Oleh :
Oleh :
i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Diri
Agama : Islam
Timur
B. Riwayat Pendidikan
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmatnya dan karunia – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gagal Ginjal
3. Ibu Ns. Tini, S. Kep., M. Kep, selaku Ketua Program Studi D-III
Timur.
4. Ibu Dr. Dwi Prihatin Era, S. Kep., M. Kep., Sp. KMB, selaku Dosen
v
6. Kepada para Dosen dan seluruh Staf Pendidikan di Politeknik Kesehatan
7. Untuk seluruh keluarga saya, terkhusus kepada kedua orang tua saya yaitu,
Bapak Saifulloh dan Ibu Pujiati, kakak saya Fajar Puji Lestari serta adik
saya Farah Tri Lestari yang telah memberikan dukungan dalam segala hal
bentuk apapun.
Akhir kata, Saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini membawa
vi
ABSTRAK
viii
DAFTAR ISI
ix
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan ......................................................................................................57
3.2 Subjek Penelitian ............................................................................................57
3.3 Batasan Istilah .................................................................................................57
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ..........................................................................59
3.5 Prosedur Penelitian .........................................................................................59
3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ......................................................60
3.7 Uji Keabsahan Data ........................................................................................60
3.8 Analisis Data ...................................................................................................61
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ................................................................................................................63
4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian ..................................................................63
4.1.2 Pengkajian Keperawatan .......................................................................65
4.1.3 Diagnosis Keperawatan .........................................................................73
4.1.4 Intervensi Keperawatan .........................................................................74
4.1.5 Implementasi Keperawatan ...................................................................79
4.1.6 Evaluasi Keperawatan ...........................................................................89
4.2 Pembahasan...................................................................................................104
4.2.1 Diagnosis Keperawatan 1 ....................................................................104
4.2.2 Diagnosis Keperawatan 2 ....................................................................106
4.2.3 Diagnosis Keperawatan 3 ....................................................................109
4.2.4 Diagnosis Keperawatan 4 ....................................................................111
4.2.5 Diagnosis Keperawatan 5 ....................................................................113
4.2.6 Diagnosis Keperawatan 6 ....................................................................115
4.2.7 Diagnosis Keperawatan 7 ....................................................................116
4.2.8 Diagnosis Keperawatan 8 ....................................................................118
4.2.9 Diagnosis Keperawatan 9 ....................................................................120
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................123
5.1.1 Pengkajian Keperawatan .....................................................................123
5.1.2 Diagnosis Keperawatan .......................................................................124
5.1.3 Intervensi Keperawatan .......................................................................124
5.1.4 Implementasi Keperawatan .................................................................125
5.1.5 Evaluasi Keperawatan .........................................................................125
5.2 Saran .............................................................................................................125
5.2.1 Bagi Penulis .........................................................................................125
5.2.2 Bagi Instansi Rumah Sakit ..................................................................126
5.2.3 Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan ..............................................126
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR SKEMA
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
Chronic Kidney Disease (CKD) atau yang biasa disebut dengan Gagal
Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu kondisi dimana fungsi ginjal melemah
bahkan rusak, yang berlangsung lebih dari tiga bulan dan ditandai dengan
dan gejala yang mungkin muncul pada penderita CKD diantaranya yaitu,
Majid, 2013).
analgetik serta jenis kelamin dan bertambahnya usia. Selain itu, hal ini dapat
konsumsi air putih juga bisa menjadi faktor risiko dari kondisi tersebut
ginjal kronis di dunia (Ramadhani et al., 2022). Pada tahun 2018 berdasarkan
1
2
sebesar 0,42%, dimana hal itu mengalami peningkatan sebesar 0,32% jika
dibandingkan dengan hasil Riskesdas pada tahun 2013 lalu yang hanya
angka kejadian juga kian meningkat, Pada kelompok usia antara 65-74 tahun,
pada pria sebesar 4,17% lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yaitu
CKD pada tahap stadium akhir dan saat ginjal sudah sama sekali tidak
menunjukkan bahwa telah diperoleh sekitar 1,5 juta orang menjalani terapi
3
yang sedang dijalaninya. Pada penderita CKD tersebut akan timbul rasa
yaitu seumur hidupnya serta membutuhkan biaya yang cukup besar (Sasmita
et al., 2015).
renal unit, terdapat 30.554 orang yang sedang aktif melakukan terapi
hemodialisis pada tahun 2015, sebagian besar dari julah tersebut adalah
penderita CKD (Kemenkes RI, 2017). Pada tahun 2015, mesin hemodialisis
yang terdata sejumlah 4.898, yang terbanyak terdapat pada wilayah DKI
Jakarta, yaitu sebesar 26% dan provinsi Jawa Barat sebesar 22%.
11%, Sumatera Utara sebesar 7%, Bali sebesar 4%, Sumatera Barat sebesar
4
sebesar 2%, dan provinsi lainnya sekitar 1%. Tahun 2017 telah tercatat
dapat berupa pola nafas tidak efektif, gangguan pertukaran gas, perfusi
keperawatan pola napas tidak efektif yaitu dengan cara pemberian terapi
dengan cara manajemen eliminasi urine, defisit nutrisi dengan cara manjemen
dengan mencegah infeksi dan ansietas dengan cara reduksi ansietas (PPNI,
2018).
Parikesit Tenggarong.
rumusan masalah pada tulisan ini adalah bagaimana asuhan keperawatan pada
Tenggarong?
Adapun tujuan pada karya tulis ilmiah ini akan dibedakan menjadi 2
dalam hal :
on Hemodialisis
6
on Hemodialisis
CKDon Hemodialisis
on Hemodialisis.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Gagal Ginjal terdiri dari gagal ginjal akut atau acute kidney
injury (AKI) dan gagal ginjal kronik atau chronic kidney disease
produk akhir atau sisa metabolisme tubuh, yaitu urea dan kreatinin.
semakin buruk dan umumnya tidak dapat normal kembali (Wish JB,
7
8
fungsi ginjal yang terjadi selama lebih dari 3 bulan. Keadaan ini dapat
2.1.2 Klasifikasi
2.1.3 Etiologi
1. Diabetes Melitus
dengan albuminuria.
10
2. Hipertensi
3. Nefropati Analgetik
yaitu :
1. Usia
dalam batas wajar yang dapat ditoleransi oleh ginjal dan tubuh.
2. Jenis Kelamin
3. Riwayat Merokok
1. Sistem Pernapasan
menjadi lambat dan dalam, dispnea atau sesak napas, edema paru
atau cairan secara cepat dan terus menerus dari rongga pleura
2. Sistem Kardiovaskular
kiri.
Keterangan :
3. Sistem Metabolisme
4. Sistem Perkemihan
5. Sistem Neuromuskuler
6. Sistem Pencernaan
radang yang terjadi pada mukosa mulut dan parotitis yaitu infeksi
7. Sistem Dermatologi
Tanda dan gejala yang dapat di rasakan adalah kulit tampak pucat,
muncul rasa gatal pada kulit atau pruritus, kulit terasa kering dan
memproduksi melanin.
8. Biokimia
9. Seksualitas
kronis yaitu penurunan libido atau gairah seks. Selain itu, amenore
pada pria yaitu ketika penis tidak bisa ereksi atau tidak dapat
mempertahankan ereksi.
10. Hematologi
pada darah. Tanda dan gejala yang mungkin terjadi yaitu berupa
2.1.6 Patofisiologi
2014).
atau penumpukan cairan. Hal ini dapat mempengaruhi dua hal yaitu
(Prabowo, 2014).
2.1.1 Pathway
Skema 2.1 Pathway CKD
Glomerulonefritis, Infeksi Kronis, Kelainan Kongenital, Penyakit Vaskuler, Nephrolithiasis, Systemic Lupus Erythematosus (SLE), Obat Nefrotoksik
Proses Hemodialisa Penurunan Fungsi Tubuh Gangguan Reabsorbsi Hipernatremi Produksi urin
Tindakan Invasif Berulang Gangguan Citra Tubuh (D.0083) Filtrasi Glomerulus ↓ Retensi Cairan Gangguan Eliminasi
Urin (D.0040)
Injuri Jaringan Rasa Sedih & Duka GFR ↓ Vol. Vaskuler ↑
Edema
Risiko Infeksi (D.0142) Marah pada Tuhan akan kondisinya Edema Permeabilitas Kapiler ↑
Ekspansi Paru ↓
Hipervolemia
Informasi Distress Spiritual (D.0082) Preload↑ (D. 0022) Edema
Dispnea
Ansietas (D.0080) Defisiensi Energi Hipertrofi Ventrikel Kiri Stagnansi Vena
Pola Napas Tidak Efektif
Stress Ulcer Intoleransi (D.0005)
COP↓ Infiltrasi
Aktivitas (D.0056)
2.1.7 Komplikasi
1. Biokimiawi
2. Urinalisis
3. Ultrasonografi Ginjal
2.1.9 Penatalaksanaan
1. Tindakan konservatif
1) Pembatasan protein
gagal ginjal.
dapatmenyebabkan hiperkalemia.
4) Pengaturan cairan
1) Hipertensi
2) Hiperkalemia
3) Anemia
darah.
ginjal, seperti :
b. Hemodialisis
2020).
Hidayat, 2020).
1. Identitas
ini yaitu meliputi nama lengkap, tempat tinggal atau alamat, usia,
rekam medic.
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Keperawatan
gangguan nutrisi.
4. Fokus Pengkajian
a. Pola Nutrisi
atau muntah.
b. Pola Eliminasi
dari 30 cc/jam atau 500 cc/24 jam. Bahkan dapat juga terjadi
d. Pola Aktivitas
kondisi sebelumnya
e. Personal Hygiene
bertambah kering.
a. Tekanan Darah
mmHg.
b. Nadi
c. Suhu
oral 37,0oC.
d. Respirasi
e. Keadaan Umum
mempengaruhi.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
tipis dan kering dan berubah warna. Selain itu wajah juga
b. Telinga
c. Mata
d. Hidung
e. Mulut
f. Leher
g. Toraks
stridor.
37
h. Abdomen
akan menjadi rapuh dan tipis, kulit menjadi pucat, kering dan
j. Genitalia
k. Ekstermitas
(D.0056)
6. Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas d.d pasien
(D.0003)
(D.0129)
11. Gangguan citra tubuh b.d perubahan fungsi tubuh d.d pasien
gelisah (D.0080)
13. Distress spiritual b.d kondisi penyakit kronis d.d pasien merasa
1. Tahap Prainteraksi
2. Tahap Perkenalan
3. Tahap Kerja
4. Tahap Terminasi
feedback yang baik kepada klien dan puji atas kerjasama klien,
mengacu pada standar atau kriteria hasil yang telah ditetapkan pada
menjadi dua yaitu evaluasi proses atau formatif yang dilakukan setiap
telah dilaksanakan.
56
dilaksanakan.
respon pasien.
