Anda di halaman 1dari 12

Nama : Dhea Mardatillah

NIM : 2100020026

Prodi : Teknik Kimia A

Jawaban soal UTS.

1. Pancasila merupakan pilar ideologis Negara Indonesia. Pancasila sebagai ideologi


Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam penerapannya menganut ideologi
terbuka. Pancasila dapat dikatakan sebagai ideologi terbuka karena pancasila memiliki
sifat dinamis yang mencerminkan keterbukaan pemikiran sehingga dapat menerima
segala perubahan yang terjadi. Namun, dalam mencerminkan keterbukaan ini,
Pancasila tidak perlu mengubah nilai-nilai dasarnya untuk mengikuti perkembangan
zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta perkembangan aspirasi masyarakat. Hal
ini dikarenakan Pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat aktual, dinamis, dan
antisipatif.

Pancasila sebagai ideologi terbuka tidak akan dan tidak boleh menyimpang atau
mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri. Meskipun,
ideologi Pancasila bersifat terbuka, namun nilai-nilai dasarnya tetap dan hendaknya
makin dihayati dan dibudayakan. Keterbukaan ideologi Pancasila terletak pada
pengamalannya dan pengembangannya yang harus memberikan kekuatan dan
kemampuan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan perjuangan bangsa.

Beberapa nilai yang terkandung di Pancasila sebagai ideologi terbuka, di antaranya:


1) Nilai dasar yang mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,
dan keadilan. Kelima hal ini adalah pedoman fundamental yang sifatnya
universal, mengandung cita-cita negara, dan tujuan yang baik dan benar.
2) Nilai instrumental yang mencakup arahan, kebijakan, strategi, sasaran, dan
lembaga yang melaksanakannya.
3) Nilai praksis, meliputi realisasi dari instrumental yang sifatnya nyata dan bisa
digunakan untuk kehidupan bernegara.
Menurut pendapat saya, maksud dari Pancasila sebagai ideologi terbuka merupakan
sebuah ideologi yang tidak terlalu mengekang rakyatnya untuk selalu taat, selama
perilaku yang dilakukuan rakyatnya baik maka rakyat boleh mengajukan pendapat
atau pikirannya, sehingga pancasila tidak hanya sebagai dasar dari sebuah negara
tetapi pancasila juga dapat di gunakan sebagai pengembangan segala aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara.

2. Kapitalisme merupakan ideologi paling kuat dan Berjaya selama beberapa abad
terakhir. Tidak hanya secara jumlah, tetapi juga mengenai ketahanannya menghadapi
konstetasi ideologi dunia. Kapitalisme memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan,
diantaranya :
- Kelebihan :
1. Tingkat Efisiensi yang Lebih Tinggi
Maksud dari tingkat efisiensi yang lebih tinggi itu sendiri, yaitu ketepatan dari
penggunaan atau pemanfaatan dari setiap faktor produksi yang ada. Dengan
meningkatnya efisiensi ini, maka keuntungan yang diperoleh dari kegiatan
ekonomi juga akan meningkat.
2. Tingkat Kreativitas dan Inovasi yang Tinggi
Salah satu kelebihan dari penggunaan ideologi kapitalisme dalam berbangsa
dan bernegara adalah kebebasan individu di dalam ideologi kapitalisme
dijunjung tinggi. Dengan adanya penjaminan atas kebebasan individu ini,
maka setiap warga negara dapat dengan bebas menyampaikan pendapatnya.
Oleh karena itu, setiap kreativitas dan inovasi yang dimiliki oleh warga negara
dapat berkembang dengan baik karena didukung oleh lingkungan.
3. Pertumbuhan Ekonomi yang Pesat
Penguasaan sektor swasta atas kegiatan ekonomi membuat persaingan di
antara mereka semakin tinggi sehingga kegiatan ekonomi menjadi sangat
berkembang. Hal inilah yang menandakan pertumbuhan ekonomi.
4. Adanya Sistem Desentralisasi
Adanya sistem desentralisasi ini, maka kinerja dari setiap struktur produksi
akan menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan
keuntungan atau laba yang diperoleh oleh para pelaku usaha sehingga negara
juga mendapat dampak positifnya.
5. Konsumen Lebih Diperhatikan
Konsumen begitu penting bagi para pelaku industri mengingat tanpa adanya
konsumen atau pelanggan, tentunya rantai ekonomi tidak berjalan sempurna.
Maka dari itu, setiap produsen berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan
dari konsumen dan menjaga agar konsumen tetap berlangganan pada produsen
tersebut.

