Oleh :
YETTI INDRIANI. M
NPM : 2020206203344P
Skripsi
Oleh :
YETTI INDRIANI. M
NPM : 2020206203344P
ii
PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES BAWANG MERAH TERHADAP
PENURUNAN DEMAM PADA BALITA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS RAWAJITU TAHUN 2022
ABSTRAK
Kata kunci :
Referensi :
iii
ONION COMPRESSES EFFECT AGAINST A FEVER DECREASED IN
TODDLER AT PUSKESMAS RAWAJITU TIMUR 2022
ABSTRACT
Keyword :
Reference :
iv
HALAMAN PERSETUJUAN USULAN PENELITIAN
Oleh :
YETTI INDRIANI. M
NPM : 2020206203344P
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
v
HALAMAN PENGESAHAN
1. Tim Penguji
Ketua : ……………………..
Sekretaris : ……………………..
Anggota : ……………………..
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Dibuat di :
Pada tanggal :
Yang menyatakan
Yetti Indriani. M.
vii
PERSEMBAHAN
viii
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Yetti Indriani. M. lahir didesa Podosari pada tanggal 13 Juli 2003, anak pertama
dari pasangan Bapak Rizal Ardianto dan Ibu Reyna Fatimah.
Pendidikan yang pernah ditempuh:
1. SD Negeri 1 Podosari lulus pada tahun 2010
2. SMP Negeri 1 Podosari lulus pada tahun 2013
3. SMK Negeri 1 Podosari lulus pada tahun 2016
4. Pada tahun 2016 hingga tahun 2020 tercatat sebagai Mahasiswi Program
Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Semasa menjalani pendidikan dibangku sekolah lanjutan tingkat pertama penulis
aktif diberbagai kegiatan, antara lain, ketua OSIS dari tahun 2014 sampai dengan
2015 serta sebagai Pradana (PRAMUKA) dari tahun 2016 sampai dengan 2018.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, hidayah dan
Karunia-Nya, sehingga penyusunan hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh
pemberian kompres bawang merah terhadap penurunan demam pada balita di
wilayah kerja Puskesmas Rawajitu tahun 2022”. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
Penulis
Yetti Indriyani
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN …………………………………….. i
HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI ……………………. ii
ABSTRAK …………………………………………………………... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN ………………………. v
HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN ……………………….. vi
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ………………………… vii
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………….. viii
RIWAYAT HIDUP PENULIS ……………………………………… ix
KATA PENGANTAR ………………………………………………. x
DAFTAR ISI ………………………………………………………… xi
DAFTAR TABEL …………………………………………………… xiii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………… xiv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………… xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………….…………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………. 5
C. Tujuan Penelitian…………………………………………….. 5
D. Manfaat Penelitian …………………………………………… 6
xi
A. Kesimpulan ………………………………………………….. 54
B. Saran …………………………………………………..……. 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Nilai mean median usia anak responden diwilayah kerja 45
Puskesmas Rawajitu Timur Tahun 2022 ……………………………..
Tabel 4.5 Perbedaan rata-rata suhu tubuh balita demam sebelum dan 47
setelah dilakukan kompres bawang merah di wilayah kerja Puskesmas
Rawajitu Timur Tahun 2022 …………………………………………….
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demam juga merupakan salah satu tanda bahwa didalam tubuh seseorang
dialami oleh setiap orang. Pada anak sebagian besar demam akibat dari
kasus deman di seluruh dunia mencapai 16 - 33 juta 500 – 600 ribu kematian
pediatrik di Brazil terdapat sekitar 19% sampai 30% anak diperiksa karena
5% dari anak berusia 6 bulan-5 tahun pada tahun 2017-2018, angka tersebut
bertambah menjadi 6% pada taun 2019 (Sulistyowati, 2019). Data dari Dinas
anak usia 1-14 tahun mencapai 4.074 anak dengan klasifikasi 1.837 (45%)
pada usia 1-4 tahun, 1.192 anak (29,25%) pada usia 5-9 tahun dan 1.045 anak
1
2
berbeda bila dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini dikarenakan, apabila
tindakan dalam mengatasi demam tidak tepat dan lambat maka akan
dapat membahayakan keselamatan anak jika tidak ditangani dengan cepat dan
oleh ibu menjadi sesuatu yang penting untuk dipahami dalam mengatasi
dapat dilakukan sendiri oleh ibu tanpa menggunakan jasa tenaga kesehatan.
Penanganan self management yang dapat dilakukan yaitu dengan terapi fisik,
terapi obat ataupun kombinasi keduanya. Bentuk terapi fisik yang dapat
baik juga memberikan kompres (IDAI, 2014). Selain itu Terdapat beberapa
cara untuk menurunkan atau mengendalikan demam pada anak yaitu dengan
orang tua bila mendapati suhu tubuh anaknya diatas normal langsung
sudah sering dilakukan pada orang tua sebagai terapi pendukung untuk
sponge juga efektif untuk menurunkan demam pada anak (Hamid, 2011).
merah ini yang sudah turun temurun telah diwariskan dan sudah diuji
suhu tubuh bayi saat demam pasca imunisasi di wilayah kerja Polindes Pagar
Ayu. Penelitian lain yang dilakukan oleh Hayuni (2017) menunjukkan suhu
39,40C. Hasil uji Wilcoxon didapatkan bahwa nilai p value 0,0001 lebih kecil
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Rawajitu.
6
D. Manfaat Penelitian
1. Aplikatif
orang tua yang memiliki anak balita yang sedang demam untuk dapat
2. Institusi
demam, dan hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai acuan
demam.
3. Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Demam
1. Pengertian
oral atau 38,0ºC per rektal yang sifatnya menetap karena faktor eksternal
2010).
7
8
2. Etiologi
Secara garis besar, ada dua kategori demam yang seringkali diderita anak
a. Demam Non-infeksi
karena adanya kelainan pada tubuh yang dibawa sejak lahir, dan tidak
dan kanker.
b. Demam Infeksi
kecil lainnya ke dalam tubuh. Bakteri, kuman atau virus dapat masuk
pada anak antara lain yaitu tetanus, mumps atau parotitis epidemik,
morbili atau measles atau rubella, demam berdarah, TBC, tifus dan
3. Mekanisme demam
sebagai pirogen endogen (IL-1, TNF-α, IL-6, dan interferon) yang bekerja
mempertahankan suhu sesuai patokan yang baru dan bukan suhu normal
melalui sinyal afferen nervus vagus yang dimediasi oleh produk local
dari jalur prostaglandin, demam melalui MIP-1 ini tidak dapat dihambat
(Sherwood,2014).
5. Penatalaksanaan demam
tubuhnya. Hal ini dikarenakan luas permukaan tubuh anak relatif kecil
11
mengontrol dan menangani suhu tubuh anak harus dilakukan secara tepat
dan tanggap. Dalam mengontrol dan menangani demam pada anak dapat
a. Secara farmakologik
normal.
digunakan secara rutin. Selain itu Jurnalis, Sayoeti & Moriska (2015)
juga harus dalam jumlah dan dosis yang tepat. Hal ini dikarenakan
b. Secara non-farmakologi
6. Dampak demam
Pada awalnya anak tampak menjadi gelisah disertai nyeri kepala, pusing,
kejang, serta akhirnya tidak sadar. Keadaan koma terjadi bila suhu >43°C
dan kematian terjadi dalam beberapa jam bila suhu 43°C sampai 45°C
tanaman bawang merah berada pada family Liliceae dengan genus Allium,
bahwa akar pada tanaman umbi ini berjumlah 20-200 yang tersebar pada
kedalaman 15-20 cm di dalam dan tanaman ini juga memiliki tankai yang
Sedangkan pada bagian daun, tanaman ini memiliki daun yang berbentuk
seperti pipa, bulat kecil dan memanjang hingga 50-70 cm, berongga dan
meruncing pada ujung, memiliki warna hijau muda hingga hijau tua.
Batang tanaman ini merupakan batang semu yang berada didalam tanah
dan dapat bermodifikasi menjadi umbi lapis. Tanaman ini juga memiliki
bunga majemuk berbentuk tandan yang terdiri dari 50-200 kuntum bunga.
Sedangkan pada buah tanaman ini berbentuk bulat dengan ujung tumpul
yang membungkus biji dan berbentuk agak pipih (Hidayat & Napitupulu,
2015).
