Anda di halaman 1dari 4

LIST PERTAYAAN KELOMPOK 12 “SISTEM PEREKONOMIAN”

ANGGOTA KELOMPOK 12:


1. Willy Fernando (B1021211010)
2. Ruswati (B1021211038)
3. Michelle Grace (B1021211043)
4. Adhistya Vidia Wulandari (B1021211057)
5. Siti Zahra Zairah (B1021211054)

1. Apa yang di maksud dengan sistem ekonomi pasar bebas? (Leilie, NIM
B1021211007, Kel 6)
Jawaban:
Sistem Ekonomi Pasar bebas adalah suatu sistem ekonomi di mana harga barang dan jasa
ditentukan oleh pasar terbuka, di mana hukum penawaran dan permintaan dapat berlaku
dengan bebas (tidak ada intervensi). Konsekuensi dari hal ini adalah kebebasan individu
dalam membuat keputusan ekonomi (liberal), kemudian individu dapat memiliki hak milik
atas faktor produksi dan beroperasi untuk keuntungan dirinya (kapitalis).

2. Jelaskan perbedaan antara sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi


campuran? (Raihan Kel 5)
Jawaban:
Sistem ekonomi pasar, sistem yang dijalankan oleh masyarakatlah yang menentukan
bagaimana perekonomian akan berjalan. dikenal dengan sistem ekonomi liberal adalah sistem
ekonomi ketika sektor perekonomian diserahkan sepenuhnya pada permintaan dan penawaran
di masyarakat (mekanisme pasar). Sedangkan sistem ekonomi campuran, perekonomian
yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah, tetapi masyarakat masih mempunyai
kebebasan yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka
jalankan.

3. Bagaimana pendapat dari kelompok kalian tentang sistem perekonomian saat ini
yang ada di indonesia,beserta berikan contoh nya? (Paisal Gunawan,NIM B1021211027
Kel 6 )
Jawaban:
Di Indonesia, sistem ekonomi yang diterapkan adalah sistem ekonomi Pancasila. Landasaan
idiil dari sistem ekonomi Pancasila tentu saja adalah Pancasila. Tidak hanya itu, sistem
ekonomi Pancasila juga disebutkan dalam UUD 1945 dalam Pasal 33 ayat 1-4. Sistem
ekonomi Pancasila merupakan sebuah sistem ekonomi yang dijalankan dengan nilai dan
moral yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasarnya. Sistem ekonomi ini dipilih karena
mengandung makna demokrasi ekonomi. Karena itu, sistem ekonomi Pancasila juga sering
disebut sebagai sistem ekonomi demokrasi.
Sistem ekonomi Pancasila adalah identitas ekonomi Indonesia. Contoh penerapan sistem
ekonomi Pancasila:
1. Adanya Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, cabang yang dianggap penting dan berhubungan
dengan hajat hidup orang banyak diatur oleh negara. Maka dari itu, negara berperan dengan
menciptakan BUMN.
2. Adanya Koperasi
Kehadiran koperasi adalah bentuk implementasi dari ekonomi Pancasila karena kegiatan
koperasi merupakan usaha kolektif yang berdasarkan asas kekeluargaan.
3. Adanya Serikat Pekerja
Serikat pekerja hadir untuk mengantisipasi dan meminimalisir kemungkinan eksploitasi
sumber daya manusia.

