0 uraian prosedur
Untuk proses muat limbah B3,kendaraan harus dipastikan diparkir ditempat yang rata,kendaraan harus
dalam gigi netral dan dalam keadaan mati
Prosedur sistem muat disusun dengan tujuan untuk pembangunan dan pemeliharaan sistem muat
limbah B3 yang dapat dimaksimalkan sehingga dapat :
1. Mencegah timbulkan korban manusia dan kerusakan komponen lingkungan lain yang dapat
diakibatkan oleh air tercemar.
2. Mengendalikan sumber pencemaran
Tersedianya dokumen berikut ini :
1. Manifest dan surat jalan limbah B3
1. TUJUAN
Untuk mengantisipasi kondisi darurat, melakukan penanganan & evakuasi secara terkordinir, memulihkan
kondisi dan dapat melakukan evaluasi dari suatu kondisi gawat darurat guna meminimalisir kerugian yang
terjadi.
2. RUANG LINGKUP
3. URAIAN UMUM
-
4. DEFINISI
Gawat Darurat adalah kondisi terjadinya kecelakaan yang tiba-tiba atau penyimpangan lingkungan
yang sifatnya NC dan berpengaruh terhadap pekerja dan masyarakat sekitar (Misalnya : kebakaran,
ledakan, kerusakan alat yang dapat ditangani dengan prosedur yang ditetapkan.
Evakuasi adalah kegiatan penanganan kecelakaan yang meliputi mengisolasi dan memindahkan
orang, barang, berkas dan lain sebagainya, untuk meminilisir kerugian atau akibat dari kecelakaan
tersebut.
Kecelakaan adalah peristiwa tidak dikehendaki yang berakibat kematian, sakit, cedera, rusak atau
kerugian lainnya.
Insiden adalah peristiwa yang menimbulkan kecelakaan atau berpotensi menimbulkan kecelakaan.
5. PROSEDUR
5.1 Identifikasi Kondisi Tanggap Darurat
5.a.1 Tim Tanggap Darurat dan HSE MR melakukan identifikasi kondisi keadaan darurat
berdasarkan :
a. Daftar hasil HIRA
b. Daftar Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan
c. Data catatan kecelakaan kerja
d. Catatan hasil Emergency Drill/Safety Inspection
e. Peraturan dan persyaratan yang berlaku
5.a.2 Kemudian Tim Tanggap Darurat dan HSE MR membuat daftar identifikasi sumber-sumber
yang menimbulkan bahaya dan peta sumber bahayanya.
5.a.3 Tim Tanggap Darurat dan HSE MR membuat suatu petunjuk penanganan kondisi gawat
darurat untuk tiap-tiap aspek bahaya yang berpotensi menjadi kondisi gawat darurat
(misalnya Penanganan Bahaya Kebakaran Ledakan dll).
5.a.4 Tim Tanggap Darurat dan HSE MR membuat jadwal simulasi/Emergency Drill Gawat
Darurat yang kemudian disahkan oleh manajemen
5.a.5 Manajemen membentuk Tim Gawat Darurat
5.a.6 Tim Tanggap Darurat memeriksa dan memastikan peralatan/ APD terkait dengan
penanganan kondisi Gawat Darurat adalah layak, lengkap dan siap pakai.
5.a.7 Tim Tanggap Darurat bersama Tim Tanggap Darurat mengkoordinir pelaksanaan simulasi/
Emergency drill secara berkesinambungan.
5.a.8 Seluruh karyawan yang terlibat dalam penanganan pekerjaan di PT. Karya Teknik Mulia
wajib mengikuti Simulasi/ Emergency Drill, dengan tujuan :
a. Memahami dan secara dini mengantisipasi potensi bahaya di lokasi kerja
b. Mengetahui tindakan awal pencegahan atau apa yang dilakukan pada saat muncul
kondisi darurat.
c. Mengetahui kapan harus lapor kepada Tim Tanggap Darurat