Anda di halaman 1dari 61

TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN STETOSKOP DIGITAL BERBASIS ANDROID


VIA BLUETOOTH

Oleh
WISNU TERANG KITA
021 180 04

DOSEN PEMBIMBING

Patrisius Kusi Olla, S.T.,M.T


NIDN. 0604027503

Diah Rahayu Ningtias, S.Si, M.Si


NIDN. 0608129104

AKADEMI TEKNIK ELEKTRO MEDIK SEMARANG


SEMARANG
202

1
LEMBAR PENGESAHAN

“RANCANG BANGUN STETOSKOP DIGITAL BERBASIS ANDROID


VIA BLUETOOTH”

Oleh:
WISNU TERANG KITA
021 180 04

Tugas Akhir ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)
di

Akademi Teknik Elektro Medik Semarang

Disetujui oleh

Penguji Tugas Akhir Dosen Pembimbing

1. …………………………… 1. Patrisius Kusi Olla ST, MT


NIDN. NIDN. 0604027503

2. ………………………….. 2. Diah Rahayu Ningtias, S.Si, M.Si


NIDN. NIDN. 0608129104

3. ……………………………
NIDN.

Mengetahui:
Direktur

Mohamad Sofie, S.T, M.T


NIK. 0212199821
i
ABSTRAK

Detak jantung atau heart rate adalah parameter dalam dunia medis yang
mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan oleh detak jantung per satuan
waktu, secara umum direpresentasikan sebagai BPM (beats per minute). Variasi
dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang diperlukan oleh tubuh
pada saat itu. Stetoskop yang biasanya kita kenal saat ini yang kerap dibawa
oleh dokter merupakan stetoskop akustik. Tujuan dari penelitian ini adalah
membuat dan merancang alat stetoskop digital berbasis android via Bluetooth
dan sekaligus dapat diuji fungsi kelayakan alat tersebut. Pada penelitian ini
dibangun stetoskop elektronik dengan aplikasi mobile analisis sinyal. Dengan
adanya aplikasi mobile yang terintegrasi, sinyal hasil akuisisi akan dapat
direkam dan dibandingkan dengan database yang tersimpan didalamnya.
Keunggulan alat yang dibuat penulis menggunakan speaker sebagai pengeras
suara, dan juga berbasis android via bluetooth sehingga dapat menampilkan
hasil BPM pasien pada android. Hasil dari pengukuran pada titik pengukuran
yang ditentukan oleh penulis, didapatkan persentase kesalahan rata-rata pada
TP1( Input Bluetooth HC-05) sebesar 0,8%, pada TP2 (Input Mikrokontroller
Arduino Uno) sebesar 0,03%, pada TP3 (Input Tegangan LCD) sebesar 0,6%,
dan pada TP4(Input Tegangan Diafragma) sebesar 0,6%. Pada perbandingan
hasil pengukuran alat penelitian (Stetoskop Digital) dengan alat fetal simulator
dengen titik setting pada 30 BPM, 60BPM, 80BPM, 90BPM, 120BPM, 150
BPM, 180BPM, dan 210 BPM . Dari semua titik setting didapatkan persentase
kesalahan terendah adalah 0% dan persentase kesalahan tertinggi adalah 0,02%
dengan catatan presentasi kesalahan tertinggi ini terjadi karena beberapa faktor
terutama dari analisis peneliti adalah yang pertama sensitifitas dari sensor yang
dapat menangkap suara jantung namun hasil dari sadapan suara tersebut tidak
mampu untuk melebihi batasan nilai tegangan referensi.

Kata Kunci : Stetoskop, Jantung, Arduino Uno,BPM,HC-05

ii
ABSTRACT

Heart rate or heart rate is a parameter in the medical world that refers to the
amount of time required by the heart beat per unit time, generally represented
as BPM (beats per minute). The variation in heart rate corresponds to the
amount of oxygen needed by the body at that time. The stethoscope that we
usually know today that is often carried by doctors is an acoustic stethoscope.
The purpose of this research is to create and design an android-based digital
stethoscope via Bluetooth and at the same time the feasibility function of the
tool can be tested. In this study, an electronic stethoscope was built with a
signal analysis mobile application. With the integrated mobile application, the
acquired signal can be recorded and compared with the database stored in it.
The advantage of the tool made by the author uses speakers as loudspeakers,
and is also based on android via bluetooth so that it can display patient BPM
results on android. The results of measurements at the measurement point
determined by the author, the average error percentage on TP1 (Bluetooth
Input HC-05) is 0.8%, at TP2 (Arduino Uno Microcontroller Input) is 0.03%,
at TP3 (Input Arduino Uno) LCD voltage) is 0.6%, and at TP4 (Input
Diaphragm Voltage) it is 0.6%. In comparison of the measurement results of
the research instrument (Digital Stethoscope) with the fetal simulator with the
setting points at 30 BPM, 60BPM, 80BPM, 90BPM, 120BPM, 150 BPM,
180BPM, and 210 BPM. of all setting points, the lowest error percentage is 0%
and the highest error percentage is 0.02% with a record that the highest error
presentation occurs because of several factors, especially from the analysis of
researchers, the first is the sensitivity of the sensor that can capture heart
sounds but the results of sound leads is not able to exceed the limit of the
reference voltage value.

Keywords: Stethoscope, Heart, Arduino Uno, BPM, HC-05

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
segala nikmat, kekuatan, taufik serta hidayah-Nya. Shalawat dan salam
semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, dan para
pengikut setianya. Amin. Atas kehendak Allah sajalah, penulis dapat
menyelesaikan proyek akhir yang berjudul :

“RANCANG BANGUN STETOSKOP DIGITAL BERBASIS ANDROID


VIA BLUETOOTH”

Pembuatan dan penyusunan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) di Akademi Teknik Elektro
Medik Semarang.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan dan hambatan yang dijumpai selama pengerjaannya. Sehingga
saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan demi pengembangan
yang lebih optimal dan kemajuan yang lebih baik.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Semarang, 19 april 2021

Penulis

iv
UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur kehadirat Allah SWT dan tanpa mengurangi rasa hormat yang
mendalam penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas akhir ini, terutama
kepada :

1. Ayah, ibu, dan adik tercinta dirumah yang selalu memberikan do’a
semangat dan dukungan kepada penulis .
2. Bapak M. Sofie, ST, MT selaku direktur ATEM Semarang
3. Bapak Patrisius Kusi Olla ST. MT selaku pembimbing I.
4. Diah Rahayu Ningtias, S.Si., M.Si. selaku pembimbing II.
5. Seluruh Dosen beserta Staf karyawan yang telah memberi dukungan
dan semangat..
6. Terimakasih untuk yang selalu mendengar keluh, kesah dan memberi
support penulis.
7. Serta semua pihak yang tidak bisa di sebutkan satu demi satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih


banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna karena keterbatasan waktu dan
pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi kesempurnaan Tugas Akhir sebelumnya. Semoga
pembuatan karya tulis ilmiah dan tugas akhir ini bermanfaat bagi kita semua.

Semarang, 2021

Penulis

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ i


ABSTRAK ..................................................................................................... ii
ABSTRACT .................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
UCAPAN TERIMAKASIH .......................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix
BAB I ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................2
1.3 Batasan Masalah .........................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................2
1.5.1 Manfaat bagi penulis ................................................................................2
1.5.2 Manfaat bagi institusi...............................................................................3
BAB II ............................................................................................................ 4
2.1 Tinjauan Pustaka .............................................................................4
2.2 Dasar Teori......................................................................................5
2.2.1 Jantung ........................................................................................5
2.2.2 Stetoskop ....................................................................................5
2.2.3 Arduino (electronic board) ..........................................................7
2.2.4 Modul Bluetooth .........................................................................7
2.2.5 Rangkaian pre-amplifier ..............................................................8
2.2.6 Low pass filter.............................................................................9
2.2.7 Rangkaian high pass filter ......................................................... 10
2.2.8 Liquid Crystal Display (LCD) 16x2...........................................11
2.2.9 I2C (Inter Intergrated Circuit) .................................................... 11
2.3 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 12
BAB III ........................................................................................................ 13
3.1. Jenis Penelitian ..............................................................................13
3.2. Waktu dan Tempat ........................................................................ 13
3.3. Alat dan Bahan ..............................................................................13
3.4. Perencanaan Blok Diagram............................................................ 14
3.5. Diagram Alir Penelitian .................................................................15
3.6. Flowchart software ........................................................................ 17
3.7. Rancangan software atau coding alat .............................................18
3.8. Perencaan Rangkaian Keseluruhan ................................................ 18
3.9. Pengambilan Data.......................................................................... 19
vi
3.10. Analisa Data..............................................................................20
3.11. Prosedur Pengoprasian Alat ....................................................... 21
3.12. Desain Alat ............................................................................... 21
BAB IV......................................................................................................... 22
4.1. Persiapan bahan .............................................................................22
4.2. Persiapan alat ................................................................................ 22
4.3. Hasil Titik Pengukuran (TP 1) ...................................................... 22
4.4. Hasil Titik pengukuran (TP2) ........................................................ 23
4.5. Hasil Titik pengukuran (TP3) ........................................................ 24
4.6. Hasil Titik Pengukuran 4 (TP4) ..................................................... 25
4.7. Pengujian Alat ..............................................................................26
4.8. Hasil analisis data .......................................................................... 29
BAB V .......................................................................................................... 31
5.1. Kesimpulan ................................................................................... 31
5.2. Saran ............................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 33