- Kekurangan :
1. Tidak Adanya Pasar Persaingan Sempurna
Umumnya terdapat berbagai bidang industri yang berbeda sehingga tidak ada
persaingan di antara industri dengan produk yang sama. Hal ini tentunya akan
menjadikan monopoli pasar di tengah masyarakat. Selain itu, harga yang ada
menjadi kurang bersaing dan konsumen harus menerima harga yang
ditetapkan oleh produsen.
2. Kegiatan Ekonomi Hanya Berfokus Pada Keuntungan
Dalam ideologi ekonomi kapitalisme, kegiatan ekonomi hanya berfokus pada
bagaimana caranya untuk selalu mendapatkan keuntungan. Akibatnya, banyak
faktor-faktor di luar bisnis yang akan terkena imbas dari hal ini, entah itu
faktor lingkungan maupun faktor masyarakat. Ada kalanya lingkungan
menjadi rusak akibat kegiatan perindustrian yang terjadi. Di sisi lain, ketika
suatu industri hendak membangun industri baru, terdapat kemungkinan
industri tersebut ditolak oleh masyarakat. Namun, karena perkara mengejar
keuntungan tadi, maka industri dapat melakukan berbagai upaya untuk tetap
melaksanakan apa kemauannya.
3. Adanya Penindasan Terhadap UMKM
Dalam ideologi kapitalisme, UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
akan kesulitan untuk bersaing dengan industri besar sehingga banyak yang
tidak bertahan dalam persaingan tersebut. akibatnya, industri besar akan
mengambil alih UMKM yang ada.
4. Tidak Meratanya Distribusi Kekayaan
Salah satu kekurangan dari ideologi kapitalisme ini ialah tidak meratanya
distribusi kekayaan dalam suatu negara. secara singkat, dengan menggunakan
ideologi ini, maka yang kaya akan makin kaya dan yang miskin akan makin
miskin.
5. Memunculkan Ideologi Sekulerisme
Dalam praktiknya, ideologi kapitalisme banyak mengesampingkan nilai-nilai
agama. Imbas dari hal ini ialah muncul adanya ideologi keagamaan pada saat
yang sama, yaitu ideologi sekularisme. Sekularisme sendiri dapat kita pahami
sebagai suatu paham atau dasar berpendapat yang memisahkan antara negara
dengan agama.

Ideologi pancasila adalah kumpulan nilai dan norma yang menjadi landasan
keyakinan dan cara berpikir untuk mencapai tujuan dengan berdasar kepada
lima sila pancasila. Ciri-ciri ideologi pancasila, yaitu berasal dari falsafah
hidup masyarakat, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, menganut sistem
pemerintahan demokrasi Pancasila, menerapkan sistem pemerintahan dan
semua aspek kehidupan berdasarkan hukum, bersifat terbuka, kreatif, dan
dinamis sedangkan ideologi kapitalisme adalah sebuah ideologi yang
memberikan kebebasan penuh bagi setiap orang untuk mengendalikan
kegiatan ekonomi dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Ciri-ciri ideologi
kapitalisme, yaitu Mementingkan diri sendiri atau self-interest, penjaminan
atas hak milik perseorangan, kebebasan penuh kepada individu dalam
melakukan aktivitas ekonomi, adanya persaingan bebas atau free competition,
harga sebagai penentu mekanisme pasar atau price system.

