Anda di halaman 1dari 29

OBESITAS

PADA KEHAMILAN
Dietetika Penyakit Tidak Menular

Kelompok 2/ 5D

Hafsah Kadziyah R 1905025084


Maulina Mahdaniya 1905025080
Puput Eka Safitri 1905025161
“Kehamilan yang sehat akan menghasilkan
output atau janin yang dikandung oleh ibu akan
lahir dengan kualitas dan kesehatan yang
optimal sehingga dapat menurunkan resiko-
resiko Penyakit yang dialami oleh ibu maupun
janin.”
Apa Itu Obesitas?
Obesitas adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak
didalam tubuh yang sangat tinggi dan ini terjadi karena ada
ketidakseimbangan energi, dimana asupan energi yang tinggi tapi
tidak diimbangi dengan aktivitas yang cukup dan terjadi di dalam
waktu yang lama sehingga akan menghasilkan akumulasi
penumpukan lemak di dalam tubuh.
Ibu hamil yang mengalami obesitas memiliki risiko komplikasi
yang lebih tinggi, baik untuk ibu hamil itu sendiri maupun bayi
yang dikandungnya. Menurut beberapa hasil riset komplikasi
yang dapat terjadi pada ibu hami obesitas diantaranya, potensi
untuk terjadinya preeklamsi dan kesulitan dalam persalinan,
sedangkan bayi juga beresiko makrosomia dan beberapa resiko
lain.
Prevalensi Obesitas
Di Indonesia
Global Epidemic
38,9 juta ibu hamil 7% 14,8% 21,8%
dengan kelebihan
berat badan dan
obesitas pada tahun Usia >18 th Usia >18 th Usia >18 th
2014.
(2007) (2013) (2018)

Terendah Tertinggi
Berdasarkan NTT Sulawesi Utara
Provinsi 10,3% 30,2%
Sumber: Riskesdas
Obesitas Meningkatkan Resiko

Stroke Serangan
Jantung
Diabetes
Arthritis

Vena Varikosa
Hipertensi
Kematian
Faktor Resiko Obesitas Pada Ibu Hamil

Usia Maternal Pregestational


Body Weight

Paritas Riwayat
Keluarga
Kualitas Tidur
Aktivitas Fisik
Kurang

Faktor Pola Pendidikan, Status Kebiasaan


Makan Sosial dan Ekonomi Merokok
Patofisiologi Diabetes saat Hamil
Pre-pregnancy Maternal Gestational Maternal insulin
Maternal diet
weight weight gain diabetes resistance

Maternal over-nutrition and/or obesity

Endothelial
Reduce
dysfunction Adipose tissue
Pancreatic B-Cell skeletal Liver
sympathetic Hyperphagia proliferation
dysfunction muscle mass steatosis
overactivation hypertrophy
function
hypertension

Insulin Resistance

Obesitas anak, diabetes tipe 2, Penyakit kardiovaskular


FOAD : Fetal Origins of Adult Diseases / DOHaD: Developmental Origins
of Health and Diseases

Paparan Ibu Perkembangan Janin


• Nutrisi tidak optimal • Pertumbuhan terhambat
• Penyalahgunaan obat • Nafsu makan meningkat
• Merokok • Simpanan lemak meningkat
• Stress • Energy Expenditure menurun
• Paparan lingkungan

Adult Neonates
Metabolic syndrome: • Kelebihan nutrisi post-natal
• Obesitas • Pertumbuhan sangat cepat
• Diabetes • Berat badan meningkat
• Hipertensi
Siklus Jangka Panjang
Ibu kurang Metabolisme
gizi/ stunting terganggu

Under Bayi dan


Perkembangan anak kurang Over Diabetes
Nutrition Makrosomia
janin terganggu gizi Nutrition gestasional

BBLR Resistensi
Fenotipe ‘thin-fat’ Kenaikan
Kelebihan insulin
BB pasca
kelahiran adiposa
Obesitas Pra Kehamilan
• Orang gemuk mengalami peningkatan IMT yang didefinisikan sebagai
berat/tinggi badan (kg/m2)
• Obesitas pra kehamilan membuat wanita rentan terhadap berbagai
masalah kesehatan dan outcome kehamilan yang tidak bagus berkaitan
dengan masalah kesuburannya
• Harus didukung untuk memiliki IMT normal, pola makan seimbang,
dan olahraga secara teratur.
Pemeriksaan Obesitas
Klasifikasi IMT

WHO Indonesia
Lingkar Perut

Perempuan > 80 Cm
Laki-Laki > 90 Cm
Pemeriksaan Fat, Viseral fat, dan Body fat

Menggunakan Timbangan
Body Fat Monitor
Prevalensi Obesitas di Indonesia
Obesitas Ibu
• Ditentukan oleh IMT ibu sebelum hamil
• IMT ibu selasa kehamilan bukan kriteria Klinis digunakan untuk
obesitas karena adanya perubahan fisiologis terkait dengan kehamilan
termasuk peningkatan total cairan tubuh.
• Terkait dengan insiden yang lebih tinggi dari outcome kehamilan yang
merugikan bagi ibu dan anak, jika dibandingkan dengan IMT wanita
yang normal
Kenaikan BB
Mengapa IMT Pra kehamilan penting?
Obesitas meningkatkan resiko :

