Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA

TUGAS 1 (INDIVIDU)

KAPITALISME

Disusun oleh :
Muhammad Rizki Nugroho
(223516516519)

Nama Dosen :
Heru Dian Setiawan, M.Si

PROGRAM STUDI ILMU


KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NASIONAL
Tahun 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sudah jamak diketahui, kehidupan manusia tidak akan terlepas dari kebutuhan
sandang, pangan dan papan. Akibatnya, perputaran roda kehidupan akan selalu bersentuhan
dengan aktivitas ekonomi. Oleh sebab itu, ekonomi dan kebutuhan hidup manusia akan selalu
berdampingan, takkan terpisahkan walau dikekang zaman. Pada umumnya, ekonomi
merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan
dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Dari kegiatan ekonomi
tersebut, maka kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari akan terpenuhi.
Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti
"keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum".
Dengan kata lain, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah
tangga". Lebih lagi, setiap individu takkan terlepas dari kegiatan ekonomi dalam kehidupan
mereka sehari-hari. Oleh karena itu, konsumen, produsen dan distributor menjadi bagian yang
tak terpisahkan dalam proses perekonomian. Konsumen membutuhkan sandang, pangan dan
papan dari produsen, begitupun produsen membutuhkan distributor agar produksinya sampai
ke tangan konsumen.
Perkembangan peradaban manusia senantiasa diiringi dengan perkembangan
pemikiran. Sehubungan dengan itu, semakin maju tingkat peradaban manusia maka semakin
meningkat juga permasalahan-permasalahan yang ada. Akibatnya, muncul berbagai pola pikir
pemikiran, yang kemudian menjelma menjadi sebuah sistem dengan karakteristik yang
berbeda-beda. Selanjutnya, perbedaan karakteristik dari setiap sistem ekonomi tentunya
mengacu pada latar belakang kemunculan sistem tersebut, baik dari keadaan sosial, budaya,
maupun politik. Dan tentunya setiap negara ataupun wilayah memiliki perbedaan satu sama
lain.
Kemunculan berbagai sistem ekonomi inilah yang melandasi penulisan makalah ini.
Lebih lagi, sebagai seorang mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis, sudah seyogyanya saya
mengetahui sistem-sistem ekonomi yang pernah ada dan berkembang saat ini. Namun, dari
sekian banyak sistem yang ada, saya hanya memfokuskan pembahasan pada salah satu
sistem, karena sistem ini banyak digandrungi masyarakat dunia. Oleh sebab itu, dalam
makalah ini, saya akan membahas mengenai sistem ekonomi tersebut. Pembahasan dimulai

1
dari sejarah pemikirannya, konsep dan karakteristik, kelebihan dan kelemahan, hingga pada
perkembangannya di dunia modern saat ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan topik pembahasan, maka ada beberapa hal yang perlu dibahas dalam
penelitian ini sebagai berikut.
1) Apa yang dimaksud kapitalis?
2) Bagaimana sejarah pemikiran kapitalis?
3) Apa konsep dan karakteristik dari sistem tersebut?
4) Apa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh sistem tersebut?
5) Mengapa sistem tersebut begitu berkembang hingga saat ini?

1.3 Tujuan Penelitian

Berkenaan dengan permasalahan pada 1.2 di atas, tujuan dari topik pembahasan
penelitian ini adalah
1) menjelaskan definisi kapitalis
2) menjelaskan sejarah pemikiran kapitalis
3) menjelaskan konsep dan karakteristik kapitalis
4) menjelaskan kelebihan dan kekurangan yang dimikili sistem kapitalis
5) menjelaskan alasan sistem tersebut yang mampu bertahan dan berkembang hingga
saat ini.

