Nama:Syelbi Nurhaliza
Nim:19011015
Dikutip dari Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana, Panduan
bagi Petugas Kesehatan yang Bekerja dalam Penanganan Krisis Kesehatan akibat Bencana
di Indonesia, Depkes RI, 2007
Yang perlu diperhatikan untuk ketersediaan Air Bersih di tempat pengungsian, antara lain :
Standar minimum kebutuhan air bersih
Sumber air bersih dan pengolahannya
Beberapa cara pendistribusian air bersih berdasarkan sumbernya
Tangki penampungan air bersih
JELASKAN STANDAR MINIMUM KEBUTUHAN
AIR BERSIH
Air Permukaan (sungai dan danau) : Diperlukan pompa untuk memompa air ke
tempat pengolahan air dan kemudian ke tangki penampungan air di tempat
penampungan pengungsi . Area disekitar sumber harus dibebaskan dari kegiatan
manusia dan hewan
Mata Air: Perlu dibuat bak penampungan air untuk kemudian disalurkan dengan
pompa ke tangki air; b. Bebaskan area sekitar mata air dari kemungkinan
pencemaran
Sumur Pompa Tangan (SPT): a. Lantai sumur harus dibuat kedap air dan
dilengkapi dengan SPAL (saluran pembuangan air limbah); b. Bila lokasinya agak
jauh dari tempat penampungan pengungsi harus disediakan alat pengangkut
seperti gerobak air dan sebagainya
jelaskan Teknik penjernihan air cepat dipengungsian
Melakukan penjernihan air secara cepat apabila tingkat kekeruhan air yang ada
cukup tinggi.
Melakukan desinfeksi terhadap air yang ada dengan menggunakan bahan bahan
desinfektan untuk air
Melakukan pemeriksaan kadar sisa klor jika air dikirim dari PDAM
Melakukan pemeriksaan kualitas air secara berkala pada titik-titik distribusi
uraikan tahapan Desinfeksi air dengan kaporit dan
aquatab
Pada awal distribusi air: a). Air yang tidak dilakukan pengolahan awal, perlu
dilakukan pengawasan mikrobiologi, tetapi untuk melihat secara visual
tempatnya, cukup menilai ada tidaknya bahan pencemar disekitar sumber air yang
digunakan; b). Perlu dilakukan test kekeruhan air untuk menentukan perlu
tidaknya dilakukan pengolahan awal; b). Perlu dilakukan test pH air, karena untuk
desinfeksi air memerlukan proses lebih lanjut bilamana pH air sangat tinggi (pH
>5); c). Kadar klor harus tetap dipertahankan agar tetap 2 kali pada kadar klor di
kran terakhir (rantai akhir), yaitu 0,6 – 1 mg/liter air.
Pada distribusi air (tahap penyaluran air), seperti di mobil tangki air perlu
dilakukan pemeriksaan kadar sisa klor.
Pada akhir distribusi air, seperti di tangki penampungan air, bila air tidak
mengandung sisa klor lagi perlu dilakukan pemeriksaan bakteri Coliform.