Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERKEMBANGAN SISTEM EKONOMI DAN MATA


PENCAHARIAN HIDUP MANUSIA
Mata Kuliah : Sosiologi Antropologi
Dosen : Eko Digdoyo, M. Hum

Disusun Oleh :
Mellisa Dewinda Putri (1905025155)
Firly Isda Fauziah (1905025041)
Puput Eka Safitri (1905025161)
Fitri Octaviani (1905025119)
Putri Rachmalia (1905025059)
Kelompok 3
1E GIZI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA


FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI GIZI
2019
ABSTRAKSI

Sistem Ekonomi & Mata Pencaharian sebetulnya sama usianya


dengan kehidupan manusia, mengapa demikian karena pada dasarnya
manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-
prinsip Ekonomi, baik langsung maupun tidak langsung. Baik di sadarai
ataupun tidak disadari.
Mata pencaharian merupakan aktivitas manusia untuk memperoleh
taraf hidup yang layak dimana antara daerah yang satu dengan daerah
lainnya berbeda, sesuai dengan taraf kemampuan penduduk dan
lingkungan tempat tinggalnya, penduduk biasanya akan memanfaatkan
sumber alam disekitar mereka.
Pada awalnya mata pencaharian masyarakat di dunia adalah mata
pencaharian yang sangat tradisional yaitu dengan memanafaatkan hasil
dari alam seperti: berburu dan meramu, beternak, bercocok tanam di
ladang, menangkap ikan, dan bercocok tanam menetap dangan irigasi.
Seiring perkembangan jaman mata pencaharian tersebut mulai berubah,
khususnya di era globalisasi ini. Dari perkembangan sistem mata
pencaharian di era globalisasi ini tentunya terdapat dampak positif dan
negatif.

Kata Kunci : Sistem Ekonomi, Mata Pencaharian, Masyarakat, Manusia,


Taraf hidup.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sektor perekonomian merupakan salah satu sektor penting yang
dapat mempengaruhi ekologi pemerintahan. Pembangunan ekonomi yang
baik dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengingat salah satu
tujuan pemerintahan adalahmensejahterakan rakyatnya. Selain itu, untuk
mengukur tingkat kesejahteraan rakyat, salah satu indikator yang
digunakan adalah dengan melihat mata pencaharian masyarakat.
Peneliti etnografi selalu tertarik dengan mata pencaharian suatu
suku bangsa, karena suatu mata pencaharian berhubungan erat dengan
usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mata Pencaharian suku
bangsa yang masih tradisional umumnya berupa berburu dan meramu,
berladang, beternak, menangkap ikan, bertani menetap (pertanian tadah
hujan maupun yang sudah menggunakan irigasi). Selain memperhatikan
sistem produksi, antropologi juga memperhatikan distribusi modal, tenaga
kerja dan distribusi produksi.
Penelitian antropologi pada sektor industri dan perdagangan
terbatas pada aspek kehidupan masyarakatnya, bukan pada aktivitas
ekonominya. Untuk menunjang kehidupan setiap masyarakat pasti
memiliki mata pencaharian utama, sehingga terdapat kelompok suku
bangsa atau komunitas wilayah tertentu memiliki mata pencaharian yang
khas dibandingkan dengan wilayah lainnya sebagai identitas warganya.
Sistem mata pencaharian hidup merupakan sumber kegiatan ekonomi
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari hari untuk
melangsungkan kehidupannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam macam Sistem Ekonomi yang ada dalam kehidupan
manusia?
2. Apa saja macam macam Mata Pencaharian yang berkembang di
kehidupan manusia sejak zaman dahulu hingga saat ini?
3. Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap mata pencaharian hidup
manusia?

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Antropologi dari dosen
yang bersangkutan.
2. Mengetahui ruang lingkup sistem ekonomi dan Sistem mata
pencaharian hidup manusia.
3. Mengetahui dampak positif dan negatif era globalisasi terhadap
perkembangan mata pencaharian hidup manusia.

