Anda di halaman 1dari 89

KAJI BANDING DAN SISTEM PEMANTAUAN

PERFORMANSI PANEL SURYA JENIS MONOCRYSTALLINE


DAN POLYCRYSTALLINE MENGGUNAKAN METODE
STATISTIKA MULTI VARIABEL

TUGAS AKHIR
Disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Diploma IV

Oleh:
Budi Pamungkas
219441908

PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI REKAYASA OTOMASI
POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
2020
KAJI BANDING DAN SISTEM PEMANTAUAN
PERFORMANSI PANEL SURYA JENIS MONOCRYSTALLINE
DAN POLYCRYSTALLINE MENGGUNAKAN METODE
STATISTIKA MULTI VARIABEL

TUGAS AKHIR
Disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Diploma IV

Oleh:
Budi Pamungkas
219441908

PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI REKAYASA OTOMASI
POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
2020
PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA OTOMASI

LEMBAR PENGESAHAN

i
PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA OTOMASI

PERNYATAAN ORISINALITAS

Sebagai Civitas Akademika Politeknik Manufaktur Bandung, saya yang bertanda


tangan dibawah ini:

Nama : Budi Pamungkas


NIM : 219441908
Jurusan : Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Program Studi : Teknologi Rekayasa Otomasi
Jenjang Studi : Diploma 4
Jenis Karya : Tugas Akhir
Judul Karya : Kaji Banding dan Sistem Pemantauan
Performansi Panel Surya Jenis Monocrystalline
dan Polycrystalline Menggunakan Metode
Statistika Multivariabel

Menyatakan bahwa:

1. Tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri (orisinal) atas bimbingan para
Pembimbing.
2. Dalam tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang
lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian
kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran
dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri,
dan/atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru,
atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan
penulis aslinya (referensi).
3. Bila kemudian terbukti bahwa saya melakukan tindakan yang bertentangan
dengan hal tersebut di atas, baik disengaja atau tidak, saya bersedia menerima
akibatnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Bandung
Pada tanggal : 9 Oktober 2020
Yang Menyatakan,

Budi Pamungkas
NIM. 219441908

ii
PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA OTOMASI

PERNYATAAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)

Sebagai Civitas Akademika Politeknik Manufaktur Bandung, saya yang bertanda


tangan dibawah ini:

Nama : Budi Pamungkas


NIM : 219441908
Jurusan : Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Program Studi : Teknologi Rekayasa Otomasi
Jenjang Studi : Diploma 4
Jenis Karya : Tugas Akhir
Judul Karya : Kaji Banding dan Sitem Pemantauan
Performansi Panel Surya Jenis Monocrystalline
dan Polycrystalline Menggunakan Metode
Statistika Multivariabel

Menyatakan/menyetujui bahwa:

1. Segala bentuk Hak Kekayaan Intelektual terkait dengan tugas akhir tersebut
menjadi milik Institusi Politeknik Manufaktur Bandung, yang selanjutnya
pengelolaanya barada dibawah Jurusan dan Program Studi, dan diatur sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2. Memberikan kepada Politeknik Manufaktur Bandung Hak Bebas Royalti
Nonekslusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas hasil tugas akhir saya
tersebut. beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas
Royalti Nonekslusif ini, maka Politeknik Manufaktur Bandung berhak
menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan
data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama-nama Dosen Pembimbing dan nama saya sebagai anggota
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Bandung
Pada tanggal : 9 Oktober 2020
Yang Menyatakan,

Budi Pamungkas
NIM 219441908

iii
PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA OTOMASI

MOTO PRIBADI

Pupuklah mimpi dan harapan beserta do’a dan ikhtiar

Tugas akhir ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya tercinta, kakak
saya, teman-teman saya dan semua pihak yang telah membantu saya
menyelesaikan tugas akhir ini. Jazakallahu Khairan

iv
PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA OTOMASI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT. Yang selalu
melimpahkan nikmat, rahmat serta hidayah-Nya sehingga tugas akhir ini dapat
diselesaikan dengan baik.

Tugas akhir ini berjudul “Kaji Banding dan Sistem Pemantuan Performansi
Panel Surya Jenis Monocrystalline dan Polycrstaline Menggunakan Metode
Statistika Multi Variabel” dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
Program Diploma IV Program Studi Teknologi Rekayasa Otomasi, Politeknik
Manufaktur Bandung.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, sehingga
pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat penulis
menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang telah
memberikan bantuan moril maupun materil baik langsung maupun tidak langsung
dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai, terutama kepada yang saya hormati:

1. Direktur Politeknik Manufaktur Bandung, Bapak Dede Buchori, Masch. Ing.


HTL, MT.

2. Ketua Jurusan Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika, Bapak Ismail


Rokhim, ST., MT.

3. Ketua Program Studi D-IV Teknologi Rekayasa Otomasi, Bapak Dr. Ing.
Yuliadi Erdani, M,Sc.

4. Kedua Pembimbing tugas akhir Bapak Suharyadi Pancono, Dipl.Ing.HTL.,


M.T. dan Bapak Nur Wisma Nugraha, S.T., M.T.

5. Para Penguji sidang tugas akhir Bapak Dr. Eng. Ajie Setyawan Sukarno, S.T.,
M.T., Ibu Nuryanti S.T., M.Sc, Bapak Dr. Ing. Yuliadi Erdani, M.Sc.,
Dipl.El.HTL. dan Bapak Abyanuddin Salam, S.ST., M.Sc.

6. Panitia tugas akhir Ibu Nuryanti S.T., M.Sc., Bapak Gun gun Maulana, S.Pd,
M.T., Ibu Fitria Suryatini, S.Pd., M.T., Bapak Abdur Rohman Harits
Martawireja, S.T., M.T., Kang Faisal Budikasih, S.Tr.

v
PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA OTOMASI

7. Almarhumah Ibu yang telah menjadi motivasi bagi penulis untuk


menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Bapak dan ketiga kakak penulis yang selalu memberikan semangat, dukungan
dan do’a kepada penulis.

9. Rekan-rekan mahasiswa 4AEE 2019 yang telah memberikan dukungan,


koreksi, bantuan kerjasamanya selama masa perkuliahan dan
10. Semua pihak yang telah memberikan motivasi dan segala bantuan serta
masukan dalam penulisan tugas akhir ini.

Saran dan kritik yang mengarah pada perbaikan dan pengembangan karya tulis
tugas akhir ini sangat penulis harapkan. Semoga karya tulis tugas akhir ini mampu
memberikan tambahan ilmu serta wawasan kepada pembaca. Penulis juga
memohon maaf apabila dalam karya tulis ini terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan.

Bandung, Oktober 2020

Penulis

vi
PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA OTOMASI

ABSTRAK

Pembangkit listrik tenaga surya merupakan salah satu konsep energi


terbarukan yang sedang berkembang dan diperlukan dukungan data kajian yang
komprehensif. Beberapa penelitian menunjukkan rendahnya performansi panel
surya dan adanya perbedaan tingkat efisiensi dari beberapa jenis panel surya. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh intensitas cahaya matahari
dan radiasi UV terhadap performansi panel surya spesifik pada jenis
monocrystalline dan polycrystalline.
Pada penelitian kaji banding ini menggunakan metode analisis statistika
multivariabel dan teknologi sistem pemantauan serta akuisisi data. Teknologi ini
memanfaatkan sensor dan mikrontroler sebagai perangkat yang mampu membaca
dan mengolah data besaran fisis performansi panel surya. Beberapa variabel yang
berpengaruh pada performansi panel surya antara lain yaitu intensitas cahaya
matahari, radiasi UV dan posisi letak surya (larik) terhadap matahari.
Pengujian terbagi menjadi 2 bagian, pengujian pertama dilakukan selama
3 hari dengan hasil penelitian terdapat nilai korelasi intensitas cahaya matahari dan
radiasi UV terhadap daya keluaran panel surya monocrystalline sebesar 𝑅 2 =
0,934 (35) dan polycrystalline sebesar 𝑅 2 = 0,920 (37). Sehingga menghasilkan
persamaan menggunakan regresi mulivariabel untuk daya keluaran panel surya
monocrystalline 𝑦𝑚𝑜𝑛𝑜 = −0,307694021 + 0,0000205258. 𝑥1 +
2,36413129. 𝑥2 (34) dan persamaan daya keluaran panel surya polycrystalline
𝑦𝑝𝑜𝑙𝑦 = −0,729590056 + 0,0000794874. 𝑥1 + 1,8721618. 𝑥2 (36). Pengujian
kedua dilakukan selama satu hari dengan menggunakan algoritma statistika
multivariabel, hasil performansi panel surya menunjukkan jenis polycrystalline
lebih baik 1,82 wh di rentan pukul 08.00 WIB – 13.00 WIB dibandingkan nilai
performansi panel surya jenis monocrystalline dan presentase nilai error untuk
peramalan panel surya kedua jenis masing – masing 4,48 % dan 1,80% untuk jenis
monocrystalline dan polycrystalline.

Kata Kunci : Performansi panel surya, Statistika multi variabel, Akuisisi Data .

vii
PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA OTOMASI

ABSTRACT

Solar power generation is a developing renewable energy concept and


requires the support of comprehensive study data. Several studies have shown the
low performance of solar panels and the difference in efficiency levels of several
types of solar panels. Therefore, this study aims to examine the effect of sunlight
intensity and UV radiation on the performance of specific solar panels in
monocrystalline and polycrystalline types.
This comparative study uses multivariable statistical analysis methods and
monitoring system technology and data acquisition. This technology utilizes a
sensor and a microcontroller as a device capable of reading and processing data on
the physical quantity of solar panels performance. Several variables that affect the
performance of solar panels include sunlight intensity, UV radiation and the
position of the sun (array) to the sun.
The test is divided into 2 parts, the first test is carried out for 3 days with the
results of the research that there is a correlation value of sunlight intensity and UV
radiation on the output power of monocrystalline solar panels of 𝑅 2 = 0,934 (35)
and polycrystalline of 𝑅 2 = 0,920 (37). So that it produces an equation using
mulivariable regression for the output power of monocrystalline solar panels
𝑦𝑚𝑜𝑛𝑜 = −0,307694021 + 0,0000205258. 𝑥1 + 2,36413129. 𝑥2 (34) and the
output power of polycrystalline solar panel equation 𝑦𝑝𝑜𝑙𝑦 = −0,729590056 +
0,0000794874. 𝑥1 + 1,8721618. 𝑥2 (36). The second test was carried out for one
day using a multivariable statistical algorithm, the results of the performance of the
solar panels showed that the polycrystalline type was 1.82 wh at the risk of 08.00
WIB - 13.00 WIB compared to the performance value of monocrystalline solar
panels and the percentage of error values for forecasting solar panels of both types
4.48% and 1.80% respectively for monocrystalline and polycrystalline types.

Keyword: Solar panel performance, Multivariables statistics, Data Acquisition.

viii
PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA OTOMASI

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ........................................................................................ i

Pernyataan Orisinalitas................................................................................... ii

Pernyataan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) ................................................... iii

Moto Pribadi ................................................................................................ iv

Kata Pengantar .............................................................................................. v

Abstrak ...................................................................................................... vii

Abstract ..................................................................................................... viii

Daftar Isi ..................................................................................................... ix

Daftar Gambar ............................................................................................. xi

Daftar Tabel ............................................................................................... xiii

Daftar Lampiran ......................................................................................... xiv

Daftar Simbol dan Singkatan ........................................................................ xv

BAB I Pendahuluan ................................................................................... I-1

I.1. Latar Belakang ............................................................................................... I-1

I.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... I-2

I.3. Batasan Masalah ............................................................................................ I-2

I.4. Tujuan Tugas Akhir ....................................................................................... I-3

I.5. Sistematika Penulisan .................................................................................... I-3

BAB II Tinjauan Pustaka ........................................................................... II-1

II.1. Performansi Panel Surya ..............................................................................II-1

II.2. Studi Penelitian Terdahulu ...........................................................................II-2

II.3. Teori Penunjang ........................................................................................... II-5

BAB III Perancangan Sistem ..................................................................... III-1

ix
PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA OTOMASI

III.1. Perencanaan............................................................................................... III-2

III.2. Perancangan .............................................................................................. III-5

III.3. Pembuatan ............................................................................................... III-19

BAB IV Hasil dan Pembahasan ................................................................. IV-1

IV.1. Pengujian .................................................................................................. IV-1

IV.2. Analisa dan Pengolahan Hasil Akuisisi Data........................................... IV-4

IV.3. Perbandingan Performansi Panel Surya ................................................. IV-10

IV.4. Perbandingan Performansi Panel Surya Menggunakan Statistika Multi


variabel ............................................................................................................. IV-12

BAB V PENUTUP ................................................................................... V-1

V.1. Kesimpulan ................................................................................................. V-1

V.2. Saran ........................................................................................................... V-2

L. Daftar Pustaka ................................................................................................. L-1

L. Lampiran ......................................................................................................... L-4

x
PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA OTOMASI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Struktur sel surya monocrystalline ................................................. II-6


Gambar 2. 2 Panel surya polycrystalline............................................................. II-6
Gambar 2. 3 Struktur sel surya thin film ............................................................. II-7
Gambar 2. 4 Proses akuisisi data berbasis komputer .......................................... II-9
Gambar 3. 1 Diagram Alir Metodologi Penelitian ............................................. III-1
Gambar 3. 2 Gambaran Umum Sistem .............................................................. III-2
Gambar 3. 3 Diagram sistem PLTS dan akuisisi data........................................ III-3
Gambar 3. 4 Blok diagram komunikasi data ...................................................... III-3
Gambar 3. 5 Standar metode VDI 2206 [17] ..................................................... III-5
Gambar 3. 6 Rancangan mekanik bracket panel surya ...................................... III-7
Gambar 3. 7 Rangkaian charging dan discharging panel monocrystalline ..... III-13
Gambar 3. 8 Rangkaian charging dan discharging panel polycrystalline ....... III-13
Gambar 3. 9 Rangkaian catu daya kontroler .................................................... III-14
Gambar 3. 10 Rangkaian sensor dan mikrokontroler ...................................... III-14
Gambar 3. 11 Diagram alir rancangan infromatik ........................................... III-17
Gambar 3. 12 Diagram alir sub program bagian 1 ........................................... III-18
Gambar 3. 13 Diagram alir sub program bagian 2 ........................................... III-19
Gambar 3. 14 Rangka bracket panel surya ...................................................... III-20
Gambar 3. 15 Bracket dan panel surya ............................................................ III-20
Gambar 3. 16 Panel sistem elektrik.................................................................. III-21
Gambar 3. 17 Tampilan antarmuka .................................................................. III-21
Gambar 3. 18 Grafik kalibrasi sensor tegangan polycrystalline ...................... III-22
Gambar 3. 19 Grafik kalibrasi sensor tegangan monocrystalline .................... III-23
Gambar 3. 20 Grafik kalibrasi sensor arus polycrystalline .............................. III-23
Gambar 3. 21 Grafik kalibrasi sensor arus monocrystalline ............................ III-24
Gambar 3. 22 Grafik kalibrasi sensor intensitas cahaya .................................. III-25
Gambar 3. 23 Grafik kalibrasi sensor radiasi UV ............................................ III-25
Gambar 4. 1 Grafik karakteristik sensor GY-8511 ............................................ IV-3
Gambar 4. 2 Pengujian Performansi Panel Surya .............................................. IV-4
Gambar 4. 3 Grafik Akuisisi Data 1 Oktober 2020 ........................................... IV-5

xi
PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA OTOMASI

Gambar 4. 4 Grafik Akuisisi Data 2 Oktober 2020 ........................................... IV-7


Gambar 4. 5 Grafik Akuisisi Data 3 Oktober 2020 ........................................... IV-8
Gambar 4. 6 Grafik daya keluaran panel surya monocrystalline ..................... IV-12
Gambar 4. 7 Grafik daya keluaran panel surya polycrystalline ....................... IV-13

xii
PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA OTOMASI

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Spesifikasi teknis sistem ................................................................... III-4


Tabel 3. 2 Indeks penilaian ................................................................................ III-6
Tabel 3. 3 Alternatif pemilihan material rangka ................................................ III-6
Tabel 3. 4 Alternatif pemilihan panel surya monocrystalline ............................ III-7
Tabel 3. 5 Alternatif pemilihan panel surya polycrystalline .............................. III-8
Tabel 3. 6 Alternatif pemilihan kontroler .......................................................... III-8
Tabel 3. 7 Alternatif pemilihan sensor arus ....................................................... III-9
Tabel 3. 8 Alternatif pemilihan sensor tegangan ............................................. III-10
Tabel 3. 9 Spesifikasi sensor radiasi UV ......................................................... III-11
Tabel 3. 10 Spesifikasi sensor intensitas cahaya matahari ............................... III-11
Tabel 3. 11 Spesifikasi modul pewaktu ........................................................... III-12
Tabel 3. 12 Pemetaan pin mikorntroler Arduino Mega 2560 .......................... III-16
Tabel 4. 1 Pengujian sensor tegangan pada panel surya polycrystalline ........... IV-1
Tabel 4. 2 Pengujian sensor tegangan pada panel surya monocrystalline ......... IV-1
Tabel 4. 3 Pengujian sensor arus pada panel surya polycrystalline ................... IV-2
Tabel 4. 4 Pengujian sensor arus pada panel surya monocrystalline ................. IV-2
Tabel 4. 5 Pengujian sensor BH1750 ................................................................. IV-3
Tabel 4. 6 Pengujian sensor radiasi UV ............................................................. IV-4
Tabel 4.7 Data statistik pengujian monocrystalline 1 Oktober 2020 ................. IV-5
Tabel 4.8 Data statistik pengujian polycrystalline 2 Oktober 2020 ................... IV-6
Tabel 4. 9 Data statistik pengujian monocrystalline 2 Oktober 2020 ................ IV-7
Tabel 4. 10 Data statistik pengujian polycrystalline 2 Oktober 2020 ................ IV-8
Tabel 4. 11 Data statistik pengujian monocrystalline 3 Oktober 2020 .............. IV-9
Tabel 4. 12 Data statistik pengujian polycrystalline 3 Oktober 2020 ................ IV-9
Tabel 4. 13 Performansi daya keluaran panel surya 1 Oktober 2020 .............. IV-10
Tabel 4. 14 Performansi daya keluaran panel surya 2 Oktober 2020 .............. IV-11
Tabel 4. 15 Perfomansi daya keluaran panel surya 3 Oktober 2020 ................ IV-11
Tabel 4. 16 Performansi panel surya menggunakan statistika multivariabel ... IV-13
Tabel 4. 17 Waktu penggunaan beban 9 watt .................................................. IV-14
Tabel 4. 18 Data pengamatan parameter panel surya ...................................... IV-15

xiii
PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA OTOMASI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Hasil Pengujian ....................................................................... L-4

xiv
PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA OTOMASI

DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN

BATT : Baterai PV : Photovoltaic

EBT : Energi Baru dan Terbarukan Raspi : Raspberry

DC : Direct Current SSC : Solar Charge Controller

Mikro : Mikrokontroler UV : Ultraviolet

Mono : Monocrystalline Web : Website

PC : Personal Computer Wh : Watt Hour

Poly : Polycrystalline

xv
BAB I
PENDAHULUAN

Pada pendahuluan disajikan latar belakang masalah, identifikasi masalah,


batasan masalah, rumusan masalah, tujuan tugas akhir, dan sistematika penulisan.
Hal-hal tersebut harus saling terkait, dan semuanya bermuara pada judul tugas
akhir.

