Anda di halaman 1dari 32

PEMASANGAN GELANG

IDENTIFIKASI PASIEN RESIKO


JATUH
No. Kode :SOP/UKP/VII/
SOP I/00
No. Revisi :00
Terbitan :22/8/ 2016
Halaman :½

Kepala Puskesmas Tanah Dr. Mindasari


Garam Nip.19660809200604 2 001

pengertian Cara menggunakan gelang risiko pasien jatuh pada pergelangan


tangan selama masa perawatan di rumah sakit.

Tujuan Untuk mengidentifikasi pasien yang beresiko jatuh selama masa


perawatan di rumah sakit

Kebijakan 1. Semua pasien rawat inap yang berisiko jatuh (risiko jatuh
sedang dan tinggi) harus dipasangkan gelang kuning penanda
risiko jatuh
2. Penilaian risiko jatuh dan pemasangan gelang risiko jatuh
dilakukan oleh PPJP

Prosedur A. Persiapan
1. Gelang Identitas Risiko Jatuh (Gelang Kuning)
2. Alat Tulis

B. Pelaksanaan
1. Siapkan gelang identitas risiko jatuh (gelang berwarna
kuning)
2. Isi label gelang dengan identitas pasien dan tingkat risiko
jatuh (nama, nomor rekam medis dan tingkat risiko jatuh)
sesuai berkas rekam medis pasien
3. Ucapkan salam
4. Sebut nama dan peran anda
5. Jelaskan maksud dan tujuan
6. Pasangkan gelang identitas pada pergelangan tangan kiri
pasien
7. Informasikan kepada pasien dan atau keluarga, bahwa
gelang identitas ini harus selalu digunakan hingga pasien
tidak beresiko untuk jatuh
8. Ucapkan terima kasih dan sampaikan
9. Dokumentasikan pemasangan gelang risiko jatuh pada
catatan keperawatan
C. Hal yang harus diperhatikan
1. Pemasangan gelang tidak boleh terlalu kencang
2. Gelang dilepas, apabila pasien sudah tidak berisiko jatuh

Unit Terkait 1. Unit Rawat Inap


2. Unit Gawat Darurat
PROSEDUR
KOMUNIKASI VIA TELEPON
ANTAR PARA PEMBERI
LAYANAN (DOKTER &
PERAWAT)
No. Kode :SOP/UKP/VII/
SOP I/00
No. Revisi :00
Terbitan :22/8/ 2016
Halaman :½

Kepala Puskesmas Tanah Dr. Mindasari


Garam Nip.19660809200604 2 001

pengertian Komunikasi efektif melalui telepon yang dilakukan oleh perawat


untuk melaporkan segala bentuk keluhan, keadaan dan
permasalahan pasien kepada dokter yang merawat secara tepat
waktu, lengkap, akurat , jelas dan dipahami oleh kedua belah
pihak.

Tujuan 1. Untuk menjalin kerjasama dokter & perawat.


2. Mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan
keselamatan pasien.
3. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.

Kebijakan 1. Permenkes nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011


2. SK Kepala Puskesmas NO / KAPUS/UKP/VIII/2016
Tentang Penyusunan Rencana layanan Medis
Prosedur 1. Identifikasi pasien secara langsung dengan tanya nama pasien
atau keluarga bila pasien tidak sadar, melihat gelang
identifikasi dan siapkan status pasien.
2. Verifikasi identitas pasien sesuai antara gelang pasien, status
pasien dan nama pasien.
3. Tekan nomor ekstensi dokter yang merawat pasien
4. Setelah terdengar nada sambung ucapkan salam
5. Laporkan identitas pasien meliputi nama, jenis kelamin, umur,
keluhan, hasil pemeriksaan dan pengamatan serta obat-obatan
bila ada.
6. Tanyakan tindak lanjut pengobatan kepada dokter yang
merawat.
7. Catat secara lengkap perintah dari dokter yang merawat pada
form yang telah disediakan.
8. Konfirmasi apa yang sudah dituliskan dan bacakan ulang
kepada pemberi perintah (dokter ).
9. Eja ulang obat-obat yang diberikan secara perlahan-lahan
terutama untuk obat-obatan yang termasuk dalam golongan
NORUM ( Nama obat rupa obat mirip ),untuk konsultasi
pertelpon yang nama obat mirip, blangko terlampir untuk
obat-obat yang nama mirip.
10. Cantumkan tanda cawang pada kolom membaca ulang isi
laporan bila sudah dibacakan ulang.
11. Telpon ulang pemberi perintah bila laporan belum dibacakan
ulang,dan konfirmasikan ulang isi perintah.
12. Cantumkan nama lengkap dan tanda tangan pelapor pada
form yang telah disediakan.
13. Cantumkan tandatangan saksi yang ikut mendengarkan saat
menelpon dokter (bisa keluarga pasien, perawat jaga, pasien
sendiri ,dokter jaga,dokter yang merawat sebelumnya )
14. Ucapkan terima kasih dan salam.
15. Mintakan tanda tangan saat dokter visite.

