Anda di halaman 1dari 17

QUIZ 1:

1. Jelaskan apa itu sosiologi!


2. Jelaskan perbedaan pendekatan dalam sosiologi pedesaan
dan sosiologi pertanian!
3. Tuliskan tiga ciri-ciri desa dan kota yang anda sebutkan
dalam tugas!

Waktu : 10 menit (no nego)


Struktur Pertanian
Pertemuan 3: Sosiologi Pertanian
Topik Pembahasan
Sistem pertanian berpindah (nomaden)
Pertanian Keluarga
Pertanian Feodalistik
Pertanian kapitalistik
Pertanian kolektif
Pendahuluan
Struktur Social akan membentuk kerangka bagi
berkembangnya struktur pertanian
Struktur sosial yang feodal, kapitalis, dan sosialistik akan
menghasilkan kondisi yang sangat berbeda dalam hal
kepemilikan lahan, sistem organisasi kerja dan bentuk
pertanian
Selain struktur sosial masyarakat, tujuan ekonomi
masyarakat juga memiliki peran yang sangat penting (ex,
kekayaan, dasar pemenuhan kebutuhan, tabungan hari
tua, kekuasaan, dan martabat)
Menurut Kuhren dalam Plack (1993), struktur pertanian
dapat menggambarkan suatu sistim yang komplek dimana
struktur tersebut terdiri dari pola institusi, ekonomi,
organisasi sosial, dan etika yang terdapat dalam sektor
pertanian dan daerah pedesaan yang berorientasi pada sistim
sosial dan ekonomi
Penggembalaan berpindah
 Ada dua sistem penggembalaan berpindah :
1. Sistim tranchumance, sistim ini ditandai oleh imigrasi secara
periodik kawanan hewan milik orang yang hidup menetap.
Kawanan hewan itu berpindah-pindah diantara dua daerah yang
iklimnya sangat berbeda (pegunungan dan dataran rendah).
Umumnya berlokasi di daerah marginal dan tidak perlu memberi
makan ternak dalam kandang pada musim dingin.

2. Sistim pastoral nomadism, penggembalaan oleh kelompok


sosial (suku atau keluarga besar) dengan hewan gembalanya
melewati wilayah suku berupa padang rumput yang umumnya
dimiliki atas dasar tradisi dan kekuasaan, bukan atas dasar
hukum.
 Pada penggembalaan berpindah,ternak tidak hanya
dipandang sebagai dasar pemenuhan kebutuhan sendiri
namun juga sebagai cadangan makanan dalam kehidupan
mengembara (nomadik)

 Penggembalaan berpindah yang bijaksana sangat penting


bagi reklamasi daerah marginal dan juga untuk rute
perjalanan dan perdagangan tradisional
Perladangan berpindah
Perladangan berpindah ialah suatu jenis pertanian dengan
lahan yang ditanami berpindah secara berkala, sehingga
lahan yang telah dipanen sebelumnya dibiarkan bera dan
menjadi hutan kembali.
Di Indonesia perladangan berpindah masih bisa ditemui di
sebagian daerah Sulawesi, Kalimantan, Irian dan sebagian
kecil Sumatra.
Lahan adalah milik bersama dan dikuasai oleh kelompok
kelompok sosial (suku), dan ketua suku mempunyai
wewenang untuk menentukan lahan mana yang bisa
dimanfaatkan oleh setiap keluarga
Pembagian tugas antar gender
Pertanian Feodalistik
 Feodalisme dalam pengertian ini dikaitkan dengan
“stratifikasi sosial” yang ditandai dengan perbedaan
kekayaan, pendapatan, kekuasaan dan martabat
 Secara umum ada dua tipe pertanian feodalistik yaitu
 feodalisme persewaan dan


latufundia (hacienda).
Feodalisme Persewaan
 Penggunaan lahan, pajak atau kekuasaan ekonomi
merupakan dasar bagi para pemilik lahan (tuan tanah) untuk
menguasai petani dan mereka yang tidak memiliki lahan.
 Petani dan orang yang tidak berlahan (landless) tidak
memiliki pilihan lain untuk mempertahankan hidupnya,
sehingga terpaksa membayar sewa yang tinggi
 Bagi tuan tanah, lahan adalah kekayaan untuk disewakan
dan sekaligus memberikan martabat dan kekuasaan karena
ketergantungan penyewa juga mencakup kehidupan
pribadinya dan memaksa penyewa untuk patuh dalam segala
keadaan
Latifundia (hacienda)
 Latufundia adalah pemilikan lahan yang luar biasa luasnya. Saat
ini hanya terdapat di negara-negara Amerika Latin.
 Bentuk yang paling banyak dijalankan adalah hacienda

(facenda) yang berasal dari UU kolonial yang memperbolehkan


berlangsungnya kerja paksa atau pemberian hadiah lahan bagi
jasa kemiliteran
 Hacienda adalah kesatuan sosial dan ekonomi yang sama dengan

satu negara kecil, hidup secara swasembada dan memenuhi


kebutuhan ekonomi sendiri (autarki) berada di bawah
pelindung (patron)
 Hacienda juga meliputi padang rumput, perkebunana dan

hutan. Penguasa umumnya mendapat pelayanan dari pekerja


penyewa, pemukim, penggembala, pengelola dan lain-lain, dan
sebaliknya dia juga menyediakan fasilitas-fasilitas sosial
ekonomi walaupun dengan standar yang sangat rendah
Pertanian
۩
Keluarga
Dalam pertanian keluarga, hak milik dan hak pakai ada di
tangan masing-masing keluarga. Pengelolaan dan pekerjaan
dilakukan oleh keluarga yang memiliki lahan pertanian, dan
dengan demikian tidak terikat kepada kelompok sosial yang
lebih besar