D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan yaitu mengkaji beberapa artikel dan
jurnal dari situs internet. Serta mengkaji materi dalam buku Pengantar
ilmu Antropologi oleh Koentjaraningrat.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Sistem Ekonomi
Permasalahan ekonomi yang sering muncul di masyarakat menyangkut tiga
masalah pokok yaitu barang/jasa apa yang akan diproduksi (what), bagaimana
cara memproduksinya (how), dan untuk siapa barang/jasa tersebut (for whom). Di
dalam mengatasi masalah tersebut diperlukan cara tertentu untuk menjalankan
perekonomian negara. Cara tersebut dinamakan sistem ekonomi.
a. Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi
segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah
atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran
atau kesejahteraan.
b. Macam-macam Sistem Ekonomi
Ada berbagai macam sistem ekonomi di dunia ini yang saling berbeda satu
sama lain. Timbulnya berbagai macam sistem ekonomi yang berbeda tersebut
dalam suatu negara disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Ada tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.
2) Sistem pemerintahan yang dianut suatu negara.
3) Kepemilikan negara terhadap faktor-faktor produksi.
4) Sumber daya yang ada dalam suatu negara, baik sumber daya manusia
maupun sumber daya alam yang dimiliki.
Dari ke-empat faktor tersebut, timbul lah berbagai macam sistem ekonomi,
diantaranya:
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi terdisional yaitu sistem ekonomi dasar dan masih
menggunakan masyarakat yang berpola pada nilai-nilai budaya. Sistem ini
ditandai dengan adanya tingkat produktifitas masyarakat yang masih rendah atau
didalam mengelolah faktor-faktor produksi masih terbatas, termasuk teknologi
produksinya masih sederhana dan diatur menurut kebiasaan turun temurun.
2. Sistem Ekonomi Komando
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi di mana negara atau
pemerintah memegang kendali penuh terhadap semua aktivitas ekonomi yang
berlangsung di pasar dalam suatu negara.
3. Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis)
Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang menghendaki
kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan
ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah. Suatu kondisi di mana pemerintah
benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah
ekonomi disebut laissez-faire. Negara-negara yang menganut sistem ekonomi
liberal adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada,
dan Indonesia yang pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran yaitu suatu sistem ekonomi di mana di satu sisi
pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam
melakukan kegiatan ekonomi, tetapi disisi lain pemerintah ikut campur tangan
dalam perekonomian yang bertujuan menghindari penguasaan secara penuh dari
segolongan masyarakat terhadap sumber daya ekonomi.
5. Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem ekonomi yang dianut negara Indonesia adalah sistem ekonomi
Pancasila. Sistem ekonomi Pancasila adalah salah satu tata ekonomi yang dijiwai
oleh ideologi Pancasila, yang di dalamnya terkandung makna demokrasi ekonomi
yaitu kegiatan ekonomi yang dilakukan berdasarkan usaha bersama berasaskan
kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah
pimpinan dan pengawasan pemerintah.
Pembangunan ekonomi yang didasarkan kepada demokrasi ekonomi
menentukan bahwa masyarakat harus memegang peranan aktif dalam kegiatan
pembangunan. Oleh karenanya maka pemerintah berkewajiban memberikan
pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi serta menciptakan
iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha; sebaliknya dunia usaha perlu
memberikan tanggapan terhadap pengarahan dan bimbingan serta penciptaan
iklim tersebut dengan kegiatan yang nyata.
c. Fungsi Sistem Ekonomi
Dari berbagai sistem ekonomi yang ada di dunia ini mempunyai fungsi
dalam perekonomian, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Sebagai penyedia dorongan untuk berproduksi.
2. Berfungsi dalam mengoordinasi kegiatan individu dalam suatu
perekonomian.
3. Sebagai pengatur dalam pembagian hasil produksi di seluruh anggota
masyarakat agar dapat terlaksana seperti yang diharapkan
4. Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa berjalan
dengan baik.