4. Apa yang dimaksud dengan sosio-nasionalisme dan Sosio demokrasi dalam ekonomi
dan berikan satu contoh penerapannya (Tesa lonika, NIM B1021211029, Kel 1)
Jawaban:
Sosio-nasionalisme adalah nasionalisme-masyarakyat. Sosio-nasionalisme merupakan
nasionalisme yang menghendaki masyarakat tanpa kelas atau masyarakat adil dan makmur.
Untuk hal itu sosio nasionalisme menawarkan beberapa hal. Pertama sosio nasionalisme
mempromosikan nasionalisme politik (politik nasional yang berdauat) dan nasionalisme
ekonomi (ekonomi nasional yang berdikari). Kemudian Sosio-demokrasi, yang diperas dari
politik ekonomi demokrasi yang menuju demokrasi dengan kesejahteraan. Bung Karno
mengatakan “bahwa sosio-demokrasi tidak ingin mengabdi kepada kepentingan gundukan
kecil saja, tetapi kepentingan masyarakyat. Sosio-demokrasi menginginkan sebuah kekuasaan
politik di tangan rakyat. Bentuk konkretnya adalah saat (negara) Rakyat. Dimana seluruh
urusan ekonomi dan politik dikerjakan oleh rakyat, dengan rakyat, dan untuk rakyat.Seperti
ditegaskan oleh Soekarno dalam risalah yang terkenal, Mencapai Indonesia Merdeka, tahun
1933. Sosio-demokrasi juga mendorong kepemilikan sosial terhadap alat-alat produksi dan
sumber daya ekonomi. Inilah pijakan bagi penerapan demokrasi ekonomi. Perlu dipahami
bahwa sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi tidak bisa dipisahkan, karena sosio-
demokrasi justru diturunkan dari sosio-nasionalisme, Hanya sosio-nasionalisme yang dapat
melahirkan sosio-demokrasi.
Contoh sosio demokrasi dilihat dari fenomena sekarang, ruang politik yang telah dibuka lebih
leluasa membawa segenap harapan akan lahirnya kebebasan berbicara dan diakhirinya
pemerintahan dictatorial. Tetapi ada satu permasalahan yang kurang diperhatikan, apakah
demokrasi ekonomi juga telah diberi ruang untuk dinikmati oleh seluruh masyarakat? Kita
bisa melihat dengan semakin tingginya angka kemiskinan penduduk, jumlah pengangguran,
dan tuna wisma akibat subsidi yang seharusnya menjadi hak rakyat dicabut oleh Pemerintah.
Disini, hak-hak demokrasi ekonomi tercabut dari akar social sehingga demokrasi yang benar-
benar menginginkan kebaikan politik dan rezeki menjadi barang mahal untuk dapat dinikmati
oleh semuanya.
5. Dalam ppt slide 5 Dikatakan bahwa sistem ekonomi Indonesia memiliki perbedaan
dengan sistem ekonomi yang dianut oleh negara lain. Jadi pertanyaannya seperti apa
sih perbedaanya, dan apa bisa dijelaskan dengan contohnya secara lebih rinci? (Priska
Riafinola Ivana, NIM B1021211008, Kel 5 )
Jawaban:
Sistem Ekonomi Indonesia memiliki perbedaan dengan sistem ekonomi yang di anut oleh
negara lain karena di setiap Negara memiliki suatu ideologi yang berupa budaya dan
pandangan politik yang berbeda-berbeda di setiap Negara. Maka dapat dikatakan sistem
ekonomi Indonesia memiliki perbedaan dengan sistem ekonomi yang di anut oleh Negara
lain. dan contohnya: negara hongkong menganut Sistem ekonomi kapitalisme yang dimana
sistem kapitalisme adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan kepada setiap individu
untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa adanya campur tangan pemerintah. Dimana
kemakmuran masyarakat akan dapat tercapai apabila kepada mereka diberikan kebebasan
untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi tanpa adanya campur tangan pemerintah,
sehingga masing-masing masyarakat akan terlibat selama persaingan secara bebas dalam
mencapai kemakmuran. sedangkan Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila yang
sangat berbeda dengan sistem ekonomi kapitalisme yang dimana Sistem Ekonomi Pancasila
merupakan sistem ekonomi yang digali dan dibangun dari nilai-nilai yang dianut dalam
masyarakat Indonesia. Prinsip yang digunakan dalam sistem ekonomi pancasila adalah
berupa sisi kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi yang diwujudkan dalam
ekonomi kerakyatan, dan keadilan. Sistem ekonomi Pancasila juga dibangun atas dasar nilai-
nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia, yang bisa berasal dari nlai- nilai agama,
kebudayaan, adat-istiadat, atau norma- norma, yang membentuk perilaku ekonomi
masyarakat Indonesia.
Nah dari kedua sistem ekonomi yang sudah saya jelaskan tadi terdapat banyak perbedaannya
yaitu
1. Dalam sistem ekonomi Kapitalisme Terdapat pembagian kelas dalam mayarakat kelas
pekerja buruh dan pemilik modal sedangkan sistem ekonomi Pancasila tidak terdapat
pembagian kelas karena menerapkan prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
dimana dalam hal ini sistem perekonomian mengakui ada nya persamaan dan emansipasi
2. Sistem Perekonomian kapital mementingkan diri sendiri (self interest) sedangkan sistem
perekonomian pancasila menerapkan prinsip kerakyatan dimana dalam hal ini diberlakukan
kebersamaan, kekeluargaan serta sosio demokrasi untuk kepentingan bersama dan
mengutamakan hajat hidup orang banyak.

