Anda di halaman 1dari 89

RANCANG BANGUN SMARTHOME

MENGGUNAKAN ARDUINO MEGA 2560 BERBASIS


IoT (INTERNET OF THINGS)

SISTEM MONITORING DAN KONTROL


SMARTHOME

LAPORAN SKRIPSI

JAMAL ABDUL NASYIR 4816050174

KONSENTRASI KEAMANAN SISTEM INFORMASI

PROGRAM STUDI TEKNIK MULTIMEDIA DAN JARINGAN

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2020
RANCANG BANGUN SMARTHOME
MENGGUNAKAN ARDUINO MEGA 2560 BERBASIS
IoT (INTERNET OF THINGS)

SISTEM MONITORING DAN KONTROL


SMARTHOME

Dibuat untuk Melengkapi Syarat-Syarat yang Diperlukan untuk Memperoleh


Diploma Empat Politeknik

JAMAL ABDUL NASYIR

4816050174

KONSENTRASI KEAMANAN SISTEM INFORMASI

PROGRAM STUDI TEKNIK MULTIMEDIA DAN JARINGAN

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2020
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi / Tesis / Disertasi ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua

sumber baik yang dikutip maupun dirujuk terlah saya nyatakan dengan

benar.

Nama : JAMAL ABDUL NASYIR

NIM : 4816050174

Tanggal : 01 Juli 2020

Tanda Tangan :

iii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis menyadari
tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik tanpa bimbingan, saran,
motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Teristimewa kepada orang tua yang saya cintai yaitu Bapak M. Ichwan Nur
Chabib dan Ibu Khusnun Nazulah yang telah memberikan motivasi, doa dan
dukungan dana sehingga penulisan skripsi ini berjalan dengan baik dan
lancar.
2. MAULDY LAYA, S.Kom., M.Kom. Selaku Kepala Jurusan Teknik
Informatika dan Komputer.
3. AYU ROSYIDA ZAIN S.ST , M.T. Selaku Dosen Pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan selama penyusunan
skripsi.
4. Seluruh jajaran Dosen dan Staf Teknik Informatika dan Komputer
Politeknik Negeri Jakarta
5. Kepada sahabat dan teman serta rekan rekan seperjuangan yang selama ini
senantiasa setia menemani saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu memberikan dukungan.

Puji dan Syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis menyadari
tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik tanpa bimbingan, saran,
motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Depok, 1 Juli 2020
Penulis,
JAMAL ABDUL NASYIR

v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI
Sebagai sivitas akademik Politeknik Negeri Jakarta, saya yang bertanda
tangan di bawah ini:

Nama : Jamal Abdul Nasyir

NIM : 4816050174

Program Studi : Teknik Multimedia dan Jaringan

Jurusan : Teknik Informatika dan Komputer

Jenis karya : Skripsi/Tesis/Disertasi/Karya Ilmiah Lainnya*

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Politeknik Negeri Jakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : “Rancang Bangun Smarthome
Menggunakan Arduino Mega 2560 berbasis IoT (Internet of Thing)”beserta
perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini
Politeknik Negeri Jakarta berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan
skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Depok, 1 Juli 2020


Yang membuat pernyataan,

JAMAL ABDUL NASYIR

*Karya Ilmiah: karya akhir, makalah non seminar, laporan kerja praktek,
laporan magang, karya profesi dan karya spesialis

vi
ABSTRAK
Abstrak
ABSTRAK Akses perangkat ruangan untuk Smart Home merupakan gabungan antara
teknologi dan pelayanan pada lingkungan rumah dengan tujuan meningkatkan efesiensi,
kenyamanan dan keamanan. Sistem Smart Home terdiri dari perangkat kendali,
monitoring dan otomatisasi perangkat. Pada Smart Home, beberapa perangkat atau
peralatan rumah yang dapat diakses melalui sebuah komputer ataupun melalui bluetooth.
Sistem Smart Home pada sisi kendali dan pemantauan masih belum mendukung multiple
platform dan masih dalam jangakauan yang terbatas. Sehingga dalam implementasinya
masih dalam komunikasi jarak pendek. Pada penelitian ini bertujuan untuk merancang dan
membuat sistem yang dapat diakses di mana saja berbasis IoT. metodologi penelitian
menggunakan metodologi eksperimental. Dalam implementasinya menggunakan
komunikasi Blynk untuk pengiriman data ke server dan modul ESP 8266 sebagai web
server dan juga sebagai upload data ke server. Hasil penelitian, dalam akses dapat
dilakukan di dalam rumah maupun di luar rumah. Hasil pengujian, di dalam rumah dapar
dilakukan langsung dengan mengakes pada arduino server secara intranet dan bila diakses
dari luar dapat dilakukan melalui server Thinkspeak melalui internet, akan tetapi
diperlukan delay dalam setiap pengiriman data ke server.

Kata Kunci : Blynk, IoT, Multiple Platform, Smart Home

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................. III


LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ IV
KATA PENGANTAR ...........................................................................................V
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI ...... VI
ABSTRAK ......................................................................................................... VII
DAFTAR ISI ..................................................................................................... VIII
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................X
DAFTAR TABEL ............................................................................................. XII
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 13
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 13
1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................... 14
1.3 Batasan Masalah .......................................................................................... 14
1.4 Tujuan dan Manfaat .................................................................................... 15
1.5 Metode Pelaksanaan Skripsi........................................................................ 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 16
2.1 Studi Literatur ............................................................................................. 16
2.2 Tinjauan Teori ............................................................................................. 19
2.2.1 IoT(Internet of Thing) .......................................................................... 19
2.2.2 Sistem Monitoring ................................................................................ 19
2.2.3 Mikrokontroler ..................................................................................... 20
2.2.4 Arduino MEGA 2560 ........................................................................... 20
2.2.5 Modul WiFi ESP8266 .......................................................................... 21
2.2.6 Blynk Apps ........................................................................................... 21
2.2.7 Relay ..................................................................................................... 22
2.2.8 Servo ..................................................................................................... 22
2.2.9 Light Emitting Diode (LED) ................................................................ 23
2.2.10 Rain Sensor ......................................................................................... 24
2.2.11 Sensor Gas MQ-135 ........................................................................... 24
2.2.12 Inter Intergrated Circuit (I2C) ............................................................ 24
2.2.13 Liquid Crystal Display (LCD) ............................................................ 25
2.2.14 Sensor DHT11 .................................................................................... 25
2.2.15 Kipas 12Volt ....................................................................................... 25
2.2.16 Flame Sensor ...................................................................................... 25
2.2.17 Push Notification ................................................................................ 26
2.2.18 MP3 Shield ......................................................................................... 26
2.2.19 Valve Regulated Lead Acid Battery (VLRA) .................................... 26
2.2.20 Charge Control Module ...................................................................... 27
2.2.21 Transformator ..................................................................................... 27
2.2.22 Volt Meter .......................................................................................... 28
BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI RANCANG BANGUN ......... 29
3.1 PERENCANAAN SMARTHOME .............................................................. 29
3.1.1 Deskripsi Alat ....................................................................................... 29
3.1.2 Cara Kerja Alat ................................................................................. 30
3.1.3 Diagram Blok .................................................................................... 33
viii
3.2 REALISASI ALAT / PROGRAM APLIKASI ........................................... 34
3.2.1. Perancangan Perangkat Keras .............................................................. 34
3.2.1.1 Pinout Arduino Mega Robotdyn ................................................... 36
3.2.1.2 Pinout Arduino Mega Shield V3 ................................................... 37
3.2.1.3 Pinout Relay Module 4 Channel.................................................... 38
3.2.1.4 Pinout Motor Servo ....................................................................... 39
3.2.1.4 Pinout MP3 Shield UART............................................................. 39
3.2.1.5 Pinout Step Down LM2569 ........................................................... 40
3.2.1.6 Pinout Step UP 150W DC-DC ...................................................... 41
3.2.1.7 Pinout Charge Regulator XH-M603 ............................................. 41
3.2.2 Perancangan Perangkat Lunak .............................................................. 43
3.2.2.1 Setting Arduino IDE untuk Arduino Mega ................................... 43
3.2.3 Perancangan Tampilan Antarmuka Pengguna...................................... 57
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................... 64
4.1 PENGUJIAN ............................................................................................... 64
4.2 DESKRIPSI PENGUJIAN .......................................................................... 64
4.3 Prosedur Pengujian ...................................................................................... 65
4.3.1 Prosedur Pengujian Fungsionalitas....................................................... 65
4.3.2 Prosedur Pengujian Reliability ............................................................. 65
4.3.3 Prosedur Pengujian Avaibility .............................................................. 66
4.3.4 Prosedur Pengujian Usability ............................................................... 66
4.3.5 Prosedur Pengujian Efisiensy ............................................................... 67
4.4 Data & Analisa Hasil Pengujian.................................................................. 67
4.4.1 Data & Analisa Hasil Pengujian Fungsionalitas .................................. 67
4.4.1.1 Data Hasil Pengujian Keakuratan Motor Servo ............................. 68
4.4.1.2 Data Hasil Pengujian Keakuratan Sensor DHT 11 ........................ 69
4.4.1.3 Data Hasil Pengujian Keakuratan Sensor Hujan ........................... 70
4.4.1.4 Data Hasil Pengujian Keakuratan Sensor Gerak ........................... 72
4.4.1.5 Data Hasil Pengujian Redundant Power System ........................... 73
4.4.1.5.1 Data hasil Pengujian Redudant Power System (Min Load)..... 73
4.4.1.5.2 Data hasil Pengujian Redudant Power System (Full Load) ..... 76
4.4.2 Data & Analisa Hasil Pengujian Reliability...................................... 78
4.4.3 Data & Analisa Hasil Pengujian Avaibility.......................................... 78
4.4.4 Data & Analisa Hasil Pengujian Usability ........................................... 80
4.4.5 Data & Analisa Hasil Pengujian Efisiency ........................................... 83
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 85
5.1 KESIMPULAN ........................................................................................... 85
5.2 SARAN ....................................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 87
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS ......................................................... 89

ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Diagram Cara Kerja Alat.................................................................. 30
Gambar 3. 2 Alur Program .................................................................................... 31
Gambar 3. 3 Flowchart .......................................................................................... 32
Gambar 3. 4 Diagram Blok ................................................................................... 33
Gambar 3. 5 Skema Rangkaian Smarthome ......................................................... 34
Gambar 3. 6 Realisasi rangkaian smarthome system ............................................ 35
Gambar 3. 7 Pinout Robotdyn Arduino Mega ...................................................... 36
Gambar 3. 8 Pinout Arduino Mega Shield V3 ...................................................... 37
Gambar 3. 9 Pinout Relay Model 4 Channel ........................................................ 38
Gambar 3. 10 Rangkain Skematik Motor servo .................................................... 39
Gambar 3. 11 Pinout Mp3 Shield UART .............................................................. 39
Gambar 3. 12 Pinout Step Down Regulator .......................................................... 40
Gambar 3. 13 Pinout Step Up Regulator ............................................................... 41
Gambar 3. 14 Rangkaian Skematik Charge Controller ......................................... 41
Gambar 3. 15 Tampilan arduino IDE. ................................................................... 44
Gambar 3. 16 Tampilan Preferences ..................................................................... 44
Gambar 3. 17 Tampilan Pemilihan Board Manager ............................................. 45
Gambar 3. 18 Tampilan Board Manager............................................................... 45
Gambar 3. 19 Tampilan Pemilihan Jenis Board.................................................... 46
Gambar 3. 20 Tampilan Pemilihan Port COM5.................................................... 46
Gambar 3. 21 Tampilan Script (1) ........................................................................ 47
Gambar 3. 22 Tampilan Script (2) ........................................................................ 47
Gambar 3. 23 Tampilan Script (3) ........................................................................ 48
Gambar 3. 24 Tampilan Script (4) ........................................................................ 48
Gambar 3. 25 Tampilan Script (5) ........................................................................ 49
Gambar 3. 26 Tampilan Script (6) ........................................................................ 49
Gambar 3. 27 Tampilan Script (7) ........................................................................ 50
Gambar 3. 28 Tampilan Script (8) ........................................................................ 50
Gambar 3. 29 Tampilan Script (9) ........................................................................ 51
Gambar 3. 30 Tampilan Script (10) ...................................................................... 51
Gambar 3. 31 Tampilan Script (11) ...................................................................... 52
Gambar 3. 32 Tampilan Script (12) ...................................................................... 53
Gambar 3. 33 Tampilan Script (13) ...................................................................... 54
Gambar 3. 34 Tampilan Script (14) ...................................................................... 55
Gambar 3. 35 Tampilan Script (15) ...................................................................... 56
Gambar 3. 36 Tampilan BLYNK Pada PlayStore ................................................ 57
Gambar 3. 37 Dashboard Aplikasi Blynk ............................................................. 58
Gambar 3. 38 Pemilihan PIN pada aplikasi BLYNK ........................................... 58
Gambar 3. 39 Penamaan Project ........................................................................... 58
Gambar 3. 40 Notifikasi Bahwa API code telah berhasiil di E-Mail .................... 59
Gambar 3. 41 E-Mail Yang Berisi API Key ......................................................... 59
Gambar 3. 42 Widget Box .................................................................................... 60
Gambar 3. 43 Fitur "Button" pada BLYNK.......................................................... 62
Gambar 3. 44 Button Setting................................................................................. 62
Gambar 3. 45 Pemilihan PIN Untuk Tombol Button ............................................ 63
Gambar 3. 46 Tombol Button Yang Telah Berhasil Dibuat ................................. 63
x
Gambar 3. 47 Tampilan Akhir pada aplikasi BLYNK ......................................... 63
Gambar 4. 1 Chart Quisioner (1)........................................................................... 80
Gambar 4. 2 Chart Quisioner (2)........................................................................... 80
Gambar 4. 3 Chart Quisioner (3)........................................................................... 81
Gambar 4. 4 Chart Quisioner (4)........................................................................... 81
Gambar 4. 5 Chart Quisioner (5)........................................................................... 82

xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Mapping PIN pada Relay 4 Channel.................................................... 38
Tabel 3. 2 Mapping PIN pada Servo ..................................................................... 39
Tabel 3. 3 Mapping PIN untuk MP3 Shield UART .............................................. 40
Table 4. 1 Hasil Pengujian Fungsionalitas ............................................................ 67
Table 4. 2 Table Pengujian Servo ......................................................................... 68
Table 4. 3 Table Pengujian Servo ......................................................................... 69
Table 4. 4 Percobaan Pengukuran berdasarkan tegangan ..................................... 70
Table 4. 5Percobaan pengukuran berdasarkan tegangan ...................................... 70
Table 4. 6 Percobaan Pengujian dalam jarak tertentu ........................................... 72
Table 4. 7 Pengujian charging kondisi battery penuh (Minimum Load) .............. 73
Table 4. 8 Pengujian keadaan discharge (Minimum Load) .................................. 73
Table 4. 9 Pengujian keadaan charging (Minimum Load) .................................... 74
Table 4. 10 Pengujian charging kondisi battery penuh (Full Load) ...................... 76
Table 4. 11 Pengujian keadaan discharge (Full Load) .......................................... 76
Table 4. 12 Pengujian keadaan charging (Full Load) ........................................... 77
Table 4. 13 Hasil Pengujian Reliability ................................................................ 78
Table 4. 14 Hasil Pengujian Avaibility ................................................................. 78
Table 4. 15 Hasil Rekapitulasi Quisioner Usability .............................................. 82
Table 4. 16 Hasil Pengujian Efisiency Penggunaan Listrik .................................. 83
Table 4. 17 Hasil Pengujian Efisiency Penggunaan Listrik .................................. 83

xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi khususnya dibidang jaringan


telekomunikasi yang sangat modern pada saat ini, tidak di pungkiri bahwa internet
sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari untuk semua kalangan masyarakat
tanpa melihat status sosial dari masyarakat itu sendiri. Untuk sekarang ini,
penggunaan internet oleh masyarakat sangat meningkat dan hampir dibutuhkan
sampai 24 jam. Dengan kemajuan modern ini pun sekarang banyak perangkat
teknologi yang dapat terkoneksi dengan internet baik itu alat elektronik maupun
alat komputer serta Handphone. Dengan kemajuan tersebut, munculah sebuah
inovasi dimana semua alat teknologi tersebut dapat dikendalikan dari jarak jauh
melalui internet agar lebih efisien dan menghemat waktu. Inovasi tersebut
dinamakan Internet of things atau IoT.

Internet of things mencul karena ada nya perkembangan teknologi, perubahan


sosial, ekonomi dan budaya yang menuntut Any time connection, Any Things
connection, dan Any Place connection. Elemen yang terdapat di dalam IoT
adalah Sensor, konektivitas, masyarakat dan proses. Pemanfaatan IoT ini dapat
kita terapkan untuk mengendalikan beberapa alat elektronik yang ada di rumah
seperti lampu, kipas angin, kunci pintu otomatis dan Menutup Pagar Otomatis.
Pengendalian tersebut dapat kita lakukan dari jarak jauh dengan menggunakan
perangkat smartphone. Perangkat smartphone tersebut terhubung dengan Internet
yang dimana internet sebagai jembatan penghubung antara alat dan sistem kontrol
yang kita gunakan. Pengendalian jarak jauh terhadap alat – alat yang ada dirumah
dapat kita sebut dengan sebuah SMARTHOME. Dengan adanya Smarthome dapat
membuat waktu dan tenaga kita menjadi efisien dalam melakukan pengendalian
peralatan elektronik rumah tangga. Untuk menjadikan sebuah Smarthome dengan
konsep Internet of things tersebut dibutuhkan sebuah komponen elektronika yang
telah tersusun dengan berbagai fungsi sebagai sistem. Komponen elektronika
tersebut yang sering kita gunakan sekarang ini adalah Arduino. Selain itu
dibutuhkan juga sebuah jaringan yang memiliki tingkat keamanan yang tinggi
13
14

karena penggunaan jaringan tersebut diperuntukkan untuk mengontrol dan


memonitoring perangkat yang ada di rumah tersebut secara real time. Oleh sebab
itu penulis akan melakukan sebuah penelitian berupa alat “SISTEM MONITORING
DAN KONTROL SMARTHOME BERBASIS IoT(INTERNET OF THINGS)”.
Adapun rancang bangun tersebut akan dapat kita realisasikan di kehidupan sehari –
hari.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun permasalahan dalam penyusunan Proposal Skripsi adalah:

1. Bagaimana hasil dari Perancangan protipe sistem Smart Home Berbasis


IoT menggunakan Arduino Mega?
2. Bagaimana cara mengintegrasikan seluruh sensor agar dapat terhubung
satu sama lain dan pembacaan value sensor dapat dibaca dengan mudah
oleh pengguna?
3. Standard Minimum seperti apa yang harus dipenuhi agar sistem ini dapat
berjalan dengan lancar?

1.3 Batasan Masalah

Adapun rumusan hal-hal yang membatasi penelitian secara subjek dan objek
penelitian agar ruang lingkup menjadi lebih jelas, fokus, dan lebih spesifik adalah:

a) Rumah pintar ini diterapkan dalam bentuk Prototype rumah/miniatur rumah


yang berukuran 60 x 50 x 60 cm dan terdapat 2 lantai yang masing2 nya
berguna untuk ruang control & ruang pengujian
b) Board Mikrokontroler yang digunakan Arduino Mega 2560
c) Proses Logical Data pada Prototype
d) Pembangunan aplikasi pada Prototype ini menggunakan Blynk yang
berguna sebagai remote pengontrol rumah pintar dan mendukung
penggunaan pada IoS maupun Android
e) Prototype ini hanya diperuntukan untuk single user
f) Sistem rumah pintar ini hanya bisa digunakan ditempat yang memiliki
jaringan internet dan memiliki jaringan listrik 220V

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


15

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan:

a. Membuat rancang bangun sistem smart home berbasis IoT menggunakan


arduino 2560 berbasis IoT
b. Mengintegrasikan seluruh sistem sensor yang tertanam dengan kontrol jarak
jauh menggunakan aplikasi “Blynk”

Manfaat :

a. Dapat memberikan kemudahan pada pengguna dalam memantau dan


mengontrol keamanan kondisi rumah

1.5 Metode Pelaksanaan Skripsi

Adapun metode pelaksanaan yang akan diimplementasikan pada penulisan skripsi


ini adalah :

a. Analisa Permasalahan
Menganalisa segala permasalahan yang terkait untuk dicari
penyelesaiannya.
b. Studi Literatur
Mencari data-data sumber informasi berupa buku, jurnal, internet, dan
literature lain nya yang digunakan sebagai bahan referensi sebelum
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
c. Perencanaan Sistem dan Analisa Kebutuhan
Melakukan perancangan system dan Menganalisa segala alat dan bahan
yang dibutuhkan untuk penyelesaian masalah.
d. Implementasi Sistem
Melakukan implementasi dan pembangunan system sebagai penyelesaian
masalah
e. Uji Coba dan Identifikasi Kesalahan
Melakukan pegujian terhadap sistem apakah telah terjawab dan
menyelesaikan masalah serta mengidentifikasi kesalahan sistem yang
terjadi.

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Studi Literatur

Secara garis besar dalam penelitian ini nantinya akan dibuat sebuah Prototype pada
sebuah miniatur rumah berukuran 60x50x60 yang didalam nya akan dipasangkan
sebuah mikrokontroller Arduino mega 2560 yang bertugas sebagai pusat kontrol
dari pada sistem iniyang mana mikrokontroller tersebut akan dipasangkan juga
sebuah Redundant power system yang akan bekerja untuk men-backup kelistrikan
apabila dalam keadaan listrik dari PLN padam Adapun beberapa sensor yang akan
dipasangkan pada sistem ini adalah sensor tegangan, sensor gas, sensor DHT-11,
sensor hujan dan juga dilengkapi oleh sebuah relay 4 channel yang akan bekerja
sebagai saklar otomatis untuk On/Off Lampu dan juga kedua Kipas

Dan juga untuk perancangan antarmuka pengguna yang akan digunakan pada
penelitian ini adalah menggunakan aplikasi Blynk yang telah di support pada IOS
dan Android dan hanya diperuntukan untuk single user yang mana untuk metode
login nya sendiri dapat menggunakan Blynk account itu sendiri maupun login
menggunakan Facebook

Yang nantinya pada aplikasi Blynk tersebut akan terdapat beberapa halaman yang
dapat menampilkan hasil (monitoring) dari pada pembacaan setiap sensor yang
terpasang pada rumah dan juga aplikasi tersebut dapat memberikan warning dalam
bentu Push Notification maupun melalui E-mail

Adapun lima penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang akan
diteliti tentang “Rancang Bangun Smarthome Menggunakan Arduino Mega 2560
berbasis IoT” yang dapat dilihat pada table 2.1

16
17

Table 2. 1 Tabel Perbandingan Studi Literature

Perangkat
Nama & Tahun Perangkat keras
No Judul Penelitian lunak yang Hasil Penelitian Perbedaan
penulisan yang digunakan
digunakan

-Arduino Uno

Dalam penelitian
-PIR Sensor
ini menggunakan
Penelitian ini
Fransiskus -Sensor gas sistem
Prototipe Mikrokontroler menggunakan
Panca Juniawan, MQ9 monitoring
Multisensor Menggunakan - OpenHab, multi sensor dan
Dwi Yuny berbasis web dan
1 Arduino Uno Berbasis Web ditujukan untuk
Sylfania, Rendy -Sensor suhu board
Sebagai Sistem Keamanan - Mosquitto sistem
Septia Adiputra LM35 mikrokontroller
Rumah pengamanan
2019 yang digunakan
-Sensor rumah
yaitu Arduino
magnetic
Uno

-Sensor Flame

Penelitian ini
Dikpride
Penelitian ini menggunakan
Despa, Ady
membuat board Raspberry
Kurniawan, M. Smart Monitoring of -Raspberry Pi
perangkat PI namun sama-
2 Komarudin, Electrical Quantities Based -Phyton
prototype yang sama dapat
Mardiana, on Single Board Computer -ACS712-30A
dapat memantau mengukur
Gigih F N,
jumlah listrik. tegangan dan arus
2015
listrik

Penelitian ini
membangun Penelitian ini
Gigih Forda
sistem berbasis menggunakan
Nama, Hery
Rancang Bangun Sistem web server yang basis Raspberry
Dian Septama, -Phyton
Monitoring Sambungan -Raspberry Pi dapat PI namun sama-
Lukmanul
3 Internet Universitas -Web Server memonitoring sama dapat
Hakim, dan
Lampung Berbasis Mini -USB Modem status koneksi memonitoring
Muhamad -MySQL
Single Board Computer internet dan dapat status koneksi
Komarudin
memberikan rangkaian ke
2013
warning dalam internet
bentuk SMS

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


18

Penelitian ini
bertujuan untuk
Pada penelitian
PROTOTYPE SISTEM membuat sistem
-Arduino Uno ini memakai
Ritha Sandra
MONITORING monitoring
Veronika board Arduino
TEMPERATUR -Infrared pengecekan suhu
Simbar, Alfi -Arduino UNO dan
4 MENGGUNAKAN Termometer plate baja dengan
Syahrin IDE menggunakan
ARDUINOUNO R3 sensor
-Modul RF infrared
DENGAN KOMUNIKASI MLX90614 dan
2016 thermometer
433Mhz
WIRELESS data suhu akan
sensor
ditampilkan di
LCD

Muhamad
Muslihudin,
IMPLEMENTASI
-Arduino UNO Penilitian ini
Willy Renvillia,
APLIKASI RUMAH Pada penelitian
Taufiq, difokuskan dalam
PINTAR BERBASIS -Bluetooth -MIT App menggunakan
Andreas sistem kendali
ANDROID DENGAN Module Inventor sistem nirkable
Andoyo, Fery saklar lampu jarak
ARDUINO Bluetooth
Susanto -Relay jauh
MICROCONTROLLER

2018

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


19

2.2 Tinjauan Teori

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau
teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan
sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

2.2.1 IoT(Internet of Thing)

Internet of things adalah dimana benda-benda di sekitar dapat berkomunikasi antara


satu sama lain melalui sebuah jaringan seperti Internet. Ide awal Internet of things
pertama kali dimunculkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 di salah satu
presentasinya. Kini banyak perusahaan besar mulai mendalami Internet of things
yaitu Intel, Microsoft, Oracle. (Ramadoni, Faisal. 2014)

Banyak yang memprediksi bahwa pengaruh Internet of things adalah “the next big
thing” di dunia teknologi informasi, hal ini karena IoT menawarkan banyak potensi
yang bisa digali. Contoh sederhana manfaat dan implementasi dari Internet of
things misalnya adalah kulkas yang dapat memberitahukan kepada pemiliknya via
SMS atau email tentang makanan dan minuman apa saja yang sudah habis dan harus
distok lagi. Bagi pengembang, kini banyak perusahaan yang menyediakan berbagai
macam program untuk membantu pengembang dalam mengembangkan produk
berbasis IoT. Salah satu yang menyediakan program ini adalah Intel dengan IoT
Developer Program.Sistem Monitoring dan Kontrol Otomatis.

