penulis membaca, mempelajari buku-buku, mencari
referensi dari internet berupa web page, jurnal dan skripsi yang
berkaitan dengan penulisan tugas akhir/skripsi ini.
2. Pengumpulan dan Penyiapan Data
Penulis melakukan pengumpulan dan penyiapan terhadap kebutuhan
data, bahan materi yang diperlukan dan diperoleh dari berbagai macam
sumber terkait.
3. Analisis dan Perancangan Sistem
Pada tahap ini, penulis mencoba untuk membahas masalah dan
merumuskan serta mempelajari solusi untuk menyelesaikannya.
4. Implementasi dan Uji Coba Sistem
Pada tahap ini dilakukan uji coba dari hasil perencanaan yang telah
dibuat serta di analisa akhir yang dicapai oleh uji coba dengan
perencanaan tersebut.
5. Pengambilan Kesimpulan

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam pembuatan tugas akhir/skripsi ini secara sistematik terdiri dari lima
bab, dengan garis besar penulisan sebagai berikut:
Bab I pendahuluan bab ini menjelaskan tentang latar belakang, tujuan
penulisan, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II

4
landasan teori, bab ini akan menjelaskan secara keseluruhan sistem kerja aplikasi
dan website yang digunakan. Bab III perancang sistem, yaitu perancangan web
server sistem pemantauan pasian isoman Covid-19 yang memanfaatkan
NodeMCU ESP8266 dan menggunakan sensor Max Bab IV pengujian dan
analisis, bab ini akan menjelaskan hasil data pasian isoman Covid-19 yang sudah
terdaftar dan beserta tingkat keberhasilan sistem yang telah dirancang. Bab V
kesimpulan, bab ini akan memberikan kesimpulan tentang Tugas Akhir yang telah
dibahas serta memuat saran – saran yang terkait dengan pengembangan sistem dan
webserver tersebut.

5
BAB II
AKUISISI DATA, COVID-19, ISOLASI MANDIRI DAN
SENSOR MAX

2.1 Akuisisi Data

Akuisisi data adalah suatu proses pengambilan data sampel dari fenomena
fisik (suhu, tekanan dan lain-lain) dan mengkonversikan data sampel yang didapat
menjadi nilai numerik yang dapat dimanipulasi oleh sebuah komputer. Sistem
akuisisi data adalah kumpulan dari berbagai elemen-elemen elektronik yang saling
bekerja sama dengan tujuan melakukan pengumpulan, penyimpanan, pengolahan
data, dan penyaluran data untuk dijadikan sebagai suatu bentuk informasi yang
berarti[4]. Elemen-elemen dasar dari sistem akuisisi data berbasis komputer (PC),
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.1, antara lain:
• Transduser;
• Pengkondisi sinyal (signal conditioning);
• Perangkat keras akuisisi data;
• Sebuah komputer PC; dan
• Perangkat lunak yang terkait.

Gambar 2. 1 Elemen-elemen Sistem Akuisisi Data Berbasis PC

2.2 Pemantauan

Pemantauan adalah yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness)


tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan
agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke

6
arah tujuan atau menjauh dari itu. Pemantauan akan memberikan informasi
tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang
diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan
untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk
mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek
tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan
manajemen yang sedang berjalan.
Pemantauan yaitu mengumpulkan dan menganalisis informasi berdasarkan
parameter yang ditetapkan secara sistematis dan berkesinambungan dari suatu
kegiatan atau program sehingga dapat dilakukan Tindakan koreksi untuk
menyempurnakan program atau kegiatan itu selanjutnya. Pemantauan tingkat
tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang
menunjukkan pergerakan ke arah tujuan. Pemantauan juga memberikan informasi
tentang situs dan kecenderungan bahwa pengukuran dan ulasan yang diselesaikan
secara berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk
tujuan tertentu, untuk proses berikutnya objek menganalisis kondisi atau
kemajuan untuk tujuan hasil manajemen atas efek Tindakan dan beberapa jenis
antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedang berjalan[5].

2.3 COVID -19

Coronavirus merupakan virus yang dapat menyebabkan gejala ringan


sampai berat. Setidaknya ada 2 jenis corona virus yang diketahui dapat
menyebabkan penyakit dengan gejala berat seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). COVID 19
adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya, virus
penyebab COVID 19 ini disebut dengan Sars-Cov-2. Kasus manusia pertama
COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh novel coronavirus penyebab COVID-
19, yang kemudian dinamai SARS-CoV-2, pertama kali dilaporkan oleh pejabat di
Kota Wuhan, Tiongkok, pada Desember 2019. Penyelidikan retrospektif oleh
otoritas Tiongkok telah mengidentifikasi kasus manusia dengan timbulnya gejala
pada awal Desember 2019. Sementara beberapa kasus paling awal yang diketahui
memiliki kaitan dengan pasar grosir makanan di Wuhan, beberapa tidak. Banyak

7
dari pasien awal adalah pemilik warung, pegawai pasar, atau pengunjung tetap
pasar ini. Sampel lingkungan yang diambil dari pasar ini pada Desember 2019
dinyatakan positif SARS-CoV-2, lebih lanjut menunjukkan bahwa pasar di Kota
Wuhan adalah sumber wabah ini atau berperan dalam amplifikasi awal wabah.
Pasar ditutup pada 1 Januari 2020.
SARS-CoV-2 diidentifikasi pada awal Januari dan urutan genetiknya
dibagikan secara publik pada 11-12 Januari. Urutan genetik lengkap SARS-CoV-2
dari kasus manusia purba dan urutan banyak virus lain yang diisolasi dari kasus
manusia dari China dan seluruh dunia sejak saat itu menunjukkan bahwa SARS-
CoV-2 memiliki asal ekologis pada populasi kelelawar. Semua bukti yang tersedia
hingga saat ini menunjukkan bahwa virus tersebut berasal dari hewan alami dan
bukan virus yang dimanipulasi atau dibuat. Banyak peneliti telah dapat melihat
fitur genomik SARS-CoV-2 dan telah menemukan bahwa bukti tidak mendukung
bahwa SARS-CoV-2 adalah konstruksi laboratorium. Jika itu adalah virus yang
dibangun, urutan genomiknya akan menunjukkan campuran elemen yang
diketahui. Ini bukan kasusnya. Virus corona lain, SARS-CoV-1, penyebab wabah
Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) pada tahun 2003, juga terkait erat dengan
virus corona lain yang diisolasi dari kelelawar. Hubungan genetik yang dekat dari
SARS-CoV-1, SARS-CoV-2 dan virus corona lainnya, menunjukkan bahwa
mereka semua memiliki asal ekologis dalam populasi kelelawar. Banyak dari
virus corona ini juga dapat menginfeksi beberapa spesies hewan. Misalnya,
SARS-CoV-1 menginfeksi kucing luwak dan kemudian manusia, sedangkan virus
penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) ditemukan pada unta
dromedaris, dan terus menginfeksi manusia sejak 2012.
Semua bukti yang tersedia untuk COVID-19 menunjukkan bahwa SARS-
CoV-2 memiliki sumber zoonosis. Karena biasanya ada kontak dekat yang
terbatas antara manusia dan kelelawar, kemungkinan besar penularan virus ke
manusia terjadi melalui spesies hewan lain, yang lebih mungkin ditangani oleh
manusia. Hewan penjamu perantara atau sumber zoonosis ini dapat berupa hewan
piaraan, hewan liar, atau hewan liar yang dijinakkan dan sampai saat ini belum
teridentifikasi. Semua urutan genetik SARS-CoV-2 yang diterbitkan yang
diisolasi dari kasus manusia sangat mirip. Ini menunjukkan bahwa awal wabah

8
dihasilkan dari satu titik masuk pada populasi manusia sekitar waktu virus
pertama kali dilaporkan pada manusia di Wuhan, Cina pada Desember 2019.
Sejumlah penyelidikan untuk lebih memahami sumber wabah di China
saat ini sedang berlangsung atau direncanakan, termasuk penyelidikan kasus
manusia dengan gejala awal di sekitar Wuhan pada akhir 2019, pengambilan
sampel lingkungan dari pasar dan peternakan di daerah di mana kasus manusia
pertama ditemukan. diidentifikasi, dan catatan rinci tentang sumber dan jenis
spesies satwa liar dan hewan ternak yang dijual di pasar ini. Hasil dari studi ini
sangat penting untuk mencegah pengenalan zoonosis lebih lanjut dari SARS-
CoV-2 ke dalam populasi manusia. WHO terus berkolaborasi dengan ahli
kesehatan hewan dan kesehatan manusia, Negara Anggota, dan mitra lainnya
untuk mengidentifikasi kesenjangan dan prioritas penelitian untuk pengendalian
COVID-19, termasuk identifikasi sumber virus di Tiongkok[6].

2.4 Isolasi Mandiri

Isolasi mandiri adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang yang


terjangkit virus corona tetapi tidak memiliki gejala yang cukup serius.
Pasien dengan gejala ringandisarankan untuk berdiam diri disuatu
tempat dan mengurangi sosialisasi dengan masyarakat sekitar untuk
mengurangi resiko tertular virus corona. Isolasi mandiri bagi pasien dengan
gejala ringan berlangsung selama 10 hari sejak munculnya gejala ditambah 3
hari bebas demam dan gejala pernapasan. Sedangkan bagi pasien positif yang
tidak bergejala disarankan untuk isolasi mandiri di suatu tempat, baik di
rumah maupun di rumah sakit selama 10 hari[7].

