Anda di halaman 1dari 18

Sistem dan Tindakan Ekonomi

Masyarakat Perdesaan
A. Sistem ekonomi perdesaan
1. Konsep sistem ekonomi
 Suatu masyarakat harus memutuskan pekerjaan-
pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, siapa,
bagaimana dan di mana mengerjakannya
 Suatu masyarakat membutuhkan orang-orang
untuk menghasilkan pangan, orang yang membuat
sandang, orang yang membangun rumah, orang
yang membuat kendaraan dan seterusnya
 Setelah mengalokasikan tenaga kerjanya untuk
melakukan berbagai pekerjaan, masyarakat harus
mengalokasikan output, yaitu keluaran atau hasil
dari suatu proses produksi yang menggunakan
tenaga kerja atau sumber daya lainnya, barang dan
jasa yang mereka hasilkan
 Ekonomi merupakan suatu usaha dalam
pembuatan keputusan dan pelaksanaannya yang
berhubungan dengan pengalokasian sumber daya
masyarakat (rumah tangga dan
pebisnis/perusahaan) yang terbatas diantara
berbagai anggotanya, dengan mempertimbangkan
kemampuan, usaha dan keinginan masing-masing
2. Produksi pada Masyarakat
Perdesaan
Masyarakat perdesaan pra kapitalis Masyarakat perdesaan
 Masyarakat pra kapitalis yang
kapitalis
belum tersentuh revolusi Memproduksi berbagai
pertanian meliputi masyarakat
pemburu dan peramu, hasil pertanian
hortikultura sederhana, dan
holtikultura insentif
 Masyarakat pra kapitalis yang
sudah tersentuh oleh revolusi
pertanian merupakan kelompok
masyarakat yang hidup dari
sistem sosial ekonomi pertanian
3. Distribusi Masyarakat Perdesaan
a. Resiprositas  gerakan diantara kelompok-kelompok
simetris yang saling berhubungan, di mana hubungan
timbal balik yang setara antar individu atau antar
kelompok sering dilakukan
b. Redistribusi  perpindahan barang dan/atau jasa yang
tersentralisasi, yang melibatkan proses pengumpulan
kembali dari anggota-anggota suatu kelompok melalui
pusat kepada dan pembagian kembali kepada anggota-
anggota kelompok tersebut
c. Pertukaran  distribusi yang dilakukan atau terjadi
melalui pasar
4. Konsumsi pada Masyarakat
Perdesaan
a. Konsumsi sebagai pembeda antara kehidupan
profan dan kehidupan suci
b. Konsumsi sebagai identitas
c. Konsumsi sebagai stratifikasi sosial
5. Tipologi Kepemilikan Masyarakat
Perdesaan
 Masyarakat berburu dan meramu, pola
pemilikannya berlandaskan komunisme primitif,
di mana sumber – sumber daya penting yang
menopang hidup dimiliki oleh seluruh komunitas
dan tidak ada orang yang mendeprivasi yang dari
hak penuhnya untuk memanfaatkan sumber daya
yang ada
 Masyarakat hortikultura sederhana, pemilikan oleh
keluarga besar
 Masyarakat komunisme primitif, berbagai sumber
daya dimiliki secara komunal
 Masyarakat hortikultura insentif, pemimpin
merupakan pemilik, yaitu pemimpin yang kuat
 Masyarakat agraris menggunakan pola pemilikan
seigneural, di mana tanah dimiliki dan dikuasai
oleh sekelompok tuan tanah atau aparat
pemerintah yang kuat yang berfungsi untuk
kepentingan tuan tanah
6. Tipologi Distribusi dan Pertukaran
Masyarakat Perdesaan
 Masyarakat hortikultura sederhana, memiliki pola
distribusi berlandaskan pada prinsip redistribusi
murni atau egaliter
 Masyarakat hortikultura insentif didasarkan
kepada redistribusi parsial atau berstratifikasi
 Masyarakat agraris telah mengalami ekspropriasi
surplus, terjadi hubungan yang sangat tidak
imbang dan eksploitatif antara tuan tanah dan
produsen utama
B. Tindakan Ekonomi
 Tindakan ekonomi merujuk pada kemampuan
dalam dan penggunaan sarana-sarana yang langka
 Semua aktivitas yang diperlukan produksi,
distribusi dan konsumsi dari barang-barang dan
jasa-jasa langka, secara konvensional dipandang
sebagai ekonomi
 Aktor dalam ekonomi diasumsikan memiliki
seperangkat pilihan dan preferensi yang telah
tersedia dan stabil
1. Ekonomi Moral
a. Ekonomi Moral Petani
Scott mendefinisikan ekonomi moral sebagai pengertian
petani tentang keadilan ekonomi dan definisi kerja
mereka tentang eksploitasi, pandangan mereka tentang
pungutan-pungutan terhadap hasil produksi mereka
mana yang dapat ditoleransi mana yang tidak dapat
Dalam mendefinisikan ekonomi moral, menurut Scott,
petani akan memperhatikan etika subsistensi dan norma
resiprositas yang berlaku dalam masyarakat mereka
b. Ekonomi Moral Pedagang
Terdapat bukti kuat bahwa, bersama-sama dengan
resiprositas, hak terhadap subsistensi merupakan
suatu prinsip moral yang aktif dalam tradisi desa
kecil
2. Ekonomi Rasional
Desa tertutup
a. Pembayaran pajak secara kolektif sebagai
tanggung jawab desa
b. Adanya batas tegas antara desa dengan dunia luar
c. Terdapatnya larangan penguasaan tanah sebagai
hak milik pribadi
d. Konsep kewargaan desa yang jelas
e. Tanah adalah hak ulayat desa
Desa terbuka
a. Pembayaran pajak merupakan tanggung jawab
individual
b. Batas desa dengan dunia luar kabur
c. Tidak ada atau sedikit larangan pemilikan tanah
bagi orang luar desa
d. Konsep kewargaan desa kabur
e. Terjadinya privatisasi kepemilikan tanah
C. Ekonomi Perdesaan Indonesia:
Ekonomi Moral atau Ekonomi Rasional?

Anda mungkin juga menyukai