Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MIKROBA PERAIRAN

Disusun Oleh:

Anggi Tri Nugraha (2019330013)

Hafidzin Al Anshori (2019330006)

Shavira Dwinata (2019330020)

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

UNIVERSITAS SAHID JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan berkatnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untukitu
kami menyampaika banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu , kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya .
Oleh karna itu dengan tangan terbuka kami menerima segal saran dan kritik agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 3 Juni 2020

Penyusun

i|Mikroba perairan
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................i

Daftar Isi..................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2

1.3 Tujuan...........................................................................................................2

BAB II Pembahasan.................................................................................................3

2.1 Air................................................................................................................3
2.2 Pengertian Mikroorganisme perairan...........................................................4
2.3 Mikroorganisme penyebab penyakit............................................................5
2.4 Peran dan Manfaat Mikroorganisme perairan..............................................6

BAB III Penutup......................................................................................................9

3.1 Kesimpulan..................................................................................................9
3.2 Saran.............................................................................................................

Daftar Pustaka..........................................................................................................

ii | M i k r o b a p e r a i r a n
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang sangat kecil sehingga


untuk mengamati perlu bantuan sarana yang diperlukan.Mikroorganisme juga disebut
organisme mikroskopis.Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) atau
multiseluler (multiseluler).Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat
dengan mata telanjang, dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata
telanjang.Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun bersifat
seluler.Mikroorganisme makhluk hidup sangat kecil, mikroorganisme diklasifikasikan
ke dalam kelas protista terdiri dari bakteri, jamur, protozoa, dan algae (Darwis 1992).
Semua mikroorganisme yang tumbuh pada bahan-bahan tertentu memerlukan
bahan organik untuk pertumbuhan dan proses metabolisme. Mikroorganisme yang
tumbuh dan berkembang dalam suatu material dapat menyebabkan perubahan dalam
komposisi fisik dan kimia, seperti perubahan warna, kekeruhan, dan bau asam
(Fardiaz 1989). Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota,
protista, dan alga renik. Fungi, terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk
hifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya, meskipun banyak yang tidak
menyepakatinya .Mereka ada didalam tanah, di lingkungan perairan, di udara,
serta makanan, dan karenabeberapa hal mikroorganisme secara alami dapat masuk
ke tubuh manusia.
Mikroorganisme memiliki banyak peran dan manfaat dalam kehidupan.Namun,
manfaat dari mikroorganisme sendiri masih belum banyak diketahui.Oleh
karena itu, dengan semakin majunya ilmu teknologi tentunya akan
dapatdiketahui manfaat setiap spesies dari mikroorganisme baik dalam
bidangkesehatan, pertanian, maupun lingkungan air. Sehingga diperlukan
penelitian-penelitian lebih lanjut yang membangun Mereka ada didalam tanah, di
lingkungan perairan, di udara, serta makanan, dan karena beberapa hal
mikroorganisme secara alami dapat masuk ke tubuh manusia.

1|Mikroba perairan
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan Mikroba Perairan?
2) Apa dampak Mikroba Perairan?
3) Apa peranan dari Mikroba Perairan?

1.3 Tujuan
1) Mengetahui secara mendasar materi Mikroba Perairan
2) Memahami jenis Mikroba Perairan
3) Memahami dampak Mikroba Perairan
4) Memahami Peranan Mikroba Perairan

2|Mikroba perairan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Air
Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat di tinggalkan untuk
kehidupanmanusia, karena air di perlukan untuk berbagai macam kegiatan seperti
kegiatansehari hari, pertanian, industri, perikanan, dan rekreasi. Hampir 70% dari
berat badan manusia terdiri dari air. Selain itu air merupakan komponen penting
keduasetelah oksigen. Air meliputi 70% dari permukaan bumi, tetapi banyak
negara persediaan air dalam jumlah yang sangat terbatas. Bukan hanya jumlahnya
yang penting, tetapi juga mutuair di perlukan untuk penggunaan tertentu, seperti
air yang cocok untuk kegiatanindustri atau untuk di minum. Oleh karena itu
penanganan air tertentu biasanya di perlukan untuk persediaan air yang di dapat
dari sumber di bawah tanah atau sumber-sumber di permukaan.
1. Air minun
Pada umumnya masyarakat Indonesia memanfaatkan air dari mata air untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Khususnya penduduk yang berada di daerah
pegunungan. Sering kali kita beranggapan bahwa air yng kita konsumsi
bersih dan sehat. Kita tidak sadar bahwa air yang berasal dari mata airpun
juga bisa tercemar kususnya dalam pengelolaan dan pendistribusiannya.Air
yang bermutu sangat baik bila memasuki sistem distribusi mungkin
mengalami kerusakan sebelum sampai pada kran konsumen.
2. Pengadaan air di kota
Sistem pengairan di sebuah kota merupakan suatu hal yang paling esensial
untuk memungkinkan hidupnya kota tersebut.penduduk kota yang padat
memungkinkan adanya pengadaan air yang memadai.sumber air yang
bermacam-macam seperti air tanah,air permukaan,dan air hujan yang
semuanya mungkin saja terkena kontaminasi oleh mikroorganisme.Setiap
rumah tangga dikota memperoleh distribusi air dari reservoir melalui
jaringan pipa-pipa yang di tanam di tanah.

