Anda di halaman 1dari 96

KARYA TULIS ILMIAH

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNAAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK


RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT MURNI TEGUH CILEDUG

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan Program D-III
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

OLEH:
ICHSAN FAUZIE
20012

AKADEMI PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


BHUMI HUSADA JAKARTA
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disetujui, diperiksa dan dipertahankan dihadapan
tim penguji Program D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan APIKES
BHUMI HUSADA JAKARTA

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

Ima Rusdiana, SKM, MARS. Yuning Kartika., S.KM.


NUPN: 9903251853 NIP: 2122020493

i
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui, diperiksa, dan dipertahankan dihadapan
Tim Penguji Program D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Penguji I

Yayah Sya’diah. SST,MKes


NIDN: 0403038704

Penguji II

Yati Maryati, SKM


NUPN: 9903260956

Penguji III

Ima Rusdiana, SKM, MARS.


NUPN: 9903251853

Direktur Akademi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan


BHUMI HUSADA JAKARTA

drg. Tite Kabul, M. Sc, PH


NIDN: 9903259846
ABSTRAK

Ichsan, Analisis Kepuasan Penggunaan Rekam Medis Elektronik Rawat Jalan


Di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug, Laporan Studi Kasus, Bhumi Husada
Jakarta, Program D-III Alademi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan,
2023.
Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang komprehensif Rumah Sakit wajib
menyelenggarakan rekam medis, sebagai salah satu indikator untuk menilai mutu
pelayanan kesehatan. Salah satu indikator kualitas pelayanan adalah kepuasan
penggunaan rekam medis. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran
kepuasan penggunaan rekam medis elektronik (RME) di Rumah Sakit Murni
Teguh Ciledug dengan menggunakan model End-User Computing Satisfaction
(EUSC). Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik
pengumpulan data berupa kuesioner dan wawancara sebagai pelengkap. Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 59 pengguna RME dengan menggunakan teknik
accidental sampling. Analisa data pada penelitian ini menggunakan analisis
statistic deskriptif. Hasil tingkat kepuasan penggunaan RME menggunakan model
EUCS didapatkan hasil bahwa instrumen Content masuk dalam kategori puas
(skor:3.882), Accuracy masuk dalam kategori puas (skor:3.783), Format masuk
dalam kategori puas (skor:3.825), Ease of Use masuk dalam kategori puas
(skor:3.807), Timeliness masuk dalam kategori puas (skor:3.786). Rumah Sakit
Murni Teguh Ciledug perlu mempertahankan dan mengembangkan kualitas
kepuasan penggunaan RME dari segi instrument Content, Accuracy, Format, Ease
of Use, Timeliness.
Kata Kunci: Kepuasan, RME, End-User Computing Satisfaction (EUCS).
ABSTRACT

Ichsan, Analysis of Satisfaction Using Outpatient Electronic Medical Records


at Murni Teguh Hospital, Ciledug, Case Study Report, Bhumi Husada Jakarta,
D-III Alademi Program of Medical Recorders and Health Information, 2023.
As a comprehensive health service facility, a hospital is required to maintain
medical records, as an indicator to assess the quality of health services. One
indicator of service quality is satisfaction with the use of medical records. The
purpose of this study was to describe satisfaction with the use of electronic
medical records (EMR) at Murni Teguh Hospital, Ciledug using the End-User
Computing Satisfaction (EUSC) model. This research method is descriptive
quantitative with data collection techniques in the form of questionnaires and
interviews as a complement. The sample in this study were 59 EMR users using
the accidental sampling technique. Data analysis in this study used descriptive
statistical analysis. The results of the satisfaction level of using EMR using the
EUCS model show that the Content instrument is in the satisfied category (score:
3.882), Accuracy is included in the satisfied category (score: 3.783), Format is
included in the satisfied category (score: 3.825), Ease of Use is included in the
satisfied category (score: 3.807), Timeliness is included in the satisfied category
(score: 3.786). Murni Teguh Ciledug Hospital needs to maintain and develop the
quality of satisfaction with the use of EMR in terms of Instrument Content,
Accuracy, Format, Ease of Use, Timeliness.
Keywords: Satisfaction, EMR, End-User Computing Satisfaction (EUCS).
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
berkah dan Rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah
yang berjudul “Analisis Kepuasan Penggunaan Rekam Medis Elektronik Rawat
Jalan Di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug” sesuai apa yang penulis rencanakan.
Karya tulis ilmiah ini dibuat untuk memenuhi persayaratan untuk
menyelesaikan Pendidikan Program D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
di Akademi Perekam Medis dan Informasi Bhumi Husada Jakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini jauh dari
kesempurnaan, mengingat keterbatasan, kemampuan dan pengetahuan penulis,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak untuk menambah wawasan dalam penulisan selanjutnya.
Dengan selesainya penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis berkesempatan
untuk mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan moril maupun materil. Khusus penulis sampaikan rasa hormat, dan
terimakasih tak terhingga kepada yang tercinta Ayah Nurul Hidayat dan Ibu
Nurmah.
Dan tidak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Ibu drg. Tite Kabul, M. Sc, PH, selaku Direktur Akademi Perekam Medis
dan Informasi Kesehatan Bhumi Husada Jakarta.
2. Ibu Ima Rusdiana, SKM, MARS. selaku dosen pembimbing akademik.
3. Bapak dr. Iksan, MM, AAK selaku kepala Rumah Sakit Murni Teguh
Ciledug.
4. Ibu drg. Nadia Shabrina A., MARS. selaku kepala Penunjang Medis
Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug.
5. Ibu Yuning Kartika., S.KM. selaku kepala Rekam Medis Rumah Sakit
Murni Teguh Ciledug.
6. Seluruh kepala dan staff Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug.
7. Seluruh dosen dan staff APIKES Bhumi Husada Jakarta yang banyak
membantu kelancaran penulisan karya tulis ilmiah ini.
8. Teman- teman mahasiswa APIKES Bhumi Husada Jakarta Angkatan 2020
yang selalu mendukung, memberi semangat dan membantu dalam
menyelesaikan pembelajaran.
9. Untuk sahabat-sahabat yang memberikan semangat dan dukungan.

Tangerang, 23 Juli 2023

Penulis
MOTTO

“JANGAN BERDUKA
APAPUN YANG HILANG DARIMU AKAN KEMBALI DALAM WUJUD
LAIN”
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................I

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................II

ABSTRAK.............................................................................................................III

ABSTRACT.............................................................................................................IV

KATA PENGANTAR............................................................................................V

MOTTO................................................................................................................VII

DAFTAR ISI.......................................................................................................VIII

DAFTAR TABEL..................................................................................................XI

DAFTAR GAMBAR............................................................................................XII

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.......................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................4
C. TUJUAN PENELITIAN.....................................................................................4
1. Tujuan Umum...........................................................................................4
2. Tujuan Khusus..........................................................................................4
D. MANFAAT PENELITIAN.................................................................................5
1. Bagi Penulis.............................................................................................5
2. Bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan.......................................................5
3. Bagi Institusi Pendidikan.........................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6

A. KERANGKA TEORI........................................................................................6
1. Rekam Medis............................................................................................6
2. Rekam Medis Elektronik..........................................................................9
3. Standar Prosedur Operasional..............................................................15
4. Sumber Daya Manusia Kesehatan.........................................................20
5. Kepuasan................................................................................................23
B. KERANGKA KONSEP...................................................................................28
C. VARIABEL PENELITIAN...............................................................................28
D. DEFINISI OPERASIONAL..............................................................................29

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................31

A. RUANG LINGKUP........................................................................................31
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN.............................................................31
C. METODE PENELITIAN.................................................................................31
D. POPULASI DAN SAMPEL.............................................................................32
1. Populasi.................................................................................................32
2. Sampel....................................................................................................32
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA...................................................................33
F. INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA.............................................................34
G. TEKNIS PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA..............................................35
1. Analisa Data..........................................................................................35
2. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen...............................................36

BAB IV HASIL PENELITIAN.............................................................................40

A. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT MURNI TEGUH...................................40


1. Profil PT Murni Sadar Tbk....................................................................40
2. Sejarah Singkat RS. Murni Teguh Ciledug............................................40
3. Visi, Misi, Nilai, Tujuan, Motto.............................................................41
4. Fasilitas dan Pelayanan.........................................................................44
5. Struktur Organisasi Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug.......................45
B. GAMBARAN UMUM UNIT REKAM MEDIS RUMAH SAKIT MURNI TEGUH..47
1. Struktur Organisasi Unit Rekam Medis RS Murni Teguh Ciledug........47
2. Visi, Misi Unit Rekam Medis..................................................................47
3. Distribusi Ketenagaan...........................................................................48
C. HASIL PENELITIAN......................................................................................49
1. Mengidentifikasi SPO Penggunaan Rekam Medis Elektronik...............49
2. Tingkat Kepuasan Penggunaan Rekam Medis Elektronik.....................49
3. Faktor-Faktor Penghambat Penggunaan Rekam Medis Elektronik......60
BAB V PEMBAHASAN.......................................................................................61

A. TINGKAT KEPUASAN PENGGUNAAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK


MENGGUNAKAN METODE EUCS (END-USER COMPUTING SATISFACTION)........61
1. Kepuasan Penggunaan Rekam Medis Elektronik Pada Instrument
Content...........................................................................................................61
2. Kepuasan Penggunaan Rekam Medis Elektronik Pada Instrument
Accuracy.........................................................................................................62
3. Kepuasan Penggunaan Rekam Medis Elektronik Pada Instrument
Format............................................................................................................63
4. Kepuasan Penggunaan Rekam Medis Elektronik Pada Instrument Ease
Of Use............................................................................................................64
5. Kepuasan Penggunaan Rekam Medis Elektronik Pada Instrument
Timeliness.......................................................................................................65

BAB VI PENUTUP...............................................................................................66

A. KESIMPULAN..............................................................................................66
B. SARAN........................................................................................................67

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................68
DAFTAR TABEL

TABEL 2 1 KERANGKA KONSEP.............................................................................28


TABEL 2 2 DEFINISI OPERASIONAL........................................................................29
TABEL 3 1 POPULASI..............................................................................................32
TABEL 3 2 SKALA LIKERT......................................................................................34
TABEL 3 3 KATEGORI KEPUASAN..........................................................................35
TABEL 3 4 SKALA PENILAIAN................................................................................36
TABEL 3 5 UJI VALIDITAS......................................................................................37
TABEL 3 6 UJI RELIABILITAS.................................................................................39
TABEL 5 1 INSTRUMENT CONTENT........................................................................61
TABEL 5 2 INSTRUMENT ACCURACY......................................................................62
TABEL 5 3 INSTRUMENT FORMAT..........................................................................63
TABEL 5 4 INSTRUMENT EASE OF USE...................................................................64
TABEL 5 5 INSTRUMENT TIMELINESS.....................................................................65
TABEL LAMPIRAN 1 DAFTAR KUESIONER..............................................................72
TABEL LAMPIRAN 2 DAFTAR WAWANCARA..........................................................74
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 4 1 STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT...........................................45


GAMBAR 4 2 STRUKTUR ORGANISASI REKAM MEDIS...........................................47
GAMBAR 4 3 DIAGRAM RME MENYEDIAKAN INFORMASI YANG TEPAT DAN SESUAI
DENGAN KEBUTUHAN PETUGAS......................................................................50

GAMBAR 4 4 DIAGRAM RME MENYEDIAKAN INFORMASI YANG LENGKAP...........50


GAMBAR 4 5 DIAGRAM RME SANGAT MEMBANTU DALAM MENYELESAIKAN
PEKERJAAN SEHARI-HARI................................................................................51

GAMBAR 4 6 DIAGRAM RME DAPAT MEMPERCEPAT KOORDINASI DENGAN UNIT


LAIN................................................................................................................51

GAMBAR 4 7 DIAGRAM INFORMASI YANG DIHASILKAN RME SANGAT AKURAT...52


GAMBAR 4 8 DIAGRAM HASIL OUTPUT YANG DITAMPILKAN SESUAI DENGAN INPUT
YANG DIPERINTAHKAN...................................................................................52

GAMBAR 4 9 DIAGRAM RME DAPAT MEMPERKECIL TERJADINYA KESALAHAN


PADA SAAT PENGINPUTAN..............................................................................53

GAMBAR 4 10 DIAGRAM INFORMASI YANG DIHASILKAN RME DAPAT MENJADI


INFORMASI PENDUKUNG SEBUAH KEPUTUSAN YANG AKURAT.......................53

GAMBAR 4 11 DIAGRAM RME DAPAT DIANDALKAN DAN DIPERCAYA.................54


GAMBAR 4 12 DIAGRAM TAMPILAN DARI RME MEMPUNYAI STRUKTUR MENU
YANG TERATUR...............................................................................................54

GAMBAR 4 13 DIAGRAM KOMPOSISI WARNA DALAM RME SANGAT BAIK


SEHINGGA TIDAK MELELAHKAN MATA DAN TIDAK MEMBOSANKAN.............55

GAMBAR 4 14 DIAGRAM TAMPILAN ANTARMUKA RME MUDAH DIMENGERTI


PETUGAS, SEHINGGA MEMBUAT PETUGAS LEBIH CEPAT DALAM MELAKUKAN

PEKERJAAN.....................................................................................................55

GAMBAR 4 15 DIAGRAM PETUGAS MERASA SANGAT MUDAH DALAM


MENGGUNAKAN RME....................................................................................56
GAMBAR 4 16 DIAGRAM RME MERUPAKAN SISTEM YANG EFISIEN......................56
GAMBAR 4 17 DIAGRAM TIDAK MEMBUTUHKAN WAKTU YANG LAMA UNTUK
MEMPELAJARI PENGGUNAAN RME................................................................57
GAMBAR 4 18 DIAGRAM TERDAPAT MANUAL BANTUAN (HELP MENU) DI DALAM
RME...............................................................................................................57
GAMBAR 4 19 DIAGRAM RME MENYEDIAKAN PETUNJUK YANG JELAS DALAM
PENGGUNAANNYA..........................................................................................58

GAMBAR 4 20 DIAGRAM INFORMASI YANG DIHASILKAN RME TEPAT WAKTU.....58


GAMBAR 4 21 DIAGRAM RME MEMBERIKAN INFORMASI TERKINI / REAL TIME...59
GAMBAR 4 22 DIAGRAM RME YANG ADA MENDUKUNG PENYEDIAAN INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG BERSIFAT CEPAT DI RUMAH SAKIT
........................................................................................................................59
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Indonesia, berbagai layanan kesehatan bermunculan, antara lain
Dokter Keluarga, Klinik 24 jam, Dokter Swasta, Balai Pengobatan,
Puskesmas, dan Rumah Sakit. Rumah Sakit menyediakan layanan medis yang
komprehensif dan paling kompleks dibandingkan institusi medis lainnya.
Rumah Sakit didefinisikan sebagai institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang
Perumahsakitan).
Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang komprehensif berdasarkan
pasal 27 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan menyebutkan bahwa Rumah Sakit
wajib menyelenggarakan rekam medis, sebagai salah satu indikator untuk
menilai mutu pelayanan kesehatan.
Rumah Sakit merupakan salah satu komponen yang sangat penting
dalam dunia kesehatan karena masyarakat berharap agar Rumah Sakit dapat
mengobati penyakitnya sehingga dapat sembuh. Dengan berkembangnya
pengetahuan dan teknologi yang semakin maju, maka berkembang pula sarana
dan pelayanan kesehatannya. Salah satu indikator kualitas pelayanan adalah
kepuasan penggunaan rekam medis (Arnelita, 2021).
Rekam medis adalah dokumen yang berisikan data identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien (PerMenKes RI No. 24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis,
2022). Sedangkan rekam medis elektronik menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis adalah rekam medis
yang dibuat dengan menggunakan sistem elektronik yang diperuntukkan bagi
penyelenggaraan rekam medis.
Ketersediaan rekam medis yang lengkap dan akurat dapat
menghasilkan informasi yang lengkap dan berguna untuk menentukan secara
akurat latar belakang penyakit pasien, memungkinkan perawatan pasien yang
lebih cepat saat pasien kembali ke klinik. Di sisi lain, tanpa adanya rekam
medis yang lengkap dan akurat dapat menimbulkan kesan bahwa pelayanan
kesehatan tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktifitas pelayanan sehari-hari
dengan standar profesi dan mengharuskan pula adanya kemampuan yang lebih
terhadap bagaimana cara berkomunikasi, menyampaikan informasi yang jelas
dan baik, pelayanan yang dapat memberikan jaminan, bertanggung jawab serta
empati terhadap kebutuhan dan penderitanya, terhadap hal yang nyata yang
bisa di nikmati tidak lepas dari perhatian penggunaan rekam medis itu sendiri.
Oleh karena itu kondisi penggunaan rekam medis yang diberikan sesuai
dengan harapan, sehingga dapat terpenuhi secara baik dan menyeluruh dari
faktor-faktor yang melakukan pelayanan tersebut. Salah satu faktornya adalah
kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasaan penggunaan rekam medis. Oleh
sebab itu, untuk meningkatkan kualitas pelayanan, Rumah Sakit harus
senantiasa memperhatikan dan meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan
oleh pengguna rekam medis.
Mengingat judul penelitian ini referensinya belum ditemukan di
penelitian terdahulu maka, penulis mengambil referensi dari penelitian yang
setipe sebagai referensi.
Pada penelitian Meta Arnelita, (2021), dengan judul “Analisa Tingkat
Kepuasan Keluarga Pasien Di Bagian Pelayanan Pendaftaran Pasien Instalasi
Gawat Darurat Di Rumah Sakit Menteng Mitra Afia” menunjukan Adanya
SPO pelayanan pendaftaran IGD yang telah dijalankan dengan konsisten di
Rumah Sakit Menteng Mitra Afia, Pada dimensi responsiveness (Daya
Tanggap) didapatkan persentase puas sebanyak 80,34%, Pada dimensi
reliability (Kehandalan) didapatkan persentase sebanyak 100%, Pada dimensi
assurance (Jaminan) didapatkan persentase sebanyak 79,78%, Pada dimensi
emphaty (Empati) didapatkan persentase sebanyak 76,40%, Pada dimensi
tangibles (Tampilan/ bukti fisik) didapatkan persentase sebanyak 83,71%.

