Anda di halaman 1dari 19

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk sosial, oleh karena itu kita tidak akan bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Sebagai makhluk sosial maka sudah pastinya kita akan hidup bermasyarakat dengan orang lain dengan peraturan dan tatanan yang berlaku dilingkungan tersebut. Ada sejumlah kekuatan yang mendorong terjadinya perkembangan sosial budaya masyarakat Indonesia. Secara kategorial ada 2 kekuatan yang memicu perubahan sosial, Petama, adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal factor), seperti pergantian generasi dan berbagai penemuan dan rekayasa setempat. Kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat (e ternal factor), seperti pengaruh kontak!kontak antar budaya (culture contact) secara langsung maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya dapat memicu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang harus menata kembali kehidupan mereka . Ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat daripada akti"itas untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. #erkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak lepas dari para ilmu$an terdahulu yang merubah pengetahuan menjadi ino"asi teknologi dan pemikiran yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. %emajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari lembaga pendidikan tinggi. &imana pada abad!2' peran ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berarti bagi lembaga pendidikan tinggi. Sehingga pada abad!2' mampu mendorong perkembangan yang lebih cepat dalam bidang industri, informasi, komunikasi, transportasi dan pertanian.

B. Rumusan Masalah 1. (agaimana pertumbuhan dan perkembangan sosial masyarakat) 2. (agaimana percepatan dan pertumbuhan iptek)

C. Tujuan 1. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan masyarakat. 2. Mengetahui percepatan dan pertumbuhan iptek.

BAB II PEMBAHASAN
A. Pertumbuahan dan Perkembangan Sos al Mas!arakat 1. Pengert an Mas!arakat

Menurut *asan Sadily memberi pengertian bah$a masyarakat ialah +%esatuan yang selalu berubah, yang hidup karena proses masyarakat yang menyebabkan terjadi proses perubahan itu,.Sedangkan menurut #lato masyarakat ialah +merupakan refleksi dari manusia perorangan,. Suatu masyarakat akan mengalami keguncangan sebagaimana halnya manusia perorangan yang terganggu keseimbangan ji$anya yang terdiri dari tiga unsur yaitu nafsu, semangat dan intelegensia.2 &alam konsep an!.as bah$a masyarakat adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri dengan mengabaikan keterlibatannya dengan kepentingan pergaulan antara sesamanya dalam kehidupan bermasyarakat. &alam hubungan manusia dengan masyarakat terjadi interaksi aktif. Manusia dapat menginter"ensi dengan masyarakat lingkungannya dan sebaliknya masyarakat pun dapat memberi pada manusia sebagai $arganya. /leh karena itu, dalam pandangan Islam, masyarakat memiliki karakteristik tertentu. #rinsip!prinsip ini harus dijadikan dasar pertimbangan dalam penyusunan sistem pendidikan Islam. Masyarakat merupakan lapangan pergaulan antara sesama manusia. pada kenyataannya masyarakat juga dinilai ikut memberi pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan dan perilaku manusia yang menjadi anggota masyarakat tersebut. Atas dasar pertimbangan ini, maka pemikiran tentang masyarakat mengacu pada penilaian bah$a0 - *assan Sadily, Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia (1et. I2 3akarta0 #4. 5ineka 1ipta, -667),
h. 8' 2 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu #engantar (1et. 772 3akarta0 #4. 5aja 9rafindo #ersada, 2''2), h. 26.

a) Masyarakat merupakan kumpulan indi"idu yang terikat oleh kesatuan dari

berbagai aspek seperti latar belakang budaya, agama, tradisi ka$asan lingkungan dan lain!lain.
b) Masyarakat terbentuk dalam keragaman adalah sebagai ketentuan dari

Allah, agar dalam kehidupan terjadi dinamika kehidupan sosial, dalam interaksi antar sesama manusia yang menjadi $arganya.
c) Setiap masyarakat memiliki identitas sendiri yang secara prinsip berbeda

satu sama lain.


d) Masyarakat merupakan lingkungan yang dapat memberi pengaruh pada

pengembangan potensi indi"idu.3 &ari beberapa penjelasan yang telah dijelaskan di atas, dapatlah diberi kesimpulan bah$a pengertian masyarakat yang penulis maksudkan ialah sekelompok manusia yang terdiri di dalamnya ada keluarga, masyarakat dan adat kebiasaan yang terikat dalam satu kesatuan aturan tertentu.
2. Pola H du" Mas!arakat

