LAPORAN SKRIPSI
Disusun Oleh:
LAPORAN SKRIPSI
Skripsi ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip
maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
i
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan oleh:
Pembimbing I : Indri Neforawati, S.T., M.T. ( )
Mengetahui:
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer
Ketua
ii
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-
Nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam rangka memperoleh gelar Sarjana
Terapan Program D4 Program Studi Teknik Multimedia dan Jaringan, Jurusan
Teknik Informatika dan Komputer, Politeknik Negeri Jakarta
Penulis menyadari skripsi ini sangat sulit terwujud sebagaimana yang diharapkan,
tanpa bimbingan dan bantuan serta tersedianya fasilitas-fasilitas yang diberikan
oleh beberapa pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis sampaikan rasa
terima kasih dan rasa hormat kepada :
1. Ibu Indri Neforawati, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
untuk meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing serta memberi
masukan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini hingga dapat terselesaikan;
2. Bapak dan Ibu dosen serta Civitas Akademica Jurusan Teknik Informatika
Komputer Politeknik Negeri Jakarta yang selama hampir empat tahun dengan
ikhlas mengajarkan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis;
3. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan doa serta dukungan moril
maupun materil;
4. Teman-teman TMJ 2017 yang telah banyak memberikan dukungan untuk
penulis;
Akhir kata, semoga Allah S.W.T. membalas segala kebaikan semua pihak yang
telah membantu. Penulis berharap skrpisi ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan ilmu.
Depok, Kamis 1 Juli 2021
iii
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai Civitas Akademica Politeknik Negeri Jakarta, saya yang bertanda tangan
dibawah ini :
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Politeknik Negeri Jakarta berhak menyimpan,
mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan memublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yang menyatakan
ABSTRAK
Tugas akhir ini berjudul Rancang Bangun Smart Doorbell Berbasis IoT menggunakan
Arduino Uno dan ESP32 CAM. Tujuan penelitin ini adalah membuat alat smart
doorbell untuk memantau tamu yang berkunjung ke rumah. Sistem Smart Doorbell
dirancang untuk memantau jarak dekat dan jarak jauh terhadap tamu yang berkunjung
ke sebuah rumah dan dilengkapi dengan fitur menarik. Sistem ini merupakan salah satu
bentuk pemanfaatan dari kemajuan teknologi Internet of Things yang telah banyak
digunakan di dunia industri pada saat ini. Terdapat beberapa metode yang diterapkan
dalam merancang bangun alat ini yaitu diawali dengan studi literatur yang dilakukan
dengan membaca jurnal dan membaca artikel di internet terkait perancangan alat ini,
analisis kebutuhan, perancangan desain dan alat, implementasi, pengujian alat dan
penyusunan laporan. Pada rancang bangun alat ini menggunakan perangkat utama
microcontroller berupa Arduino Uno dan ESP32 CAM sebagai device untuk
menangkap gambar tamu yang berkunjung ke sebuah rumah setelah menekan bell
maka buzzer dan Esp32Cam akan menangkap gambar, serta device pendukung lainnya
seperti servo sebagai media untuk membuka pintu pada prototype, Sensor Biometrik
dan Sensor Ultrasonic sebagai media untuk trigger agar servo membuka pintu pada
prototype bagi pemilik rumah. Pengembangan sistem Smart Doorbell ini menggunakan
aplikasi Arduino IDE untuk memprogram keseluruhan device dan aplikasi untuk
Android yaitu Blynk sebagai media input dan output pada rancang bangun alat ini.
Blynk berfungsi untuk mengakses fitur pada sistem Smart Doorbell. Smart Doorbell
diharapkan dapat diterapkan dan digunakan di rumah-rumah.
v
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR ISI
vi
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
2.13 Penelitian Sejenis ......................................................................................... 11
BAB III ............................................................................................................... 14
PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT ..................................................... 14
3.1 Perancangan alat ............................................................................................ 14
3.1.1 Deskripsi alat ..................................................................................... 14
3.2 Cara kerja alat ................................................................................................ 15
3.2.1 Spesifikasi alat ................................................................................... 15
3.2.2 Flowchart ........................................................................................... 22
3.3 Realisaasi Alat................................................................................................ 23
3.3.1 Perancangan Perangkat Keras ........................................................... 23
3.3.2 Perancangan Perangkat Lunak........................................................... 26
3.3.2.1 Pemrograman Arduino Uno ....................................................... 26
3.3.2.2 Pemrograman ESP32CAM ........................................................ 33
3.3.2.3 Pemrograman Node MCU ......................................................... 38
3.3.2.4 Setting Aplikasi Blynk ............................................................... 41
BAB IV ................................................................................................................ 45
PEMBAHASAN .................................................................................................. 45
4.1 Pengujian ....................................................................................................... 45
4.2 Deskipsi Pengujian ........................................................................................ 45
4.3 Prosedur Pengujian ....................................................................................... 45
4.3.1 Prosedur Pengujian Modul ................................................................ 46
4.3.2 Prosedur Pengujian Flow ................................................................... 46
4.3.2.1 Prosedur Pengujian Flow Sensor Biometrik............................ 46
4.3.2.2 Prosedur Pengujian Flow Servo .............................................. 47
4.3.2.3 Prosedur Pengujian Sensor Ultrasonik .................................... 48
4.3.2.4 Prosedur Pengujian ESP32CAM ............................................. 49