3|Mikroba perairan
3. Air Atmosfer
Air atmosfer adalah air yang jatuh ke bumi tapi berasal dari udara atau
atmosfer. Air hujan Itu salah satunya. Selain air hujan air salju mempunyai
prinsip hampir sama dengan air hujan. Bedanya, air salju tidak berbentuk
seperti air hujan, melainkan butiran es yang teksturnya lembut.
4. Air Permukaan
Air permukaan merupakan air yang berada di atas permukaan tanah, baik
dalam kondisi mengalur maupun diam. Air itu ada di atas tanah karena
tidak mampu terserap. Itu karena lapisan tanahnya sangat rapat sehingga
sulit ditembus air. Jika dikelompokkan lagi, air permukaan itu terbagi ke
dalam tiga jenis, yaitu air sungai, air danau atau telaga, dan air laut.
5. Air Tanah
Air tanah berada di dalam lapisan tanah dengan kedalam berbeda-beda serta
ruang didalam dan diantara batu-batuan jenuh dengan air. Biasanya, air
tanah dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup manusia, misalnya diambil
melalui sumur atau disedot menggunakan pipa dan berbagai peralatannya.

2.2 Pengertian Mikroorganisme Perairan


Mikroba Perairan merupakan Mikroorganisme yang habitat hidupnya
dikawasan perairan. Bakteri,Fungi,Mikroalga,Virus dan Protozoa merupakan
mikroba yang Hidup dikawasan perairan.
Mikroalga merupakan salah satu contoh mikroorganisme yang
tergolongdalam eukariotik. Menurut Yanuhar, et al. (2019), mikroalga
adalahkeanekaragaman hayati yang sangat besar dimana sekitar 40.000 telah
dijelaskanatau dianalisis. Mikroalga dibagi menjadi sepuluh divisi dan delapan di
antaranyamerupakan bentuk uniseluler. Dari delapan divisi, enam di
antaranya telah digunakan sebagai pakan alami untuk budidaya ikan.
Selain itu, ada plankton yang merupakan mikroorganisme yang
jugaberada di perairan. Plankton merupakan kumpulan organisme, baik
hewanmaupun tumbuhan yang hidup terapung atau melayang di dalam air, tidak
dapatbergerak atau dapat bergerak sedikit dan tidak dapat melawan arus.
Berdasarkancara makan, plankton dapat dibedakan menjadi fitoplankton
dan zooplankton.Fitoplankton merupakan plankton yang bersifat autotrof

4|Mikroba perairan
atau dapat membuatmakanannya sendiri dengan cara fotosintesis. Sedangkan
zooplankton merupakanplankton yang bersifat heterotrof.

2.3 Mikroorganisme Penyebab Penyakit


Ada berbagai macam bakteri dan protozoa yang dapat menyebabkan
penyakit ketika mereka berada di permukaan air. Bakteri tidak hanya diketahui
menyebabkan penyakit ketika mereka memasuki tubuh manusia melalui makanan,
air permukaan juga dapat menjadi sumber penting dari infeksi bakteri. Dalam
tabel ini, Anda dapat melihat berbagai bakteri yang dapat ditemukan dalam air
permukaan, dan penyakit yang disebabkan jika tertelan dalam jumlah besar,
bersama dengan gejala.
A. Bakteri Penyakit Gejala
1) Aeromonas Radang usus Sangat tipis diare, darah dan lendir yang
mengandung Campylobacter jejuni Campilobacteriose Buang, diare, kepala
dan sakit perut, demam, kejang dan mual.
2) Escherichia coli Infeksi saluran kencing, meningitis neonatal, penyakit usus
Diare berair, sakit kepala, demam, Uremia homiletik, kerusakan ginjal.
3) Plesiomonas shigelloides Plesiomonas infeksi Mual,sakit perut dan diare
berair, kadang-kadang demam, sakit kepala dan muntah.
4) Salmonella Demam tipus DemamSalmonellosis Penyakit, kram usus,
muntah, diare dan kadang-kadang demam ringan
5) Streptococcus (Gastroesofagus) penyakit usus Sakit perut, diare dan
demam, kadang-kadang muntah
6) Vibrio El Tor (air tawar) (Light bentuk) Kolera Diare berat Protozoa dapat
menumpuk di bagian tubuh tertentu, setelah mereka menembus tubuh
manusia. Para akumulasi disebut kista. Karena sifat mereka parasit,
protozoa dapat menyebabkan berbagai penyakit. Dalam tabel ini, Anda
dapat melihat berbagai protozoa yang dapat ditemukan dalam air
permukaan, dan penyakit yang menyebabkan jika tertelan dalam jumlah
besar, bersama dengan gejala.

B. Virus Penyakit Gejala


1) Virus juga dapat disebarkan dengan perantara air,termaksud virus polio dan
virus yang menyebabkan penyakit hepatitis
5|Mikroba perairan
C. Mikroorganisme Penyakit Gejala
1) Amoeba Disentri, Amuba diare, sakit kepala, nyeri perut, menggigil,
demam, jika tidak diobati dapat menyebabkan abses hati, perforasi usus dan
kematian
2) Cryptosporidium parvum Cryptosporidiosis,Rasa sakit, diare berair,
muntah, kurang nafsu makan
3) Giardia Giardiasis, Diare, kram perut, perut kembung, sendawa, kelelahan
4) Toxoplasm gondii Toksoplasmosis,Pembengkakan kelenjar getah bening
dan infeksi otak

3 Mikroorganisme merupakan semua organisme yang berukuran


4 mikroskopis dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, untuk melihatnya
5 harus menggunakan alat bantu berupa mikroskop
6 Mikroorganisme merupakan semua organisme yang berukuran
7 mikroskopis dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, untuk melihatnya
8 harus menggunakan alat bantu berupa mikroskop
2.4 Peran dan Manfaat Mikroorganisme Perairan

Mikroorganisme di perairan memiliki banyak peran dan manfaat


diantaranya yaitu:

1) Sebagai pakan alami untuk ikan


Sebagian besar mikroalga dimanfaatkan sebagai pakan alami untukikan
budidaya. Hal itu disebabkan karena alga merupakan
suplemenmakanan yang bergizi tinggi. Menurut Yanuhar, et al. (2019),
Chlorella sp.banyak digunakan sebagai suplemen karena mengandung asam
lemak takjenuh (omega 3, 6, dan 9), serat, vitamin, dan mineral.Selain itu, ada
plankton yang dapat dimanfaatkan untuk pakan ikankoi (cyprinus carpio) yang
terinfeksi Myxobolus sp. Menurut Yanuhar, etal. (2019), Brachionus sp.
merupakan sumber protein untuk kelangsunganhidup ikan koi yang
terinfeksi Myxobolus sp. Ikan koi yang terinfeksiMyxobolus sp.
mengalami gejala klinis seperti terbukanya operkulum yangtidak bisa ditutup
sepenuhnya karena pembengkakan nodul Myxobolus sp.dan berwarna putih
kemerahan. Organisme yang digunakan sebagai pakanalami tidak boleh
membahayakan kehidupan larva, tidak mencemari lingkungan, dan tidak
bertindak sebagai rumah untuk parasit atau patogen.Sebagai rotifera,
Brachionus memiliki beberapa keuntungan sebagai pakanalami bagi larva ikan

6|Mikroba perairan
yaitu (1) rotifera adalah hewan yang sangat toleranterhadap alkali, asam, dan
air yang terkontaminasi; (2) rotifera dapat hidupdi air tawar ataupun air laut
dan hampir ditemukan pada kedalaman yangberbeda di perairan; (3) rotifera
sebagai pakan alami ekonomis alternatif.

2) Sebagai bahan bakar alternatif (biofuel)


Keberadaan sumber bahan bakar fosil mulai menipis
sehinggadibutuhkan bahan bakar alternatif yang sumbernya ramah lingkungan
danterjamin ketersediaannya. Mikroalga merupakan salah
satunya.Nannochloropsis oculata merupakan mikroalga yang sangat
berpotensiuntuk dapat dimanfaatkan menjadi biofuel. Menurut Sukarni, et
al. (2018), konten makromolekul danmineralogi selama dekomposisi
termal biomassa N. oculata diperiksamenggunakan FTIR dan XRD,
masing-masing. Hasil penelitian FTIR danTG menunjukkan bahwa
dekomposisi biomassa N. oculata secara efektifterjadi di bawah 800˚C.
Selain itu, senyawa mineral yang tersisa di abuakan terdegradasi di suhu
lebih dari 800˚C. Analisis mineralogi mengungkapkan bahwa senyawa
mineral di biomassa terurai danmembentuk senyawa baru selama
pembakaran. Analisis morfologimenggunakan SEM menunjukkan
fragmentasi selama pemanasan, yangmenciptakan partikel residu lebih
seragam pada 1200˚C. Permukaan residubersinar setelah pemanasan
1200˚C juga menunjukkan pembentukansenyawa mineral baru, terutama
melilite. Studi ini menunjukkan bahwapenggunaan N. oculata sebagai
bahan bakar layak dan bahan sisa yang diperoleh dari pembakarannya
memiliki potensi sebagai bahan baku untukberbagai keperluan, seperti untuk
kaca, elektronik, semen portland, batubata tahan api, dan bahkan pupuk.
Karena itu, N. oculata tidak hanyasumber energi potensial tapi
pembakarannya juga bisa menghasilkan nilai tambah produk.

3) Obat untuk ikan yang terinfeksi virus


Menurut Yanuhar, et al. (2019), penyakit Virus Nervous Necrosis(VNN)
merupakan masalah serius pada budidaya ikan laut, terutama padaikan kerapu
yang dapat menyebabkan 50-100% kematian pada larva umur10-20 hari.
Virus tersebut umumnya menginfeksi tahap larva ke remajadan menyerang
7|Mikroba perairan
mata dan sistem saraf otak. Infeksi VVN dapat memicuperadangan pada
jaringan ikan. Gejala-gejala yang timbul yaitu biasanyaikan menunjukkan
perilaku berenang secara abnormal, ikan berputar-putar,tidur mati atau ikan
berada di bawah seperti mati.Berdasarkan penelitian Yanuhar, et al. (2019),
Chlorella vulgarisdapat dimanfaatkan sebagai bioaktif untuk mengontrol
inflamasi yangdisebabkan oleh virus. Ekstrak kasar C. Vulgaris merupakan
protein dan pigmen dalam bentuk RNA atau enzim. Ekstrak kasar inilah
yang dapatdikembangkan menjadi anti-inflamsi pada ikan kerapu.
Dikarenakan ekstrak kasar tersebut dapat menekan peradangan yang
terjadi padajaringan ketika terjadi infeksi VNN.

4) Indikator kualitas perairan


Keberadaan plankton dapat digunakan sebagai indikator kualitas suatu
perairan. Dilihat dari jumlah spesies palnkton dan dominasi spesies plankton
dalam suatu perairan. Kelimpahan tinggi plankton di perairan,terutama
fitoplankton dapat mendukung kehidupan dari organisme. Namunsebaliknya,
jika kelimpahannya rendah dapat mengganggu kehidupanorganisme
dalam perairan. Akan tetapi, peningkatan jumlah fitoplankton diperairan juga
dapat menyebabkan eutrofikasi sehingga dapat menggangguekosistem di
dalamnya.Penelitian yang telah dilakukan oleh Yanuhar, et al. (2019)
didapatbahwa dominasi fitoplankton pada kolam ikan koi yang
terinfeksiMyxobolus sp. yaitu berasal dari jenis Microsystis. Penyebaran
Myxobolussp. dalam perairan tersebut melalui fitoplankton. Hal tersebut
dikarenakanspora Myxobolus keluar dari tubuh ikan melalui insang yang
disebabkanoleh patah nodul dan kotoran spora yang kemudian mencemari
perairandan menyebar sampai terkena plankton. Peningkatan jumlah plankton,
baik fitoplankton maupun zooplanktondi kolam ikan koi disebabkan oleh
nutrisi, seperti nitrat dan fosfat. Aliran air tambak yang merupakan aliran
daerah pertanian dan pemukimanmemungkinkan penambahan nutrisi
terlarut dalam air sehinggamenimbulkan dampak langsung pada
plankton. Keberadaan kegiatanpertanian memiliki dampak pada input nutrisi
ke perairan, terutama fosforyang merupakan sumber nutrisi untuk
pertumbuhan plankton.

8|Mikroba perairan
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Pada pembuatan makalah ini alangkah baiknya memperluas ilmu dengan cara
banyak banyak membaca dan memahami literatur yang terpercaya, maka pencarian
referensi akan sangat mudah pada saat penyusunan makalah, serta pemanfaatan
teknologi juga harus dilibatkan dalam pencarian informasi yang ingin diketahui.

9|Mikroba perairan
Daftar Pustaka

Anonimus.2020.(online https://www.dosenpendidikan.co.id/bakteri-autotrof-dan-
heterotrof/
Anonimus.2020.(online) http://mawarmawar.wordpress.com/2009/03/15/kehidupan-
mikroorganisme-dalam-air/
J. Pelczar, Michael dan E.C.S. Chan, 2008. Dasar –Dasar Mikrobiologi. Jilid 2. Jakarta :
Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)( diakses Rabu, 3 Juni 2020)

10 | M i k r o b a p e r a i r a n

Anda mungkin juga menyukai