Sosiologi pedesaan dan sosiologi pertanian adalah merupakan dua dari sekian spesialisasi
yang ada dalam sosiologi.
Defenisi Desa
Mengingat tentang desa , sebagian besar dari kita akan membayangkan pada wilayah
denmgan hamparan lahan pertanian dan perkebunan sebagai mata pencaharian warganya, atau
juga pada desa pesisir yang sebagian besar warganya bertumpu pada laut yang kehidupannya
sebagai nelayan . Desa juga mengingatkan pada masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai ,
norma, dan kebudayaan yang secara turun temurun di lestarikan dengan masyarakat modern
menyebutnya sebagai “ taradisional “.karena pada akhirnya justru tradisionalitas inilah yang
mampu merawat hubungan baik antara sesame manusia serta dengan lingkungan dengan ytetap
memelihara kelestariannya .
Salah satu bentuk penghormatan terhadap leluhur srbagai pendiri desa biasanya di
rayakan melalui berbagai upacara adat sebagai ucapan rasa syukur . Berbagai upacara adat dalam
berbagai budaya masyarakat harus di maknai lebih dewasa , karena hal ini justru menunjukkan
betapa masyarakat desa sangat menghargai jasa para leluhurnya dan rasa syukurnya pada Tuhan
yang Maha Eesa.serta sangat memungkinkan bahwa kesadaran dan memori tentang para leluhur
dapat menjadi pemersatu warga desa untuk saling bergotong royongmenjaga dan
mengembangkan desanya.
Hakim (2011:28) yang mengutip smith dan zopt menerangkan bahwa sistem pertanian
merupakan seperangkat gagasan , keterampilan , teknik, prasangka, dan kebiasaan yang berlaku
di masyarakat dalam hubungannya dengan pengelolaan tanah pertanian.
Berdasarkan pengertian ini , sistem pertanian sangat erat kaitannya dengan bagaimana manusia
secara individu maupun kelompok dalam hubungannya dengan pengelolaan tanah sebagai mata
pencaharian .setiap masyarakat tentu memiliki karekteristik yang berbeda yang di dasari
perbedaan budaya dan lingkungan tempat tinggal masing-masing termasuk dalam sistem
pertanian. Sehingga pembanguna sektor pertanian sangat perlu mempertimbangkan bagaimana
gagasan , kebiasaan, dan praktik masyarakat dalam mengolah lahan pertanian masing-masing .
Unsur-unsur pokok dalam pertanian menurut Harioanto(2007 :2) Dapat di bagi dalam empat
unsur utama , yaitu petani dan keluarganya ( Rumah tangga petani), sumber daya alam.,
teknologi, dan lingkungan sosial budaya . Harianto berpendapat bahwa unsur rumah tangga
petani harus menjadi proses utama yang perlu di perhatikan dalam daya pembangunan pedesaan .
pembangunan rumah tangga petani di harapkan bahwa kualitas petani menjadi meningkat dalam
menangkap peluang dan mengoptimlakan potensi yang di miliki.
Aspek manusia, dalam hal ini petani dan keluarganya mempunyai peran utama dalam
pengembangan sektor pertanian . peningkatan kualitas petani yang di harapkan adalah
peningkatan kemampuan rumah tangga petani yang di harapkan adalah peningkatan kemampuan
rumah tangga petani dalam mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dengan memanfaatkan
potensi alam yang di bantu dengan tenaga manusia.
Dan sektor –sektor penting dan strategis dalam suatu Negara harus di kelola dengan
seimbang, selaras dan mencapai titik optimal. Agar Negara itu dapat di katakana sebagai Negara
baik. Negara yang mampu berdiri di kaki sendiri . karena sektor- sektor penting dan strategis
yang di miliki suatu Negara secara sadar atau tidak memberikan kontribusi dan dapat di jadikan
tuntunan untuk meminimalisiir masyarakat sejahtera yang sebagian besar menyelimuti keluarga
petani di pedesaan .