4.3.2.5 Prosedur Pengujian Push Button ............................................. 50
4.3.2.6 Prosedur Pengujian Buzzer...................................................... 51
4.4 Hasil dan Analisa Pengujian .......................................................................... 51
4.4.1 Hasil Pengujian Dan Analisa Flow Sensor Biometrik....................... 52
4.4.2 Hasil Pengujian Dan Analisa Flow Sensor Ultrasonik ...................... 53
vii
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
4.4.3 Hasil Pengujian Dan Analisa Flow Servo ......................................... 54
4.4.4 Hasil Pengujian Dan Analisa Flow ESP32CAM ............................... 55
4.4.5 Hasil Pengujian Dan Analisa Flow Push Button ............................... 56
4.4.6 Hasil Pengujian Dan Analisa Flow Buzzer ....................................... 58
BAB V ................................................................................................................ 60
PENUTUP............................................................................................................ 60
5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 60
5.2 Saran............................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 62
viii
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR GAMBAR
ix
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR GAMBAR
x
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Spesifikasi Alat .................................................................................... 16
Tabel 4.1 Prosedur Pengujian Flow Sensor Biometrik ........................................ 46
Tabel 4.2 Prosedur Pengujian Flow Servo ........................................................... 47
Tabel 4.3 Prosedur Pengujian Flow Sensor Ultrasonik ....................................... 48
Tabel 4.4 Prosedur Pengujian Flow Sensor ESP32CAM .................................... 49
Tabel 4.5 Prosedur Pengujian Flow Sensor Push Button..................................... 50
Tabel 4.6 Prosedur Pengujian Flow Sensor Biometrik ........................................ 51
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Flow Sensor Biometrik .............................................. 52
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Flow Sensor Ultrasonik ............................................. 53
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Flow Sensor Servo..................................................... 54
Tabel 4.10 Hasil Pengujian Flow ESP32CAM .................................................... 55
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Flow Push Button .................................................... 56
Tabel 4.12 Hasil Pengujian Flow Sensor Buzzer ................................................. 58
xi
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR LAMPIRAN
xii
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan adanya alat ini maka diharapkan dapat memudahkan pemilik rumah
mengetahui tamu yang berkunujung ke rumahnya. Adapun fitur menarik dari
Smart DoorBell ini adalah selain mengelurkan output berupa bunyi pada device
Buzzer, alat ini juga mampu menampilkan notifikasi pada aplikasi Blynk berupa
foto tamu yang berkunjung yang telah menekan button pada bell, kemudian
pemilik rumah dapat mengizinkan pada aplikasi Blynk agar pintu dapat terbuka
secara otomatis yang pada rancang bangun alat ini menggunakan device servo.
Tidak kalah menarik pemilik rumah juga dapat membuka pintu secara otomatis
menggunakan Sensor Biometrik dan Sensor Ultrasonic. Smart Doorbell
diperuntukan untuk penggunaan sehari hari di rumah untuk memudahkan pemilik
rumah mengetahui tamu yang berkunujung ke rumahnya.
1
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
2
Rumusan masalah yang didapati pada Rancang Bangun Smart Doorbell Berbasis
IoT Menggunakan Arduino Uno dan Esp32 CAM ini adalah bagaimana cara kerja
setiap modul atau alat dapat digunakan dan diprogram pada rancang bangun Smart
Doorbell ini sesuai dengan fungsi dan perannya masing-masing.
Batasan masalah yang didapati pada Rancang Bangun Smart Doorbell Berbasis
IoT Menggunakan Arduino Uno dan Esp32 CAM ini di antaranya adalah:
1.4.1 Tujuan
Adapun tujuan dari Rancang Bangun Smart Doorbell Berbasis IoT Menggunakan
Arduino Uno dan Esp32 CAM ini yaitu untuk:
2. Menjadikan pintu rumah dapat membuka dan menutup secara otomatis ketika
digunakan oleh pemilik rumah.
1.4.2 Manfaat
Manfaat yang diperoleh apabila realisasi dari rancang bangun atau implementasi
alat ini di antaranya sebagai berikut:
Metode yang digunakan dalam rancang bangun Smart Door Bell berbasis IOT
menggunakan Arduino Uno dan ESP32CAM pada sistem keamanan
lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Studi Literatur
Mencari sumber bacaan berupa buku dan jurnal penelitian untuk
mempelajari teori yang berkaitan dengan topik penelitian.
4. Dokumentasi
Dokumentasi yang akan dilakukan meliputi perancangan hingga hasil
penelitian dalam bentuk screen capture atau foto.
TINJAUAN PUSTAKA
Internet of Things atau yang lebih sering diketahui secara umum adalah IoT, IoT
memiliki konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas
internet yang tersambung secara real time yang memungkinkan kita untuk
menghubungkan mesin, peralatan, dan benda fisik lainnya dengan sensor jaringan
dan aktuator untuk memperoleh data dan mengelola kinerjanya sendiri, sehingga
mesin berpotensi untuk berkolaborasi dan bahkan bertindak berdasarkan informasi
baru secara mandiri. (Efendi, 2018)
Dasar prinsip kerja dari perangkat IoT adalah benda elektronik pada umunya
diberikan identitas unik dan dapat dikalkulasi di sistem komputer dan dapat
direpresentasikan dalam bentuk data di sebuah sistem komputer, khususnya benda
lain yang memiliki pengenal IP address. (Efendi, 2018)
Cara kerja dari IoT itu sendiri adalah pemanfaatan dari sebuah argumentasi
pemrograman yang di mana setiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah
interaksi sesama mesin untuk saling terhubung secara otomatis tanpa campur
tangan manusia dan dalam jarak. Yang menjadi penghubung antara kedua interaksi
mesin tersebut adalah internet, dan peranan manusia hanya sebagai pengatur dan
pengawas bekerjanya alat tersebut. (Efendi, 2018)
5
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
6
Menurut (Lestari, 2017) Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian
elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu
sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Pada
Arduino sendiri menggunakan bahasa pemrograman C. Bahasa C ini sudah
dipermudah dan menggunakan fungsi-fungsi yang sederhana sehingga pemula
pun bisa mempelajarinya dengan cukup mudah.