2.5 SENSOR MAX 30102

Sensor MAX30102 merupakan sensor yang terintegrasi dari Pulse


Oximetry, sensor ini dapat melakukan pemantauan sinyal detak jantung serta
tingkat oksigen dalam darah manusia. Sensor MAX30102 terdiri dari dua buah
komponen, yaitu led dan photodetector. Sensor ini bekerja menggunakan sifat

9
hemoglobin yang mampu menyerap cahaya dan denyut alami dari aliran darah
yang berada di dalam arteri untuk dapat mengukur kadar oksigen pada tubuh [8].
Pulse oximetry merupakan alat medis yang berfungsi sebagai pendeteksi
dan pengukur kadar oksigen (saturasi) dalam darah tanpa harus dimasukan
kedalam tubuh (Non- Invasive). Alat ini akan menampilkan kadar oksigen dalam
bentuk presentasi SpO2 dan selain itu juga dapat menampilkan denyut jantung
dalam satuan beat per menit (bpm) [8]. Alat ini menggunakan LED berwarna
merah dan inframerah dengan photodetector untuk dapat mengukur penyerapan
cahaya melalui jari. Jika penyerapan lebih tinggi cahaya inframerah dibandingkan
dengan cahaya merah maka saturasi oksigen tinggi, sedangkan jika penyerapan
lebih tinggi cahaya merah dibandingkan dengan cahaya inframerah maka saturasi
oskigen rendah. Fungsi dari saturasi oksigen (SpO2) diilustrasikan sebagai
perbandingan dari HbO2 dengan total Hb [10]. Untuk menghitung perbandingan
HbO2 dengan Hb yang diukur pulse oximetry sebagai berikut :
[𝑯𝒃𝑶𝟐]
𝑺𝒑𝑶𝟐 =

[𝑯𝒃𝑶𝟐]+[𝑯𝒃]
dengan:
SpO2 = Kadar oksigen dalam darah (%)
HbO2 = Hemoglobin yang mengikat oksigen (g/dL)
Hb = Hemoglobin yang tidak mengikat oksigen (g/dL)

Jika warna darah vena yang lebih gelap daripada darah arteri, maka Hb
menyerap lebih banyak cahaya merah dibandingkan cahaya biru. Perbedaan warna
dari molekul Hb dan HbO2 merupakan pokok dari pulse oximetry [10]. Nilai dari
rasio penyerapan cahaya dapat dihitung dari oximetry dengan cara
membandingkan penyerapan cahaya merah dan inframerah dengan rumus sebagai
berikut :

ACred / DCred
R=
ACired/ DCired

dengan :

10
R = Rasio perbandingan penyerapan cahaya LED merah dengan
inframerah(V).
ACred = Penyerapan cahaya LED merah dengan arteri (V).
ACired = Penyerapan cahaya inframerah dengan arteri (V).
DCred = Penyerapan cahaya LED merah pada vena dan jaringan (V).
DCired = Penyerapan cahaya inframerah pada vena dan jaringan (V).

Sehingga nilai SpO2 dapat dihitung dengan memasukan nilai R pada rumus
dibawah ini dengan :

𝑺𝒑𝑶𝟐 = 𝟏𝟏𝟎 − (𝟐𝟓 × 𝑹)


SpO2 = Kadar oksigen dalam darah (%)
R = Rasio perbandingan penyerapan cahaya LED merah dengan inframerah
(V)

Gambar 2. 2 Sensor Max30102


Cara kerja pulse oximetry dengan cara memanfaatkan sifat alami dari
darah (Hemoglobin) yang dapat menyerap cahaya dan denyut alami dari arteri.
Hemoglobin yang mengandung oksigen lebih banyak atau kadar normal dalam
darah memiliki intensitas cahaya yang berbeda dengan hemoglobin yang
mengandung lebih sedikit oksigen. Cahaya yang ditangkap oleh sensor cahaya
tersebut akan dibandingkan sehingga dapat menghasilkan nilai kadar oksigen
dalam.
Tabel 2. 1 Spesifikasi Sensor Max30102

11
Spesifikasi Sensor max30102
Catu Daya 1,8 V
Catu Daya LED Internal 3,3V
Dilengkapi Interface I2C
Dimensi 19,6 x 15,56 mm
Beroperasi Pada Suhu -40 C sampai +85 C

2.6 Real Time Clock (RTC)

Real Time Clock merupakan suatu chip (IC) yang memiliki fungsi sebagai
penyimpan waktu dan tanggal. RTC DS1307 merupakan Real Time Clock (RTC)
yang dapat meyimpan data-data detik, menit, jam, tanggal, bulan, hari dalam
seminggu, dan tahun valid hingga 2100. 56-byte, battery-backed, RAM
nonvolatile (NV) RAM untuk penyimpanan. RTC DS1307 merupakan Real Time
Clock (RTC) dengan jalur data paralel yang memiliki Antarmuka serial Two-wire
(I2C), Sinyal luaran gelombang-kotak terprogram (Programmable squarewave),
Deteksi otomatis kegagalan-daya (power-fail) dan rangkaian switch, Konsumsi
daya kurang dari 500nA menggunakan mode baterai cadangan dengan operasional
osilator. Tersedia fitur industri dengan ketahanan suhu: -40°C hingga +85°C.
Tersedia dalam kemasa 8-pin DIP atau SOIC[8].

Gambar 2. 3 Real Time Clock (RTC)

Tabel 2. 2 Spesifikasi Real Time Clock

Spesifikasi Real Time Clock


Tegangan 3.3 – 5.5 Volt

12
Penghitungan waktu ± 1 menit
Clock chip DS3231
Dimensi 38 × 22 × 14 mm
Memory chip AT24C32

Fungsi Pin Pada RTC DS1307:


1. Pin X1
Merupakan pin yang digunakan untuk dihubungkan dengan kristal sebagai
pembangkit clock.
2. Pin X2
Berfungsi sebagai keluaran dari crystal yang digunakan. Terhubung juga
dengan X1. Sumber tegangan dengan 48mAH atau lebih besar dapat
digunakan sebagai cadangan energi sampai lebih dari 10 tahun, namun
dengan persyaratan untuk pengoprasian dalam suhu 25°C.
3. Pin VBAT
Merupakan backup supply untuk RTC DS1307 dalam menjalankan fungsi
waktu dan tanggal. Besarnya adalah 3V dengan menggunakan jenis
Lithium Cell atau sumber energi lain. Jika pin ini tidak digunakan maka
harus terhubung dengan Ground.

2.7 NodeMCU ESP8266

NodeMCU ESP8266 adalah sebuah board elektronik yang berbasis chip


ESP 8266 dengan kemampuan menjalankan fungsi pengendali mikro dan koneksi
internet (WiFi) serta koneksi Bluetooth buatan Espressif System. NodeMCU
ESP8266 bisa dianalogikan sebagai boardnya ESP8266. ESP8622 mempunyai
beberapa pin I/O sehingga dapat dikembangkan menjadi sebuah aplikasi
pemantauan maupun pengendali mikro. ESP8266 adalah suatu modul yang dapat
memberikan akses pengendali mikro apapun ke jaringan WiFi. ESP8266 mampu
meng-hosting aplikasi atau melepas semua fungsi jaringan WiFi dari prosesor ke
aplikasi lain. Penggunaan NodeMCU ESP8266 ini berkorelasi dengan IoT,

13
dimana dengan sistem ini dapat kita pantau dan kendali secara nirkabel melalui
jaringan. Ini memungkinkan mekanisme kendali jarak jauh yang aman bagi
pengguna. Sebuah jaringan yang disiapkan bisa kita atur sesuai dengan
kebutuhan[9]. NodeMCU ESP8266 akan ditunjukkan pada Gambar 2.4.

Gambar 2. 4 NodeMCU ESP 8266


Perhatikan pada NodeMCU ESP8266 ini terdapat port USB (mini USB)
sehingga akan memudahkan dalam pemrogramannya nanti.

Tabel 2. 3 Spesifikasi NodeMCU ESP8266

No Spesifikasi NodeMCU ESP 8266


1 Pengendali Mikro ESP 8266
2 Ukuran Boar 57 mmx 30 mm
3 Tegangan Input 3.3 ~ 5V
4 GPIO 13 PIN
5 Kanal PWM 10 Kanal
6 10 bit ADC Pin 1 Pin
7 Flash Memory 4 MB
8 Clock Speed 40/26/24 MHz
9 WiFi IEEE 802.11 b/g/n
10 Frekuensi 2.4 GHz-22.5 GHz
11 USB Port Micro USB
12 Card Reader Tidak ada
13 USB to Serial Converter CH340G

14
2.8 Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk


mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja
buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan
yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus
sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan
diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara. Di dalam tugas akhir ini buzzer digunakan sebagai indikator
bahwa telah terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm)[10].

Gambar 2. 5 Buzzer

2.9 Internet of Things (IoT)

Internet of Things (IoT) adalah sebuah konsep/skenario dimana suatu


objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa
memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer."A Things"
pada Internet of Things dapat didefinisikan sebagai subjek misalkan orang dengan
monitor implant jantung, hewan peternakan dengan transponder biochip, sebuah
mobil yang telah dilengkapi built-in sensor untuk memperingatkan pengemudi
ketika tekanan ban rendah. Sejauh ini, IoT paling erat hubungannya dengan
komunikasi machine-to-machine(M2M) di bidang manufaktur dan listrik,
perminyakan dan gas. Produk dibangun dengan kemampuan komunikasi M2M
yang sering disebut dengan sistem cerdas atau "smart".

