Prakata
Sebagai suatu kontraktor yang menjadi mitra usaha dari suatu perusahaan, PT.
AMARTA INDONESIA MAKMUR menerima dan bertanggung jawab untuk
mencegah dan mengontrol situasi-situasi keadaan darurat (emergency situations)
yang dapat terjadi baik di daerah kerja PT. AMARTA INDONESIA MAKMUR sendiri,
maupun di daerah operasi perusahaan dimana PT. AMARTA INDONESIA
MAKMUR menjadi mitra usahanya. Hal ini juga termasuk pelaksanaannya, baik
secara operasional maupun persoalan-persoalan yang bertalian dengan hubunga
luar.
Dalam hal mengurangi kerusakan-kerusakan yang cukup besar disebabkan oleh
suatu peristiwa atau kejadian, PT. AMARTA INDONESIA MAKMUR membuat
prosedur tanggap darurat (Emergency Response Procedure) untuk membantu
karyawan-karyawan dalam menangani keadaan darurat.
Tujuan
Tujuan dari rencana ini adalah untuk membuat suatu organisasi tanggung jawab dan
prosedur-prosedur darurat dalam situasi emergency yang sangat berpengaruh
terhadap perusahaan. Perusahaan akan selalu bertanggung jawab untuk melindungi
karyawan, harta milik perusahaan serta lingkungan.
Prosedur tangap darurat ini digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan
situasi keadaan darurat serta pelatihan keadaan darurat bagi karyawan perusahaan
guna mengembangkan kesiagaan terhadap keadaan darurat.
Seluruh karyawan harus peduli dengan rencana tanggap darurat ini bagaimana
bekerjanya serta apa yang harus mereka lakukan untuk menjalankannya.
Semua anggota team pengendali tanggap darurat harus dilatih secara teratur dan
berkesinambungan sesuai dengan rencana.
Ruang Lingkup
Panduan rencana tanggap darurat ini dibuat untuk semua PT. AMARTA
INDONESIA MAKMUR di Kalimantan dan merupakan satu garis komunikasi kepada
kelompok pendukung keadaan darurat.
Effective Date: Document No.:
Prosedur tanggap darurat ini bukan mencoba untuk menyiapkan jawaban pertanyan
secara rinci untuk semua jenis tentang skenario keadaan darurat.
Namun demikian, organisasi dan pertanggung jawaban yang rinci diperlukan untuk
menanggapi pada setiap jenis keadaan darurat.
D.1. Umum
Rencana ini akan dilaksanakan apabila suatu keadaan darurat terjadi yang
menyebabkan atau menimbulkan fatal, cidera serius, kerugian atau kerusakan pada
harta milik perusahaan atau mempunyai pengaruh yang sangat berarti bagi
lingkungan.
Rencana ini harus diprakarsai oleh karyawan senior di tempat dimana keadaan
darurat dilakukan. Karyawan senior tersebut pada saat keadaan darurat terjadi
merupakan orang yang memegang peranan sebagai pemegang Komando di tempat
kejadian.
Dia harus dapat memperkirakan masalah-masalah yang timbul, berunding dengan
Project Manager yang akan menggerakan rencana penanggulangan darurat apabila
situasi membenarkan.
Adalah sangat penting untuk segera melaporkan setiap keadaan darurat apabila hal
itu terjadi.
Dalam keadaan darurat, seorang petugas yang senior ditempat kejadian sangat
diperlukan untuk menganalisa tentang keadaan yang sedang terjadi.
Hal ini sangat penting sekali mengingat bahwa hasil pengamatannya dapat
memberikan masukan bagi perusahaan tentang tingkat keseriusan dari keadaan
darurat, dan itu akan sangat membantu dalam menetukan tindakan apa yang harus
segera dilakukan.
Dalam hal ini keraguan-keraguan untuk memnetukan tingkat keseriusan yang terjadi,
sebaiknya petugas senior tersebut segera menghubungi ke tingkat yang lebih tinggi
lagi untuk menentukan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan.
DIREKTUR :
Effective Date: Document No.:
Bertanggung jawab dan cepat tanggap serta mampu untuk mengatasi seluruh
keadaan darurat dan menjamin bahwa prosedur tanggap darurat ini berada di tempat
kerja, selalu diperbaharui dan secara teratur berlatih sesuai dengan prosedur
tersebut untuk membuat agar semua yang terlibat dapat melaksanakan dengan baik.
BRANCH MANAGER :
DIREKTUR telah menunjuk BRANCH MANAGER sebagai orang yang bertanggung
jawab untuk mengambil kendali apabila terjadi krisis keadaan darurat apa saja yang
terjadi di daerah tanggung jawabnya.
Dalam kapasitas ini, BRANCH MANAGER adalah sebagai kontrol keadaan darurat
(Emergency Controller), dia juga bertanggung jawab untuk mengembangkan hal-hal
tentang rencana pengendalian darurat.
SITE MANAGER akan mengatur rencana dan menjamin bahwa daftar tugas dibuat
dan secara teratur dan diumumkan melalui buletin board atau dipasang pada papan
pengumuman yang telah ditentukan.
Dalam kapasitas ini dia akan melapor kepada Project Manager yang akan
membantunya untuk melakukan koordinasi dan administrasi rencana pengendalian
keadaan darurat. Koordinator perencanaan keadaan darurat juga akan bertanggung
jawab untuk memelihara dan memeriksa Pusat Pengendalian Keadaan Darurat
(Emergency Control Centre) di lapangan.
C. Komunikasi
Komunikasi yang baik sangat penting sekali ketika memberi reaksi yang cepat
terhadap keadaan darurat, hai ini merupakan dukungan yang sangat positif untuk
mengatasi situasi tersebut. Struktur komunikasi awal terjadi keadaan darurat di
lapangan memperlihatkan komunikasi secara berurutan untuk memberitahu para
karyawan perusahaan dan memberikan bantuan ketika ada kegiatan pengendalian
keadaan darurat (lihat lampiran 1.)
Informasi tentang sistem komunikasi harus selalu ditinjau ulang dan diperbaharui
sesuai keperluan atau paling tidak satu kali dalam setahun harus diperbaharui oleh
Koordinator perencanaan keadaan darurat (HSE Coordinator).
Revisi-revisi tersebut akan dibagikan kepada semua karyawan yang berkepentingan.
Daftar telepon yang baru (Telepone Directory) harus selalu tersedia pada setiap
operator radio, ruang Manager, ruang Departemen HSE, ruang pengawas, ruang
Security serta di tempatkan/dipasang pada lokasi-lokasi kritis di lapangan.
DILARANG KERAS, bagi siapa saja membuat pernyataan, baik secara internal
maupun eksternal sehubungan dengan masalah keadaan darurat tersebut, termasuk
dalam hal ini adalah juga memanggil perwakilan-perwakilan dari luar / pihak ketiga
dan orang-orang lain.
Setelah menerima berita tentang keadaan darurat, pusat komunikasi berikut ini akan
menetapkan :
Dia akan menilai tentang situasi keadaan darurat, melakukan perundingan dengan
Pusat Pengendalian Keadaan Darurat yang akan menggerakkan rencana
pengendalian keadaan darurat apabila situasi mengharuskan.
Ada tiga kelompok/regu yang dapat dibentuk dalam menyikapi situasi keadaan
darurat, yaitu :
1. Regu yang melakukan tindakan untuk mengatasi keadaan darurat di lapangan,
dipimpin oleh Komandan Lapangan.
2. Regu Pengendalian Keadaan Darurat (Emergency Controller) dipimpin oleh Site
Manager,
3. Regu bantuan keadaan darurat.
Regu ini dapat terdiri atas karyawan-karyawan lapangan yang berasal dari
bermacam-macam bagian dan mereka terdiri atas :
Komandan lapangan (orang yang paling senior berada di lapangan ketika
terjadi keadaan darurat),
Pemuka-pemuka lapangan beserta karyawannya,
Security,
HSE Officer,
Medic.
Regu bantuan keadaan darurat dapat terdiri atas karyawan berikut ini :
Pengawas/Pemuka lain,
Perawat,
Karyawan Administrasi.
Apabila ada karyawan yang mengetahui suatu keadaan darurat yang cukup
berpotensi untuk menimbulkan suatu bahaya yang lebih besar, dia harus melakukan
tindakan-tindakan yang seperlunya dan kemudian melaporkannya kepada atasannya
langsung (Pengawas) di lapangan.