Resiko pada Ibu: Resiko pada Anak:

• Infertilitas • Kematian janin


• Keguguran • Anomali bawaan
• GDM • Prematur
• Pra-Eklamsia/HTN • Makrosomia
• Persalinan Caesar • Masuk NICU
• Tromboemboli • Gangguan pernapasan
• Kesulitan Laktasi • Obesitas dikemudian hari
• Pendarahan pasca persalinan • Penyakit kronis onset dini
Resiko pada Pra kehamilan
• Meningkatkan resiko PCOS (Polycystic ovary syndrome)
• Ketidakteraturan menstruasi
• Kesehatan kardiometabolik yang buruk
• Resiko hipertensi lebih tinggi
• Gangguan pernapasan
• Penyakit tromboemboli
• Menyebabkan berbagai masalah kesehatan reproduksi (kesulitan hamil,
kesehatan buruk selama kehamilan,serta outcome perinatal dan
postpartum yang buruk)
• Infertilitas dan resiko keguguran
Resiko pada Persalinan
01 Induksi Persalinan

02 Komplikasi Anestesi/Bedah

03 Operasi Caesar

04 Pendarahan
Resiko pada Janin dan Neonatal

01 Makrosomia Janin 05 Prematur

02 Usia kehamilan panjang 06 Kelainan bawaan

03 Distrisia Bahu 07 Obesitas saat masa kecil

04 Cedera kelahiran janin


Resiko pada saat Menyusui

01 Penurunan niat dan inisiasi menyusui

02 Durasi menyusui singkat

03 Pasokan asi kurang mencukupi

04 Onset lactogenesis II tertunda

05 Resiko pemberhentian ASI ekslusif


Cara Mencegah Obesitas pada Kehamilan

• Berkonsultasi dengan dokter tentang kesehatan dan berat badan sebelum melakukan
program kehamilan. Berkonsultasi dengan ahli gizi untuk menormalkan BB.
• Berkonsultasi dengan dokter secara rutin untuk memantau kesehatan ibu dan anak.
• Mengonsumsi makanan sehat untuk mempertahankan BB dan mencegah kenaikan BB
berlebihan.
• Melakukan aktifitas fisik atau olahraga secara rutin selama masa kehamilan.
• Menghindari zat zat yang beresiko pada kehamilan seperti asap rokok, alcohol dan obat-
obatan terlarang.
Diet untuk Ibu Hamil Obesitas
• Deteksi dini agar upaya preventif sebelum hamil lebih utama/program penurunan BB
sebalbaiknya dilakukan sebelum kehamilan.
• Perhatikan kenaikan BB: kehamilan tunggal disarankan menjaga kenaikan BB 5-9 kg
selama kehamilan. Pada kehamilan multiple disarankan kehamilan BB kurang lebih 11-19
kg selama kehamilan.
• Jangan melakukan diet ekstrim dengan pembatasan asupan energi berlebihan, hal ini justru
beresiko untuk ibu dan janin.
• Prinsip kualitas diet yang baik: kecukupan, variasi, seimbang, moderasi.
• Perbaiki pola makan terutama pemilihan jenis makanan.
• Hindari stress agar tidak memicu keinginan makan berlebihan.
• Lakukan olahraga rutin untuk membantu memperbaiki metabolisme tubuh termasuk
resistensi insulin.
• Konsultasi dengan dokter dan ahli gizi untuk memantau terutama perkembangan janin.
Asuhan Gizi
Obesitas
Strategi Keberhasilan Asuhan Gizi di Masa Pandemi

1. Jelaskan kepada Pasien hasil asesmen gizi dan diagnosis gizi sampai Pasien
paham status gizinya, efektif menjelaskan body age dan menyadari penyebab
serta Dampak obesitas kedepan.
2. Intervensi Gizi
a. Merencanakan diet sesuai kebutuhan Pasien
b. Low calorie diet (LCD), menu seimbang
c. Penurunkan Karbohidrat secara bertahap yang terpenting 3 J (Jam makan, jenis
makanan dan jumlah makanan) sudah menjadi bagian dari perubahan perilaku
Pasien
Komposisi Diet

Energi (500-1000 kal/hari Protein (15-30%) Karbohidrat (30-60%)


penurunannya) Lemak (20-35%) bertahap diturunkan.
Diutamakan Karbohidrat
kompleks dan berserat
tinggi.

Vitamin dan mineral


cukup. Obesitas tingkat Cairan cukup disesuaikan Obesitas tingkat II
II perlu pemeriksaan dengan BB (air putih diberikan suplemen dan
kadar vitamin D dalam 0,03 L/BB) fungsional food untuk
darah membantu penurunan
BB
Monitoring dan Evaluasi

1. Melaporkan perubahan BB.


2. Ahli Gizi memberikan motivasi dan mengingatkan Pasien untuk beraktivitas
3. Melaporkan lingkar pinggang
4. Melaporkan hasil lab jika ada
5. Mengingatkan Pasien untuk konsultasi kembali
Daftar Pustaka

Belajar Gizi Bersama. Diakses 04 Nov 2021 pada link


https://www.youtube.com/watch?v=AvzOytDP6bg

GizIdes. Diakses 04 Nov 2021 pada link https://www.youtube.com/watch?v=I1Vrq0D1sxw

Anda mungkin juga menyukai