Anda di halaman 1dari 8

2

KEGIATAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN (PPL)


KECAMATAN TANAH SEPENGGAL LINTAS
KABUPATEN BUNGO

FIELD FARMING ACTIVITIES (PPL)


KECAMATAN TANAH SEPENGGAL LINTAS DISTRICT BUNGO

Isyaturriyadhah, Sopia Anismar


Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muara Bungo
Jambi 37228, Indonesia

e-mail: isyaturriyadhah_amin@yahoo.com, soviaanimar@yahoo.com

ABSTRAK
Kehadiran tenaga penyuluh pertanian lapangan (PPL) sangatlah penting
artinya bagi petani karena petugas penyuluh pertanian lapangan merupakan ujung
tombak dari keberhasilan kegiatan pembangunan pertanian. Dalam menjalankan
tugasnya PPL dibatasi oleh suatu Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian (WKPP)
yang terdapat di dalam Wilayah Kerja Balai Penyuluh Pertanian. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian kegiatan PPL di Kecamatan
Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo. Dalam penelitian ini di gunakan
pendekatan diskriptif kuantitatif. Responden dalam penelitian ini adalah 2 orang
penyuluh dan 41 orang anggota kelompok tani. Untuk mengetahui kegiatan
penyuluhan dan kesesuaian kegiatan penyuluh dihitung dengan menggunakan
skala likert. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa skor kesesuaian pelaksanaan
tugas PPL secara keseluruhan adalah 2570 dan dikatakan berada pada kategori
sesuai dengan rencana kegiatan yang telah dibuat sebelumnya.

Keywords : Kegiatan; PPL; Kesesuaian

ABSTRACT
The presence of agricultural extension workers is very important for
farmers because field extension workers are the spearhead of agricultural
development activities. In carrying out its duties, PPL is limited by an
Agricultural Extension Work Area (WKPP) contained within the Agricultural
Extension Workers Work Area. The purpose of this study was to determine the
suitability of the Field Agricultural Extension (PPL) activities in the Tanah
Sepenggal Subdistrict, Bungo District. In this research a quantitative descriptive
approach is used. Respondents in this study were 2 instructors and 41 members of
farmer groups. To find out the extension activities and the appropriateness of
extension activities, Likert scale is used. The results showed that the overall
suitability score of the PPL task implementation was 2570 and said to be in the
appropriate category.

Keywords: Activity; PPL; Conformity

67
68

Pendahuluan produksi usaha mereka dan diharapkan


dapat menaikan taraf hidupnya dengan
Kehadiran tenaga penyuluh menjaga kelestarian lingkungannya.
pertanian lapangan (PPL) sangatlah Karena sifatnya yang demikian, maka
penting artinya bagi petani karena penyuluhan bisa juga disebut
petugas penyuluh pertanian lapangan pendidikan nonformal (Kartono,
adalah ujung tombak dari kegiatan 2008).
pembangunan pertanian (Samsuddin, Seseorang PPL yang mampu
1987). Dalam menjalankan tugasnya mewujudkan tujuan penyuluhan
PPL dibatasi oleh suatu Wilayah Kerja pertanian dikatakan telah melakukan
Penyuluhan Pertanian (WKPP) yang penyuluhan yang mempunyai dampak
terdapat di dalam Wilayah Kerja Balai atau berhasil guna sesuai dengan pro-
Penyuluh Pertanian. Penyuluh gram yang telah direncanakan
Pertanian Lapangan (PPL) tersebut sebelumnya. Menurut Mardikanto
bertugas menangani masalah-masalah (1993), rencana kerja merupakan
pertanian sesuai dengan pendidikan rencana kegiatan yang akan
dan keahlian yang dimilikinya. dilaksanakan demi tercapainya tujuan
Seorang PPL dapat membantu yang diharapkan. Dengan adanya
petani dalam usaha mereka rencana kerja pelaksanaan penyuluhan
meningkatkan produksi dan mutu hasil dapat dilakukan secara terorganisir
produksinya guna meningkatkan (Adenan, 2004), sehingga evaluasi
kesejahteraan petani. Oleh karena itu terhadap penyuluhan lebih akurat dan
penyuluh mempunyai banyak peran mudah untuk dilaksanakan.
antara lain sebagai pembimbing petani, Penyuluh Pertanian Lapangan
organisator, dinamisator, pelatih, di Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas
teknisi dan jembatan penghubung bertugas untuk mewujudkan
antara keluarga petani dan instansi kesejahteraan petani dengan
penelitian dibidang pertanian menggunakan teknologi-teknologi
(Mardikanto, 1993)(Mardikanto, yang terbaru berdasarkan rencana kerja
2003). Disamping itu penyuluh yang telah disusun. Penyuluh
pertanian selalu mengacu kepada Pertanian Lapangan tersebut adalah
kegiatan-kegiatan yang ada dan dapat penyuluh yang membina kelompok
di temui dilapangan atau harus selalu tani sesuai dengan wilayah binaannya.
disesuaikan dengan keadaan yang Fungsi dari penyuluh tersebut adalah
dihadapi, yang ditujukan kepada para membuat kegiatan-kegiatan yang
petani dan keluarganya yang berkaitan dengan minat kebutuhan
berlangsung terus-menerus agar petani dan memudahkah petani untuk
mereka mau dan mampu mencapai tujuan. Kegiatan penyuluhan
meningkatkan jumlah dan mutu yang dilaksanakan pada kelompok tani
69

di Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Kegiatan PPL dalam penelitian


banyak terdapat di 2 Desa yaitu desa yaitu :
Paku Aji dan desa Sungai Puri yang 1) Membuat dan melaksanakan
merupakan desa yang memiliki rencana kerja
kelompok tani terbanyak yaitu 2) Membina kelompok tani.
sebanyak 10 kelompok tani, jika 3) Menyampaikan informasi,
dibandingkan dengan desa-desa lain memberikan pengetahuan dan
yang ada di Kecamatan Tanah teknologi pertanian.
Sepenggal Lintas. 4) Membantu terselenggaranya usaha-
Sehingga tujuan penelitian ini usaha kegiatan petani dengan
adalah untuk mengetahui kesesuaian pemecahan masalah.
kegiatan yang dilakukan oleh PPL Kegiatan di atas dianalisis
dalam melaksanakan tugasnya di kemudian dinilai kesesuaiannya
lapangan. dengan kriteria : Sesuai (1926-2625),
Kurang sesuai (skor 1225-1925) dan
Tidak sesuai (skor 525-1224)
Metode Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Hasil Dan Pembahasan
Desa Paku Aji dan Sungai Puri
Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Identitas Responden
Kabupaten Bungo. Metode penelitian 1. Umur
ini menggunakan metode survey. Sur- persentase umur terbesar pada
vey yaitu dengan cara pengamatan petani di daerah penelitian adalah
langsung ke lokasi penelitian dan 26 ± 40 tahun yaitu sebesar 39,03
menggunakan kuesioner sebagai alat % (15 orang) sedangkan untuk
pengumpulan data yang pokok persentase umur penyuluh adalah
(Sugiyono, 2011) (Yitnosumarto. 100% (2 orang) berada pada
2006). Dalam penelitian ini di kisaran antara 36-42 tahun.
gunakan pendekatan diskriptif Angka tersebut menunjukkan
kuantitatif. Responden dalam bahwa mayoritas petani dan
penelitian ini adalah 2 orang penyuluh penyuluh berusia produktif, yang
dan 41 orang anggota kelompok tani. aktif dalam menyebarkan inovasi
Untuk mengetahui kegiatan baru dan informasi-informasi yang
penyuluhan dan kesesuaian kegiatan dibutuhkan oleh petani, karena
penyuluh digunakan perhitungan pada usia tersebut petani dan
dengan skala likert. penyuluh mempunyai kemampuan
fisik yang kuat dan dinamis, serta
masih memiliki kemauan untuk
mengembangkan diri.
70

