Anda di halaman 1dari 20

TM

6
SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH
Referensi
SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH

Bagi manusia, air minum adalah salah satu kebutuhan pokok yang
paling utama.
Penggunaan lain : mandi, cuci, BAB, produksi pangan,dsbnya.
Penyakit dapat dibawa oleh air pada saat manusia memanfaatkannya,
maka tujuan utama Penyediaan Air Minum/Bersih bagi masyarakat
adalah mencegah penyakit bawaan air.
Dengan pengetahuan ttg air bersih dan sistem pengelolaan yang baik,
diharapkan dapat menurunkan morbiditas penyakit bawaan air ini.
Soemirat,Juli,2000,Kesehatan Lingkungan

Sampai thn 1990, PAB masih dikelola oleh Depart.PU


(u/ masy. Kota) dan Depart. Kesehatan (u/ masy. Desa)
1990-sekarang : Depart PU hy mengurusi masalah
konstruksi dan teknis PAB. Depart Kesehatan :
meningkatkan kualitas manusia pemanfaat PAB.
Evaluasi dampak kesehatan selama kurun waktu 1969-
1990 menunjukkan liputan PAB dan sanitasi yg terus
meningkat, tetapi insiden penyakit bawaan air juga
terus meningkat.
Fenomena yang berkembang :
1. Liputan PAB (44%) dan sanitasi (26,8%) yang
msh rendah.
2. Meningkatnya PAB = meningkatnya limbah,
tetapi pengelolaan limbah kurang diperhatikan.
3. Pemanfaatan air yang kurang saniter, karena
pelaksanaan PAB & S kurang disertai dengan
penyuluhan higyene perorangan yang efektif.
Memperhatikan fenomena yng menjadi permasalahan air, maka perlu
memperhatikan :
Asas kelestarian
Asas keseimbangan
Asas kemanfaatan umum
Asas keterpaduan dan keserasian
Asas keadilan
Asas kemandirian
Asas transparansi dan akuntabilitas
Dengan memperbaiki :
1. Sistem pengaturan air tanah
2. Memperhatikan ketersediaan dan kelangkaan air
Untuk itu landasan : UU no 7 tahun 2004 tentang Pengelolaan Sumber
Daya Air.
Sistem penyediaan Air bersih dibagi menjadi 2,
sesuai dengan perletakkannya :
1. Di perkotaan (urban water supply)
2. Di pedesaan (rural water supply)

konsep PAB untuk kota kecil.pdf


1.Perkotaan (urban water supply)

Yang biasa digunakan adalah air permukaan, misalnya air sungai


dengan menggunakan proses pengolahan :
a. Air sungai mengalir dan masuk ke tempat pengambilan air (in take)
b. Kemudian dialirkan ke instalasi penyaringan air.
c. Selanjutnya di endapkan ke bak I
d. Di alirkan melalui tempat pembubuhan obat kimia (koagulan)
e. Kemudian di alirkan melalui saringan proses cepat sampai proses distribusi.
Pengolahan air lazimnya dikenal dengan 2 cara:
1. pengolahan lengkap (complete treatment process)
yaitu pengolahan lengkap baik fisik, kimia dan
bakteorologik.
2. Pengolahan sebagian (partial treatment process) yaitu
misalnya hanya proses kimiawi dan atau pengolahan
bakteorologik saja.
Pengolahan ini biasa dilakukan pada mata air bersih
dan dari sumur (dangkal ataupun dalam)
3 tingkatan pengolahan air
1. Pengolahan fisik yaitu suatu tingkat pengolahan yang bertujuan
untuk mengurangi/ menghilangkan kotoran-kotoran yang kasar,
penyisihan lumpur dan pasir, serta mengurangi kadar zat-zat organik
yang ada dalam air yang akan diolah.
2. Pengolahan Kimia yaitu suatu tingkat pengolahan
dengan menggunakan zat-zat kimia untuk membantu
proses pengolahan selanjutnya, misalnya dengan
pembubuhan kapur dalam proses pelunakan.
3. Pengolahan bakteorologik yaitu suatu tingkatan
pengolhan untuk membunuh/memusnahkan bakteri-
bakteri yang terkandung dalam air minum yakni
dengan cara membubuhkan kaporit (kaporisasi)
sebagai desinfektan.
Penyediaan air bersih di perkotaan (harus/ sudah)
melalui pengolahan terlebih dahulu sebelum di
distribusikan.
Hal ini karena tingkat pencemaran air di perkotaan
telah meningkat sampai terkadang melewati NAB.
Tabel Kebutuhan air bersih per bangunan
Sumber : Poerbo.Hartono, 1992, Utilitas Bangunan, Penerbit Djembatan, Jakarta
Kepmenkes RI No. 1204/ 2004 ttg Persyaratan Kesling RS

Bangunan PAB (liter/org/hari)

Flat/rumah tinggal 100-150


Sekolah 75
Industri 100
Institusi 400
Rumah Sakit >500 ltr/ tt/ hr
Hotel 3000 liter/kamar/hari
Penjara 50
Binatu 40 liter/kg cucian
Tempat cuci mobil 200 liter/sekali cuci
Tabel Kebutuhan air bersih untuk keperluan saniter
Sumber : Poerbo.Hartono, 1992, Utilitas Bangunan, Penerbit Djembatan, Jakarta

Alat PAB
Closet 8 liter/kali
Urinoir/ Bidet 30 liter/jam
Bathkuip /bak mandi 250 liter/kali
Douche/mandi pancuran 25 liter/kali
2. Pedesaan (rural water supply)

Air yang biasa digunakan :


a. Air tanah, yang diperoleh dari sumur gali, sumur dangkal, sumur
dalam (artetis) dan sumur pompa tangan.
b. Air permukaan : danau, sungai,waduk
c. Air hujan ; untuk pedesaan yang sangat sulit ditemukan air
permukaan atau air tanah, biasanya ditampung melalui
penampungan air hujan (PAH)
Pedesaan = pengolahan sgt sederhana.
PERHITUNGAN PEMAKAIAN AIR
Untuk perkotaan.
Pemakaian air bersih adalah 100 – 150 liter/org/hari.
1. Berapa pemakaian maksimal air bersih dalam sebulan??
2. Berapa pengeluaran atas biaya pemakaian air tsb, bila harga per
m3 =Rp. 2000 ?
Note :
Keluarga inti = 5 orang keluarga inti : ayah,ibu dan 3 anak.
Pemakaian air bersih sebulan :
5 x 150 liter/org/hr = 750 liter/hari.
750 liter x 30 hari = 22.500 liter=22,5m3

Jika harga 1m3 =Rp. 2000 maka


22,5 x Rp. 2000 = Rp. 45.000,00
Jadi biaya pemakaian air sebulan adalah sebesar Rp.
45.000,00.
PERHITUNGAN PEMAKAIAN AIR
Untuk pedesaan
Pemakaian air bersih adalah 60 liter/org/hari.
1. Berapakah pemakaian air bersih selama sebulan ?
2. Berapa biaya atas pemakaian air tsb harga 1m3 =Rp. 2000 ?

Dalam 1 rumah terdapat 5 orang keluarga inti : ayah,ibu dan 3 anak.


Pemakaian air bersih sebulan :
5 x 60 liter/org/hr = 300 liter/hari.
300 liter x 30 hari = 9000liter=9m3

Jika harga 1m3 =Rp. 2000 maka


9 x Rp. 2000 = Rp. 18.000,00

Jadi biaya pemakaian air sebulan adalah sebesar Rp.


18.000,00.

Anda mungkin juga menyukai