Anda di halaman 1dari 4

KONSEP PERTANIAN

Sebagai negara agraris, mayoritas penduduk Indonesia berprofesi sebagai petani. Ini didukung
dengan kondisi tanah serta iklim yang berlaku di Indonesia. Belakangan ini mulai muncul petani-
petani modern yang lebih kreatif dalam memanfaatkan peluang yang ada. Mulai dari
menciptakan varian-varian tanaman baru sampai memaksimalkan kondisi lahan untuk
meningkatkan hasil panen tanpa harus tergantung dengan cuaca.

Pertanian modern meliputi pertanian organik, hidroponik, holtikultura, dll. Metode ini akan dapat
membawa keuntungan bagi para petani dengan banyak cara. Salah satu contoh pertanian modern
adalah pertanian organik. Menghidupkan kembali kearifan lokal seperti ritual tanam, kalender
musim, kecocokan tanaman dengan karakteristik petani dan kondisi topografi/geografi setiap
daerah seharusnya tidak dilupakan pertanian organik.

Konsep 1

Sejak awal dikembangkannya pertanian di bumi ini, konsep pertamanya adalah pemenuhan
kebutuhan pangan manusia. Dicarilah berbagai cara agar supaya pangan yang ada di dunia ini
tetap lestari dan tidak habis. Kehidupan purba memulainya dengan ditandainya perubahan pola
hidup dari berladang dan berpindah menjadi menetap di suatu daerah. Pada konsep awal ini,
pertanian menjadi sektor dasar yang merupakan pijakan dari sektor-sektor lain karena ini
memang suatu ‘fitrah’ dari sektor berbasis sumber daya seperti pertanian.

Konsep 2

Konsep selanjutnya mulai berkembang, yaitu konsep pemuliaan spesies pertanian yang mencari
varietas-varietas yang memiliki keunggulan tersendiri dan lebih menguntungkan manusia.
Konsep ini muncul sebagai bagian dari peningkatan kualitas setelah adanya peningkatan
kuantitas dari konsep pertama. Didapatlah varietas-varietas dengan keunggulan tertentu, seperti
enak rasanya, banyak hasil panennya dalam sekali masa tanam, menghasilkan daging atau susu
yang banyak dan berkualitas, dan tahan terhadap hama dan penyakit.Kedua konsep ini dapat
dikatakan sebagai konsep dasar pertanian yang walau berubah seperti apapun kehidupan di muka
bumi ini, kedua konsep akan terus dipakai.
Konsep 3

Konsep selanjutnya ini merupakan penggabungan dari dua konsep awal yang terkesan berjalan
sendiri-sendiri Pada awalnya terlihat kurang adanya keterkaitan yang erat antara riset dan
pengembangan teknologi pertanian dengan peningkatan hasil panen di lapangan.

Konsep optimalisasi usaha tani ini dijabarkan oleh sebuah sistem terpadu yang mampu
melingkupi semua sektor, termasuk industri, dan mengaitkannya menjadi sebuah rantai
perekonomian Indonesia. Sistem ini merupakan penerapan dari konsep pertanian modern, yaitu
agribisnis. Sistem agribisnis merupakan sistem yang terdapat keterkaitan erat antar subsistem
agribisnis mulai dari hulu hingga jasa penunjang dan menopang satu sama lain. Sistem agribisnis
merupakan konsep yang lebih konkrit dan komprehensif untuk pengembangan sektor pertanian
ke arah yang lebih baik.

Konsep 4

Setelah perjuangan penuh manusia untuk merancang konsep pertanian modern untuk memenuhi
kebutuhan manusia yang tanpa batas, kini berkembang lagi konsep pertanian baru yang semakin
menunjukkan kebutuhan manusia yang tanpa batas. Pengembangan sektor pertanian ke arah yang
lebih lanjut adalah untuk usaha pemenuhan energi. Sumber daya alam yang semakin terbatas,
terutama sumber energi, membuat manusia kembali mengandalkan pertanian sebagai penghasil
sumber energi alternatif. Belakangan sudah dikembangkan biofuel di Brazil dengan
memanfaatkan tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas) dan sudah mulai dikembangkan pula oleh
negara lain.

Semua hal diatas mengenai konsep pertanian berhubungan erat dengan pemenuhan kebutuhan
manusia yang tanpa batas. Padahal, sumber daya yang tersedia sudah pasti ada batasnya dan
suatu saat akan habis. Untuk kepentingan yang sangat vital inilah sektor pertanian kini sudah
terpolitisasi. Apalagi di Indonesia yang mayoritas warganya berlatar belakang pertanian atau
berhubungan dengan sektor pertanian.
URBAN FARMING (konsep pertanian ideal di masa depan)

Urban farming merupakan pertanian diperkotaan, urban farming bisa menjawab masalah krisis
ruang hijau diperkotaan, Konsep urban farming lantas menawarkan solusi dengan menciptakan
lahan terbuka hijau ditengah padatnya bangunan perkotaan. Urban farming dapat mengelola
wilayah perkotaan yang tercemar menjadi lingkungan yang nyaman dan sehat untuk ditinggali.
Hasil panen dari urban farming lebih menyehatkan lantaran sepenuhnya menerapkan sistem
penanaman organik, yang tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida sintesis. urban
farmingdapat diproyeksikan untuk mencukupi ketersediaan bahan makanan dan memperkuat
ketahanan pangan kota itu sendiri. Pemerintah kota mempunyai andil yang penting dalam
menyediakan regulasi khusus untuk mendukung penerapan urban farming, termasuk soal
kebijakan hal guna lahan. Saat urban farmingditerapkan dalam lingkungan bertetangga, urban
farming dapat menguatkan rasa kebersamaan dan menciptakan budaya gotong royong dalam
lingkungan masyarakat kota. Dilansir dari Wired, sebuah penelitian yang dilangsungkan oleh
profesor dari Arizona State University, Matei Georgescu, mengungkap bahwa jika
implementasi urban farming dilakukan secara penuh di setiap kota besar dunia, produksi urban
farming dapat menghasilkan 180 juta ton bahan makanan selama setahun. Angka tersebut
merupakan 10 persen dari total hasil produksi makanan secara global. Tidak hanya itu, urban
farming juga berpotensi menghemat 15 miliar kilowatt per jam untuk pemakaian energi dunia
selama setahun dan menghasilkan 170.000 ton nitrogen ke udara, sama artinya dengan mencegah
turunnya 57 juta meter kubik limpasan badai yang kerap mencemari sungai dan saluran air bersih.
Melihat besarnya keuntungan yang dapat diperoleh dari urban farming, pakar kebijakan publik
dari Australian National University, Robert Costanza lebih jauh mengungkapkan strategi yang
perlu dilakukan oleh pemerintah kota, yaitu menjadikan urban farming sebagai bagian dari urban
planning atau perencanaan tata kota di masa depan.

Daftar Pustaka:

https://muhammadtaufikakbar.wordpress.com/2013/09/01/konsep-konsep-pertanian/

https://www.dekoruma.com/artikel/82123/urban-farming-konsep-pertanian-kota

Anda mungkin juga menyukai