I.1. Latar Belakang


Panel surya merupakan salah satu sumber energi baru dan terbarukan (EBT)
yang mulai dikembangkan di berbagai negara maju maupun negara berkembang.
Penggunaan panel surya ini tidak hanya pada lingkup kecil tetapi sudah banyak
digunakan untuk keperluan industri sehingga energi matahari dapat dijadikan
sebagai sumber energi alternatif [1]. Seiring berkembangnya teknologi saat ini
banyak produsen panel surya yang memasarkan produknya dengan berbagai
spesifikasi. Hal itu disesuaikan dengan keadaan di wilayah tertentu, seperti halnya
Indonesia yang terdiri dari berbagai macam kondisi lingkungan. Monocrystalline
dan Polycrystalline merupakan jenis panel surya yang paling banyak digunakan di
Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan didorongnya Kebijakan Energi Nasional
yang menyebutkan jadwal dan besaran presentase untuk mengembangkan energi
baru dan terbarukan (EBT) naik di angka 25 % pada tahun 2025.

Beberapa penelitian telah menganalisis bahwa tingkat efisiensi daya keluaran


panel surya menunjukkan angka yang rendah, berkisar 12%-15%, hal tersebut
dikarenakan beberapa faktor yang mempengaruhi performansi konversi energi dari
modul panel surya yaitu intensitas/kekuatan cahaya matahari dan radiasi ultraviolet
matahari [2][3]. Ketidaksesuaian dalam karakteristik suhu dan radiasi matahari dari
modul panel surya untuk menentukan rugi daya yang sesuai dalam array [4]. Selain
hal itu terdapat perbedaan tingkat performansi pada beberapa jenis material panel
surya (monocrystalline, polycrystalline) [1][4], hal ini menjadi salah satu aspek
pada penelitian bahwa sampai saat ini efisiensi panel surya belum menunjukkan
adanya peningkatan angka yang optimal.

I-1
Sebagai solusi, pada penelitian ini akan dilakukan kajian pengaruh intensitas
cahaya matahari dan radiasi UV matahari terhadap performansi daya keluaran dua
jenis panel surya yaitu monocrystalline dan polycrystalline. Oleh karena itu, perlu
dibuat sistem untuk proses akuisisi data nilai intensitas cahaya, radiasi UV, arus
dan tegangan pada 2 pembangkit listrik tenaga surya yaitu, jenis monocrystalline
dan polycrystalline untuk melakukan analisis performansi daya keluaran panel
dengan metoda algoritma statistika multi variabel (pengaruh 2 kurva). Penelitian
ini memiliki konsep akuisisi data dan monitoring yang dapat dilakukan secara real
time dan wirelress (dalam satu jaringan) dikarenakan relevansi perkembangan
teknologi industri 4.0 atau fleksibilitas pertukaran data. Untuk itu dibuatlah
penelitian “KAJI BANDING DAN SISTEM PEMANTAUAN PERFORMANSI
PANEL SURYA JENIS MONOCRYSTALLINE DAN POLYCRSTALIINE
MENGGUNAKAN METODE STATISTIKA MULTI VARIABEL” guna
menambahkan kelengkapan data salah satu objek penelitian di bidang panel surya
untuk nantinya dapat digunakan sebagai panduan untuk meningkatkan
performansi daya keluaran yang jauh lebih besar lagi berdasarkan data parameter
yang telah diketahui.

I.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan pembuatan keseluruhan sistem pada
penelitian dengan tema solar energy terdapat beberapa aspek yang perlu
diperhatikan yaitu:

1. Bagaimana membuat sistem pemantauan performansi panel surya ?


2. Bagaimana pengaruh variabel intensitas cahaya dan radiasi UV terhadap
performansi atau daya keluaran panel surya ?
3. Bagaimana perbandingan performansi panel surya jenis monocrystalline
dan polycrystalline menggunakan metode statistika multi variabel ?

I.3. Batasan Masalah


Dalam penelitian ini, ditentukan batasan-batasan yang akan menjadi fokus
pembahasan sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Adapun batasan-batasan
masalah dalam penelitian ini, antara lain:

I-2
a. Panel surya yang digunakan ialah jenis monocrystalline dan polycrystalline.
b. Parameter yang dilakukan perbandingan ialah daya keluaran panel surya.
c. Variabel yang dilakukan akuisisi data meliputi intensitas cahaya matahari,
radiasi UV, tegangan dan arus panel surya.
d. Perbandingan performansi kedua jenis panel surya dilakukan menggunakan
metode statistika multi variabel.

I.4. Tujuan Tugas Akhir


Mengacu pada rumusan dan batasan masalah, maka tujuan dari penelitian ini
ialah mengkaji perbandingan performansi panel surya jenis monocrystalline dan
polycrystalline menggunakan metode algoritma statistika multi variabel. Adapun
manfaat dan luaran penelitian ini adalah membuat alat uji monitoring performansi
panel surya sehingga mampu mengetahui karakteristik kedua jenis panel surya yang
ditampilkan dalam informasi data akuisisi dan perbandingan performansi pada web
secara real time.

I.5. Sistematika Penulisan


Bagian ini berisi penjelasan secara ringkas mengenai susunan laporan tugas
akhir. Sistematika laporan Tugas Akhir ini dibahas dengan penjabaran sebagai
berikut:

BAB I PENDAHULUAN, berisi uraian mengenai latar belakang, perumusan


masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, berisi gambaran umum tentang landasan teori
untuk menjelaskan beberapa istilah dan ilmu terkait serta melihat hasil pencapaian
penelitian terdahulu dengan kajian yang sama.
BAB III PERANCANGAN SISTEM, berisi langkah-langkah penyelesaian tugas
akhir berupa gambaran umum sistem serta perancangan sistem.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN, berisi hasil pengujian pada beberapa
domain dan pengujian sistem kaitan dengan tuntutan yang harus dipenuhi.
BAB V PENUTUP, berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari pengerjaan
tugas akhir yang telah dilakukan.

I-3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab tinjauan pustaka ini akan menjelaskan teori terkat performansi
panel surya, berbagai informasi studi penelitian terdahulu mengenai penel surya
serta dasar teori yang digunakan pada penelitian perbandingan perfomansi panel
surya jenis monocrystalline dan polycrystalline.

II.1. Performansi Panel Surya


Performansi panel surya umumnya merupakan nilai reprsentatif dari daya
keluaran, dimana variabel tersebut merupakan hasil perkalian antara tegangan
keluaran dengan besarnya nilai arus yang mengalir [3]. Hal ini juga ditunjukkan
dalam persamaan energi yang merupakan hasil perkalian dari daya dengan waktu
dan menghasilkan niai dengan satuan Wh (watt hour) [1].

𝑊𝑛 = 𝑃𝑛 𝑥 𝑡 (1)

𝑊𝑛 : Jumlah energi ke-n (Wh)

𝑃𝑛 : Energi ke-n (Watt)

t : Waktu (hour)
Selain perhitungan energi yang dapat memberikan sumber untuk lamanya beban
diaktifkan, terdapat parameter efisiensi panel surya yaitu perbandingan dari
presentase keluaran daya optimum terhadap energi cahaya yang matahari sebagai
sumber seperti yang dituliskan pada persamaan berikut [5]:

𝑃𝑜𝑢𝑡
𝜂= 𝑥 100% (2)
𝑃𝑖𝑛
𝜂 : Efisiensi panel surya (%)

𝑃𝑜𝑢𝑡 : Daya output panel surya (Watt)

𝑃𝑛 : Daya input panel surya (Watt)

Daya output (𝑃𝑜𝑢𝑡 ) merupakan hasil perkalian tegangan rangkaian


terbuka (𝑉𝑂𝐶 ), arus hubung singkat (𝐼𝑆𝐶 ) dan fill factor (FF).

II-1
𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑥 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠
𝐹𝐹 = (3)
𝑉𝑜𝑐 𝑥 𝐼𝑠𝑐

𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑉𝑜𝑐 𝑥 𝐼𝑠𝑐 𝑥 𝐹𝐹 (4)

Sedangkan daya input merupakan hasil perkalian intensitas radiasi matahari (I)
dengan luas penampang panel surya (A).

𝑃𝑖𝑛 = 𝐼 𝑥 𝐴 (5)

𝐼 : Intensitas radiasi matahari (𝑊/𝑚2 )

𝐴 : Luas penampang panel surya (𝑚2 )

Standar nilai intesitas radiasi matahari ialah 1000𝑊/𝑚2 , oleh karenanya nilai
daya input dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (5) sehingga dapat
menghasilkan nilai daya input sesuai luas permukaan panel surya yang digunakan
[5].

II.2. Studi Penelitian Terdahulu


Berbagai penelitian tentang analisa efisiensi daya keluaran panel surya telah
banyak dilakukan baik di Indonesia maupun di luar negeri. Studi penelitian
terdahulu yang akan digunakan sebagai acuan awal dalam karya tulis ini adalah
sebagai berikut.
II.2.1. Analisa Performansi dan Monitoring Berbasis Web pada Pembangkit
Listrik Tenaga Surya di Fakultas Teknologi Industri ITS
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2018 oleh Riyan Cahya Pambudi, Ridho
Hantoro dan Hendra Cordova berjudul Analisa Performansi dan Monitoring
Berbasis Web pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Fakultas Teknologi
Industri ITS. Sistem pada penelitian ini meliputi monitoring PLTS jenis
polycrystalline berbasis web dengan variable data yang ditampilkan berupa suhu,
irradiance, tegangan dan arus PLTS. Hasil pengujian pada penelitian ini
menunjukkan nilai rata-rata akurasi sensor pada web sebesar 91% dengan error 9%.
Serta hasil perhitungan analisa peramalan efisiensi pada PLTS jenis polycrystalline

II-2
menggunakan metode regresi linear terdapat error sebesar 2% dengan data nilai
efisiensi rata-rata PV array sebesar 10,78% dan efisiensi sistem PV sebesar 6,77%
[6].

II.2.2. Analisis Pengaruh Kenaikan Temperatur dan Variasi Iradiasi pada


Tegangan, Arus dan Daya Keluaran Photovoltaic Jenis Monocrystalline
Penelitian yang dilakukan oleh Faishal Fuad Rahman Soeharto, Hermawan dan
Agung Nugroho ini berjudul Analisis pengaruh kenaikan temperatur dan variasi
irradiasi pada tegangan, arus dan daya keluaran photovoltaic jenis monocrystalline.
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 dimulai merancang sistem pembangkit
listrik tenaga surya dengan tujuan menganalisa 2 parameter variabel yaitu
temperatur dan irradiasi terhadap daya keluaran panel surya jenis monocrystalline.
Hasil pengujian membuktikan bahwa kenaikan temperatur sel dari 27 °C sampai 80
°C dapat menurunkan tegangan keluaran dari sel photovoltaic sebesar 4,21 V,
sehingga mempengaruhi daya keluaran sel, yang turun sampai 0,7523 watt.
Semakin besar nilai irradiasi yang diterima sel yaitu pada 1000 W/m2, dapat
menghasilkan daya keluaran sel yang semakin besar pada temperatur yang sama,
karena mendapatkan energi foton yang lebih banyak [7].

II.2.3. Uji Komparatif Lapangan Jangka Pendek Produksi Energi Solar


Photovoltaic Jenis Monocrystalline dan Polycrystalline pada Iklim Tropis
Penelitian yang dilakukan oleh Tsabitul Khair dan Iswadi Hasyim Rosma
berjudul Uji Komparatif Lapangan Jangka Pendek Energi Solar Photovoltaic Jenis
Monocrystalline dan Polycrystalline Pada Iklim Tropis. Penelitian dilakukan pada
tahun 2018. Pegujian lapangan solar photovoltaic ini memiliki sistem berbasis
mikrokontroler Arduino Uno dengan variabel sensor yang digunakan ialah sensor
cahaya, sensor suhu, sensor kelembaban serta sensor tegangan dan arus. Pengujian
ini dilakukan beberapa kali dengan kondisi kemiringan solar panel yang berbeda-
beda dan hasil dari uji komparatif lapangan ini adalah rata-rata energi tertinggi
dihasilkan oleh masing masing panel surya pada susut pengukuran 0 derajat dan
panel surya jenis monocrystalline lebih baik dibandingkan polycrystalline
walaupun dipengaruhi oleh sudut kemiringan dan kondisi cuaca yang berbeda [1].

II-3
II.2.4. Analisa Perbandingan Sel Surya Jenis Monocrystalline dan Polycrystalline
Sebagai Sumber Energi Alternatif untuk Suplai Electric Heating Cup
Penelitian yang dilakukan Dony Prayogi Santoso, Margianto dan Unung
Lesmanah pada tahun 2018 yang berjudul Analisa Perbandingan Sel Surya Jenis
Monocrystalline dan Polycrystalline Sebagai Sumber Energi Alternatif untuk
Suplai Electric Heating Cup. Perancangan sistem pada penelitian ini menggunakan
sistem konvensional dimana panel surya terhubung pada solar charge controller
dan accumulator kemudian inverter (DC to AC) serta mesin electric heating cup
dengan metode pengukuran arus dan tegangan menggunakan digital clamp meter.
Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa panel surya polycrystalline memiliki
kemampuan lebih stabil di daerah berawan dibandingkan dengan monocrystalline
dari segi voltase yang diterima melalui panas matahari, begitu pun sebaliknya
kinerja panel surya jenis monocrystalline lebih efektif ketika cuaca cerah
dibandingkan dengan jenis polycrystalline [8].

II.2.5. A Comparative Analysis Between the Performance of Monocrystalline,


Polycrystalline and Amorphous Thin Film in Different Temperature
Locations in Egypt
Penelitian yang dilakukan Hossam El-din, Gabra dan Ahmed H. H. Ali pada
tahun 2014 yang berjudul A comparative analysis between the performances of
monocrystalline, polycrystalline and amorphous thin film in different temperatures
at different locations in egypt. Penelitian ini merancang dan mengimplementasikan
sistem panel surya statis. Hasil dari pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa
tidak ada panel surya tertentu dapat diterapkan untuk semua lokasi. Setiap lokasi
memiliki kondisi cuaca sendiri (suhu, matahari radiasi dan kepadatan debu) yang
membuat panel surya tertentu yang cocok untuk situasi itu. Simulasi yang diusulkan
dapat memilih jenis yang tepat dari sel surya untuk lingkungan tertentu dan lokasi.
Hal ini akan memungkinkan para engineer untuk memilih panel yang cocok
memerlukan sedikit biaya untuk penelitian. Untuk lokasi yang memiliki suhu
ambien maksimum sama dengan 30 °C atau kurang, tipe monocrystalline akan
menjadi yang paling cocok digunakan, sedangkan jika suhu ambien maksimum
pada lokasi adalah 40 ̊C atau kurang polycrystalline akan lebih baik. Jenis film tipis

II-4
amorf akan paling cocok untuk lokasi yang memiliki suhu ambien maksimum rata
lebih dari 40 °C [9].

II.3. Teori Penunjang


Bagian ini merupakan teori dasar yang digunakan pada penelitian perbandingan
performansi panel surya. Adapun teori yang digunakan ialah sebagai berikut:

II.3.1. Sel Surya

Sel surya hanya merupakan satu komponen penyerap cahaya yang langsung
mengkonversi cahaya menjadi listrik. Agar listrik dari sel surya ini dapat
dimanfaatkan, maka sel surya membutuhkan apa yang disebut dengan Balance of
System (BOS) yang paling minim terdiri atas baterai (untuk menyimpan kelebihan
muatan listrik guna pemakaian darurat atau malam hari), serta controller untuk
mengatur secara optimal daya keluaran sel surya. Beberapa jenis material panel
surya yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
a. Monocrystalline
Monocrystalline Silicon atau “single-crystal”, atau “single-crystal Si”,
atau “mono-c Si” adalah bahan dasar untuk material silicon yang hampir
digunakan semua perangkat elektronik dewasa ini. Mono-c Si saat ini juga
berfungsi sebagai bahan pada fotovoltaik, menyerap cahaya dalam
pembuatan sel surya. Bahan ini terdiri dari lattice crystal yang padat
kontinyu, tak terputus ke tepi dan bebas dari batas butir/ grain boundaries.
Mono-c Si dapat dibuat secara intrinsik yaitu hanya terdiri dari material
silicon yang sangat murni atau di rekayasa dengan sejumlah material lain
yang ditambahkan untuk mengubah sifat semikonduktornya. Material ini
berbeda dari bentuk alotropik lainnya seperti non-crystalline amorphous
silicon biasanya digunakan pada sel surya jenis thin-film dan polycrystalline
silicon yang terdiri dari kristal-kristal kecil atau dikenal dengan crystallites
[10].

II-5
Gambar 2. 1 Struktur sel surya monocrystalline

b. Polycrystalline
Polycrystalline silicon juga umumnya disebut polysilicon atau poly-Si
adalah silikon murni yang disusun berbentuk polycrystalline digunakan
sebagai bahan baku oleh industri fotovoltaik atau sel surya. Polysilicon
dihasilkan dari silikon kelas metalurgi oleh proses pemurnian kimia yang
disebut proses siemens. Proses ini melibatkan distilasi senyawa silikon yang
mudah menguap dan penguraiannya menjadi silikon pada suhu tinggi. Proses
penyempurnaan alternatif yang muncul menggunakan reaktor unggulan
terfluidisasi. Bahan baku polysilicon dari batang besar biasanya dipecah
menjadi potongan dengan ukuran tertentu kemudian dilanjutkan dengan
proses rekristalisasi untuk menumbuhkan single-crystal boules. Pada saat
itulah material dapat diiris menjadi lapisan silikon tipis dan digunakan untuk
produksi sel surya, sirkuit terpadu dan perangkat semikonduktor lainnya [10].

Gambar 2.2 Panel surya polycrystalline

II-6
c. Thin Film Solar Cell
Thin film solar cell (TFSC) atau biasa disebut Thin film photovoltaic
cell (TFPV) adalah sel surya generasi kedua yang dibuat dengan
menyimpan satu atau lebih lapisan tipis atau film tipis dari bahan
fotovoltaik pada suatu substrat seperti kaca, plastik atau logam. TFPV
secara komersil digunakan dalam beberapa teknologi termasuk cadmium
telluride (CdTe), copper indium gallium diselenide (CIGS) dan
amorphous silicon lainnya (a-Si, TF-Si). Ketebalan lapisan film bervariasi
mulai dari ukuran nanometer hingga puluhan mikrometer [10].

Gambar 2.3 Struktur sel surya thin film

d. Polymer Solar Cell


Bahan yang digunakan untuk menyerap cahaya matahari dalam sel
surya organik adalah bahan organik seperti polimer terkonjugasi. Prinsip
dasar dibalik sel surya jenis polimer ataupun jenis lainnya adalah sama
yaitu tranformasi energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik (cahaya)
menjadi energi listrik (arus dan tegangan). Konversi energi ini
dimungkinkan dengan penggunaan semikonduktor. Fakta bahwa polimer
dapat berperilaku sebagai bahan semikonduktor adalah penemuan Alan J.
Heeger, Alan MacDiarmid dan Hideki Shirakawa yang juga menerima
penghargaan nobel bidang kimia pada tahun 2000. Penemuan polimer
terkonjugasi ini mampu mentranfer elektron setelah doping dengan iodine
membuatnya mungkin untuk mempersiapkan sel surya dari polimer [10].