15
tubuh seperti mineral kalium yang cukup tinggi (401 mg). Kandungan
berperan penting dalam fungsi kerja syaraf maupun otak. Selain mineral
Kalium, bawang merah juga memiliki kandungan zat lain sepertizat besi
(1,7 mg), Magnesium (25 mg), Fofor (153 mg), Kalsium (181 mg),
Natrium/Sodium (17 mg), Seng (1,16 mg) dan Selenium (14,2 ug). Selain
tanaman bawang merah ini mengandung beberapa zat gizi lain yang
tubuh. Kedua senyawa ini diubah oleh enzim allisin liase atau alinase
b. Flavonoid
otitis media. Selain itu senyawa ini juga berperan sebagai bahan
efektif.
Selain itu, kandungan sulfur dalam bawang merah sangat baik untuk
bronchial.
d. Fitosterol
tumbuhan. Senyawa ini juga dikenal sebagai minyak nabati dan cukup
e. Flanovol
antikanker.
17
f. Kalium
g. Pektin
h. Saponin
i. Tripopanol sulfoksida
Selain itu, bawang merah juga akan mengeluarkan bau yang khas
enzim pencernaan.
18
Menurut Utami (2013) reaksi yang terjadi diantara senyawa Alliin dan
Hal ini juga sesuai dengan pendapat Potter & Perry dalam
diketahui memiliki sifat mudah menguap dalam suhu 200C hingga 400C
dan bereaksi dalam kurun waktu 10 – 60 detik. Sehingga agar reaksi ini
tidak terlalu cepat terjadi, maka pada gerusan bawang dapat ditambahkan
minyak yang dapat dipadukan dalam gerusan bawang merah untuk teknik
kompres bawang merah adalah minyak kelapa, jeruk nipis dan minyak
kayu putih.
dengan air perasan jeruk nipis dan minyak kayu putih hingga merata.
banyak pembuluh darah besar dan memiliki banyak kelenjar apokrin yang
merah tidak hanya dilakukan pada area aksila (ketiak) saja, melainkan
juga dapat dilakukan pada area tubuh laninnya seperti perut, punggung,
dilakukan dalam dua tahapan, yakni tahap periapan dan tahap pelaksanaan
sebagai berikut :
a. Tahap persiapan
observasi.
b. Tahap pelaksanaan
nyaman
15 menit.
keringat.
22
c. Tahap evaluasi
observasi.
C. Balita
1. Pengertian
yang berada dalam rentang usia tertentu. Usia balita dapat dikelompokkan
menjadi tiga golongan (0-2 tahun), golongan balita (2-3 tahun) dan
golongan pra sekolah (>3-5 tahun) (Andriani & Wirjatmadi, 2017). Anak
memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak
balita adalah anak dengan rentang usia 12-59 bulan (Kemenkes, 2016).
yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara
a. Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan)
2 minggu.
buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada setiap ibu hamil,
kehamilan 5 bulan.
keluarganya.
kehamilannya.
bahagia dan memberikan yang terbaik untuk anak. Pada masa ini,
jadwal, mendapat pola asuh yang sesuai. Masa bayi adalah masa
dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin, sehingga dalam
Hal yang paling penting agar bayi lahir tumbuh dan berkembang
c. Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan)
“mama”
5) Menumpuk 2 kubus.
tangan ibu.
28
atau lebih.
9) Mendengarkan cerita.
2) Melompat-lompat 1 kaki.
3) Menari.
5) Menggambar lingkaran.
bentuknya.
D. Kerangka Teori
E. Kerangka Konsep
F. Hipotesis
(Heryana, 2019).
Ha :
Ho :
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dan penelitian ini dapat hanya digunakan pada fenomena yang bisa
menggunakan one group pre-post test design. Melalui metode ini, peneliti
B. Variabel Penelitian
(terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya
variabel bebas (Tarjo, 2019). Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
33
34
demam.
C. Definisi Operasional
1. Populasi
akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari saja tetapi
seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tersebut
2. Sampel
keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Untuk itu sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul mewakili dan harus valid, yaitu sesuatu yang
a. Besar sampel
(t-1) (r-1) ≥ 15
Keterangan :
r = jumlah replikasi
(1-1) (r-1) ≥ 15
(r-1) ≥ 15/0
r ≥ 15
36
b. Teknik sampling
c. Kriteria sampel
1) Kriteria inklusi
a) Usia balita
c) Mengalami demam
2) Kriteria eksklusi
Tempat penelitian adalah lokasi tertentu yang digunakan untuk objek dan
F. Etika Penelitian
penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia.
1. Prinsip manfaat
to full disclosure)
c. Informed consent
3. Prinsip keadilan
harus dirahasiakan, untuk itu pelu adanya tanpa nama (anonymity) dan
rahasia (confidentiality).
Penelitian ini telah lolos kaji etik dari Komite Etik Penelitian Fakultas Ilmu
suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosisal yang
alat ukur pengumpulan data agar dapat memperkuat hasil penelitian. alat ukur
data demografi responden dan data yang diperlukan untuk penelitian dan
responden penelitian.
Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang penting hal ini
40
a. Editing
b. Coding
atau software komputer. Dalam proses ini dituntut ketelitian dari orang
41
yang melakukan data entry ini. Apabila tidak maka akan terjadi bias,
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
2. Analisa data
Analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam
hipotesis.
a. Analisa univariat
suhu badan. Pada analisis univariat ini untuk jenis data numerik
b. Analisa bivariat
42
ini terdiri dari dua kelompok data yang berisi tentang perbedaan suhu
test).
I. Jalannya Penelitian
1. Tahap persiapan
penelitian.
2. Tahap pelaksanaan
Rawajitu Timur.
43
dan belum dibawa untuk berobat atau meminum obat penurun panas.
lembar persetujuan.
1. Analisa Univariat
Responden pada penelitian ini adalah anak usia balita yang mengalami
dibawah ini :
Tabel 4.1
Nilai mean median usia anak responden diwilayah kerja
Puskesmas Rawajitu Timur Tahun 2022
yaitu 11,47 bulan, nilai median 8 dan SD sebesar 9,463. Usia anak
45
46
pekerjaan
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi responden menurut jenis kelamin anak,
pendidikan, dan pekerjaan di Puskesmas Rawajitu Timur
Tahun 2022
Variabel Frekuensi (n) Presentase(%)
Jenis Kelamin anak
Laki-laki 7 46,7
Perempuan 8 53,3
Jumlah 15 100
Tabel 4.3
Rata-rata subu tubuh balita sebelum diberikan kompres bawang
merah saat demam di wilayah kerja Puskesmas Rawajitu Timur
Tahun 2022
Variabel Mean Median SD Min Max
Rata-rata suhu
38,24 38,00 0,4306 37,6 39
sebelum kompres
390C.
Tabel 4.4
Rata-rata suhu tubuh balita sebelum diberikan kompres bawang
merah saat demam di wilayah kerja Puskesmas Rawajitu Timur
Tahun 2022
Variabel Mean Median SD Min Max
Rata-rata suhu
38,04 38,00 0,5356 37,1 39
sebelum kompres
2. Analisa Bivariat
demam pada balita maka dilakukan uji hipotesis dengan mengunakan uji
sebagai berikut
Tabel 4.5
Perbedaan rata-rata suhu tubuh balita demam sebelum dan setelah
dilakukan kompres bawang merah di wilayah kerja Puskesmas
Rawajitu Timur Tahun 2022
bawang merah sebesar 0,2000. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value =
B. Pembahasan
1. Karakteristik responden
Karakteristik usia responden berada pada rentang usia 4-38 bulan dengan
memberi efek tidak langsung terhadap suhu tubuh, pada balita dan anak
Anak usia balita memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah
laki.
bawang merah sebesar 0,2000. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value =
bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh balita. hasil penelitian ini
bawang merah adalah 11,50. Hasil uji statistic didapatkan p value 0,000
(Sodikin: 2012).
adanya demam dapat menyerang sistem tubuh. Selain itu demam mungkin
Bawang merah terdiri dari beberapa jenis, yaitu bawang merah biasa atau
Cepa L). Perbedaan dua jenis bawang ini tidak jelas, namun terletak pada
bentuk dan aroma minyak atsirinya, yakni pada bawang bombay (Allium
Cepa L) memiliki umbi yang lebih besar dan aroma minyak katsirinya
51
L.) ada yang merah, coklat, putih dan kuning. Sedangkan umbi bawang
propil disulfide dan propil metil disulfide yang mudah menguap. Jika
sebagai penurunan suhu tubuh khususnya pada anak usia balita yang
mengenai suhu kulit dan suhu inti melalui reseptor-reseptor khusus yang
kulit dapat direspon oleh Termoreseptor perifer dan sistem saraf perifer
efektifitas bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh pada anak febris
1-5 tahun. Didapatkan hasil suhu tubuh sebelum 37,98oC, suhu tubuh
setelah 37,58 oC, didapatkan nilai p value 0,000 dapat disimpulkan adanya
tubuh sebelum 37,832 oC, suhu tubuh setelah 37,098 oC, didapatkan nilai
Penurunan suhu tubuh pada responden diakibatkan oleh adanya efek dari
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Akib
(2014). Hasil uji t test menunjukkan bahwa pada dua kelompok yaitu
kompres hangat rerata selisih penurunan suhu tubuh sebesar 3ºC dan p-
rerata selisih penurunan suhu tubuh sebesar 4,57ºC dan p-value 0.000
status imunitas, dan lingkungan akan tetapi peneliti tidak meneliti faktor
tersebut.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
rentang usia 4-38 bulan tahun dengan usia rata-rata 11,47 bulan,
(53,3%).
B. Saran
1. Bagi masyarakat
pelayanan kesehatan.
54
55
Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2012). Peran gizi dalam status kehidupan.
Jakarta: Kencana prenada media grup.
Fadli, & Akmal, H. (2018). Pengaruh kompres hangat terhadap perubahan suhu
tubuh pada pasien febris. Jurnal ilmiah kesehatan pencerah.
Masruroh, R., Hartini, S., & Astuti, R. (2017). Efektivitas pemberian kompres
hangat di axilla dan femoral terhadap penurunan suhu tubuh pada anak
demam usia prasekolah di RSUD ambarawa. Jurnal ilmu keperawatan dan
kebidanan (JIKK), 117-129.
Potter, P. A., Perry, A. G., Stockert, P. A., & Hall, A. M. (2013). Fundamental of
nursing. Missouri: Elsevier mosby.
Setyowati, & Lina. (2013). Hubungan tingkat pengetahuan orang tua dengan
penanganan demam pada anak balita di kampung balakan kadipiro
banjarmasin surakarta. Jurnal stikes pku muhammadiyah surakarta.
Sherwood, L. (2014). Fisiologi manusia dari sel ke sistem pembuluh darah dan
tekanan darah. Jakarta: EGC.
Dengan Hormat,
(Yetti Indriani)
Lampiran 2
NPM : 2020206203344p
Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
April,………..….. 2022
Responden,
Lampiran 2
( _______________)
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk pengisian !
- Pilih salah satu jawaban pada kolom dengan memberikan tanda (X) atau (√)
- Tanyakan pada petugas bila ada pertanyaan yang tidak dapat dipahami
A. Data demografi
( ) SMP ( ) SMA
( ) Perguruan Tinggi
( ) Wiraswasta ( ) PNS/TNI/POLRI
( ) Lainnya
Frequencies
Statistics
jk anak pendidikan ortu pekerjaan ortu
N Valid 15 15 15
Missing 0 0 0
Frequency Table
jk anak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 7 46.7 46.7 46.7
perempuan 8 53.3 53.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
pendidikan ortu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMP 1 6.7 6.7 6.7
SMA 14 93.3 93.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
pekerjaan ortu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak bekerja 5 33.3 33.3 33.3
Petani/nelayan/buruh 4 26.7 26.7 60.0
wiraswasta/wirausaha 6 40.0 40.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
Lampiran 3
Frequencies
Statistics
suhu sebelum suhu setelah
usia anak kompres kompres
N Valid 15 15 15
Missing 0 0 0
Mean 11.47 38.240 38.040
Median 8.00 38.000 38.000
Mode 5 37.9a 37.5a
Std. Deviation 9.463 .4306 .5356
Variance 89.552 .185 .287
Range 34 1.4 1.9
Minimum 4 37.6 37.1
Maximum 38 39.0 39.0
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Frequency Table
usia anak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4 2 13.3 13.3 13.3
5 3 20.0 20.0 33.3
6 2 13.3 13.3 46.7
8 1 6.7 6.7 53.3
9 1 6.7 6.7 60.0
10 1 6.7 6.7 66.7
13 1 6.7 6.7 73.3
17 1 6.7 6.7 80.0
18 1 6.7 6.7 86.7
24 1 6.7 6.7 93.3
38 1 6.7 6.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
Histogram
Lampiran 3
NPar Tests
T-Test