Firmware dari Atmega8U2 sendiri menggunakan driver USB COM standar, dan
tidak dibutuhkan driver eksternal. Software pada Arduino memiliki serial
monitor yang memungkinkan data teks sederhana dikirim ke dan dari Arduino.
LED RX dan TX akan berkedip ketika data sedang ditransmisikan melalui chip
USB-to-serial. ATmega328P juga mendukung komunikasi I2C (TWI) dan SPI.
Software Arduino mempunyai library Wiredan SPI untuk menyederhanakan
penggunaan bus I2C dan komunikasi SPI. (Lestari, 2017)
Menurut (Lestari, 2017) Arduino IDE merupakan sebuah editor yang digunakan
untuk menulis program, meng-compile, dan mengunggah ke papan Arduino.
Arduino Development Environment terdiri dari beberapa kegunaan di antaranya
untuk editor teks untuk menulis kode, area pesan, console teks, toolbar dengan
tombol-tombol untuk fungsi umum, dan sederetan menu. (Lestari, 2017)
Sebuah sistem biometrik pada dasarnya adalah sebuah sistem pengenalan pola
untuk menentukan atau memverifikasi seseorang berdasarkan pada fitur yang
berasal dari karakteristik fisiologis atau perilaku tertentu yang dimiliki seseorang.
Karakteristik fisiologis atau perilaku yang khas, menyediakan pengukuran dasar
biometrik. Biometrik fisiologis didasarkan pada pengukuran langsung dari bagian
tubuh manusia, seperti sidik jari (fingerprint), pengenalan iris (iris recognition),
pengenalan retina dan pengenalan wajah (face recognition). (Apri Siswanto, 2018)
2.5 Servo
Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang
dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di-set-up
atau diatur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output
motor. Motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian
gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada
poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor
servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor
berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.
(Ulinnuha Latifa, 2018)
ESP32 CAM merupakan suksesor atau penerus dari ESP8266 yang memiliki
banyak fitur tambahan dan keunggulan dibandingkan generasi sebelumnya.
Pada ESP32 terdapat inti CPU serta Wi-Fi yang lebih cepat, GPIO yang lebih
banyak, dan dukungan terhadap Bluetooth 4.2, serta konsumsi daya yang
rendah. (Andi Setiawan, 2019)
2.7 Blynk
Blynk merupakan platform sistem operasi iOS maupun Android sebagai kendali
pada modul Arduino, Raspberry Pi, ESP8266 dan perangkat sejenis lainnya
melalui internet (Blynk, 2017). Dapat dilihat pada Gambar 3, perancangan Blynk
terdiri dari 4 tahap yaitu (a) Create New Project untuk membuat proyek baru; (b)
Auth Token untuk mengirim autentikasi Blynk token ke email untuk diterapkan
pada kode program; (c) Widget box berfungsi untuk membuat gauge yang akan
digunakan; (d) Gauge temperature untuk mengatur tampilan dari nilai
temperature; I Gauge humidity untuk mengatur tampilan dari nilai humidity; (f)
User interface aplikasi Blynk sebagai antarmuka monitoring data sensor. (Handi,
2019)
2.8 Flowchart
Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat/saklar sederhana yang
berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan
sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Push button berfungsi untuk mengirim
sinyal ke mikrokontroler. (Vina Eriyani, 2018)
Sebagai salah satu alat untuk membuka pada proyek ini diperlukan sebuah sensor
ultrasonic. Menurut (Holy Lydia Wiharto, 2016) sensor ultrasonic terdiri dari dua
bagian, yaitu rangkaian pemancar gelombang ultrasonic (transmitter) dan
rangkaian penerima gelombang ultrasonic (receiver). Sensor ultrasonic
mentransmisikan gelombang ultrasonic dengan kecepatan di atas jangkauan
pendengaran manusia dan mengeluarkan pulsa yang sesuai dengan waktu yang
dibutuhkan gelombang untuk kembali ke sensor. (Holy Lydia Wiharto, 2016)
Sensor ultrasonic GH-311 terdiri dari sebuah chip pembangkit sinyal frekuensi
40KHz, sebuah speaker ultrasonic dan sebuah mikrofon ultrasonic. Speaker
ultrasonic mengubah gelombang ultrasonic dengan frekuensi 40 KHz menjadi
suara, sedangkan mikrofon 10ltrasonic berfungsi untuk mendeteksi pantulan
gelombang ultrasonic. (Holy Lydia Wiharto, 2016)
Pada proyek ini penulis menggunakan Modul WiFi NodeMCU. NodeMCU itu
sendiri merupakan firmware interaktif berbasis LUA Espressif ESP8622 Wifi SoC.
Bentuk fisik dari NodeMCU ESP8266 v0.9. NodeMCU ESP8266 v0.9 memiliki
4MB flash, 11 pin GPIO di mana 10 di antaranya dapat digunakan untuk PWM, 1
pin ADC, 2 pasang UART, WiFi 2,4GHz serta mendukung WPA/ WPA2.