&alam sub bab ini yang penulis maksudkan ialah pola hidup yang dilakukan berupa kebiasaan untuk mencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dalam kehidupan sehari!hari, seperti pertanian, perkebunan perdagangan dan lain!lain semacamnya, serta akibatnya bagi kelanjutan pendidikan anak!anak mereka. &apat kita pula ketahui bah$a mayoritas penduduk masyarakat di suatu desa diduduki oleh kaum petani yang merupakan pencaharian utama mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari!hari serta sebagian untuk kepentingan sosial. :ainnya, perlu juga di ketahui pula bah$a biasanya dalam suatu desa pola hidup mereka selain dari petani tambak, petani sayur mayur, perkebunan dan sebagian sebagai seorang nelayan, pedagang, tukang kayu, tukang batu, buruh tani, dan pega$ai. &alam suatu desa dimana terlihat pada masyarakat masih banyak membedakan nilai!nilai budaya antara orang kaya dengan orang miskin, antara 7 *. 3alaluddin, 4eologi #endidikan (3akarta0 #4. 5aja 9rafindo #ersada, 2''2), h. ;<!;=.

masyarakat yang masih keturunan raja dengan masyarakat biasa. #erbedaan ini masih terdapatnya sistem perburuan bagi masyarakat jelata, misalnya bagi seorang kaya (mampu) masih banyak yang mempunyai buruh tani untuk mengerjakan sa$ah atau ladangnya, kemudian setelah berhasil di beri upah sebagai imbalan yang belum memadai jerih payah seorang petani dan lain!lain. &ari uraian di atas, dapat dikategorikan bah$a yang terbanyak adalah masyarakat petani, hal ini merupakan standar, bah$a pola hidup di dalam masyarakat dalam mencari nafkah beranekaragam, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari!hari. &i samping itu sebagian pula masyarakat masih membedakan nilai!nilai budaya diantara orang kaya dan orang miskin antara masyarakat keturunan raja dengan masyarakat biasa. #$ Bentuk Pola H du" Mas!arakat #ola hidup masyarakat tidak hanya menyangkut lapangan pekerjaan pendidikan dan kehidupan keluarga belaka, tetapi jauh dari itu meliputi keorganisasian masyarakat sosial, upacara dan adat istiadat yang berlaku serta kehidupan keragamaan, namun dalam suatu masyarakat atau desa terdapat beberapa pola hidup, tapi dalam pembahasan ini penulis hanya mengambil salah satu diantaranya adalah masalah sosial. 1. Proses Terjadinya Sosial #ara sosiolog memandang betapa pentingnya pengetahuan tentang proses sosial, mengingat bah$a pengetahuan perihal struktur masyarakat saja belum cukup untuk memperoleh gambaran yang nyata mengenai kehidupan bersama manusia. pengetahuan proses sosial memungkinkan seseorang untuk memperoleh pengertian mengenai segi yang dinamis dari masyarakat atau gerak masyarakat. #ada pembahasan mengenai proses sosial mencakup ruang lingkup yang luas merupakan serangkaian studi sosiologi, yakni interaksi sosial, stratifikasi juga dapat dinamakan proses sosial, oleh karena itu interaksi sosial, merupakan syarat utama terjadinya akti"itas!akti"itas sosial.> 2. Klasifikasi Masalah Sosial

> Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu #engantar (1et. 782 3akarta0 #4. 5aja 9rafindo #ersada,
2''7), h. 86!<-.

