Anda di halaman 1dari 78

RANCANG BANGUN SMART DOORBELL BERBASIS IOT

MENGGUNAKAN ARDUINO UNO DAN ESP32CAM

LAPORAN SKRIPSI

Disusun Oleh:

MUHAMAD RAFI ARDRA KUSUMA BASUKI


(4617030007)

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK MULTIMEDIA DAN JARINGAN


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
DEPOK
2021
RANCANG BANGUN SMART DOORBELL BERBASIS IOT
MENGGUNAKAN ARDUINO DAN ESP32CAM

LAPORAN SKRIPSI

Dibuat Untuk Melengkapi Syarat – Syarat yang Diperlukan untuk Memperoleh


Diploma Empat Politeknik Negeri Jakarta

MUHAMAD RAFI ARDRA KUSUMA BASUKI


(4617030007)

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK MULTIMEDIA DAN JARINGAN


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
DEPOK
2021
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip
maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Muhamad Rafi Ardra Kusuma Basuki


NIM : 4617030007
Tanggal : 1 Juli 2021
Tanda Tangan :

i
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi diajukan oleh:


Nama : Muhamad Rafi Ardra Kusuma Basuki
NIM : 4617030007
Program Studi : Teknik Multimedia Dan Jaringan
Judul Skripsi : Rancang Bangun Smart Doorbell Berbasis IOT Menggunakan
Arduino Uno Dan ESP32CAM
Telah diuji oleh tim penguji dalam Sidang Skripsi pada hari Kamis, Tanggal 1, Bulan
Juli, Tahun 2021 dan dinyatakan LULUS.

Disahkan oleh:
Pembimbing I : Indri Neforawati, S.T., M.T. ( )

Penguji I : Maria Agustin, S.Kom., M.Kom. ( )

Penguji II : Asep Kurniawan, S.Pd., M.Kom. ( )

Penguji III : Fachroni Arbi Murad, S.Kom., M.Kom. ( )

Mengetahui:
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer
Ketua

Mauldy Laya, S.Kom., M.Kom.


NIP: 197802112009121003

ii
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-
Nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam rangka memperoleh gelar Sarjana
Terapan Program D4 Program Studi Teknik Multimedia dan Jaringan, Jurusan
Teknik Informatika dan Komputer, Politeknik Negeri Jakarta

Penulis menyadari skripsi ini sangat sulit terwujud sebagaimana yang diharapkan,
tanpa bimbingan dan bantuan serta tersedianya fasilitas-fasilitas yang diberikan
oleh beberapa pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis sampaikan rasa
terima kasih dan rasa hormat kepada :

1. Ibu Indri Neforawati, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
untuk meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing serta memberi
masukan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini hingga dapat terselesaikan;
2. Bapak dan Ibu dosen serta Civitas Akademica Jurusan Teknik Informatika
Komputer Politeknik Negeri Jakarta yang selama hampir empat tahun dengan
ikhlas mengajarkan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis;
3. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan doa serta dukungan moril
maupun materil;
4. Teman-teman TMJ 2017 yang telah banyak memberikan dukungan untuk
penulis;

Akhir kata, semoga Allah S.W.T. membalas segala kebaikan semua pihak yang
telah membantu. Penulis berharap skrpisi ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan ilmu.
Depok, Kamis 1 Juli 2021

Muhamad Rafi Ardra Kusuma Basuki

iii
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai Civitas Akademica Politeknik Negeri Jakarta, saya yang bertanda tangan
dibawah ini :

Nama : Muhamad Rafi Ardra Kusuma Basuki


NM : 4617030007
Program Studi : Teknik Multimedia Dan Jaringan
Jurusan : Teknik Informatika Dan Komputer
Jensi Karya : Skrispis/Tesis/Disertasi/Karya Ilmiah Lainnya*

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Politeknik Negeri Jakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Rancang Bangun Smart Doorbell Berbasis IoT Menggunakan Arduino


Dan ESP32CAM

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Politeknik Negeri Jakarta berhak menyimpan,
mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan memublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Depok Pada tanggal : 4 Juli 2021

Yang menyatakan

(Muhammad Rafi Ardra Kusuma Basuki)


*Karya Ilmiah: karya akhir, makalah non seminar, laporan kerja praktek,
laporan magang, karya profesi dan karya spesialis.
iv
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
RANCANG BANGUN SMART DOORBELL BERBASIS IoT
MENGGUNAKAN ARDUINO DAN ESP32CAM

ABSTRAK

Tugas akhir ini berjudul Rancang Bangun Smart Doorbell Berbasis IoT menggunakan
Arduino Uno dan ESP32 CAM. Tujuan penelitin ini adalah membuat alat smart
doorbell untuk memantau tamu yang berkunjung ke rumah. Sistem Smart Doorbell
dirancang untuk memantau jarak dekat dan jarak jauh terhadap tamu yang berkunjung
ke sebuah rumah dan dilengkapi dengan fitur menarik. Sistem ini merupakan salah satu
bentuk pemanfaatan dari kemajuan teknologi Internet of Things yang telah banyak
digunakan di dunia industri pada saat ini. Terdapat beberapa metode yang diterapkan
dalam merancang bangun alat ini yaitu diawali dengan studi literatur yang dilakukan
dengan membaca jurnal dan membaca artikel di internet terkait perancangan alat ini,
analisis kebutuhan, perancangan desain dan alat, implementasi, pengujian alat dan
penyusunan laporan. Pada rancang bangun alat ini menggunakan perangkat utama
microcontroller berupa Arduino Uno dan ESP32 CAM sebagai device untuk
menangkap gambar tamu yang berkunjung ke sebuah rumah setelah menekan bell
maka buzzer dan Esp32Cam akan menangkap gambar, serta device pendukung lainnya
seperti servo sebagai media untuk membuka pintu pada prototype, Sensor Biometrik
dan Sensor Ultrasonic sebagai media untuk trigger agar servo membuka pintu pada
prototype bagi pemilik rumah. Pengembangan sistem Smart Doorbell ini menggunakan
aplikasi Arduino IDE untuk memprogram keseluruhan device dan aplikasi untuk
Android yaitu Blynk sebagai media input dan output pada rancang bangun alat ini.
Blynk berfungsi untuk mengakses fitur pada sistem Smart Doorbell. Smart Doorbell
diharapkan dapat diterapkan dan digunakan di rumah-rumah.

v
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................... iv
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................ iv
ABSTRAK ............................................................................................................. v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................. 2
1.4 Tujuan ............................................................................................................. 2
1.5 Manfaat dan Metode Penelitian ...................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 5
2.1 Internet of Things ............................................................................................. 5
2.2 Arduino Uno ................................................................................................... 6
2.3 Arduino IDE .................................................................................................... 6
2.4 Sensor Biometrik ............................................................................................. 7
2.5 Servo ............................................................................................................... 7
2.6 ESP32CAM ..................................................................................................... 7
2.7 Blynk ............................................................................................................... 8
2.8 Flowchart ........................................................................................................ 8
2.9 Push Button ................................................................................................... 10
2.10 Sensor Ultrasonik ........................................................................................ 10
2.11 NODEMCU ................................................................................................ 11
2.12 Buzzer ......................................................................................................... 11

vi
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
2.13 Penelitian Sejenis ......................................................................................... 11
BAB III ............................................................................................................... 14
PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT ..................................................... 14
3.1 Perancangan alat ............................................................................................ 14
3.1.1 Deskripsi alat ..................................................................................... 14
3.2 Cara kerja alat ................................................................................................ 15
3.2.1 Spesifikasi alat ................................................................................... 15
3.2.2 Flowchart ........................................................................................... 22
3.3 Realisaasi Alat................................................................................................ 23
3.3.1 Perancangan Perangkat Keras ........................................................... 23
3.3.2 Perancangan Perangkat Lunak........................................................... 26
3.3.2.1 Pemrograman Arduino Uno ....................................................... 26
3.3.2.2 Pemrograman ESP32CAM ........................................................ 33
3.3.2.3 Pemrograman Node MCU ......................................................... 38
3.3.2.4 Setting Aplikasi Blynk ............................................................... 41
BAB IV ................................................................................................................ 45
PEMBAHASAN .................................................................................................. 45
4.1 Pengujian ....................................................................................................... 45
4.2 Deskipsi Pengujian ........................................................................................ 45
4.3 Prosedur Pengujian ....................................................................................... 45
4.3.1 Prosedur Pengujian Modul ................................................................ 46
4.3.2 Prosedur Pengujian Flow ................................................................... 46
4.3.2.1 Prosedur Pengujian Flow Sensor Biometrik............................ 46
4.3.2.2 Prosedur Pengujian Flow Servo .............................................. 47
4.3.2.3 Prosedur Pengujian Sensor Ultrasonik .................................... 48
4.3.2.4 Prosedur Pengujian ESP32CAM ............................................. 49
4.3.2.5 Prosedur Pengujian Push Button ............................................. 50
4.3.2.6 Prosedur Pengujian Buzzer...................................................... 51
4.4 Hasil dan Analisa Pengujian .......................................................................... 51
4.4.1 Hasil Pengujian Dan Analisa Flow Sensor Biometrik....................... 52
4.4.2 Hasil Pengujian Dan Analisa Flow Sensor Ultrasonik ...................... 53

vii
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
4.4.3 Hasil Pengujian Dan Analisa Flow Servo ......................................... 54
4.4.4 Hasil Pengujian Dan Analisa Flow ESP32CAM ............................... 55
4.4.5 Hasil Pengujian Dan Analisa Flow Push Button ............................... 56
4.4.6 Hasil Pengujian Dan Analisa Flow Buzzer ....................................... 58
BAB V ................................................................................................................ 60
PENUTUP............................................................................................................ 60
5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 60
5.2 Saran............................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 62

viii
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tabel Simbol Flowchart ................................................................... 9


Gambar 2.2 Tabel Simbol Flowchart .................................................................... 9
Gambar 3.1 Flowchart.......................................................................................... 21
Gambar 3.2 Skematik Alat Keseluruhan.............................................................. 23
Gambar 3.3 Source Code Arduino Uno .............................................................. 27
Gambar 3.4 Source Code Arduino Uno .............................................................. 28
Gambar 3.5 Source Code Arduino Uno .............................................................. 28
Gambar 3.6 Source Code Arduino Uno .............................................................. 29
Gambar 3.7 Source Code Arduino Uno .............................................................. 29
Gambar 3.8 Source Code Arduino Uno .............................................................. 30
Gambar 3.9 Source Code Arduino Uno .............................................................. 31
Gambar 3.10 Source Code Arduino Uno ............................................................ 32
Gambar 3.11 Source Code Arduino Uno ............................................................ 33
Gambar 3.12 Source Code ESP32CAM .............................................................. 34
Gambar 3.13 Source Code ESP32CAM ............................................................. 35
Gambar 3.14 Source Code ESP32CAM ............................................................. 36
Gambar 3.15 Source Code ESP32CAM ............................................................. 36
Gambar 3.16 Source Code ESP32CAM ............................................................. 37
Gambar 3.17 Source Code ESP32CAM ............................................................. 38
Gambar 3.18 Source Code ESP8266 Node MCU ............................................... 39
Gambar 3.19 Source Code ESP8266 Node MCU ............................................... 40
Gambar 3.20 Setting Aplikasi Blynk ................................................................... 41
Gambar 3.21 Setting Aplikasi Blynk .................................................................. 41
Gambar 3.22 Setting Aplikasi Blynk .................................................................. 42
Gambar 3.23 Setting Aplikasi Blynk .................................................................. 42
Gambar 3.24 Setting Aplikasi Blynk .................................................................. 43
Gambar 3.25 Setting Aplikasi Blynk .................................................................. 43
Gambar 3.26 Setting Aplikasi Blynk .................................................................. 44

ix
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.27 Setting Aplikasi Blynk .................................................................. 44

x
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Spesifikasi Alat .................................................................................... 16
Tabel 4.1 Prosedur Pengujian Flow Sensor Biometrik ........................................ 46
Tabel 4.2 Prosedur Pengujian Flow Servo ........................................................... 47
Tabel 4.3 Prosedur Pengujian Flow Sensor Ultrasonik ....................................... 48
Tabel 4.4 Prosedur Pengujian Flow Sensor ESP32CAM .................................... 49
Tabel 4.5 Prosedur Pengujian Flow Sensor Push Button..................................... 50
Tabel 4.6 Prosedur Pengujian Flow Sensor Biometrik ........................................ 51
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Flow Sensor Biometrik .............................................. 52
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Flow Sensor Ultrasonik ............................................. 53
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Flow Sensor Servo..................................................... 54
Tabel 4.10 Hasil Pengujian Flow ESP32CAM .................................................... 55
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Flow Push Button .................................................... 56
Tabel 4.12 Hasil Pengujian Flow Sensor Buzzer ................................................. 58

xi
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup..................................................................... 63


Lampiran 2 Dokumentasi Pengerjaan Alat ........................................................ 64

xii
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring perkembangan teknologi seperti saat ini yang mengacu pada penggunaan
dan pemanfaatan teknologi Internet Of Things Embedded System atau sistem
tertanam dengan kendali jarak jauh yang terkoneksi dengan internet, teknologi ini
selain digunakan untuk memudahkan sebagian kecil dari aktivitas manusia juga
dapat dijadikan sebagai bahan media pembelajaran di bidang akademik.

Terkait dengan hal tersebut sebagai bentuk partisipasi terhadap perkembangan


teknologi di bidang akademik maka penulis membuat rancang bangun ini untuk
mempermudah pemantauan tamu yang datang ke rumah ketika pemilik rumah
sedang di rumah dan bepergian, maka penulis melakukan penelitian dalam bentuk
rancang bangun Smart Doorbell berbasis IoT menggunakan Arduino Uno dan
Esp32 CAM. Karena selama ini sebagian besar bell yang digunakan di rumah-
rumah output yang dihasilkan hanya sebatas bunyi saja.

Dengan adanya alat ini maka diharapkan dapat memudahkan pemilik rumah
mengetahui tamu yang berkunujung ke rumahnya. Adapun fitur menarik dari
Smart DoorBell ini adalah selain mengelurkan output berupa bunyi pada device
Buzzer, alat ini juga mampu menampilkan notifikasi pada aplikasi Blynk berupa
foto tamu yang berkunjung yang telah menekan button pada bell, kemudian
pemilik rumah dapat mengizinkan pada aplikasi Blynk agar pintu dapat terbuka
secara otomatis yang pada rancang bangun alat ini menggunakan device servo.

Tidak kalah menarik pemilik rumah juga dapat membuka pintu secara otomatis
menggunakan Sensor Biometrik dan Sensor Ultrasonic. Smart Doorbell
diperuntukan untuk penggunaan sehari hari di rumah untuk memudahkan pemilik
rumah mengetahui tamu yang berkunujung ke rumahnya.

1
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
2

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang didapati pada Rancang Bangun Smart Doorbell Berbasis
IoT Menggunakan Arduino Uno dan Esp32 CAM ini adalah bagaimana cara kerja
setiap modul atau alat dapat digunakan dan diprogram pada rancang bangun Smart
Doorbell ini sesuai dengan fungsi dan perannya masing-masing.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang didapati pada Rancang Bangun Smart Doorbell Berbasis
IoT Menggunakan Arduino Uno dan Esp32 CAM ini di antaranya adalah:

1. Penggunaan device yang di antaranya Arduino Uno, ESP32 CAM, Sensor


Biometrik, Sensor Ultrasonik, Buzzer, Servo dan Push Button.

2. Penggunaan software untuk melakukan pemrograman keseluruhan device yaitu


aplikasi Arduino IDE.

3. Penggunaan software untuk melakukan pemrograman device input dan ouput


yaitu aplikasi Blynk.

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan

Adapun tujuan dari Rancang Bangun Smart Doorbell Berbasis IoT Menggunakan
Arduino Uno dan Esp32 CAM ini yaitu untuk:

1. Membantu pemilik rumah mengontrol tamu yang berkunjung berdasarkan


fotonya yang berhasil ditangkap layar oleh ESP32 CAM.

2. Menjadikan pintu rumah dapat membuka dan menutup secara otomatis ketika
digunakan oleh pemilik rumah.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


3

1.4.2 Manfaat

Manfaat yang diperoleh apabila realisasi dari rancang bangun atau implementasi
alat ini di antaranya sebagai berikut:

1. Memudahkan penguhuni rumah mengetahui tamu yang berkunjung dari jarak


dekat maupun jauh.

2. Memudahkan pemilik rumah untuk membukakan pintu secara otomatis ketika


ada tamu yang berkunjung dan telah menekan tombol pada bell terlebih dahulu.

3. Memudahkan pemilik rumah untuk membuka pintu dengan hanya


menggunakan Sensor Biometrik sidik jari dan Sensor Ultrasonik untuk
membuka pintu.

1.5 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam rancang bangun Smart Door Bell berbasis IOT
menggunakan Arduino Uno dan ESP32CAM pada sistem keamanan
lingkungan adalah sebagai berikut:

1. Studi Literatur
Mencari sumber bacaan berupa buku dan jurnal penelitian untuk
mempelajari teori yang berkaitan dengan topik penelitian.

2. Perancangan dan Implementasi


Merancang Smart Doorbell berbasis IoT dan integrasi sistem bell pintar
serta otomatisasi. Dalam tahap implemantasi akan dilakukan perangkaian
alat Smart Door Bell dan konfigurasi dari setiap device serta melakukan
pemograman untuk mengontrol setiap modul yang digunakan.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


4

3. Pengujian dan Analisa Hasil Pengujian


Rancang bangun Smart Doorbell berbasis IoT akan diuji dengan cara
menekan button sebagai trigger pada ESP32CAM untuk meangkap gambar
pada konsep bell pintar ini. Analisa yang akan dilakukan adalah mencatat
ketahanan alat, kecepatan integrasi sistem dan mencari celah error untuk
dilakukan penyempurnaan dan pengembangan sistem.

4. Dokumentasi
Dokumentasi yang akan dilakukan meliputi perancangan hingga hasil
penelitian dalam bentuk screen capture atau foto.

5. Konsultasi Bimbingan dan Penyusunan Laporan


Melakukan konsultasi kepada dosen pembimbing dan panitia skripsi untuk
mendapatkan arahan selama penelitian maupun penyusunan laporan.
Laporan yang akan disusun sesuai dengan pedoman penulisan skripsi.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Internet of Things (IoT)

Internet of Things atau yang lebih sering diketahui secara umum adalah IoT, IoT
memiliki konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas
internet yang tersambung secara real time yang memungkinkan kita untuk
menghubungkan mesin, peralatan, dan benda fisik lainnya dengan sensor jaringan
dan aktuator untuk memperoleh data dan mengelola kinerjanya sendiri, sehingga
mesin berpotensi untuk berkolaborasi dan bahkan bertindak berdasarkan informasi
baru secara mandiri. (Efendi, 2018)

Internet of Things (IoT) merupakan gagasan di mana semua benda-benda


elektronik yang dapat berkomunikasi satu dengan yang lain sebagai bagian dari
satu kesatuan sistem yang menggunakan jaringan internet sebagai penghubung
untuk berkomunikasi. IoT pertama kali dimunculkan oleh Kevin Ashton pada
tahun 1999 dalam salah satu presentasinya. (Efendi, 2018)

Dasar prinsip kerja dari perangkat IoT adalah benda elektronik pada umunya
diberikan identitas unik dan dapat dikalkulasi di sistem komputer dan dapat
direpresentasikan dalam bentuk data di sebuah sistem komputer, khususnya benda
lain yang memiliki pengenal IP address. (Efendi, 2018)

Cara kerja dari IoT itu sendiri adalah pemanfaatan dari sebuah argumentasi
pemrograman yang di mana setiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah
interaksi sesama mesin untuk saling terhubung secara otomatis tanpa campur
tangan manusia dan dalam jarak. Yang menjadi penghubung antara kedua interaksi
mesin tersebut adalah internet, dan peranan manusia hanya sebagai pengatur dan
pengawas bekerjanya alat tersebut. (Efendi, 2018)

5
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
6

2.2 Arduino Uno

Menurut (Lestari, 2017) Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian
elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu
sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Pada
Arduino sendiri menggunakan bahasa pemrograman C. Bahasa C ini sudah
dipermudah dan menggunakan fungsi-fungsi yang sederhana sehingga pemula
pun bisa mempelajarinya dengan cukup mudah.

Pada Arduino terdapat beberapa fasilitas untuk dapat berkomunikasi dengan


komputer, Arduino lain, atau dengan mikrokontroler lain. Mikrokontroler
ATmega328P pada Arduino UNO menyediakan komunikasi serial UART TTL
(5V), yang tersedia pada pin 0 (RX) dan 1 (TX). ATmega8U2 pada papan
Arduino UNO menyalurkan komunikasi serial ini melalui USB dan dilihat
hadir sebagai com port virtual pada software di komputer. (Lestari, 2017)

Firmware dari Atmega8U2 sendiri menggunakan driver USB COM standar, dan
tidak dibutuhkan driver eksternal. Software pada Arduino memiliki serial
monitor yang memungkinkan data teks sederhana dikirim ke dan dari Arduino.
LED RX dan TX akan berkedip ketika data sedang ditransmisikan melalui chip
USB-to-serial. ATmega328P juga mendukung komunikasi I2C (TWI) dan SPI.
Software Arduino mempunyai library Wiredan SPI untuk menyederhanakan
penggunaan bus I2C dan komunikasi SPI. (Lestari, 2017)

2.3 Arduino IDE

Menurut (Lestari, 2017) Arduino IDE merupakan sebuah editor yang digunakan
untuk menulis program, meng-compile, dan mengunggah ke papan Arduino.
Arduino Development Environment terdiri dari beberapa kegunaan di antaranya
untuk editor teks untuk menulis kode, area pesan, console teks, toolbar dengan
tombol-tombol untuk fungsi umum, dan sederetan menu. (Lestari, 2017)

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


7

Sketches merupakan penamaan pada software yang ditulis menggunakan Arduino.


