SOSIOLOGI PERTANIAN
OLEH :
Dr. Ir. Mustafa Abdurrahman, MP
Kompetensi Umum
Setelah mengikuti perkuliahan Mahasiswa dapat memahami
konsep struktur pertanian dan pemanfaatan ruang serta
bentuk-bentuk pola pemukiman di pedesaan
Kompetensi Khusus
Setelah selesai mengikuti kuliah, Mahasiswa diharapakan dapat :
1. Menjelaskan konsep struktur pertanian
2. Menjelaskan Beberapa struktur pertanian yang sering diketemukan di negara sedang berkembang
3. Mampu menjelaskan konsep pemanfaatan ruang di pedesaan
4. Mampu menjelaskan bentuk-bentuk pola pemukiman di pedesaan
5. Mampu menjelaskan konsep struktur social dan struktur fisik desa
Kuliah ke 9 :
1. tipe dan Struktur
Pertanian
A. Batasan tipologi dan struktur
pertanian
1. Penggembalaan berpindah
Dalam industri peternakan ini, hewan digiring secara periodik ke padang rumput.
Ketidakpastian dalam wilayah yang kurang subur (marginal) itu me-maksa kelompok untuk
bergabung secara erat guna melindungi hak atas padang rumput dan air. Karena itu
kepemimpinan menuntut loyalitas yang tinggi dari anggota kelompok, sedangkan pemimpin
memberikan dukungan dan perlindungan. Perbedaan sosial adalah hasil suatu kedudukan yang
tinggi dari petani yang menetap; sedangkan suku nomad menghindari integrasi melalui kode
sosial khusus dan lingkungan perkawinan tertutup.
2. Perladangan berpindah
Perladangan berpindah ialah suatu jenis pertanian dengan lahan yang ditanami berpindah
secara berkala, sehingga lahan yang telah dipanen sebelumnya dibiarkan bera dan menjadi
hutan. Ini merupakan cara/ tradisional dalam pemanfaatan lahan dan masih dapat dijumpai
di wilayah hutan tropik basah
3. Pertanian feodalistik
Di sini feodalisme tidak dilihat dari aspek sejarah perkembangan masyarakat tetapi
lebih sebagai suatu bentuk stratifikasi sosial yang ditandai dengan perbedaan
kekayaan, pendapatan, kekuasaan dan martabat. Antara minoritas yang terdiri dari
pemilik lahan yang besar dan mayoritas yang terdiri dari mereka yang tidak memiliki
lahan atau memiliki lahan sempit, terdapat hak dan kewajiban yang saling mengikat,
namun sangat tidak seimbang.
4. Feodalisme persewaan
Penggunaan lahan, pajak atau kekuasaan ekonomi merupakan dasar bagi para pemilik lahan
(tuan tanah) untuk menguasai petani dan mereka yang tidak memiliki lahan. Petani dan mereka
yang tidak berlahan tidak mempunyai pilihan lain dalam mempertahankan kehidupannya,
sehingga terpaksa membayar sewa yang tinggi, bekerja secara paksa dan dalam beberapa hal
mereka tergantung secara pribadi untuk dapathidup sebagai penyewa atau buruh.
5. Latifiindia (hacienda)
Latifundia ialah pemilikan lahan yang luar biasa luasnya. Sekarang Hanya terdapat di Amerika Latin.
Bentuk yang paling banyak dilaksanakan adalah hacienda (facenda) yang berasal dari undang-undang kolonial yang
memperbolehkan berlangsungnya kerja paksa atau pemberian hadiah lahan bagi jasa kemiliteran.
Dalam pertanian keluarga hak milik dan hak pakai berada di tangan
masing-masing keluarga Pengelolaan dan pekerjaan dilakukan oleh
keluarga yang memiliki lahan pertanian, dan dengan demikian tidak
terikat kepada kelompok sosial yang lebih besar.
perkebunan.
penanaman tanaman tahunan, misalnya pohon, semak atau perdu, seringkali dengan
Pertanian yang komunistik dapat didasarkan pada suatu sindrom politik atau etika
keagamaan. Berbeda dengan kolkhoz, komune pada rakyat Cina mempunyai suatu
bentuk kolektif yang meliputi semua sektor kehidupan dan ekonomi, dengan kata lain
tidak hanya terbatas pada pertanian saja. Seluruh penduduk di sebuah wilayah
termasuk di dalamnya, bukan hanya penduduk pertanian saja. Kesatuan ini dapat
mencapai luas sebuah desa, mencakup produksi pertanian dan industri, jasa,
pendidikan, pelayanan kesehatan, program kebudayaan, administrasi dan masalah-
masalah politik maupun beberapa aspek konsumsi dan kehidupan pribadi.
2. Pemanfaatan Ruang dan Bentuk-
Bentuk Pola Pemukiman
1. Konsep Pemanfaatan Ruang di Pedesaan
Jika proses ruang pemanfaatan pertanian dan pemukiman di Indonesia ditinjau dari kedua
sistem budidaya tersebut, terlihatlah bahwa sistem sawah mendominsi daerah pemukiman
kelompok penduduk Indonesia muda, sedangkan sistem ladang terutama dilakukan oleh
kelompok-kelompok etnis yang tua.
2. Struktur Sosial dan Struktur Fisik Desa
Dalam-Dictionary of Sociology and Related Sciences yang disusun H.P Fairchild, 1975, struktur
sosial diartikan sebagai "pola yang mapan dari organisasi internal setiap kelompok sosial" (the
established pattern on internal organizatiaon of any social group). Dalam batasan ini telah
pula tercakup pengertian mengenai karakter atau pola batasan dari semua hubungan yang ada