Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah atas limpahan rahmat, rezeki serta
nikmat sehat yang Ia berikan sehingga penyusunan makalah guna memenuhi tugas mata kuliah
Biomedik 1 (Mikrobiologi dan Parasitologi) ini dapat selesai sesuai dengan yg di harapkan.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad dan semoga kita
Makalah ini kami susun dengan tujuan agar mahasiswa dapat melakukan teknik kerja
secara aseptik dan dapat melakukan inokulasi dengan baik, secara goresan maupun tusukan, pada
media padaat.
Kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan, dorongan dan bimbingan dari
orang tua, pembimbing dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu dalam
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan khususnya
untuk para pembaca. Tidak lupa juga kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini
terdapat kesalahan dalam hal penyusunan dan isi makalah maupun kosa kata yang mungkin tidak
memenuhi standar bahasa indonesia yang baik dan benar. Kami sebagai penulis sadar bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
BAB II............................................................................................................................................. 3
BAB IV ......................................................................................................................................... 10
ii
4.1.2 HASIL INKUBASI ...................................................................................................... 11
BAB V .......................................................................................................................................... 15
PENUTUP..................................................................................................................................... 15
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
kapang, khamir maupun bakeri. Mikroorganisme itu ada yang pathogen (penyebab penyakit)
Isolasi adalah suatu cara untuk memisahkan mikroorganisme tersebut dari lingkungannya,
sehingga diperoleh biakan yang tidak tercampur dengan jenis lainnya. Untuk mengisolasi
mikroorganisme, maka ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu: 1) menuang media padat
(agar) pada cawan petri, dan 2) inokulasi sampel atau bahan pada media padat atau agar.
Mikroorganisme dapat berkembang secara alami dan buatan. Substrat yang digunakan
itu harus dipahami jenis-jenis nutrient yang diisyaratkan oleh bakteri dan lingukungan fisik
yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya. Alat-alat yang digunakan dalam
inokulasi ini harus disterilkan terlebih dahulu, supaya mikroorganisme yang tidak diinginkan
tidak tumbuh. Baru kemudian mikroorganisme dapat diisolasi. Inokulasi adalah menanam
1
Inokula adalah bahan yang mengandung mikroba atau biakan mikroba, baik dalam
keadaan cair maupun padat. Inokulasi pada media padat dapat dilakukan dengan cara
penggoresan (streal plate) atau tusukan dan secara penuangan (pour plate). Semua pengerjaan
ruangan tempat bekerja, tangan, rambut, dan pakaian dari praktikan merupakan sumber
kontaminasi. Sehingga dianjurkan untuk mencuci tangan dengan cairan desinfektan sebelum
bekerja dan tidak berbicara selama melakukan inokulasi. Bekerjalah di sekitar nyala api biru
dari pembakar Bunsen yang memberikan daerah “steril” dalam radius 20 cm. Bila suatu
pengerjaan aseptic telah selesai, perkecil api bunsen dan matikan. Sebelum meninggalkan
laboratorium, cucilah tangan memakai cairan desinfektan dan sabun, lalu bilas dengan air
ledeng.
Tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah agar praktikan dapat melakukan teknik
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah
memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran
media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada
tempatnya. Isolasi bakteri atau biakan yang terdiri dari satu jenis mikroorganisme
(bakteri) dikenal sebagai biakan murni atau biakan aksenik. Biakan yang berisi lebih dari
satu macam mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan campuran, jika hanya
terdiri dari dua jenis mikroorganisme, yang dengan sengaja dipelihara satu sama lain
media buatan (agar) dapat dimasukkan ke dalam sebuah tabung percobaan labu atau
cawan Petri. Pada permulaannya tabung atau cawan Petri harus dalam keadaan steril
(bebas dari setiap mikroorganisme hidup) lalu setelah itu dimasukkan mikrobia yang
diinginkan, tabung atau cawan harus dilindungi terhadap kontaminasi dari luar. Sumber
utama pencemaran dari luar adalah udara, yang banyak mengandung mikroorganisme
3
yang berterbangan. Bentuk cawan petri, dengan tutup yang saling menyelubungi,
Media agar merupakan substrat yang sangat baik untuk memisahkan campuran
tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga memungkinkan setiap selnya
berhimpun membentuk koloni, yaitu sekelompok massa sel yang dapat dilihat dengan
mata telanjang. Bahan yang diinokulasikan pada medium disebut inokulum, dengan
menginokulasi medium agar nutrient dengan metode cawan gores atau media cawan
mikroba individu memperbanyak diri secara cepat sehingga dalam waktu 18-24 jam
terbentuklah massa sel yang dapat dilihat dan dinamakan koloni. Koloni dapat terlihat
oleh mata telanjang. Setiap koloni merupakan biakan murni satu macam mikroorganisme
(Joddi, 2006).