2
Pada penelitian Ilman Panca Putra, (2021), dengan judul “Analisis
Kepuasan Pengguna Software Online Public Access (OPAC) dengan Metode
EUCS di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Banyuasin” menunjukan
Berdasarkan hasil perhitungan sub variabel “Kemudahan penggunaan”, maka
diperoleh nilai total rata-rata 4,33. Dengan demikian maka dapat disimpulkan
bahwa Online Public Acces Catalog (OPAC) Dinas Perpustakaan dan Arsip
Daerah Banyuasin dengan menggunakan metode End User Computing
Satisfaction (EUCS), dapat dikategorikan sangat tinggi karena berada di antara
interval 4,20-5,00.
Pada penelitian Dony Setiawan Hendyca Putra, dan Mochammad Arief
Darmawan, (2021), dengan judul “Analisis Kepuasan Pengguna Sistem
Informasi Administrasi Rumah Sakit (SIARS) dengan Model Delone and
Mclean” menunjukan Dari hasil data yang tertera diatas, peneliti dapat
mengetahui bahwa mean sebesar 15,92. Dengan mean sebesar 15,92 dapat
diambil keputusan bahwa kepuasan pengguna masuk dalam kategori baik
dengan interval 12,51-16,25. Meskipun dengan nilai rata-rata yang masuk
dalam kategori baik, bahwa masih ada responden yang memilih kategori tidak
baik. Hal tersebut didukung dengan penemuan peneliti terkait kendala SIARS
yang belum terintegrasi dengan aplikasi BPJS, oleh sebab itu berdampak
kepada kepuasan pengguna.
Berdasarkan pemaparan diatas peneliti berkeinginan untuk
mendapatkan gambaran mengenai tingkat kepuasan penggunaan rekam medis
elektronik di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug, dengan pendekatan
menggunakan metode EUCS (End-User Computing Satisfaction).
Berdasarkan observasi awal peneliti pada bulan Januari 2023, Rumah
Sakit Murni Teguh Ciledug adalah Rumah Sakit tipe C yang berada di daerah
Ciledug, Kota Tangerang. Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug sudah
menggunakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang bernama
“MTHIS”. Observasi awal yang dilakukan kepada 50 orang pengguna rekam
medis elektronik di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug menunjukan bahwa
10,2% pengguna sistem belum dapat memberikan respon yang cepat dan
tanggap saat pengguna merasakan kesulitan dalam mengoperasikan sistem

3
rekam medis elektronik yang ada, 13,6% menunjukan bahwa pengguna rekam
medis elektronik merasa informasi yang ada dalam sistem masih kurang jelas,
dan 16,9% menunjukan bahwa pengguna rekam medis elektronik merasa
fasilitas yang ada pada sistem rekam masih belum lengkap dan memadai.
Sehingga peneliti ingin mengamati lebih jauh tentang tingkat kepuasan
pengguna sistem rekam medis elektronik terhadap sistem rekam medis
elektronik yang ada saat ini di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug.
Sehingga peneliti mengambil judul tentang “Analisis Kepuasan
Penggunaan Rekam Medis Elektronik Rawat Jalan Di Rumah Sakit Murni
Teguh Ciledug”.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana analisis kepuasan penggunaan rekam medis elektronik
rawat jalan di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug?.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran kepuasan penggunaan rekam medis
elektronik rawat jalan di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug.

2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi Standar Prosedur Operasional penggunaan rekam
medis elektronik rawat jalan di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug.
b. Mengidentifikasi tingkat kepuasan penggunaan rekam medis
elektronik rawat jalan di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug
menggunakan metode EUCS (End-User Computing Satisfaction).
c. Mengidentifikasi faktor-faktor penghambat ketidak puasan
penggunaan rekam medis elektronik rawat jalan di Rumah Sakit Murni
Teguh Ciledug.

4
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Bagi penulis hasil penelitian ini merupakan pengalaman yang dapat
menambah wawasan dan pengetahuan tentang hal baru terkait kepuasan
penggunaan rekam medis elektronik.

2. Bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan


a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan saran
kepada Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug tentang tingkat kepuasan
pengguna rekam medis elektronik dalam melakukan pelayanan agar
dapat meningkatkan mutu pelayanan.
b. Dapat menambah wawasan, keahlian, dan pengalaman dalam
pengelolaan rekam medis dan pengembangan praktik.
c. Menjalin hubungan baik dalam kerja sama antara pihak Rumah Sakit
dan pihak kampus.

3. Bagi Institusi Pendidikan


a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan menambah
pengetahuan di Akademi Perekam Medis Bhumi Husada Jakarta
khususnya Mahasiswa program studi D-III Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan (RMIK).
b. Memenuhi Tridarma perguran tinggi, untuk meningkatkan kualitas
akademik.

5
6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori
1. Rekam Medis
a. Pengertian Rekam Medis
Rekam Medis adalah dokumen yang berisikan data identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien (Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 24
Tahun 2022 Tentang Rekam Medis).
Menurut Edna K. Huffman (1999) yang dikutip dari
(Rustiyanto, 2009), rekam medis adalah rincian tentang kondisi pasien,
riwayat medis masa lalu dan sekarang, dan pengobatan yang ditulis
oleh penyedia layanan kesehatan yang memberikan pelayanan kepada
pasien tersebut.

b. Tujuan Rekam Medis


Pembuatan rekam medis berfungsi untuk mendukung
tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan
pelayanan kesehatan Rumah Sakit. Tertib administrasi Rumah Sakit
tidak akan berjalan seperti yang diharapkan jika tidak didukung oleh
sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan akurat. Padahal tertib
administrasi merupakan faktor yang mempengaruhi upaya pelayanan
kesehatan Rumah Sakit.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan,
penyelenggaraan rekam medis di Rumah Sakit bertujuan untuk
mengumpulkan informasi yang akurat dan lengkap dari pasien
mengenai kehidupan dan riwayat kesehatannya, riwayat penyakit masa
lalu dan masa kini, serta pengobatan yang telah diterimanya.
Penciptaan rekam medis sangat penting untuk tertib
administrasi Rumah Sakit, sebagai kunci dalam upaya meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan (Rustiyanto, 2009).
c. Nilai Guna Rekam Medis
Menurut (Widjaja, 2015) nilai guna rekam medis meliputi:
1) Untuk Pasien
a) Alat bukti pembayaran
b) Bukti tenaga kesehatan
c) Bukti terhadap kondisi risiko
d) Bukti biaya pelayanan

2) Untuk Pemberi Pelayanan


a) Membantu kelanjutan pelayanan
b) Menggambarkan kondisi penyebab penyakit
c) Mendukung keputusan diagnosis penyakit, dan pengobatan
d) Menilai dan mengelola risiko perorangan pasien
e) Memfasilitasi pelayanan: sebagai pedoman dalam menjalankan
praktik klinis
f) Nilai, catat keinginan dan kepuasan pasien
g) Menghasilkan rencana pelayanan
h) Memberi saran pencegahan atau informasi promosi kesehatan,
dan sarana pengingat para klinisi
i) Menunjang pelayanan pasien dan mendokumentasikan
pelayanan yang diberikan

3) Untuk Institusi Pelayanan Kesehatan


a) Mendokumentasikan kasus penyakit dan prakteknya
b) Menganalisis kegawatan penyakit
c) Merumuskan pedoman praktik
d) Mengelola risiko
e) Memberikan corak untuk penggunaan pelayanan
f) Memberikan penelaahan penggunaan sarana pelayanan
g) Melaksanakan kegiatan menjaga mutu

4) Untuk Penunjang Pelayanan Medis


a) Alokasi sumber
b) Menganalisis trend dan yang akan terjadi

7
c) Menilai beban kerja
d) Mengkomunikasikan informasi berbagai unit kerja

5) Untuk Pihak Pembayaran dan Penggantian Biaya


a) Mendokumentasikan fasilitas pelayanan Kesehatan yang
digunakan
b) Menerangkan biaya yang dikeluarkan
c) Dasar pengajuan klaim ke asuransi
d) Mempertimbangkan dan memutuskan klaim di asuransi
e) Menetapkan dan melaporkan pembiayaan
f) Menganalisis actuarial

6) Untuk Pendidik
a) Mendokumentasi pengalaman profesional di bidang kesehatan
b) Menyiapkan sesi pertemuan dan presentasi
c) Bahan pengajaran dan pembelajaran

7) Untuk Peneliti
a) Mengembangkan produk baru
b) Melakukan riset klinis
c) Menilai teknologi
d) Studi hasil keluaran pasien
e) Studi manfaat dan cost effectiveness pelayanan pasien
f) Mengidentifikasi populasi yang beresiko
g) Mengembangkan registrasi dan data base
h) Menilai biaya dan manfaat sistem rekaman

8) Untuk Regulasi
a) Sebagai bukti pengajuan perkara ke pengadilan
b) Membantu pemasaran surveillance
c) Menilai kepatuhan standar pelayanan
d) Akreditasi profesional dan Rumah Sakit
e) Membandingkan organisasi pelayanan kesehatan

8
9) Untuk Pengambil Keputusan
a) Mengalokasi sumber
b) Melaksanakan rencana strategi
c) Memonitor kesehatan masyarakat

10) Untuk Pihak Industri


a) Menjalankan riset dan pengembangan
b) Merencanakan strategi pemasaran

d. Kegunaan Rekam Medis


Menurut (Rustiyanto, 2009) kegunaan rekam medis meliputi:
1) Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahlinya yang
ikut ambil bagian didalam memberikan pelayanan pengobatan,
perawatan kepada pasien.
2) Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan
yang harus diberikan kepada seorang pasien.
3) Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan
perkembangan penyakit dan pengobatan selama pasien berkunjung
atau dirawat di Rumah Sakit.
4) Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi
terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.
5) Melindungi kepentingan hukum bagi pasien Rumah Sakit maupun
dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
6) Menyediakan data-data khususnya yang sangat berguna untuk
penelitian dan Pendidikan.
7) Sebagai dasar didalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan
medik pasien.
8) Menjadi sumber ingatan yang harus di dokumentasikan, serta
sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan.

2. Rekam Medis Elektronik


a. Pengertian Rekam Medis Elektronik
Rekam Medis Elektronik adalah Rekam Medis yang dibuat
dengan menggunakan sistem elektronik yang diperuntukkan bagi

9
penyelenggaraan Rekam Medis (Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis).
Menurut (Handiwidjojo, 2009) menyebutkan bahwa rekam
medis elektronik adalah penggunaan perangkat teknologi informasi
untuk pengumpulan, penyimpanan, pengolahan serta pengaksesan data
yang tersimpan pada rekam medis pasien di Rumah Sakit dalam suatu
sistem manajemen basis data yang menghimpun berbagai sumber data
medis.

b. Tujuan Rekam Medis Elektronik


Pasal 2 Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 24 Tahun 2022
Tentang Rekam Medis menyebutkan rekam medis elektronik bertujuan
untuk:
1) Meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan
2) Memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan dan
pengelolaan rekam medis
3) Menjamin keamanan, kerahasiaan, keutuhan, dan ketersediaan data
rekam medis
4) Mewujudkan penyelenggaraan dan pengelolaan rekam medis yang
berbasis digital dan terintegrasi

c. Manfaat Rekam Medis Elektronik


Manfaat rekam medis elektronik menurut (Handiwidjojo, 2009)
menyebutkan bahwa ada tiga manfaat rekam medis elektronik, yaitu:
1) Manfaat Umum
Rekam medis elektronik akan meningkatkan
profesionalisme dan kinerja manajemen rumah sakit. Para
stakeholder seperti pasien akan menikmati kemudahan, kecepatan,
dan kenyamanan pelayanan kesehatan. Bagi para dokter, rekam
medis elektronik memungkinkan diberlakukannya standard praktek
kedokteran yang baik dan benar. Sementara bagi pengelola rumah
sakit, rekam medis elektronik menolong menghasilkan
dokumentasi yang auditable dan accountable sehingga mendukung

10
koordinasi antar bagian dalam rumah sakit. Disamping itu rekam
medis elektronik membuat setiap unit akan bekerja sesuai fungsi,
tanggung jawab dan wewenangnya.

2) Manfaat Operasional
Manakala rekam medis elektronik diimplementasikan
paling tidak ada empat faktor operasional yang akan dirasakan,
yaitu:
a) Faktor Kecepatan
Khususnya penyelesaian pekerjaan-pekerjaan
administrasi, ketika dengan sistem manual pengerjaaan
penelusuran berkas sampai dengan pengembaliannya ketempat
yang seharusnya pastilah memakan waktu, terlebih jika
pasiennya cukup banyak. Kecepatan ini berdampak membuat
efektifitas kerja meningkat.

b) Faktor Akurasi
Khususnya akurasi data, apabila dulu dengan sistem
manual orang harus mencek satu demi satu berkas, namun
sekarang dengan rekam medis elektronik data pasien akan lebih
tepat dan benar karena campur tangan manusia lebih sedikit,
hal lain yang dapat dicegah adalah terjadinya duplikasi data
untuk pasien yang sama. Misalnya, pasien yang sama
diregistrasi 2 kali pada waktu yang berbeda, maka sistem akan
menolaknya, rekam medis elektronik akan memberikan
peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang sama
dicatat 2 kali, hal ini menjaga agar data lebih akurat dan user
lebih teliti.

c) Faktor Efisiensi
Karena kecepatan dan akurasi data meningkat, maka
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan
administrasi berkurang jauh, sehingga karyawan dapat lebih
fokus pada pekerjaan utamanya.

11
d) Kemudahan Pelaporan
Pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang menyita
waktu namun sangat penting. Dengan adanya rekam medis
elektronik, proses pelaporan tentang kondisi kesehatan pasien
dapat disajikan hanya memakan waktu dalam hitungan menit
sehingga kita dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa
laporan tersebut.

