&
Manajemen Evakuasi
LATAR BELAKANG & TUJUAN
RENCANA TANGGAP DARURAT
LATAR BELAKANG
Hampir semua sektor industri bisa dipastikan mempunyai potensi kondisi darurat
saat menjalankan aktifitas bisnis perusahaan. Maka, diperlukan program rencana &
kesiapan menghadapi kondisi/tanggap darurat.
Tujuan
Program Rencana & Kesiapan Tanggap Darurat
• UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 3 (1) & 9 (3) Tentang Keselamatan Kerja
• PerPres RI No. 17 Tahun 2018 Tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana dalam keadaan tertentu
• PerMen Kesehatan RI Nomor 48 Tahun 2016 Standar keselamatan dan kesehatan kerja perkantoran
• PerMen PUPR No. 14 Tahun 2017 Tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung
• PerMen PU No. 26 Tahun 2008 Tentang persyaratan teknis sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan
lingkungan
• KepMenaker No. 186 Tahun 1999 Tentang unit penanggulangan kebakaran ditempat kerja
Referensi lain
• SNI 03 – 1746 – 2000: Tata cara perencanaan dan pemasangan sarana jalan ke luar untuk
penyelamatan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung
• SNI 03-6574-2001: Tata Cara Perancangan Pencahayaan Darurat, Tanda arah dan Sistem
Peringatan Bahaya pada Bangunan Gedung
• OSHA – CRP 1910.120
• Superfund Amendment and Reauthorization Act (SARA) of 1986, Title III on Emergency Planning
and Cumminity Right to Know
• ISO 45001:2018 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Persyaratan
Klausul 8.2)
• ISO 14001:2015 tentang Sistem Manajemen Lingkungan (Persyaratan Klausul 8.2)
DEFINISI KEADAAN DARURAT
DEFINISI
Keadaan Darurat dan Keadaan Darurat Bencana adalah pengertian yang sama.
Sebagaimana tertuang dalam Penjelasan PP 21/2008 pasal 23 dan Perpres 17/2018
pasal 1 angka 3 bahwa Keadaan Darurat adalah keadaan yang mencakup status
Siaga Darurat, Tanggap darurat hingga transisi darurat ke pemulihan.
1. Melakukan Penerapan
Peraturan PerUndangan dan 2. Menyiapkan Prosedur, dll
3. Menyiapkan ERP & fungsi
identifikasi pontensi kondisi Menentukan infrastruktur &
penanggulangannya secara
darurat sarana yang dibutuhkan
detail
1. Melakukan Penerapan Peraturan PerUndangan dan identifikasi potensi kondisi darurat
APAR Hydrant
Sprinkler
Heat Detector
Smoke Detector
3. Menyiapkan ERT fungsi penanggulangannya secara detail
Saat Bencana
3 PERIODE DALAM KONDISI DARURAT / BENCANA
• Periode panik
Suasana panik, kacau balau, bingung, saling menyalahkan, situasi mencekam.
• Periode darurat-terkendali
Situasi panik sudah mulai reda, dan sudah memperoleh informasi dari
berbagai sumber.
Kantor Pusat Contact person in case of emergency Lokasi Proyek Contact person in case of emergency
Pengertian
EXIT
Tujuan
1. Sistem Komunikasi :
- pemberitahuan awal
3 . Pemandu Evakuasi
Jika telah dievakuasi & kondisi darurat telah dikendalikan, selanjutnya koordinator
MUSTER
POINT
EXIT
4 . Sarana Evakuasi
- koridor
- pintu darurat
- tangga darurat
- jendela rescue
- temporary shelter
EMERGENCY EXIT
EXIT
5 . Organisasi Evakuasi
- penanggung jawab
- sistem pelaporan
- tim rescue
50
PROSEDUR
EVAKUASI KEBAKARAN
1. Timbulnya Keadaan Darurat
2. Bunyi alarm
3. Seluruh manusia dalam lokasi dinstruksikan utk
evakuasi (toilets and small rooms)
4. Menghubungi pemadam kebakaran
5. Menutup/menghalangi sebaran api dan
melindungi escape routes
6. Proses dan mesin dimatikan bila memungkinkan,
ambil tindakan penyelamatan jiwa
7. Petugas pemandu evakuasi membimbing ke
assembly point dan melaporkan siapapun yang
telah terselamatkan.
51
PROSEDUR
EVAKUASI GEMPA
1. Evakuasi dilakukan mengikuti jalur evakuasi yang telah ditentukan. Penanggungjawab lantai memberikan aba-
aba kepada rekan yang lain untuk memimpin proses evakuasi.
2. Barang berharga dan alat komunikasi jika memungkinkan dibawa pada saat gempa dengan catatan tidak
menghambat proses evakuasi.
3. Evakuasi dilakukan dengan tertib dan tidak saling dorong mendorong. Wanita yang menggunakan sepatu hak
tinggi diminta untuk dilepas guna menghindari kesulitan pada saat evakuasi.
4. Penanggungjawab lantai membawa rekan-rekan ke area evakuasi (berkumpul) untuk dilakukan absensi dan
memberikan tindakan P3K jika ada korban.
5. Jika tidak memungkinkan untuk evakuasi, berlindung dibawah peralatan furnitur yang cukup kuat dan tidak
terbuat dari kaca. Pegang kaki furnitur tersebut selama terjadinya gempa.
6. Jika tidak ada furnitur, dapat berlindung pada pondasi bangunan yang kuat dan tahan terhadap gempa. Jangan
lupa untuk melindungi kepala dan memperhatikan benda-benda yang berjatuhan.
7. Apabila gempa sudah selesai, dapat keluar menuju area evakuasi (berkumpul). Jika terjebak didalam runtuhan
bangunan, maka cobalah untuk tetap tenang dan jika memungkinkan menghubungi rekan lain menggunakan
alat komunikasi yang dibawa.
52
PROSEDUR
EVAKUASI BANJIR
Bila terjadi bencana alam banjir yang datang secara perlahan-lahan, semua karyawan harus mengamankan
lingkungan sekitarnya dari kemungkinan bahaya banjir yang lebih besar, yang dapat terjadi, disamping harus
memperhatikan keselamatan dirinya, misalnya :
1. Menyingkirkan benda-benda, sampah atau apapun yang dapat menghambat / menyumbat jalannya air.
2. Mematikan arus listrik dari kabel atau alat yang mungkin dapat terendam air.
3. Memindahkan file atau dokumen dengan jarak 30 cm atau lebih tinggi dari lantai sebelum meninggalkan
ruangan.
4. Bila hal tersebut tidak bisa ditangani sendiri, minta bantuan orang lain atau yang berwenang.Untuk
menunggu keadaan selanjutnya, Kepala Bagian harus memonitor dan melakukan tindakan-tindakan
pencegahan lainnya di lapangan dengan meminta bantuan kepada bawahannya.
5. Bila keadaan bertambah buruk dan menjurus kepada keadaan darurat maka lakukan tindakan pencegahan
dan penanggulangan keadaan darurat yang sesuai.
6. Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab membuat laporan terjadinya banjir termasuk kerusakan bila
ada kepada pihak-pihak yang terkait.
53
PROSEDUR
EVAKUASI GEMPA TSUNAMI
1. Merunduk, Lindungi Kepala dan Bertahan di tempat aman!
2. Beranjaklah beberapa langkah menuju tempat aman terdekat.
3. Tetaplah di dalam ruangan sampai guncangan berakhir dan anda yakin telah aman untuk keluar.
4. Menjauhlah dari jendela.
5. Jika anda sedang di tempat tidur, tunggu dan tetaplah disana sampai gempa mereda, lindungi kepala anda dengan
bantal.
6. Jika anda berada di luar ruangan, carilah titik aman yang jauh dari kemungkinan rubuhnya bangunan, pohon, dan
kabel. Rapatkan badan anda ke tanah.
7. Jika anda di dalam mobil, melambatlah dan kemudikan mobil anda menuju titik aman, keluarlah dari kendaraan dan
lakukan evakuasi.
8. Periksalah diri anda, apakah ada yang terluka. Lindungi diri anda dari bahaya selanjutnya dengan memakai celana
panjang, baju lengan panjang, sepatu dan sarung tangan.
9. Tolonglah orang lain yang luka. Berikan pertolongan pertama terhadap korban yang cedera serius.
10. Jika terjadi kebakaran. Cari pemadam api. Matikan gas jika anda mencium bau gas atau jika menurut anda gas
tersebut mengalami kebocoran.
11. Hidupkan radio untuk mendengarkan instruksi dan informasi.
54
Prosedur
Evakuasi Ancaman Bom
Rekam Pembicaraan Yang Terjadi: 7. Kapan bom akan meledak
1. Semakin banyak informasi yang dapat diperoleh dari si 8. Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab
penelepon, semakin besar peluang ancaman tersebut segera melapor kepada pejabat yang terkait atau
dapat diatasi. petugas yang ditunjuk.
2. Pada saat menerima ancaman bom, sangatlah penting 9. Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab
bagi si penerima telepon untuk berusaha bersikap menindak lanjuti laporan yang diterima dengan
tenang dan jangan menutup telepon bahkan setelah segera melakukan tindakan penanganan keadaan
telepon tersebut telah diputus. Line/jalur "yang terbuka" darurat.
ini mungkin dapat digunakan untuk menelusuri Laporkan Telepon Yang Diterima
keberadaan si penelepon. Segera laporkan kepada Polisi dengan menggunakan
3. Selama menerima telepon dari orang/sipenelpon saluran telepon yang lain.
diusahakan tetap tenang. Lakukan Evakuasi
4. Mengupayakan agar si penelpon terus bicara dan Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab
mencatat seluruh percakapan : memberikan penjelasan kepada semua pegawai mengenai
5. Dimana bom dipasang langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi
6. Berapa banyak bom yang dipasang kondisi darurat akibat ancaman bom.
55
CEK LIST
PEMERIKSAAN
FASILITAS EVAKUASI
56
CHECKLIST FASILITAS EVAKUASI
4 Susunan dan type alarm yang digunakan diinformasikan pada seluruh pekerja
57
CHECKLIST FASILITAS EVAKUASI
58
CHECKLIST FASILITAS EVAKUASI
59
BASIC FIRE FIGHTING
Apakah API?
I.F.S.T.A. (HAL. 3) ESSENTIALS OF FIRE FIGHTING
Api adalah suatu reaksi rantai kimia yang dikenal sebagai pembakaran
Apakah
kebakaran? Api yang tidak dikehendaki dan tidak dapat
dikendalikan dan dapat menimbulkan kerugian
baik harta benda maupun korban jiwa.
Teori Segitiga Api
Tiga unsur Api
• Sumber oksigen adalah
dari udara, dimana
dibutuhkan paling • Sumber panas diperlukan
sedikit sekitar 15% untuk mencapai suhu
volume oksigen dalam penyalaan sehingga
udara agar terjadi dapat mendukung
pembakaran. terjadinya kebakaran.
Dalam proses kebakaran terjadi rantai reaksi kimia, dimana setelah terjadi proses difusi antara
oksigen dan uap bahan bakar, dilanjutkan dengan terjadinya penyalaan dan terus dipertahankan
sebagai suatu reaksi kimia berantai, sehingga terjadi kebakaran yang berkelanjutan.
65
Sistem proteksi kebakaran
✓ ALARM
✓ SPRINKLER
✓ HYDRAN
✓ APAR
KLASIFIKASI KEBAKARAN
APAR (ALAT PEMADAM API RINGAN)
PENGERTIAN;
Suatu alat pemadam kebakaran yang dapat dijinjing / dibawa,
dioperasikan oleh satu orang, berdiri sendiri, mempunyai berat
antara 0,5 kg -16 kg dan digunakan pada api awal.
Media Pemadam
Jenis-Jenis Apar
Jenis basah :
Air
➢ Busa
Jenis kering :
➢ POWDER
➢ CO2
➢ HALLON
➢ CLEANT AGENT
(FE 100,FM 200,dll)
Apar Jenis Foam (busa)
FOAM
Keuntungannya :
bila terkena foam maka bahanbakar tidak akan
menyala kembali.
kekurangannya :
Tidak boleh digunakan untuk kebakaran kelas c.
Apar Jenis Powder
Menurut Kelas Kebakaran Yang
Di Padamkan,Powder di bagi Menjadi 3 Macam
Halon
Halon
Halon
APAR JENIS CLENT AGENT
❑ Jenis apar pengganti hallon :
➢ Tidak meninggalkan residu.
➢ Untuk kebakaran klas A,B & C.
➢ Tidak menghantarkan listrik.
❑ Kelebihannya :
➢ Ringan dan ramah
terhadap lingkungan.
TANDA PEMASANGAN
APAR APAR
Inpeksi Apar
1. Tabung harus dalam keadaan baik
( tidak berkarat).
2. Etiket harus dapat dibaca dan
dimengerti dengan jelas.
3. Segel harus dalam keadaan utuh .
4. Selang harus tahan tekanan tinggi &
dlm keadaan baik.
5. Untuk storage pressure tekanan
tidak boleh kurang dari batas yang
telah ditentukan .
6. Belum lewat masa kadaluwarsa .
Pemeriksaan berkala
➢ APAR jenis Powder, CO 2 ,
Pemeriksaan paling cepat
setahun sekali, dan 5 tahun sekali
tabung harus dites untuk pengisian
kembali atau penggantian baru.
➢ APAR jenis Busa :
Pemeriksaan paling cepat setahun
sekali dan paling lambat dua tahun
sekali.
➢ Bila dipandang perlu pemeriksaan
dapat dilakukan sewaktu-waktu.
KEGAGALAN APAR
Salah penempatan
Belum terlatih
Petugas
Tidak terampil
Kwalitas isi Rendah
Prosedur Pengoperasian Apar
1. Tarik Pin.
2. Bebaskan Nozzel.
3. Tekan Handle.
4. Sapukan.
86
TEKNIK PEMADAMAN
KEBAKARAN
METODA PEMADAMAN KEBAKARAN
- Cooling
- Smothering
- Starvation
- Breaking Chain Reaction
BAHAN BAKAR
COOLING/PENDINGINAN
BAHAN BAKAR
94
95
96
Kebutuhan Personil
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
97
98
99
100
101
102
103
104
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN
MENTERI TENAGA KERJA
NOMOR KEP. 186/MEN/
1999
105
LAMPIRAN III : KEPUTUSAN
MENTERI TENAGA KERJA
NOMOR KEP. 186/MEN/
1999
106
www.garudasystrain.go.id
Contoh struktur
Tim Tanggap
Darurat
Pengaruh Prosentase Kandungan Gas-Gas
Terhadap Kondisi Tubuh Manusia
(ASHRAE= American Sociey of Heating, Refrigerating)
terima kasih