BAB 3
METODE PENELITIAN
mengalami CKD on hemodialisis yang sama dan dengan kriteria yang sesuai,
yakni :
57
58
eksplorasi kebutuhan dan masalah atau gangguan kebutuhan yang terjadi pada
dasar pasien.
kerusakan ginjal yang progresif dan irreversible yang berasal dari berbagai
terjadi uremia. CKD juga dapat diartikan sebagai keadaan dimana ginjal
mengalami kerusakan yang dapat terjadi selama tiga bulan atau lebih.
Kalimantan Timur, pada pasien yang menderita CKD. Penelitian ini akan
yang dijadikan subjek penelitian. Secara ringkas dapat dilihat pada bagan
dibawah ini :
Responden :
1. Pasien yang menderita CKD pada derajat 5
2. Pasien yang telah menjalani terapi hemodialisa
(HD) selama > 3 bulan
Proses Keperawatan :
1. Pengkajian
2. Diagnosis
3. Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi
Pendokumentasian
60
auskultasi).
terhadap pasien.
61
analisis diagnostic, rekam medik dan dari literature yang relevan. Data
perkembangan pasien, serta daftar obat dan cairan yang diterima oleh
pasien.
tersebut dapat berupa data subjektif dan data objektif. Setelah itu peneliti
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hasil
pengamatan tentang data umum pasien dan tentang gambaran lokasi umum
data dilakukan pada tanggal 8 Mei sampai dengan 13 Mei 2023 dengan jumlah
berikut :
4.1 Hasil
yang didukung oleh layanan dokter spesialis dan sub spesialis, serta
Bidan dan Perawat dan Dokter Umum. Fasilitas penunjang medis terdiri
63
64
spesialis bedah yang meliputi bedah umum, bedah anak, bedah plastic,
kelas VIP, ruang perawatan kelas utama, ruang perawatan kelas I, ruang
Punai 3 meliputi kasus ADHF, SNH, DM tipe II, PPOK, GEA, gerd,
Keterangan :
Keadaan umum Posisi pasien supinasi 30o, Posisi pasien supinasi 180o,
terpasang IVFD 20 tpm di terpasang IVFD 20 tpm di
tangan kanan, NGT dan kateter tangan kanan
urin
Kesadaran Pasien dalam keadaan compos Pasien dalam keadaan
mentis dan GCS : E4V5M6 compos mentis dan GCS :
E4V5M6
Tanda-tanda vital TD : 170/90 mmHg TD : 120/80 mmHg
N : 92x/menit N : 89x/menit
RR : 22x/menit RR : 20x/menit
S : 36,5oC S : 36,3oC
MAP : 116 mmHg MAP : 93 mmHg
Kenyamanan/nyeri Pasien tidak ada keluhan nyeri Pasien mengeluh lesu dan
tidak ada keluhan nyeri
Status fungsional Barthel Total skor 0 Total skor 6
Indeks Dengan kategori tingkat Dengan kategori tingkat
ketergantungan pasien adalah ketergantungan pasien
ketergantungan total adalah ketergantungan berat
Pemeriksaan kepala Kepala dan rambut : Kepala dan rambut :
Finger print di tengah frontal Finger print di tengah frontal
terhidrasi. Kulit kepala bersih, terhidrasi. Kulit kepala
67
Tn. S
No. Tanggal Diagnosis Tujuan & kriteria Intervensi
Dx ditemukan keperawatan hasil
1. 09/05/2023 (D.0022) Setelah dilakukan Manajemen hipervolemia (I.
Hipervolemia tindakan 03114)
berhubungan keperawatan selama Observasi
dengan 3x8 jam diharapkan 1.1 Periksa tanda dan gejala
gangguan keseimbangan hipervolemia (mis.
mekanisme cairan meningkat Ortopnea, dispnea, edema,
regulasi dengan kriteria JVP/CVP meningkat,
dibuktikan hasil : refleks
dengan intake 1. Haluaran urin hepatojugularpositif, suara
lebih banyak meningkat (5) napas tambahan)
dari output 2. Edema 1.2 Identifikasi penyebab
menurun (5) hypervolemia
1.3 Monitor status
hemodinamik (mis.
Frekuensi jantung,tekanan
darah, MAP, CVP, PAP,
POMP, CO, CI), jika
tersedia
1.4 Monitor intake dan output
cairan
Terapeutik
1.5 Batasi asupan cairan dan
garam
1.6 Tinggikan kepala tempat
tidur 30-40o
Edukasi
1.7 Ajarkan cara membatasi
cairan
2. 09/05/2023 (D.0027) Setelah dilakukan Manajemen hiperglikemia (I.
Ketidak- tindakan 03115)
stabilan Kadar keperawatan selama Observasi
Glukosa Darah 3x8 jam diharapkan 2.1 Monitor kadar glukosa
berhubungan kestabilan kadar darah, jika perlu
dengan glukosa darah 2.2 Monitor tandadan gejala
resistensi meningkat dengan hiperglikemia(mis.
insulin kriteria hasil : poliuria, polidipsia,
dibuktikan 1. Lelah/lesu polifagia,kelemahan,
dengan pasien menurun (5) malaise, pandangan kabur,
mengeluh lesu 2. Kadar glukosa sakit kepala)
dan GDS 137 dalam darah 2.3 Monitor intake dan output
mg/dL membaik (5) cairan
Edukasi
2.4 Anjurkan kepatuhan
terhadap diet dan olahraga
Kolaborasi
2.5 Kolaborasi pemberian
insulin, jika perlu
75
Tn. S
No. Tanggal Diagnosis Tujuan & kriteria Intervensi
Dx ditemukan keperawatan hasil
2.6 Kolaborasi pemberian
cairan IV, jika perlu
3. 09/05/2023 (D.0009) Setelah dilakukan Perawatan sirkulasi (I.
Perfusi Perifer tindakan 02079)
Tidak Efektif keperawatan Observasi
berhubungan selama 3x8 jam 3.1 Periksa sirkulasi perifer
dengan diharapkan perfusi (mis. nadi perifer, edema,
penurunan perifer meningkat pengisian kapiler)
konsentrasi dengan kriteria Terapeutik
hemoglobin hasil : 3.2 Hindari pemasangan infus
dibuktikan 1. Warna kulit atau pengambilan darah di
dengan warna pucat menurun area keterbatasan perfusi
kulit tampak (5) 3.3 Hindari pengukuran
pucat, akral 2. Kelemahan otot tekanan darah pada
dingin, CRT ≥ menurun (5) ekstremitas dengan
2 detik, Hb : 3. Pengisian keterbatasan perfusi
6,8 g/dL dan kapiler Edukasi
Ht : 21% membaik (5) 3.4 Anjurkan berolahraga rutin
4. Akral membaik
(5)
5. Tekanan darah
sistolik
membaik (5)
6. Tekanan darah
diastolik
membaik (5)
7. Tekanan arteri
rata-rata
membaik (5)
4. 09/05/2023 (D.0129) Setelah dilakukan Perawatan Integritas Kulit
Gangguan tindakan (I.11353)
Integritas Kulit keperawatan Observasi
berhubungan selama 3x8 jam 4.1 Identifikasi penyebab
dengan diharapkan gangguan integritas kulit
penurunan integritas kulit (mis. perubahan sirkulasi,
mobilitas dan meningkat dengan perubahan status nutrisi,
perubahan kriteria hasil : penurunan kelembaban,
pigmentasi 1. Kerusakan suhu lingkungan ekstrem,
dibuktikan lapisan kulit penurunan mobilitas)
dengan menurun (5) Terapeutik
kerusakan 2. kemerahan 4.2 Ubah posisi setiap 2 jam
lapisan kulit, menurun (5) jika tirah baring
kemerahan di 3. pigmentasi 4.3 Lakukan pemijatan pada
sekitar luka abnormal area penonjolan tulang,
dekubitus menurun (5) jika perlu
4.4 Gunakan produk berbahan
petrolium atau minyak
pada kulit kering
Edukasi
4.5 Anjurkan menggunakan
pelembab (mis. lotion,
serum)
76
Tn. S
No. Tanggal Diagnosis Tujuan & kriteria Intervensi
Dx ditemukan keperawatan hasil
4.6 Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupnya
5. 09/05/2023 (D.0056) Setelah dilakukan Dukungan mobilisasi
Gangguan tindakan (I.05173)
mobilitas fisik keperawatan selama Observasi
berhubungan 3x8 jam diharapkan 5.1 Identifikasi adanya nyeri
dengan mobilitas fisik atau keluhan fisik lainnya
penurunan meningkat dengan Terapeutik
kekuatan otot kriteria hasil : 5.2 Fasilitasi aktivitas
dibuktikan 1. Kekuatan otot mobilisasi dengan alat
dengan meningkat (5) bantu (mis. pagar tempat
kekuatan otot 2. Gerakan tidur)
menurun, terbatas 5.3 Fasilitasi melakukan
gerakan menurun (5) pergerakan, jika perlu
terbatas dan 3. Kelemahan 5.4 Libatkan keluarga untuk
fisik lemah fisik menurun membantu pasien dalam
(5) meningkatkan pergerakan
Edukasi
5.5 Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
5.6 Anjurkan mobilisasi
sederhanayang harus
dilakukan (mis. duduk di
tempat tidur,duduk di sisi
tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi)
6. 09/05/2023 (D.0143) Setelah dilakukan Pencegahan jatuh (I. 14540)
Risiko Jatuh tindakan Observasi
dibuktikan keperawatan selama 6.1 Identifikasi faktor risiko
dengan 3x8 jam diharapkan jatuh
gangguan tingkat jatuh 6.2 Hitung risiko jatuh dengan
keseimbangan menurun dengan menggunakan skala
kriteria hasil : Terapeutik
1. Jatuh saat duduk 6.3 Pastikan roda tempat tidur
menurun (5) selalu dalam kondisi
2. Jatuh saat terkunci
dipindahkan Edukasi
menurun (5) 6.4 Anjurkan memanggil
3. Jatuh dari perawat jika membtuhkan
tempat tidur bantuan untuk berpindah
menurun (5)
77
Ny. H
No. Tanggal Diagnosis Tujuan & kriteria Intervensi
Dx ditemukan keperawatan hasil
1. 08/05/2023 (D.0027) Setelah dilakukan Manajemen hiperglikemia (I.
Ketidak- tindakan 03115)
stabilan Kadar keperawatan selama Observasi
Glukosa Darah 3x8 jam diharapkan 1.1 Monitor kadar glukosa
berhubungan kestabilan kadar darah, jika perlu
dengan glukosa darah 1.2 Monitor tandadan gejala
resistensi meningkat dengan hiperglikemia(mis.
insulin kriteria hasil : poliuria, polidipsia,
dibuktikan 1. Lelah/lesu polifagia,kelemahan,
dengan pasien menurun malaise, pandangan kabur,
mengeluh lesu 2. Kadar glukosa sakit kepala)
dan dalam darah 1.3 Monitor intake dan output
peningkatan membaik cairan
kadar gula Edukasi
darah (GDS 1.4 Anjurkan kepatuhan
272 mg/dL) terhadap diet dan olahraga
Kolaborasi
1.5 Kolaborasi pemberian
insulin, jika perlu
1.6 Kolaborasi pemberian
cairan IV, jika perlu
2. 08/05/2023 (D.0009) Setelah dilakukan Perawatan sirkulasi (I.