3) Manfaat Organisasi
Karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam
pemasukan data, baik ketepatan waktu maupun kebenaran data,
maka budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti
itu, menjadi berubah. Seringkali data rekam medis elektronik
diperlukan juga oleh unit layanan yang lain. Misal resep obat yang
ditulis di rekam medis elektronik akan sangat dibutuhkan oleh
bagian obat, sementara semua tindakan yang dilakukan yang ada di
rekam medis elektronik juga diperlukan oleh bagian keuangan
untuk menghitung besarnya biaya pengobatan. Jadi rekam medis
elektronik menciptakan koordinasi antar unit semakin meningkat.
Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi
biaya administrasi meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang
terjadi adalah sebaliknya, jika dengan sistem manual kita harus
membuat laporan lebih dulu di atas kertas, baru kemudian
dianalisa, maka dengan rekam medis elektronik analisa cukup
dilakukan di layar komputer, dan jika sudah benar baru datanya
dicetak. Hal ini menjadi penghematan biaya yang cukup signifikan
dalam jangka panjang.

d. Kriteria Rekam Medis Elektronik


Rekam Medik Elektronik (RME) merupakan sistem informasi
yang memiliki framework lebih luas dan memenuhi satu set fungsi,
menurut Amatayakul Magret K dalam bukunya “Electronic Health
Records: A Practical, Guide for Professionals and Organizations”

12
yang dikutip dari (Setyawan, 2017), Rekam Medik Elektronik (RME)
harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Mengintegrasikan data dari berbagai sumber (Integrated Data
From Multiple Source).
2) Mengumpulkan data pada titik pelayanan (Capture Data At The
Point Of Care).
3) Mendukung pemberi pelayanan dalam pengambilan keputusan
(Support Caregiver Decision Making).

e. Hal-Hal Yang Dapat Disimpan Dalam Rekam Medis Elektronik


Menurut Gemala Hatta yang dikutip dari (Setyawan, 2017)
menjelaskan bahwa Rekam Medik Elektronik (RME) terdapat dalam
sistem yang secara khusus dirancang untuk mendukung pengguna
dengan berbagai kemudahan fasilitas untuk kelengkapan dan
keakuratan data, memberi tanda waspada, peringatan, memiliki sistem
untuk mendukung keputusan klinik dan menghubungkan data dengan
pengetahuan medik serta alat bantu lainnya. Hal-hal yang dapat
disimpan dalam rekam medik elektronik, yaitu:
1) Teks (kode, narasi, report),
2) Gambar (komputer grafik, gambar yang di-scan, hasil foto rontgen
digital),
3) Suara (suara jantung, suara paru),
4) Video (proses operasi).

f. Komponen Rekam Medis Elektronik


Menurut Johan Harlan, yang dikutip dari (Setyawan, 2017)
komponen fungsional Rekam Medik Elektronik (RME), meliputi:
1) Data pasien terintegrasi,
2) Dukungan keputusan klinik,
3) Pemasukan perintah klinikus,
4) Akses terhadap sumber pengetahuan,
5) Dukungan komunikasi terpadu.

13
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menunjang infrastruktur
yang berkaitan dengan RME meliputi:
1) Sistem administrasi,
2) Finansial/keuangan,
3) Data klinis dari unit-unit:
a) Pengintegrasian data,
b) Repository (Gudang Data) yang memusatkan data dari berbagai
komponen lain atau cara lain untuk mengintegrasikan data,
c) Rules Engine, yang menyediakan program logis yang dapat
dipakai untuk menunjang keputusan seperti; kewaspadaan dan
pernyataan, daftar permintaan (Order Set) dan protokol klinis.

g. Level Pelaksanaan Rekam Medis Elektronik


Adapun lima tingkatan dalam komputerisasi rekam medis
antara lain:
1) Rekam Medis Terotomasi
Beberapa fungsi seperti registrasi, penjadwalan, hasil,
transcript suara terotomasi, tetapi rekam medis kertas masih
menjadi media utama.

2) Rekam Medis Berbasis Komputer


Digitalisasi rekam medis kertas, rekam medis di-scan
sebagai image, versi digital dari rekam medis kertas, belum bisa
dianalisis lebih lanjut secara otomatis.

3) Rekam Medis Elektronik


Rekam pasien merupakan perangkat aktif yang dapat
memberikan dukungan kepada klinisi untuk pengambilan
keputusan serta akses terhadap sumber pengetahuan, reminder dan
alert.
Contoh alert misalnya: alergi obat, interaksi anter obat,
pemeriksaan dan tes.

14
4) Rekam Pasien Elektronik
Memuat informasi kesehatan yang dapat mencakup lebih
dari satu organisasi, database terpusat yang memuat data klinis
pasien.

5) Rekam Kesehatan Elektronik


Termasuk memuat informasi personal yang berkaitan
dengan lifestyle (merokok, asupan gizi, olahraga, kesehatan gigi,
alkohol) maupun informasi lain yang tidak dimiliki oleh fasilitas
kesehatan, pasien sebagai center, bersifat longitudinal dan meliputi
informasi kesehatan dari lahir sampai mati.

3. Standar Prosedur Operasional


a. Pengertian SOP SPO
Standard Operating Procedures (SOP) adalah serangkaian
instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses
penyelenggaraan administrasi pemerintahan, bagaimana dan kapan
harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan (PERMENPAN No.
PER/21/M.PAN/11/2008 Tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operational Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan, 2008).
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan dokumen yang
berkaitan dengan standar prosedur yang dilakukan secara kronologis
untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk
memperoleh hasil kerja yang lebih efektif dan efisien dengan biaya
yang serendah-rendahnya (Sudiyat, n.d.).
Menurut Moekijat, yang dikutip dari (Sudiyat, n.d.) Standar
Operasional Prosedur (SOP) adalah urutan langkah-langkah atau
pelaksanaan pekerjaan, dimana pekerjaan tersebut dapat dilakukan
dengan baik, berhubungan dengan apa yang di lakukan, bagaimana
melakukannya, dimana melakukannya, bilamana melakukannya, dan
siapa yang melakukannya.
Menurut Tjipto Atmoko, yang dikutip dari (Sudiyat, n.d.)
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah suatu pedoman atau acuan

15
untuk dapat melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan
alat penilaian kerja instansi pemerintah dengan berdasarkan indikator-
indikator teknis, administratif, dan prosedur sesuai tata kerja, prosedur
kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.

b. Tujuan SOP
Menurut (Sudiyat, n.d.) tujuan dari pembuatan SOP adalah
untuk menjelaskan perincian atau standar yang telah ditetapkan
mengenai aktivitas pekerjaan yang berulang-ulang yang dilaksanakan
dalam sebuah organisasi atau perusahaan. SOP yang baik adalah SOP
yang bisa menjadikan arus kerja yang lebih baik, menjadi pedoman
untuk karyawan yang baru, penghematan biaya, memudahkan
pengawasan, serta mengakibatkan koordinasi yang baik antara bagian-
bagian yang berlainan dalam sebuah perusahaan. Tujuan Standasar
Operasional Prosedur (SOP) adalah sebagai berikut:
1) Untuk menjaga konsistensi tingkat penampilan kerja atau kondisi
tertentu dan petugas dan lingkungan dalam melaksanakan suatu
tugas atau pekerjaan tertentu.
2) Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan tertentu bagi
sesama pekerja dan supervisor.
3) Untuk menghindari kesalahan dan kegagalan. Dengan demikian
akan mengurangi konflik, keraguan, pemborosan, duplikasi dalam
proses melaksanakan pekerjaan.
4) Merupakan paramater atau tolak ukur untuk menilai mutu
pelayanan.
5) Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya
manusia secara efektif dan efisien.
6) Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang, dan tanggungjawab dari
petugas yang bersangkutan.
7) Sebagai dokumen yang menjelaskan dan menilai pelaksanaan
proses kerja bilamana terjadi suatu kesalahan atau dugaan mal
praktek dan kesalahan administrasi lainnya, sehingga bersifat
melindungi rumah sakit dan petugas.

16
8) Sebagai dokumen yang dipakai untuk pelatihan.
9) Sebagai dokumen sejarah bilamana telah dibuat revisi SOP yang
baru.

c. Fungsi SOP
Fungsi SOP adalah sebagai berikut:
1) Mempermudah pekerjaan perugas / pegawai atau tim / unit kerja.
2) Sebagai dasar hukum bilamana terjadi penyimpangan.
3) Untuk mengetahui dengan jelas hambatan-hambatan yang dialami.
4) Mengarahkan petugas atau pegawai untuk sama-sama lebih disiplin
dalam bekerja.
5) Sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan pekerjaan.

d. Manfaat SOP
SOP mempunyai beberapa manfaat untuk sebuah perusahaan
yaitu:
1) Sebagai standarisasi cara yang dilakukan oleh pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Dengan tujuan untuk mengurangi
terjadinya kesalahan atau kelalaian.
2) SOP membantu staff menjadi lebih mandiri dan tidak bergantung
kepada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi
keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan setiap harinya.
3) Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung
jawab khusus dalam menjalankan tugas atau pekerjaan.
4) Menciptakan ukuran standar kerja kepada pegawai. cara konkret
untuk memperbaiki kinerja dan lebih membantu mengevaluasi
usaha yang telah dijalankan.
5) Menciptakan materi training yang bisa membantu pegawai baru
untuk cepat beradaptasi dan biasa untuk melakukan pekerjaannya.
6) Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola dengan
baik dan profesional.
7) Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan
dalam melaksanakan pelayanan setiap harinya.

17
8) Menghindari terjadinya tumpang tindih pelaksanaan tugas dalam
memberikan pelayanan.
9) Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural
dalam memberikan sebuah pelayanan. Menjamin proses pelayanan
agar tetap berjalan dalam berbagai situasi dan kondisi.

e. Prinsip-Prinsip Penyusunan SOP


Menurut (PERMENPAN No. PER/21/M.PAN/11/2008
Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operational Prosedur (SOP)
Administrasi Pemerintahan, 2008) penyusunan SOP harus memenuhi
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Kemudahan dan Kejelasan
Prosedur-prosedur yang distandarkan harus dapat dengan
mudah dimengerti dan diterapkan oleh semua pegawai bahkan
seseorang sama sekali baru dalam tugas pelaksanaan tugasnya.

2) Efisiensi dan Efektivitas


Prosedur-prosedur yang distandarkan harus merupakan
prosedur yang paling efisien dan efektif dalam proses pelaksanaan
tugas.

3) Keselarasan
Prosedur-prosedur yang distandarkan harus selaras dengan
prosedur-prosedur standar lain yang terkait.

4) Keterukuran
Output dari prosedur-prosedur yang distandarkan
mengandung standar kualitas (mutu) tertentu yang dapat diukur
pencapaian keberhasilannya.

5) Dinamis
Prosedur-prosedur yang distandarkan harus dengan cepat
dapat disesuaikan dengan kebutuhan peningkatan kualitas
pelayanan yang berkembang dalam penyelenggaraan administrasi
pemerintahan.

18
6) Berorientasi pada pengguna (mereka yang dilayani)
Prosedur-prosedur yang distandarkan harus
mempertimbangkan kebutuhan pengguna (customer's needs)
sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pengguna.

7) Kepatuhan hukum
Prosedur-prosedur yang distandarkan harus memenuhi
ketentuan dan peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku.

8) Kepastian hukum
Prosedur-prosedur yang distandarkan harus ditetapkan oleh
pimpinan sebagai sebuah produk hukum yang ditaati, dilaksanakan
dan menjadi instrumen untuk melindungi pegawai dari
kemungkinan tuntutan hukum.

f. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan SOP


Menurut (PERMENPAN No. PER/21/M.PAN/11/2008
Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operational Prosedur (SOP)
Administrasi Pemerintahan, 2008) pelaksanaan SOP harus memenuhi
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Konsisten
SOP harus dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke
waktu, oleh siapapun, dan dalam kondisi apapun oleh seluruh
jajaran organisasi pemerintahan.

2) Komitmen
SOP harus dilaksanakan dengan komitmen penuh dari
seluruh jajaran organisasi, dari level yang paling rendah dan
tertinggi.

3) Perbaikan berkelanjutan
Pelaksanaan SOP harus terbuka terhadap penyempurnaan-
penyempurnaan untuk memperoleh prosedur yang benarbenar
efisien dan efektif.

19
4) Mengikat
SOP harus mengikat pelaksana dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan prosedur standar yang telah ditetapkan.

5) Seluruh unsur memiliki peran penting


Seluruh pegawai peran-peran tertentu dalam setiap prosedur
yang distandarkan. Jika pegawai tertentu tidak melaksanakan
perannya dengan baik, maka akan mengganggu keseluruhan
proses, yang akhirnya juga berdampak pada proses
penyelenggaraan pemerintahan.

6) Terdokumentasi dengan baik


Seluruh prosedur yang telah distandarkan harus
didokumentasikan dengan baik, sehingga dapat selalu dijadikan
referensi bagi setiap mereka yang memerlukan.

4. Sumber Daya Manusia Kesehatan


a. Pengertian
Penyelenggaraan Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
menyatakan bahwa subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan
(SDMK) sebagai pelaksana dalam upaya kesehatan perlu mencukupi
jumlah, jenis, dan kualitas, serta distribusi secara adil dan merata
sesuai kebutuhan dari pembangunan kesehatan (Peraturan Presiden RI
No. 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Nasional).
SDMK salah satu bagian penting dalam upaya peningkatan
kesejahteraan dan kesehatan masyarakat di Indonesia. SDMK
merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di lapangan, baik secara
preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. SDMK juga merupakan
salah satu unsur utama peningkatan daya saing pelayanan kesehatan,
serta tulang punggung upaya pelayanan kesehatan menghadapi
peningkatan jumlah dan proporsi penduduk usia produktif dan lanjut
usia di masa mendatang (Shofiah et al., 2019). Menurut (Undang-
Undang No.36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan) menyatakan
bahwa tenaga kesehatan merupakan bagian dari SDMK. Tenaga

20
tersebut terdiri dari tenaga medis, tenaga psikologi klinis, tenaga
keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasiaan, tenaga kesehatan
masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga
keterapian fisik, tenaga keteknisian medis, tenaga biomedika, tenaga
kesehatan tradisional dan tenaga kesehatan lainnya.

b. Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui Pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan
(Undang-Undang No.36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan).

c. Jenis Tenaga Kesehatan


Menurut (Undang-Undang No.36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan) tenaga kesehatan dikelompokan ke dalam:
1) Tenaga Medis
Tenaga medis terdiri atas: dokter, dokter gigi, dokter
spesialis, dan dokter gigi spesialis.

2) Tenaga Psikologi Klinis


Tenaga psikologi klinis yaitu psikologi klinis.

3) Tenaga Keperawatan
Tenaga keperawatan terdiri atas berbagai jenis perawat.

4) Tenaga Kebidanan
Tenaga kebidanan yaitu bidan.

5) Tenaga Kefarmasian
Tenaga kefarmasian terdiri atas: apoteker, dan tenaga teknis
kefarmasian.

6) Tenaga Kesehatan Masyarakat


Tenaga kesehatan masyarakat terdiri atas: epidemiolog
kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu prilaku,

21
pembimbing kesehatan kerja, tenaga administrasi dan kebijakan
kesehatan, tenaga biostatistik dan kependudukan, serta tenaga
kesehatan reproduksi dan keluarga.

7) Tenaga Kesehatan Lingkungan


Tenaga kesehatan lingkungan terdiri atas: tenaga sanitasi
lingkungan, entomology kesehatan, dan mikrobiolog kesehatan.

8) Tenaga Gizi
Tenaga gizi terdiri atas: nutrisionis, dan dietisien.

9) Tenaga Keterapian Fisik


Tenaga keterapian fisik terdiri atas: fisioterapis, okupasi
terapis, terapis wicara, dan akupuntur.

10) Tenaga Keteknisian Medis


Tenaga keteknisian medis terdiri atas: perekam medis dan
informasi kesehatan, Teknik kardiovaskuler, teknisi pelayanan
darah, refraksionis optisien / optometris, teknisi gigi, penata
anestesi, terapis gigi dan mulut, dan audiologis.

11) Tenaga Teknik Biomedika


Tenaga Teknik biomedika terdiri atas: radiographer,
elektromedis, ahli teknologi laboratorium medik, fisikawan medik,
radioterapis, ortotik prostetik.

12) Tenaga Kesehatan Tradisional


Tenaga kesehatan tradisional terdiri atas: tenaga kesehatan
tradisional ramuan, dan tenaga kesehatan tradisional keterampilan.

13) Tenaga Kesehatan Lain.

d. Tenaga Bukan Kesehatan


Menurut Aries Cholifah, S.Kp, M.Pd Kepala bagian Pendidikan
dan Penelitian RS. Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dalam
penelitian (Setyaningrum, 2014) menyatakan bahwa tenaga bukan

22
kesehatan adalah tenaga kesehatan yang tidak langsung berhubungan
dengan pasien misalnya bagian umum yang meliputi Administrasi,
Satpam dan sebagainya.
Tenaga bukan kesehatan adalah tenaga yang harus mendukung
kegiatan ketatausahaan, administrasi keuangan, sistem informasi, dan
kegiatan operasional lain (PerMenKes RI No. 43 Tahun 2019 Tentang
Puskesmas).

e. Jenis Tenaga Bukan Kesehatan


Menurut (PerMenKes RI No. 3 Tahun 2020 Tentang
Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit) tenaga bukan kesehatan terdiri
atas:
1) Pelayanan laundry/binatu.
2) Pengolahan makanan.
3) Pemeliharaan sarana prasarana dan alat kesehatan.
4) Informasi dan komunikasi.
5) Pemulasaran jenazah
6) Dan pelayanan nonmedik lainnya.

