Anda di halaman 1dari 11

E. 370000.013.

01
MELAKUKAN TINDAKAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP BAHAYA DALAM
PENGOLAHAN AIR LIMBAH
ELEMEN KOMPETENSI :
1. Mengidentifikasi Bahaya dan Resiko Kecelakaan Kerja saat Mengolah Air Limbah
a.Alat Pelindung Diri (APD) dipergunakan sesuai prosedur
b.Bahaya saat mengolah air limbah diidentifikasi sesuai potensi bahaya
c.Resiko kecelakaan kerja saat mengolah air limbah diidentifikasi sesuai potensi bahaya.
2. Melakukan tindakan perbaikan untuk mengurangi bahaya dan resiko kecelakaan kerja saat mengolah air
limbah
a.Lokasi berbahaya di area IPAL yang harus diberi pengaman diperiksa sesuai hasil identifikasi bahaya
dan pengendalian resiko.
b.Bahan atau barang yang berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja di area IPAL disimpan sesuai
prosedur
c.Personil yang bertugas dalam pengolahan air limbah diperiksa sesuai prosedur K3
3. Mempersiapkan tanggap darurat dalam pengolahan air limbah
a.Peralatan tanggap darurat dalam pengolahan air limbah diidentifikasi sesuai hasil identifikasi bahaya
dan pengendalian resiko.
b.Peralatan tanggap darurat dalam pengolahan air limbah digunakan sesuai prosedur K3
c.Tanggap darurat di area IPAL dilaksankan sesuai prosedur
4. Melaporkan hasil tindakan K3 dalam pengolahan air limbah
a. Hasil pelaksanaan tindakan K3 dalam pengolahan air limbah disusun sesuai prosedur
b. Laporan hasil pelaksanaan tindakan K3 dalam pengolahan air limbah dikomunikasikan sesuai prosedur.
BAHAYA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DAN RESIKO
KECELAKAAN

- Bahaya adalah sumber, situasi, atau tindakan yang berpotensi mencenderai manusia atau sakit
penyakit atau kombinasi dari semuanya.
- Bahaya lebih bersifat “peluang” munculnya ancaman, seperti penyakit gatal-gatal, tenggorokan
kering.
- Potensi Bahaya akan muncul dari proses/pelaksanaan pengolahan air limbah; dari zat-zat yang
diolah (baik yang digunakan sebagai bahan pengolah maupun hasil pengolahan), dan dari
kuatnya suara yang dikeluarkan oleh mesin-mesin pengolah.

- Resiko Kecelakaan adalah kemungkinan terjadinya ancaman yang bisa menimbulkan kerugian
jiwa dan raga manusia bersifat sementara maupun permanen (cacat fisik atau kematian).
- Resiko kecelakaan bisa muncul akibat karena kesalahan prosedur (human error) dalam
operasional.
K3 (KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA)

• K3 ADALAH KEGIATAN MENJAMIN DAN MELINDUNGI KESELAMATAN DAN KESEHATAN TENAGA


KERJA MELALUI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN DAN PENYAKIT YANG TIMBUL AKIBAT
BEKERJA.

• Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) dan APK (Alat Pengaman Kerja)
• Tujuan APD dan APK untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja atau terkena
penyakit yang tidak diinginkan, sehingga pekerja harus memakai APD pada saat bekerja,
dan memperhatikan APK secara cermat, serta mengetahui tata letak alat “tanggap
darurat”
• Tanggap Darurat merupakan semua aktivitas (perencanaan dan koordinasi dengan pihak
eksternal; dan peralatan yang disiapkan untuk menghadapi kondisi darurat serta
penanggulangannya.
TANGGAP DARURAT

• UNTUK ANTISIPASI TERHADAP KONDISI EMERGENCY, MAKA DIPERLUKAN PROSEDURAL TANGGAP DARURAT
• ANTISIPASI DENGAN PERALATAN DAN SDM TERLATIH TERHADAP TANGGAP DARURAT (OBAT-OBATAN, APAR,
DAN TIM TANGGAP DARURAT)
• ANTISIPASI KONDISI BAHAYA DALAM SKALA BESAR; PERLU ADANYA KOORDINASI DENGAN PIHAK EKSTERNAL
SEPERTI KLINIK/RUMAH SAKIT, DAN PEMADAM KEBAKARAN SETEMPAT.
• PELATIHAN UNTUK MENGHADAPI TANGGAP DARURAT, HARUS DILAKUKAN UNTUK MENYIAPKAN KONDISI
BAHAYA DAN DALAM RANGKA PENANGANAN DI TINGKAT PERTAMA.
• PERALATAN TANGGAP DARURAT SELALU TERPERIKSA DAN TERDAFTAR SECARA BERKALA; DALAM RANGKA
KESIAPSIAGAAN
PENGAMANAN LOKASI BERBAHAYA

# TATA LETAK PERALATAN


Untuk mengurangi Resiko Kecelakaan penempatan peralatan disesuaikan dengan derajat
bahayanya; apabila beresiko tinggi, maka ditempatkan ditempat yang aman (tertutup, tidak
bisa diakses oleh sembarang orang, dan menempatkan camera pengintai)

Peralatan harus diidentifikasi tingkat bahaya nya, agar bias diposisikan di tempat yang aman
Untuk areal yang sempit; ketinggi alat harus menyesuaikan dengan tingkat resikonya. Apabila
alat-alat berat (sangat tidak direkomendasikan pada tempat yang tinggi)

# PEMBERIAN PENGAMANAN
Untuk mengurangi resiko kecelakaan dan bahaya, pengamanan melalui pembuatan pagar
(pengaman), menyiapkan orang yang mengawasi secara langsung maupun tidak langsung
(camera pengawas), dan Rambu-rambu peringatan.
Pengamanan yang berlapis harus diterapkan secara procedural dan terus menerus.
MEMAHAMI SEMUA RESIKO DAN BAHAYA
Semua Orang yang bekerja di areal Pengolahan Air Limbah (utamanya) HARUS MEMAHAMI secara pasti
semua kemungkinan BAHAYA dan Resiko kecelakaan Kerja

Antisipasinya dengan pemakaian APD; semua orang yang terlibat harian mengetahui fungsi APD; missal
respirator (untuk menghindari terhirupnya secara langsung bau yang menyengat), ataupun penggunaan
Sarung tangan (agar tidak kontak secara langsung)

Mengerti dengan semua APK; dalam rangka mengurangi kecelakaan kerja akibat kelalaian ataupun
ketidakpedulian terhadap kondisi lapangan.

Penerapan PROSEDUR KERJA YANG JELAS, untuk mengurangi resiko bencana dan bahaya dapat dibuat
SOP dalam pengelolaan air limbah dan keharusan menerapkan K3 dalam pengoperasiannya.
PROGRAM KEDARURATAN : ORGANISASI

KOORDINASI (ALUR
KOMUNIKASI)

FASILITAS DAN
PERALATAN TERMASUK
INFRASTRUKTUR
PERINGATAN DINI DAN
ALARM
PROGRAM
KEDARURATAN
FUNGSI PROSEDUR
PENANGGULANGAN PENANGGULANGAN

PELATIHAN DAN GELADI


KEDARURATAN
PRASARANA :
1. JALUR EVAKUASI
2. TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN
3. PUSAT PENGADUAN DAN
PELAYANAN INFORMASI
4. TEMPAT EVAKUASI
PROSEDURAL PENANGANAN :

1. IDENTIFIKASI KEJADIAN
2. PELAPORAN
3. PENUGASAN TIM
4. PERKIRAAAN SEBARAN DAMPAK
5. TINDAKAN MITIGASI
6. TINDAKAN PERLINDUNGAN SEGERA

Anda mungkin juga menyukai