II-7
e. Hybrid Solar Cell
Sel surya hybrid menggabungkan keunggulan semikonduktor organik
dan anorganik. Fotovoltaik hybrid memiliki polimer terkonjugasi yang
menyerap cahaya sebagai donor dan transportasi lubang. Bahan anorganik
dalam sel surya hybrid digunakan sebagai akseptor dan transporter
elektron dalam struktur. Perangkat fotovoltaik hybrid memiliki potensi
tidak hanya untuk roll to roll berbiaya rendah tetapi juga untuk konversi
tenaga surya yang dapat diskalakan. Dalam sel surya hybrid bahan organik
dicampur dengan bahan transpor elektron tinggi untuk membentuk lapisan
fotoaktif, kedua bahan tersebut dirakit bersama dalam lapisan fotoaktif
tipe heterojunction yang dapat memiliki efisiensi konversi daya yang lebih
besar dari pada satu bahan tunggal [10].

f. Multijunction Solar Cell


Sel surya multi-junction (MJ) adalah sel surya dengan beberapa
persimpangan p-n yang terbuat dari bahan semikonduktor yang berbeda.
Persimpangan p-n masing-masing material akan menghasilkan arus listrik
sebagai respon terhadap panjang gelombang cahaya yang berbeda.
Penggunaan beberpa bahan semikonduktor memungkinkan penyerapan
dari rentang panjang gelombang yang lebih luas, meningkatkan
penyerapan sinar matahri untuk efisiensi konversi energi listrik. Sel single-
junction tradisional memiliki teori efisiensi maksimum 34%, secara teori
pula, jumlah persimpangan yang tak terbatas akan memiliki efisiensi
terbatas sebesar 86,8% di bawah sinar matahari yang sangat pekat [10].

II.3.2. Akuisisi Data


Akuisisi data merupakan sarana pengumpulan informasi. Biasanya, sistem
akuisisi data yang digunakan di dalam industri merupakan sistem yang real time.
Sistem yang real time ini mempunyai ciri kemampuan untuk mengumpulkan data
atau melakukan tugas kendali (kontrol) dalam selang waktu yang dapat diterima.
Durasi selang waktu itu tergantung seberapa cepat sistem tersebut harus tanggap,
yang merupakan fungsi dari persyaratan kecepatan dan akurasi untuk aplikasi
tertentu.

II-8
Perangkat keras yang digunakan untuk mengumpulkan data disebut sistem
akuisisi data. Sistem akuisis data berfungsi sebagai antarmuka (interface) antara
dunia nyata (real world) parameter fisik, yang analog, dengan dunia komputer,
yang digital.
Sistem akuisisi data merupakan sistem instrumentasi elektronik yang terdiri dari
sejumlah elemen yang secara bersama-sama bertujuan melakukan pengukuran,
menyimpan, dan mengolah hasil pengukuran [11].

Gambar 2. 4 Proses akuisisi data berbasis komputer

II.3.3. Intensitas Cahaya Matahari


Intensitas cahaya adalah kuat cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah sumber
cahaya ke arah tertentu dan diukur menggunakan luxmeter dengan satuan Candela
(Cd). Pada umumnya cahaya memiliki empat faktor yang dapat mempengaruhi
kualitas pencahayaan yaitu kontras, silau, refleksi cahaya dan kualitas warna
cahaya. Kemampuan mata manusia hanya dapat melihat cahaya dengan panjang
gelombang tertentu yang diukur dalam besaran pokok ini [12].

II.3.4. Radiasi Ultraviolet


Ultraviolet merupakan suatu bagian dari spektrum elektromagnetik dan tidak
membutuhkan medium untuk merambat. Ultraviolet mempunyai rentang panjang
gelombang antara 100-400 nm yang berada di antara spektrum sinar X dan cahaya
tampak (USEPA, 1999). Menurut Dutra dkk, (2004) spektrum elektromagnetik
pada area UV terbagi menjadi 3 pita yaitu; ultraviolet A (UVA: 315-400 nm);
ultraviolet B (UVB: 280-315 nm) dan ultraviolet C (UVC: 100- 280 nm) [13].

II-9
II.3.5. Statistika Multi variabel
Analisis multivariat merupakan analisis dimana masalah yang diteliti bersifat
multidimensional dan menggunakan 3 atau lebih variabel. Analisis multivariat
adalah analisis statistika yang dikenakan pada data yang terdiri dari banyak variabel
saling berkorelasi. Analisis multivariat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu
[14]:

a) Metode Ketergantungan (Dependent Method)


Analisis ketergantungan digunakan apabila tujuan dari analisis adalah untuk
menjelaskan atau memprediksi variabel terkait berdasarkan dua atau lebih variabel
bebas. Ciri dari analisis ini adalah adanya satu variabel yang berfungsi sebagai
dependen dan beberapa variabel lain sebagai variabel bebas. Beberapa metode
beserta tujuannya yang termasuk ke dalam metode ini adalah:

1) Analisa Regresi Berganda (Multiple Regression Analysis)


Analisis Regresi Berganda merupakan metode analisis jika masalah
penelitian melibatkan satu variabel terikat (Y) dengan lebih satu variabel
bebas (X). Analisis ini bertujuan menganalisis secara bersamaan pengaruh
beberapa variabel bebas terhadap satu variabel tergantung.

Model regresi berganda umum yang menghubungkan variabel dependen


(Y) dan variabel bebas (X) yang dinotasikan sebanyak k, ditulis dengan
persamaan sebagai berikut [15]:

𝑦 = 𝛼 + 𝛽1 𝑥1 + 𝛽2 𝑥2 + ⋯ + 𝛽𝑘 𝑥𝑘 + 𝑒 (6)

Deviasi acak nilai e diasumsikan terdistribusi normal dengan nilai rata-rata


0 dan standar deviasi σ untuk nilai 𝑥1 , … , 𝑥𝑘 .

Penyelesaian dengan menggunakan aturan crammer berbasis pada


besarnya determinan matriks-matriks [16].

𝑛 ∑𝑋1 ∑𝑋2 𝛼 ∑𝑌
[∑𝑋1 ∑𝑋1 2 ∑𝑋1 . 𝑋2 ] . [𝛽1 ] = [∑𝑋1 . 𝑌 ] (7)
∑𝑋2 ∑𝑋1 . 𝑋2 ∑𝑋2 2 𝛽2 ∑𝑋2 . 𝑌

II-10
𝑛 ∑𝑋1 ∑𝑋2
𝑀 = [∑𝑋1 ∑𝑋1 2 ∑𝑋1 . 𝑋2 ] (8)
∑𝑋2 ∑𝑋1 . 𝑋2 ∑𝑋2 2

∑𝑌 ∑𝑋1 ∑𝑋2
𝑀1 = [∑𝑋1 . 𝑌 ∑𝑋1 2 ∑𝑋1 . 𝑋2 ] (9)
∑𝑋2 . 𝑌 ∑𝑋1 . 𝑋2 ∑𝑋2 2

𝑛 ∑𝑌 ∑𝑋2
𝑀2 = [∑𝑋1 ∑𝑋1 . 𝑌 ∑𝑋1 . 𝑋2 ] (10)
∑𝑋2 ∑𝑋2 . 𝑌 ∑𝑋2 2

𝑛 ∑𝑋1 ∑𝑌
𝑀3 = [∑𝑋1 ∑𝑋12 ∑𝑋1 . 𝑌] (11)
∑𝑋2 ∑𝑋1 . 𝑋2 ∑𝑋2 . 𝑌

Dari persamaan matriks (7), (8), (9), (10) dan (11) maka nilai koefisien
persamaan regresi linear multi variabel akan di dapatkan dengan rumus (12) [16].

det(𝑀1 ) det(𝑀2 ) det(𝑀3 )


𝛼= , 𝛽1 = , 𝛽2 = (12)
det (𝑀) det (𝑀) det (𝑀)

2) Analisis Diskriminan Berganda (Multiple Discriminant Analysis)


Analisis diskriminan beganda adalah analisis yang bertujuan membentuk
fungsi yang memisahkan antar kelompok berdasarkan variabel pembeda,
fungsi tersebut disusun sedemikian hingga keragaman data dan kelompok
maksimum [14].

3) Analisis Multivariat Varians (Multivariate Analysis of Variance)


Analisis ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara vektor variabel
terikat (Y) yang diduga dipengaruhi oleh beberapa perlakuan (treatment)
[14].

4) Analisis Korelasi Kannonical (Cannonical Corelation Analysis)


Analisis ini bertujuan menganalisis hubungan antar dua kelompok variabel
dengan cara membangkitkan variabel baru pada setiap kelompok. Variabel
baru tersebut merupakan kombinasi linear dari variabel asal. Kombinasi

II-11
linearnya ditentukan sedemikian hingga korelasi antar variabel baru yang
berasal dari dua kelompok menjadi maksimum [14].

b) Metode Saling Ketergantungan (Independence Method)


Metode ini digunakan untuk menjelaskan seperangkat variabel atau
mengelompokan berdasarkan variabel-variabel tertentu. Ciri dari analisis ini adalah
bahwa variabel saling berhubungan satu dengan yang lainnya, sehingga tidak ada
variabel dependen ataupun variabel independen. Beberapa metode beserta
tujuannya yang termasuk dalam golongan metode ini adalah sebagai berikut:
1) Analisis Faktor
Analisis faktor adalah analisis ini bertujuan mereduksi dimensi data
dengan cara menyatakan variabel asal sebagai kombinasi linear sejumlah
faktor, sedemikian hingga sejumlah faktor tersebut mampu menjelaskan
sebesar mungkin keragaman data yang dijelaskan oleh variabel asal [14].
2) Analisis Kelompok
Analisis ini bertujuan mengelompokan data ke dalam beberapa kelompok
sedemikian hingga data yang berada di dalam kelompok yang sama
cenderung mempunyai sifat yang lebih homogen dari pada data yang di
kelompok yang berbeda [14].
3) Skala Multidimensional
Analisis ini bertujuan membentuk pertimbangan atau penilaian pelanggan
mengenai kemiripan (similarity) atau preferensi (perasaan lebih suka), seperti
preferensi untuk produk atau merek tertentu kedalam jarak (distance) yang
mewakili dalam ruang multidimensional [14].
4) Principal Component Analysis (PCA)
PCA diterapkan pada data yang mempunyai multikolinieritas, karena
multikolinieritas antar variabel adalah salah satu pelanggaran asumsi dalam
analisis cluster (Hair et al., 1998). Multikolinieritas adalah suatu keadaan
dimana terdapat hubungan linier sempurna atau hampir sempurna antara
beberapa atau semua variabel [14].

II-12
BAB III
PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas tentang alur perancangan penelitian kaji banding dan sistem
pemantauan performansi panel surya menggunakan metode statistika multi
variabel. Penelitian ini diawali dengan studi literatur, perancangan sistem,
pembuatan sampai kepada analisa pembahasan perbandingan performansi. Adapun
metodologi dalam pengerjaan tugas akhir ini digambarkan seperti Gambar 3.1
berikut:

Mulai A

Perancangan
Studi Literatur
software untuk
akuisisi data dan
Analisa
Perancangan
Hardware PV
Tampilkan data
pada aplikasi

Pengujian Hardware
Gagal Pengujian Sistem
Gagal
Berhasil Berhasil
Pengumpulan data Analisa data dan
dari kinerja PV pembahasan
berupa data logger

Penyusunan KTI
A

Selesai

Gambar 3. 1 Diagram Alir Metodologi Penelitian

III-1
III.1. Perencanaan

Bagian perencanaan ini berisikan mengenai gambaran umum, diagram sistem,


spesifikasi teknis dan tahapan pekerjaan.
III.1.1. Gambaran Umum Sistem

Database Mobile Phone

Mikrokontroller Mini PC
User

PC
Sensor Tegangan

Sensor Arus
Monocrystaline PV

Solar Charge Accumulator

Sensor Radiasi
Polycrystalline PV

Sensor Intensitas Cahaya

Intensitas cahaya
Gambar 3. 2 Gambaran Umum Sistem

Gambar 3.2 menjelaskan secara umum rancangan penelitian kaji banding


performansi panel surya dengan sistem yaitu terdapat 2 PLTS sederhana yang
berasal dari panel surya jenis monocrystalline dan polycrystalline. Kedua PLTS
tersebut ditambahkan masing-masing 2 variabel pengamatan yaitu besar arus dan
tegangan keluaran panel surya. Hal tersebut dapat menjadi acuan untuk perhitungan
nilai daya keluaran, selain itu pada penelitian ini ditambahkan 2 variabel bebas
sebagai pengamatan yaitu nilai intensitas cahaya matahari dan radiasi UV. Variabel
tersebut dilakukan proses akuisisi data oleh mikrontroler dan disimpan dalam
database lokal raspi serta ditampilkan pada antarmuka berbasis web.

III-2
III.1.2. Diagram Sistem
Diagram sistem ini merupakan gambaran secara umum yang menjelaskan proses
akuisisi data dari pembangkit listrik tenaga surya jenis monocrystalline dan
polycrystalline.

Gambar 3. 3 Diagram sistem PLTS dan akuisisi data

Akuisisi data pada sistem tersebut meliputi data intensitas cahaya, radiasi UV,
suhu kelembaban serta arus dan tegangan pada masing masing panel surya.
Penempatan titik pengukuran pada sistem tersebut ditujukkan untuk menganalisis
efisiensi masing-masing panel surya.
Sistem akuisisi data dimulai pada pembacaan sensor dengan menggunakan
analog to digital converter (ADC) yang terdapat pada mikrokontroler. Hasil
pembacaan nilai sensor kemudian di kirimkan secara serial kepada mini komputer
dengan tujuan disimpan untuk dimasukkan ke dalam database serta ditampilkan
dalam bentuk grafik pada user interface.

WiFi

Gambar 3. 4 Blok diagram komunikasi data

III-3
Sistem pemantauan performansi panel surya ini pun memiliki konsep user
interface yang dapat diakses melalui laman browser atau berbasis web dengan
skema komunikasi data pada Gambar 3.4.

III.1.3. Spesikasi Teknis


Sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah monitoring performansi dari
variabel intensitas cahaya, radiasi UV, serta variabel arus dan tegangan dari masing-
masing panel surya. Selain itu, hasil data akuisisi dapat menghasilkan persamaan
untuk dijadikan algoritma dengan menggunakan metoda statistika multi variabel
sehingga daya keluaran masing-masing panel surya akan dipengaruhi hasil dari
nilai variabel intensitas cahaya matahari dan radiasi UV. Adapun pembuatan alat
ini mampu bekerja dengan spesifikasi seperti pada Tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Spesifikasi teknis sistem


No Fitur Spesifikasi
1 Rentan daya panel surya 5 – 10 WP
2 Maks. jumlah panel surya 2 unit
3 Rentan temperatur 16-40℃
Arus
Tegangan
4 Variabel analisis
Radiasi UV
Intensitas cahaya matahari
5 Antar muka Berbasis web
6 Jaringan Lokal

III.1.4. Tahapan Pekerjaan


Penelitian ini memiliki beberapa tahapan pekerjaan secara garis besar:
a) Membuat perangkat charging dan discharing panel surya
b) Membuat perangkat akuisisi data
c) Membuat antar muka berbasis tampilan web untuk akuisisi data hasil
performansi panel surya
d) Menganalisis setiap variabel dari performansi panel surya
e) Membuat algoritma statistika multi variabel

III-4
f) Pengujian sistem hardware dan software

III.2. Perancangan

V model pada VDI 2206 digunakan sebagai acuan dalam pembuatan rancangan
sistem perbandingan performansi panel surya jenis monocrystalline dan
polycrystalline. Sistem terdiri dari domain mekanik, elektrik, dan informatik.
Standar VDI dapat dilihat pada gambar 3.5. V-model dimulai dari persyaratan
produk yaitu tuntutan dari sistem yang akan dibuat. Tahap berikutnya adalah
perancangan sistem. Pada tahap ini dijelaskan rancangan umum sistem sampai
komponen yang akan dipilih. Tahap selanjutnya adalah desain spesifik domain.
Pada tahap ini sistem dideskripsikan lebih rinci dan spesifik pada setiap ranah
sistem. Tahap selanjutnya adalah sistem integrasi di mana mekanik, elektrik dan
kontrol yang dibuat disatukan untuk menjadi sebuah produk [17].

Gambar 3. 5 Standar metode VDI 2206 [17]

Pada sistem yang dibuat, domain mekanik terdiri dari pembuatan bracket
untuk kedua jenis panel surya. Domain elektrik terbagi menjadi 2 bagian yaitu
sistem charging-dischaging panel surya serta sistem akuisisi data yang
menggunakan mikrontroler sebagai pengolah data sampai data tersebut dapat
dianalisis. Domain informatik berupa program untuk membuat pembuatan tampilan
antarmuka, koumunikasi data dan integrasi sistem.
Sistem yang dibuat membutuhkan berbagai komponen dengan beberapa
variasi solusi yang dapat digunakan, oleh karena itu diperlukan analisis solusi

III-5
sistem yang akan digunakan. Penilaian untuk varian solusi dilakukan dengan
pemberian indeks nilai sesuai pada Tabel 3.2.

Tabel 3. 2 Indeks penilaian

Indeks Keterangan
- Tidak direkomendasikan / tidak tersedia
* Sangat rendah
** Rendah
*** Menengah
**** Tinggi
***** Sangat tinggi

III.2.1. Rancangan Sistem Mekanik

Sistem mekanik ini dibutuhkan material rangka yang memiliki sifat ringan dan
mampu menyangga panel surya jenis monocrystalline dan polycrystalline dengan
beban 2 – 3 kg. Rangka penyangga panel surya merupakan komponen utama dalam
sistem mekanik. Tabel 3.3 menjabarkan alternatif pemilihan material rangka:

Tabel 3. 3 Alternatif pemilihan material rangka


No Fitur Besi Hollow Besi Siku
1 Ringan ** **
2 Resistansi Karat * *
3 Penyambungan * ****

4 Kemampuan Beban *** ****

5 Biaya Rp.12.000/m Rp.8.000/m

Berdasarkan penilaian yang terdapat pada Tabel 3.3, Besi siku dipilih sebagai
bahan untuk rangka karena, harga yang lebih terjangkau dan dapat melakukan
proses penyambungan dengan mudah. Rangka mekanik yang dirancang pada
penelitian ini, bracket panel surya harus memenuhi kriteria mampu menahan
maksimal 2 panel surya dengan berat 2-3kg.

III-6
Gambar 3. 6 Rancangan mekanik bracket panel surya

III.2.2. Rancangan Sistem Elektrik

Sistem elektrik memiliki peran penting dalam penelitian perbandingan


performansi panel surya ini, berikut beberapa bagian komponen elektrik yang yang
digunakan dan dilakukan pemilihan alternatif diantaranya sebagai berikut:
a. Panel Surya
Panel surya yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis monocrystalline
dan polycrystalline dengan spesifikasi pada Tabel 3.4 berikut:

Tabel 3. 4 Alternatif pemilihan panel surya monocrystalline

No Fitur Mono 10 WP Mono 20 WP

1 Daya maksimum 10WP 20WP

2 Model GH10M-18 GH20M-18

Tegangan saat daya


3 17,60 V 17,20 V
maksimum

Arus saat daya


4 0,58 A 1,17 A
maksimum

***** *
5 Dimensi
350x255x17 mm 639x294x23 mm
***** *
6 Harga
Rp. 134.000 Rp. 275.000

III-7
Tabel 3. 5 Alternatif pemilihan panel surya polycrystalline

No Fitur Poly 10 WP Poly 20 WP

1 Daya maksimum 10WP 20WP

2 Model P10 P020

3 Tegangan saat daya


17,40 V 17,40V
maksimum
4 Arus saat daya
0,58 A 1,15 A
maksimum

5 ***** *
Dimensi
350x235x18 mm 540x350x25 mm

6 ***** *
Harga
Rp. 150.000 Rp. 360.000

Berdasarkan Tabel 3.4 dan Tabel 3.5, panel surya dengan spesifikasi 10WP
dipilih sebagai bahan pada penelitian kaji banding jenis monocrystalline dan
polycrystalline ini. Hal tersebut dikarenakan dimensi panel surya yang disesuaikan
dengan rancangan mekanik serta harga yang lebih terjangkau.

b. Kontroler
Kontroler dibutuhkan untuk mengendalikan keseluruhan sistem dan
menerapkan algoritma yang akan digunakan. Terdapat beberapa pilihan untuk
pengendalian sistem, seperti pada Tabel 3.6 berikut:

Tabel 3. 6 Alternatif pemilihan kontroler

No Fitur Mikrokontroler PLC

1 Tampilan

Fleksibilitas
2 *** ****
pengendalian
3 Dimensi ***** **
Kesesuaian dengan
4 kondisi yang tidak **** **
diubah ubah

III-8
5 Ketersediaan ***** ***

Rp150.000 s.d. Rp5.000.000 s.d.