Sketches ini ditulis di editor teks dan disimpan dengan file yang berekstensi .ino.
Fasilitas Editor teks ini diantaranya cut/paste dan search/replace. Area pesan
berisi umpan balik ketika menyimpan dan mengunggah file, dan juga
menunjukkan jika terjadi error. (Lestari, 2017)

2.4 Sensor Biometrik

Sebuah sistem biometrik pada dasarnya adalah sebuah sistem pengenalan pola
untuk menentukan atau memverifikasi seseorang berdasarkan pada fitur yang
berasal dari karakteristik fisiologis atau perilaku tertentu yang dimiliki seseorang.
Karakteristik fisiologis atau perilaku yang khas, menyediakan pengukuran dasar
biometrik. Biometrik fisiologis didasarkan pada pengukuran langsung dari bagian
tubuh manusia, seperti sidik jari (fingerprint), pengenalan iris (iris recognition),
pengenalan retina dan pengenalan wajah (face recognition). (Apri Siswanto, 2018)

2.5 Servo

Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang
dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di-set-up
atau diatur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output
motor. Motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian
gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada
poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor
servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor
berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.
(Ulinnuha Latifa, 2018)

2.6 Esp32 CAM

ESP32 CAM merupakan suksesor atau penerus dari ESP8266 yang memiliki
banyak fitur tambahan dan keunggulan dibandingkan generasi sebelumnya.
Pada ESP32 terdapat inti CPU serta Wi-Fi yang lebih cepat, GPIO yang lebih

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


8

banyak, dan dukungan terhadap Bluetooth 4.2, serta konsumsi daya yang
rendah. (Andi Setiawan, 2019)

2.7 Blynk

Blynk merupakan platform sistem operasi iOS maupun Android sebagai kendali
pada modul Arduino, Raspberry Pi, ESP8266 dan perangkat sejenis lainnya
melalui internet (Blynk, 2017). Dapat dilihat pada Gambar 3, perancangan Blynk
terdiri dari 4 tahap yaitu (a) Create New Project untuk membuat proyek baru; (b)
Auth Token untuk mengirim autentikasi Blynk token ke email untuk diterapkan
pada kode program; (c) Widget box berfungsi untuk membuat gauge yang akan
digunakan; (d) Gauge temperature untuk mengatur tampilan dari nilai
temperature; I Gauge humidity untuk mengatur tampilan dari nilai humidity; (f)
User interface aplikasi Blynk sebagai antarmuka monitoring data sensor. (Handi,
2019)

2.8 Flowchart

Flowchart merupakan representasi secara simbolik dari suatu algoritma atau


prosedur untuk menyelesaikan suatu masalah, dengan menggunakan flowchart
akan memudahkan pengguna melakukan pengecekan bagian-bagian yang
terlupakan dalam analisis masalah, disamping itu flowchart juga berguna sebagai
fasilitas untuk berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja suatu proyek.
Flowchart mempermudah kita untuk memahami urutan-urutan logika yang rumit
dan panjang. Flowchart membantu mengkomunikasikan sistemasi dan mekanisme
cara kerja alat suatu proyek. (Santoso, 2017)

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


9

Gambar 2.1 Tabel Simbol Flowchart

(Sumber: Santoso, Radna Nurmalina, 2017)

Gambar 2.2 Tabel Simbol Flowchart

(Sumber: Santoso, Radna Nurmalina, 2017)

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


10

2.9 Push Button

Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat/saklar sederhana yang
berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan
sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Push button berfungsi untuk mengirim
sinyal ke mikrokontroler. (Vina Eriyani, 2018)

2.10 Sensor Ultrasonic

Sebagai salah satu alat untuk membuka pada proyek ini diperlukan sebuah sensor
ultrasonic. Menurut (Holy Lydia Wiharto, 2016) sensor ultrasonic terdiri dari dua
bagian, yaitu rangkaian pemancar gelombang ultrasonic (transmitter) dan
rangkaian penerima gelombang ultrasonic (receiver). Sensor ultrasonic
mentransmisikan gelombang ultrasonic dengan kecepatan di atas jangkauan
pendengaran manusia dan mengeluarkan pulsa yang sesuai dengan waktu yang
dibutuhkan gelombang untuk kembali ke sensor. (Holy Lydia Wiharto, 2016)

Sensor ultrasonic GH-311 terdiri dari sebuah chip pembangkit sinyal frekuensi
40KHz, sebuah speaker ultrasonic dan sebuah mikrofon ultrasonic. Speaker
ultrasonic mengubah gelombang ultrasonic dengan frekuensi 40 KHz menjadi
suara, sedangkan mikrofon 10ltrasonic berfungsi untuk mendeteksi pantulan
gelombang ultrasonic. (Holy Lydia Wiharto, 2016)

Sensor ini mendeteksi jarak obyek dengan cara memancarkan gelombang


ultrasonic selama tburst (200 μs) dan mendeteksi pantulannya (echo). Sensor GH-
311 memancarkan gelombang dikendalikan dari mikrokontroler (pulsa trigger
dengan tout min. 2 μs. GH-311 mempunyai 3 pin utama, pin 1 untuk tegangan catu
Vdd (+ 5Vdc), pin 2 adalah SIG Signal merupakan pin keluaran (I/O), dan pin 3
VSS untuk dihubungkan ke tanah (GND). (Holy Lydia Wiharto, 2016)

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


11

2.11 Node MCU (ESP8266)

Pada proyek ini penulis menggunakan Modul WiFi NodeMCU. NodeMCU itu
sendiri merupakan firmware interaktif berbasis LUA Espressif ESP8622 Wifi SoC.
Bentuk fisik dari NodeMCU ESP8266 v0.9. NodeMCU ESP8266 v0.9 memiliki
4MB flash, 11 pin GPIO di mana 10 di antaranya dapat digunakan untuk PWM, 1
pin ADC, 2 pasang UART, WiFi 2,4GHz serta mendukung WPA/ WPA2.
NodeMCU selain dapat diprogram menggunakan bahasa LUA dapat juga
diprogram menggunakan bahasa C menggunakan arduino IDE. (Wicaksono, 2017)

2.12 Buzzer

Modul buzzer merupakan sebuah komponen yang berguna untuk mengubah


getaran dari listrik menjadi getaran berupa suara. Prinsip dari sebuah buzzer
hampir mirip dengan loud speaker, jadi buzzer yang mempunyai kumparan yang
terpasang pada sebuah diafragma dan kumparan tadi dilewati arus yang
mengakibatkan terbentuknya elektromagnetik, kumparan tersebut akan tertarik
antara ke dalam atau ke luar, tergantung dari arah sumber arus dan polaritas dari
sebuah magnet, kumparan yang dipasang dari diafragma maka setiap pergerakan
dari kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga
membuat udara bergetar yang membuat suara. Buzzer digunakan sebagai indikator
alarm pada sebuah rangkaian. (Abdul Mubarak, 2020)

2.13 Penelitian Sejenis

1. Penelitian sejenis berikut ini merupakan referensi awal penulis untuk membuat
RANCANG BANGUN SMART DOORBELL BERBASIS IOT
MENGGUNAKAN ARDUINO UNO DAN ES32CAM, referensi ini penulis
kutip dari sebuah jurnal yang berjudul Rancang Bangun Sistem Pemantauan
Tamu Pada Smart Home Berbasis Raspberry PI 3. Adapun jurnal yang penulis
kutip membahas tentang bagaimana cara merancang sebuah sistem pemantau
tamu yang secara garis besar terdiri dari perangkat utama Raspberry PI 3 sebagai
pemroses data gambar wajah tamu yang di ambil melalui pi-camera serta firebase

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


12

sebagai penghubung dengan smartphone, serta beberapa perangkat tambahan


seperti LCD, mic, power amplifier, mixer dan speaker yang dapat menampilkan
wajah tamu yang datang. Dari hasil pengujian pemilik rumah dapat melihat tamu
dari smartphone dan monitor LCD dalam rumah serta berkomunikasi melalui
mic dan speaker.

2. Penelitian yang sejenis dengan RANCANG BANGUN SMART DOORBELL


BERBASIS IOT MENGGUNAKAN ARDUINO UNO DAN ES32CAM
sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian sejenis yang
berjudul RANCANG BANGUN APLIKASI MOBILE UNTUK PROTOTYPE
SMART DOOR MENGGUNAKAN APPLICATION PROGRAMMING
INTERFACE (API) BERBASIS ANDROID oleh Muhammad Fanny Fareiza
membahas tentang penggunaan teknologi pintu pintar menggunakan Application
Programing Interface berbasis Android. (Fareiza, 2020)

Cara kerja prototipe ini adalah memerlukan koneksi yang berada pada satu
jaringan dengan Raspberry Pi 3B+, jika smartphone menggunakan jaringan yang
tidak sama dengan Raspberry Pi 3B+ maka user tetap bisa masuk ke halaman
login akan tetapi tidak bisa melakukan login. Pada penelitian ini metode
membuka pintu rumah dengan memanfaatkan interaksi dua arah dari intercom.
Jika user telah selesai melakukan panggilan, maka user dapat menekan tombol
terminate. Tombol terminate digunakan untuk mengakhiri panggilan, sehingga
user akan masuk kembali ke halaman utama dan terdapat tombol yang digunakan
untuk membuka pintu. (Fareiza, 2020).

3. Penelitian yang sejenis dengan RANCANG BANGUN SMART DOOR BELL


BERBASIS IOT MENGGUNAKAN ARDUINO UNO DAN ES32CAM
sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian sejenis yang
berjudul PENGEMBANGAN SMART HOME DENGAN
MICROCONTROLLERS ESP32 Dan MC-38 DOOR MAGNETIC SWITCH
SENSOR BERBASIS INTERNET Of THINGS (IoT) UNTUK

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


13

MENINGKATKAN DETEKSI DINI KEAMANAN PERUMAHAN oleh Andi


Setiawan, Ade Irma Purnamasari membahas tentang mendeteksi keamanan
perumahan bumi Arumsari Sumber Kabupaten Cirebon pada saat ditinggal oleh
penghuninya. Microcontroller ESP32 yang dapat diprogram melalui arduino
IDE, kemudian difungsikan untuk merespon kamera yang terintegrasi agar dapat
mengirimkan gambar pada saat sensor MC-38 door magnetic switch sensor aktif.
(Andi Setiawan, 2019).

Cara kerja alat pada penelitian ini ketika pintu rumah atau jendela berhasil
dijebol secara paksa tanpa melalui mekanisme sistem, maka secara otomatis
gambar atau bisa juga dikembangkan menjadi video dari kamera yang terpasang
pada microcontroller ESP32 akan mengirimkan gambar tersebut melalui web
framework atau smartphone sebagai bentuk peringatan dini keamanan kepada
pemilik perumahan. (Andi Setiawan, 2019).

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


BAB III
PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

3.1 Perancangan Alat


3.1.1 Deskripsi Alat
Sistem alat Smart Doorbell berbasis IoT menggunakan Arduino Uno dan ESP32
CAM ini dirancang untuk mengetahui tamu yang berkunjung ke rumah pemilik
alat tanpa perlu membuka pintu terlebih dahulu. Rancang bangun Smart Doorbell
ini juga ditujukan sebagai pembaharuan dari sistem buka tutup pintu manual
dengan sistem buka tutup pintu otomatis, selain itu alat ini memiliki beberapa fitur
yaitu seperti: 1) Menangkap dan menampilkan foto seseorang yang hendak
bertamu dengan device ESP32CAM dan menekan bell dengan push button dan
buzzer akan menyala, 2) Kemudian akan muncul notifikasi aplikasi Blynk pada
smartphone, 3) Membuka dan menutup pintu secara otomatis dengan servo jika
tamu diizinkan masuk melalui aplikasi Blynk, 4) Membuka pintu dari luar rumah
secara otomatis menggunakan Sensor Biometrik, 5) Membuka pintu dari dalam
rumah secara otomatis menggunakan Sensor Ultrasonic.

Jika pemilik rumah sedang tidak berada dirumah, kemudian menolak untuk
membukakan pintu berdasarkan notifikasi yang diterima pada aplikasi Blynk
bahwa ada tamu yang berkunjung dan kemudian menekan bell maka output yang
dihasilkan hanya sebatas pintu tidak akan terbuka secara otomatis. Pada sistem alat
ini juga terdapat data yang diperoleh berupa foto setiap orang yang menekan bell,
namun tidak tersimpan secara permanen.

14
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
15

3.2 Cara Kerja Alat


Berikut merupakan cara kerja alat dari Rancang Bangun Smart Doorbell Berbasis
IoT Menggunakan Arduino Uno dan ESP32 CAM ini:

Rancang Bangun Smart Doorbell Berbasis IoT Menggunakan Arduino Uno dan
ESP32 CAM ini dapat bekerja apabila keseluruhan device dan software Blynk
telah terintegrasi secara sempurna. Adapun skenario cara kerja alat sebagai
berikut:

Tekan tombol pada alat, maka buzzer menyala dan akan muncul notifikasi kepada
pemilik rumah yang pastinya memiliki software Blynk yang terinstal di handphone
Android. Kemudian pemilik rumah dapat melihat hasil foto yang di tangkap oleh
device ESP32 CAM dan pemilik rumah dapat mengizinkan atau menolak tamu
yang telah menekan bell.

Jika pemilik rumah mengizinkan maka pintu akan terbuka dan tertutup secara
otomatis karena adanya Servo, dan sebaliknya jika pemilik rumah menolak maka
pintu tidak akan terbuka. Untuk pemilik rumah dapat membuka pintu baik dari
dalam ataupun dari luar dengan menggunakan Sensor Ulstrasonic dan Sensor
Biometrik. Dalam skenario pengujian dapat dilakukan jika keseluruhuan rangkaian
perangkat terhubung ke stop kontak sebagai daya utama agar dapat menjalankan
alat ini.

3.2.1 Spesifikasi Alat


Adapun spesifikasi dari perangkat keras dan perangkat lunak pada rancang bangun
Smart Doorbell yang akan dirancang dan dibangun adalah sebagai berikut:

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


16

Tabel 3.1 Spesifikasi Alat

No Komponen Fungsi Spesifikasi


1. Arduino Uno Fungsi yang dimiliki • MikrokontrolerATmega328P
(Mikrokontroler) arduino uno adalah • Tegangan Operasi 5V
untuk memudahkan Tegangan Input
pengguna dalam (disarankan) 7-12V
melakukan • Tegangan Input (batas) 620V
prototyping, • Digital I / O Pin 14 (6 di
memprogram antaranya menyediakan
mikrokontroller. output PWM)
• Pin I / O Digital PWM 6
• Pin Input Analog 6
• Arus DC per I / O Pin 20mA
• Arus DC untuk Pin 3.3V 50
mAFlash Memory 32 KB
(ATmega328P) of which 0.5
KB used by bootloader
• SRAM 2 KB (ATmega328P)
• EEPROM 1 KB
(ATmega328P)
• Kecepatan Jam 16 MHz
• LED_BUILTIN 13
• Panjang 68,6 mm
• Lebar 53,4 mm
• Berat 25 g

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


17

• Tegangan Input: 3.3 ~ 5V


2. ESP8266 Node Fungsi yang dimiliki
• GPIO: 13 Pin
MCU ESP8266 Node
• Saluran PWM: 10 Saluran
(Mikrokontroler) MCU adalah untuk
• Pin ADC 10 bit: 1 Pin
melakukan
• Memori Flash: 4 MB
prototyping,
• Kecepatan Jam: 40/26/24
memprogram
MHz
mikrokontroller.
• WiFi: IEEE 802.11 b / g / n
Modul ini memiliki
• Frekuensi: 2,4 GHz - 22,5
fitur WiFi sehingga
Ghz
dapat diakses dan di
• Port USB: USB Mikro
program melalui
• Chip USB: CH340G
jaringan internet.

3. ESP32CAM Fungsi ESP32CAM • Modul SoC 802.11b / g / n


Wi-Fi + BT / BLE ultra kecil
yaitu sebagai
• CPU 32-bit dual-core berdaya
mikrokotroler untuk
rendah untuk aplikasi
prototyping dan
prosesor
memprogram.
• Hingga 240 MHz Hingga 600
Modul ini juga
DMIPS
memiliki fitur WiFi
• Built-in 520 KB SRAM,
dan camera
PSRAM 4M eksternal
pengawasan atau
•Mendukung antarmuka seperti
spionase jarak jauh,
UART / SPI / I2C / PWM /
menangkap segala
ADC / DAC
sesuatu yang terjadi
• Mendukung kamera OV2640
saat Anda tidak
dan OV7670 dengan flash
berada di sana dan
internal
mengirimkannya ke

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


18

perangkat apa pun • Mendukung upload gambar


untuk direkam atau WiFI
untuk dapat melihat • Mendukung kartu TF
di tempat. • Mendukung beberapa mode
tidur
•Embedded Lwip dan
FreeRTOS
• Mendukung mode kerja STA
/ AP / STA + AP
• Smart Config / AirKiss
mendukung jaringan
distribusi satu klik
• Dukungan untuk peningkatan
serial lokal dan peningkatan
firmware jarak jauh (FOTA)
4. Sensor Berfungsi sebagai • Tegangan : 5V DC
Ultrasonic pengirim, penerima, • Arus statis : < 2mA
dan pengontrol • Level output : 5v – 0V
gelombang • Sudut sensor : < 15 derajat
ultrasonik. Alat ini • Jarak yg bisa dideteksi : 2cm
bisa digunakan – 450cm (4.5m)
untuk mengukur • Tingkat keakuratan : up to
jarak benda dari 2cm 0.3cm (3mm)
- 4m dengan akurasi
3mm. Dengan
demikian, untuk
menghitung jarak
yang hanya
maksimal 4 m maka

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


19

rumus di atas harus


dimodifikasi atau
disesuaikan
satuannya.
5. Sensor Sensor ini memiliki • Pin tegangan : Vcc, GND
Biometrik fungsi untuk • Pin Tranmiter (TX), Reciver
mengenali bagian- (RX)
bagian tubuh • Pin digital : TCH
manusia tertentu • VA
seperti sidik jari • D+
tangan. • D-

6. Servo Fungsi dasar dari • 3 pole ferrite.


servo yaitu sebagai • Nylon gear.
device penggerak • Top ball bearing.
• Operating Voltage:
4.8V~6.0V.
• Operating speed: 0.12sec/60
degree.
• Output torque: 1.6kg/cm
4.8V.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


20

7. Push Button Fungsi push • Pin digital


button adalah untuk • Pin tegangan
memutus dan
menyambungkan
arus listrik, push
button ini digunakan
untuk memicu
jalannya suatu
perangkat output
seperti relay, buzzer,
LED, maupun yang
lainnya.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


21

8. Buzzer Fungsi buzzer • Piezoelectric, yaitu


adalah sebagai berbentuk tabung berwarna
komponen yang hitam yang menjadi sumber
menghasilkan output keluarnya bunyi.
berupa bunyi beep. • Kaki pin negatif, yaitu
Kegunaan buzzer kaki buzzer yang pendek
yang paling umum untuk dihubungkan ke arus
yaitu sebagai alarm, negatif atau GND.
indikator suara, dan • Kaki pin positif, yaitu pin
timer. kaki buzzer yang panjang
dan gunanya untuk
dihubungkan ke arus positif
atau VCC/5V.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


22

3.2.2 Flowchart
Di bawah ini merupakan flowchart dari keseluruhan alat pada rancang bangun
Smart Doorbell ini, pada flowchart ini terdapat 3 proses kerja alat dari modul
Esp32Cam, Arduino Uno dan Node MCU.

Gambar 3.1 Flowchart Keseluruhan Alat

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


23

3.3 Realisasi Alat


3.3.1 Perancangan Perangkat Keras
Dalam tahap perancangan perangkat keras ini penulis mulai merangkai perangkat
keras satu persatu. Terdapat beberapa tahap dalam perancangan perangkat keras
yang meliputi perangkaian setiap modul. Adapun wire diagram dari rancang
bangun Smart Doorbell terdapat tiga buah skematik yaitu pada Ardino Uno,
ESP8266 NodeMCU, dan ESP32CAM menggnakan aplikasi Frritzing seperti
sebagai berikut:

Gambar 3.2 Skematik Alat Keseluruhan

Pada rangkaian skematik alat di atas terdapat microcontroller Arduino Uno


sebagai media pemrograman dan pendayaan pada device lainnya antara lain:
sensor ultrasonic, sensor biometrik dan servo. Sensor ultrasonic pada rangkaian di
atas yang difungsikan sebagai trigger untuk membuka pintu dari dalam rumah
pada rancang bangun ini dihubungkan ke pin digital 9 untuk Triger dan pin digital
10 Echo pada Arduino Uno, sedangkan untuk VCC dan GND pada sensor
ultrasonic dihubungkan ke papan board yang telah diberikan arus tegangan 5V dan
GND dari papan Arduino Uno.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


24

Terdapat servo pada rangkaian skematik alat di atas yang difungsikan untuk
membuka pintu setelah mendapat trigger dari sensor ultrasonic. Servo pada
rangkaian di atas dihubungkan ke pin digital 7 untuk PWM, kemudian untuk VDC
dan GND dihubungkan ke papan board yang sudah diberikan arus tegangan 5V
dan GND dari papan Arduino Uno.