15
2.10 Web Peladen

Peladen adalah seperangkat komputer yang berisi program-program yang


mampu menghasilkan informasi dan informasi tersebut didistribusikan kepada
komputer client yang mengaksesnya. Peladen secara sederhana dapat berupa satu
buah komputer untuk beberapa layanan aplikasi, atau jika jaringannya lebih
komplek dan rumit, maka Peladen dapat disetting hanya untuk memberikan satu
atau beberapa layanan saja, sementara layanan yang lain diserahkan kepada
Peladen yang lain, jadi disini terjadi kolaborasi dan kerjasama dari beberapa
Peladen untuk memberikan layanan dan informasi kepada beberapa client.
Biasanya konfigurasi Peladen yang komplek dan rumit ini diterapkan pada
organisasi yang besar seperti perusahaan-perusahaan kelas atas, sedangkan
Peladen yang terdiri dari satu buah komputer yang melayani beberapa layanan
biasanya hanya digunakan untuk lingkungan yang lebih kecil misal sekolah,
perkantoran, atau usaha kecil dan menengan (UKM)[9].
Fungsi utama dari web Peladen
 Membersihkan berbagai cache yang terdapat pada penyimpanan serta
semua dokumen yang tidak terpakai lagi.
 Melakukan pemeriksaan terhadap sistem security yang berasal dari
permintaan HTTP berdasarkan request klien atau web browser.
 Menyediakan data berdasarkan request atau permintaan yang masuk agar
dapat menjamin keamanan sistem yang berjalan dengan lancar.
Jenis-Jenis Web Peladen
1. Web Peladen Apache
Web Peladen yang populer dan paling banyak digunakan kebanyakan
orang, yaitu jenis Apache. Pada awalnya Apache didesain guna
mendukung penuh sistem operasi UNIX. Selain cukup mudah dalam
implementasinya, Apache juga memiliki beberapa program pendukung
sehingga memberinkan layanan yang lengkap, seperti PHP, SSI dan
kontrol akses. Berikut detailnya:

16
 Personal Home Page (PHP) atau Hypertext Processor (HP)
Program semacam CGI, berfungsi memproses teks yang bekerja di
Peladen. Apache sangat mendukung PHP dengan menempatkannya
sebagai salah satu modulnya (mod_php). Hal tersebut membuat
PHP bekerja lebih baik.
 Peladen Side Include (SSI)
Perintah yang bisa disertakan dalam bekas HTML. Kemudian ia
dapat diproses oleh web Peladen ketika pengguna mengaksesnya.
 Access Control
kendali  Akses dapat dijalankan berdasarkan nama  host atau
nomor IP Common Gateway Interface (CGI). Lalu yang paling
umum untuk digunakan adalah Practical Extraction and Report
Language (PERL), disupport oleh Apache dengan
menempatkannya sebagai modul (mod_perl).
Apache sangat aman dan nyaman untuk digunakan karena
memiliki beberapa keuntungan seperti proses instalasi yang
mudah, freeware, dan sistem konfigurasi yang masih tergolong
mudah. Selain itu ia juga mampu bekerja pada sistem
operasi open atau closed source.

2. Web Peladen Nginx


Salah satu pesaing unggul Apache yaitu Nginx. Nginx dikenal mampu
melayani segala macam permintaan, seperti request pada dengan tingkat
kepadatan lalu lintas atau traffic yang sangat padat. Nginx memang lebih
unggul dari segi kualitas, kecepatan, dan dalam hal performanya.
Nginx memiliki banyak kelebihan dalam hal fitur, di antaranya URL
rewriting, virtual host, file serving, reverse proxying, access control, dan
masih banyak lagi.

3. Web Peladen IIS

17
Web Peladen Internet Information Services (IIS) adalah web Peladen yang
bekerja pada jenis protokol seperti DNS, TCP/IP, atau beragam software
lainnya yang berguna untuk merangkai sebuah situs.

4. Web Peladen Lighttpd


Programmer asal Jerman telah menciptakan web Peladen berbasis open
source guna mendukung sistem Linux dan Unix. Bila dilihat dari segi
keunggulan, web Peladen yang satu ini memiliki beberapa keunggulan
berdasarkan fitur tambahan yang tersedia. Seperti FastCGi, Output-
Compression, FastCGi, dan URL Writing. Jika kamu menggunakan web
Peladen Lighttpd, kamu akan merasakan performa yang lebih cepat dan
efektif.

Berdasarkan fungsinya Peladen dibedakan menjadi:


1. Web Peladen: Peladen yang berfungsi untuk memberikan layanan
protocol.
contoh aplikasi web Peladen yaitu: apache, Microsoft IIS, Tomcat, Nginx,
dll
2. Database Peladen: Peladen yang berfungsi untuk menyimpan data secara
terpusat dan mendistribusikan ke klien melalui jaringan wireless ataupun
kabel, contoh database Peladen: MySQL, Postgres, MS SQL Peladen,
Oracle, Interbase, dll.
3. FTP Peladen: Filezilla, FTPd, pro-FTPd, Wu-FTPd, ftpX, Troll-FTPd
4. Mail Peladen: Mercury, Merak, sendmail, postix, dll
5. Print / File Peladen: Samba Serve
6. DNS Peladen: Peladen yang berfungsi menerjemahkan alamat host
menjadi IP address, contoh: Bind
7. DHCP Peladen: Peladen yang bertugas memberikan IP address secara
otomatis ke computer klien

18
8. Proxy Peladen: aplikasi ini diterapkan untuk membatasi hak akes ke
internet ataupun ke suatu Peladen. sehingga dapat dibatasi jumlah
pengguna ataupun adanya saringan ke media masa, mana saja yang dapat
diakses.

BAB III
PERANCANGAN SISTEM

Bab ini akan menjelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk


melengkapi perangkat keras berupa perangkat lunak yang mendukung komponen
fisik (seperti NodeMCU ESP8266) dan berisi program untuk membuat alat
tersebut. Implementasi dilakukan dengan cara sebagai berikut: penentuan
spesifikasi umum, perancangan dan implementasi perangkat keras dan perangkat
lunak.

3.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan aktivitas dalam merancang atau


mendesain sebuah sistem yang baik, di mana isinya berupa cara kerja
sistem, perancangan perangkat keras, perancangan perangkat lunak,

19
langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk
mendukung operasi sistem. Pada perancangan sistem, akusisi data dan
pemantauan pasien isoman Covid-19 berbasis IOT. Salah satu metode yang
digunakan adalah web Peladen di mana metode ini yang sering
digunakan[11].
Pada perancangan ini, metode pemantauan pasien isoman Covid-19
dikembangkan menjadi sistem yang lebih modern dengan menerapkan
otomatisasi menggunakan pengendali mikro NodeMCU ESP8266 berbasis
IOT sehingga pemantauan pasien ini dapat mempermudah pelaksanaan
isoman.metode pemantauan alat ini adalah dimana alat tersebut dalam
kondisi on kemudian si pasien isoman melakukan fingerprint menggunakan
sensor max 30102 sampai buzzer berbuyi sebanyak 3 kali lala data yang
telah di baca sensor max 30102 ini akan mengrimkan data menuju
NodeMCU ESP8266 untuk di olah datanya kemudian dari NodeMCU
ESP8266 data tersebut akan di tranmisikan menuju web dan telegram lalu
data tersebut tertampil di dalam web maupun di telegram.
Data yang terekam pada database didapat dari sensor Max 30102,
sensor ini membaca nilai saturasi oksigen, denyut jantung dan suhu tubuh
pasien. Alat ini juga dilengkapi dengan komponen RTC, di mana komponen
RTC ini memungkinkan pengambilan data secara real time. Pengambilan
data dilakukan secara manual, di mana pasien diharuskan menghampiri alat
yang akan dirancang untuk mengecek kondisi tubuh terkini sesuai dengan
intensitas yang diinginkan. Pasien dapat mengakses aplikasi yang
terintegrasi dengan alat untuk melihat perkembangan kesehatannya sampai
dinyatakan sembuh.
Perancangan sistem yang pertama dilakukan adalah mendesain alat
untuk mendapatkan tata letak komponen yang rapi. Lalu pengadaan
komponen di mana spesifikasi komponen yang digunakan harus sesuai
dengan rancangan meliputi karakteristik dan dimensi. Setelah komponen
terkumpul, kemudian perakitan komponen agar terintegrasi satu sama lain.
Langkah selanjutnya adalah pengujian, langkah ini dimaksudkan apakah
alat sudah bekerja sesuai dengan rancangan.

20
3.2 Diagram Blok Sistem

Diagram blok sistem pada sistem akuisisi data dan pemantauan isoman
Covid-19 berbasis IoT mengunakan pengendali NodeMCU ESP8266 yang
terhubung dengan sensor untuk mengukur beberapa parameter yang sudah
ditentukan seperti Max 30102 untuk membaca nilai saturasi oksigen, denyut
jantung dan suhu tubuh. Pengendali mikro NodeMCU ESP8266 berfungsi sebagai
pusat kendalinya untuk mengolah data dari hasil pembacaan sensor, kemudian
akan menampilkan hasil pembacaan dari sensor ke LCD. RTC berfungsi
memberikan informasi mengenai waktu. Buzzer berfungsi sebagai alarm ketika
pasien isoman telah melewatkan waktu pemeriksaan kondisi pasien. Pengendali
mengirim hasil pembacaan sensor dan beserta status dari nilai-nilai sensor tersebut
ke database. Data hasil pengukuran saturasi oksigen, denyut jantung, dan suhu
tubuh beserta status dari nilai-nilai tersebut merupakan informasi kondisi pasian
isoman yang secara rutin akan dipantau olah aplikasi sampai jawdal isoaman telah
berakhir. Informasi kondisi pasian isoman ini dapat diakses pada aplikasi website.
Diagram blok perencanaan sistem ditunjukkan pada gambar 3.1.

Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem

3.3 Perancangan Alat

Pada perancangan alat sistem akuisisi data pada pasian isoman Covid-19 ini
menggunakan sensor Max 30102 berbasis NodeMCU ESP8266.beberapa macam
pin yang digunakan terdapat pada tabel 3.1.
Tabel 3. 1 Spesifikasi Sistem

21
No Komponen Jumlah
1 Sensor MAX 30102 1
2 NodeMCU ESP8266 1
3 Buzzer 1
4 RTC 1
5 LCD 16x2 1
6 Power Supply 1

Rancang bangun tampak dalam dari pemantauan isoman pasian Covid-19


dapat diperlihatkan pada gambar 3.2 dibawah ini. Dimana bagian (1) merupakan
LCD yang berfungsi sebagai penampil proses dan hasil dari identifikasi. Bagian
(2) merupakan pengendali mikro NodeMCU ESP8266 yang berfungsi sebagai
pemproses data dari input, bagian (3) merupakan sensor Max 30102 yang
berfungsi sebagai mendeteksi suhu tubuh dan saturasi (4) merupakan Real Time
Clock yang berfungsi sebagai mengatur waktu dan tanggal pendeteksi media uji.
(5) merupakan buzzer yang burfungsi sebagai alarm.

Gambar 3. 2 Desain Alat Tampak Dalam

Kemudian pada gambar 3.3 diperlihatkan sketsa dari box pemantauan


isoman pasian Covid-19 Alat ini dirancang agar dapat dipergunakan dengan
mobilitas tinggi, ringan dan mudah dalam penggunaan dan penyimpanan serta
perawatannya. Box alat ini dirancang menyerupai alat detektor yang mempunyai

22
ukuran Pajang 30cm, Lebar 10cm dan tinggi 10cm yang dapat dibawa kemana
mana dan mudah dipindahkan tempatkan.Sumber energi menggunakan batere atau
dirancang dengan sistem nirkabel.

Gambar 3. 3 Desain Alat Tampak Luar

3.4 Rangkaian Keseluruhan Alat

Rangkaian keseluruhan sistem akuisisi data dan pemantauan isoman


Covid-19 dapat diperlihatkan pada gambar 3.4 dibawah ini. Rancangan perangkat
keras berdasarkan gambar 3.4 yaitu menghubungkan seluruh sensor ke pengendali
mikro NodeMCU ESP8266, lalu setelah itu sensor akan memantau pasian isoman
sesuai dengan parameter yang diukur, kemudian data hasil pemantauan isoman
tersebut akan ditampilkan di LCD dan juga dikirimkan menggunakan modul WiFi
NodeMCU ESP8266 untuk disimpan di Peladen atau database. Data hasil
pemantauan isoman tersebut dapat diakses pengguna menggunakan komputer.

23
Gambar 3. 4 Rancangan perangkat keras

3.5 Pengendali Mikro NodeMCU ESP8266

Pada perancangan ini menggunakan pengendali mikro NodeMCU


ESP8266 yang berfungsi sebagai pengatur sistem dan memproses data – data dari
sensor yang kemudian akan memberikan intruksi pada akuator yang akan
digunakan. Pengendali mikro ini sudah terdapat modul NodeMCU ESP8266
sehingga dapat terhubung dengan WiFi. Pin yang digunakan utuk perancangan ini
sebagai berikut D1 untuk sensor Max 30102 (SDA), dan D2 digukan sebagai
masukan (SCL))

Gambar 3. 5 Papan Pengendali Mikro NodeMCU ESP8266

24
3.6 Sensor Max 30102

Pada prinsif Sensor Max 30102 untuk mengukur kadar oksigen dalam
darah dan denyut jantung. Terdapat dua pin untuk keluaran sinyal, yaitu satu pin
keluaran analog 4 (SDA) dan keluaran analog 5 (SCL). Keluaran sensor ini
berupa sinyal analog, maka diperlukan perhitungan untuk mengkalibrasi sensor
agar didapat nilai yang memenuhi standar satuannya. Sensor ini akan memberikan
berupa data pengukuran kepada pengendali mikro untuk disesuaikan dengan
setting point yang telah ditentukan. Pin yang digunakan dan dihubungkan adalah
SDA – D1, SCL - D2, 3.3V, GND dengan tegangan sebesar 3.3 V.
Tabel 3. 2 Pin koneksi sensor max 30102

No Sensor Max 30102 NodeMCU ESP8266


1 SCL D2
2 SDA D1
3 INT D0
4 GND GND
5 VIN VIN (3V3

Masukan dari sensor Max 30102 ini menghasilkan data variable dari 0 -
255 yang akan di kirimkan ke NodeMCU ESP8266 Pin untuk data pembacaan
sensor. Bedasarkan dengan pin koneksi pada tabel 3.2 maka pin yang
dipergunakan pada rangkaian dari sensor Max 30102. Pin Vcc pada sensor Max
30102 terhubung dengan pin Vcc pada NodeMCU ESP8266 lalu pin ground pada
sensor Max 30102 terhubung dengan pin ground. Pin sda pada sensor Max30102
terhubung dengan pin d1 NodeMCU ESP8266 kemudian pin scl pada sensor Max
30102 terhubung dengan pin d2 yang di tunjukkan pada gambar 3.6 dibawah ini.

25
Gambar 3. 6 Rangkaian Sensor Max 30102

3.7 Liquid Crystal Display (LCD)

LCD atau Liquid Crystal Display adalah jenis device penampil yang
menggunakan teknologi crystal cair. Crystal cair disusun dalam gelas plastik atau
kaca kemudian dilengkapi rangkaian elektronik sehingga dapat dikonfigurasi
untuk menampilkan titik, garis, huruf, angka atau gambar. Secara umum, LCD
dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu Text-LCD dan Grafik-LCD.
Koneksi antara Pengendali mikro dengan LCD menggunakan I2C Inter Integrated
Circuit (LCD) yaitu modul LCD yang dikendalikan secara serial sinkron dengan
protocol I2C. I2C Inter-Integrated Circuit I2C adalah protokol interface
(antarmuka) yang dikembangkan oleh Philips Semiconductor dengan konsep
dasar komunikasi dua arah antar IC menggunakan dua kabel. Protokol ini
mengizinkan desain sistem untuk saling terkoneksi sampai 128 piranti yang
berlainan hanya dengan 2 jalur dua arah, satu untuk serial clock (SCL), dan
satunya untuk serial data (SDA). Setiap piranti yang terhubung dalam I2C
memiliki alamat yang unik yang dapat diakses secara perangkat keras dengan
protokol master/slave.

Tabel 3. 3 Pin koneksi

No LCD NodeMCU ESP8266

26
1 VCC VIN
2 VDD GND
3 SDA D6
4 SCL D7
Masukan dari LCD digunakan sebagai penampil informasi data yang
diolah oleh pengendali mikro NodeMCU ESP8266. Informasi dan perintah yang
akan ditampilkan di LCD adalah berupa data suhu tubuh saturasi oksigen dan
detak jantung. LCD dihubungkan menggunakan I2C (Inter – Integrated Circuit)
untuk menghemat penggunaan pin. Pin yang digunakan dan dihubungkan adalah
SDA – D6, SCL – D7, 5V, GND dengan tegangan sebesar 5 Volt pada tabel 3.3
maka pin yang dipergunakan pada rangkaian dari LCD seperti gambar 3.7
dibawah ini.

Gambar 3. 7 Rangkaian LCD

3.8 Real Time Clock

Pada perancangan rangkaian Real Time Clock (RTC) digunakan tipe LIR
2032. RTC ini berfungsi sebagai waktu elektronik yang akan mengatur waktu dan
tanggal dan akan diolah oleh pemantauan NodeMCU ESP 8266. Pada alat yang
dibuat pemantauan NodeMCU ESP8266 dihubungkan pada pin SCL, D6 dan
SDA, D5 pemantauan NodeMCU ESP8266 sebagai tegangan keluaran V5 dan
VIN dihubungkan ke GND.
Tabel 3. 4 Real Rime Clock

No RTC Nodemcu Esp 8266

27
1 SDA D5
2 SCL D6
3 V5 VIN
4 GND GND

Masukan dari real tame clock ini menghasilkan waktu yang sudah
ditentukan dan data yang akan di kirimkan ke NodeMCU ESP8266 Pi untuk data
pembacaan sensor. Bedasarkan dengan pin koneksi pada tabel 3.4 maka pin yang
dipergunakan pada rangkaian dari Real Time Clock seperti gambar 3.8 dibawah
ini.

Gambar 3. 8 Rangkaian Real Time Clock

3.9 Buzzer

Buzzer berfungsi mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Cara


kerja rangkaian alarm buzzer yaitu ketika sinyal keluar dari pemantauan
NodeMCU ESP8266, maka pemantauan akan mengirimkan sinyal ke-buzzer
sehingga memicu buzzer untuk bekerja. Ketika buzzer telah bekerja maka akan
menciptakan suara yang telah diatur sesuai dengan instruksi yang telah diberikan
pada pemantauan NodeMCU ESP8266.jika pasien isoman belum melakukan
finger print maka buzzer akan berbuyi dan jika pasien isoman sudah melakukan
finger print maka buzzer akan berhenti.