NodeMCU selain dapat diprogram menggunakan bahasa LUA dapat juga
diprogram menggunakan bahasa C menggunakan arduino IDE. (Wicaksono, 2017)
2.12 Buzzer
1. Penelitian sejenis berikut ini merupakan referensi awal penulis untuk membuat
RANCANG BANGUN SMART DOORBELL BERBASIS IOT
MENGGUNAKAN ARDUINO UNO DAN ES32CAM, referensi ini penulis
kutip dari sebuah jurnal yang berjudul Rancang Bangun Sistem Pemantauan
Tamu Pada Smart Home Berbasis Raspberry PI 3. Adapun jurnal yang penulis
kutip membahas tentang bagaimana cara merancang sebuah sistem pemantau
tamu yang secara garis besar terdiri dari perangkat utama Raspberry PI 3 sebagai
pemroses data gambar wajah tamu yang di ambil melalui pi-camera serta firebase
Cara kerja prototipe ini adalah memerlukan koneksi yang berada pada satu
jaringan dengan Raspberry Pi 3B+, jika smartphone menggunakan jaringan yang
tidak sama dengan Raspberry Pi 3B+ maka user tetap bisa masuk ke halaman
login akan tetapi tidak bisa melakukan login. Pada penelitian ini metode
membuka pintu rumah dengan memanfaatkan interaksi dua arah dari intercom.
Jika user telah selesai melakukan panggilan, maka user dapat menekan tombol
terminate. Tombol terminate digunakan untuk mengakhiri panggilan, sehingga
user akan masuk kembali ke halaman utama dan terdapat tombol yang digunakan
untuk membuka pintu. (Fareiza, 2020).
Cara kerja alat pada penelitian ini ketika pintu rumah atau jendela berhasil
dijebol secara paksa tanpa melalui mekanisme sistem, maka secara otomatis
gambar atau bisa juga dikembangkan menjadi video dari kamera yang terpasang
pada microcontroller ESP32 akan mengirimkan gambar tersebut melalui web
framework atau smartphone sebagai bentuk peringatan dini keamanan kepada
pemilik perumahan. (Andi Setiawan, 2019).
Jika pemilik rumah sedang tidak berada dirumah, kemudian menolak untuk
membukakan pintu berdasarkan notifikasi yang diterima pada aplikasi Blynk
bahwa ada tamu yang berkunjung dan kemudian menekan bell maka output yang
dihasilkan hanya sebatas pintu tidak akan terbuka secara otomatis. Pada sistem alat
ini juga terdapat data yang diperoleh berupa foto setiap orang yang menekan bell,
namun tidak tersimpan secara permanen.
14
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
15
Rancang Bangun Smart Doorbell Berbasis IoT Menggunakan Arduino Uno dan
ESP32 CAM ini dapat bekerja apabila keseluruhan device dan software Blynk
telah terintegrasi secara sempurna. Adapun skenario cara kerja alat sebagai
berikut:
Tekan tombol pada alat, maka buzzer menyala dan akan muncul notifikasi kepada
pemilik rumah yang pastinya memiliki software Blynk yang terinstal di handphone
Android. Kemudian pemilik rumah dapat melihat hasil foto yang di tangkap oleh
device ESP32 CAM dan pemilik rumah dapat mengizinkan atau menolak tamu
yang telah menekan bell.
Jika pemilik rumah mengizinkan maka pintu akan terbuka dan tertutup secara
otomatis karena adanya Servo, dan sebaliknya jika pemilik rumah menolak maka
pintu tidak akan terbuka. Untuk pemilik rumah dapat membuka pintu baik dari
dalam ataupun dari luar dengan menggunakan Sensor Ulstrasonic dan Sensor
Biometrik. Dalam skenario pengujian dapat dilakukan jika keseluruhuan rangkaian
perangkat terhubung ke stop kontak sebagai daya utama agar dapat menjalankan
alat ini.
3.2.2 Flowchart
Di bawah ini merupakan flowchart dari keseluruhan alat pada rancang bangun
Smart Doorbell ini, pada flowchart ini terdapat 3 proses kerja alat dari modul
Esp32Cam, Arduino Uno dan Node MCU.
Terdapat servo pada rangkaian skematik alat di atas yang difungsikan untuk
membuka pintu setelah mendapat trigger dari sensor ultrasonic. Servo pada
rangkaian di atas dihubungkan ke pin digital 7 untuk PWM, kemudian untuk VDC
dan GND dihubungkan ke papan board yang sudah diberikan arus tegangan 5V
dan GND dari papan Arduino Uno.
Berikutnya terdapat sensor biometrik pada rangkaian alat di atas yang difungsikan
sebagai media input atau trigger untuk membuka pintu untuk pemilik rumah yang
sudah terdaftar sidik jarinya. Pada sensor biometrik terdapat pin Rx (Receiver) dan
Tx (Transmitter) yang dihubungkan pada pin digital 2 (Tx) dan pin digital (Rx),
sedangkan untuk VCC dan GND pada sensor ultrasonic dihubungkan ke papan
board yang telah diberikan arus tegangan 5V dan GND dari papan Arduino Uno.
Pada rangkaian di atas terdapat dua buah microcontroller yaitu Arduino Uno dan
Esp32CAM, namun pada rangkaian ini memiliki peran yang berbeda.
Microcontroller yang digunakan sebagai media pemrograman yaitu Esp32CAM
dan Arduino Uno digunakan untuk media sumber daya untuk modul Esp32CAM.
Esp32CAM pada rangkaian di atas dapat diakses dan difungsikan apabila sudah
diprogram, terhubung dengan koneksi internet dan dapat terkoneksi dengan
aplikasi Blynk pada rancang bangun Smart Door Bell ini.