Masalah sosial timbul dari kekurangan!kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada faktor!faktor ekonomi, biologis, biopsikologi, dan kebudayaan. Setiap masyarakat mempunyai norma yang bersangkut paut dengan kesejahteraan kebendaan, kesehatan fisik, kesehatan mental, serta menyesuaikan diri indi"idu atau kelompok sosial. #enyimpangan! penyimpangan terhadap norma!norma tersebut merupakan gejala abnormal yang merupakan masalah sosial. sosial, dan sebagainya. bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial yang Sesuai dengan sumber!sumbernya tersebut, maka masalah sosial dapat diklasifikasikan dalam empat kategori seperti di atas. problem!problem yang berasal dari faktor ekonomis antara lain kemiskinan, pengangguran dan sebagainya, penyakit, misalnya bersumber faktor biologis.8 3. Perhatian Masyarakat dalam Sosial Suatu kajian yang merupakan masalah sosial belum tentu mendapat perhatian yang sepenuhnya dari masyarakat. Sebaliknya, suatu kejadian yang mendapat sorotan masyarakat, yang belum tentu merupakan masalah sosial. Angka tinggi pelanggaran lalu lintas, mungkin tidak terlalu diperhatikan masyarakat. Akan tetapi, suatu kecelakaan kereta api yang meminta korban banyak lebih mendapat sorotan masyarakat. Suatu problem yang merupakan manifestasi social problem adalah kepincangan!kepincangan yang menuntut keyakinan masyarakat dapat diperbaiki dibatasi atau bahkan dihilangkan.< &ari uraian di atas bah$a bentuk pola hidup masyarakat yang penulis maksudkan dalam penelitian ini ialah mencakup tingkah laku dan hasil tingkah laku manusia, maka di sini akan dibatasi dengan menitikberatkan pada aspek! aspek kebudayaan yang menyangkut bidang!bidang tertentu seperti keagamaan, adat istiadat bagi masyarakat. #ada umumnya pola hidup masyarakat Sula$esi Selatan yang didiami oleh tiga suku, yakni (ugis, 4oraja dan Makassar, ketiganya ini mempunyai ciri!ciri persamaan dalam struktur sosial, namun dalam sistem sosial dan sistem budaya mereka menampakkan perbedaan, bahkan perbedaan prinsipil disebabkan karena 8 ?Ibid., h. 7<'!7<-. < Ibid., h. 7<>!7<8.

perbedaan sejarah perkembangan lingkungan hidup dan perbedaan geografis. Adanya perbedaan tersebut merupakan hikmah dan kekayaan budaya bangsa yang mengundang kita untuk belajar dan mendalami, dan kriteria!kriteria kehidupan yang mereka miliki. Sebagaimana pola hidup masyarakat pada umumnya tentang masalah adat istiadat, kebudayaan ataupun upacara!upacara ritualnya adalah sama. misalnya upacara perka$inan yang ditandai dengan sajian seorang laki!laki yang harus dapat memenuhi permintaan seorang isteri dan perka$inan tersebut harus sepadan dengan golongan yakni antara orang yang masih keturunan dengan orang yang masih keturunan pula, antara orang yang rendah dengan orang yang rendah atau masyarakat a$am dengan masyarakat a$am. Segala sesuatu yang mencakup kebutuhan seorang isteri harus terpenuhi sebelum upacara perka$inan dilaksanakan pada $aktu yang telah ditentukan oleh kedua belah pihak. 1ontoh lain dari adat mereka, misalnya adat kematian yang masih mempunyai perbedaan di antara masyarakat biasa dengan masyarakat yang keturunan raja atau sederajat. #ada upacara pemakaman misalnya bagi masyarakat biasa atau non keturunan raja maka upacara pemakamannya dapat dilaksanakan dengan sangat sederhana. Sedang, sebaliknya bagi masyarakat yang keturunan raja maka upacara pemakamannya dapat dilaksanakan dengan meriah. &ari uraian yang telah dikemukakan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bah$a bentuk pola masyarakat pada umumnya yang ada di Indonesia khususnya Sula$esi Selatan mempunyai berbagai adat istiadat yang merupakan makna kebudayaan bagi bangsa Indonesia, seperti adat perka$inan, kematian, upacara!upacara ritual, yang mempunyai perbedaan bagi bangsa dan suku!suku lainnya. .amun bentuk pola hidup masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berkelompok, namun tidaklah mempengaruhi secara menyeluruh bagi kehidupan generasi yang ingin maju dan berkembang dalam pendidikan.
B. Per%e"atan dan Perkembangan I"tek 1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat daripada akti"itas untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. #erkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak lepas dari para ilmu$an terdahulu yang merubah pengetahuan menjadi ino"asi teknologi dan pemikiran yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. %emajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari lembaga pendidikan tinggi. &imana pada abad!2' peran ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berarti bagi lembaga pendidikan tinggi. Sehingga pada abad!2' mampu mendorong perkembangan yang lebih cepat dalam bidang industri, informasi, komunikasi, transportasi dan pertanian. #erkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dibandingkan dengan negara!negara @ropa dan Amerika Serikat, dan bahkan juga di negara!negara Asia misalnya 3epang dan 1hina. *al ini disebabkan karena0
a) Masih terbatasnya jumlah orang Indonesia yang mendapatkan pendidikan

