Anda di halaman 1dari 14

Sumur Resapan

Air adalah salah satu kebutuhan vital bagi manusia. Demikian pentingnya fungsi dan
kedudukannya, hingga di jaman modern ini, udara menjadi salah satu produk yang diperjual
belikan. Namun tahukah kamu kerusakan yang terjadi saat ini berefek pada menurunnya
kualitas udara?Berkurangnya area resapan karena kurang terencananya pembangunan, erosi,
abrasi, banjir hingga kemarau berkepanjangan menjadi sebab meningkatnya kualitas udara,
terutama yang terkandung dalam tanah.

Kondisi tersebut tidak bisa didiamkan bagitu saja. Harus ada upaya untuk mencari jalan
keluar untuk memperbaiki kualitas air tanah. Usaha perbaikan ini bisa dimulai dari
lingkungan rumah tempat kita tinggal. Salah satu cara membuat sumur resapan. Sumur
resapan merupakan sebuah fasilitas yang terdiri dari sumur atau lubang pada
permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan dan meresapkannya ke
dalam tanah dengan baik .

Sumur resapan ini memiliki banyak manfaat, sebagai pengendali banjir, mengatur serta
memperbaiki kualitas air tanah, memperbaiki laju erosi dan dalam jangka waktu lama
menyediakan cadangan air tanah yang cukup. Secara sederhana, prinsip kerja sebuah sumur
resapan yaitu menyimpan (untuk sementara) air hujan dalam lubang yang sengaja dibuat,
tampungan udara selanjutnya akan masuk ke dalam tanah sebagai resapan
udara (infiltrasi). Air resapan ini selanjutnya menjadi cadangan air tanah.
Salah satu membantu dengan membuat sumur resapan.Bangunan sumur resapan adalah salah
satu teknik teknik konservasi udara terdiri dari bangunan yang dibuat sesuai dengan
persyaratan sumur gali dengan kedalaman tertentu yang digunakan sebagai tempat
penyimpanan air hujan yang dihasilkan di atap rumah atau daerah kedap air dan
meresapkannya ke dalam tanah.

Sumur resapan bekerja menyediakan udara buatan dengan cara menginjeksikan air hujan ke
dalam tanah. Sasaran lokasi adalah kawasan peresapan udara di kawasan budidaya,
permukiman, perkantoran, pertokoan, industri, prasarana dan prasarana olah raga serta
fasilitas umum lainnya.

Manfaat sumur resapan adalah:


1. Mengurangi aliran permukaan dan mencegah banjir dan genangan udara. ( Pengendali
banjir), Banjir yang kerap kali menggenangi kawasan pemukiman musim hujan yang
tiba.Terjadi banjir di kawasan pemukiman dapat disebabkan oleh beberapa faktor di

a. Pengembangan rumah yang melewati batas garis sempadan bangunan (GSB),

b. sistem drainase yang tidak terencana dengan baik, dan

c. masih tersisa kesadaran para penghuni kawasan permukiman terhadap pengelolaan


sampah.

Pada dasarnya pengembangan rumah merupakan suatu kebutuhan dari setiap penghuni
kawasan perumahan sesuai dengan jumlah kebutuhan keluarga atau kebutuhan
lainnya. Proses pengembangan rumah-rumah di kawasan perumahan Biasanya 5-15 tahun
atau dapat lebih cepat, tergantung dari lokasi perumahan serta fasilitas umum ( fasum ) dan
fasilitas sosial (fasos ) yang membutuhkan perumahan tersebut.

Mengembangkan jumlah rumah yang diperlukan. Rumah-rumah yang dikembangkan ke Arah


horisontal dengan pertimbangan biaya konstruksi akan lebih murah jika dibandingkan dengan
pengembangan ke Arah Vertikal.Namun, hal tersebut sebaliknya sering terjadi pembangunan
rumah yang melewati batas garis sempadan bangunan (antara 3-4 m dari tepi jalan).Dengan
demikian pada musim hujan, volume aliran udara menjadi besar dan volume udara yang
meresap ke dalam tanah sangat sedikit sehingga menyebabkan genangan banjir.

Banjir yang sering melanda beberapa kawasan perumahan telah berlangsung cukup lama,
bahkan telah dianggap sebagai rutinitas yang terjadi setiap tahun. Upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan membangun sumur resapan di setiap
rumah di dalam kawasan perumahan. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, sumur resapan
mampu mengatasi aliran permukaan sehingga bisa dilepaskan genangan aliran permukaan
yang menyebabkan banjir.

Banyaknya aliran permukaan yang dapat melalui sumur resapan tergantung pada volume dan
jumlah sumur resapan. Misalnya, sebuah kawasan yang berjumlah 1.000 buah, jika
masingmasing membuat sumur resapan dengan volume 2 kubik berarti dapat mengurangi
aliran permukaan sebesar 2.000 kubik udara.
Sementara itu, jika dibangun sebanyak 265 ribu sumur resapan (ketinggian 1 mx 1 m dengan
kedalaman 3 m) di Kota Jakarta maka fungsiinya dapat disetarakan dengan Banjir Kanal
Timur. Sumur resapan ini dapat dipindahkan air yang dikirim ke Jakarta melalui 13 sungai.

2.Konservasi air tanah, Fungsi lain dari sumur resapan ini adalah perbaikan kondisi tanah
atau mendangkalkan permukaan sumur air. Di sini diharapkan air hujan lebih banyak yang
diresepkan ke dalam tanah menjadi air cadangan dalam tanah. Air yang disimpan di tanah
tersebut akan dapat digunakan melalui sumur-sumur atau air.

Peresapan air melalui sumur resapan ke dalam tanah sangat penting mengingat adanya
perubahan tata guna tanah di permukaan bumi sebagai akibat dari perkembangan penduduk
dan pembangunan masyarakat. Dengan adanya perubahan tata guna tanah ini akan
menurunkan kemampuan tanah untuk meresapkan udara. Hal ini mengingat semakin banyak
tanah yang tertutup tembok, beton, aspal, dan bangunan lain yang tidak meresapkan
udara. Penurunan daya resap tanah terhadap udara dapat juga terjadi akibat vegetasi

Penutupan permukaan tanah oleh pemukiman dan fasilitas umum besar terhadap kondisi air
tanah. Seandainya di kawasan pemukiman seluas 1.000 hektar dan tertutupi 3/4 bagiannya,
berarti setiap kali turun hujan yang rata-rata 1.000 mm akan ada 750.000 kubik air hujan
yang tidak dapat meresap ke dalam tanah. Jumlah sekian akan menentang aliran permukaan
dari daerah lain yang bisa terkena banjir.

Banjir yang sering melanda beberapa kawasan perumahan telah berlangsung cukup lama,
bahkan telah dianggap sebagai rutinitas yang terjadi setiap tahun. Upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan membangun sumur resapan di setiap
rumah di dalam kawasan perumahan. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, sumur resapan
mampu mengatasi aliran permukaan sehingga bisa dilepaskan genangan aliran permukaan
yang menyebabkan banjir.

3.Mengurangi erosi dan sedimentasi, Dengan adanya penurunan aliran maka maka
kecepatan erosi pun akan meningkat. Bila aliran permukaan menurun, tanah-tanah yang
tergerus dan terhanyut pun akan berkurang.Dampak, aliran permukaan air hujan kecil dan
erosi pun akan kecil. Dengan demikian, terdapat sumur resapan yang mampu mengatasi
aliran permukaan yang bisa meningkatkan laju erosi.
4.Mengurangi / menahan intrusi air laut bagi daerah yang berbatasan dengan kawasan pantai

6.Mencegah penurunan tanah ( subsidi tanah)

7.Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.

Bentuk dan jenis bangunan sumur resapan dapat terdiri dari bangunan sumur resapan udara
yang dibuat segi empat atau silinder dengan kedalaman dasar dan dasar sumur di atas
permukaan air tanah. Berbagai jenis konstruksi sumur resapan adalah:

1. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur tanpa diisi dengan batu ijuk
(kosong)

2. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah dan
ijuk.

3. Sumur dengan susunan batu bata, batu kali atau bataki di dinding sumur, dasar sumur
dipenuhi dengan batu lengkap dan ijuk atau kosong.

4. Sumur menggunakan buis beton di dinding sumur

5. Sumur menggunakan blawong (batu cadas yang dibangun khusus untuk dinding
sumur).

Konstruksi-konstruksi tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing,


pemilihannya tergantung pada keadaaan tanah.

Pada tanah / batuan yang relatif stabil, konstruksi tanpa pondasi dinding dengan pondasi
dipenuhi dengan pondasi dan ijuk tidak akan membahayakan bahkan akan memperlancar
resapnya udara melalui celah-celah bahan isian tersebut.

Pada tanah / batuan yang relatif labil, konstruksi dengan susunan batu bata / batu kali / batako
untuk konstruksi dinding sumur dengan sumur pondasi memenuhi batu dan ijuk akan lebih
baik dan dapat didukung.

Dengan tanah yang sangat labil, konstruksi dengan menggunakan buis beton atau blawong
disetujui sebagai resapan udara hanya berlangsung di dasar sumur saja.

Bangunan pelengkap lainnya yang diperlukan adalah bak kontrol, tutup sumur resapan dan
tutup bak kontrol, saluran masuklan, dan keluaran / talang air (untuk rumah yang bertalang
udara).
Sumur Resapan. Sumber: PU Cipta Karya

Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaaan Umum menetapkan data teknis sumur resapan
udara sebagai berikut: (1) Ukuran diameter maksimum 1,4 meter, (2) Ukuran pipa masuk
diameter 110 mm, (3) Ukuran pipa pelimpah diameter 110 mm, (4) Ukuran kedalaman 1,5
sampai dengan 3 meter, (5) Dinding dibuat dari pasangan bata atau batako dari campuran 1
semen: 4 pasir tanpa plester, (6) Rongga sumur resapan diisi dengan batu kosong 20/20
setebal 40 cm, (7) Tutup sumur resapan dari plat beton tebal 10 cm dengan campuran 1
semen: 2 pasir: 3 kerikil.

Berkaitan dengan sumur resapan ini adalah SNI No: 03- 2453-2002 tentang Tata Cara
Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan. Standar ini menetapkan
cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan termasuk persyaratan
umum dan teknis mengenai batas muka tanah (mat), nilai permeabilitas tanah, jarak terhadap
bangunan, perhitungan dan perhitungan sumur resapan air hujan. Air hujan sdslsh sir hujan
yang ditampung dan diresapkan pada sumur resapan dari bidang tadah.

Untuk membuat sumur resapan yang perlu diperhatikan, dihargai:

1. Sumur resapan udara ditempatkan di lahan yang relatif datar, Dibuat di tanah yang
lulus udara dan tahan longsor

2. Air masuk ke sumur resapan adalah air hujan tidak tercemar, harus bebas dari
pencemaran atau kontaminasi limbah

3. Air masuk ke sumur resapan adalah air hujan


4. Penetapan sumur resapan

5. Untuk daerah bersanitasi Lingkungan buruk, yaitu daerah dengan kondisi sarana air
limbah, air hujan dan sistem pembuangan sampah tidak memenuhi persyaratan
sanitasi, sumur resapan hanya menampung air hujan langsung dari atap yang
disalurkan melalui talang atau saluran khusus menunu sumur resapan.

6. Mempertimbangkan aspek hidrogeologi, geologi dan hidrologi

7. Harus memperhatikan peraturan daerah setempat;

8. Hal-hal yang tidak memenuhi ketentuan ini harus disetujui Instansi yang disetujui.

Pemilihan Lokasi

Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan untuk memilih lokasi pembuatan sumur resapan
(berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata Cara Perencanaan Sumur
Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan) adalah: 1. Keadaan muka air tanah

Untuk mengetahu keadaan muka air tanah dapat ditentukan dengan cara mengukur
permukaan air tanah terhadap permukaan tanah pada saat musim hujan.

2. Permeabilitas tanah

Permeabilitas tanah merupakan kemampuan tanah untuk dapat dilalui udara. Permeabilitas
tanah yang dapat digunakan untuk sumur resapan terbagi dalam tiga kelas, yaitu: -
permeabilitas tanah sedang (jenis tanah mengandung geluh / lanau, memiliki daya serap 2,0 -
6,5 cm / jam)

- permeabilitas tanah agak cepat (jenis tanah mengandung pasir halus, memiliki daya serap
6,5 - 12,5 cm / jam)

- permeabilitas tanah cepat (jenis tanah mengandung pasir kasar, memiliki daya serap 12,5
cm / jam)

Persyaratan teknis yang harus ada di antara yang lain adalah sebagai berikut:
1. Ke dalam air tanah minimum 1,50 m pada musin hujan;

2. Struktur tanah yang dapat digunakan harus memiliki nilai permebilitas tanah ≥ 2,0 cm
/ jam.

3. Jarak penempatan sumur resapan air hujan terhadap bangunan adalah: (a) terhadap
sumur air bersih 3 meter, sumur resapan tangki septik 5 meter dan terhadap pondasi
bangunan 1 meter.

Jenis Sumur Resapan

Bagi kita yang tinggal di daerah perkotaan, semakin berkurang daerah resapan udara karena
semakin banyak permukaan tanah yang tertutup bangunan dan jalan yang semakin berkurang
daya serap tanah terhadap udara. Pembuatan sumur resapan di Lingkungan tempat tinggal
menjadi salah satu solusi memperbaiki kualitas air tanah. Penerapan sumur di lingkungan
tempat tinggal (terutama di wilayah perkotaan) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1.Sumur resapan individu

Sesuai dengan namanya, semur resapan individu merupakan sumur resapan yang dibuat di
masing-masing rumah tinggal. Dampak sumur resapan akan maksimal jika masing-masing
ikut berpartisipasi. Pelampung sumur resapan dapat memanfaatkan lahan sisa pekarangan
yang ada. Langkah-langkah untuk membuat sumur resapan individu ini yaitu:

- Memeriksa ketinggian muka tanah, tinggi muka tingkat tanah yang dipersyaratkan adalah>
3 meter

- Memeriksa permeabilitas tanah, permeabilitas tanah yang lebih besar atau sama dengan 2
cm / jam

- Memperhatikan jumlah dana dasar pada lahan pekarangan ditentukan berdasarkan curah
hujan maksimum, permeabilitas tanah dan luas bidang tadah dan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut:
H = (D x I x A tadah - D xkx A sumur) / (A sumur + D xkx L)Keterangan dimana: H =
Kedalaman sumur (m) D = Durasi hujan (jam) A sumur = Luas penampang sumur (m2) L =
Keliling penampang sumur (m)k = Permeabilitas tanah (m / jam) A tadah = Luas tadah hujan
(m2), terdiri dari atap rumah dan atau permukaan tanah yang diperkeras

I = Intensitas hujan (m / jam)

2. Sumur resapan kolektif

Jenis sumur resapan ini dibuat secara keseluruhan (bersama) di dalam komunitas masyarakat
dengan skala besar dan membutuhkan lahan cukup luas. Sumur resapan kolektif dapat terdiri
dari kolam resapan, sumur resapan dalam sumur resapan parit berorak. Tidak jarang area
sumur resapan kolektif bisa dijadikan tempat rekreasi bersama di dalam kompleks
perumahan.

Spesifikasi Pembuatan Sumur Resapan

Untuk membuat sumur resapan yang baik ada beberapa hal teknis yang harus diperhatikan,
yaitu:

1. Penutup Sumur

Untuk memilih sumur dapat dipilih beragam bahan:

• Pelat beton bertulang tebal 10 cm dicampur dengan satu bagian semen, dua bagian pasir,
dan tiga bagian kerikil (1 pc: 2ps: 3kr)
• Pelat beton tidak bertulang 10 cm dengan campuran yang sama, berbentuk cubung dan tidak
di beri beban di atas atau,

• Ferocement (setebal 10 cm).

2. Dinding sumur bagian atas dan bawah

Pembuatan dinding sumur dapat memanfaatkan buis beton. Dinding sumur bagian dapat
menggunakan batu bata merah, batako, campuran satu bagian semen, empat bagian pasir (1
pc: 4ps), diplester dan semen aci.

3. Pengisi Sumur

Ukuran batu 10-20 cm, pecahan bata merah ukuran 5-10 cm, ijuk, dan juga arang. Batu
pecahan tersebut disusun berongga.

4. Saluran air hujan

Dapat menggunakan pipa berdiameter PVC 110 mm, pipa beton berdiameter 200 mm
maupun pipa beton setengah lingkaran berdiameter 200 mm.

Perawatan Untuk Memperbaiki agar sumur resapan tetap dilakukan dengan baik maka perlu
dilakukan pemeriksaan periodik, setidaknya setiap 6 bulan sekali. Pemeriksaan itu meliputi:

- Aliran masuk

- Kontrol Bak

- Kondisi sumur resapan

Pembuatan sumur resapan air hujan merupakan salah satu solusi untuk kebutuhan cadangan
dan kualitas air agar aman dengan baik. Dalam skala yang lebih luas dapat diperbaiki
Kualitas lingkungan sekitar. Kita bisa memulai di rumah yang kita tempati. Namun alangkah
demi langkah jika dilakukan bersama-sama dan menjadi gerakan massal. Sebuah tindakan
kecil sebagai wujud kepedulian terhadap Lingkungan yang kita tempati. Selamat mencoba.

Jenis kontruksi Sumur Resapan

Sumur dengan susunan batu kali (kiri). Sumur dengan susunan batu bata (kanan).

Jenis bangunan sumur resapan. Bentuk dan jenis bangunan sumur resapan dapat terdiri dari
bangunan sumur resapan udara yang dibuat segi empat atau silinder dengan kedalaman
tertentu dan dasar sumur di atas permukaan air tanah. Berikut ini adalah berbagai jenis
konstruksi sumur resapan yang sering dipakai.

1. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur tidak memenuhi apa pun
(kosong).

2. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah dan
ijuk.

3. Sumur dengan susunan batu bata, batu kali atau batako di dinding sumur. Dasar
sumur dipenuhi dengan batu belah dan ijuk atau kosong.

4. Sumur menggunakan besi beton di dinding sumur.

5. Sumur menggunakan blawong (batu cadas yang dibangun khusus untuk dinding
sumur).

Berbagai konstruksi tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-


masing. Pemilihannya dapat disesuaikan dengan kondisi batu / tanah. Selain itu, disesuaikan
juga dengan kebutuhan dan anggaran dana yang dimiliki.

Selain jenis konstruksi di atas, saat ini juga telah ditemukan alternatifjenis sumur resapan
yang relatif sederhana terdiri dari lubang resapan biopori (LRB). Secara teknis, LRB
merupakan lubang silindris yang dibuat secara vertikal dengan diameter 10-30
cm. Kedalamannya tidak melebihi ketinggian muka tanah yaitu sekitar 100 cm. Pembuatan
LRB yang relatif sederhana sangat cocok untuk kawasan pemukiman, balk di kota maupun di
desa.

Prinsip kerja lubang resapan biopori (LRB) hampir sama dengan sumur resapan yaitu
meresapkan udara ke dalam tanah. Air tersebut meresap melalui biopori yang menembus
permukaan LRB ke dalam tanah di sekitar lubang. Biopori itu sendiri merupakan ruangan
atau pori-pori dalam tanah yang terbentuk akibat adanya aktivitas hidup seperti fauna tanah
dan tanaman akar.

Jumlah dan ukuran biopori akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya pertumbuhan
tanaman dan peningkatan mikroorganisme tanah. Oleh karena itu, untuk meningkatkan
populasi dan mikroorganisme tanah maka LRB diisi dengan bahan organik seperti dedaunan
kering dan sampah organik lainnya.

Prinsip Kerja Sumur Resapan

Prinsip kerja sumur resapan adalah menyalurkan dan menampung air hujan ke dalam lubang
atau sumur agar air dapat tetap tinggal di permukaan tanah lebih lama sehingga sedikit demi
sedikit udara dapat meresap ke dalam tanah.Tujuan utama dari sumur resapan adalah air yang
masuk ke dalam akuifer tanah sebagai air resapan (infiltrasi). Dengan demikian, udara akan
lebih banyak masuk ke dalam tanah dan sedikit yang mengalir sebagai aliran
permukaan. Pada Gambar 1 dan Gambar 2 dapat dilihat proses masuknya udara ke dalam
akuifer bebas dan tertekan.
Gambar 1. Proses masuknya air ke dalam Akuiver Bebas.

Gambar 2. Proses masuknya udara ke dalam Akuiver Tertekan.

Keterangan:

Q = Aliran debit

K = Koefisien permeabilitas tanah

rw = Jari-jari sumuran

ro = Jari-jari pengaruh aliran

ho = Tinggi muka air tanah

hw = Tinggi muka air setelah imbuhan

ln = Logaritma natural

π = 3,14
Gambar 3. Prinsip kerja sumur resapan penampungan air hujan

Semakin banyak udara yang mengalir ke dalam tanah berarti banyak air yang tersimpan di
bawah permukaan bumi. Air tersebut dapat dimanfaatkan kembali melalui sumur-sumur atau
mata air yang dapat dieksplorasi setiap saat.Jumlah aliran permukaan akan menurun karena
adanya sumur resapan. Dampak positifnya, bahaya banjir dapat terkontaminasi karena
permukaan air yang berlebihan di tempat yang bisa dihindarkan. Menurunnya aliran
permukaan ini juga akan menurunkan tingkat erosi tanah.

Daftar Pustaka

 http://pengairan.banyuwangikab.go.id/index.php?option=com_content&view=article
&id=28:manfaat-sumur-resapan&catid=2:berita&Itemid=138

 http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/sumur-resapan/

 SUMUR RESAPAN untuk Pemukiman dan Pedesaan K usnaedi - (Penebar Swadaya,


2011)

 http://civiliana.blogspot.com/2012/07/standarisasi-dan-jenis-jenis-
sumur.html#ixzz3FRQCmGbp

 http://civiliana.blogspot.com/2012/07/mengenal-sumur-resapan-
pengertian.html#ixzz3FRSEWXgi

Anda mungkin juga menyukai