Dari rangkaian di atas terdapat device input yaitu button yang terhubung ke
Esp32CAM melalui pin digital 12 dan dihubungkan ke papan board yang sudah
diberikan daya 5V dan GND dari Arduino Uno. Namun pada rangkaian di atas
pada board Arduino Uno pin GND harus dihubungkan dengan pin RESET apabila
Esp32CAM menggunakan board Arduino Uno sebagai media sumber daya.
Sedangkan untuk buzzer pada pin (+) dihubgkan ke Arduino Uno dan pin (-)
dihubungkan ke jalur button agar mendapat trigger ketika button di tekan.
Perancangan perangkat lunak merupakan tahap yang dapat dilakukan apabila telah
melakukan tahap sebelumnya yaitu perancangan perangkat keras pada rancang
bangun Smart Doorbell ini. Pada perancangan perangkat lunak ini merupakan
proses pembuatan program pada Arduino Uno dan Esp32CAM sebagai perangkat
utama dan diprogram dengan menggunakan aplikasi berbasis atau software
Arduino IDE. Adapun perancangan perangkat lunak ini terdapat beberapa device
yang merupakan hasil pengembangan dari contoh source code yang tersedia pada
aplikasi Arduino IDE itu sendiri seperti sensor biometrik, Esp32cam dan servo.
Pada rancang bangun Smart Doorbell ini penulis menggunakan Arduino Uno
sebagai media untuk memprogram sensor ultrasonic, sensor biometrik, dan servo
yang ditujukan sebagai fitur khusus yang hanya dapat digunakan oleh pemilik
rumah untuk membuka pintu rumah pada rancang bangun Smart Door Bell.
Adapun tahap pemrograman pada rangkaian Arduino Uno sebagai berikut:
1. Melakukan Enroll atau mendaftarkan sidik jari pada sensor biometrik dengan
menggunakan contoh source code yang sudah disediakan pada aplikasi Aruino
IDE seperti gambar di bawah ini.
( Pada tahap ini masukkan nomor identitas untuk mendaftarkan sidik jari )
Pada paragraf pertama terdapat beberapa include library untuk sensor biometrik
dan sensor ultrasonik serta pengalamatan pin 9 dan 10 untuk servo. Pada paragraph
kedua merupakan , pengalamatan pin atau port serial untuk sensor biometrik pada
pin 2 (Tx) dan 3 (Tr), pengkondisian variables durasi untuk servo dan jarak untuk
sensor ultrasonik dan yang terakhir penamaan untuk servo. Selanjutnya terdapat
kondisi bahwa jalur komunikasi input dan output pada sensor biometrik melalui
port serial Tx (Transmitter) dan Rx (Receiver) atau pin analog 2 dan 3 pada board
Arduino Uno.
4. Berikutnya pada paragraf ketiga, keempat dan kelima terdapat void setup untuk
menginisiasi dan mendeklarasikan pin yang digunakan seperti pin input/ output
pada servo, pin servo, output tulisan bahwa sensor bimetrik terbaca dan dapat
digunakan, kemudian kondisi untuk memverifikasi input sidik jari yang
terdaftar dan tidak terdaftar maka akan muncul tulisan seperti di atas pada serial
monitor.
5. Pada gambar di bawah ini merupakan paragraf keenam, ketujuh dan kedelapan
yang merupakan isi dari void loop atau perintah yang akan dijalankan secara
berulang pada rangkaian Arduino Uno seperti kondisi sensor ultrasonik ketika
dalam keadaan menyala atau tidak menyala dengan berikut dengan jumlah
delay, jarak menyimpan nilai yang dari durasi, kemudian terdapat kondisi servo
jika sensor biometrik berhasil membaca sidik jari yang telah terdaftar maka
servo akan bergerak 90 derajat dengan delay 3 detik dan yang terakhir adalah
kondisi sensor ultrasonik untuk mendeteksi jarak maksimal 10cm sebagai
trigger untuk menggerakkan servo dengan delay 2 detik.
6. Kemudian gambar di bawah ini merupakan paragraf akhir dari program rancang
bangun Smart Door Bell yang merupakan kondisi proses pengambilan gambar
sidik jari yang sudah terdaftar, terjadinya perubahan/ convert data berupa
gambar sidik jari yang berhasil ditangkap untuk kemudian diproses dan apabila
behasil di proses maka sidik jari dapat menggerakkan servo yang pada rancang
bangun ini difungsikan untuk menggerakkan pintu.
7. Pada gambar di bawah ini merupakan gambar dari serial monitor apabila sensor
biometrik berhasil membaca sidik jari yang terdaftar, jika sidik jari yang tidak
terdaftar maka output yang dihasilkan pada serial monitor adalah 0 dan apabila
hasil output pada serial monitor bernilai 1 – 10 maka merupakan jarak input
dari sensor ultrasonik yang berhasil dibaca seperti gambar di bawah ini yang
menandakan pemrograman berhasil berjalan sesuai yang diinginkan pada
rancang bangun Smart Door Bell.