Mikroba yang hidup di alam terdapat sebagai populasi campuran dari bebagai
jenis mikrobia yang berbeda prinsip dari isolasi mikrobia dalam memisahkan satu jenis
mikroba dengan mikroba lainnya dari lingkungannya dialam dan ditumbuhkan dalam
medium buatan. Pertumbuhan mikroba dapat dilakukan dalam medium padat, karena
dalam medium padat sel-sel mikroba akan terbentuk suatu koloni sel yang tetap pada
4
1. Metode gores atau streak plate menggunakan loop ose dan
menggoreskannya ke permukaan medium agar dengan pola tertentu dengan harapan pada
ujung goresan, hanya sel-sel bakteri tunggal yang terlepas dari ose dan menempel ke
medium. Sel-sel bakteri tunggal ini akan membentuk koloni tunggal yang kemudian
2. Metode tuang atau pour plate dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan
mencampur suspensi bakteri dengan medium agar pada suhu 50ºC kemudian
petridisk, kemudian menuang medium agar keatasnya dan diaduk. Setelah agar mengeras,
bakteri akan berada pada tempatnya masing-masing dan diharapkan bakteri tidak
ke atas medium agar kemudian menyebarkannya secara merata dengan trigalski. Dengan
ini diharapkan bakteri terpisah secara individual, kemudian dapat tumbuh menjadi koloni
5
2.3 Metode Penanaman
Setelah proses inokulasi okulasi dilakukanlah proses penanaman bakteri pada media
1. Metode Tusuk
Metode tusuk yaitu metode yang digunakan untuk medium tegak yang dilakukan dengan
cara menusuk ujung jarum ose yang didalammnya terdapat inoculum dan dimasukan
2. Metode Gores
Teknik ini mempunyai dua keuntungan yaitu menghemat bahan dan waktu tetapi
6
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Esa Unggul, pada hari Rabu, 9 Oktober 2019 pukul 10.50-12.30 WIB.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Jarum ose/sengkelit/loop, Jarum
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah susu basi, biakan murni Escherichia
coli, Medium LB agar tegak,miring dan pada cawan petri, lalu ada Medium LB cair dan
Ada 5 cara dalam melakukan praktik penanaman bakteri pada medium padat dan cair,
yaitu:
7
1. Inokulasi Bakteri dari Alam dengan pengenceran bertingkat.
sampai halus, masukkan ke dalam larutan pengencer aquades 5ml , godok/kocok sampai
merata, selanjutnya disebut sebagai pengenceran pertama 10-1. Lalu pipet 1ml dari 10-1
dimasukkan ke tabung reaksi yang berisi 9ml larutan pengencer, selanjutnya disebut
pengenceran kedua 10-2 lakukan sampai pengenceran terakhir yaitu 10-5. Setelah itu,
ambil 0,1ml pada pengenceran 10-5, 10-4 dan 10-3 teteskan ke dalam cawan petri yang
telah berisi media padat, sebarkan dengan menggunakan Batang L yang telah disterilkan
atau dengan cara menggoyangkan ke seluruh permukaan media, dan diinkubasi selama2
koloni.
Pertama nyalakan Bunsen dan siapkan biakan murni E.coli serta medium agar
miring yang baru. Ambil jarum ose lalu bakar dengan Bunsen hingga memijar
dengan tangan kanan). Ambil tabung biakan bakteri dan buka tutupnya dengan ibu jari
kemudian bakar mulut tabung dengan Bunsen (cukup dilewatkan saja). Ambil bakteri
dengan jarum ose lalu bakar kembali mulut tabung dan tutup dengan penutupnya.
Ambil medium agar miring baru dan bakar mulut tabung reaksi pada Bunsen.
Masukkan jarum ose ke dalam tabung medium namun jangan terlalu masuk kedalam
medium karena dapat menyebabkan medium rusak, lalu tanam bakteri dengan
menggerakkan jarum ose secara zig-zag. Bakar mulut tabung medium dan tutup kembali.
8
3. Penanaman bakteri pada medium agar tegak sama langkah-langkahnya dengan
penanaman bakteri pada medium agar miring, namun dalam penanaman bakteri pada
kedalam tabung medium dan membutuhkan medium agar tegak yang baru.
spreader untuk mencelupkan kedalam alcohol dan meratakan bakteri di medium. Serta
Dengan cara gores/streak untuk memisahkan koloni memiliki langkah yang sama
dengan cara sebelumnya dan menggunakan jarum ose serta cawan petri untuk
menanamkan bakteri dan cara menggoreskannya dengan arah zig zag, setelah goresan
yang terakhir bakar ose pada Bunsen. Buat kuadran goresan bakteri bakteri yang kedua,
yang berasal dari goresan pertama, buat sampai 4 kuadran goresan, setiap kali ganti
kuadran baru jarum ose dibakar dengan Bunsen. Setelah selesai, bakar jarum ose untuk
mematikan bakteri dan simpen kultur bakteri pada incubator pada posisi terbalik.
9
BAB IV
10
4.1.2 HASIL INKUBASI
11
4.1.3 HASIL IDENTIFIKASI
12
4.2 PEMBAHASAN
Isolasi merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan mikroba dengan tujuan
mikroba tersebut akan dijadikan biakan murni. Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
ose, lampu bunsen, inkubator, tabung reaksi, gelas kimia, gelas ukur, pipet volume, petri disk,
dan kaca pembesar. Sementara bahan yang digunakan adalah media agar dan sampel atau sumber
mikroba yang berasal susu basi. Kelompok kami melakukan pengambilan sampel mikroba yang
berasal dari susu basi dengan pengenceran sebanyak 10-4 dan 10-3 . Langkah pertama yang
dilakukan dalam melakukan praktikum ini adalah mempersiapkan alat dan bahan kemudian
melakukan sterilisasi terhadap alat dan tangan, serta area yang akan dilakukan praktikum dengan
cara menyemprotkan alkohol konsentrasi 70% pada tangan dan area yang dilakukan praktikum.
Kemudian ambil sampel berupa susu basi sebanyak 1 ml kemudian dilarutan aquades
dalam tabung reaksi, dan dilanjutkan pengenceran sampai didapatkan sampel dengan nilai 10-4
dan 10-3 , yaitu dengan cara melarutkan 1 ml larutan aquades, begitu seterusnya sampai empat
kali pengenceran sehingga didapatkan nilai 10-4 dan 10-3 . Setelah didapatka larutan sampel
dengan konsentrasi 10-4 dan 10-3 , sampel tersebut dimasukan ke dalam cawal petri dengan cara
didekatkan pada api Bunsen sambil diputar 360 derajat. Perlakuan ini dimaksudkan supaya
media tetap steril. Kemudian masukan media agar yang sudah disiapkan sebelumnya ke dalam
cawan petri, sambil didekatkan dan diputar 360 derajat didekat api Bunsen. Lalu tunggu sampai
media membeku dan lakukan langkah yang sama terhadap pengenceran lainnya, masukan ke
dalam inkubator.
Sterilisasi alat, tangan dan area serta media agar yang baru yang dipergunakan untuk
13
Setelah itu ambil inokulan yang telah di inkubasi dalam inkubator. Jarum yang
digunakan untuk memindahkan inokulan kedalam media baru yaitu dengan menggunakan jarum
ose. Jarum ose terlebih dahulu distelirkan dengan cara memanaskannya pada api Bunsen sampai
warnanya kemerahan lalu tunggu sampai hangat (di tandai dengan warna berubah kembali
menjadi hitam). Proses pemindahan dilakukan degan cara memasukan jarum ose kedalam media
inokulan untuk mengambil mikroba dengan teknik menggoreskannya. Goresan prtama dilakukan
pada mikroba yang berbentuk lingkaran kecil, kemudian memindahkannya kedalam media baru
dengan teknik penggoresan secara zigzag pada salah sattu sisi media baru. Kemudian sterilkan
Lalu pindahkan kedalam media agar baru dengan teknik penggoresan zig-zag pada sisi
yang lainnya. Pengambilam biakan mikroba dengan ukuran yang berbeda duharapkan dapat
menghasilkan isolat yang berbeda pula.Semua keiatan diatas dilakukam secara steril yaitu
Dari hasil identifikasi didapatkan bentuk mikroba inokulan berbentuk bulatan kecil dan
ada beberapa berbentuk bulatan besar, perbedaan ukuran dari mikroba tersebut mengindikasikan
bahwa mikroba yang tedapat dalam inokulan adalah heterogen atau lebih dari satu jenis.
14
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Mikroba merupakan organisme berukuran kecil yang sulit untuk dilihat tanpa
menggunakan peralatan bantu. Banyak diantara mikroba yang memiliki kemiripan bentuk dan
sifat sehingga tidak mudah untuk mempelajarinya. Diperlukan ketelitian dan kesabaran untuk
mempelajari mikroba. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mempelajari mikroba adalah
dengan mengidentifikasinya. Ada empat tahapan yang harus dilaksanakan apabila hendak
melakukan identifikasi mikroba, yaitu inokulasi, inkubasi, isolasi dan identifikasi. Keempat
tahapan ini dilaksanakan secara sistimatis dan benar sehingga mikroba dapat teridentifikasi.
5.1 SARAN
Saran kami dalam praktikum penanaman bakteri pada medium cair dan padat adalah agar
para praktikan lebih memperhatikan arahan dari asisten sehingga pada saat praktikum tidak
terjadi kesalahan serta memakan waktu yang lama untuk menyelesaikan penelitian dan saran
kami kepada pihak laboratorium ialah memperbesar atau memperluas wilayah kerja untuk
15
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen. 2011. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Ternak. UIN Alauddin. Makassar.
https://www.academia.edu/9920307/LAPORAN_PRAKTIKUM_MIKROBIOLOGI_Penan
16
LAMPIRAN
17
18
19