Anda di halaman 1dari 5

No Dok : FM/SUS/SHE/REC.

005
PROGRAM Tgl Berlaku : 10 Juli 2023
KEADAAN DARURAT
Revisi : 0

1. TUJUAN

Prosedur ini dibuat sebagai panduan didalam identifikasi potensi gawat darurat, persiapan dan
penanganan terhadap kondisi tanggap darurat yang terjadi, sehingga kerugian atau dampak
negatif dari kondisi darurat bisa seminimal mungkin dan

2. REFERENSI

2.1 Undang-Undang RI No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja


2.2 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.PER.05/MEN/1996 Tentang SMK3
2.3 Peraturan Memteri Tenaga Kerja RI No.PER 04 / MEN / 1987 Tentang P2K3 serta
Tatacara Penunjukan Ahli K3
2.4 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No.KEP.155/MEN/1984 Tentang Pembentukan
Susunan dan Tata Kerja Dewan K3 Nasional, Dewan K3 Wilayah dan P2K3 Kebakaran di
Tempat Kerja
2.5 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No.KEP.186/MEN/1999 Tentang Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja
2.6 OHSAS 18001 : 2007 Klausal 4.4.7 dan 4.5.3

3. DEFINISI

3.1 P2K3 : Panitia Pembina Keselamatan Kesehatan Kerja


3.2 Kondisi Darurat : Kondisi tidak diinginkan yang dapat
menimbulkan kerugian yang besar
3.3 Kesiapsiagaan Tanggap Darurat : Kondisi kesiapan perusahaan dari segi sarana
prasarana, prosedur dan personil dalam menghadapi
kondisi darurat atau kecelakaan.
3.4 Perusahaan : Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
3.5 Ledakan : Lepasnya energi tekan dalam jumlah besar dan
waktu yang singkat
3.6 Kebakaran : Menyalanya api tanpa kendali
3.6 P3K : Team yang memberikan pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan
No Dok : FM/SUS/SHE/REC.005
PROGRAM Tgl Berlaku : 10 Juli 2023
KEADAAN DARURAT
Revisi : 0

4. RUANG LINGKUP DAN TANGGUNG JAWAB

4.1 Ruang Lingkup

4.1.1 Prosedur ini dilaksanakan pada semua lokasi kerja diarea perusahaan, baik oleh
personil atau pihak terkait seperti subkontraktor dan tamu.
4.1.2 Penanganan kondisi darurat atau kecelakaan ditempat kerja meliputi : penanganan
ledakan, kebakaran, kecelakaan kerja, kecelakaan transportasi, evakuasi, gempa
bumi, banjir, huru-hara dan ancaman bom.

4.2 Tanggung Jawab

4.2.1 Ketua Tim


4.2.1.1 Memastikan seluruh potensi gawat darurat telah teridentifikasi dan
prosedur untuk merespon / menanggapi skenario untuk setiap kondisi
ditetapkan serta diterapkan saat terjadi kondisi darurat .
4.2.2 Ketua tim P2K3
4.2.2.1 Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan seluruh personil anggota
tim tanggap darurat ( Emergency Responce Team ) dan K3L.
4.2.2.2 Tim Tanggap Darurat bertugas menangani kondisi darurat / kecelakaan
yang terjadi sesuai dengan kesanggupan tim untuk menanganinya.
Apabila kondisi darurat / kecelakaan yang terjadi diluar kesanggupan tim,
segera minta bantuan kepada tim-tim tanggap draurat yang berada
disekitar tempat kerja atau kekantor polisi.
4.2.2.3 Pada hari libur atau malam hari, satuan pengamanan bertanggung jawab
untuk mengamani atau mengkoordinir penanganan kecelakaan atau
kondisi darurat.

4.2.3 Karyawan
4.2.3.1 Setiap karyawan memiliki tanggung jawab untuk mencegah terjadinya
kondisi kecelakaan / darurat dan segera melaporkan kondisi darurat /
kecelakaan yang erjadi kepada tim tanggap darurat.
No Dok : FM/SUS/SHE/REC.005
PROGRAM Tgl Berlaku : 10 Juli 2023
KEADAAN DARURAT
Revisi : 0

5. URAIAN PROSEDUR

5.1 Tim Tanggap Darurat terdiri dari :


5.1.1 Tim P2K3 terdiri dari personil yang ditunjuk untuk menjalankan tugas-tugas
khusus dan bersifat tidak tetap karena adanya kemungkinan salah satunya anggota
tim libur / cuti tahunan, maka untuk ini akan ditunjuk penggantinya.
5.1.2 P2K3 melibatkan seluruh karyawan dan pihak luar yang terkait.
5.1.3 Tim P2K3 akan dibantu oleh kelompok pendukung tanggap darurat yang
menangani segi “ non operasional”dari kegiatan diruang control darurat ( ruang
pertemuan ). Segi non operasional misalnya masalah komunikasi, keamanan dan
keuangan.
5.1.4 Tim P2K3 bertugas untuk melakukan koordinasi dan memberikan komando selama
kondisi gawat darurat sampai masa pemulihan dari kondisi darurat.
5.1.5 Tim K3L bertugas memberikan pertolonga pertama bagi otang yang terluka dan
memabtu melakukan evakuasi menuju tempat yang aman ( Muster Point ).
5.1.6 Tim Komunikasi bertugas melakukan komunikasi dengan pihak luar seperti :
keamanan, rumah sakit, dinas pemadam kebakaran dll.
5.1.7 Tim Keamanan bertugas menjaga keamanan asset perusahaan selama kondisi
gawat darurat .
5.2 Kondisi Darurat
5.2.1 Perusahaan telah melakukan identifikasi kondisi darurat sesuai dengan aktifitas
produk dan jasa serta faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan kondisi darurat
5.2.2 Kondisi darurat yang teridentifikasi :
a. Kecelakaan kerja
b. Kecelakaan transportasi
c. Kebakaran
d. Peledakan
e. Banjir
f. Gempa
h. Huru-hara
5.2.3 Pemberitahuan keadaan darurat
5.2.3.1 Pemeberitahuan awal dilakukan oleh karyawan yang mengetahui terjadinya
keadaan darurat.
5.2.3.2 Pemberitahuan dilakukan denga cara berteriak “ ADA KEBAKARAN /
ADA KECELAKAAN “ sesuai dengan kondisi darurat yang terjadi.
5.2.3.3 Karyawan yang bersangkutan melaporkan keadaan darurat yang terjadi
langsung kepada ketua / wakil P2K3 atau melalui petugas komunikasi
yang bertugas.
5.2.3.4 Petugas komunikasi memberitahukan kepada seluruh karyawan diseluruh
lokasi kerja dengan menggunakan pengeras suara, bahwa terjadi keadaan
gawat darurat.
5.2.3.4 Ketua / Wakil P2K3 segera mengaktipkan Team Tanggap Darurat untuk
bertindak sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
5.3 Penanganan keadaan darurat di lokasi kerja.
5.3.1 Bila keadaan darurat terjadi, setiap karyawan yang mengetahui segera melapor
kepada leader atau membunyikan sirine tanda keadaan darurat selama lebih kurang
satu menit.
No Dok : FM/SUS/SHE/REC.005
PROGRAM Tgl Berlaku : 10 Juli 2023
KEADAAN DARURAT
Revisi : 0

5.3.2 Laporan dapat disampaikan melalui radio komunikasi, pesawat telephone atau
secara langsung bila memungkinkan.
5.3.3 Laporan harus mencakup hal – hal sebagai berikut :
a. Nama / jabatan
b. Keadaan darurat
c. Lokasi dan tempat kejadian
d. Tindakan penanggulangan awal yang telah dilakukan
5.3.4 Ketua P2K3 segera mengaktifkan Team Tanggap Darurat
5.3.5 Anggota Team Tanggap Darurat melakukan tugas dan tanggung jawab masing-
masing.
5.4 Drill / latihan Tanggap Darurat
5.4.1 Rencana Drill Tanggap Darurat disusun oleh SHE
5.4.2 Simulasi dilakukan secara berkala selama enam bulan sekali
5.4.3 Pelaksanaan simulasi harus dilakukan evaluasi
5.4.4 Hasil evaluasi simulasi tanggap darurat harus dikomunikasikan kepada pihak
terkait
5.5 Peralatan Tanggap Darurat
5.5.1 Peralatan yang dimaksud adalah peralatan yang digunakan untuk menanggulangi
keadaan darurat kebakaran.
5.5.2 Peralatan tanggap darurat hanya digunakan pada saat terjadinya keadaan darurat
dan dilarang dipindahkan secara permanent atau sementara, kecuali pemindahan
yang harus dilakukan
5.5.3 Peralatan Tanggap Darurat yang ada diperusahaan adalah :
a. Alat Pemadam Api Ringan ( APAR )
b. Hidrant
c. Pompa air
d. Reservoar
e. Selang Hidrant
5.5.4 Peralatan Tanggap Darurat harus diperiksa setiap 3 bulan sekali oleh bagian SHE
dengan menggunakan daftar periksa yang telah disediakan dan diketahui oleh
Manager bagian dimana peralatan tsb berada.
5.5.5 Daftar nomor telepon penting tanggap darurat pihak internal dan eksternal diupdate
setiap 3 bulan sekali dengan cara mengecek langsung.
No Dok : FM/SUS/SHE/REC.005
PROGRAM Tgl Berlaku : 10 Juli 2023
KEADAAN DARURAT
Revisi : 0

DAFTAR NOMOR TELEPON PENTING

Tanggal :

NAMA / TELP.
NO ALAMAT TELP. HP
INSTITUSI KANTOR

Anda mungkin juga menyukai