Salah satu cara untuk meminimalisir hal tersebut adaalah dengan membangun sektor
pertanian dan pembangunan daerah di pedesaan dengan baik. Berita tidak dapat di pungkiri ,
sektor pertanian dan pembanguna daerah pedesaan secara tidak langsung dapat membantu
meningkatkan perekonomian nasiona, l meskipun dari berita isi lain masih memandang bahwa
sektor pertanian itu di pandang sebelah mata dan di jadikan sebagai unsur penunjang.
Melihat kondisi saat ini , sebagian besar masyarakat belum menyadari akan pentingnya
pembangunan daerah pedesaan dan sektor pertanian yang jauh lebih penting dari sekedar unsur
penunjang. Daerah pedesaan dan sektor pertanian dapat memberikan kontribusi bagi sektor lain,
terutama sektor industri yang sudah bmendarah daging dan di nobatkan sebagai sektor unggulan
dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan .
Sosiologi Industri
Sosiologi Kebudayaan
Sosiologi Pembangunan
Sosiologi Perkotaan,dll
Spesialisasi Struktur
Mendalam
Sasaran studi utama sosiologi adalah masyarakat. . Masyarakat selalu berubah antara kelompok
masyarakat yang satu dan yang lain, perubahannya berbeda-beda.
Pertambahan
Perubahan
Spesialisasi-spesialisasi
Pada masyarakat
Terjadinya perubahan
Spesialisasi-spesialisasi sosiologi
Sosiologi
Sosiologi menjadi lebih popular dan berkembang berkat buku “Principles of Sociology” Yang di
tulis oleh Herbert Spencer tahun 1876.Sebelum itu menurut serjono soekanto 1986, yakin ketika
filsafat masih di anggap sebagai induk dari segala macam ilmu pengetahuan (Mater
Scientiarum), ilmu yang membahas masyarakat adalah filsafat sosial.
Menurut Pitirin Sorokin (1928), Sosiologi mempelajari gejala sosial-kebudayaan dari sudut
umum, mempelajari sifst esensial gejala tersebut serta hubungan antara gejala itu yang amat
banyak.
Menurut F.F.Cuber (1951), Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik
nantara manusia.
Menurut R.M. Mac Iver dan C.H. page (1955), Sosiologi adalah berkaitan dengan hubungan
sosial dan dengan seluruh jaringan hubungan itu yang di sebut masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (1964), Sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial,.
Menurut E.R. Babbie (1983), Sosiologi adalah telaah tentang kehidupan sosial, terentang dari
interaksi tatap-muka antara dua individu sampai pada hubungan global antara bangsa-bangsa.
Dari kelima defenisi tersebut dapat di rumuskan secara umum bahwa sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat, dalam berbagai aspeknya.
Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi misalnya; lebih menekankan masalah distribusi dan konsumsi kekayaan.
Aspek sejarah, lebih menekankan pada studi menenai hal-hal yang sudah lampau.
AspekIlmu Politik, dilain pihak lebih menekankan pada studi tentang distribusi kekuasaan dalam
berbagai masyarakat.
Menurut P.B.Horton dan C.L. Hunt (1984). Ada empat perspektif yang perlu mendapat perhatian
yaitu:
Artinya, ilmu itu memerlukan bukti-buktiyang harus dapat di konfirmasikan (di kuatkan) oleh
panca indra kita.
Lihat
Dengar
Raba
Cium bau/harumnya
Angka-angka statistik misalnya –bukti-bukti empirik dari suatu variable atau karakteristik dari
variable. Biasanya seorang ilmuan sosial baru akan mengatakan bahwa ia mengetahui sesuatu itu
apabila ia paling kurang bisa mengumukakan suatu jumlah tertentu (angka statistik yang
mengandung apa yang apa di ketahuinya itu .
1. Untuk menerangkan secara jelas dan tepat tentang susuatu fenomenon (gejala, peristiwa
atau event).
2. Untuk menjelaskan secara tuntas pula mengapa suatu fenomenon itu terjadi seperti itu,
tidak seperti yang lain.
Disamping itu,ilmu juga mapu menjelaskan kemana arahnya dan bagaimana akhir atau
kelanjutan suatu fenomenon yang terjadi artinya, ilmu dapat memberikan suatu ramalan
(prediksi, prediction) tentang kemungkinan terjadinya fenomenon yang sama di masa depan.
Prosedur Penelitian
1. Menyatakan dengan lugas isu atau problema yang menarik perhatiannya untuk di teliti.
Pengalaman pribadi
Hipotesis : suatu pernyataan (bukan pertanyaan) tentang adanya hubungan secara empirik yang
kita harapkan dapat terbukti (teramati)di dalam penelitian , terutama bila teori yang kita pakai
dalam menurunkan hipotesis itu benar.
Variabel –karakteristik yang kita ukur dengan alat ukur tertentu yang umum atau khusus
kita ciptakan untuk tujuan penelitian tersebut.
Di dalam analisis statistikfaktor error tersebut mestinya bisa di perhitungkan. Sehingga bisa
mengatakan berapa persen dari suatu korelasi yang tidak bisa di jelaskan karena alasan-alasan
factor error tersebut. Makin kecil koefisien factor makin besar hal-hal yang dapatt di jelaskan.
Teori tetap masih memerlukan suatu verifikasi. Artinya, teori masih di uji lewat berbagai
hipotesis dengan data empirik. Proses ini melahirkan penelitian baru, sehingga peroses penelitian
itu berulang lagi dari teori ke data dan dari data ke teori dan seterusnya.
Walllace (1966) menggambarkan proses penelitian itu sebagai roda yang lewat proses deduktif.
Dari teori Kepada data ( penelitian) merupakan proses deduktif dan dari data (penelitian) ke
teorisebagai induktif.
Perspeksi teknologis
Smith dan Zopf memberikan cakupan pengertian yang luas terhadap sistem pertanian,
yakni mencakup seperangkat gagasan , elemen-elemen kebudayaan, keterampilan teknik,
praktek, berkaitan dengan hubungan mereka dengan tanah (pertaniannya).
1. Penggembalaan berpindah
2. Perladangan berpindah
3. Pertanian peodalistik
4. Peodalisme persewaan
5. Latifundia (hacienda)
6. Pertanian keluarga
7. Pertanian kapitalistik
8. Pertanian sosialistik
9. Pertanian komunistik
Konsep pemilikan dan kekuasaan tanah (land tenure=LT). LT menurut smith dan Zopf
adalah hak-hak yang di miliki seseorang atas tanah , yakni hak sah untuk
menggunakannya , mengolahnya, menjualnya, dan memanfaatkan bagian-bagian tertentu
dari permukaan tanahnya itu.
Pokok pembicara LT menurut Smithdan Zopf (1970) terutama berpangkal pada dua hal,
yak ini :
1. Sifat dari hak-hak atas kekayaan tanah beserta cara dalam mana sifat itu
tercipta.
2. Klasifikasi dari mereka yang terlibat dalam proses pertanian berdasar
sistem LT yang ada.
Menurut Smith Zopf , jenis-jenis LT di dunia ini bervariasi, secara garis besar di
bedakan menjadi dua, yaitu:
1. Sistem yang di kembangkan di Negara-negara komunis atau yang serupa,
dalam mana pemilikan dan pengendalian ha katas tanah berada di tangan
Negara.
2. Sistem yang dalam berbagai variasinya menempatkan ha katas tanah di
bawah kepemilikan orang-perorang.
SOSIOLOGI PEDESAAN
Lama (klasik)
Baru (modern)
Menurut John M.Gillette, sosiologi pedesaan adalah cabang sosiologi yang secara
sistematik mempelajari komunitas-komunitas pedesaan untuk mengungkapkan kondisi-kondisi
serta kecenderungan –kecenderungannya, dan merumuskan prinsip-prinsip kemajuan .
Menurut N.L Sims, Sosiologi pedesaan adalah studi tentang asosiasi antara orang-orang
yang hidupnya banyak tergantung pada pertanian .
Menurut T.Lynn Smith dan paul E.Zopf, Sosiologi pedesaan adalah kumpulan pengetahuan
yang telah disistematisasi yang di hasilkan lewat penerapan metode ilmiah kedalam stidi tentang
masyarakat pedesaan ; Organisasi dan strukturnya , proses-prosesnya, sistem sosialnya yang
pokok, dan perubahan-perubahannya.
Definisi-definisi tentang sosiologi pedesaan di atas adalah merupakan defenisi sosiologi
pedesaan lama ( klasik) , yakni tatkala keadaan di barat secara umum masih memperlihatkan
perbedaan yang jelas dan bahkan dikotomik antara kawasan desa dan kotanya.
Sosiologi pedesaan pada era kapitalisme global ini memang harus berbeda dari pendekatan
sosiologi pedesaan lama, sebagaimana di kemukakan oleh Howard Newby.
(Sosiologi pedesaan baru harus banyak belajar dari sebuah tulisan karl kautsky.”the Agrarian
Question.” Himbauan Kautsky adalah bahwa kita harus mencari perubahan-perubahan yang di
alami pertanian di bawah dominasi produksi kapasitas).
Pengertian newby tersebut adalah : jelas di peruntukkan bagi desa-desa pertanian . maka untuk
lebih memperluas daya cakupnya dapatlah di rumuskan bahwa: sosiologi pedesaan yang baru
hendaknya merupakan studi tentang bagaimana masyarakat desa ( bukan hanya desa pertanian)
menyesuaikan diri terhadap merasuknya sistem kapitalisme modern di tengan kehidupan
mereka .
Faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan antara desa dan kota adalah:
Faktor isolasi fisik. Ditambah belum hadirnya surat kabar, majalah,radio,televise dan berbagai
media komunikasi lainnya.
Isolasi sosial
Isolasi kultural
Attinya,bahwa pada situasi atau kondisi semacam ini kontak sosial dan kebudayaan antara
masyarakat desa dan kota tidak terjadi. Kalaupun terjadi sehingga tidak mengakibatkan
terjadinya perubahan yang berarti pada komunitas-komunitas tersebut.
Sejarah Sosiologi pedesaan tidak terlepas dari peranan Amerika serikat yang berawal dari
munculnya mata kuliah sosiologi di berbagaai perguruan tinggi di ameriak serikat padadua
decade terakhirt abad ke-19.
Owners
A. Farm Operators Managers of administotors
Wage landes
Coloni
Persewaan –suatu bentuk ikatan ekonomi antara pemilik tanah dan penyewa (pemilik
uang ),
Dalam mana si pemilik tanah menyerahkan hak-guna tanahnya kepada penyewa, sedangkan
si penyewa menyerahkan sejumlah uang ( sesuai kelaziman tempat ) untuk jangka waktu
tertentu (setengah atau beberapa tahun , atau satu atau beberapa panenan).
Pergadaian-suatu bentuk ikatan ekonomi antara pemilik tanah dengan pihak lain , dalam
mana si pemilik tanah menyerahkan hak –guna tanah nya kepada hak lain itu.
Penyakapakan atau sistem bagi hasil – suatu bentuk ikatan ekonomi-sosial, dalam mana
si pemilik tanah menyerahkan tanahnya untuk di garap orang lain (penyakap) dengan
persyaratan-
Tebasan- suatu bentuk transaksi pengalihan hak-guna, dalam mana tanaman yang telap
siap panen di juaal kepada pihak lain.
Ijon –suatu bentuk transaksi ,dalam mana pemilik tanaman penjual tanamannya kepada
pihak lain tatkala tanaman itu masih jauh dari usia panen (awal proses pembuahan).
Berdasarkan atas pola pemilikan dan penguasaan tanah, kaum petani dapat di
golongkan menjadi :
1. Pemilik penggarapan murni , yakni petani yang hanya menggarap tanah miliknya
sendiri.
2. Penyewa dan penyakap murni , yakni mereka yang tidak memiliki tanah tetapi
menguasai tanah garapan melalui sewa atau bagi hasil.
3. Pemilik penyewa dan/atau pemilik penyakap, yakni petani yang di samping
menggarap tanah nya sendiri juga menggarap tanah milik orang lain lewat persewaan
atau bagi hasil.
4. Pemilik bukan penggarap , yakni bila tanah miliknya di sewakanatau di wakapkan
kepada orang lain (penyakap, penggarap, atau buruh tani ).
5. Petani tunakisma atau buruh tani.
1. Faktor keluarga
2. Faktor Tanah
1. Pemilikan lahan yang sempit akan cenderung pada sistem pertanian yang intensif,
terlebih bila di tunjang oleh tingkat kesuburan tanah yang tinggi.
2. Pengaruh perbedaan dalam luas pemilikan lahan para petani dalam suatu lingkungan
desa.
Kondisi pisik lahan pertanian juga sangat besar pengaruhnya terhadap sistem pertanian :
3 .Faktor pasar
Menurut Eric R. Wolf , jenis pasar semacam ini di sebut pasar seksional ( sectional market
). Jenis pasar lainnya adalah pasar jaringan ( network market ), yakni jenis pasar yang pelaku –
plaku pertukarannya tidak berlandaspada monopoli klompok-klompok komunitasseperti di pasar
seksional.
KELEMBAGAAN DI DESA
Menurut paul B. Horton dan Chester L. Hunt, Lembaga adalah : suatu sistem norma
untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat di padangan penting.
Menurut koentjaraningrat, pranata sosial adalah suatu sistem tata klakuan dan hubungan
yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks.kebutuhan khusus
dalam kehidupan masyarakat.
Lembaga sosial memiliki beberapa karakteristik , yakni : tiap lembaga memiliki tujuan
utama, relative permanen, memiliki nilai-nilai pokok yang bersumber dari para anggotanya , dan
berbagai lembaga dalam suatu masyarakat memiliki keterkaitan satu sama lain.
Untuk tipe desa pertama , yang umumnya terdapat di berbagai daerah di luar jawa, peranan
pimpinan desa sebenarnya tidak terlalu besar di banding desa-desa tipe kedua , di mana sistem
kekerabatan dengan aturan –aturan adat istiadat yang berkaitan dengan itu sangat besar
peranannya sehinggaperanan pimpinan desa sebenarnya hanya merupakan bagian/instrumen saja
dari sistem kekerabatan dan adat istiadat tersebut.sedangkan tipe desa kedua umumnya terdapat
di jawa. Adat istiadat di desa-desa di jawa umumnya berlandaskan kepada kepentingan yang
sama atas daerah tertentu,bukan terutama di dasarkan atas hubungan darah.
Ada dua sebab utama yang berkaitan dengan permasalahan kemandirian rakyat
desa, yaitu :
1. Kemampuan pemerintah yang cukup tinggi dalam menyediakan dana
pembangunan, paling sedikit sampai dengan pelita III.
2. Hilangnya kemandirian rakyat desa dalam proses pembangunan adalah proses
pembangunan yang bersifat sentralistik.
Hilangnya kemauan untuk mandiri dalam pembnagunan di kalangan rakyat desa menimbulkan
permasalahan baru, yaitu masalah kelestarian yang membuat proses pembangunan pedesaan di
Negara kita menjadi sangat lambat mencapai tujuannya, karena kita harus mengulang-ulang
proyek lama yang hasilnya hilang karena tidak di kembangkan oleh rakyat pedesaan.
Banyaknya penduduk desa yang pindah ke kota, khususnya mereka yang masih berusia
muda dan berpendidikan relative cukup muda, sebenarnya menimbulkan permasalahan sendiri di
desa. Permasalhan itu adalah terkurasnya sumber manusia di daerah pedesan yang memiliki
potensi intelektual yang di butuhkan untuk mendorong proses lajunya dan pelestarian
pembangunan pedesaan.
Dinamika struktur penguasaan tanah pada desa-desa penghasil padi perlu di lihat
dalam konteks kemandirian pangan di indonesia. Selama ini pangan di Indonesia di
sediakan oleh pertanian skala kecil yang tersebar di berbagai desa penghasil
padi.Namun, kecenderungan penguasaan tanah oleh sebagian kecil kelompok orang
kuat telah mengancam kemandirian pangan karena mengarah kepada penurunan
produktivitas, distribusi pendapatan yang tidak merata , dan kurangnya serapan tenaga
kerja petani padi . penguasaan tanah yang tidak merata juga rentan terhadap alihfingsi
lahan sehingga dapat mempengaruhi produksi pangan . Dengan demikian penguasaan
tanah yang tidak merata dapat meningkatkan kemiskinan di pedesaan.
Semakin tinggi penerapan teknologi semakin semakin besar pula tuntutan penyedian modal dan
tenaga kerja yang cukup .
Namun pada umumnya petani mengalami kekurangan modal karena hanya mengandalkan modal
sendiri sehingga terkadang di jumpai kurang terdapat perbedaan yang nyata dalam penerapan
teknologi antar usaha tani .
Dalam hal ini baik antar usaha tani dengan luas yang berbeda maupun dengan perbedaan status
penguasaan lahannya.
Penggunaan teknologi intesif yang sarat dengan infut (pupuk dan pestisida) jarang di adopsi
secara sempurna oleh petani mengingat nilai pengembalian hasil tidak memberikan insentif
progresif .
Ragam kualitas sumber daya petani yang tinggi terhadap kemampuan iptek menyebabkan alih
teknologi tidak berjalan lancar sehingga ragam kualitas produk menjadi tinggi dan hal ini
menyulitkan pemasran produk tersebut .
Dewasa ini di samping konversi lahan juga fragmentasi lahan seakan tidak dapat di bending ,
sehingga petani semakin terperangkap di jurang kemiskinan .
Penerapan teknologi dalam proses produksi merupakan upaya untuk memperoleh hasil ekonomi
yang optimal. Semakin tinggi penerapan teknologi semakin besar pula tuntutan penyediaan
modal dan tenaga kerja yang cukup . Namun pada umumnya petani mengalami kekurangan
modal karena hanya mengandalkan modal sendiri sehingga terkadang di jumpai kurang terdapat
perbedaan yang nyata dalam penerapan teknologi antar usaha tani. Dalam hal ini baik antar
usaha tani luas yang berbeda maupun dengan perbedaan status penguasaan lahannya . Menurut
husodo ; penggunaan teknologi intensif yang sarat dengan imput ( pupuk dan pestisida) jarang di
adopsi secara sempurna oleh petani mengingat nilai pengembalian hasil tidak memberikan
insentif progresif . Ragam kualitas sunber daya petani yang tinggi terhadap kemampuan iptek
menyebabkan alih teknologi tidak berjalan lancar sehingga ragam kualitas produk menjadi tinggi
dan hal ini menyulitkan pemasaran produk tersebut . Dewasa ini di samping konversi lahan juga
fragmentasi lahan seakan tidak dapat di bending , sehingga petani semakin terperangkap di
jurang kemiskinan
Pada dasarnya dalam proses pembangunan ekonomi nasional potensi ekonomi pedesaan yang
bersifat land based akan menjadi deteminan perekonomian secara keseluruhan .pola pengusahaan
lahan sering kali dapat di jadikan gambaran pemerataan factor produksi sebagai sumber
pendapatan dan sebagai indicator tingkat kesejahteraan , meskipun tidak dapat sepenuhnya
mencerminkan keadaan sebenarnya tingkat kesejahteraan , meskipun tidak dapat sepenuhnya
mencerminkan keadaan sebenarrnya tingkat kesejahteraan itu .
Kelembagaan merupakan suatu jaringan yang terdiri dari sejumlah orang dan lembaga
untuk tujuan tertentu yang memiliki aturan dan norma , serta memiliki struktur . Lembaga dapat
juga di sebut organisasi , adalah pelaku atau , wadah untuk menjalankan satu atau lebih
kelembagaan . Lembaga memiliki struktur yang tegas dan di formalkan .Kelembagaan dapat
berbrntuk kelompok , gabungan kelompok , asosiasi , atau korporasi . kelembagaan di fasilitasi
dan di berdayakan oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah agar tumbuh dan berkembang
menjadi organisasi yang kuat dan berkembang menjadi organisasi yang kuat dan mandiri
sehingga mampu mencapai tujuan yang di harapkan para anggotanya .
Konsep revitalisasi pertanian bertumpuh kepada tiga peran utama yang perlu di laksanakan
yaitu :
Peran penyuluhan pertanian di berdasarkan semakin penting dan cukup memegang peran
strategis .
Karena merupakan garda paling depan dan mendukung keberhasilan pembangunan pertanian
nasional .
Selain sebagi agent , posisinya yang berhadapan langsung dengan petani akan sangat
menentukan untuk membawa perubahan yang kondusif pada masa yang akan dating .
Secara umum peran penyuluhan biasa sangat di butuhkan dalam mensukseskan setiap program
pertanian . untuk itu perlu di pahami sesungguhnya peran penyuluh yakni :
1.Prinsif efisiensi penumbuhan elemen kelembagaan harus di pilih opsi yang palinh efisien ,
yaitu yang relative paling murah , mudah, dan sedrhana namun tetap mampu mendukung
pencapaian tujuan.
2.Prinsif pleksibilitas . kelembagaan yang di kembangkan di sesuaikan dengan sumber daya yang
tersedia dan budaya setempat .soal nama lembaga pun tidak boleh di paksakan jika sudah ada
nama yang melembaga di masyarakat.Prinsif manfaat . kelembagaan yang di kembangkan adalah
yang mampu memberikan manfaat paling besar bagi petani dan masyarakat pedesaan .
Prinsif keberlanjutan . kelembagaan petani yang di kembangkan di arapkan akan terus berjalan
meskipun keterlibatan lembaga jasa penunjang (lembaga pemerintah daerah dan lembaga
keuangan ) secara langsung telah berkurang.
Inovasi teknologi mampu mendorong perubahan tanaman kelembagaan akan berdampak pada
struktur tenaga kerja dan pendapatan masyarakat pedesaan . Artinya : perubahan teknologi akan
mengakibatkan redistribusi pendapatan usaha tani .
Pemilihan inovasi pertanian yang tepat guna akan meningkatkan minat petani untuk
menggunakan teknologi yang diintroduksikan.
Inovasi baru tersebut harus di damping dengan penyuluhan yang relative, sehingga adopsi
teknologi akan mencapai sasarannya dan tenaga penyuluh petani dapat di berdayakan secara
optimal.
Karena itu upaya penguatan kelembagaan dalam transfer teknologi merupakan salah satu strategi
untuk memacu peningkatan dan mutu hasil produksi.
Pemberdayaan petani akan mengarah pada kemandirian petani dalam berusaha tani .Kemandirian
petani dalam berusaha tani .kemandirian petani dapat di tumbuh kembangkan dsalam suatu
kegiatan kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Pelajar
Chambers, Robert. 1995. Poverty and Livelihoods : Whose Reality Counts?. Journal :
Eviota, EU. 1992. The Political Economy of Gender : Woman and the Sexual
Hayami, Yujiro dan Masao Kikuchi. 1987. Dilema Ekonomi Desa : Suatu Pendekatan
Indonesia
Jeffrey. D, Brewer. 1985. Penggunaan Tanah Tradisional dan Kebijaksanaan
138