Pada rancang bangun Smart Door Bell ini penulis menggunakan Arduino Uno
sebagai sumber daya untuk Esp32Cam. Esp32Cam ini ditujukan untuk menangkap
gambar ketika ada tamu yang berkunjung dan menekan bell. Gambar yang berhasil
di tangkap akan dikirim ke aplikasi Blynk dalam bentuk notifikasi dan apabila
notifikasi itu dibuka makan akan muncul gambar seseorang yang berhasil di
tangkap gambarnya oleh Esp32Cam, kemudian pemilik rumah dapat mengontrol
servo untuk membuka dan menutup pintu pada aplikasi Blynk tersebut ketika telah
melihat tamu yang berkunjung pada rancang bangun Smart Door Bell. Adapun
tahap pemrograman pada rangkaian Esp32Cam sebagai berikut:
1. Gambar di bawah ini merupakan source code dari program pada modul
Esp32Cam. Pada paragraf pertama dan 3 table yaitu app_httpd.cpp,
camera_index.h, camera_pins.h merupakan library dari modul Esp32Cam,
WiFi dan Blynk.
Kemudian untuk paragraf kedua merupakan jenis atau model fitur yang ingin
digunakan pada Esp32Cam, pin pada modul Esp32Cam, alamat pin analog yang
digunakan untuk push button/ tombol, alamat ssid dan password WiFi yang
digunakan untuk mengakses Esp32Cam secara online, alamat autentikasi untuk
akses pada aplikasi Blynk. Selanjutnya terdapat alamat penulisan tipe data
berbasis local ip pada Esp32Cam dan pendeklarasian fungsi untuk memulai
sistem pada Esp32Cam.
2. Gambar di bawah merupakan source code paragraf ketiga dan keempat yang
menjelaskan tentang perintah dasar untuk notifikasi pada Blynk ketika tombol
bell ditekan, kemudian terdapat jalur komunikasi untuk menghubungkan hasil
gambar yang telah ditangkap sehingga bisa diakses dan diperoleh pada aplikasi
Blynk melalui local ip. Kemudian terdapat perintah dasar yang hanya
dijalankan satu kali yaitu jumlah kecepatan pada serial untuk memproses data
yang diprogram dan setelan untuk hasil keluaran debug bernilai true terhadap
pendeteksian bug atau error.
4. Pada gambar di bawah ini terdapat perintah yang buat untuk melakukan
pengecekan secara ulang untuk Esp32Cam bisa terhubung ke WiFi apabila satu
kali percobaan dalam mengkoneksikan belum berhasil dan modul Esp32Cam
siap dikoneksikan. Kemudian terdapat perintah secara berulang ketika tombol
ditekan makan kamera akan menangkap gambar yang akan dikirim ke aplikasi
Blynk dengan keadaan siap menerima gambar yang berhasil ditangkap.
Esp8266 Node MCU merupakan modul yang digunakan untuk memprogram servo
agar dapat dikendalikan di aplikasi Blynk, pada rancang bangun Smart Doorbell
ini
1. Pada paragraf pertama terdapat library aplikasi Blynk, Esp8266WiFi dan servo.
Selanjutnya pada paragraf kedua terdapat pengalamatan id, password dan
autentikasi agar modul Esp8266 dapat terkoneksi ke Wifi yang dituju dan
terkoneksi ke aplikasi Blynk. Pada paragraf kedua terdapat inisialisasi servo,
jumlah kecepatan dalam memproses data, Blynk membaca id, password,
autentikasi, pin analog yang digunakan untuk servo dan menjalankan Blynk
secara berulang.
2. Di bawah ini meruapakan source code pada paragraf akhir yang merupakan
pengalamatan pada dua tombol pin digital pada aplikasi Blynk untuk
menggerakkan servo pada rancang bangun Smart Doorbell.
Rancang bangun Smart Doorbell ini menggunakan aplikasi Blynk sebagai kendali
jarak jauh dengan koneksi internet untuk melakukan monitoring terhadap tamu
yang berkunjung dan menekan tombol pada rangakain bell Esp32Cam.
1. Langkah pertama yang dilakukan untuk membuat halaman projek pada aplikasi
Blynk setelah melakukan instalasi dan pendaftaran akun dengan email adalah
dengan membuat projek. Lakukan setting untuk memilih perangkat yang
digunakan dan tipe koneksi yang dgunakan seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.20 Setting Aplikasi Blynk Gambar 3.21 Setting Aplikasi Blynk
2. Langkah kedua yaitu klik widget box untuk memilih ftur apa yang ingin
digunakan, pada rangkaian ini penulis menggunakan fitur tombol sebanyak dua
buah untuk mengontrol servo, fitur notifikasi sebagai tanda apabila modul
Esp32Cam berhasil menangkap gambar dan fitur image gallery untuk
menampilkan gambar yang berhasil ditangkap oleh modul Esp32Cam.
Gambar 3.22 Setting Aplikasi Blynk Gambar 3.23 Setting Aplikasi Blynk
3. Kemudian tampilan pada lembar projek yang telah di setting seperti gambar di
bawah ini dan langkah berikutnya adalah mensetting source yang digunakan
yaitu Esp32Cam dan virtual pin untuk id gambar pada fitur image gallery,
setting pada fitur notifikasi dan selanjutnya setting pada fitur tombol untuk
target dan pin virtual yang dituju seagai output. Atur target pada kamera dengan
device ESP32 Dev Board dan untuk tombol servo di Blynk atur target dengan
device Node MCU.
Gambar 3.24 Setting Aplikasi Blynk Gambar 3.25 Setting Aplikasi Blynk
Gambar 3.26 Setting Aplikasi Blynk Gambar 3.27 Setting Aplikasi Blynk
4.1 PENGUJIAN
Pada bagian ini akan dilakukan pengujian dari rancang bangun Smart Door
Bell berdasarkan pada rancangan dan flow yang telah dibuat. Pengujian ini
bertujuan untuk menguji rancang bangun Smart Door Bell dan mengetahui
apakah sistem telah berjalan sebagaimana seharusnya atau masih mengalami
kendala seperti sistem error dan perangkat bermasalah. Pengujian akan
dilakukan secara menyeluruh dimulai dari deskripsi pengujian hingga data
hasil penulisan, hasil pengujian akan dianalisis pada akhir BAB IV.