2.2.2 Sistem Monitoring

Sistem Monitoring merupakan suatu sistem yang didesain untuk bisa memberikan
feedback ketika sistem sedang menjalankan fungsinya. Feedback dimaksudkan
untuk memberikan informasi atau keadaan sistem pada saat itu. Sistem Monitoring
merupakan sistem yang sangat diperlukan dalam sebuah aplikasi sistem keamanan.
Sistem Monitoring berperan sebagai pemberi data yang nantinya akan

diproses lebih lanjut setelah data terkirim dari sebuah sistem Monitoring. Sistem
Monitoring berasal dari bahasa Inggris yaitu “Monitor System” yang dalam bahasa
Indonesianya adalah sistem pemantauan. Sistem pemantauan banyak dilakukan
penerapannya dan umumnya dilakukan sebagai bentuk tindakan pencegahan (Apri,
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
20

2014).. Sistem kontrol otomatis merupakan sebuah sistem yang dapat bekerja
otomatis serta melakukan tugas tertentu sesuai dengan kehendak penggunanya.
Sebagai contohnya sistem yang diteliti oleh penulis yang dapat mengontrol lampu,
kipas sirkulasi, pemantauan sensor, alarm peringatan bahaya, melakukan
penanganan sedini mungkin jika terjadinya bahaya dengan jarak jauh secara
otomatis. Pemakaian sistem kontrol otomatis dalam segala bidang khususnya
bidang Ilmu Komputer masa kini semakin banyak dipakai. Hal ini disebabkan
sistem kontrol otomatis mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan
sistem kontrol konvensional (manual), yaitu dari segi kecepatan, ketepatan dan
pemakaian tenaga manusia yang relatif lebih sedikit.

2.2.3 Mikrokontroler

Secara umum mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang


terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika
digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang
bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, atau dengan kata lain cara kerja
mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Mikrokontroler merupakan
komputer di dalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik,
yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut
“pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak
memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat
direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler
ini (Lowongan, 2015).

2.2.4 Arduino MEGA 2560

Mikrokontroler Arduino adalah sebuah platform dari physical computing yang


bersifat open source. Yang dimaksud platform dari physical computing adalah
sebuah sistem atau perangkat fisik yang menggunakan software dan hardware yang
sifatnya interaktif yaitu dapat menerima rangsangan dari lingkungan dan merespon
balik (Lowongan,2015).

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


21

Pengertian lainnya dari physical computing adalah usaha untuk membuat suatu
sistem yang dapat menghubungkan dunia nyata (physical world) dengan dunia
virtual pada komputer. Sistem yang dibangun merupakan kombinasi perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang bersifat interaktif, yaitu
dapat menerima rangsangan dari lingkungan luar dan merespon balik (Wardana,
2015).

Arduino merupakan kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan Integrated


Development Environment (IDE). IDE adalah sebuah software yang sangat
berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-
upload ke dalam memory mikrokontroler. Hardware pada arduino yang dimaksud
berupa seperangkat sistem komponen yang telah terkombinasi dengan
mikrokontroler sebagai otak dari sistem dan antarmuka (interface) yang akan
menghubungkan sistem mikrokontroler dengan sistem komputer.

2.2.5 Modul WiFi ESP8266

ESP8266 adalah sebuah modul WiFi yang akhir-akhir ini semakin digemari para
hardware developer. Selain karena harganya yang sangat terjangkau, modul WiFi
serbaguna ini sudah bersifat SoC (System on Chip), sehingga kita bisa melakukan
programming langsung ke ESP8266 tanpa memerlukan mikrokontroller tambahan.
Kelebihan lainnya, ESP8266 ini dapat menjalankan peran sebagai adhoc akses poin
maupun klien sekaligus.

2.2.6 Blynk Apps

Blynk adalah sebuah aplikasi yang terdapat pada IoS maupun Android. Aplikasi ini
merupakan wadah kreatifitas untuk membuat antarmuka grafis untuk proyek yang
akan diimplementasikan hanya dengan metode drag and drop widget.

Penggunaannya sangat mudah untuk mengatur semuanya dan dapat dikerjakan


dalam waktu yang cukup singkat. Blynk tidak terikat pada papan atau module
tertentu. Dari platform aplikasi inilah dapat mengontrol apapun dari jarak jauh,
dimanapun kita berada dan waktu kapanpun. Dengan catatan terhubung dengan

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


22

internet dengan koneksi yang stabil dan inilah yang dinamakan dengan sistem
Internet of things (IOT).

2.2.7 Relay
Pengertian relay yaitu komponen elektronika berupa switch elektrik atau yang biasa
disebut saklar yang terdiri dari 2 bagian utama yaitu Elektromagnet (coil) dan
mekanikal (seperangkat kontak Saklar/Switch). Prinsip kerja komponen elektronika
ini yaitu dengan elektromagnetik yang menggerakan saklar. Dengan cara ini, arus
listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih
tinggi (high power). Maka dari itu, relay dapat berfungsi sebagai pengaman

Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu elektromagnetik (Coil), armature, swith
contach point (Saklar) dan spring. Besi (Iron Core) dililit oleh sebuah kumparan
Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Gaya elektromagnet
muncul saat kumparan coil diberikan arus listrik dan kemudian menarik Armature
untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi
Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana
Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak
terhubung. Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC) saat tidak dialiri arus
listrik.

2.2.8 Servo
Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang
dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up
atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output
motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian
gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada
poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor
servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor
berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.

Penggunaan sistem kontrol loop tertutup pada motor servo berguna untuk
mengontrol gerakan dan posisi akhir dari poros motor servo. Penjelasan
sederhananya begini, posisi poros output akan di sensor untuk mengetahui posisi

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


23

poros sudah tepat seperti yang di inginkan atau belum, dan jika belum, maka kontrol
input akan mengirim sinyal kendali untuk membuat posisi poros tersebut tepat pada
posisi yang diinginkan

2.2.9 Light Emitting Diode (LED)


Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada
jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan
sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada
Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.

Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat
dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda
dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak
menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED
(Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai
lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube

Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat
dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki
dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan
memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda
menuju ke Katoda.

LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan
junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor
adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor
yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan.
Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju
ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke
wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-
Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


24

memancarkan cahaya monokromatik (satu warna). LED atau Light Emitting Diode
yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan
sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi Energi Cahaya.

2.2.10 Rain Sensor


Rain sensor merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi hujan turun atau
tidak. Intinya sensor ini jika terkena air pada papan sensornya maka resistansinya
akan berubah, semakin banyak semakin kecil dan sebaliknya. Untuk
pengaplikasiannya sensor ini dapat digunakan untuk jemuran otomatis jadi ketika
hujan turun sensor mendeteksi dan akan memberikan peringatan atau untuk
tambahan dapat digunakan penutup yang dapat melindungi jemuran pada saat
hujan. Untuk jenisnya di pasaran terdapat FC-37 dan YL-83.

2.2.11 Sensor Gas MQ-135


Sensor gas MQ-135 ini digunakan untuk mengukur kualitas udara atau polusi udara
menggunakan rangkaian mikrokontroler.

Sensor MQ-135 ini sangat sensitif terhadap gas-gas polutan dan gas buang
kendaraan bermotor. Material gas yang dideteksi oleh sensor gas MQ-135 adalah
gas seperti SnO2, Amonia, Uap Bensin, Sulfide, dan gas-gas berbahaya lainnya.

2.2.12 Inter Intergrated Circuit (I2C)

Inter Integrated Circuit atau sering disebut I2C adalah standar komunikasi serial
dua arah menggunakan dua saluran yang didisain khusus untuk mengirim maupun
menerima data. Sistem I2C terdiri dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA (Serial
Data) yang membawa informasi data antara I2C dengan pengontrolnya. Piranti yang
dihubungkan dengan sistem I2C sebagai Master dan Slave. Master adalah piranti
yang

memulai transfer data pada I2C Bus dengan membentuk sinyal Start, mengakhiri
transfer data dengan membentuk sinyal Stop, dan membangkitkan sinyal clock.
Slave adalah piranti yang dialamati master.

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


25

2.2.13 Liquid Crystal Display (LCD)

LCD adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai
penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat
elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan
aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x
16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk
menampilkan status kerja alat. Di proyek ini menggunakan LCD 16x2 dan 16x4.

2.2.14 Sensor DHT11

Sensor DHT11 adalah module sensor yang berfungsi untuk mensensing objek suhu
dan kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat diolah lebih
lanjut menggunakan mikrokontroler. Module sensor ini tergolong kedalam elemen
resistif seperti perangkat pengukur suhu seperti contohnya yaitu NTC. Kelebihan
dari module sensor ini dibanding module sensor lainnya yaitu dari segi kualitas
pembacaan data sensing yang lebih responsif yang memliki kecepatan dalam hal
sensing objek suhu dan kelembaban, dan data yang terbaca tidak mudah
terinterverensi. Sensor DHT11 pada umumya memiliki fitur kalibrasi nilai
pembacaan suhu dan kelembaban yang cukup akurat.

2.2.15 Kipas 12Volt

Kipas Atau Fan DC 12cm untuk pendingin peralatan elektronik ini terdiri dari
berbagai ukuran. Ukuran paling kecil mulai 4″ hingga 15″. Kipas jenis ini umumnya
mudah ditemukan dalam peralatan amplifier, komputer, regulator, serta peralatan
listrik yang membutuhkan pendinginan dari luar untuk menjaga peralatan tetap
dapat beroperasi pada kondisi optimal.

2.2.16 Flame Sensor

Flame Detector adalah alat yang sensitif terhadap radiasi sinar ultraviolet yang
ditimbulkan oleh nyala api, tetapi detector ini tidak bereaksi pada lampu ruangan,
infra merah atau sumber cahaya lain yang tidak ada hubungannya dengan nyala api
(flame).

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


26

Prinsip Flame Detektor tersebut menggunakan metode optik yang bekerja seperti
UV (ultraviolet) dan IR (infrared), pencitraan visual api, serta spektroskopi yang
berfungsi untuk mengidentifikasi percikan api atau flame. Reaksi intens bahan yang
memicu kebakaran dapat ditandai dari UV, terlihatnya emisi karbondioksida, dan
radiasi dari infrared. Flame Detector juga mampu membedakan antara False Alarm
atau peringatan palsu dengan api kebakaran sungguhan melalui komponen sistem
yang dirancang dengan fungsi mendeteksi adanya penyerapan cahaya yang terjadi
pada gelombang tertentu.

2.2.17 Push Notification

Push notification adalah pesan notifikasi yang muncul di layar device dan browser.
Dengan metode Push, dapat dikatakan bahwa penerima akan langsung menerima
notifikasi akan adanya suatu alert ataupun warning baru, tepat setelah notifikasi
tersebut dikirim.

2.2.18 MP3 Shield

MP3 Player Shield adalah modul yang kompatibel dengan Arduino yang dapat
digunakan untuk menyimpan file audio ke micro SD adalah run-of-the-mill. Shield
memungkinkan Anda memainkan musik dari micro SD secara instan, sehingga
dapat menjadikan Arduino sebagai pemutar musik portabel atau juga dapat
menambahkan nada unik pada proyek menggunakan modul ini.

2.2.19 Valve Regulated Lead Acid Battery (VLRA)


Baterai VRLA (valve-regulated lead-acid battery) adalah sebuah baterai dengan
elektroda yang terbuat dari timbal yang terendam oleh asam sulfat encer. Seringkali
baterai ini dinamakan baterai kering dan karena bentuk serta rancangan dari baterai
ini, menyebabkan mereka dapat dipasang di posisi mana saja dan tidak memerlukan
pemeliharaan yang konstan bila dibandingkan dengan baterai basah / aki basah.
Namun istilah “bebas perawatan” ini juga tidaklah benar dan masih keliru karena
baterai VRLA tetap masih perlu dibersihkan dan dilakukan pengujian fungsional
secara teratur. Baterai jenis ini banyak digunakan dalam perangkat listrik portabel
yang besar, sistem tenaga off-grid ( tidak terhubung ke jaringan listrik PLN ) dan

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


27

lain-lainnya. Baterai VRLA sangat rentan dengan panas yang tinggi sehingga dapat
menyebabkan rusaknya cel-cel baterai..

2.2.20 Charge Control Module


Charge Controller adalah rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian aki
atau rangkaian aki (Battery Bank). Tegangan DC yang dihasilkan oleh adaptor
umumnya bervariasi 12 volt ke-atas. Kontroler ini berfungsi sebagai alat pengatur
tegangan aki agar tidak melampaui batas toleransi dayanya. Disamping itu, alat
pengontrol ini juga mencegah pengaliran arus dari aki mengalir balik ke adaptor
ketika proses pengisian sedang tidak berlangsung (misalnya pada malam hari)
sehingga aki yang sudah dicas tidak terkuras tenaganya. Apabila aki atau rangkaian
aki sudah penuh terisi, maka aliran DC dari panel surya akan diputuskan agar aki
itu tidak lagi menjalani pnngisian sehingga pengerusakan terhadap baterai bisa
dicegah dan usia aki bisa diperpanjang. Pengendalian proses pengisian aki dengan
membuka dan menutup aliran arus DC dari panel surya ke aki adalah fungsi yang
paling dasar sebuah charge controller.

2.2.21 Transformator
Transformator atau transformer atau trafo merupakan suatu alat atau komponen
electromagnet yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC/DC ke taraf yang
lain. Terdapat 2 jenis trafo dalam pengelompokan ini yaitu trafo step up dan step
down.

Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih


banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.
Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik
tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam
transmisi jarak jauh.

Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan


primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini
sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


28

2.2.22 Volt Meter


Voltmeter adalah sebuah alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur besar
tegangan listrik yang ada dalam sebuah rangkaian listrik. Susunannya paralel sesuai
dengan lokasi komponen yang diukur. Ada tiga lempengan tembaga yang ada di
dalamnya. Semua lempengan itu terpasang pada Bakelit yang sudah terangkai
dalam sebuah tabung plastik maupun kaca. Lempengan luarnya dinamakan anode,
sedangkan lempengan tengahnya dinamakan katode. Ukuran tabung yang dimaksud
biasanya sekitar 15 x 10 cm (tinggi x diameter).

Tidak jauh berbeda dengan Amperemeter, desain voltmeter juga dibagi menjadi
hambatan seri atau multiplier dan juga galvanometer. Kinerja alat ukur ini akan
lebih baik dan bisa meningkat jika ditambah dengan multiplier. Dengan
penambahan ini, diharapkan kemampuannya bisa bertambah berkali lipat besar
daripada sebelumnya. Jika kuat arus dan medan magnet Saling berinteraksi maka
akan timbul gaya magnet. Gaya itulah nanti yang akan menggerakkan jarum. Besar
kecil penyimpangan jarum akan dipengaruhi oleh arus listrik yang mengalir.

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


BAB III
PERENCANAAN DAN REALISASI RANCANG BANGUN
3.1 PERENCANAAN SMARTHOME

Pada bab ini akan dijelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan
alat. Akan dipaparkan rancangan menggunakan blok diagram & Flowchart sebagai
pembahasan awal. Dengan dibuatnya blok diagram seperti ini diharapkan akan
memudahkan dalam memahami cara kerja dari alat yang dibuat

3.1.1 Deskripsi Alat

Adapun Deskripsi alat adalah sebagai berikut:

• Terdapat adanya sebuah battery 12V sebesar 5Ah yang bersifat sebagai
Redundant dan akan bekerja mensuply listrik ketika sistem mendeteksi
supply listrik dari PLN terputus
• Terdapat Sensor Arus yang dapat mengukur seluruh penggunaan dan
memberikan warning apabila terdapat penggunaan berlebih
• Terdapat Sensor Hujan yang dapat menutup canopy secara otomatis apabila
sensor mendeteksi Hujan
• Terdapat Sensor Kualitas Udara yang dapat menyalakan Exhaust secara
otomatis apabila mendeteksi kadar gas yang tinggi
• Terdapat Sensor Suhu & Kelembapan yang akan menyalakan Air
Conditioner secara otomatis apabila mendeteksi Suhu / Kelembapan yang
terlalu tinggi
• Terdapat Sensor Gerak yang dapat menyalakan lampu secara otomatis
selama 5 menit apabila sensor mendeteksi Gerakan didalam rumah
• Terdapat Sensor Api yang akan memberikan Alert bahaya kepada pengguna
apabila sensor mendeteksi adanya api
• Terdapat Monitor LCD 20x4 yang dapat digunakan untuk Monitoring status
dari pada keseluruhan rumah
• Terdapat MP3 Shield yang berguna untuk memberikan alert dalam bentuk
Voice (Suara) sehingga mudah untuk dipahami

29
30

• Terdapat Push Notification pada Software Blynk guna memberikan


notifikasi pada handphone saat salah satu sensor mendeteksi adanya sebuah
alert
• Terdapat Notifikasi dalam bentuk email yang akan dikirim kan setiap ada
alert pada sistem
• Terdapat Grafik pada Software Blynk yang berguna untuk dijadikan LOG

3.1.2 Cara Kerja Alat

Adapun Cara Kerja dari alat ini dapat dibagi menjadi 2 bagan seperti yang
dijelaskan dibawah ini

Gambar 3. 1 Diagram Cara Kerja Alat

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


31

Pada gambar 3.1, terdapat alur program yang menggambarkan dari cara kerja
mikrokontroller yang digunakan pada Smarthome ini .

Gambar 3. 2 Alur Program

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


32

Gambar 3. 3 Flowchart

Pada gambar 3.3, terdapat flowchart yang menggambarkan dari cara kerja Aplikasi
Blynk yang digunakan pada Ios / Android pada Smarthome ini .

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


33

3.1.3 Diagram Blok

Gambar 3. 4 Diagram Blok

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


34

3.2 REALISASI ALAT / PROGRAM APLIKASI

3.2.1. Perancangan Perangkat Keras

Setelah membuat diagram blok dan mengetahui fungsi serta komponen apa saja
yang dibutuhkan, maka tahap selanjutnya adalah perancangan hardware sistem.
Dalam perancangan hardware, dilakukan beberapa proses, diantaranya
perancangan rangkaian masing-masing komponen, dan pengkabelan (wiring).

Berikut adalah tampilan skematik utama sistem yang diperlihatkan pada Gambar
berikut:

Gambar 3. 5 Skema Rangkaian Smarthome

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


35

Adapun keterangan alat yang telah digambarkan pada Gambar 3.5 yang digunakan
pada project ini adalah sebagai berikut :

1. Arduino Mega + Shield 11 Adaptor 12V 5A


312
2. ESP8266-01 Step-Up DC-DC 12V to 14,4 V

3. Pir Sensor 13 Step-Down DC-DC 12V to 9V

4. Relay 4 Channel 14 Charge Controller

5. Servo 15 LCD 20x4

6. LED 16 Sensor DHT11

7. Rain Sensor 17 Kipas 12Volt

8. MQ135 Gas Sensor 18 MP3 Shield

9. Voltage Sensor 19 Flame Sensor

10. Battery 12V 5AH 20 LCD I2C Module


Dapat dilihat pada gambar 3.6 terdapat sebuah gambar yang menampilkan secara
lengkap rangkaian Smarthome yang telah dibuat

Gambar 3. 6 Realisasi rangkaian smarthome system

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


36

3.2.1.1 Pinout Arduino Mega Robotdyn

Berikut adalah gambar rangkaian skematik Arduino Mega.

Gambar 3. 7 Pinout Robotdyn Arduino Mega

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


37

Pada gambar 3.7 dapat dilihat terdapat sebuah rangkaian skematik yang
menggambarkan dari pada board Arduino Mega versi Robotdyn yang digunakan
dalam rangkaian Smarthome ini sendiri, Adapun kelebihan dari pada board custom
ini adalah sudah include dengan ESP8266-01 sehingga logical proses menjadi lebih
mudah dan mengurangi resiko dengan adanya kesalahan dalam cabling TX-RX
Arduino – Modul WiFi

3.2.1.2 Pinout Arduino Mega Shield V3

Gambar 3. 8 Pinout Arduino Mega Shield V3

Pada Gambar 3.8 terdapat sebuah rangkaian Expansion Board Arduino Mega /
Arduino Mega Shield adalah sebuah papan PCB yang dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat dipasangkan persis diatas Arduino Mega itu sendiri dan yang
berfungsi untuk mempermudah Pinout dari pada setiap sensor itu sendiri agar lebih
mudah untuk digunakan.

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


38

3.2.1.3 Pinout Relay Module 4 Channel

Berikut adalah gambar rangkaian skematik Relay yang ditampilkan pada gambar
3.9

Gambar 3. 9 Pinout Relay Model 4 Channel

Adapun konfigurasi pin Relay module ke Arduino Mega akan ditunjukkan pada
Tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Mapping PIN pada Relay 4 Channel

Relay modul Arduino Mega

IN1 25

IN2 33

IN3 26

IN4 27

VCC +5V

GND GND

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


39

3.2.1.4 Pinout Motor Servo

Berikut adalah gambar rangkaian skematik Motor Servo yang ditampilkan pada
gambar 3.10

Gambar 3. 10 Rangkain Skematik Motor servo

Adapun konfigurasi pin Relay Module ke Arduino Mega akan ditunjukkan pada
Tabel 3.2.

Tabel 3. 2 Mapping PIN pada Servo

Motor Servo Arduino Mega

Sinyal 32

VCC +5V

GND GND

3.2.1.4 Pinout MP3 Shield UART

Gambar 3. 11 Pinout Mp3 Shield UART

Pada Gambar 3.11 terdapat sebuah rangkaian Skematik daripada MP3 Shield
UART. Dalam sebuah MP3 Shield ini ada beberapa komponen yang sangat penting.

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


40

Diantaranya adalah codec, firmware, serta converter. Converter tugasnya adalah


mengonversi data digital menjadi analog atau sebaliknya mengonversi sinyal
analog menjadi data digital yang terdiri dari bilangan satu dan nol saja. Sedangkan
codec adalah sebuah algoritma yang digunakan untuk mengompresi maupun
dekompresi file oleh converter itu sendiri. Adapun pin out yang digunakan untuk
transmit data TX RX pada MP3 Shiled ini dapat dilihat pada Tabel 3.3

Tabel 3. 3 Mapping PIN untuk MP3 Shield UART

Motor Servo Arduino Mega

TX 1

RX 2

VCC +5V

GND GND

3.2.1.5 Pinout Step Down LM2569

Gambar 3. 12 Pinout Step Down Regulator

Pada Gambar 3.13 terdapat sebuah rangkaian trafo Step-Down yang dapat
menurunkan tegangan dari DC 3-40V menjadi DC 1,5-35V yang memiliki batas
Max Arus 3A

Seperti yang diketahui transformator yang digunakan untuk menurunkan tegangan


adalah trafo step down. Adapun trafo StepDown DC-DC yang digunakan pada
rangkaian ini adalah yang berfungsi menurunkan tegangan dari adaptor sebesar 12V
menjadi 9V tegangan yang dibutuhkan oleh Arduino

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


41

3.2.1.6 Pinout Step UP 150W DC-DC

Gambar 3. 13 Pinout Step Up Regulator

Pada Gambar 3.14 terdapat sebuah rangkaian trafo Step-Up yang dapat menaikan
tegangan dari DC 10-32V menjadi DC 12-35V yang memiliki batas Max Arus 10A

Seperti yang diketahui sebelumnya fungsi dari pada transformator yang digunakan
untuk menaikan tegangan adalah trafo step up. Adapun trafo StepUp DC-DC yang
digunakan pada rangkaian ini adalah yang berfungsi menaikan tegangan dari
adaptor sebesar 12V menjadi 14,4V tegangan rekomendasi yang dibutuhkan untuk
mencharge Battery 12V 5Ah

3.2.1.7 Pinout Charge Regulator XH-M603

Gambar 3. 14 Rangkaian Skematik Charge Controller

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


42

Pada Gambar 3.15 terdapat sebuah rangkaian skematik daripada Charge Controller
/ Charge Regulator seri XH-M603 yang berfungsi untuk mengatur arus searah yang
diisi ke baterai dan diambil dari baterai ke beban. Charge controller bekerja dengan
cara mengatur arus input dan output pada battery, dan juga charge controller dapat
melakukan cut off pada battery apabila terjadi adanya overcharging (kelebihan
pengisian karena battery sudah penuh) dan kelebihan voltase dari Adaptor.
Kelebihan voltase dalam pengisian akan berdampak pada berkurangnya umur
baterai itu sendiri

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


43

3.2.2 Perancangan Perangkat Lunak

Setelah proses perancangan perangkat keras selesai, tahapan selanjutnya yaitu


membuat sebuah algoritma untuk pengaturan sistem pada alat yang telah dibuat.
Kemudian algoritma tersebut ditulis dalam bahasa pemrograman, bahasa
pemrograman yang digunakan adalah bahasa C. Program tersebut akan di upload
ke dalam Arduino Mega. Perancangan tampilan antarmuka pengguna (user
interface) bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam mengendalikan
mikrokontroler dimana dan kapan saja. Tampilan antarmuka ini dirancang sesuai
dengan prinsip kerja sistem Smart home berbasis IoT dengan smartphone
menggunakan Arduino Mega.