Unit Terkait Unit gawat darurat


Unit Ruang rawat inap
Unit Rawat jalan
KONSULTASI KEDOKTER
SPESIALIS
No. Kode :SOP/UKP/VII/
S I/00
O No. Revisi :00
Terbitan :22/8/ 2016
P Halaman :½

Kepala Puskesmas Tanah Dr. Mindasari


Garam Nip.19660809 200604 2 001

pengertian Konsultasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan


untuk menanyakan diagnosa dan atau therapi (rencana tindakan)
terhadap pasien yang memerlukan ke Dokter Spesialis
Tujuan Proses pelayanan yang memerlukan konsultasi dapat dilakukan
secara akurat dan optimal.

Kebijakan Konsultasi ke Dokter Spesialis dilakukan oleh dokter jaga IGD


dan perawat.
Prosedur 1. Setiap pasien yang datang ke IGD kemudian langsung
ditangani oleh dokter jaga IGD.
2. Untuk kasus umum yang dapat diatasi oleh dokter jaga IGD,
maka pasien diberikan therapi dan diobservasi oleh dokter
jaga IGD dan untuk pasien kondisi pasien yang membaik
maka pasien dapat dirawat jalan.
3. Untuk kasus yang memiliki masalah spesifik dan memerlukan
konsultasi kepada Dokter Spesialis maka dokter jaga
menghubungi dokter konsulen dengan menelepon ke nomor
HP/Telepon rumah /nomor telepon lain yang dapat dihubungi.
4. Dokter jaga IGD meneruskan advis therapi dari dokter
spesialis dalam status rekam medis pasien.
5. Perawat untuk melakukan

Unit Terkait 1. Unit gawat darurat


2. Unit rawat inap
PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
KRITIS

No. Kode : SOP/UKP/VII/I/00


SOP No. Revisi :00
Terbitan :22/8/ 2016
Halaman :½

Kepala Puskesmas Tanah Dr. Mindasari


Garam Nip.19660809 200604 2
001

Pengertian Pelaporan Hasil Pemeriksaan Kritis adalah proses penyampaian


nilai hasil pemeriksaan kritis dari Diagnostik/penunjang kepada
DPJP yang memerlukan penanganan segera di Unit Rawat Inap

Tujuan 1. Penanganan kepada pasien Rawat Inap dengan nilai hasil


kritis dapat di lakukan dengan segera
2. Memastikan pasien sudah mendapatkan terapi / perawatan
yang benar.
3. Menghindari kesalahan medis yang dapat berakibat kejadian
yang tidak diharapkan pada pasien (pasien savety).

Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO / KAPUS/UKP/VIII/2016


Tentang Penyusunan Rencana layanan Medis
Prosedur 1. Setelah perawat menerima hasil pemeriksaan kritis dari Unit
Departemen penunjang maka :

a. 05 menit pertama : Perawat harus segera


melaporkan pada dr jaga/IGD yang bertugas pada
saat itu, langkah berikutnya .
b. 10 menit ke dua : Dokter jaga harus melaporkan pada
Dokter Konsulen.

