Anda di halaman 1dari 28

PT.

REZEKI SURYA INTIMAKMUR

MATERI PELATIHAN
TIM TANGGAP DARURAT
EMERGENCY RESPONSE TEAM
Pengertian Umum

Keadaan Darurat didefinisikan sebagai keadaan sulit yang tidak diduga yang
memerlukan penanganan segera supaya tidak terjadi kecelakaan/kefatalan.

Definisi Unit Tanggap Darurat ialah unit kerja yang dibentuk secara khusus
untuk menanggulangi keadaaan darurat di tempat kerja.

Unit kerja dibentuk dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan OHSAS


18001:2007 klausul 4.4.7 Emergency Preparedness and Response (Persiapan
Tanggap Darurat).
Bagian dari perencanaan untuk memenuhi klausul OHSAS 18001:2007 4.4.7
tersebut antara lain :

Mendefisinikan Potensi Keadaan Darurat

1. Kebakaran yang tidak mampu dipadamkan Regu Pemadam Kebakaran


Perusahaan dalam waktu singkat.
2. Peledakan spontan pada tangki, bin, silo, dsb.
3. Kebocoran gas/cairan/bahan material berbahaya lainnya dalam sekala besar
dan tidak bisa diatasi dalam waktu singkat.
4. Bencana alam di lingkungan Perusahaan (Banjir, Gempa Bumi, Angin Ribut,
Gunung Meletus, dsb).
5. Terorisme (Ancaman Bom, Perampokan, dsb).
6. Demonstrasi/Unjuk Rasa/Huru-hara di dalam/di luar lingkungan Perusahaan.
7. Kecelakaan / Keracunan Massal.
Tugas dan Fungsi Unit Tanggap Darurat

1. Menentukan dan menanggulangi keadaan darurat


Perusahaan.
2. Melaksanakan latihan tanggap darurat bersama
serta melibatkan seluruh karyawan secara berkala.
3. Melaksanakan pertemuan rutin/non-rutin kinerja Unit
Tanggap Darurat.
Peran, Wewenang dan Tanggung Jawab Unit
Tanggap Darurat
Peran Wewenang & Tanggung Jawab
Menentukan dan memutuskan Kebijakan Tanggap Darurat Perusahaan
Mengajukan anggaran dana yang berkaitan dengan sarana dan prasarana
tanggap darurat Perusahaan.
Ketua Mengundang partisipasi seluruh karyawan untuk melangsungkan latihan
tanggap darurat di lingkungan Perusahaan.
Menjadwalkan pertemuan rutin maupun non-rutin Unit Tanggap Darurat.
Menyusun rencana pemulihan keadaan darurat Perusahaan

Membuat laporan kinerja Unit Tanggap Darurat.


Wakil Melakukan pemantauan kebutuhan dan perawatan sarana dan prasarana
tanggap darurat Perusahaan.
Melaksanakan kerja sama dengan pihak terkait yang berkaitan dengan
tanggap darurat Perusahaan.
Membantu tugas-tugas Ketua apabila Ketua berhalangan.
Peran, Wewenang dan Tanggung Jawab Unit
Tanggap Darurat
Peran Wewenang & Tanggung Jawab
Melangsungkan pemadaman kebakaran menggunakan semua sarana
Regu Pemadam pemadam api di lingkungan Perusahaan secara aman, selamat dan efektif.
Kebakaran Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana pemadam
api di lingkungan Perusahaan kepada Koordinator, Wakil maupun Ketua Unit
Tanggap Darurat.
Memimpin prosedur evakuasi secara aman, selamat dan cepat.
Regu Evakuasi Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana evakuasi di
lingkungan Perusahaan kepada Koordinator, Wakil maupun Ketua Unit
Tanggap Darurat.
Melaporkan adanya korban tertinggal, terjebak ataupun terluka kepada
Regu P3K, Koordinator maupun wakil Unit Tanggap Darurat.

Melaksanakan tindakan P3K.


Regu P3K Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana P3K di
lingkungan Perusahaan kepada Koordinator, Wakil maupun Ketua Unit
Tanggap Darurat.
Melaporkan kepada Koordinator ataupun wakil Unit Tanggap Darurat
bilamana terdapat korban yang memerlukan tindakan medis lanjut pihak ke
tiga di luar Perusahaan
Peran, Wewenang dan Tanggung Jawab Unit
Tanggap Darurat
Peran Wewenang & Tanggung Jawab
Mengakomodasi kebutuhan umum tanggap darurat (makanan, minuman,
Logistik pakaian, selimut, pakaian, dsb)

Mengakomodasi sarana transportasi darurat dari dalam/luar lingkungan


Transportasi Perusahaan.
Memantau perkembangan penanganan kondisi darurat dan menjembatani
Komunikasi komunikasi antar regu Unit Tanggap Darurat.
Internal Memastikan alur komunikasi antar regu Unit Tanggap Darurat dapat
dilangsungkan secara baik dan lancar

Komunikasi Memantau seluruh informasi internal dan mengakomodasi


Eksternal informasi/pemberitaan untuk pihak luar.
Menghubungi pihak eksternal terkait untuk kepentingan tanggap darurat
(Kepolisian/Warga).

Keamanan Melaksanakan tindakan keamanan internal maupun eksternal selama


berlangsungnya tanggap darurat Perusahaan
EMERGENCY DI JAKARTA

EMERGENCY

GEMPA ANCAMAN
KEBAKARAN BANJIR
BUMI BOM
EMERGENCY RESPOND
TEAM
PATRON

TIM 1 TIM 2

MEDICAL FIRE
EVAKUASI SECURITY
First Aider Fire Spill
Tanggung Jawab Emergency :

DIREKTUR :
Bertanggung jawab dan cepat tanggap serta mampu untuk
mengatasi seluruh keadaan darurat dan menjamin bahwa
prosedur tanggap darurat ini berada di tempat kerja, selalu
diperbaharui dan secara teratur berlatih sesuai dengan
prosedur tersebut untuk membuat agar semua yang terlibat
dapat melaksanakan dengan baik.
Tanggung Jawab Emergency :
Manajer Operasional :
Direktur telah menunjuk Manajer Operasional sebagai orang yang
bertanggung jawab untuk mengambil kendali apabila terjadi krisis
keadaan darurat apa saja yang terjadi di daerah tanggung jawabnya.
Dalam kapasitas ini, Manajer Operasional adalah sebagai kontrol
keadaan darurat (Emergency Controller), dia juga bertanggung jawab
untuk mengembangkan hal-hal tentang rencana pengendalian darurat.
Manajer Operasional akan mengatur rencana dan menjamin bahwa
daftar tugas dibuat dan secara teratur dan diumumkan melalui buletin
board atau dipasang pada papan pengumuman yang telah ditentukan.
Para karyawan diberikan masukan-masukan singkat tentang prosedur
tanggap darurat dan dilatih tentang tanggung jawabnya. Secara
teratur mengadakan latihan penanggulangan keadaan darurat dan
memeriksa peralatan pendukung lainnya.
Tanggung Jawab Emergency :
Koordinator Perencanaan Keadaan Darurat :

Field HSE Coordinator ditunjuk sebagai koordinator perencanaan


keadaan darurat di lapangan, di daerah mana dia bertugas.

Dalam kapasitas ini dia akan melapor kepada Manajer Operasional


yang akan membantunya untuk melakukan koordinasi dan
administrasi rencana pengendalian keadaan darurat. Koordinator
perencanaan keadaan darurat juga akan bertanggung jawab
untuk memelihara dan memeriksa Pusat Pengendalian Keadaan
Darurat (Emergency Control Centre) di lapangan.
Nomor Emergency

∗ No. Emergency :
∗ No. Fire :
∗ No. Clinic :
∗ No. Security :
∗ No. Rumah Sakit :
∗ No. / Radio Floor Warden :
Dalam hal terjadi keadaan darurat yang kecil :
- Jalankan prosedur-prosedur operasi tanggap darurat dan/atau berikan perintah
secukupnya untuk menjamin tindakan-tindakan pemula yang dilakukan untuk
mengendalikan dan mengamankan keadaan darurat dan regu bantuan stand by serta
siaga di tempat.