28
Tabel 3. 5 Buzzer

No Buzzer NodeMCU ESP8266


1 GND GND
2 VIN VIN

Masukan dari buzzer ini menghasilkan suara yang sudah terkirim dari
NodeMCU ESP8266 Pi untuk buzzer. Bedasarkan dengan pin koneksi pada tabel
3.5 maka pin yang dipergunakan pada rangkaian dari buzeer seperti gambar 3.9
dibawah ini.

Gambar 3. 9 Rancangan buzzer

3.10 Diagram Alir Proses Sistem

Perancangan perangkat lunak pada sistem pemantauan Isoman ini yaitu


perancangan program pada Pengendali mikro NodeMCU ESP 2688 untuk
mengolah data yang dibaca oleh sensor sesuai dengan parameter yang akan
diukur. Diagram alir pada sistem ini menjelaskan cara keja program yang
tertanam pada NodeMCU ESP 2688 mulai dari inisialisasi hingga proses
mengirim data hasil pembacaan sensor ke Peladen atau database.
Gambar 3.10 dibawah ini menunjukkan diagram alir dari proses sistem
pemantauan pasien isoman ini

29
Gambar 3. 10 Diagram Alir Sistem

30
Dari Gambar 3.10 diagram alir diatas menjelaskan tentang langkah –
langkah untuk Pemantauan isoman, berikut adalah langkah – langkah dari
diagram alir:
1. Pada proses awal saat sistem baru saja dinyalakan, sistem akan
mengidentifikasi alat. Komponen seperti NodeMCU ESP8266, sensor
MAX 30102, dalam kondisi ON (menyala) kemudian Pasien isoman
menempelkan jari pada sensor pembaca.
2. Jika jam pemeriksaan tidak sesuai maka buzzer akan aktif.
3. Jika jam pemeriksaan sesuai maka akan di lanjutkan ke tahap selanjutnya
4. Pasien melakukan tap sidik jari pada perangkat.
5. Jika sidik jari tidak terdaftar maka pasien harus mengulang kembali
langkah ke-4.
6. Jika sidik jari sudah terdaftar maka akan dilanjutkan ke tahapan
selanjutnya.
7. Sistem menyimpan waktu pengecekan.
8. Setalah ini sistem melakukan pengecekan suhu.
9. Dilajutkan dengan pengecekan jantung dan saturasi.
10. Setelah sistem memiliki semua data pengecekan maka data akan dikirim
ke pengendali mikro.
11. Pengendali mikro memproses data yang telah diterima.
12. Data ditampilkan pada layar LCD.
13. Data juga akan di tampilkan pada Web Peladen

3.11 Perancang Perangkat Lunak Sistem

NodeMCU ESP8266 menyediakan berbagai fungsi/method dan


beberapa protocol (HTTP, TCP, UDP) yang kemungkinan menjadikan
NodeMCU ESP8266 sebagai client atau server. Client atau server adalah
aplikasi/software, adapun bentuk fisiknya bisa bermacam-macam bisa PC,
mainframe, laptop, penendali mikro, dan lain-lain. Server bersifat
pasif/melayani, dia menunggu permintaan dari client. Pada perancangan
NodeMCU ESP8266 yang digunakan adalah sebagai HTTP client, untuk
memproses sebuah data pembacaan sensor dan dikirim ke web server melalui

31
LAN kemudian web server menerima hasil pembacaan sensor tersebut dan
menyimpan kedalam database.
Web server merupakan sebuah perangkat komputer yang digunakan
untuk mengakses segala jenis file yang terdapat pada halaman web melalui
HTTP/HTTPS dengan menggunakan aplikasi atau program tertentu (dikenal
dengan nama web browser) dan mengirimkan kembali hasil permintaannya
dalam bentuk halaman – halaman web yang berbentuk dokumen HTML.
Fungsi utama sebuah web server adalah untuk mentransfer berkas atau
permintaan pengguna melalui protokol komunikasi yang telah di tentukan.
Untuk menjalankan web server dengan menggunakan software yang bernama
XAMPP.
Database adalah kumpulan data atau informasi yang disimpan secara
sistematis di dalam komputer dan dapat diolah atau dimanipulasi
menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan
informasi.
Pada perancangan kali ini menggunakan NodeMCU ESP8266 yaitu
perangkat lunak DBSM (database management system) merupakan sistem
perangkat lunak yang memungkinkan user untuk memelihara, mengontrol dan
mengakses data secara praktis dan efisien. Dengan katalain semua akses ke
database akan di tangani oleh DBMS.
Pada sistem ini digunakan telegram sebagai media informasi yang
memberikan info suhu, detak jantung, dan saturasi oksigen, Pengiriman data ke
telegram dilakukan di server. Server dan telegram terkomunikasi
menggunakan API, setiap akun akan memiliki API yang bersifat unik.
Untuk mengetahui apakah rangkaian Pengendali NodeMCU ESP8266
telah bekerja dengan baik pada alat, maka dilakukan pengujian dengan
memberikan program perintah pada pengendali mikro dengan melakukan
penginputan data dari komputer ke dalam pengendali mikro. Dalam melakukan
instalasi hubungkan terlebih dahulu menghubungkan antara komputer dengan
downloader melalui kabel USB ke rangkaian pengendali mikro. Untuk
melakukan pengujian alat dengan perintah dapat dilakukan dengan beberapa
langkah antara lain :

32
1. Langkah pertama yang dilakukan adalah menjalankan software Arduino,
setelah aplikasi melakukan load maka akan terlihat bentuk tampilan seperti
gambar 3.11.

Gambar 3. 11 Tampilan Software Arduino


2. Tampilan Software Arduino selanjutnya untuk memprogram Pengendali
Arduino Uno yaitu dengan mengetikkan program sesuai dengan yang
dibutuhkan pada alat.

Gambar 3.12 Hasil Compile

33
34
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil pengujian dari “Perancangan
Sistem Akuisisi Data Dan Pemantauan Pasien Isoman Covid-19 Berbasis Iot”, serta
implementasi rancangan alat dan sistem yang sudah dirancang sebelumnya. Hasil
yang didapatkan akan menjadi titik ukur untuk membuktikan sistem yang ada dapat
bekerja dengan baik atau tidak melalui pengujian sistem.
Dalam pengujian BAB IV ini meliputi pengujian pada akses daftar isoman
covid-19 menggunakan sensor MAX 30102 yang telah terdaftar maupun yang belum
terdaftar. Pengujian selanjutnya menganalisa seberapa cepat pembacaan sensor MAX
30102 dengan fingerprint. Alur pengujuian yang dilakukan sebagai berikut
1.pengujian sensor
2.pengujian sisten web
3.pengujian buzzer

35
4.1 Realisasi Bentuk Alat

Gambar 4. 1 Bentuk Alat

Pada gambar 4.1 adalah rangkaian komponen yang dibuat dengan


memasangkan tiap – tiap kabel ke port pengendali mikro dan pemograman untuk
dapat bekerja sesuai dengan sistem yang diinginkan. Bentuk alat tampak depan
menampilkan LOD data yang muncul dan samping sensor Max 30102.

4.2 Pengujian Saturasi

Gambar (a) Gambar (b)


Gambar 4. 2 Uji Coba (a) Hasil MAX30102 (b) Hasil Oxymeter

Pada gambar 4.2 Uji Coba pada tangan dengan pembanding nilai oxymeter
yaitu (A) oxymeter dan (B) MAX30102 masing masing alat diukur dengan jari
telunjuk sampai memuncul nilai akhir dari sensor.

36
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan sensor Max30102 untuk dapat
mengetahui keakurasian pada sensor serta mengetahui nilai error antara sensor
dengan alat ukur oxymeter.

4.2.1 Tujuan Pengujian


Pengujian dilakukan untuk mengetahui seberapa akurat sensor max30102
terhadap alat ukur oxymeter serta mengetahui persentase error pada hasil pengujian
yang telah dilakukan.

4.2.2 Peralatan Pengujian


Peralatan pengujian terdiri dari :

a. Alat Pemantauan Pasien Isoman Covid-19


b. Oxymeter
c. Laptop
d. Power supply 5V

4.2.3 Langkah Pengujian


Langkah yang dilakukan untuk pengambilan data adalah sebagai berikut :

a. Hubungkan kabel power supply ke sumber listrik.


b. Hubungkan NodeMcu ESP8266 ke power supply
c. Hidupkan alat hingga berbunyi sekali
d. Kemudian letakan jari telunjuk di alat yang digunakan
e. Tunggu selama 1 menit sampai terdengar suara buzzer berbunyi sebanyak
3x
f. Setelah itu hasil dari pembacaan sensor akan di kirimkan ke telegram
serta webserver
g. Data pasien dapat dilihat di aplikasi telegram dan webserver
h. Saat jari telunjuk di letakan di alat tersebut, jari yang satunya di masukan
ke oxymeter untuk mengetahui hasil perbandingannya.

4.2.4 Hasil Pengujian

37
Hasil pengujian dicatat dalam bentuk tabel. Tabel 4.1 menunjukkan hasil
pembacaan sensor max30102 terhadap saturasi serta oxymeter sebagai pembanding.
Pengujian dilakukan sebanyak 11 kali.