2. Setelah DPJP menerima laporan tentang nilai hasil


pemeriksaan kritis dari penanggung jawab
Diagnostik/penunjang maka :

a. DPJP segera memberikan instruksi kepada dokter


jaga/IGD.
b. Dokter jaga/IGD melaksanakan tindakan,
mencatat/mendokumentasikan ke dalam Rekam medis
tentang instruksi DPJP.
c. Dokter jaga/IGD memantau dan melaporkan
perkembangan pasien.
3. Dokter/Perawat melaporkan nilai hasil kritis dari
Diagnostik/penunjang tetap menggunakan teknik Catat,Baca
dan Konfirmasi ulang.

Unit Terkait 1. Unit gawat darurat


2. Unit rawat inap
IDENTIFIKASI PASIEN
DENGAN MENGGUNAKAN
NAMA
SOP No. Kode
No. Revisi
: SOP/UKP/VII/I/00
:00
Terbitan :22/8/ 2016
Halaman : 1/1

Kepala Puskesmas Tanah Dr. Mindasari


Garam Nip.19660809 200604 2 001

pengertian Memberikan minum berupa ASI/PASI pada bayi mengunakan cup


Tujuan 1. Memenuhi kebutuhan nutrisi
2. Memenuhi kebutahan elektrolit
Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO / KAPUS/UKP/VIII/2016 Tentang
Penyusunan Rencana layanan Medis
Prosedur A. Persiapan Alat
1. Rekam medis.
2. Kartu berobat.
3. Kartu identitas.
4. Gelang pasien.
B. Tahap kerja
1. Di bagian pendaftaran :
a. Sapa pasien ( oleh petugas pendaftaran ).
b. Menanyakan data pasien, nama, tanggal lahir, alamat.
c. Dicatat di form identitas pasien di input ke komputer.
2. Di bagian rawat jalan / IGD :
a. Petugas menyapa dan menanyakan kartu identitas pasien.
b. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien dengan catatan rekam
medis yang ada di bagian rawat jalan.
c. Petugas menanyakan riwayat alergi obat pada pasien.
d. Petugas memanggil pasien untuk mendapat pemeriksaan dokter
dengan menyebutkan nama lengkap sesuai urutan antrian pasien.
e. Dokter mengkonfirmasi identitas pasien ( nama dan alamat )
sebelum memeriksa pasien.
Dokter memberikan pelayanan medis dan resep ( dalam resep
tertera : nama, usia, tanggal resepan, riwayat alergi, tanda tangan
dokter ).
3. Di bagian farmasi :
a. Petugas farmasi mnerima resep.
b. Sebelum obat diserahkan petugas menanyakan dan memastikan
bahwa nama, dan obat telah sesuai dengan kondisi pasien.
4. Di bagian laboratorium / fisioterapi :
a. Menanyakan nama minimal 2 kata, alamat, golongan darah
( khusus laboratorium ) sebelum pemeriksaan / pengambilan
sample dilakukan.
5. Dibagian rawat inap :
a. Perawat memeriksa kesesuaian identitas, kondisi pasien dengan
data identitas di rekam medis.
b. Pemasangan gelang identitas pada pasien, isi data pada gelang
adalah nama, umur, alamat.
c. Pemberian gelang tambahan untuk pasien riwayat alergi.
d. Pemberian gelang tambahan untuk pasien resiko jatuh.
e. Papan identitas ditulis dan diletakkan di bed atau ruang bilik
pasien.
f. Di nurse station, perawat memisahkan obat antar pasien dengan
memberikan nama label kotak obat.
g. Seluruh petugas medis dan paramedis harus mengkonfirmasi
identitas pasien dengan melihat gelang identitas sebelum
melakukan tindakan atau pemberian obat.
Sebelum pasien pulang dilakukan pengecekan gelang identitas dan
dilakukan pencopotan

Unit Terkait 1. Bagian pendaftaran.


2. Rawat jalan.
3. UnitGawat darurat.
4. Unit Rawat inap.
5. Farmasi.
6. Laboratorium.
KONSULTASI KE DOKTER JAGA

No. Kode :SOP/UKP/VII/


SOP I/00
No. Revisi :00
Terbitan :22/8/ 2016
Halaman :½

Kepala Puskesmas Tanah Dr. Mindasari


Garam Nip.19660809 200604 2
001

pengertian Suatu kegiatan melaporkan kondisi pasien ke dokter jaga yang


diawali dengan menyampaikan situasi yang sedang terjadi dengan
pasien, hal-hal yang melatarbelakangi kondisi klinis pasien, hasil
penilaian perawat dan apa yang dilakukan untuk memperbaiki
kondisi pasien tersebut.