6 Biaya
Rp600.000 Rp6.650.000

Dilihat dari Tabel 3.6, PLC lebih fleksibel dalam pengendaliannya dan
memiliki daya tahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan
mikrokontroler. Namun, mikrokontroler memiliki dimensi kecil sehingga lebih
simpel. Selain itu, pada penelitian ini hanya dibutuhkan satu sistem pengontrolan
yang tidak perlu diubah–ubah sehingga fleksibilitas PLC diabaikan. Hal ini
dijadikan sebagai faktor utama penentuan solusi mengingat biaya mikrokontroler
jauh lebih murah dibandingkan PLC, oleh karena itu mikrokontroler dipilih.
Selanjutnya, perlu ditentukan jenis mikrokontroler. Terdapat beberapa
jenis mikrokontroler yang sering digunakan seperti Arduino dan ATMEL. Namun
karena ATMEL tidak praktis dalam penggunaannya, maka Arduino dipilih untuk
sistem ini.

c. Sensor Arus
Salah satu variabel pada penelitian ini ialah nilai kuat arus, dimana pada
variabel ini berfungsi untuk mengukur arus keluaran dari masing-masing panel
surya. Terdapat 2 pilihan untuk sensor arus yang dapat digunakan, yaitu seperti pada
Tabel 3.7 berikut:

Tabel 3. 7 Alternatif pemilihan sensor arus

No Fitur ACS712 SCT013

1 Tampilan

2 Pembacaan arus dc ***** -

Tidak memerlukan
3 ***** *
rangkaian tambahan

4 Ketersediaan **** ****


5 Biaya Rp.35.000 Rp.50.000

III-9
Dilihat pada Tabel 3.7 sensor arus ACS712 memiliki keunggulan
dibandingkan SCT013 yaitu mampu membaca nilai arus dc dan tidak memerlukan
rangkaian tambahan. Sehingga, sensor arus ACS712 dipilih untuk digunakan
sebagai perangkat sensor untuk pembacaan nilai arus pada panel surya.

d. Sensor Tegangan
Variabel tegangan ditujukan untuk mengukur tegangan keluaran dari
masing-masing panel surya sehingga dapat dihasilkan perhitungan daya keluaran.
Terdapat 2 pilihan untuk sensor arus yang dapat digunakan, yaitu seperti pada Tabel
3.8 berikut:

Tabel 3. 8 Alternatif pemilihan sensor tegangan

No Fitur Voltage Sensor 0-25V ZMPT101B

1 Tampilan

2 Pembacaan arus dc ***** -

3 Tidak memerlukan ***** ***


rangkaian tambahan

4 Ketersediaan **** ****

5 Biaya Rp.15.000 Rp.35.000

Sesuai informasi pada Tabel 3.4 dan 3.5 yaitu spesifikasi panel surya yang
digunakan, tegangan maksimum pada rangkaian terbuka dari panel surya 10 WP
jenis monocrystalline dan polycrystalline masing-masing adalah 21.70 volt dan
22.40 volt. Maka spesifikasi sensor tegangan yang digunakan pada penelitian ini
adalah sensor tegangan dengan kemampuan pembacaan tegangan dengan rentan 0-
25 volt.
e. Sensor Radiasi UV
Variabel nomor 3 pada penelitian perbandingan performansi panel surya ini
adalah radiasi ultraviolet, variabel tersebut berfungsi untuk mengukur nilai radiasi
UV yang diterima panel surya dalam satuan 𝒎𝑾/𝒄𝒎𝟐 . Nilai tersebut digunakan

III-10
sebagai salah satu variabel untuk ramalan performansi menggunakan algoritma
statistika multi variabel. Sensor radiasi ultraviolet yang digunakan pada penelitian
ini adalah sensor jenis GY-8511 dengan spesifikasi yang disajikan pada Tabel 3.9:

Tabel 3. 9 Spesifikasi sensor radiasi UV


No Fitur Informasi

1 Tampilan

2 Model GY-8511

3 Tegangan Suplai -0.3 V – 4,6 V

4 Intensitas UV 0 – 15 𝑚𝑊/𝑐𝑚2

Tabel 3.9 menampilkan informasi rentan radiasi yang mampu dibaca oleh sensor
radiasi UV tipe GY-8511 yaitu 0-15 𝑚𝑊/𝑐𝑚2 data tersebut merupakan data yang
terbaca dari panjang gelombang radiasi oleh sensor yaitu berada di nilai 365 nm.

f. Sensor Intensitas Cahaya


Variabel nomor 4 pada penelitian perbandingan performansi panel surya ini
adalah intensitas cahaya matahari, variabel tersebut berfungsi untuk mengukur nilai
intensitas cahaya matahari yang diterima panel surya dalam satuan 𝑙𝑢𝑥. Sensor
intensitas cahaya matahari yang digunakan pada penelitian ini adalah sensor jenis
BH1750 dengan spesifikasi pada Tabel 3.10 berikut:

Tabel 3. 10 Spesifikasi sensor intensitas cahaya matahari

No Fitur Informasi

1 Tampilan

2 Model BH1750

3 Tegangan Suplai 4,5 V

4 Range Intensitas Cahaya 0 – 65535 lx

III-11
Tabel 3.10 menampilkan informasi range intensitas cahaya matahari yang
mampu dibaca oleh sensor tipe BH1750 yaitu 0-65535 𝑙𝑥 data tersebut merupakan
data yang terbaca dari illuminance to digital converter dengan metode komunikasi
I2C (Inter-integrated circuit).

g. Modul Pewaktu
Modul pewaktu adalah data penunjang diluar variabel yang dilakukan untuk
analisa, pewaktu ini berfungsi sebagai informasi tambahan setiap data saat
dikirimkan ke database atau pewaktu tersebut juga berfungsi sebagai data
penunjang untuk menampilkan grafik hasil akuisisi data terhadap waktu. Modul
pewaktu yang digunakan pada penelitian ini adalah DS3231 dengan spesifikasi
disajikan pada Tabel 3.11 berikut:

Tabel 3. 11 Spesifikasi modul pewaktu

No Fitur Informasi

1 Tampilan

2 Model DS3231

3 Tegangan Suplai 3,3 V – 5,5 V

4 Akurasi ±2ppm; suhu 0-40℃

5 Hitungan pewaktu Detik, menit, jam, hari, tanggal,


bulan dan tahun

h. Skema rangkaian charging dan discharging panel surya


Rangkaian charging dan discharging pada panel surya menggunakan
komponen utama yaitu solar charger controller (SCC) dimana fungsi dari
komponen SCC adalah membatasi nilai tegangan yang masuk dari panel surya ke
accumulator sehingga proses charging akan menyesuaikan voltase pada
accumulator seperti Gambar 3.7 dan 3.8.

III-12
Solar Charge Controller

Monocrystalline +
PV BAT LOAD
PV + - + - + -
-

A1

V1 Load 12VDC

+ -

Accumulator 12V 7Ah

Gambar 3. 7 Rangkaian charging dan discharging panel monocrystalline

Gambar 3.7 terdapat 1 buah sensor tegangan yaitu V1, dimana V1 berfungsi
untuk mengukur tegangan yang dihasilkan panel surya monocrystalline pada saat
proses charging. Selain itu terdapat juga 1 buah sensor arus yaitu A1, dimana A1
berfungsi untuk mengukur arus yang dihasilkan panel surya monocrystalline pada
saat proses charging.

Solar Charge Controller

Polycrystalline +
PV BAT LOAD
+ - + - + -
PV -

A2

V2 Load 12VDC

+ -

Accumulator 12V 7Ah

Gambar 3. 8 Rangkaian charging dan discharging panel polycrystalline

Gambar 3.8 terdapat 1 buah sensor tegangan yaitu V2 dan 1 buah sensor
arus yaitu A2. V2 berfungsi untuk mengukur tegangan yang dihasilkan panel surya
polycrystalline pada saat proses charging dan A2 berfungsi untuk mengukur arus
yang dihasilkan panel surya polycrystalline pada saat proses charging.

i. Skema rangkaian power, sensor dan kontroler


Akuisisi data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan kontroler
Arduino Mega 2560 dengan bantuan mini pc raspberry sebagai PC server.

III-13
USB Serial Cable

5V
GND 3V3

A1
A2
A3
Raspberri Pi 3 A4
A5 Arduino Mega
L + A6
A7 2560
A8
220 VAC Power Supply A9
50Hz 5VDC – 2A A10
SDA
SCL

31
N -

Gambar 3. 9 Rangkaian catu daya kontroler

Gambar 3.9 merupakan skema rangkaian untuk power, dimana raspberry


mendapatkan tegangan catu daya 5VDC-2A dari power supply dan Arduino Mega
2560 mendapatkan tegangan catu daya 5VDC melalui port USB serial raspberry.

5V
GND 3V3

VOLTAGE A1
A2
V1 SENSOR A3
A4 Arduino Mega
A5
A6
A7 2560
VOLTAGE A8
V2 SENSOR
A9
A10
SDA
SCL
31

A1 ACS712-
5A

ACS712-
A2 5A
GY-8511

BH1750

Ri Rf
R
Vsensor
DHT22
Ro s +12V
R +12V
741
VDC 741 Vout
-12V
-12V
Rcomp
R/2

Gambar 3. 10 Rangkaian sensor dan mikrokontroler

III-14
Sensor-sensor yang dinotasikan sebelumnya pada Gambar 3.7 dan 3.8 secara
rangkaian kelistrikan juga digambarkan seperti Gambar 3.10. Dimana semua sensor
yaitu 2 sensor tegangan, 2 sensor arus, 1 sensor intensitas cahaya, 1 sensor radiasi
UV dan 1 sensor suhu juga kelembaban terkoneksi dengan perangkat kontroler
yaitu Arduino Mega 2560.

Khusus pada bagian sensor radiasi UV yaitu GY-8511, dimana pada informasi
datasheet tegangan keluaran sensor yaitu berkisar 1-2,9 V. Oleh karena itu, untuk
memaksimalkan nilai ADC pada mikrokontroler perlu adanya rangkaian
pengkondisian sinyal yaitu span and zero dengan menggunakan op-amp.
Persamaaan (13) merupakan rumus dari rangkaian inverting summer agar dapat
menghitung nilai dari setiap notasi hambatan pada rangkaian pengkondisian sinyal
tersebut.

𝑅𝑓 𝑅𝑓
𝑉𝑜𝑢𝑡 = . 𝑉𝑠𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 + . 𝑉𝐷𝐶 (13)
𝑅𝑖 𝑅𝑜𝑠

𝑉𝑠𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 = 1 − 2,9 𝑉

𝑉𝑜𝑢𝑡 = 0 − 5 𝑉

Dengan memanfaatkan persamaan linear yang dituliskan pada persamaan (14),


maka akan didapat nilai m dan c sebagai berikut:

𝑦 = 𝑚. 𝑥 + 𝑐 (14)

𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑚𝑎𝑘𝑠 −𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑚𝑖𝑛 5−0


𝑚= = 2,9−1 = 2,63
𝑉𝑠𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠 −𝑉𝑠𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛

𝑐 = 𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑚𝑖𝑛 − 𝑚. 𝑉𝑠𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛 = 0 − 2,63. (1) = −2,63

Sehingga setiap nilai hambatan pada rangkaian inverting summer tersebut dapat
dihitung sebagai berikut:

𝑅𝑓 = 3𝐾3𝛺

𝑅𝑓 3𝐾3
𝑅𝑖 = = = 1𝐾25𝛺
𝑚 2,63

III-15
𝑉𝐷𝐶 = −12 𝑉

𝑅𝑓 . 𝑉𝐷𝐶 3𝐾3 . −12


𝑅𝑜𝑠 = = = 15𝐾𝛺
𝑐 −2,63

𝑅𝑐𝑜𝑚𝑝 = 𝑅𝑓 ||𝑅𝑖 ||𝑅𝑜𝑠 = 855𝛺

𝑅
𝑅 = 2𝐾𝛺 sehingga = 1𝐾𝛺
2

j. Pemetaan pin mikrokontroler Arduino Mega 2560


Berdasarkan rangkaian pada Gambar 3.12, berikut merupakan tabel
pemetaan pin yang digunakan pada mikrokontroler arduino mega 2560 pada
penelitian ini:

Tabel 3. 12 Pemetaan pin mikorntroler Arduino Mega 2560


No Pin Mikronontroler Komponen yang digunakan
1 Port A1 (Analog pin A1) Sensor Tegangan 1
2 Port A2 (Analog pin A2) Sensor Tegangan 2
3 Port A3 (Analog pin A3) Sensor Arus ACS712 1
4 Port A4 (Analog pin A4) Sensor Arus ACS712 2
5 Port A9 (Analog pin A9) Pin Ref Sensor GY-8511
6 Port A10 (Analog pin A10) Sensor GY-8511
7 Port C6 (Digital pin 31) Sensor DHT-22
8 Port D0 (Komunikasi I2C pin SCL)
Sensor BH1750 dan DS3231
9 Port D1 (Komunikasi I2C pin SDA)
10 Port E0 (Komunikasi Serial pin RX)
Raspberry pi 3 Model B+
11 Port E1 (Komunikasi Serial pin TX)

III.2.3. Rancangan Sistem Informatik


Sistem informatik merupakan tahapan penerapan teknologi selanjutnya
setelah sistem mekanik dan elektrik sudah terancang. Pada tahapan ini terdapat
beberapa bagian rancangan sistem informatik antara lain:
a. Program pembacaan sensor
b. Program akuisisi data ke database

III-16
c. Program tampilan antarmuka
d. Program monitoring berbasis web secara real time

Adapun secara diagram alir, rancangan informatik dapat ditunjukkan pada


Gambar 3.11 berikut:

Mulai a

Baca sensor tegangan Baca waktu dan tanggal


dari keluaran panel surya dari RTC
monocrystalline

Perhitungan algoritma
Baca sensor tegangan
statistika multivariabel
dari keluaran panel surya
polycrystalline

Kirim data pembacaan


Baca sensor arus dari
sensor secara serial
keluaran panel surya
monocrystalline

Simpan pembacaan
Baca sensor arus dari
sensor ke database
keluaran panel surya
polycrystalline

Tampilkan pembacaan
Baca nilai intensitas sensor ke interface
cahaya matahari

Baca nilai radiasi UV Tidak


Sistem selesai ?

Ya

a
Selesai

Gambar 3. 11 Diagram alir rancangan infromatik

Gambar 3.11 secara umum menjelaskan proses dari pada luaran penelitian ini
yaitu perangkat sistem pemantauan performansi panel surya. Diawali dari
pembacaan setiap sensor yaitu sensor tegangan dan arus kedua jenis panel surya,

III-17
sensor intensitas cahaya, sensor radiasi UV, pembacaan modul pewaktu,
perhitungan daya keluaran panel surya menggunakan ramalan statistika multi
variabel sampai kepada pengiriman kumpulan data tersebut untuk disimpan ke
dalam database sekaligus ditampilkan pada antarmuka berbasis web.

Subprogram yang terdapat pada Gambar 3.11 secara lebih detail dijelaskan
diagram alirnya pada Gambar 3.12 dan Gambar 3.13 berikut:

Baca sensor tegangan Baca sensor tegangan Baca sensor arus Baca sensor arus
monocrystalline polycrystalline monocrystalline polycrystalline

Sensor_Vmono = A1 Sensor_Vpoly = A2 Sensor_Imono = A3 Sensor_Ipoly = A4


Nilai_Vmono = Float Nilai_Vpoly = Float Nilai_Imono = Float Nilai_Ipoly = Float

Pin Analog 1 = Sensor Pin Analog 2 = Sensor Pin Analog 3 = Sensor Pin Analog 4 = Sensor
Voltage Mono Voltage Poly Arus Mono Arus Poly

Baca Analog Baca Analog Baca Analog


Baca Analog Sensor_Ipoly
Sensor_Vmono Sensor_Vpoly Sensor_Imono

Nilai_Vmono = Nilai_Vpoly = Nilai_Imono = Nilai_Imono =


(Sensor_Vmono/1023) *25 (Sensor_Vpoly/1023) * 25 (Sensor_Imono/1023) * 5 (Sensor_Ipoly/1023) * 5

Nilai_Vmono Nilai_Vpoly Nilai_Imono Nilai_Ipoly

Selesai Selesai Selesai Selesai

Gambar 3. 12 Diagram alir sub program bagian 1

Gambar 3.12 menjelaskan diagram alir 4 bagian subrogram yaitu pembacaan


sensor tegangan panel surya mono dan poly serta pembacaan sensor arus panel
surya mono dan poly. 4 diagram alir tersebut memiliki proses yang sama yaitu
pembacaan nilai Analog to Digital Converter (ADC) oleh mikrokontroler Arduino
Mega 2560 sehingga mehasilkan nilai ADC 0-1023.

Setelah pembacaan nilai ADC, dilakukan proses perhitungan untuk merubah


nilai ADC menjadi nilai representatif dari nilai fisis sensor tersebut. Pada bagian
sensor tegangan perhitungan dilakukan dengan perkalian antara nilai skala ADC
dengan nilai 25 yaitu kemampuan maksimal nilai pembacaan sensor tegangan.

III-18
Sedangkan pada bagian sensor arus perhitungan dilakukan dengan perkalian antara
nilai skala ADC dengan nilai 5 yaitu kemampuan maksimal nilai pembacaan sensor
arus.

Baca sensor intensitas Perhitungan Statistik


Baca sensor radiasi UV Baca modul pewaktu Multivariabel
cahaya

Kamus DS3231 Nilai_Vmono = Float Nilai_Vpoly = Float


Sensor_lux = SCL, SDA Sensor_UV = A9
RTC = SCL, SDA Nilai_Imono = Float Nilai_Ipoly = Float
Nilai_lux = Float Nilai_UV = Float
Waktu = String Daya_mono = Float Daya_poly = Float
Nilai_lux = Float Nilai_UV = Float

Pin Analog 9 = Sensor


I2C 0x23 = Sensor lux I2C = RTC Nilai_Vmono,
Radiasi UV Nilai_Vpoly,
Nilai_Imono, Nilai_Ipoly,
Nilai_lux, Nilai_UV

Nilai_lux = Baca Alamat Waktu = Baca alamat I2C


Baca Analog Sensor_UV
I2C 0x23 RTC

Daya_mono =
α + β1 *Nilai_lux + β2 *Nilai_UV
Nilai_UV =
Nilai_lux (Sensor_UV/1023)*15 Waktu

Daya_poly =
α + β1 *Nilai_lux + β2 *Nilai_UV
Selesai Nilai_UV Selesai

Daya_mono,
Daya_poly
Selesai

Selesai

Gambar 3. 13 Diagram alir sub program bagian 2

Gambar 3.13 menjelaskan diagram alir 4 bagian subprogram yaitu pembacaan


sensor intensitas cahaya, sensor radiasi UV, pembacaan modul pewaktu dan
pergitungan ramalan menggunakan statistika multi variabel. Pada bagian sensor
intensitas cahaya dilakukan proses pembacaan dengan antarmuka I2C yaitu pada
alamat 0x23, sedangkan pada bagian sensor radiasi UV perhitungan dilakukan
dengan perkalian antara nilai skala ADC dengan nilai 15 yaitu kemampuan
maksimal nilai pembacaan sensor radiasi UV sesuai informasi pada datasheet.