5. Kepuasan
a. Pengertian Kepuasan Pengguna
Kepuasan pengguna dapat diartikan bahwa pengguna harus
dapat sebuah kepuasan dalam hal tertentu yang diinginkan dan
dibutuhkannya. Ketercapaian kepuasan pengguna dapat dikatakan
berhasil apabila tanggapan pengguna terhadap kualitas jasa pelayanan
perpustakaan sama atau lebih dari yang diharapkannya terhadap
kualitas tersebut (Rahayuningsih, 2015).
Menurut (Kotler et al., 2009) yang dikutip dari (Machmud,
2018) arti dari kepuasan pengguna yaitu suatu tingkat perasaan seorang
pengguna sebagai hasil perbandingan antara harapan pengguna
tersebut akan sebuah produk dengan hasil nyata yang diperoleh si
pengguna dari produk tersebut. Jika kinerja produk memenuhi
ekspetasi dari konsumen maka tingkat kepuasan konsumen adalah

23
tinggi, sedangkan jika kinerja produk tidak dapat memenuhi ekspetasi
konsumen maka tingkat kepuasan konsumen akan rendah. Seandainya
hasil yang diperoleh melebihi harapan, tentu pengguna akan merasa
sangat puas (highly satisfied).
Kepuasan Pengguna sistem (User satisfaction) merupakan
respon dan umpan balik yang dimunculkan pengguna setelah memakai
sistem informasi. Sikap pengguna terhadap sistem informasi
merupakan kriteria subjektif mengenai seberapa suka pengguna
terhadap sistem yang digunakan (Machmud, 2018).

b. Indikator Kepuasan Pengguna


Menurut Irwan yang dikutip dari penelitian Ilman Panca Putra
(2021) dengan judul “Analisis Kepuasan Pengguna Software Online
Public Access (OPAC) dengan Metode EUCS di Dinas Perpustakaan
dan Arsip Daerah Banyuasin” mengatakan bahwa ada beberapa
indikator kepuasan pengguna yaitu:
1) Kesesuaian dengan kebutuhan pengguna
Hal yang harus diperhatikan oleh suatu pelayanan dalam
kepuasan pengguna yaitu melayani dengan sepenuh hati karena
kepuasan pengguna dimulai dari hati. Apabila suatu sistem
informasi memberikan layanan secara efesien dan efektif kepada
pengguna maka pengguna akan merasa puas dengan sistem
informasi tersebut.

2) Totalitas memberikan layanan


Petugas dalam memberikan suatu pelayanan harus secara
totalitas. Baik itu dalam usaha memenuhi kebutuhan pengguna,
kelengkapan informasi mengenai bahan pustaka yang sedang
dicari, dan kelayakan sistem informasi yang disediakan.

3) Kesenangan dan kenyamanan


Peningkatan kualitas dalam sebuah layanan dapat dilihat
dari kenyamanan dan kesenangan pengguna dalam pelayanan yang
diberikan oleh petugas. Bentuk dari kesenangan dan kenyamanan

24
pengguna yaitu kemudahan mereka dalam mengakses dan mencari
informasi pada sistem yang telah disediakan.

c. Metode EUCS (End-User Computing Satisfaction)


EUCS (End-User Computing Satisfaction) merupakan salah
satu metode dalam penelitian yang digunakan untuk mengukur tingkat
kepuasan pengguna dari suatu sistem yang digunakan. Metode ini
dapat mengetahui tingkat kepuasan pengguna terhadap suatu sistem
dengan cara membandingkan harapan dengan kenyataan dari suatu
sistem informasi yang digunakan (I. P. Putra, 2021).

Doll dan Torkzadeh yang dikutip dari penelitian Ilman Panca


Putra (2021) dengan judul “Analisis Kepuasan Pengguna Software
Online Public Access (OPAC) dengan Metode EUCS di Dinas
Perpustakaan dan Arsip Daerah Banyuasin” telah mengembangkan
model EUCS untuk suatu penelitian. Evaluasi yang dilaukan dengan
menggunakan model EUCS lebih menekankan kepuasan pengguna
akhir terhadap aspek teknologi, dengan menilai content, accuary,
format, timeleness, dan ease use system. Penggunaan model ini telah
banyak dipakai oleh peneliti lainnya. Hasil dari penelitian terdahulu
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna meski
instrumennya diterjemahkan ke bahasa yang berbeda. Model evaluasi
EUCS memiliki lima komponen hal yang dapat dinilai yaitu isi,
keakuratan, waktu penggunaan, format, dan kemudahan dalam
menggunakan.

d. Komponen Model EUCS


Menurut Doll dan Torkzadeh yang dikutip dari penelitian Ilman
Panca Putra (2021) dengan judul “Analisis Kepuasan Pengguna
Software Online Public Access (OPAC) dengan Metode EUCS di
Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Banyuasin” mengatakan bahwa
komponen-komponen dari model EUCS yaitu:

25
1) Komponen Isi (Content)
Komponen ini digunakan untuk mengukur kepuasan dari
pengguna yang dapat dilihat dari sisi isi yang ada pada sebuah
sistem. Suatu sistem memiliki komponen isi yang beruapa fungsi
dan modul yang dapat digunakan pengguna untuk mencari suatu
informasi yang dibutuhkannya. Komponen EUCS berupa content
ini tidak hanya mengukur kepuasan pengguna, tetapi juga
mengukur keberhasilan suatu sistem dalam pelayanan pengguna
dalam mencari informasi. Apabila isi dari sebuah sistem lengkap
dan informatif maka semakin tinggi tingkat kepuasan pengguna
sistem tersebut.
2) Komponen Keakuratan (Accuracy)
Komponen accuracy mengukur kepuasan pengguna dari
sisi keakuratan data ketika sistem menerima input kemudian
mengolahnya menjadi informasi. Keakuratan sistem diukur dengan
melihat seberapa sering sistem menghasilkan output yang salah
ketika mengolah input dari pengguna, selain itu dapat dilihat pula
seberapa sering terjadi error atau kesalahan dalam proses
pengolahan data.

3) Komponen Format (Format)


Dimensi Format mengukur kepuasan pengguna dari sisi
tampilan dan estetika dari antarmuka sistem, format dari laporan
atau informasi yang dihasilkan oleh sistem, apakah antarmuka dari
sistem itu menarik, dan apakah tampilan dari sistem memudahkan
pengguna ketika menggunakan sistem sehingga secara tidak
langsung dapat berpengaruh terhadap tingkat efektifitas dari
pengguna.

4) Komponen Kemudahan Pengguna (Ease of Use)


Dimensi Ease of Use mengukur kepuasan pengguna dari
sisi kemudahan pengguna atau user friendly dalam menggunakan

26
sistem seperti proses memasukkan data, mengolah data dan
mencari informasi yang dibutuhkan.

5) Komponen Ketepatan Waktu (Timeliness)


Komponen Timeliness berfungsi sebagai alat ukur kepuasan
pengguna. Komponen ini ditinjau dari ketepatan waktu penyajian
dan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Apabila sistem
bekerja dengan tepat waktu atau sering disebut dengan sistem
realtime maka pengguna langsung dapat menginput apa yang
dibutuhkannya dan langsung diproses oleh sistem dan akan secara
cepat output yang diinginkan pengguna akan langsung keluar
hasilnya tanpa menunggu lama

27
B. Kerangka Konsep
Dari kerangka teori diatas, dapat dibuatkan kerangka konsep sebagai
berikut:

Tabel 2 1 Kerangka Konsep

Input Proses Output


1. Mengidentifikasi
Standar Prosedur Operasional
1. Standar
penggunaan rekam medis
Prosedur
elektronik.
Operasional. Mengetahui
2. Mengidentifikasi
2. SDMK gambaran
tingkat kepuasan penggunaan
(Pengguna kepuasan
rekam medis elektronik
Rekam Medis penggunaan
→ berdasarkan metode EUCS →
Elektronik) rekam medis
(End-User Computing
3. Faktor- elektronik rawat
Satisfaction).
Faktor jalan di Rumah
3. Mengidentifikasi
Penghambat Sakit Murni
faktor-faktor penghambat
Penggunaan Teguh Ciledug.
penggunaan rekam medis
Rekam Medis
elektronik rawat jalan di
Elektronik.
Rumah Sakit Murni Teguh
Ciledug.

C. Variabel Penelitian
1) SPO penggunaan rekam medis elektronik.
2) Pengguna rekam medis elektronik.
3) Kepuasan penggunaan rekam medis elektronik berdasarkan metode EUCS
(End-User Computing Satisfaction).
4) Faktor-faktor penghambat penggunaan rekam medis elektronik.
5) Gambaran kepuasan penggunaan rekam medis elektronik bagi SDMK di
rawat jalan Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug.

28
D. Definisi Operasional

Tabel 2 2 Definisi Operasional

Teknik
Variabel
No Definisi Operasional Pengumpulan
Penelitian
Data
SPO penggunaan rekam medis
SPO penggunaan elektronik adalah Langkah-langkah
1 rekam medis yang dijadikan acuan untuk Observasi
elektronik menyelesaikan proses kerja rutin
tertentu
Seorang yang bertugas dan
memiliki fungsi untuk mendukung
tercapainya tertib administrasi
dalam rangka upaya peningkatan
pelayanan kesehatan Rumah Sakit.
Pengguna rekam medis elektronik
yang dimaksud di bagi menjadi 6
Pengguna rekam
2 yaitu: Wawancara
medis elektronik
1. Unit Rekam Medis
2. Unit Pendaftaran
3. Unit Farmasi
4. Unit Laboratorium
5. Unit Radiologi
6. Unit Gizi
7. Unit pelayanan….
3 Kepuasan Metode EUCS (End-User Kuesioner
penggunaan Computing Satisfaction) yang
rekam medis menjadi acuan kepuasan
elektronik penggunaan rekam medis elektronik
berdasarkan meliputi:
metode EUCS 1. Komponen Isi (Content)
(End-User Komponen ini
Computing digunakan untuk mengukur
Satisfaction). kepuasan dari pengguna
yang dapat dilihat dari sisi
isi yang ada pada sebuah
sistem.
2. Komponen Keakuratan
(Accuracy)
Komponen accuracy
mengukur kepuasan
pengguna dari sisi
keakuratan data ketika
sistem menerima input
kemudian mengolahnya
menjadi informasi.

29
Teknik
Variabel
No Definisi Operasional Pengumpulan
Penelitian
Data
3. Komponen Format (Format)
Dimensi Format
mengukur kepuasan
pengguna dari sisi tampilan
dan estetika dari antarmuka
sistem sehingga secara tidak
langsung dapat berpengaruh
terhadap tingkat efektifitas
dari pengguna.
4. Komponen Kemudahan
Pengguna (Ease of Use)
Dimensi Ease of Use
mengukur kepuasan
pengguna dari sisi
kemudahan pengguna atau
user friendly.
5. Komponen Ketepatan
Waktu (Timeliness)
Komponen
Timeliness berfungsi sebagai
alat ukur kepuasan
pengguna. Komponen ini
ditinjau dari ketepatan
waktu penyajian dan
pelayanan sesuai dengan
kebutuhan pengguna.
Faktor-faktor penghambat
penggunaan rekam medis elektronik
yaitu faktor yang mempengaruhi
Faktor-faktor
tentang kehambatan penggunaan
penghambat
rekam medis elektronik di Rumah
4 penggunaan Wawancara
Sakit Murni Teguh Ciledug yang
rekam medis
berkaitan dengan kebutuhan
elektronik
pengguna, totalitas memberikan
pelayanan, serta kesenangan dan
kenyamanan
Gambaran
Gambaran kepuasan penggunaan
kepuasan
rekam medis elektronik di Rumah
penggunaan
Sakit Murni Teguh Ciledug yaitu
rekam medis
5 hasil akhir apakah pengguna rekam Observasi
elektronik di
medis elektronik di Rumah Sakit
rumah sakit
Murni Teguh Ciledug mengalami
murni teguh
kepuasan atau tidak
ciledug

30
31

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup
Penelitian ini berfokus pada pengamatan tingkat kepuasan penggunaan
rekam medis elektronik rawat jalan di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Murni Teguh


penelitian Ciledug
Waktu penelitian : Juli 2023

C. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu
suatu metode yang bertujuan untuk membuat gambar atau deskriptif tentang
suatu keadaan secara objektif yang menggunakan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dan
hasilnya (Arikunto, 2010). Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan
menggunakan rancangan penelitian deskriptif observasional. Penelitian
digunakan untuk melihat gambaran dari fenomena, deskripsi kegiatan
dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data faktual dari pada
penyimpulan (Nursalam, 2013).
D. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Menurut (Sugiyono, 2018) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini berjumlah
sebanyak 69 Orang, yang terdiri dari:

Tabel 3 1 Populasi

No. Nama Unit Jumlah


Unit Rekam
1 Medis 7 Orang
2 Unit Pendaftaran 12 Orang
3 Unit Farmasi 27 Orang
4 Unit Laboratorium 14 Orang
5 Unit Radiologi 6 Orang
6 Unit Gizi 3 Orang
Total 69 Orang

2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Untuk mendapatkan sampel yang dapat mewakili
populasi maka metode pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan metode non probability sampling yaitu teknik pengambilan
sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama pada
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
(Sugiyono, 2018). Kemudian teknik yang digunakan untuk mengambil
sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Karena populasi
pada penelitian ini bersifat homogen yaitu para penunjang medis. Menurut
(Sugiyono, 2018) accidental sampling adalah mengambil responden
sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila
orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data. Dalam
menentukan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus
Slovin, adalah sebagai berikut:

32
N Keterangan:
n= 2
1+ N ( e )
n = Sampel
69
n= 2 N = Populasi
1+69 ( 5 % )
69 e = Batas Toleransi Kesalahan 5%
n=
1+69 ( 0,0025 )
69
n=
1,1725
n=58 , 85
n=59
Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus slovin dengan
standar toleransi error 5% dan sampel yang diteliti berjumlah 59 pengguna
rekam medis elektronik.

E. Teknik Pengumpulan Data


1. Pengamatan Langsung (Observasi Langsung)
Pengumpulan data dengan cara observasi langsung atau dengan
pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan
mata tanpa alat bantu standar lain untuk keperluan tersebut. Metode
observasi langsung adalah metode yang paling umum digunakan, terutama
yang terkait dengan penelitian ilmu-ilmu perilaku.

2. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya
dengan si penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan
wawancara.
Wawancara penelitian dilakukan secara lisan dengan pelaksanaan
wawancara terbuka yang diajukan kepada pengguna sistem yang
berhubungan dengan analisis kepuasan penggunaan rekam medis
elektronik di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug.

33
3. Survey Responden
Survei yang dilakukan terhadap para pengguna rekam medis
elektronik di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug dengan cara memberikan
kuesioner kepuasan pengunaan rekam medis elektronik berdasarkan
metode EUCS (End-User Computing Satisfaction).

F. Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah:
1. Pedoman Wawancara
Digunakan sebagai acuan dalam melakukan wawancara untuk
memproleh data tentang kepuasan penggunaan rekam medis elektronik di
Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug.
Menurut (Notoatmodjo, 2010), ada 6 pertanyaan yang saling
berkaitan, yaitu:
a. Pertanyaan yang berkaitan dengan fakta
b. Pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan
c. Pertanyaan yang mengenai tentang pendapat dan sikap
d. Pertanyaan yang berkaitan dengan perilaku
e. Pertanyan – pertanyaan yang informatif

2. Tabel Kuesioner
Merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada pengguna
rekam medis elektronik di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug
menggunakan metode EUCS (End-User Computing Satisfaction), pilihan
jawaban menggunakan Skala Likert dengan lima pilihan skala yaitu terdiri
dari:

Tabel 3 2 Skala Likert

Keterangan Skor
Tidak Puas (TP) 1
Kurang Puas (KP) 2
Cukup Puas (CP) 3
Puas (P) 4
Sangat Puas (SP) 5

34
G. Teknis Pengolahan dan Analisa Data
1. Analisa Data
Analisa pada penelitian ini menggunakan analisis statistik
deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2018).
Hasil dari kuesioner yang dikumpulkan dari responden kemudian
diolah dalam bentuk tabel distribusi. Untuk tabel distribusi hasil kuesioner
dikelompokkan menjadi lima berdasarkan metode EUCS (End-User
Computing Satisfaction), dengan dua kategori jawaban kuesioner, yaitu:

Tabel 3 3 Kategori Kepuasan

No. Kategori Keterangan


1. Puas Sangat Puas (SP), Puas (P), Cukup Puas
(CP)
2. Tidak Puas Kurang Puas (KP), Tidak Puas (TP)

Data dari sejumlah sampel yang diperoleh melalui kuesioner di


rekapitulasi untuk mendapatkan rata-rata lalu dihitung dalam bentuk
presentase untuk menunjukan kategori jawaban Puas, dan Tidak Puas.
Penelitian ini penyajian data menggunakan tabel, grafik, dan
analisis data menggunakan rumus mean (rata-rata hitung). Dengan rumus
yang di kutip dari penelitian (I. P. Putra, 2021) sebagai berikut:

mean x=
∑x Keterangan:
N
X = Rata-Rata Hitung / Mean
∑x = Jumlah Semua Nilai Kuesioner
N = Jumlah Responden

Untuk menentukan interval kelas dari karakteristik penilaian.