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Detak Jantung.............................................................. 5


Gambar 2.2 Stetoskop ............................................................................... 6
Gambar 2.3 Arduino Uno .......................................................................... 7
Gambar 2.4 Bluetooth HC-05 .................................................................... 8
Gambar 2.5 Rangkaian Pre Amp Mic ........................................................ 9
Gambar 2.6 Rangkaian Low Pass Filter ..................................................... 10
Gambar2.7 Rangkaian High Pass Filter ..................................................... 10
Gambar 2.8 LCD 16x2 .............................................................................. 11
Gambar 2.10 Kerangka Pemikiran ............................................................. 12
Gambar 3.1 Blok Diagram ......................................................................... 14
Gambar 3.2 Flowchart Penelitian ............................................................... 15
Gambar 3.3 Flowchart software ................................................................. 17
Gambar 3.4 Rangkaian Keseluruhan .......................................................... 19
Gambar 3.5 Desain Alat ............................................................................ 21
Gambar 4.2 Hasil Pengukuran TP2 ............................................................ 23
Gambar 4.2 Hasil Pengukuran TP .............................................................. 24
Gambar 4.3 Hasil Pengukuran TP3 ............................................................ 25
Gambar 4.4 Hasil Pengukuran TP4 ............................................................ 26

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran TP1 ............................................................... 22


Tabel 4.2 Hasil Pengukuran TP2 ............................................................... 24
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran TP3 ............................................................... 24
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran TP4 ............................................................... 25
Tabel 4.5 Pengujian Alat ........................................................................... 26

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Stetoskop adalah peralatan medis yang berfungsi untuk mendeteksi
suara denyut jantung. Obyek pengamatan stetoskop diantaranya adalah suara
jantung atau suara paru. Teknik ini biasa disebut dengan auskultasi. Masalah
yang timbul pada auskultasi paru atau jantung menggunakan stetoskop adalah
noise lingkungan, kepekaan telinga, frekuensi dan amplitudo yang rendah, dan
pola suara yang relatif sama, Kekurangan dari stetoskop pada umumnya adalah
tingkatan suara sangat rendah, sehingga membuat tenaga medis sulit untuk
mendiagnosis (Budiasih dkk, 2011).
Menggunakan stetoskop elektronik untuk mendeteksi suara denyut
jantung, dan suara nafas, adalah cara efektif untuk meneliti penyakit
cardiovascular. Disisi lain teknologi semakin berkembang kearah mobile.
Hampir semua orang memiliki smartphone. Smartphone memiliki banyak
platform. Stetoskop elektronik nirkabel berbasis android didesain dengan
sistem yang sederhana, menggunakan membran yang dipasang sensor suara,
kemudian tersambung dengan modul bluetooth yang akan mengirimkan data
suara masukan lewat sinyal bluetooth ke platform Android (Budiash dkk,
2011).
Pada penelitian ini dibangun stetoskop elektronik dengan aplikasi
mobile analisis sinyal. Dengan adanya aplikasi mobile yang terintegrasi, sinyal
hasil akuisisi akan dapat direkam dan dibandingkan dengan database yang
tersimpan didalamnya. Hal ini tentunya akan membantu dokter/perawat dan
mahasiswa bidang kesehatan untuk mempelajari sinyal auskultasi. Pengolahan
sinyal yang dapat dilakukan antara lain: Low Pass Filter, Band Pass Filter,
High Pass Filter, Band Stop Filter dengan bentuk Finite Impulse Responds atau
Infinite Impulse Responds, serta pengamatan spektral sinyal. Untuk Finite
Impulse Responds digunakan metode windowing, sedangkan untuk Infinite
Impulse Responds digunakan jenis filter butterworth, chebychev dan elliptic
(Anggreini,2013).
Keunggulan alat yang dibuat penulis menggunakan speaker sebagai
pengeras suara, dan juga berbasis android via bluetooth sehingga dapat
menampilkan hasil bpm pasien pada android. Berdasarkan referensi penelitian
yang sudah dipaparkan dan pentingnya dalam menganalisa sinyal jantung maka
pada penelitian ini dibuat
“RANCANG BANGUN STETOSKOP DIGITAL BERBASIS
ANDROID VIA BLUETOOTH”.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana merancang alat stetoskop digital berbasis andoid
menggunakan bluetooth?
2. Bagaimana melakukan uji fungsi alat stetoskop digital berbasis andoid
menggunakan bluetooth?

1.3 Batasan Masalah


Untuk membatasi masalah yang ada, maka penulis membatasi ruang
lingkup masalah sebagai berikut

1. Membran yang digunakan untuk mengambil suara jantung adalah


membran yang memiliki mikrofon didalamnya
2. Menggunakan sensor suara
3. Menggunakan amplifikasi dan filter
4. Menggunakan power source baterai
5. Modul komunikasi wireless yang digunakan yaitu modul Bluetooth
6. Pengiriman data dilakukan secara real-time menggunakan Bluetooth
7. Menggunakan tampilan berupa visualisasi indah denyut jantung dan
suara nafas

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai
berikut:
1. Membuat stetoskop digital berbasis android yang akan menampilkan dan
menganalisis sinyal hasil auskultasi untuk memudahkan diagnosis
terhadap sinyal yang didapat.
2. Melakukan uji fungsi alat stetoskop digital berbasis android yang
berfungsi untuk menguji alat tersebut agar bisa dioperasionalkan dengan
baik dan benar.

1.5 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1.5.1 Manfaat bagi penulis


Adapun manfaat bagi penulis adalah sebagai berikut:
1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa Teknik
elektromedik tentang peralatan diagnostic, khususnya Alat Stetoskop
digital berbasis Android via Bluetooth.
2. Dapat digunakan sebagai penelitian selanjutnya.
3

1.5.2 Manfaat bagi institusi


Adapun manfaat yang didapat oleh institusi Atem Semarang adalah
sebagai berikut:
1. Memberikan tambahan inventaris alat yang dapat digunakan sebagai
media pembelajaran baik secara teori maupun praktek di Akademi
Teknik Elektromedik Semarang.
2. Memberikan tambahan kelengkapan alat Medis kepada pihak kampus
Atem Semarang.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka


Sebelumnya dalam pembuatan atau pengembangan stetoskop, sudah
banyak inovasi-inovasi yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti lain.
Pengembangan stetoskop ini dilakukan untuk mengatasi beberapa kekurangan
stetoskop serta menambah fungsi atau manfaat stetoskop. Maka dari itu pada
penelitian ini juga peneliti memiliki beberapa pemikiran untuk
mengembangan stetoskop ke sistem yang lebih digital (Waring, 2017).
Teori ini didukung oleh Denok Santi Ardiningsih Tugas Akhir dengan
judul “Stetoskop Elektronik berbasis microcontroller AT89S52 dengan
kelebihan menampilkan denyut jantung per menit (heart beat). Prinsip kerja
dari alat tersebut yaitu stetoskop yang didalamnya terdapat mic condenser
mendeteksi bunyi jantung yang kemudian dikuatkan suaranya menggunakan
rangkaian penguat awal, penguat audio dan penguat akhir serta dilengkapi
rangkaian filter berupa low pass filter. Selain itu, terdapat rangkaian pengolah
sinyal berupa rangkaian integrator dan komparator yang berfungsi sebagai
pengubah sinyal kotak menjadi sinyal segitiga dan membandingkan sinyal input
high atau low dengan sinyal referensi untuk masukan microcontroller
AT89S52. Hasil keluaran dari rangkaian tersebut diteruskan ke microcontroller
AT89S52 agar dapat mengolah sinyal denyut jantung yang masuk yang
kemudian dilakukan perhitungan denyut jantung per menit (heart beat) dan
hasilnya ditampilkan di display seven segment. Catu daya yang digunakan pada
alat ini berupa baterai 9V sebanyak 2 buah. Pada penelitian ini masih terdapat
kekurangan, yaitu alat ini memiliki banyak blok rangkaian yang rumit dan
masih menggunakan baterai yang non rechargable sehingga kurang efisien
apabila tegangan pada baterai telah habis (Ardiningsih, 2008).
Teori ini juga didukung oleh Achmad Rizal yang menyatakan
Kelemahan penggunaan stetoskop dengan stetoskop akustik sering terpengaruh
oleh adanya bunyi dilingkungan sekitar, sedangkan intensitas bunyi jantung
dan paruparu sendiri relatif rendah. Selain itu pengaruh telinga pengguna juga
dapat mempengaruhi hasil deteksi jantung. Stetoskop elektronik yang dibuat
terdiri dari bagian membran atau biasa disebut chest piece, selang/tubing, mic
condensor, dan jack penghubung ke soundcard. Stetoskop biasa dipotong pada
ear piece-nya kemudian dipasang mic kondensor sebagai transducer untuk
mengubah suara menjadi getaran listrik, Masalah yang sering timbul adalah
terlalu sensitifnya mic kondensor yang dipakai sehingga setiap gesekan dan
pergerakan yang terjadi selama proses perletakan membran stetoskop akan
dapat terekam (Rizal, 2006).
Maka dari itu peneliti mengambil beberapa teori penunjang untuk
mengatasi permasalahan interferensi bunyi yang tidak diinginkan dan
4
5

pengembangan diagnostik suara tubuh agar lebih baik, dalam hubungannya


dengan fungsi kerja dari rancang bangun stetoskop elektronik.

2.2 Dasar Teori


Dalam teori penunjang berisikan materi tentang apa yang peneliti
gunakan sebagai bahan acuan pembuatan rancang bangun stetoskop digital
berbasis android via bluetooth.

2.2.1 Jantung
Detak jantung atau heartrate adalah parameter dalam dunia medis yang
mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan oleh detak jantung per satuan
waktu, secara umum direpresentasikan sebagai bpm (beats per minute). Variasi
dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang diperlukan oleh tubuh
pada saat itu. Detak jantung atau juga dikenal dengan denyut nadi adalah tanda
terpenting dalam bidang medis yang bermanfaat untuk mengevaluasi dengan
cepat kesehatan atau mengetahui kebugaran seseorang secara umum. Pada
orang dewasa yang sehat, saat sedang istirahat maka detak jantung yang normal
berkisar 60-100 bpm. Jika didapatkan detak jantung yang lebih rendah dari
kondisi normal saat sedang istirahat dapat diartikan terjadi penurunan
kebugaran kondisi seseorang baik itu kelelahan atau mengalami ganguan
kesehatan (Andreas, 2014).
Berikut merupakan proses terjadinya denyut jantung, yang dapat
dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini:

Gambar 2.1 Bentuk proses terjadinya detak jantung

2.2.2 Stetoskop
Sejarah Stetoskop, Sebelum stetoskop ditemukan, ahli kesehatan atau
ahli medis dalam melakukan pemeriksaan mereka menempelkan telinganya
pada punggung ataupun pada dada pasien. Di tahun 1816 Stetoskop pertama
kali ditemukan, alat tersebut ditemukan oleh Dr. Rene Theophile Hyacinthe
Laennec. Alat tersebut berbentuk silinder dengan corong yang dibuat dari kayu,
6

stetoskop temuannya ketika itu hanya digunakan untuk memeriksa pasien


perempuan, sebab sangat tidak sopan apabila ketika memeriksa pasien
perempuan dan ia mesti menempelkan telinganya pada bagian dada pasien
perempuan.
Dokter tersebut menemukan suara internal yang bisa diisolasi serta
diperkuat melalui pipa, semakin berkembangnya jaman stetoskop ini
berkembang menjadi alat yang modern yang mempunyai dua chest piece serta
earpieces yang terhubung ke pipa. Ia menamakan alat temuannya tersebut
dengan nama “Stetoskop”. Nama tersebut berasal dari bahasa Yunani yaitu
“sthetos” serta “scope”.” sthetos” mempunyai arti yaitu dada dan “scope”
mempunyai arti melihat.
Stetoskop terbagi menjadi 2 jenis, yaitu.
1. Stetoskop Akustik
2. Stetoskop Elektronik
Stetoskop yang biasanya kita kenal saat ini yang kerap dibawa oleh
dokter merupakan stetoskop akustik. Pemakaian stetoskop akustik memerlukan
pengalaman serta kepekaan tersendiri. Sebab stetoskop akustik mempunyai
kekurangan, yaitu: Amplitudo serta frekuensi suara yang dihasilkan sangatlah
rendah sehingga sangat sulit ketika membuat diagnosis, dan persamaan getaran
atau pola suara.
Berbeda dengan jenis stetoskop elektronik, ketika sebelum sampai pada
telinga si pendengar, frekuensi getarannya terlebih dulu diperkuat sehingga bisa
didengar dengan sangat mudah. Sebab itu secara perlahan stetoskop akustik
tergantikan oleh stetoskop elektronik. Mungkin saja dalam beberapa tahun ke
ke depan jenis stetoskop akustik tidak lagi dipakai serta para dokter pun akan
beralih memakai stetoskop elektronik guna memperoleh hasil yang lebih akurat
(Wardayanti, 2012). Stetoskop ditunjukan pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Stetoskop


(Sumber :Wardayanti, 2018).
7

2.2.3 Arduino (electronic board)


Arduino adalah papan rangkaian elektronik open source yang memiliki
komponen utama di dalamnya yaitu sebuah chip mikrokontroller.
Mikrokontroller ATMega328 yang dirancang untuk bisa digunakan dengan
mudah oleh desainer (yang memang bukan orang teknik). Arduino merupakan
salah satu platform yang mempunyai input hardware open source/ output (I/O)
yang sederhana. Board arduino uno mempunyai 6 input analog, 14 input digital
I/O, 6 PWM output dengan menggunakan baterai / power supply 6 sampai
20volt DC (Dian, 2012). Berikut adalah gambar arduino uni yang ditunjukan
pada gambar 2.3

Gambar 2.3 Arduino uno


(Sumber :Dian, 2012)

2.2.4 Modul Bluetooth


Bluetooth adalah protokol komunikasi wireless yang bekerja pada
frekuensi radio 2.4 GHz yang berfungsi untuk pertukaran data pada perangkat
bergerak seperti laptop, HP, dan lain-lain. Bluetooth tipe HC-05 adalah Salah
satu hasil contoh modul Bluetooth yang paling sering digunakan dan banyak
ditemukan dipasaran dengan harga yang relatif murah. Modul Bluetooth HC-05
terdiri dari 6 pin konektor, setiap pin konektor memiliki fungsi yang berbeda –
beda. Modul Bluetooth mempunyai dua model yaitu master device dan slave
device.
Untuk modul bluetooth HC-05 seperti pada Gambar 3 bisa menjadi
master atau slave karena modul ini bisa memberikan notifikasi untuk
melakukan pairing keperangkat lain, ataupun perangkat lain melakukan pairing
dengan bluetooth HC-05 (Hary, 2014). Pada gambar 2.4 ditunjukan Modul
Bluetooth HC-05
8

Gambar 2.4 Modul Bluetooth HC-05


(Sumber : Hary, 2014)