III.3. Pembuatan

III.3.1. Pembuatan Perangkat Keras

Berdasarkan hasil perancangan domain mekanik, proses pembuatan bracket


panel surya pun akhirnya memilih material besi siku karena dinilai mudah dalam

III-19
penyambungan sehingga target adjustable (kemiringan sudut dapat diatur) dapat
terpenuhi.

Gambar 3. 14 Rangka bracket panel surya

Gambar 3.14 menunjukkan bracket yang terbuat dari material besi siku dan
penyambungan tiap bagiannya menggunakan baut dan nut. Sehingga hal tersebut
membuat bracket panel surya ini dapat diatur sudut kemiringanya.

Gambar 3. 15 Bracket dan panel surya

Gambar 3.15 menunjukkan bracket yang sudah terpasang 2 jenis panel surya
yaitu polycrystalline dan monocrystalline yang masing-masing berkapasitas 10 WP
dengan tambahan box hitam dibagian tengah yaitu tempat sensor intensitas cahaya
dan radiasi UV sebagai variabel bebas pada penelitian perbandingan performansi.

Sedangkan pada bagian elektrikal, beberapa komponen yang sudah dilakukan


pemilihan sesuai pada perancangan sistem elektrik juga dilakukan proses
pengkabelan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.14.

III-20
Gambar 3. 16 Panel sistem elektrik

Gambar 3.16 menunjukkan bahwa pengkabelan sistem elektrik dilakukan sesuai


dengan skema rangkaian yang ada pada Gambar 3.7 – Gambar 3.10. Hal itu terlihat
dari setiap komponen yang dipasang pada panel mulai dari solar charger controller,
sensor dan mikrokontroler serta accumulator.

III.3.2. Pembuatan Perangkat Lunak

Berdasarkan rancangan domain informatik, pembuatan user interface dilakukan


dengan tujuan menampilkan nilai pembacaan sensor dan dapat memperoleh hasil
data akuisisi untuk dilakukan dianalisa lebih lanjut.

Gambar 3. 17 Tampilan antarmuka

III-21
Gambar 3.17 merupakan bagian tampilan antarmuka yang terdiri dari beberapa
fitur diantaranya, monitoring realtime dari setiap variabel yaitu tegangan dan arus
monocrystalline, tegangan dan arus polycrystalline, intensitas cahaya matahari,
radiasi UV, suhu dan kelembaban panel serta daya keluaran masing-masing panel
surya hasil algoritma statistika multi variabel, opsi tampilan dalam informasi grafik
dengan menentukan rentan waktu tertentu dan pengunduhan hasil akuisisi data
dalam format excel. Hal tersebut dapat digunakan untuk analisa lebih lanjut
sehingga menghasilkan data kajian yang komprehensif.

III.3.3. Kalibrasi Sensor

a. Sensor Tegangan Polycrystalline


Kalibrasi sensor tegangan polycrystalline dilakukan dengan melakukan
pencatatan sebaran scatter yaitu membaca nilai ADC pada mikrokontroler dan
nilai tegangan yang terukur menggunakan voltmeter, seperti yang disajikan
pada Gambar 3.18 berikut:

G RA FI K K A LI BRA SI SE NSO R
T EG A NG A N PO LYCRYSTA LLI N E
13,5 524; 13
13 y = 0,0249x - 0,0341 505; 12,5
12,5 R² = 0,9995
483; 12
VOLT

12 464; 11,5
11,5 444; 11
11
10,5
440 460 480 500 520 540
ADC
Volt_Poly Linear (Volt_Poly)

Gambar 3. 18 Grafik kalibrasi sensor tegangan polycrystalline

Berdasarkan Gambar 3.18 maka didapatkan persamaan hasil regresi sensor


tegangan pada panel surya polycrystalline yaitu 𝑦 = 0,0249𝑥 − 0,0341 (15).

b. Sensor Tegangan Monocrystalline


Kalibrasi sensor tegangan monocrystalline dilakukan dengan melakukan
pencatatan sebaran scatter yaitu membaca nilai ADC pada mikrokontroler dan

III-22
nilai tegangan yang terukur menggunakan voltmeter, seperti yang disajikan
pada Gambar 3.17 berikut:

G RA FI K K A LI BRA SI SE NSO R
T EG A NG A N MO N O CRYSTA LLI N E
13,5
13 y = 0,0244x + 0,2267 524; 13
12,5 R² = 0,999 503; 12,5
VOLT

12 485; 12
11,5 462; 11,5
11 442; 11
10,5
420 440 460 480 500 520 540
ADC
Volt_Mono Linear (Volt_Mono)

Gambar 3. 19 Grafik kalibrasi sensor tegangan monocrystalline

Berdasarkan Gambar 3.19 maka didapatkan persamaan hasil regresi sensor


tegangan pada panel surya monocrystalline yaitu 𝑦 = 0,0244𝑥 + 0,2267 (16).

c. Sensor Arus Polycrystalline


Kalibrasi sensor arus polycrystalline dilakukan dengan melakukan
pencatatan sebaran scatter yaitu membaca nilai ADC pada mikrokontroler dan
nilai arus yang terukur menggunakan amperemeter, seperti yang disajikan pada
Gambar 3.20 berikut:

G RA FI K K A LI BRA SI SE NSO R
A RUS PO LYCRYSTA LLI N E
750; 542
545
540 y = 0,0399x + 512,21
SENSOR ARUS (MA)

550; 534
535 R² = 0,9982
530 340; 526
525 154; 519
520 93; 516
5150; 512 134; 518
510 41; 513
0 100 200 300 400 500 600 700 800
ADC
Sensor_arus_poly Linear (Sensor_arus_poly)

Gambar 3. 20 Grafik kalibrasi sensor arus polycrystalline

III-23
Berdasarkan Gambar 3.20 maka didapatkan persamaan hasil regresi sensor
arus pada panel surya polycrystalline yaitu 𝑦 = 0,0399𝑥 + 512,21 (17).

d. Sensor Arus Monocrystalline


Kalibrasi sensor arus monocrystalline dilakukan dengan melakukan
pencatatan sebaran scatter yaitu membaca nilai ADC pada mikrokontroler dan
nilai arus yang terukur menggunakan amperemeter, seperti yang disajikan pada
Gambar 3.21 berikut:

G RA FI K K A LI BRA SI SE NSO R
A RUS MO N O CRYSTA LLI N E
545 718; 541
540 y = 0,0385x + 513,71
540; 535
SENSOR ARUS (MA)

R² = 0,9939
535
400; 529
530
220; 523
525 170; 520
63,7; 517
520 290; 525
0; 513 167,8; 519
515 123,8; 518
510 40; 516
0 100 200 300 400 500 600 700 800
ADC
Sensor_arus_mono Linear (Sensor_arus_mono)

Gambar 3. 21 Grafik kalibrasi sensor arus monocrystalline

Berdasarkan Gambar 3.21 maka didapatkan persamaan hasil regresi sensor


arus pada panel surya monocrystalline yaitu 𝑦 = 0,0385𝑥 + 513,71 (18).

e. Sensor Intensitas Cahaya Matahari


Kalibrasi sensor intensitas cahaya matahari yaitu BH1750 dilakukan dengan
melakukan pencatatan sebaran scatter yaitu membaca nilai lux pada hasil
pembacaan mikrokontroler dan nilai lux yang terukur menggunakan lux load
tipe KL-68005, seperti yang disajikan pada Gambar 3.22 berikut:

III-24
G RA FI K K A LI BRA SI SE NSO R BH1 7 5 0

LUXMETER/LUXLOAD KL-68005 (LUX)


2500 4340; 2200
y = 0,4993x + 23,837 3970; 2000
2000 3565; 1800
R² = 0,9999 3170; 1600 4140; 2100
2760; 1400 3760; 1900
1500 2370; 1200 3365; 1700
1935; 1000 2970; 1500
1000 1554; 800 2560; 1300
1160; 600 2160; 1100
740; 400 1745; 900
500 340; 200 1338; 700
0; 0 945; 500
0 138; 100550; 300
0 1000 2000 3000 4000 5000
SENSOR BH1750 (LUX)
Intensitas Cahaya Linear (Intensitas Cahaya)

Gambar 3. 22 Grafik kalibrasi sensor intensitas cahaya

Berdasarkan Gambar 3.22 maka didapatkan persamaan hasil regresi sensor


intensitas cahaya yaitu 𝑦 = 0,4993𝑥 + 23,837 (19).

f. Sensor Radiasi UV
Kalibrasi sensor radiasi UV yaitu GY-8511 dilakukan dengan melakukan
pencatatan sebaran scatter yaitu membaca nilai nilai ADC pada mikrokontroler
dan nilai arus tegangan yang terukur menggunakan voltmeter, seperti yang
disajikan pada Gambar 3.23 berikut:

G RA FI K K A LI BRA SI SE NSO R RA DI A SI UV
1,18 264; 1,16
1,16 y = 0,0027x + 0,4502 256; 1,14
VOLT DATASHEET (V)

1,14 R² = 0,9985 250; 1,12


1,12 241; 1,1
1,1 235; 1,08
1,08 227; 1,06
1,06 219; 1,04
1,04
1,02
200 210 220 230 240 250 260 270
ADC
Sensor_radiasi_UV Linear (Sensor_radiasi_UV)

Gambar 3. 23 Grafik kalibrasi sensor radiasi UV

Berdasarkan Gambar 3.23 maka didapatkan persamaan hasil regresi sensor


radiasi UV yaitu 𝑦 = 0,00027𝑥 + 0,4502 (20).

III-25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas mengenai hasil pengujian yang didapatkan dari rancangan
yang telah dibuat dan dijelaskan pada bab III. Analisis perbandingan performansi
panel surya juga dilakukan sebagai bagian dari data kajian penelitian.

IV.1. Pengujian

Bagian pengujian ini merupakan tahapan dari penelitian dengan tujuan yaitu
memastikan bahwa sistem dapat diidentifikasi dengan benar.

IV.1.1. Pengujian Sensor Tegangan


Pengujian sensor tegangan dilakukan dengan cara membaca nilai tegangan yang
berbeda dengan membandingkan pengukuran menggunakan multimeter seperti
yang ditunjukkan pada Tabel 4.1 pada panel surya jenis polycrystalline dan Tabel
4.2 pada panel surya jenis monocrystalline.

Tabel 4. 1 Pengujian sensor tegangan pada panel surya polycrystalline


No Nilai ADC 𝑉𝑚𝑢𝑙𝑡𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 (volt) 𝑉𝑠𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 (volt) Error (%)
1 450 11,00 10,99 0,09
2 471 11,50 11,49 0,09
3 491 12,00 11,99 0,08
4 511 12,50 12,5 0
5 532 13,00 13,02 0,15
Rata-rata (%) 0,08

Tabel 4. 2 Pengujian sensor tegangan pada panel surya monocrystalline


No Nilai ADC 𝑉𝑚𝑢𝑙𝑡𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 (volt) 𝑉𝑠𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 (volt) Error (%)
1 444 10,85 10,87 0,18
2 487 11,91 11,91 0
3 501 12,25 12,25 0
4 538 13,15 13,15 0
5 566 13,82 13,81 0,07
Rata-rata (%) 0,05

IV-1
Berdasarkan data pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 nilai rata-rata error pada hasil
pengujian sensor tegangan pada panel surya polycrystalline dan monocrystalline
adalah sebesar 0,08% dan 0,05%.

III.4.2. Pengujian Sensor Arus


Pengujian sensor tarus dilakukan dengan cara membaca nilai arus yang berbeda
dengan membandingkan pengukuran menggunakan multimeter seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 4.3 pada panel surya jenis polycrystalline dan Tabel 4.4
pada panel surya jenis monocrystalline.

Tabel 4. 3 Pengujian sensor arus pada panel surya polycrystalline

No Nilai ADC 𝐼𝑚𝑢𝑙𝑡𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 (A) 𝐼 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 (A) Error (%)

1 7 0,04 0,04 0
2 18 0,09 0,09 0
3 23 0,12 0,11 8,33
4 45 0,22 0,21 4,54
5 154 0,76 0,75 1,31
Rata-rata (%) 2,84

Tabel 4. 4 Pengujian sensor arus pada panel surya monocrystalline

No Nilai ADC 𝐼𝑚𝑢𝑙𝑡𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 (A) 𝐼𝑠𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 (A) Error (%)

1 7 0,04 0,04 0
2 23 0,11 0,11 0
3 29 0,14 0,13 7,14
4 70 0,35 0,34 2,86
5 149 0,75 0,74 1,33
Rata-rata (%) 2,27

Berdasarkan data pada Tabel 4.3, nilai rata-rata error pada hasil pembacaan
sensor arus pada panel surya jenis polycrystalline adalah sebesar 2,84%. Sedangkan
pada Tabel 4.4 nilai rata-rata error pembacaan sensor arus pada panel surya jenis
monocrystalline adalah sebesar 2,27%.

IV-2
III.4.3. Pengujian Sensor Intensitas Cahaya Matahari
Pengujian sensor intensitas cahaya dilakukan dengan cara membaca nilai lux
menggunakan alat lux load tipe KL-68005 sebagai alat ukur, data hasil pembacaan
intensitas cahaya disajikan pada Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4. 5 Pengujian sensor BH1750


No 𝑆𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 𝐵𝐻1750(lux) 𝐿𝑢𝑥 𝐿𝑜𝑎𝑑(lux) Error (%)
1 396 400 1,00
2 793 800 0,88
3 1193 1200 0,58
4 1602 1600 0,13
5 1997 2000 0,15
Rata-rata (%) 0,55

Berdasarkan data pada Tabel 4.5, nilai rata-rata error pada hasil pembacaan
sensor intensitas cahaya matahari adalah sebesar 0,55%.

III.4.4. Pengujian Sensor Radiasi UV

Pengujian sensor GY-8511 dilakukan dengan membandingkan nilai keluaran


tegangan yang diukur menggunakan multimeter dengan nilai tegangan hasil
perhitungan persamaan pada Gambar 4.1 berikut:

Gambar 4. 1 Grafik karakteristik sensor GY-8511

Berdasarkan grafik pada datasheet GY-8511 didapatkan sebuah persamaan


linear 𝑦 = 0,12 . 𝑥 + 1 (21). Sehingga pengujian dapat dilakukan dengan

IV-3
membandingkan nilai tegangan persamaan grafik datasheet dengan nilai tegangan
pengukuran menggunakan multimeter seperti yang disajikan pada Tabel 4.6
berikut:
Tabel 4. 6 Pengujian sensor radiasi UV

No 𝑉𝑜𝑢𝑡 (Volt) 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝐷𝐶 𝑉𝑠𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 (Volt) 𝑉𝑚𝑢𝑙𝑡𝑖 (Volt) Error (%)
1 0,27 55 1,1 1,1 0
2 0,29 59 1,11 1,11 0
3 0,32 65 1,12 1,12 0
4 0,37 76 1,15 1,14 0,87
5 0,48 98 1,19 1,18 0,84
Rata-rata (%) 0,34

Berdasarkan data pada Tabel 4.6, nilai rata-rata error pada hasil pembacaan
sensor radiasi UV adalah sebesar 0,34%.

IV.2. Analisa dan Pengolahan Hasil Akuisisi Data

Pengujian pada penelitian ini dibedakan menjadi dua bagian, yang pertama
dilakukan dengan menganalisa performansi daya panel surya dan korelasi variabel
bebas terhadap variabel terikat pada tanggal 1, 2 dan 3 Oktober 2020, pukul 07.15
WIB – 16.30 WIB dengan sudut kemiringan bracket panel surya adalah 30°, tempat
pengujian dilakukan di Jalan Babakan Cibeureum, Kota Bandung.

Panel surya
Monocrystalline

Box sensor
Intensitas Cahaya &
Radiasi UV

Panel surya
Polycrystalline

Gambar 4. 2 Pengujian Performansi Panel Surya

IV-4
Variabel bebas yang dimaksud pada penelitian ini adalah intensitas cahaya
matahari dan radiasi UV sedangkan variabel terikat yaitu nilai performansi daya
keluaran masing panel surya yaitu jenis monocrystalline dan polycrystalline.
𝑦𝑚𝑜𝑛𝑜 = 𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙 𝑠𝑢𝑟𝑦𝑎 𝑚𝑜𝑛𝑜𝑐𝑟𝑦𝑠𝑡𝑎𝑙𝑙𝑖𝑛𝑒
𝑦𝑝𝑜𝑙𝑦 = 𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙 𝑠𝑢𝑟𝑦𝑎 𝑝𝑜𝑙𝑦𝑐𝑟𝑦𝑠𝑡𝑎𝑙𝑙𝑖𝑛𝑒
𝑥1 = 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑐𝑎ℎ𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑡𝑎ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑥2 = 𝑅𝑎𝑑𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑈𝑉

IV.2.1. Pengujian Hari Pertama


Berdasarkan pengujian hari pertama, didapatkan hasil akuisisi data yang
disajikan pada Gambar 4.3 berikut:

Grafik Akuisisi Data 1 Oktober 2020


9,00 35000
8,00 30000
Watt dan mW/cm2

7,00
25000
6,00
5,00 20000

lux
4,00 15000
3,00
10000
2,00
1,00 5000
0,00 0
07.15
07.45
08:15
08:45
09:15
09:45
10:15
10:45
11:15
11:45
12:15
12:45
13:15
13:45
14:15
14:45
15:15
15:45
16:15

Waktu
Intensitas Cahaya (lux) Polycrstalline (watt)
Monocrystalline (watt) Radiasi UV (mW/cm2)

Gambar 4.3 Grafik Akuisisi Data 1 Oktober 2020

Hasil akuisisi data pada tanggal 1 Oktober 2020 menunjukkan performansi


masing-masing variabel bebas dan variabel terikat. Sehingga menghasilkan
persamaan (22) dan (24) menggunakan analisa statistika regresi multivariabel serta
nilai korelasi 2 variabel bebas terhadap masing-masing daya keluaran yang
disajikan pada persamaan (23) dan (25).

Tabel 4.7 Data statistik pengujian monocrystalline 1 Oktober 2020


n ∑𝑥1 ∑𝑥2 ∑𝑦𝑚𝑜𝑛𝑜 ∑(𝑥1 . 𝑦𝑚𝑜𝑛𝑜 ) ∑(𝑥2 . 𝑦𝑚𝑜𝑛𝑜 ) ∑(𝑥1. 𝑥2 ) ∑𝑥1 𝟐 ∑𝑥2 𝟐
38 843795 47,49 108,57 3138527,22 212,77 1358268,91 22584518566 91,48

IV-5
Data statistik pada Tabel 4.7 dilakukan penyelesaian regresi multivariabel
menggunakan aturan crammer seperti pada persamaan (8) sampai dengan
persamaan (12) , sehingga dapat menghasilkan persamaan performansi daya
keluaran panel surya monocrystalline sebagai berikut [16]:

𝑦𝑚𝑜𝑛𝑜 = −0,131756115 + 0,00000082409. 𝑥1 + 2,406235065. 𝑥2 (22)

Selain hal itu, dari hasil persamaan (22) didapatkan nilai koefisien korelasi 2
variabel bebas terhadap daya keluaran monocrystalline sebesar:

𝑅 2 = 0,925 (23)

Begitupun dengan panel surya jenis polycrystalline, grafik pada Gambar 4.2
menghasilkan data statistik seperti yang disajikan pada Tabel 4.2:

Tabel 4.8 Data statistik pengujian polycrystalline 1 Oktober 2020


n ∑𝑥1 ∑𝑥2 ∑𝑦𝑝𝑜𝑙𝑦 ∑(𝑥1 . 𝑦𝑝𝑜𝑙𝑦 ) ∑(𝑥2 . 𝑝𝑜𝑙𝑦) ∑(𝑥1. 𝑥2 ) ∑𝑥1 𝟐 ∑𝑥2 𝟐
38 843795 47,49 109,66 3239917,72 220,12 1358268,91 22584518566 91,49

Data statistik pada Tabel 4.8 dengan menggunakan metode penyelesaian yang
sama yaitu regresi multivariabel didapatkan persamaan daya keluaran panel surya
jenis polycrystalline sebagai berikut [18]:

𝑦𝑝𝑜𝑙𝑦 = −0,554973906 + 0,0000202523. 𝑥1 + 2,39335081. 𝑥2 . (24)

Selain hal itu, dengan menggunakan fungsi korelasi dari excel hasil persamaan
(24) maka didapatkan nilai koefisien korelasi 2 variabel bebas terhadap daya
keluaran polycrystalline sebesar:

𝑅 2 = 0,949 (25)

IV.2.2. Pengujian Hari Kedua

IV-6
Grafik Akuisisi Data 2 Oktober 2020
9,00 35000
8,00 30000
7,00
watt dan mW/cm2

25000
6,00
5,00 20000

lux
4,00 15000
3,00
10000
2,00
1,00 5000

0,00 0
07.15
07.45
08:15
08:45
09:15
09:45
10:15
10:45
11:15
11:45
12:15
12:45
13:15
13:45
14:15
14:45
15:15
15:45
16:15
Waktu
Intensitas Cahaya (lux) Polycrystalline (watt)
Monocrystalline (watt) Radiasi UV (mW/cm2)

Gambar 4.4 Grafik Akuisisi Data 2 Oktober 2020

Gambar 4.4 merupakan grafik hasil akuisisi data pada tanggal 2 Oktober 2020
dimana pengamatan objektif cuaca menunjukkan beberapa bagian waktu terdapat
kondisi cerah dan berawan. Sehingga dihasilkan data statistik performansi variabel
ditunjukkan pada Tabel 4.9 berikut:

Tabel 4. 9 Data statistik pengujian monocrystalline 2 Oktober 2020


n ∑𝑥1 ∑𝑥2 ∑𝑦𝑚𝑜𝑛𝑜 ∑(𝑥1 . 𝑦𝑚𝑜𝑛𝑜 ) ∑(𝑥2 . 𝑦𝑚𝑜𝑛𝑜 ) ∑(𝑥1. 𝑥2 ) ∑𝑥1 𝟐 ∑𝑥2 𝟐
38 754723 39,08 96,82 2662030,52 152,85 1053533,63 19830055963 60,49

Data statistik pada Tabel 4.9 dilakukan penyelesaian regresi multivariabel


menggunakan aturan crammer, sehingga dapat menghasilkan persamaan
performansi daya keluaran panel surya monocrystalline sebagai berikut [16]:

𝑦𝑚𝑜𝑛𝑜 = −0,212737891 + 0,0000105698. 𝑥1 + 2,480215036. 𝑥2 (26)

Selain hal itu, dengan menggunakan fungsi korelasi dari excel hasil persamaan
(26) maka didapatkan nilai koefisien korelasi 2 variabel bebas terhadap daya
keluaran monocrystalline sebesar:

𝑅 2 = 0,932 (27)

IV-7
Begitupun dengan panel surya jenis polycrystalline, grafik pada Gambar 4.2
menghasilkan data statistik seperti yang disajikan pada Tabel 4.10 berikut:

Tabel 4. 10 Data statistik pengujian polycrystalline 2 Oktober 2020


n ∑𝑥1 ∑𝑥2 ∑𝑦𝑝𝑜𝑙𝑦 ∑(𝑥1 . 𝑦𝑝𝑜𝑙𝑦 ) ∑(𝑥2 . 𝑦𝑝𝑜𝑙𝑦 ) ∑(𝑥1. 𝑥2 ) ∑𝑥1 𝟐 ∑𝑥2 𝟐
38 754223 39,08 111,3 3193484,76 179,15 1053383,73 19823359175 60,49

𝑦𝑝𝑜𝑙𝑦 = −0,893183273 + 0,000094314. 𝑥1 + 1,896293578. 𝑥2 . (28)

Selain hal itu, dengan menggunakan fungsi korelasi dari excel hasil persamaan
(28) didapatkan nilai koefisien korelasi 2 variabel bebas terhadap daya keluaran
polycrystalline sebesar:

𝑅 2 = 0,910 (29)

IV.2.3. Pengujian Hari Ketiga


Berdasarkan pengujian hari ketiga yaitu tanggal 3 Oktober 2020, didapatkan
hasil akuisisi data yang disajikan pada Gambar 4.5 berikut:

Grafik Akuisisi Data 3 Oktober 2020


8,00 35000
7,00 30000
watt dan mW/cm2

6,00 25000
5,00
20000
lux
4,00
15000
3,00
2,00 10000

1,00 5000
0,00 0
08:15
08:45
09:15
09:45
10:15
10:45
11:15
11:45
12:15
12:45
13:15
13:45
14:15
14:45
15:15
15:45
16:15
07.15
07.45

Waktu
Intensitas Cahaya (lux) Polycrystalline (watt)
Monocrystalline (watt) Radiasi UV (mW/cm2)

Gambar 4.5 Grafik Akuisisi Data 3 Oktober 2020

Pengujian hari ketiga menunjukkan hasil monitoring dan data akuisisi


performansi panel surya dan variabel bebas yang fluktuatif. Hal itu ditunjukkan

IV-8
dengan pengamatan objektif dari cuaca yang terjadi hujan pada siang hari. Sehingga
dihasilkan data statistik performansi variabel ditunjukkan pada Tabel 4.11 berikut:

Tabel 4. 11 Data statistik pengujian monocrystalline 3 Oktober 2020


n ∑𝑥1 ∑𝑥2 ∑𝑦𝑚𝑜𝑛𝑜 ∑(𝑥1 . 𝑦𝑚𝑜𝑛𝑜 ) ∑(𝑥2 . 𝑦𝑚𝑜𝑛𝑜 ) ∑(𝑥1. 𝑥2 ) ∑𝑥1 𝟐 ∑𝑥2 𝟐
38 877343 53,34 139,71 4201187,09 262,47 1546906,06 25831737326 97,78

Data statistik pada Tabel 4.11 dilakukan penyelesaian regresi multivariabel


menggunakan aturan crammer, sehingga dapat menghasilkan persamaan
performansi daya keluaran panel surya monocrystalline sebagai berikut [16]:

𝑦𝑚𝑜𝑛𝑜 = −0,578588058 + 0,000050187. 𝑥1 + 2,205943754. 𝑥2 (30)

Selain hal itu, dengan menggunakan fungsi korelasi dari excel hasil persamaan
(30) maka didapatkan nilai koefisien korelasi 2 variabel bebas terhadap daya
keluaran monocrystalline sebesar:

𝑅 2 = 0,944 (31)

Begitupun dengan panel surya jenis polycrystalline, grafik pada Gambar 4.4
menghasilkan data statistik seperti yang disajikan pada Tabel 4.12:

Tabel 4. 12 Data statistik pengujian polycrystalline 3 Oktober 2020


n ∑𝑥1 ∑𝑥2 ∑𝑦𝑝𝑜𝑙𝑦 ∑(𝑥1 . 𝑦𝑝𝑜𝑙𝑦 ) ∑(𝑥2 . 𝑦𝑝𝑜𝑙𝑦 ) ∑(𝑥1. 𝑥2 ) ∑𝑥1 𝟐 ∑𝑥2 𝟐
38 877343 53,34 151,33 4603180,48 281,89 1546906,06 25831737326 97,78

𝑦𝑝𝑜𝑙𝑦 = −0,740601299 + 0,000123896. 𝑥1 + 1,326841043. 𝑥2 . (32)

Selain hal itu, dengan menggunakan fungsi korelasi dari excel hasil persamaan
(32) maka didapatkan nilai koefisien korelasi 2 variabel bebas terhadap daya
keluaran polycrystalline sebesar:

𝑅 2 = 0,903 (33)

IV.2.4. Nilai Terpusat Pengujian Bagian Pertama


Berdasarkan persamaan dari masing-masing pengujian selama 3 hari yaitu
persamaan (22), (26) dan (30) maka dapat dihasilkan persamaan rata-rata

IV-9
performansi panel surya monocrystalline seperti yang dituliskan pada persamaan
(34):

𝑦𝑚𝑜𝑛𝑜 = −0,307694021 + 0,0000205258. 𝑥1 + 2,36413129. 𝑥2 (34)

Begitupun dengan korelasi variabel bebas terhadap daya keluaran


monocrystalline selama 3 hari pengujian yaitu persamaan (23), (27) dan (31) maka
dapat dihasilkan koefisien korelasi rata-rata pada persamaan (35) berikut:

𝑅 2 = 0,934 (35)

Berdasarkan persamaan dari masing-masing pengujian untuk panel surya jenis


polycrystalline selama 3 hari yaitu persamaan (24), (28) dan (32) maka dapat
dihasilkan persamaan rata-rata performansi panel surya monocrystalline seperti
yang dituliskan pada persamaan (36):

𝑦𝑝𝑜𝑙𝑦 = −0,729590056 + 0,0000794874. 𝑥1 + 1,8721618. 𝑥2 (36)

Begitupun dengan korelasi variabel bebas terhadap daya keluaran


polycrystalline selama 3 hari pengujian yaitu persamaan (25), (29) dan (33) maka
dapat dihasilkan koefisien korelasi rata-rata pada persamaan (37) berikut:

𝑅 2 = 0,920 (37)

IV.3. Perbandingan Performansi Panel Surya


Berdasarkan data grafik pada Gambar 4.2 dan rentan waktu daya keluaran panel
surya mencapai titik maksimum yaitu pukul 08.00-13.00 [19], maka energi yang
dihasilkan masing-masing panel surya pada tanggal 1 Oktober 2020 disajikan pada
Tabel 4.13 sebagai berikut:

Tabel 4. 13 Performansi daya keluaran panel surya 1 Oktober 2020

Performansi Daya Keluaran


Intensitas Cahaya
No Waktu
(lux)
Mono-PV (wh) Poly-PV (wh)
1 08.00 24233 1,25 2,00
2 09.00 32026 4,47 4,62
3 10.00 32745 5,28 6,12

IV-10
4 11.00 32745 6,20 6,27
5 12.00 30187 4,99 4,69
6 13.00 17510 1,89 1,51
Total 24,08 25,21

Pengamatan performansi daya keluaran panel surya pada pengujian 1 Oktober


2020 menunjukkan performansi jenis polycrystalline 1,13 wh lebih baik
dibandingkan monocrystalline [1].

Tabel 4. 14 Performansi daya keluaran panel surya 2 Oktober 2020

Intensitas Cahaya Performansi Daya Keluaran


No Waktu
(lux)
Mono-PV (wh) Poly-PV (wh)
1 08.00 31098 3,09 4,83
2 09.00 32745 5,52 6,87
3 10.00 29792 4,99 5,85
4 11.00 27673 3,86 3,95
5 12.00 16559 2,50 1,98
6 13.00 21152 1,34 2,31
Total 21,23 25,78

Data pada Tabel 4.14 menunjukkan performansi daya keluaran polycrytsalline


pada pengujian tanggal 2 Oktober 2020 lebih baik 4,55 wh dibandingkan dengan
jenis monocrystalline [1].

Tabel 4. 15 Perfomansi daya keluaran panel surya 3 Oktober 2020

Performansi Daya Keluaran


Intensitas Cahaya
No Waktu
(lux)
Mono-PV (wh) Poly-PV (wh)

1 08.00 20141 2,63 2,67


2 09.00 32745 3,66 5,97
3 10.00 32745 5,88 6,94
4 11.00 32745 6,20 6,24
5 12.00 32745 6,63 6,28

IV-11
6 13.00 32745 5,95 5,90
Total 30,95 34,01

Data pada Tabel 4.15 menunjukkan performansi daya keluaran polycrytsalline


pada pengujian tanggal 3 Oktober 2020 lebih baik 3,06 wh dibandingkan dengan
jenis monocrystalline [1].

IV.4. Perbandingan Performansi Panel Surya Menggunakan Statistika Multi


variabel
IV.4.1. Perbandingan Daya Keluaran Panel Surya
Pengujian bagian kedua dilakukan selama 1 hari pada tanggal 4 Oktober 2020
dengan waktu pengamatan, posisi dan lokasi yang sama dengan pengujian bagian
pertama. Pengujian ini dilakukan menggunakan algoritma statistika multivariabel
dengan memanfaatkan hasil persamaan (34) dan (36).

Grafik Daya Keluaran Panel Surya Monocrystalline


8,00
7,00
6,00
5,00
watt

4,00
3,00
2,00
1,00
0,00

Waktu

Daya (aktual) Daya (statistik multivar)

Gambar 4. 6 Grafik daya keluaran panel surya monocrystalline

IV-12
Grafik Daya Keluaran Panel Surya Polycrystalline
8,00
7,00
6,00
5,00
watt

4,00
3,00
2,00
1,00
0,00

Waktu
Daya (aktual) Daya (Statistik Multivar)

Gambar 4. 7 Grafik daya keluaran panel surya polycrystalline

Gambar 4.6 dan 4.7 menunjukan pengamatan grafik antara daya keluaran panel
surya monocrystalline dan polycrystalline aktual yaitu perkalian nilai arus dan
tegangan dengan grafik daya keluaran menggunakan algoritma statistika
multivariabel yaitu pengaruh dari variabel intensitas cahaya matahari dan radiasi
UV sebagai varibael bebas.
Berdasarkan data pada Gambar 4.6 dan 4.7 serta rentan waktu optimum daya
keluaran panel surya yaitu pukul 08.00 WIB – 13.00 WIB [19], maka energi yang
dihasilkan masing-masing panel surya pada pengujian tanggal 4 Oktober 2020
disajikan pada tabel 4.16 sebagai berikut:

Tabel 4. 16 Performansi panel surya menggunakan statistika multivariabel

Performansi Daya Keluaran


Intensitas
No Waktu Cahaya Aktual Statistika Multivariabel
(lux) Mono-PV Poly-PV Mono-PV Poly-PV
(wh) (wh) (wh) (wh)
1 08.00 19046 1,88 2,18 2,14 2,30
2 09.00 32745 4,67 5,80 4,94 5,48
3 10.00 26276 5,25 5,66 5,44 5,82
4 11.00 17220 1,65 1,36 1,60 1,72
5 12.00 32745 4,58 5,23 4,64 5,21

IV-13
6 13.00 17373 2,30 2,41 2,48 2,53
Total 20,33 22,64 21,24 23,06
Error (%) Mono-PV 4,48 % Poly-PV 1,80 %

Data pada Tabel 4.10 menunjukan beberapa informasi yaitu, dengan metode
pengkuran aktual performansi panel surya jenis polycrystalline menunjukkan
konsistensi dengan lebih baiknya performansi dibandingkan monocrystalline
sebesar 2,31wh. Selain itu, hasil dari pada pengujian menggunakan algoritma
statistika multivariabel menunjukkan data, panel surya jenis polycrystalline
memiliki performansi daya keluaran 1.82wh lebih baik dibandingkan panel surya
jenis monocrystalline dengan presentase error pada masing-masing panel surya
sebesar 1,80% dan 4,48%.

Adapun dampak pada perbandingan performansi ini pada penggunaaan beban


lampu DC sebesar 9 watt disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4. 17 Waktu penggunaan beban 9 watt


Panel Surya Daya Waktu penggunaan beban 9 watt
Monocrystalline 20,33 wh 135 menit
Polycrystalline 22,64 wh 150 menit

Sehingga selisih dari performansi daya keluran panel surya jenis polycrystalline
dengan penggunaan beban 9 watt 15 menit lebih lama dibandingkan dengan
monocrystalline.

Pada pengujian yang dilakukan tanggal 4 Oktober 2020 terjadi pengamatan


cuaca hujan pada pukul 10.00 s.d. 11.00 WIB dan berawan pada pukul 13.00 WIB.
Hal ini sesuai dengan teori panel surya jenis polycrystalline memiliki kemampuan
lebih stabil di daerah berawan atau hujan [8].

IV.4.2. Perbandingan Efisiensi Panel Surya


Berdasarkan pengujian bagian kedua, maka didapatkan data pengamatan
beberapa parameter dari panel surya jenis monocrystalline dan polycrystalline
seperti yang disajikan pada tabel berikut:

IV-14
Tabel 4. 18 Data pengamatan parameter panel surya

No Parameter Mono Poly

1 Tegangan rangkaian terbuka (𝑉𝑜𝑐 ) 21,7 V 22,4 V


2 Arus hubung singkat (𝐼𝑠𝑐 ) 0,64 A 0,63 A
3 Tegangan maksimal (𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 ) 13,57 V 14,45 V
4 Arus maksimal (𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 ) 0,529 A 0,541 A
5 Luas penampang panel surya (A) 0,089 𝑚2 0,082 𝑚2

Berdasarkan Tabel 4.17 maka nilai fill factor, daya input, daya output panel surja jenis
monocrystalline dapat dihitung sebagai berikut:

𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑥 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 13,57 𝑥 0,529


𝐹𝐹 = = = 0,52
𝑉𝑜𝑐 𝑥 𝐼𝑠𝑐 21,7 𝑥 0,64

Daya input dan output pun dapat dihitung menggunakan persamaan (4) dan (5):

𝑃𝑖𝑛 = 𝐼 𝑥 𝐴 = 1000 𝑥 0,08925 = 89,25 𝑤𝑎𝑡𝑡

𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑉𝑜𝑐 𝑥𝐼𝑠𝑐 𝑥𝐹𝐹 = 21,7 𝑥 0,64 𝑥 0,52 = 7,18 𝑤𝑎𝑡

Sehingga nilai efisiensi dari panel surya jenis monocrystalline ialah

𝑃𝑜𝑢𝑡 7,18
𝜂𝑝𝑜𝑙𝑦 = 𝑥 100 % = 𝑥100% = 8,04%
𝑃𝑖𝑛 89,25

Sedangkan berdasarkan Tabel 4.17 maka nilai fill factor, daya input, daya output panel
surja jenis polycrystalline dapat dihitung sebagai berikut:

𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑥 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 14,45 𝑥 0,541


𝐹𝐹 = = = 0,55
𝑉𝑜𝑐 𝑥 𝐼𝑠𝑐 22,4 𝑥 0,63

𝑃𝑖𝑛 = 𝐼 𝑥 𝐴 = 1000 𝑥 0,08225 = 82,25 𝑤𝑎𝑡𝑡

𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑉𝑜𝑐 𝑥𝐼𝑠𝑐 𝑥𝐹𝐹 = 22,4 𝑥 0,63 𝑥 0,55 = 7.82 𝑤𝑎𝑡𝑡

Sehingga nilai efisiensi dari panel surya jenis polycrystalline ialah

𝑃𝑜𝑢𝑡 7,82
𝜂𝑝𝑜𝑙𝑦 = 𝑥 100 % = 𝑥100% = 9,5%
𝑃𝑖𝑛 82,25

IV-15
BAB V
PENUTUP

V.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan pada penelitian kaji
banding dan sistem pemantauan performansi panel surya yang telah dibuat dan
proses analisa, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Sistem pemantauan performansi panel surya menggunakan mikrontroler


arduino menghasilkan nilai error pada pembacaan sensor tegangan panel
surya jenis monocrystalline sebesar 0,05% dan jenis polycrystalline
0,08%. Selain itu nilai error pada pembacaan sensor arus panel surya jenis
monocrystalline sebesar 2,27% dan jenis polycrystalline 2,84%.