Pada saat Arduino Mega dalam kondisi sudah menyala, blynk akan mendeteksi
Arduino Mega sudah terhubung atau tidak. Jika sudah terhubung maka blynk akan
memberikan informasi berupa tampilan, jika belum maka blynk akan terus mencoba
menghubungkan Arduino Mega. Setelah itu blynk memberi informasi mengenai
nilai yang ada pada parameter yang digunakan untuk mengontrol perangkat ke
server lalu diterima Arduino Mega, perangkat keras terkontrol karena Arduino
Mega sudah mendapat informasi.

3.2.2.1 Setting Arduino IDE untuk Arduino Mega

Untuk pemrogramannya kita akan memakai arduino IDE, jika belum diatur (default
program arduino IDE belum terdapat board Arduino Mega) maka perlu kita seting
terlebih dahulu. File master arduino IDE ada di arduino.cc. Buka foldernya dan
cari file arduino.exe. Klik 2x untuk menjalankannya. Selanjutnya kita atur Arduino
IDE agar dapat dipakai untuk Arduino Mega kita. Setelah itu jalankan Arduino IDE
Dari menu File Preference seperti Gambar 3.13.

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


44

Gambar 3. 15 Tampilan arduino IDE.

Pada jendela Preference, di bagian bawah terdapat kolom Additional Boards


Manager URLs kemudian copy-paste link berikut:
“http://arduino.esp8266.com/staging/package_esp8266com_index.json s”

Gambar 3. 16 Tampilan Preferences

Kemudian klik OK, selanjutnya kita update boardnya. Dari menu Tool Board
Board manager seperti pada Gambar 3.15.

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


45

Gambar 3. 17 Tampilan Pemilihan Board Manager

Akan muncul jendela Boards Manager. Pada bagian bawah cari ESP32 kemudian
klik Install seperti pada Gambar 3.19

Gambar 3. 18 Tampilan Board Manager

sekarang kita cek apakah Arduino Mega sudah terinstal di Arduino IDE kita atau
belum. Dari menu Tools Board Arduino Mega seperti pada gambar 3.18.

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


46

Gambar 3. 19 Tampilan Pemilihan Jenis Board

Sekarang saatnya kita coba modul Arduino Mega. Koneksikan modul Arduino
Mega ke port computer/laptop melalui kabel USB. Install dan masukkan File
Library yang dibutuhkan.

Pilih board Arduino Mega Sesuaikan nomor port dengan nomor com Arduino Mega
yang terdeteksi di computer anda seperti pada Gambar 3.18

Gambar 3. 20 Tampilan Pemilihan Port COM5

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


47

Jika semuanya sudah dilakukan maka yang selanjutnya diharus kan untuk meng-
upload script pemrograman mikrokontroller Arduino Mega seperti pada di bawah
ini

Gambar 3. 21 Tampilan Script (1)

Pada Gambar 3.19 adalah barisan script yang berfungsi untuk mendeskripsikan
detail dari pada koneksi pada WiFI sehingga Sistem dapat terhubung dengan
internet dan Server Blnyk.

Gambar 3. 22 Tampilan Script (2)

Pada Gambar 3.20 adalah barisan script yang berfungsi untuk menggunakan
masing-masing library yang dibutuhkan oleh setiap sensor yang mana di setiap
library tersebut terdapat modul untuk mengkonversikan sinyal analog ataupun
digital agar dapat dipahami oleh user

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


48

Gambar 3. 23 Tampilan Script (3)

Pada Gambar 3.21 adalah barisan script yang berfungsi untuk mendeskripsikan
daripada variable “LED_xxxx” agar dapat mengeluarkan warna tertentu melalui
HEX Colour Code.

Gambar 3. 24 Tampilan Script (4)

Pada Gambar 3.22 adalah barisan script yang berfungsi untuk mendeskripsikan
daripada masing2 pin agar dapat ter koneksi kepada setiap variable.

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


49

Gambar 3. 25 Tampilan Script (5)

Pada Gambar 3.23 adalah barisan script yang berfungsi untuk mendefine Virtual
PIN pada Blynk

Gambar 3. 26 Tampilan Script (6)

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


50

Pada Gambar 3.24 adalah barisan script yang berfungsi untuk membuat sebuah
variable baru yang nanti nya akan digunakan pada logical pemograman

Gambar 3. 27 Tampilan Script (7)

Pada Gambar 3.25 adalah barisan script yang berfungsi untuk mengkalibrasi derajat
pada servo agar sesuai yang terdapat pada aplikasi.

Gambar 3. 28 Tampilan Script (8)

Pada Gambar 3.26 adalah barisan script yang berfungsi untuk membuat Switch
Case guna untuk menyalakan maupun mematikan PIR sensor.

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


51

Gambar 3. 29 Tampilan Script (9)

Gambar 3. 30 Tampilan Script (10)

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


52

Gambar 3. 31 Tampilan Script (11)

Pada Gambar 3.30 S/d Gambar 3.32 dapat dilihat bahwa pada sistem Smarthome
ini terdapat 8 method yang ditujukan untuk push notifikasi, yaitu:

1 Notification Pir Sensor


2 Notification Temp Sensor
3 Notification Humidity Sensor
4 Notification Rain Sensor
5 Notification Flame Sensor
6 Notification Garage Position
7 Notification Limit Switch
8 Notification Air Quality Sensor

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


53

Gambar 3. 32 Tampilan Script (12)

Pada Gambar 3.33 adalah barisan script yang disebut dengan Method “Setup” yang
berguna untuk menginisialisasi seluruh Input dan Output yang terdapat pada sistem,
yang mana method “Setup” ini hanya akan dijalankan sekali pada saat alat baru
pertama kali boot-up

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


54

Gambar 3. 33 Tampilan Script (13)

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


55

Gambar 3. 34 Tampilan Script (14)

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


56

Gambar 3. 35 Tampilan Script (15)

Adapun Pada Gambar 3.31 Hingga Gambar 3.33 adalah barisan script yang disebut
dengan method “Loop” yang mana script tersebut akan diulang pada setiap detiknya
guna untuk mengupdate seluruh Value/Variable dari setiap Sensor dan juga variable

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


57

tersebut akan langsung diupload ke Blynk Cloud agar User selalu mendapatkan
update terbaru dari setiap sensor

3.2.3 Perancangan Tampilan Antarmuka Pengguna

Perancangan tampilan antarmuka pengguna (user interface) pada aplikasi blynk


berguna sebagai perantara informasi pengguna dengan sistem yang telah dirancang.
Sebelum masuk ke halaman menu utama sistem Smart home berbasis IoT dengan
smartphone menggunakan Arduino Mega, pengguna harus membuka aplikasi blynk
pada smartphone lalu

3.2.3.1 Setting Aplikasi Blynk pada Smart Phone

Untuk Setting Aplikasi “Blynk” pada Smart Phone diharuskan untuk men-
download di Play Store / A p p S t o r e kemudian klik Instal

Gambar 3. 36 Tampilan BLYNK Pada PlayStore

Jika sudah selesai kemudian buka aplikasinya. Masukkan email dan password
untuk registrasi pertama kali. Langsung saja ya kita buat proyek baru. Klik “+New
Project”

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


58

Gambar 3. 37 Dashboard Aplikasi Blynk

Selanjutnya kita pilih device nya, klik di bagian choose device pilih Arduino
Mega, kemudian OK

Gambar 3. 38 Pemilihan PIN pada aplikasi BLYNK

Bagian “connection type” pilih WiFi, kemudian klik tombol create

Gambar 3. 39 Penamaan Project

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


59

Setelah kita pilih “Create” maka sebuah lembar proyek baru siap dipakai dan kode
token akan terkirim ke alamat email anda (alamat email ketika registrasi pertama
kali tadi)

Gambar 3. 40 Notifikasi Bahwa API code telah berhasiil di E-Mail

Token adalah sebuah kode (susunan angka dan huruf) yang unik, dipakai nanti
ketika pemrograman. Hampir sama dengan kode API nya Thingspeak dan Bot
Token Telegram (Aplikasi IoT yang banyak orang lain pakai). Setiap proyek
mempunyai token yang berbeda dengan proyek yang lain. Catat dan simpan nomor
token-nya

Gambar 3. 41 E-Mail Yang Berisi API Key

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


60

Pada aplikasi Blynk ini terdapat 43 fitur yang terbagi menjadi 7 Sub Menu yang
dapat digunakan pada aplikasi Blynk untuk membuat sebuah User Interface baru
untuk pengaplikasian Sistem Smarthome ini

Gambar 3. 42 Widget Box

1. Controller
• Button
• Styled Button
• Slider
• Vertical Slider
• Timer
• Joystick
• zeRGBa
• Step H
• Step V
2. Display
• Value Display
• Labeled Value
• LED
• Gauge
• LCD
• SuperChart
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
61

• Terminal
• Video Stream
• Level H
• Level V
• Image Gallery
3. Notification
• Twitter
• Notification
• Email
4. Device Management
• Device Tiles
• Device Selector
5. Other
• Bridge
• Realtime Clock
• Bluetooth
• Music Player
• WebHook
• Reports
• Webpage Button
• Tabs
6. Interface
• Menu
• Table
• Time Input
• Map
• Text Input
• Numeric Input
• Segmented Switch
7. Smartphone Sensor
• GPS Stream
• Accelerometer

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


62

Pada bagian ini akan diberikan contoh untuk membuat Tombol (Button) pada aplikasi
blynk ini

Pilih halaman proyek baru. Klik tanda *+* yang ada di atas – kanan Ok, klik pada
widget Button, selanjutnya sebuah widget Button (tombol) telah ditambahkan ke
proyek

Gambar 3. 43 Fitur "Button" pada BLYNK

Ok, klik pada widget button, selanjutnya sebuah widget button (tombol) telah
ditambahkan ke proyek dan kita perlu seting (atur) dulu button-nya. Klik pada
widget button sehingga muncul menu button settings

Gambar 3. 44 Button Setting

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


63

Seting pin-nya, klik “PIN” kemudian pilih digital , pada bagian kanan pilih pin yang
akan diatur karena nanti yang akan kita atur logikanya adalah pin nya terhubung
dengan rangkaian skematik. Klik OK.

Gambar 3. 45 Pemilihan PIN Untuk Tombol Button

Kembali ke tampilan utama dan tombol yang telah kita buat tadi akan muncul pada
halaman dashboard kita

Gambar 3. 46 Tombol Button Yang Telah Berhasil Dibuat

Adapun aplikasi blynk sudah siap digunakan setelah memasukan seluruh fitur yang
dibutuhkan maka akan terlihat tampilannya seperti ini

Gambar 3. 47 Tampilan Akhir pada aplikasi BLYNK

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan sistem
yang dibuat program, pengujian ditampilkan ke sistem tersebut. Serta pengujian ini
dilaksanakan untuk mengetahui apakah protipe sudah dapat bekerja atau berfungsi
dengan baik sebagaimana yang diinginkan. Dari pengujian akan didapatkan data-
data dan bukti-bukti bahwa sistem yang telah dibuat dapat bekerja dengan baik.
Berikut adalah pengujian berdasarkan perencanaan sistem:

4.1 PENGUJIAN

Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem Smarthome berdasarkan rancangan yang
telah dibuat. Pengujian perangkat sistem bertujuan untuk menguji rancangan
sistem yang telah dibuat apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum.

4.2 DESKRIPSI PENGUJIAN

Pada dasarnya pengujian ini hanya untuk mengetahui apakah alat yang dibuat
sesuai dengan yang direncanakan dan mengetahui hasil dari pengujian alat apakah
sesuai dengan yang direncanakan dan diharapkan.

Pengujian dilakukan dari masing-masing tahapan, yaitu

1. Functionality (Fungsionalitas)
2. Reliability (Keandalan)
3. Avaibility (Ketersediaan)
4. Usability (Kegunaan)
5. Efisiency (Efisiensi)

Kelima poin diatas merupakan tahapan terpenting dalam membuat suatu alat,
karena dengan adanya suatu pengujian kita dapat mengetahui kinerja dari alat yg
kita buat, apakah dapat beroperasi sesuai dengan fungsinya dan sesuai dengan apa
yang di targetkan, serta dari hasilnya kita dapat mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari alat yang dibuat.