B. Sistem Mata Pencaharian

Koentjaraningrat (1984:195) menuliskan bahwa kebudayaan memiliki


tujuh unsur universal, yaitu: religi, bahasa, kesenian, sistem teknologi, ilmu
pengetahuan, organisasi sosial, mata pencaharian. Mata pencaharian itu sendiri
merupakan aktivitas manusia untuk memperoleh taraf hidup yang layak dimana
antara daerah yang satu dengan daerah lainnya berbeda, sesuai dengan taraf
kemampuan penduduk dan lingkungan tempat tinggalnya, penduduk biasanya
akan memanfaatkan sumber alam disekitar mereka. Sedangkan sistem mata
pencaharian adalah cara yang dilakukan oleh sekelompok orang sebagai kegiatan
sehari-hari guna usaha pemenuhan kehidupan, dan menjadi pokok penghidupan
baginya.

Untuk menunjang hidupnya setiap masyarakat pasti memiliki mata


pencaharian utama, sehingga terdapat kelompok suku bangsa memiliki mata
pencaharian yang khas dibandingkan dengan suku bangsa lainnya; seperti suku
bangsa minangkabau yang tersebar diberbagai pelosok tanah air banyak berusaha
di bidang perdagangan. Suku bangsa bugis dan Madura banyak yang ahli dalam
hal pelayaran tradisional. Begitu pula suku-suku bangsa lainnya ada yang khas
dalam bidang pertanian atau ada yang bergerak dibidang industri..
a. Tahap Perkembangan Manusia dalam Sistem Mata Pencaharian
Hidup

Pada masa kehidupan manusia prasejarah yang mempunyai pola pemikiran


sangat sederhana dimana kegiatannya sebatas berburu dan meramu makanan,
dalam berburu dan meramu inipun ada faktor-faktor yang sangat
mempengaruhinya yaitu: faktor iklim, kesuburan tanah, keadaan binatang buruan
dan lain sebagainya sebagai pendukung kegiatan mereka.

Perhatian para ahli antropologi terhadap berbagai macam sistem mata


pencarian atau sistem ekonomi hanya terbatas kepada sistem – sistem yang
bersifat tradisional saja ,terutama dalam rangka perhatian mereka terhadap
kebudayaan suatu suku bangsa secara holistik. Berbagai sistem tersebut adalah :

 Berburu dan Meramu

Pada masa kehidupan manusia prasejarah yang mempunyai pola pemikiran


sangat sederhana dimana kegiatannya sebatas berburu dan meramu makanan,
dalam berburu dan meramu inipun ada faktor-faktor yang sangat
mempengaruhinya yaitu: faktor iklim, kesuburan tanah, keadaan binatang
buruan dan lain sebagainya sebagai pendukung kegiatan mereka.

Mata pencaharian berburu dan meramu (hunting and gathering)


merupakan suatu mata pencaharian manusia yang paling tua dan sekarang
banyak masyarakat yang beralih pada mata pencaharian lain, hanya kurang-
lebih setengah juta dari 3000 juta penduduk dunia sekarang atau kira-kira
hanya 0,01% saja hidup dari berburu dan meramu. Walaupun suku-suku
bangsa berburu dan meramu tinggal sedikit dan sulit didatangi namun di
Indonesia masih ada juga bangsa yang hidup dari meramu, yaitu penduduk
rawa-rawa di pantai-pantai Irian Jaya yang hidup dari meramu sagu.
 Berternak

Beternak secara tradisional atau pastoralism sebagai suatu mata


pancaharian pokok yang dikerjakan dengan cara besar-besaran, pada masa
sekarang dilakukan oleh kurang-lebih tujuh juta manuisa, yaitu kira-kira
0.02% dari ke-3000 juta penduduk dunia. Sepanjang sejarah, suku-suku
bangsa peternak menunjukan sifat-sifat agresif. Bangsa-bangsa peternak
biasanya hidup mengembara sepanjang musim semi dan musim panas dalam
wilayah tertentu yang sangat luas, dimana mereka berkemah dijalan pada
malam hari.

