Anda di halaman 1dari 9

STATUS, PERANAN

dan STRATIFIKASI
SOSIAL
1. PENDAHULUAN
2. DEFENISI / PENGERTIAN
3. SISTEM SOSIAL, PERANAN DAN
STRATIFIKASI SOSIAL DALAM
MASYARAKAT PEDESAAN
4. DIMENSI & MODEL STRATIFIKASI
SOSIAL
5. TEKNIK PENDEKATAN ANALISIS
STRATIFIKASI SOSIAL
1.
PENDAHULUAN
 Pembahasan mengenai Stratifikasi Sosial selalu
dikaitkan dengan Status dan Peranan Sosial
 Secara teoritis, status dan peranan merupakan unsur
baku dari stratifikasi sosial
 Dalam perkembangan sosiologi di Indonesia, gejala
stratifikasi / pelapisan sosial agak lambat dipersepsi
dengan jelas
 Informasi tentang keadaan masyarakat yang
digambarkan dengan studi pelapisan sosial sangat
bermanfaat dalam merencanakan dan mengevaluasi
hasil-hasil pembangunan.
2. PENGERTIAN /
DEFENISI
 Status : kedudukan, dapat diartikan sebagai tempat / posisi
seseorang dalam suatu kelompok sosial (masyarakat) yang
dihubungkan dengan orang-orang lain dalam kelompok tersebut;
atau tempat suatu kelompok yang dihubungkan dengan
kelompok lain dalam kelompok yang lebih besar lagi.
 Status Sosial : tempat seseorang secara umum dalam
masyarakatnya sehubungan dengan orang lainnya, yakni
masyarakat lingkungan pergaulan, prestise (prestige) serta hak-
hak dan kewajiban. Status sosial cenderung dirujuk berdasarkan
pada kondisi ekonomi dan sosial seseorang dalam kaitan dengan
jabatan (kekuasaan / kewenangan) dan peranan yang dimilki
orang yang bersangkutan di dalam masyarakat dimana ia
menjadi anggota atau partisipan.
 Struktur Sosial : jalinan dari seluruh unsur sosial pokok
penyusun masyarakat.
 Proses Sosial : hubungan timbal balik antara bidang-bidang
kehidupan masyarakat, melalui interaksi warga masyarakat
secara individu maupun kelompok.
 Perubahan Sosial : merupakan suatu gejala khusus dari proses
sosial, dimana terjadi modifikasi / perubahan pada berbagai segi
kehidupan masyarakat secara struktural-fungsional.
 Peranan : merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kedudukan / sstatus / jabatan.
 Peranan Sosial : aktualisasi norma mengenai perangkat hak dan
kewajiban seseorang dalam aktifitas sosial sesuai dengan
posisi/kedudukan/jabatannya.
 Status Sosial : pada hakekatnya timbul disebabkan pada
kenyataan sosial dimana setiap manusia memiliki sejumlah
potensi yang berbeda baik yang dibawa ( ascrieb ) sejak lahir,
maupun yang diperoleh ( achieved ) karena usahanya.
3. SISTEM SOSIAL,PERANAN dan STRATIFIKASI

SOSIAL dalam MASYARAKAT PEDESAAN


 Jenis Status Ascrieb status
Achieved status

 Sistem Sosial Tertutup


Terbuka

 Mobilitas Sosial Vertical


Horizontal

 Secara Hirarkis setiap warga masyarakat


berpeluang dalam mobiltas sosial yang horizontal
 Stratifikasi Sosial Masyarakat Pedesaan tdd :
Kelas Atas White Collar Class
Kelas Menengah
Kelas Bawah Blue Collar Class
 Tiga tipe utama Stratifikasi Sosial, berdasarkan :
 Sistem Kasta
Estate
Kelas
 Kriteria Penentu : pendapatan rata-rata / tahun
kemampuan memimpin
jenjang pendidikan formal
pengaruh sosial, dll
4. DIMENSI DAN MODEL
STRATIFIKASI
SOSIAL
 Masyarakat Desa, secara umum mempunyai cara pandang yang
berbeda dalam menggunakan ukuran-ukuran untuk menilai dan
membedakan warga masyarakat ke dalam strata sosial tertentu.
 Secara Umum, ada 4 macam Kriteria yang dipakai :
Kekayaan materil ( ≠ kekayaan non materil)
Pendidikan formal
Kekuasaan/kewenangan ( Authority)
Kehormatan
 Masing-masing kriteria di atas mempunyai tingkatan / dimensi yang
berbeda, baik dalam ukuran itu sendiri maupun dengan ukuran lain.
Orang kaya tapi tidak berpendidikan, tentu bisa terjadi tidak dapat
menjadi orang yang berkuasa, tidak dihormati, dlsb.
 Model Stratifikasi, menunjukkan pola hubungan hirarkis
( interelasi ) antar kelas sosial yang dapat dilihat dari faktor- faktor
yang menjadi ukuran stratifikasi sosial.
 Berdasarkan Pola Hubungan, maka ada dua model stratifikasi
sosial :
1. Model Skema Degradasi, yaitu pembagian strata berdasarkan
derajat, kualitas obyek yang digunak sebagai kriteria, sehingga
tidak terdapat hubungan antar kelas / strata.
2. Model Skema Hubungan Ketergantungan, yaitu pembagian
kelas berdasarkan pola hubungan ketergantungan (vertikal) antar
dua atau lebih kolektifitas.
 Dua Tipe Khusus Skema Gradasi, yakni :
1. Gradasi sederhana, yakni bila pembagian kelas berdasarkan
atas satu kriteria tertentu, Misalnya : tingkat pendidikan formal.
2.Gradasi Sintetis, yakni bila pembagian kelas berdasarkan atas
kombinasi beberapa kriteria.
5. TEKNIK PENDEKATAN
ANALISIS
STRATIFIKASI
 Ada SOSIAL
Tiga Teknik Pendekatan , yaitu :
1. Self Classification Approach ( Klasisfikasi
Sendiri ); Peneliti bertanya langsung.
2. Objective Criteria Approach ( Kriteria
Obyektif ) ; Peneliti menggunakan
beberapa kriteria.
3. Reputational Criteria Approach ( Kriteria
Reputasi ); Peneliti menggunakan reputasi
antar keluarga.-

Anda mungkin juga menyukai