1.4 Kerangka Teori

Jika dilihat dari kata dasarnya, Fimadani (2013:3) mendefinisikan sistem ekonomi
kapitalis sebagai suatu sistem yang memberikan kebebasan yang seluas luasnya kepada setiap
individu untuk melakukan kegiatan perekonomian. Dalam Sistem ini pemerintah bisa ambil
bagian guna memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang
sedang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur sama sekali.
Dengan kesejahteraan maka definisi capital menjadi luas, diantaranya berkenaan
dengan proses akumulasi keuntungan yang diperoleh dari setiap transaksi di berbagai
aktivitas ekonomi, sehingga pernyataan awal dari kapitalisme itu sendiri adalah proses
pengusahaan kebutuhan untuk bisa memenuhi setiap kebutuhan (Tsabit, 2015:2).

2
Feiwal dan Bowtis (2014:92) meyakini bahwa modal (capital) tidak hanya sekedar
aset tidak berwujud yang bersifat statis, tetapi merupakan suatu proses ideologi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Hal ini menunjukan bahwa kemakmuran masyarakat akan dapat tercapai apabila
mereka diberikan kebebasan untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi tanpa adanya
campur tangan pemerintah, sehingga masing-masing masyarakat akan terlibat selama
persaingan secara bebas (free competition) dan tercapailah sebuah
kemakmuran.(https://elianggra.wordpress.com/12/11/17/kerapuhan-sistem-kapitalis-tugas-
individu-ke-1-perekonomian-indonesia/3).
Secara latar belakang historis, perjalanan kapitalisme tidak bisa dilepaskan dari bumi eropa, dimana
kapitalisme lahir dan berkembang. Saat berakhirnya perang 30 tahun antara Katolik dan Protestan yang ditandai
dengan perjanjian Westphalia (1648). Pada perjanjian tersebut diputuskan untuk menerapkan sistem negara
merdeka yang didasarkan pada konsep kedaulatan dan menolak ketundukan terhadap otoritas Paus dan Gereja
Katholik Roma. Prinsip dasar sekularisme menempatkan manusia (negara/kerajaan) sebagai pembuat peraturan
atau hukum. Eropa saat itu melepaskan aturan kehidupan dari gereja yang merupakan “Wakil Tuhan”, dan
memutuskan bahwa negara/kerajaanlah yang layak membuat aturan untuk kehidupannya. Sedangkan Tuhan dan
Agama keberadaannya hanya sebatas di gereja, yaitu hanya manusia dan Tuhannya.

1.5 Sumber Data

Untuk melengkapi penelitian yang dilakukan, penulis mencari bahan-bahan penulisan


dari berbagai sumber yang terdiri dari internet, jurnal ilmiah, surat kabar, majalah, dan buku,
yang berhubungan dengan topik yang dibahas.

1.6 Metode dan Teknik Penelitian

Metode yang digunakan untuk menyelesaikan makalah ini adalah metode penelitian
kepustakaan. Dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan
data secara kualitatif dengan pengumpulan berbagai data dokumen, terdiri atas referensi
buku, internet, dan lain-lain.

3
BAB II
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SISTEM EKONOMI
KAPITALIS
2.1 Definisi Kapitalis

Kapitalis secara etimologi mengandung arti caput yang bermakna kepala, kehidupan,
dan kesejahteraan. Adapun makna dari sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem yang
memberikan kebebasan bagi seluruh pelaku ekonomi dan ditandai dengan penguasaan aset-
aset produktif atau faktor produksi oleh pihak swasta atau individu.
Dalam sistem ini pemerintah bisa ambil bagian guna memastikan kelancaran dan
keberlangsungan kegiatan perekonomian yang sedang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah
tidak ikut campur sama sekali. Tujuan utama kegiatan ekonomi adalah keuntungan. Saat ini
sistem ekonomi kapitalis yang berlaku berdasarkan prinsip kapitalis modern. Kapitalis
modern membolehkan adanya peranan pemerintah dalam pengelolaan perekonomian.