3. Pancasila adalah dasar dalam pembuatan proklamasi. Proklamasi sendiri merupakan


sebuah pernyataan dari bangsa Indonesia mengenai kemerdekaan kepada seluruh
pihak dan segala tindakan tindakan yang akan dilakukan untuk terwujudnya hal
tersebut. Sehingga penyusunan dari undang-undang dasar yang berasaskan dari
Pancasila untuk bisa menguatkan dari tujuan tersebut. Pancasila memberikan sebuah
bukti serta kejelasan dari proklamasi bangsa Indonesia serta memberikan sebuah
pertanggungjawaban.

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah titik kulminasi perjuangan


kemerdekaan bangsa Indonesia guna mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu membentuk
Negara Indonesia merdeka, bersatu dan berdaulat sempurna untuk mewujudkan
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berlandaskan Pancasila, serta ikut
membentuk dunia baru yang damai abadi, bebas dari segala bentuk penindasan.
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 diuraikan secara terperinci di dalam
Pembukaan UUD 1945 sebagai penjelasan, penegasan dan pertanggungjawabannya.

Proklamasi kemerdekaan merupakan jembatan emas, yang artinya suatu instrumen


yang bernilai dimana diseberang jembatan tersebut/setelah kemerdekaan bangsa
indonesia membangun bangsa untuk mencapai tujuan nasional yaitu masyarkat yang
adil makmur dan sejahtera. Tujuan nasional ini tercantum dalam pembukaan UUD
1945, yang didalamnya terdapat sila-sila pancasila.

Pembukaan UUD 1945 mengandung cita-cita luhur dari Proklamasi Kemerdekaan


dan memuat Pancasila sebagai dasar filsafat dan pandangan hidup negara dan bangsa
Indonesia serta merupakan satu rangkaian yang kuat dan tak terpisahkan dengan
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Pancasila tidak dapat diubah dan ditiadakan, karena Ia merupakan kaidah pokok yang
fundamental. Pancasila dapat dikatakan memiliki kedudukan yang kuat dan tidak
dapat tergantikan karena Pancasila berperan penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pancasila berperan sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai sumber dari
segala sumber hukum, dan sebagai ideologi nasional. Pancasila dalam posisinya
sebagai sumber semua sumber hukum, atau sebagai sumber hukum dasar nasional,
berada di atas konstitusi, artinya Pancasila berada di atas UUD 1945. Jika UUD 1945
merupakan konstitusi negara, maka Pancasila adalah kaidah pokok negara yang
fundamental (staats fundamental norm). Sehingga seluruh aspek-aspek yang ada di
seluruh Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

4. 1. Nilai Ketuhanan
1) Pasal 28A
Pasal 28A berbunyi “Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak
mempertahankan hidup dan kehidupannya”.
2) Pasal 28E Ayat (1)
Pasal 28E Ayat (1) berbunyi “setiap orang berhak memeluk agama dan
beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih
pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah
negara dan meninggalkannya, serta berhak Kembali”.
3) Pasal 29 Ayat (1) dan (2)
Pasal 29 Ayat (1) berbunyi “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha
Esa”.
Pasal 29 Ayat (2) berbunyi “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.

2. Nilai Kemanusiaan
1) Pasal 1 Ayat (3)
Pasal 1 Ayat (3) berbunyi “Negara Indonesia adalah negara hukum.”
2) Pasal 27 Ayat (1) dan (2)
Pasal 27 Ayat (1) berbunyi “Segala warga negara bersamaan kedudukannya
di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”
Pasal 27 Ayat (2) berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”
3) Pasal 28 B Ayat (1) dan (2) dan Pasal 28C Ayat (1) dan (2)
Pasal 28B Ayat (1) berbunyi “Setiap orang berhak membentuk keluarga dan
melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.”
Pasal 28B Ayat (2) berbunyi “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.”
Pasal 28C Ayat (1) “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan
memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya,
demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
Pasal 28C Ayat (2) “Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam
memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat,
bangsa dan negaranya.”
3. Nilai Persatuan
1) Pasal 25
Pasal 25 berbunyi “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah
negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah dan batas-batas dan
hakhaknya ditetapkan dengan undang-undang.”
2) Pasal 27 Ayat (3)
Pasal 27 Ayat (3) berbunyi “ Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara.”
3) Pasal 30 Ayat (1)
Pasal 30 Ayat (1) berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”