barat terutama pendidikan tinggi


b) %urangnya keinginan dari pemerintah maupun perusahaan s$asta yang ada

di Indonesia untuk dapat melakukan alih teknologi


c) 4idak adanya ino"asi teknologi yang berarti di dalam masyarakat Indonesia

itu sendiri Ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia mulai berkembang dimana ditandai dengan adanya perguruan tinggi dan pusat!pusat penelitian seperti :embaga Ilmu #engetahuan Indonesia (:I#I) dan juga telah membentuk (adan #engkajiaan dan #enerapan 4eknologi ((##4). &engan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, maka penyebaran informasi dan juga komunikasi di Indonesia pun sudah mulai berkembang. Informasi sangat diperlukan masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia berhak atas informasi yang benar untuk mengatur kehidupannya dengan tepat dan membina dirinya. Manusia yang tidak memiliki pengetahuan tentang fakta dan tidak sempat memahami pandangan yang berbeda!beda, tidak dapat mengadakan pilihan secara tanggung ja$ab.

#enyampaian suatu informasi di Indonesia disebarkan melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, tele"isi dan internet. 4eknologi informasi selain memba$a dampak yang sangat menguntungkan bagi manusia, teknologi informasi dapat juga menyebabkan terjadinya polusi atau pengotoran informasi. Selain daripada berkembangnya teknologi informasi di Indonesia teknologi komunikasi pun sudah mengalami perubahan yang sangat cepat. &imana pertama sekali perkembangan komunikasi di Indonesia ditandai dengan sambungan telepon lokal, dan kemudian berkembang menjadi sambungan jarak jauh dan juga membangun sistem komunikasi yang mampu menghubungkan dan menyebarkan informasi keseluruh $ilayah Indonesia dan seluruh dunia secara efektif dan efisien. #ada masa sekarang ini proses komunikasi di Indonesia sudah mengalami perubahan yang sangat cepat, sebagai akibat perubahan teknologi komunikasi. #roses komunikasi yang terpenting adalah0
a) #engumpulan informasiApengalaman b) #enyimpanan informasi c) Memproses informasi d) #emilihanApengeluaran informasi e) MenstransmisiAmenyebarluaskan informasi f)

Bmpan balik atau balikan informasi #ada saat ini hampir 6' C di semua $ilayah Indonesia telah ada tele"isi

dan telepon serta jumlah pemilik telepon setiap tahunnya terus bertambah. &engan adanya kemudahan untuk memperoleh informasi dan komunikasi tentu akan meningkatkan tingkat pengetahuan dan ketrampilan bangsa Indonesia itu sendiri. /leh karena itu sangat diperlukan peranan pemerintah untuk dapat terus mendorong kemajuaan komunikasi di Indonesia. Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan mengalami perkembangan. (erkaitan dengan dunia pendidikan perkembangan pengetahuan

dan teknologi terus berlangsung. &ari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dipergunakan untuk kemajuan kehidupan masyarakat. %aitan antara pendidikan (sekolah) dengan masyarakat dapat dikaji berdasarkan pendapat!pendapat sebagai berikut0 Menurut #openoe dalam Ahmadi (2''>0-;2) fungsi pendidikan untuk masyarakat adalah 0 -) transmisi kebudayaan masyarakat, 2) menolong indi"idu memilih dan melakukan peranan sosial, 7) menjamin integrasi sosial, >) sebagai sumber ino"asi sosial. Sedangkan menurut (room dan SelDnick dalam Ahmadi (2''>0-;2) fungsi pendidikan adalah untuk 0
a) transmisi kebudayaan, b) integrasi sosial, c) ino"asi, d) seleksi dan alokasi, e) mengembangkan kepribadian anak.

&ari kedua pendapat ahli tersebut di atas ada unsur!unsur yang hampir sama, dan pendapat dari (room dan SelDnick ada sedikit perbedaan karena menambah unsur yang kelima yaitu mengembangkan kepribadian anak. (erkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pendidikan, dari beberapa unsur yang ada, memiliki kaitan erat yaitu menyangkut ino"asi (pembaruan). &engan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pendidikan memba$a pembaruan dalam bidang kehidupan masyarakat. Sebagai contoh pengaruh yang positif, dengan ditemukannnya energi nuklir maka dapat dipakai untuk pembangkit tenaga listrik. Ealaupun ada pihak yang kontra yaitu adanya dampak negatif misalnya pembuangan limbah nuklir, seandainya ada kecelakaan pembangkit listrik seperti kasus %ernobil. 1ontoh yang lain dengan pengembangan energi yang dapat diperbarukan seperti minyak

jarak2 pengembangan tenaga!tenaga panas bumi, pemanfaatan sinar matahari. *al tersebut dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap minyak bumi yang saat ini cadangannya semakin berkurang. &ari uraian tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bah$a dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pendidikan makadapat bermanfaat untuk pembaruan kehidupan masyarakat. dapat bermanfaat untuk pembaruan kehidupan masyarakat.

&$ A' dah Islam Sebaga Dasar I"tek Inilah peran pertama yang dimainkan Islam dalam iptek, yaitu aFidah Islam harus dijadikan basis segala konsep dan aplikasi iptek. Inilah paradigm Islam sebagaimana yang telah diba$a oleh 5asulullah Sa$. #aradigma Islam inilah yang seharusnya diadopsi oleh kaum muslimin saat ini. (ukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. &iakui atau tidak, kini umat Islam telah telah terjerumus dalam sikap membebek dan mengekor (arat dalam segala!galanya2 dalam pandangan hidup, gaya hidup, termasuk dalam konsep ilmu pengetahuan. (ercokolnya paradigma sekuler inilah yang bisa menjelaskan, mengapa di dalam sistem pendidikan yang diikuti orang Islam, diajarkan sistem ekonomi kapitalis yang pragmatis serta tidak kenal halal haram. @ksistensi paradigma sekuler itu menjelaskan pula mengapa tetap diajarkan konsep pengetahuan yang bertentangan dengan keyakinan dan keimanan muslim. Misalnya 4eori &ar$in yang dusta dan sekaligus bertolak belakang dengan AFidah Islam. %ekeliruan paradigmatis ini harus dikoreksi. Ini tentu perlu perubahan fundamental dan perombakan total. &engan cara mengganti paradigma sekuler yang ada saat ini, dengan paradigma Islam yang memandang bah$a AFidah Islam (bukan paham sekularisme) yang seharusnya dijadikan basis bagi bangunan ilmu pengetahuan manusia.

.amun di sini perlu dipahami dengan seksama, bah$a ketika AFidah Islam dijadikan landasan iptek, bukan berarti konsep!konsep iptek harus bersumber dari al!GurHan dan al!*adits, tapi maksudnya adalah konsep iptek harus distandardisasi benar salahnya dengan tolok ukur al!GurHan dan al!*adits dan tidak boleh bertentangan dengan keduanya (Al!(aghdadi, -66<0 -2). 3ika kita menjadikan AFidah Islam sebagai landasan iptek, bukan berarti bah$a ilmu astronomi, geologi, agronomi, dan seterusnya, harus didasarkan pada ayat tertentu, atau hadis tertentu. %alau pun ada ayat atau hadis yang cocok dengan fakta sains, itu adalah bukti keluasan ilmu Allah yang meliputi segala sesuatu (lihat Gs. an!.isaaH I>?0-2< dan Gs. ath!4halaF I<8?0 -2),bukan berarti konsep iptek harus bersumber pada ayat atau hadis tertentu. 3adi, yang dimaksud menjadikan AFidah Islam sebagai landasan iptek bukanlah bah$a konsep iptek $ajib bersumber kepada al!GurHan dan al!*adits, tapi yang dimaksud, bah$a iptek $ajib berstandar pada al!GurHan dan al!*adits. 5ingkasnya, al!GurHan dan al!*adits adalah standar (miFyas) iptek, dan bukannya sumber (mashdar) iptek. Artinya, apa pun konsep iptek yang dikembangkan, harus sesuai dengan al!GurHan dan al!*adits, dan tidak boleh bertentangan dengan al! GurHan dan al!*adits itu. 3ika suatu konsep iptek bertentangan dengan al!GurHan dan al!*adits, maka konsep itu berarti harus ditolak. Misalnya saja 4eori &ar$in yang menyatakan bah$a manusia adalah hasil e"olusi dari organisme sederhana yang selama jutaan tahun bere"olusi melalui seleksi alam menjadi organisme yang lebih kompleks hingga menjadi manusia modern sekarang. (erarti, manusia sekarang bukan keturunan manusia pertama, .abi Adam AS, tapi hasil dari e"olusi organisme sederhana. Ini bertentangan dengan firman Allah SE4 yang menegaskan, Adam AS adalah manusia pertama, dan bah$a seluruh manusia sekarang adalah keturunan Adam AS itu, bukan keturunan makhluk lainnya sebagaimana fantasi 4eori &ar$in (Jallum,2''-). Kirman Allah SE40

Artinya0

(Dialah Tuhan) yan memulai !en"i!taan manusia dari tanah# kemudian Dia men"i!takan keturunannya dari sari !ati air yan hina (mani).$ (GS. As! Sajdah0 =).

Artinya0%ai manusia# sesun uhnya Kami men"i!takan kamu dari seoran laki&laki dan seoran !erem!uan dan menjadikan kamu 'er'an sa& 'an sa dan 'ersuku&suku su!aya kamu salin kenal men enal.$ (Gs. al!*ujuraat0 -7).= Implikasi lain dari prinsip ini, yaitu al!GurHan dan al!*adits hanyalah standar iptek, dan bukan sumber iptek, adalah bah$a umat Islam boleh mengambi iptek dari sumber kaum non muslim (orang kafir). &ulu .abi Sa$ menerapkan penggalian parit di sekeliling Madinah, padahal strategi militer itu berasal dari tradisi kaum #ersia yang beragama Majusi. &ulu .abi Sa$ juga pernah memerintahkan dua sahabatnya memepelajari teknik persenjataan ke Laman, padahal di Laman dulu penduduknya adalah Ahli %itab (%risten). Bmar bin %hatab pernah mengambil sistem administrasi dan pendataan (aitul Mal (%as .egara), yang berasal dari 5oma$i yang beragama %risten. 3adi, selama tidak bertentangan dengan aFidah dan syariah Islam, iptek dapat diadopsi dari kaum kafir. #$ S!ar ah Islam Standar Peman(aatan I"tek #eran Islam dalam perkembangan iptek, adalah bah$a Syariah Islam harus dijadikan standar pemanfaatan iptek. %etentuan halal!haram (hukum!hukum syariah Islam) $ajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan iptek yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam. %eharusan tolok ukur syariah ini didasarkan pada banyak ayat dan juga hadits yang me$ajibkan umat Islam menyesuaikan perbuatannya (termasuk menggunakan iptek) dengan ketentuan hukum Allah dan 5asul!.ya. Antara lain firman Allah0

7 &epag 5I, (l&)uran Taj*id dan terjemah, &epok0 1ahaya Guran, hal08-=

Artinya0Maka demi Tuhanmu# mereka (!ada hakekatnya) tidak 'eriman hin a mereka menjadikan kamu (Muhammad) se'a ai hakim dalam !erkara %ontras dengan ini, adalah apa yang ada di (arat sekarang dan juga negeri!negeri muslim yang bertaFlid dan mengikuti (arat secara membabi buta. Standar pemanfaatan iptek menurut mereka adalah manfaat, apakah itu dinamakan pragmatisme ataupun utilitarianisme. Selama sesuatu itu bermanfaat, yakni dapat memuaskan kebutuhan manusia, maka ia dianggap benar dan absah untuk dilaksanakan. Meskipun itu diharamkan dalam ajaran agama. %eberadaan standar manfaat itulah yang dapat menjelaskan, mengapa orang (arat mengaplikasikan dan iptek secara dengan tidak nilai bermoral, agama. tidak berperikemanusiaan, bertentangan Misalnya yan mereka !erselisihkan+$ (Gs. an!.isaaH0 <8).;

menggunakan bom atom untuk membunuh ratusan ribu manusia tak berdosa, memanfaatkan bayi tabung tanpa melihat moralitas (misalnya meletakkan embrio pada ibu pengganti), mengkloning manusia (berarti manusia bereproduksi secara a!seksual, bukan seksual), mengekploitasi alam secara serakah $alaupun menimbulkan pencemaran yang berbahaya, dan seterusnya. %arena itu, sudah saatnya standar manfaat yang salah itu dikoreksi dan diganti dengan standar yang benar. Laitu standar yang bersumber dari pemilik segala ilmu yang ilmu!.ya meliputi segala sesuatu, yang amat mengetahui mana yang secara hakiki bermanfaat bagi manusia, dan mana yang secara hakiki berbahaya bagi manusia. Standar itu adalah segala perintah dan laranganAllah SE4 yang bentuknya secara praktis dan konkret adalah syariah Islam. )$ Bebera"a *ontoh Masa lul + 'h !ah !ang Berhubungan Dengan I"tek
a. Hukum S!ar, Tentang -"eras .ant /elam n 0Transeksual1 1) %ukum o!erasi kelamin