2. Pendidikan pendidikan dan wawasan


Sebagian besar petani penyuluh.
responden berpendidikan, SD
yaitu sebanyak 4 petani (9,75 %), 3. Pengalaman Kerja Petani dan
sedangkan yang berpendidikan Penyuluh.
SMP sebanyak 15 petani (36,58 Pengalaman bekerja petani
%), yang berpendidikan SMA responden terbesar di daerah penelitian
sebanyak 18 petani (43,91 %) dan adalah berkisar 6-10 tahun berjumlah
berpendidikan D3 dan S1 12 orang (36,58%).
sebanyak 4 petani (9,75 %). Semakin banyak pengalaman yang
Faktor pendidikan dapat dimilki oleh petani maka akan bijak
mempengaruhi petani dalam dalam mengambil keputusan.
mengadopsi teknologi baru Pengalaman bertani akan diperoleh
dimana tingkat pendidikan pada seseorang berdasarkan lama mereka
umumnya akan mempengaruhi bergerak dalam suatu kegiatan di
cara berpikir petani. Petani yang bidang pertanian.
memperoleh pendidikan lebih Hasil penelitian menunjukkan
tinggi besar kemungkinannya bahwa pengalam kerja penyuluh 5-10
mempunyai sikap lebih cepat tahun. Pengalaman bekerja merupakan
menerima dan menyerap teknologi salah satu faktor yang berperan
baru dari pada tingkat pendidikan penting dalam pengambilan keputusan.
rendah yang cenderung menutup Pengalaman penyuluh menunjukkan
diri terhadap penemuan-penemuan keuletan dan kematangan dalam
baru yang berkaitan dengan menghadapi berbagai masalah yang
pengembangan usahataninya. dialami oleh penyuluh. Pengalaman
Hasil penelitian juga diketahui bekerja penyuluh diukur dalam tahun
bahwa untuk pendidikan PPL sejak penyuluh pertama kali bekerja.
dalam penelitian ini yaitu Sarjana
(S1). Pendidikan merupakan
syarat penting dalam usaha Kegiatan PPL
menyebarkan informasi-informasi
baru kepada petani, karena dengan 1. Membuat dan Melaksanakan
pendidikan dan kemampuan yang Rencana Kerja
dimiliki penyuluh tersebut maka Rencana kerja merupakan
rencana kegiatan yang akan
informasi-informasi yang
dilaksanakan demi tercapainya tujuan
disampaikan kepada petani akan yang diharapkan. Dengan adanya
mudah diterima dan dalam rencana kerja ini pelaksanaan
penyampaian informasi tersebut penyuluhan dapat dilakukan secara
sangat dipengaruhi oleh tingkat terorganisir, sehingga evaluasi
71