Pada tahap deskripsi pengujian ini akan dilakukan pengujian dari perancangan
perangkat keras dan perangkat lunak. Pengujian ini bertujuan untuk mencari
letak kesalahan dari perangkat keras, wiring, hingga pemrograman. Pengujian
yang akan dilakukan antara lain:
Dari hasil pengujian di atas, penulis akan mencatat hasil untuk membuktikan
rancang bangun Smart Doorbell telah bekerja sesuai dengan flow yang
diinginkan.
Pada bagian ini akan dijelaskan tahapan atau prosedur pengujian, setiap prosedur
pengujian mengikuti deskripsi pengujian.
45
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
46
Modul yang telah dirangkai dan diprogram akan diuji sesuai dengan fungsi
masing-masing modul. Semua hasil dari pengujian akan dicatat dengan
beberapa ketentuan antara lain:
1. Modul Arduino Uno menyala dan bekerja sesuai dengan fungsinya.
2. Modul Esp32Cam menyala dan bekerja sesuai dengan fungsinya.
3. Modul Arduino Uno menyala namun tidak dapat bekerja sesuai fungsi.
4. Modul Esp32Cam menyala namun tidak dapat bekerja sesuai fungsi.
5. Modul Arduino Uno tidak menyala.
6. Modul Esp32Cam tidak menyala.
Pengujian flow servo bertujuan untuk mengetahui apakah servo berfungsi secara
normal dan mengetahui radius putar servo yang akan digunakan pada rancang
bangun Smart Doorbell. Apabila hasil dari pengujian ini berhasil maka servo siap
digunakan dan diprogram untuk rancang bangun Smart Doorbell.
Pengujian flow pada push button bertujuan untuk mengetahui apakah modul push
button berfungsi secara normal dan mengetahui apakah dapat digunakan dan
diprogram. Apabila hasil dari pengujian ini berhasil maka modul push button siap
digunakan dan diprogram untuk rancang bangun Smart Doorbell.
Pengujian flow pada buzzer bertujuan untuk mengetahui apakah buzzer berfungsi
secara normal dan mengetahui apakah dapat digunakan dan diprogram. Apabila
hasil dari pengujian ini berhasil maka buzzer siap digunakan dan diprogram untuk
rancang bangun Smart Doorbell.
Pada bagian ini data hasil pengujian akan dikumpulkan, hasil pengujian berupa
catatan waktu yang didapatkan dengan menjalankan perintah sesuai dengan yang
diinginkan.
No.
Status User Status Waktu
Pengujian
No.
Status Ultrasonik Status Jarak Waktu
Peng
ujian
2.
Mendeteksi jarak objek Berhasil 9 cm 1 detik
3.
Mendeteksi jarak objek Berhasil 8 cm 1 detik
Pada tabel di atas terdapat hasil yang menunjukkan bahwa modul sensor
ultrasonik dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan untuk membuat rancang bangun
Smart Doorbell. Flow sensor ultrasonik akan diterima, diproses dan menjadi
trigger untuk modul servo. Kendala yang terdapat pada perancangan flow sensor
ultrasonik adalah ketika sensor ultrasonik diprogram dan diintegrasikan dengan
modul yang lain, terkadang terjadi delay ketika mendeteksi objek. Pada saat
pengujian, sensor ultrasonik dapat bekerja dengan maksimal maka dapat
diputuskan bahwa kinerja dari sensor ultrasonik sudah optimal untuk digunakan
pada rancang bangun Smart Doorbell.
4.4.3 Hasil Pengujian Dan Analisa Flow Servo
Tabel 4. 9 Hasil Pengujian Flow Servo
No.
Status Servo Status Gerak Waktu
Pengujian
Dapat disimpulkan bahwa pada tabel diatas terdapat hasil yang menunjukkan
bahwa modul servo hanya dapat bergerak sejumlah 180° saja, namun servo teteap
dapat digunakan karena pada rancang bangun Smart Doorbell hanya
membutuhkan servo dengan jumlah gerak 180° untuk membuka pintu.
Flow servo akan menerima dan merespon trigger dari modul sensor ultrasonik
atau sensor biometrik. Kendala yang terdapat pada perancangan flow servo adalah
ketika servo diprogram dengan jumlah 360° maka tidak akan bisa karena jumlah
servo yang digunakan dan di uji coba ini hanya memiliki jumlah gerak 180°. Pada
saat pengujian, servo dapat bekerja dengan maksimal maka dapat diputuskan
bahwa kinerja dari sensor ultrasonik sudah optimal untuk digunakan pada rancang
bangun Smart Doorbell.
No.
Status Esp32Cam Hasil Waktu
Pengujian
Dapat disimpulkan bahwa pada tabel diatas terdapat hasil yang menunjukkan
bahwa modul Esp32Cam hanya dapat diakses apabila terhubung dengan koneksi
internet dan telah melakukan input berupa ip via website, jadi untuk dilakukannya
pengujian dan pemrograman modul Esp32Cam ini harus terhubung dengan
koneksi internet lalu kemudian dapat diakses dan percobaan fitur pada proses
pengujian ini.