 Bercocok Tanam di Ladang

Bercocok tanam di ladang merupakan suatu bentuk mata pencaharian


manusia yang lambat laun juga akan hilang, diganti dengan bercocok tanam
menetap. Bercocok tanam di ladang sebagian besar dilakukan di daerah-
daerah rimba tropik terutama di Asia Tenggara dan Kepulauan Asia Tenggara.

Bercocok tanam masuk kedalam unsur sistem mata pencaharian


hidup karena bercocok tanam dilakukan untuk mencari atau memenuhi
kebutuhan pangan dan dalam perkembangannya tidak hanya untuk memenuhi
kebutuhan pangan mereka sendiri saja tapi untuk memenuhi kebutuhan hidup
mereka guna melangsungkan hidup. Selain itu bercocok tanam juga
merupakan suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan, dan sejenisnya sehingga merupakan wujud ideal kebudayaan dan
sebagai suatu kompleks aktivitas serta kelakuan tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat.

Kepandaian dalam bercocok tanam merupakan suatu peristiwa yang hebat


dalam proses perkembangan kebudayaan manusia sehingga peristiwa
itu disebutnya suatu revolusi kebudayaan. Bercocok tanam tidak terjadi begitu
saja tapi muncul dengan cara berangsur-angsur diberbagai tempat didunia.
Cara bercocok tanam di ladang yaitu membuka sebidang tanah dengan
memotong belukar dan menebang pohon-pohon, dahan-dahan dan batang-
batang yang jatuh bertebaran dibakar setelah kering; kemudian ladang-ladang
yang dibuka itu ditanami dengan pengolahan yang minimum dan tanpa irigasi;
sesudah dua atau tiga kali memungut hasilnya, tanah itu ditinggalkan; sebuah
ladang baru dibuka dengan cara yang sama; setelah 10-12 tahun, mereka akan
kembali ke ladang pertama yang sudah tertutup hutan kembali.

 Menangkap Ikan

Disamping berburu dan meramu, menangkap ikan juga merupakan mata


pencaharian yang sangat tua. Mata pencaharian ini dilakukan oleh manusia
purba yang kebetulan hidup di sekitar sungai danau atau laut telah
menggunakan sumber alam yang penting itu untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Menurut para ahli lebih dari 50% ikan di seluruh dunia hidup dalam
kawanan yang meliputi beribu ekor dengan jarak 10-30km dari pantai. Ada
laut-laut tertentu yang pantainya menjadi daerah hidup kawanan ikan tertentu,
yang berimigrasi menurut musim. Di perairan dekitar pantai Nusantara bagian
barat terdapa awanan besar ikan kembung, dan di sekitar pantai Kepulauan
Nusantara bagian timur terdapat ikan cakalang.

 Bercocok Tanam Menetap dengan Irigasi

Mata pencaharian tingkat selanjutnya sebagai usaha pemajuan otak


manusia adalah bercocok tanam menetap dengan irigasi. Dimasa ini manusia
telah memasuki taraf kehidupan yang lebih baik, dimana pengenalan sistem
bercocok tanam ini akan sangat mempengaruhi budaya dan peradaban tingkat
lanjut karena manusia pada masa ini hidupnya sudah mulai menetap, dengan
menempati rumah-rumah yang sudah barang tentu sangat sederhana untuk
menunjang kehidupannya.
Bercocok tanam menetap pertama - tama timbul di beberapa daerahyang
terletak di derah periran di sungi - sungai besar (karena daerah itu subur
tanahnya). Banyak suku bangsa yang melakukan bercocok tanam di ladang
dan sekarang mulai berubah menjadi petani menetap. Perubahan ini terjadi di
daerah-daerah berpendudud padat yang melebihi kira-kira 500 jiwa tiap km2.

Didalam bercocok tanam menetap ini ada pengaruh lain yang sangat
dirasakan akan mengubah struktur dari mata pencaharian itu sendiri yaitu
disaat kebutuhan manusia semakin meningkat maka berkaitan dengan
penggunaan alat juga akan meningkat pula yang disesuaikan dengan
keperluannya. Oleh karenanya terdapat pola-pola atau cara-cara dalam
bercocok tanam dan juga muncul peralatan-peralatan yang digunakan sebagai
pendukung peralatan dan pola-pola tersebut merupakan hasil dari pemikiran
manusia itu sendiri yang mereka peroleh dari pengetahuan, kebiasaaan atau
kemampuan, kepercayaan, kesenian maupun adat istidat yang diperoleh
anggota masyarakat atau kelompok manusia yang terhubung dengan alam.

 Sistem Barter dan Jual beli

Dengan pola pemikiran yang lebih maju, maka manusia mulai berfikir
untuk mencari alat penukar barang. Kelajutan dari ini maka dikenalkanlah
sebuah sistem sebagai penunjangnya yaitu “sistem barter” barang tertentu
ditukar dengan barang yang mungkin nilainya bisa lebih besar atau sebaliknya
lebih kecil, namun pada masa ini sesuatu itu berharga apabila dibutuhkan.
Terjadinya tukar-menukar tersebut, pada mulanya masih sebatas individu atau
antar individu, meningkat dari individu dengan komunitas sampai antar
komunitas.

Namun seiring semakin berkembangnya pola pikir manusia, dampak


negatif dari ketidak adilan sistem barter mulai disadari, dimana kedua belah
pihak mendapatkan barang dengan nilai yang tidak seimbang karena
kecendrungan inilah maka manusia akan kembali memikirkan sistem barter
dirasa berat sebelah apabila nilainya tidak sesuai maka kembali berkembang
sistem tukar-menukar dengan menggunakan standar uang. Disinilah maka
muncul istilah pasar sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli.

b. Transformasi Mata Pencaharian di Era Globalisasi

Seiring perkembangan zaman sistem mata pencaharian tersebut mulai


berubah. Di era globalisasi ini, pola pikir masyarakat yang semakin maju, saat ini
masyarakat tidak hanya bekerja sebagai pekerja kasar. Masyarakat pada saat ini
tidak hanya tergantung pada hasil bumi saja, melainkan mereka juga dapat bekerja
di lain profesi mereka dengan tetap bercocok tanam, jadi mereka tidak hanya
nengandalkan hasil dari pertanian mereka saja untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Banyak profesi yang lebih modern bermunculan dengan mulai
meningkatnya taraf pendidikan yang telah mereka terima, dengan demikian
profesi seperti guru, dokter, pengacara, ABRI, saat ini banyak digemari.

Pada saat ini pendidikanpun sudah menjadi hal yang umum dibandingkan
dengan pada zaman sistem mata pencaharian tradisional, karena pada waktu itu
masyarakatnya masih belum mengenal pendidikan sehingga mereka hanya
mampu mengolah hasil alam saja, oleh karena itu banyak profesi-profesi saat ini
yang mengandalkan pikiran, tidak hanya menggunakan tenaga mereka untuk
mencukupi kebutuhannya.

Teknologi-teknologi canggih banyak diciptakan di era globalisasi ini,


pemikiran manusia tentang teknologipun sudah jauh berkembang dibandingkan
dengan jaman dulu. Pada transformasi mata pencaharian di era globalisasi ini,
masyarakat cenderung mulai berpikir maju mereka banyak memanfaatkan
keahlian mereka untuk mencari pekerjaan dan juga dari pendidikan yang mereka
terima. Dengan modal tersebut pada era globalisasi ini mereka sudah mampu
untuk mencari pekerjaan dengan kategori sedikit mengeluarkan tenaga tetapi lebih
banyak menggunakan otak. Dengan hal ini mata pencaharian masyarakat sudah
jauh berkembang.
Perdagangan dalam era globalisasi ini juga mengalami banyak perubahan,
yang awalnya pada masyarakat tradisional melangsungkan perdagangan mereka
dengan cara tukar-menukar barang atau barter, namun pada saat ini banyak berdiri
pertokoan-pertokoan besar dan tidak jarang pula masyarakat mulai meninggalkan
pasar-pasar tradisional, akibatnya perdagangan saat ini banyak dikuasai oleh pihak
-pihak swasta, dengan barang-barang yang dijual di toko-toko besar tersebut
tentunya masalah hargapun sangat berbeda jauh bila dibandingkan dengan harga
pasar. Masyarakat sering menganggap barang-barang yang di jual di pertokoan
lebih bekualitas jika dibandingkan dengan barang yang di jual di pasar-pasar
tradisional, padahal belum tentu juga barang yang dijual di toko kualitasnya lebih
bagus. Dengan demikian pola pikir masyarakatlah yang sudah banyak berubah.

Dalam transformasi ini juga menimbulkan banyak dampak negatif, yaitu


mulai menghilangnya lahan-lahan pertanian untuk dijadikan lahan industri.
Limbah dari hasil produksi industri-industri tidak jarang juda dibuang di sungai-
sungai akibatnya para nelayan di pinggiran sungai mengalami kesulitan untuk
menangkap ikan, karena limbah tersebut banyak ikan yang mati. Dengan
banyaknya industri-industri baru, urbanisasipun tidak dapat dihindari, masyarakat
yang awalnya hanya mengandalkan hasil bumi mulai pindah ke kota untuk
mencari pekerjaan, akibatnya dari urbanisasi penduduk ini menyebabkan
kepadatan penduduk dikota, yang semulanya banyak industri yang memerlukan
tenaga kerja, karena kepadatan penduduk akibatnya peluang tenaga kerja untuk
mendapatkan pekerjaanpun semakin sempit, sehingga para penduduk yang sudah
terlanjur berada di kota dan belum mendapatkan pekerjaan tidak memiliki biaya
untuk kembali ke daerah asalnya, akibatnya mulai timbul masalah-masalah sosial,
seperti; tingginya tingkat pengangguran yang mengakibatkan banyak muncul
gelandangan, serta banyak terjadi tindak kejahatan, karena minimnya kemampuan
yang mereka miliki mereka hanya bisa bekerja sebagai buruh pabrik, supir, dan
lain sebagainya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem Ekonomi dan Mata Pencaharian sebetulnya sama usianya
dengan kehidupan manusia, mengapa demikian karena pada dasarnya
manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari
prinsip-prinsip Ekonomi, baik langsung maupun tidak langsung. Baik
di sadarai ataupun tidak disadari. Setiap masyarakat semasa hidupnya
pasti mengalami perubahan-perubahan. Perubahan sistem mata
pencaharian yang mengikuti alur perkembangan zaman menunjukkan
kecerdasan pola pikir manusia. Dalam era globalisasi masyarakat
dituntut untuk tidak hanya menggunakan tenaganya saja dalam hal
memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi mereka juga harus mampu
berfikir modern untuk mengimbangi perkembangan zaman.
Transformasi di era globalisasi ini lebih menguntungkan masyarakat
karena semakin banyaknya profesi-profesi yang dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, karena pada
jaman globalisasi ini biaya kebutuhan hidup semakin tinggi atau
semakin mahal. Dengan cara meminimalisir dampak negatif dan
mengoptimalkan dampak positif tentunya akan semakin memajukan
perekonomian masyarakat.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari banyak sekali
kekurangan yang harus diperbaiki, maka dari itu kami menerima
sumbangsih sarannya untuk memperbaiki agar makalah ini nantinya
akan menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Atropologi, (Jakarta:Rineka Cipta, 2009).

http://choirulanamug.blogspot.com/2013/10/tujuh-unsur-kebudayaan-menurut.html,

http://www.zonasiswa.com/2014/07/sistem-ekonomi-pengertian-macam-fungsi.html.

http://dyahnurkhafifah.wordpress.com/2013/05/13/transformasi-mata-pencaharian-
di-era-globalisasi/

https://akhiru.wordpress.com/2013/02/11/sistem-ekonomi-sistem-mata-pencaharian-
hidup/

http://aboutqudshylla.blogspot.com/2012/10/sistem-mata-pencaharian.html.

http://www.zonasiswa.com/2014/07/sistem-ekonomi-pengertian-macam-fungsi.html.

Anda mungkin juga menyukai