- Catat informasi keadaan darurat tersebut pada “log book” yang telah tersedia
dan isinya berisi tentang hal-hal berikut :

1. Jam dan tanggal kejadian,


2. Jenis dari keadaan darurat,
3. Lokasi kejadian,
4. Kerusakan-kerusakan yang terjadi,
5. Siapa yang melaporkan kejadian,
6. Tindakan yang telah dilakukan,
7. Bagaimana keadaan darurat tersebut ditanggulangi.

Apabila kejadian tersebut tidak dapat dikendalikan, nyatakan dan umumkan bahwa
situasi keadaan darurat menjadi sulit dikendalikan (keadaan bertambah gawat)
Dalam hal keadaan darurat menjadi lebih besar, maka :

1. Bunyikan lonceng/sirine keadaan darurat, semua karyawan harus menghentikan


kegiatannya dan stand by di tempat berkumpul untuk menunggu instruksi
selanjutnya.
2. Lakukan evakuasi dari daerah tersebut.
3. Field Coordinator mengadakan komunikasi dan penyampaian hal berikut kepada :
Manajer Operasional.
Manajer Operasional bertindak sebagai Koordinator pengendali keadaan darurat
dan menetapkan untuk mendirikan Pusat Komando Pengendalian Keadaan
Darurat di lapangan.
4. Siapkan regu bantuan dengan keterangan-keterangan yang diperlukan.
Lakukan semua itu sesuai dengan prosedur pengendalian keadaan darurat.
5. Semua karyawan yang bertugas harus siap siaga untuk melakukan tindakan sesuai
prosedur pengendalian keadaan darurat.
Instruksi Kebakaran untuk Security
Bila terjadi Kebakaran :

Waktu Jam Kerja :

1. Bantulah dalam mengosongkan bangunan/kantor.


2. Pastikan tidak seorangpun yang akan masuk kembali ke bangunan
sampai ada tanda aman.
3. Pastikan bahwa jalan masuk untuk pasukan pemadam kebakaran bebas
dari rintangan.
4. Menunjukan pasukan pemadam kebakaran ke tempat kebakaran.
5. Mengatur lalu lintas bila diperlukan.
6. Amankan daerah kebakaran.
Setelah Jam Kerja :
1. Ketika mendengar kebakaran atau mendengar bunyi alarm,
Hubungi telepon operator melalui nomor telepon Directory.
2. Segera menuju ke tempat terjadinya kebakaran.
3. Usahakanlah memadamkan kebakaran dengan menggunakan
alat pemadam api ringan yang tersedia
(jangan membahayakan diri sendiri).
INSTRUKSI KEBAKARAN
PETUNJUK UNTUK KEPALA REGU KEBAKARAN

Bila menerima pemberitahuan tentang kebakaran :


1. Pastikan bahwa telepon operator telah diberitahu.
2. Pergilah ke tempat terjadinya kebakaran.
3. Pikirkan/analisa situasi kebakaran.
4. Koordinasi pemadam kebakaran (bila memungkinkan).
5. Yakinkan bahwa semua orang telah diungsikan.
6. Tutup semua pintu–pintu yang terbuka.
7. Berjalanlah menuju ke tempat evakuasi dan tunggu petunjuk–
petunjuk selanjutnya.
8.Yakinkanlah bahwa tidak seorangpun yang akan masuk
kembali ke bangunan/kantor yang terbakar kecuali apabila
tanda kebakaran telah “selesai” diberikan.
Prosedur Evakuasi
Perhatikan langkah-langkah Prosedur Evakuasi Keadaan Darurat Kebakaran
sebagai berikut ini :

