Anda di halaman 1dari 16

Syuria Dinata

Labkesda Kab. Solok


 Sel tubuh manusia sebagian besar terdiri dari
air
 Keseimbangan air masuk dan keluar 
memerlukan suplai air minum
 Kegiatan sehari-hari lainnya memerlukan air
bersih
 Air minum (potable water) :
air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum (PERMENKES RI NO.
492/MENKES/PER/IV/2010)

 Air bersih (clean water) :


air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak
(PERMENKES RI NO. 416/MENKES/Per/IX/1990)
Diperbaharui
PERMENKES RI NO. 32 Tahun 2017
 Air Minum dari Air Bersih (dimasak dulu
sebelum dikonsumsi)
Diperoleh dari sumber : Air PDAM, air
sumur dll
 Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
 Air Minum Isi Ulang (AMIU)
Air PDAM ~ kualitas air bersih
Sumber air  air permukaan, pada umumnya telah
mengalami pencemaran fisik, kimia, biologis 
proses pengolahan konvensional sd advanced
Harus dimasak dulu
Air sumur
Harus dimasak dulu
Kualitas tergantung lokasi
Kandungan mineral tertentu
 AMDK
 Sumber air  mata air 
proses pengolahan
advanced, dikemas
dalam wadah
 Potable water
 Ada standart mutu
 Harga relatif mahal

 AMIU
 Sumber air  bervariasi
 proses pengolahan
advanced
 Harga lebih murah
dibanding AMDK
Syarat air minum aman bagi kesehatan,
apabila memenuhi persyaratan :
Fisika
Mikrobiologis
Kimiawi
Radioaktif

Yang dimuat dalam parameter wajib dan


tambahan
Fisika  Mikrobiologi

Bau, Warna, Kekeruhan, E-coli, Total Koliform


TDS, Rasa, Suhu

 Kimia
Arsen, Fluorida,Nitrit,
Nitrat, Aluminium,
Besi, Khlorida,
Mangan, pH, dll
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO.
416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air di
perbaharui dengan PERMENKES RI NO. 32 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan Dan persyaratan kesehatan air untuk keperluan higiene sanitasi,
kolam renang, solus per aqua, dan pemandian umum
• PERMENKES RI NO. 736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tatalaksana Pengawasan
Kuaitas Air Minum.
• PERMENKES RI NO. 492/menkes.per/iv/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
• KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN, RI No.
167/MPP/Kep/5/1997 tentang Peryaratan Teknis Industri dan Perdagangan AMDK


 Pengawasan kualitas air bertujuan untuk
mencegah penurunan kualitas dan
penggunaan air yang dapat mengganggu
dan membahayakan kesehatan, serta
meningkatkan kualitas air.
Kegiatan pengawasan kualitas air mencakup:
a. pengamatan lapangan dan pengambilan
contoh air
b. pemeriksaan contoh air
c. analisis hasil pemeriksaan
d. perumusan saran dan cara pemecahan
masalah yang timbul dari hasil kegiatan
sebagaimana dimaksud pada huruf a, b,
dan c
e. kegiatan tindak lanjut berupa pemantauan
upaya penanggungan/perbaikan termasuk
kegiatan penyuluhan.
 Pengawasan secara eksternal
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau KKP
khusus untuk wilayah kerja KKP
 Pengawasan secara internal

Penyelenggara air minum

Menteri, Kepala BPOM, Kepala Dinas Kesehatan


Propinsi dan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan
sesuai dengan tugas dan fungsi masing-
masing
 Pengawasan kualitas air mimun, meliputi:

1. Inspeksi sanitasi
2. Pengambilan sampel air
3. Pengujian kualitas air
4. Analisis hasil pemeriksaan laboratorium
5. Rekomendasi dan tindak lanjut
 Berdasar Kepmenkes RI No. NO.
907/MENKES/SK/VII/2002 yang melakukan
pengawasan terhadap kualitas air minum
adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
 Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2014
tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum
 Teknologi AMIU dan AMDK sama-sama
menggunakan teknologi advanced (maju) yg
bertujuan meningkatkan kualitas air bersih
menjadi air minum

 Standart air prodduksi AMIU harus sesuai dg


peraturan yg telah ditetapkan  masih ada
AMIU yg tidak memenuhi syarat

Anda mungkin juga menyukai