Perfusi Perifer tindakan 02079)
Tidak Efektif keperawatan selama Observasi
berhubungan 3x8 jam diharapkan 2.1 Periksa sirkulasi perifer
dengan perfusi perifer (mis. nadi perifer, edema,
penurunan meningkat dengan pengisian kapiler)
konsentrasi kriteria hasil : Terapeutik
hemoglobin 1. Warna kulit 2.2 Hindari pemasangan infus
dibuktikan pucat menurun atau pengambilan darah di
dengan warna (5) area keterbatasan perfusi
kulit tampak 2. Kelemahan otot 2.3 Hindari pengukuran
pucat, akral menurun (5) tekanan darah pada
dingin, CRT ≥ 3. Pengisian ekstremitas dengan
2 detik, Hb : kapiler keterbatasan perfusi
10,0 g/dL dan membaik (5) Edukasi
Ht : 30% 4. Akral membaik 2.4 Anjurkan berolahraga rutin
(5)
Ny. H
No. Tanggal Diagnosis Tujuan & kriteria Intervensi
Dx ditemukan keperawatan hasil
kebutuhan melakukan nyaman dan rendah
oksigen aktivitas sehari- stimulus (mis. cahaya,
dibuktikan hari meningkat suara, kunjungan)
dengan merasa (5) Edukasi
lemah 2. Kekuatan tubuh 3.4 Anjurkan tirah baring
bagian atas 3.5 Anjurkan melakukan
meningkat (5) aktivitas secara bertahap
3. Kekuatan tubuh
bagian bawah
meningkat (5)
4. Keluhan lelah
menurun (5)
5. Perasaan lemah
menurun (5)
6. Warna kulit
membaik (5)
4. 08/05/2023 (D.0111) Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi (I.
Defisit Nutrisi tindakan 03119)
berhubungan keperawatan selama Observasi
dengan 3x8 jam diharapkan 4.1 Identifikasi status nutrisi
ketidak- status nutrisi 4.2 Identifikasi makanan yang
mampuan membaik dengan disukai
mencerna kriteria hasil : 4.3 Monitor asupan makanan
makanan 1. Porsi makanan Terapeutik
dibuktikan yang dihabiskan 4.4 Berikan makan tinggi serat
dengan cepat meningkat (5) untuk mencegah konstipasi
kenyang 2. Perasaan cepat 4.5 Berikan makanan tinggi
setelah makan, kenyang kalori dan tinggi protein
nafsu makan menurun (5) Edukasi
menurun dan 3. Frekuensi 4.6 Anjurkan posisi duduk,
bising usus makan membaik jika mampu
hiperaktif (5)
4. Nafsu makan
membaik (5)
5. Bising usus
membaik (5)
6. Membran
mukosa
membaik (5)
5. 08/05/2023 (D.0143) Setelah dilakukan Edukasi proses penyakit
Defisit tindakan (I.12444)
pengetahuan keperawatan selama Observasi
tentang proses 3x8 jam diharapkan 5.1 Identifikasi kesiapan dan
penyakit tingkat pengetahuan kemampuan menerima
berhubungan membaik dengan informasi
dengan kurang kriteria hasil : Terapeutik
terpapar 1. Pertanyaan 5.2 Sediakan materi dan media
informasi tentang masalah pendidikan kesehatan
dibuktikan yang dihadapi 5.3 Jadwalkan pendidikan
dengan menurun (5) kesehatan sesuai
menanyakan 2. Perilaku sesuai kesepakatan
masalah yang anjuran 5.4 Berikan kesempatan untuk
79
Ny. H
No. Tanggal Diagnosis Tujuan & kriteria Intervensi
Dx ditemukan keperawatan hasil
dihadapi, meningkat (5) bertanya
menunjukkan 3. Perilaku sesuai Edukasi
perilaku tidak dengan 5.5 Jelaskan penyebab dan
sesuai anjuran pengetahuan faktor risiko penyakit
meningkat (5) 5.6 Jelaskan tanda dan gejala
yang ditimbulkan oleh
penyakit
6. 08/05/2023 (D.0143) Setelah dilakukan Pencegahan jatuh (I. 14540)
Risiko Jatuh tindakan Observasi
dibuktikan keperawatan selama 6.1 Identifikasi faktor risiko
dengan 3x8 jam diharapkan jatuh
gangguan tingkat jatuh 6.2 Hitung risiko jatuh dengan
keseimbangan menurun dengan menggunakan skala
kriteria hasil : Terapeutik
1. Jatuh saat 6.3 Pastikan roda tempat tidur
duduk menurun selalu dalam kondisi
(5) terkunci
2. Jatuh saat Edukasi
dipindahkan 6.4 Anjurkan memanggil
menurun (5) perawat jika membtuhkan
3. Jatuh dari bantuan untuk berpindah
tempat tidur
menurun (5)
Tn. S
No. Tanggal/Jam Tindakan keperawatan Evaluasi tindakan Paraf
1. 09/05/2023
15.00 1.1 Memeriksa tanda dan gejala Terdapat edema pada
hipervolemia ekstremitas atas dan
bawah, penilaian edema
±2 mm, waktu kembali
2 detik
15.10 1.2 Mengidentifikasi penyebab Kelebihan cairan
hipervolemia disebabkan oleh input
cairan lebih banyak dari
output (balance cairan
positif)
15.20 1.3 Memonitor status N : 92x/menit
hemodinamik (frekuensi TD : 170/90 mmHg
jantung, tekanan darah, MAP : 116 mmHg
MAP)
15.35 1.4 Memonitor intake dan Intake : 600 cc
output cairan Output : 500 cc
BC : +100 cc
15.40 1.5 Membatasi asupan cairan Memberitahu klien
dan garam untuk membatasi
80
Tn. S
No. Tanggal/Jam Tindakan keperawatan Evaluasi tindakan Paraf
minumnya yaitu tidak
lebih dari 500 cc
15.50 1.6 Meninggikan kepala tempat Pasien merasa nyaman
tidur 30-40o dengan posisi ini tidak
merasa sesak
15.55 1.7 Mengajarkan cara Mengedukasi keluarga
membatasi cairan klien tentang alasan dan
manfaat membatasi
cairan
16.15 2.1 Memonitor kadar glukosa Pasien bersedia
darah diperiksa gula darah
GDS : 137 mg/dL
16.25 2.2 Memonitor tanda dan gejala Pasien mengeluh lelah
hiperglikemia dan lesu
16.30 2.3 Memonitor intake dan Intake : 600 cc
output cairan Output : 500 cc
BC : +100 cc
16.35 2.4 Menganjurkan kepatuhan Pasien mengatakan
terhadap diet memahami penjelasan
perawat
Pasien dapat
mengulangi apa yang
sudah dikatakan perawat
16.45 2.5 Melakukan tindakan Insulin tidak diberikan
kolaborasi pemberian karena kadar gula darah
insulin pasien <200 mg/dL
16.45 2.6 Memberikan IVFD NaCl Pasien bersedia di infus
0,9% IVFD NaCl 0,9% 20
tpm
Tidak ada tanda-tanda
infeksi
16.50 3.1 Memeriksa sirkulasi perifer Terdapat edema pada
ekstremitas atas dan
bawah, penilaian edema
±2 mm, waktu kembali
2 detik
N : 94x/menit
CRT : ≥2 detik
Akral teraba dingin
Kulit wajah tampak
pucat
17.00 3.2 Menghindari pemasangan
infus atau pengambilan
darah di area keterbatasan
perfusi
17.05 3.3 Menghindari pengukuran
tekanan darah pada
ekstermitas dengan
keterbatasan perfusi
17.10 3.4 Menganjurkan berolahraga Menganjurkan pasien
rutin agar menjadwalkan
81
Tn. S
No. Tanggal/Jam Tindakan keperawatan Evaluasi tindakan Paraf
olahraga setelah pulang
dari rumah sakit
Keluarga pasien
mengatakan akan
merencanakan olahraga
kecil beberapa kali
dalam seminggu
17.25 4.1 Mengidentifikasi penyebab Pasien terlalu lama
gangguan integritas kulit berbaring di tempat
tidur dengan kondisi
yang lemah dan dengan
penurunan kelembaban
Memberitahu keluarga
17.30 4.2 Mengubah posisi setiap 2 pasien agar mengubah
jam posisi setiap 2 jam
sekali (miring kanan-
miring kiri)
Keluarga pasien dapat
mengulangi perkataan
perawat
17.35 4.3 Melakukan pemijatan di Memberitahu keluarga
area penonjolan tulang pasien agar dapat
melakukan pemijatan di
area penonjolan tulang
Keluarga pasien dapat
mengulangi perkataan
perawat
17.40 4.4 Menggunakan produk Memberitahu keluarga
berbahan petroleum atau pasien agar dapat
minyak pada kulit kering mengoleskan baby oil
pada kulit pasien yang
kering
Keluarga pasien dapat
mengulangi perkataan
perawat
17.45 4.5 Menganjurkan Memberitahu keluarga
menggunakan pelembab pasien agar dapat
memakaikan lotion ke
kulit pasien
Keluarga pasien dapat
mengulangi perkataan
perawat
17.50 4.6 Menganjurkan mandi dan Memberitahu keluarga
menggunakan sabun pasien agar
secukupnya memandikan pasien
dengan sabun
secukupnya diatas
tempat tidur dengan
bantuan perawat, jika
perlu
Keluarga pasien dapat
mengulangi perkataan
perawat
82
Tn. S
No. Tanggal/Jam Tindakan keperawatan Evaluasi tindakan Paraf
19.00 5.1 Mengidentifikasi adanya Pasien mengeluh lelah
nyeri atau keluhan fisik dan lesu
lainnya
19.10 5.2 Memfasilitasi aktivitas Keluarga pasien
mobilisasi dengan alat bantu memahami pagar tempat
tidur dapat dijadikan
alat bantu gerak pasien
19.10 5.3 Memfasilitasi melakukan Keluarga pasien telah
pergerakan mengerti
19.10 5.4 Melibatkan keluarga untuk Keluarga pasien selalu
membantu pasien dalam terlibat dalam setiap
meningkatkan pergerakan proses mobilisasi pasien
19.10 5.5 Menjelaskan tujuan dan Keluarga memahami
prosedur mobilisasi tujuan dari prosedur
mobilisasi
19.20 5.6 Menganjurkan mobilisasi Keluarga pasien dapat
sederhana yang harus memahami anjuran
dilakukan perawat
19.20 6.1 Mengidentifikasi faktor Faktor risiko jatuh pada
risiko jatuh pasien dikarenakan
gangguan keseimbangan
19.25 6.2 Menghitung risiko jatuh Skala morse pasien 45
dengan menggunakan skala (risiko tinggi)
morse
19.35 6.3 Memastikan roda tempat Roda tempat tidur dalam
tidur selalu dalam kondisi keadaan terkunci
terkunci
19.40 6.4 Menganjurkan memanggil Pasien mengatakan
perawat jika membutuhkan paham tentang
bantuan untuk berpindah memanggil perawat jika
butuh bantuan
2. 10/05/2023
15.00 1.1 Memeriksa tanda dan gejala Terdapat edema pada
hipervolemia ekstremitas atas dan
bawah, penilaian edema
±2 mm, waktu kembali
1 detik
15. 10 1.3 Memonitor status N : 94x/menit
hemodinamik TD : 160/90 mmHg
MAP : 113 mmHg
15.25 1.4 Memonitor intake dan Intake : 500 cc
output cairan Output : 400 cc
BC : +100 cc
15.35 1.5 Membatasi asupan cairan Memberitahu klien