Pengawas lapangan setelah menerima pemberitahuan atau mendapat berita
tentang kejadian harus memberi tahu kepada Kantor, PT. AMARTA INDONESIA
MAKMUR di Field Site tentang hal-hal berikut:
Wakil Direktur atau deputinya harus segera memanggil Regu Bantuan I untuk
menentukan status keadaan darurat, apabila diperlukan sekali, kirimkan alat angkut
(darat, air atau udara) dan lakukan langkah-langkah berikut ini :
a. Dalam hal terjadi keadaan darurat yang kecil :
- Jalankan prosedur-prosedur operasi tanggap darurat dan/atau berikan
perintah secukupnya untuk menjamin tindakan-tindakan pemula yang
dilakukan untuk mengendalikan dan mengamankan keadaan darurat dab regu
bantuan stand by serta siaga di tempat.
- Catat informasi keadaan darurat tersebut pada “log book” yang telah tersedia
dan isinya berisi tentang hal-hal berikut:
Jam dan tanggal kejadian,
Jenis dari keadaan darurat,
Lokasi kejadian,
Kerusakan-kerusakan yang terjadi,
Siapa yang melaporkan kejadian,
Tindakan yang telah dilakukan,
Bagaimana keadaan darurat tersebut ditanggulangi.
Apabila kejadian tersebut tidak dapat dikendalikan, nyatakan dan umumkan
bahwa situasi keadaan darurat menjadi sulit dikendalikan (keadaan
bertambah gawat)
b. Dalam hal keadaan darurat menjadi lebih besar, maka :
1. Bunyikan lonceng/sirine keadaan darurat, semua karyawan harus
menghentikan kegiatannya dan stand by di tempat berkumpul untuk
menunngu instruksi selanjutnya. Lakukan evakuasi dari daerah tersebut.
2. Field Coordinator mengadakan komunikasi dan penyampaian hal berikut
kepada : Site Manager. Site Manager bertindak sebagai Koordinator
pengendali keadaan darurat dan menetapkan untuk mendirikan Pusat
Komando Pengendalian Keadaan Darurat di lapangan.
3. Siapkan regu bantuan dengan keterangan-keterangan yang diperlukan.
Lakukan semua itu sesuai dengan prosedur pengendalian keadaan darurat.
4. Semua karyawan yang bertugas harus siap siaga untuk melakukan tindakan
sesuai prosedur pengendalian keadaan darurat.
Effective Date: Document No.:
Karyawan senior yang berada di lokasi kejadian, setelah menerima berita tentang
peristiwa/kejadian, selanjutnya akan mengevaluasi situasi dengan data-data yang
ada.
Pada saat kejadian karyawan senior tersebut dianggap sebagai Komandan di tempat
kejadian dan akan memberi laporan tentang keadaan darurat kepada Pusat
Pengendali Keadaan Darurat di Kantor Field Site barge.
Apabila hal ini dilaksanakan Komandan yang berada di tempat kejadian (Komandan
Lapangan) akan melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
a. Menetapkan Pos Komando di lapangan.
b. Gunakan sistem komunikasi lapangan seperti biasa untuk mendapatkan
bantuan di lapangan (bagian safety, security, perawat dan lain-lain).
c. Hitung dan periksa seluruh karyawan yang berada di lapangan dan bagi
karyawan yang tidak berkepentingan agar segera dievakuasi.
d. Semua daerah berbahaya dan jalan masuk menuju lokasi kejadian agar
segera ditutup.
e. Catat semua informasi yang diterima dan semua tindakan-tindakan yang telah
dilakukan dengan menggunakan format laporan yang telah tersedia.
f. Segera lakukan tindakan untuk mengontrol keadaan darurat, tanpa
membahayakan bagi karyawan.
g. Laporkan keadaan kondisi keadaan darurat ke Pusat Pengendalian Keadaan
Darurat DI FIELD SITE dengan tepat tentang status akhir dari masalah
tersebut (setiap 5 menit supaya menyampaikan perkembangan situasi
lapangan).
Catatan :
Komandan lapangan dapat menyerahkan tanggung jawabnya kepada pimpinan lain
yang lebih senior dari padanya yang telah dikirim dari Pusat Pengendalian Keadaan
Darurat DI FIELD SITE.
Pengendalian Keadaan Darurat – Site Project
Regu Pengendalian Keadaan Darurat yang berada di FIELD SITE setelah menerima
pemberitahuan tentang adanya keadaan darurat akan :
a. Mengaktifkan Pusat Pengendalian Keadaan Darurat dan menghimpun
regu/item yang telah ditentukan serta mengevaluai kembali situasi keadaan
darurat. Regu yang telah datang diminta untuk stand by di tempat untuk
menunggu langkah selanjutnya.
b. Memastikan bahwa segala bentuk bantuan untuk keadaan darurat (seperti
peralatan pemadam, perawat), telah dikirim ke lokasi kejadian sesuai
permintaan dari Komandan Lapangan.
c. Membuat catatan-catatan tentang tindakan dan hubungan komunikasi yang
telah dilakukan.
Effective Date: Document No.:
Umum
Wakil Direktur
PT. AMARTA INDONESIA MAKMUR – Jakarta
Lampiran 1
Keadaan Darurat
Effective Date: Document No.:
Petugas dari
Karyawan yang Departemen HSE
Bertugas dilapangan Di lapangan
Lampiran 2
Rencana Evakuasi Medical
Kasus Medevac :
1. Gunakan P3K dan coba menenangkan dan
stabilkan penderita
2. Segera beritahu Kantor / Base Camp
Berikan informasi berikut ini :
1. Uraian tentang penderita
2. Kondisi tentang penderita
3. Lokasi Penderita
4. Tempat yang terdekat untuk Ambulance
menjemput
KOMISARIS
DIREKTUR
H. KARDITO
DIREKTUR
TELEPHONE DIRECTORY
Effective Date: Document No.:
PHONE NUMBER
NO TITLE NAME OFFICE HOME / HP
(TELP/FAX)
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
01 Rumah Sakit
02 Rumah Sakit
03 Rumah Sakit
04 Rumah Sakit
05 Klinik
06 S.A.R
07 Pemadam
08 Pemadam
09 Pemadam
10 Pemadam
_________________
HSE DEPARTEMENT
INSTRUKSI KEBAKARAN
PETUNJUK UNTUK KEPALA REGU KEBAKARAN
Effective Date: Document No.:
______________
HSE DEPARTEMEN
Effective Date: Document No.:
LAPORAN KEBAKARAN
Saksi-saksi
: .......................................................................................................
Urutan kejadian
: .......................................................................................................
.....................................................................................................
..
.....................................................................................................
..
.....................................................................................................
..
___________ ____________
Effective Date: Document No.:
INSTRUKSI
BILA TERJADI GEMPA BUMI
1.Ambulance 118
4.Pemadam kebakaran 113
5.Polisi 110
HSE Supervisor
Pendahuluan
Tata cara darurat ini berlaku untuk penanggulangan tumpahan minyak di wilayah
operasi perusahaan, dimana seluruh karyawan berkewajiban untuk turut serta dalam
pelaksanaannya.
Operasi penanggulangan ini dilaksanakan dengan mengerahkan karyawan yang
telah dilatih untuk itu dan dipimpin oleh seorang koordinator operasi
penanggulangan.
Ruang Lingkup
Tata cara ini hanya diberlakukan terbatas pada penanggulangan tumpahan minyak
yang terjadi didalam wajah operasi perusahaan.
Jakarta
Telepon No. :
BRANCH MANAGER
BRANCH MANAGER atau pejabatnya setelah menerima laporan tentang terjadinya
tumpahan minyak “besar“ segera :
Effective Date: Document No.:
BRANCH MANAGER
BRANCH MANAGER atau pejabat yang mewakilinya adalah Koordinator Operasi
Penanggulangan tumpahan klasifikasi “besar” dengan tugas dan tanggung jawab
meliputi :
Project Manager atau pejabatnya setelah menerima laporan tentang terjadinya
tumpahan minyak “ besar “ segera :
1. Membentuk Pusat Pengendalian Darurat (PUSDAL)
2. Menentukan, Merubah dan memperbaiki pola operasi penanggulangan.
3. Memutuskan untuk memberangkatkan regu bantuan operasi penanggulangan
berserta sarananya
4. Mengadakan hubungan dengan client (owner) sehubungan dengan informasi
tumpahan minyak dan kemungkinan permintaan bantuan operasi
penanggulangannya.
5. Memutuskan untuk menggunakan suatu peralatan khusus didalam operasi
penanggulangan tumpahan tersebut.
6. Memutuskan untuk meminta bantuan dari pihak terkait.
7. Mengeluarkan / Mengesahkan semua statement tentang permasalahan yang
menyangkut kejadian tumpahan minyak.
Anggota Pusdal
Anggota Pusdal adalah Manager, Field Coordinator (Pengawas wilayah setempat)
dan HSE Officer dengan tugas dan tanggung jawab meliputi :
1. Wajib hadir di Pusdal segera setelah menerima laporan/mendengar berita
tentang adanya tumpahan klasifikasi “BESAR”.
2. Memberikan saran dan informasi kepada koordinator Pusdal tentang
pelaksanaan operasi penanggulangan.
3. Menyiagakan semua daya, sarana dan menpower yang berada dibawah
wewenangnya untuk membantu operasi penanggulangan setiap saat apabila
diperlukan.
Effective Date: Document No.:
HSE Officer
Disamping sebagai anggota Pusdal, HSE Officer mempunyai tugas dan tanggung
jawab untuk :
Supervisor Wilayah
Adalah koordinator pelaksana operasi penanggulangan tumpahan minyak “Kecil”
mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1. Segera datang ke tempat kejadian setelah mendapat laporan adanya tumpahan
minyak sambil mengirimkan laporan pendahuluan kepada Site Manager dan HSE
Officer.
2. Mengumpulkan data tumpahan, menentukan klasifikasi dan mengirimkan laporan
lengkap kepada Site Manager dan HSE Officer.
Effective Date: Document No.:
3. Menjamin keamanan daerah sekitar tumpahan dari sumber api, menolong korban
secepatnya dan mengatasi sumber tumpahan.
4. Mengkoordinir regu penanggulangan setempat dan mengkoordinasikan operasi
penanggulangan pada tumpahan klasifikasi “Kecil”
5. Mengatur schedule anggota regu dan mengadakan koordinasi dengan HSE
Officer dalam pembinaan dan pelatihan
6. Menjamin perawatan dan pemeliharaan semua sarana dan pencegahan
tumpahan minyak.
Maintenance Supervisor
1. Menjamin kesiagaan kendaraan mekanik lengkap dengan crew dan peralatannya
setiap saat apabila diperlukan.
2. Mengirimkan 1 unit kendaraan mekanik dilengkapi dengan peralatan ketempat
kejadian, begitu menerima laporan adanya tumpahan minyak klasifikasi “Besar”
dan menjamin kesiagaan kendaraan mekanik tambahan apabila diperlukan.
1. Security.
Menjamin keamanan daerah sekitar tumpahan dan melarang orang-orang
yang tidak berkepentingan masuk kedaeraah operasi.
Menjamin kelancaran lalu lintas disekitar daerah tumpahan.
2. Medical
Menyiagakan tenaga medis dan sarananya bilamana diperlukan.
Perusahaan
Effective Date: Document No.:
Penutup
Betapapun baiknya rencana penanggulangan ini, usaha pencegahan tumpahan
minyak adalah sangat diutamakan.
Agar rencana ini dapat berhasil dengan baik, maka koordinasi dan partisipasi seluruh
karyawan dalam mendayagunakan peralatan yang ada sangatlah penting sekali.
_____________________ ________________________
Sub-bagian : ______________________________
_____________________ ____
2 PENYEBAB TUMPAHAN: MACAM DARI PENCEMARAN:
Sumber penyebab: Jenis bahan yang tumpah:
__________________ _____________
________________________________ Penjelasan :
__ ________________________
6 LAPORAN:
Apakah perlu laporan lanjutan: Ya jika Ya: Kepada: Pemerintah Kawasan
Industri
Jika Ya, Apakah sudah dikirim: Ya Tidak
Komentar:
______________________________________________________________
Effective Date: Document No.:
7 KOMENTAR TAMBAHAN:
___________________________________________________
________________________________________________________________
_______
________________________________________________________________
_______
8 TANDA TANGAN:
Tanggal: __________ Operations/Project Manager: ______________ Date:
__________
Diperiksa oleh:
___________________________________________________________
Laporan ini disampaikan kepada Project/Operations manager dan HSE Officer tidak
lebih dari 24 jam dari kejadian pencemaran lingkungan akibat tumpahan minyak lebih
dari 10 liter dan bahan berbahaya lebih dari 10 liter.