2.2 Sejarah Pemikiran Ekonomi Kapitalis

Menurut Adam Smith dalam salah satu bukunya yang berjudul The Wealth of
Nations: An Inquiry into the Nature and Causes (1776) ia mengatakan bahwa setiap orang
adalah sebagai hakim yang paling tahu akan kepentingan dirinya sendiri, yang sebaiknya
dibiarkan dengan bebas mengejar kepentingannya demi keuntungan dirinya sendiri. Hal ini
menunjukan bahwa kemakmuran masyarakat akan dapat tercapai apabila kepada mereka
diberikan kebebasan untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi tanpa adanya campur
tangan pemerintah, sehingga masing-masing masyarakat akan terlibat selama persaingan
secara bebas dan tercapailah sebuah kemakmuran.
Ada dua fase pada sistem perkembangan ekonomi kapitalis:
1. Kapitalisme Awal (Klasik)
Sistem ekonomi liberal kapitalis klasik berlangsung sekitar abad XVII sampai
menjelang abad XX, dimana individu/swasta mempunyai kebebasan penguasaan sumber daya
maupun pengusaan ekonomi dengan tanpa adanya campur tangan pemerintah untuk mencapai
kepentingan individu tersebut, sehingga mengakibatkan munculnya berbagai akses negatif
diantaranya eksploitasi buruh dan penguasaan kekuatan ekonomi. Untuk masa sekarang,
sistem liberal kapitalis awal/klasik telah ditinggalkan.

4
2. Sistem Liberal Kapitalis Modern
Sistem ekonomi liberal kapitalis modern adalah sistem ekonomi liberal kapitalis yang
telah disempurnakan. Beberapa unsur penyempurnaan yang paling mencolok adalah
diterimanya peran pemerintah dalam pengelolaan perekonomian. Pentingnya peranan
pemerintah dalam hal ini adalah sebagai pengawas jalannya perekonomian. Selain itu,
kebebasan individu juga dibatasi melalui pemberlakuan berbagai peraturan, diantaranya
undang-undang anti monopoli (Antitrust Law).
Nasib pekerja juga sudah mulai diperhatikan dengan diberlakukannya peraturan-
peraturan yang melindungi hak asasi buruh sebagai manusia. Serikat buruh juga diizinkan
berdiri dan memperjuangkan nasib para pekerja. Dalam sistem liberal kapitalis modern tidak
semua aset produktif boleh dimiliki individu terutama yang berkaitan dengan kepentingan
masyarakat banyak, pembatasannya dilakukan berdasarkan undang-undang atau
peraturanperaturan. Untuk menghindari perbedaan kepemilikan yang mencolok, maka
diberlakukan pajak progresif misalnya pajak barang mewah.

2.3 Konsep dan Karakteristik Ekonomi Kapitalis

Konsep dan Karakteristik Ekonomi Kapitalis adalah

1) Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi, seperti kepemilikan alat-alat produksi di
tangan individu. Individu bebas memilih pekerjaan/usaha yang dipandang baik bagi
dirinya, dan diakuinya kebebasan pihak swasta untuk melakukan tindakan-tindakan
ekonomi.
2) Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar, artinya pasar berfungsi memberikan
“sinyal” kepada produsen dan konsumen dalam bentuk harga-harga.
3) Campur tangan pemerintah diusahakan seminimal mungkin berlaku di dalamnya.
4) Motif yang menggerakan perekonomian mencari laba.
5) Kebebasan melakukan kompetisi.

2.4 Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalis

Kelebihan dari sistem ekonomi kapitalis adalah


1) Adanya persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.
2) Karena adanya persaingan bebas, maka produsen cendrung meningkatkan hasil
produksinya.
3) Dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.
4) Pendapatan dapat lebih dimaksimalkan.

5
5) Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-
barang.
6) Kreativitas masyarakat meningkat, karena adanya kebebasan dalam meningkatkan hal
yang terbaik untuknya.
7) Barang yang dihasilkan bermutu tinggi, sehingga dapat meningkatkan daya saing di
pasar.
8) Pengawasan politik dan sosial menjadi minim, karena tenaga waktu dan biaya yang
diperlukan lebih kecil
Adapun kelemahan dari sistem ekonomi kapitalis adalah
1) Karena tidak adanya campur tangan pemerintah, maka tidak ada persaingan
sempurna, yang ada persaingan tidak sehat.
2) Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
3) Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan.
4) Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal.