64
65

4.3 Prosedur Pengujian

Pada tahap ini akan dipaparkan mengenai masing-masing prosedur terhadap 5 poin
pengujian yang telah disebutkan sebelumnya

4.3.1 Prosedur Pengujian Fungsionalitas


Dengan adanya pengujian alat secara keseluruhan maka akan didapatkan data
mengenai alat yang telah dibuat, sehingga dari data yang diperoleh akan dapat
dilakukan analisa terhadap keandalan dan kualitas dari alat yang telah dibuat. Dan
juga dapat ditarik sebuah kesimpulan dari tingkat keberhasilan yang diperoleh saat
melakukan pengujian.

Pengujian dilakukan dengan cara menguji semua fungsi Home Automation untuk
setiap komponen yang mana terdiri dari :

1. Motor Servo
2. Sensor DHT-11
3. Sensor Hujan
4. Sensor Gerak
5. Redundant Power System

Dengan beberapa fungsi diatas maka dilakukan lah pengujian secara bertahap untuk
setiap komponen kontrol tersebut, dan melakukan pengamatan dan pencatatan hasil
dari percobaan yang dilakukan.

4.3.2 Prosedur Pengujian Reliability


Reliability atau reliabilitas adalah kemungkinan dari suatu sistem atau komponen
untuk dapat memenuhi fungsi yang dibutuhkan, pada kondisi tertentu dan pada
periode waktu tertentu.

Adapun parameter yang akan diukur pada pengujian Reliabity ini adalah faktor
delay yang disebabkan karna adanya limitasi hardware yang hanya dapat mengirim
maximal 10 Data/S sedangkan data yang harus dikirimkan oleh Smarthome Sistem
ini melebihi daripada itu, maka diperlukan adanya pengujian sebanyakan 10x
Sampling agar dapat ditentukan lama delay daripada delay pada sistem Smarthome

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


66

4.3.3 Prosedur Pengujian Avaibility


Dengan ada nya pengujian Avaibility ini maka akan didapatkan data berapa persen
Uptime dan Downtime. Dimana uptime merupakan total waktu untuk sistem atau
komponen dalam kondisi reliable, sedangkan downtime adalah total waktu dimana
sistem atau komponen dalam kondisi failure/unreliable. Dalam jangka waktu
tertentu yang dimiliki oleh rangkaian Smarthome yang telah dibuat, sehingga dari
data yang diperoleh akan dapat dilakukan analisa terhadap kehandalan dan kualitas
dari alat yang telah dibuat. Dan juga dapat ditarik sebuah kesimpulan dari tingkat
keberhasilan yang diperoleh saat melakukan pengujian.

Dalam pengujian avaibility ini dilakukan dengan cara mengakumulasi jumlah milis
(Sebuah fitur pada blynk yang akan menghitung setiap 1 ms apabila rangkaian
tersebut terkoneksi dengan internet) dan pengujian ini dilakukan selama 12 Jam
Non-Stop, Adapun hasil yang didapati dari pengujian tsb adalah sebagai berikut:

4.3.4 Prosedur Pengujian Usability


Pada pengujian Usability (Kegunaan) akan diberikan total 5 (Lima) pertanyaan ke
masing-masing 10 Responden berkaitan dengan kemudahan dalam penggunaan
aplikasi dan alat

Dalam melakukan pengujian Usability ini yang pastinya setiap responden akan
diberikan demo alat dan aplikasi sebelum diberika kuisioner ini

Adapun kelima pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:

1 Apakah sebelumnya anda pernah melihat ataupun mengetahui tentang "rumah


pintar / Smarthome"?
2 Setelah mencoba aplikasi Smarthome System apakah halaman utama mudah
dimengerti dan dioperasikan bagi pengguna?
3 Bagaimana penilaian anda terhadap kemudahan dalam membaca graph
history?
4 Seberapa berguna Smarthome Sistem ini bagi diri anda?
5 Seberapa besar kemungkinan anda akan mengimplementasikan Sistem ini
pada rumah anda

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


67

4.3.5 Prosedur Pengujian Efisiensy


Pengujian Efisiency sistem dilakukan untuk mengetahui seberapa efiisien sistem
yang telah dirancang.

Dalam pengujian Efisiensi terdapat 2 parameter yang akan dijadikan tolak ukur
dalam uji efisiensi ini, 2 parameter tersebut adalah Efisiensi Penggunaan Listrik &
Efisiensi penggunaan bandwith internet. Untuk Efisiensi dalam penggunaa listrik
akan dikalkulasikan seluruh penggunaan listrik dalam sistem Smarthome ini mulai
dari Arduino Mega, Relay, Motor servo, Lampu LED, Fan 3Cm. hingga
penggunaan listrik untuk keperluan battery charger

4.4 Data & Analisa Hasil Pengujian

Setelah dilakukan pengujian dengan prosedur yang benar maka di dapat data-data
tiap hasil pengujian, yang mana data dari hasil pengujian yang telah dilakukan akan
didapati beberapa sampling yang nantinya akan bisa dipergunakan untuk
melakukan sebuah Analisa dari masing masing pengujian.

4.4.1 Data & Analisa Hasil Pengujian Fungsionalitas


Untuk hasil pengujian Fungsionalitas secara menyeluruh dapat dilihat pada table
4.1

Table 4. 1 Hasil Pengujian Fungsionalitas

No Nama Pengujian Action Hasil


1 Suhu > 32 ºC Sistem menyalakan AC Oke
Suhu < 32 ºC Sistem mematikan AC Oke
3 Kelembapan >90% Sistem menyalakan AC Oke
4 Kelembapan <90% Sistem mematikan AC Oke
5 Kualitas Udara > 500 ppm Sistem menyalakan Exhaust Oke
6 Kualitas Udara < 500 ppm Sistem mematikan Exhaust Oke
7 Api Terdeteksi Sistem memberikan alert Oke
8 Api Tidak Terdeteksi Sistem memberikan alert Oke
9 Air Hujan Terdeksi Sistem menutup canopy Oke
10 Air Hujan Tidak Terdeksi Sistem membuka canopy Oke
11 Tombol Buka Garasi pada Blynk Sistem membuka garasi Oke
12 Tombol Tutup Garasi pada Blynk Sistem menutup garasi Oke
13 Gerakan Terdeteksi (1menit) Sistem menyalakan lampu Oke
14 Gerakan Tidak Terdeteksi(1menit) Sistem mematikan lampu Oke
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
68

15 Menyalakan Lampu melalui Apps Relay menyalakan lampu Oke


16 Mematikan Lampu melalui Apps Relay mematikan lampu Oke
17 Menyalakan AC melalui Apps Relay menyalakan AC Oke
18 Mematikan AC melalui Apps Relay mematikan AC Oke
19 Menyalakan Exhaust melalui Apps Relay menyalakan AC Oke
20 Mematikan Exhaust melalui Apps Relay mematikan AC Oke
Pada Tabel 4.1 menunjukkan hasil pengujian sistem secara keseluruhan. Dari
pengujian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap proses yang
dilakukan alat mulai dari mendeteksi gerakan sampai mengirimkan notifikasi ke
Blynk dapat berfungsi sesuai dengan tujuan. Proses pengolahan data tergantung
pada kekuatan signal dari hotspot atau Wi-Fi.

4.4.1.1 Data Hasil Pengujian Keakuratan Motor Servo


Untuk Hasil pengujian keakuratan derajat pergerakan pada motor servo dapat
dilihat pada Table 4.2 yang dilakukan percobaan sebanyak 13x (kali)

Table 4. 2 Table Pengujian Servo

NO Kondisi Pengaturan Kondisi Motor Selisih Sudut

Sudut (derajat) Servo (derajat) (derajat)


1 0 0 0
2 15 15 0
3 30 29 1
4 45 43 2
5 60 57 3
6 75 71 4
7 90 85 5
8 105 100 5
9 120 114 6
10 135 128 7
11 150 142 8
12 165 156 9
13 180 170 10

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


69

Pengujian Motor Servo ini dilakukan apakah sudut yang di input pada aplikasi
blynk sesuai dengan kondisi sudut pada motor servonya. Pada tabel 4.2 kita dapat
melihat selisih kondisi pengaturan sudut dan kondisi motor servo yaitu berbanding
lurus karena semakin besar kondisi pengaturan sudut, maka semakin besar pula
selisih sudut pada motor servo dan semakin kecil kondisi pengaturan sudut, maka
semakin kecil pula selisih sudut pada motor servonya. Adanya selisih sudut tersebut
dipengaruhi oleh faktor seperti nilai komponen yang tidak sesuai dan alat ukur yang
digunakan. Namun pada protipe ini selisih sudut tidak berpengaruh untuk
mengontrol pagar karena untuk mengontrol pagar hanya diperlukan sudut 0-100
derajat.

4.4.1.2 Data Hasil Pengujian Keakuratan Sensor DHT 11


Untuk Hasil pengujian keakuratan Sensor DHT11 dapat dilihat pada Table 4.3

Table 4. 3 Table Pengujian Servo

Pengukuran Suhu dalam 10 Menit


Error Pada DHT 11
No Waktu DHT 11 Termometer
1 10 Menit pertama 32.20 °C 32.50 0.9%
2 10 Menit kedua 31.90 °C 32.00 0.3%
3 10 Menit ketiga 31.70 °C 31.80 0.3%
4 10 Menit keempat 31.70 °C 31.80 0.3%
5 10 Menit kelima 31.70 °C 31.80 0.3%
6 10 Menit keenam 31.70 °C 31.80 0.3%
Perbandingan nilai suhu pada Sensor DHT11 dan Termometer dapat dilihat pada
tabel 4.3 maka dari itu didapati bahwa hasil data error didalam tabel dapat dihitung
menggunakan rumus yang telah ada.

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑠𝑙𝑖 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑖𝑟𝑎𝑎𝑛


%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 𝑋 100
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑠𝑙𝑖

32.50 − 32.20
= 𝑋 100
32.50

32.50 − 32.20
= 𝑋 100
32.50
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
70

32.50-32.20=0.30 =0.3

0.3
= = 0.009
32.50

= 0.009 𝑋 100

32.50 − 32.20
= 𝑋 100
32.50

= 0.9 = 0.9%

Yang berarti memiliki tingkat keakuratan 99,1%

Maka Error rate yang dimiliki oleh sensor DHT-11 berdasarkan pengujian ini
adalah sebesar 0.9%

4.4.1.3 Data Hasil Pengujian Keakuratan Sensor Hujan


Untuk Hasil pengujian keakuratan Sensor Hujan dapat dilihat pada Table 4.4 &
Table 4.5

Table 4. 4 Percobaan Pengukuran berdasarkan tegangan

Percobaan Tegangan Output (V)


1 3,56
2 3,56
3 3,56
4 3,56
5 3,55
Rata-rata 3,558
Pada Table 4.4, terdapat beberapa percobaan dan kondisi diambil masing masing
lima data secara acak lalu diambil rata-rata dari data percobaan yang telah dilakukan

Table 4. 5Percobaan pengukuran berdasarkan tegangan

Percobaan Tegangan Output (V)


1 0,46
2 0,49
3 0.55
4 0.56
5 0.58
Rata-rata 0.528

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


71

Pada percobaan tabel 4.5 dilakukan pengujian dengan menetesi air pada plate
sensor

Dari hasil pengukuran pada table 4.4, terdapat beberapa percobaan dan kondisi
diambil masing masing lima data secara acak lalu diambil rata-rata dari data
percobaan yang telah dilakukan. Data yang diambil merupakan data real yang
diambil pada waktu setempat dengan tergangan input yaitu 4.5v .Dari tabel
pengujian pertama bisa dilihat, rata-rata tegangan yaitu 3,55V jika di hitung
persentase air yang jatuh maka akan di dapat data sekitar 77%, karena data diatas
30% artinya bahwa plate sensor air masih belum mendeteksi adanya air dan sensor
masih bernilai 1 (high).

Pada percobaan tabel 4.5 dilakukan pengujian dengan menetesi air pada plate
sensor,dan dari data yang didapat persentase kering menurun dibanding pada tabel
I, data rata-rata pada tabel II menunjukan bahwa tegangan keluaran 0.528V, dan
jika di hitung secara manual maka persentase akan dibawah data minimum
.Berdasarkan data tersebut maka sensor bernilai 0(low) karena dibawah 30%.

Perhitungan persentase yang diperoleh dapat di hitung secara manual dengan rumus

𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑋 100%
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡

Tegangan input yaitu 4.5v Perhitungan diambil dari rata-rata pengujian I

3.558
= 𝑋 100% = 79.6%
4.5

Yang berarti memiliki error rate 20,4%

Dari analisis tersebut dapat diketahui bahwa sensor hujan bekerja dengan sangat
baik untuk mendeteksi adanya air atau tidak.