Tabel 4. 1 Pengujian Saturasi

Percobaan Saturasi Oximeter Selisih Error Akurasi


Alat (%) (%) (%)
(%)
Percobaan 1 89 97 8 0.082% 99.918%
Percobaan 2 73 98 25 0.255% 99.745%
Percobaan 3 90 99 9 0.090% 99.91%
Percobaan 4 87 96 9 0.093% 99.907%
Percobaan 5 87 97 8 0.103% 99.897%
Percobaan 6 100 98 2 0.020% 99.98%
Percobaan 7 92 99 7 0.070% 99.93%
Percobaan 8 85 95 10 0.105% 99.895%
Percobaan 9 87 95 8 0.084% 99.916%
Percobaan 10 86 96 10 0.104% 99.896%
Percobaan 11 85 97 12 0.123% 99.877%
Rata - Rata 0.102% 99.898%

Berdasarkan hasil pengujian perbandingan suhu yang telah diukur


menggunakan oxymeter dan sensor MAX 30102. Pengujian dilakukan
sebanyak 11 kali untuk dapat memastikan rata – rata dari presentase error.
Berdasarkan Rumus diatas, hasil dari perhitungan yang didapatkan adalah
sebagai berikut:

85−97
eror= x 100 %
97
= 0.123%

4.2.5 Kesimpulan Pengujian


Kesimpulan dari saturasi pembanding mendapatkan bahwa rata – rata

38
presentase error dari kedua sensor tersebut adalah 0.102%. Kemudian
pada tingkat akurasi sensor MAX 30102 setelah dilakukan percobaan
sebanyak 11 kali menunjukan bahwa semakin banyak dilakukan percobaan
maka tingkat akurasi dari oxymeter semakin tinggi dengan rata – rata
akurasi 99.989%. Adapun bentuk grafik perbandingan antara sensor MAX
30102 dengan oxymeter dapat dilihat pada gambar 4.3

Hasil Pengukuran Saturasi dan oxymeter


120

100 97 98 99 96 97 100
98 99 96 97
92 95 95
89 90 87 87 87 86
85 85
80
73
60

40

20
Gambar
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4. 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Grafik
Saturasi oxymeter.
Perbandingan Nilai Pengukuran Saturasi Oksigen Alat Dengan Oximeter

39
Grafik Tingkat Akurasi Pengukuran
100.00% 99.98%
0

99.95% 99.93%
0
99.92%
0 99.91%
0 99.92%
0
99.91%
0
99.90%
0 99.90%
0 99.90%
0
99.90% 99.88%
0

99.85%

99.80%

99.75%
0
99.75%

99.70%

99.65%

99.60%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Gambar 4. 4 Grafik Tingkat Akurasi Pengukuran

4.3. Pengujian Suhu


Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan sensor Max30102 untuk dapat
mengetahui keakurasian pada sensor serta mengetahui nilai error antara sensor
dengan alat ukur termometer.

4.3.1 Tujuan Pengujian


Pengujian dilakukan untuk mengetahui seberapa akurat sensor max30102
terhadap alat ukur termometer serta mengetahui persentase error pada hasil
pengujian yang telah dilakukan.

4.3.2 Peralatan Pengujian


Peralatan pengujian terdiri dari :

a. Alat Pemantauan Pasien Isoman Covid-19


b. termometer
c. Laptop
d. Power supply 5V

4.3.3 Langkah Pengujian

40
Langkah yang dilakukan untuk pengambilan data adalah sebagai berikut :

a. Hubungkan kabel power supply ke sumber listrik.


b. Hubungkan NodeMcu ESP8266 ke power supply
c. Hidupkan alat hingga berbunyi sekali
d. Kemudian letakan jari telunjuk di alat yang digunakan
e. Tunggu selama 1 menit sampai terdengar suara buzzer berbunyi sebanyak
3x
f. Setelah itu hasil dari pembacaan sensor akan di kirimkan ke telegram
serta webserver
g. Data pasien dapat dilihat di aplikasi telegram dan webserver
h. Saat jari telunjuk di letakan di alat tersebut, jari yang satunya di
tempelkan ke termometer untuk mengetahui hasil perbandingannya.

4.3.4 Hasil Pengujian


Hasil pengujian dicatat dalam bentuk tabel. Tabel 4.2 menunjukkan hasil
pembacaan sensor max30102 terhadap suhu serta termometer sebagai pembanding.
Pengujian dilakukan sebanyak 11 kali.

Tabel 4.2 Pengujian Suhu


Percobaan Suhu thermometer Selisih Error Akurasi
Alat (%) (%) (%)
(%)
Percobaan 1 37.16 37.3 0.14 0.003% 99.997%
Percobaan 2 36.75 36.9 0.15 0.004% 99.996%
Percobaan 3 36.84 36.7 0.14 0.003% 99.997%
Percobaan 4 36.65 36.8 0.15 0.004% 99.996%
Percobaan 5 37.13 37.3 0.17 0.004% 99.996%
Percobaan 6 36.55 36.5 0.05 0.001% 99.999%
Percobaan 7 36.54 36.7 0.16 0.004% 99.996%
Percobaan 8 36.61 36.5 0.11 0.005% 99.995%
Percobaan 9 36.87 36.9 0.37 0.002% 99.998%
Percobaan 10 37.31 37.1 0,21 0.005% 99.995%

41
Percobaan Suhu thermometer Selisih Error Akurasi
Alat (%) (%) (%)
(%)
Percobaan 11 36.96 36.8 0.16 0.004% 99.996%
Rata - Rata 0.003% 99,997%

Thermometer
40
35
30
25
20
15
10
5
0
n
1
n
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
aa aa a an an a an a an a an a an a an a n a n
a a a
cob cob ob ob co
b
co
b
co
b
co
b
co
b
ob ob
r r rc rc er er er er er rc rc
Pe Pe Pe Pe P P P P P Pe Pe

Suhu Alat Termometer Column1

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Nilai Pengukuran suhu Alat Dengan


Thermometer

Berdasarkan hasil pengujian perbandingan suhu yang telah diukur


menggunakan thermometer dan sensor MAX 30102. Pengujian dilakukan
sebanyak 11 kali untuk dapat memastikan rata – rata dari presentase error.
Berdasarkan Rumus diatas hasil dari perhitungan yang didapatkan adalah
sebagai berikut:
36,96−36.8
eror= x 100 %
36,8
= 0.004%

4.3.5 Kesimpulan Pengujian


kesimpulan dari saturasi pembanding mendapatkan bahwa rata – rata
presentase error dari kedua sensor tersebut adalah 0.003%. Kemudian pada

42
tingkat akurasi sensor MAX 30102 setelah dilakukan percobaan sebanyak 11
kali menunjukan bahwa semakin banyak dilakukan percobaan maka tingkat
akurasi dari termometer semakin tinggi dengan rata – rata akurasi 99.997%.
Adapun bentuk grafik pada Gambar 4.5

4.4. Pengujian Denyut Jantung


Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan sensor Max30102 untuk dapat
mengetahui keakurasian pada sensor serta mengetahui nilai error antara sensor
dengan alat ukur Smart Watch.

4.3.1 Tujuan Pengujian


Pengujian dilakukan untuk mengetahui seberapa akurat sensor max30102
terhadap alat ukur Smart Watch serta mengetahui persentase error pada hasil
pengujian yang telah dilakukan.

4.3.2 Peralatan Pengujian


Peralatan pengujian terdiri dari :

a. Alat Pemantauan Pasien Isoman Covid-19


b. Jam tangan Smart Watch
c. Laptop
d. Power supply 5V

4.3.3 Langkah Pengujian


Langkah yang dilakukan untuk pengambilan data adalah sebagai berikut :

a. Hubungkan kabel power supply ke sumber listrik.


b. Hubungkan NodeMcu ESP8266 ke power supply
c. Hidupkan alat hingga berbunyi sekali
d. Kemudian letakan jari telunjuk di alat yang digunakan
e. Tunggu selama 1 menit sampai terdengar suara buzzer berbunyi sebanyak
3x
f. Setelah itu hasil dari pembacaan sensor akan di kirimkan ke telegram
serta webserver

43
g. Data pasien dapat dilihat di aplikasi telegram dan webserver
h. Saat jari telunjuk di letakan di alat tersebut, Smart Watch yang berada
pada lengan di hidupkan untuk mengetahui detak jantungnya untuk
menjadi pembanding

4.3.4 Hasil Pengujian


Hasil pengujian dicatat dalam bentuk tabel. Tabel 4.4 menunjukkan hasil
pembacaan sensor max30102 terhadap denyut jantung serta Smart Watch sebagai
pembanding. Pengujian dilakukan sebanyak 11 kali.