Berikutnya terdapat sensor biometrik pada rangkaian alat di atas yang difungsikan
sebagai media input atau trigger untuk membuka pintu untuk pemilik rumah yang
sudah terdaftar sidik jarinya. Pada sensor biometrik terdapat pin Rx (Receiver) dan
Tx (Transmitter) yang dihubungkan pada pin digital 2 (Tx) dan pin digital (Rx),
sedangkan untuk VCC dan GND pada sensor ultrasonic dihubungkan ke papan
board yang telah diberikan arus tegangan 5V dan GND dari papan Arduino Uno.

Pada rangkaian alat di atas terdapat microcontroller Esp8266 NodeMCU yang


berfungsi sebagai media pemrograman yang mampu terhubung dengan koneksi
internet dan media pendayaan untuk menggerakkan servo untuk membuka pintu
yang dapat di kontrol melalui aplikasi Blynk jika terhubung dengan koneksi
internet. Servo pada rangkaian alat di atas dihubungkan ke pin digital D4 (GPIO2)
untuk PWM, kemudian untuk VDC dihubungkan ke 3.3V dan GND ke GND pada
papan board Esp8266 NodeMCU. Alasan mendasar mengapa fungsi yang di
tujukan pada rangkaian di atas tidak diintegrasikan oleh rangakaian alat
sebelumnya, karena pada board atau modul Arduino Uno tidak memiliki fitur
WiFi untuk terhubung dengan koneksi internet.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


25

Pada rangkaian di atas terdapat dua buah microcontroller yaitu Arduino Uno dan
Esp32CAM, namun pada rangkaian ini memiliki peran yang berbeda.
Microcontroller yang digunakan sebagai media pemrograman yaitu Esp32CAM
dan Arduino Uno digunakan untuk media sumber daya untuk modul Esp32CAM.
Esp32CAM pada rangkaian di atas dapat diakses dan difungsikan apabila sudah
diprogram, terhubung dengan koneksi internet dan dapat terkoneksi dengan
aplikasi Blynk pada rancang bangun Smart Door Bell ini.

Penjelasan mengenai skematik Esp32CAM di atas yaitu pin Tx dan Rx pada


Esp32CAM dihubungkan dengan pin Tx dan Rx pada board Arduino Uno, 5V dan
GND pada Esp32CAM dihubungkan pada papan board yang sudah diberikan daya
5V dan GND dari Arduino Uno, kemudian pada board Esp32CAM apabila ingin
mengupload pastikan pin GND dan pin GPIO dihubungkan dan ketika ingin
menjalankan alat diharuskan mencabut kedua pin tersebut agar tidak saling
terhubung sebelum menekan tombol RESET pada board Arduino Uno.

Dari rangkaian di atas terdapat device input yaitu button yang terhubung ke
Esp32CAM melalui pin digital 12 dan dihubungkan ke papan board yang sudah
diberikan daya 5V dan GND dari Arduino Uno. Namun pada rangkaian di atas
pada board Arduino Uno pin GND harus dihubungkan dengan pin RESET apabila
Esp32CAM menggunakan board Arduino Uno sebagai media sumber daya.
Sedangkan untuk buzzer pada pin (+) dihubgkan ke Arduino Uno dan pin (-)
dihubungkan ke jalur button agar mendapat trigger ketika button di tekan.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


26

3.3.2 Perancangan Perangkat Lunak

Perancangan perangkat lunak merupakan tahap yang dapat dilakukan apabila telah
melakukan tahap sebelumnya yaitu perancangan perangkat keras pada rancang
bangun Smart Doorbell ini. Pada perancangan perangkat lunak ini merupakan
proses pembuatan program pada Arduino Uno dan Esp32CAM sebagai perangkat
utama dan diprogram dengan menggunakan aplikasi berbasis atau software
Arduino IDE. Adapun perancangan perangkat lunak ini terdapat beberapa device
yang merupakan hasil pengembangan dari contoh source code yang tersedia pada
aplikasi Arduino IDE itu sendiri seperti sensor biometrik, Esp32cam dan servo.

3.3.2.1 Pemrograman Arduino Uno

Pada rancang bangun Smart Doorbell ini penulis menggunakan Arduino Uno
sebagai media untuk memprogram sensor ultrasonic, sensor biometrik, dan servo
yang ditujukan sebagai fitur khusus yang hanya dapat digunakan oleh pemilik
rumah untuk membuka pintu rumah pada rancang bangun Smart Door Bell.
Adapun tahap pemrograman pada rangkaian Arduino Uno sebagai berikut:

1. Melakukan Enroll atau mendaftarkan sidik jari pada sensor biometrik dengan
menggunakan contoh source code yang sudah disediakan pada aplikasi Aruino
IDE seperti gambar di bawah ini.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


27

Gambar 3.3 Source Code Arduino Uno

2. Apabila sudah muncul Sketch Enroll makan langkah selanjutnya adalah


mengupload Sketch Enroll tersebut dan daftarkan sidik jari yang ingin
didaftarkan.

Gambar 3.4 Source Code Arduino Uno

( Pada tahap ini masukkan nomor identitas untuk mendaftarkan sidik jari )

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


28

Gambar 3.5 Source Code Arduino Uno

( Kemudian ikuti instruksi untuk memvalidasi sidik jari yang didaftarkan)

Gambar 3.6 Source Code Arduino Uno

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


29

3. Ketika selesai mendaftarkan sidik jari, kemudian dilakukannya pemrograman


agar sidik jari yang telah didaftarkan dapat terintegrasi dengan sensor ultrasonik
dan servo seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.7 Source Code Arduino Uno

Pada paragraf pertama terdapat beberapa include library untuk sensor biometrik
dan sensor ultrasonik serta pengalamatan pin 9 dan 10 untuk servo. Pada paragraph
kedua merupakan , pengalamatan pin atau port serial untuk sensor biometrik pada
pin 2 (Tx) dan 3 (Tr), pengkondisian variables durasi untuk servo dan jarak untuk
sensor ultrasonik dan yang terakhir penamaan untuk servo. Selanjutnya terdapat
kondisi bahwa jalur komunikasi input dan output pada sensor biometrik melalui
port serial Tx (Transmitter) dan Rx (Receiver) atau pin analog 2 dan 3 pada board
Arduino Uno.

4. Berikutnya pada paragraf ketiga, keempat dan kelima terdapat void setup untuk
menginisiasi dan mendeklarasikan pin yang digunakan seperti pin input/ output
pada servo, pin servo, output tulisan bahwa sensor bimetrik terbaca dan dapat
digunakan, kemudian kondisi untuk memverifikasi input sidik jari yang
terdaftar dan tidak terdaftar maka akan muncul tulisan seperti di atas pada serial
monitor.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


30

Gambar 3.8 Source Code Arduino Uno

5. Pada gambar di bawah ini merupakan paragraf keenam, ketujuh dan kedelapan
yang merupakan isi dari void loop atau perintah yang akan dijalankan secara
berulang pada rangkaian Arduino Uno seperti kondisi sensor ultrasonik ketika
dalam keadaan menyala atau tidak menyala dengan berikut dengan jumlah
delay, jarak menyimpan nilai yang dari durasi, kemudian terdapat kondisi servo
jika sensor biometrik berhasil membaca sidik jari yang telah terdaftar maka
servo akan bergerak 90 derajat dengan delay 3 detik dan yang terakhir adalah
kondisi sensor ultrasonik untuk mendeteksi jarak maksimal 10cm sebagai
trigger untuk menggerakkan servo dengan delay 2 detik.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


31

Gambar 3.9 Source Code Arduino Uno

6. Kemudian gambar di bawah ini merupakan paragraf akhir dari program rancang
bangun Smart Door Bell yang merupakan kondisi proses pengambilan gambar
sidik jari yang sudah terdaftar, terjadinya perubahan/ convert data berupa
gambar sidik jari yang berhasil ditangkap untuk kemudian diproses dan apabila
behasil di proses maka sidik jari dapat menggerakkan servo yang pada rancang
bangun ini difungsikan untuk menggerakkan pintu.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


32

Gambar 3.10 Source Code Arduino Uno

7. Pada gambar di bawah ini merupakan gambar dari serial monitor apabila sensor
biometrik berhasil membaca sidik jari yang terdaftar, jika sidik jari yang tidak
terdaftar maka output yang dihasilkan pada serial monitor adalah 0 dan apabila
hasil output pada serial monitor bernilai 1 – 10 maka merupakan jarak input
dari sensor ultrasonik yang berhasil dibaca seperti gambar di bawah ini yang
menandakan pemrograman berhasil berjalan sesuai yang diinginkan pada
rancang bangun Smart Door Bell.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


33

Gambar 3.11 Source Code Arduino Uno

3.3.2.2 Pemrograman ESP32CAM

Pada rancang bangun Smart Door Bell ini penulis menggunakan Arduino Uno
sebagai sumber daya untuk Esp32Cam. Esp32Cam ini ditujukan untuk menangkap
gambar ketika ada tamu yang berkunjung dan menekan bell. Gambar yang berhasil
di tangkap akan dikirim ke aplikasi Blynk dalam bentuk notifikasi dan apabila
notifikasi itu dibuka makan akan muncul gambar seseorang yang berhasil di
tangkap gambarnya oleh Esp32Cam, kemudian pemilik rumah dapat mengontrol
servo untuk membuka dan menutup pintu pada aplikasi Blynk tersebut ketika telah
melihat tamu yang berkunjung pada rancang bangun Smart Door Bell. Adapun
tahap pemrograman pada rangkaian Esp32Cam sebagai berikut:

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


34

1. Gambar di bawah ini merupakan source code dari program pada modul
Esp32Cam. Pada paragraf pertama dan 3 table yaitu app_httpd.cpp,
camera_index.h, camera_pins.h merupakan library dari modul Esp32Cam,
WiFi dan Blynk.

Kemudian untuk paragraf kedua merupakan jenis atau model fitur yang ingin
digunakan pada Esp32Cam, pin pada modul Esp32Cam, alamat pin analog yang
digunakan untuk push button/ tombol, alamat ssid dan password WiFi yang
digunakan untuk mengakses Esp32Cam secara online, alamat autentikasi untuk
akses pada aplikasi Blynk. Selanjutnya terdapat alamat penulisan tipe data
berbasis local ip pada Esp32Cam dan pendeklarasian fungsi untuk memulai
sistem pada Esp32Cam.

