Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN

AUDIT INTERNAL UNIT GAWAT DARURAT


TAHUN 2018

I. Pendahuluan:

Audit merupakan kegiatan mengumpulkan informasi actual dan signifikan

melalui interaksi secara sistematis (pemeriksaan, pengukuran dan penilaian yang

 berujung pada penarikan kesimpulan), Objektif dan terdokumentasi yang berorientasi

 pada asaz penggalian nilai atau manfaat dengan cara membandingkan antara standar yang
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

NO JENIS KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN

1 Melakukan audit UGD  Penyusunan rencana program audit

 Penyusunan KAK audit internal untuk unit

yang akan diaudit

Pemberitahuan kepada unit yang akan di

audit

 Pelaksanaan kegiatan audit sesuai jadwal

Analisis hasil audit


b. Metoda audit:

Metoda dalam pelaksanaan audit internal adalah: Observasi, wawancara, dan

telaah dokumen

c. Instrumen audit:

Instrumen yang digunakan dalam melakukan audit internal meliputi:

a. Kuesioner untuk wawancara

 b. Panduan observasi

c. Check list

Instrumen audit tersebut disusun pada saat menyusun kerangka acuan kegiatan
Panduan Observasi

Bahan Observasi Ya/Tidak

1. Luas bangunan IGD disesuaikan dengan beban


kerja Puskesmas.
2. Lokasi gedung harus berada dibagian depan, mudah
di- jangkau oleh masyarakat dengan tanda-tanda yang
jelas dari dalam dan luar Puskesmas.
3. Harus mempunyai pintu masuk dan keluar yang ber-
beda dengan pintu utama (alur masuk ken-
daraan/pasien tidak sama dengan alur keluar) kecuali
pada klasifikasi IGD level I dan II.
4. Ambulans/kendaraan yang membawa pasien harus
dapat sampai di depan pintu yang areanya
terlindung dari panas dan hujan (catatan: untuk
lantai IGD yang
Instrumen Audit Unit Gawat Darurat

INSTRUMEN AUDIT UNIT GAWAT DARURAT:

Nama unit yang diaudit:


Auditor :
Waktu pelaksanaan :
Instrumen Audit :

No Kriteria audit Daftar Pertanyaan Fakta lapangan Temuan audit Rekomendasi


audit
1.Unit layanan KlinisApa yang menjadi indikasi pasien untuk memerlukan
pelayanan UGD?

Berapa persentase kunjungan pasien di puskesmas yang direkomendasikan untuk pelayanan di UGD?
Adakah pernah ditemukan keluhan dari pasien berkaitan dengan pelayanan UGD?

1 Pelaksanaan triase Apakah ada prosedur triase ?


gawat darurat

Bagaimana pelaksanaan triase gawat darurat (lakukan


pengamatan terhadap penanganan pasien gawat darurat)
Jika tidak dilakukan sesuai prosedur, mengapa ? Adakah upaya yang dilakukan untuk mengupayakan pelaksanaan triase sesuai dengan prosedur ?
Layanan dan bangunanBerapa luas bangunan UGD?
UGD

Adakah insiden yang pernah terjadi sehubungan dengan


layanan laboratorium?
Adakah masalah atau kendala yang terjadi sehubungan dengan layanan UGD?
Panduan Observasi UGD

Evaluasi
 No Uraian Kegiatan Ada Sebagian Tidak Tindak hasil
ada Analis
lanjut tindak
lanjut

1 Input: 10 5 0
a. Undang-undang no.4 tahun 2009
b. Permenkes 75 tahun 2014
c.Permenkes 5 tahun 2014
d. buku standar puskesmas tahun 2013
e. SK Kepala Puskesmas tentang Pelayanan (Kasus-kasus) UGD
f.SK Pengkajian awal
g.SK TIM Kesehatan UGD
h. MOU kerjasama dengan faskes lanjutan
i.SK kepala Puskemas tentang Petugas UGD
 j. SK Penanganan Pasien berisiko Tinggi
k. SK Pelayanan rujukan pasien
l. Pedoman internal penyelenggaraan pelayanan ugd
m. SOP Triase
SOP Rujukan Pasien
SOP Pendelegasian wewenang
SOP Kasus Gawat Darurat
SOP Penangan pasien berisiko tinggi
SOP Transportasi Rujukan
SOP kewaspadaan universal
SDM
a. Jumlah Petugas SESUAI PERMENKES 75/2014 TENTANG STANDAR PUSKESMAS
b.Sertifikat Kompetensi petugas medis dan paramedis : SIP,SIPP,SIK
c. Sertifikat Pelatihan PPGD medis dan paramedis
BANGUNAN (STANDAR DI LIHAT DI PENGELOLA SARANA PRASARANA ,CROSS-CHECK BAGIAN
KESLING- SANITASI)
a. Kebersihan Ruangan
b.Kondisi Ruangan (tidak bocor, tidak Lembab)
c. Kran siku dan air yang mengalir
d.Ventilasi
Peralatan
/ ASPAK
a. standar alat UGD
obat-obatan emergensi: injeksi adrenalin,aminophylin,dexamethasone,diphenhydramin,ranitidine
b. ,spuit 1 cc,infuse set,O2(standar buku PPGD TERBARU)
c. APD
d.Tempat sampah Medis/ Non Medis
e.Bahan Habis Pakai
f.Lemari alat
g. Pembuangan limbah
h.Kalibrasi alat (sterilisasi)
Proses
a. Perencanaan
Penetapan indikator mutu ugd
Kesepakatan pengisian rekam medis
Kesepakatan dan sosialisasi tindakan dan observasi tindakan
Kelengkapan informed consent
Pengelolaan resiko keselamatan pasien
Menyusun Jenis-Jenis pelayanan di
UGD
Membuat Kerangka Acuan Pelatihan Bagi petugas :
PPGD UNTUK AWAM,REFRESHING TENTANG KASUS-KASUS YANG SERING TERJADI AGAR PETUGAS MAMPU MENANGANI
melengkapi peralatan sarana prasarana Menyusun Alur Pelayanan UGD
b. Pelaksanaan
SOP
SOP Askep UGD SOP Triase
SOP Rujukan Pasien
SOP Pelimpahan tugas dan kewenangan SOP Kasus Gawat Darurat
SOP Penangan pasien berisiko tinggi SOP Transportasi Rujukan
SOP kewaspadaan universal c. Check
Rekam Medis:informed consent(persetujuan atau penolakan tindakan),register kunjungan, Lembar Observasi
Buku Tindakan Form Rujukan
3OutputGrafik kunjungan
grafik tindakan grafik rujukan
grafik kasus terbanyak pantauan indikator kinerja ugd
Persyaratan Fisik Bangunan : (Lembar Observasi)

1. Luas bangunan IGD disesuaikan dengan beban kerja Puskesmas.

2. Lokasi gedung harus berada dibagian depan, mudah dijangkau oleh masyarakat dengan tanda-tanda yang jelas dari dalam dan luar Puskesmas.

3. Harus mempunyai pintu masuk dan keluar yang berbeda dengan pintu utama (alur masuk kendaraan/pasien tidak sama dengan alur keluar)  kecuali pada klasifikasi
IGD level I dan II.

4. Ambulans/kendaraan yang membawa pasien harus dapat sampai di depan pintu yang areanya terlindung dari panas dan hujan (catatan: untuk lantai IGD yang tidak
sama tinggi dengan jalan ambulans harus membuat ramp).

5. Pintu IGD harus dapat dilalui oleh brankar.

6. Memiliki area khusus parkir ambulans yang bisa menampung lebih dari 2 ambulans (sesuai dengan beban Puskesmas)

7. Susunan ruang harus sedemikian rupa sehingga arus pasien dapat lancar dan tidak ada “cross infection” , dapat menampung korban bencana sesuai
dengan kemampuan Puskesmas, mudah dibersihkan dan memudahkan kontrol kegiatan oleh perawat kepala jaga.

8. Area dekontaminasi ditempatkan di depan/diluar IGD atau t erpisah dengan

IGD. 9. Ruang triase harus dapat memuat minimal 2 (dua) brankar.

10. Mempunyai ruang tunggu untuk keluarga pasien.

11. Apotik 24 jam tersedia dekat IGD.

12. Memiliki ruang untuk istirahat petugas (dokter dan perawat)

Anda mungkin juga menyukai