Tujuan 1. Memberikan informasi kondisi terakhir pasien kepada


dokter.
2. Memperoleh tindak lanjut dalam memperbaiki kondisi pasien
Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO / KAPUS/UKP/VIII/2016
Tentang Penyusunan Rencana layanan Medis
Prosedur 1. Perawat rawat inap menghubunggi dokter jaga di rungan
dokter
2. Perawat rawat inap melaporkan kondisi pasien yang paling
spesifik dengan tehnik :
Situasion : seperti keluhan pasien, tanda tanda vital,
pemeriksan penujang yang sudah ada hasinya
Bacground : yang terdiri dari diagnosa masuk, tanggal
masuk, tindakan yang sudah dilakukan, obat – obatan yang
diberikan dan catumkn informasi klinis yang lain.
Assesment : penilaian pasien pada situasi tersebut seperti “
Saya tidak yakin apa masalahnya, tetapi pasien memburuk “
Rekomendation : “perlu pemeriksaan ulang atau tidak” /
ada tambahan terpi atau tidak.
3. Dokter bangsal atau igd melihat pasien dan melakukan
pemeriksaan
4. Setelah pemeriksaan, dokter menulis advisnya pada lembar
catatan perkembangan dengan mencantumkan tanggal dan
jam pemeriksaan
5. Perawat membacakan kembali hasil advice dokter untuk
konfirmasi ulang
6. Dokter memberikan verifikasi kebenaran atas konfirmasi
ulang perawat.
Unit Terkait Unit rawat inap
PERTEMUAN TINJAUAN
MANAJEMEN
No. Kode : SOP/ADM/III/I/00
SOP No. Revisi :01
Terbitan :02/04/ 2017
Halaman :½

Kepala Puskesmas Tanah Dr. Mindasari


Garam Nip.19660809 200604 2 001

1. Pengertian Pertemuan tinjauan manajemen adalah : Pertemuan yang dilakukan


oleh tim mutu secara periodik untuk meninjau kinerja sistem Tim
mutu dan kinerja pelayanan / upaya Puskesmas, untuk memastikan
kelanjutan, kesesuaian, kecukupan, dan efektifitas sistem tim mutu
dan sistem pelayanan.

2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah- langkah bagi pimpinan


Puskesmas, tim mutu dan penanggung jawab program agar
bertanggung jawab menerapkan perbaikan kinerja yang
berkesinambungan yang tercemin dalam pengelolaan dan
pelaksanaan kegiatan sehari-hari.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO / KAPUS/ADM/IV/2017 Tentang


Rapat Tinjauan Tim mutu.
4. Referensi Buku manajemen Kesehatan Revisi, Djoko Widjono, 2000
5. Langkah - langkah 1. Tim Mutu bersama Kepala Puskesmas mempersiapkan
pertemuan tinjauan manajemen rencana waktu, tempat,
agenda, dan siapa saja yang akan diundang
2. Tim Mutu mengundang peserta pertemuan
3. Kepala Puskesmas memberikan sambutan dan arahan acara
tinjauan manajemen
4. Tim Mutu memimpin pertemuan tinjauan manajemen
melaksanakan sesuai agenda, memimpin proses paparan/
diskusi selama pertemuan berlangsung
Dengan agenda pembahasan :
a. Tinjauan terhadap pertemuan majemen yang lalu
b. Pembahasan hasil audit internal
c. Pembahasan umpan balik/keluhan pelanggan
d. Hasil penilaian kepuasan pelanggan
e. Hasil penilaian kerja
f. Masalah-masalah operasional yang terkait dengan sistem
manajemen mutu, penyelenggaraan pelayanan (klinis dan
UKM )
5. Tim Mutu memberikan umpan balik / kesimpulan rapat
tinjauan manajemen
6. Tim Mutu membuat rekomendasi dari hasil pembahasan
rapat tinjauan mutu untuk perbaikan selanjutnya
7. Petugas notulensi mendokumentasikan proses rapat tinjauan
mutu, wakil pembahasan, hasil dan rekomendasi
8. Tim Mutu sebagai pimpinan rapat menutup rapat dengan
do’a bersama
6. Bagan alur (jika
dibutuhkan)
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Kepala Puskesmas, Tim Mutu, Penanggung Jawab Upaya pelayanan
9. Dokumen terkait 1. Undangan rapat
2. Daftar hadir
3. Notulen Tinjauan Manajemen
4. Tindak lanjut Tinjauan Manajemen
10. Rekaman histori No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
Wakil Manajemen Tim mutu 02/04/2017
mutu
MENYIAPKAN DAN
MEMASANG TERAPI SINAR
No. Kode : SOP/UKP/VII/I/00
SOP No. Revisi :00
Terbitan :22/8/ 2016
Halaman :½

Kepala Puskesmas Tanah Dr. Mindasari


Garam Nip.19660809 200604 2 001

pengertian Pemberian terapi sinar pada bayi baru lahir dengan sinar berintensitas
tinggi dan berspektrum terlihat untuk mengurangi kadar bilirubin
indirek

Tujuan Mengurangi kadar bilirubin indirek

Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO / KAPUS/UKP/VIII/2016 Tentang


Penyusunan Rencana layanan Medis
Prosedur A.Persiapan Pasien

1. Pastikan identitas pasien


2. Kaji kondisi bayi (adanya hambatan, riwayat perdarahanm
fraktur)
3. Jelaskan maksud dan tujuan pada keluarga
4. Libatkan orang tua

b.Persiapan Alat

1. Penutup Mata
2. Lampu flourense
3. Box bayi
4. Alas box bayi
5. Penutup

C.Persiapan Perawat

1. Lakukan pengkajian ; umur, prematuritas, baca catatan


keperawatan dan medis
2. Rumuskan diagnosa terkait
3. Buat perencanaan tindakan (intervensi)
4. Cuci tangan dan siapkan alat

D.Cara Kerja

1. Berikan salam, perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat


2. Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan pada keluarga
3. Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya
4. Cuci tangan dengan air mengalir dan keringkan tangan dengan
handuk
5. Siapkan box atau inkubator
6. Hangatkan box atau inkubator hingga suhu 28- 30 c
7. Nyalakan lampu
8. Pasang sprei putih pada inkubator untuk memantulkan sinar ke
bayi
9. Letakan bayi dibawah sinar fototerapi dengan jarak 30- 35 cm
10. Tutup mata bayi
11. Ubah posisi bayi tiap 3 jam
12. Beri minum bayi sesuai kebutuhan yakinkan kebutuhan cairan
yang diberikan adekuat
13. Observasi status hidrasi, awasi tanda- tanda kekeringan pada
kulit bayi, kulit pecah-pecah, kemerahan
14. Catat jumlah minum yang diberikan, frekuensi BAB,
karakteristik feses
15. Jaga keadekuatan termogulasi bayi
16. Jaga bayi tetap bersih dan kering, pertahankan jadwal mandi
bayi
17. Hindari penggunaan minyak / lotion pada tubuh bayi
18. Lakukan pendokumentasian

Unit Terkait Ruang Perinatologi


PEMANTAUAN / MONITORING
NYERI PADA NEONATUS
No. Kode : SOP/UKP/VII/I/00
SOP No. Revisi :00
Terbitan :22/8/ 2016
Halaman :½

Kepala Puskesmas Tanah Dr. Mindasari


Garam Nip.19660809 200604 2 001

pengertian Memantau pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan


yang muncul akibat kerusakan jaringan actual dan potensial atau yang
digambarkan sebagai kerusakan
Tujuan Mengetahui skala nyeri pada neonatus
Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO / KAPUS/UKP/VIII/2016 Tentang
Penyusunan Rencana layanan Medis
Prosedur A. Persiapan Alat
 Formulir pemantauan nyeri
 Alat tulis
B. Tahap kerjas
1. Lakukan monitoring sesuai dengan skala nyeri pasien
a. Nyeri ringan dilakukan penilaian ulang dilakukan setiap shift / 8
jam
b. Nyeri sedang dilakukan penilaian ulang tiap 2 jam
c. Nyeri berat dilakukan penilaian ulang setiap jam sampai kondisi
bayi normal.
2. lakukan dokumentasi di formulir pantauan nyeri pada neonatus

Unit Terkait Ruang Perinatologi


MENIMBANG BAYI
No. Kode : SOP/UKP/VII/I/00
SOP No. Revisi :00
Terbitan :22/8/ 2016
Halaman : 1/1

Kepala Puskesmas Tanah Dr. Mindasari


Garam Nip.19660809 200604 2 001

pengertian Mengukur berat badan bayi dengan timbangan


Tujuan 1. Mengetahui berat badan bayi
2. Menentukan pengobatan dan diet
Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO / KAPUS/UKP/VIII/2016 Tentang
Penyusunan Rencana layanan Medis
Prosedur A. Persiapan Alat
 Timbangan bayi
 Pengalas
 Kertas dan pulpen
B. Tahap kerja
1. Cuci tangan
2. Bersihkan timbangan
3. Letakkan pengalas diatas timbangan
4. Tekan stars, pastikan angka menunjukkan 0
5. Letakkan bayi diatas timbangan, tunggu sampai alat selesai

mengukur

6. Angkat bayi dari timbangan dan letakan kembali ke


inkubator/ tempat tidur bayi
7. Rapikan alat-alat
8. Lakukan pendokumentasian dicatatan keperawatan.
Unit Terkait Ruang Perinatologi
PEMBERIAN TERAPI INJEKSI
No. Kode : SOP/UKP/VII/I/00
SOP No. Revisi :00
Terbitan :22/8/ 2016
Halaman :½

Kepala Puskesmas Tanah Dr. Mindasari


Garam Nip.19660809 200604 2 001

pengertian Pemberian obat dengan cara memasukan obat melalui pembuluh


vena dengan menggunakan spuit
Tujuan 1. Untuk mendapatkan reaksi obat yang lebih cepat
2. Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan
3. Untuk memasukan obat dengan volume yang lebih besar
Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO / KAPUS/UKP/VIII/2016 Tentang
Penyusunan Rencana layanan Medis
Prosedur Persiapan Alat
 Sarung tangan steril
 Siapkan obat yang akan diberikan
 Alkohol scrub
 Nacl 0,9 %
 spuit

B. Tahap kerja
1. Cuci tangan sesuai SPO
2. Lihat kondisi pasien
3. Pastikan kembali obat yang akan diberikan
4. Pasang sarung tangan
5. Lakukan desinfektan pada threeway dan sekitar tempat
memasukan obat
6. Berikan obat secara perlahan dan spoel dengan nacl
secukupnya
7. Observasi reaksi bayi
8. Rapikan alat-alat
9. Lakukan pendokumentasian
Unit Terkait Ruang Perinatologi

CUCI TANGAN
No. Kode : SOP/UKP/VII/I/00
SOP No. Revisi :00
Terbitan :22/8/ 2016
Halaman :½

Kepala Puskesmas Tanah Dr. Mindasari


Garam Nip.19660809 200604 2 001

pengertian Membersikan tangan dengan sabun / desinfektan dan air bersih


yang mengalir dan dengan menggunakan 6 langkah cuci tangan

Tujuan Sebagai acuan bagi perawat, petugas rawatan, dan pengunjung


rawatan mencuci tangan yang efektif sesuai dengan prosedur 6
langkah

Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO / KAPUS/UKP/VIII/2016 Tentang


Penyusunan Rencana layanan Medis

Prosedur Persiapan Alat


 Desinfektan
 Bak dan air mengalir
 tissue

B. Tahap kerja
1. gosok telapak tangan dengan telapak tangan
2. Gosok punggung dan sela sela jari tangan kiri dengan jari
tangan kanan dan lakukan sebaliknya
3. Gosok kedua telapak tangan dan sela sela jari
4. Jari jari sisi dalam dan dua tangan saling mengunci
5. Gosok ibu jari kiri berputar dengan penggunaan tangan kanan
begitu sebaliknya
6. Jari kiri menguncup gosok memutar. Kekanan dan ke kiri pada
telapak tangan dan sebaliknya.
Unit Terkait Ruang perinatologi
IGD
RAWAT INAP

PEMASANGAN NGT
No. Kode : SOP/UKP/VII/I/00
No. Revisi :00
SOP Terbitan :22/8/ 2016
Halaman :½

Kepala Puskesmas Tanah Dr. Mindasari


Garam Nip.19660809 200604 2 001

pengertian Melakukan pemasangan selang dari rongga mulut sampai ke lambung

Tujuan 1. Sebagai pedoman bagi perawat dalam melakukan pemasangan ogt


2. Memberikan makanan dan obat – obatan
3. Membilas / mengumbah lambung
4. Mengeluarkan cairan/ udara dari lambung

Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO / KAPUS/UKP/VIII/2016 Tentang


Penyusunan Rencana layanan Medis
Prosedur A.Persiapan Alat

 NGT sesuai ukuran (no 5 dan No 8 )


 Spuit 3 cc atau 5 cc
 Stestoskop
 Plastik / botol untuk menampung cairan lambung
 Kassa
 Plester dan gunting
 Wadah berisi air hangat
 Bengkok
 Sarung tangan
B.Persiapan Pasien

 Bayi dalam keadaan tenang


 Posisi tidur dengan kepala semi ekstensi setelah NGT masuk
kepala difleksikan

C.Tahap Kerja

 Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan


 Lakukan nasal higeine
 Letakan pengalas diatas dada pasien
 Ukur panjang selang ang akan dimasukan :ukur jarak dari tepi
mulut kedaun telinga bawah dan bawah proseus xiphoideus
sternum
 Beri tanda pada panjang selang yang sudah diukur
 Masukan selang berlahan-lahan
 Cek posisi dengan melaksanakan auskultasi dengan memasukan
udara 2-4 cc atau lakukan aspirasi lambung.
 Lakukan pendokumentasian

Unit Terkait Ruang Perinatologi

PEMBERIAN MINUM MELALUI


NGT
SOP No. Kode
No. Revisi
: SOP/UKP/VII/I/00
:00
Terbitan :22/8/ 2016
Halaman :½

Kepala Puskesmas Tanah Dr. Mindasari


Garam Nip.19660809 200604 2 001

pengertian Memberikan minuman kepada bayi sesuai dengan kebutuhan


melalui selang Ngt
Tujuan 1. Memberikan makanan cair kedalam lambung
2. memperbaiki dan mempertahankan status nutrisi
3. Untuk pemberian obat
Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO / KAPUS/UKP/VIII/2016 Tentang
Penyusunan Rencana layanan Medis
Prosedur Persiapan Alat
 Spuit sesuai kebutuhan
 Stetoskop
 Makanan cairan/ susu
 Air putih

B. Tahap kerja
1. Cuci tangan sesuai SPO
2. NGT no 5 sudah terpasang
3. Cek posisi NGT dengan menggunakan Stetoskop
diletakkan diperut lala dimasukkan udara dengan spuit
( bila ada bunyi, posisi baik) atau di aspirasi
4. Masukkan makanan cair / susu secara perlahan- lahan
5. Bilas dengan air secukupnya(kalau pakai Sufor)
6. Tutup NGT dan Observasi toleransi minum
7. Rapikan alat-alat

Catat jumlah makanan cair / susu yang diberikan pada lembar


pendokumentasian.
Unit Terkait Ruang Perinatologi

INKUBATOR
No. Kode : SOP/UKP/VII/I/00
SOP No. Revisi : 00
Terbitan :22/8/ 2016
Halaman :½

Kepala Puskesmas Tanah Dr. Mindasari


Garam Nip.19660809 200604 2 001

pengertian Alat medis yangberfungsi untuk menjaga suhu sebuah ruangan supaya
suhu tetap konstan/ stabil.
Tujuan 1. Penghangatan berkelanjutan bayi dengan berat badan < 1500
gr yang tidak dapat dilakukan kangaroo mother care .
2. Untuk bayi sakit berat : sepsis, gangguan napas berat

Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO / KAPUS/UKP/VIII/2016 Tentang


Penyusunan Rencana layanan Medis
Prosedur 1. Bersihkan inkubator dengan desinfektan setiap hari dan
bersihkan secara keseluruhan/ setiap akan digunakan
2. Tutup matras dengan kain bersih
3. Kosongkan air reservoir
4. Atur suhu
5. Hangatkan inkubator sebelum digunakan
6. Lepaskan baju bayi dan segera diberikan pakaian kembali
setelah selesai
7. Tutup indikator secepat mungkin jaga lubang selalu tertutup
agar inkubator tetap hangat
8. Gunakan satu inkubator untuk satu bayi

Unit Terkait Ruang Perinatologi

PEMASANGAN INFUS PUMP


No. Kode : SOP/UKP/VII/I/00
No. Revisi :00
SOP Terbitan :22/8/ 2016
Halaman :½

Kepala Puskesmas Tanah Dr. Mindasari


Garam Nip.19660809 200604 2 001

pengertian Infusion pompa adalah suatu alat untuk review mengatur jangka waktu
cairan atau obat yang masuk ke hearts sirkulasi darah pasien beroperasi
lansung ke pembuluh darah.
Tujuan 1. Untuk menjaga pemberian cairan parenteral sesuai kebutuhan
klien.
2. Mencegah kelebihan volume cairan yang diberikan.
Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO / KAPUS/UKP/VIII/2016 Tentang
Penyusunan Rencana layanan Medis
Prosedur Persiapan Alat
 Infus Pump dan tiang penyangga
 Cairan infus
 Infus set sesuai dengan kebutuhan alat infus pump

B. Tahap kerja
1. Bawa alat ke dekkat klien .
2. Siapkan cairan infus dan infus set dan gantungkan ditiang
penyangga infus pump.
3. Pasangkan bagian selang pada infus set pada infus pump,
pastikan tidak ada udara pada selang.
4. Pasang drip sensor ( jika ada) sesuai dengan jenis infus pump
pada tempat tetesan infus set.
5. Nyalakan infus pump.
6. Atur infus set pada infus pump sesuai infus set yang digunakan
dan jenis infus pump yang digunakan.
7. Atur jumlah cairan yang akan diberikan pada pasien tiap jam
dan total cairan keselurahan yang akan dimasukkan.
8. Tekkan star untuk memulai pemberian cairan.
9. Jika ada hal yang kurang tepat alat akan memberikan
peringatan dengan suara dan lampu yang menyala merah.
10. Evaluasi respon pasien terhadap pemberian cairan.

Unit Terkait Ruang Perinatologi


PEMASANGAN SYARINGE
PUMP
No. Kode : SOP/UKP/VII/I/00
SOP No. Revisi :00
Terbitan :22/8/ 2016
Halaman :½

Kepala Puskesmas Tanah Dr. Mindasari


Garam Nip.19660809 200604 2 001

pengertian Syaringe pump adalah suatu alat yang digunakan untuk mengatur
pemberian medikasi intravena pada klien.
Tujuan 1. Menjaga pemberian medikasi intravena sesuai kebutuhan
klien.
2. Memberikan medikasi dengan dosis kecil dan waktu yang lama.
Kebijakan SK Kepala Puskesmas NO / KAPUS/UKP/VIII/2016 Tentang
Penyusunan Rencana layanan Medis
Prosedur Persiapan Alat
 Syaringe pump dan standar infus
 Spuit 5cc, 10cc, 20cc dan 50cc lubang tepi dan medikasi
klien
 Selang penghubung

B. Tahap kerja
1. Bawa semua alat kedekat klien.
2. Siapkan spuit.
3. Pasang spuit ke syaringe pump dan kunci.
4. Sambungkan selang penghubung dan spuit k akses intravena
klien.
5. Tekan tombol on.
6. Atur jumlah medikasi yang akan diberikan dalam cc/jam
dengan memutar dial setting.
7. Tekan start untuk memulai pemberian medikasi.
8. Jika ada hal yang kurang tepat, alat akan memberikan
peringatan dengan suara dan lampu yang menyala merah.
9. Evaluasi respon klien terhadap pemberian cairan.
Unit Terkait Ruang Perinatologi

Anda mungkin juga menyukai