1. TUJUAN
Prosedur ini menjelaskan langkah tindak yang diambil oleh seluruh karyawan
sebagai pedoman kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat yang terjadi
di perusahaan dibawah manajemen PT.Bahari Nusantara.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini diterapkan pada pemilik dan semua karyawan yang ada di
kantor PT.Bahari Nusantara dan pengorganisasian yang berisi tentang manajemen
keadaan darurat, organisasi keadaan darurat dan tanggung jawab personil terkait
dalam keadaan darurat, komunikasi darurat dan saran/prasarana darurat.
3. TANGGUNG JAWAB
3.1. Direktur.
4. RINCIAN PROSEDUR
4.2. Pada setiap kejadian darurat, semua informasi keadaan darurat sesuai
dengan Daftar Informasi Keadaan Darurat di perusahaan harus diminta dan
diisi oleh siapapun yang melihat / menerima informasi keadaan darurat.
Bila form Daftar Informasi Keadaan Darurat di perusahaan tidak ada, maka
informasi keadaan darurat dapat dicatat di kertas yang tersedia/ada.
4.3. Karyawan perusahaan agar mengikuti instruksi kerja atau SOP keadaan
darurat yang sesuai dengan keaadaan darurat yang terjadi merupakan
standard operating prosedur dalam keadaan darurat di perusahaan.
4.4. Anggota tim gugus tugas keadaan darurat harus segera berkumpul di tempat
gugus, tugas tim tanggap keadaan darurat begitu dinyatakan keadaan darurat
terjadi diperusahaan.
4.6. Anggota tim tanggap darurat melaporkan ke pihak eksternal yang terkait
dengan keadaan darurat yang terjadi.
Pihak yang yang dihubungi ada seperti tercantum pada daftar kontak darurat
dari eksternal.
4.7. Anggota tim gugus tugas keadaan darurat harus mencatat semua temuan
pada Catatan Kejadian Darurat yang berisikan:
4.8. Bila kecelakaan yang terjadi berakibat fatal terhadap karyawan (menimbulkan
korban manusia), maka kerabat keluarga dari karyawan harus segera
dihubungi oleh Direktur.
4.10. Pemberitahuan kepada media massa akan dilakukan oleh Direktur setelah
kerabat/keluarga karyawan diberitahu.
4.11. Untuk keperluan pelaporan yang berkaitan dengan kejadian darurat yang
terjadi, maka DPA/Manajer Operasi mengumpulkan dan menyimpan semua
file yang ada dan yang berkaitan dengan keadaan darurat.
PT.BAHARI NUSANTARA – HSE Management System
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Nomor Dokumen : Halaman : Tanggal Dikeluarkan : Revisi:
waktu Maksimal
NO. Prosedur
Penyelesaian
Bila terjadi kebakaran karyawan dan tamu
1 3 menit
menyelamatkan diri ditempat aman dan jangan panik.
Penanggungjawab ruangan memberi informasi
2 sumber kebakaran kepada petugas / yang 2 menit
diberitanggung jawab
Bila sumber kebakaran dan penyebab kebakaran
diketahui maka petugas mematikan sakelar pemutus
3 3 menit
arus listrik atau putuskan arus listrik melalui panel
MCB / Sekering
Bila memungkinkan padamkan kebakaran tersebut
dengan alat pemadam api dengan bahan pemadam
4 15 menit/selesai
yang sesuai (Tabung Pemadam, fire blanket, Karung
Goni dsb.)
a. Namun bila ternyata kebakaran cukup besar
segera hubungi dinas pemadam kebakaran dan 5 menit
PLN;
5
b. Lingkungan sekitar perlu dirapihkan / sterilkan
sehingga mudah dicapai oleh pemadam kebakaran 5 – 10 menit
1. Bila terjadi bencana alam banjir yang datang secara perlahan-lahan, semua
karyawan harus mengamankan lingkungan sekitarnya dari kemungkinan
bahaya banjir yang lebih besar, yang dapat terjadi, disamping harus
memperhatikan keselamatan dirinya, misalnya :
a. Menyingkirkan benda-benda , sampah atau apapun yang dapat
menghambat / menyumbat jalannya air.
b. Mematikan arus listrik dari kabel atau alat yang mungkin dapat terendam
air.
c. Memindahkan file atau dokumen dengan jarak 30cm atau lebih tinggi
dari lantai sebelum meninggalkan ruangan.
2. Bila hal tersebut tidak bisa di tangani sendiri , minta bantuan orang lain atau
yang berwenang.
3. Untuk menunggu keadaaan selanjutnya, kepala bagian haru memonitor dan
melakukan tindakan-tindakan pencegahan lainnya di lapangan dengan
meminta bantuan kepada bawahannya.
4. Bila keadaan bertambah buruk dan menjurus kepada keadaan darurat maka
lakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan keadaan darurat yang
sesuai.
5. Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab membuat laporan terjadinya
banjir termasuk kerusakan bila ada kepada pihak-pihak yang terkait.
6.1. Tujuan dari pelatihan keadaan darurat adalah untuk memverifikasi keefektivan
dari rencana keadaan darurat, di samping untuk memastikan bahwa semua
personil perusahaan mengetahui standard baku yang dilakukan untuk
menghadapi situasi/keadaan darurat di dalam perusahaan.