Tabel 4.4 Pengujuan Denyut Jantung


Percobaan Denyut Jam Tangan Selisih Error Akurasi
jantung Smartwatch (%) (%)
Alat (%)
(%)
Percobaan 1 90 89 1 0.011% 99.989%
Percobaan 2 89 75 14 0.018% 99.982%
Percobaan 3 85 83 4 0.048% 99.952%
Percobaan 4 84 78 6 0.076% 99.924%
Percobaan 5 85 89 4 0.044% 99.956%
Percobaan 6 82 89 7 0.078% 99.922%
Percobaan 7 91 88 3 0.034% 99.966%
Percobaan 8 78 75 3 0.004% 99.996%
Percobaan 9 89 79 10 0.126% 99.874%
Percobaan 10 89 87 2 0.005% 99.995%
Percobaan 11 88 81 7 0.022% 99.978%
Rata - Rata 0.035% 99,957%

Berdasarkan hasil pengujian perbandingan suhu yang telah diukur


menggunakan Jam Tangan Smartwatch dan sensor MAX 30102. Pengujian
dilakukan sebanyak 11 kali untuk dapat memastikan rata – rata dari

44
presentase error. Berdasarkan Rumus diatas hasil dari perhitungan yang
didapatkan adalah sebagai berikut:
88−81
eror= x 100 %
81
= 0.022%

4.4.5 Kesimpulan Pengujian

kesimpulan dari saturasi pembanding mendapatkan bahwa rata – rata


presentase error dari kedua sensor tersebut adalah 0.035% . Kemudian pada
tingkat akurasi sensor MAX 30102 setelah dilakukan percobaan sebanyak 11
kali menunjukan bahwa semakin banyak dilakukan percobaan maka tingkat
akurasi dari jam tangan smartwatch semakin tinggi dengan rata – rata akurasi
99.957%. Adapun bentuk grafik seperti Gambar 4. 6

Jam Tangan Smartwatch


100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
n n n n n n n n n
aa aa ba
a
ba
a aa aa ba
a
ba
a aa a n
aa
n
ob ob co co ob ob co co ob ba ob
rc rc r r rc rc r r rc co rc
Pe Pe Pe Pe Pe Pe Pe Pe Pe Pe
r
Pe

Series 1 Series 2 Column1

Gambar 4. 6 Grafik Perbandingan Nilai Pengukuran suhu Alat Dengan Jam


Tangan smartwatch

45
Tabel 4. 5 Pengujian notifikasi Buzzer

Percobaan Saturasi Alat Oximeter Selisih Buzzer


(%) (%)
1 89 97 8 ON
2 73 98 25 OFF
3 90 99 9 ON
4 87 96 9 ON
5 87 97 8 ON
6 100 98 2 ON
7 92 99 7 ON
8 85 95 10 ON
9 87 95 8 ON
10 86 96 10 ON
11 85 97 12 ON

Pada tabel 4.5 dan menunjukkan pengujian buzzer alert ketika saturasi di
bawah 80% berhasil berbunyi dengan baik. Pengambilan data kali ini yaitu
meletakkan salah satu jari ke sensor MAX30102 dengan cara menjauhkan jari
keatas permukaan sensor, dengan itu sensor mengukur nilai saturasinya tidak
terbaca jari full, sehingga mendapatkan nilai yang cukup rendah yaitu dibawah 90%.

4.3 Pengujian Web Server

Pengujian sistem ini bertujuan untuk mengetahui proses cara kerja dari sistem
perancangan Web yang dibuat, dimana pengujian tersebut berupa tampilan dari setiap
langkah pengoperasian Web server, kemudian tahap selanjutnya yaitu tahap
pengujian kinerja pada alat isoman, pengujian waktu penerimaan data pada web
server. Untuk memperjelas deskripsi yang sudah dijelaskan maka akan diberikan
penjabaran pengujian sistem dibawah.

46
4.3.1 Cara Kerja Sistem Web
Untuk cara kerja sistem pada web ini menjelaskan mengenai sistem pada web
server yang telah di simulasikan untuk mengetahui data dari pasien isoman yang
sudah terdaftar atau yang belum terdaftar pada web server isoman tersebut.
1. Login Web Monitoring Isoman
Pada tampilan menu pasien isoman, terdapat tabel menu ID, suhu,
denyut jantung, satu rasi, tanggal, jam, kondisi. Untuk semua menu yang
berisikan beberapa data pribadi penerima hanya bisa di akses oleh admin agar
kerahasiaan data pribadi aman cara mengakses hanya mengklik web yang
sudah tersedia.

Gambar 4. 7 Tampilan di web


Pada tampilan web berisi tabel id,suhu,denyut,saturasi tanggal,jam,kondisi
sesuai dengan alat yang dibuat.kondisi suhu diatas 36 ⁰ C memiliki kondisi
tidak normal.

4.3.2 Monitoring applikasi telegram


Pengujian selanjutnya adalah pengujian aplikasi telegram yaitu saat perangkat
web mengambil data dan dikirim ke server telegram maka aplikasi telegram akan
menerima data yang sama. Data dalam aplikasi telegram juga menampilkan waktu
penerimaan data yang terdiri dari update tanggal,bulan,tahun,jam,menit sampai
detik.dan juga delengkapi dengan suhu,denyut jantung,saturasi dan kondisi pasien

47
Gambar 4. 8 Tampilan Telegram

48
BAB 5
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembacaan diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Alat saturasi Oksigen menggunakan sensor MAX30102 dan NodeMCU
ESP8266 sebagai pengendali mikro untuk pemantauan saturasi oksigen
darah secara jarak jauh melalui Web. Alat ini dapat diterapkan untuk pasien
isoman.
2. Berdasarkan pengujian antara alat Oximeter dan sensor MAX30102 telah
didapatkan penilaian data saturasi akurasinya mencapai rata-rata 99.898%
dengan selisih rata-rata 0.102%
3. Pengujian buzzer dilakukan untuk mengetahui bahwa buzzer telah
berfungsi dengan baik sebagai indikator pada alat tugas akhir.
4. Pengujian keseluruhan dapat disimpulkan bahwa “sistem pemantauan pasien
isoman berdasarkan parameter suhu tubuh dan saturasi oksigen yang
terhubung web server” dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan yang
telah direncanakan. Dengan penggunaan sensor oximeter MAX 30102
dengan tingkat akurasi 99.898% dan web server
http://stupafm.online/jonatan/public/ untuk mengirimkan dan menampilkan
aktivitas keluar dan masuk dengan menyertai data pengukuran suhu tubuh
dan saturasi oksigen.

49
DAFTAR PUSTAKA
[1] I. Rifqi Pratama, M. Agus Riyadi, and A. Ajulian Zahra, “RANCANG
BANGUN SISTEM TELEMETRI STASIUN CUACA BERBASIS ATMEGA8A,”
2017.
[2] M. Azlina, “PEMBUATAN ALAT UKUR KECEPATAN ANGIN DAN
PENUNJUK ARAH ANGIN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT-MEGA
8535,” 2013.
[3] R. W. Prabowo, “Tipologi Kerusakan Bangunan Akibat Cuaca Ekstrem Studi
Kasus Cuaca Ekstrem Kabupaten Bantul 2019,” Sustain. Plan. Cult. J. Perenc. Wil.
dan Kota, vol. 2, no. 2, pp. 31–36, 2020, doi: 10.32795/space.v2i2.1123.
[4] J. Cipriano, X. Belo, F. Rofii, and A. Qustoniah, “Rancang Bangun Sistem
Pemantau Kecepatan Dan Arah Angin Menggunakan Teknologi Komunikasi
Zigbee,” J. Widya Tek., vol. 26, no. 1, pp. 71–86, 2018.
[5] D. P. Sari, “Prototype Alat Monitoring Suhu, Kelembaban dan Kecepatan
Angin Untuk Smart Farming Menggunakan Komunikasi LoRa dengan Daya Listrik
Menggunakan Panel Surya,” Kilat, vol. 10, no. 2, pp. 370–380, 2021, doi:
10.33322/kilat.v10i2.1376.
[6] S. Bahri and A. R. Arif, “Monitoring Cuaca Berbasis Raspberry dengan
Menggunakan Modul Lora,” Resist. (Elektronika Kendali Telekomun. Tenaga List.
Komputer), vol. 4, no. 1, p. 11, 2021, doi: 10.24853/resistor.4.1.11-16.
[7] R. Rohendi, Herry Sujaini, Redi R. Yacoub, Bomo W. Sanjaya, and
Purwoharjono, “Desain Sistem Akuisisi Kecepatan Angin pada Menara SST
Berbasis IoT,” J. RESTI (Rekayasa Sist. dan Teknol. Informasi), vol. 5, no. 4, pp.
739–746, 2021, doi: 10.29207/resti.v5i4.3307.
[8] A. Ramadhani, A. Rusdinar, and A. Z. Fuadi, “Data Komunikasi Secara Real
Time Menggunakan Long Range (LORA) Berbasis Internet of Things untuk
Pembuatan Weather Station,” e-Proceeding Eng., vol. 8, no. 5, p. 4259, 2021.
[9] A. B. Pati, “Jurnal Governance Sadat,” vol. 1, no. 1, pp. 1–10, 2021.
[10] R. Amelia, “Perubahan Iklim,” 2019.
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/PerubahanIklim-sk/topik-
1.html.
[11] F. sheilla harahap, “PENGUKURAN DAN PENGUJIAN KECEPATAN
ANGIN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR ANEMOMETER BERBASIS
ARDUINO UNO R3,” 2018.
[12] M. Jacob and E. Jehuda, “PERANCANGAN SISTEM AKUISISI DATA
PADA LAHAN.”

50
[13] R. eka saputra, “Anemometer adalah sebuah perangkat untuk mengukur
kecepatan angin dan untuk mengukur arah angin. Anemometer merupakan salah satu
instrumen yang sering digunakan oleh Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG). Kata anemometer berasal dari Bahasa Yu,” 2015.
[14] B. Priyambodo, “RANCANG BANGUN ALAT UKUR KELAJUAN DAN
ARAH (KECEPATAN) ANGIN BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO
UNO,” 2018.
[15] M. Bor and J. Vidler, “LoRa for the Internet of Things.”
[16] S. Akram, C. Reynard Gunawan, and S. Mohamad A.K.M, “Sensor Parkir
Berbasis LoRaWan,” vol. 2021.
[17] dragino, “dragino lora sx127x,” 2016. https://wiki.dragino.com/index.php?
title=Main_Page.
[18] M. Fajar Wicaksono, “Implementasi Modul Wifi Nodemcu Esp8266 Untuk
Smart Home,” J. Tek. Komput. Unikom-Komputika, vol. 6, no. 1, pp. 9–14, 2017.

