PADA KEHAMILAN
Dietetika Penyakit Tidak Menular
Kelompok 2/ 5D
Terendah Tertinggi
Berdasarkan NTT Sulawesi Utara
Provinsi 10,3% 30,2%
Sumber: Riskesdas
Obesitas Meningkatkan Resiko
Stroke Serangan
Jantung
Diabetes
Arthritis
Vena Varikosa
Hipertensi
Kematian
Faktor Resiko Obesitas Pada Ibu Hamil
Paritas Riwayat
Keluarga
Kualitas Tidur
Aktivitas Fisik
Kurang
Endothelial
Reduce
dysfunction Adipose tissue
Pancreatic B-Cell skeletal Liver
sympathetic Hyperphagia proliferation
dysfunction muscle mass steatosis
overactivation hypertrophy
function
hypertension
Insulin Resistance
Adult Neonates
Metabolic syndrome: • Kelebihan nutrisi post-natal
• Obesitas • Pertumbuhan sangat cepat
• Diabetes • Berat badan meningkat
• Hipertensi
Siklus Jangka Panjang
Ibu kurang Metabolisme
gizi/ stunting terganggu
BBLR Resistensi
Fenotipe ‘thin-fat’ Kenaikan
Kelebihan insulin
BB pasca
kelahiran adiposa
Obesitas Pra Kehamilan
• Orang gemuk mengalami peningkatan IMT yang didefinisikan sebagai
berat/tinggi badan (kg/m2)
• Obesitas pra kehamilan membuat wanita rentan terhadap berbagai
masalah kesehatan dan outcome kehamilan yang tidak bagus berkaitan
dengan masalah kesuburannya
• Harus didukung untuk memiliki IMT normal, pola makan seimbang,
dan olahraga secara teratur.
Pemeriksaan Obesitas
Klasifikasi IMT
WHO Indonesia
Lingkar Perut
Perempuan > 80 Cm
Laki-Laki > 90 Cm
Pemeriksaan Fat, Viseral fat, dan Body fat
Menggunakan Timbangan
Body Fat Monitor
Prevalensi Obesitas di Indonesia
Obesitas Ibu
• Ditentukan oleh IMT ibu sebelum hamil
• IMT ibu selasa kehamilan bukan kriteria Klinis digunakan untuk
obesitas karena adanya perubahan fisiologis terkait dengan kehamilan
termasuk peningkatan total cairan tubuh.
• Terkait dengan insiden yang lebih tinggi dari outcome kehamilan yang
merugikan bagi ibu dan anak, jika dibandingkan dengan IMT wanita
yang normal
Kenaikan BB
Mengapa IMT Pra kehamilan penting?
Obesitas meningkatkan resiko :
02 Komplikasi Anestesi/Bedah
03 Operasi Caesar
04 Pendarahan
Resiko pada Janin dan Neonatal
• Berkonsultasi dengan dokter tentang kesehatan dan berat badan sebelum melakukan
program kehamilan. Berkonsultasi dengan ahli gizi untuk menormalkan BB.
• Berkonsultasi dengan dokter secara rutin untuk memantau kesehatan ibu dan anak.
• Mengonsumsi makanan sehat untuk mempertahankan BB dan mencegah kenaikan BB
berlebihan.
• Melakukan aktifitas fisik atau olahraga secara rutin selama masa kehamilan.
• Menghindari zat zat yang beresiko pada kehamilan seperti asap rokok, alcohol dan obat-
obatan terlarang.
Diet untuk Ibu Hamil Obesitas
• Deteksi dini agar upaya preventif sebelum hamil lebih utama/program penurunan BB
sebalbaiknya dilakukan sebelum kehamilan.
• Perhatikan kenaikan BB: kehamilan tunggal disarankan menjaga kenaikan BB 5-9 kg
selama kehamilan. Pada kehamilan multiple disarankan kehamilan BB kurang lebih 11-19
kg selama kehamilan.
• Jangan melakukan diet ekstrim dengan pembatasan asupan energi berlebihan, hal ini justru
beresiko untuk ibu dan janin.
• Prinsip kualitas diet yang baik: kecukupan, variasi, seimbang, moderasi.
• Perbaiki pola makan terutama pemilihan jenis makanan.
• Hindari stress agar tidak memicu keinginan makan berlebihan.
• Lakukan olahraga rutin untuk membantu memperbaiki metabolisme tubuh termasuk
resistensi insulin.
• Konsultasi dengan dokter dan ahli gizi untuk memantau terutama perkembangan janin.
Asuhan Gizi
Obesitas
Strategi Keberhasilan Asuhan Gizi di Masa Pandemi
1. Jelaskan kepada Pasien hasil asesmen gizi dan diagnosis gizi sampai Pasien
paham status gizinya, efektif menjelaskan body age dan menyadari penyebab
serta Dampak obesitas kedepan.
2. Intervensi Gizi
a. Merencanakan diet sesuai kebutuhan Pasien
b. Low calorie diet (LCD), menu seimbang
c. Penurunkan Karbohidrat secara bertahap yang terpenting 3 J (Jam makan, jenis
makanan dan jumlah makanan) sudah menjadi bagian dari perubahan perilaku
Pasien
Komposisi Diet