Penentuan rata-rata kepuasan mengadopsi dari perhitungan yang telah
dilakukan (Angga et al., 2020) yang dikutip dari (Sucantika, 2022)

35
Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian
digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh
dari responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama
sampai dengan interval
kelima digunakan rumus Keterangan:
sebagai berikut: Rs = Rentang Skala

m−n m = Skor Tertinggi


Rs=
b n = Skor Terendah
b = Skala Penilaian

Maka perhitungan rentang skalanya sebagai berikut:

5−1
Rs=
5
4
Rs=
5

Rs=0 , 80
Sehingga rentang skalanya adalah 0,80, dengan rentang skala 0,80
kemudian dibuat skala penilaian sebagai berikut:

Tabel 3 4 Skala Penilaian

No. Interval Kriteria


1 4,20 – 5,0 Sangat Puas
2 3,40 – 4,19 Puas
3 2,60 – 3,39 Cukup Puas
4 1,80 – 2,59 Kurang Puas
5 1,00 – 1,79 Tidak Puas

2. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen


a. Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu cara pengukuran yang bertujuan
untuk mengetahui seberapa tepat dan seberapa akurat suatu alat ukur

36
(Purnomo, 2018) yang dikutip dari (Sucantika, 2022). Uji validitas
dapat dilihat dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r
tabel. Apabila nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka hasilnya
dinyatakan valid. Namun, apabila nilai r hitung lebih kecil dari nilai r
tabel maka hasilnya dinyatakan tidak valid.
Sedangkan menurut (Hidayat, 2021) yang dikutip dari (Islam,
2021) membagi validitas menjadi lima kategori, yaitu apabila r hitung
memiliki nilai 0,8 – 1 maka validitasnya sangat tinggi. Jika nilai r
hitung 0,6 – 0,799 berarti validitasnya tinggi. Jika nilai r hitung 0,4 –
0,599 berarti validitasnya cukup tinggi. Jika nilai r hitung 0,2 – 0,399
berarti validitasnya rendah. Jika nilai r hitung 0 – 0,199 berarti
validitasnya sangat rendah atau dapat dikatakan tidak valid.

Tabel 3 5 Uji Validitas

Dimensi R. R.
ID Pertanyaan Ket.
EUCS Tabel Hitung
Rekam Medis Elektronik menyediakan
informasi yang tepat dan sesuai dengan 0,355 0.824 Valid
C1 kebutuhan petugas
Rekam Medis Elektronik menyediakan
Isi 0,355 0.749 Valid
C2 informasi yang lengkap
(Content)
Rekam Medis Elektronik sangat membantu
0,355 0.773 Valid
C3 dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari
Rekam Medis Elektronik dapat
0,355 0.781 Valid
C4 mempercepat koordinasi dengan unit lain
Informasi yang dihasilkan Rekam Medis
0,355 0.874 Valid
A1 Elektronik sangat akurat
Hasil output yang ditampilkan sesuai
0,355 0.687 Valid
A2 dengan input yang diperintahkan
Rekam Medis Elektronik dapat
Keakuratan memperkecil terjadinya kesalahan pada saat 0,355 0.689 Valid
(Accuracy) A3 penginputan
Informasi yang dihasilkan Rekam Medis
Elektronik dapat menjadi informasi 0,355 0.765 Valid
A4 pendukung sebuah keputusan yang akurat
Rekam Medis Elektronik dapat diandalkan
0,355 0.703 Valid
A5 dan dipercaya
Tampilan dari Rekam Medis Elektronik
0,355 0.857 Valid
F1 mempunyai struktur menu yang teratur
Format
Komposisi warna dalam Rekam Medis
0,355 0.851 Valid
F2 Elektronik sangat baik sehingga tidak

37
Dimensi R. R.
ID Pertanyaan Ket.
EUCS Tabel Hitung
melelahkan mata dan tidak membosankan
Tampilan antarmuka Rekam Medis
Elektronik mudah dimengerti petugas,
0,355 0.832 Valid
sehingga membuat petugas lebih cepat
F3 dalam melakukan pekerjaan
Petugas merasa sangat mudah dalam
0,355 0.813 Valid
E1 menggunakan Rekam Medis Elektronik
Rekam Medis Elektronik merupakan sistem
0,355 0.881 Valid
E2 yang efisien
Kemudahan Tidak membutuhkan waktu yang lama
Pengguna untuk mempelajari penggunaan Rekam 0,355 0.857 Valid
(Ease of E3 Medis Elektronik
Use) Terdapat manual bantuan (help menu) di
0,355 0.606 Valid
E4 dalam Rekam Medis Elektronik
Rekam Medis Elektronik menyediakan
0,355 0.713 Valid
E5 petunjuk yang jelas dalam penggunaannya
Informasi yang dihasilkan Rekam Medis
0,355 0.626 Valid
T1 Elektronik tepat waktu
Ketepatan Rekam Medis Elektronik memberikan
0,355 0.762 Valid
Waktu T2 informasi terkini / data real time
(Timeliness Rekam Medis Elektronik yang ada
) mendukung penyediaan informasi untuk
0,355 0.825 Valid
pengambilan keputusan yang bersifat cepat
T3 di Rumah Sakit

38
b. Uji Reliabilitas
Menurut (Purnomo, 2018) yang dikutip dari (Sucantika, 2022)
Uji reliabilitas merupakan suatu cara pengukuran yang bertujuan untuk
mengetahui apakah suatu instrument dapat menghasilkan hasil yang
sama dalam beberapa kali pengukuran. Uji reliabilitas berguna untuk
menentukan apakah suatu instrument dapat digunakan lebih dari satu
kali atau tidak.
Menurut (Erida, 2021) yang dikutip dari (Sucantika, 2022) jika
Cronbach’s Alpha bernilai <0,50 maka reliabilitasnya rendah. Jika
Cronbach’s Alpha bernilai 0,50 - 0,70 maka reliabilitasnya moderat.
Jika Cronbach’s Alpha bernilai 0,70 - 0,90 maka reliabilitasnya tinggi.
Serta jika Cronbach’s Alpha bernilai >0,90 maka reliabilitasnya
sempurna.

Tabel 3 6 Uji Reliabilitas

Cronbach’s Alpha Reliabilitas

0,979 Reliabel

Didapatkan nilai Cronbach’s alpha 0,979. Hal tersebut


menyatakan bahwa instrument tersebut reliabel dan reliabilitasnya
sempurna.

39
40

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Murni Teguh


1. Profil PT Murni Sadar Tbk
PT Murni Sadar Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang pelayanan jasa kesehatan dan membawahi beberapa Rumah
Sakit swasta yang ada di Medan, Jakarta, Tangerang, Bali, dengan total
kapasitas tempat tidur sebanyak 858 buah.
Murni Teguh Hospitals Group memiliki rencana
pengembangan Rumah Sakit secara bertahap ke daerah-daerah lain di
Indonesia sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Kami juga menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance/GCG) yang bertujuan untuk memberikan acuan
yang sama bagi stakeholder Rumah Sakit yang dimiliki Murni Teguh
Hospitals Group, demikian pula ada standar mutu yang sama di
seluruh Rumah Sakit sehingga masyarakat dapat mempercayakan
pelayanan kesehatannya kepada kami sebagai grup Rumah Sakit yang
handal.
Motto kami yaitu Make Tomorrow More Healthy mempunyai
arti upaya kesehatan yang dilakukan oleh Murni Teguh Hospitals
bersifat komprehensif dan paripurna agar masyarakat dapat hidup lebih
sehat di masa mendatang.

2. Sejarah Singkat RS. Murni Teguh Ciledug


Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug sebelumnya beroperasi
dengan nama Rumah Sakit Aminah sejak tahun 2006 dibawah naungan
PT Medikarya Aminah Utama dan telah diakuisisi oleh Murni Teguh
Hospitals pada awal tahun 2019.
Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug dikembangkan sesuai
dengan perubahan lingkungan yang dinamik serta tuntutan kebutuhan
akan pelayanan Rumah Sakit yang terus meningkat sehingga Rumah
Sakit Murni Teguh Ciledug sedang terus berupaya meningkatkan mutu
pelayanan serta fasilitasnya.
Selain bekerjasama dengan berbagai asuransi dan instansi atau
perusahaan, Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug juga berkomitmen
untuk berkontribusi pada program pemerintah melalui kerjasama
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). PT Medikarya Aminah Utama
telah melakukan evaluasi rumah sakit agar dapat berkembang menjadi
Rumah Sakit yang memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi
perusahaaan, masyarakat Kota Tangerang khususnya dan pemerintah
pada umumnya.

3. Visi, Misi, Nilai, Tujuan, Motto


Murni Teguh Hospitals menetapkan pedoman tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) yang bertujuan
untuk memberikan acuan yang sama bagi stakeholder rumah sakit yang
dimiliki Murni Teguh Hospitals Grup, demikian pula ada standar mutu
yang sama di seluruh rumah sakit sehingga masyarakat dapat
mempercayakan pelayanan kesehatannya kepada kami sebagai grup
rumah sakit yang handal. Dengan demikian, Visi, Misi, Motto dan
Tujuan Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug sudah harus mengacu
kepada Visi, Misi, Motto dan Tujuan Murni Teguh Hospitals.
a. Visi Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug
Pelayanan kesehatan yang unggul dan terkemuka, melalui
sistem yang handal, bermutu dan inovasi yang berkelanjutan.

b. Misi Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug


1) Memberikan pelayanan kesehatan bermutu, menyeluruh kepada
masyarakat terutama pelayanan onkologi dan kardiovaskular.
2) Mengembangkan tenaga kesehatan yang kompeten dibidang
ilmu kedokteran, keperawatan, dan tenaga kesehatan lainnya.
3) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
budaya keselamatan didukung oleh fasilitas dan teknologi
terkini.

41
c. Nilai Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug
Nilai-nilai dasar merupakan nilai-nilai yang dianut,
dipercaya dan dilaksanakan serta menjadi dasar atau tolak ukur
dalam pencapaian visi perusahaan. Nilai-nilai dasar yang digali
dari budaya organisasi Murni Teguh Hospitals adalah:
1) Empathy
2) Teamwork
3) Integrity
4) Communication
5) Accountability
Nilai inilah yang menjadi identitas dan pedoman bagi setiap
insan Murni Teguh Hospitals dalam bertindak atau berperilaku
sehari-hari dilingkungan kerja. Nilai-nilai dasar itu adalah:
1) Empathy
Emphaty (Respon) adalah Melayani pelanggan (pasien,
keluarga pasien, pengunjung RS, dll) dengan baik yang didasari
ketulusan, respek, kerelaan untuk menolong dan kesediaan
untuk memahami. Insan Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug
berkomitmen memberikan pengalaman pelayanan terbaik
kepada pelanggan (patient experience).

2) Teamwork
Teamwork (Cara) adalah Membantu dan mendukung
satu sama lain, dalam 1 (satu) unit kerja maupun dengan unit
kerja yang lain untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan
dengan efektif dan efisien. Insan Rumah Sakit Murni Teguh
Ciledug hadir untuk memberikan waktu pelayanan (response
time) terbaik kepada pelanggan.

3) Integrity
Integrity (Prinsip) adalah Memegang teguh nilai-nilai /
norma sesuai dengan perilaku dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada pelanggan. Insan Rumah Sakit Murni Teguh

42
Ciledug menempatkan kepentingan rumah sakit diatas
kepentingan pribadi. Insan Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug
tidak akan berkompromi dalam urusan integritas. Fakta bahwa
Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug tergantung pada tindakan
dan perilaku kami menjadi kesadaran bersama. Itu sebabnya
kami semua bertindak dan berperilaku yang benar secara moral,
hukum dan etika dalam setiap situasi.

4) Communication
Communication (Sikap) adalah Berinteraksi dengan
seluruh insan Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug dan seluruh
pelanggan yang didasari rasa hormat dan saling menghargai.
Insan Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug hadir membangun
hubungan yang baik dan dekat dengan pelanggan.

5) Accountability
Accountability (Tanggung Jawab) adalah Memberikan
proses pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan dan dapat
dipertanggungjawabkan sebagai upaya pencapaian mutu dan
keselamatan pasien. Insan Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug
berkomitmen memberikan pelayanan yang bermutu dengan
mengutamakan keselamatan pasien.

d. Tujuan Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug


1) Memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna kepada
segala lapisan masyarakat tanpa membedakan suku, bangsa,
agama, ras dan golongan.
2) Ikut serta berperan membantu pemerintah di dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di sektor swasta.
3) Mengembangkan kerjasama dengan berbagai perusahaan dan
instansi dalam meningkatkan derajat kesehatan pekerja dan
pegawainya.
4) Secara terus menerus dan konsekuen meningkatkan mutu
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesuai standar

43
kesehatan sehingga mampu memberikan keuntungan bagi
pelanggan maupun rumah sakit.
5) Meningkatkan serta mengembangkan kualitas sumber daya
manusia di Rumah Sakit sehingga mampu melayani setiap
pelanggan dengan penuh komitmen dan manusiawi.

e. Motto Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug


Motto kami yaitu Make Tomorrow More Healthy
mempunyai arti upaya kesehatan yang dilakukan oleh Murni Teguh
Ciledug bersifat komprehensif dan paripurna agar masyarakat
dapat hidup lebih sehat di masa mendatang.

4. Fasilitas dan Pelayanan


Jenis pelayanan yang terdapat di Rumah Sakit Murni Teguh
Ciledug meliputi:
a. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
b. Unit Rawat Inap
c. HCU
d. ICU
e. Kamar Bayi
f. Kamar Operasi
g. Kamar Bersalin
h. Laboratorium
i. Radiologi
j. Instalasi Farmasi
k. Layanan Ambulans
l. Hemodialisa
m. Diagnostik Elektromedik (USG, EKG, ECHO, Spirometri,
Treadmill)
n. Konsultasi Gizi
o. Edukasi Diabetes Mellitus
p. Edukasi Tuberkulosis
q. Medical Check-Up

44
r. Rehabilitasi Medik (Fisioterapi)

5. Struktur Organisasi Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug

Gambar 4 1 Struktur Organisasi Rumah Sakit

Struktur organisasi Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug terdiri


dari satuan kerja struktural dan fungsional, uraian struktur ini dibuat
sesuai pedoman organisasi RS Swasta yaitu sebagai berikut:
a. Direktur RS dibantu Wakil Direktur
b. Kepala Bagian: Pelayanan Medik, Pelayanan Keperawatan,
Penunjang, Pemasaran & Pelayanan Pelanggan, Umum & SDM
serta Keuangan
c. Satuan Pemeriksaan Internal (SPI)
d. Instalasi Gawat Darurat
e. Instalasi Rawat Jalan
f. Instalasi Rawat Inap
g. Instalasi Kamar Bedah & CSSD
h. Instalasi Kamar Bersalin
i. Instalasi Perawatan Intensif (HCU, ICU dan NICU)
j. Instalasi Hemodialisa
k. Instalasi Rehabilitasi Medik
l. Instalasi Farmasi Rumah Sakit

45
m. Instalasi Laboratorium
n. Instalasi Radiologi
o. Instalasi Gizi Rumah Sakit
p. Unit Rekam Medis
q. Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana/Maintenance (Teknisi)
r. Unit SDM dan Diklat
s. Unit Housekeeping & Laundry
t. Unit Transport Service
u. Unit Mortuary
v. Unit Sanitasi Lingkungan
w. Unit Keamanan
x. Unit Pemasaran dan PIPP
y. Unit Pendaftaran dan Operator
z. Unit Casemix
aa. Unit Kasir
bb. Unit Keuangan
cc. Unit Akuntansi
dd. Unit Pengadaan
ee. Unit Helpdesk & IT
ff. Unit Sekretariat
gg. Komite dan Tim:
1) Komite Medik
2) Komite Etika dan Hukum Rumah Sakit
3) Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah
Sakit
4) Komite Keperawatan
5) Komite Farmasi dan Terapi
6) Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial
7) Tim / Panitia Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan
Bencana (K3RS)
8) Tim Promosi RS
9) Tim Rekam Medis

46
10) Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA)
11) Tim Staf Klinis Lain
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi,
Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug memiliki 321 orang pegawai dari
berbagai keahlian dan latar belakang disiplin ilmu. Disamping itu,
dalam memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat yang
menjadi pasien, maka Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug juga
didukung oleh tenaga staf medis yaitu dokter umum, dokter gigi
maupun dokter spesialis lebih dari 50 tenaga medis dari
berbagai spesialisasi.