2.5 Alasan Bertahan dan Berkembangnya Ekonomi Kapitalis

1) Ekonomi kapitalisme senantiasa memperbaiki kelemahan yang dimilikinya


(Neokapitalisme).
2) Ekonomi kapitalisme sangat sukses dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
3) Ekonomi kapitalisme mampu menutupi kegagalannya dalam mewujudkan
pemerataan ekonomi.
4) Ekonomi kapitalisme masih menjadi pemain tunggal yang belum memiliki alternatif
pengganti.

6
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan

Dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi kapitalis merupakan sistem ekonomi yang
memberikan kebebasan yang seluas luasnya kepada setiap individu untuk melakukan
kegiatan perekonomian. Dalam perkembangannya, sistem ekonomi kapitalis telah mengalami
dua fase. Fase pertama adalah kapitalisme awal (klasik), dan fase kedua adalah sistem liberal
kapitalis modern.
Sistem ekonomi kapitalis memiliki konsep dan karakteristik antara lain pengakuan
yang luas atas hak-hak pribadi, perekonomian diatur oleh mekanisme pasar dan diusahakan
campur tangan pemerintah seminimal mungkin, motif untuk mencari laba terutama diatas
laba normal, dan kebebasan melakukan kompetisi. Sistem perekonomian kapitalis ini
memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, tetapi dari kelemahan tersebutlah, sistem
ekonomi kapitalis ini masih bertahan dan berkembang hingga saat ini, karena sistem
perekonomian kapitalis ini senantiasi memperbaiki berbagai kekurangannya, sehingga
kekurangannya dapat diminimalisir.

3.2 Saran

Penulis menyarankan agar kita dapat bersifat kritis terhadap sistem ekonomi kapitalis
ini, terutama sekarang kita telah masuk pada era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang
mengutamakan free trade dan lebih menerapkan sistem ekonomi kapitalis yang tujuan
utamanya adalah untuk memperoleh laba semaksimal mungkin, agar kita dapat bersaing
dengan negara-negara yang tergabung dalam MEA saat ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Al Fata, Nur. 2017. "Bermodal Lini Bisnis yang Cukup Lengkap". Dalam Neraca. 06
November 2017. Jakarta: Kompas Gramedia.

Ariotedjo, Arie Prabowo. 2017. "The Goldman of Antam". Dalam Warta Ekonomi. 12
November 2017. Jakarta.

Case, KE dan RC Fair. 2010. Prinsip-Prinsip Ekonomi Edisi 8 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Lekachman, Robert dan Van Lonn Boriin. 2010. Kapitalisme, Teori dan Perkembanganya.
Bandung: Resist Book.
Purnamasari, Dyah. 2014. Analisis Kinerja Modal Intelektual, Tingkat Pengungkapan Modal
Intelektual dan Performa Klub pada Klub Sepakbola Eropa. Dalam Jurnal
Penelitian: Mini Economica Edisi 43. Jakarta: BO Economica FEUI.

Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi Edisi Ketiga.
Jakarta: LP FEUI.

Rosaline, Tina dan Mukhlasin. 2015. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Set
Kesempatan, dan Corporate Governance terhadap Kebijakan Dividen dan Firm
Value pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam
Jurnal Penelitian: Telaah Manajemen, Jurnal Riset dan Konsep Manajemen No.1
(Mei, X). Jakarta: Universitas Katholik Atma Jaya.

Wicaksono, Erick dan Ending Mulyadi. 2014. Ekonomi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira.

(Sumber:https://elianggra.wordpress.com/12/11/17/kerapuhan-sistem-kapitalis-tugas-
individu-ke-1-perekonomian-indonesia/3).

Anda mungkin juga menyukai