terhadap penyuluhan lebih akurat dan serta mengembangkan peran serta


mudah untuk dilaksanakan. petani dalam pembangunan pertanian.
Penelitian ini mengukur Hal ini sesuai dengan pendapat
rencana kerja yang dibuat dan
Suhardiyono (1992) yang menyatakan
dilaksanakan meliputi kegiatan PPL
dalam membuat dan menyusun bahwa untuk mengembangkan
rencana kerja, mengesahkan rencana partisipasi petani maka dipandang
kerja, menyusun rencana jadwal perlu untuk melakukan pembinaan
kunjungan, memberitahukan jadwal terhadap kelompok-kelompok tani
kunjungan, frekuensi pertemuan yang telah terbentuk.
kelompok dan prosedur kunjungan. Kategori kesesuaian dimensi
Pelaksanaan tugas PPL
pelaksanaan tugas PPL membina
membuat dan melaksanakan pogram
kerja dalam kategori sesuai hal ini kelompok tani berdasarkan
terlihat dari nilai total skor pertanyaan perhitungan skoring berada pada
yaitu 805. Realisasi kegiatan bila kategori sesuai. Petani merasa antusias
diurutkan, yang paling sesuai yang untuk ikut serta dalam pembinaan dan
dilakukan oleh penyuluh adalah pelatihan yang diberikan karena ingin
kegiatan menyusun kerja, kegiatan menambah wawasan yang dimiliki,
pengesahan rencana kerja, kegiatan
selain itu waktu pelaksanaan kegiatan
pertemuan kelompok tani, memberi
tahu jadwal kunjungan, mengadakan dan pelatihan yang fleksibel sehingga
pertemuan disetiap wilayah kerja, mempermudah petani untuk
kunjungan PPL terhadap aktivitas lain menghadiri kegiatan disamping itu
dan yang terakhir adalah kegiatan juga pembinaan dan pelatihan yang
penyusunan jadwal kunjungan. diberikan sesuai dengan kebutuhan dan
minat petani.
2. Membina Kelompok Tani
Pembinaan kelompok tani Berdasarkan keterangan yang
adalah usaha memberikan kesempatan diperoleh dari pihak PPL bahwa
belajar kepada para anggota kelompok kegiatan pelatihan dan pembinaan
tani untuk mendapatkan kesamaan kelompok tani tetap diadakan dan
pikiran dan tujuan, sehingga mereka materi yang diberikan disesuaikan
mampu bekerjasama dalam dengan keinginan dari kelompok tani
menanggulangi setiap masalah yang berdasarkan kebutuhan kelompok.
timbul dalam penyelenggaraan Selain itu pelaksanaan tugas PPL
usahatani di kawasannya. membina kelompok tani diindikasi
Tugas PPL di lokasi penelitian oleh upaya keras PPL di lapangan
adalah membina kelompok tani, untuk untuk selalu berusaha mencari solusi
meningkatkan efektifitas sistem kerja masalah pertanian yang diajukan
latihan dan kunjungan dari kegiatan petani binaan secara tepat dan cepat,
penyuluhan dan guna menumbuhkan pada saat pertemuan di kelompok atau
saat kunjungan ke wilayah kerja.
72

Kesempatan menyampaikan saran tersebut, memperoleh pengetahuan


yang terkait dengan pembinaan agar tidak menyulitkan responden itu
kelompok tani dan masalah pertanian sendiri dan informasi yang diperoleh
pada pertemuan rutin di BPP atau di bermanfaat sehingga bisa membantu
Dinas merupakan alasan lain mereka dimasa yang akan datang.
pendorong semangat PPL dalam
bekerja. Penyelenggaraan penyuluhan 4. Membantu terselenggaranya
pertanian yang terstruktur, secara tidak usaha-usaha kegiatan petani
langsung juga menjadi sarana dengan pemecahan masalah.
pemantau kinerja, kunjungan Beberapa hal yang dilihat
(karyawisata) ke daerah lain untuk dalam pelaksanaan tugas PPL adalah
melihat keberhasilan pelaksanaan membantu terselenggaranya kegiatan
kegiatan penyuluhan di daerah lain, petani yang menjadi binaannya dengan
sebagai bahan pembanding. pemecahan masalah, artinya kegiatan
PPL membantu petani memecahkan
berbagai permasalahan yang dihadapi.
3. Menyampaikan informasi, Skor yang diperoleh dalam
memberikan pengetahuan dan indikator ini sebesar 2500 dan
teknologi pertanian. dikatakan sesuai. Artinya responden
Beberapa hal yang diamati benar-benar merasakan bantuan
dalam pelaksanaan tugas PPL adalah pemecahan masalah yang dilakukan
membantu terselenggaranya kegiatan melalui kegiatan penyuluhan untuk
petani yang bersangkutan dengan keperluan usaha kelompok tani.
pemecahan masalah dalam arti Berdasarkan informasi dari responden,
kegiatan yang dilakukan PPL yaitu mereka memang memiliki tujuan
membantu petani memecahkan untuk meningkatkan produksi dari
berbagai permasalahan yang kegiatan usahatani yang dijalankannya,
dihadapinya. Pelaksanaan tugas karena itu responden memanfaatkan
menyampaikan informasi pertanian, bantuan yang di berikan oleh
mengajarkan pengetahuan dan pemerintah dan juga setiap pelatihan-
teknologi pertanian dalam kategori pelatihan yang diadakan untuk
sesuai dengan nilai skor 1970. peningkatan produksi usahataninya.
Penyuluh memiliki pertimbangan Sehingga diharapkan terjadi perubahan
tertentu untuk kegiatan pertanian yang yang dimaksudkan adalah perubahan-
diberikan pada responden dengan perubahan yang lebih baik. Hal ini
menyesuaikannya dengan nilai sesuai dengan pendapatan
loyalitas kelompok tani dan Kartasapoetra (1994) bahwa terjadi
kemampuan responden untuk perubahan-perubahan yang tadinya
mengembangkan usaha pertaniannya bersifat kurang menguntungkan
73

menjadi sesuatu yang lebih baik dan kategori sesuai dengan rencana
lebih menguntungkan. kegiatan yang telah dibuat
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya.
diperoleh skor rata-rata kesesuaian
pelaksanaan tugas PPL secara Saran
keseluruhan adalah 2570 dan Perlu ditingkatkan sarana dan
dikatakan sesuai karena berada dalam prasarana seperti alat peraga, gambar
interval 1926-2625 berdasarkan contoh dan lain-lain yang menunjang
kriteria yang telah ditentukan. dalam penyampaian informasi kepada
Dari hasil penelitian diketahui petani dan PPL harus lebih sering
bahwa petani benar-benar merasakan mengikuti seminar atau pelatihan
bantuan pemecahan masalah yang untuk meningkatkan wawasan
dilaksanakan melalui kegiatan sehingga informasi yang akan di
penyuluhan untuk keperluan usahatani berikan selalu update dan bisa diterima
kelompok tani. Berdasarkan informasi dengan lebih baik oleh petani.
dari responden, mereka memang
memiliki tujuan untuk meningkatkan Daftar Pustaka
produksi usahatani yang dijalankan,
karena itu responden memanfaatkan Adenan, 2004. Efektifitas Penyuluhan;
Petunjuk bagi Penyuluh
bantuan yang di berikan oleh
Pertanian. Erlangga. Jakarta.
pemerintah untuk peningkatan
produksi. Misalnya, kegiatan SLPTT, Kartono. 2008. Pengertian Penyuluhan
SRI, Optimasi lahan mengatasi Pertanian dan Sistem
masalah hama dan penyakit tanaman. Pengukuran Kinerja Berbasis
Kompetensi. Raja Grafindo
Persada. Surakarta
Kartasapoetra. 1994. Teknologi
Kesimpulan Dan Saran
Penyuluhan Pertanian. Bina
Kesimpulan Aksara. Jakarta
Kesesuaian kegiatan Mardikanto 1993.Sistem Kerja
Berdasarkan Skor kesesuaian Penyuluhan Pertanian dan Pem-
Pelaksanaan Tugas PPL dalam bangunan Pertanian Surakar-
membuat dan melaksanakan rencana ta.Sebelas Maret University
kerja, membina kelompok tani, Press. Surakarta
Mardikanto. 1993. Penyuluhan Pem-
menyampaikan informasi, memberikan
bangunan Pertanian. Sebelas
pengetahuan dan teknologi pertanian, Maret University Press. Surakar-
serta membantu terselenggaranya ta.
usaha-usaha kegiatan petani dengan Mardikanto, 2003. Redefinisi dan
pemecahan masalah dengan Revitalisasi Penyuluhan
pencapaian skor 2570 berada pada Pembangunan, dalam
74

Membentuk Pola Perilaku Modernisasi Pertanian. Bina


Manusia Pembangunan. IPB Cipta. Jakarta.
Press, Bogor. Sugiyono (2011). Metode penelitian
Suhardiyono., 1992. Penyuluhan, kuntitatif kualitatif dan R&D.
Petunjuk bagi penyuluh Alfabeta
pertanian, Erlangga, Jakarta. Yitnosumarto. 2006. Metode
Penelitian Kuantitatif dan
Samsudin. 1987. Dasar-dasar Kualitatif. Buku. Graha Ilmu
Penyuluhan Pertanian dan Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai