Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU

(FOTOTROPISME DAN GEOTROPISME)

NAMA : SELVINUS KEY

NIM : 2104060104

KELAS : AGROTEKNOLOGI 1

MATA KULIAH : FISIOLOGI TUMBUHAN

DOSEN PENGASUH MK :

PROGRAM SUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

2022
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang tidak dapat berpindah tempat secara aktif.
Pergerakan tanaman dilakukan oleh sebagian organ-organnya atau seluruh organ
tumbuhan. Pergerakan ini dipengaruhi oleh faktor rangsangan dari luar seperti cahaya,
sentuhan dan gravitasi bumi juga dari dalam bagian tumbuhan sendiri seperti pergerakan
sitoplasma sel. Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan cahaya.
Gerak bagian tumbuhan yang menuju ke arah cahaya disebut fototropisme positif.
Misalnya gerak ujung batang tumbuhan yang membelok ke arah datangnya cahaya
(Anonim,2009). Pada banyak spesies dapat diketahui bahwa tanaman dapat mengatur
pemunculan daunnya secara aktif menuju arah datangnya cahaya. Fenomena inilah yang
disebut dengan fototropisme (Kahlen,2009).

B. Tujuan
Permasalahan yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah bagaimana mengetahui
pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau baik dari arah
tumbuh batang hingga pada kondisi tanaman di area gelap dan terang.
TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Chory (1997), pertumbuhan tanaman dipengaruhi panjang gelombang, durasi (lama
penyinaran), intensitas, dan arah datangnya sinar cahaya. Secara fisiologis, cahaya
mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung bagi tubuh tanaman. Pengaruhnya pada
metabolisme secara langsung melalui fotosintesis. Sedangkan pengaruh tidak langsungnya
melalui pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang merupakan respon metabolik dan lebih
kompleks.

Pancaran energi yang dibutuhkan oleh tanaman terbatas seluruhnya pada spektrum cahaya
tampak (panjang gelombang 400-700 nm). Setiap warna cahaya memiliki panjang gelombang
yang berbeda. Semakin panjang gelombangnya, maka energi yang dikandungnya semakin kecil.
Energi cahaya dari tinggi ke rendah berturut-turut adalah infra merah (IR), merah, oranye,
kuning, hijau, biru, violet, ultra violet (UV) (Suseno, 1974). Menurut Bugbee (2000), kualitas
cahaya tidak hanya berpengaruh terhadap pertumbuhan, tetapi juga morfologi (bentuk) tanaman.

a. Gerak pada Tumbuhan


Gerak merupakan salah satu ciri yang dimiliki makhluk hidup. Gerak dapat berupa
perpindahan tempat atau perubahan bentuk tubuh. Walaupun tumbuhan tidak memiliki
system syaraf, namun mempunyai tubuh yang tersusun atas sel-sel yang saling
berdekatan dan berhubungan. Dinding sel tumbuhan umumnya mengalami penebalan,
tetapi ada bagian tertentu dari sel itu tidak menebal, sehingga seolah-olah ada celah
disebut noktah. Melalui celah inilah plasma sel yang satu dengan sel tetangganya yang
dihubungkan oleh benang-benang plasma disebut plasmodesmata.
Perubahan lingkungan dapat menyebabkan perubahan laju pertumbuhan dan
perkembangan caisin. Tumbuhan dapat bergerak Gerak Pada Tumbuhan dapat dibedakan
menjadi :
1. Gerak Endonom
Gerak endonom merupakan gerak tumbuhan yang tidak disebabkan oleh rangsangan
dari luar. Diduga gerak yang terjadi disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari
dalam tumbuhan itu sendiri. Gerak endonom disebut juga gerak spontan. Contoh dari
gerak endonom adalah : - Gerak protoplasma pada sel-sel daun tanaman lidah buaya
dan umbi lapisbawang merah yang masih hidup. - Gerak melengkungnya kuncup
daun karena perbedaan kecepatan tumbuh. - Gerak tumbuhan ketika tumbuh, seperti
tumbuhnya akar, batang, daun, dan bunga. Pada tumbuhan yang sedang mengalami
masa pertumbuhan terjadi penambahan massa dan jumlah sel.
2. Gerak Etionom
Gerak etionom merupakan reaksi gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya
rangsangan dari luar.
a. Tropisme

Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi arah
datangnya rangsangan. Bagian yang bergerak itu misalnya cabang , daun, kuncup
bunga atau sulur. Gerak tropisme dapat dibedakan menjadi tropisme positif apabila
gerak itu menuju sumber rangsang dan tropisme negatif apabila gerak itu menjauhi
sumber rangsang. Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, tropisme dapat
dibedakan lagi menjadi fototropisme, geotropisme, hidrotropisme, kemotropisme, dan
tigmotropisme.

 Fototropisme
Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan cahaya.
Misalnya gerak ujung batang tumbuhan yang membelok ke arah
datangnya cahaya. Fototropisme dibagi menjadi dua, yaitu:
 Fototropisme Positif

Fototropisme positif adalah gerak tanaman menuju ke arah datangnya


cahaya. Contohnya ujung batang bunga matahari yang membelok
menuju ke arah datangnya cahaya.

 Fototropisme Negatif

Fototropisme negatif adalah gerak tanaman atau bagian tanaman


menjauhi arah datangnya cahaya. Contohnya gerak ujung akar yang
menjauhi arah datangnya cahaya.

Gerak yang disebabkan oleh pertumbuhan yang tidak seimbang


dinamakan gerak aukstonis. Misalnya, membengkoknya ujung batang kea
rah sinar. Laju pertumbuhan dapat terukur dengan berbagai cara, salah
satunya dengan pengukuran tinggi atau panjang tumbuhan yang biasanya
lebih mudah dan bemanfaat. Cara ini memperlihatkan bahwa laju tumbuh
berubahubah sesuai dengan umur organisme. Pertumbuhan tanaman mula-
mula berangsur lebih cepat sampai maksimum dan akhirnya laju
pertumbuhan menurun. Faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan
adalah ketersediaan mineral, kadar air dan udara dalam tanah, kelembaban
udara, intensitas cahaya, lama penyibnaran, dan suhu, rupa, serta bentuk
tumbuhan.
 Geotropisme
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi
bumi (geo = bumi). Jika arah geraknya menuju rangsang disebut
geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah
geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak
tumbuh batang menjauhi tanah. Geotropisme dibagi menjadi dua, yaitu: -
Geotropisme positif, adalah gerak yang menuju ke pusat bumi. Contohnya
gerak ujung akar kepala. - Geotropisme negatif, adalah gerak yang
menjauhi gaya gravitasi bumi. Contohnya gerak pada ujung batang
tumbuhan.
METODOLOGI

Proses kerja praktikum untuk mengetahui pertumbuhan dari kacang hijau ini adalah sebagai
berikut :

A. Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau


 Menyiapkan alat dan bahan
1. Polybag sebanyak 10 buah (yang kecil)
2. Tanah
3. Tanaman kacang hijau (benih ditanam 1-2 biji di masing masing polybag)
4. Air
 Cara kerja
1. Polybag diisi dengan tanah sebagai media tanam sebanyak 10 polibag kecil,
kemudian ditanami benih biji kacang hijau sebanyak 1-2 biji pada masing masing
polybag. Setelah itu, bagi menjadi 2 yang mana 5 polibag diletakkan ditempat yang
terang untuk mendapatkan cahaya matahari, sedangkan 5 polybag lainnya diletakkan
di tempat gelap yang tidak mendapatkan cahaya matahari. Tanaman disiram setiap
hari.
2. Catatlah perkembangan tanaman setiap minggunya kepada masing masing polybag
pada kedua tempat tersebut meliputi :
a. Kondisi tanaman
b. Jumlah daun
c. Warna daun
d. Dan tinggi tanaman

B. Fototropisme Dan Geotropisme


 Menyiapkan alat dan bahan
1. 10 buah polybag kecil
2. Tanah
3. Air
4. Benih kacang hijau
 Cara kerja
1. Polybag diisi tanah kemudian ditanami benih kacang hijau sebanyak 1-2 biji pada
masing-masing polybag. Setelah itu letakkan semuanya pada area terang. 5
polibag berdiri lurus menghadap keatas, sedangkan 5 lainnya diposisikan secara
miring kurang lebih 45 derajat. Kesepuluh polybag ini diletakkan di tempat
terang.
2. Setiap minggu catatlah perkembangan tanaman mulai dari jumlah daun, ukur
tinggi tanaman, warna daun, dan arah tumbuh tanaman (batang), apakah yang
miring miring terus atau ikut cahaya matahari
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan Kacang Hijau

 Kacang hijau di tempat terang

Minggu Minggu kedua Minggu ketiga


pertama

Tinggi 19 cm 24 cm 30-33 cm
tanaman
Jumlah 2 helai 5 helai 8 helai
daun
Warna Hijau Tua Hijau tua Hijau tua
daun
Kondisi segar segar Segar dan kuat
batang

 Kacang hijau di tempat gelap

Minggu pertama Minggu kedua Minggu ketiga

Tinggi 26 cm 30 cm
tanaman
Jumlah 2 3 3
daun
Warna kuning Kuning kecoklatan Coklat kering
daun
Kondisi Layu Layu dan hampir Kering dan mati
batang kering
B. Fototropisme Dan Geotropisme Tanaman Kacang Hijau
a. Kacang hijau dengan polybag tegak lurus (menghadap cahaya)

Minggu Minggu kedua Minggu ketiga


pertama

Tinggi 19 cm 21-24 cm 30-33 cm


tanaman
Jumlah daun 2 helai daun 5 helai daun 9 helai daun
Warna daun Hijau tua Hijau Tua Hijau tua
Arah tumbuh Tegak lurus Tegak lurus ke Tegak lurus ke atas menghadap
tanaman mengikuti atas menghadap cahaya matahari
cahaya cahaya matahari
matahari

b. Kacang hijau dengan polybag miring kurang lebih 45 derajat

Minggu pertama Minggu kedua Minggu ketiga

Tinggi 19 cm 21-24 cm 30-33 cm


tanaman
Jumlah 2 helai 5 helai Ada yang 8- 9
daun helai
Warna Hijau Tua Hijau tua Hijau tua
daun
Arah Bengkok ke atas Bengkok naik ke atas mengikuti Sama seperti
tumbuh mengikuti cahaya cahaya matahari minggu kedua
tanaman matahari
Praktikum yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman
kacang hijau mulai dari kondisi tanaman hingga arah tumbuh batangnya adalah kegiatan
praktikum yang bertujuan mengetahui apakah tanaman memerlukan cahaya matahari dan
bagaiman gerak tanaman yaitu fototropisme dan geotropism.

a) Kegiatan pertama : pertumbuhan kacang hijau di tempat gelap dan terang

Data hasil praktikum diatas menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan
antara kacang hijau yang ditanam di tempat terang ( mendapatkan cahaya matahari) dengan
kacang hijau yang ditanam di tempat gelap.

 Terlihat pada minggu pertama setelah ditanam, kacang hijau yang berada di tempat
terang terlihat segar dengan jumlah daun 2 helai berwarna hijau segar, sedangkan kacang
hijau yang berada di tempat yang gelap atau kurang cahaya mengalami kondisi yang
sebaliknya yaitu daunnya hijau pucat, tingginya mencapai 26 cm sedangkan kacang hijau
di tempat terang tinggi batangnya hanya mencapai 19 cm.
 Pada minggu kedua terjadi perbedaan dimana kondisi tanaman di tempat terang semakin
segar dan kuat serta mengalami pertumbuhan yang maksimal. Hal ini dibuktikan dengan
pertambahan jumlah daun menjadi 5 helai segar, pertambahan tinggi batang mencapai 24
cm. sedangkan tanaman pada tempat gelap mengalami pertumbuhan yang lebih cepat
berupa daunnya bertambah namun berukuran kecil dan panjang serta tipis, batangnya
dalam kondisi lemah namun panjangnya bertambah.
 Pada minggu ketiga tanaman di tempat terang semakin subur dibuktikan dengan
pertambahan jumlah daun menjadi 9 helai, batangnya menjadi tebal dan kuat. Sedangkan
pada tanaman yang berada di tempat gelap mengalami kemunduran pertumbuhan berupa
daunnya semakin layu dan hampir kering, batangnya menjadi lemah dan hampir kering.

Tanaman yang tidak mendapatkan sinar sama sekali atau ditempatkan di tempat gelap
hormon auksinnya bekerja lebih cepat dan optimal. Mekanismenya yaitu
pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan di tempat
terang dibuktikan dengan batangnya yang lebih panjang dan lemah serta tidak memiliki
jaringan penguat karena mengalami etiolasi, dan juga tumbuhannya lebih kecil karena
hormon auksin banyak terurai oleh sinar matahari. Daun yang ada pada tanaman yang
diletakkan di tempat gelap berwarna hijau lebih pucat karena pigmen klorofil pada daun
kesulitan menyerap sinar matahari.

Kondisi tanaman kacang hijau yang berada di tempat terang mengalami pertumbuhan yang
maksimal. Hal itu dibuktikan dengan pertumbuhannya yang lebih lambat dikarenakan
hormone auksinnya bekerja lebih lambat akibat pengaruh sinar matahari, namun mengalami
proses fotosintesis yang maksimal. Itulah sebabnya kondisi tanamannya segar dimana
batangnya besar dan kuat, dan daunnya berwarna hijau tua, serta panjang batangnya lebih
pendek.

b) Kegiatan 2 : fototropisme dan geotropisme kacang hijau


 Fototropisme
Respon tanaman terhadap cahaya, umumnya sama, yaitu mengakibatkan
terjadinya respon fototropisme pada daun, batang, petiolus, maupun hipokotil, pada
daun umumnya respon fototropisme berupa pergerakan daun ke arah cahaya ataupun
perubahan posisi daun menghadap cahaya dan bentuk daun yang merata. Hal tersebut
juga terjadi pada batang, petiolus, maupun hipokotil.
Tanaman yang ditanam di polybag dan diletakkan tegak lurus menghadap ke arah
matahari tumbuh sesuia dengan arah datangnya cahaya matahari. Sedangkan tanaman
yang polybag atau media tanamnya diletakkan miring sekitar 45 derajat Celcius,
tanamanya tumbuh dan muncul membengkok menjulang ke atas mencari arah
datangnya cahaya matahari. Hormon auksin dapat menghambat pertumbuhan
tanaman apabila berada pada daerah dengan konsentrasi tinggi dan auksin dapat
rusak. Hal inilah yang menyebabkan batang membelok ke arah datangnya sinar bila
diletakkan mendatar, karena bagian yang tidak terkena sinar pertumbuhannya lebih
cepat dari bagian yang terkena sinar sinar, akibatnya batang melengkung ke arah
datangnya sinar matahari.

 Geotropisme
Gerak geotropisme merupakan gerak tumbuhan dipengaruhi oleh rangsangan
gravitasi bumi. Gerak ini terbagi menjadi gerak geotropisme positif dan
gerakgeotropisme negatif. Gerak geotropisme positif membuat tumbuhan bergerak
searah gravitasi. Sedangkan gerak geotropisme negatif akan bergerak berlawanan
arah dengan gravitasi.
Pada tanaman kacang hijau ini mengalami pergerakan tanaman geotropisme positif
dan negatif. Sudah tentu akarnya akan tumbuh mengarah ke bawah mengikiti gaya
gravitasi, sedangkan batangnya mengarah ke atas dan sebagian miring mencari
cahaya matahari yang menunjukan adanya gerak negatif karena berlawanan dengan
arah gravitasi.

respon
tanaman terhadap cahaya,
umumnya sama, yaitu
mengakibatkan terjadinya
respon
fototropisme pada daun,
batang, petiolus, maupun
hipokotil, pada daun
umumnya
respon fototropisme berupa
pergerakan daun ke arah cahaya
ataupun perubahan posisi
daun menghadap cahaya dan
bentuk daun yang merata. Hal
tersebut juga terjadi pada
batang, petiolus, maupun
hipokotil.
KESIMPULAN

1. Pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau menyebabkan


tanaman yang terkena sinar matahari tumbuh tegak lurus dan membelok ke arah
datangnya cahaya, sedangkan pada tanaman yang berada di tempat gelap mengalami
pertumbuhan yang lebih cepat namun lemah dan bahkan mengalami kematian. Hal ini
disebabkan oleh hormon auksin yang ada pada tanaman akan bekerja lebih cepat karena
tidak terkena sinar matahari dan tidak terurai oleh sinar matahari. Itulah sebabnya
pertumbuhannya menjadi cepat dan panjang disbanding tanaman kacang hijau yang
terkena sinar matahari. Hal inilah yang mendasari pemahaman kita bahwa cahaya
matahari sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan serta gerak daripada
tumbuhan itu sendiri
2. Adanya pengaruh gaya gravitasi terhadap pergerakan tanaman kacang hijau dimana akar
tanaman kacang hijau mengalami gerak geotropisme positif karena akarnya tumbuh
menurun kebawah, dan batang kacang hijau mengalami gerak geotropisme negatif yaitu
melawan arah gravitasi dengan tumbuh mengarah ke sumber cahaya matahari.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-diponegoro/biologi/m-ilham-jasir-foto-
geo/7881417

https://consisteria.blogspot.com/2013/07/l-fototropisme-dan.html

https://www.google.com/search?q=geotropisme+dan+fototropisme&sxsrf=APq-
WBvzE4pMLHXEMDUUIU5PYRv7d7NQdQ%3A1649393605174&ei=

Anda mungkin juga menyukai