dan garam untuk membatasi
minumnya yaitu tidak
lebih dari 500 cc
15.45 1.6 Meninggikan kepala tempat Pasien merasa nyaman
tidur 30-40o dengan posisi ini tidak
merasa sesak
15.55 2.1 Memonitor kadar glukosa Pasien bersedia
darah diperiksa gula darah
GDS : 122 mg/dL
83
Tn. S
No. Tanggal/Jam Tindakan keperawatan Evaluasi tindakan Paraf
16.10 2.2 Memonitor tanda dan gejala Pasien mengeluh lelah
hiperglikemia dan lesu
16.20 2.3 Memonitor intake dan Intake : 500 cc
output cairan Output : 400 cc
BC : +100 cc
16.30 2.5 Melakukan tindakan Insulin tidak diberikan
kolaborasi pemberian karena kadar gula darah
insulin, jika perlu pasien <200 mg/dL
16.30 3.1 Memeriksa sirkulasi perifer Terdapat edema pada
ekstremitas atas dan
bawah, penilaian edema
±2 mm, waktu kembali
1 detik
N : 94x/menit
CRT : 2 detik
Akral teraba hangat
Kulit wajah tampak
pucat
16.40 3.2 Menghindari pemasangan
infus atau pengambilan
darah di area keterbatasan
perfusi
16.40 3.3 Menghindari pengukuran TD : 160/90 mmHg
tekanan darah pada
ekstermitas dengan
keterbatasan perfusi
16.40 4.2 Mengubah posisi setiap 2 Pasien melakukan
jam miring kanan-miring
kiri setiap 2 jam sekali
16.45 4.3 Melakukan pemijatan pada Pasien melakukam
area penonjolan tulang pemijatan di pagi hari
16.50 4.4 Menggunakan produk Pasien mengoleskan
berbahan petroleum atau baby oil di pagi dan
minyak pada kulit kering malam hari
16.55 5.1 Mengidentifikasi adanya Pasien mengeluh lelah
nyeri atau keluhan fisik dan lesu
lainnya
17.00 5.6 Menganjurkan mobilisasi Keluarga pasien dapat
sederhana yang harus memahami anjuran
dilakukan perawat
17.05 6.2 Menghitung risiko jatuh Skala morse pasien 45
dengan menggunakan skala (risiko tinggi)
morse
17.10 6.3 Memastikan roda tempat Roda tempat tidur dalam
tidur selalu dalam kondisi keadaan terkunci
terkunci
17.20 6.4 Menganjurkan memanggil Pasien mengatakan
perawat jika membutuhkan paham tentang
bantuan untuk berpindah memanggil perawat jika
butuh bantuan
84
Tn. S
No. Tanggal/Jam Tindakan keperawatan Evaluasi tindakan Paraf
3. 11/05/2023
09.00 1.1 Memeriksa tanda dan gejala Terdapat edema pada
hipervolemia ekstremitas atas dan
bawah, penilaian edema
±2 mm, waktu kembali
1 detik
09.05 1.3 Memonitor status N : 89x/menit
hemodinamik TD : 150/80 mmHg
MAP : 103 mmHg
09.15 1.4 Memonitor intake dan Intake : 550 cc
output cairan Output : 600 cc
BC : -50 cc
09.20 1.5 Membatasi asupan cairan Memberitahu klien
dan garam untuk tetap membatasi
minumnya
09.25 1.6 Meninggikan kepala tempat Pasien merasa nyaman
tidur 30-40o dengan posisi ini tidak
merasa sesak
09.30 2.1 Memonitor kadar glukosa Pasien bersedia
darah diperiksa gula darah
GDS : 117 mg/dL
09.40 2.2 Memonitor tanda dan gejala Pasien mengatakan lelah
hiperglikemia dan lesu sudah mulai
berkurang
09.45 2.3 Memonitor intake dan Input : 550 cc
output cairan Output : 600 cc
BC : -50 cc
09.50 2.4 Melakukan tindakan Insulin tidak diberikan
kolaborasi pemberian karena kadar gula darah
insulin, jika perlu pasien <200 mg/dL
09.50 3.1 Memeriksa sirkulasi perifer Terdapat edema pada
ekstremitas atas dan
bawah, penilaian edema
±2 mm, waktu kembali
1 detik
N : 91x/menit
CRT : <2 detik
Akral teraba hangat
Kulit wajah masih
tampak pucat
10.00 3.2 Menghindari pemasangan
infus atau pengambilan
darah di area keterbatasan
perfusi
10.00 3.3 Menghindari pengukuran TD : 150/80 mmHg
tekanan darah pada
ekstremitas dengan
keterbatasan perfusi
10.05 4.1 Mengubah posisi setiap 2 Pasien melakukan
jam jika tirah baring miring kanan-miring
kiri setiap 2 jam sekali
10.10 4.2 Melakukan pemijatan pada Pasien melakukam
area penonjolan tulang, jika pemijatan di pagi hari
85
Tn. S
No. Tanggal/Jam Tindakan keperawatan Evaluasi tindakan Paraf
perlu
10.05 4.3 Menggunakan produk Pasien mengoleskan
berbahan petroleum atau baby oil di pagi dan
minyak pada kulit kering malam hari
10.10 5.1 Mengidentifikasi adanya Pasien mengeluh lelah
nyeri atau keluhan fisik dan lesu
lainnya
10.15 5.6 Menganjurkan mobilisasi Keluarga pasien dapat
sederhanayang harus memahami anjuran
dilakukan (mis. duduk di perawat
tempat tidur,duduk di sisi
tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi)
10.20 6.2 Menghitung risiko jatuh Skala morse pasien 30
dengan menggunakan skala (risiko tinggi)
morse
10.25 6.3 Memastikan roda tempat Roda tempat tidur dalam
tidur selalu dalam kondisi keadaan terkunci
terkunci Pasien mengatakan
10.30 6.4 Menganjurkan memanggil paham tentang
perawat jika membutuhkan memanggil perawat jika
bantuan untuk berpindah butuh bantuan
Ny. H
No. Tanggal/Jam Tindakan keperawatan Evaluasi tindakan Paraf
1. 08/05/2023
15.00 1.1 Memonitor kadar glukosa Pasien bersedia di
darah periksa gula darah
GDS : 272 mg/dL
15.10 1.2 Memonitor tanda dan gejala Pasien mengeluh lelah
hiperglikemia dan lesu
15.15 1.3 Memonitor intake dan Intake : 400 cc
output cairan Output : 500 cc
BC : -100 cc
15.25 1.4 Menganjurkan kepatuhan Pasien mengatakan
terhadap diet memahami penjelasan
perawat
Pasien dapat
mengulangi apa yang
sudah dikatakan perawat
15.35 1.5 Melakukan tindakan Pasien bersedia
kolaborasi pemberian disuntikkan insulin 3x10
insulin µi SC
Tidak ada tanda-tanda
infeksi
15.45 1.6 Melakukan tindakan Pasien bersedia di infus
kolaborasi pemberian IVFD IVFD NaCl 0,9% 20
tpm
Tidak ada tanda-tanda
86
Ny. H
No. Tanggal/Jam Tindakan keperawatan Evaluasi tindakan Paraf
infeksi
15.50 2.1 Memeriksa sirkulasi perifer Tidak terdapat edema
N : 83x/menit
CRT : ≥2 detik
Akral teraba dingin
Kulit wajah tampak
pucat
15.10 2.2 Menghindari pemasangan
infus atau pengambilan
darah di area keterbatasan
perfusi
15.10 2.3 Menghindari pengukuran TD : 120/80 mmHg
tekanan darah pada
ekstermitas dengan
keterbatasan perfusi
15.15 2.4 Menganjurkan berolahraga Menganjurkan pasien
rutin agar menjadwalkan
olahraga setelah pulang
dari rumah sakit
Pasien mengatakan akan
merencanakan olahraga
kecil minimal 3 kali
dalam seminggu
15.20 3.1 Mengidentifikasi gangguan Pasien mengalami gagal
fungsi tubuh yang ginjal kronis yang
mengakibatkan kelelahan mengakibatkan adanya
gangguan pada produksi
hemoglobin sehingga
menyebabkan pasien
mengalami anemia (Hb :
10,0 g/dL)
15.30 3.2 Memonitor pola dan jam Pasien mengatakan tidur
tidur cukup 7-8 jam
15.35 3.3 Menyediakan lingkungan Kondisi ruangan pasien
nyaman dan rendah dalam keadaan lampu
stimulus redup dan rendah
stimulus
15.40 3.4 Menganjurkan tirah baring Pasien dapat memahami
anjuran perawat
15.45 3.5 Menganjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
15.50 4.1 Mengidentifikasi status Status nutrisi sesuai
nutrisi dengan anjuran ahli gizi
Pasien menyukai
15.55 4.2 Mengidentifikasi makanan makanan yang berkuah
yang disukai Pasien tidak
16.00 4.3 Memonitor asupan makanan menghabiskan
makanannya (2 suap)
16.05 4.4 Memberikan makan tinggi Makanan pasien sudah
serat untuk mencegah sesuai dengan anjuran
konstipasi ahli gizi
16.05 4.5 Memberikan makanan
tinggi kalori dan tinggi
87
Ny. H
No. Tanggal/Jam Tindakan keperawatan Evaluasi tindakan Paraf
protein
16.05 4.6 Menganjurkan posisi Pasien makan dengan
duduk posisi duduk dengan
bersandar di bed
16.10 5.1 Mengidentifikasi kesiapan Pasien dan keluarga
dan kemampuan menerima mengatakan sudah siap
informasi untuk menerima
informasi
16.15 5.2 Menyediakan materi dan Media berupa leaflet
media pendidikan kesehatan berjudul mengenal gagal
ginjal kronis
16.20 5.3 Menjadwalkan pendidikan Pasien dan keluarga
kesehatan sesuai sudah menyepakati
kesepakatan waktu pendidikan
kesehatan
17.00 5.4 Memberikan kesempatan Pasien bertanya tentang
untuk bertanya hal yang tidak diketahui
17.05 5.5 Menjelaskan penyebab dan Pasien mengatakan
faktor risiko penyakit dapat memahami
penjelasan perawat
17.10 5.6 Menjelaskan tanda dan Pasien mengatakan
gejala yang ditimbulkan dapat memahami
oleh penyakit penjelasan perawat
17.10 6.1 Mengidentifikasi faktor Faktor risiko jatuh pada
risiko jatuh pasien dikarenakan
gangguan keseimbangan
17.15 6.2 Menghitung risiko jatuh Skala morse pasien 45
dengan menggunakan skala (risiko tinggi)
morse
17.25 6.3 Memastikan roda tempat Roda tempat tidur dalam
tidur selalu dalam kondisi keadaan terkunci
terkunci
17.30 6.4 Menganjurkan memanggil Pasien mengatakan
perawat jika membutuhkan paham tentang
bantuan untuk berpindah memanggil perawat jika
butuh bantuan
2. 09/05/2023
15.00 1.1 Memonitor kadar glukosa Pasien bersedia di
darah periksa gula darah
GDS : 235 mg/Dl
15.15 1.2 Memonitor tanda dan gejala Pasien masih mengeluh
hiperglikemia lelah dan lesu
15.25 1.3 Memonitor intake dan Intake : 450 cc
output cairan Output : 600 cc
BC : -150 cc
15.35 1.5 Melakukan tindakan Pasien bersedia
kolaborasi pemberian disuntikkan insulin 10
insulin, jika perlu µi SC
Tidak ada tanda-tanda
infeksi