6. Berikan contoh sistem ekonomi tradisional? ( Brigita Uli Paula, NIM B1021211009,
Kel 5)
Jawaban:
Contoh: Menggunakan Metode Barter. Sistem perekonomian tradisional berkembang dengan
menggunakan metode barter dalam melakukan transaksi. Metode ini menjadi salah satu yang
membedakan sistem ekonomi yang berkembang saat itu dengan sistem ekonomi modern saat
ini. Dalam metode barter, masing-masing orang atau komunitas menukarkan barang
kepunyaannya dengan apa yang dibutuhkannya. Sebagai contoh, seorang petani
membutuhkan daging sapi dengan membawa satu kilogram beras ke sebuah tempat yang
disebut pasar. Dalam pasar tersebut, ia bertemu dengan seorang yang membawa satu
kilogram daging sapi dan membutuhkan beras. Sehingga terjadi transaksi pertukaran barang
antara keduanya. Bila ditilik pada masa sekarang, tentu saja kedua hal tersebut tidak senilai.
Bagi masa sekarang, tentu satu kilogram daging sapi lebih tinggi nilainya dibanding satu
kilogram beras. Namun, karena pada masa itu keduanya saling membutuhkan, maka
pertukaran tersebut menguntungkan bagi satu sama lain.

7. Apakah sistem tradisional masih diterapkan dizaman sekarang? Jika iya apa
alasannya jika tidak apa alasannya? ( Juliana Ignatia, NIM B1021211020, Kel 10)
Jawaban:
Tidak, Karena Perkembangan peradaban dan kemajuan teknologi yang terjadi saat ini dinilai
tak lagi sesuai dan efektif untuk menerapkan sistem ekonomi tradisional. Apalagi masyarakat
saat ini cenderung lebih individual, sehingga kebersamaan dan sikap saling tolong-menolong
tak lagi terasa kental.Tidak hanya itu, sifat materialistik yang telah merasuk dalam kehidupan
masyarakat modern menjadikannya lebih berorientasi pada keuntungan, tak puas hanya
sebatas memenuhi kebutuhan. Di tengah-tengah perkembangan zaman dan peradaban
masyarakat yang semakin canggih, sistem ekonomi tradisional masih bertahan dan digunakan
oleh kelompok masyarakat di suatu negara yang hidup di pelosok, di mana wilayahnya masih
sulit diakses dan minim fasilitas dan infrastruktur. Di Indonesia, sistem ekonomi tradisional
masih diterapkan di daerah terpencil seperti Nduga Papua dan Suku Badui. Sementara untuk
negara lain, sistem ekonomi tradisional ini masih ditemui pada masyarakat pedesaan di
Afrika Tengah, Euthopia, dan Malawi. Cukup ironis, karena di tengah hingar bingar
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi di hampir semua negara, masih
ada daerah yang belum tersentuh dengan modernitas tersebut. Meski belum punah sama
sekali, namun sistem ekonomi tradisional memang tidak lagi efektif untuk diterapkan pada
zaman sekarang ini, di mana teknologi sudah semakin canggih. Teknik dan proses produksi
sudah menggunakan mesin – mesin berkapasitas besar sehingga mampu memproduksi barang
secara massal atau dalam volume besar. Sistem ekonomi tradisional tak lagi sesuai diterapkan
di negara yang berkeinginan untuk berkembang, maju, dan kompetitif. Mungkin memang di
era digital sekarang, sistem ekonomi ini sudah tidak begitu relevan. Meski begitu, bagi
masyarakat pedesaan sistem ekonomi tradisional masih sering digunakan sebagai sistem
transaksi

Anda mungkin juga menyukai