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


72

4.4.1.4 Data Hasil Pengujian Keakuratan Sensor Gerak


Untuk Hasil pengujian keakuratan pada sensor gerak dapat dilihat pada Table 4.6

Table 4. 6 Percobaan Pengujian dalam jarak tertentu

No Status Sensor PIR Case Keberhasilan Notifikasi Lama Keterangan


Sensork Blynk Notifikasi

1 Terdeteksi Aktif Diameter: 1m Sukses Sukses 3 Berhasil

dalam kondisi
terang

2 Terdeteksi Aktif Diameter: 1m Sukses Sukses 6 Berhasil

dalam kondisi
gelap 75 %
3 Terdeteksi Aktif Diameter: 2m Sukses Sukses 3 Berhasil

dalam kondisi
terang
4 Terdeteksi Aktif Diameter: 2m Sukses Sukses 4 Berhasil

dalam kondisi
gelap 75%
5 Terdeteksi Aktif Diameter: 3m Gagal Gagal 0 Gagal

dalam kondisi
terang

Pada table 4.5 terdapat hasil dari pengujian Sensor gerak yang dilakukan dalam
beberapa variasi jarak

Maka dapat disimpulkan bahwa sensor gerak dapat bekerja dengan baik dalam
radius +-2M baik dalam keadaan terang maupun dalam keadaan gelap

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


73

4.4.1.5 Data Hasil Pengujian Redundant Power System


Pada pengujian Redundant Power System ini didapati 2 Kondisi yang memiliki
beban yang berbeda yaitu dalam kondisi

• Minimum Load
• Full Load

4.4.1.5.1 Data hasil Pengujian Redudant Power System (Min Load)


Table 4. 7 Pengujian charging kondisi battery penuh (Minimum Load)

No Waktu Tegangan Tegangan Arus Suhu Suhu


Charger Battery (V) Battery Ruangan
(V) (°C) (°C)

1 09:00 14,4 13,5v 0,8A 25 23

2 10:00 14,4 13,5v 0,7A 26 24

3 11:00 14,4 13,6v 0,8A 26 24

4 12:00 14,4 13,6v 0,8A 27 24

Pada Table 4.7 terdapat hasil pengujian pada saat kondisi charging namun dengan
battery penuh (Minimum Load)

Table 4. 8 Pengujian keadaan discharge (Minimum Load)

No Waktu Tegangan Arus Suhu Suhu


Battery Battery Ruangan
(°C) (°C)

1 12:00AM 13,1 0,6A 25 24

2 12:30 AM 12,8 0,6A 25 24

3 13:00 AM 12,8 0,6A 25 24

4 13:30 AM 12,7 0,6A 25 24

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


74

5 14:00 AM 12,6 0,6A 25 24

6 14:30 AM 12,5 0,6A 24 24

7 15:00 AM 12,4 0,6A 24 24

8 15:30 AM 12,2 0,6A 24 24

Pada Table 4.9 terdapat hasil pengujian pada saat kondisi discharging namun
dengan beban minimal (Minimum Load)

Table 4. 9 Pengujian keadaan charging (Minimum Load)

No Waktu Tegangan Tegangan Arus Suhu Suhu


Charger Battery Battery Ruangan
(°C) (°C)

1 15:30 AM 14,4 12,2V 1,8A 25 23

2 16:00 AM 14,4 12,4V 1.9A 28 24

3 16:30 AM 14,4 12,8V 1.4A 30 24

4 17:00 AM 14,4 13,0V 1.2A 31 24

5 17:30 AM 14,4 13,2V 1.4A 33 24

6 18:00 AM 14,4 13,4V 1,6A 33 24

7 18:30 AM 14,4 13,4V 1.5A 33 24

8 19:00 AM 14,4 13,5v 1,5A 33 24

Pada Table 4.11 terdapat hasil pengujian pada saat kondisi charging namun dengan
battery beban rendah (Minimum Load)

Pada Table 4.12 terdapat hasil pengujian pada saat kondisi charging namun dengan
beban penuh (Full Load)

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


75

Berdasarkan- hasil Tabel 4.9, pengukuran lama pemakaian baterai dengan


kapasitas 12 V 5 Ah dengan beban 7 Watt dapat kita lihat bahwa pemakaian baterai
dapat menyuplai beban selama kurang lebih +8 Jam dengan tegangan baterai
sebesar 12 V dan arus +-0,6 Amper. Jika kita melakukan pengujian dengan cara
perhitungan dapat dilakukan dengan cara

Rumus perhitungan lama accu dapat membackup beban .

𝑃 7,2𝑊
𝐼= = = 0,6𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
𝑉 12𝑉

5
= = 8,3 𝐽𝑎𝑚
0,6

Atau,

Accu =12V 5Ah

Beban = 7,2Watt

Maka,

12𝑉 𝑥 5𝐴ℎ = 60 𝑊𝑎𝑡𝑡/𝐽𝑎𝑚

60𝑊𝑎𝑡𝑡/𝑗𝑎𝑚
= 8,3 𝐽𝑎𝑚
7,2𝑤𝑎𝑡𝑡

Sehingga didapatkan hasil lama pemakaian baterai selama +-8 jam.

Jika hasil pengukuran dibandingkan dengan pengujian secara langsung terdapat


perbedaan. Perbedaan ini disebabkan karena terdapat loss power pada sistem
Smarthome yang mengakibatkan baterai tidak bekerja secara maksimal.

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


76

4.4.1.5.2 Data hasil Pengujian Redudant Power System (Full Load)


Table 4. 10 Pengujian charging kondisi battery penuh (Full Load)

No Waktu Tegangan Tegangan Arus Suhu Suhu


Charger Battery Battery Ruangan
(V) (V) (°C) (°C)

1 20:00 14,4 13,4v 2,1A 28 24

2 21:00 14,4 13,4v 2,1A 28 24

3 22:00 14,4 13,5v 1,9A 28 24

4 23:00 14,4 13,5v 2,1A 29 24

Pada Table 4.8 terdapat hasil pengujian pada saat kondisi charging namun dengan
battery penuh (Full Load)

Table 4. 11 Pengujian keadaan discharge (Full Load)

No Waktu Tegangan Arus Suhu Battery (°C) Suhu Ruangan (°C)


Battery

1 00:00 AM 13,1 2,2A 25 24

2 00:30 AM 12,8 2,3A 25 24

3 01:00 AM 12,4 2,2A 25 24

4 01:30 AM 12,0 2.4A 25 24

5 02:00 AM 11,8 2.4A 25 24

Pada Table 4.10 terdapat hasil pengujian pada saat kondisi discharging namun
dengan beban besar (Full Load)

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


77

Table 4. 12 Pengujian keadaan charging (Full Load)

No Waktu Tegangan Tegangan Arus Suhu Suhu


Charger Battery Battery Ruangan
(°C (°C)

1 02:00 AM 14,4 11,8V 2,8A 25 23

2 02:30 AM 14,4 12,2V 2.8A 28 24

3 03:00 AM 14,4 12,5V 2.6A 30 24

4 03:30 AM 14,4 12,8V 2.5A 30 24

5 04:00 AM 14,4 13,0V 2.5A 33 24

6 04:30 AM 14,4 13,2V 2,2A 35 24

7 05:00 AM 14,4 13,3V 2.1A 35 24

8 05:30 AM 14,4 13,4v 2,0A 35 24

Berdasarkan- hasil Tabel 4.10, pengukuran lama pemakaian baterai dengan


kapasitas 12 V 5 Ah dengan beban 7 Watt dapat kita lihat bahwa pemakaian baterai
dapat menyuplai beban selama kurang lebih +8 Jam dengan tegangan baterai
sebesar 12 V dan arus +-0,6 Amper. Jika kita melakukan pengujian dengan cara
perhitungan dapat dilakukan dengan cara

Rumus perhitungan lama accu dapat membackup beban .

𝑃 27,6𝑊
𝐼= = = 2,3𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
𝑉 12𝑉

5
= = 2,2 𝐽𝑎𝑚
2,3

Atau,

Accu =12V 5Ah

Beban = 2,3Watt

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


78

Maka,

12𝑉 𝑥 5𝐴ℎ = 60 𝑊𝑎𝑡𝑡/𝐽𝑎𝑚

60𝑊𝑎𝑡𝑡/𝑗𝑎𝑚
= 2,2 𝐽𝑎𝑚
27,6𝑤𝑎𝑡𝑡

Sehingga didapatkan hasil lama pemakaian baterai selama +-2 jam.

Jika hasil pengukuran dibandingkan dengan pengujian secara langsung terdapat


perbedaan. Perbedaan ini disebabkan karena terdapat loss power dan adanya
tegangan dan arus yang bersifat fluktuatif dan dapat mengakibatkan baterai tidak
bekerja secara maksimal.

4.4.2 Data & Analisa Hasil Pengujian Reliability


Untuk hasil pengujian Fungsionalitas secara menyeluruh dapat dilihat pada table
4.2

Table 4. 13 Hasil Pengujian Reliability

Sample ke- Lama Delay (S) Sample ke- Lama Delay (S)

1 3 6 4

2 7 7 7

3 6 8 3

4 7 9 6

5 5 10 5

4.4.3 Data & Analisa Hasil Pengujian Avaibility


Table 4. 14 Hasil Pengujian Avaibility

Jam Ke- Lama Uptime ( Menit) Jam Ke- Lama Uptime ( Menit)

1 43 7 55

2 55 8 60

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


79

3 57 9 53

4 59 10 51

5 53 11 56

6 57 12 54

Pada Table 4.3 didapati hasil daripada pengujian avaibility yang dilakukan selama
12 jam berturut-turut

Setelah dilakukan uji avaibilitu selama 12 Jam berturut-turut maka didapati hasil
jumlah Uptime & Downtime sebagai berikut:

Total Lama Pengujian : 12 Jam atau 720 Menit

Total Lama Waktu Uptime : 653 Menit

Total Lama Downtime : 67 menit

(𝑈𝑝𝑡𝑖𝑚𝑒 − 𝐷𝑜𝑤𝑛𝑡𝑖𝑚𝑒)
𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 = 𝑋 100%
𝑈𝑝𝑡𝑖𝑚𝑒

(720 − 67)
𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 = 𝑋 100%
720

𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 = 90,69%

Maka jumlah yang Avaibility yang didapat selama 12 Jam pengujian ini adalah
sebesar 90,69%

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan Downtime disini dikarenakan adanya


kendala pada jaringan internet dan adanya beberapa kali failure dalam logical
program Arduino itu sendiri sehingga memerlukan ada nya downtime ketika
melakukan proses reconnecting ke server Blynk

Setelah dilakukan 10x(kali) pengujian delay pada table 4.13 terhadap sistem yang
telah dibuat maka bisa didapat akan bisa didapat rata-rata waktu delay dalam satuan
Detik(S) maka hasil yang didapat dalam pengujian ini adalah:
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
80

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑒𝑙𝑎𝑦


𝑅𝑎𝑡𝑎2 𝐷𝑒𝑙𝑎𝑦 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒

53
= = 5,3 𝑆
10

Maka Rata-rata waktu delay yang dihasilkan oleh alat adalah sebesar 5,3 S

4.4.4 Data & Analisa Hasil Pengujian Usability


Adapun hasil daripada kuisioner yang telah diberikan kepada 5 responden adalah
datanya sebagai berikut:

1.APAKAH SEBELUMNYA ANDA PERNAH


MELIHAT ATAUPUN MENGETAHUI TENTANG
"RUMAH PINTAR / SMARTHOME"?
0%

10% Sangat Setuju


20%
Setuju
Netral
20%
50% Kurang Setuju
Sangat Tidak Setuju

Gambar 4. 1 Chart Quisioner (1)

Pada Gambar 4.1 didapati hasil jawaban daripada setiap responden terhadap
pertanyaan no.1 yang dipaparkan dalam diagram pie

2.SETELAH MENCOBA APLIKASI


SMARTHOME SYSTEM APAKAH HALAMAN
UTAMA MUDAH DIMENGERTI DAN
DIOPERASIKAN BAGI PENGGUNA?
0% 0%
Sangat Setuju
20%
30% Setuju
Netral
Kurang Setuju
50%
Sangat Tidak Setuju

Gambar 4. 2 Chart Quisioner (2)

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


81

Pada Gambar 4.2 didapati hasil jawaban daripada setiap responden terhadap
pertanyaan no.2 yang dipaparkan dalam diagram pie

3.BAGAIMANA PENILAIAN ANDA TERHADAP


KEMUDAHAN USER DALAM MEMBACA
GRAPH HISTORY?
0%

10% Sangat Setuju


Setuju
20% 40%
Netral
Kurang Setuju
30% Sangat Tidak Setuju

Gambar 4. 3 Chart Quisioner (3)

Pada Gambar 4.3 didapati hasil jawaban daripada setiap responden terhadap
pertanyaan no.3 yang dipaparkan dalam diagram pie

4. SEBERAPA BERGUNA SMARTHOME BAGI


DIRI ANDA?