#ertama0 Masalah seseorang yang lahir dalam kondisi normal dan sempurna organ kelaminnya yaitu penis (Dakar) bagi laki!laki dan "agina (farj) bagi perempuan yang dilengkapi dengan rahim dan o"arium tidak dibolehkan dan diharamkan oleh

8 &epag 5I, (l&)uran Taj*id dan terjemah, &epok0 1ahaya Guran, hal0;;

syariat Islam untuk melakukan operasi kelamin. Adapun hujjah yang digunakan oleh para ulama dalam masalah ini adalah sebagai berikut0
a) Kirman Allah Subhana Ea 4aMala dalam surat Al!*ujurNt0 -7 yang menurut

kitab 4afsir Ath!4habari mengajarkan prinsip eFuality (keadilan) bagi segenap manusia di hadapan Allah dan hukum yang masing!masing telah ditentukan jenis kelaminnya dan ketentuan Allah ini tidak boleh diubah dan seseorang harus menjalani hidupnya sesuai kodratnya.
b) 7.*adits .abi n0 +Allah mengutuk para tukang tato, yang meminta ditato,

yang menghilangkan alis mata, dan orang!orang yang memotong (pangur) giginya, yang semuanya itu untuk kecantikan dengan mengubah ciptaan Allah., (*5. Al!(ukhari).
c) >.*adits .abi n, +Allah mengutuk laki!laki yang menyerupai $anita dan

$anita yang menyerupai laki!laki., (*5. Ahmad). /leh karena itu kasus ini sebenarnya berakar dari kondisi kesehatan mental yang penanganannya bukan dengan mengubah ciptaan Allah, melainkan melalui pendekatan spiritual dan keji$aan (spiritual and psychological therapy). Kedua0 /perasi kelamin yang bersifat perbaikan (tashhih) atau penyempurnaan (takmil) dan bukan penggantian jenis kelamin, menurut para ulama diperbolehkan secara hukum syarMi. 3ika kelamin seseorang tidak memiliki lubang yang berfungsi untuk mengeluarkan air seni dan mani baik penis maupun "agina, maka operasi untuk memperbaiki atau menyempurnakannya dibolehkan bahkan dianjurkan sehingga menjadi kelamin yang normal karena kelainan seperti ini merupakan suatu penyakit (aib) yang harus diobati. 9una menghindari hal ini, operasi perbaikan atau penyempurnaan kelamin boleh dilakukan berdasarkan prinsip +Mashalih Mursalah,, karena kaidah fiFih menyatakan +Adh!&hararu LuDal, ((ahaya harus dihilangkan) yang menurut Imam Asy!Syathibi menghindari dan menghilangkan bahaya termasuk suatu kemaslahatan yang dianjurkan syariat Islam. Keti a, /perasi pembuangan salah satu dari kelamin ganda, yang dilakukan terhadap orang yang sejak lahir memiliki dua organAjenis kelamin (penis dan "agina). Menurut &r. Eahbah AD!Juhaili dalam kitabnya Al!KiFh Al!

Islami $a Adillatuhu bah$a jika selama ini penentuan hukum $aris bagi orang yang berkelamin ganda (khuntsa) didasarkan atas indikasi atau kecenderungan sifat dan tingkah lakunya, maka setelah perbaikan kelamin menjadi pria atau $anita, hak $aris dan status hukumnya menjadi lebih tegas. &an menurutnya perbaikan dan penyempurnaan alat kelamin bagi khuntsa musykil (pemilik kelamin ganda yang sulit diidentifikasi) sangat dianjurkan demi kejelasan status hukumnya. 2) -e'era!a .at*a /lama Tentan Transeksual
a) Adapun operasi kelamin maka hukumnya haram secara syarMi apabila

hanya disandarkan pada keinginan pribadi tanpa adanya suatu cacat pada sisi jasmani atau alat kelaminnya yang membolehkan dilakukannya operasi tersebut. &an operasi kelamin yang telah banyak dilakukan dan tidak mengandung unsur cacat secara medis, tetapi hanya dimaksudkan untuk mempercantik diri dengan menampakkan suatu bentuk tertentu dari kecantikannya, ataupun mengubah bentuk yang telah ditetapkan oleh Allah atasnya maka hal ini tidak ada keraguan lagi tentang keharamannya. %arena di dalamnya ada bentuk perusakan hukum syarMi dan unsur penipuan serta membahayakan. (&r. Lasir Shalih M. 3amal, %epala fakultas kedokteran bidang operasi anak 5S. Bni"ersitas Al!Malik OAbdul OADiD).
b) &ibolehkannya operasi perbaikan atau penyempurnaan kelamin, sesuai

dengan keadaan anatomi bagian dalam kelamin orang yang mempunyai kelainan kelamin atau kelamin ganda, juga merupakan keputusan .ahdhatul Blama #E 3a$a 4imur pada seminar +4injauan Syariat Islam tentang /perasi 9anti %elamin, pada tanggal 2<!2; &esember -6;6 di #ondok #esantren .urul 3adid, #robolinggo, 3a$a 4imur. Sehingga jelaslah, jika operasi kelamin dilakukan hanya karena kurang OsregM dengan kepribadiannya, padahal Allah Subhana Ea 4aMala telah mengaruniakannya kelamin yang jelas, maka perbuatan ini diharamkan secara syarMi, dan hendaknya pelakunya bertobat kepada Allah. $allNhu aMlNmu bish sha$Nb.

&$ Trans(us Darah Masalah transfusi darah yaitu memindahkan darah dari seseorang kepada orang lain untuk menyelamatkan ji$anya. Islam tidak melarang seorang muslim atau muslimah menyumbangkan darahnya untuk tujuan kemanusiaan, bukan komersialisasi, baik darahnya disumbangkan secara langsung kepada orang yang memerlukannya, misalnya untuk anggota keluarga sendiri, maupun diserahkan pada palang merah atau bank darah untuk disimpan se$aktu!$aktu untuk menolong orang yang memerlukan. #enerima sumbangan darah tidak disyariatkan harus sama dengan donornya mengenai agamaAkepercayaan, suku bangsa, dsb. %arena menyumbangkan darah dengan ikhlas adalah termasuk amal kemanusiaan yang sangat dihargai dan dianjurkan (mandub) oleh Islam, sebab dapat menyelamatkan ji$a manusia, sesuai dengan firman Allah0 +dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah!olah ia memelihara kehidupan manusia semuanya., (GS. Al!Maidah072). 3adi boleh saja mentransfusikan darah seorang muslim untuk orang non muslim dan sebaliknya, demi menolong dan saling menghargai harkat sesama umat manusia. Sebab Allah sebagai %halik alam semesta termasuk manusia berkenan memuliakan manusia, sebagaimana firman!.ya0 +dan sesungguhnya %ami memuliakan anak cucu Adam (manusia)., (GS. Al!Isra0='). Maka sudah seharusnya manusia bisa saling menolong dan menghormati sesamanya. Adapun dalil syarMi yang menjadi dasar untuk membolehkan transfusi darah tanpa mengenal batas agama dan sebagainya, berdasarkan kaidah hukum fiFih Islam yang berbunyi0 +Al!Ashlu Kil AsyyaM al!Ibahah *atta Ladullad &alil OAla 4ahrimihi, (bah$asanya pada prinsipnya segala sesuatu itu boleh hukumnya, kecuali ada dalil yang mengharamkannya). #adahal tidak ada satu ayat dan hadits pun yang secara eksplisit atau dengan nash yang sahih, melarang transfusi darah, maka berarti transfusi darah diperbolehkan, bahkan donor darah itu ibadah, jika dilakukan dengan niat mencari keridhaan Allah dengan jalan menolong ji$a sesama manusia.

BAB III PENUTUP


1. #engertian masyarakat ialah sekelompok manusia yang terdiri di dalamnya

ada keluarga, masyarakat dan adat kebiasaan yang terikat dalam satu kesatuan aturan tertentu.
2. #erkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pendidikan

makadapat bermanfaat untuk pembaruan kehidupan masyarakat. dapat bermanfaat untuk pembaruan kehidupan masyarakat.
3. #eran Islam dalam perkembangan iptek, adalah bah$a Syariah Islam harus

dijadikan standar pemanfaatan iptek. %etentuan halal!haram (hukum!hukum syariah Islam) $ajib dijadikan tolak ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam.

DA+TAR PUSTA/A *assan, Sadily. -667. Sosiolo i untuk Masyarakat 0ndonesia. 3akarta0 #4. 5ineka 1ipta Soerjono, Soekanto. 2''2. Sosiolo i Suatu Pen antar. 3akarta0 #4. 5aja 9rafindo #ersada. 3alaluddin. 2''2. Teolo i Pendidikan 3akarta0 #4. 5aja 9rafindo #ersada &epag 5I. (l&)uran Taj*id dan terjemah. &epok0 1ahaya Guran.

Anda mungkin juga menyukai