1. Tetap tenang dan jangan panik


2. Segera menuju tangga darurat yang terdekat dengan berjalan biasa dengan
cepat namun tidak berlari
3. Lepaskan sepatu hak tinggi karena menyulitkan dalam langkah kaki
4. Janganlah membawa barang yang lebih besar dari tas kantor/tas tangan
5. Beritahu orang lain / tamu yang masih berada didalam ruangan lain untuk
segera melakukan evakuasi
Prosedur Evakuasi
6. Bila pandangan tertutup asap, berjalanlah dengan merayap pada tembok
atau pegangan pada tangga, atur pernafasan pendek-pendek jangan
berbalik arah karena akan bertabrakan dengan orang-orang dibelakang
anda dan menghambat evakuasi
7. Segeralah menuju titik kumpul yang ada di tempat tersebut untuk
menunggu instruksi berikutnya

“Kita tidak pernah menginginkan musibah kebakaran terjadi, namun paling tidak jika kita
memahami Prosedur Evakuasi Keadaan Darurat Kebakaran maka kita akan bisa mengambil
langkah-langkah dan keputusan yang tepat sesuai prosedur jika suatu saat terjadi kebakaran di
lingkungan yang kita tinggali”.
Contoh Kasus
Kebakaran Maut Di Kelapa Gading
Petugas pemadam berhasil mengevakuasi 8 orang yang terjebak kebakaran di
Lantai 27 proyek hotel Swiss-Bellhotel, Kirana Commercial Avenue (KCA), Kelapa
Gading, Jakarta Utara. Proses evakuasi itu memakan waktu singkat sekitar 40
menit saja.

Saat pertama kali ditemukan di lantai 27, para pekerja itu hanya bisa teriak-teriak.
Kondisi mereka juga sedikit lemas karena terlalu banyak menghirup asap.

"Mereka tidak berani melewati asap mereka hanya diujung dan teriak-teriak minta
tolong," ujar Abdul.

"Korban dari lantai atas 23, saya giring ke lantai 8. Di sana (lantai 8) kita beri
treatment dan oksigen. Setelah agak fresh mereka digiring ke lantai dasar,"
ucapnya.
Contoh Kasus
Kebakaran Maut Di Kelapa Gading

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Denny Wahyu


mengatakan, korban awalnya berada di lantai 23 saat api mulai muncul, Minggu
(7/8/2016) sekitar pukul 16.40 WIB sore tadi.

"Info dari Sudin Damkar, karena panik korban berusaha turun menggunakan kawat
sling gondola dari lantai 23. Tapi saat di lantai 17 atau 16, jatuh," kata Denny saat
dihubungi detikcom.

"Karena dia enggak kuat megang kawat sling itu, terus yang satu sudah di gondola,
jatuh, yang atas menimpa yang di gondola, dua duanya jatuh," ujarnya.
Petunjuk Emergency & Evakuasi
Peralatan Emergency
Audible

Visible
SIAPA 1 2 3 4 5 6

BERBUAT APA

MCFA
FIRE EMERGENCY PROCEDURE
PERAN KEBAKARAN 1

False ALARM STATUS FIRE

LOKALISIR PADAMKAN

LAPORKAN
TIDAK
KE PIKET EVAKUASI PADAM

BERKUMPUL YA
ABSENSI

SELESAI TIDAK SELESAI


LENGKAP
YA

SELESAI CARI
KESIMPULAN
1. Setiap tempat kerja berpotensi dapat terjadi kebakaran dan
konsekuensinya dapat mengancam keselamatan umum
(major accident), apalagi terjadi pada obyek vital akan
berdampak libih besar lagi.
2. Penerapan K3 termasuk penanggulangan kebakaran, saat ini
sangat mendesak karena merupakan persyaratan dalam
perdangan global, karena itu diperlukan komitment
manajemen dan didukung oleh setiap pihak.
3. Pemahaman efek domino kebakaran, akan membantu dalam
menyusun FEP dan sumber daya yang diperlukan
4. Konsep sederhana dalam menerapkan K3 penanggulangan
kebakaran meliputi :
1. Pengendalian energi (engineering control).
2. Pengendalian administratif (Fire safety management)
3. Kesiapan sumber daya yang memadai (orang dan alat)

Anda mungkin juga menyukai