B. Gambaran Umum Unit Rekam Medis Rumah Sakit Murni Teguh


1. Struktur Organisasi Unit Rekam Medis RS Murni Teguh Ciledug

Gambar 4 2 Struktur Organisasi Rekam Medis

2. Visi, Misi Unit Rekam Medis


a. Visi
Menjadikan Unit yang profesional dan bermutu dalam
pengelolaan seluruh aktivitas Rekam Medis.

47
b. Misi
Sebagai pusat data medis, lengkap akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan guna memberikan kepuasan kepada
pihak yang terkait.

3. Distribusi Ketenagaan
Rekam Medis Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug memberikan
pelayanan Senin sampai dengan Minggu selama 24 jam dalam
pelayanan pengambilan berkas Rekam Medis, dipimpin oleh Kepala
unit Rekam Medis dan dibantu oleh Pelaksana Rekam Medis.
Pelayanan administrasi Rekam Medis, pengambilan atau
penyimpanan (filling) Rekam Medis, yaitu hari Senin sampai dengan
Sabtu pada pukul 07.00 WIB - 14.00 WIB untuk shift pagi, shift siang
pukul 14.00 WIB - 21.00 WIB, dan pada shift malam pukul 21.00 WIB
- 07.00 WIB.
Pengerjaan assembling, pelaporan, dan scan berkas yaitu di hari
Senin sampai dengan Jumat pada pukul 08.00 WIB - 16.00 WIB dan di
hari Sabtu pukul 08.00 WIB - 13.00 WIB. Di luar jam tersebut akan
dibantu oleh petugas filling, dalam hal ini hanya melakukan
permintaan Pasien, yang nantinya akan dilanjutkan kepada pelaksana
Rekam Medis untuk diproses.
Pembagian kerja di Unit Rekam Medis terdiri dari:
a. Kepala Unit Rekam Medis
Jam kerja Senin - Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB.

b. Pelaksana Administrasi Filing


1) Shift Pagi pukul 07.00 – 14.00 WIB.
2) Shift Siang pukul 14.00 – 21.00 WIB.
3) Shift Malam pukul 21.00 – 07.00 WIB.

c. Pelaksana Rekam Medis


1) Jam Kerja Senin - Jumat pukul 08.00 – 16.00 WIB.
2) Jam Kerja Sabtu pukul 08.00 – 13.00 WIB.

48
C. Hasil Penelitian
1. Mengidentifikasi SPO Penggunaan Rekam Medis Elektronik
Berdasarkan hasil penelitian belum terdapat SPO (Standar
Prosedur Operasional) mengenai penggunaan rekam medis elektronik.
Akan tetapi terdapat SPO (Standar Prosedur Operasional) per unit,
seperti yang terdapat di dalam unit Rekam Medis contohnya, yaitu:
SPO mengenai hak akses informasi dan berkas Rekam Medis, SPO
pemberian nomor Rekam Medis, SPO pengisian resume. Contoh lain
yang terdapat pada unit Pendaftaran, yaitu: SPO pendaftaran pasien
rawat jalan, SPO pendaftaran pasien rawat inap, SPO pendaftaran
pasien gawat darurat, dan lainnya.

2. Tingkat Kepuasan Penggunaan Rekam Medis Elektronik


Berdasarkan hasil penelitian di Rumah Sakit Murni Teguh
Ciledug mengenai tingkat kepuasan penggunaan rekam medis
elektronik mengguanakan kuesioner yang berjumlah 20 pertanyaan
dengan jumlah sampel sebanyak 59 responden dapat dijabarkan
menggunakan dua kategori jawaban yaitu: Puas, dan Tidak Puas, yaitu
dengan rata-rata jawaban 96,3% menyatakan Puas, dan 3,7%
menyatakan Tidak Puas. Penjabaran hasilnya, yaitu:

49
a.

Gambar 4 3 Diagram RME menyediakan informasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan petugas

Pada Pertanyaan mengenai Rekam Medis Elektronik


menyediakan informasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
petugas, sebanyak 57 responden di kategorikan Puas dengan
persentase 96,6%, dan 2 responden di kategorikan Tidak Puas
dengan persentase 3,4%.

b.

Gambar 4 4 Diagram RME menyediakan informasi yang lengkap

Pada Pertanyaan mengenai Rekam Medis Elektronik


menyediakan informasi yang lengkap, sebanyak 57 responden di
kategorikan Puas dengan persentase 96,6%, dan 2 responden di
kategorikan Tidak Puas dengan persentase 3,4%.

50
c.

Gambar 4 5 Diagram RME sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari

Pada Pertanyaan mengenai Rekam Medis Elektronik sangat


membantu dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari, sebanyak
57 responden di kategorikan Puas dengan persentase 96,6%, dan 2
responden di kategorikan Tidak Puas dengan persentase 3,4%.

d.

Gambar 4 6 Diagram RME dapat mempercepat koordinasi dengan unit lain

Pada Pertanyaan mengenai Rekam Medis Elektronik dapat


mempercepat koordinasi dengan unit lain, sebanyak 59 responden
di kategorikan Puas dengan persentase 100%.

51
e.

Gambar 4 7 Diagram informasi yang dihasilkan RME sangat akurat

Pada Pertanyaan mengenai Informasi yang dihasilkan


Rekam Medis Elektronik sangat akurat, sebanyak 57 responden di
kategorikan Puas dengan persentase 96,6%, dan 2 responden di
kategorikan Tidak Puas dengan persentase 3,4%.

f.

Gambar 4 8 Diagram hasil output yang ditampilkan sesuai dengan input yang diperintahkan

Pada Pertanyaan mengenai Hasil output yang ditampilkan


sesuai dengan input yang diperintahkan, sebanyak 57 responden di
kategorikan Puas dengan persentase 96,6%, dan 2 responden di
kategorikan Tidak Puas dengan persentase 3,4%.

52
g.

Gambar 4 9 Diagram RME dapat memperkecil terjadinya kesalahan pada saat penginputan

Pada Pertanyaan mengenai Rekam Medis Elektronik dapat


memperkecil terjadinya kesalahan, sebanyak 55 responden di
kategorikan Puas dengan persentase 93,2%, dan 4 responden di
kategorikan Tidak Puas dengan persentase 6,8%.

h.

Gambar 4 10 Diagram informasi yang dihasilkan RME dapat menjadi informasi pendukung sebuah
keputusan yang akurat

Pada Pertanyaan mengenai Informasi yang dihasilkan


Rekam Medis Elektronik dapat menjadi informasi pendukung
sebuah keputusan yang akurat, sebanyak 57 responden di
kategorikan Puas dengan persentase 96,6%, dan 2 responden di
kategorikan Tidak Puas dengan persentase 3,4%.

53
i.

Gambar 4 11 Diagram RME dapat diandalkan dan dipercaya

Pada Pertanyaan mengenai Rekam Medis Elektronik dapat


diandalkan dan dipercaya, sebanyak 57 responden di kategorikan
Puas dengan persentase 96,6%, dan 2 responden di kategorikan
Tidak Puas dengan persentase 3,4%.

j.

Gambar 4 12 Diagram tampilan dari RME mempunyai struktur menu yang teratur

Pada Pertanyaan mengenai Tampilan dari Rekam Medis


Elektronik mempunyai struktur menu yang teratur, sebanyak 59
responden di kategorikan Puas dengan persentase 100%.

54
k.

Gambar 4 13 Diagram komposisi warna dalam RME sangat baik sehingga tidak melelahkan mata dan tidak
membosankan

Pada Pertanyaan mengenai Komposisi warna dalam Rekam


Medis Elektronik sangat baik sehingga tidak melelahkan mata dan
tidak membosankan, sebanyak 56 responden di kategorikan Puas
dengan persentase 94,9%, dan 3 responden di kategorikan Tidak
Puas dengan persentase 5,1%.

l.

Gambar 4 14 Diagram tampilan antarmuka RME mudah dimengerti petugas, sehingga membuat petugas
lebih cepat dalam melakukan pekerjaan

Pada Pertanyaan mengenai Tampilan antarmuka Rekam


Medis Elektronik mudah dimengerti petugas, sehingga membuat
petugas lebih cepat dalam melakukan pekerjaan, sebanyak 57

55
responden di kategorikan Puas dengan persentase 96,6%, dan 2
responden di kategorikan Tidak Puas dengan persentase 3,4%.

m.

Gambar 4 15 Diagram petugas merasa sangat mudah dalam menggunakan RME

Pada Pertanyaan mengenai Petugas merasa sangat mudah


dalam menggunakan Rekam Medis Elektronik, sebanyak 57
responden di kategorikan Puas dengan persentase 96,6%, dan 2
responden di kategorikan Tidak Puas dengan persentase 3,4%.

n.

Gambar 4 16 Diagram RME merupakan sistem yang efisien

Pada Pertanyaan mengenai Rekam Medis Elektronik


merupakan sistem yang efisien, sebanyak 57 responden di
kategorikan Puas dengan persentase 96,6%, dan 2 responden di
kategorikan Tidak Puas dengan persentase 3,4%.

56
o.

Gambar 4 17 Diagram tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mempelajari penggunaan RME

Pada Pertanyaan mengenai Tidak membutuhkan waktu


yang lama untuk mempelajari penggunaan Rekam Medis
Elektronik, sebanyak 56 responden di kategorikan Puas dengan
persentase 94,9%, dan 3 responden di kategorikan Tidak Puas
dengan persentase 5,1%.

p.

Gambar 4 18 Diagram terdapat manual bantuan (help menu) di dalam RME

Pada Pertanyaan mengenai Terdapat manual bantuan (help


menu) di dalam Rekam Medis Elektronik, sebanyak 57 responden
di kategorikan Puas dengan persentase 96,6%, dan 2 responden di
kategorikan Tidak Puas dengan persentase 3,4%.

57
q.

Gambar 4 19 Diagram RME menyediakan petunjuk yang jelas dalam penggunaannya

Pada Pertanyaan mengenai Rekam Medis Elektronik


menyediakan petunjuk yang jelas dalam penggunaannya, sebanyak
55 responden di kategorikan Puas dengan persentase 93,3%, dan 4
responden di kategorikan Tidak Puas dengan persentase 6,8%.

r.

Gambar 4 20 Diagram informasi yang dihasilkan RME tepat waktu

Pada Pertanyaan mengenai Informasi yang dihasilkan


Rekam Medis Elektronik tepat waktu, sebanyak 57 responden di
kategorikan Puas dengan persentase 96,6%, dan 2 responden di
kategorikan Tidak Puas dengan persentase 3,4%.

58
s.

Gambar 4 21 Diagram RME memberikan informasi terkini / real time

Pada Pertanyaan mengenai Rekam Medis Elektronik


memberikan informasi terkini / data real time, sebanyak 57
responden di kategorikan Puas dengan persentase 96,6%, dan 2
responden di kategorikan Tidak Puas dengan persentase 3,4%.

t.

Gambar 4 22 Diagram RME yang ada mendukung penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan yang
bersifat cepat di Rumah Sakit

Pada Pertanyaan mengenai Rekam Medis Elektronik yang


ada mendukung penyediaan informasi untuk pengambilan
keputusan yang bersifat cepat di Rumah Sakit, sebanyak 55
responden di kategorikan Puas dengan persentase 93,2%, dan 4
responden di kategorikan Tidak Puas dengan persentase 6,8%.

59
3. Faktor-Faktor Penghambat Penggunaan Rekam Medis Elektronik
Berdasarkan hasil penelitian di Rumah Sakit Murni Teguh
Ciledug mengenai tingkat kepuasan penggunaan rekam medis
elektronik menggunakan metode wawancara yang berjumlah 10
pertanyaan kepada 59 responden di dapatkan hasil mengenai faktor-
faktor penghambat penggunaan rekam medis elektronik, yaitu:
a. Sistem Bug.
b. Perlu dikembangkan lagi untuk menu informasi contoh pada menu
laporan seperti 10 penyakit. Karena menu nya sudah ada tetapi isi
nya belum bisa ditampilkan sehingga pertugas RKE harus
melakukan secara manual.
c. Penarikan penunjang (lab) bisa di tarik dalam satu tanggal
sekaligus tidak perlu satu persatu.
d. Perlu ada notifikasi untuk membedakan resep dari polirawat jalan
dan dari IGD.
e. Bila update sistem jangan dilakukan di jam yang krodit atau ramai
pasien.
f. Akses hasil penunjang yang belum bisa di akses secara
menyeluruh.
g. Sistem harus lebih di kembangkan lagi.
h. Lebih perbaharui alat serta ikutin perkembangan zaman.
i. Menu-menu yang belum ada bisa ditambahkan.
j. Terdapat notifikasi di segala sesuatu yang baru terkait dengan unit
masing-masing (perubahan diet, pertambahan pasien, pasien
pindah), terdapat waktu terupdate saat submit (bukan tanggal awal
submit, harusnya last update), terdapat jumlah total pasien dalam
bentuk angka di setiap ruangan, data pasien operasi dan pasien
hemodialyst tidak ada di ruangan awal (susah untuk print diet),
untuk print e-tiket diet harus satu persatu setiap ruangan
(bayangkan jika harus print 150 pasien untuk 3 kali makan).

60
61

BAB V
PEMBAHASAN

A. Tingkat Kepuasan Penggunaan Rekam Medis Elektronik


Menggunakan Metode EUCS (End-User Computing Satisfaction)
Kepuasan penggunaan rekam medis elektronik diukur
menggunakan model End-User Computing Satisfaction, dimana tingkat
kepuasan pengguna dilihat dari 5 (lima) instrumen yang dapat dijadikan
indikator kepuasan rekam medis elektronik yang sudah dijalankan.
1. Kepuasan Penggunaan Rekam Medis Elektronik Pada Instrument
Content
Instrumen isi (Content) mengukur bagaimana kepuasan
pengguna mengenai segala informasi yang terdapat dalam rekam
medis Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug.

Tabel 5 1 Instrument Content

Pernyataan Nilai
Kategori
Mean
Rekam Medis Elektronik menyediakan informasi 3.780
Puas
yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan petugas
Rekam Medis Elektronik menyediakan informasi
3.780 Puas
yang lengkap
Rekam Medis Elektronik sangat membantu dalam
3.966 Puas
menyelesaikan pekerjaan sehari-hari
Rekam Medis Elektronik dapat mempercepat
4.000 Puas
koordinasi dengan unit lain
Nilai Mean Akhir 3.882 Puas
Table di atas menunjukkan bahwa tingkat kepuasan
penggunaan rekam medis di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug pada
instrumen Content memiliki hasil analisis dalam kategori Puas yang
artinya:
a. Pengguna merasa informasi yang tersedia di rekam medis
elektronik sudah berjalan baik.
b. Pengguna juga merasa puas karena rekam medis elektronik sudah
menyediakan informasi yang tepat, lengkap, dan sesuai dengan
kebutuhan pengguna, sehingga dapat mempercepat koordinasi
dengan unit lain, serta sangat membantu dalam menyelesaikan
pekerjaan sehari-hari.

2. Kepuasan Penggunaan Rekam Medis Elektronik Pada Instrument


Accuracy
Instrumen keakuratan (Accuracy) mengukur bagaimana
kepuasan pengguna mengenai keakuratan dan ketepatan informasi
yang dihasilkan rekam medis elektronik Rumah Sakit Murni Teguh
Ciledug.