0% 0%

Sangat Setuju
30% Setuju
50% Netral
Kurang Setuju
20% Sangat Tidak Setuju

Gambar 4. 4 Chart Quisioner (4)

Pada Gambar 4.4 didapati hasil jawaban daripada setiap responden terhadap
pertanyaan no.4 yang dipaparkan dalam diagram pie

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


82

5. SEBERAPA BESAR KEMUNGKINAN ANDA


AKAN MENGIMPLEMENTASIKAN SISTEM INI
PADA RUMAH ANDA?

0% 0%

10% Sangat Setuju


Setuju
20%
Netral

70% Kurang Setuju


Sangat Tidak Setuju

Gambar 4. 5 Chart Quisioner (5)

Pada Gambar 4.5 didapati hasil jawaban daripada setiap responden terhadap
pertanyaan no.5 yang dipaparkan dalam diagram pie

Table 4. 15 Hasil Rekapitulasi Quisioner Usability

Nilai Pertanyaan No

1 2 3 4 5

Sangat
2 (Orang) 3 (Orang) 4 (Orang) 5 (Orang) 7 (Orang)
Setuju

Setuju 2 (Orang) 5 (Orang) 3 (Orang) 2 (Orang) 2 (Orang)

Netral 5 (Orang) 2 (Orang) 2 (Orang) 3 (Orang) 1 (Orang)

Tidak Setuju 1 (Orang) 0 (Orang) 1 (Orang) 0 (Orang) 0 (Orang)

Sangat
0 (Orang) 0 (Orang) 0 (Orang) 0 (Orang) 0 (Orang)
Tidak Setuju

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


83

Mengacu kepada table 4.15 didapati sebuah kesimpulan bahwa:

• Pada pertanyaan No.1 total daripada hasil Sangat Setuju dan Setuju adalah
40%
• Pada Pertanyaan No.2 total daripada hasil Sangat Setuju dan Setuju adalah
80%
• Pertanyaan No.3 total daripada hasil Sangat Setuju dan Setuju adalah 70%
• Pertanyaan No.4 total daripada hasil Sangat Setuju dan Setuju adalah 70%
• Pertanyaan No.5 total daripada hasil Sangat Setuju dan Setuju adalah 90%
Maka rata2 hasil respondend yang menyatakan bahwa setuju bahwa aplikasi ini
mudah untuk digunakan adalah >70%

4.4.5 Data & Analisa Hasil Pengujian Efisiency


Table 4. 16 Hasil Pengujian Efisiency Penggunaan Listrik

NO Beban Tegangan (Volt) Arus (Ampere) Daya (Watt)


1 Arduino Mega 9 0,400 3,6
2 Relay 5 0,265 1,325
3 Motor Servo (2) 5 1,200 6,0
4 Lampu LED(2) 12 1,000 12
5 Fan(2) 12 0,110 1,32
6 Battery Charger 12 1,000 12
Pada tabel 4.4 terdapat hasil pengujian daripada uji efisiensi penggunaan listrik
dalam sistem Smarthome

Table 4. 17 Hasil Pengujian Efisiency Penggunaan Listrik

Menit Ke Average Ping(Ms) Total Bandwith Usage(Kb)


1 25 159
2 34 318
3 98 499
4 20 658
5 18 817
Pada tabel 4.5 terdapat hasil pengujian daripada uji efisiensi sistem Smarthome
dalam penggunaan bandwith internet.

Pada Tabel 4.4 menunjukan hasil daripada pengujian efisiensi penggunaan efisiensi
listrik maka didapati perhitungan sebagai berikut:

3,6 + 1,325 + 6,0 + 12 + 1,32 + 12 = 36,245 Watt

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


84

Maka didapati bahwa total penggunan listrik dalam sistem Smatrhome ini adalah
sebesar 36,245 Watt

Pada Tabel 4.5 Total penggunaan bandwith dalam rentang waktu 5 menit adalah
817 Kb yang artinya hanya membutuhkan 50Byte yang terdiri dari (40 Byte batas
minimal TCP/IP Package + 10 Byte Isi package itu sendiri)

Bisa disimpulkan bahwa Sistem Smarthome ini tidak memerlukan penggunaan


listrik yang besar dan juga tidak memerlukan bandwith internet yang tinggi.
Berdasarkan Spesifikasi resmi daripada Blynk itu sendiri aplikasi ini hanya
membutuhkan bandwith minimal 1 Mbps

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang telah dicapai dalam skripsi ini, terdapat beberapa
kesimpulan :

1. Perancangan prototipe sistem Smarthome Berbasis IoT menggunakan

Arduino Mega telah berhasil dibuat dan telah dilakukan uji fungsionalitas

kepada seluruh fitur yang terdapat pada sistem dan dapat bekerja sesuai

dengan rancangan desain atau fungsi masing-masing

2. Seluruh sensor sudah dapat saling terhubung melalui mikrokontroller yang

terkoneksi dengan aplikasi blynk dan masing-masing nya memiliki tingkat

keakuratan >80%, dan untuk masing2 pembacaan sensor sudah dapat

dibaca dengan mudah oleh pengguna dengan cara melihat langsung melalui

LCD 20x4 yang berada di-dalam miniatur rumah ataupun melalui aplikasi

blynk

3. Kondisi ideal agar sistem ini dapat bekerja dengan normal adalah koneksi

internet yang memiliki Bandwith >1Mbps dan tidak menggunakan Proxy,

dan memiliki jaringan listrik AC 220V

4. Berdasarkan hasil pengujian didapati bahwa Redundant Power System

dapat berfungsi dengan baik dalam keadaan Mode Charging,Discharging

maupun Bypass dengan catatan suhu ruangan tidak melebihi dari pada

35°C dan juga dalam keadaan listrik padam Redundant Power System

dapat men-backup listrik untuk beban minimum > 8Jam dan beban

maximal > 2 Jam.

85
86

5.2 SARAN

Berdasarkan dari pengalaman dalam penulisan skripsi ini terdapat beberapa


saran, diantaranya :

1. Perlu dipertimbangkan untuk penggunaan Private Server untuk alasan


keamanan dan kecepatan koneksi
2. Perlu adanya upgrade sistem hardware mikrokontroller mengingat I/O yang
digunakan pada sistem Smarthome ini sudah >10Pcs dan adanya limitasi
dari segi hardware Arduino mega 2560
3. Penambahan implementasi untuk fitur-fitur yang lain pada lingkup
pemantauan dan pengontrolan
4. Memaksimalkan sistem nirkabel pada sistem rumah cerdas yang lebih
efektif dan efisien
5. Penambahan fitur untuk menambah pengguna dalam satu sistem rumah
cerdas pada aplikasi

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


DAFTAR PUSTAKA
ARI AFRIZAL, M. (2017). RANCANG BANGUN RUMAH PINTAR
BERBASIS IoT (Internet of things) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN, MIKROPROSESOR,
DAN MIKROKONTROLLER DI SMKN2 SURABAYA. Jurnal Pendidikan
Teknik Elektro, 7(1), 79–86.

Efendi, Y. (2018). Internet of things (Iot) Sistem Pengendalian Lampu


Menggunakan Raspberry Pi Berbasis Mobile. Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer,
4(2), 21–27. https://doi.org/10.35329/jiik.v4i2.41

Gustavia, R. A., Nurraharjo, E., Informatika, T., Informasi, F. T., Stikubank, U., &
Note, V. (2018). Rancang Bangun Sistem Multiple Warning Deteksi Asap
Rokok. 278–282.

Humala, M. S. (2019). Perancangan Prototipe Sistem Smarthome Berbasis IoT


dengan Smartphone Menggunakan Nodemcu.

Kedoh, A. R., Djahi, H., EDG Pollo, D., Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknik
Undana, J., & Adisucipto Penfui, J. (n.d.). Sistem Kontrol Rumah Berbasis
Internet of things (Iot) Menggunakan Arduino Uno. Jurnal Media Elektro,
VIII(1).

Kurnianto, D., Hadi, A. M., & Wahyudi, E. (2016). Perancangan Sistem Kendali
Otomatis pada Smart home menggunakan Modul Arduino Uno. Jurnal
Nasional Teknik Elektro, 5(2), 260.
https://doi.org/10.25077/jnte.v5n2.276.2016

Lestari, N. (2018). Automatic Wiper Menggunakan Rain Sensor Pada Pt. Nusa
Sarana Citra Bakti Lubuklinggau. Jurnal Sistem Komputer Musirawas
(JUSIKOM), 3(1), 10. https://doi.org/10.32767/jusikom.v3i1.300

Mario, Lapanporo, B. P., & Muliadi. (2018). Rancang Bangun Sistem Proteksi dan
Monitoring Penggunaan Daya Listrik Pada Beban Skala Rumah Tangga
Berbasis Mikrokontroler ATMega328P. ProQuest Dissertations and Theses,
VI(01), 329.
http://search.proquest.com/docview/304367066?accountid=35812%0Ahttp://
el2ne5ae7f.search.serialssolutions.com/?ctx_ver=Z39.88-
2004&ctx_enc=info:ofi/enc:UTF-
8&rfr_id=info:sid/ProQuest+Dissertations+%26+Theses+Global&rft_val_fm
t=info:ofi/fmt:kev:mtx:disserta

Masykur, F., Prasetiyowati, F., Studi, P., Informatika, T., Ponorogo, U. M., & Pi,
R. (2016). Aplikasi Rumah Pintar ( Smart home ) Pengendali Peralatan. Jurnal
Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 3(1), 51–58.

87
88

Muhamad Yusvin Mustar, R. O. W. (2017). Implementasi Sistem Monitoring


Deteksi Hujan dan Suhu Berbasis Sensor Secara Real Time (Implementation
of Rain Detection and Temperature Monitoring System Based on Real Time
Sensor). Semesta Teknika, 20(1), 20–28.
https://www.arduino.cc/en/Main/arduinoBoard

Prabowo, M. Y. (2018). Perancangan Prototype Smart home System.

Rachman, F. Z. (2017). Smart home Berbasis Iot. Snitt, 369–374.


http://jurnal.poltekba.ac.id/index.php/prosiding/article/view/423

Saputra, D. W., Maulana, R., & Setyawan, G. E. (2019). Sistem Klasifikasi Kualitas
Kondisi Toilet Berdasarkan Gas Serta Suhu Berbasis Sensor MQ135 dan
DHT11 Menggunakan Metode Naive Bayes. 3(4), 3417–3425.

Sari, U. (2019). RANCANG BANGUN SISTEM SMART HOME DENGAN


ARDUINO UNO R3 BERBASIS INTERNET OF THINGS ( IoT ). 16(1), 25–
29.

Supriyanto, A. (2006). Analisis Kelemahan Keamanan pada Jaringan Wireless.


Analisis Keamanan Jaringan Wireless, XI(1), 38–46.

Tirtana, S. A., & Hidayat, H. T. (2018). Rancang Bangun Prototype Smart Room
Berbasis a-14 a-15. 2(1), 14–18.

Waworundeng, J., Irawan, L. D., & Pangalila, C. A. (2017). Implementasi Sensor


PIR sebagai Pendeteksi Gerakan untuk Sistem Keamanan Rumah
menggunakan Platform IoT. CogITo Smart Journal, 3(2), 152.
https://doi.org/10.31154/cogito.v3i2.65.152-163

Waworundeng, J., & Lengkong, O. (2018). Sistem Monitoring dan Notifikasi


Kualitas Udara dalam Ruangan dengan Platform IoT Indoor Air Quality
Monitoring and Notification System with IoT Platform. Cogito Smart Journal,
4(1), 94–102.

Widodo, S., Amin, M. M., Sutrisman, A., & Putra, A. A. (2017). Rancang Bangun
Alat Monitoring Kadar Udara Bersih Dan Gas Berbahaya Co, Co2, Dan Ch4
Di Dalam Ruangan Berbasis Mikrokontroler. Pseudocode, 4(2), 105–119.
https://doi.org/10.33369/pseudocode.4.2.105-119

Yulizar, Ira Devi Sara, M. S. (2016). Pada Kamar Kos Dalam Satu Hunian Berbasis
Arduino Uno R3 Dan Gsm Shield Sim900. Jurnal Online Teknik Elektro, 1(3),
47–56.

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta


DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Jamal Abdul Nasyir

Lahir pada hari Kamis tanggal 20 Agustus 1998 di Bekasi Provinsi Jawa
Barat. Penulis merupakan Anak pertama dari tiga bersaudara, dari
pasangan M Ichwan Nur Chabib dan Khusnun Nazulah.

Penulis pertama kali masuk Pendidikan Formal di SDIP Daarul Jannah


pada tahun 2004 dan tamat pada tahun 2010.Pada tahun yang sama penulis melanjutkan
Pendidikan ke SMPIP Daarul Jannah dan tamat pada tahun 2013.setelah tamat di SLTP, penulis
melanjutkan ke SMKN 1 Cibinong Kabupaten Bogor dan tamat pada tahun 2016. Dan pada
tahun yang sama penulis terdaftar sebagai Mahasiswa di Politeknik Negeri Jakarta
JurusanTeknik Informatika melalui jalur CCIT

89

Anda mungkin juga menyukai