۩ Lahan adalah faktor pemersatu dalam sistim sosial pedesaan


sekaligus sebagai landasan kehidupan, faktor produksi,
kemakmuran dan tempat tinggal

۩ Ada korelasi antara besarnya pertanian dan kemampuan tenaga


kerja. Keadaan ideal ialah apabila pertanian itu cukup besar bagi
keluarga itu untuk melakukan semua pekerjaan sendiri dan
dapat memenuhi segala kebutuhan
Pertanian Kapitalistik
‫۝‬ Tipe pertanian kapitalistik yang paling penting di negara
yang sedang berkembang adalah “perkebunan”.
‫۝‬ Sebuah perkebunan ialah sebuah pertanian yang
bersekala besar yang mengutamakan tanaman tahunan
misalnya pohon, semak atau perdu, seringkali sistim
penanamannya satu jenis (monokultur)
‫۝‬ Hasilnya biasanya diolah secara industri di pabrik
pengolahan perkebunan itu sendiri dan diarahkan untuk
ekspor misalnya tebu, pisang, teh, cengkih, kelapa sawit
dan sebagainya
Pertanian Kolektif
 Didalam pertanian kolektif produksi telah
diserahkan kepada rakyat dan produksi
direncanakan oleh negara. Pertanian kolektif
umunya bukan hanya merupakan sistim
ekonomi tetapi lebih merupakan pandangan
hidup secara keseluruhan, berdasarkan politik,
etika atau agama.
Pertanian Sosialistik
 Berdasarkan ideologi sosialistik, pemikiran pribadi atas lahan
mengarah pada pemerataan
 Pertanian sosialistik memiliki konsepsi bahawa pertanian kecil
telah ketinggalan oleh kemajuan teknik dan oleh karena itu
harus digabungkan dengan unit-unit ekonomi yang besar.
 Tujuan jangka panjang dari hal tersebut adalah
menghapuskanperbedaan antara pola kehidupan industri dan
pertanian yang saat ini belum tercapai
 Contoh adalah sistem pertanian kolkhoz di Rusia, pengendalian
produksi dibawah pengaruh negara namun negara tidak
diharuskan menanggung resiko ekonomi.
 Negara dapat mempengaruhi dan mengarahkan tingkat upah
maupun pembentukan dan pengalihan modal dengan
menentukan quota pengiriman dan harga.
 Beberapa kelemahan sistem pertanian sosialistik, dilihat
dari sudut pencapaian produksi :
 Perusahaan tani harus menerima setiap orang yang
mencari pekerjaan karenamereka mempunyai hak
atas pekerjaan walaupun mereka sebenarnya tidak
ataukurang diperlukan
 Pengawasan, waktu dan birokrasi sangat komplek
 Tingkat produksi relatif rendah jika dibandingkan
dengan negara industri
Ciri –Ciri Ilmu Sosial
1.  Sosiologi bersifat empiris.
     Artinya bahwa sosiologi dikembangkan berdasarkan hasil penelitian empiris mengenai
fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.Ciri empiris ini harus dapat
dibuktikan kebenarannya berdasarkan kenyataan yang ada secara logis atau rasional. Bukan
atas spekulasi atau wahyu.Contoh : Masyarakat Indonesia terkenal ramah , sederhana,
kekeluargaan dan gotong royong.
2.  Sosiologi bersifat teoritis
Artinya bahwa fenomena atau gejala-gejala sosial budaya sebagai obyek kajian Sosiologi
diteliti secara teoritis dan konseptual berdasarkan hubungan sebab akibat (kausal) dan
dirumuskan dengan metode dan prosedur ilmiah.
Contoh : seorang pelajar atau mahasiswa rajin belajar secara tekun karena didorong oleh
keinginan menjadi orang yang pandai dan berguna bagi keluarga dan masyarakatnya.
3.  Sosiologi bersifat kumulatif
Artinya teori-teori Sosiologi dibangun atas dasar teori yang sudah ada sebelumnya (misal ilmu
filsafat). Teori-teori baru yang lebih mendekati kebenaran dan lebih luas, pada dasarnya
merupakan penyempurnaan dari teori-teori yang sudah ada.
     Contoh : menurut teori Darwin, manusia di bumi ini berasal dari kera. Kenyataannya teori
tersebut sudah tidak berlaku lagi. Dan mengalami perubahan.
4.  Sosiologi bersifat bukan etika (non etis)
Artinya Sosiologi bukan ajaran tentang tata susila dan tidak membicarakan tingkah laku baik
atau buruk yang terjadi di masyarakat Tetapi tugas Sosiolog adalah mengungkapkan tentang
tindakan sosial sebagai fakta atau hanya mendeskripsikan berbagai fenomena sosial budaya
yang terjadi dalam masyarakat berdasarka hukum kausalitas.

Anda mungkin juga menyukai