Gambar 3.12 Source Code Esp32Cam

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


35

2. Gambar di bawah merupakan source code paragraf ketiga dan keempat yang
menjelaskan tentang perintah dasar untuk notifikasi pada Blynk ketika tombol
bell ditekan, kemudian terdapat jalur komunikasi untuk menghubungkan hasil
gambar yang telah ditangkap sehingga bisa diakses dan diperoleh pada aplikasi
Blynk melalui local ip. Kemudian terdapat perintah dasar yang hanya
dijalankan satu kali yaitu jumlah kecepatan pada serial untuk memproses data
yang diprogram dan setelan untuk hasil keluaran debug bernilai true terhadap
pendeteksian bug atau error.

Gambar 3.13 Source Code Esp32Cam

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


36

3. Selanjutnya gambar di bawah merupakan alamat konfigurasi Esp32Cam


mengenai pin dan setelan dasar seperti pada contoh source code yang
disediakan aplikasi Arduino IDE untuk menjalankan Esp32Cam. Kemudian
terdapat pengalamatan pin untuk modul Esp32Cam.

Gambar 3.14 Source Code Esp32Cam

Gambar 3.15 Source Code Esp32Cam

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


37

Gambar 3.16 Source Code Esp32Cam

4. Pada gambar di bawah ini terdapat perintah yang buat untuk melakukan
pengecekan secara ulang untuk Esp32Cam bisa terhubung ke WiFi apabila satu
kali percobaan dalam mengkoneksikan belum berhasil dan modul Esp32Cam
siap dikoneksikan. Kemudian terdapat perintah secara berulang ketika tombol
ditekan makan kamera akan menangkap gambar yang akan dikirim ke aplikasi
Blynk dengan keadaan siap menerima gambar yang berhasil ditangkap.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


38

Gambar 3.17 Source Code Esp32Cam

3.3.2.3 Pemrograman ESP8266 Node MCU

Esp8266 Node MCU merupakan modul yang digunakan untuk memprogram servo
agar dapat dikendalikan di aplikasi Blynk, pada rancang bangun Smart Doorbell
ini

1. Pada paragraf pertama terdapat library aplikasi Blynk, Esp8266WiFi dan servo.
Selanjutnya pada paragraf kedua terdapat pengalamatan id, password dan
autentikasi agar modul Esp8266 dapat terkoneksi ke Wifi yang dituju dan
terkoneksi ke aplikasi Blynk. Pada paragraf kedua terdapat inisialisasi servo,
jumlah kecepatan dalam memproses data, Blynk membaca id, password,
autentikasi, pin analog yang digunakan untuk servo dan menjalankan Blynk
secara berulang.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


39

Gambar 3.18 Source Code Node MCU (Servo)

2. Di bawah ini meruapakan source code pada paragraf akhir yang merupakan
pengalamatan pada dua tombol pin digital pada aplikasi Blynk untuk
menggerakkan servo pada rancang bangun Smart Doorbell.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


40

Gambar 3.19 Source Code Node MCU (Servo)

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


41

3.3.2.4 Setting Aplikasi Blynk

Rancang bangun Smart Doorbell ini menggunakan aplikasi Blynk sebagai kendali
jarak jauh dengan koneksi internet untuk melakukan monitoring terhadap tamu
yang berkunjung dan menekan tombol pada rangakain bell Esp32Cam.

1. Langkah pertama yang dilakukan untuk membuat halaman projek pada aplikasi
Blynk setelah melakukan instalasi dan pendaftaran akun dengan email adalah
dengan membuat projek. Lakukan setting untuk memilih perangkat yang
digunakan dan tipe koneksi yang dgunakan seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.20 Setting Aplikasi Blynk Gambar 3.21 Setting Aplikasi Blynk

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


42

2. Langkah kedua yaitu klik widget box untuk memilih ftur apa yang ingin
digunakan, pada rangkaian ini penulis menggunakan fitur tombol sebanyak dua
buah untuk mengontrol servo, fitur notifikasi sebagai tanda apabila modul
Esp32Cam berhasil menangkap gambar dan fitur image gallery untuk
menampilkan gambar yang berhasil ditangkap oleh modul Esp32Cam.

Gambar 3.22 Setting Aplikasi Blynk Gambar 3.23 Setting Aplikasi Blynk

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


43

3. Kemudian tampilan pada lembar projek yang telah di setting seperti gambar di
bawah ini dan langkah berikutnya adalah mensetting source yang digunakan
yaitu Esp32Cam dan virtual pin untuk id gambar pada fitur image gallery,
setting pada fitur notifikasi dan selanjutnya setting pada fitur tombol untuk
target dan pin virtual yang dituju seagai output. Atur target pada kamera dengan
device ESP32 Dev Board dan untuk tombol servo di Blynk atur target dengan
device Node MCU.

Gambar 3.24 Setting Aplikasi Blynk Gambar 3.25 Setting Aplikasi Blynk

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


44

Gambar 3.26 Setting Aplikasi Blynk Gambar 3.27 Setting Aplikasi Blynk

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 PENGUJIAN

Pada bagian ini akan dilakukan pengujian dari rancang bangun Smart Door
Bell berdasarkan pada rancangan dan flow yang telah dibuat. Pengujian ini
bertujuan untuk menguji rancang bangun Smart Door Bell dan mengetahui
apakah sistem telah berjalan sebagaimana seharusnya atau masih mengalami
kendala seperti sistem error dan perangkat bermasalah. Pengujian akan
dilakukan secara menyeluruh dimulai dari deskripsi pengujian hingga data
hasil penulisan, hasil pengujian akan dianalisis pada akhir BAB IV.

4.2 DESKRIPSI PENGUJIAN

Pada tahap deskripsi pengujian ini akan dilakukan pengujian dari perancangan
perangkat keras dan perangkat lunak. Pengujian ini bertujuan untuk mencari
letak kesalahan dari perangkat keras, wiring, hingga pemrograman. Pengujian
yang akan dilakukan antara lain:

1. Semua modul dapat menyala dan dapat bekerja masing-masing.


2. Semua modul bekerja sesuai flow yang telah dibuat.

Dari hasil pengujian di atas, penulis akan mencatat hasil untuk membuktikan
rancang bangun Smart Doorbell telah bekerja sesuai dengan flow yang
diinginkan.

4.3 PROSEDUR PENGUJIAN

Pada bagian ini akan dijelaskan tahapan atau prosedur pengujian, setiap prosedur
pengujian mengikuti deskripsi pengujian.

45
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
46

4.3.1 Prosedur Pengujian Modul

Modul yang telah dirangkai dan diprogram akan diuji sesuai dengan fungsi
masing-masing modul. Semua hasil dari pengujian akan dicatat dengan
beberapa ketentuan antara lain:
1. Modul Arduino Uno menyala dan bekerja sesuai dengan fungsinya.
2. Modul Esp32Cam menyala dan bekerja sesuai dengan fungsinya.
3. Modul Arduino Uno menyala namun tidak dapat bekerja sesuai fungsi.
4. Modul Esp32Cam menyala namun tidak dapat bekerja sesuai fungsi.
5. Modul Arduino Uno tidak menyala.
6. Modul Esp32Cam tidak menyala.

4.3.2 Prosedur Pengujian Flow

Pengujian flow yang akan dilakukan bertujuan untuk mencatat waktu


penggunaan dari setiap flow yang dibuat, catatan waktu yang telah
dikumpulkan akan dianalisa untuk mendapatkan konfigurasi yang optimal.

4.3.2.1 Prosedur Pengujian Flow Sensor Biometrik


Tabel 4. 1 Prosedur Pengujian Flow Sensor Biometrik

Modul Kondisi Prosedur Hasil

Fingerprint Sensor fingerprint Melakukan enroll Catatan waktu


AS608 dalam kondisi dan autentikasi proses melakukan
standby siap di sebanyak jumlah enroll dan
program dengan sidik jari yang di autentikasi.
Arduino Uno dan daftarkan.
menggunakan
aplikasi Arduino
IDE

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


47

Pengujian flow sensor fingerprint bertujuan untuk mencatat waktu proses


untuk melakukan enroll dan autentikasi sebanyak jumlah jari yang didaftarkan
sebanyak. Hasil dari pengujian ini akan dianalisa untuk mencari tahu apakah
waktu untuk memproses kedua kegiatan tersebut masih dapat dipersingkat.

4.3.2.2 Prosedur Pengujian Flow Servo

Tabel 4. 2 Prosedur Pengujian Flow Servo

Modul Kondisi Prosedur Hasil

Servo Servo dalam Melakukan uji Berhasil


kondisi siap coba fungsi servo mengetahui
digunakan dan dengan source jumlah radius
siap diprogram code example putar pada servo
menggunakan pada aplikasi hanya 180º.
mikrokontroller Arduino Uno.
Arduino UNO dan
menggunakan
aplikasi Arduino
IDE.

Pengujian flow servo bertujuan untuk mengetahui apakah servo berfungsi secara
normal dan mengetahui radius putar servo yang akan digunakan pada rancang
bangun Smart Doorbell. Apabila hasil dari pengujian ini berhasil maka servo siap
digunakan dan diprogram untuk rancang bangun Smart Doorbell.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


48

4.3.2.3 Prosedur Pengujian Sensor Ultrasonik


Tabel 4. 3 Prosedur Pengujian Flow Sensor Ultrasonik

Modul Kondisi Prosedur Hasil

Modul sensor Sensor ultrasonic Melakukan uji Mampu


ultrasonik
dalam kondisi siap coba fungsi sensor mendeteksi
digunakan dan ultrasonik dengan dengan jarak
siap diprogram source code tertentu sesuai
menggunakan example pada jarak yang ada
mikrokontroller aplikasi Arduino pada source code
Arduino Uno dan IDE. example pada
menggunakan Arduino IDE.
aplikasi Arduino
IDE.

Pengujian flow sensor ultrasonik bertujuan untuk mengetahui apakah servo


berfungsi secara normal dan mengetahui radius putar servo yang akan digunakan
pada rancang bangun Smart Doorbell. Apabila hasil dari pengujian ini berhasil
maka servo siap digunakan dan diprogram untuk rancang bangun Smart Doorbell.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


49

4.3.2.4 Prosedur Pengujian ESP32CAM


Tabel 4. 4 Prosedur Pengujian Flow ESP32CAM

Modul Kondisi Prosedur Hasil

Modul Esp32Cam Modul Esp32Cam Melakukan uji Mampu


dalam kondisi siap coba fungsi modul menampilkan
digunakan dan Esp32Cam gambar secara
siap diprogram dengan source real time namun
menggunakan code example dengan sedikit
mikrokontroller pada aplikasi delay ketika
dan menggunakan Arduino IDE. diakses di web
aplikasi Arduino dan dengan sesuai
IDE. source code
example pada
Arduino IDE.

Pengujian flow pada Esp32Cam bertujuan untuk mengetahui apakah modul


Esp32Cam berfungsi secara normal dan mengetahui apakah dapat digunakan dan
diprogram. Apabila hasil dari pengujian ini berhasil maka modul Esp32Cam siap
digunakan dan diprogram untuk rancang bangun Smart Doorbell.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


50

4.3.2.5 Prosedur Pengujian Push Button

Tabel 4. 5 Prosedur Pengujian Flow Push Button

Modul Kondisi Prosedur Hasil

Push Button Push Button Melakukan uji Push button


dalam kondisi siap coba fungsi push berhasil terdeteksi
digunakan dan button dengan pada serial
siap diprogram source code monitor dengan
menggunakan example pada sesuai source code
mikrokontroller aplikasi Arduino example pada
dan menggunakan IDE. Arduino IDE.
aplikasi Arduino
IDE.

Pengujian flow pada push button bertujuan untuk mengetahui apakah modul push
button berfungsi secara normal dan mengetahui apakah dapat digunakan dan
diprogram. Apabila hasil dari pengujian ini berhasil maka modul push button siap
digunakan dan diprogram untuk rancang bangun Smart Doorbell.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


51

4.3.2.6 Prosedur Pengujian Buzzer

Tabel 4.6 Prosedur Pengujian Flow Buzzer

Modul Kondisi Prosedur Hasil

Buzzer Buzzer dalam Melakukan uji Buzzer berhasil


kondisi siap coba fungsi menyala dengan
digunakan dan buzzer dengan mengeluarkan
siap diprogram menghubungkan bunyi ketika
menggunakan pin (+) pada dihubungkan
mikrokontroller buzzer ke 5V pada dengan Arduino
Esp32Camera dan Arduino Uno dan Uno.
menggunakan pin (-) pada buzzer
aplikasi Arduino ke GND pada
IDE dan Arduino Uno.

Pengujian flow pada buzzer bertujuan untuk mengetahui apakah buzzer berfungsi
secara normal dan mengetahui apakah dapat digunakan dan diprogram. Apabila
hasil dari pengujian ini berhasil maka buzzer siap digunakan dan diprogram untuk
rancang bangun Smart Doorbell.

4.4 HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN

Pada bagian ini data hasil pengujian akan dikumpulkan, hasil pengujian berupa
catatan waktu yang didapatkan dengan menjalankan perintah sesuai dengan yang
diinginkan.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


52

4.4.1 Hasil Pengujian Dan Analisa Flow Sensor Biometrik AS608

Tabel 4. 7 Hasil Pengujian Flow Sensor Biometrik AS608

No.
Status User Status Waktu
Pengujian

1. Enroll Jari telunjuk kanan Rafi Berhasil 3 detik


2. Enroll Jari tengah kanan Rafi Berhasil 2 detik
3. Enroll Jari kelingking kanan Rafi Berhasil 4 detik
4. Enroll Jari telunjuk kiri Rafi Berhasil 6 detik
5. Autentikasi Jari telunjuk kanan Rafi Berhasil 2 detik
6. Autentikasi Jari tengah kanan Rafi Berhasil 2 detik
7. Autentikasi Jari kelingking kanan Rafi Berhasil 3 detik
8. Autentikasi Jari telunjuk kiri Rafi Berhasil 3 detik
9. Autentikasi Jari kelingking kanan Rafi Berhasil 2 detik
10. Autentikasi Jari telunjuk kiri Rafi Berhasil 3 detik
Rata-rata 3 detik
Pada tabel di atas terdapat hasil yang menunjukkan bahwa modul sensor
fingerprint dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan untuk membuat rancang bangun
Smart Doorbell. Flow sensor fingerprint akan diterima, diproses dan menjadi
trigger untuk modul servo. Kendala yang terdapat pada perancangan flow sensor
fingerprint/ sensor biometrik AS608 adalah ketika sedang melakukan enroll dan
berhasil mendaftarkan sidik jari, pada srial monitor akan mengeluarkan output
terus menerus. Pada saat pengujian, sensor fingerprint dapat bekerja dengan
maksimal maka dapat diputuskan bahwa kinerja dari sensor fingerprint sudah
optimal untuk digunakan pada rancang bangun Smart Doorbell.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


53

4.4.2 Hasil Pengujian Dan Analisa Flow Sensor Ultrasonik

Tabel 4. 8 Hasil Pengujian Flow Sensor Ultrasonik

No.
Status Ultrasonik Status Jarak Waktu
Peng
ujian

1. Mendeteksi jarak objek Berhasil 10 cm 1 detik

2.
Mendeteksi jarak objek Berhasil 9 cm 1 detik

3.
Mendeteksi jarak objek Berhasil 8 cm 1 detik

4. Mendeteksi jarak objek Berhasil 10 cm 1 detik

5. Mendeteksi jarak objek Berhasil 10 cm 1 detik

6. Mendeteksi jarak objek Berhasil 5 cm 1 detik

7. Mendeteksi jarak objek Berhasil 3 cm 2 detik

8. Mendeteksi jarak objek Berhasil 2 cm 1 detik

9. Mendeteksi jarak objek Berhasil 7 cm 2 detik

10. Mendeteksi jarak objek Berhasil 8 cm 2 detik

Rata-rata 1,3 detik

Pada tabel di atas terdapat hasil yang menunjukkan bahwa modul sensor
ultrasonik dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan untuk membuat rancang bangun
Smart Doorbell. Flow sensor ultrasonik akan diterima, diproses dan menjadi
trigger untuk modul servo. Kendala yang terdapat pada perancangan flow sensor
ultrasonik adalah ketika sensor ultrasonik diprogram dan diintegrasikan dengan
modul yang lain, terkadang terjadi delay ketika mendeteksi objek. Pada saat
pengujian, sensor ultrasonik dapat bekerja dengan maksimal maka dapat

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


54

diputuskan bahwa kinerja dari sensor ultrasonik sudah optimal untuk digunakan
pada rancang bangun Smart Doorbell.
4.4.3 Hasil Pengujian Dan Analisa Flow Servo
Tabel 4. 9 Hasil Pengujian Flow Servo

No.
Status Servo Status Gerak Waktu
Pengujian

1. Input jumlah gerak 180º Berhasil 180° 1 detik

2. Input jumlah gerak 0º Berhasil 0° 2 detik


3. Input jumlah gerak 180º Berhasil 180° 1 detik
4. Input jumlah gerak 0º Berhasil 0° 2 detik
5. Input jumlah gerak 180º Berhasil 180° 2 detik
6. Input jumlah gerak 0º Berhasil 0° 1 detik
7. Input jumlah gerak 180º Berhasil 180° 1 detik
8. Input jumlah gerak 0º Berhasil 0° 1 detik
9. Input jumlah gerak 180º Berhasil 180° 1 detik
10. Input jumlah gerak 0º Berhasil 0° 2 detik
Rata-rata 1,3 detik

Dapat disimpulkan bahwa pada tabel diatas terdapat hasil yang menunjukkan
bahwa modul servo hanya dapat bergerak sejumlah 180° saja, namun servo teteap
dapat digunakan karena pada rancang bangun Smart Doorbell hanya
membutuhkan servo dengan jumlah gerak 180° untuk membuka pintu.

Flow servo akan menerima dan merespon trigger dari modul sensor ultrasonik
atau sensor biometrik. Kendala yang terdapat pada perancangan flow servo adalah
ketika servo diprogram dengan jumlah 360° maka tidak akan bisa karena jumlah
servo yang digunakan dan di uji coba ini hanya memiliki jumlah gerak 180°. Pada
saat pengujian, servo dapat bekerja dengan maksimal maka dapat diputuskan
bahwa kinerja dari sensor ultrasonik sudah optimal untuk digunakan pada rancang
bangun Smart Doorbell.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


55

4.4.4 Hasil Pengujian Dan Analisa Flow Esp32Cam


Tabel 4.10 Hasil Pengujian Flow Esp32Cam

No.
Status Esp32Cam Hasil Waktu
Pengujian

1. Terkoneksi jaringan internet Berhasil 36 detik


2. Terkoneksi jaringan internet Berhasil 40 detik
3. Terkoneksi jaringan internet Berhasil 37 detik
4. Terkoneksi jaringan internet Berhasil 45 detik
5. Terkoneksi jaringan internet Berhasil 43 detik
6. Terkoneksi jaringan internet Berhasil 36 detik
7. Terkoneksi jaringan internet Berhasil 30 detik
8. Terkoneksi jaringan internet Berhasil 33 detik
9. Terkoneksi jaringan internet Berhasil 45 detik
10. Terkoneksi jaringan internet Berhasil 40 detik
Rata-rata 38,5 detik

Dapat disimpulkan bahwa pada tabel diatas terdapat hasil yang menunjukkan
bahwa modul Esp32Cam hanya dapat diakses apabila terhubung dengan koneksi
internet dan telah melakukan input berupa ip via website, jadi untuk dilakukannya
pengujian dan pemrograman modul Esp32Cam ini harus terhubung dengan
koneksi internet lalu kemudian dapat diakses dan percobaan fitur pada proses
pengujian ini.

Flow Esp32Cam akan menerima dan merespon trigger dari push button ketika
ditekan. Kendala yang terdapat pada perancangan flow Esp32Cam adalah ketika
sudah berhasil mengakses kamera via website secara live stream, terkadang
kamera terputus dengan koneksi tanpa waktu yang dapat diprediksi dan kendala
tersebut dapat dipengaruhi oleh jaringan internet yang digunakan untuk
mengakses kamera tidak stabil.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


56

Pada saat pengujian, Esp32Cam dapat bekerja dengan maksimal maka dapat
diputuskan bahwa kinerja dari Esp32Cam sudah optimal untuk digunakan pada
rancang bangun Smart Doorbell.

4.4.5 Hasil Pengujian Dan Analisa Flow Push Button

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Flow Push Button

No.
Status Status Push Button Hasil Waktu
Pengujian

Buzzer
menyala
1. Ditekan Terhubung daya dari arduino dan kamera Real time
menangkap
gambar

Buzzer
tidak
menyala
Tidak
2. Terhubung daya dari arduino dan kamera Real time
ditekan
tidak
menangkap
gambar

Buzzer
menyala
3. Ditekan Terhubung daya dari arduino dan kamera Real time
menangkap
gambar

Buzzer
tidak
menyala
Tidak
4. Terhubung daya dari arduino dan kamera Real time
ditekan
tidak
menangkap
gambar

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


57

Buzzer
menyala
5 Ditekan Terhubung daya dari arduino dan kamera Real time
menangkap
gambar
Buzzer
tidak
menyala
Tidak
6. Terhubung daya dari arduino dan kamera Real time
ditekan
tidak
menangkap
gambar

Buzzer
menyala
7. Ditekan Terhubung daya dari arduino dan kamera Real time
menangkap
gambar

Buzzer
tidak
menyala
Tidak
8. Terhubung daya dari arduino dan kamera Real time
ditekan
tidak
menangkap
gambar

Buzzer
menyala
9. Ditekan Terhubung daya dari arduino dan kamera Real time
menangkap
gambar

Buzzer
tidak
menyala
Tidak
10. Terhubung daya dari arduino dan kamera Real time
ditekan
tidak
menangkap
gambar

Rata-rata Real time

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


58

Dapat disimpulkan bahwa pada tabel di atas terdapat hasil yang menunjukkan
bahwa Push Button berhasil melewati tahap pengujian dan dapat diprogram lebih
lanjut dan digunakan pada rancang bangun Smart Doorbell. Pada pengujian Push
Button ini tidak ditemukannya kendala yang dapat menghambat pengerjaan
rancang bangun Smart Doorbell ini.

4.4.6 Hasil Pengujian Dan Analisa Flow Buzzer


Tabel 4.12 Hasil Pengujian Flow Push Button

No.
Status Status Buzzer Hasil Waktu
Pengujian
Pin (+) terhubung dengan Buzzer
Setiap pin 5V dan pin (-) terhubung mengeluar
1. dengan GND pada modul kan bunyi Real time
dihubungkan
Esp32Camera

Pin (+) terhubung dengan Buzzer


Setiap pin 5V dan pin (-) terhubung mengeluar
2. dengan GND pada modul kan bunyi Real time
dihubungkan
Esp32Camera

Pin (+) terhubung dengan Buzzer


Setiap pin 5V dan pin (-) terhubung mengeluar
3. dengan GND pada modul kan bunyi Real time
dihubungkan
Esp32Camera

Pin (+) terhubung dengan Buzzer


Setiap pin 5V dan pin (-) terhubung mengeluar
4. dengan GND pada modul kan bunyi Real time
dihubungkan
Esp32Camera

Pin (+) terhubung dengan Buzzer


Setiap pin 5V dan pin (-) terhubung mengeluar
5. dengan GND pada modul kan bunyi Real time
dihubungkan
Esp32Camera

Pin (+) terhubung dengan Buzzer


Setiap pin 5V dan pin (-) terhubung mengeluar
6. dengan GND pada modul kan bunyi Real time
dihubungkan
Esp32Camera

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


59

Pin (+) terhubung dengan Buzzer


Setiap pin 5V dan pin (-) terhubung mengeluar
7. dengan GND pada modul kan bunyi Real time
dihubungkan
Esp32Camera

Pin (+) terhubung dengan Buzzer


Setiap pin 5V dan pin (-) terhubung mengeluar
8. dengan GND pada modul kan bunyi Real time
dihubungkan
Esp32Camera

Pin (+) terhubung dengan Buzzer


Setiap pin 5V dan pin (-) terhubung mengeluar
9. dengan GND pada modul kan bunyi Real time
dihubungkan
Esp32Camera

Pin (+) terhubung dengan Buzzer


Setiap pin 5V dan pin (-) terhubung mengeluar
10. dengan GND pada modul kan bunyi Real time
dihubungkan
Esp32Camera

Rata-rata Real time

Dapat disimpulkan bahwa pada tabel di atas terdapat hasil yang menunjukkan
bahwa buzzer berhasil melewati tahap pengujian dan dapat diprogram lebih lanjut
dan digunakan pada rancang bangun Smart Doorbell. Pada pengujian buzzer ini
tidak ditemukannya kendala yang dapat menghambat pengerjaan rancang bangun
Smart Doorbell ini.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan pada
Rancang Bangun Smart Doorbell Berbasis Iot Menggunakan Arduino Uno Dan
ESP32CAM adalah sebagai berikut:

Smart Doorbell merupakan prototype bell pintar yang dapat digunakan di rumah-
rumah pada umumnya, khususnya bagi pemilik rumah yang ingin mengetahui
tamu yang berkunjung dengan sistem yang lebih modern dan lebih pintar. Selain
mempermudah pemilik rumah untuk mengetahui tamunya, bell pintar ini juga
lebih efisien karena mampu membukakan pintu dan menutup pintu untuk tamu
hanya dengan menekan tombol kontrol pada aplikasi Blynk.

Rancang bangun Smart Doorbell ini juga memiliki fitur modern bagi pemilik
rumah ketika hendak membuka pintu dari luar rumah dengan menggunakan sensor
sidik jari dan ketika dari dalam rumah menggunakan sensor ultrasonik. Metode
ini juga ditujukan untuk memodernisasi sistem buka tutup pintu secara manual
menjadi sistem buka tutup pintu otomatis.

Berdasarkan hasil pembuatan dan pengujian rancang bangun Smart Doorbell ini
dapat disimpulkan bahwa mikrokontroler Arduino Uno dan Esp32CAM mampu
untuk diprogram menjadi sebuah rancang bangun Smart Doorbell berbasis IoT
yang dikontrol menggunakan aplikasi Blynk, namun pada Rancang Bangun Smart
Doorbell ini masih diperlukannya penelitian secara lanjut agar dapat
diintegrasikannya rangkaian Arduino Uno dan ESP32CAM serta perangkat
pendukung lainnya karena yang dihasilkan pada penelitian ini kedua modul
tersebut berbeda rangkaian secara skematik namun tetap terintegrasi secara fungsi
alat.

60
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
61

5.2 Saran

Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu perlu diadakan
penelitian lanjutan untuk menyempurnakan rancang bangun Smart Doorbell ini
dengan saran antara lain :

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengintegrasikan servo agar


dapat diprogram secara satu kesatuan dengan modul Esp32Camera, karena pada
rancang bangun Smart Doorbell ini penulis hanya mampu memrogram dan
mendapatkan solusi dengan menggunakan Esp8266 Node MCU.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengintegrasikan buzzer agar


dapat diprogram secara satu kesatuan dengan modul Esp32Camera, karena pada
rancang bangun Smart Doorbell ini penulis belum mampu memprogram dan
berhasil mendapatkan solusi untuk mengintegrasikan buzzer dalam satu
rangkaian dengan modul Esp32Camera namun buzzer tetap digunakan dan
hanya menyala setelah mendapat trigger dari push button.

3. Kemudian apabila ingin melakukan penelitian sejenis dengan menggunakan


modul Esp32Camera sebaiknya menggunakan modul Ftdi untuk sumber daya
dari kamera tersebut, karena dengan menggunakan Ftdi dapat dikatakan lebih
murah dan dengan fungsi yang sama. Penulis menyarankan hal tersebut karena
pada rancang bangun Smart Doorbell ini penulis meggunakan modul Arduino
Uno sebagai sumber daya untuk modul Esp32Camera, yang di mana modul
Arduino Uno ini lebih mahal dari Ftdi namun dengan fungsi yang sama sebagai
sumber daya kamera.

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Y. (2018). Internet Of Things Sistem Pengendalian Lampu Menggunakan


Raspberry Pi Erbasis Mobile, Jurnal Ilmiah IlmuKomputer, 4 (1) hlm. 20-21,
dalam Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik “Technologia”, 7 (4) hlm. 262-268.
Fareiza, M. F., 2020. RANCANG BANGUN APLIKASI MOBILE UNTUK
PROTOTYPE SMART DOOR MENGGUNAKAN. Skripsi, p. 57.
Handi. Fitriyah, H. Setyawan, G. E. (2019). Sistem Pemantauan Menggunakan Blynk
dan Pengendalian Penyiraman Tanaman Jamur Dengan Metode Logika Fuzzy,
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 3 (4) hlm.
3258-3265.
Latifah, U. Saputro, J. K. (2018). Perancangan Robot ARM Gripper Berbasis Arduino
Uno Menggunakan Antarmuka LABVIEW, Program StudiTeknik Elektro,
Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang.
Lestari, N. (2017). Rancang Bangun Pintu Otomatis Menggunakan Arduino Uno Dan
Pir (Passive Infra Red) Sensor Di Smp Negeri Simpang Semambang, Jurnal
Sistem Komputer Musirawas, 2 (2) hlm. 65-66, dalam Buku A. Kadir, (2015),
Buku Pintar Pemrograman Arduino.
Mubarak, A. Al’ Farisi, D. I. Daivd, Masiku, R. L. (2020). Perancangan Prototipe
Indikator Kapasitas Penyimpanan Level Tangki Minyak Dengan Sensor Ultra
Sonic, DHT11, dan MQ-2 Secara Digital Berbasis Arduino Uno R3, Jurnal
Teknologi Elektro, 11 (2) hlm. 100-107.
Santoso, R. N. (2017). Perencanaan Dan Pengembangan Aplikasi Absensi Mahasiswa
Menggunakan Smart Card Guna Pengembangan Kampus Cerdas (Studi Kasus
Politik Negeri Tanah Laut), Jurnal Integrasi, 9 (1) hlm. 87-88.
Setiawan, A. Purnamasari, A. I. (2019). Pengembangan Smart Home Dengan
Microcontrollers ESP32 Dan MC-38 Door Magnetic Switch Sensor Berbasis
Internet of Things (IoT) Untuk Meningkatkan Deteksi Dini Keamanan
Perumahan, Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi), 3 (3)
hlm. 451-457.
Siswanto, A. Yulianti, A. Costaner, L. (2018). Sistem Pengaman Pintu Rumah Dengan
Teknologi Biometrik Sidik Jari Berbasis Arduino, Jurnal Penelitian Pos dan
Informatika, 8 (2) hlm. 97-107.
Wicaksono, M. F. (2017). Implementasi Modul Wifi Nodemcu Esp8266 Untuk Smart
Home, Jurnal Teknik Komputer Unikom, 6 (1) hlm. 1-2.
Wiharto, H. L. dan Subekti, Y. (2016). Penerapan Sensor Ultrasonik Pada Sistem
Pengisian Zat Cair Dalam Tabung Silinder Berbasis Mikrokontroler Atmega 16,
Jurnal Hasil Penelitian LPPM Untag Surabaya, 1 (2) hlm. 159-160.

62
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknin Negeri Jakarta
63

L1 – Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Muhamad Rafi Ardra Kusuma Basuki


Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 11 Oktober 1999
Agama : Islam
Domisili : Jakarta Timur
Alamat : Jln. Gardu No.35, Rt.07/03, Kel. Balekambang/
Kramatjati, Condet, Jakarta Timur.

Riwayat Pendidikan:
1. R.A. AN-NISA Jakarta tahun 2003 s.d. 2005
2. SD Negeri 011 PG Jakarta tahun 2005 s.d. 2011
3. MTS Negeri 6 Jakarta tahun 2011 s.d. 2014
4. SMK Islam P.B. Soedirman 1 Jakarta tahun 2014 s.d. 2017
5. Politeknik Negeri Jakarta tahun 2017 s.d. sekarang

Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


L2 – Dokumentasi Pengerjaan Alat

64
Jurusan Teknik Informatika Dan Komputer – Politeknin Negeri Jakarta

Anda mungkin juga menyukai