Tabel 5 2 Instrument Accuracy

Pernyataan Nilai
Kategori
Mean
Informasi yang dihasilkan Rekam Medis 3.763
Puas
Elektronik sangat akurat
Hasil output yang ditampilkan sesuai dengan
3.763 Puas
input yang diperintahkan
Rekam Medis Elektronik dapat memperkecil
3.729 Puas
terjadinya kesalahan pada saat penginputan
Informasi yang dihasilkan Rekam Medis
Elektronik dapat menjadi informasi pendukung 3.780 Puas
sebuah keputusan yang akurat
Rekam Medis Elektronik dapat diandalkan dan
3.881 Puas
dipercaya
Nilai Mean Akhir 3.783 Puas
Table di atas menunjukkan bahwa tingkat kepuasan
penggunaan rekam medis di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug pada
instrumen Accuracy memiliki hasil analisis dalam kategori Puas yang
artinya:
a. Pengguna merasa informasi yang tersedia di rekam medis
elektronik sudah akurat dan tepat.
b. Pengguna merasa rekam medis elektronik dapat dipercaya dan
diandalkan, pengguna juga merasa rekam medis elektronik dapat
memperkecil terjadinya kesalahan saat penginputan, dan hasil
output yang ditampilkan juga sesuai dengan input yang dimasukan
sehingga dapat menjadi informasi pendukung sebuah keputusan
yang akurat.

62
3. Kepuasan Penggunaan Rekam Medis Elektronik Pada Instrument
Format
Instrumen tampilan (Format) mengukur kepuasan pengguna
yang melihat dari sisi design antar muka atau tampilan dari rekam
medis elektronik Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug.

Tabel 5 3 Instrument Format

Pernyataan Nilai
Kategori
Mean
Tampilan dari Rekam Medis Elektronik 3.915
Puas
mempunyai struktur menu yang teratur
Komposisi warna dalam Rekam Medis Elektronik
sangat baik sehingga tidak melelahkan mata dan 3.763 Puas
tidak membosankan
Tampilan antarmuka Rekam Medis Elektronik
mudah dimengerti petugas, sehingga membuat 3.797 Puas
petugas lebih cepat dalam melakukan pekerjaan
Nilai Mean Akhir 3.825 Puas
Table di atas menunjukkan bahwa tingkat kepuasan
penggunaan rekam medis di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug pada
instrumen Format memiliki hasil analisis dalam kategori Puas yang
artinya:
a. Pengguna merasa tampilan pada rekam medis elektronik sudah
baik untuk memenuhi harapan pengguna.
b. Pengguna merasa komposisi warna pada rekam medis elektronik
sudah baik, sehingga tidak melelahkan mata, dan rekam medis
elektronik mempunyai struktur menu yang teratur sehingga
membuat pengguna lebih cepat dalam melakukan pekerjaan karena
mudah untuk dimengerti.

63
4. Kepuasan Penggunaan Rekam Medis Elektronik Pada Instrument
Ease Of Use
Instrumen kemudahan pengguna (Ease of Use) mengukur
kepuasan pengguna dalam hal kemudahan pengguna saat
menggunakan rekam medis elektronik di Rumah Sakit Murni Teguh
Ciledug.

Tabel 5 4 Instrument Ease of Use

Pernyataan Nilai
Kategori
Mean
Petugas merasa sangat mudah dalam 3.864
Puas
menggunakan Rekam Medis Elektronik
Rekam Medis Elektronik merupakan sistem yang
3.898 Puas
efisien
Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk
mempelajari penggunaan Rekam Medis 3.695 Puas
Elektronik
Terdapat manual bantuan (help menu) di dalam
3.780 Puas
Rekam Medis Elektronik
Rekam Medis Elektronik menyediakan petunjuk
3.797 Puas
yang jelas dalam penggunaannya
Nilai Mean Akhir 3.807 Puas
Table di atas menunjukkan bahwa tingkat kepuasan
penggunaan rekam medis di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug pada
instrumen Ease of Use memiliki hasil analisis dalam kategori Puas
yang artinya:
a. Pengguna merasa rekam medis elektronik sudah baik untuk
memenuhi kemudahan pengguna.
b. Pengguna merasa rekam medis elektronik merupakan sistem yang
efisien, serta mudah digunakan, dan tidak butuh waktu lama untuk
mempelajari penggunaan rekam medis elektronik karena rekam
medis elektronik telah menyediakan petunjuk yang jelas dalam
penggunaannya serta di dalam rekam medis elektronik terdapat
manual bantuan (help menu) yang dapat membantu pengguna
dalam mengoprasikannya.

64
5. Kepuasan Penggunaan Rekam Medis Elektronik Pada Instrument
Timeliness
Instrumen ketepatan waktu (Timeliness) mengukur bagaimana
kepuasan pengguna mengenai ketepatan waktu rekam medis elektronik
di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug dalam menyajikan data dan
informasi yang dibutuhkan.

Tabel 5 5 Instrument Timeliness

Pernyataan Nilai
Kategori
Mean
Informasi yang dihasilkan Rekam Medis 3.763
Puas
Elektronik tepat waktu
Rekam Medis Elektronik memberikan informasi
3.797 Puas
terkini / data real time
Rekam Medis Elektronik yang ada mendukung
penyediaan informasi untuk pengambilan 3.797 Puas
keputusan yang bersifat cepat di Rumah Sakit
Nilai Mean Akhir 3.786 Puas
Table di atas menunjukkan bahwa tingkat kepuasan
penggunaan rekam medis di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug pada
instrumen Timeliness memiliki hasil analisis dalam kategori Puas yang
artinya:
a. Pengguna merasa ketepatan waktu penggunaan rekam medis
elektronik sudah baik dalam penyajian data dan informasi yang
dibutuhkan.
b. Peengguna merasa rekam medis elektronik sudah memberikan
informasi secara tepat waktu, dan informasi yang diberikan
merupakan informasi terkini (real time) sehingga dapat mendukung
pengambilan keputusan secara cepat.

65
66

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengenai Analisis Kepuasan Penggunaan
Rekam Medis Elektronik Rawat Jalan Di Rumah Sakit Murni Teguh
Ciledug berdasarkan model EUCS yang telah dilakukan didapatkan
kesimpulan bahwa:
1. Belum terdapat SPO (Standar Prosedur Operasional) mengenai
penggunaan rekam medis elektronik. Akan tetapi terdapat SPO
(Standar Prosedur Operasional) per unit.
2. Faktor-faktor penghambat penggunaan rekam medis elektronik, yaitu:
a. Sistem Bug.
b. Perlu dikembangkan lagi untuk menu informasi contoh pada menu
laporan seperti 10 penyakit. Karena menu nya sudah ada tetapi isi
nya belum bisa ditampilkan sehingga pertugas RKE harus
melakukan secara manual. ‘
c. Penarikan penunjang (lab) bisa di tarik dalam satu tanggal
sekaligus tidak perlu satu persatu.
d. Perlu ada notifikasi untuk membedakan resep dari polirawat jalan
dan dari IGD.
e. Bila update sistem jangan dilakukan di jam yang krodit atau ramai
pasien.
f. Akses hasil penunjang yang belum bisa di akses secara
menyeluruh.
g. Sistem harus lebih di kembangkan lagi.
h. Lebih perbaharui alat serta ikutin perkembangan zaman.
i. Menu-menu yang belum ada bisa ditambahkan.
j. Terdapat notifikasi di segala sesuatu yang baru terkait dengan unit
masing-masing (perubahan diet, pertambahan pasien, pasien
pindah), terdapat waktu terupdate saat submit (bukan tanggal awal
submit, harusnya last update), terdapat jumlah total pasien dalam
bentuk angka di setiap ruangan, data pasien operasi dan pasien
hemodialyst tidak ada di ruangan awal (susah untuk print diet),
untuk print e-tiket diet harus satu persatu setiap ruangan
(bayangkan jika harus print 150 pasien untuk 3 kali makan).
3. Rata-rata jawaban kuesioner tentang kepuasan penggunaan rekam
medis elektronik sebanyak 96,3% menyatakan Puas, dan 3,7%
menyatakan Tidak Puas.
4. Kepuasan penggunaan rekam medis elektronik dari sisi instrumen
Content masuk dalam kategori Puas dengan rata-rata sebesar 3.882.
5. Kepuasan penggunaan rekam medis elektronik dari sisi instrumen
Accuracy masuk dalam kategori Puas dengan rata-rata sebesar 3.783.
6. Kepuasan penggunaan rekam medis elektronik dari sisi instrumen
Format masuk dalam kategori cukup Puas dengan rata-rata sebesar
3.825.
7. Kepuasan penggunaan rekam medis elektronik dari sisi instrumen Ease
of Use masuk dalam kategori cukup Puas dengan rata-rata sebesar
3.807.
8. Kepuasan penggunaan rekam medis elektronik dari sisi instrumen
Timeliness masuk dalam kategori Puas dengan rata-rata sebesar 3.786.

B. Saran
1. Ditambahkannya SPO (Standar Prosedur Operasional) mengenai
penggunaan rekam medis elektronik.
2. Memperhatikan serta memperbaiki faktor-faktor penghambat
penggunaan rekam medis elektronik.
3. Pertahankan dan kembangkan kualitas kepuasan penggunaan rekam
medis elektronik dari segi instrument Isi (Content), Keakuratan
(Accuracy), Tampilan (Format), Kemudahan Pengguna (Ease of Use),
Ketepatan Waktu (Timeliness).

67
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Revisi2010


ed.). RINEKA CIPTA.

Arnelita, M. (2021). ANALISA TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN


DI BAGIAN PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN INSTALASI
GAWAT DARURAT DI RUMAH SAKIT MENTENG MITRA AFIA.
MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis.

Handiwidjojo, W. (2009). REKAM MEDIS ELEKTRONIK. Jurnal EKSIS, 2(1).


https://ti.ukdw.ac.id/ojs/index.php/eksis/article/view/383

Islam, N. N. M. I. (2021). Analisis Validitas dan Reabilitas Instrumen Kepuasan


Pengguna Elektronik Rekam Medis. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah
STIKES Kendal, 11(3), 579–586.

PerMenKes RI No. 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit,
Pub. L. No. Permenkes RI No. 3 Tahun 2020, Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit (2020).
http://bppsdmk.kemkes.go.id/web/filesa/peraturan/119.pdf

Kotler, P., Maulana, A., Sabran, B., & Keller, K. L. (2009). Manajemen
pemasaran / Philip Kotler, Kevin Lane Keller ; penerjemah, Bob Sabran ;
editor, Adi Maulana, Wibi Hardani (Ed. 13 ind). Jakarta: Erlangga.

Machmud, R. (2018). Kepuasan Penggunaan Sistem Informasi. In Ideas


Publishing. ideas Publishing. https://repository.ung.ac.id

PerMenKes RI No. 43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas, Pub. L. No. Permenkes


No. 43 Tahun 2019, Peraturan Menteri Kesehatan RI No 43 tahun 2019
tentang Puskesmas (2019).

PerMenKes RI No. 24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis, Pub. L. No.


Permenkes No. 24 Tahun 2022 (2022).

68
PERMENPAN No. PER/21/M.PAN/11/2008 Tentang Pedoman Penyusunan
Standar Operational Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan, Pub. L. No.
No. PER/21/M.PAN/11/2008, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara (2008).
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/123797/PERMENPAN
NOMOR 21 TAHUN 2008.pdf

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. In Jakarta: PT. Rineka


Cipta.

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.


Salemba Medika.

Peraturan Presiden RI No. 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Nasional,


Pub. L. No. PerPres RI No. 72 Tahun 2012 (2012).

Undang-Undang No.36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan, Pub. L. No. UU


No. 36 Tahun 2014, Presiden Republik Indonesia (2014).
http://www.pdpersi.co.id/diknakes/data/regulasi/undang_undang/uu362014.p
df

Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang


Perumahsakitan, Pub. L. No. PP RI No. 47 Tahun 2021 (2021).

Putra, D. S., & Darmawan, M. A. (2021). Analisis Kepuasan Pengguna Sistem


Informasi Administrasi Rumah Sakit (SIARS) dengan Model Delone and
Mclean. Jurnal Sistem Informasi Bisnis, 1.
https://doi.org/10.21456/vol11iss1pp78-85

Putra, I. P. (2021). Analisis Kepuasan Pengguna Software Online Public Access


(OPAC) dengan Metode EUCS di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah
Banyuasin. UIN Raden Fatah Palembang.

Rahayuningsih, F. (2015). Mengukur kepuasan pemustaka : menggunakan metode


LibQUAL+ (1st ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rustiyanto, E. (2009). Etika Profesi Perekam Medis & Informasi Kesehatan.

69
Graha Ilmu.

Setyaningrum, P. (2014). HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL


DENGAN STRES KERJA PADA TENAGA KESEHATAN NON
KEPERAWATAN DI RS. ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO
SURAKARTA. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
https://eje.bioscientifica.com/view/journals/eje/171/6/727.xml

Setyawan, D. A. (2017). Handout MK. Sistem Informasi Kesehatan Rekam Medis


Elektronik (RME). Prodi Diploma IV Kebidanan Jurusan Kebidanan
Poltekkes Surakarta.

Shofiah, R., Prihatini, D., & Viphindrartin, S. (2019). Perencanaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan (SDMK) Puskesmas Di Kabupaten Jember. Jurnal
Bisnis Dan Manajemen (Bisma), 13(3).
https://doi.org/10.19184/bisma.v13i3.11633

Sucantika, A. (2022). ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA


REKAM MEDIS ELEKTRONIK DI RSUD HJ. ANNA LASMANAH
BANJARNEGARA MENGGUNAKAN MODEL END USER
COMPUTING SATISFACTION (EUCS). POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG.

Sudiyat, A. I. (n.d.). Pengertian SOP Menurut Para Ahli. SCRIBD.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif (Cet. 1). Bandung : Alfabeta.

Widjaja, L. (2015). Pengantar Manajemen Informasi Kesehatan 1 (Modul 1).


Universitas Esa Unggul.

70
LAMPIRAN

71
Tabel Lampiran 1 Daftar Kuesioner

Dimensi Tidak Kurang Cukup Sangat


ID Pertanyaan Puas
EUCS Puas Puas Puas Puas
Rekam Medis Elektronik
menyediakan informasi
C1
yang tepat dan sesuai
dengan kebutuhan petugas
Rekam Medis Elektronik
C2 menyediakan informasi
yang lengkap
Isi (Content)
Rekam Medis Elektronik
sangat membantu dalam
C3
menyelesaikan pekerjaan
sehari-hari
Rekam Medis Elektronik
C4 dapat mempercepat
koordinasi dengan unit lain
Informasi yang dihasilkan
A1 Rekam Medis Elektronik
sangat akurat
Hasil output yang
A2 ditampilkan sesuai dengan
input yang diperintahkan
Rekam Medis Elektronik
dapat memperkecil
A3
Keakuratan terjadinya kesalahan pada
(Accuracy) say penginputan
Informasi yang dihasilkan
Rekam Medis Elektronik
A4 dapat menjadi informasi
pendukung sebuah
keputusan yang akurat
Rekam Medis Elektronik
A5 dapat diandalkan dan
dipercaya
Tampilan dari Rekam
Medis Elektronik
F1
mempunyai struktur menu
yang teratur
Komposisi warna dalam
Rekam Medis Elektronik
F2 sangat baik sehingga tidak
Tampilan
melelahkan mata dan tidak
(Format)
membosankan
Tampilan antarmuka Rekam
Medis Elektronik mudah
dimengerti petugas,
F3
sehingga membuat petugas
lebih cepat dalam
melakukan pekerjaan
Kemudahan Petugas merasa sangat
Pengguna E1 mudah dalam menggunakan
(Ease of Use) Rekam Medis Elektronik
E2 Rekam Medis Elektronik
merupakan sistem yang
efisien

72
Dimensi Tidak Kurang Cukup Sangat
ID Pertanyaan Puas
EUCS Puas Puas Puas Puas
Tidak membutuhkan waktu
yang lama untuk
E3
mempelajari penggunaan
Rekam Medis Elektronik
Terdapat manual bantuan
E4 (help menu) di dalam
Rekam Medis Elektronik
Rekam Medis Elektronik
E5 menyediakan petunjuk yang
jelas dalam penggunaannya
Informasi yang dihasilkan
T1 Rekam Medis Elektronik
tepat waktu
Rekam Medis Elektronik
T2 memberikan informasi
Ketepatan
terkini / data real time
Waktu
Rekam Medis Elektronik
(Timeliness)
yang ada mendukung
penyediaan informasi untuk
T3
pengambilan keputusan
yang bersifat cepat di
Rumah Sakit
Sumber: (Sucantika, 2022) Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Rekam Medis Elektronik Di Rsud Hj.
Anna Lasmanah Banjarnegara Menggunakan Model End User Computing Satisfaction (Eucs).