2.2.5 Rangkaian pre-amplifier


Rangkaian pre-amplifier berfungsi untuk menguatkan sinyal, karena
suara paru-paru berada pada frekuensi rendah. Maka suara yang ditangkap
stetoskop mic-condenser dikuatkan dengan rangkaian pre-amplifier agar
frekuensi sinyal suara paru-paru menjadi besar. Gambar 2.5 merupakan
skematik rangkaian pre-amp mic condenser.
Basic Pre-amp
 Transistor akan berfungsi jika diberikan bias / arus.
 Capasitor akan berfungsi sebagai penahan arus DC dan melewatkan arus
AC (dedicated for coupling).
 Sirkuit ini memperbaiki sinyal audio input yang lemah. Salah satu
aplikasinya terdapat pada rangkaian awal osilator RF, dimana rangkaian
ini membantu meningkatkan kualitas pemancar yang sangat sensitif
terhadap suara.
 Gain (penguatan) = Vout/Vin

= 0.5 - 0.6 volt (jk . silicon) atau 0.1 - 0.2 volt (jk. bahan
germanium). disamping itu ada arus yang mengalir yaitu , IC,
besaran - besaran searah ini akan selalu berada pada rangkaian sekitar transistor
yang dibatasi oleh capasitor, besaran-besaran yang terdapat pada penguat dapat
dihitung menggunakan rumus:

Kuat arus IC sangat tergantung pada IB, maka:

Setelah semuanya siap, barulah signal input diumpan dalam penguat


melalui sebuah capasitor, dimana capasitor berfungsi menghalangi besaran DC,
agar tidak dapat memasuki sumber signal, namun pada sisi yang lain capasitor
akan menguatkan signal masukan ke dalam penguat, demikian juga pada bagian
output signal diambil dari colektor melalui seuah capasitor juga, besarnya
signal input ataupun output dapat diukur secara langsung dengan Volt meter
9

maupun dengan osiloscope. Perbandingan antara signal output dengan input


dinamakan dengan Gain.
Untuk suatu Gain yang baik maka signal output harus selalu linier
terhadap inputnya (amplitudonya). Bagi suatu penguat Audio yang ideal akan
diperoleh bandwidh yang dibatasi oleh frekuensi 20Hz - 20Khz dimana Gain
tetap. Dalam sistem audio yang lengkap akan digunakan beberapa tingkat
penguatan (cascade) sehingga amplitudo outputnya akan semakin besar,
demikian juga dengan daya outputnya. Rumus penguatan pada arus, tegangan
dan daya (Bingar, 2017). Dibawah ini ditunjukan rumus penguatan pada arus
dan rangkaian pre-amplifier yang ditunjukan pada gambar 2.5

Gambar 2.5 Rangkaian Pre-Amp Mic Condenser (Bingar, 2017)

2.2.6 Low pass filter


Rangkaian low pass filter frekuensi cutoff 1000 Hz berfungsi
meloloskan sinyal pada frekuensi dibawah 1000 Hz dan memotong sinyal atau
memperkecil sinyal pada frekuensi diatas 1000 Hz. Rangkaian low pass filter
orde 4 dibentuk dari 2 buah rangkaian low pass filter orde 2 Sallen-Key
Topology dan rangkaian skematik pada Nilai koefisien Butterworth untuk orde
4 yaitu a1 = 1.8478; b1 = 1.0000; a2 = 0.7654 dan b2 = 1.0000. Low Pass Filter
orde 2 pertama dan kedua dapat dihitung dengan persamaan (1) dan (2) dengan
nilai C1 = 47 nF. Untuk rangkaian orde 2 kedua dengan mengganti nilai R1
menjadi R3; R2 menjadi R4; C1 menjadi C3; C2 menjadi C4; a1 menjadi a2; b1
10

menjadi b2 (Dodik, 2017). Rangkaian low pass filter ditunjukan pada gambar
2.6

Gambar 2.6 Rangkain low pass filter orde 4 frekuensi cut off 1000 Hz
(Sumber : Dodik, 2017)

2.2.7 Rangkaian high pass filter


Rangkaian high pass filter frekuensi 20 Hz berfungsi meloloskan
sinyal pada frekuensi diatas 20 Hz dan memotong sinyal pada frekuensi
dibawah 20 Hz. Rangkaian high pass filter orde 4 yaitu penggabungan dari 2
buah rangkaian orde 2 Sallen-Key Topology seperti diagram blok pada Gambar.
5 dan rangkaian skematik pada Gambar. 7. Nilai a1 = 1.8478; b1 = 1.0000; a2 =
0.7654 dan b2 = 1.0000 merupakan koefisien Butterworth untuk orde 4.
Dengan menggunakan nilai C1 = C2 = 1µF, a1 = 1.8478 dan b1= 1.0000 untuk
frekuensi cutoff 20 Hz (Dodik, 2017). Rangkaian high pass filter ditunjukan
pada gambar 2.7

Gambar 2.7 Rangkaian high pass filter orde 4 frekuensi cut off 20Hz
(Sumber :Dodik, 2017).
11

2.2.8 Liquid Crystal Display (LCD) 16x2


LCD yang digunakan adalah LCD berukuran 16x2 karakter dengan
tambahan chip module I2C untuk mempermudah programmer nantinya dalam
mengakses LCD tersebut. Sebab dengan digunakannya modul I2C akan lebih
memperhemat penggunaan pin arduino yang akan digunakan, contohnya saja
dengan menggunakan modul I2C maka hanya diperlukan 4 buah pin arduino,
yaitu pin SCL, pin SDA, pin VCC dan pin GND. Pada gambar 2.8 ditunjukan
LCD 16x2.

Gambar 2.8 LCD 16X2

2.2.9 I2C (Inter Intergrated Circuit)


Rangkaian komunikasi data pada modul ini ditambahkan dengan
menggunakan Inter Integrated Circuit (I2C) yang menghubungkan antara
Display dengan Mikrokontroller Arduino uno. Inter Integrated Circuit (I2C)
merupakan standar komunikasi serial dua arah dengan menggunakan dua buah
saluran yang didesain khusus untuk pengontrolan IC tersebut. Secara garis
besar sistem I2C itu sendiri tersusun atas dua saluran utama yaitu, saluran SCL
(serial clock) dan SDA (serial data) yang membawa informasi data antara I2C
dengan sistem pengontrolnya. Modul I2C ditunjukan pada gambar 2.9

Gambar 2.9 Modul I2C


12

2.3 Kerangka Pemikiran


Adapun gambar kerangka pemikiran adalah sebagai berikut:

Pada saat melakukan penyadapan tubuh manusai(jantung dan


paru-paru) maka dibutuhkan alat pembantu untuk menyadap
agar mendapatkan suara sadapan dengan kualitas yang baik.

Latar Belakang Dibutuhkan Alat

Menyadap suatu suara atau Menampilkan sinyal suara


denyut jantung dan suara paru sadapan yang secara
dengan intensitas yang baik langsung oleh alat dan
sehingga dapat dilakukan menampilkan nilai BPM
diagnosis dengan benar dan berbasis android
tepat

Permasalahan Diperlukan rancang bangun sebuah stetoskop


yang memiliki kemampuan mendiagnosis data
suara sadapan dan menampilkan BPM

Bagaimana system kerja penyadapan pada alat,


Pertanyaan
pengolahan suara menjadi grafik sinyal, keluaran
Penelitian suara, berbasis android dan meampilkan BPM.

Membuat dan merancang Dapat melakukan uji


Tujuan
stetoskop digital berbasis fungsi alat stetodkop
android yang akan digital berbasis android
menampilkan nilai BPM

Pembahasan
Cara membuat dan merancang Melakukan pengujian alat
stetoskop digital berbasis dengan menggunakan alat
android dan menganalisis data pembanding

Kesimpulan
Gambar 2.10 Kerangka pemikiran
BAB III
PERENCANAAN SISTEM

3.1. Jenis Penelitian


Pada penulisan penelitian kali ini, jenis metode penulisan penelitian
yang dilakukan oleh penulis adalah jenis penulisan penelitian terapan.
Penulisan penelitian terapan merupakan penulisan penelitian yang dilakukan
dengan cara menerapkan teori- teori yang telah didapatkan oleh penulis
kedalam praktek langsung dengan tahapan studi pustaka, studi lapangan,
analisa data.
3.2. Waktu dan Tempat
Waktu penelitian Januari – Juni 2021. Dalam melakukan penelitian
pembuatan rancang bangun Stetoskop Digital Berbasisi android via bluethot,
peneliti melakukan penelitian bertempat di Laboratorium Akademi Teknik
Elektromedik Semarang.
3.3. Alat dan Bahan
Dalam perencanaan pembuatan alat Stetoskop Digital Berbasisi android
via bluetooth terdapat beberapa alat dan bahan yang perlu dipersiapkan.
Berikut merupakan data alat dan bahan yang perlu dipersiapkan adalah sebagai
berikut :
1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Toolseat elekronika dan mekanik
b. Multimeter
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Stetoskop
b) Mic condensor
c) Mikrokontroller arduino
d) Modul Bluetooth
e) Amplifier
f) Lcd
g) Buzzer
h) Baterai

13
14

3.4. Perencanaan Blok Diagram


Diagram Blok ini dimaksudkan untuk dapat memudahkan penulis dalam
melakukan perancangan dari karya ilmiah yang dibuat. Secara umum blok
diagram dari stetoskop digital berbasis android via bluetooth, dapat dilihat pada
gambar 3.1 sebagai berikut.