Flow Esp32Cam akan menerima dan merespon trigger dari push button ketika
ditekan. Kendala yang terdapat pada perancangan flow Esp32Cam adalah ketika
sudah berhasil mengakses kamera via website secara live stream, terkadang
kamera terputus dengan koneksi tanpa waktu yang dapat diprediksi dan kendala
tersebut dapat dipengaruhi oleh jaringan internet yang digunakan untuk
mengakses kamera tidak stabil.
Pada saat pengujian, Esp32Cam dapat bekerja dengan maksimal maka dapat
diputuskan bahwa kinerja dari Esp32Cam sudah optimal untuk digunakan pada
rancang bangun Smart Doorbell.
No.
Status Status Push Button Hasil Waktu
Pengujian
Buzzer
menyala
1. Ditekan Terhubung daya dari arduino dan kamera Real time
menangkap
gambar
Buzzer
tidak
menyala
Tidak
2. Terhubung daya dari arduino dan kamera Real time
ditekan
tidak
menangkap
gambar
Buzzer
menyala
3. Ditekan Terhubung daya dari arduino dan kamera Real time
menangkap
gambar
Buzzer
tidak
menyala
Tidak
4. Terhubung daya dari arduino dan kamera Real time
ditekan
tidak
menangkap
gambar
Buzzer
menyala
5 Ditekan Terhubung daya dari arduino dan kamera Real time
menangkap
gambar
Buzzer
tidak
menyala
Tidak
6. Terhubung daya dari arduino dan kamera Real time
ditekan
tidak
menangkap
gambar
Buzzer
menyala
7. Ditekan Terhubung daya dari arduino dan kamera Real time
menangkap
gambar
Buzzer
tidak
menyala
Tidak
8. Terhubung daya dari arduino dan kamera Real time
ditekan
tidak
menangkap
gambar
Buzzer
menyala
9. Ditekan Terhubung daya dari arduino dan kamera Real time
menangkap
gambar
Buzzer
tidak
menyala
Tidak
10. Terhubung daya dari arduino dan kamera Real time
ditekan
tidak
menangkap
gambar
Dapat disimpulkan bahwa pada tabel di atas terdapat hasil yang menunjukkan
bahwa Push Button berhasil melewati tahap pengujian dan dapat diprogram lebih
lanjut dan digunakan pada rancang bangun Smart Doorbell. Pada pengujian Push
Button ini tidak ditemukannya kendala yang dapat menghambat pengerjaan
rancang bangun Smart Doorbell ini.
No.
Status Status Buzzer Hasil Waktu
Pengujian
Pin (+) terhubung dengan Buzzer
Setiap pin 5V dan pin (-) terhubung mengeluar
1. dengan GND pada modul kan bunyi Real time
dihubungkan
Esp32Camera
Dapat disimpulkan bahwa pada tabel di atas terdapat hasil yang menunjukkan
bahwa buzzer berhasil melewati tahap pengujian dan dapat diprogram lebih lanjut
dan digunakan pada rancang bangun Smart Doorbell. Pada pengujian buzzer ini
tidak ditemukannya kendala yang dapat menghambat pengerjaan rancang bangun
Smart Doorbell ini.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan pada
Rancang Bangun Smart Doorbell Berbasis Iot Menggunakan Arduino Uno Dan
ESP32CAM adalah sebagai berikut:
Smart Doorbell merupakan prototype bell pintar yang dapat digunakan di rumah-
rumah pada umumnya, khususnya bagi pemilik rumah yang ingin mengetahui
tamu yang berkunjung dengan sistem yang lebih modern dan lebih pintar. Selain
mempermudah pemilik rumah untuk mengetahui tamunya, bell pintar ini juga
lebih efisien karena mampu membukakan pintu dan menutup pintu untuk tamu
hanya dengan menekan tombol kontrol pada aplikasi Blynk.
Rancang bangun Smart Doorbell ini juga memiliki fitur modern bagi pemilik
rumah ketika hendak membuka pintu dari luar rumah dengan menggunakan sensor
sidik jari dan ketika dari dalam rumah menggunakan sensor ultrasonik. Metode
ini juga ditujukan untuk memodernisasi sistem buka tutup pintu secara manual
menjadi sistem buka tutup pintu otomatis.
Berdasarkan hasil pembuatan dan pengujian rancang bangun Smart Doorbell ini
dapat disimpulkan bahwa mikrokontroler Arduino Uno dan Esp32CAM mampu
untuk diprogram menjadi sebuah rancang bangun Smart Doorbell berbasis IoT
yang dikontrol menggunakan aplikasi Blynk, namun pada Rancang Bangun Smart
Doorbell ini masih diperlukannya penelitian secara lanjut agar dapat
diintegrasikannya rangkaian Arduino Uno dan ESP32CAM serta perangkat
pendukung lainnya karena yang dihasilkan pada penelitian ini kedua modul
tersebut berbeda rangkaian secara skematik namun tetap terintegrasi secara fungsi
alat.
60
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
61
5.2 Saran
Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu perlu diadakan
penelitian lanjutan untuk menyempurnakan rancang bangun Smart Doorbell ini
dengan saran antara lain :
62
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknin Negeri Jakarta
63
Riwayat Pendidikan:
1. R.A. AN-NISA Jakarta tahun 2003 s.d. 2005
2. SD Negeri 011 PG Jakarta tahun 2005 s.d. 2011
3. MTS Negeri 6 Jakarta tahun 2011 s.d. 2014
4. SMK Islam P.B. Soedirman 1 Jakarta tahun 2014 s.d. 2017
5. Politeknik Negeri Jakarta tahun 2017 s.d. sekarang
64
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknin Negeri Jakarta