73
Tabel Lampiran 2 Daftar Wawancara

No. Pertanyaan
Apakah anda mengetahui mengenai rekam medis elektronik di Rumah Sakit Murni
1. Teguh Ciledug?
(Ya/Tidak)
Dapatkah anda menceritakan alur pelayanan pasien secara singkat, mulai dari pasien
2. datang hingga pasien pulang?
(Ya/Tidak)
Apakah anda pernah menggunakan rekam medis elektronik?
3.
(Tidak Puas/Kurang Puas/Cukup Puas/Puas/Sangat Puas)
Bagaimana menurut anda pelaksanaan dari rekam medis elektronik di Rumah Sakit
4. Murni Teguh Ciledug?
(Ya/Tidak)
Apakah anda merasakan manfaat dari penggunaan rekam medis elektronik di Rumah
5. Sakit Murni Teguh Ciledug?
(Ya/Tidak)
Apakah ada hal yang harus dikembangkan atau diperbaiki dari rekam medis elektronik?
6.
(Ya/Tidak)
Jika jawaban "Ya" pada pertanyaan No.6, sebutkan hal yang masih perlu dikembangkan
7.
atau diperbaiki?
Apakah anda mengetahui mengenai SPO (Standar Prosedur Operasional) pengisian
8. rekam medis?
(Ya/Tidak)
Apakah anda memahami mengenai SPO (Standar Prosedur Operasional) pengisian rekam
9. medis elektronik yang saat ini berlaku di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug?
(Sangat Tidak Paham/Tidak Paham/Cukup Paham/Paham/Sangat Paham)
Apakah anda mengetahui mengenai kebijakan tertulis dari manajemen terkait penerapan
10. rekam medis elektronik?
(Ya/Tidak)
Sumber:http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/22062/11.%20LAMPIRAN.pdf?
sequence=11&isAllowed=y

74
Identitas Diri: Nadia
No. Pertanyaan Jawaban
Apakah anda mengetahui mengenai rekam medis elektronik di Rumah Sakit Murni
1. Teguh Ciledug? Ya
(Ya/Tidak)
Dapatkah anda menceritakan alur pelayanan pasien secara singkat, mulai dari pasien
2. datang hingga pasien pulang? Tidak
(Ya/Tidak)
Apakah anda pernah menggunakan rekam medis elektronik?
3. Ya
(Tidak Puas/Kurang Puas/Cukup Puas/Puas/Sangat Puas)
Bagaimana menurut anda pelaksanaan dari rekam medis elektronik di Rumah Sakit
4. Murni Teguh Ciledug? Puas
(Ya/Tidak)
Apakah anda merasakan manfaat dari penggunaan rekam medis elektronik di Rumah
5. Sakit Murni Teguh Ciledug? Ya
(Ya/Tidak)
Apakah ada hal yang harus dikembangkan atau diperbaiki dari rekam medis elektronik?
6. Ya
(Ya/Tidak)
Jika jawaban "Ya" pada pertanyaan No.6, sebutkan hal yang masih perlu dikembangkan Sistem
7.
atau diperbaiki? Bug
Apakah anda mengetahui mengenai SPO (Standar Prosedur Operasional) pengisian
8. rekam medis? Ya
(Ya/Tidak)
Apakah anda memahami mengenai SPO (Standar Prosedur Operasional) pengisian
Cukup
9. rekam medis elektronik yang saat ini berlaku di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug?
Paham
(Sangat Tidak Paham/Tidak Paham/Cukup Paham/Paham/Sangat Paham)
Apakah anda mengetahui mengenai kebijakan tertulis dari manajemen terkait penerapan
10. rekam medis elektronik? Ya
(Ya/Tidak)

75
Identitas Diri: Windi Lestari
No. Pertanyaan Jawaban
Apakah anda mengetahui mengenai rekam
medis elektronik di Rumah Sakit Murni
1. Ya
Teguh Ciledug?
(Ya/Tidak)
Dapatkah anda menceritakan alur pelayanan
pasien secara singkat, mulai dari pasien
2. Ya
datang hingga pasien pulang?
(Ya/Tidak)
Apakah anda pernah menggunakan rekam
medis elektronik?
3. Ya
(Tidak Puas/Kurang Puas/Cukup
Puas/Puas/Sangat Puas)
Bagaimana menurut anda pelaksanaan dari
rekam medis elektronik di Rumah Sakit
4. Kurang Puas
Murni Teguh Ciledug?
(Ya/Tidak)
Apakah anda merasakan manfaat dari
penggunaan rekam medis elektronik di
5. Ya
Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug?
(Ya/Tidak)
Apakah ada hal yang harus dikembangkan
6. atau diperbaiki dari rekam medis elektronik? Ya
(Ya/Tidak)
Perlu dikembangkan lagi untuk menu
Jika jawaban "Ya" pada pertanyaan No.6, informasi contoh pada menu laporan seperti 10
7. sebutkan hal yang masih perlu penyakit. Karena menu nya sudah ada tetapi isi
dikembangkan atau diperbaiki? nya belum bisa ditampilkan sehingga pertugas
RKE harus melakukan secara manual.
Apakah anda mengetahui mengenai SPO
(Standar Prosedur Operasional) pengisian
8. Ya
rekam medis?
(Ya/Tidak)
Apakah anda memahami mengenai SPO
(Standar Prosedur Operasional) pengisian
rekam medis elektronik yang saat ini berlaku
9. Cukup Paham
di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug?
(Sangat Tidak Paham/Tidak Paham/Cukup
Paham/Paham/Sangat Paham)
Apakah anda mengetahui mengenai
kebijakan tertulis dari manajemen terkait
10. Ya
penerapan rekam medis elektronik?
(Ya/Tidak)

76
Identitas Diri: Dhea Fadila Amelia
No. Pertanyaan Jawaban
Apakah anda mengetahui mengenai rekam medis elektronik
1. di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug? Ya
(Ya/Tidak)
Dapatkah anda menceritakan alur pelayanan pasien secara
2. singkat, mulai dari pasien datang hingga pasien pulang? Ya
(Ya/Tidak)
Apakah anda pernah menggunakan rekam medis elektronik?
3. Ya
(Tidak Puas/Kurang Puas/Cukup Puas/Puas/Sangat Puas)
Bagaimana menurut anda pelaksanaan dari rekam medis
4. elektronik di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug? Puas
(Ya/Tidak)
Apakah anda merasakan manfaat dari penggunaan rekam
5. medis elektronik di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug? Ya
(Ya/Tidak)
Apakah ada hal yang harus dikembangkan atau diperbaiki
6. dari rekam medis elektronik? Ya
(Ya/Tidak)
Penarikan penunjang (lab) bisa
Jika jawaban "Ya" pada pertanyaan No.6, sebutkan hal yang d tarik dalam satu tanggal
7.
masih perlu dikembangkan atau diperbaiki? sekaligus tidak perlu satu
persatu
Apakah anda mengetahui mengenai SPO (Standar Prosedur
8. Operasional) pengisian rekam medis? Ya
(Ya/Tidak)
Apakah anda memahami mengenai SPO (Standar Prosedur
Operasional) pengisian rekam medis elektronik yang saat ini
9. berlaku di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug? Cukup Paham
(Sangat Tidak Paham/Tidak Paham/Cukup
Paham/Paham/Sangat Paham)
Apakah anda mengetahui mengenai kebijakan tertulis dari
10. manajemen terkait penerapan rekam medis elektronik? Ya
(Ya/Tidak)

77
Identitas Diri: Indria Widyarti
No. Pertanyaan Jawaban
Apakah anda mengetahui mengenai rekam medis elektronik di
1. Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug? Ya
(Ya/Tidak)
Dapatkah anda menceritakan alur pelayanan pasien secara
2. singkat, mulai dari pasien datang hingga pasien pulang? Ya
(Ya/Tidak)
Apakah anda pernah menggunakan rekam medis elektronik?
3. Ya
(Tidak Puas/Kurang Puas/Cukup Puas/Puas/Sangat Puas)
Bagaimana menurut anda pelaksanaan dari rekam medis
4. elektronik di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug? Cukup Puas
(Ya/Tidak)
Apakah anda merasakan manfaat dari penggunaan rekam
5. medis elektronik di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug? Ya
(Ya/Tidak)
Apakah ada hal yang harus dikembangkan atau diperbaiki dari
6. rekam medis elektronik? Ya
(Ya/Tidak)
perlu ada notifikasi utk
Jika jawaban "Ya" pada pertanyaan No.6, sebutkan hal yang
7.
masih perlu dikembangkan atau diperbaiki?
membedakan resep dari
polirawat jalan dan dari IGD
Apakah anda mengetahui mengenai SPO (Standar Prosedur
8. Operasional) pengisian rekam medis? Tidak
(Ya/Tidak)
Apakah anda memahami mengenai SPO (Standar Prosedur
Operasional) pengisian rekam medis elektronik yang saat ini
9. berlaku di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug? Tidak Paham
(Sangat Tidak Paham/Tidak Paham/Cukup
Paham/Paham/Sangat Paham)
Apakah anda mengetahui mengenai kebijakan tertulis dari
10. manajemen terkait penerapan rekam medis elektronik? Tidak
(Ya/Tidak)

78
Identitas Diri: Pupus Tri Setiadi
No. Pertanyaan Jawaban
Apakah anda mengetahui mengenai rekam medis elektronik di
1. Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug? Ya
(Ya/Tidak)
Dapatkah anda menceritakan alur pelayanan pasien secara singkat,
2. mulai dari pasien datang hingga pasien pulang? Tidak
(Ya/Tidak)
Apakah anda pernah menggunakan rekam medis elektronik?
3. Ya
(Tidak Puas/Kurang Puas/Cukup Puas/Puas/Sangat Puas)
Bagaimana menurut anda pelaksanaan dari rekam medis elektronik
4. di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug? Cukup Puas
(Ya/Tidak)
Apakah anda merasakan manfaat dari penggunaan rekam medis
5. elektronik di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug? Ya
(Ya/Tidak)
Apakah ada hal yang harus dikembangkan atau diperbaiki dari
6. rekam medis elektronik? Ya
(Ya/Tidak)
bila update sistem jngan
Jika jawaban "Ya" pada pertanyaan No.6, sebutkan hal yang masih
7.
perlu dikembangkan atau diperbaiki?
dilakukan di jam yg krodit
atau ramai pasien
Apakah anda mengetahui mengenai SPO (Standar Prosedur
8. Operasional) pengisian rekam medis? Ya
(Ya/Tidak)
Apakah anda memahami mengenai SPO (Standar Prosedur
Operasional) pengisian rekam medis elektronik yang saat ini
9. berlaku di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug? Tidak Paham
(Sangat Tidak Paham/Tidak Paham/Cukup Paham/Paham/Sangat
Paham)
Apakah anda mengetahui mengenai kebijakan tertulis dari
10. manajemen terkait penerapan rekam medis elektronik? Ya
(Ya/Tidak)

79
Identitas Diri: Dodi Pebriyanto
No. Pertanyaan Jawaban
Apakah anda mengetahui mengenai rekam medis elektronik di
1. Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug? Ya
(Ya/Tidak)
Dapatkah anda menceritakan alur pelayanan pasien secara singkat,
2. mulai dari pasien datang hingga pasien pulang? Ya
(Ya/Tidak)
Apakah anda pernah menggunakan rekam medis elektronik?
3. Ya
(Tidak Puas/Kurang Puas/Cukup Puas/Puas/Sangat Puas)
Bagaimana menurut anda pelaksanaan dari rekam medis
4. elektronik di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug? Cukup Puas
(Ya/Tidak)
Apakah anda merasakan manfaat dari penggunaan rekam medis
5. elektronik di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug? Ya
(Ya/Tidak)
Apakah ada hal yang harus dikembangkan atau diperbaiki dari
6. rekam medis elektronik? Ya
(Ya/Tidak)
akses hasil penunjang yang
Jika jawaban "Ya" pada pertanyaan No.6, sebutkan hal yang
7.
masih perlu dikembangkan atau diperbaiki?
belum bisa di akses secara
menyeluruh
Apakah anda mengetahui mengenai SPO (Standar Prosedur
8. Operasional) pengisian rekam medis? Ya
(Ya/Tidak)
Apakah anda memahami mengenai SPO (Standar Prosedur
Operasional) pengisian rekam medis elektronik yang saat ini
9. berlaku di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug? Cukup Paham
(Sangat Tidak Paham/Tidak Paham/Cukup Paham/Paham/Sangat
Paham)
Apakah anda mengetahui mengenai kebijakan tertulis dari
10. manajemen terkait penerapan rekam medis elektronik? Tidak
(Ya/Tidak)

80
Identitas Diri: Khusnul Khotimah
No. Pertanyaan Jawaban
Apakah anda mengetahui mengenai rekam medis elektronik di Rumah
1. Sakit Murni Teguh Ciledug? Ya
(Ya/Tidak)
Dapatkah anda menceritakan alur pelayanan pasien secara singkat, mulai
2. dari pasien datang hingga pasien pulang? Ya
(Ya/Tidak)
Apakah anda pernah menggunakan rekam medis elektronik?
3. Ya
(Tidak Puas/Kurang Puas/Cukup Puas/Puas/Sangat Puas)
Bagaimana menurut anda pelaksanaan dari rekam medis elektronik di
4. Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug? Cukup Puas
(Ya/Tidak)
Apakah anda merasakan manfaat dari penggunaan rekam medis
5. elektronik di Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug? Ya
(Ya/Tidak)
Apakah ada hal yang harus dikembangkan atau diperbaiki dari rekam
6. medis elektronik? Ya
(Ya/Tidak)
Jika jawaban "Ya" pada pertanyaan No.6, sebutkan hal yang masih perlu Menu2 yg brlum ada
7.
dikembangkan atau diperbaiki? bisa ditambahkan
Apakah anda mengetahui mengenai SPO (Standar Prosedur Operasional)
8. pengisian rekam medis? Ya
(Ya/Tidak)
Apakah anda memahami mengenai SPO (Standar Prosedur Operasional)
pengisian rekam medis elektronik yang saat ini berlaku di Rumah Sakit
9. Cukup Paham
Murni Teguh Ciledug?
(Sangat Tidak Paham/Tidak Paham/Cukup Paham/Paham/Sangat Paham)
Apakah anda mengetahui mengenai kebijakan tertulis dari manajemen
10. terkait penerapan rekam medis elektronik? Ya
(Ya/Tidak)

81
Identitas Diri: Erika Afrilia
No. Pertanyaan Jawaban
Apakah anda mengetahui mengenai
rekam medis elektronik di Rumah Sakit
1. Ya
Murni Teguh Ciledug?
(Ya/Tidak)
Dapatkah anda menceritakan alur
pelayanan pasien secara singkat, mulai
2. dari pasien datang hingga pasien Ya
pulang?
(Ya/Tidak)
Apakah anda pernah menggunakan
rekam medis elektronik?
3. Ya
(Tidak Puas/Kurang Puas/Cukup
Puas/Puas/Sangat Puas)
Bagaimana menurut anda pelaksanaan
dari rekam medis elektronik di Rumah
4. Cukup Puas
Sakit Murni Teguh Ciledug?
(Ya/Tidak)
Apakah anda merasakan manfaat dari
penggunaan rekam medis elektronik di
5. Ya
Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug?
(Ya/Tidak)
Apakah ada hal yang harus
dikembangkan atau diperbaiki dari
6. Ya
rekam medis elektronik?
(Ya/Tidak)
Terdapat notifikasi di segala sesuatu yang baru
terkait dengan unit masing masing (perubahan diet,
pertambahan pasien, pasien pindah), terdapat waktu
terupdate saat submit (bukan tanggal awal submit,
Jika jawaban "Ya" pada pertanyaan harusnya las update), terdapat jumlah total pasien
7. No.6, sebutkan hal yang masih perlu dalam bentuk angka di setiap ruangan, data pasien
dikembangkan atau diperbaiki? operasi dan pasien hemodialyst tidak ada di ada
ruangan awal (susah untuk print diet), untuk print
etiket diet harus satu persatu setiap ruangan
(bayangkan jika harus print 150 pasien untuk 3 kali
makan)
Apakah anda mengetahui mengenai
SPO (Standar Prosedur Operasional)
8. Ya
pengisian rekam medis?
(Ya/Tidak)
Apakah anda memahami mengenai
SPO (Standar Prosedur Operasional)
pengisian rekam medis elektronik yang
saat ini berlaku di Rumah Sakit Murni
9. Paham
Teguh Ciledug?
(Sangat Tidak Paham/Tidak
Paham/Cukup Paham/Paham/Sangat
Paham)
Apakah anda mengetahui mengenai
kebijakan tertulis dari manajemen
10. terkait penerapan rekam medis Ya
elektronik?
(Ya/Tidak)

82

Anda mungkin juga menyukai