Stetoskop Penguat Amplifier Speaker

Objek
Filter

Sensor LCD 16 x 2
Baterai
Modul
Baterai Bluetooth
ARDUINO UNO
Buzzer
Power Suply
dan Charger
Buzzer

Gambar 3.1 Blok Diagram Alat


Gambaran secara umum mengenai alat yang dikembangkan dapat
ditunjukkan pada Gambar. Blok diagram tersebut meliputi:
1. Objek adalah berasal dari jantung manusia
2. Stetoskop mic condensor pre-amp untuk pendeteksian sinyal suara
paru-paru
3. Rangkaian Penguat Amplifier digunakan untuk menaikkan tegangan
pada sinyal suara paru paru.
4. Low Pass Filter orde 4 frekuensi CutOff 1000 Hz sebagai filter yang
meloloskan sinyal pada frekuensi dibawah 1000 Hz dan memotong
sinyal atau memperkecil sinyal pada frekuensi diatas 1000 Hz.
5. High Pass Filter orde 4 frekuensi CutOff 20 Hz sebagai filter yang
meloloskan sinyal pada frekuensi diatas 20 Hz dan memotong sinyal
pada frekuensi dibawah 20 Hz.
6. Rangkaian Pre Amplifier digunakan untuk menaikkan tegangan pada
sinyal suara paru paru.
7. Power supply berfungsi untuk menupai tegangan ke rangkaian
15

8. Sensor Indikator Baterai berfungsi untuk mendeteksi kapasitas baterai


pada alat
9. Baterai untuk menimpan teganagn yang berasapl dari power supply
10. Arduino uno digunakan untuk membaca data adc suara paru-paru dan
mengirim data sinyal suara paru-paru dengan komunikasi serial
dengan mobile android.
11. Modul Bluetooth berkomunikasi serial dengan arduino dan mengirim
data sinyal suara paru pada bluetooth yang ada pada handphone
android.
12. LCD untuk menampilkan hasil pengukuran
13. Speaker untuk menghasilkan suara pada alat
14. Handphone berbasis android menampilkan data sinyal suara paru yang
telah diterima dari komunikasi bluetooth, tampilan sinyal suara paru
dengan bantuan software eclipse.

3.5. Diagram Alir Penelitian


Diagram alir penelitian dijelaskan flowchart dibawah ini pada
Gambar 3.2

Mulai

Observasi

Studi literatur

Perancangan hardware dan software

Pembuatan alat

Pengujian alat

Pengambilan data

Analisa hasil

Selesai

Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian


16

Keterangan dari diagram alir penelitian diatas adalah :


a. Start adalah tahap awal memulai mengumpulkan literature tentang alat
dari berbagai sumber, seperti jurnal, KTI terdahulu, dan website yang
berhubungan dengan tugas akhir ini.
b. Melakukan pengumpulan komponen yang akan digunakan pada alat
yang akan dirancang pada tugas akhir ini.
c. Bagian perancangan alat yang meliputi hardware dan software dari
tugas akhir ini.
d. Setelah perancangan hardware dan software selesai maka lanjut pada
pembuatan alat.
e. Kemudian ketika sudah jadi maka lanjut pada pengujian alat apakah
bekerja dengan baik atau tidak, jika tidak bekerja semestinya lakukan
pengecekan ulang pada perancangan hardwere dan software.
f. Saat rangkaian bekerja dengan baik maka alat akan bekerja dengan
semestinya.
g. Ambil data dan buat kesimpulan.
h. Selesai.
17

3.6. Flowchart software


Dibawah ini adalah flowchart software dari alat yang ditunjukan pada
gambar 3.3
Mulai

INISIALISASI

Diaphragm ke objeck

Switch Star ditekan

Diaphragm membaca

TIDAK
Apakah Hasil sesuai

YA
Tampilan Hasil

Selesai
Gambar 3.3 Flow Chart Perencanaan Alat

Keterangan dari diagram alir penelitian diatas adalah:


a. Mulai adalah proses penghidupan alat saat ingin digunakan.
b. Inisialisasi adalah proses instalisi software pada sebuah rangkaian
alat dan menampilkan tampilan awal.
c. Program ke objeck untuk proses pembacaan
d. Switch star di tekan untuk memulai alat bekerja
e. Kemudian program membaca
f. Apakah hasil sesuai jika sesuai lanjut dan dijika tidak proses
pengambilan ulangan data
g. Kemudian hasil di tampilkan di layar lcd
h. Selesai
18

3.7. Rancangan software atau coding alat


Rancangan software atau coding alat penulis adalah sebagai berikut:

//skett detak

if((detak>=130)&&(detak<140)){detak=92;}else

if((detak>=120)&&(detak<130)){detak=91;}else

if((detak>=110)&&(detak<120)){detak=90;}else proses untuk menampilka

if((detak>=100)&&(detak<110)){detak=89;}else hasil nilai BPM

if((detak>=90)&&(detak<100)){detak=87;}else

if((detak>=70)&&(detak<80)){detak=84;}else

if((detak>=60)&&(detak<70)){detak=83;}else

if((detak>=50)&&(detak<60)){detak=82;}else

if((detak>=40)&&(detak<50)){detak=81;}else

{detak=85;}

if(detak<100){ lcd.setCursor(9, 1);lcd.print(" ");}

lcd.setCursor(7, 1);

lcd.print(detak);

lcd.setCursor(0, 0); lcd.print(detak1)

3.8. Perencaan Rangkaian Keseluruhan


Pada perancangan Alat Stetoskop Digital Berbasisi android via bluethot
ini menggunakan sistem program untuk menjalankan rangkaian dan alat.
Berikut adalah rangkaian keseluruhan pada alat yang ditunjukkan pada gambar.
19

TP 4

TP 2

TP 3

TP 1

3.4 Gambar Rangkaian Keseluruhan

3.9. Pengambilan Data


Setelah melakukan beberapa tahap yang telah kita selesaikan maka disini
penulis akan melaukan pengambilan data dengan beberapa metode dan
pendataan dengan melakukan pengukuran di tiap-tiap titik pengukuran (TP).
Dalam melakukan pengukuran tiap-tiap titik pengukuran penulis menggunakan
Multimeter (Digital).
Adapun Titik-titik pengukuran adalah sebagai berikut:
1. Titik Pengukuran1 (TP1)
Pengukuran tegangan pada modul bluetooth.
2. Titik Pengukuran 2 (TP2)
Tegangan input mikrokontroller arduino uno untuk mengetahui sumber
tegangan output pada mikrokontroler pada pin VCC dan GND
3. Titik Pengukuran 3 (TP3)
Tengangan Pada Lcd 16x2 untuk mengetahui tegangan pada sensor tersebut
agak mendapatkan hasil yang baik dalam pengambilan sampel
4. Titik Pengukuran 4 (TP4)
Pengukuran pada tegangan yang masuk ke diafragma stetoskop
20

3.10. Analisa Data


Setelah melakukan beberapa tahap yang telah kita selesaikan maka disini
penulis akan melaukan analisi data dalam penelitian yang telah di lakukan oleh
penulis dengan beberapa tahap dan beberapa pengukuran untuk menganalisa
hasil data yang akan di dapatkan
Adapun beberapa tahap yang akan dilakukan untuk menganalisa data sebagai
berikut:

1. Analisa Titik Pengukuran 1(TP1)


Adapun Analisa yang dilakukan pada titik pengukuran (TP1) yaitu
melakukan Analisa pada modul bluethot dengan menggunakan
multimeter digital.
Adapun rumus yang di pakai yaitu :

%kesalahan = x 100%

2. Analisa Titik pengukuran 2 (TP2)


Adapun Analisa yang dilakukan pada titik pengukuran (TP2) yaitu
melakukan Analisa pada sumber daya tegangan pada mikrokontroler
arduino uno dengan menggunakan multimeter digital.
Adapun rumus yang di pakai yaitu :

%kesalahan = x 100%

3. Analisa Titik pengukuran 3 (TP3)


Adapun Analisa yang dilakukan pada titik pengukuran (TP3) yaitu
melakukan Analisa pada Lcd 16x2 dengan menggunakan multimeter
digital.
Adapun rumus yang di pakai yaitu :

%kesalahan = x 100%

4. Analisa Titik pengukuran 4 (TP4)


Adapun Analisa yang dilakukan pada titik pengukuran (TP4) yaitu
melakukan Analisa pada komponen diafragma
Adapun rumus yang di pakai yaitu :

%kesalahan = x 100%
21

3.11. Prosedur Pengoprasian Alat


Berikut adalah prosedur pengoprasian alat :
1. Pastikan batrai terpasang pada alat.
2. Tekan tombol ON/OF untuk mengaktifkan alat.
3. Saat display menampilkan kata mulai, hubungkan bluetooth untuk
pembacaan pada layer HP .
4. Arahkan Diaprhagm kebagian tubuh pasien.
5. Tekan tombol start untuk memulai penghitungan hasil detak jantung
pada pasien.
6. Setelah hasil terdeteksi, maka hasil akan terkunci otomatis.
7. Jika ingin memula Kembali tekan switch lock kemudian tekan switch
star untuk memulai Kembal

3.12. Desain Alat


Berikut ini merupakan gambar desain alat penulis yang ditunjukan pada
gambar 3.5

Headset
Tombol
power
Display
Dhiafragm

Smartphone

Bluetooth

Gambar 3.5 Desain Alat


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini penulis menyajikan hasil pengukuran dan melakukan pendataan


pada hal-hal yang sekitarnya berkaitan dengan hasil keluaran dari bagian alat yang
penulis buat. Sebelum melakukan pegujian dan analisa data dari rangkaian ini
penulis terlebih dahulu melakukan pesiapan persiapan antara lain:
4.1. Persiapan bahan
Sebelum melakukan pendataan dan pengukuran pada titik-titik pengukuran
dalam alat, terlebih dahulu penulis mengadakan beberapa persiapan bahan
Sebagian panduan melakasanakan pendataan. Adapun persiapan persiapan
tersebut antara lain:
1. Mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan yang penulis buat dan
mengantisipasi permasalahan yang mungkin muncul.
2. Mempelajari buku-buku dan sumber literature lain yang berkaitan dengan
tugas akhir ini.
3. Mempelajari dan menganalisa cara kerja rangkaian pesawat melalui
percobaan-percobaan dengan membuat alat yang akan di bahas.
4.2. Persiapan alat
Proses melakukan pendataan, penulis juga harus mempersiapkan beberapa
peralatan antara lain:
1. Pesawat “Stetoskop Digital Berbasisi android via bluethot”
2. Multimeter digital
a. Merek : WINNER
b. Model : DT-830B
c. Buatan : China
4.3. Hasil Titik Pengukuran (TP 1)
Pengukuran dilakukan pada tegangan input yang masuk ke modul Bluetooth
yang terdapat pada rangkaian. Hasil dari pengukuran TP 1ditunjukan pada Tabel 4.1
dan Gambar 4.1
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran TP 1
HASIL PENGUKURAN

Pengukuran Tegangan vdc Rata-Rata Datasheet

1 4,95 VDC
2 4,96 VDC 4,96 VDC 5 VDC
3 4,99 VDC

22
23

% kesalahan x 100%

% kesalahan = x100%

= x100%

=0,8%

Keterangan:
Dari hasil pengukuran (TP1) di atas di peroleh tegangan pada modul
bluethot dengan %kesalahan 0,8 VDC, rangkaian pada alat tersebut sudah bekerja
dengan baik.

Gambar 4.1 Pengukuran Tegangan Modul Bluetooth

4.4. Hasil Titik pengukuran (TP2)


Pengukuran yang di lakukan pada tegangan mikrokontroler Arduino uno
menggunakan multimeter digital dengan cara mengukur output dengan , probe
multimeter digital. Sebelum menyentuhkan probe peneliti menempatkan selector
DC pada multimeter. Probe yang berwarna merah (+) disentuhkan ke port 5V dan
kabel hitam (-) disentuhkan ke port GND. Setelah melakukan pengukuran tiga kali
dan menghasilkan tegangan normal. Hasil dari pengukuran pada TP 2 ditunjukan
pada Tabel 4.2 dan gambar 4.2
24

Tabel 4.2 Hasil pengukuran TP 2


HASIL PENGUKURAN
Data sheet
Pengukuran Tegangan vdc Rata-Rata
1 4,96
4,97 5v
2 4,97
3 4,99

% kesalahan x 100%
% kesalahan = x100%
= x100%
=0,03%
Keterangan :
Dari hasil pengukuran (TP2) diatas diperoleh tegangan pada rangkaian
arduino uno sudah bekerja dengan baik dan dalam keadaan normal.

Gambar 4.2 pengukuran mikrokontroler

4.5. Hasil Titik pengukuran (TP3)


Pengukuran yang dilakukan pada tegangan Lcd 16x2 pada poer VCC dan
GND. Berikut hasil dari pengukuran pada TP 3 yang ditunjukan pada Tabel 4.3
dan Gambar 4.3
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran TP 3
HASIL PENGUKURAN
Data sheet
Pengukuran Tegangan vdc Rata-Rata
1 4,99 VDC
4,97 VDC 5 VDC
2 4,96 VDC
3 4,98 VDC
25

% kesalahan x 100%
% kesalahan = x100%
= x100%
=0,6%
Keterangan :
Dari hasil pengukuran (TP3) diatas diperoleh tegangan pada rangkaian Lcd
16x2 sudah bekerja dengan baik dan dalam keadaan normal.

Gambar 4.3 pengukuran pada lcd

4.6. Hasil Titik Pengukuran 4 (TP4)


Pengukuran yang dilakukan pada tegangan diafragma. Hasil dari
pengukuran pada TP 4 ditunjukan pada Tabel 4.4 dan Gambar 4.4

Tabel 4.4 Hasil pengukuran TP4


HASIL PENGUKURAN
Data sheet
Pengukuran Tegangan vdc Rata-Rata
1 4,99
4,97 5v
2 4,96
3 4,98

% kesalahan x 100%
% kesalahan = x100%
= x100%
=0,6%
26

Keterangan :
Dari hasil pengukuran (TP4) diatas diperoleh tegangan rata rata sebesar
4,97 VDC.

Gambar 4.4 pengukuran pada Diafragma

4.7. Pengujian Alat


Untuk mengetahui alat dapat berfungsi dengan bainmaka penulis
melakukan pengujian dengan membandingkan dengan alat stetoskop biasa.
Dibawah ini adalah tabel hasil pengujian yang ditunjukan pada rtabel 4.5

Tabel 4.5 Pengukuran perbandingan hasil nilai bpm alat.


No Fetal Simulator Stetoskop Digital Rata Rata
1 30 bpm 32 bpm 31,67 bpm
31 bpm
32 bpm
2 60 bpm 62 bpm 61,33 bpm
62 bpm
60 bpm
3 80 bpm 76 bpm 77,67 bpm
78 bpm
79 bpm
4 90 bpm 89 bpm 90 bpm
89 bpm
92 bpm
5 120 bpm 118 bpm 120 bpm
122 bpm
120 bpm
27

6 150 bpm 151 bpm 151,33 bpm


152 bpm
151 bpm
7 180 bpm 181 bpm 181,67 bpm
182 bpm
182 bpm
8 210 bpm 212 bpm 210,67 bpm
210 bpm
210 bpm

Dibawah ini adalah adalah persentase kesalahan rata-rata hasil dari pengujian alat :
1. Setting 30 bpm
Persentase Kesalahan % = Titik Setting – Hasil Alat x 100%
Titik Setting

= 30 – 31,67 x 100%
30
= 0,05%
2. Setting 60 bpm
Persentase Kesalahan % = Titik Setting – Hasil Alat x 100%
Titik Setting

= 60 – 61,33 x 100%
60
= 0,02%
3. Setting 80 bpm
Persentase Kesalahan % = Titik Setting – Hasil Alat x 100%
Titik Setting

= 80 – 77,67 x 100%
80
= 0,02%
28

4. Setting 90 bpm
Persentase Kesalahan % = Titik Setting – Hasil Alat x 100%
Titik Setting

= 90 – 90 x 100%
90
= 0%
5. Setting 120 bpm
Persentase Kesalahan % = Titik Setting – Hasil Alat x 100%
Titik Setting

= 120 – 120 x 100%


120
= 0%
6. Setting 150 bpm
Persentase Kesalahan % = Titik Setting – Hasil Alat x 100%
Titik Setting

= 150 – 151,33 x 100%


150
= 0,008 %
7. Setting 180 bpm
Persentase Kesalahan % = Titik Setting – Hasil Alat x 100%
Titik Setting

= 180 – 181,67 x 100%


180
= 0,009 %
29

8. Setting 210 bpm


Persentase Kesalahan % = Titik Setting – Hasil Alat x 100%
Titik Setting

= 210 – 210,67 x 100%


210
= 0,003 %
4.8. Hasil analisis data
Hasil analisis data pada alat ini bertujuan untuk membandingkan antara
hasil dari stetoskop digital dengan hasil ukur alat pasien monitor yang dinyatakan
sudah pasti. Pada selisih pengukuran alat stetoskop digital dengan alat pasien
monitor.
Pada perbandingan hasil pengukuran alat penelitian (Stetoskop Digital)
dengan alat fetal simulator dengen titik setting pada 30 BPM, 60BPM, 80BPM,
90BPM, 120BPM, 150 BPM, 180BPM, dan 210 BPM . Dari semua titik
setting didapatkan persentase kesalahan terendah adalah 0% pada setting 90
BPM dan 120 BPM dan persentase kesalahan tertinggi adalah 0,05% pada
setting 30 BPM dengan catatan presentasi kesalahan tertinggi ini terjadi karena
beberapa faktor terutama dari analisis peneliti adalah yang pertama sensitifitas
dari sensor yang dapat menangkap suara jantung namun hasil dari sadapan suara
tersebut tidak mampu untuk melebihi batasan nilai tegangan referensi pada
rangkaian komparator yang mengakibatkan tidak terjadinya proses
perbandingan nilai teganngan masukan dengan referensi untuk menghasilakn
nilai keluaran high atau low. Kedua pengaruh komparator yang terkadang
berubah-ubah karena titik pembanding pada rangkaian komparator yang
terkadang menangkap sinyal sadapan berlebihan dan terkadang tidak dapat
menangkap sinyal sadapan
30
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan pembuatan stetoskop digital dengan display penampil
grafik sinyal dan nilai BPM, mulai dari studi literature, perencanaan dan
percobaan secara terus menerus sampai pengukuran, pendataan, dan analisa data,
maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:

1. Pada penelitian ini, alat Stetoskop digital yang dibuat dengan


menggunakan beberapa komponen utama diantaranya adalah Mic
condenser stetoskop, Speaker, rangkaian penguat sinyal, rangkaian filter
modul Bluetooth HC-05 dan, Arduino Uno sebagai mikrokntroller
pengolah data yang diterima dari sinyal masukan.
2. Hasil dari pengukuran pada titik pengukuran yang ditentukan oleh
penulis, ddidapatkan persentase kesalahan rata-rata pada TP1( Input
Bluetooth HC-05) sebesar 0,8%, pada TP2 (Input Mikrokontroller
Arduino Uno) sebesar 0,03%, pada TP3 (Input Tegangan LCD) sebesar
0,6%, dan pada TP4(Input Tegangan Diafragma) sebesar 0,6%. Pada
perbandingan hasil pengukuran alat penelitian (Stetoskop Digital) dengan
alat alat fetal simulator dengen titik setting pada 30 BPM, 60BPM,
80BPM, 90BPM, 120BPM, 150 BPM, 180BPM, dan 210 BPM . Dari
semua titik setting didapatkan persentase kesalahan terendah adalah 0%
pada setting 90 BPM dan 120 BPM dan persentase kesalahan tertinggi
adalah 0,05% pada setting 30 BPM dengan catatan presentasi kesalahan
tertinggi ini terjadi karena beberapa faktor terutama dari analisis peneliti
adalah yang pertama sensitifitas dari sensor yang dapat menangkap suara
jantung namun hasil dari sadapan suara tersebut tidak mampu untuk
melebihi batasan nilai tegangan referensi pada rangkaian komparator
yang mengakibatkan tidak terjadinya proses perbandingan nilai teganngan
masukan dengan referensi untuk menghasilakn nilai keluaran high atau
low.

5.2. Saran
Dalam pembuatan tugas akhir ini masih terdapat berbagai kekurangan dari
segala aspek. Untuk itu penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Untuk pengembangan alat selanjutnya harus memperhatikan penggunaan
filter suara yang lebih tepat dan bagus serta karakteristik komponennya,
dan untuk penggunaan sensor suara harus benar-benar dipertimbangkan

31
32

dengan skematik atau rancangan filter yang dipakai entah itu pada
rangkaian penguat awal atau filter suara serta penguat akhirnya.
Penggunaaan sensor yang tidak sesuai dengan rancangan filter akan
menyebabkan masalah yang kompleks terkait dengan amplifier.

2. Diharapkan jika dalam melakukan penelitian pengembangan mengenai


alat stetoskop digital ini dapat menggunakan filter yang baik semisalnya
menggunakan filter digital yang dianggap lebih bagus dalam pengolahan
suara.
DAFTAR PUSTAKA

Budiasih, Endang., Rizal, Achmad., Sabril, Saiful. 2011. Pengembangan


Stetoskop elektronik dan software analisis auskultasi. Fakultas elektro &
Komunikasi, Institus Teknologi Telkom. Bandung: Konfererensi
Nasional Sistem Informasi.

Dian, Artanto. 2012. Interaksi Arduino dan LabVIEW. Jakarta. ElexMedia


Komputindo.

Firdausi, Faizah., Luthfiyah, Sari., Titisari, Dyah, 2017. Stetoskop Elektronik


Untuk Analisis Bunyi Jantung Dilengkapi Dengan Penyimpanan.
Surabaya: Politeknik Kesehatan Surabaya.

Kurniawan, Dodik., Sayekti, Bingar., Suprayitno, Eko, 2015. Ranncang Bangun


Alat Deteksi Suara Paru-Paru Untuk Menganalisa Kelainan Paru-Paru
Berbasis Android: Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

YAHWIL, Muhammad, 2014. Spesifikasi Panduan Mudah Simulasi Dan


Praktek Mikrokontroller Arduino. Yogyakarta

Waring, Rafael, 2017. Rancang Bangun Stetoskop Digital Dengan Dislpay


Penampil Grafik Sinyal Dan Nilai Bpm. Semarang.

33
LAMPIRAN
PROGRAM ALAT

#include <LiquidCrystal_I2C.h>

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27,16,2); // set the LCD address to 0x27 for a 16


chars and 2 line display

#include <Wire.h>

int ledPin = 13; // IR LED connected to digital pin 13

int buzz=A2,batt=A0,nilai_batt, persen_batt, nilai_persen_batt,count;

int buttonStart = 6; // Start button

int run_nada;

int run_baca;

float battpenuh, tegangan;

float m_batt, o_batt;

boolean tanda;

//volatile byte detakcount;

unsigned int detakcount;

unsigned int detak,detak1;

unsigned long timeold;

int i,j;

int cal_bagi = 3;

int cal_tambah = 4;

// Call the function


byte smiley[8] = {

0b00001110,

0b00010001,

0b00010001,

0b00010001,

0b00010001,

0b00010001,

0b00010001,

0b00011111

};

byte smiley1[8] = {

0b00001110,

0b00010001,

0b00010001,

0b00010001,

0b00010001,

0b00010001,

0b00011111,

0b00011111

};

byte smiley2[8] = {

0b00001110,

0b00010001,
0b00010001,

0b00010001,

0b00010001,

0b00011111,

0b00011111,

0b00011111

};

byte smiley3[8] = {

0b00001110,

0b00010001,

0b00010001,

0b00010001,

0b00011111,

0b00011111,

0b00011111,

0b00011111

};

byte smiley4[8] = {

0b00001110,

0b00010001,

0b00010001,

0b00011111,

0b00011111,

0b00011111,
0b00011111,

0b00011111

};

byte smiley5[8] = {

0b00001110,

0b00010001,

0b00011111,

0b00011111,

0b00011111,

0b00011111,

0b00011111,

0b00011111

};

byte smiley6[8] = {

0b00001110,

0b00011111,

0b00011111,

0b00011111,

0b00011111,

0b00011111,

0b00011111,

0b00011111

};

byte smiley7[8] = {
B00000,

B10001,

B00000,

B00000,

B10001,

B01110,

B00000,

};

void nada(){

if(run_nada==1)

digitalWrite(buzz,HIGH);

delay(500);

digitalWrite(buzz,LOW);

delay(500);

digitalWrite(buzz,HIGH);

delay(500);

digitalWrite(buzz,LOW);

delay(500);

}else

if(run_nada==0)

digitalWrite(buzz,HIGH);

delay(500);
digitalWrite(buzz,LOW);

delay(500);

}else

run_nada=0;battery();

void tampilan_awal()

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("Stetoskop | ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(" Tekan Start!! ");

battery();

delay(1000);

void menu_utama()

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print(" | | ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("Detak : bpm");

battery();

delay(1000);

}
void battery()

battpenuh=1024/5*3.8;

nilai_batt=analogRead(batt);

m_batt=0.8333;

o_batt=-600;

persen_batt=(nilai_batt*m_batt)+o_batt;

tegangan=nilai_batt/204.6;

tegangan=tegangan*2;

if(nilai_batt>=840){persen_batt=100;}

lcd.setCursor(15,0);

lcd.print(persen_batt,1);

lcd.setCursor(14,0);

lcd.print("%");

//lcd.setCursor(5,0);

//lcd.print(tegangan,1);

//lcd.setCursor(0,0);

//lcd.print(nilai_batt,1);//nilai adc maksimal 840

if((nilai_batt>839)&&(nilai_batt<=1023)){

//analogWrite(led2,30);

persen_batt=100;

lcd.setCursor(11,0);
lcd.print(persen_batt,1);

lcd.createChar(0, smiley6);

lcd.setCursor(15,0);

lcd.write(byte(0));

}else

if((nilai_batt>820)&&(nilai_batt<=839)){

//analogWrite(led2,40);

persen_batt=85;

lcd.setCursor(11,0);

lcd.print(persen_batt,1);

lcd.createChar(0, smiley5);

lcd.setCursor(15,0);

lcd.write(byte(0));

}else

if((nilai_batt>800)&&(nilai_batt<=820)){

//analogWrite(led2,50);

persen_batt=70;

lcd.setCursor(11,0);

lcd.print(persen_batt,1);

lcd.createChar(0, smiley4);

lcd.setCursor(15,0);

lcd.write(byte(0));
}else

if((nilai_batt>780)&&(nilai_batt<=800)){

//analogWrite(led2,100);

persen_batt=55;

lcd.setCursor(11,0);

lcd.print(persen_batt,1);

lcd.createChar(0, smiley3);

lcd.setCursor(15,0);

lcd.write(byte(0));

}else

if((nilai_batt>760)&&(nilai_batt<=780)){

//analogWrite(led2,150);

persen_batt=40;

lcd.setCursor(11,0);

lcd.print(nilai_persen_batt,1);

lcd.createChar(0, smiley2);

lcd.setCursor(15,0);

lcd.write(byte(0));

}else

if((nilai_batt>740)&&(nilai_batt<=760)){

//analogWrite(led2,200);
persen_batt=25;

lcd.setCursor(11,0);

lcd.print(persen_batt,1);

lcd.createChar(0, smiley1);

lcd.setCursor(15,0);

lcd.write(byte(0));

}else

if((nilai_batt>720)&&(nilai_batt<=740)){

//analogWrite(led2,255);

persen_batt=10;

lcd.setCursor(11,0);

lcd.print(persen_batt,1);

lcd.createChar(0, smiley);

lcd.setCursor(15,0);

lcd.write(byte(0));

lcd.setCursor(14,0);

lcd.print("!");

nada();

}else

delay(20);

void rpm_fun()
{

//Each rotation, this interrupt function is run twice, so take that into
consideration for

//calculating RPM

//Update count

detakcount++;

detak1=detakcount/2;

void sensor_bluetooth()//pembacaan sensor pada bluetooth

//Update RPM every 1 second

delay(1000);

lcd.setCursor(6,0);

lcd.print(tegangan,1);

//Don’t process interrupts during calculations

detachInterrupt(0);

//Note that this would be 60*1000/(millis() – timeold)*rpmcount if the interrupt

//happened once per revolution instead of twice. Other multiples could be used

//for multi-bladed propellers or fans

detak = 30*1000/(millis() - timeold)*detakcount;

//rpm = (30*1000)/(millis() – timeold)*rpmcount;

detak = (detak/cal_bagi)+cal_tambah;
timeold = millis();

detakcount = 0;

//skett detak

if((detak>=130)&&(detak<140)){detak=92;}else

if((detak>=120)&&(detak<130)){detak=91;}else

if((detak>=110)&&(detak<120)){detak=90;}else

if((detak>=100)&&(detak<110)){detak=89;}else

if((detak>=90)&&(detak<100)){detak=87;}else

if((detak>=70)&&(detak<80)){detak=84;}else

if((detak>=60)&&(detak<70)){detak=83;}else

if((detak>=50)&&(detak<60)){detak=82;}else

if((detak>=40)&&(detak<50)){detak=81;}else

{detak=85;}

if(detak<100){ lcd.setCursor(9, 1);lcd.print(" ");}

lcd.setCursor(7, 1);

lcd.print(detak);

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print(detak1);

Serial.print("detak: ");Serial.println(detak);

Serial.println("(BPM)");
//Serial.print("detak: ");Serial.println(detak);

//Restart the interrupt processing

attachInterrupt(0, rpm_fun, FALLING);

void pembacaan_sistem()

sensor_bluetooth();

count=10;

while(tanda==0)

delay(100);

sensor_bluetooth();

if (digitalRead(buttonStart) == LOW) {tanda=1;nada();sensor_bluetooth();}

count=count-1;

//lcd.setCursor(12,1);lcd.print(count);

if (count == 0){tanda=1;nada();battery();}

battery();

tanda=0;

//pembacaan saat dikunci


count=80;

while(tanda==0)

delay(100);

if (digitalRead(buttonStart) == LOW) {tanda=1;nada();}

count=count-1;

lcd.setCursor(0,0);lcd.print(count);

if (count == 0){battery();break;}

battery();

tanda=0;

tampilan_awal();

void setup(){

Serial.begin(9600);

// set up the LCD's number of columns and rows:

lcd.init(); // initialize the lcd

lcd.init();

// Print a message to the LCD.

lcd.backlight();

pinMode(buzz,OUTPUT);

pinMode(buttonStart, INPUT);

digitalWrite(buttonStart, HIGH);

//Turn on IR LED
pinMode(ledPin, OUTPUT);

digitalWrite(ledPin, HIGH);

attachInterrupt(0, rpm_fun, FALLING);

detakcount = 0;

detak = 0;

timeold = 0;

run_nada=0;

run_baca=0;

tampil_judul();

tampilan_awal();

delay(500);

void loop() {

delay(100);

if (digitalRead(buttonStart) == LOW)

run_nada=1;nada();delay(100);

menu_utama();

battery();

pembacaan_sistem();
delay(10);

void tampil_judul()

lcd.clear();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(" Rancang Bangun ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(" Alat Stetoskop ");

delay(2000);

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(" Alat Stetoskop ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(" Digital ");

delay(2000);

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(" Berbasis ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(" Android ");

delay(2000);

lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(" Dengan (Via) ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(" Bluetooth ");

delay(2000);

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(" Wisnu Terang K.");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(" Nim : 02118104 ");

delay(2000);

nada();

lcd.clear();

battery();

Anda mungkin juga menyukai