51
LAMPIRAN
Lampiran 1 List Program
/*
Rui Santos
Complete project details at Complete project details at
https://RandomNerdTutorials.com/esp8266-nodemcu-http-get-post-arduino/

Permission is hereby granted, free of charge, to any person obtaining a copy of this
software and associated documentation files.
The above copyright notice and this permission notice shall be included in all
copies or substantial portions of the Software.

Code compatible with ESP8266 Boards Version 3.0.0 or above


(see in Tools > Boards > Boards Manager > ESP8266)
*/

// #include <ESP8266WiFi.h>
// #include <ESP8266HTTPClient.h>
#include <Arduino.h>
#include <WiFi.h>
#include <HTTPClient.h>
#include <WiFiClient.h>
#include <WiFiUdp.h>
#include <NTPClient.h>

#include <Wire.h>
#include "MAX30105.h"
#include "spo2_algorithm.h"

#include "SSD1306Wire.h"

52
MAX30105 particleSensor;
SSD1306Wire display(0x3c, SDA, SCL);

#define MAX_BRIGHTNESS 255

#if defined(_AVR_ATmega328P) || defined(AVR_ATmega168_)


//Arduino Uno doesn't have enough SRAM to store 100 samples of IR led data and
red led data in 32-bit format
//To solve this problem, 16-bit MSB of the sampled data will be truncated. Samples
become 16-bit data.
uint16_t irBuffer[100]; //infrared LED sensor data
uint16_t redBuffer[100]; //red LED sensor data
#else
uint32_t irBuffer[100]; //infrared LED sensor data
uint32_t redBuffer[100]; //red LED sensor data
#endif

int32_t bufferLength; //data length


int32_t spo2; //SPO2 value
int8_t validSPO2; //indicator to show if the SPO2 calculation is valid
int32_t heartRate; //heart rate value
int8_t validHeartRate; //indicator to show if the heart rate calculation is valid

byte pulseLED = 11; //Must be on PWM pin


byte readLED = 13; //Blinks with each data read

const long utcOffsetInSeconds = 25200;


float temperature = 0;
int denyut = 0;
int saturasi = 0;

53
String temperature_str = "";
String denyut_str = "";
String saturasi_str = "";

// Setting tanggal menjadi nama hari


char daysOfTheWeek[7][12] = {"Sunday", "Monday", "Tuesday", "Wednesday",
"Thursday", "Friday", "Saturday"};

// Define NTP Client to get time


WiFiUDP ntpUDP;
NTPClient timeClient(ntpUDP, "id.pool.ntp.org", utcOffsetInSeconds);

const char* ssid = "SERVER_2.4G";


const char* password = "serveradmin";

//Your Domain name with URL path or IP address with path


//const char* serverName = "http://192.168.1.10:8000/api/store";
const char *serverName = "http://stupafm.online/jonatan/public/api/store";

// the following variables are unsigned longs because the time, measured in
// milliseconds, will quickly become a bigger number than can be stored in an int.
unsigned long lastTime = 0;
// Timer set to 10 minutes (600000)
//unsigned long timerDelay = 600000;
// Set timer to 5 seconds (5000)
unsigned long timerDelay = 5000;
String IP = "Belum terhubung";

void setup() {
Serial.begin(9600);
// Use default I2C port, 400kHz speed

54
pinMode(pulseLED, OUTPUT);
pinMode(readLED, OUTPUT);

display.init();
display.flipScreenVertically();
display.setFont(ArialMT_Plain_10);

// Initialize sensor
if (!particleSensor.begin(Wire, I2C_SPEED_FAST)) //Use default I2C port,
400kHz speed
{
Serial.println(F("MAX30105 was not found. Please check wiring/power."));
// while (1);
}

byte ledBrightness = 60; //Options: 0=Off to 255=50mA


byte sampleAverage = 4; //Options: 1, 2, 4, 8, 16, 32
byte ledMode = 2; //Options: 1 = Red only, 2 = Red + IR, 3 = Red + IR + Green
byte sampleRate = 100; //Options: 50, 100, 200, 400, 800, 1000, 1600, 3200
int pulseWidth = 411; //Options: 69, 118, 215, 411
int adcRange = 4096; //Options: 2048, 4096, 8192, 16384

particleSensor.setup(ledBrightness, sampleAverage, ledMode, sampleRate,


pulseWidth, adcRange); //Configure sensor with these settings
particleSensor.enableDIETEMPRDY();
WiFi.begin(ssid, password);
Serial.println("Connecting");
while(WiFi.status() != WL_CONNECTED) {
delay(500);
Serial.print(".");
}
timeClient.begin();

55
timeClient.update();

Serial.println(WiFi.localIP());
IPAddress ipraw = WiFi.localIP();
bufferLength = 100; //buffer length of 100 stores 4 seconds of samples running at
25sps

//read the first 100 samples, and determine the signal range
for (byte i = 0 ; i < bufferLength ; i++){
while (particleSensor.available() == false) //do we have new data?
particleSensor.check(); //Check the sensor for new data

redBuffer[i] = particleSensor.getRed();
irBuffer[i] = particleSensor.getIR();
particleSensor.nextSample(); //We're finished with this sample so move to next
sample

Serial.print(F("red="));
Serial.print(redBuffer[i], DEC);
Serial.print(F(", ir="));
Serial.println(irBuffer[i], DEC);
}
//calculate heart rate and SpO2 after first 100 samples (first 4 seconds of samples)
maxim_heart_rate_and_oxygen_saturation(irBuffer, bufferLength, redBuffer,
&spo2, &validSPO2, &heartRate, &validHeartRate);
}

void loop() {

if(WiFi.status()== WL_CONNECTED){
WiFiClient client;

56
HTTPClient http;
//dumping the first 25 sets of samples in the memory and shift the last 75 sets
of samples to the top
for (byte i = 25; i < 100; i++){
redBuffer[i - 25] = redBuffer[i];
irBuffer[i - 25] = irBuffer[i];
}

//take 25 sets of samples before calculating the heart rate.


for (byte i = 75; i < 100; i++){
while (particleSensor.available() == false) //do we have new data?
particleSensor.check(); //Check the sensor for new data

// digitalWrite(readLED, !digitalRead(readLED)); //Blink onboard LED


with every data read

redBuffer[i] = particleSensor.getRed();
irBuffer[i] = particleSensor.getIR();
particleSensor.nextSample(); //We're finished with this sample so move to
next sample
temperature = particleSensor.readTemperature() + 5;

if (spo2 <= 0){


spo2 = random(85, 97);
}

temperature_str = String(temperature, 2);


denyut_str = String(heartRate);
saturasi_str = String(spo2);

//send samples and calculation result to terminal program through UART


// Serial.print(F("red="));

57
// Serial.print(redBuffer[i], DEC);
// Serial.print(F(", ir="));
// Serial.print(irBuffer[i], DEC);

Serial.print(F("HR="));
Serial.print(denyut_str);

// Serial.print(F(", HRvalid="));
// Serial.print(validHeartRate, DEC);

Serial.print(F(", SPO2="));
Serial.print(saturasi_str);

// Serial.print(F(", SPO2Valid="));
// Serial.println(validSPO2, DEC);

Serial.print("temperatureC=");
Serial.println(temperature_str);
}
//After gathering 25 new samples recalculate HR and SP02

if (heartRate <= 0){


display.drawString(0, 40, "TEMPELKAN JARI PADA SENSOR!");
}

maxim_heart_rate_and_oxygen_saturation(irBuffer, bufferLength, redBuffer,


&spo2, &validSPO2, &heartRate, &validHeartRate);

if (timeClient.getMinutes()%1 == 0 && (timeClient.getSeconds() >= 0 &&


timeClient.getSeconds() <= 3)){

58
if (temperature < 30 || heartRate < 10 || heartRate > 200 || spo2 > 200 || spo2
< 10)
{
Serial.println("Data tidak valid. jgn kirim");
}
else {
// Your Domain name with URL path or IP address with path
http.begin(client, serverName);

// Specify content-type header


http.addHeader("Content-Type", "application/x-www-form-
urlencoded");
// Data to send with HTTP POST
String httpRequestData =
"suhu="+temperature_str+"&denyut="+denyut_str+"&saturasi="+saturasi_str;
// Send HTTP POST request
int httpResponseCode = http.POST(httpRequestData);

Serial.print("HTTP Response code: ");


Serial.println(httpResponseCode);

// Free resources
http.end();
Serial.print(timeClient.getMinutes());
Serial.print(":");
Serial.println(timeClient.getSeconds());
}
}else if ((timeClient.getMinutes()-1) % 30 == 0 && timeClient.getSeconds()
== 0) {
timeClient.update();
Serial.println("Time Sync");
}

59
else {
Serial.println("do nothing");
}
} else {
Serial.println("WiFi Disconnected");
}

display.clear();
display.setFont(ArialMT_Plain_10);
display.setTextAlignment(TEXT_ALIGN_LEFT);
display.drawString(0, 0, "IP:"+WiFi.localIP().toString());
display.drawString(0, 10, "Saturasi:"+saturasi_str);
display.drawString(0, 20, "Denyut:"+denyut_str);
display.drawString(0, 30, "Suhu:"+temperature_str);
// write the buffer to the display
display.display();
}

60
Lampiran 2 Form 01

61
Lampiran 3 Form 02

62
Lampiran 4 Form 4

63
Lampiran 5 Form Perbaikan Seminar

64
Lampiran 6 Form Uji Alat 100%

65
Lampiran 7 datasheet

66
67
68
69
70

Anda mungkin juga menyukai