15.40 2.1 Memeriksa sirkulasi perifer Tidak terdapat edema
N : 91x/menit
CRT : 2 detik
88
Ny. H
No. Tanggal/Jam Tindakan keperawatan Evaluasi tindakan Paraf
Akral teraba hangat
Kulit wajah masih
tampak pucat
15.50 2.2 Menghindari pemasangan
infus atau pengambilan
darah di area keterbatasan
perfusi
15.50 2.3 Menghindari pengukuran TD : 120/70 mmHg
tekanan darah pada
ekstermitas dengan
keterbatasan perfusi
15.55 3.2 Memonitor pola dan jam Pasien mengatakan tidur
tidur cukup 7-8 jam
16.00 3.5 Menganjurkan melakukan Pasien dapat memahami
aktivitas secara bertahap anjuran perawat dan
mulai berlatih duduk
tanpa bersandar
16.05 4.3 Memonitor asupan makanan Pasien tidak
menghabiskan
makanannya 3 sendok
makan
16.15 5.1 Mengidentifikasi kesiapan Pasien dan keluarga
dan kemampuan menerima mengatakan sudah siap
informasi untuk menerima
informasi
16.20 5.2 Menyediakan materi dan Media berupa leaflet
media pendidikan kesehatan berjudul mengenal gagal
ginjal kronis
16.30 5.3 Menjadwalkan pendidikan Pasien dan keluarga
kesehatan sesuai sudah menyepakati
kesepakatan waktu pendidikan
kesehatan
16.35 5.4 Memberikan kesempatan Pasien bertanya tentang
untuk bertanya hal yang tidak diketahui
16.40 5.5 Menjelaskan penyebab dan Pasien mengatakan
faktor risiko penyakit dapat memahami
penjelasan perawat
16.50 5.6 Menjelaskan tanda dan Pasien mengatakan
gejala yang ditimbulkan dapat memahami
oleh penyakit penjelasan perawat
3. 10/05/2023
15.00 1.1 Memonitor kadar glukosa Pasien bersedia di
darah periksa gula darah
GDS : 223 mg/dL
15.15 1.2 Memonitor tanda dan gejala Pasien masih mengeluh
hiperglikemia lelah dan lesu
15.25 1.3 Memonitor intake dan Intake : 500 cc
output cairan Output : 600 cc
BC : -100 cc
15.35 1.5 Melakukan tindakan Pasien bersedia
kolaborasi pemberian disuntikkan insulin 10
insulin, jika perlu µi SC
Tidak ada tanda-tanda
89
Ny. H
No. Tanggal/Jam Tindakan keperawatan Evaluasi tindakan Paraf
infeksi
15.40 2.1 Memeriksa sirkulasi perifer Tidak terdapat edema
N : 87x/menit
CRT : <2 detik
Akral teraba hangat
Kulit wajah masih
tampak pucat
15.50 2.2 Menghindari pemasangan
infus atau pengambilan
darah di area keterbatasan
perfusi
15.50 2.3 Menghindari pengukuran TD : 110/80 mmHg
tekanan darah pada
ekstermitas dengan
keterbatasan perfusi
15.55 3.2 Memonitor pola dan jam Pasien mengatakan tidur
tidur cukup 7-8 jam
16.00 3.5 Menganjurkan melakukan Pasien dapat memahami
aktivitas secara bertahap anjuran perawat dan
mulai berlatih duduk
tanpa bersandar dan
makan sendiri
16.05 4.3 Memonitor asupan makanan Pasien tidak
menghabiskan
makanannya 6 sendok
makan
Tn. S
Tanggal/jam Diagnosis Evaluasi (SOAP) Paraf
keperawatan
09/05/2023 (D.0022) S:
Hipervolemia 1. Pasien mengatakan terasa berat
berhubungan dengan dibagian kedua tangan dan kedua
gangguan kaki
mekanisme regulasi O:
dibuktikan dengan 1. Keadaan umum sedang
intake lebih banyak 2. Kesadaran compos mentis
dari output 3. Tampak edema pada ekstremitas
atas dan bawah, penilaian edema ±2
mm, waktu kembali 2 detik
4. Akral teraba dingin
5. Intake : 500 cc
6. Output : 400 cc
7. BC : +100 cc
A:
1. Masalah hipervolemia belum
teratasi
90
Tn. S
Tanggal/jam Diagnosis Evaluasi (SOAP) Paraf
keperawatan
P:
Lanjutkan intervensi
1.1 Periksa tanda dan gejala
hipervolemia
1.3 Monitor status hemodinamik
1.4 Monitor intake dan output cairan
1.5 Batasi asupan cairan dan garam
1.6 Tinggikan kepala tempat tidur 30-
40o
09/05/2023 (D. 0027) S:
Ketidakstabilan 1. Pasien mengeluh lesu
Kadar Glukosa O:
Darah berhubungan 1. Keadaan umum sedang
dengan resistensi 2. Kesadaran compos mentis
insulin dibuktikan 3. Kadar glukosa dalam darah cukup
dengan pasien membaik
mengeluh lesu dan 4. TD : 160/90 mmHg
kadar glukosa dalam 5. N : 96 x/menit
darah tinggi 6. RR : 20x/menit
7. S : 36,4 oC
8. GDS : 128 mg/dL
A:
1. Masalah ketidakstabilan kadar
glukosa darah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
2.1 Monitor kadar glukosa darah
2.2 Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia
2.3 Monitor intake dan output cairan
2.5 Kolaborasi pemberian insulin, jika
perlu
09/05/2023 (D. 0009) Perfusi S:
Perifer Tidak Efektif 1. Pasien mengatakan otot terasa
berhubungan dengan lemah
penurunan O:
konsentrasi 1. Keadaan umum sedang
hemoglobin 2. Kesadaran compos mentis
dibuktikan dengan 3. Warna kulit tampak pucat
warna kulit tampak 4. Akral teraba dingin
pucat, akral dingin, 5. CRT ≥2 detik
CRT ≥ 2 detik, Hb : 6. TD : 160/90 mmHg
6,8 g/dL dan Ht : 7. MAP : 113 mmHg
21% A:
1. Masalah perfusi perifer tidak efektif
belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
3.1 Periksa sirkulasi perifer
3.2 Hindari pemasangan infus atau
pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
91
Tn. S
Tanggal/jam Diagnosis Evaluasi (SOAP) Paraf
keperawatan
3.3 Hindari pengukuran tekanan darah
pada ekstermitas dengan
keterbatasan perfusi
09/05/2023 (D. 0129) Gangguan S:
Integritas Kulit 1. Pasien mengatakan terdapat luka
berhubungan dengan dekubitus
penurunan mobilitas O:
dan perubahan 1. Keadaan umum sedang
pigmentasi 2. Kesadaran compos mentis
dibuktikan dengan 3. Kulit tampak kemerahan
kerusakan lapisan 4. Kulit tampak hiperpigmentasi
kulit, kemerahan A:
1. Gangguan integritas kulit belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
4.2 Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah
baring
4.3 Lakukan pemijatan pada area
penonjolan tulang, jika perlu
4.4 Gunakan produk berbahan
petroleum atau minyak pada kulit
kering
09/05/2023 (D. 0056) Gangguan S:
mobilitas fisik 1. Pasien mengatakan otot terasa
berhubungan dengan lemah
penurunan kekuatan 2. Pasien mengatakan gerakan terbatas
otot dibuktikan 3. Pasien mengatakan fisik terasa
dengan kekuatan lemah
otot menurun, O:
gerakan terbatas dan 1. Keadaan umum sedang
fisik lemah 2. Kesadaran compos mentis
3. Pasien tampak lemah
A:
1. Gangguan mobilitas fisik belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
5.1 Identifikasi adanya nyeri atau
keluhan fisik lainnya
5.6 Anjurkan mobilisasi sederhanayang
harus dilakukan (mis. duduk di
tempat tidur,duduk di sisi tempat
tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi)
09/05/2023 (D.0143) Risiko S:-
Jatuh dibuktikan O:
dengan gangguan 1. Skala morse pasien 45 (risiko
keseimbangan tinggi)
2. Pasien terpasang kateter, NGT dan
IVFD
92
Tn. S
Tanggal/jam Diagnosis Evaluasi (SOAP) Paraf
keperawatan
A:
1. Masalah risiko jatuh belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
5.2 Hitung risiko jatuh dengan
menggunakan skala morse
5.3 Memastikan roda tempat tidur
selalu dalam kondisi terkunci
5.4 Menganjurkan memanggil perawat
jika membutuhkan bantuan untuk
berpindah
10/05/2023 (D.0022) S:
Hipervolemia 1. Pasien mengatakan masih terasa
berhubungan dengan berat dan bengkak dibagian kedua
gangguan tangan dan kedua kaki
mekanisme regulasi O:
dibuktikan dengan 1. Keadaan umum sedang
intake lebih banyak 2. Kesadaran compos mentis
dari output 3. Masih tampak edema pada
ekstremitas atas dan bawah,
penilaian edema ±2 mm, waktu
kembali 1 detik
4. Akral teraba hangat
5. Intake : 600 cc
6. Output : 500 cc
7. BC : +100 cc
A:
1. Masalah hipervolemia teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
1.1 Periksa tanda dan gejala
hipervolemia
1.3 Monitor status hemodinamik
1.4 Monitor intake dan output cairan
1.5 Batasi asupan cairan dan garam
1.6 Tinggikan kepala tempat tidur 30-
40o
10/05/2023 (D. 0027) S:
Ketidakstabilan 1. Pasien masih mengeluh lesu
Kadar Glukosa O:
Darah berhubungan 1. Keadaan umum sedang
dengan resistensi 2. Kesadaran compos mentis
insulin dibuktikan 3. Kadar glukosa dalam darah cukup
dengan pasien membaik
mengeluh lesu dan 4. TD : 160/90 mmHg
peningkatan kadar 5. N : 94 x/menit
gula darah 6. RR : 20x/menit
7. S : 36,4 oC
8. GDS : 122 mg/dL
93
Tn. S
Tanggal/jam Diagnosis Evaluasi (SOAP) Paraf
keperawatan
A:
1. Masalah ketidakstabilan kadar
glukosa darah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
2.1 Monitor kadar glukosa darah
2.2 Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia
2.3 Monitor intake dan output cairan
2.4 Kolaborasi pemberian insulin, jika
perlu
10/05/2023 (D. 0009) Perfusi S:
Perifer Tidak Efektif 1. Pasien mengatakan otot masih
berhubungan dengan terasa lemah
penurunan O:
konsentrasi 1. Keadaan umum sedang
hemoglobin 2. Kesadaran compos mentis
dibuktikan dengan 3. Warna kulit masih tampak pucat
warna kulit tampak 4. Akral teraba hangat
pucat, akral dingin, 5. CRT 2 detik
CRT ≥ 2 detik, Hb : 6. TD : 150/80 mmHg
6,8 g/dL dan Ht : 7. MAP : 103 mmHg
21% A:
1. Masalah perfusi perifer tidak efektif
belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
3.1 Periksa sirkulasi perifer
3.2 Hindari pemasangan infus atau
pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
3.3 Hindari pengukuran tekanan darah
pada ekstermitas dengan
keterbatasan perfusi
10/05/2023 (D. 0129) Gangguan S:
Integritas Kulit 1. Pasien mengatakan masih terdapat
berhubungan dengan luka dekubitus
penurunan mobilitas O:
dan perubahan 1. Keadaan umum sedang
pigmentasi 2. Kesadaran compos mentis
dibuktikan dengan 3. Kulit masih tampak kemerahan
kerusakan lapisan 4. Kulit tampak hiperpigmentasi
kulit, kemerahan A:
1. Gangguan integritas kulit belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
4.2 Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah
baring
4.3 Lakukan pemijatan pada area
penonjolan tulang, jika perlu
4.4 Gunakan produk berbahan
94
Tn. S
Tanggal/jam Diagnosis Evaluasi (SOAP) Paraf
keperawatan
petroleum atau minyak pada kulit
kering
10/05/2023 (D. 0056) Gangguan S:
mobilitas fisik 1. Pasien mengatakan otot masih
berhubungan dengan terasa lemah
penurunan kekuatan 2. Pasien mengatakan gerakan masih
otot dibuktikan terbatas
dengan kekuatan 3. Pasien mengatakan fisik masih
otot menurun, terasa lemah
gerakan terbatas dan O:
fisik lemah 1. Keadaan umum sedang
2. Kesadaran compos mentis
3. Pasien masih tampak lemah
A:
1. Gangguan mobilitas fisik belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
5.1 Identifikasi adanya nyeri atau
keluhan fisik lainnya
5.6 Anjurkan mobilisasi sederhanayang
harus dilakukan (mis. duduk di
tempat tidur,duduk di sisi tempat
tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi)
10/05/2023 (D.0143) Risiko S:-
Jatuh dibuktikan O:
dengan gangguan 1. Skala morse pasien masih 45 (risiko
keseimbangan tinggi)
2. Pasien masih terpasang kateter,
NGT dan IVFD
A:
1. Masalah risiko jatuh belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
6.2 Hitung risiko jatuh dengan
menggunakan skala morse
6.3 Memastikan roda tempat tidur
selalu dalam kondisi terkunci
6.4 Menganjurkan memanggil perawat
jika membutuhkan bantuan untuk
berpindah
11/05/2023 (D.0022) S:
Hipervolemia 1. Pasien mengatakan masih terasa
berhubungan dengan berat dan bengkak dibagian kedua
gangguan tangan dan kedua kaki
mekanisme regulasi O:
dibuktikan dengan 1. Keadaan umum sedang
intake lebih banyak 2. Kesadaran compos mentis
dari output 3. Masih tampak edema pada
ekstremitas atas dan bawah,
penilaian edema ±2 mm, waktu
95
Tn. S
Tanggal/jam Diagnosis Evaluasi (SOAP) Paraf
keperawatan
kembali 1 detik
4. Akral teraba hangat
5. Intake : 600 cc
6. Output : 550 cc
7. BC : +50 cc
A:
1. Masalah hipervolemia teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
1.1 Periksa tanda dan gejala
hipervolemia
1.3 Monitor status hemodinamik
1.4 Monitor intake dan output cairan
1.5 Batasi asupan cairan dan garam
1.6 Tinggikan kepala tempat tidur 30-
40o
11/05/2023 (D. 0027) S:
Ketidakstabilan 1. Pasien mengatakan lesu mulai
Kadar Glukosa berkurang
Darah berhubungan O:
dengan resistensi 1. Keadaan umum sedang
insulin dibuktikan 2. Kesadaran compos mentis
dengan pasien 3. Kadar glukosa dalam darah cukup
mengeluh lesu dan membaik
peningkatan kadar 4. TD : 140/90 mmHg
gula darah 5. N : 91 x/menit
6. RR : 20x/menit
7. S : 36,5 oC
8. GDS : 117 mg/dL
A:
1. Masalah ketidakstabilan kadar
glukosa darah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
2.1 Monitor kadar glukosa darah
2.2 Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia
2.3 Monitor intake dan output cairan
2.4 Kolaborasi pemberian insulin, jika
perlu
11/05/2023 (D. 0009) Perfusi S:
Perifer Tidak Efektif 1. Pasien mengatakan kelemahan otot
berhubungan dengan sudah mulai berkurang
penurunan O:
konsentrasi hb 1. Keadaan umum sedang
dibuktikan dengan 2. Kesadaran compos mentis
warna kulit tampak 3. Warna kulit wajah pucat berkurang
pucat, akral dingin, 4. Akral teraba hangat
CRT ≥ 2 detik, Hb : 5. CRT <2 detik
6,8 g/dL dan Ht : 6. TD : 140/90 mmHg
21% 7. MAP : 106 mmHg
96
Tn. S
Tanggal/jam Diagnosis Evaluasi (SOAP) Paraf
keperawatan
A:
1. Masalah perfusi perifer tidak efektif
teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
3.1 Periksa sirkulasi perifer
3.2 Hindari pemasangan infus atau
pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
3.3 Hindari pengukuran tekanan darah
pada ekstermitas dengan
keterbatasan perfusi
11/05/2023 (D. 0129) Gangguan S:
Integritas Kulit 1. Pasien mengatakan masih terdapat
berhubungan dengan luka dekubitus
penurunan mobilitas O:
dan perubahan 1. Keadaan umum sedang
pigmentasi 2. Kesadaran compos mentis
dibuktikan dengan 3. Kulit kemerahan tampak berkurang
kerusakan lapisan 4. Kulit tampak hiperpigmentasi
kulit, kemerahan A:
1. Gangguan integritas kulit belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
4.1 Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah
baring
4.2 Lakukan pemijatan pada area
penonjolan tulang, jika perlu
4.3 Gunakan produk berbahan
petroleum atau minyak pada kulit
kering
11/05/2023 (D. 0056) Gangguan S:
mobilitas fisik 1. Pasien mengatakan kelemahan otot
berhubungan dengan mulai berkurang
penurunan kekuatan 2. Pasien mengatakan gerakan terbatas
otot dibuktikan mulai berkurang
dengan kekuatan 3. Pasien mengatakan fisik lemah
otot menurun, mulai berkurang
gerakan terbatas dan O:
fisik lemah 1. Keadaan umum sedang
2. Kesadaran compos mentis
3. Pasien tampak lemah berkurang
A:
1. Gangguan mobilitas fisik teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
5.1 Identifikasi adanya nyeri atau
keluhan fisik lainnya
5.6 Anjurkan mobilisasi sederhana
97
Tn. S
Tanggal/jam Diagnosis Evaluasi (SOAP) Paraf
keperawatan
yang harus dilakukan (mis. duduk
di tempat tidur,duduk di sisi tempat
tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi)
11/05/2023 (D.0143) Risiko S:-
Jatuh dibuktikan O:
dengan gangguan 1. Skala morse pasien 30 (risiko
keseimbangan sedang)
2. Pasien masih terpasang kateter,
NGT dan IVFD
A:
1. Masalah risiko jatuh teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
6.2 Hitung risiko jatuh dengan
menggunakan skala morse
6.3 Memastikan roda tempat tidur
selalu dalam kondisi terkunci
6.4 Menganjurkan memanggil perawat
jika membutuhkan bantuan untuk
berpindah
Ny. H
Tanggal/jam Diagnosis Evaluasi (SOAP) Paraf
keperawatan
08/05/2023 (D. 0027) S:
Ketidakstabilan 1. Pasien mengeluh lesu
Kadar Glukosa O:
Darah berhubungan 1. Keadaan umum sedang
dengan resistensi 2. Kesadaran compos mentis
insulin dibuktikan 3. Kadar glukosa dalam darah
dengan pasien meningkat
mengeluh lesu dan 4. TD : 120/70 mmHg
peningkatan kadar 5. N : 91 x/menit
gula darah (GDS 6. RR : 20x/menit
272 mg/dL) 7. S : 36,4 oC
8. GDS : 235 mg/dL
A:
1. Masalah ketidakstabilan kadar
glukosa darah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1.1 Monitor kadar glukosa darah
1.2 Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia
1.3 Monitor intake dan output cairan
1.5 Kolaborasi pemberian insulin, jika
98
Ny. H
Tanggal/jam Diagnosis Evaluasi (SOAP) Paraf
keperawatan
Perlu
08/05/2023 (D. 0009) Perfusi S:
Perifer Tidak Efektif 1. Pasien mengatakan kekuatan otot
berhubungan dengan menurun
penurunan O:
konsentrasi 1. Keadaan umum sedang
hemoglobin ditandai 2. Kesadaran compos mentis
dengan warna kulit 3. Warna kulit wajah tampak pucat
tampak pucat, akral 4. Akral teraba dingin
dingin, CRT ≥ 2 5. CRT ≥2 detik
detik, Hb : 10,0 g/dL 6. TD : 120/70 mmHg
dan Ht : 30% 7. MAP : 86 mmHg
A:
1. Masalah perfusi perifer tidak efektif
belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
2.1 Periksa sirkulasi perifer
2.2 Hindari pemasangan infus atau
pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
2.3 Hindari pengukuran tekanan darah
pada ekstermitas dengan
keterbatasan perfusi
08/05/2023 (D. 0056) Intoleransi S:
Aktivitas 1. Pasien mengeluh badan terasa
berhubungan dengan lemah
ketidakseimbangan 2. Pasien mengatakan cepat lelah jika
antara suplai dan beraktivitas
kebutuhan oksigen 3. Pasien mengatakan menjadi sulit
ditandai dengan melakukan aktivitas sehari-hari
merasa lemah 4. Pasien mengatakan kekuatan tubuh
bagian atas menurun
5. Pasien mengatakan kekuatan tubuh
bagian bawah menurun
O:
1. Keadaan umum sedang
2. Kesadaran compos mentis
3. Pasien tampak lemah
4. Warna kulit tampak pucat
5. Pola tidur 7-8 jam
A:
1. Masalah intoleransi aktivitas belum
teratasi
P:
3.2 Monitor pola dan jam tidur
3.5 Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
08/05/2023 (D. 0111) Defisit S:
Nutrisi berhubungan 1. Pasien mengatakan makanan tidak
dengan dihabiskan (3 sendok makan)
ketidakmampuan 2. Pasien mengatakan cepat terasa
99
Ny. H
Tanggal/jam Diagnosis Evaluasi (SOAP) Paraf
keperawatan
mencerna makanan 3. kenyang
ditandai dengan 4. Pasien mengatakan nafsu makan
cepat kenyang menurun
setelah makan, nafsu O:
makan menurun dan 1. Frekuensi makan pasien menurun
bising usus 2. Bising usus 13x/menit
hiperaktif 3. Membran mukosa tampak kering
A:
1. Masalah defisit nutrisi belum
teratasi
P:
4.3 Monitor asupan makanan
08/05/2023 (D. 0143) Defisit S:
pengetahuan tentang 1. Pasien mengatakan mulai mengerti
proses penyakit dengan penyakit yang dideritanya
berhubungan dengan O:
kurang terpapar 1. Pasien tampak mulai berperilaku
informasi ditandai sesuai dengan yang dianjurkan
dengan menanyakan 2. Pasien tampak mulai memahami
masalah yang tentang penyakit yang dideritanya
dihadapi, A:
menunjukkan 1. Masalah defisit pengetahuan
perilaku tidak sesuai teratasi sebagian
anjuran P:
5.1 Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
5.2 Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
5.3 Jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
5.4 Berikan kesempatan untuk bertanya
5.5 Jelaskan penyebab dan faktor risiko
penyakit
5.6 Jelaskan tanda dan gejala yang
ditimbulkan oleh penyakit
08/05/2023 (D.0143) Risiko S:-
Jatuh dibuktikan O:
dengan gangguan 1. Skala morse pasien 45 (risiko
keseimbangan tinggi)
2. Pasien terpasang kateter dan IVFD
A:
1. Masalah risiko jatuh belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
6.2 Hitung risiko jatuh dengan
menggunakan skala morse
6.3 Memastikan roda tempat tidur
selalu dalam kondisi terkunci
6.4 Menganjurkan memanggil perawat
jika membutuhkan bantuan untuk
berpindah
100
Ny. H
Tanggal/jam Diagnosis Evaluasi (SOAP) Paraf
keperawatan
09/05/2023 (D. 0027) S:
Ketidakstabilan 1. Pasien masih mengeluh lesu
Kadar Glukosa O:
Darah berhubungan 1. Keadaan umum baik
dengan resistensi 2. Kesadaran compos mentis
insulin ditandai 3. Kadar glukosa dalam darah cukup
dengan pasien menurun
mengeluh lesu dan 4. TD : 110/80 mmHg
peningkatan kadar 5. N : 87 x/menit
gula darah (GDS 6. RR : 20x/menit
272 mg/dL) 7. S : 36,4 oC
8. GDS : 223 mg/dL
A:
1. Masalah ketidakstabilan kadar
glukosa darah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1.1 Monitor kadar glukosa darah
1.2 Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia
1.3 Monitor intake dan output cairan
1.5 Kolaborasi pemberian insulin, jika
perlu
09/05/2023 (D. 0009) Perfusi S:
Perifer Tidak Efektif 1. Pasien mengatakan kekuatan otot
berhubungan dengan belum membaik
penurunan O:
konsentrasi 1. Keadaan umum baik
hemoglobin ditandai 2. Kesadaran compos mentis
dengan warna kulit 3. Warna kulit wajah masih tampak
tampak pucat, akral pucat
dingin, CRT ≥ 2 4. Akral teraba hangat
detik, Hb : 10,0 g/dL 5. CRT 2 detik
dan Ht : 30% 6. TD : 110/80 mmHg
7. MAP : 90 mmHg
A:
1. Masalah perfusi perifer tidak efektif
teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
2.1 Periksa sirkulasi perifer
2.2 Hindari pemasangan infus atau
pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
2.3 Hindari pengukuran tekanan darah
pada ekstermitas dengan
keterbatasan perfusi
09/05/2023 (D. 0056) Intoleransi S:
Aktivitas 1. Pasien masih mengeluh badan
berhubungan dengan terasa lemah
ketidakseimbangan 2. Pasien mengatakan masih cepat
antara suplai dan lelah jika beraktivitas
101
Ny. H
Tanggal/jam Diagnosis Evaluasi (SOAP) Paraf
keperawatan
kebutuhan oksigen 3. Pasien mengatakan masih sulit
ditandai dengan melakukan aktivitas sehari-hari
merasa lemah 4. Pasien mengatakan kekuatan tubuh
bagian atas belum membaik
5. Pasien mengatakan kekuatan tubuh
bagian bawah belum membaik
O:
1. Keadaan umum baik
2. Kesadaran compos mentis
3. Pasien masih tampak lemah
4. Warna kulit masih tampak pucat
5. Pola tidur 7-8 jam
A:
1. Masalah intoleransi aktivitas belum
teratasi
P:
3.2 Monitor pola dan jam tidur
3.5 Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
09/05/2023 (D. 0111) Defisit S:
Nutrisi berhubungan 1. Pasien mengatakan makanan masih
dengan tidak dihabiskan (4 sendok makan)
ketidakmampuan 2. Pasien mengatakan masih cepat
mencerna makanan terasa kenyang
ditandai dengan 3. Pasien mengatakan nafsu makan
cepat kenyang sudah sedikit lebih baik
setelah makan, nafsu O:
makan menurun dan 1. Frekuensi makan pasien sedikit
bising usus membaik
hiperaktif 2. Bising usus 11x/menit
3. Membran mukosa masih tampak
kering
A:
1. Masalah defisit nutrisi teratasi
sebagian
P:
4.3 Monitor asupan makanan
09/05/2023 (D. 0143) Defisit S:
pengetahuan tentang 1. Pasien mengatakan telah mengerti
proses penyakit dengan penyakit yang dideritanya
berhubungan dengan O:
kurang terpapar 1. Pasien tampak telah berperilaku
informasi ditandai sesuai dengan yang dianjurkan
dengan menanyakan 2. Pasien tampak telah memahami
masalah yang tentang penyakit yang dideritanya
dihadapi, A:
menunjukkan 1. Masalah defisit pengetahuan
perilaku tidak sesuai teratasi
anjuran P:
Masalah teratasi, intervensi dihentikan
102
Ny. H
Tanggal/jam Diagnosis Evaluasi (SOAP) Paraf
keperawatan
09/05/2023 (D.0143) Risiko S:-
Jatuh dibuktikan O:
dengan gangguan 1. Skala morse pasien masih 45 (risiko
keseimbangan tinggi)
2. Pasien terpasang kateter dan IVFD
A:
1. Masalah risiko jatuh belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
6.2 Hitung risiko jatuh dengan
menggunakan skala morse
6.3 Memastikan roda tempat tidur
selalu dalam kondisi terkunci
6.4 Menganjurkan memanggil perawat
jika membutuhkan bantuan untuk
berpindah
10/05/2023 (D.0027) S:
Ketidakstabilan 1. Pasien mengatakan lesu mulai
Kadar Glukosa berkurang
Darah berhubungan O:
dengan resistensi 1. Keadaan umum baik
insulin ditandai 2. Kesadaran compos mentis
dengan pasien 3. Kadar glukosa dalam darah cukup
mengeluh lesu dan menurun
peningkatan kadar 4. TD : 120/80 mmHg
gula darah (GDS 5. N : 90x/menit
272 mg/dL) 6. RR : 18x/menit
7. S : 36,3 oC
8. GDS : 181 mg/dL
A:
1. Masalah ketidakstabilan kadar
glukosa darah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
1.1 Monitor kadar glukosa darah
1.2 Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia
1.3 Monitor intake dan output cairan
1.5 Kolaborasi pemberian insulin, jika
perlu
10/05/2023 (D. 0009) Perfusi S:
Perifer Tidak Efektif 1. Pasien mengatakan kekuatan otot
berhubungan dengan sudah sedikit membaik
penurunan O:
konsentrasi 1. Keadaan umum baik
hemoglobin ditandai 2. Kesadaran compos mentis
dengan warna kulit 3. Warna kulit wajah masih tampak
tampak pucat, akral pucat
dingin, CRT ≥ 2 4. Akral teraba hangat
detik, Hb : 10,0 g/dL 5. CRT <2 detik
dan Ht : 30% 6. TD : 120/80 mmHg
7. MAP : 93 mmHg
103
Ny. H
Tanggal/jam Diagnosis Evaluasi (SOAP) Paraf
keperawatan
A:
1. Masalah perfusi perifer tidak efektif
teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
2.1 Periksa sirkulasi perifer
2.2 Hindari pemasangan infus atau
pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
2.3 Hindari pengukuran tekanan darah
pada ekstermitas dengan
keterbatasan perfusi
10/05/2023 (D. 0056) Intoleransi S:
Aktivitas 1. Pasien mengatakan badan terasa
berhubungan dengan lemah mulai berkurang
ketidakseimbangan 2. Pasien mengatakan cepat lelah jika
antara suplai dan beraktivitas mulai berkurang
kebutuhan oksigen 3. Pasien mengatakan sulit melakukan
ditandai dengan aktivitas sehari-hari mulai
merasa lemah berkurang
4. Pasien mengatakan kekuatan tubuh
bagian atas mulai membaik
5. Pasien mengatakan kekuatan tubuh
bagian bawah mulai membaik
O:
1. Keadaan umum baik
2. Kesadaran compos mentis
3. Pasien tampak lemah berkurang
4. Warna kulit masih tampak pucat
5. Pola tidur 7-8 jam
A:
1. Masalah intoleransi aktivitas
teratasi sebagian
P:
3.2 Monitor pola dan jam tidur
3.5 Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
10/05/2023 (D. 0111) Defisit S:
Nutrisi berhubungan 1. Pasien mengatakan makan 7 sendok
dengan 2. Pasien mengatakan perasaan cepat
ketidakmampuan kenyang mulai berkurang
mencerna makanan 3. Pasien mengatakan nafsu makan
ditandai dengan sudah mulai membaik
cepat kenyang O:
setelah makan, nafsu 1. Frekuensi makan pasien membaik
makan menurun dan 2. Bising usus 12x/menit
bising usus 3. Membran mukosa masih tampak
hiperaktif kering
A:
1. Masalah defisit nutrisi teratasi
sebagian
104
Ny. H
Tanggal/jam Diagnosis Evaluasi (SOAP) Paraf
keperawatan
P:
4.3 Monitor asupan makanan
10/05/2023 (D.0143) Risiko S:-
Jatuh dibuktikan O:
dengan gangguan 1. Skala morse pasien 30 (risiko
keseimbangan sedang)
2. Pasien terpasang kateter dan IVFD
A:
1. Masalah risiko jatuh teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
6.2 Hitung risiko jatuh dengan
menggunakan skala morse
6.3 Memastikan roda tempat tidur
selalu dalam kondisi terkunci
6.4 Menganjurkan memanggil perawat
jika membutuhkan bantuan untuk
berpindah
4.2 Pembahasan
regulasi
bahwa kadar natrium pasien tersebut yaitu 131 mmol/L dimana nilai
banyak daripada output (balance cairan +100 cc) dan kadar Hb/Ht
Hipervolemia ini ditandai dengan gejala dan tanda mayor yaitu berupa
kematian.
oleh adanya keluhan lelah dan lesu serta peningkatan kadar glukosa
darah yaitu 272 mg/dL. Pada pasien 1 diabetes mellitus ini disebabkan
oleh garis keturunan, pola makan, kelebihan berat badan dan hipertensi.
makannya.
menularkan namun dianggap cukup serius, hal ini karena insulin tidak
terjadi karena beberapa faktor yaitu karena usia, jenis kelamin, garis
memiliki arti kadar glukosa darah naik atau turun dari rentang normal
gejala dan tanda mayor berupa mengantuk, pusing, lelah atau lesu.
108
dimana dalam penelitian yang dilakukan oleh Pramita pada tahun 2013,
Pada pasien 1 telah ditemukan adanya beberapa tanda dan gejala berupa
kulit wajah tampak pucat, akral teraba dingin, CRT ≥2 detik, kadar
hemoglobin 6,8 g/dL dan hematokrit 21% serta tekanan darah mencapai
10,0 g/dL dan kadar hematokrit 30% serta tekanan darah 130/90
mmHg.
CRT >3 detik, nadi perifer menurun atau tidak teraba, akral teraba
dilakukan evaluasi pada hari ke-3 dengan hasil perfusi perifer tidak
kulit pada pasien tersebut. Adanya gangguan integritas kulit pada pasien
cairan. Selain itu, tanda dan gejala yang dirasakan dapat berupa rasa
gatal atau pruritus, kulit terasa kering dan juga muncul memar serta
integritas kulit yang salah satu tindakannya yaitu edukasi kepada pasien
dan keluarga untuk rutin mengubah posisi atau alih baring setiap 2 jam
dilakukan oleh Andani pada tahun 2016 yang berjudul “Efektifitas Alih
lemah.
fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri ditandai dengan
yang telah dilakukan oleh Sandra pada tahun 2022 dengan judul “Studi
rentang gerak (ROM) dimana tanda atau gejala tersebut lebih mengarah
aktivitas secara bertahap. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah
mencerna makanan
merasa mual bahkan muntah dan tidak nafsu makan. Hal tersebut yang
kronis. Menurut SDKI (2017), defisit nutrisi yaitu asupan nutrisi tidak
hiperaktif.
makanan tinggi kalori dan tinggi protein. Hal tersebut sesuai dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Fardani pada tahun 2019 yang
gagal ginjal kronis ini. Adanya defisit pengetahuan pada pasien 2 yaitu
menderita penyakit gagal ginjal kronis ini dalam kurun waktu kurang
faktor risiko serta menjelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh
bahkan kematian.
120
risiko jatuh pada kedua pasien yang dibuktikan dengan skala morse 45
Menurut teori, risiko jatuh pada pasien dengan gagal ginjal kronis
merasa lemas dan berisiko untuk terjatuh (Suharyanto & Majid, 2013).
agen farmakologis.
terkunci. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Pelayanan Rumah Sakit” bahwa roda tempat tidur merupakan hal yang
dapat mengakibatkan pasien jatuh dari tempat tidur jika tidak terkunci.
Tindakan ini juga adalah salah satu upaya dan langkah preventif yang
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut :
mmol, kreatinin 5,8 mmol dan hemoglobin 6,8 g/dL. Sedangkan pada
123
124
yaitu risiko jatuh, dengan skala morse pasien yang sama yaitu 45 (risiko
tinggi).
berdasarkan kriteria tanda dan gejala mayor, minor dan kondisi pasien
saat ini.
berdasarkan teori yang ada dan sesuai dengan kebutuhan pasien dengan
CKD on HD.
sebagian.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi penulis
penelitian pada pasien dengan CKD on HD. Penulis juga berharap pada
HD.
diharapkan hasil studi kasus ini dapat menjadi acuan pembanding bagi
peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Afikah, (2021). Tatalaksana Protein Energy Wasting Pada Penyakit Ginjal Kronik
Dengan Hemodialisis, Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Volume 12
Nomor 1, (48)
Candrasatria, (2015). Left Atrial Myxoma in Pregnancy: A Challenge in
Diagnosis and Management, Indonesian Journal of Cardiology Volume
35 Nomor 1, (34–39)
Delima, (2017). Faktor Risiko Penyakit Ginjal Kronik : Studi Kasus Kontrol Di
Empat Rumah Sakit Di Jakarta Tahun 2014, Jurnal Kesehatan Volume
45 Nomor 1, (17–26)
Fadhilah, (2014). Chronic Kidney Disease Stage V.J Jurnal Kesehatan, Volume 1
Nomor 2, (109–113)
Handayan, (2013). Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Hidup
Pasien Chronic Kidney Disease, Jurnal Kesehatan Volume 9 Nomor 2,
(238–245)
Isnayati, (2020). Jurnal Keperawatan Kompres NaCl 0,9% Dalam Upaya
Menurunkan Nyeri Post Inersi Av Fistula Pada Pasien Gagal Ginjal
Kronik, Jurnal Kesehatan Volume 2 Nomor 1, (1–12)
Kemenkes RI, (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018, Kementrian
Kesehatan RI, Volume 53 Nomor 9, (1689–1699)
Kemenkes RI, (2017). Infodatin Situasi Penyakit Ginjal Kronis, Situasi Penyakit
Ginjal Kronik, (1–10)
Koerniawan, (2022). Aplikasi Standar Proses Keperawatan: Diagnosis, Outcome,
Dan Intervensi Pada Asuhan Keperawatan, Jurnal Keperawatan
Silampari, Volume 3 Nomor 2, (739–751)
Madania, (2022). Analisis Biaya Dan Nilai Utilitas Pada Pasien Hemodialisis
Yang Diberikan Terapi Erythropoiesis Di Rumah Sakit, Indonesian
Journal of Pharmaceutical Education, Volume 1 Nomor 3, (190–202)
Narsa, (2020). Jurnal Sains Dan Kesehatan, Jurnal Sains Dan Kesehatan, Volume
3 Nomor 1, (242–247)
Nurani, (2016). Pengaruh Tindakan Pemasangan Water Seal Drainase (WSD)
Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Efusi Pleura Di Rumah Sakit
Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga, Jurnal Kesehatan, (1–11)
Pakingki, (2019). Pola Peresepan Penyakit Gagal Ginjal Di Instansi Rawat Inap
Rs. Gunung Maria Tomohon, Jurnal Biofarmasetikal Volume 2 Nomor
2, (109–119)
Ramadhani, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kepatuhan
Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Riau, Jurnal Kesehatan
Ilmiah Volume 7 Nomor 2
Rivandi, (2015). Hubungan Diabetes Melitus Dengan Kejadian Gagal Ginjal
Kronik, Jurnal Majority, Volume 4 Nomor 9, (27–34)
Sasmita, (2015). Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Strategi Koping
Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis, Jurnal
Kesehatan Volume 2 Nomor 2
Supratti, (2016). Pendokumentasian Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah
Sakit Umum Daerah Mamuju, Indonesia, Jurnal Kesehatan Manarang
Volume 2, (44–51)
Surya, (2018). Hubungan Protein Urine Dengan Laju Filtrasi Glomerulus Pada
Penderita Penyakit Ginjal Kronik Dewasa Di RSUP Dr. M.Djamil
Padang Tahun 2015-2017, Jurnal Kesehatan Andalas, Volume 7 Nomor
4, (469)
Suharyanto T, (2013). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan
Sistem Perkemihan Jakarta Timur: cv. trans info media, hal 283.
Simatupang, (2022). Studi Kasus Asuhan Keperawatan Pada Pasien Penyakit
Ginjal Kronis Dengan Masalah Keperawatan Gangguan Integritas Kulit,
Jurnal Keperawatan Cikini Volume 3 Nomor 2, (47–52)
Purnamasari, (2023). Berbudaya Sehat Gambaran Pengelolaan Hipervolemia Pada
Gagal Jantung Kongestif Di Rumah Sakit, Jurnal Keperawatan Volume
1 Nomor 1
Hasanah, (2020). Hubungan Kadar Ureum Dan Kreatinin Dengan Tingkat Fatigue
Pada Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) Yang Menjalani
Hemodialisa Di Ruang Hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin, Jurnal
Citra Keperawatan Volume 8 Nomor 2, (86–92)
Pramita, (2013). Efektivitas Edukasi Terapi Insulin Terhadap Pengetahuan Dan
Perbaikan Glikemik Pasien Diabetes Melitus, Indonesian Journal of
Clinical Pharmacy Volume 2 Nomor 4, (136–144)
Widhawati, (2021). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Asupan Cairan Terhadap
Kepatuhan Pembatasan Cairan Pasien Hemodialisis, Jurnal Kesehatan
Volume 8 Nomor 2, (140–46)
Suandika, (2022). Pemberian Transfusi Darah Sebagai Upaya Peningkatan Perfusi
Jaringan Pada Pasien Anemia, Jurnal Inovasi Penelitian Volume 3
Nomor 5, (151–156).
Sandra, (2021). Studi Kasus dengan Gangguan Mobilitas Fisik Pasien Stroke
Iskemik dengan Hemiparasis Setelah diberikan Stimulasi Sikat Sensori,
Jurnal Keperawatan Volume 5 Nomor 1
Rismayanthi, (2010). Terapi Insulin Sebagai Alternatif Pengobatan Bagi Penderita
Diabetes, Jurnal Kesehatan Volume 6 Nomor 2, (29–36)
Isnaeni, (2018). Pemberian Aktivitas Bertahap Untuk Mengatasi Masalah
Intoleransi Aktivitas Pada Pasien Chf, Jurnal Manajemen Asuhan
Keperawatan Volume 2 Nomor 1, (1–6)
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI) Edisi 1 Cetakan 3 (Revisi) Jakarta : Dewan Pengurus Pusat
PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI) Edisi 1 Cetakan 2 Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2019) Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI) Edisi 1 Cetakan 2 Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI