Antropologi Kelompok 4
ANGGOTA KELOMPOK
Sahrin Najmia H.Z. (180310220016)
Siti Nabila N. (180310220018)
Linda Listiani P. (180310220021)
Rosana Dwi A. (180310220022)
Hafidz Satria P. (180310220032)
Adrian Aulia R. (180310220034)
M. Naufal Putra W. (180310220040)
Dara Aulia (180310220044)
Ahmad Zidane G.N (180310220051)
Farhan Fadhlurohman (180310220052)
Hanna Sajadiah (180310220053)
Apa itu ekonomi?
Kata ‘ekonomi’ diambil dari bahasa Yunani yaitu oikonomia. Oikonomia berasal
dari dua kata yaitu “oikos” yang berarti “rumah tangga”, dan “nomos” yang
berarti “peraturan”. Dapat disimpulkan, bahwa ekonomi adalah “ilmu yang
mempelajari cara memenuhi kebutuhan hidup manusia dengan sumber daya
yang tersedia”.
Menurut dalam bahasa, ekonomi disebutkan bahwa “ekonomi” mengacu pada
studi tentang bagaimana manusia menggunakan sumber daya yang terbatas
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka yang tidak terbatas. Hal ini
mencakup tentang produksi,distribusi, dan konsumsi barang dan jasa,
kebijakan ekonomi, dan faktor – faktor lain yang mempengaruhi aktivitas
ekonomi dalam suatu masyarakat.
Definisi ekonomi menurut beberapa ahli
1.1. Adam Smith : Ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab
adanya kekayaan negara.
2.
2. Mill J.S : Ekonomi ialah sains praktikal tentang pengeluaran dan
penagihan.
3. Robert B. Ekelund Jr. dan Robert D. Tollison : Ilmu ekonomi adalah ilmu
3.
yang mempelajari cara individu dan masyarakat yang mempunyai
keinginan yang tidak terbatas memilih untuk mengalokasikan sumber
daya yang terbatas demi memenuhi keinginan mereka.
4. N. Gregory Mankiw : Ilmu ekonomi adalah studi tentang cara masyarakat
4.
mengelola sumber-sumber daya yang langka.
5.
5. Richard G. Lipsey : Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi keinginan
manusia yang tidak terbatas.
Sejarah Perkembangan Ekonomi
Masa Ekonomi Tradisional
Ekonomi pra-modern adalah masa dimana kegiatan ekonomi masih dilakukan amat sederhana. Mulai
dari masa pemburu-pengumpul, hingga tibanya era revolusi pertanian, dimana budaya bercocok
tanam menjadi ladang pemenuhan kebutuhan. Ciri utama dari ekonomi tradisional ini adalah kuatnya
budaya agraris.
Merkantilisme
Orientasi merkantilisme adalah maksimalisasi akumulasi kekayaan negara. Cara yang dilakukan
adalah dengan memperbesar ekspor dan mengurangi impor. Intervensi negara sangat kita dalam
sistem ekonomi ini.
Kapitalisme Klasik
Pada abad ke 18, muncul suatu pemikiran revolusioner dalam bidang ekonomi, yang tercetus dari
pemikiran seorang filsuf bernama Adam Smith. Pada 9 Maret 1776, Smith menerbitkan sebuah buku
yang luar biasa hebat berjudul The Wealth of Nations. Penerbitan buku Smith ini menjadi era baru
dari munculnya suatu sistem ekonomi yang begitu banyak digandrungi sekaligus dibenci yakni
kapitalisme. Pijakan ideologis kapitalisme adalah liberalisme.
Sejarah Perkembangan Ekonomi
Interupsi Ekonomi Marxis-Komunis
Pada pertengahan abad ke 19, seorang pemikir sosial yang hebat dari Jerman mengkritik keras tata
kerja kapitalisme yang begitu eksploitatif dan menindas. Ia adalah Karl Heirich Marx. Marx, bersama
rekan intelektualnya, Engels, mengkritik kerjas kapitalisme dan mencetuskan gagasan kesetaraan
dalam ekonomi, yang perlu beberapa puluh tahun hingga diterapkan di Rusia pada 1917. Sistem
ekonomi Marxis yang sentralistik, menginterupsi perkembangan kapitalisme dunia.
Kapitalisme Keynesian
John Maynard Keynes berusaha menyusupkan ide tentang intervensi pemerintah dalam kapitalisme
Klasik, disaat kapitalisme sedang dilanda krisis hebat pada 1929. Keynes berpandangan bahwa
kapitalisme Klasik dengan kerja pasar murni tidak bisa bekerja dengan baik, oleh karenanya perlu
intervensi pemerintah. Pemikiran Keynesian ini berpengaruh pada terciptanya rezim
welfarisme/negara kesejahteraan tahun 1950-1960 an
Kapitalisme neoliberal
Setelah mengalami interupsi keynesianisme sejak dekade 1930-an, kapitalisme Klasik mulai bangkit
pada 1970-an. Didukung dua tokoh pro-kapitalis Barat di Inggris dan Amerika Serikat, yaitu
Margaret Thatcher dan Ronald Reagan, yang berusaha menghapuskan pengaruh Keynesian dan
mengembalikan paradigma ekonomi pasar bebas tanpa intervensi pemerintah.
Jenis-Jenis Sistem Ekonomi
Sistem Ekonomi Tradisional: Sistem ini bergantung pada tradisi dan kebiasaan
masyarakat. Ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional dengan menggunakan sistem
barter, pembagian kerja yang belum terstruktur, keterikatan dengan adat
istiadat, penggunaan alat produksi yang masih sederhana, teknik produksi yang
diwariskan secara turun-temurun, pemanfaatan sumber daya alam sesuai
kebutuhan, dan fokus utama pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Contoh
negara: Indonesia. Afrika, Ethiopia. Kekurangan dari sistem ini mencakup produksi
dengan kualitas rendah, alokasi sumber daya yang kurang efisien, dan kurangnya
motivasi untuk mencari keuntungan.
Sistem Ekonomi Campuran (Komando dan Liberal) : Sistem ini menggabungkan dua sistem
yang ada yaitu Komando dan Liberal dengan menekankan kolaborasi antara sektor
swasta dan pemerintah dalam aktivitas ekonomi. Tujuan penerapan sistem ini adalah
untuk mencegah dominasi penuh atas sumber daya vital oleh kelompok tertentu. Dalam
sistem ekonomi campuran, peran pemerintah adalah mengawasi dan mengatur aktivitas
ekonomi, sementara sektor swasta diberikan kebebasan untuk menentukan jalannya
aktivitas ekonominya. Contoh negara: Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Australia.
Kelebihan dari sistem ini bisa menjadikan ekonomi suatu negara menjadi stabil karena
adanya kolaborasi dari masyarakat dan juga pemerintah, akan tetapi juga memiliki
kelemahan yaitu tingkat korupsi cukup tinggi yang bisa saja dilakukan oleh para pelaku
ekonomi.
Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar
manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan, selanjutnya
dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi
berkaitan dengan falsafah, pandangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak
(Dumairy, 1996). Sementara itu, sistem ekonomi tradisional merupakan sebuah sistem
ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional yang pewarisannya bersifat
generatif atau turun-temurun. Sistem ekonomi ini berlandaskan pada nilai, norma, serta
tradisi yang ada di dalam suatu komunitas. Sistem ekonomi tradisional mengandalkan
peranan penting adat istiadat serta tradisi dalam mengambil berbagai keputusan ekonomi,
khususnya dalam proses produksi dan distribusi.
CIRI-CIRI
1. Belum adanya pembagian kerja yang spesifik.
9. Bertumpu pada kekayaan alam atau hasil bumi sebagai sumber utama penghidupan.
KONSEP
Di dalam sistem ekonomi tradisional, hubungan antara anggota masyarakat, lebih dekat
karena adanya budaya gotong royong yang seringkali dipakai sebagai basis dari tradisi-
tradisi dalam sistem ekonomi ini. Selain itu, penyampaian tata cara produksi dan distribusi
hingga transaksi di dalam sistem ekonomi ini yang disampaikan secara turun-temurun,
kemudian dapat mengeratkan hubungan antar generasi di dalam suatu komunitas. Tidak
hanya hubungan antara anggota komunitas yang lantas menjadi erat dan tidak ada
individualisme di dalamnya, sistem ekonomi tradisional juga mendorong adanya “sustainable
farming” dengan memperhatikan aspek ketersediaan hasil bumi serta melakukan produksi
tidak dalam jumlah yang berlebihan. Meski begitu, sistem ekonomi tradisional tidak dapat
menjadi tumpuan hidup masyarakat dalam meningkat taraf hidup mereka karena rendahnya
tingkat produktivitas yang ada di dalam sistem ini.
