PROPOSAL
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL........................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Manfaat Air bagi Kehidupan.......................................................... 7
1. Pengertian Air Minum........................................................ 8
2. Syarat Air Minum............................................................... 8
2.2 Depot Air Minum........................................................................... 10
1. Pengertian Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU)............ 10
2. Syarat Pendirian Usaha Depot Air Minum......................... 11
3. Bahan Baku, Mesin/Peralatan dan Mutu Air Minum......... 12
4. Proses Produksi Air Minum di Depot Air Minum.............. 13
5. Pengolahan Air Minum Isi Ulang....................................... 16
2.3 Higiene Sanitasi Depot Air Minum................................................ 17
2.4 Bakteri Esherichia coli................................................................... 20
2.5 Metode Most Probable Number (MPN) ........................................ 23
2.6 Bahan Ajar...................................................................................... 24
2.7 Modul.............................................................................................. 28
2.8 Penelitian yang Relevan................................................................. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian............................................................................... 33
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian......................................................... 34
3.3 Data dan Sumber Data.................................................................... 34
3.4 Instrumen Penelitian....................................................................... 36
3.5 Teknik Pengumpulan Data............................................................. 40
3.6 Teknik Analisis Data...................................................................... 481.
Hygiene Sanitasi DAMIU di Kecamatan Baruga........................... 53
iii
DAFTAR TABEL
No Judul Hal
2.1 Parameter Wajib Persyaratan Kualitas Air Minum................................... 9
3.1 Alat yang Digunakan dalam Penelitian Beserta Fungsinya....................... 36
3.2 Bahan yang Digunakan dalam Penelitian Beserta Fungsinya................... 37
3.3 Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Materi...................................................... 38
3.4 Kisi-kisi Instrumen untuk Siswa................................................................ 39
3.5 Kategori Penilaian Kognitif....................................................................... 48
3.6 Tabel Skala Persentase Menurut Suharsimi Arikunto............................... 50
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Air merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan mahkluk hidup baik itu
yang digunakan meliputi air tanah, sungai, air pegunungan dan air laut. Manusia
memasak, dan lain sebagainya. Fungsi air untuk mahkluk hidup juga dijelaskan
Artinya : “Agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang
mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk
49).
Air yang layak untuk diminum adalah air yang memenuhi syarat kesehatan
sehingga dapat diminum secara langsung atau melalui pemasakan terlebih dulu.
Air bersih secara umum yaitu air yang tidak berwarna, berbau dan tidak memiliki
rasa. Pemenuhan kebutuhan air minum yang bersih oleh masyarakat di kota besar
dikonsumsi. Karena harga air minum kemasan semakin mahal banyak masyarakat
beralih pada air minum isi ulang yang diproduksi oleh depot air minum isi ulang
v
2
DAMIU adalah badan usaha yang mengelola air minum untuk keperluan
masyarakat dalam bentuk curah dan tidak dikemas. Ditinjau dari harganya air
minum isi ulang (AMIU) lebih murah dari AMDK (air minum dalam kemasan).
Air minum isi ulang terbilang terjangkau tapi untuk kesehatan dan kelayakan
menjadi air minum belum bisa dipastikan kualitasnya. Banyak ditemukan ada
beberapa depot air minum isi ulang yang terdeteksi mengandung bakteriologi air
(Bambang dan Retno, 2008). Penelitian yang dilakukan Yuli Pratiwi di depot air
bakteri koliform), sedang yang mengandung E. coli (koli tinja) hanya 11,1 %
(Yuli, 2014). Penelitian tersebut membuktikan beberapa air minum isi ulang yang
diare. Penyakit ini adalah salah satu dari banyak penyakit lain yang dapat
wajib dipenuhi adalah batas minimum kandungan bakteri E. coli sebanyak 0 per
100 ml. Persyaratan kualitas air minum yang dimaksud meliputi persyaratan fisik,
3
suhu, kekeruhan, rasa dan bau. Persyaratan kimia meliputi parameter bahan kimia
persyaratan bakteriologis meliputi Escherichia coli (E.coli) atau bakteri tinja dan
total bakteri Coliform (Menkes, 2002). Menurut Madigan, jika bakteri E. coli
ditemukan di dalam air, dapat menandakan adanya kontaminasi tinja dan air
Hasil penelusuran beberapa sumber faktor lain penyebab air minum isi
ulang terkontaminasi bakteri yaitu peralatan yang digunakan dan para pekerja di
depot air minum isi ulang. Untuk menjaga kualitas air minum aman dikonsumsi
harus memenuhi standar higiene dan sanitasi depot air minum yang meliputi
tenaga kerja yang sehat, berperilaku bersih, peralatan yang aman, serta air baku
yang berasal dari sumber air bersih dan pengawasan yang berjalan terus menerus
untuk menjamin mutu air produksi depot air minum (Dikri, 2012). Hal tersebut
pada tahun 2012. Hasil yang didapatkan dari penelitan tersebut yaitu Pelaksanaan
Penyelenggaraan hygiene sanitasi depot air minum isi ulang di Kota Padang
sebanyak 12 depot air minum isi ulang (50%) tidak memenuhi syarat hygiene
sanitasi sedangkan sebagian lainya yaitu 12 depot air minum isi ulang (50%)
memenuhi syarat hygiene sanitasi. Terdapat 8 depot air minum isi ulang (33,3%)
yang tidak memenuhi syarat mikrobiologis untuk air minum. Perizinan depot air
minum isi ulang di Kota Padang hampir keseluruhan tidak memenuhi syarat
untuk mendeteksi kualitas air minum isi ulang dengan menggunakan bakteri E.
coli sebagai parameter jika air tersebut tercemar. Bakteri E. coli termasuk kedalam
kingdom monera yang merupakan mahkluk hidup yang bersel prokariotik tunggal.
kingdom monera ini termasuk dalam materi pembelajaran siswa SMA dikelas X
semester 1. Daur hidup E. coli yang mencemari air maupun makanan dijelaskan
bagaimana kualitas air minum isi ulang dengan melihat ada tidaknya bakteri E.
coli dan pengelolahan sanitasi depot berpengaruh terhadap kualitas dari air minum
isi ulang. Berdasarkan hasil penulusuran untuk wilayah Baruga penelitian ini
masih jarang dilakukan. Maka dari itu, penelitian ini penting dilakukan untuk
Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pada masyarakat
Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah di dalam air minum isi ulang
yang tersebar di masyarakat terbebas dari bakteri E. coli, perlu adanya kajian
mengenai analisis kualitas kandungan E. coli pada air minum isi ulang. Maka
peneliti ingin meneliti hal tersebut disertai dengan gambaran higienitas sanitasi
depot air minum isi ulang. Hal inilah yang mendasari peneliti untuk melakukan
5
Bakteri Escherichia coli pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan
2. Bagaimana kelayakan kualitas air baku dan air jadi secara bakteriologis
(Escherichia coli) pada depot air minum isi ulang di Kecamatan Baruga
Kota Kendari?
belajar siswa?
belajar siswa?
1. Mengetahui sanitasi depot air minum isi ulang di Kecamatan Baruga Kota
Kendari
6
belajar siswa.
belajar siswa.
depot air minum isi ulang, dan menjadi motivator dalam berhati-hati
memilih air minuman isi ulang. Selain itu, penelitian ini bermanfaat untuk
TINJAUAN PUSTAKA
Air adalah salah satu dari sekian banyak sumber daya alam yang
terdiri dari senyawa Hidrogen (H2), dan senyawa Oksigen (Endar, 2014).
Kedua senyawa yang membentuk air ini merupakan komponen pokok dan
kita terdiri dari 55% sampai 78% air (tergantung pada ukuran badan).
Komposisi air dalam organ tubuh kita yaitu; 83% darah terdiri dari air,
75% otot manusia terdiri dari air, 74% otak manusia terdiri dari air, 22%
digunakan sebagai air minum. Berbagai penyakit dapat dibawa oleh air
tujuan utama penyediaan air minum dan air bersih bagi masyarakat adalah
7
8
lain disebutkan bahwa Air minum adalah air yang melalui proses
keputusan tersebut dinyatakan bahwa air minum adalah air baku yang
Di Indonesia, syarat standar air minum yang berlaku saat ini adalah
Depot air minum adalah badan usaha yang mengelola air minum
minum masyarakat. Depot air minum isi ulang muncul sekitar tahun 1999
yang dimaksud dengan depot air minum adalah usaha industri yang
melakukan proses pengelolahan air baku menjadi air minum dan menjual
11
tentang higiene sanitasi depot air minum, yang dimaksud dengan depot air
menjadi air minum dalam bentuk curah dan menjual kepada konsumen
pengisian ini merupakan mesin yang berfungsi merubah air baku menjadi
air minum setelah beberapa proses penyaringan atau filterisasi sehingga air
perdagangan nomor 651 tahun 2004 tentang persyaratan teknis depot air
a. Depot air minum wajib memiliki Tanda Daftar lndustri (TDI) dan Tanda
seluruhnya sampai dengan Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak
b. Depot air minum wajib memiliki Surat Jaminan Pasek Air Baku dari PDAM
c. Depot air minum wajib memiliki laporan hasil uji air minum yang dihasilkan
a. Bahan Baku
dari sumber yang terjamin kualitasnya, untuk itu beberapa hal yang
1) Sumber air baku harus terlindung dari cemaran kimia dan mikrobiologi yang
rasa, warna), fisika, kimia dan mikrobiologi. Bahan wadah yang dapat
1) Bahan mesin dan peralatan; seluruh mesin dan peralatan yang kontak
langsung dengan air harus terbuat dari bahan tara pangan (food grade),
2) Jenis mesin dan peralatan; mesin dan peralatan dalam proses produksi di
depot air minum sekurang-kurangnya terdiri dari : (a) Bak atau tangki
penampung air baku; (b) Unit pengolahan air (water treatment) terdiri dari :
(2) Karbon filter; Fungsi karbon filter adalah sebagai penyerap bau, rasa,
(3) Filter lain; Fungsi filter ini adalah sebagai saringan halus
Proses produksi air minum di depot air minum diatur dalam Keputusan
tentang pesyaratan teknis depot air minum dan perdagangannya, yang meliputi
penampung (reservoir). Bak penampung harus dibuat dari bahan tara pangan
(food grade), harus bebas dari bahan-bahan yang dapat mencemari air. Tangki
5) Selang dan pompa yang dipakai untuk bongkar muat air baku harus diberi
penutup yang baik, disimpan dengan aman dan dilindungi dari kemungkinan
kontaminasi.
tara pangan (food grade), tahan korosi dan bahan kimia yang dapat
desinfeksi bagian luar dan dalam minimal 3 (tiga) bulan sekali. Air baku
1) Saringan berasal dari pasir atau saringan lain yang efektif dengan fungsi
yang kasar. Bahan yang dipakai adalah butir-butir silica (SiO 2) minimal
15
80%. Ukuran butir-butir yang dipakai ditentukan dari mutu kejemihan air
2) Saringan karbon aktif yang berasal dari batu bara atau batok kelapa
berfungsi sebagai penyerap bau, rasa, warna, sisa khlor dan bahan
c. Desinfeksi
ppm dan residu ozon sesaat setelah pengisian berkisar antara 0,06 - 0, 1
bahan tara pangan (food grade) dan bersih. depot air minum wajib
(Os) atau air ozon (air yang mengandung ozon). Pencucian dilakukan
16
dan air bersih dengan suhu berkisar 60-85 °C, kemudian dibilas dengan
(Mepra, 2004).
Proses pengolahan air minum isi ulang oleh depot air minum dapat
Skema di atas menunjukkan proses pengolahan air pada depot air minum
isi ulang, yang mencakup delapan langkah yang dilakukan, meliputi; air baku
disimpan di dalam tangki air baku, dari tangki, air dialirkan menuju filtrasi pasir.
17
Filtrasi pasir digunakan untuk memisahkan partikel berukuran besar (Ni Lu,
2009). Air dialirkan ke filter karbon aktif untuk kembali difiltrasi. Filter karbon
bau, dan rasa. Air kemudian dialirkan melewati filtrat membran. Filtrasi membran
gas ozon, kombinasi penyinaran sinar UV dan gas ozon, atau dengan reverse
2014 tentang higiene sanitasi depot air minum, yang dimaksud dengan
penyakit bawaan air akibat mengkonsumsi air minum isi ulang. Maka
DAMIU harus memenuhi standar baku mutu atau persyaratan kualitas air
2014).
a. Tempat
kriteria yaitu
1) Berada pada lokasi di daerah yang bebas dari pencemaran lingkungan dan
penularan penyakit;
3) Lantai kedap air, permukaan rata, halus, tidak licin, tidak retak, tidak
4) Dinding kedap air, permukaan rata, halus, tidak licin, tidak retak, tidak
menyerap debu dan mudah dibersihkan, serta warna yang terang dan cerah;
5) Atap dan langit-langit harus kuat, anti tikus, mudah dibersihkan, tidak
6) Memiliki pintu dari bahan yang kuat dan tahan lama, berwarna terang,
secara merata;
dengan baik;
pekerjaan/aktivitas;
10) Memiliki akses fasilitas sanitasi dasar, seperti jamban, saluran pembuangan
air limbah yang alirannya lancar dan tertutup, tempat sampah yang tertutup
serta tempat cuci tangan yang dilengkapi air mengalir dan sabun;
11) Bebas dari vektor dan binatang pembawa penyakit seperti lalat, tikus dan
b. Peralatan
harus memenuhi :
1) Peralatan dan perlengkapan yang digunakan antara lain pipa pengisian air
baku, tandon air baku, pompa penghisap dan penyedot, filter, mikrofilter,
wadah/galon air baku atau air minum, kran pengisian air minum, kran
desinfeksi harus terbuat dari bahan tara pangan (food grade) atau tidak
20
menimbulkan racun, tidak menyerap bau dan rasa, tahan karat, tahan
4) Wadah/galon untuk air baku atau air minum sebelum dilakukan pengisian
harus dibersihkan dengan cara dibilas terlebih dahulu dengan air produksi
paling sedikit selama 10 (sepuluh) detik dan setelah pengisian diberi tutup
yang bersih;
5) Wadah/galon yang telah diisi air minum harus langsung diberikan kepada
konsumen dan tidak boleh disimpan pada DAM lebih dari 1 X 24 jam
(Menkes, 2014).
c. Penjamah
harus memenuhi :
1) Sehat dan bebas dari penyakit menular serta tidak menjadi pembawa kuman
patogen (carrier);
selalu mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir setiap melayani
konsumen, menggunakan pakaian kerja yang bersih dan rapi, dan tidak
dan diamater 0.5 micrometer. Volume sel E. coli berkisar 0.6-0.7 m3.
Bakteri ini dapat hidup pada rentang suhu 20-40 0C dengan suhu
E. coli memiliki sifat antara lain: termasuk bakteri gram negatif, bersifat
uji methyl red, negatif uji voges-proskauer, dan negatif uji sitrat. E. coli
dapat tumbuh pada media TSIA (Triple Sugar Iron Agar) dengan
pembekuan, bakteri ini hanya bisa dibunuh oleh anti biotik, sinar
Ultraviolet (UV), atau suhu tinggi >1000 0C. Suhu tinggi akan merusak
protein dalam sel dan membuatnya tidak dapat hidup kembali (Rizki,
2012). Escherichia coli terdapat di usus manusia atau hewan yang akan
manusia, dalam satu gram tinja dapat mengandung satu miliar partikel
virus infektif yang mampu bertahan hidup selama beberapa minggu pada
terkandung dalam tinja yaitu: virus, protozoa, cacing dan bakteri yang
(Wahyu, 2018).
22
Bakteri E. coli yang berada di dalam usus besar manusia berfungsi untuk
menekan pertumbuhan bakteri jahat, dan berperan sebagai mikrobiota usus yang
usus besar. Selain itu, bakteri ini juga membantu produksi vitamin K. Vitamin K
batas minimum kandungan bakteri koliform dan E. coli sebanyak 0 per 100 ml
menandakan adanya kontaminasi tinja dan air tersebut tidak aman untuk
dikonsumsi, bakteri E. coli juga berkaitan erat dengan infeksi beberapa penyakit
jika bakteri ini menjalar kesistem/organ tubuh yang lain, maka akan dapat
menyebabkan infeksi. Jika bakteri E. coli sampai masuk ke saluran kencing maka
dampak buruk dari E.coli (Lies, 2016). Pola interaksi antara manusia dan hewan
yang berhubungan dengan kontaminasi bakteri E. coli pada air minum dijelaskan
feses
23
Air Minum
Gambar 2.2 Interaksi manusia dan hewan yang berhubungan dengan
kontaminasi bakteri pada air minum
2.5 Metode Most Probable Number (MPN)
mikroba dengan menggunakan medium cair pada tabung reaksi yang pada
(BSN, 2006).
Perhitungan MPN didasarkan pada tabung reaksi yang positif, yaitu tabung
dari timbulnya kekeruhan atau timbulnya gas pada tabung durham yang
tiga tahap dalam prosedur lengkap metode MPN yaitu uji penduga
memastikannya. Nilai akhir yang diambil adalah dari hasil uji penegasan
25
diperoleh pada uji penduga. Umumnya hanya uji E.coli saja yang sampai
tahap uji pelengkap. Uji E.coli yang sesuai standar harus dilakukan sampai
dilakukan sampai akhir maka belum dapat dinyatakan pasti bahwa tabung
di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun tidak
tertulis. Bahan ajar juga dapat diartikan sebagai informasi, alat maupun
teks yang diperlukan atau digunakan oleh guru untuk merencanakan dan
Centre for Competency Based Training, bahan ajar adalah segala bentuk
secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
sikap atau nilai (Ryan, 2012). Bahan ajar memiliki manfaat penting bagi
guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan adanya bahan ajar,
karena itu, bahan ajar dianggap sebagai bahan yang dapat dimanfaatkan
yang berhasil dikumpulkan dan berasal dari berbagai sumber belajar yang
dibuat secara sistematis. Maka dari itu, bahan ajar mengandung beberapa
unsur tersebut.
mengajarkan materi kepada peserta didik dan bagaimana pula peserta didik
sebaiknya mempelajari materi yang ada dalam bahan ajar tersebut (Andi,
2012).
melengkapi suatu bahan ajar. Diharapkan peserta didik akan semakin mudah
27
e. Petunjuk kerja atau lembar kerja, merupakan lembaran yang berisi sejumlah
f. Evaluasi, merupakan salah satu bagian dari proses penilaian. Sebab, dalam
macam, yaitu bahan cetak, bahan ajar dengar, bahan ajar pandang dengar,
a. Bahan cetak, merupakan sejumlah bahan yang telah disiapkan dalam bentuk
informasi. Misalnya buku, modul, handout, lembar kerja siswa, brosur, foto
b. Bahan ajar dengar atau program audio, merupakan sistem pembelajaran yang
menggunakan sinyal radio secara langsung, yang mana dapat dimainkan atau
compact disk.
d. Bahan ajar interaktif, yakni kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks,
(Udin, 2012).
2.7. Modul
1. Pengertian Modul
dan menarik mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat
yaitu
29
a. Nasution :Modul dapat dirumuskan sebagai suatu unit yang lengkap dan
berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun
untuk membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan
secara khusus dan jelas (Nasution, 2013).
b. Pengertian modul menurut Asyhar adalah: Modul merupakan media
pembelajaran yang dapat berfungsi sama dengan pengajar/pelatih pada
pembelajaran tatap muka. Oleh karena itu, penulisan modul perlu didasarkan
pada prinsip-prinsip belajar dan bagaimana pengajar/pelatih mengajar dan
peserta didik menerima pelajaran (Arsyad, 2012).
disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode,
tertentu yaitu :
2012)..
telah dihasilkan.
kesatuan yang tertera secara sistematis. Dengan adanya draft modul ini akan
diproduksi.
d. Uji Coba; Uji coba merupakan kegiatan penerapan atau penggunaan modul
kepada peserta didik secara terbatas. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
31
modul yang telah dibuat terhadap kebutuhan peserta didik. Proses validasi
melibatkan pihak praktisi yang ahli dalam bidang yang terkait dengan
modul.
menyempurnakan modul yang telah dibuat, sehingga modul benar- benar telah
1. Danti Haryumi dan I Made Djaja pada tahun 2009-2013 dengan judul
bakteriologi air minum yaitu 157 depot yang diteliti terdapat 88 depot yang
tidak mengandung bakteri Coliform atau memenuhi syarat kesehatan. Hal ini
bakteriologi air minum isi ulang adalah izin operasi, sumber air baku, mesin
dan peralatan, alat sterilisasi, kondisi alat sterilisasi, ruang pengisian galon,
tabung filter dan mikro filter, periksa sampel air dan pengawasan berkala.
tempat penelitian yang berbeda. Persamaan dari penelitian ini yaitu meneliti
2. Dikri Abdilanov, Wirsal Hasan dan Irnawati Marsaulina pada tahun 2012
Pemeriksaan Kualitas Air Minum Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kota
higiene sanitasi depot air minum isi ulang di Kota Padang sebanyak 12 depot
air minum isi ulang (50%) tidak memenuhi syarat higiene sanitasi sedangkan
sebagian lainya yaitu 12 depot air minum isi ulang (50%) memenuhi syarat
higiene sanitasi. Terdapat 8 depot air minum isi ulang (33,3%) yang tidak
dengan penelitian lain yaitu meneliti kualitas air minum isi ulang.
3. Fitrian Pahlevi, pada tahun 2012 dengan judul “Pengembangan Modul Untuk
penelitian ini, maka jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu kualitatif
dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh objek
penelitian dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
kualitas air minum, air bersih, air badan, air permandian umum, air kolam renang,
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang dihasilkan dalam
(1) analisis kebutuhan, (2) desain dan pembuatan produk, (3) validasi, dan (4) uji
33
34
Pemeriksaan kualitas kandungan bakteri Escherichia coli pada depot air minum
Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Mei sampai Juli
2022.
Gambar 3.1 Peta lokasi penelitian Kecamatan Baruga (dapat dilihat pada
lampiran III halaman 137)
1. Data Primer adalah data yang yang diperoleh langsung dari subyek penelitian
Berdasarkan data dari Puskesmas Lepo-Lepo terdapat 33 depot air minum isi
populasi yang ada. Data mengenai higiene penjamah dan sanitasi depot
diperoleh dari observasi (tempat, alat, penjamah, air baku dan air jadi dari
yang memuat materi obyek pertama terkait bakteri E. coli sebagai salah satu
pendidikan yang terdiri dari dosen yang berpengalaman, dosen ahli media
pembelajaran 1 (satu ) orang, dan ahli materi biologi 1 (satu) yang seluruhnya
berjumlah 2 orang. Data tentang kefektifan produk diukur melalui hasil belajar
siswa terhadap produk yang dikembangkan, sumber datanya adalah siswa dan
guru.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung
diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitian (Azwar, 2012). Pada penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel
berikut:
adalah lembar evaluasi berupa angket atau kuesioner dan tes. Berikut
yang dikembangkan.
yang meliputi: Self Intruction, Self Contained, Stand Alone, Adaptif dan
User Friendly. Hasil dari uji materi tersebut dijadikan sebagai dasar
Kisi-kisi instrumen untuk ahli materi disajikan pada Tabel 3.3 di bawah
ini.
validitas internal berupa test harus memenuhi validitas konstruk dan validitas
para ahli dan untuk menguji validitas isi dapat dilakukan dengan
ahli. Lebih khusus pada instrumen untuk mengukur efiktifitas modul validitas
instrumen dengan materi dan tujuan pelajaran yang diajarkan yaitu yang
adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
dengan pengamatan secara langsung pada obyek yang diteliti dalam hal
ini depot air minum isi ulang di Kecamatan Baruga kota Kendari,
higiene sanitasi depot air minum. Terdapat 4 hal pokok dalam angket
Inspeksi Sanitasi Depot Air Minum (DAM) yaitu memuat tempat, alat,
penjamah, air baku dan air jadi (dapat dilihat pada lampiran I).
terarah kepada pemilik, karyawan depot air minum isi ulang. Isi
2) Pengambilan sampel air jadi minum isi ulang yaitu dengan cara
pengisian.
3) Setiap botol baik botol untuk air baku dan air jadi minum isi ulang
Seluruh alat yang akan digunakan dicuci bersih dan dikeringkan. Tabung
reaksi, gelas ukur, dan erlenmeyer ditutup mulutnya dengan kapas. Cawan
plastik tahan panas dan sterilkan dalam autoklaf pada suhu 121°C selama
30 menit. Jarum ose disterilkan dengan cara memijarkan pada api bunsen.
selama 15 menit.
2) Pembuatan media
Sebanyak 3,75 gram Eosin Methelin Blue (EMB) dilarutkan dalam 100
a) Uji Pendugaan
bersih.
b) Uji Penegasan
Dua seri tabung reaksi yang telah berisi tabung durham disiapkan
Satu seri tabung konfirmatif diinkubasi selama 1-2 hari pada suhu
370 C dan satu seri yang lainnya diinkubasi pada suhu 440 C.
tabung durham.
c) Uji Penguat
Sampel yang positif pada uji penegasan diinokulasi sebanyak satu ose
Tabel MPN, yaitu tabel yang memberikan the most Probable Number atau
bakteri E coli) dari kedua tahap tes. Angka MPN tersebut mempunyai arti
yang positif pada tabel MPN, maka jumlah bakteri E. coli dihitung
2) Apabila hasil tabung yang positif tidak terdapat pada kombinasi tabung
yang positif pada tabel MPN maka jumlah bakteri E. coli dihitung
dengan rumus :
A x 100
Jumlah bakteri (JPT/100 ml) =
√B xC
Keterangan :
A = Jumlah tabung yang positif
B = Volume (ml) sampel dalam tabung yang negatif
C = Volume (ml) sampel dalam semua tabung (Maulita, 2011).
dari kondisi yang ada, maka dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan
data dengan media yang digunakan adalah angket dan soal test dengan tujuan
proses Preliminary Field Testing (uji coba awal) dan Main Product Revision
(revisi produk) serta Main Field Testing (uji coba lapangan), sedangkan
pengumpulan data dengan soal test hanya digunakan saat proses Main Field
Testing (Ryan, 2012). Teknik pengumpulan data ini menggunakan beberapa jenis
Data hasil uji coba awal terdiri dari penilaian oleh ahli materi. Data
dari ahli materi berupa penilaian kelayakan produk dilihat dari segi
karakteristik modul. Data hasil uji coba awal ini dalam bentuk data kuantitatif
sebagai data pokok dan data kualitatif berupa saran serta masukan dari para
dikembangkan.
Data hasil uji coba lapangan dari siswa dibedakan menjadi dua yaitu
Data hasil uji coba untuk kelayakan modul ini dilakukan 2 kali,
yang pertama uji kelompok kecil terhadap 5 orang siswa yang ditemui
secara individu. Data hasil uji kelompok kecil ini digunakan untuk
47
terhadap 37 siswa dalam suatu pembelajaran di kelas. Data hasil uji coba
ini dalam bentuk data kuantitatif sebagai data pokok dan data kualitatif
berupa saran serta masukan dari para siswa. Data- data tersebut diperoleh
dengan memberi soal test kepada siswa untuk mengukur seberapa efektif
Data hasil uji coba ini dalam bentuk data kuantitatif yaitu nilai hasil
siswa dapat dikategorikan sangat baik, baik, cukup dan kurang yang telah
76-80 B+
71-75 B
66-70 B-
61-65 C+
56-60 C-
51-55 C
46-50 D+
Sumber: Kemendikbud(2016)
jumlah bakteri dan identifikasi bakteri E. coli yang terdapat pada sampel
air minum yang diambil dari Depot Air Minum Isi Ulang yang ada di
Sedangkan untuk analisis data pada higiene sanitasi Depot Air Minum Isi
data kuantitatif yang diperoleh dari angket uji ahli dan uji lapangan
ditulis seperti pada Tabel 3.6 di bawah ini. Tabel skala persentase pada
dihasilkan. Nilai kelayakan untuk produk bahan ajar modul pada materi
pencapaian KKM 85%. Adapun dalam analisis uji pemakaian modul digunakan
belajar, dan peningkatan hasil belajar siswa pada setiap pembelajaran. Untuk
x́=
∑f
N
Keterangan :
x́ = jumlah nilai rata-rata yang diperoleh siswa
f = jumlah nilai yang diperoleh setiap siswa
N = jumlah siswa secara keseluruhan (Anas, 2006)
P=
∑ fi x 100 %
N
Keterangan :
P = Presentase ketuntasan
∑ fi = Jumlah siswa pada kategori ketuntasan belajar
N= Jumlah siswa secara keseluruhan(Zainal, 2001)
posrate−baserate
P= x 100 %
baserate
Keterangan :
51
P = Presentase peningkatan
Posrate = nilai sesudah tindakan
Baserate = nilai sebelum tindakan (Zainal, 2001).
DAFTAR PUSTAKA
109
110
Putu Manik Widiyanti, Ni Luh Dan Ni Putu Ristiati. Analisis Kualitatif Bakteri
Koliform pada Depo Air Minum Isi Ulang Di Kota Singaraja Bali.
(Jurnal Ekologi Kessehatan, Vol. 3, No. 1, 2009).
Ramadhan, Tegar Rezavie. Kontaminasi Bakteri Escherichia coli pasa Produksi
Depot Air Minum Di kecematan Pancoran Mas, Depok, Tahun 2009.
Skripsi (Jakarta: Universitas Indonesia, 2009).
Radjak. Pengembangan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Health Messenger,
Provinsi Aceh, (2015)
Ryan Fitrian Pahlevi, Pengembangan Modul Untuk Meningkatkan Prestasi Siswa
Pada Mata Diklat Menginterpretasikan Gambar Teknik Di Smk
Muhammadiyah 01 Paguyangan Brebes, (Skripsi: Universitas Negeri
Yogyakarta, 2012).
Sampulawa, D. Tumanan, Irno. Analisis Kualitas Air Minum Isi Ulang Yang
Dijual Di Kecamatan Teluk Ambon. (Arika Vol. 10. No. 1, 2016).
Sapulette, Jan Raymond, Bellytra Talarima, and Gracia Victoria Souisa.
"Gambaran Konstruksi Sumur Gali Dan Jarak Septic Tank Terhadap
Kandungan Bakteri E. Coli Pada Sumur Gali." (2-Trik: Tunas-Tunas
Riset Kesehatan, Vol 8, NO. 1, 2018)
Selomo, Makmur, dkk. Hygiene Dan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang Di
Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar. (Jurnal Nasional
Ilmu Kesehatan, Vol. 1, No. 2, 2018).
Soemirat. Kesehatan Lingkungan. (Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
2010)
Subagyo, P. Joko. “Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek”,( Jakarta: Rineka
Cipta, 2004).
Sudjono, Anas. Pengantar Statistik Pendiidkan, (Jakarta: PT. Rajagrafindo
persada, 2006).
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2006).
Suhendra, Imam dan Wahyu Setyo Pambudi. Aplikasi Load Cell Untuk Otomasi
Pada Depot Air Minum Isi Ulang. (Jurnal Sains Dan Teknologi VOL 1,
No 1 ,2015).
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. (Bandung:
Alfabeta, 2010), h. 55.
Sunarti, Riri Novita. Uji Kualitas Air Minum Isi Ulang di Sekitar Kampus UIN
Raden Fatah Palembang. (jurnal Bioilmi Vol. 2, No.1, 2016).
Supardi. Penelitan Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006)
Suprihatin, Bambang dan Retno Adriyan. Higiene Sanitasi Depot Air Minum Isi
Ulang Di Kecamatan Tanjung Redep Kabupaten Berau Kalimantan
Timur. (Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.4, No.2, 2008).
Sustika, Navratinovq, dkk. Hubungan Desinfektan Sinar Ultraviolet (UV) dengan
Kualitas Bakteriologis Air Minum pada Depot Air Minum Isi Ulang
(DAMIU). (Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol, 7 No. 1, 2019).
Suriaman. Jurnal Penelitian Mikrobiologi Pangan “Uji Kualitas Air” Jurusan
Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Malang.
(http://www.scribd.com, diakses 2010)
112
N
114
Lampiran I
INSPEKSI SANITASI DEPOT AIR MINUM (DAM)
1. Nama DAM :
2. Nama Pemilik/Penanggung jawab :
3. Alamat DAM :
4 Lokasi/tempat sumber air baku :
Petunjuk Pengisian :
I. CARA PENGISIAN : Obyek yang memenuhi syarat diberikan tanda
() pada kolom ”Tanda” yang tersedia.
Untuk obyek yang tidak memenuhi
persyaratan, kolom tersebut dikosongkan.
Lampiran II
Lokasi Pengambilan Sampel Air Jadi dan Air Baku Di Tiap Depot Air
Minum Isi Ulang Dikecamatan Baruga Kota Kendari
Kelurahan : Watubangga
Tgl. Pengambilan Sampel : 18/12/2019
Jam Pengambilan Sampel : 10.10 WTA
Sumber Air Baku : Air Gunung
lLampiran III
Tabel MPN 511 Menurut Formula Thomas
Jumlah Tabung (+) Gas Pada Index
0 0 0 0
0 0 1 2
0 1 0 2
0 1 1 4
1 0 0 2
1 0 1 4
1 1 0 4
1 1 1 7
2 0 0 5
2 0 1 8
2 1 0 8
2 1 1 10
3 0 0 9
3 0 1 13
3 1 0 12
3 1 1 16
4 0 0 17
4 0 1 21
4 1 0 22
4 1 1 27
5 0 0 67
5 0 1 84
5 1 0 265
5 1 1 ≤ 979
140
Lampiran IV
Petunjuk Pengisian :
1. Beri tanda check (√), pada kolom 1, 2, 3, atau 4 yang ada pada kolom skor
sesuai dengan rubrik penilaian berikut ini:
2. Kriteria Penilaian:
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang Baik
NO PERTAYAAN SKOR
4 3 2 1
1 Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar dan standar
kompetensi
2 Kesesuaian materi dengan kebutuhan siswa
3 Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran
4 Kelengkapan materi
5 Kebenaran materi
6 Kejelasan materi
141
7 Keruntuttan materi
8 Kemudahan memahami materi
9 Kesesuaian judul dengan materi
10 Kesesuaian gambar dengan materi
11 Kelengkapan rangkuman materi
12 Kelengkapan soal-soal latihan dan tugas
13 Kesesuain materi dengan soal-soal latihan dan tugas yang
diberikan
14 Kelengkapan kunci jawaban soal latihan sebagai umpan balik
dari soal latihan
15 Kelengkapan instrument penilaian untuk soal latihan yang
diberikan
16 Kejelasan petunjuk belajar
17 Ketepatan kata atau istilah yang digunakan
18 Kebenaran kata atau istilah yang digunakan
19 Kelengkapan referensi atau rujukan
1. .......................................................................
2. .......................................................................
3. ........................................................................
Kesimpulan
Validator
(....................................)
143
Lampiran V
Nama Obsever :
Kelas :
Hari/Tanggal :
Materi : Pencemaran Lingkungan
Petunjuk Pengisian :
1. Beri tanda check (√), pada kolom 1, 2, 3, atau 4 yang ada pada kolom skor
sesuai dengan rubrik penilaian berikut ini:
2. Kriteria Penilaian:
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang Baik
NO PERTAYAAN SKOR
4 3 2 1
1 Kejelasan penggunaan bahasa
2 Kemenarikan penggunaan bahasa
3 Ketepatan pemilihan jenis huruf
4 Ketepatan pemilihan ukuran huruf
5 Kejelasan tampilan gambar dalam modul
6 Kemenarikan gambar dalam modul
7 Ketepatan pemilihan warna
8 Kemudahan dalam penggunaan modul
9 Kemudahan dalam memahami materi
10 Kejelasan isi materi modul
11 Kemudahan pembelajaran menggunakan modul
12 Keberfungsian modul dalam meningkatkan motivasi belajar
144
Validator
(....................................)
145