4. Nilai Kerakyatan
1) Pasal 1 Ayat (2)
Pasal 1 Ayat (2) berbunyi “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.”
2) Pasal 7
Pasal 7 berbunyi “Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama
lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama,
hanya untuk satu kali masa jabatan.”
3) Pasal 19 Ayat (1), (2), dan (3)
(1) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum.
(2) Susunan Dewan Perwakilan Rakyat diatur dengan undangundang.
(3) Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.
4) Pasal 22C ayat (1)
Pasal 22C Ayat (1) berbunyi anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih dari
setiap provinsi melalui pemilihan umum.
5) Pasal 22E ayat (1) dan (2)
(1) Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur, dan adil setiap lima tahun sekali.
(2) Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah.
5. Nilai Keadilan
1) Pasal 23 Ayat (1)
Pasal 23 Ayat (1) berbunyi “Anggaran pendapatan dan belanja negara
sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun
dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung
jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”
2) Pasal 28H Ayat (1), (2), (3), dan (4)
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.
(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai
persamaan dan keadilan.
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut
tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.
3) Pasal 31 Ayat (1)
Pasal 31 Ayat (1) berbunyi “Setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan.”
4) Pasal 33 Ayat (1), (2), dan (3)
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

5. Simbol Bintang
Simbol gambar bintang berwarna kuning dengan latar belakang hitam terletak di
bagian tengah perisai. Lambang sila pertama pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha
Esa. Arti dari symbol ini adalah bangsa Indonesia merupakan yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan keyakinan masing-masing
Bintang tunggal dianggap sebagai cahaya, seperti cahaya kerohanian yang
dipancarkan Tuhan kepada setiap manusia.

Simbol Rantai
Simbol Rantai Sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
dilambangkan dengan rantai berlatar belakang warna merah. Jumlah rantai pada
lambang sila kedua Pancasila ini ada 17 dan saling berkaitan satu sama lain. Simbol
ini menunjukkan generasi penerus bangsa yang turun temurun. Simbol rantai terletak
di bagian kanan bawah perisai. Rantai tersebut memiliki mata rantai yang berbentuk
segi empat dan lingkatan yang saling berkaitan. Mata rantai segi empat
melambangkan lakilaki, sedangkan lingkaran melambangkan perempuan. Mata rantai
yang saling berkaitan tersebut bermakna setiap manusia, baik laki-laki maupun
perempuan membutuhkan satu sama lain. Bersatu menjadi kuat seperti rantai.

Simbol Pohon Beringin


Pohon beringin merupakan lambang dari sila ketiga dalam Pancasila yaitu Persatuan
Indonesia. Simbol pohon beringin terletak di bagian kanan atas dari perisai. Pohon
beringin yang memiliki sulur dan akar yang menjalar ke segala arah bermakna dengan
keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia.

Simbol Kepala Banteng


Simbol sila Pancasila selanjutnya adalah kepala banteng. Simbol ini berada di kiri atas
dari perisai di Garuda Pancasila. Kepala banteng menjadi lambang dari sila keempat
pancasila yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan. Kepala banteng memiliki filosofi sebagai hewan sosial
yang suka berkumpul. Musayawarah dalam Pancasila adalah orang-orang yang
berdiskusi untuk melahirkan suatu keputusan.

