Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Mutu Air


Beberapa pengertian mengenai mutu air menurut Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia (PPRI) nomor 82 tahun 2001 antara lain :

a. Sumber air adalah wadah air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah,
termasuk dalam pengertian ini akuifer, mata air, Sungai, rawa, danau, situ, waduk, dan
muara;

b. Mutu air adalah kondisi kualitas air yang diukur dan atau diuji berdasarkan parameter-
parameter tertentu dan metode tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;

c. Kelas air adalah peringkat kualitas air yang dinilai masih layak untuk dimanfaatkan bagi
peruntukan tertentu;

d. Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya di dalam air;

2.2. Persyaratan Mutu Air

Menurut PPRI No. 82 Tahun 2001. Pasal 8. (1) klasifikasi mutu air ditetapkan
menjadi 4 (empat) bagian, diantaranya :

a. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan
atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan
tersebut;

b. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi
air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan ,air untuk mengairi pertanaman, dan
atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut;

c. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air
tawar, peternakan, air untuk imengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang
mempersyaratkan air yang sama dengan kegunaan tersebut;
d. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi,pertanaman
dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990


bahwa air yang digunakan untuk kepentingan umum wajib diuji kualitas airnya. Pengelolaan
mutu air ini di lakukan oleh laboratorium yang telah ditunjuk oleh gubernur, sebagaimana
yang telah disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) No. 82 Tahun
2001. Pasal 16 (1) bahwa gubernur menunjuk laboratorium lingkungan yang telah
diakreditasi untuk melakukan analisis mutu air dan mutu air limbah dalam rangka
pengendalian pencemaran air.

Berdasarkan permenkes No.416/MENKES/PER/IX/1990, persyaratan mutu air bersih


terdiri dari :

1. Syarat Fisik

Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Selain itu juga suhu
air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang lebih 25°c, dan apabila terjadi
perbedaan maka batas yang diperbolehkan adalah 25°C ± 3°C.

2. Syarat Kimia

Kandungan zat kimia dalam air bersih yang digunakan sehari-hari hendaknya tidak
melebihi kadar maksimum yang diperbolehkan seperti tercantum dalam Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990. Penggunaan air yang
mengandung bahan kimia beracun dan zat-zat kimia ainnya yang melebihi ambang
batas berakibat tidak baik bagi kesehatan dan material yang digunakan manusia.

3. Syarat Mikrobiologis

Pada umumnya sumber – sumber air yang terdapat di alam bumi ini mengandung
bakteri. Jumlah dan jenis bakteri bermacam–macam dan berbeda-beda sesuai dengan
tempat dan kondisi yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, air yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari haruslah bebas dari bakteri patogen. Bakteri golongan coli tidak
merupakan bakteri golongan patogen, namun bakteri ini merupakan indikator dari
pencemaran air oleh bakteri patogen.
4. Syarat radioaktivitas

Apapun bentuk radioaktivitas efeknya adalah sama dilihat dari segi parameternya,
yakni dapat menimbulkan kerusakan pada sel-sel yang terpapar. Kerusakan dapat
berupa kematian, dan juga perubahan komposisi genetik. Kematian sel dapat diganti
kembali apabila tidak seluruh sel mati. Perubahan genetis dapat menimbulkan berbagai
penyakit seperti kanker dan mutasi.

5. Syarat bakteriologis

Air minum tidak boleh mengandung bakteri-baktrei penyakit dan juga tidak boleh
mengandung bakteri-bakteri penyakit dan juga tidak boleh mengandung bakteri-bakteri
coli yang telah melebihi batas tertentu yaitu 1 coliper 100 ml air. Bakteri golongan ini
berasal dari usus besar dan tanah.

2.3. Istilah – Istilah dalam Analisa Air

1. Sumber Air

Sumber air adalah wadah air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah,
termasuk dalam pengertian ini mata air, sungai, rawa, danau,waduk, dan muara

2. Pengelolaan Kualitas Air

Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas air
yang diinginkan sesuai peruntukannya untuk menjadi agar kualitas air tetap dalam
kondisi alamiahnya

3. Pengendalian pencemaran air

Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan


pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai
dengan baku mutu air

4. Mutu Air

Mutu air adalah kondisi kualitas air yang diukur dan atau diuji berdasarkan parameter-
parameter tertentu dan metoda tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
5. Kelas Air

Kleas air adalah peringkat kualitas air yang dinilai masih layak untuk dimanfatkan bagi
peruntukan tertentu

6. Kriteria Mutu Air

Kriteria mutu air adalah tolok ukur mutu air untuk setiap kelas air

7. Air Minum

Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan
yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum

8. Air Baku

Air Baku adalah air yang berasal dari sumber air permukaan, aair tanah, air hujan dan
air laut yang memenuhi baku mutu tertentu sabagai air baku untuk air minum

9. Kebutuhan Pokok Air Minum

Kebutuhan pokok air minum sehari-hari adalah air untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari yang digunakan untuk keperluan minum, masak, mandi, cuci, peturasan, dan
ibadah

10. Penyediaan Air Minum

Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif

11. Sistem Penyediaan Air Minum

SPAM adalah satu kesatuan sarna dan prasarana penyediaan air minum

Analisa air tentunya bisa di lakukan dalam berbagai metode, salah satu metode yang
digunakan untuk menganalisa kandungan air adalah metode titrasi. Dalam Titrasi sendiri
banyak istilah istilah yang belum bias akita temukan. Seperti :

1. Larutan standar
Larutan yang telah diketahui konsentrasinya secara akurat. Penentuan konsentrasi
larutan standar dilakukan melalui proses yang disebut dengan standarisasi. Larutan
standar ini juga bisa disebut sebagai titran.
2.Standarisasi
Proses penentuan konsentrasi larutan standar dengan menggunakan zat lain yang
dikenal dengan nama standar primer.

3. Titik akhir titrasi


Titik atau keadaaan dimana reaksi telah berjalan secara sempurna dimana dapat kita
amati dengan mengunakan mata telanjang. Titik akhir titrasi merupakan signal dimana
memberitahukan kita untuk memberhentikan penambahan larutan standar.Titik akhir
titrasi ini dapat diamati dengan menggunakan indikator.

4.Titik ekivalen
Titik atau keadaan dimana antara analit dengan larutan standart tepat bereaksi secara
stikiometri.

5.Analit
Larutan zat yang akan ditentukan konsentrasinya secara titrimetri. Sebutan lain dari
analit adalah titer.

6. Volume titrasi
yaitu volume larutan standar yang diperlukan untuk melakukan satu kali titrasi.

7.Alikuot/Aliquot
Mengambil sampel dengan porsi tertentu. Seporsi dari keseluruhan bagian. Misalnya
Anda melarutkan sampel hingga volumenya 25 mL, selanjutnya Anda hanya
mengambil 5 mL dengan menggunakan pipet ukur, maka bagian sampel yang 5 mL ini
disebut sebagai alikuot.

8. COD
COD ( Chemical Oxygen Demand ) adalah pengukuran kebutuhan oksigen untuk
mengoksidasi senyawa terlarut dan partikel organik di air.
COD ( Chemical Oxygen Demand ) adalah ukuran oksigen yang dikonsumsi selama
dekomposisi bahan organik dan oksidasi bahan kimia anorganik seperti amonia dan
nitrit. Chemical Oxygen Demand merupakan parameter kualitas air yang penting
karena, mirip dengan BOD, ia dapat menilai dampak effluen air limbah yang akan
dibuang pada lingkungan penerima (badan air). Tingkat COD tinggi menandakan
banyaknya jumlah bahan organik yang teroksidasi pada sampel, yang akan mengurangi
tingkat oksigen terlarut (DO). Penurunan DO dapat menyebabkan kondisi anaerob,
yang dapat merusak kehidupan air. Tes COD sering digunakan sebagai alternatif untuk
BOD karena waktu analisa yang lebih singkat.
9. DO
DO atau kadar oksigen terlarut menyatakan kandungan oksigen di dalam air.
Kemampuan air dalam melarutkan oksigen sangat tergantung pada suhu air, tekanan
gas oksigen dan kemurnian air.
10. BOD
BOD atau Biochemical Oxygen Demand adalah suatu karakteristik yang menunjukkan
jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme (biasanya bakteri) untuk
mengurai atau mendekomposisi bahan organik dalam kondisi aerobik (Umaly dan
Cuvin, 1988; Metcalf & Eddy, 1991). Sekali lagi, Boyd (1990) menegaskan bahwa
bahan organik yang terurai menjadi BOD adalah bahan organik yang siap terurai
(bahan organik yang mudah terurai).
11. TOC

Total Organic Carbon (TOC) adalah jumlah carbon yang menempel/terkandung didalam


senyawa organik dan digunakan sebagai salah satu indikator kwalitas air (air bersih
maupun air limbah).

Anda mungkin juga menyukai