Anda di halaman 1dari 5

4.

0 uraian prosedur

Prosedur muat limbah B3 PT.karya teknik mulia.

Untuk proses muat limbah B3,kendaraan harus dipastikan diparkir ditempat yang rata,kendaraan harus
dalam gigi netral dan dalam keadaan mati

FLOW CHART KETERANGAN PENANGGUNG JAWAB

KELENGKAPAN PPE - Setiap pekerja ynag terlibat dalam - Supir


pekerjaan pemuatan limbah b3 harus - HSE Supervisor
menggunakan PPE/APD lengkap
seperti helm,kacamata,boots,srung
tangan,dan coverall

TANGGAP DARURAT - Pastikan ketersediaan emergency - Supir


response kits dan APAR(alat - HSE supervisor
pemadam api ringan) berada
ditempat yang mudah dijangkau dari
kegiatan muat
KELENGKAPAN
ADMINISTRASI
5.0 Indikator Keberhasilan

 Prosedur sistem muat disusun dengan tujuan untuk pembangunan dan pemeliharaan sistem muat
limbah B3 yang dapat dimaksimalkan sehingga dapat :
1. Mencegah timbulkan korban manusia dan kerusakan komponen lingkungan lain yang dapat
diakibatkan oleh air tercemar.
2. Mengendalikan sumber pencemaran
 Tersedianya dokumen berikut ini :
1. Manifest dan surat jalan limbah B3
1. TUJUAN
Untuk mengantisipasi kondisi darurat, melakukan penanganan & evakuasi secara terkordinir, memulihkan
kondisi dan dapat melakukan evaluasi dari suatu kondisi gawat darurat guna meminimalisir kerugian yang
terjadi.

2. RUANG LINGKUP

Meliputi ; Penanganan Kondisi Gawat Darurat di PT. Karya Teknik Mulia

3. URAIAN UMUM
-
4. DEFINISI
 Gawat Darurat adalah kondisi terjadinya kecelakaan yang tiba-tiba atau penyimpangan lingkungan
yang sifatnya NC dan berpengaruh terhadap pekerja dan masyarakat sekitar (Misalnya : kebakaran,
ledakan, kerusakan alat yang dapat ditangani dengan prosedur yang ditetapkan.
 Evakuasi adalah kegiatan penanganan kecelakaan yang meliputi mengisolasi dan memindahkan
orang, barang, berkas dan lain sebagainya, untuk meminilisir kerugian atau akibat dari kecelakaan
tersebut.
 Kecelakaan adalah peristiwa tidak dikehendaki yang berakibat kematian, sakit, cedera, rusak atau
kerugian lainnya.
 Insiden adalah peristiwa yang menimbulkan kecelakaan atau berpotensi menimbulkan kecelakaan.

5. PROSEDUR
5.1 Identifikasi Kondisi Tanggap Darurat
5.a.1 Tim Tanggap Darurat dan HSE MR melakukan identifikasi kondisi keadaan darurat
berdasarkan :
a. Daftar hasil HIRA
b. Daftar Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan
c. Data catatan kecelakaan kerja
d. Catatan hasil Emergency Drill/Safety Inspection
e. Peraturan dan persyaratan yang berlaku
5.a.2 Kemudian Tim Tanggap Darurat dan HSE MR membuat daftar identifikasi sumber-sumber
yang menimbulkan bahaya dan peta sumber bahayanya.
5.a.3 Tim Tanggap Darurat dan HSE MR membuat suatu petunjuk penanganan kondisi gawat
darurat untuk tiap-tiap aspek bahaya yang berpotensi menjadi kondisi gawat darurat
(misalnya Penanganan Bahaya Kebakaran Ledakan dll).
5.a.4 Tim Tanggap Darurat dan HSE MR membuat jadwal simulasi/Emergency Drill Gawat
Darurat yang kemudian disahkan oleh manajemen
5.a.5 Manajemen membentuk Tim Gawat Darurat
5.a.6 Tim Tanggap Darurat memeriksa dan memastikan peralatan/ APD terkait dengan
penanganan kondisi Gawat Darurat adalah layak, lengkap dan siap pakai.
5.a.7 Tim Tanggap Darurat bersama Tim Tanggap Darurat mengkoordinir pelaksanaan simulasi/
Emergency drill secara berkesinambungan.
5.a.8 Seluruh karyawan yang terlibat dalam penanganan pekerjaan di PT. Karya Teknik Mulia
wajib mengikuti Simulasi/ Emergency Drill, dengan tujuan :
a. Memahami dan secara dini mengantisipasi potensi bahaya di lokasi kerja
b. Mengetahui tindakan awal pencegahan atau apa yang dilakukan pada saat muncul
kondisi darurat.
c. Mengetahui kapan harus lapor kepada Tim Tanggap Darurat

5.a.9 Pihak Ketiga


Pejabat terkait melakukan sosialisasi tentang kondisi darurat kepada pihak eksternal yang
datang
5.a.10 Tim Tanggap Darurat memberikan tanda pada tempat-tempat yang berpotensi
terjadinya kecelakaan/ kondisi Gawat Darurat:
5.a.10.1 Rambu Peringatan/jalur vakuasi menuju tempat evakuasi/ jalur exit/ Nomor
Telephone Emergency dan Rambu lain yang diperlukan.
5.a.10.2 Melengkapi peralatan pelindung di tempat yang berpotensi bahaya ( Penyediaan
APART

5.2 Penanganan dan pelaksanaan


5.2.1 Semua orang yang mengetahui kondisi darurat segera melakukan tindakan
pemberitahuan menekan tombol sirine ditempat/box fire fighting terdekat kemudian
memberikan informasi ke tim tanggap darurat untuk mengadakan penanganan
kondisi gawat darurat di lingkungan kerja PT.karya terbaik teknik mulia
5.2.2 Penanganan kondisi gawat darurat
 Menghubungi pemadam kebakaran
 Mempersiapkan transportasi
 Mengisolasi area dibantu petugas yang berwenang
 Melakukan evakuasi terhadap:
o Manusia dengan menginstrusikan menuju lokasi evakuasi (sesuai peta
evakuasi).instruksi evakuasi diberikan oleh koordinator tanggap darurat dan
pihak yang ditunjuk.penanganan evakuasi pada orang yang mengalami
kecelakaan mengacu pada prosedur penanganan kecelakaan
o Alat/tools.dengan cara melakukan isolasi berdasarkan nilai finansial alat
serta keterkaitannya dengan bisnis perusahaan.
o Dokumen. Dengan cara melakukan pemindahan atas dokumen rahasia dan
memiliki keterkaitan dengan bisnis perusahan.pelaksanaan evakuasi
dokumen dilakukan oleh staf masing-masing bidan terkait
o Property. Dengan cara mengisolasi sesuai kondisi untuk menghindari
kerugian yang lebih besar dan dilakukan masing-masing bidang terkait
 Melakukan penangan langsung pada sumber bahaya
 Melakukan pemulihan kondisi
 Mengantisipasi munculnya kondisi gawat darurat susulan
5.3 Pelaporan dan evaluasi
5.3.1 Tim tanggap darurat membuat laporan investigasi penyebab kondisi dan kerugian
dari kondisi gawat darurat yang timbul & diserahkan kepada manajement dan HSE
MR
5.3.2 Dari data pelaporan tersebut management bersama HSE MR melakukan evaluasi
terkait dengan kinerja tanggap darurat
6. INDIKATOR KEBERHASILAN
Tersedianya dokumen sebagai berikut
 Form identifikasi aspek dan dampak lingkungan yang telah terisi
 Cheklist APAR-skenario dan daftar hadir drill tanggap darurat

Anda mungkin juga menyukai