Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MIKROBIOLOGI TERAPAN

MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN : IDENTIFIKASI BAKTERI


ESCHERICHIA COLI PADA AIR MINUM

DISUSUN OLEH
RATU TIARA AZZAHRANUR
NRP : 1321800010

PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
SERPONG
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, puja dan
puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga
dapat menyelesaikan paper mengenai “Mikrobiologi Lingkungan : Identifikasi Bakteri
Escherichia Coli Pada Air Minum”.
Paper ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mikrobiologi Umum.
Harapan penulis semoga paper ini membantu menambah pengetahuan bagi para pembaca,
sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi paper ini.

Depok, 22 Juni 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGHANTAR ……………………………………………………………... i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………. 3
2.1 Air Minum ….................................................................................................... 3
2.2 Escherichia Coli ............................................................................................... 4
2.3 Sifat Escherichia Coli ....................................................................................... 4
2.4 Keuntungan dan Kerugian Mikroba ................................................................. 5
2.4.1 Keuntungan .................................................................................................... 5
2.4.2 Kerugian .......................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………… 6
3.1 Simpulan ............................................................................................................. 6
DAFTAR PUSAKA …………………………………………………………………… 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan salah satunya yang termasuk dalam lingkungan fisik. Kualitas air juga
mempengaruhi kesehatan lingkungan setempat. Apabila kualitas air di daerah tersebut baik, maka
kesehatan masyarakatnya terjamin. Sedangkan, apabila kualitas air di daerah tersebut tidak baik
maka akan berpengaruh pada kesehatan masyarakatnya. Mengingat pentingnya peranan air
tersebut, maka sangat diperlukan adanya sumber air yang dapat menyediakan air yang baik dari
segi kuantitas dan kualitasnya. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk menjaga kualitas air.

Air yang dibutuhkan adalah air bersih yang bebas dari pencemaran, belum terkontaminasi
dengan zat – zat kimia, dan telah memenuhi syarat untuk dikonsumsi. Hal ini berakibat pada
ketersediaan air baku yang semakin berkurang. Selain itu, kondisi sumber air, terutama permukaan
(sungai), cenderung semakin tercemar oleh limbah rumah tangga, limbah industri maupun
penggunaan pestisida, insektisida, dan usaha pertambangan yang tidak terkendali. Akibatnya
kualitas air baku yang akan diolah menjadi air minum menjadi terpengaruh. Penyebab utama
pencemaran berasal dari limbah rumah tangga (40%), limbah industri (30%), sisanya merupakan
limbah pertanian, peternakan, atau limbah lainnya.

Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup didalam saluran
pencernaan manusia. Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain.
Lebih tepatnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri
patogen. Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya
pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi coliform jauh
lebih murah, cepat, dan sederhana dari pada mendeteksi bakteri patogenik lain. Contoh bakteri
coliform adalah Escherichia coli dan Enterobacter aerogenes.

Escherichia coli adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif, berbentuk
batang dan tidak membentuk spora dan dapat memfermentasi laktosa dengan memproduksi gas
dan asam pada suhu 370°C dalam waktu kurang dari 48 jam.. Pada umumnya bakteri bakteri yang

1
ditemukan oleh Theodor Escherichia ini, dapat menyebabkan masalah bagi kesehatan bagi
manusia seperti diare, muntaber dan masalah pencernaan lainnya. Berdasarkan Baku Mutu Air
Minum Permenkes No. 492 Tahun 2010 jumlah bakteri E. coli di air minum pada air sumur adalah
nol/100 ml.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Air Minum?

1.2.2 Apa yang dimaksud dengan Escherichia coli?

1.2.3 Bagaimana sifat yang ada pada Escherichia coli?

1.2.4 Apa saja keuntungan dan kerugian pada Escherichia coli?

1.3 Tujuan

1.3.1 Agar mengetahui yang dimaksud dengan Air

1.3.2 Agar mengetahui yang dimaksud dengan Escherichia coli

1.3.3 Agar mengetahui sifat yang ada pada Escherichia coli

1.3.4 Agar mengetahui keuntungan dan kerugian pada Escherichia coli

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Air Minum

Air minum yang sehat dan aman untuk dikonsumsi harus memenuhi persyaratan yang
meliputi syarat fisik, kimia dan bakteriologis. Syarat fisik kualitas air minum meliputi warna,
rasa, kekeruhan dan bau. Syarat kimia kualitas air minum dengan melihat keberadaan senyawa
yang membahayakan yaitu timbal, tembaga, raksa, perak, kobalt, sedangkan syarat
bakteriologis kualitas air minum ini dapat dilihat dari ada tidaknya bakteri coliform dalam air.
Air minum harus aman diminum yang artinya bebas mikroba patogen dan zat berbahaya dan
diterima dari segi warna, rasa, bau dan kekeruhannya (Soemirat). Syarat bakteriologis air
minum menurut peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492/Menkes/SK/IV/2010 adalah air minum tidak boleh mengandung bakteri patogen. Bakteri
patogen adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit terutama penyakit saluran
pencernaan salah satunya yaitu bakteri coliform.

Menurut WHO di negera-negara maju tiap orang memerlukan air antara 60-120 liter per
hari, sedangkan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia tiap orang memerlukan air
antara 30-60 liter per hari. Air minum juga merupakan suatu yang sangat berpengaruh terhadap
kesehatan pada umumnya. Banyaknya penyakit-penyakit lingkungan yang menyerang masyarakat
karena kurang bersihnya air minum yang di konsumsi ataupun kebiasaan yang buruk yang
mencemari lingkungan tersebut

Persyaratan kualitas bakteriologis air minum menurut Standart Nasional Indonesia (SNI)
Nomor SNI-01-3553-1996, yaitu kualitas bakteriologis air minum tidak diperbolehkan
mengandung bakteri patogen, yang dapat menyebabkan penyakit, seperti penyakit saluran
pencernaan dan penyakit pernafasan. Bakteri patogen yang digunakan sebagai indikator uji
kualitas bakteriologis ini adalah bakteri coliform. Coliform merupakan suatu kelompok bakteri,
berbentuk batang, bersifat aerob dan anaerob fakultatif. Semakin sedikit kandungan bakteri
coliform pada air minum, maka semakin baik kualitas air minum tersebut. Sedangkan semakin
banyak jumlah bakteri coliform pada air minum tersebut, maka semakin jelek kualitas air tersebut

3
2.2 Escherichia Coli

Gambar 1. E. Coli

Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang pendek yang
memiliki panjang sekitar 2 µm, diameter 0,7 µm, lebar 0,4-0,7µm dan bersifat anaerob fakultatif.
E. coli membentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata. E. Coli juga
merupakan bakteri indikator kualitas air karena keberadaanya didalam air mengidentifikasikan
bahwa air tersebut terkontaminasi oleh feses, yang kemungkinan juga mengandung
mikroorganisme enterik patogen lainnya.

Kelompok bakteri Coliform semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri Coliform semakin
tinggi pula resiko kehadiran bakteri pathogen lainnya yang biasa hidup dalam kotoran manusia
yang dapat menyebabkan diare. Tingginya tingkat penyakit diare berkaitan dengan bakteri E. Coli
yang terdapat di Indonesia, khususnya dikota-kota kecil. Minimnya pengetahuan masyarakat
awam tentang bahaya akan bakteri E. Coli mengakibatkan kurangnya kesadaran untuk mendeteksi
dan mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap bakteri tersebut (Santoso, 2008). E. Coli
merupakan bakteri komensal yang dapat bersifat patogen, bertindak sebagai penyebab utama
morbiditas dan mortalitas diseluruh dunia (Tenailon dkk., 2010).

2.3 Sifat Escherichia coli

Adapun bakteri E.Coli selain memiliki karakteristik seperti bakteri koliform pada
umumnya juga dapat menghasilkan senyawa indole didalam air pepton yang mengandung asam
amino triptofan, serta tidak dapat menggunakan natrium sitrat sebagai satu-satunya sumber
karbon. Bakteri E.coli adalah bakteri yang paling banyak digunakan sebagai indikator sanitasi
karena bakteri ini adalah bakteri komensal pada usus manusia, umumnya merupakan patogen

4
penyebab penyakit dan relatif tahan hidup di air sehingga dapat dianalisis keberadaannya di
dalam air yang sebenarnya bukan medium yang ideal untuk pertumbuhan bakteri. E.coli dapat
dipindahsebarkan melalui air yang tercemar tinja atau air seni orang yang menderita infeksi
pencernaan, sehingga dapat menular pada orang lain. E.coli keluar dari tubuh bersama tinja
dalam jumlah besar serta mampu bertahan sampai beberapa minggu. Kelangsungan hidup dan
replikasi E.coli di lingkungan membentuk koliform. E.coli tidak tahan terhadap keadaan kering
atau desinfektan biasa. Bakteri ini akan mati pada suhu 600°C selama 30 menit.

2.4 Keuntungan dan Kerugian Mikroba

2.4.1 Keuntungan

E. coli berperan penting dalam sintesis vitamin K, konversi pigmen-pigmen


empedu, asam-asam empedu dan penyerapan zat-zat makanan. E. coli termasuk ke dalam
bakteri heterotrof yang memperoleh makanan berupa zat oganik dari lingkungannya
karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang dibutuhkannya. Zat organik
diperoleh dari sisa organisme lain. Bakteri ini menguraikan zat organik dalam makanan
menjadi zat anorganik, yaitu CO2, H2O, energi, dan mineral. Di dalam lingkungan, bakteri
pembusuk ini berfungsi sebagai pengurai dan penyedia nutrisi bagi tumbuhan.

2.4.2 Kerugian

E. coli menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran pencernaan
meningkat atau berada di luar usus. E. coli menghasilkan enterotoksin yang menyebabkan
beberapa kasus diare. E. coli berasosiasi dengan enteropatogenik menghasilkan enterotoksin
pada sel epitel.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Colifrom merupakan golongan mikroorganisme yang lazim digunakan sebagai indikator

dimana bakteri ini dapat menjadi sinyal untuk menentukan suatu sumber air yang telah

terkontaminasi oleh patogen atau tidak. Salah satu penyebab pencemaran air adalah

mikroorganisme patogen yang terkandung dalam tinja karena dapat menularkan berbagai macam

penyakit apabila masuk kedalam tubuh manusia. Contoh bakteri coliform adalah, Escherichia

coli dan Enterobacter aerogenes. Maka coliform bisa digunakan sebagai indikator kualitas air,

semakin sedikit kandungan coliform artinya kualitas air semakin baik.

6
DAFTAR PUSTAKA
Athena , dll. 2004. Kandungan Bakteri Total Coli dan Eschercia Coli/Fecal Coli Air Minum
dari Depot Air Minum Isi Ulang di Jakarta, Bulletin Penelitian Kesehatan Vol 32
No.(4): 135-143.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2006, Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan


Hygiene Sanitasi Depot Air Minum, Ditjen, Jakarta.

Dwi, Bayu dll. 2017. Studi Kualitas Air Minum Di Desa Balo Kecamatan Kabaena Timur
Kabupaten Bombana. Sulawesi Tenggara : Universitas Halu Oleo dalam
(https://media.neliti.com/media/publications/186090-ID-studi-kualitas-air-minum-di-desa-
balo-ke.pdf) diakses pada Januari 2017

Erly, dll. 2015. Identifikasi Bakteri Escherichia Coli pada Air Minum Isi Ulang yang Diproduksi
Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Padang Selatan. Padang : Universitas
Andalas dalam (http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/257) diakses
pada 4 Februari 2015

Kemenperin RI. 2011. Permenperin RI NO.49/M-IND/PER/3/2011. Tentang Pemberlakuan


Standar Nasional Indonesia (SNI) Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Secara
Wajib. Jakarta : Kemenperin RI

Menteri Kesehatan R.I. 2010. Keputusan Menteri Kesehatan R.I nomor


492/MENKES/PER/IV/2010. Jakarta : Departemen Kesehatan.

Tenailon O, dll. 2010. The Population Genetics of Commensal Escherichia coli. Us National
Library of Medicine, National Institutes of Health.

Wulandari, Hanifah dll. 2016. Analisis Kandungan Bakteri Total Coliform Dalam Air Bersih Dan
Escherechia Coli Dalam Air Minum Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kalasan Sleman. Yogyakarta : STIKES Wirahusada dalam
(https://media.neliti.com/media/publications/143657-ID-none.pdf) diakses pada
September 2016

Anda mungkin juga menyukai