2. Nilai error pada pembacaan sensor intensitas cahaya matahari ialah sebesar
0,55% dan nilai error pada pembacaan sensor radiasi UV sebesar 0,34%.

3. Pengaruh 2 variabel bebas yaitu intensitas cahaya matahari dan radiasi UV


terhadap performansi daya keluaran panel surya jenis monocrystalline dan
polycrystalline sangatlah kuat. Hal itu ditunjukkan dengan nilai koefisien
korelasi rata-rata yang dihasilkan pada pengujian panel surya jenis mono
sebesar 𝑅 2 = 0,934 dan jenis poly sebesar 𝑅 2 = 0,920.

4. Pada pengukuran daya menggunakan metode ramalan statistika


multivariabel, panel surya jenis polycrystalline menunjukkan performansi
daya keluaran 1.82wh lebih baik dibandingkan panel surya jenis
monocrystalline, dengan presentase error pada masing-masing panel surya
sebesar 1,80% dan 4,48% untuk panel surya jenis polycrystalline dan
monocrystalline.

V-1
V.2. Saran
Berikut merupakan saran untuk perbaikan dalam penelitian ini agar dapat
dilakukan pengembangan yang lebih baik dan bermanfaat pada penelitian
selanjutnya:

1. Menggunakan sensor intensitas cahaya matahari yang lebih lebih besar


nilai jangkauannya.
2. Melakukan pengembangan analisis dengan menggabungkan variabel
suhu dan kelembaban permukaan panel surya sebagai parameter
tambahan.
3. Melakukan pengembangan analisis korelasi dan ramalan performansi
panel surya menggunakan metode statistik multivariabel atau lebih dari 2
variabel bebas.

V-2
L. Daftar Pustaka

[1] T. Khair et al., “UJI KOMPARATIF LAPANGAN JANGKA PENDEK


PRODUKSI ENERGI SOLAR PHOTOVOLTAIC JENIS
MONOCRYSTALLINE DAN POLYCRYSTALLINE PADA IKLIM
TROPIS,” vol. 5, pp. 1–5, 2018.

[2] M. Firman, F. Herlina, and A. Sidiq, “Analisa Radiasi Panel Surya


Terhadap Daya yang Dihasilkan untuk Penerangan Bagian Luar Mesjid
Miftahul Jannah di Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung,” vol. 02, no.
02, pp. 98–102, 2017.

[3] S. Yuliananda, G. Sarya, and R. R. Hastijanti, “Pengaruh perubahan


intensitas matahari terhadap daya keluaran panel surya,” Jurnal
Pengabdian LPPM Untag Surabaya, vol. 01, no. 02, pp. 193–202, 2015.

[4] L. A. Dobrzański, M. Szczęsna, M. Szindler, and A. Drygała, “Electrical


properties mono- and polycrystalline silicon solar cells,” vol. 59, no. 2, pp.
67–74, 2013.

[5] I. Viantus, H. Priyatman, and A. Hiendro, “Analisis Efisiensi Pada Rancang


Bangun Solar Home System,” Jurnal Teknik Elektro Universitas
Tanjungpura, vol. 1, 2017.

[6] R. C. Pambudi, R. Hantoro, and H. Cordova, “Analisa Performansi dan


Monitoring Berbasis Web pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya di
Fakultas Teknologi Industri ITS,” Jurnal Teknik ITS, vol. 7, no. 1, 2018.

[7] F. R. S. Fuad, I. Hermawan DEA, and I. A. Nugroho M.Kom, “Analisis


pengaruh kenaikan temperatur dan variasi irradiasi pada tegangan, arus dan
daya keluaran photovoltaic jenis monocrystalline,” Transient, vol. 5, 2016.

[8] D. P. Santoso and U. Lesmanah, “Analisa Perbandingan Sel Surya Jenis


Monocrystalline Dan Polycrystalline Sebagai Sumber Energi Alternatif
Untuk Suplai Electric Heating Cup,” 2018.

[9] C. Gabra, A. A. Hossam-Eldin, A. H. Hamza Ali, A. A. Hossam El-din,


and C. F. Gabra Ahmed H H Ali, “A Comparative Analysis Between the

L-1
Performances of Monocrystalline,Polycrystalline and Amorphous Thin
Film in Different Temperatures at Different Locations in Egypt,” no.
March, 2014.

[10] A. Mohammad Bagher, “Types of Solar Cells and Application,” American


Journal of Optics and Photonics, vol. 3, no. 5, p. 94, 2015.

[11] A. F. Alvi, “Sistem Akuisisi Data dan Komunikasi Data dalam Otomasi,”
pp. 1–21, 2015.

[12] S. Febriyanti, R. Rullah, and F. Prebianto, “Lampu Cerdas Multimode


Menggunakan Arduino dengan Kontrol Fuzzy Berbasis Android,” Journal
of Applied Electrical Engineering, vol. Vol 4, 2020.

[13] A. Rl and H. Busman, “The Effect of Ultraviolet ( UV ) C Lamp Exposure


on Organ Weights and Histopathology Appearance Liver in Male Mice (
Mus musculus L .),” pp. 146–154.

[14] A. Hidayat, “Penjelasan Tentang Analisis Multivariat Dan Jenisnya,” 2016.


[Online]. Available: https://www.statistikian.com/2016/11/analisis-
multivariat.html. [Accessed: 02-Mar-2020].

[15] G. Amaral et al., Introduction to Statistics & Data Analysis, vol. 369, no. 1.
2013.

[16] Y. Herlambang Ngumar, “Aplikasi Metode Numerik Dan Matrik Dalam


Perhitungan Koefisien-Koefisien Regresi Linier Multiple Untuk
Peramalan,” Konferensi Nasional Sistem dan Informatika, pp. 157–162,
2008.

[17] S. Moehringer, “NEW GUIDELINE VDI 2206 – A FLEXIBLE


PROCEDURE MODEL FOR Specific Requirements to the Design of
Mechatronic Systems,” 2003.

[18] RAJ and B. F. J. Manly, Multivariate Statistical Methods: A Primer., vol.


91, no. 434. 1996.

[19] T. Budianto, “SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (


PLTS ) UNTUK CHARGER LAPTOP DAN HP DI IST AKPRIND,”

L-2
Jurnal Elektrikal, vol. 3, no. 1, pp. 45–49, 2016.

L-3
L. Lampiran

Lampiran 1 Data Hasil Pengujian


Pengujian 1 Oktober 2020
Panel surya polycrystalline

Waktu Tegangan Arus X1 X2 Y X1.Y X2.Y X1² X2² Y² X1.X2 Y'


07.15 12,74 0,092 19963 0,62 1,18 23518,10 0,73 398532654,94 0,384 1,39 12377,24 1,33
07.30 12,79 0,122 21491 0,66 1,56 50191,61 1,84 1036027633,90 1,392 2,43 37981,11 2,92
07.45 13,06 0,169 32187 1,18 2,20 51306,69 2,23 542354130,76 1,020 4,85 23521,38 2,33
08:01 13,62 0,225 23288 1,01 3,06 71228,04 3,09 542354130,76 1,020 9,35 23521,38 2,33
08:15 13,09 0,330 32745 1,38 4,32 141551,45 5,97 1072235024,58 1,904 18,69 45188,10 3,41
08:30 13,23 0,462 32745 1,72 6,12 200293,25 10,52 1072235024,58 2,958 37,41 56321,40 4,22
08:45 13,11 0,198 29869 1,27 2,60 77588,11 3,30 892155738,65 1,613 6,75 37933,60 3,09
09:00 13,31 0,410 32745 2,01 5,45 178474,82 10,96 1072235024,58 4,040 29,71 65817,45 4,92
09:15 13,33 0,436 32745 2,15 5,81 190275,09 12,49 1072235024,58 4,623 33,77 70401,75 5,25
09:30 13,33 0,383 32745 1,69 5,11 167210,91 8,63 1072235024,58 2,856 26,08 55339,05 4,15
09:45 13,55 0,594 32745 3,02 8,05 263745,47 24,32 1072235024,58 9,120 64,88 98889,90 7,34
10:00 13,45 0,410 32745 2,44 5,51 180352,09 13,44 1072235024,58 5,954 30,34 79897,80 5,95
10:15 13,62 0,568 32745 3,22 7,74 253329,48 24,91 1072235024,58 10,368 59,85 105438,90 7,81
10:30 13,62 0,436 32745 2,77 5,94 194414,61 16,45 1072235024,58 7,673 35,25 90703,65 6,74
10:45 14,18 0,383 32745 2,37 5,43 177873,28 12,87 1072235024,58 5,617 29,51 77605,65 5,78
11:00 13,7 0,436 32745 2,57 5,97 195556,55 15,35 1072235024,58 6,605 35,67 84154,65 6,26
11:15 13,75 0,515 32745 3 7,08 231956,58 21,25 1072235024,58 9,000 50,18 98235,00 7,29
11:30 13,77 0,436 32745 2,53 6,00 196555,74 15,19 1072235024,58 6,401 36,03 82844,85 6,16
11:45 13,4 0,225 22624 1,11 3,01 68077,83 3,34 511843314,84 1,232 9,05 25112,59 2,56

L-4
12:00 13,43 0,198 32633 1,48 2,66 86837,28 3,94 1064917707,90 2,190 7,08 48296,95 3,65
12:15 13,45 0,092 13452 0,9 1,24 16730,24 1,12 180949764,27 0,810 1,55 12106,58 1,87
12:30 13,43 0,092 12471 0,72 1,24 15487,30 0,89 155524116,87 0,518 1,54 8979,07 1,42
12:45 13,45 0,145 22807 0,77 1,95 44574,11 1,50 520151439,43 0,593 3,82 17561,26 1,75
13:00 13,45 0,119 21310 0,71 1,60 34076,76 1,14 454131317,90 0,504 2,56 15130,35 1,58
13:15 13,43 0,092 20752 0,72 1,24 25771,01 0,89 430634750,29 0,518 1,54 14941,25 1,59
13:30 13,4 0,066 18982 0,66 0,89 16800,36 0,58 360314690,25 0,436 0,78 12528,09 1,41
13:45 13,4 0,092 18871 0,66 1,24 23382,44 0,82 356097035,63 0,436 1,54 12454,55 1,41
14:00 13,4 0,066 16346 0,56 0,89 14467,59 0,50 267200478,23 0,314 0,78 9153,91 1,12
14:15 13,38 0,040 13603 0,48 0,53 7213,06 0,25 185045768,62 0,230 0,28 6529,51 0,87
14:30 13,35 0,040 11599 0,45 0,53 6136,59 0,24 134537496,52 0,203 0,28 5219,56 0,76
14:45 13,31 0,040 10469 0,43 0,53 5522,04 0,23 109595911,42 0,185 0,28 4501,59 0,69
15:00 13,35 0,066 12017 0,47 0,88 10596,41 0,41 144414120,09 0,221 0,78 5648,10 0,81
15:15 13,35 0,066 11141 0,42 0,88 9823,63 0,37 124118423,16 0,176 0,78 4679,15 0,68
15:30 13,33 0,040 9495 0,38 0,53 5016,15 0,20 90164052,94 0,144 0,28 3608,28 0,55
15:45 13,31 0,013 8216 0,23 0,18 1444,64 0,04 67508478,20 0,053 0,03 1889,76 0,16
16:00 13,28 0,013 6795 0,31 0,18 1192,10 0,05 46176519,84 0,096 0,03 2106,55 0,32
16:15 13,21 0,013 4519 0,23 0,17 788,57 0,04 20420411,49 0,053 0,03 1039,35 0,09
16:30 13,16 0,013 3208 0,19 0,17 557,74 0,03 10293159,95 0,036 0,03 609,58 0,00

L-5
Pengujian 1 Oktober 2020
Panel Surya Monocrystalline

Waktu Tegangan Arus X1 X2 Y X1,Y X2,Y X1^2 X2^2 Y^2 X1,X2 Y'
07.15 12,96 0,014 19963 0,62 0,18 3513,47 0,11 398532654,94 0,384 0,03 12377,24 1,34
07.30 12,99 0,081 21491 0,66 1,05 33909,05 1,24 1036027633,90 1,392 1,11 37981,11 2,68
07.45 13,26 0,109 32187 1,18 1,44 33650,53 1,46 542354130,76 1,020 2,09 23521,38 2,28
08:01 13,21 0,177 23288 1,01 2,33 54298,65 2,35 542354130,76 1,020 5,44 23521,38 2,28
08:15 13,31 0,312 32745 1,38 4,16 136094,13 5,74 1072235024,58 1,904 17,27 45188,10 3,16
08:30 13,45 0,448 32745 1,72 6,03 197321,48 10,36 1072235024,58 2,958 36,31 56321,40 3,98
08:45 13,33 0,177 29869 1,27 2,35 70274,08 2,99 892155738,65 1,613 5,54 37933,60 2,90
09:00 13,53 0,394 32745 2,01 5,33 174433,65 10,71 1072235024,58 4,040 28,38 65817,45 4,68
09:15 13,55 0,421 32745 2,15 5,70 186742,25 12,26 1072235024,58 4,623 32,52 70401,75 5,01
09:30 13,55 0,258 32745 1,69 3,50 114455,50 5,91 1072235024,58 2,856 12,22 55339,05 3,91
09:45 13,79 0,502 32745 3,02 6,93 226828,89 20,92 1072235024,58 9,120 47,99 98889,90 7,11
10:00 13,67 0,367 32745 2,44 5,01 164085,58 12,23 1072235024,58 5,954 25,11 79897,80 5,71
10:15 13,87 0,557 32745 3,22 7,72 252810,94 24,86 1072235024,58 10,368 59,61 105438,90 7,59
10:30 13,84 0,421 32745 2,77 5,82 190738,94 16,14 1072235024,58 7,673 33,93 90703,65 6,51
10:45 13,77 0,394 32745 2,37 5,42 177527,82 12,85 1072235024,58 5,617 29,39 77605,65 5,54
11:00 13,89 0,421 32745 2,57 5,85 191428,03 15,02 1072235024,58 6,605 34,18 84154,65 6,03
11:15 14,62 0,475 32745 3 6,95 227483,82 20,84 1072235024,58 9,000 48,26 98235,00 7,06
11:30 13,99 0,421 32745 2,53 5,89 192806,20 14,90 1072235024,58 6,401 34,67 82844,85 5,93
11:45 13,75 0,149 22624 1,11 2,05 46456,59 2,28 511843314,84 1,232 4,22 25112,59 2,52
12:00 13,84 0,367 32633 1,48 5,07 165558,33 7,51 1064917707,90 2,190 25,74 48296,95 3,40
12:15 13,84 0,177 13452 0,9 2,44 32859,41 2,20 180949764,27 0,810 5,97 12106,58 2,02
12:30 14,36 0,122 12471 0,72 1,75 21882,10 1,26 155524116,87 0,518 3,08 8979,07 1,59

L-6
12:45 13,75 0,122 22807 0,77 1,68 38318,04 1,29 520151439,43 0,593 2,82 17561,26 1,70
13:00 13,75 0,122 21310 0,71 1,68 35803,80 1,19 454131317,90 0,504 2,82 15130,35 1,56
13:15 13,72 0,095 20752 0,72 1,30 27059,21 0,94 430634750,29 0,518 1,70 14941,25 1,58
13:30 13,7 0,095 18982 0,66 1,30 24715,42 0,86 360314690,25 0,436 1,70 12528,09 1,44
13:45 13,7 0,095 18871 0,66 1,30 24570,34 0,86 356097035,63 0,436 1,70 12454,55 1,44
14:00 13,7 0,095 16346 0,56 1,30 21283,63 0,73 267200478,23 0,314 1,70 9153,91 1,20
14:15 13,67 0,068 13603 0,48 0,93 12622,63 0,45 185045768,62 0,230 0,86 6529,51 1,01
14:30 13,65 0,041 11599 0,45 0,56 6448,65 0,25 134537496,52 0,203 0,31 5219,56 0,94
14:45 13,6 0,095 10469 0,43 1,29 13531,39 0,56 109595911,42 0,185 1,67 4501,59 0,89
15:00 13,65 0,041 12017 0,47 0,56 6681,16 0,26 144414120,09 0,221 0,31 5648,10 0,99
15:15 13,65 0,068 11141 0,42 0,93 10322,68 0,39 124118423,16 0,176 0,86 4679,15 0,87
15:30 13,62 0,095 9495 0,38 1,29 12291,37 0,49 90164052,94 0,144 1,68 3608,28 0,77
15:45 13,6 0,041 8216 0,23 0,55 4551,27 0,13 67508478,20 0,053 0,31 1889,76 0,41
16:00 13,57 0,041 6795 0,31 0,55 3755,82 0,17 46176519,84 0,096 0,31 2106,55 0,61
16:15 13,48 0,014 4519 0,23 0,18 827,22 0,04 20420411,49 0,053 0,03 1039,35 0,42
16:30 13,43 0,014 3208 0,19 0,18 585,13 0,03 10293159,95 0,036 0,03 609,58 0,32

L-7
Pengujian 2 Oktober 2020
Panel Surya Polycrystalline

Waktu Tegangan Arus X1 X2 Y X1.Y X2.Y X1² X2² Y² X1.X2 Y'


07.15 14,33 0,330 29450 1 4,73 139368,59 4,73 867317398,88 1,000 22,40 29450,25 3,78
07.30 14,33 0,330 29450 1 4,73 154960,39 5,49 1072234227,39 1,346 22,40 37984,19 4,39
07.45 14,31 0,304 32745 1,16 4,35 142364,21 6,00 1072234227,39 1,904 18,90 45188,08 4,81
08:01 14,33 0,383 32745 1,38 5,49 179754,80 7,58 1072234227,39 1,904 30,14 45188,08 4,81
08:15 14,38 0,462 32745 1,6 6,65 217703,39 10,64 1072234227,39 2,560 44,20 52391,98 5,23
08:30 14,45 0,489 32745 1,76 7,06 231264,16 12,43 1072234227,39 3,098 49,88 57631,18 5,53
08:45 14,48 0,462 32745 2,04 6,69 219217,32 13,66 1072234227,39 4,162 44,82 66799,78 6,06
09:00 14,48 0,489 32745 2,28 7,08 231744,29 16,14 1072234227,39 5,198 50,09 74658,57 6,52
09:15 14,62 0,542 32745 2,85 7,92 259281,10 22,57 1072234227,39 8,123 62,70 93323,22 7,60
09:30 14,26 0,172 20933 1,07 2,45 51261,23 2,62 438174112,49 1,145 6,00 22397,89 3,11
09:45 14,53 0,462 32745 2,35 6,72 219974,29 15,79 1072234227,39 5,523 45,13 76950,72 6,65
10:00 14,5 0,436 32745 2,23 6,32 206975,83 14,10 1072234227,39 4,973 39,95 73021,32 6,42
10:15 14,5 0,277 31729 1,41 4,02 127504,69 5,67 1006741255,93 1,988 16,15 44738,15 4,77
10:30 14,62 0,436 32745 2,05 6,37 208688,73 13,06 1072234227,39 4,203 40,62 67127,23 6,08
10:45 14,58 0,277 32745 1,92 4,04 132436,84 7,77 1072234227,39 3,686 16,36 62870,38 5,84
11:00 14,67 0,092 13471 0,9 1,36 18274,21 1,22 181474267,36 0,810 1,84 12124,11 2,08
11:15 14,55 0,225 30160 1,48 3,27 98544,08 4,84 909641573,89 2,190 10,68 44637,19 4,76
11:30 14,4 0,137 14536 0,99 1,98 28774,02 1,96 211280959,07 0,980 3,92 14390,15 2,36
11:45 14,38 0,092 11159 0,84 1,33 14838,77 1,12 124530600,56 0,706 1,77 9373,84 1,75
12:00 14,36 0,093 10382 0,85 1,34 13872,22 1,14 107783068,34 0,723 1,79 8824,58 1,70
12:15 14,43 0,183 22001 0,64 2,64 58164,16 1,69 484038474,31 0,410 6,99 14080,56 2,40
12:30 14,4 0,183 22071 0,78 2,64 58227,78 2,06 487121373,87 0,608 6,96 17215,24 2,67

L-8
12:45 14,4 0,137 19956 0,74 1,98 39430,10 1,46 398253113,73 0,548 3,90 14767,65 2,39
13:00 14,43 0,137 20581 0,75 1,98 40748,86 1,48 423571414,10 0,563 3,92 15435,64 2,47
13:15 14,36 0,137 22012 0,81 1,96 43188,41 1,59 484544278,84 0,656 3,85 17830,02 2,72
13:30 14,23 0,093 11065 0,46 1,32 14584,91 0,61 122431854,58 0,212 1,74 5089,85 1,02
13:45 14,23 0,040 10228 0,43 0,56 5767,91 0,24 104611334,97 0,185 0,32 4398,03 0,89
14:00 14,28 0,067 12528 0,49 0,95 11920,46 0,47 156960474,16 0,240 0,91 6138,91 1,22
14:15 14,26 0,040 10743 0,41 0,57 6070,91 0,23 115403765,28 0,168 0,32 4404,47 0,90
14:30 14,16 0,013 6452 0,3 0,19 1206,79 0,06 41622685,13 0,090 0,03 1935,47 0,28
14:45 14,16 0,013 6729 0,29 0,19 1258,75 0,05 45284468,45 0,084 0,03 1951,52 0,29
15:00 14,21 0,040 8118 0,34 0,57 4638,74 0,19 65908720,36 0,116 0,33 2760,26 0,52
15:15 14,09 0,013 4589 0,21 0,19 854,12 0,04 21057499,98 0,044 0,03 963,66 0,00
15:30 14,09 0,013 4890 0,24 0,19 910,20 0,04 23913449,95 0,058 0,03 1173,63 0,00
15:45 14,16 0,040 7747 0,35 0,56 4347,41 0,20 60018702,17 0,123 0,31 2711,51 0,50
16:00 14,21 0,040 7787 0,32 0,56 4384,99 0,18 60631866,53 0,102 0,32 2491,73 0,45
16:15 14,06 0,013 3074 0,2 0,19 570,92 0,04 9448779,46 0,040 0,03 614,78 0,00
16:30 14,06 0,013 2187 0,16 0,19 406,20 0,03 4782953,43 0,026 0,03 349,92 0,00

L-9
Pengujian 2 Oktober 2020
Panel surya Monocrystalline

Waktu Tegangan Arus X1 X2 Y X1,Y X2,Y X1^2 X2^2 Y^2 X1,X2 Y'
07.15 14,67 0,149 29450 1 2,19 64520,14 2,19 867317398,88 1,000 4,80 29450,25 2,58
07.30 14,67 0,149 29450 1 2,19 71738,30 2,54 1072234227,39 1,346 4,80 37984,19 3,01
07.45 14,7 0,258 32745 1,16 3,79 124169,39 5,23 1072234227,39 1,904 14,38 45188,08 3,56
08:01 14,75 0,285 32745 1,38 4,21 137704,87 5,80 1072234227,39 1,904 17,69 45188,08 3,56
08:15 14,82 0,339 32745 1,6 5,03 164713,98 8,05 1072234227,39 2,560 25,30 52391,98 4,10
08:30 14,97 0,421 32745 1,76 6,30 206312,21 11,09 1072234227,39 3,098 39,70 57631,18 4,50
08:45 15,09 0,339 32745 2,04 5,12 167714,84 10,45 1072234227,39 4,162 26,23 66799,78 5,19
09:00 15,33 0,367 32745 2,28 5,62 184011,05 12,81 1072234227,39 5,198 31,58 74658,57 5,79
09:15 15,77 0,421 32745 2,85 6,64 217337,57 18,92 1072234227,39 8,123 44,05 93323,22 7,20
09:30 14,67 0,095 20933 1,07 1,39 29185,01 1,49 438174112,49 1,145 1,94 22397,89 2,66
09:45 15,5 0,367 32745 2,35 5,68 186051,62 13,35 1072234227,39 5,523 32,28 76950,72 5,96
10:00 15,87 0,394 32745 2,23 6,25 204601,70 13,93 1072234227,39 4,973 39,04 73021,32 5,66
10:15 15,06 0,258 31729 1,41 3,88 123264,00 5,48 1006741255,93 1,988 15,09 44738,15 3,62
10:30 15,63 0,367 32745 2,05 5,73 187612,05 11,75 1072234227,39 4,203 32,83 67127,23 5,22
10:45 15,75 0,258 32745 1,92 4,06 133038,63 7,80 1072234227,39 3,686 16,51 62870,38 4,90
11:00 14,55 0,122 13471 0,9 1,78 23950,04 1,60 181474267,36 0,810 3,16 12124,11 2,16
11:15 15,99 0,258 30160 1,48 4,12 124404,47 6,10 909641573,89 2,190 17,01 44637,19 3,78
11:30 14,97 0,204 14536 0,99 3,05 44313,53 3,02 211280959,07 0,980 9,29 14390,15 2,40
11:45 14,92 0,095 11159 0,84 1,42 15823,89 1,19 124530600,56 0,706 2,01 9373,84 1,99
12:00 14,97 0,095 10382 0,85 1,42 14770,78 1,21 107783068,34 0,723 2,02 8824,58 2,01
12:15 15,04 0,095 22001 0,64 1,43 31448,09 0,91 484038474,31 0,410 2,04 14080,56 1,61
12:30 15,14 0,095 22071 0,78 1,44 31757,84 1,12 487121373,87 0,608 2,07 17215,24 1,96

L-10
12:45 15,04 0,068 19956 0,74 1,02 20373,67 0,76 398253113,73 0,548 1,04 14767,65 1,83
13:00 15,41 0,095 20581 0,75 1,46 30142,02 1,10 423571414,10 0,563 2,14 15435,64 1,86
13:15 15,58 0,122 22012 0,81 1,90 41905,39 1,54 484544278,84 0,656 3,62 17830,02 2,03
13:30 14,7 0,068 11065 0,46 1,00 11040,95 0,46 122431854,58 0,212 1,00 5089,85 1,05
13:45 14,6 0,068 10228 0,43 0,99 10136,41 0,43 104611334,97 0,185 0,98 4398,03 0,96
14:00 14,72 0,095 12528 0,49 1,40 17527,07 0,69 156960474,16 0,240 1,96 6138,91 1,13
14:15 14,65 0,068 10743 0,41 0,99 10682,91 0,41 115403765,28 0,168 0,99 4404,47 0,92
14:30 14,53 0,041 6951 0,3 0,59 4113,78 0,18 48319473,88 0,090 0,35 2085,37 0,60
14:45 14,5 0,014 6729 0,29 0,20 1325,08 0,06 45284468,45 0,084 0,04 1951,52 0,58
15:00 14,58 0,041 8118 0,34 0,59 4821,07 0,20 65908720,36 0,116 0,35 2760,26 0,72
15:15 14,4 0,068 4589 0,21 0,98 4485,47 0,21 21057499,98 0,044 0,96 963,66 0,36
15:30 14,4 0,041 4890 0,24 0,59 2868,12 0,14 23913449,95 0,058 0,34 1173,63 0,43
15:45 14,5 0,041 7747 0,35 0,59 4575,36 0,21 60018702,17 0,123 0,35 2711,51 0,74
16:00 14,6 0,068 7787 0,32 0,99 7716,94 0,32 60631866,53 0,102 0,98 2491,73 0,66
16:15 14,38 0,014 3074 0,2 0,20 600,27 0,04 9448779,46 0,040 0,04 614,78 0,32
16:30 14,28 0,041 2187 0,16 0,58 1272,01 0,09 4782953,43 0,026 0,34 349,92 0,21

L-11
Pengujian 3 Oktober 2010
Panel surya Polycrystalline

Waktu Tegangan Arus X1 X2 Y X1.Y X2.Y X1² X2² Y² X1.X2 Y'


07.15 13,18 0,079 11811 0,63 1,04 12297,72 0,66 139496886,85 0,397 1,08 7440,85 1,56
07.30 13,33 0,185 21568 1,02 2,47 35614,87 3,13 208573416,97 1,613 6,08 18341,43 2,73
07.45 13,45 0,211 14442 1,27 2,84 92928,64 3,69 1072234227,39 1,690 8,05 42568,48 5,04
08:01 13,7 0,317 32745 1,3 4,34 142208,21 5,65 1072234227,39 1,690 18,86 42568,48 5,04
08:15 13,75 0,422 32745 1,39 5,80 190002,79 8,07 1072234227,39 1,932 33,67 45515,53 5,16
08:30 13,79 0,396 32745 1,5 5,46 178815,14 8,19 1072234227,39 2,250 29,82 49117,48 5,31
08:45 13,89 0,422 32745 1,72 5,86 191937,37 10,08 1072234227,39 2,958 34,36 56321,38 5,60
09:00 14,26 0,475 32745 1,78 6,77 221798,18 12,06 1072234227,39 3,168 45,88 58286,08 5,68
09:15 13,65 0,501 32745 1,89 6,84 223931,51 12,93 1072234227,39 3,572 46,77 61888,03 5,82
09:30 13,65 0,501 32745 2,03 6,84 223931,51 13,88 1072234227,39 4,121 46,77 66472,33 6,01
09:45 13,62 0,475 32745 1,89 6,47 211843,70 12,23 1072234227,39 3,572 41,85 61888,03 5,82
10:00 13,75 0,554 32745 2,07 7,62 249434,94 15,77 1072234227,39 4,285 58,03 67782,12 6,06
10:15 14,45 0,422 32745 2,04 6,10 199675,66 12,44 1072234227,39 4,162 37,18 66799,78 6,02
10:30 14,48 0,422 32745 1,95 6,11 200090,21 11,92 1072234227,39 3,803 37,34 63852,73 5,90
10:45 14,6 0,449 32745 1,84 6,56 214656,49 12,06 1072234227,39 3,386 42,97 60250,78 5,76
11:00 14,72 0,422 32745 1,84 6,21 203406,63 11,43 1072234227,39 3,386 38,59 60250,78 5,76
11:15 14,7 0,396 32745 1,91 5,82 190615,12 11,12 1072234227,39 3,648 33,89 62542,93 5,85
11:30 14,09 0,422 32745 1,75 5,95 194701,04 10,41 1072234227,39 3,063 35,35 57303,73 5,64
11:45 14,11 0,449 32745 1,85 6,34 207452,27 11,72 1072234227,39 3,423 40,14 60578,23 5,77
12:00 13,99 0,501 32745 3,12 7,01 229509,29 21,87 1072234227,39 9,734 49,13 102164,36 7,46
12:15 14,01 0,501 32745 2,84 7,02 229837,40 19,93 1072234227,39 8,066 49,27 92995,77 7,08
12:30 13,99 0,475 32745 2,57 6,65 217598,63 17,08 1072234227,39 6,605 44,16 84154,62 6,73

L-12
12:45 14,04 0,37 32745 2,27 5,19 170103,66 11,79 1072234227,39 5,153 26,99 74331,12 6,33
13:00 13,77 0,343 32745 1,97 4,72 154658,18 9,30 1072234227,39 3,881 22,31 64507,63 5,93
13:15 13,57 0,079 10627 0,44 1,07 11392,13 0,47 112926628,51 0,194 1,15 4675,75 1,16
13:30 13,55 0,079 14901 0,6 1,07 15950,51 0,64 222032521,34 0,360 1,15 8940,45 1,90
13:45 13,6 0,132 13660 1,19 1,80 24522,63 2,14 186598569,02 1,416 3,22 16255,53 2,53
14:00 13,62 0,158 16184 0,71 2,15 34827,05 1,53 261917764,28 0,504 4,63 11490,55 2,21
14:15 13,62 0,185 20137 1,58 2,52 50739,59 3,98 405505039,91 2,496 6,35 31816,71 3,85
14:30 13,43 0,079 15725 0,65 1,06 16683,95 0,69 247281566,97 0,423 1,13 10221,37 2,07
14:45 13,53 0,211 16471 1,43 2,85 47020,98 4,08 271283181,40 2,045 8,15 23553,07 3,20
15:00 13,35 0,053 8713 0,49 0,71 6164,89 0,35 75916539,88 0,240 0,50 4269,37 0,99
15:15 13,4 0,026 5478 0,34 0,35 1908,62 0,12 30011044,63 0,116 0,12 1862,60 0,39
15:30 13,38 0,026 4739 0,29 0,35 1648,69 0,10 22460412,57 0,084 0,12 1374,38 0,23
15:45 13,23 0,026 4242 0,31 0,34 1459,19 0,11 17995272,99 0,096 0,12 1315,05 0,20
16:00 13,21 0,026 3976 0,31 0,34 1365,69 0,11 15810693,82 0,096 0,12 1232,64 0,16
16:15 13,4 0,026 3738 0,3 0,35 1302,29 0,10 13972121,98 0,090 0,12 1121,38 0,12
16:30 13,4 0,026 3287 0,26 0,35 1145,10 0,09 10802662,23 0,068 0,12 854,55 0,01

L-13
Pengujian 3 Oktober 2010
Panel surya Monocrystalline

Waktu Tegangan Arus X1 X2 Y X1,Y X2,Y X1^2 X2^2 Y^2 X1,X2 Y'
07.15 13,48 0,054 11811 0,63 0,73 8597,38 0,46 139496886,85 0,397 0,53 7440,85 1,40
07.30 13,84 0,244 21568 1,02 3,38 48770,30 4,29 208573416,97 1,613 11,40 18341,43 2,95
07.45 13,84 0,244 14442 1,27 3,38 110578,51 4,39 1072234227,39 1,690 11,40 42568,48 3,93
08:01 13,99 0,217 32745 1,3 3,04 99408,22 3,95 1072234227,39 1,690 9,22 42568,48 3,93
08:15 14,06 0,217 32745 1,39 3,05 99905,61 4,24 1072234227,39 1,932 9,31 45515,53 4,13
08:30 14,16 0,238 32745 1,5 3,37 110353,23 5,06 1072234227,39 2,250 11,36 49117,48 4,37
08:45 14,21 0,268 32745 1,72 3,81 124702,08 6,55 1072234227,39 2,958 14,50 56321,38 4,86
09:00 13,87 0,319 32745 1,78 4,42 144881,18 7,88 1072234227,39 3,168 19,58 58286,08 4,99
09:15 13,92 0,414 32745 1,89 5,76 188705,44 10,89 1072234227,39 3,572 33,21 61888,03 5,23
09:30 13,89 0,434 32745 2,03 6,03 197395,30 12,24 1072234227,39 4,121 36,34 66472,33 5,54
09:45 14,36 0,326 32745 1,89 4,68 153291,08 8,85 1072234227,39 3,572 21,92 61888,03 5,23
10:00 14,43 0,488 32745 2,07 7,04 230584,97 14,58 1072234227,39 4,285 49,59 67782,12 5,63
10:15 14,5 0,461 32745 2,04 6,68 218883,87 13,64 1072234227,39 4,162 44,68 66799,78 5,56
10:30 14,48 0,434 32745 1,95 6,28 205779,98 12,25 1072234227,39 3,803 39,49 63852,73 5,37
10:45 14,53 0,407 32745 1,84 5,91 193644,36 10,88 1072234227,39 3,386 34,97 60250,78 5,12
11:00 14,58 0,407 32745 1,84 5,93 194310,72 10,92 1072234227,39 3,386 35,21 60250,78 5,12
11:15 14,65 0,434 32745 1,91 6,36 208195,91 12,14 1072234227,39 3,648 40,43 62542,93 5,28
11:30 14,7 0,461 32745 1,75 6,78 221902,96 11,86 1072234227,39 3,063 45,92 57303,73 4,93
11:45 14,09 0,434 32745 1,85 6,12 200237,57 11,31 1072234227,39 3,423 37,39 60578,23 5,15
12:00 14,09 0,515 32745 3,12 7,26 237609,09 22,64 1072234227,39 9,734 52,65 102164,36 7,95
12:15 13,99 0,461 32745 2,84 6,45 211185,20 18,32 1072234227,39 8,066 41,59 92995,77 7,33
12:30 13,92 0,461 32745 2,57 6,42 210128,52 16,49 1072234227,39 6,605 41,18 84154,62 6,73

L-14
12:45 13,89 0,434 32745 2,27 6,03 197395,30 13,68 1072234227,39 5,153 36,34 74331,12 6,07
13:00 13,87 0,353 32745 1,97 4,90 160323,06 9,65 1072234227,39 3,881 23,97 64507,63 5,41
13:15 13,5 0,054 10627 0,44 0,73 7746,86 0,32 112926628,51 0,194 0,53 4675,75 0,93
13:30 13,5 0,054 14901 0,6 0,73 10862,65 0,44 222032521,34 0,360 0,53 8940,45 1,49
13:45 13,55 0,163 13660 1,19 2,21 30170,40 2,63 186598569,02 1,416 4,88 16255,53 2,73
14:00 13,57 0,19 16184 0,71 2,58 41726,88 1,83 261917764,28 0,504 6,65 11490,55 1,80
14:15 13,55 0,163 20137 1,58 2,21 44475,93 3,49 405505039,91 2,496 4,88 31816,71 3,92
14:30 13,77 0,081 15725 0,65 1,12 17539,40 0,72 247281566,97 0,423 1,24 10221,37 1,64
14:45 13,96 0,244 16471 1,43 3,41 56103,08 4,87 271283181,40 2,045 11,60 23553,07 3,40
15:00 13,79 0,054 8713 0,49 0,74 6488,23 0,36 75916539,88 0,240 0,55 4269,37 0,94
15:15 13,4 0,026 5478 0,34 0,35 1908,62 0,12 30011044,63 0,116 0,12 1862,60 0,45
15:30 13,84 0,027 4739 0,29 0,37 1770,96 0,11 22460412,57 0,084 0,14 1374,38 0,30
15:45 13,67 0,027 4242 0,31 0,37 1565,71 0,11 17995272,99 0,096 0,14 1315,05 0,32
16:00 13,67 0,027 3976 0,31 0,37 1467,60 0,11 15810693,82 0,096 0,14 1232,64 0,30
16:15 13,67 0,027 3738 0,3 0,37 1379,63 0,11 13972121,98 0,090 0,14 1121,38 0,27
16:30 13,65 0,027 3287 0,26 0,37 1211,33 0,10 10802662,23 0,068 0,14 854,55 0,16

L-15

Anda mungkin juga menyukai