Simbol Padi dan Kapas


Simbol terakhir pada sila dalam Pancasila adalah padi dan kapas. Simbol ini
menunjukkan kemakmuran dan kesejahteraan. Letak dari padi dan kapas adalah di
bagian kanan bawah dari perisai. Simbol ini menjadi lambang dari sila kelima
Pancasila yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas
mewakili sila kelima karena melambangkan kebutuhan dasar setiap manusia, yaitu
pangan dan sandang (pakaian).

Implementasi di Bidang Ekonomi


Spirit yang terkandung dalam Pasal 33, Pasal 27 ayat (2) dan Pasal 33 serta Pasal 34
UUD 1945 adalah ekspresi dari jiwa nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara di
bidang ekonomi. Keberadaan Koperasi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan
Badan Usaha Milik Perseorangan/Swasta. Pandangan Mubyarto dalam Oesman dan
Alfian (1993; 240-241) mengenai prinsip pembangunan ekonomi yang mengacu
kepada nilai Pancasila yaitu sebagai berikut :
1. Ketuhanan yang Maha Esa. Roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan-
rangsangan ekonomi, sosial, moral
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Ada kehendak kuat dari seluruh
masyarakat untuk mewujudkan pemerataan sosial (egalitarian), sesuai asas-asas
kemanusiaan.
3. Persatuan Indonesia. Priorotas kebijakan ekonomi adalah penciptaan
perekonomian nasional yang tangguh. Hal ini berarti nasionalisme menjiwai setiap
kebijaksanaan ekonomi.
4. Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan. Koperasi merupakan soko guru perekonomian dan
merupakan bentuk saling kongkrit dan keadilan sosial.
5. Keadilan sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Adanya imbangan yang jelas dan
tegas Antara perencanaan di tingkat nasional dan desentralisasi dalam pelaksanaan
kebijaksanaan ekonomi untuk mencapai keadilan ekonomi dan keadilan sosial.

- Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Negara menghendaki dalam bidang ekonomi


mengidealisasikan terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat lemah termasuk fakir miskin dan anak terlantar.
- Dana pembangunan diperoleh melalui pajak.

Implementasi di Bidang Sosial Budaya

Karakter hidup masyarakat Indonesia adalah gotong royong. Strategi pemerintah


dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan, melalui pembangunan social-budaya,
ditentukan dalam Pasal 31 ayat (5) dan Pasal 32 ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945 yang
berbunyi :

- Pasal 31 ayat (5) UUD 1945 berbunyi “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan
dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa
untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”
- Pasal 32 ayat (1) UUD 1945 berbunyi “Negara memajukan kebudayaan nasional
Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat
dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”.
- Pasal 32 ayat (2) UUD 1945, berbunyi “Negara menghormati dan memelihara
bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional”.
- Terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara masyarakat dan
kebudayaannya pada satu pihak dan negara dengan sistem kenegaraannya pada
pihak lain.
- Semua kebijakan sosial budaya yang harus dikembangkan di Indonesia harus
menekankan rasa kebersamaan dan kegotongroyongan, karena gotong royong
merupakan kepribadian bangsa Indonesia.

REFERENSI
https://www.suara.com/news/2020/12/04/150656/arti-pancasila-sebagai-ideologi-terbuka

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5618619/pancasila-sebagai-ideologi-terbuka-begini-
penjelasan-lengkapnya

Sudharmono, S. (1995). Pancasila sebagai Ideologi Terbuka. Jurnal Filsafat, 1-10.

https://guruppkn.com/kelebihan-dan-kekurangan-ideologi-kapitalisme

Surajiyo, S. (2006). Hubungan Proklamasi dengan Pancasila dan Pembukaan Undang-


Undang Dasar 1945. Lex Jurnalica, 3(3), 17978.

Paristiyanti Nurwardani , Hestu Yoga Saksama, Arqom Kuswanjono, dkk, 2016, Pendidikan
Pancasila untuk Perguruan Tinggi, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kemendiktiristek.

Anda mungkin juga menyukai