Sejarah Sistem Ekonomi
Tradisional
Kegiatan ekonomi manusia tentu dimulai sejak aktifnya kesadaran akan perlunya
memenuhi kebutuhan. Itu berlangsung ribuan tahun lalu. Namun yang paling signifikan
adalah sejak munculnya budaya pertanian. Yuval Noah Harari dalam bukunya yang
berjudul Sapiens, menerangkan bahwa revolusi pertanian muncul sekitar 12.000 tahun
yang lalu.
Budaya agraris seperti budaya bertani menjadi salah satu contoh yang kegiatan
dimulai sejak sistem pemenuhan kebutuhan didasarkan pada mata pencaharian agraris
(bertani). Sistem ini bertahan sangat lama sekali, bahkan dalam episode sejarah
menimbulkan apa yang kita kenal dengan sistem feodalisme dimana tuan tanah menjadi
penguasa dominan.
Walaupun sudah memasuki era modern, sistem ekonomi tradisional bertani ini masih
.
Upaya Pelestarian Tradisi NGAHUMA
Selain itu terdapat solusi lain untuk menghadapi persoalan ini yaitu
dengan memperkecil luas tanah garapan ngahuma, solusi ini
biasanya dilakukan oleh warga Baduy Dalam karena mereka dilarang
untuk berladang diluar wilayah Baduy. Solusi yang terakhir adalah
bantuan dari pemerintah untuk menghibahkan lahan bagi
masyarakat Baduy untuk ngahuma.
Berbagai cara pasti akan ditempuh oleh masyarakat Suku Baduy
untuk mempertahankan tradisi ngahuma karena tradisi merupakan
salah satu hukum adat mereka dan telah berlangsung selama
berabad-abad.
Dampak Sosial-ekonomi dari NGAHUMA
Kemandirian Pangan:
1. Ngahuma memungkinkan masyarakat
Baduy untuk memproduksi pangan sendiri.
Mereka menanam padi, jagung, dan
tanaman lainnya di ladang dengan pola
tanam tumpang sari.
2. Dengan mengandalkan hasil ngahuma,
mereka dapat memenuhi kebutuhan
pangan keluarga tanpa tergantung pada
pasokan dari luar
Dampak Sosial-ekonomi dari NGAHUMA
Kesejahteraan Keluarga:
Ngahuma membantu
memperkuat cadangan pangan
keluarga. Dengan hasil panen
yang cukup, mereka dapat
mengatasi masa paceklik atau
bencana alam.
Kesejahteraan keluarga terjaga
karena mereka dapat memenuhi
kebutuhan dasar.
Dampak Sosial-ekonomi dari NGAHUMA
Pengaruh Modernisasi:
Meskipun mempertahankan
tradisi, masyarakat Baduy juga
menghadapi pengaruh
modernisasi dari luar.
Perubahan sosial dan teknologi
dapat mempengaruhi cara
mereka berladang dan
berinteraksi dengan dunia luar.
Dampak Sosial-ekonomi dari NGAHUMA
Keterbatasan Lahan dan Perubahan Pola Hidup:
Lahan pertanian tradisional Baduy terbatas, dan jumlah penduduk
terus bertambah.
Pola hidup mereka mengalami perubahan karena faktor internal
(pertambahan penduduk) dan eksternal (lingkungan alam dan
pengaruh dari luar).
Meskipun masyarakat Baduy tetap mempertahankan tradisi ngahuma,
mereka juga harus beradaptasi dengan perubahan zaman dan
lingkungan.
Daftar Pustaka
Nanda, S. (2023). Pengertian Ilmu ekonomi menurut para ahli dan ruang lingkupnya.
Dikutip dari brainacademy.id https://www.brainacademy.id/blog/apa-itu-ilmu-ekonomi.
Diakses pada 25 April 2024.
Hadi, N. (2018). Paradigma Idiologi Sistem Ekonomi Dunia. Al-Fikra: Jurnal Ilmiah
Keislaman, 17(1), 97-129.
Harari, Yuval Noah. (2022). Sapiens: Riwayat Singkat Umat Manusia. Jakarta:
Kepustakaan Populer Gramedia.
Kurnia, A & Rochman, K. (2021). Dilema Suku Baduy: Antara Kewajiban Ngahuma
dan Keterbatasan Lahan Huma. Baduylogi: Pusat Study Baduy Banten, 8(2), 85-90.
Daftar Pustaka
Khomsan, A & Wigna, W. (2009). SOSIO-BUDAYA PANGAN SUKU BADUY. Jurnal Gizi
dan Pangan, 4(2), 63-71
Toni, A. (2013). Eksistensi Pasar Tradisional dalam Menghadapi Pasar Modern di Era
Modernisasi. El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama.